Anda di halaman 1dari 14

HADIS TINJAUAN

ISLAM TENTANG
MENGKAFANI
JENAZAH
Kelompok 3

Tia Agustia
WahiyatieNingrum

Susanti
Umi Koriyah
Siaka Widiawati
Ayu Octavia
Definisi mengkafani jenazah

Mengkafani mayat berarti membungkus mayat dengan selembar


kain atau lebih yang biasanya berwarna putih, setelah mayat
selesai dimandikan dan sebelum dishalatkan serta dikubur.
Hukum mengkafani jenazah atau mayat juga fardlu kifayah.
Mengkafani mayat sebenarnya sudah cukup dengan satu lembar
kain saja yang dapat menutup seluruh tubuh si mayat. Namun
kalau memungkinkan, hendaknya mengkafani mayat ini
dilakukan dengan sebaik-baiknya. Dalam sebuah hadist
diriwayatkan sebagai berikut: Artinya: Kami hijrah bersama
Rasulullah SAW dengan mengharapkan keridhaan Allah SWT,
maka tentulah akan kami terima pahalanya dari Allah, karena
diantara kami ada yang meninggal sebelum memperoleh hasil
duniawi sedikit pun juga.
Hukum mengkafani jenazah
Seperti halnya memandikan jenazah, dalam mengafani jenazah memiliki tata cara dan ketentuan
yang telah ditetapkan oleh Rasulullah SAW. Hal ini sesuai dengan hadist yang diriwayatkan Abdullah bin
Abbas RA tentang orang yang meninggal karena terjatuh ketika menaiki untanya. Dalam hadist tersebut,
Nabi Muhammad SAW bersabda, "Mandikanlah ia dengan air dan daun bidara.Dan kafanilah dia dengan
dua lapis kain."(HR. Bukhari dan Muslim). Dari hadist di atas dapat diketahui wajib hukumnya untuk
mengafani jenazah setelahmemandikannya.Mengafani di sini adalah menutup seluruh tubuhnya dengan
baik memakai dua lapis kain. Dalam hadist lain disebutkan juga sunah dalam mengafani jenazah, seperti
pada hadis berikut. Rasulullah SAW bersabda, "Apabila salah seorang di antara kalian mengafani
saudaranya, maka hendaklah memperbagus kafannya." (HR. Muslim).
Selain itu, untuk jenazah yang meninggal dalam keadaan ihram, maka saat mengafani jenazah
kepalanya dibiarkan terbuka dan tidak ditutup.Hal ini sesuai hadist Rasulullah SAW yang berbunyi,
Rasulullah SAW bersabda, "Jangan beri minyak wangi dan jangan tutup kepalanya.Karena Allah akan
membangkitkannya di hari Kiamat dalam keadaan bertalbiyah."(HR. Bukhari dan Muslim).
Kriteria kain kafan yang digunakan

1. Dibeli dari harta


2. Tidak harus
yang meninggal
berwarna putih

3. Diutamakan
memakai tiga helai 4. Jenis kain kafan
kain putih dan wewangian

5. Jumlah kain
kafan
Hal-hal lain yang perlu diperhatikan dalam
mengkafani jenazah

 Jangan mengkafani mayat secara berlebihan.


 Untuk mengkafani mayat yang sedang melakukan ihram, maka
cukup dikafani dengan kain yang dipakainya untuk ihram. Bagi
laki-laki tidak boleh ditutup kepalanya dan bagi perempuan tidak
boleh ditutup mukanya serta tidak boleh diberi wangi-wangian.
 Bagi mayat yang mati syahid, cukup dikafani dengan kain yang
menempel di tubuhnya ketika dia meninggal, meskipun banyak
darah yang menempel di kainnya.Jika ada pakaian yang terbuat
dari besi atau kulit, maka hendaknya ditanggalkan.
 Biaya kain kafan yang digunakan hendaknya diambil dari pokok
harta peninggalan si mayat.
Hal-hal yang disunnahkan dalam mengkafani
jenazah

 Kain kafan yang digunakan hendaknya kain kafan yang


bagus, bersih dan menutupi seluruh tubuh mayat.
 Kain kafan hendaknya berwarna putih.
 Jumlah kain kafan untuk mayat laki-laki hendaknya 3 lapis,
sedangkan bagi mayat perempuan 5 lapis.
 Sebelum kain kafan digunakan untuk membungkus atau
mengkafani jenazah, kain kafan hendaknya diberi wangi-
wangian terlebih dahulu.
 Tidak berlebih-lebihan dalam mengkafani jenazah.
Alat-alat yang Perlu Disiapkan Untuk Mengkafani
jenazah
a. Kain untuk mengafani secukupnya, diutamakan yang berwarna
putih
Kain kafan untuk jenazah laki-laki terdiri dari 3 (tiga) lembar,
sedangkan kain kafan untuk jenazah perempuan terdiri dari 5 (lima)
lembar kain, terdiri dari:
1). Kain basahan
2). Baju kurung
3). Kerudung
4). Dua lembar kain penutup.
b. Sebaiknya disediakan perlengkapan sebagai berikut
Tali sejumlah 3, 5,7 atau 9, antara lain untuk :
1). Ujung kepala
2). Leher:
3). Pinggang / pada lengan tangan
4). Perut
5). Lutut
6). Pergelangan khaki
7). Ujung kaki
Lanjutan…

c. Kapas secukupnya
d. Kapur barus atau pewangi secukupnya.
e. Meletakkan kain memanjang searah tubuhnya, di atas tali-tali yang telah
disediakanUntuk jenazah perempuan, aturlah mukena, baju dan kain basahan
sesuai dengan letaknya.
f. Sisir untuk menyisir rambut.
g. Tempat tidur atau meja untuk membentangkan kain kafan yang sudah
dipotong-potong.
Proses Pengkafanan
A. Tata cara mengafani jenazah laki-laki

1. Bentangkan tiga lembar kain kafan yang telah dipotong sesuai ukuran
jenazah, lalu susun dengan meletakkan kain yang paling lebar di bagian
paling bawah. Tetapi jika kain memiliki lebar yang sama, maka geser kain
yang di tengah ke kanan sedikit dan yang paling atas ke kiri sedikit, atau
bisa juga sebaliknya.
2. Berikan wewangian seperti sunah Nabi sebanyak tiga kali ke kain kafan.
3. Siapkan 3-5 utas tali, kemudian letakkan tepat di bawah kain yang paling
bawah.
4. Persiapkan kafan yang sudah diberi wewangian untuk diletakkan di bagian
anggota tertentu nanti, antara lain sebagaimana berikut:
Lanjutan…
● Bagian Manfad (lubang terus), antara lain:
- Kedua mata
- Hidung
- Kedua telinga
- Kemaluan
● Bagian anggota sujud, antara lain:
- Dahi
- Kedua telapak tangan
- Kedua lutut
- Jari-jari kedua kaki
● Anggota yang tersembunyi dan persendian, antara lain:
- Ketiak
- Belakang kedua lutut
- Belakang kedua telinga

Setelah kain kafan siap seperti anjuran sebelumnya, maka angkat jenazah secara
hati-hati lalu baringkan di atas kain kafan. Tutup bagian anggota badan tertentu,
lalu selimutkan kain kafan selembar demi selembar dimulai dari kain yang paling
atas hingga yang paling bawah, lalu ikat dengan tali-tali yang telah disiapkan di
bawahnya
Lanjutan…
B. Tata cara mengafani jenazah perempuan

1. Bentangkan dua lembar kain kafan yang telah dipotong sesuai ukuran sang mayit, lalu letakkan kain
sarung tepat pada badan antara pusar dan kedua lututnya.
2. Persiapkan baju kurung dan kerudung.
3. Sediakan 3-5 utas tali dan letakkan di paling bawah kain kafan.
4. Sediakan kapas yang telah diberikan wewangian, yang nanti diletakkan pada anggota badan tertentu.
5. Angkat dan baringkan jenazah di atas kain kafan secara hati-hati.
6. Letakkan kain kapas yang sudah diberi wewangian ke tempat anggota tubuh manfad atau lubang
terus seperti pada jenazah laki-laki.
7. Selimutkan kain sarung pada tubuh jenazah, antara pusar dan kedua lutut. Pasangkan baju kurung
sekaligus kerudung atau penutup kepala. Bagi yang berambut panjang bisa dikepang menjadi 2/3
dan diletakkan di atas baju kurung tadi, tepatnya di bagian dada.
8. Selimutkan kedua kain kafan selembar demi selembar mulai dari yang atas sampai paling bawah, lalu
ikat dengan beberapa utas tali yang telah disediakan.
Anjuran dalam mengafani jenazah

1. Memakai kain putih yang terbuat dari kain katun


2. Memberi wewangian pada kain kafan
3. Memberi kapas di bagian tertentu
4. Menggunakan kain yang bagus tetapi tidak mahal, yang dimaksud di sini
adalah kain yang berwarna putih, suci, bersih, dan tebal
5. Menggunakan kain dengan hitungan ganjil

Larangan dalam mengafani jenazah

1. Menggunakan kain kafan yang mahal


2. Menggunakan kain kafan yang tipis
3. Menulisi ayat al-Qur'an atau Asma'ul A'dhom
4. Berlebih-lebihan dalam mengafani atau israf
TERIMAKASI
H

Anda mungkin juga menyukai