Anda di halaman 1dari 11

KONSEP KEPERAWATAN KOMUNITAS

PERAN DEPENDEN DAN INTERDEPENDEN SERTA BERIKAN CONTOHNYA

Dosen Pengajar :
Meriani Herlina , SKM,S.Kep.,M.Biomed

Diselesaikan oleh : Kelompok 5

Luter Kristian Zai 2114201067


Uun Kurnia Ningsih 2114201080
Muhammad Rafido 2114201070
Sartinah 2114201077

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN IIIC

UNIVERSITAS IMELDA MEDAN

T.A.2023/2024
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keperawatan komunitas adalah suatu sintesa ilmu dan praktik kesehatan masyarakat,
yang diimplementasikan melalui penggunaan proses keperawatan yang sistematis, dirancang
untuk mempromosikan kesehatan dan mencegah penyakit pada kelompok populasi. Dimana
sebagai pelayanan keperawatan profesional diberikan komprehensif ditujukan kepada
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat yang dipengaruhi oleh lingkungan (bio, psiko,
sosio, mental dan spiritual) mempengaruhi status kesehatan masyarakat. Proses keperawatan
digunakan untuk membantu perawat melakukan praktik keperawatan secara sistematis dalam
memecahkan masalah keperawatan.

Dengan menggunakan metode ini, perawat dapat mendemonstrasikan tanggung gugat


dan tanggung jawab pada klien, sehingga kualitas praktik keperawatan dapat ditingkatkan.
Proses keperawatan memberikan kerangka yang dibutuhkan dalam asuhan keperawatan
kepada klien, keluarga dan komunitas, serta merupakan metode yang efisien dalam membuat
keputusan klinik, serta pemecahan masalah baik aktual maupun potensial dalam
mempertahankan kesehatan.

Pada praktik keperawatan komunitas itu sendiri rangkaian prosesnya dimulai dari
awal tahap pengkajian sampai evaluasi, dimana diharapkan terjadi alih peran sehingga peran
perawat yang lebih banyak berangsur-angsur berkurang digantikan dengan meningkatnya
kemandirian masyarakat. Terwujudnya kemandirian masyarakat untuk menyelesaikan
masalah kesehatan dapat dicapai dengan pengorganisasian masyarakat karena peran serta
masyarakat didalamnya akan meningkat.

Oleh karena itu, dalam proses keperawatan komunitas ada tahap-tahap yang perlu
dilaksanakan perawat yaitu: Tahap pesiapan: Memilih area atau daerah yang menjadi
prioritas, menentukan cara untuk berhubungan dengan masyarakat, mempelajari serta
bekerjasama dengan masyarakat. Tahap pengorganisasian dimana persiapan pembentukan
kelompok dan penyesuaian pola dalam masyarakat dilanjutkan dengan pemilihan ketua
kelompok dan pengurus inti. Tahap pendidikan dan pelatihan kelompok masyarakat dimana
kegiatan pertemuan teratur dengan kelompok masyarakat, melakukan pengkajian, membuat
program berdasarkan masalah atau diagnosa keperawatan, melatih kader kesehatan yang akan
membina masyarakat dilingkungannya dan pelayanan keperawatan langsung terhadap
individu, keluarga dan masyarakat.

Tahap formasi kepemimpinan : memberi dukungan latihan dan pengembangan


keterampilan kepemimpinan yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pergerakan, dan
pengawasan kegiatan pemeliharaan kesehatan. Tahap koordinasi intersektoral : kerjasama
dengan sector terkait dalam upaya memandirikan masyarakat, serta Tahap akhir dimana
dilakukan supervise bertahap, evaluasi serta umpan balik untuk perbaikan kegiatan kelompok
kerja berikutnya. Maka dari itu di dalam makalah ini akan dibahas lebih detail mengenai
Proses Keperawatan Komunitas.

B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan Defenisi Perawat?
2. Apa yang dimaksud fungsi perawat independen?
3. Apa yang dimaksud fungsi perawat dependen?
4. Apa yang dimaksud fungsi perawat interdependen?
5. Apa peran perawat komunitas?

C. Tujuan
1. Memahami defenisi perawat
2. Memahami fungsi perawat independent
3. Memahami fungsi dependen
4. Memahami fungsi interdependen
5. Memahami peran-peran perawat komunitas
BAB II

PEMBAHASAN

A. defenisi perawat

Perawat adalah suatu profesi yang mulia, karena memerlukan kesabaran dan ketenangan
dalam melayani pasien yang sedang menderita sakit. Seorang perawat harus dapat melayani
pasien dengan sepenuh hati. Sebagai seorang perawat harus dapat memahami masalah yang
dihadapi oleh klien, selain itu seorang perawat dapat berpenampilan menarik. Untuk itu
seorang perawat memerlukan kemampuan untuk memperhatikan orang lain, ketrampilan
intelektual, teknikal dan interpersonal yang tercermin dalam perilaku perawat.

Perawat adalah orang yang dididik menjadi tenaga paramedik untuk menyelengarakan
perwatan orang sakit atau secara khusus untuk mendalami bidang perawatan tertentu. Jika
dokter lebih berfokus pada usaha untuk menghadapi penyakit pasiennya, maka perawat lebih
memusatkan perhatian pada reaksi pasien terhadap penyakitnya dan berupaya untuk
membantu mengatasi penderitaan pasien terutama penderitaan batin, dan bila mungkin
mengupayakan jangan sampai penyakitnya komplikasi.

Perawat merupakan salah satu komponen penting dan strategis dalam pelaksanaan
layanan kesehatan. Kehadiran dan peran perawat tidak dapat diabaikan. Dalam menjalankan
tugasnya tersebut, seorang perawat dituntut untuk memahami proses dan standar praktik
perawat (Sudarma, 2008).

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Repoblik Indonesia Nomor


647/Menkes/SK/IV/2000 tentang Registrasi dan Praktik Keperawatan, yang kemudian
diperbaharui dengan Kepmenkes RI No. 1239/Menkes/SK/XI/2001, dijelaskan bahwa
perawat adalah orang yang telah lulus dari pendidikan perawat, baik di dalam maupun di luar
negeri, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku (Asmandi, 2008).

Saat ini perawat memiliki peran yang lebih luas dengan penekanan pada peningkatan
kesehatan dan pencegahan penyakit, juga memandang klien secara komprehensif. Perawat
menjalankan fungsi dalam kaitannya dengan berbagai peran.

B. Fungsi Perawat
Menurut Wikipedia ensiklopedi bebas, Fungsi adalah sekelompok aktivitas yang
tergolong pada jenis yang sama berdasarkan sifat atau pelaksanaannya.

Definisi fungsi itu sendiri adalah suatu pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan perannya.
Fungsi dapat berubah disesuaikan dengan keadaan yang ada. Dalam menjalankan profesinya
sebagai perawat, maka seorang perawat akan menjalankan fungsi perawat sebagaimana
mestinya.

Berikut beberapa fungsi perawat diantaranya yaitu :

1. Fungsi Independen.

Dalam menjalankan fungsi yang satu ini, tindakan perawat tidak memerlukan advis dari
tenaga medis. Tindakan perawat dalam menjalankan fungsi independennya adalah bersifat
mandiri, berdasarkan pada ilmu keperawatan. Oleh karena itu, perawat bertanggung jawab
terhadap akibat yang timbul dari tindakan yang diambil.

Beberapa contoh tindakan perawat dalam menjalankan fungsi independen yaitu :

 Pengkajian seluruh sejarah kesehatan pasien / keluarganya dan menguji secara fisik
untuk menentukan status kesehatan.
 Mengidentifikasi tindakan keperawatan yang mungkin dilakukan untuk memelihara
atau memperbaiki kesehatan.
 Membantu pasien dalam melakukan kegiatan sehari-hari.
 Mendorong untuk berperilaku secara wajar.

Contoh dari fungsi ini adalah melakukan tindakan untuk memenuhi Kebutuhan dasar
manusianya (KDM). Misal membantu pasien batuk efektif, membantu pasien memenuhi
kebutuhan eliminasi, membantu pasien memenuhi kebutuhan spiritual, dll.

2. Fungsi Dependen.

Perawat membantu dokter memberikan pelayanan pengobatan dan tindakan khusus yang
menjadi kewewenangan dokter (Sudarma, 2008).

Dalam menjalankan fungsinya ini seorang perawat turut serta membantu dokter dalam
memberikan pelayanan pengobatan serta tindakan khusus yang menjadi wewenang medis dan
seharusnya dilakukan dokter, seperti halnya dalam hal :

a. Pemasangan infus
b. Pemberian obat
c. Penyuntikan

Oleh karena itu, setiap kegagalan tindakan medis menjadi tanggung jawab dokter. Setiap
tindakan perawat yang berdasarkan perintah dokter.

Contoh Keperawatan Dependen : Seorang perawat yang bekerja di rumah sakit memiliki
pasien dengan keluhan sulit tidur. Pasien tersebut mengatakan dia sudah berusaha untuk tidak
tidur siang agar dapat tidur malam padahal biasanya dia tertidur setelah menonton tv. Dia
juga mengatakan bahwa tidak mood untuk melakukan aktivitas. Lalu perawat tersebut
bertanya kepada dokter Tindakan apa yang perlu diberikan kepada pasien tersebut. Lalu
dokter memberikan instruksi kepada pasien untuk memberikan Hipnoterapi dan berikan juga
obat eszopiclone untuk mengatasi masalah kesulitan tidur.

Dari kasus diatas merupakan contoh fungsi dependen yang dilakukan oleh perawat. Oleh
karena itu setiap kegagalan Tindakan medis menjadi tanggung jaewab dokter. Setiap
Tindakan perawat berdasarkan perintah dokter.

3. Fungsi Interdependen.

Fungsi perawat dalam interdepanden ini bahwasanya tindakan perawat berdasar pada
kerja sama dengan tim perawatan atau tim kesehatan lainnya. Fungsi ini tampak ketika
perawat bersama tenaga kesehatan lainnya melakukan kolaborasi dalam memberikan
pelayanan kesehatan yang bertujuan mengupayakan kesembuhan pasien. Mereka biasanya
tergabung dalam sebuah tim yang dipimpin oleh seorang tanaga medis. Sebagai sesama
tenaga kesehatan, masing-masing tenaga kesehatan mempunyai kewajiban untuk memberikan
pelayanan kesehatan kepada pasien sesuai dengan bidang ilmunya. Dalam kolaborasi ini,
pasien menjadi fokus upaya pelayanan kesehatan.

Contoh Keperawatan Interdependen : Seperti penanganan ibu hamil yang menderita DM


atau Diabetes Melitus, perawat bersama tenaga gizi berkolaborasi membuat rencana untuk
menentukan kebutuhan makanan yang diperlukan bagi ibu dan juga perkembangan janinnya.
Ahli gizi memberikan kontribusi dalam perencaan makanan dan perawat mengajarkan pasien
untuk memilih makanan yang sesuai dengan kebutuhan.

Dalam fungsi ini, perawat bertanggung jawab secara bersama-sama dengan tenaga
kesehatan lain terhadap kegagalan pelayanan kesehatan terutama untuk bidang
keperawatannya.
Keperawatan adalah bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari
pelayanan kesehatan didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio-
psiko – sosial dan spiritual yang komprehensif, ditujukan kepada individu, kelompok dan
masyarakat baik sehat maupun sakit yang mencakup seluruh daur kehidupan manusia.

Kiat keperawatan (nursing arts) lebih difokuskan pada kemampuan perawat untuk
memberikan asuhan keperawatan secara komprehensif dengan sentuhan seni dalam arti
menggunakan kiat – kiat tertentu dalam upaya memberikan kenyaman dan kepuasan pada
klien.

Kiat – kiat itu adalah :

1. Caring, menurut Watson (1979) ada sepuluh faktor dalam unsur- unsur karatif yaitu :
nilai-nilai humanistic-altruistik, menanamkan semangat dan harapan, menumbuhkan
kepekaan terhadap diri dan orang lain, mengembangkan ikap saling tolong menolong,
mendorong dan menerima pengalaman ataupun perasaan baik atau buruk, mampu
memecahkan masalah dan mandiri dalam pengambilan keputusan,
2. Sharing artinya perawat senantiasa berbagi pengalaman dan ilmu atau berdiskusi
dengan kliennya.
3. Laughing, artinya senyum menjadi modal utama bagi seorang perawat untuk
meningkatkan rasa nyaman klien.
4. Crying, artinya perawat dapat menerima respon emosional diri dan kliennya.
5. Touching, artinya sentuhan yang bersifat fisik maupun psikologis merupakan
komunikasi simpatis yang memiliki makna (Barbara, 1994).
6. Helping, artinya perawat siap membantu dengan asuhan keperawatannya
7. Believing in other, artinya perawat meyakini bahwa orang lain memiliki hasrat dan
kemampuan untuk selalu meningkatkan derajat kesehatannya.
8. Learning, artinya perawat selalu belajar dan mengembangkan diri dan
keterampilannya.
9. Respecting, artinya memperlihatkan rasa hormat dan penghargaan terhadap orang lain
dengan menjaga kerahasiaan klien kepada yang tidak berhak mengetahuinya.
10. Listening, artinya mau mendengar keluhan kliennya
11. Feeling, artinya perawat dapat menerima, merasakan, dan memahami perasaan duka ,
senang, frustasi dan rasa puas klien.
12. Accepting, artinya perawat harus dapat menerima dirinya sendiri sebelum menerima
orang lain

C. Peran Perawat Komunitas


a. sebagai Pemberi asuhan

Seluruh kegiatan upaya pelayanan upaya masyarakat dan puskesmas dalam mencapai
tujuan kesehatan melaui kerjasama denagn tim kesehatan lainnya sehingga tercipta
keterpaduan dalam sistem pelayanan kesehatan. (Nasrul Effendi,1998:23).

b. Peran sebagai pendidik

Dalam memberikan pendidikan dan pemahaman kepada individu, keluarga kelompok dan
masyarkat baik dirumah, puskesmas dan di masyarakat dilakukan secara terorganisir dalam
ranka menanamkan perilaku sehat, sehingga terjadi perubahan-perubahan perialku seperti
yang diharapkan dalam mencapai tingkat kesehatan yang optimal.

c. Peran sebagai pengelola

Perawat kesehatan masyarakat diharapkan dapat mengeloa berbagai kegiatan pelayanan


kesehatan puskesmas dan masyarakat sesuai dengan beban tugas dan tanggung jawab yang di
emban kepadanya.

d. Peran sebagai Konselor

Perawat kesehatan masyarakat dapat dijadikan sebagai tempat bertanya oleh individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat untuk memecahkan berbagai permasalahan dalam bidang
kesehatan dan keperawatan yang dihadapi, pada akhirnya dapat membanu jalan keluar dalam
mengatasi masalah kesehatan dan keperawatan yang meraka hadapi.

e. Peran sebagai advokator

Kaitan dengan legal aspek bukan pemberi layanan hukum misalnya: kerusakan
lingkungan, dampak terhadap kesehatan, penyelesaian apa yang perlu dilakukan oleh
Masyarakat

f. Sebagai Fasilitator
Perawat komunitas sebagai tempat bertanya oleh individua tau Masyarakat untuk
memecahkan berbagai permasalahan dalam bidang kesehatan/keperawatan yang dihadapi
sehari-hari

g. Sebagai Role Model

Perawat komunitas dapat memberikan contoh yang baik dalam bidang kesehatan kepada
masyarakat tentang bagaimana cara hidup sehat yang dapat ditiru.

h. Sebagai Inovator

Pembaharu terhadap individu, keluarga atau komunitas serta merubah perilaku dan pola
hidup agar tercapainya peningkatan dan pemeliharaan kesehatan yang optimal

i. Sebagai Pengamat Ksehatan (Healt Monitor)

Monitoring terhadap perubahan yang terjadi pada individu, keluarga, kelompok,komunitas.


Memonitoring masalah kesehatan yang timbul dengan melalui :

a. Kunjungan rumah
b. Pertemuan-pertemuan
c. Observasi
d. Pengumpulan data
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Perawat adalah orang yang dididik menjadi tenaga paramedik untuk menyelengarakan
perwatan orang sakit atau secara khusus untuk mendalami bidang perawatan tertentu Perawat
adalah suatu profesi yang mulia, karena memerlukan kesabaran dan ketenangan dalam
melayani pasien yang sedang menderita sakit. Seorang perawat harus dapat melayani pasien
dengan sepenuh hati sesuai dengan peran dan fungsinya. Sebagai seorang perawat harus
dapat memahami masalah yang dihadapi oleh klien, selain itu seorang perawat dapat
berpenampilan menarik. Untuk itu seorang perawat memerlukan kemampuan untuk
memperhatikan orang lain, ketrampilan intelektual, teknikal dan interpersonal yang tercermin
dalam perilaku perawat.

B. Saran

Perawat mampu mengetahui fungsi dan peran seorang perawat dan disarankan berkerja
dengan memperhatikan fungsi dan perannya tersebut sehingga dapat menjadi seorang perawat
yang profesional.
DAFTAR PUSTAKA

Potter-Perry.Fundamental of Nursing. 6 Th edition.Elsever Mosby . USA.2005

Ali, Zaidin .Dasar – dasar Keperawatan Profesional. Jakarta, Widya Medika .2001

Gaffar junaidi L.O.Pengantar Keperawatan Profesional.Jakarta.EGC.1999

Murwani Anita , Skep . Pengantar Konsep Dasar Keperawatan . Yogyakarta . Fitramaya .


2003

http://blog.ilmukeperawatan.com/peran-fungsi-perawat-dan-tugas-perawat.html

Anda mungkin juga menyukai