Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Edukasi keluarga dengan childbearing


Hari/Tanggal : Jumat, 23 April 2021
Waktu/Jam : 30 Menit / 08.00-08.30 WIB
Tempat : Rumah Tn. E
Peserta : Keluarga Tn. E dan Ny.N
Penyuluh : Mahasiswa keperawatan kelompok 4

A. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan, diharapkan peserta dapat mengerti
tentang Child bearing dan melaksanakan tugas keluarga dengan childbearing .
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan, diharapkan peserta akan dapat :
1) Menjelaskan Pengertian childbearing.
2) Menyebutkan Tahap-tahap perkembangan keluarga ‘Childbearing” (kelahiran
anak pertama).
3) Menyebutkan Tugas perkembangan dengan satu anak (child Bearing) Peran orang
tua terhadapanak pertama (Child Bearing).
4) Menjelaskan Komunikasi orang tua terhadap anak
5) Menyebutkan Masalah – masalah yang sering muncul pada keluarga dengan anak
pertama

B. MATERI
Terlampir

C. METODE
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya jawab
D. MEDIA
1. Leaflet
2. Lembar balik

E. KEGIATAN PENYULUHAN
No Waktu  Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta Instrumen
1 2 menit Pembukaan:
a.       Memberi salam Menjawab salam
b.      Menjelaskan tujuan penyuluhan Mendengarkan
c.       Menyebutkan materi /pokok bahasan dan
yang akan disampaikan memperhatikan

2 10 menit Pelaksanaan: Leaflet


Menjelaskan materi penyuluhan secara Menyimak dam
berurutan dan teratur memperhatikan
Materi:
1) Menjelaskan Pengertian.
2) Menyebutkan Tahap-tahap
perkembangan keluarga
‘Childbearing” (kelahiran anak
pertama).
3) Menyebutkan Tugas
perkembangan dengan satu anak
(child Bearing) Peran orang tua
terhadapanak pertama (Child
Bearing).
4) Menjelaskan Komunikasi orang tua
terhadap anak
5) Menyebutkan Masalah – masalah
yang sering muncul pada keluarga
dengan anak pertama
3 5 menit Evaluasi Merespon dan
1.      Memberi kesempatan kepada peserta bertanya
untuk bertanya
2.      Memberi kesempatan kepada peserta Merespon dengan
untuk menjawab pertanyaan yang menjawab
dilontarkan pertanyaan

4 3 menit Penutup:
1.      Menyimpulkan materi yang telah Menyimak
disampaikan
2.      Menyampaikan terima kasih atas
perhatian dan waktu yang telah Menjawab salam
diberikan kepada peserta
3.      Mengucapkan salam

F. EVALUASI
Metode Evaluasi              : Diskusi dan Tanya jawab
Jenis Pertanyaan             : Lisan
Jumlah Pertanyaan            : 2 soal
Lampiran Pertanyaan :
1. Apa saja Tahap-tahap perkembangan keluarga ‘Childbearing” (kelahiran anak pertama)?
2. Apa saja Tugas perkembangan dengan satu anak (child Bearing) Peran orang tua
terhadapanak pertama (Child Bearing)?
LAMPIRAN MATERI
Tahap perkembangan keluarga Child Bearing
1) Pengertian.
Keluarga yang sedang mengasuh anak. Tahap ini dimulai dengan kelahiran anak
pertama hingga bayi berusia 30 bulan ( Ali, 2006 ).
Masa ini merupakan masa transisi menjadi orang tua yang akan menimbulkan
krisis keluarga. Studi klasik le mastern(1957) dari 46 orang tua dinyatakan 17 % tidak
bermasalah. ( Setiadi, 2008 ).
Tahap kedua ini perkembangan orangtua adalah belajar untuk menerima
pertumbuhan dan perkembangan anak yang terjadi dalam masa usia bermain , khususnya
orangtua yang baru memiliki anak pertama membutuhkan bimbingan dan dukungan.
Orangtua perlu memahami tugas-tugas yang harus dikuasai oleh anak dan kebutuhan
anak akan keselamatan, keterbatasan dan latihan buang air (toilet training). Mereka perlu
memahami konsep kesiapan perkembangan, konsep tentang “saat yang tepat untuk
mengajar mereka”. Pada saat yang sama pula orangtua perlu bimbingan dalam
memahami tugas-tugas yang harus mereka kuasai selama tahap ini.

2) Tahap-tahap perkembangan keluarga ‘Childbearing” (kelahiran anak pertama).


Tahap perkembangna keluarga dibagi sesuai kurun waktu tertentu yang dianggap
stabil, misalnya keluarga dengan anak pertama berbeda dengan anak keluarga remaja.
Meskipun setiap keluarga melalui tahapan perkembangan secara unik, namun secara
umum seluruh keluarga mengikuti pola yang sama. Tiap tahap perkembangan
membutuhkan tugas dan fungsi keluarga agar dapat melalui tahap tersebut. Keluarga
yang menantikan kelahiran dimulai dari kehamilan sampai kelahiran anak pertama dan
berlanjut sampai anak pertama berusia 30 bulan (3,2 tahun) merupakan tahap
perkembangan keluarga childbearing. Kehamilan dan kelahiran bayi pertama
dipersiapkan oleh pasangan suami istri melalui beberapa tugas perkembangan yang
penting.Kelahiran bayi pertama memberikan perubahan yang besar bagi keluarga,
sehingga pasangan harus beradaptasi dengan peranya untuk memenuhi kebutuhan
bayi.Sering terjadi dengan kelahiran bayi, pasangan merasa diabaikan karena focus
perhatian kedua pasangan tertuju pada bayi.Suami merasa belum siap menjadi ayah atau
sebaliknya istri belum siap menjadi ibu.Peran utama perawat keluarga adalah mengkaji
peran orang tua; bagaimana orang tua berinteraksi dan merawat bayi serta bagaimana
bayi berespon.Perawat perlu memfasilitasi hubungan orang tua dan bayi yang positif dan
hangat sehingga jalinan kasih sayang antara bayi dan orang tua dapat tercapai.

3) Tugas perkembangan dengan satu anak (child Bearing) :


a) Adaptasi perubahan aggota keluarga ( peran, interaksi, seksual dan kegiatan)
b) Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangan.
c) Membagi peran dan tanggung jawab ( bagaimana peran orang tua terhadap bayi
dengan memberi  sentuhan dan kehangatan).
d) Bimbingan orang tua tentang pertumbuhan dan perkembangan anak.
e) Konseling KB post partum 6 minggu.
f) Menata ruang untuk anak.
g) Biaya atau dana child bearing.
h) Memfasilitasi role learning anggota keluarga.
i) Mengadakan kebiasaan keagamaan secara rutin.
Sedangkan menurut Carter dan McGoldrick (1988) ; Duvall dan Miller (1985) tugas
perkembangan dalam tahap ini adalah :
a) Membentuk keluarga muda sebagai sebuah unit yang mantap (mengintegrasikan
bayi baru ke dalam keluarga).
b) Rekonsiliasi tugas-tugas perkembangan yang bertentangan dan kebutuhan anggota
keluarga.
c) Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan.
d) Memperluas persahabatan dengan keluarga besar dengan menambahkan peran-peran
orangtua dan kakek dan nenek.

4) Peran orang tua terhadapanak pertama (Child Bearing).


Dalam hal ini peran orag tua dapat dimulai selagi kehamilan membesar dan semakin
kuat saat bayi dilahirkan. Pada periode awal orang tua harus mengenali hubungan
mereka dengan anak. Periode berikutnyan orang tua dapat mencerminkan suatu waktu
untuk bersama-sama membangun kesatuan keluarga, periode waktu berkonsolidasi ini
meliputi peran negosiasi ( suami, istri, ibu, ayah, saudara-saudara ) untuk menetapkan
komitmen. Periode yang berlangsung membutuhkan waktu.

5) Komunikasi orang tua terhadap anak


Dalam hal ini ikatan diperkuat melalui penggunaan respon komunikasi antara
orang tua dan anak. Komunikasi antara orang tua dan anak meliputi :
a) Sentuhan.
Sentuhan atau indera peraba, dipakai secara ekstensif oleh orang tua sebagai suatu
sarana untuk mengenali bayi yang baru lahir.
b) Kontak mata
c) Suara.
d) Aroma.

6) Masalah – masalah yang sering muncul pada keluarga dengan anak pertama
a) Hubungan seksual dan social terganggu.
Hubungan seksual antar pasangan umumnya menurun selama masa kehamilan dan
selama 6 minggu periode pasca partum.Kesulitan seksual selama periode pasca
partum biasa terjadi, muncul akibat factor peran baru yang dijalankan oleh ibu,
akibat kelelahan dan merasa kehilangan ketertarikan seksual.Sementara suami
merasa ditinggalkan atau disingkirkan.
b) Suami merasa diabaikan.
Sebagian besar ayah secara umum tidak diikut sertakan dalam proses perinatal
sehingga tentu saja hal ini membuat pria terlambat dalam melaksanakan perubahan
peran penting sehingga menghindari keterlibatan emosional mereka.
c) Peningkatan perselisihan.
Pola komunikasi  pernikahan yang baru, berkembang dengan hadirnya sorang anak,
pasangan suami istri dalam berhubungan satu sama lain memperlakukan
pasangannya sebagai pasangan hidup dan sebagai orang tua. Pola translokasional
berubah secara drastis . Feldman (1961) mengobservasi bahwa orang tua bayi
sedikit berbicara satu sama lain dan sedikit memiliki kesenangan, kurang
menstimulasi percakapan dan menurunnya kualitas interaksi pernikahan mereka.
Beberapa orang tua merasa kewalahan dengan brtambahnya tanggung
jawab.Terutama pada suami dan istri yang bekerja penuh waktu.

Anda mungkin juga menyukai