Anda di halaman 1dari 5

PERAN PERWAT KOMUNITAS DAN RODA INTERVENSI KEPERAWATAN

KOMUNITAS

Disusun untuk memenuhi tugas

Mata Kuliah Keperawatan Komunitas

Dosen Pengampuh : Leya Indah, M.Kep.,Ners

Di susun oleh:

Wahiyatie Ningrum

190711015

SEMESTER 5 R1

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH CIREBON


2021
A. Peran Perawat Komunitas

Peran Perawat Komuitas antara lain:

1. Manager kasus
Perawat komunitas juga mengkoordinasikan upaya-upaya kesehatan yang dijalankan,
melalui puskesmas sebagai institusi pelayanan dasar utama, baik di dalam atau di luar
gedung ataukah di keluarga, terhadap kelompok-kelompok khusus seperti kelompok ibu
hamil, ibu bersalin, ibu nifas/menyusui, anak balita, usia lanjut, sesuai dengan peran,
fungsi dantanggung jawabnya. Perawat harus mampu mengelola pelayanan yang
berkoordinasi dengan komunitas atau keluarga, penyedia pelayanan kesehatan atau
pelayanan sosial yang ada. Hal ini bertujuan untuk mempermudah pencapaian tujuan
asuhan keperawatan komunitas. Sebagai manager kasus perawat komunitas harus dapat
berfungsi untuk melakukan tindakan sebagai berikut:
1) Mengidentifikasi kebutuhan komunitas terhadap pelayanan kesehatan.
2) Menyusun rencana asuhan keperawatan komunitas. Rencana ini dibuat berdasarkan
hasil pengkajian kebutuhan komunitas terhadap pelayanan kesehatan.
3) Mengoordinasikan aktivitas tim kesehatan multidisiplin sehingga pelayanan yang
diberikan dapat optimal dan tepat sasaran.
4) Menilai kualitas pelayanan keperawatan dan pelayanan kesehatan yang telah
diberikan. Sebagai manager, hal ini penting untuk meningkatkan pengelolaan
berikutnya.
5) Pendidik

2. Pelaksana Asuhan keperawatan


sebagai pelaksana asuhan keperawatan kepada individu, keluarga, kelompok dan
komunitas, baik itu sehat atau sakit atau mempunyai masalah kesehatan di rumah,
disekolah, dipanti, ditempat kerja, dan lain-lain. Dalam hal ini perawat dapat berfungsi
untuk:
1) melakukan pengkajian secara komprehensif
2) menetapkan masalah keperawatan komunitas
3) menyusun rencana keperawatan dengan mempertimbangkan kebutuhan dan potensi
komunitas
4) melakukan tindakan keperawatan langsung mencakup tindakan mandiri (seperti
melakukan perawatan luka, melatih napas dalam dan batuk efektif, melatih latihan
rentang gerak/rom, dan sebagainya), serta tindakan kolaboratif (seperti pemberian obat
TBC dan sebagainya)
5) mengevaluasi tindakan keperawatan yang sudah diberikan
6) mendokumentasikan semua tindakan keperawatan.

3. Pembela (Advocate)
Sikap perawat yang selalu berupaya meningkatkan kompetensinya agar asuhan
keperawatan komunitas yang diberikan terjaga kualitasnya, merupakan contoh
pelaksanaan peran sebagai pembela ( advocate ). Tindakan lain yang dapat dilakukan
perawat sebagai pembela (advocate ) adalah:
1) menyediakan informasi yang dibutuhkan komunitas atau keluarga untuk membuat
keputusan
2) memfasilitasi komunitas atau keluarga dalam mengambil keputusan
3) membuka akses ke provider agar komunitas atau keluarga mendapatkan pelayanan
yang terbaik (membangun jejaring kerja)
4) menghormati hak klien
5) meminta persetujuan tindakan yang akan dilakukan
6) melaksanakan fungsi pendampingan komunitas atau keluarga
7) memberikan informasi terkait sumber-sumber pelayanan yang dapat digunakan
8) memfasilitasi masyarakat dalam memanfaatkan sumber-sumber tersebut

4. Konselor
Perawat konselor membutuhkan keterampilan khusus, yaitu perawat tersebut adalah
orang yang memahami ( expert ) di bidang keahliannya, dapat dipercaya untuk membantu
komunitas atau keluarga dan mengembangkan koping yang konstruktif dalam
penyelesaian masalah. Perawat juga dapat memberikan berbagai solusi dalam rangka
menetapkan cara yang lebih baik untuk penyelesaian masalah.
5. Role Model
Perawat komunitas dapat memberikan contoh yang baik dalam bidang kesehatan kepada
individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat tentang bagaimana tata cara hidup sehat
yang dapat ditiru dan dicontoh oleh masyarakat Perawat dituntut berperilaku sehat
jasmani dan rohani dalam kehidupan sehari-hari.

6. Pembaharu
Pembaharu terhadap individu, keluarga, kelompok, dan komunitas. Serta merubah
perilaku dan pola hidup agar tercapainya peningkatan dan pemeliharaan kesehatan yang
optimal.Dalam Hal ini Peran perawat membantu komunitas untuk melakukan perubahan
ke arah kehidupan yang lebih sehat. Hal yang dilakukan perawat sebagai pembaharu
adalah sebagai berikut:
1) Mengidentifikasi kekuatan dan penghambat perubahan. Hal ini penting dilakukan
karena suatu perubahan merupakan suatu hal yang baru yang membutuhkan dukungan.
2) Membantu pencairan dan memotivasi untuk berubah.
3) Membantu komunitas menginternalisasi perubahan.

7. Peneliti/penemu kasus
Penelitian dalam asuhan keperawatan dapat membantu mengidentifikasi serta
mengembangkan teori-teori keperawatan yang merupakan dasar dari praktik
keperawatan. Peran selanjutnya yang dapat dilakukan oleh perawat komunitas adalah
melibatkan diri dalam penelusuran kasus di komunitas atau keluarga, untuk selanjutnya
dilakukan kajian apa saja yang dibutuhkan komunitas. Tentu saja kasus tersebut mungkin
membutuhkan intervensi dari profesi lain atau pelayanan kesehatan yang lebih kompleks,
maka yang dilakukan perawat komunitas adalah segera merujuk klien. Monitoring
terhadap perubahan yang terjadi pada individu, keluarga, kelompok, komunitas.
Memonitoring masalah kesehatan yang timbul serta dampaknya terhadap status kesehatan
melalui :
- Kunjungan rumah
- Pertemuan-pertemuan
- Observasi
- Pengumpulan data
B. Roda Intervensi Keperawatan Komunitas

Ada 17 intervensi keperawatan komuitas diantaranya:

1. Surveilans ialah kegiatan pengamatan penyakit pengamatan penyakit yang dilakukan


terus menerus dan sistematis terhadap kegiatan penyakit yang dilakukan secara terus
menerus dan sistematis terhadap kejadian dan distrubusi penyakit serta faktor-faktor yang
mempengaruhinya pada masyarakat sehingga dapat dilakukan penanggulangan untuk
dapat mengambil tindakan efektif.
2. Penyelidakn penyakit dan kejadian terkait kesehatan
3. Populasi terbelakang
4. Sreening/ penyaringan kasus, cara mengidentifikasi penyakit yang belum tapak melalui
suatu tes atau pemeriksaan atau prosedur lain yang dapat dengan cepat memisahkan
antara orang yang mungkin menderita penyakit dengan orang yang mungkin tidak
menderita penyakit. Tujuan mengetahui diagnosa sedini mungkin agar cepat terapinya
mencegah meluaskan penyakit mendidik masyarakat melakukan general check up
5. Penemuan kasus
6. Rujukan dan tindak lanjut
7. Manajemen kasus
8. Fungsi delegasi
9. Pendidika kesehatan
10. Konseling
11. Konsultasi
12. Kolaborasi
13. Pembentukan koalisi
14. Pengorganisasian masyarakat
15. Vokasi, bekerjasama dengan tenaga kepemerintahan seperti RT dan RW dll
16. Pemasaran sosial
17. Pengembangan dan penegakan kebijakan

Anda mungkin juga menyukai