Anda di halaman 1dari 10

Tugas Praktek Labor Keperawatan Jiwa 1

Asuhan Keperawatan Jiwa Keputusasaan

Disusun Oleh :
1. Febri Nur Azizah Putri 2014201015
2. Fricilia Cintya 2014201018
3. Rahmi Oktavia 2014201030

Dosen Pembimbing :
Ns. Diana Arianti, M.Kep

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


STIKES ALIFAH PADANG
Strategi Pelaksanaan Keptusasaan

A. Proses Keperawatan

1. Kondisi Klien

 Data Subjektif :

a. Klien mengatakan tidak punya harapan untuk hidup lagi

b. Klien mengatakan tidak nafsu makan

c. Klien mengatakan susah untuk tidur

d. Klien mengatakan tidak ada yang bisa dilakukannya lagi

 Data Objektif

a. Klien tampak putus asa

b. Klien tampak murung

c. Klien terlihat tidak bersemangat

d. Klien sering menunduk dan nada suara rendah

2. Diagnosa Keperawatan

Keputusasaan

3. Tujuan

a. Membina hubungan saling percaya

b. Mengidentifikasi penyebab perasaan putus asa

c. Mendiskusikan aslternatif mekanisme koping terkait dengan harapan hidup

d. Mengidentifikasi kemampuan positif yang dimiliki klien

e. Melakukan kegiatan positif dan memasukkan ke jadwal harian

4. Tindakan Keperawatan

a. Mengidentifikasi faktor penyebab perasaan putus asa

b. Membantu klien mengatasi keputusasannya


c. Meyakinkan pasien bahwa bisa mengatasi masalahnya

d. Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien

e. Membantu klien melakukan kegiatan positif yang dimilikinya

B. Proses Pelaksanaan Tindakan

a. Fase Orientasi

1. Salam Teraupetik

“ Assalamualaikum buk, pagi ibuk, Perkenalkan saya perawat febri yang

bertugas pada pagi hari ini, ini dengan ibuk rahmi?”’

2. Evaluasi Validasi

“ Bagaimana kondisi ibuk rahmi hari ini buk?”

3. Tujuan

“ Baik tujuan saya disini adalah untuk membantu buk rahmi mengatasi masalah

yang sedang dialaminya”

4. Kontrak

 Topik

“ Bagaimana kalo kita berbincang-bincang tentang penyebab keputsasaan

yang dialami ibuk Rahmi”

 Waktu

“ Waktunya lebih kurang 15 menit buk”

 Tempat

“ untuk lokasinya disini aja”

b. Fase Kerja

 Identifikasi penyebab putus asa


1) “ Baik buk kita mulai ya, terlebih dahulu saya pengen tahu penyebab

ibuk rahmi menjadi seperti ini apa ya buk?”

2) “ Kalo boleh saya tau apa yang menyebabkan ibuk seperti ini? Apa

yang ibuk rasakan sekarang? “

 Identifikasi harapan

1) “ Coba buk Rahmi ingat kembali, Banyak orang yang menyayangi

ibuk, ibuk masih punya keluarga yang sangat menyangi ibuk.

Contohnya ada adik ibuk yang setap hari menemani ibuk disini.”

2) “ Saya tahu bahwa sekarang buk Rahmi tengah merasa sangat sedih

karena kehilangan suami yang sangat ibuk Rahmi cintai, tetapi ibuk

juga harus mengingat bahwa ini adalah salah satu perjalanan hidup

yang harus dilalui.”

3) “ Dulu setahu saya ibuk Rahmi juga pernah ditinggal oleh kakak

yang juga sangat ibuk Rahmi sayangi, tetapi saat itu buk Rahmi bisa

melaluinya bukan? Oleh karena itu sekarang buk Rahmi juga bisa

kan?”

 Identifikasi kemampuan positif yang dimiliki klien

“ Kalo begitu, Ibuk bisa mulai dengan melakukan kegiatan positif yang dulu

sering ibuk lakukan. Coba ibuk ingat kembali hal apa saja yang dulu ibuk

pernah lakukan?”

 Melakukan kegiatan positif

1) “Wah bagus sekali buk Rahmi, bagaimana kalo sekarang kita

menyiram bunga yang ada di sekitar sini buk? Apa ibuk bersedia?”

2) “Nah kita sudah selesai menyiram bunga buk. Ibuk juga bisa

bercocok tanam disini. Kegiatan ini sangat bagus untuk


menghilangkan stres dan meingkatkan daya tahan tubuh agar ibuk

mempunyai harapan untuk meneruskan kehidupan lagi”

c. Fase Terminasi

1. Evaluasi

 Evaluasi subjektif :

“ Nah, kita sudah selesai berbincang-bincang tentang perasaan ibuk.

Bagaimana perasaan ibuk Rahmi sekarang? “

 Evaluasi objektif

“ Kalo begitu coba ibuk sebutkan kembali tindakan apa yang bisa ibuk

Rahmi lakukan dalam mengatasi masalah yang sedang ibuk alami?”

2. Rencana Tindak Lanjut

“ Jadi mulai dari hari ini ibuk bisa mencoba melakukan dan menerapkannya

setiap hari. Bagaimana kalo kita memasukkan dalam jadwal kegiatan harian

ibuk?”

3. Kontrak Yang Akan Datang

“ Baik ibuk, karena waktu kita sudah lewat 15 menit, besok saya akan kesini

lagi, kita menanam tanaman bersama sama , pada jam 10.00 saja buk, ibuk mau

tempatnya dimana?”
Dialog Komunikasi Teraupetik Keputusasaan

Perawat : Febri Nur Azizah Putri (2014201015)


Pasien : Rahmi Oktavia (2014201030)
Adik Pasien : Fricilia Cintya (2014201018)

Kronologi :

Klien berusia 40 tahun dirawat di Rumah Sakit Jiwa Anggrek sejak 2 hari yang lalu. Klien

mengalami keputusasaan semenjak suaminya meninggal dunia.

 Fase Orientasi

Perawat : Assalamualaikum buk, pagi ibuk

Adik Pasien : Waalaikumsalam pagi mba

Perawat : Perkenalkan saya perawat febri yang bertugas pada pagi hari ini, ini

dengan ibuk rahmi?

Adik Pasien : Benar mba, saya fricilia, adiknya

Perawat : Bagaimana kondisi ibuk rahmi hari ini buk?

Pasien : (diam)

Adik Pasien : Dia masih seperti biasa mba, susah untuk diajak bicara, tampak putus

asa dan cenderung menyendiri mba

Perawat : Baik tujuan saya disini adalah untuk membantu buk rahmi mengatasi

masalah yang sedang dialaminya buk

Adik Pasien : Iya mba


Perawat : Bagaimana kalo kita berbincang-bincang tentang penyebab

keputsasaan yang dialami ibuk Rahmi, waktunya lebih kurang 15 menit

buk, untuk lokasinya disini aja, apa ibuk bersedia ?

Adik Pasien : boleh mba

 Fase Kerja

Perawat : Baik buk kita mulai ya, terlebih dahulu saya pengen tahu penyebab

ibuk rahmi menjadi seperti ini apa ya buk?

Adik Pasien : Jadi mba, kakak saya mengalami kecelakaan 1 bulan yang lalu

bersama suaminya. Dalam kejadian itu hanya dia yang selamat

sedangkan suaminya meninggal. Sejak saat itu, kakak saya mengurung

diri di kamar, tidak nafsu makan, susah untuk diajak bicara dan sering

melamun mba

Perawat : Baik, sepertinya buk Rahmi mengalami keptusasaan. Keputusasaan

adalah keadaan dimana seseorang merasa tidak ada pilihan lagi untuk

menyelesaikan masalahnya walaupun sebenarnya ia masih memiliki

kemampuan dalam menyelesaikannya. Kalo begitu buk, saya coba

berkomunikasi dengan buk rahmi agar nanti buk rahmi bisa terbuka

dan mengobrol dengan keluarga lagi

Adik Pasien : Iya mba

Perawat : (menyentuh paha pasien) ibuk bisa dengar suara saya

Pasien : (mengangguk)

Perawat : Saya perawat Febri buk, saya akan membantu ibuk mengatasi masalah

yang sedang ibu hadapi saat ini, kalo boleh saya tau apa yang

menyebabkan ibuk seperti ini? Apa yang ibuk rasakan sekarang?


Pasien : Kenapa hanya saya yang hidup? Saya ingin bersama suami saya. Saya

sangat mencintai dia. Saya tidak punya tujuan lagi semenjak dia pergi,

tidak ada yang bisa saya lakukan lagi di dunia ini, disaat saya sendiri

saya selalu dihantui dengan kejadian tersebut.

Perawat : Setelah kejadian itu apa yang ibuk lakukan buk?

Pasien : Semenjak itu saya tidak nafsu makan dan susah tidur, saya sudah

mencoba untuk tidur tapi tidak bisa mba, kenangan kenangan kami

masih terlintas dikepala saya, saya tidak ada harapan untuk

melanjutkan kehidupan saya lagi

Perawat : Ibuk tenang dulu, tarik nafas dalam, tahan lalu hembuskan perlahan

Pasien : (memperagakan)

Perawat : Sudah lebih tenang buk?

Pasien : (mengangguk lemah)

Perawat : Ibuk Rahmi, ibuk tau siapa yang disamping ibu ini?

Pasien : (mengangguk) fricilia, adik saya

Perawat : Baik, kira-kira menurut ibuk mengapa fricilia ada disini?

Pasien : (diam) menemani saya

Perawat : Iya betul. Coba buk Rahmi ingat kembali, Banyak orang yang

menyayangi ibuk, ibuk masih punya keluarga yang sangat menyangi

ibuk. Contohnya ada adik ibuk yang setap hari menemani ibuk disini.

Saya tahu bahwa sekarang buk Rahmi tengah merasa sangat sedih

karena kehilangan suami yang sangat ibuk Rahmi cintai, tetapi ibuk

juga harus mengingat bahwa ini adalah salah satu perjalanan hidup

yang harus dilalui. Dulu setahu saya ibuk Rahmi juga pernah ditinggal

oleh kakak yang juga sangat ibuk Rahmi sayangi, tetapi saat itu buk
Rahmi bisa melaluinya bukan? Oleh karena itu sekarang buk Rahmi

juga bisa kan?

Pasien : (mengangguk lemah)

Perawat : Kalo begitu, Ibuk bisa mulai dengan melakukan kegiatan positif yang

dulu sering ibuk lakukan. Coba ibuk ingat kembali hal apa saja yang

dulu ibuk pernah lakukan?

Pasien : Dulu saya sering mengoleksi tanaman mba

Perawat : Wah bagus sekali buk Rahmi, bagaimana kalo sekarang kita

menyiram bunga yang ada di sekitar sini buk? Apa ibuk bersedia?

Pasien : boleh mba

(perawat dan pasien menyiram bunga bersama-sama)

Perawat : Nah kita sudah selesai menyiram bunga buk. Ibuk juga bisa bercocok

tanam disini. Kegiatan ini sangat bagus untuk menghilangkan stres dan

meingkatkan daya tahan tubuh agar ibuk mempunyai harapan untuk

meneruskan kehidupan lagi

 Fase Terminasi

Perawat : Nah, kita sudah selesai berbincang-bincang tentang perasaan ibuk.

Bagaimana perasaan ibuk Rahmi sekarang?

Pasien : lebih baik

Perawat : Kalo begitu coba ibuk sebutkan kembali tindakan apa yang bisa ibuk

Rahmi lakukan dalam mengatasi masalah yang sedang ibuk alami?

Pasien : Menceritakan masalah yang sedang saya hadapi kepada keluarga

saya, menyiram dan mananam bunga mba


Perawat : Bagus sekali buk Rahmi. Jadi mulai dari hari ini ibuk bisa mencoba

melakukan dan menerapkannya setiap hari. Bagaimana kalo kita

memasukkan dalam jadwal kegiatan harian ibuk?

Pasien : Boleh ma

Perawat : Baik ibuk, karena waktu kita sudah lewat 15 menit, besok saya akan

kesini lagi, kita menanam tanaman bersama sama , pada jam 10.00 saja

buk, ibuk mau tempatnya dimana?

Pasien : Di sini saja

Perawat : Baiklah buk. Kalo begitu saya permisi dulu, sampai jumpa besok buk

Anda mungkin juga menyukai