Kelompok 4
1. Pipit Hutria
2. Rahmi Hastuti
3. Rany Ika Fardila
4. Ridho Mahendra
5. Ummi Stephaine Amelia
6. Visca Herlencia
7. Zahara Mutia Rusdy
Kelompok 4
PROGRAM TERAPI BERMAIN : MEMASUKKAN BOLA KE DALAM
KOTAK PADA ANAK USIA 0-12 BULAN DENGAN MASALAH
HOSPITALISASI DI RUANG ANAK
RUMAH SAKIT dr. RASIDIN PADANG
1. Latar Belakang
Hospitalisasi merupakan proses yang memiliki alasan yang berencana atau
darurat sehingga mengharuskan anak untuk tinggal di rumah sakit, menjalani
terapi dan perawatan sampai pemulangannya kembali ke rumah. Selama proses
tersebut anak dan orangtua dapat mengalami kejadian yang menurut beberapa
penelitian ditunjukan dengan pengalaman traumatic dan penuh dengan stres.
Perasaan yang sering muncul yaitu cemas, marah, sedih, takut, dan rasa bersalah
(Wulandari & Erawati, 2016).
Bermain adalah kegiatan yang dilakukan secara sukarela untuk memperoleh
kepuasan. Aktivitas bermain merupakan suatu kegiatan yang menyenangkan bagi
anak, meskipun hal tersebut tidak meghasilkan komoditas tertentu.
2. Tujuan
a. Tujuan Umum
Merangsang perkembangan sensorik, intelektual, sosial, kreatifitas,
kesadaran diri, moral, dan bermain dengan terapi.
b. Tujuan Khusus
1) Meningkatkan kemampuan dan kreatifitas anak
3. Sasaran
Anak usia 0-12 bulan sejumlah 2-3 orang anak.
4. Landasan Teori
a. Definisi Bermain
Bermain adalah satu kegiatan menyenangkan bagi anak yang dilakukan
setiap hari secara sukarela untuk memperoleh kepuasan dan merupakan
media yang baik bagi anak-anak untuk belajar komunikasi, mengenal
lingkungan, dan untuk meningkatkan kesejahteraan mental dan sosial
anak.
Aktivitas bermain merupakan salah satu stimulus bagi perkembangan
anak secara optimal. Oleh karena itu dalam memilih alat bermain
hendaknya disesuaikan dengan jenis kelamin dan usia anak. Sehingga
dapat merangsang perkembangan anak secara optimal. Dalam kondisi sakit
atau anak dirawat di rumah sakit, aktivitas bermain ini tetap perlu
dilaksanakan disesuaikan dengan kondisi anak.
b. Fungsi Bermain
Fungsi bermain adalah merangsang perkembangan sensorik-motorik,
perkembangan intelektual, sosial, kreatifitas, kesadaran diri, moral dan
bermain sebagai terapi.
1) Perkembangan sensorik-motorik merupakan komponen terbesar yang
digunakan anak dan bermain aktif sangat penting untuk perkembangan
pengobatan.
2) Perkembangan intelektual anak melakukan eksplorasi dan manipulasi
terhadap segala sesuatu yang ada di lingkungan sekitar.
3) Perkembangan sosial anak akan memberi dan menerima serta
mengembangkan hubungan sesuai dengan belajar memecahkan masalah
dan hubungan sulit.
4) Perkembangan kreatifitas anak belajar merealisasikan diri.
5) Perkembangan kesadaran diri, anak belajar mengenal kemampuan
dengan mencoba peran-peran baru dan mengetahui dampak tingkah
lakunya terhadap orang lain.
6) Perkembangan moral, anak akan belajar mengenai nilai dan moral dan
etika belajar membedakan mana yang benar dan mana yang salah serta
belajar bertanggung jawab atas segala tindakan yang telah dilakukan.
7) Bermain sebagai terapi, anak akan mengalihkan rasa sakitnya pada
permainannya dan relaksasi melalui kesenangannya bermain.
c. Tujuan Bermain
1) Dapat beradaptasi secara efektif terhadap stres karena sakit dan dirawat
di rumah sakit.
2) Mengekspresikan perasaan, keinginan, dan fantasi serta ide-idenya.
3) Pengembangan kreatifitas dan kemampuan memecahkan masalah.
4) Untuk melanjutkan pertumbuhan dan perkembangan yang normal pada
saat sakit, pada saat sakit anak mengalami gangguan pertumbuhan dan
perkembangan.
f. Klasifikasi Bermain
1) Berdasarkan isi permainan
a) Sosial Affective Play
Inti permainan ini adalah adanya hubungan interpersonal yang
menyenangkan antara anak dan orang lain. Misalnya, bayi akan
mendapatkan kesenangan dan kepuasan dari hubungan yang
menyenangkan dengan orang tuanya atau orang lain.
b) Sense of Pleasure Play
Permainan ini menggunakan alat yang dapat menimbulkan rasa
senang pada anak. Misalnya, bermain dengan pasir.
c) Skill Play
Permainan ini meningkatkan keterampilan anak, khususnya motorik
kasar dan halus. Misalnya, bayi akan terampil memegang benda-
benda kecil, anak akan terampil bermain sepeda.
d) Games atau Permainan
Jenis permainan yang menggunakan alat tertentu yang menggunakan
perhitungan atau skor. Misalnya, ular tangga, puzzle.
e) Unoccupied Behaviour
Pada saat tertentu, anak sering terlihat mondar-mandir, tersenyum,
tertawa, memainkan kursi, meja atau apa yang ada di sekelilingnya.
Jadi, sebenarnya anak tidak memainkan alat permainan tertentu, dan
situasi atau obyek yang ada di sekelilingnya yang digunakan sebagai
alat permainan. Anak tampak senang dan asyik dengan situasi serta
lingkungannya tersebut.
f) Dramatic Play
Dalam permainan ini anak memainkan peran sebagai orang lain
melalui permainannya. Misalnya, anak memerankan sebagai ibu
guru, ayahnya atau ibunya.
b) Solitary play
c) Paralel play
d) Associative play
2) Co Leader:
a) Membantu leader dalam mengorganisir kegiatan
b) Menyampaikan jalannya kegiatan
c) Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader dan sebaliknya
3) Observer:
a) Mengamati, mengobservasi, dan melaporkan jalannya kegiatan serta
perilaku yang diharapkan
b) Mencatat perilaku verbal dan non verbal selama berlangsungnya
kegiatan
4) Fasilitator:
a) Memfasilitasi kegiatan yang diharapkan
b) Memotivasi peserta yang kurang aktif agar mengikuti kegiatan dengan
baik
c) Sebagai role model selama kegiatan
6. Pengorganisasian
a. Leader : Ridho Mahendra
b. Co. Leader : Visca Herlencia
c. Observer : Rahmi Hastuti
d. Fasilitator : 1. Pipit Hutria
2. Rany Ika Fardila
3. Ummi Stephaine Amelia
4. Zahara Muthia Rusdy
8. Setting Tempat
BED
PASIEN
Keterangan:
: Leader
: Co Leader
: Observer
: Fasilitator
: Peserta
b. Evaluasi Proses
1) Leader dapat memimpin jalannya permainan, dilakukan dengan tertib
dan teratur
2) Co. Leader dapat membantu tugas Leader dengan baik
3) Fasilitator dapat memfasilitasi dan memotivasi anak dalam permainan
4) Anak dapat mengikuti permainan secara aktif dari awal sampai akhir
c. Evaluasi Hasil
1) 75 % anak merasa senang dan puas.
2) 75 % mampu mengikuti kegiatan yang dilakukan
3) 75 % anak dapat menyatakan perasaan senang
Nursalam, dkk. 2005. Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak (untuk perawat
dan bidan). Jakarta: Salemba Medika.
Wong. 2002. Keperawatan Pediatrik. Jakarta: EGC.
Soetningsih. 1999. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC.