Dosen Pengajar :
Meriani Herlina , SKM,S.Kep.,M.Biomed
T.A.2023/2024
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keperawatan komunitas adalah suatu sintesa ilmu dan praktik kesehatan masyarakat,
yang diimplementasikan melalui penggunaan proses keperawatan yang sistematis, dirancang
untuk mempromosikan kesehatan dan mencegah penyakit pada kelompok populasi. Dimana
sebagai pelayanan keperawatan profesional diberikan komprehensif ditujukan kepada
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat yang dipengaruhi oleh lingkungan (bio, psiko,
sosio, mental dan spiritual) mempengaruhi status kesehatan masyarakat. Proses keperawatan
digunakan untuk membantu perawat melakukan praktik keperawatan secara sistematis dalam
memecahkan masalah keperawatan.
Pada praktik keperawatan komunitas itu sendiri rangkaian prosesnya dimulai dari
awal tahap pengkajian sampai evaluasi, dimana diharapkan terjadi alih peran sehingga peran
perawat yang lebih banyak berangsur-angsur berkurang digantikan dengan meningkatnya
kemandirian masyarakat. Terwujudnya kemandirian masyarakat untuk menyelesaikan
masalah kesehatan dapat dicapai dengan pengorganisasian masyarakat karena peran serta
masyarakat didalamnya akan meningkat.
Oleh karena itu, dalam proses keperawatan komunitas ada tahap-tahap yang perlu
dilaksanakan perawat yaitu: Tahap pesiapan: Memilih area atau daerah yang menjadi
prioritas, menentukan cara untuk berhubungan dengan masyarakat, mempelajari serta
bekerjasama dengan masyarakat. Tahap pengorganisasian dimana persiapan pembentukan
kelompok dan penyesuaian pola dalam masyarakat dilanjutkan dengan pemilihan ketua
kelompok dan pengurus inti. Tahap pendidikan dan pelatihan kelompok masyarakat dimana
kegiatan pertemuan teratur dengan kelompok masyarakat, melakukan pengkajian, membuat
program berdasarkan masalah atau diagnosa keperawatan, melatih kader kesehatan yang akan
membina masyarakat dilingkungannya dan pelayanan keperawatan langsung terhadap
individu, keluarga dan masyarakat.
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan Defenisi Perawat?
2. Apa yang dimaksud fungsi perawat independen?
3. Apa yang dimaksud fungsi perawat dependen?
4. Apa yang dimaksud fungsi perawat interdependen?
5. Apa peran perawat komunitas?
C. Tujuan
1. Memahami defenisi perawat
2. Memahami fungsi perawat independent
3. Memahami fungsi dependen
4. Memahami fungsi interdependen
5. Memahami peran-peran perawat komunitas
BAB II
PEMBAHASAN
A. defenisi perawat
Perawat adalah suatu profesi yang mulia, karena memerlukan kesabaran dan ketenangan
dalam melayani pasien yang sedang menderita sakit. Seorang perawat harus dapat melayani
pasien dengan sepenuh hati. Sebagai seorang perawat harus dapat memahami masalah yang
dihadapi oleh klien, selain itu seorang perawat dapat berpenampilan menarik. Untuk itu
seorang perawat memerlukan kemampuan untuk memperhatikan orang lain, ketrampilan
intelektual, teknikal dan interpersonal yang tercermin dalam perilaku perawat.
Perawat adalah orang yang dididik menjadi tenaga paramedik untuk menyelengarakan
perwatan orang sakit atau secara khusus untuk mendalami bidang perawatan tertentu. Jika
dokter lebih berfokus pada usaha untuk menghadapi penyakit pasiennya, maka perawat lebih
memusatkan perhatian pada reaksi pasien terhadap penyakitnya dan berupaya untuk
membantu mengatasi penderitaan pasien terutama penderitaan batin, dan bila mungkin
mengupayakan jangan sampai penyakitnya komplikasi.
Perawat merupakan salah satu komponen penting dan strategis dalam pelaksanaan
layanan kesehatan. Kehadiran dan peran perawat tidak dapat diabaikan. Dalam menjalankan
tugasnya tersebut, seorang perawat dituntut untuk memahami proses dan standar praktik
perawat (Sudarma, 2008).
Saat ini perawat memiliki peran yang lebih luas dengan penekanan pada peningkatan
kesehatan dan pencegahan penyakit, juga memandang klien secara komprehensif. Perawat
menjalankan fungsi dalam kaitannya dengan berbagai peran.
B. Fungsi Perawat
Menurut Wikipedia ensiklopedi bebas, Fungsi adalah sekelompok aktivitas yang
tergolong pada jenis yang sama berdasarkan sifat atau pelaksanaannya.
Definisi fungsi itu sendiri adalah suatu pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan perannya.
Fungsi dapat berubah disesuaikan dengan keadaan yang ada. Dalam menjalankan profesinya
sebagai perawat, maka seorang perawat akan menjalankan fungsi perawat sebagaimana
mestinya.
1. Fungsi Independen.
Dalam menjalankan fungsi yang satu ini, tindakan perawat tidak memerlukan advis dari
tenaga medis. Tindakan perawat dalam menjalankan fungsi independennya adalah bersifat
mandiri, berdasarkan pada ilmu keperawatan. Oleh karena itu, perawat bertanggung jawab
terhadap akibat yang timbul dari tindakan yang diambil.
Pengkajian seluruh sejarah kesehatan pasien / keluarganya dan menguji secara fisik
untuk menentukan status kesehatan.
Mengidentifikasi tindakan keperawatan yang mungkin dilakukan untuk memelihara
atau memperbaiki kesehatan.
Membantu pasien dalam melakukan kegiatan sehari-hari.
Mendorong untuk berperilaku secara wajar.
Contoh dari fungsi ini adalah melakukan tindakan untuk memenuhi Kebutuhan dasar
manusianya (KDM). Misal membantu pasien batuk efektif, membantu pasien memenuhi
kebutuhan eliminasi, membantu pasien memenuhi kebutuhan spiritual, dll.
2. Fungsi Dependen.
Perawat membantu dokter memberikan pelayanan pengobatan dan tindakan khusus yang
menjadi kewewenangan dokter (Sudarma, 2008).
Dalam menjalankan fungsinya ini seorang perawat turut serta membantu dokter dalam
memberikan pelayanan pengobatan serta tindakan khusus yang menjadi wewenang medis dan
seharusnya dilakukan dokter, seperti halnya dalam hal :
a. Pemasangan infus
b. Pemberian obat
c. Penyuntikan
Oleh karena itu, setiap kegagalan tindakan medis menjadi tanggung jawab dokter. Setiap
tindakan perawat yang berdasarkan perintah dokter.
Contoh Keperawatan Dependen : Seorang perawat yang bekerja di rumah sakit memiliki
pasien dengan keluhan sulit tidur. Pasien tersebut mengatakan dia sudah berusaha untuk tidak
tidur siang agar dapat tidur malam padahal biasanya dia tertidur setelah menonton tv. Dia
juga mengatakan bahwa tidak mood untuk melakukan aktivitas. Lalu perawat tersebut
bertanya kepada dokter Tindakan apa yang perlu diberikan kepada pasien tersebut. Lalu
dokter memberikan instruksi kepada pasien untuk memberikan Hipnoterapi dan berikan juga
obat eszopiclone untuk mengatasi masalah kesulitan tidur.
Dari kasus diatas merupakan contoh fungsi dependen yang dilakukan oleh perawat. Oleh
karena itu setiap kegagalan Tindakan medis menjadi tanggung jaewab dokter. Setiap
Tindakan perawat berdasarkan perintah dokter.
3. Fungsi Interdependen.
Fungsi perawat dalam interdepanden ini bahwasanya tindakan perawat berdasar pada
kerja sama dengan tim perawatan atau tim kesehatan lainnya. Fungsi ini tampak ketika
perawat bersama tenaga kesehatan lainnya melakukan kolaborasi dalam memberikan
pelayanan kesehatan yang bertujuan mengupayakan kesembuhan pasien. Mereka biasanya
tergabung dalam sebuah tim yang dipimpin oleh seorang tanaga medis. Sebagai sesama
tenaga kesehatan, masing-masing tenaga kesehatan mempunyai kewajiban untuk memberikan
pelayanan kesehatan kepada pasien sesuai dengan bidang ilmunya. Dalam kolaborasi ini,
pasien menjadi fokus upaya pelayanan kesehatan.
Dalam fungsi ini, perawat bertanggung jawab secara bersama-sama dengan tenaga
kesehatan lain terhadap kegagalan pelayanan kesehatan terutama untuk bidang
keperawatannya.
Keperawatan adalah bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari
pelayanan kesehatan didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio-
psiko – sosial dan spiritual yang komprehensif, ditujukan kepada individu, kelompok dan
masyarakat baik sehat maupun sakit yang mencakup seluruh daur kehidupan manusia.
Kiat keperawatan (nursing arts) lebih difokuskan pada kemampuan perawat untuk
memberikan asuhan keperawatan secara komprehensif dengan sentuhan seni dalam arti
menggunakan kiat – kiat tertentu dalam upaya memberikan kenyaman dan kepuasan pada
klien.
1. Caring, menurut Watson (1979) ada sepuluh faktor dalam unsur- unsur karatif yaitu :
nilai-nilai humanistic-altruistik, menanamkan semangat dan harapan, menumbuhkan
kepekaan terhadap diri dan orang lain, mengembangkan ikap saling tolong menolong,
mendorong dan menerima pengalaman ataupun perasaan baik atau buruk, mampu
memecahkan masalah dan mandiri dalam pengambilan keputusan,
2. Sharing artinya perawat senantiasa berbagi pengalaman dan ilmu atau berdiskusi
dengan kliennya.
3. Laughing, artinya senyum menjadi modal utama bagi seorang perawat untuk
meningkatkan rasa nyaman klien.
4. Crying, artinya perawat dapat menerima respon emosional diri dan kliennya.
5. Touching, artinya sentuhan yang bersifat fisik maupun psikologis merupakan
komunikasi simpatis yang memiliki makna (Barbara, 1994).
6. Helping, artinya perawat siap membantu dengan asuhan keperawatannya
7. Believing in other, artinya perawat meyakini bahwa orang lain memiliki hasrat dan
kemampuan untuk selalu meningkatkan derajat kesehatannya.
8. Learning, artinya perawat selalu belajar dan mengembangkan diri dan
keterampilannya.
9. Respecting, artinya memperlihatkan rasa hormat dan penghargaan terhadap orang lain
dengan menjaga kerahasiaan klien kepada yang tidak berhak mengetahuinya.
10. Listening, artinya mau mendengar keluhan kliennya
11. Feeling, artinya perawat dapat menerima, merasakan, dan memahami perasaan duka ,
senang, frustasi dan rasa puas klien.
12. Accepting, artinya perawat harus dapat menerima dirinya sendiri sebelum menerima
orang lain
Seluruh kegiatan upaya pelayanan upaya masyarakat dan puskesmas dalam mencapai
tujuan kesehatan melaui kerjasama denagn tim kesehatan lainnya sehingga tercipta
keterpaduan dalam sistem pelayanan kesehatan. (Nasrul Effendi,1998:23).
Dalam memberikan pendidikan dan pemahaman kepada individu, keluarga kelompok dan
masyarkat baik dirumah, puskesmas dan di masyarakat dilakukan secara terorganisir dalam
ranka menanamkan perilaku sehat, sehingga terjadi perubahan-perubahan perialku seperti
yang diharapkan dalam mencapai tingkat kesehatan yang optimal.
Perawat kesehatan masyarakat dapat dijadikan sebagai tempat bertanya oleh individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat untuk memecahkan berbagai permasalahan dalam bidang
kesehatan dan keperawatan yang dihadapi, pada akhirnya dapat membanu jalan keluar dalam
mengatasi masalah kesehatan dan keperawatan yang meraka hadapi.
Kaitan dengan legal aspek bukan pemberi layanan hukum misalnya: kerusakan
lingkungan, dampak terhadap kesehatan, penyelesaian apa yang perlu dilakukan oleh
Masyarakat
f. Sebagai Fasilitator
Perawat komunitas sebagai tempat bertanya oleh individua tau Masyarakat untuk
memecahkan berbagai permasalahan dalam bidang kesehatan/keperawatan yang dihadapi
sehari-hari
Perawat komunitas dapat memberikan contoh yang baik dalam bidang kesehatan kepada
masyarakat tentang bagaimana cara hidup sehat yang dapat ditiru.
h. Sebagai Inovator
Pembaharu terhadap individu, keluarga atau komunitas serta merubah perilaku dan pola
hidup agar tercapainya peningkatan dan pemeliharaan kesehatan yang optimal
a. Kunjungan rumah
b. Pertemuan-pertemuan
c. Observasi
d. Pengumpulan data
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perawat adalah orang yang dididik menjadi tenaga paramedik untuk menyelengarakan
perwatan orang sakit atau secara khusus untuk mendalami bidang perawatan tertentu Perawat
adalah suatu profesi yang mulia, karena memerlukan kesabaran dan ketenangan dalam
melayani pasien yang sedang menderita sakit. Seorang perawat harus dapat melayani pasien
dengan sepenuh hati sesuai dengan peran dan fungsinya. Sebagai seorang perawat harus
dapat memahami masalah yang dihadapi oleh klien, selain itu seorang perawat dapat
berpenampilan menarik. Untuk itu seorang perawat memerlukan kemampuan untuk
memperhatikan orang lain, ketrampilan intelektual, teknikal dan interpersonal yang tercermin
dalam perilaku perawat.
B. Saran
Perawat mampu mengetahui fungsi dan peran seorang perawat dan disarankan berkerja
dengan memperhatikan fungsi dan perannya tersebut sehingga dapat menjadi seorang perawat
yang profesional.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Zaidin .Dasar – dasar Keperawatan Profesional. Jakarta, Widya Medika .2001
http://blog.ilmukeperawatan.com/peran-fungsi-perawat-dan-tugas-perawat.html