Anda di halaman 1dari 5

STRATEGI PELAKSANAAN KOMUNIKASI

MEMBANTU PASIEN MENGGOSOK GIGI


Mata Kuliah : Komunikasi Dalam Keperawatan
Dosen Pengampu : Fittriya Kristanti, S. Kep.,Ns.

DISUSUN OLEH :
Dionisius Kevin
202123015

PROGRAM STUDI
SARJANA KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PANTI RAPIH
YOGYAKARTA
2022
ILUSTRASI KASUS
Seorang pasien wanita atas nama Ny. Endang usia 25 tahun di rawat di Rumah Sakit
Panti Rapih karena mengalami deficit perawatan diri yang disebabkan oleh kelemahan pasca
melahirkan dan saat ini pasien dalam kondisi bedrest. Berdasarkan hasil pengkajian ditemukan
bahwa pasien mengatakan baru pertama kali melahirkan, pasien mengeluhkan gigi yang terasa
kotor karena adanya kelemahan pasca melahurkan. Setelah dilakukan pemeriksaan didapatkan
bahwa TD: 100/90 mmHg, RR: 20 kali/menit, N: 80 kali/menit, S: 37ᵒC, pasien nampak tidak
nyaman dan gelisah, serta letih. Selanjutnya, dari data yang didapatkan Dokter mengisntruksikan
untuk melakukan tindakan membantu pasien menggosok gigi.
FORMAT
STRATEGI PELAKSAAN (SP)NKOMUNIKASI
Kondisi pasien : Pasien atas nama Ny. Endang mengalami deficit perawatan diri, TD:
100/90 mmHg, RR: 20 kali/menit, N: 80 kali/menit, S: 37ᵒC, pasien
nampak tidak nyaman dan gelisah, serta letih.
Diagnosa Keperawatan : Defisit perawatan diri d.b. kelemahan
Rencana Keperawatan : Membantu pasien menggosok gigi
Tujuan : Menggosok gigi akan membantu pasien dalam memenuhi kebutuhan
pasien mengenai kebersihan diri.
SP Komunikasi
Fase Orientasi:
Salam terapeutik: Perawat: “Selamat pagi, Ibu.” (Perawat melihat ke arah pasien dan
mencondongkan badannya ke arah pasien)
Pasien : “Selamat pagi, Bruder.”
Perawat: “Ibu, saya mohon ijin untuk memeriksa gelang tangannya
ya, Ibu.”
Pasien : ”Silahkan, Bruder.” (Perawat mengecek gelang tangan)
Perawat: “Bisa disebutkan Ibu nama dan tanggal lahirnya?”
Pasien : “Ibu Veronica Endang Wahyuni, 15 November 1971.”
Perawat: “Baik, Ibu. Sebelumnya Ibu suka dipanggil siapa?”
Pasien : “Ibu Endang saja, Bruder.”
Perawat: “Baik, Ibu. Jadi, perkenalkan Ibu, saya perawat Kevin,
saya yang bertugas di bangsal ini dari pukul 07.00 WIB
sampai 14.00 WIB.”
Pasien : “Oh, baiklah, Bruder.”
Evaluasi dan validasi: Perawat: “Sebelumnya, bagimana kabar Ibu hari ini?”
Pasien : “Saya ini merasa gigi saya tidak enak, Bruder. Soalnya
saya sudah 2 hari tidak gosok gigi.” (Perawat
memperhatikan dan menganggukkan kepala)
Perawat: “Baiklah, Ibu.”
Kontrak: Perawat: “Jadi Ibu, pada kesempatan kali ini saya akan melakukan
tindakan membantu menggosok gigi ya, Ibu. Tujuannya
adalah untuk menjaga kebersihan Ibu khususnya di
bagian mulut. Jadi saya sebagai perawat dan Ibu akan
mengikuti instruksi dari saya. Tindakannya tidak lama
kok Ibu mungkin sekitar 5 menit saja, jadi saya mohon
kerjasamanya ya, Ibu?”
Pasien : “Baiklah, Bruder, silahkan saja.”
Perawat: “Sebelumnya, apakah yang ingin ditanyakan?”
Pasien : “Tidak, Bruder.”
Perawat: “Baiklah, Ibu, kalau begitu saya ijin untuk
mempersiapkan alatnya ya, Ibu.”
Pasien : “Baiklah, Bruder.” (Perawat pergi untuk mempersiapkan
alat)
Fase Kerja: (Perawat kembali ke ruangan pasien)
Perawat: “Permisi Ibu, saya sudah kembali ya, Ibu.”
Pasien : “Iya, Bruder.”
(Perawat menjelaskan maksud tindakan dan meminta ijin kepada
keluarga)
Perawat: “Jadi, Bapak, dikarenakan saya akan membantu Ibu
Endang untuk menggosok gigi, jadi saya mohon untuk
Bapak menunggu di luar terlebih dahulu, apakah
bersedia Bapak?”
Keluarga: “Baiklah, Bruder.”(Keluarga keluar ruangan)
Perawat: “Sebelum saya mulai tindakannya, saya ijin untuk
menutup tirai terlebih dahulu ya, Ibu agar privasi Ibu
tetap terjaga.”
Pasien : “Baiklah, Bruder, silahkan!”(Perawat menutup tirai)
Perawat: “Jadi Ibu, seperti yang sudah menjadi kontrak kita tadi,
kali ini saya akan membantu Ibu untuk membantu Ibu
menggosok gigi.”
Pasien : “Oh iya, Bruder.”
Perawat: “Sebelum saya melakukan tindakan, apakah posisi Ibu
sudah nyaman?”
Pasien : “Sudah, Bruder.”
Perawat: “Baik, kalau begitu kita mulai ya Ibu?”
Pasien : “Baik, Bruder.”
(Perawat mengambil kom kumur, air kumur dan menaruh pasta
gigi di sikat gigi)
Perawat: “Sebelumnya Ibu, apakah Ibu ingin menggosok gigi
sendiri atau saya bantu?”
Pasien : “Dibantu saja, Bruder.”
Perawat: “Baik, Ibu, sekarang kumur-kumur dulu ya, Ibu.”
(Pasien kumur-kumur dan air sisa kumur-kumur dibuang di
wadah)
Perawat: “Ibu mohon maaf, bisa dibuka ya Ibu mulutnya?”
(Pasien membuka mulut)
Perawat: “Saya mulai menggosok giginya ya, Ibu.”
(Perawat membantu pasien menggosok gigi)
Perawat: “Baik, Ibu, silahkan kumur-kumur krmbali.”
(Perawat membantu pasien untuk berkumur)
Perawat: “Baik, Ibu ini sudah selesai ya. Saya mohon ijin untuk
merapikan alat.”
Pasien : “Silahkan, Bruder.”
Fase Terminasi:
Evaluasi subjektif/objektif: Perawat: “Bagaimana perasaan Ibu setelah saya bantu menggosok
gigi?”
Pasien : “Saya merasa lebih segar, Bruder.”
Perawat: “Puji Tuhan. Ibu saya lihat juga sudah lebih segar, lebih
nyaman lagi dan sudah bisa tersenyum kembali. Lalu
tadi Ibu juga mengikuti instruksi saya dengan benar
sehingga tindakan ini cepat selesai.”
Pasien : “Iya, Bruder. Terima kasih banyak ya, Bruder.”
Perawat: “Sama-sama, Ibu. Semoga Ibu lekas sembuh dan
membaik ya.”
Pasien : “Baiklah, Bruder.”
Rencana tindak lanjut: Tidak ada

Kontrak yang akan datang: Perawat: “Baik, Ibu, saya cukupkan pertemuan kita pada pagi hari
ini dan nanti saya akan kembali ke sini nanti siang pukul
12.00 WIB untuk memberikan makan siang kepada Ibu.
Jika nanti Ibu ada keperluan apapun itu silahkan pencet
bel yang ada di sebelah kanan Ibu ya!”
Pasien : “Baiklah, Bruder.”
Perawat: “Sebelum saya kembali ke ruangan apakah ada yang
ingin ditanyakan Ibu?”
Pasien : “Tidak, Bruder.”
Perawat: “Baik, Ibu, saya mohon ijin untuk kembali ke ruangan ya
Ibu. Selamat pagi, Ibu.”
Pasien : “Selamat pagi juga, Bruder. Terima kasih.”
Perawat: “Baik, Ibu. Sama-sama.” (Perawat meninggalkan ruangan
pasien dan kembali ke ruangannya)

Anda mungkin juga menyukai