Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN

SGD Skenario 1
“Desa Ceria”

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Ajar Blok 3.3 Community Nursing

Dwi Maryani
4002180060

PROGRAM STUDI SARJANA ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
DHARMA HUSADA BANDUNG
2021

2
Skenario 1

Desa Ceria Puskesmas J melakukan survey di wilayah Desa Ceria menunjukkan


bahwa Angka kejadian diare dalam 3 bulan terakhir 75% anak anak mengalami
diare. Setelah dilakukan pengkajian di wilayah tersebut sebagian warga
menggunakan sumber air berasal dari sungai dari desa tetangga yang alirannya
terkontaminasi oleh sisa buangan limbah hewan ternak sapi. Sosialisasi dan
pengarahan tentang pemanfaatan air bersih sesuai standar belum dilakukan
secara maksimal.

STEP 1

1. Terkontaminasi : campur, pencemaran


2. Sosialisai : hubungan dengan antar manusia, suatu interaksi atau komunikasi dengan
banyak orang

STEP 2

1. Apa peran perawat komunitas dalam kasus ini ?


2. Bagaimana standar pemanfaatan air bersih dan pembuangan limbah hewan yang
tepat?
3. Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul?
4. Apa yang seharusnya dilakukan oleh warga desa ceria dalam mengatasi masalah
tersebut?
5. Apa intervensi yang tepat untuk kasus tersebut?

STEP 3

1. Memberikan promkes dalam pemanfaatan air bersih dan pembuangan limbah ternak
hewan , bekerja sama dengan tokoh masyarakat untuk menghasilkan atau membuka
sumber air bersih sehingga masyarakat tidak menggunakan sumber air yang telah
terkontaminasi
2. - Memfilter air untuk mandi, dimasak untuk diminum
- menggunakan kompenen ival, ival itu unit pengolahan lombah, jaringan
perpipaan, bak kontrol, dan lubang perawatan, dan sambungan pipa dari rumah
kerumah warga sehingga membantu mitigasi persoalan gangguan kesehatan

3
dengan adanya ival yang sesuai dengan standar air bersih akan terhindar dari
berbagai bakteri dan kuman seperti E.Coli
- penggunaan air bersih untuk kepentingan yag sesuai seperti air minum dan
memasak sedangkan limbah hewan bisa dimanfaatkan menjadi pupuk
- Untuk tempat pembuangan Limbah hewan usahakan jauh dari pemukiman warga
agar tidak pencemari lingkungan
3. Diare , defisiensi pengetahuan
4. Membuat program kerja bakti, gotong royong pembuatan selokan, warga masyarakat
tidak menggunakan kembali air sungai untuk kegiatan sehari-hari nya
5. Penkes tentang diare, PHBS, kolaborasi dengan posyandu tentang PHBS

STEP 4

Kata sulit

1. Jelas
2. Jelas

Pertanyaan

1. Tambahan
2. Jelas
3. Resiko meningkatnya angka kejadian diare pada kelompok anak b.d terpaparnya
sumber air oleh kotoran sapi
4. Jelas
5. Tambahan

STEP 5

Asuhan keperawatan komunitas pada desa ceria

STEP 6

1. - Peran dan fungsi perawat komunitas


Perawat sebagai salah satu tenaga kesehatan mempunyai peran dan fungsi dalam
meningkatkan kesehatan komunitas. Perawat dituntut mempunyai sekumpulan
kemampuan/kompetensi yang telah ditetapkan oleh kebijakan organisasi dengan
merujuk pada persepsi dan harapan komunitas terhadap pelayanan keperawatan
komunitas yang diberikan.

4
- Menurut (Widyanto,2014):
o 1. Pemberi Asuhan Keperawatan (care provider)
o 2. Peran sebagai pendidik (Edukator)
o 3. Peran sebagai Konselor
o 4. Peran sebagai panutan (Role model)
o 5. Peran sebagai pembela (Advocate)
o 6. Peran sebagai manager kasus ((case manager)
o 7. Peran sebagai kolaborator
o 8. Peran sebagai penemu kasus
o 9. Perawat kesehatan masyarakat sekolah
o 10. Peran dalam bidang kesehatan kerja
o 11. Peran kesehatan dirumah
- Penggunaan sumber-sumber kesehatan yang optimal untuk mendapatkan
perbaikan yang terbaik dari populasi merupakan kunci pokok dari kegiatan
praktik. Perawat kesehatan komunitas harus terlibat dalam koordinasi dan
organisasi tindakan dalam merespon isu-isu yang berhubungan dengan kesehatan.
Perawat komunitas menggunakan dan memberikan informasi pada pembuat
kebijakan berdasarkan bukti ilmiah yang berhubungan dengan outcome aksi
spesifik, program atau kebijakan, seperti keuntungan biaya atau efektifitas biaya
dari strategi yang potensial. pada pembuat kebijakan berdasarkan bukti ilmiah
yang berhubungan dengan outcome aksi spesifik, program atau kebijakan, seperti
keuntungan biaya atau efektifitas biaya dari strategi yang potensial. Perawat
kesehatan komunitas harus selalu berkembang untuk mencari bukti ilmiah ketika
diperlukan.
Sumber : Akbar, M. A. (2019). Buku Ajar Konsep-Konsep Dasar Dalam
Keperawatan Komunitas. Deepublish.
- 1) Pelaksana Pelayanan Keperawatan (Provider of nursing care)
Peranan yang utama perawat komunitas sebagai pelaksana asuhan keperawatan
kepada individu, keluarga, kelompok dan komunitas bagi yang sehat atau sakit
atau mempunyati masalah kesehatan/keperawatan di rumah, sekolah, panti, tempat
kerja, dll.
2) Pendidik (Health Educator)

5
Memberikan pendidikan kesehatan kepada individu, keluarga, kelompok dan
komunitas dirumah, puskesmas, komunitas yang secara terorganisir untuk
menanamkan perilaku hidup sehat sehingga terjadi perubahan perilaku untuk
mencapat tingkat kesehatan optimal.
3) Pengamat Kesehatan (Health Monitor)
Monitoring terhadap kesehatan yang terjadi pada individu, kelompok, keluarga,
dan komunitas seperti masalah kesehatan/keperawatan yang timbul serta dampak
terhadap status kesehatan melalui kunjungan rumah dengan pertemuan-observasi-
pengumpulan data.
4) Koordinator Yankes (Coordinator of service)
Mengkoordinir seluruh kegiatan upaya yankesmas dalam mencapat tujuan
kesehatan melalui kerjasama dengan team kesehatan lainnya sehingga tercipta
keterpaduan dalam system yankes. Yankes merupakan kegiatan yang menyeluruh
dan tidak terpisah-pisah.
5) Pembaharu (Inovator)
Pembaharu terhadap individu, keluarga, kelompok dan komunitas untuk merubah
perilaku dan pola hidup sehingga terjadi peningkatan dan pemeliharaan kesehatan.
6) Pengorganisir Yankes (Organizator)
Berperan serta dalam memberikan motivasi dalam rangka meningkatkan peran
serta individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dalam setiap upaya yankes
yang dilaksanakan oleh masyarakat misalnya : kegiatan posyandu mulai dari tahap
perencanaan, pelaksanaan, sampai dengan tahap penilaian, ikut berpartisipasi
dalam kegiatan pengembangan dan pengorganisasian masyarakat dalam bidang
kesehatan.
7) Panutan (Role Model)
Dapat memberikan contoh yang baik dalam bidang kesehatan kepada individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat tentang bagaimana tata cara hidup sehat yang
dapat ditiru dan dicontoh oleh masyarakat.
8) Tempat Bertanya (Fasilitator)
Tempat bertanya oleh individu, keluarga, kelompok dan masyarakat untuk
memecahkan berbagai permasalahan dalam bidang kesehatan/ keperawatan yang
dihadapi sehari-hari. Dapat membantu memberikan jalan keluar dalam mengatasi
masalah kesehatan dan keperawatan yang mereka hadapi. Penghubung antara
masyarakat dengan unit yankes dan instansi terkait.

6
9) Pengelola (Manager)
Dapat mengelola berbagai kegiatan yankes dan masyarakat sesuai dengan beban
tugas dan tanggung jawab yang diembankan kepadanya. Mengkoordinasikan
upaya-upaya kesehatan yang dijalankan, melalui puskesmas sebagai institusi
pelayanan dasar utama, baik di dalam atau di luar gedung ataukah di keluarga,
terhadap kelompok-kelompok khusus seperti kelompok ibu hamil, ibu bersalin,
ibu nifas/menyusui, anak balita, usia lanjut, sesuai dengan peran, fungsi dan
tanggung jawabnya (Hanna)
- Peran Perawat komunitas :
a. Educator memberikan edukasi atau pendidikan kepada masyarakat berupa
pendidikan kesehatan. Tujuan dari pendidikan kesehatan adalah untuk
mengubah pengetahuan & kebiasaan masyarakat dengan berperan aktif
untuk meningkatkan kesehatan yang optimal (Nursalam & Effendi, 2008).
b. Collabolator, mengatasi permasalahan dengan pendekatan berbasis
komunitas dimana strategi pemecahan masalah langsung ke sasaran dengan
optimalisasi peran ibu, kaderisasi yang ada di masyarakat
c. fasilitator/liaison, memfasilitasi masyarakat dengan pelyanan kesehatan/
instansi terkait.
d. leader, sebagai pemimpin masyarakat untuk meningkatkan status kesehatan
kesehatan
e. change agent, sebagai agen perubah agar masyarakat berubah perilaku
menjadi lebih baik.
(Rahmah, R., Firmawati, E., & Lestari, N. D. (2016). Penatalaksanaan Diare
Berbasis Komunitas Dengan Pendekatan Manajemen Terpadu Balita Sakit di
Kecamatan Ngampilan. BERDIKARI: Jurnal Inovasi dan Penerapan
Ipteks, 4(2), 106-111.)
- Peran perawat :
o -Pelaksanaan pelayanan keperawatan ( provider of nursing care) sebagai
pelaksana askep
o - membentuk pendidikan kesehatan
o - sebagai pengamat kes monitoring terhadap perubahan
o - mengkoordinir seluruh kegiatan
o - sebagai pembaharu (inovator)

7
5. Intervensi :

- Strategi intervensi keperawatan komunitas Adalah (1) kemitraan (partnership), (2)


Pemberdayaan (empowerment), (3) pendidikan Kesehatan, dan (4) proses
kelompok (Hitchcock, Schubert dan Thomas 1999,)
- Intervensi
a. - Pendidikan kesehatan
a) Penyuluhan mengenai tentang penerapan pemanfaatan air bersih
dan pembuangan limbah ternak yang sesuai standar
b) Penyebarluasan leafleat mengenaik penerapan air bersih dan
pembuangan limbah termak yang sesuai standar
b. Partnership
a) Melakukan skrening anak yang terkena diare melalui kegiatan
Posyandu
c. Pemberdayaan
a) Pembinaan ibu/ayah yang anaknya mengalami diare
d. Proses Kelompok
a) Pendampingan kader dalam penerapan pemanfaatan air bersih dan
pembuangan limbah ternak yang sesuai standar

KONSEP ASKEP KOMUNITAS

Keperawatan kesehatan komunitas mendefinisikan keperawatan kesehatan komunitas


sebagai tindakan untuk meningkatkan dan mempertahankan kesehatan dari populasi
dengan mengintegrasikan ketrampilan dan pengetahuan yang sesuai dengan
keperawatan dan kesehatan masyarakat. Praktik yang dilakukan komprehensif dan
umum serta tidak terbatas pada kelompok tertentu, berkelanjutan dan tidak terbatas
pada perawatan yang bersifat episodik.

Perawat kesehatan komunitas bekerja sama dengan populasi dan berbagai kelompok
meliputi :

1) Anggota dari tim kesehatan masyarakat seperti epidemiologis, pekerja sosial,


nutrisionis dan pendidik kesehatan

2) Organisasi kesehatan pemerintah

3) Penyedia layanan kesehatan

8
4) Organisasi dan koalisi masyarakat

5) Unit pelayanan komunitas seperti sekolah, lembaga bantuan hukum dan unit
gawat darurat

6) Industri dan bisnis

7) Institusi penelitian dan pendidikan

Sumber :

Pakpahan, M., Hutapea, A. D., Siregar, D., Frisca, S., Sitanggang, Y. F., indah
Manurung, E., ... & Hardika, B. D. (2020). Keperawatan Komunitas. Yayasan Kita
Menulis.

Model Asuhan Keperawatan Komunitas menurut Betty Neuman


1. Pengkajian
Hal yang perlu di kaji pada komunitas atau kelompok, antara lain sebagai berikut :
a. Inti (Core) meliputi
• Data demografi kelompok atau komunitas yang terdiri atas usia yang berisiko,
pendidikan, jenis kelamin, pekerjaan, agama, nilainilai, keyakinan, serta riwayat
timbulnya kelompok atau komunitas.
b. Mengkaji susbsistem yang mempengaruhi komunitas, antara lain :
• Perumahan, bagaimana penerangannya, sirkulasi, bagaimana kepadatannya
karena dapat menjadi stressor bagi penduduk
• Pendidikan komunitas, apakah ada sarana pendidikan yang dapat digunakan
untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat.
• Keamanan dan keselamatan, bagaimana keselamatan dan keamanan
dilingkungan tempat tinggal, apakah masyarakat merasa nyaman atau tidak,
apakah sering mengalami stress akibat keamanan dan keselamatan yang tidak
terjamin.
• Politik dan kebijakan pemerintah terkait kesehatan, apakah cukup menunjang,
ssehingga memudahkan masyarakat mendapatkan pelayan di berbagai bidang
termasuk kesehatan.
• Pelayanan kesehatan yang tersedia, untuk melakukan deteksi dini dan merawat/
memantau gangguan yang terjadi.

9
• System komunikasi, sarana komunikasi apa saja yang tersedia dan dapat di
manfaatkan di masyarakat tersebut untuk meningkatkan pengetahuan terkait
dengan gangguan penyakit.
• System ekonomi, tingkat social ekonomi masyakarat secara keseluruhan, apakah
pendapatan yang diterima sesuai dengan kebijakan Upah Minimun Regional
(UMR) atau sebaliknya di bawah upah minimum.
• Rekreasi, apakah tersedia sarana rekreasi, kapan saja dibuka, apakah biayanya
dapat di jangkau oleh masyakarat.
2. Diagnosis Keperawatan
Diagnosis di tegakkan berdasarkan tingkat reaksi komunitas terhadap stressor
yang ada.
3. Perencanaan Intervensi
Perencanaan intervensi yang dapat dilakukan berkaitan dengan diagnosis
keperawatan komunitas yang muncul.
4. Implementasi
Perawat bertanggung jawab untuk melaksanakan tindakan yang telah di
rencanakan.
5. Evaluasi/ penilaian
a. Menilai respon verbal dan non verbal komunitas setelah di lakukan intervensi .
b. Menilai kemajuan yang di capai oleh komunitas setelah dilakukan intervensi
keperawatan
c. Mencatat adanya kasus baru yang dirujuk ke RS .

Kesimpulan

Keperawatan komunitas ditunjukan untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatan


serta memberikan bantuan melalui intervensi keperawatan sebagai dasar ke ahlian dalam
mengatasi berbagai masalah keperawatan dikehidupan sehari hari. Kebutuhan masyarakat
desa ceria akan air bersih yang terkontaminasi oleh kotoran hewan perlunyamenegaskan
bahwa pegawasan air harus dilakukan dengan teliti dan teratur serta perlunya dilakukan
tindakan pengawasan serta pencegahan pencemaran sumber-sumber air bersih di desa ceria.
Sehingga peran perawat sangat dibutuhkan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
seoptimal mungkin melalui praktik keperawatan komunitas, dilakukan melalui peningkatan
kesehatan (promotif), dan pencegahan penyakit (preventif) di semua tingkat pencegahan
(levels of prevention).

10
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS DESA CERIA

I. Data Inti (Penduduk)

N Nama Usia L Suku/ Agama Pend P G Kead Imunisasi PUS


o anggota / ek ol .
RAS
keluarga P . Fisik
D
rh
- - - - - - - - - - - -

2. Gizi : Tidak Terkaji

3. Kesakitan : Tidak Terkaji

4. Kematian : Tidak Terkaji

II. Data Khusus

5. Pasangan usia subur : Tidak Terkaji

6. Bayi/balita (pd keluarga yang memiliki bayi/balita) : Tidak Terkaji

7. Kesehatan usia prasekolah (pd keluarga yang memiliki usia prasekolah) : Tidak Terkaji

8. Kesehatan anak usia sekolah (pd keluarga yang memiliki usia anak sekolah) : Tidak
Terkaji

9. Kesehatan remaja (pd klg yang memiliki keluarga) : Tidak Terkaji

10. Kesehatan dewasa : Tidak Terkaji

11. Kesehatan lansia (pd klg yang memiliki lansia) : Tidak Terkaji

II. Lingkungan fisik

a. Perumahan : Tidak Terkaji

b. Pembuangan : Tidak Terkaji

c. Sumber air : Sumber air di Desa Ceria berasal dari sungai dari Desa tetangga yang
terkontaminasi oleh sisa buangan limbah hewan ternak sapi.

11
d. Tempat penampungan air : Tidak Terkaji

e. Pembuangan sampah dan limbah : Tidak Terkaji

f. Kandang ternak : Tidak Terkaji

III. Pelayanan Kesehatan & Sosial : Tidak Terkaji

IV. Sosial Ekonomi : Tidak terkaji

V. Pendidikan : Tidak Terkaji

VI. Keamanan dan Transportasi : Tidak Terkaji

VII. Politik & Pemerintahan : Tidak Terkaji

VIII. Komunikasi : Tidak Terkaji

IX. Rekreasi : Tidak Terkaji

1. Analisa Data
Data Interpretasi Data Masalah
1. Core : a. Terkait perilaku ; Resiko meningkatnya angka
Hasil survey di wilayah - Di wilayah Desa Ceria kejadian diare pada
Desa Ceria menunjukan masih menggunakan kelompok anak b.d
sumber air yang tidak bersih
bahwa angka kejadian diare terpaparnya sumber air oleh
yang terkontaminasi oleh
dalam 3 bulan terakhir 75% kotoran ternak sapi kotoran sapi
anak anak yang mengalami b. Lingkungan
diare
- Air sungai yang
- Suku dan Tipe keluarga terkontaminasi hewan
ternak sapi
tidak terkaji

- Nilai dan kepercayaan


tidak terkaji

8 Substansial :

a. Lingkungan Fisik

- Di wilayah Desa Ceria


sebagian warga

12
menggunakan sumber air
berasal dari sungai dari desa
tetangga yang
terkontaminasi oleh sisa
limbah ternak sapi

b. Komunikasi : Tidak
Terkaji.
c. Pelayanan kesehatan dan
sosial : Tidak terkaji
d. Ekonomi : Tidak terkaji
e. Keamanan dan
transportasi : Tidak terkaji
f. Politik dan pemerintah :
Tidak Terkaji
g. Komunikasi : Tidak Terkaji
h. pendidikan : Tidak terkaji
i. Rekreasi : Tidak terkaji
2. Core : a. Terkait perilaku ; Defisiensi pengetahuan b.d
kurangnya pengetahuan
Sosialisasi dan pengarahan - Di wilayah Desa Ceria
masih menggunakan masyarakat mengenai
tentang pemanfaatkan air
sumber air yang tidak bersih
bersih dan pembuatan yang terkontaminasi oleh pemanfaatan air bersih dan

limbah ternak yang sesuai kotoran ternak sapi pembuangan limbah hewan
standar di Desa Ceria yang b. Lingkungan ternak sapi
sesuai standar belum - Air sungai yang
dilakukan secara maksimal. terkontaminasi hewan
ternak sapi
- Suku dan Tipe keluarga
tidak terkaji

- Nilai dan kepercaya :


Tidak terkaji
8 Substansial :

a. Lingkungan Fisik

- Di wilayah Desa Ceria


13
sebagian warga
menggunakan sumber air
berasal dari sungai dari desa
tetangga yang
terkontaminasi oleh sisa
limbah ternak sapi
b. Komunikasi : Tidak
Terkaji.
c. Pelayanan kesehatan dan
sosial : Tidak terkaji
d. Ekonomi : Tidak terkaji
e. Keamanan dan
transportasi : Tidak terkaji
f. Politik dan pemerintah :
Tidak Terkaji
g. Komunikasi : Tidak Terkaji
h. pendidikan : Tidak terkaji
i. Rekreasi : Tidak terkaji

2. DAFTAR DIAGNOSIS KEPERAWATAN KOMUNITAS :

1. Defisiensi pengetahuan b.d kurangnya pengetahuan masyarakat desa ceria


mengenai pemanfaatan air bersih dan pembuangan limbah ternak sapi.

2. Resiko meningkatnya angka kejadian diare pada kelompok anak b.d


terpaparnya sumber air oleh kotoran sapi.

FORM PENAPISAN MASALAH KEPERAWATAN KOMUNITAS

Diagnosa keperawatan komunitas : Resiko meningkat diare


14
No Kriteria Skor Pembenaran
1. Bagaimana pentingnya 3 Karena di wilayah
masalah untuk diatasi : Desa Ceria 3 bulan
terakhir angka kejadian
1 : Rendah
diare semakin
2 : Sedang
meningkat 75% pada
3 : Tinggi anak-anak
2. Perubahan positif pada 2 Bersosialisasi dan
komunitas jika masalah pengarahan mengenai
diatasi : pemanfaatan air bersih
akan mengatasi
1 : Rendah
penurunan angka
2 : Sedang
kejadian
3 : Tinggi
3. Peningkatan kualitas hidup 2 Pemanfaat air bersih di
jika masalah diatasi : desa ceria belum
berjalan secara
1 : Rendah
maksimal
2 : Sedang

3 : Tinggi
4. Rangking dari semua 6 Angka kejadian diare
masalah (1-6) : semakin meningkat
akan berbahaya
1 : Paling tidak penting

6 : Sangat penting
Total Skor 13

15
Diagnosis Keperawatan Komunitas : Defensiesi Pengetahuan

No Kriteria Skor Masalah


1. Bagaimana pentingnya 3 Warga desa ceria
masalah untuk diatasi : masih menggunakan
sumber air yang
1 : Rendah
terkontaminasi oleh
2 : Sedang
limbah hewan ternak
3 : Tinggi
2. Perubahan positif pada 2 Warga desa ceria
komunitas jika masalah kurang melaksanakan
diatasi : sosialisasi terhadap
desa tetangga dan
1 : Rendah
pengarahan mengenai
2 : Sedang
pemanfaat air bersih
3 : Tinggi dan pembuangan
limbah
3. Peningkatan kualitas hidup 3 Peningkatan kejadian
jika masalah diatas: angka diare akan
menurun dan warga
1 : Rendah
desa ceria akan efektif
2 : Sedang
dalam pemanfaatan air
3 : Tinggi bersih di desa ceria
yang belum berjalan
secara maksimal
4. Rangking dari semua 6 Peningkatan angka
masalah (1-6) : kejadian diare terutama
pada anak anak jika
semakin meningkat

16
akan berbahaya
Total Skor 14

Urutan diagnosa keperawatan komunitas menurut skor :

1. Defisiensi pengetahuan b.d kurangnya pengetahuan masyarakat desa ceria


mengenai pemanfaatan air bersih dan pembuangan limbah ternak sapi.

2. Resiko meningkatnya angka kejadian diare pada kelompok anak b.d


terpaparnya sumber air oleh kotoran sapi.

FORMAT RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

17

Anda mungkin juga menyukai