Anda di halaman 1dari 19

PROPOSAL

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)


GANGGUAN KOGNITIF

Disusun Oleh:
Kelompok 1

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


MUHAMMADIYAH GOMBONG
2016
PROPOSAL
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)
GANGGUAN KOGNITIF

I. Latar Belakang
Manusia sebagai mahluk sosial yang hidup secara berkelompok untuk memenuhi
kebutuhan sosial seperti rasa memiliki orang lain atau keluarga, kebutuhan pengakuan
dan penghargaan dari orang lain. Secara ilmiah individu selalu berada dalam kelompok,
misalnya dalam keluarga dan lingkungan sosial. Penggunaan kelompok dalam praktek
keperawatan gerontik memberikan dampak positif dalam upaya pemulihan kesehatan
seseorang. Dinamika kelompok membantu individu/klien meningkatkan perilaku
adaptif dan mengurangi perilaku maladaptif. Lebih mudah dan efektif merubah perilaku
secara berkelompok daripada secara individual.
Pada simposium Geriatri 1978 di Jakarta telah diformulasikan tujuan
gerontologi/geriatri Indonesia, yaitu mengadakan upaya dan tindakan-tindakan
sehingga orang-orang usia lanjut selamanya tetap dalam keadaan sehat, baik fisik,
mental dan sosial, sehingga masih berguna bagi masyarakat (Boedi-Darmojo,
1979) (Fulmer & Walker, 1992).

Untuk meningkatkan kesehatan sosial lanjut usia perlu disusun suatu program
terpadu agar tercapai kemandirian penderita. Mahasiswa akan memberikan suatu
program terapi sosial/terapi kelompok yang disesuaikan dengan kondisi dan
kemampuan penderita, dalam upaya meningkatkan interaksi sosial lansia sehingga
dicapai kesehatan sosial yang optimal dan membantu lansia menikmati sisa hidupnya
dengan bahagia.

II. Landasan Teori


Terapi aktivitas kelompok stimulasi sensoris adalah aktivitas digunakan sebagai
stiumulus pada sensoris klien. Kemudian diobservasi reaksi sensoris klien terhadap
stimulus yang disediakan berupa, berupa eksprtesi perasaan secara nonverbal (ekspresi
wajah, gerakan tubuh). Biasanya klien yang tidak mau mengungkapkan komunikasi
verbal akan terstimulasi emosi dan perasaannya serta menampilkan respon. Aktivitas
yang ditampilkan sebagai stimulus adalah musik, seni, menyanyi, menari. Jika hobi
klien diketahui sebelumnya, dapat dipakai sebagai stimulus, misalnya lagu kesukaan
klien, dapat diguakan sebagai stimulus.

A. Pengertian
Gangguan kognitif merupakan respon maladaptif yang ditandai oleh daya ingat
terganggu, disorentasi, inkoheren, dan sukar berfikir logis.

B. Etiologi
1. Faktor Predisposisi
a). Gangguan fungsi SSP, bisa karena : infeksi sistematik, gangguan peredaran
darah, keracunan obat, kekurangan vitamin, malnutrisi, gangguan jiwa
fungsional, degenerasi jaringan otak.
2. Faktor Presipitasi
a). Gangguan pada otak karena :
- Hipoksia
- Gangguan metabolisme
- Terkena racun, virus, bakteri.
- Trauma atau tumor.
- Stimulasi yang kurang atau berlebihan, Misal : Ruang ICU.
3. Prilaku
a). DM : Gangguan mental organik ( DSM – III – R )
b). Delirium, demensia.
4. Mekanisme Koping
a). Cara klien mengatasi emosi dengan gangguan kemampuan kognitif :
dipengaruhi oleh pengalaman masa lalu.
b). Koping yang biasa digunakan : denial, rasionalisasi, intelektualisasi & regresi.

C. Rentang Respon Kognitif


1. Pengertian kognitif
Kognitif adalah kemampuan berfikir dan memberi rasional, tertusuk proses
mengingat, menilai, orientasi, persepsi dan memperhatikan. ( Struart & Sudeen,
1987 ).

2. Rentang respon kognitif. ( Struart & Sudeen, 1987 )


Respon adaptif Respon maladaptif
Logis, Pelupa, Inkoheren,
Koheren, Kadang – kadang bingung, Disorientasi,
Rasional. Penilaian menurun. Daya ingat hilang.

III. Tujuan
Tujuan Umum
Klien dapat mengembangkan stimulasi sensoris.
Tujuan Khusus
a. Klien mampu memperkenalkan diri.
b. Klien mampu berespon terhadap stimulus panca indra yang diberikan.
c. Klien mampu menebak sebuah lagu yang diputarkan oleh tim terapis.
d. Klien mampu mengungkapkan perasaan melalui bernyanyi.

IV. Sesi yang digunakan


Dalam Terapi Aktifitas Kelompok Gangguan Kognitif dibagi dalam 3 sesi, yaitu:
1. Sesi 1: memperkenalkan diri.
2. Sesi 2: mendengarkan musik dan menebak sebuah lagu.
3. Sesi 3: bernyanyi.

V. Klien
Kriteria klien
a). Klien dengan gangguan kognitif yang sudah mulai mampu bekerja sama dengan
perawat.
b). Klien dengan gangguan kognitif yang dapat berkomunikasi dengan perawat.
Proses seleksi
a). Mengobservasi klien yang masuk kriteria.
b). Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria.
c). Mengumpulkan klien yang masuk kriteria.
d). Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAK, meliputi : menjelaskan tujuan
TAK pada klien, rencana kegiatan kelompok dan aturan main dalam kelompok.

VI. Kriteria Hasil


1. Evaluasi Struktur
a). Kondisi lingkungan tenang, dilakukan ditempat tertutup dan memungkinkan
klien untuk berkonsentrasi terhadap kegiatan
b). Posisi tempat dilantai menggunakan tikar.
c). Peserta sepakat untuk mengikuti kegiatan.
d). Alat yang digunakan dalam kondisi baik.
e). Leader, Co-leader, Fasilitator, observer berperan sebagaimana mestinya.

2. Evaluasi Proses
a). Leader dapat mengkoordinasi seluruh kegiatan dari awal hingga akhir.
b). Leader mampu memimpin acara.
c). Co-leader membantu mengkoordinasi seluruh kegiatan.
d). Fasilitator mampu memotivasi peserta dalam kegiatan.
e). Fasilitator membantu leader melaksanakan kegiatan dan bertanggung jawab
dalam antisipasi masalah.
f). Observer sebagai pengamat melaporkan hasil pengamatan kepada kelompok
yang berfungsi sebagai evaluator kelompok.
g). Peserta mengikuti kegiatan yang dilakukan dari awal hingga akhir.

3. Evaluasi Hasil
Diharapkan 75% dari kelompok mampu :
a). Memperkenalkan diri.
b). Mendengarkan musik dan menebak sebuah lagu yang diputarkan oleh tim
terapis.
c). Bernyanyi.

VII. Antisipasi Masalah


Penanganan terhadap klien yang tidak aktif dalam aktivitas :
a). Memanggil klien.
b). Memberi kesempatan pada klien untuk menjawab sapaan perawat atau klien lain.
Bila klien meninggalkan kegiatan tanpa izin :
a). Panggil nama klien.
b). Tanyakan alasan klien meninggalkan kegiatan.
Bila klien lain ingin ikut:
a). Berikan penjelasan bahwa kegiatan ini ditujukan kepada klien yang telah dipilih.
b). Katakan pada klien bahwa ada kegiatan lain yang mungkin diikuti oleh klien
tersebut.
c). Jika klien memaksa beri kesempatan untuk masuk dengan tidak memberi pesan
pada kegiatan ini

VIII. Pengorganisasian
1. Leader, bertugas :
1). Mengkoordinasi seluruh kegiatan.
2). Memimpin jalannya terapi kelompok.
3). Memimpin diskusi.

2. Co-leader, bertugas :
1). Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan.
2). Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang.
3). Membantu memimpin jalannya kegiatan.
4). Menggantikan leader jika terhalang tugas.

3. Observer, bertugas :
1). Mengamati semua proses kegiatan yang berkaitan dengan waktu, tempat dan
jalannya acara.
2). Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota kelompok dengan
evaluasi kelompok.

4. Fasilitator, bertugas :
1). Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok.
2). Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan.
3). Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk melaksanakan kegiatan.
4). Membimbing kelompok selama permainan diskusi.
5). Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan.
6). Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah.
5. Metode dan Media
a. Metode
1). Dinamika kelompok
2). Diskusi
3). Bermain peran/simulasi
b. Media
1). Papan nama
2). Whiteboard
3). Spidol
4). Laptop
5). Speaker
6). Kotak Kacamata
7). Tikar

6. Setting Tempat
Gambar Setting Tempat

O L CL

F K

K F

F K

K F
Keterangan gambar :

L : Leader : Tikar

CL : Co-Leader

O : Observer

F : Fasilitator

K : Klien

IX. Proses Pelaksanaan


Sesi 1: Memperkenalkan Diri
A. Tujuan
Klien mampu memperkenalkan diri dengan menyebutkan nama lengkap, nama
panggilan, asal dan hobi serta lagu kesukaan.

B. Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Hari/Tanggal : Rabu, 18 Januari 2016
Waktu : Pkl. 09.00 s.d 09.20 WIB
Alokasi waktu : Perkenalan dan Pengarahan (5 menit)
Terapi kelompok (10 menit)
Penutup (5 menit)
Tempat : Panti Werdha Budiluhur Bantul

C. Tim Terapis
Leader :
Co-Leader :
Fasilitator :
Observer :

D. Setting
1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran.
2. Ruangan nyaman dan tenang.

E. Alat
1. Papan tulis/flipchart/whiteboard
2. Kapur/spidol
3. Buku catatan dan pulpen
4. Laptop
5. Speaker
6. Kotak Kacamata

F. Metode
1. Dinamika kelompok
2. Diskusi dan tanya jawab
3. Bermain peran/simulasi

G. Langkah Kegiatan
1. Persiapan
a. Memilih klien dengan gangguan kognitif yang sudah kooperatif.
b. Membuat kontrak dengan klien.
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.

2. Orientasi
a. Salam terapeutik
1). Salam dari terapis kepada klien.
2). Perkenalkan nama dan panggilan terapis (pakai papan nama).
3). Menanyakan nama dan panggilan semua klien (beri papan nama).
b. Evaluasi/validasi
1). Menanyakan perasaan klien saat ini.
c. Kontrak
1). Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu memperkenalkan diri.
2). Menjelaskan aturan main, sebagai berikut :
a. Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta izin kepada
terapis.
b. Lama kegiatan 20 menit.
c. Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir.

3. Tahap kerja
a. Jelaskan kegiatan, yaitu laptop akan dihidupkan serta kotak kacamata diedarkan
searah dengan arah jarum jam (yaitu kearah kanan) dan pada saat laptop
dimatikan maka anggota kelompok yang memegang kotak kacamata
memperkenalkan dirinya.
b. Hidupkan musik pada laptop dan edarkan kotak kacamata searah dengan arah
jarum jam.
c. Pada saat musik dimatikan, anggota kelompok yang memegang kotak kacamata
mendapat giliran untuk menyebutkan : salam, nama lengkap , nama panggilan,
asal, dan hobi serta lagu kesukaan dimulai oleh terapis sebagai contoh.
d. Tulis nama panggilan pada kertas/papan nama dan tempel/pakai.
e. Ulangi b, c, dan d sampai semua anggota kelompok mendapat giliran.
f. Memberikan reinforcement pada peran serta klien.

4. Tahap terminasi
a. Evaluasi
1). Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
2). Memberikan reinforcement positif terhadap perilaku klien yang positif.
b. Tindak lanjut
Menganjurkan tiap anggota kelompok melatih memperkenalkan diri pada orang
lain di kehidupan sehari-hari.
c. Kontrak yang akan datang
1). Menyepakati kegiatan berikut, yaitu mendengarkan musik dan menebak
sebuah lagu.
2). Menyepakati waktu dan tempat TAK berikutnya.

H. Evaluasi dan Dokumentasi


1. Evaluasi
Evaluasi dilakukan pada saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja
untuk menilai kemampuan klien untuk melakukan tak. Aspek yang dievaluasi adalah
kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK Sesi 1, dievaluasi
kemampuan klien memperkenalkan diri secara verbal dan nonverbal dengan
menggunakan formulir evaluasi berikut.
Sesi 1: TAK
Stimulasi Sensoris
Memperkenalkan Diri

a. Kemampuan Verbal

Nama Klien
No. Aspek Yang Dinilai

1. Menyebutkan nama lengkap


2. Menyebutkan nama panggilan
3. Menyebutkan asal
4. Menyebutkan hobi
5. Menyebutkan lagu kesukaan

b. Kemampuan Non Verbal

Nama Klien
No. Aspek Yang Dinilai

1. Kontak mata
2. Duduk tegak
3. Menggunakan bahasa tubuh
yang sesuai
4. Mengikuti kegiatan dari awal
sampai akhir
Petunjuk :
1. Dibawah judul nama klien, tulis nama panggilan klien yang ikut TAK.
2. Untuk tiap klien, semua aspek dimulai dengan memberi tanda [√] jika ditemukan
pada klien atau tanda [x] jika tidak ditemukan.

2. Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien ketika TAK pada catatan proses
keperawatan tiap klien. Misalnya, klien mengikuti Sesi 1 TAK, klien mampu
memperkenalkan diri secara verbal dan nonverbal, dianjurkan klien memperkenalkan
diri pada klien lain di ruang rawat.

Sesi 2: Mendengarkan Musik dan Menebak Sebuah Lagu


A. Tujuan
1. Klien mampu berespon terhadap stimulus panca indra yang diberikan.
2. Klien mampu menebak sebuah lagu yang diputarkan oleh tim terapis.

B. Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Hari/Tanggal : Rabu, 18 Januari 2016
Waktu : Pkl. 09.20 s.d 09.50 WIB
Alokasi waktu : Perkenalan dan Pengarahan (5 menit)
Terapi kelompok (20 menit)
Penutup (5 menit)
Tempat : Panti Werdha Budlihur Bantul

C. Tim Terapis
Leader :
Co-Leader :
Fasilitator :
Observer :

D. Setting
1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran.
2. Ruangan nyaman dan tenang.

E. Alat
1. Papan tulis/flipchart/whiteboard
2. Buku catatan dan pulpen
3. Laptop
4. Speaker

F. Metode
1. Dinamika kelompok
2. Diskusi dan tanya jawab
3. Bermain peran/simulasi

G. Langkah kegiatan
1. Persiapan
a. Mengingatkan kontrak dengan klien yang telah ikut Sesi 1.
b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.

2. Orientasi
a. Salam terapeutik
1). Salam dari terapis kepada klien.
2). Klien dan terapis pakai papan nama.
b. Evaluasi/validasi
1). Menanyakan perasaan klien saat ini.
c. Kontrak
1). Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mendengarkan musik dan menebak sebuah
lagu.
2). Menjelaskan aturan main, sebagai berikut :
a. Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta izin kepada
terapis.
b. Lama kegiatan 30 menit.
c. Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir.

3. Tahap kerja
a. Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan, yaitu mendengarkan musik
dan menebak sebuah lagu.
b. Terapis memperdengarkan sebuah lagu dari laptop.
c. Terapis meminta klien untuk mendengarkan musik kemudian menebak judul lagu
dan penyanyinya setelah sesaat musik tersebut berhenti.
d. Sementara klien mulai mendengarkan musik, terapis berkeliling dan memberikan
motivasi kepada klien untuk tetap mendengarkan musik dan setelah itu klien
diminta oleh terapis untuk menebak judul lagu dan penyanyi tersebut. Jangan ada
kata-kata ataupun tindakan yang menyinggung perasaan klien.
e. Kegiatan poin (d) dilakukan sampai beberapa lagu tertebak oleh klien.
f. Memberikan reinforcement pada peran serta klien.

4. Tahap terminasi
a. Evaluasi
1). Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
2). Memberikan reinforcement pada peran serta klien.
b. Tindak lanjut
Terapis menganjurkan klien untuk mengekspresikan perasaan melalui lagu.
c. Kontrak yang akan datang
1). Menyepakati kegiatan berikut, yaitu bernyanyi.
2). Menyepakati waktu dan tempat TAK berikutnya.

H. Evaluasi dan Dokumentasi


1. Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja,
Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk
TAK stimulasi sensoris : mendengarkan musik dan menebak sebuah lagu,
kemampuan klien yang diharapkan adalah mampu mengikuti kegiatan,
mendengarkan musik dan menebak sebuah lagu. Formulir evaluasi adalah sebagai
berikut.

Sesi 2: TAK
Stimulasi Sensoris
Mendengarkan Musik dan Menebak Sebuah Lagu

a. Kemampuan Verbal

Nama Klien
No. Aspek Yang Dinilai

1. Mendengarkan music
2. Menyebutkan judul lagu
3. Menyebutkan penyanyi lagu
tersebut
4. Mengikuti kegiatan sampai
selesai

b. Kemampuan Non Verbal

Nama Klien
No. Aspek yang dinilai

1. Kontak mata
2. Duduk tegak
3. Menggunakan bahasa tubuh
yang sesuai
4. Saat diberi pujian tersenyum
5. Mengikuti kegiatan dari awal
sampai akhir

Petunjuk :
1. Dibawah judul nama klien, tulis nama panggilan klien yang ikut TAK.
2. Untuk tiap klien, semua aspek dimulai dengan memberi tanda [√] jika ditemukan
pada klien atau tanda [x] jika tidak ditemukan.

2. Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang klien miliki saat TAK pada catatan proses
keperawatan tiap klien. Contoh catatan : klien mengikuti TAK stimulasi sensori :
mendengar musik dan menebak sebuah lagu. Klien mengikuti kegiatan sampai
selesai. Klien mampu mendengarkan musik dan menebak sebuah lagu. Anjurkan
klien mengungkapkan perasaan melalui lagu.

Sesi 3: Bernyanyi
A. Tujuan
Klien mampu mengungkapkan perasaan melalui bernyanyi.

B. Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Hari/Tanggal : Rabu, 18 Januari 2016
Waktu : Pkl. 09.50 s.d 10.30 WIB
Alokasi waktu : Perkenalan dan Pengarahan (5 menit)
Terapi kelompok (30 menit)
Penutup (5 menit)
Tempat : Panti Werdha Budiluhur Bantul

C. Tim Terapis
Leader :
Co-Leader :
Fasilitator :
Observer :

D. Setting
1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran.
2. Ruangan nyaman dan tenang.
E. Alat
1. Papan tulis/flipchart/whiteboard
2. Buku catatan dan pulpen
3. Laptop
4. Speaker
F. Metode
1. Dinamika kelompok.
2. Diskusi dan tanya jawab.
3. Bermain peran/ simulasi dan latihan.

G. Langkah Kegiatan
1. Persiapan
a. Mengingatkan kontrak dengan klien yang telah ikut Sesi 2.
b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.

2. Orientasi
a. Salam terapeutik
1). Salam dari terapis kepada klien.
2). Klien dan terapis pakai papan nama.
b. Evaluasi/validasi
1). Menanyakan perasaan klien saat ini.
c. Kontrak
1). Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu bernyanyi.
2). Menjelaskan aturan main, sebagai berikut :
a. Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta izin kepada
terapis.
b. Lama kegiatan 40 menit.
c. Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir.

3. Tahap kerja
a. Terapis memutarkan lagu yang sudah sempat berhasil dijawab/diketahui oleh
klien.
b. Sementara klien mulai mendengarkan musik dan bernyanyi, terapis berkeliling dan
memberikan motivasi kepada klien untuk tetap menyanyikan lagu tersebut. Jangan
ada kata-kata ataupun tindakan yang menyinggung perasaan klien.
c. Kegiatan poin (b) dilakukan sampai semua klien mendapat giliran.
d. Setiap kali klien selesai bernyanyi terapis mengajak klien bertepuk tangan.

4. Tahap terminasi
a. Evaluasi
1). Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
2). Memberikan reinforcement pada peran serta klien.
b. Tindak lanjut
Terapis menganjurkan klien untuk mengekspresikan perasaan melalui lagu.
c. Kontrak yang akan datang
Mengakhiri pertemuan untuk TAK pada kesempatan ini, dan disepakati jika klien
perlu TAK yang lain.

H. Evaluasi dan Dokumentasi


1. Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja,
Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk
TAK stimulasi sensoris : bernyanyi, kemampuan klien yang diharapkan adalah
mampu mengikuti kegiatan dan bernyanyi. Formulir evaluasi adalah sebagai berikut.
Sesi 3: TAK
Stimulasi Sensoris
Bernyanyi

a. Kemampuan Verbal

Nama Klien
No. Aspek Yang Dinilai

1. Mendengarkan musik
2. Bernyanyi
3. Memberikan tepuk tangan
4. Mengikuti kegiatan sampai
selesai
b. Kemampuan Non Verbal

Nama Klien
No. Aspek yang dinilai

1. Kontak mata
2. Duduk tegak
3. Menggunakan bahasa tubuh
yang sesuai
4. Saat diberi pujian tersenyum
5. Mengikuti kegiatan dari awal
sampai akhir

Petunjuk :
1. Dibawah judul nama klien, tulis nama panggilan klien yang ikut TAK.
2. Untuk tiap klien, semua aspek dimulai dengan memberi tanda [√] jika ditemukan
pada klien atau tanda [x] jika tidak ditemukan.

2. Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang klien miliki saat TAK pada catatan proses
keperawatan tiap klien. Contoh catatan : klien mengikuti TAK stimulasi sensori :
bernyanyi. Klien mengikuti kegiatan sampai selesai. Klien mampu mengikuti
kegiatan dan bernyanyi. Anjurkan klien mengungkapkan perasaan melalui lagu
(bernyanyi).

Anda mungkin juga menyukai