PESERTA PENDIDIKAN
KESEHATAN DALAM
KEPERAWATAN
PENDIDIKAN
KESEHATAN KLIEN
SASARAN PESERTA
KEBUTUHAN PESERTA
PENDIDIKAN
PENIDIKAN KESEHATAN
KESEHATAN
PENDAHULUAN
Pendidikan kesehatan adalah proses membantu seseorang, dengan bertindak secara sendiri-sendiri ataupun
secara kolektif, untuk membuat keputusan berdasarkan pengetahuan mengenai hal-hal yang mempengaruhi
kesehatan pribadinya dan orang lain untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memelihara
kesehatannya dan tidak hanya mengaitkan diri pada peningkatan pengetahuan, sikap dan praktik saja, tetapi
juga meningkatkan atau memperbaiki lingkungan (baik fisik maupun non fisik) dalam rangka memelihara
dan meningkatkan kesehatan dengan penuh kesadaran”. Jadi Pendidikan kesehatan adalah proses perubahan
perilaku hidup sehat yang didasari atas kesadaran diri baik itu di dalam individu, kelompok ataupun
masyarakat untuk memlihara dan meningkatkan kesehatan.
TUJUAN PENDIDIKAN KESEHATAN
Pembelajaran yang dilaksanakan tentunya memiliki tujuan, begitu juga pendidikan kesehatan. Menurut
Undang-Undang Kesehatan No. 23 Tahun 1992 bahwa tujuan dari pendidikan kesehatan yaitu meningkatkan
kemampuan masyarakat untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan, baik fisik, mental, dan
sosialnya sehingga produktif secara ekonomi maupun sosial, pendidikan kesehatan di semua program
kesehatan; baik pemberantasan penyakit menular, sanitasi lingkungan, gizi masyarakat, pelayananan
kesehatan, maupun program kesehatan lainnya
RUANG LINGKUP PENDIDIKAN
KESEHATAN
Ruang lingkup pendidikan kesehatan dapat dilihat dari berbagai dimensi. Dimensi pendidikan kesehatan tersebut
antara lain :
dimensi sasaran pendidikan,
dimensi tempat pelaksanaan dan aplikasinya, dan
dimensi tingkat pelayanan kesehatan.
Dimensi sasaran pendidikan terdiri dari tiga
dimensi yaitu :
Kebutuahan kesehatan klien merupakan kebutuhan yang berpatokan pada kebutuhan dasar manusia.
Kebutuhan manusia/klien merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia/klien dalam
mempertahankan keseimbangan fisiologis maupun psikologis, yang tentunya bertujuan
untuk mempertahankan kehidupan dan kesehatan. Walaupun setiap orang mempunyai sifat tambahan,
kebutuhan yang unik, setiap orang mempunyai kebutuhan dasar manusia yang sama. Besarnya kebutuhan
dasar yang terpenuhi menentukan tingkat kesehatan dan posisi pada rentang sehat-sakit. Hierarki kebutuhan
manusia menurut Maslow adalah sebuah teori yang dapat digunakan perawat untuk memahami hubungan
antara kebutuhan dasar manusia pada saat memberikan perawatan.
Hierarki kebutuhan manusia mengatur kebutuhan dasar
dalam lima tingkatan prioritas yaitu:
Kebutuhan Fisiologis (Physiologic Needs)
Kebutuhan ini meliputi kemampuan untuk dapat mengenal diri dengan baik
(mengenal dan memahami potensi diri), belajar memenuhi kebutuhan sendiri –
sendiri, tidak emosional, mempunyai dedikasi yang tinggi, kreatif, serta
mempunyai kepercayaan diri yang tinggi dan sebagainya.
seseorang yang seluruh kebutuhannya
terpenuhi merupakan orang yang sehat, dan
sesorang dengan satu atau lebih kebutuhan
yang tidak terpenuhi merupakan orang yang
berisiko untuk sakit atau mungkin tidak
sehat pada satu atau lebih dimensi manusia.
PENGKAJIAN PENGKAJIAN
PERENCANAAN. PERENCANAAN.
IMPLEMENTASI. IMPLEMENTASI.
EVALUASI. EVALUASI.
Penggabungan Proses Keperawatan dan Proses
Pengajaran
Langkah Dasar Proses Keperawatan Proses Pengajaran
Pengkajian Kumpulkan data mengenai kebutuhan fisik psikologis, sosial, Kumpulkan data mengenai kebutuhan belajar klien, motivasi,
kultural, perkembangan dan spiritual pasien itu sendiri, keluarga, kemamuan untuk belajar serta sarana pengajaran dari klien,
tes diagnostik, catatan medis, riwayat keperawatan dan literatur. keluarga, lingkungan belajar, catatan medis, riwayat
keperawatan, dan literatur.
Diagnosa keperawatan Identifikasidiagnosa keperawatan yang tepat. Identifikasi kebutuhan pengajaran klien mengaccu pada tiga
domain pengajaran.
Perencanaan Kembangkan rencana asuhan secara individual. Tetapkan Tetapkan tujuan pengajaran. Rumuskan dalam terminologi
prioritas diagnosa berdasarkan kebutuhan segera klien. tingkah laku. Identifikasi prioritas yang berhubungan dengan
Rundingkan rencana asuhan dengan klien. kebutuhan belajar. Rundingkan dengan klien tentang rencana
pengajaran. Identifikasi metode pengajaran yang digunakan.
Implementasi Lakukan terapi asuhan keperawatan. Libatkan klien sebagai Implementasikan metode pengajaran. Secara aktif libatkan
peserta aktif dalam asuhan keperawatan. Libatkan keluarga klien dalam aktivitas pengajaran. Libatkan partisipasi keluarga
dalam asuhan sesuai kebutuhan. sesuai kebutuhan.
Evaluasi Identifikasi keberhasilan dalam memenuhi hasil yang diharapkan Nilai hasil proses belajar mengajar. Ukur kemampuan klien
serta keberhasilan asuhan keperawatan. untuk mencapai tujuan pengajaran. Ulangi pengajaran bila
dibutuhkan.
Thank You
Rizaluddin.akbar@umc.ac.id