Anda di halaman 1dari 9

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)

PENYALURAN ENERGI

Disusun Oleh :

1. Dika Yasinta N. (P1337420717005)


2. Diana Rhosita W. (P1337420717010)
3. Dwi Kusno Setiyaji (P1337420717015)
4. Mahya Zulfiana (P1337420717020)
5. Annisatul Ilzan (P1337420717025)
6. Afrida Kurniasari (P1337420717030)
7. Itsnaini Wahyu P. D. (P1337420717040)

PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN MAGELANG


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
TAHUN 2019
RANCANGAN / PROPOSAL TAK
PENYALURAN ENERGI

Fokus : Terapi Aktivitas Kelomok Penyaluran Energi


I. Tujuan :
A. Tujuan Umum
Setelah dilakukan terapi aktifitas kelompok (TAK) penyaluran energi
diharapkan pasien dapat menyalurkan energi secara konstruktif, menjalin
kerjasama dengan pasien lain dan mampu mengontrol emosi.
B. Tujuan Khusus :
1. Klien mampu melatih gerak tubuh
2. Klien mampu melatih konsentrasi dan meminimalkan penggunaan energi
serta emosional untuk aktivitas
3. Klien mampu mengeluarkan energinya untuk melakukan kegiatan positif
4. Klien mampu fokus mencontoh gerakan senam yang diajarkan perawat dan
fasilitator
5. Klien mampu menyelaraskan dan menyeimbangkan emosi dengan
melakukan kegiatan positif.
II. Landasan Teoritis
Terapi aktivitas kelompok merupakan salah satu tindakan keperawatan untuk
klien gangguan jiwa. Terapi ini adalah terapi yang pelaksanaannya merupakan
tanggung jawab penuh dari seorang perawat. Oleh karena itu seorang perawat
khususnya perawat jiwa harus mampu melakukan terapi aktivitas kelompok secara
tepat dan benar.
Penyaluran energi merupakan teknik untuk menyalurkan energi secara
kontruktif dimana memungkinkan penembanghan pola-pola penyaluran energi seperti
katarsis, peluapan marah dan rasa batin secara konstruktif dengan tanpa menimbulkan
kerugian pada diri sendiri maupun lingkungan.
Untuk mencapai hal tersebut di atas perlu di buat suatu pedoman

pelaksanaan terapi aktivitas kelompok seperti terapi aktivitas kelompok


penyaluran energi. (Keliat,2004:16)
III. Anggota Kelompok
A. Jumlah anggota : 7 orang
B. Kriteria anggota :
C. Pada terapi aktivitas kelompok dengan penyaluran energi kami menggambil klien
dengan masalah Resiko Perilaku Kekerasan (RPK) dengan kriteria :
1. Klien kooperatif
2. Klien dapat diajak berkomunikasi
3. Klien dapat melakukan aktivitas
4. Klien yang mengikuti terapi aktivitas ini adalah tidak mengalami perilaku
agresif atau mengamuk, dalam keadaan tenang.
IV. Terapist
A. Jumlah Terapist : 7 orang
B. Pembagian Peran :
1. Leader : Dwi Kusno Setiyaji
2. Co-Leader : Annisatul Ilzan
3. Fasilitator :
a. Afrida Kurniasari
b. Diana Rhosita
c. Itsnaini Wahyu P. D.
d. Mahya Zulfiana
4. Observer : Dika Yasinta N.
C. Pembagian Tugas :
1. Leader
Leader merupakan pimpinan dalam suatu tim dimana jalannya kegiatan
dipimpin oleh seorang leader. Adapun tugas-tugas leader dalam TAK ini
meliputi :
a. Membacakan tujuan dan peraturan kegiatan terapi aktivitas kelompok
sebelum kegiatan dimulai
b. Mampu memotivasi anggota untuk aktif dalam kelompok dan
memperkenalkan dirinya
c. Mampu memimpin terapi aktivitas kelompok dengan baik dan tertib
d. Menetralisir bila ada masalah yang timbul dalam kelompok
e. Menjelaskan permainan
2. Co-Leader
Merupakan seseorang yang membantu leader saat jalannya TAK,
Apabila leader mengalami blocing ataupun hal lain yang bersangkutan
terhadap leader. Adapaun tugas co leader dalam TAK ini meliputi :
a. Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader tentang aktivitas
klien
b. Mengingatkan leader jika kegiatan menyimpang
3. Fasilitator
Merupakan seseorang yang dapat memberikan motivasi kepada
peserta dalam kegiatan untuk kesuksesan jalannya kegiatan tersebut.
Adapun tugas-tugas fasilitator dalam kegiatan TAK ini meliputi :
a. Memfasilitasi klien yang kurang aktif
b. Berperan sebagai role play bagi klien selama kegiatan
4. Observer
Mengobservasi setiap respon klien, mencatat semua proses yang
terjadi dan semua perubahan perilaku klien serta memberikan umpan balik
pada kelompok.
V. Proses Seleksi Pasien
Berdasarkan pengamatan kajian status klien yang sudah mampu mengontrol diri
dari emosinya sehingga pada saat TAK klien dapat bekerja sama, mampu mengontrol
emosi dan tidak mengganggu anggota kelompok yang lain, maka sasaran klien yang
dilibatkan dalam terapi aktivitas kelompok ini adalah klien dengan masalah prilaku
kekerasan di rumah sakit jiwa.
VI. Metode
1. Dinamika Kelompok
2. Diskusi dan Tanya Jawab
3. Demonstrasi (senam)

VII. Pembagian Sesi


Sesi I
A. Tujuan
1. Klien mampu melatih gerak tubuh
2. Klien mampu melatih konsentrasi dan meminimalkan penggunaan energi serta
emosional untuk aktivitas
B. Jadwal Kegiatan
Kegiatan terapi aktivitas kelompok penyaluran energi pada pasien dengan
gangguan risiko perilaku kekerasan (RPK) akan dilaksanakan selama 30 menit
yaitu pada :
hari, tanggal : Senin, 2 Desember 2019
tempat : Bangsal Parikesit RSJ Prof. dr Soerojo Magelang
waktu : 09.00 – 09.30 WIB
lama kegiatan : Perkenalan dan pengarahan selama 5 menit
Demonstrasi (senam) dan diskusi selama 20 menit
Evaluasi dan penutup selama 5 menit
C. Setting
Ruangan menjadi tempat senam atau olahraga.
D. Alat
1. Speaker dan kabel data
2. Handphone atau laptop dengan musik untuk senam
E. Langkah Kegiatan TAK
1. Persiapan
a. Memilih klien dengan indikasi, yaitu perilaku kekerasan
b. Membuat kontrak dengan klien
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Fase Orientasi
a. Salam terapeutik
 Salam dari terapis kepada klien
b. Validasi
 Menanyakan perasaan klien saat ini
 Menanyakan masalah yang dirasakan
 Memastikan klien dengan masalah Resiko Perilaku Kekerasan
c. Menjelaskan tujuan TAK
d. Kontrak
1) Topic permainan TAK : Olahraga : senam maumere
2) Waktu : 30 menit
3) Tempat : Bangsal Parikesit RSJ Prof dr. Soerojo Magelang
e. Menjelaskan peraturan TAK :
1) Klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir, Jika ada klien
yang ingin meninggalkan kelompok, harus meminta izin kepada
terapis
2) Kegiatannya yaitu melakukan gerakan senam sesuai contoh
3) Ketika leader selesai memberikan contoh, dan klien selesai
melakukan gerakan senam leader akan menunjuk salah seorang
anggota dan anggota yang di tunjuk wajib maju memeragakan satu
atau dua gerakan senam, klien yang lain beserta facilitator
memberikan tepuk tangan.
4) Apabila klien ingin bertanya, dengan cara mengajukan tangan
terlebih dahulu
5) Klien tidak boleh membuat kegaduhan
3. Fase Kerja
a. Terapis mulai memutar music
b. Leader mencontohkan gerakan senam pada klien
c. Peserta melakukan gerakan senam dibantu oleh masing-masing fasilitator
d. Leader menguji atau menunjuk setiap peserta untuk melakukan 1 atau 2
gerakan senam sesuai contoh didepan semua peserta.
e. Leader, fasilitator dan observer memberikan reword nyata kepada klien
yang bisa melakukan kegiatan TAK dengan baik.
f. Observer mengevaluasi kegiatan TAK penyaluran energy
4. Fase Terminasi
a. Evaluasi
Pada evaluasi ini terdiri dari evaluasi proses dan evalusi hasil.
1) Evaluasi Proses
a) Subyektif
Menanyakan perasaan klien dan meminta pendapat ke anggota
kelompok tentang TAK penyaluran energi yang telah dikakukan.
b) Obyektif
 Klien terlihat senang
 Klien tampak rileks
 Klien mengikuti TAK sampai selesai
2) Evaluasi hasil
 Evaluasi dilakukan pada proses TAK berlangsung, khususnya pada
tahap kerja, aspek yang di evaluasi adalah kemampuan klien sesuai
dengan tujuan TAK
 Evaluasi Hasil Untuk TAK penyaluran energy dengan pasien gangguan
perilaku kekerasan, kemampuan klien yang diharapkan adalah klien
mampu menyelaraskan dan menyeimbangkan emosi dengan
melakukan kegiatan positif.
Evaluasi ini dilakukan dengan :
1. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
2. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
3. Terapis memberikan kesempatan kepada klien untuk bertanya apabila
belum mengerti
b. Tindak lanjut
Terapis menganjurkan klien untuk belajar mengendalikan emosinya
dengan melakukan hal-hal positif.
c. Kontrak yang akan dating
1. Menyepakati kegiatan TAK yang akan dating
2. Menyepakati waktu dan tempat
5. Program Antisipasi
a. Penanganan klien yang tidak aktif saat TAK
1) Memanggil klien
2) Memberi kesempatan kepada klien tersebut untuk menjawab sapaan
perawat atau klien yang lain
b. Bila klien meninggalkan TAK
1) Panggil nama klien
2) Tanyakan alasan klien meninggalkan atau tidak mengikuti TAK
3) Berikan penjelasan tentang tujuan TAK dan berikan penjelasan pada
klien bahwa klien dapat melaksanakan keperluannya setelah itu klien
boleh kembali lagi
4) Berikan sangsi kepada klien jika klien keluar dari TAK tanpa seijin
perawat

c. Bila ada klien yang ingin ikut


1) Beri penjelasan bahwa TAK ini ditujukan pada klien yang dipilih,
jika klien memaksa beri kesempatan untuk masuk dengan tidak
mengikutisenam pada TAK tersebut.
F. Rincinan Biaya
-

FORM EVALUASI

Hari / Tanggal :

Jam :

Tempat :

Jumlah Pasien :

No Aspek yang dimulai Nama Klien


P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7
1. Mengikuti kegiatan dari awal
sampai akhir
2. Memberi respon dengan ikut
melakukan senam
3. Memberi pendapat tentang
kegiatan yang dilakukan
4. Menjelaskan perasaan setelah
mengikuti senam
Jumlah

Petunjuk :

1. Dibawah judul nama klien, tulis nama panggilan klien yang ikut TAK
2. Untuk tiap klien semua aspek dinilai dengan memberi tanda ceklist (√) jika ditemukan
pada klien. Atau tanda silang (X) jika tidak ditemukan.
3. Jumlah kemampuan yang ditemukan jika 3 atau 4 klien mampu, dan jika 0.1atau 2
klien belum mampu (Ria Magdalena, 2015)

Anda mungkin juga menyukai