Anda di halaman 1dari 11

TERAPI MODALITAS

PADA LANJUT USIA DENGAN ASAM URAT

DISUSUN OLEH :
LORA ARDYA PRAMESTI
P1337420216079

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SEMARANG


PRODI D III KEPERAWATAN PURWOKERTO
2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Asam urat merupakan salah satu masalah kesehatan yang berhubungan dengan
persendian dan pergerakan. Oleh karenanya apabila persendian terkena asam urat maka
pergerakan menjadi terbatas, dan lama-lama bila dibiarkan akan menjadi tofi dimana terjadi
penumpukan kristal-kristal disekitar jaringan sehingga jika dilihat dari luar seperti ada daging
yang menonjol terutama pada daerah persendian. Hal tersebut, biasanya terjadi pada orang
dewasa.
Kelebihan asam urat disebabkan karena proses pemasukan makanan yang banyak
mengandung purin atau karena proses pengeluaran purin lewat urin yang kurang. Ketika
ditanyakan pada salah satu penderita asam urat mengaku kadang-kadang mengeluh sakit dan
merasakan linu-linu pada pinggang sampai bawah kaki bila mau tidur atau istirahat pada
malam hari. Biasanya asam urat mengenai sendi ibu jari, tetapi bisa juga pada tumit,
pergelangan kaki dan tangan atau siku.
Istilah gout berasal dari kata “gutta” yang berarti tetesan. Konon, menurut kepercayaan
masyarakat pada saat itu, gout muncul sebagai akibat dari tetesan roh jahat yang masuk
kedalam sendi. Penyakit gout dapat dijumpai disetiap negara di dunia. Hasil penelitian
epidemologis menunjukkan bahwa bangsa Maori di Selandia Baru, Filipina, dan bangsa-
bangsa dikawasan Asia Tenggara mempunyai kecenderungan menderita penyakit ini. Di
Indonesia, suku Minahasa dan Tapanuli berpeluang menderita penyakit gout lebih tinggi
dibandingkan dengan suku-suku yang lainnya (Junaidi, 2013).
Dari hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan asam urat dari Ny. T sebesar 4,8 mg/dL
dan kadar kolesterol total sebesar 188 mg/dL.
B. Jenis Terapi yang Akan Diberikan
1. Jenis Terapi
Jenis terapi yang akan dilakukan pada lansia yang mengalami asam urat dan kolesterol
tinggi adalah jenis terapi okupasi
2. Tujuan
Terapi okupasi bertujuan untuk memperbaiki, memperkuat, meningkatkan kemampuan,
serta meningkatkan derajat kesehatan
3. Manfaat
Terapi okupasi yang akan dilakukan yaitu dengan aktivitas yang merangang edukasional
lansia, adapun edukasi yang akan dilakukan yaitu dengan mengajarkan gerakan-gerakan
senam asam urat. Diharapkan dengan aktivitas ini dapat bermanfaat bagi lansia untuk
mengatasi keluhan gejala asam uratnya.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian
Ergonomik merupakan istilah yang sering digunakan dalam teknik pengamatan waktu,
gerakan dan produktivitas kerja. Teknik ini bertujuan untuk mendapatkan suatu cara kerja
dalam waktu yang optimal dan meminimalkan kelelahan. Senam ergonomik dalah gerakan
optimalisai posisi tubuh sewaktu bekerja, dengan tujuan meniadakan atau minimalisasi
kelelahan. Senam ergonomis merupakan suatu teknik gerakan untuk mengembalikan atau
membetukan posisi tulang belakang dan kelenturan otot serta sendi-sendi di tulang,yang pada
gilirannya mempengaruhi sistem sirkulasi dan peredaran darah. Jika posisi sudah betul, akan
terjadi optimalisasi suplai darah keotak, sehingga akan membuka sistem kecerdasan, sistem
keringat, sistem pemanas tubuh, sistem pembakaran asam urat, kolesterol, gula darah, sistem
konversi karbohidrat, pembuatan elektrolit atau ozon dalam darah, sistem kesegaran tubuh
dan sistem pembuangan energi negatif dari dalam tubuh (Wratsongko, 2015).
Lima gerakan utama dalam senam ergonomik adalah gerakan pembukaan, gerakan
lapang dada, tunduk sukur, duduk perkasa, dan syujud syukur. Gerakan-gerakan ini diispirasi
dari gerakan-gerakan dalam shalat seperti berdiri dan mengangkat tangan, rukuk, duduk dan
sujud. Menurut Idealita (2014) senam ergonomik dapat dilakukan selama 4 kali dalam 2
minggu.

B. Prinsip Gerakan
Menurut Sagiran (2012), terdapat satu gerakan pembuka dan lima gerakan fundamental
dalam gerakan senam ergonomis, yaitu :
a. Gerakan ke-1, Gerakan Pembuka-Berdiri Sempurna
1) Tahapan Gerakan Pembuka-Berdiri Sempurna
Berdiri tegak, pandangan lurus ke depan, tubuh rileks, tangan di depan dada, telapak
tangan kanan diatas telapak kanan kiri, menempel didada, dengan jari-jari sedikit
meregang. Posisi kaki meregang sehingga mengangkang kira-kira selebar bahu,
telapak dan jari-jari kaki mengarah lurus ke depan. Untuk pemula gerakan ini
dilakukan agak lama sekitar 2-3 menit, akan tetapi kalau sudah terbiasa cukup 30-60
detik.
2) Manfaat Gerakan Pembuka-Berdiri Sempurna
Dengan gerakan sempurna berdiri sempurna, seluruh saraf menjadi satu titik pada
pengendaliannya di otak. Pusat kendali di seluruh belahan otak bagian kanan kiri,
depan belakang, luar dalam dan atas bawah dipadukan saat itu pada satu tujuan. Saat
itu, pikiran dikendalikan oleh kesadaran akal untuk sehat dan bugar, tubuh
dibebaskan dari beban pekerjaan, berat tubuh ditumpukkan dengan pembagian beban
yang sama pada kedua kakinya.

b. Gerakan Ke-2, Lapang Dada


1) Tahapan Gerakan Lapang Dada
Dari posisi berdiri sempurna, kedua tangan menjuntai kebawah, kemudian dimulai
dengan gerakan memutar lengan. Tangan diangkat lurus kedepan, lalu keatas, terus
kebelakang dan kembali menjuntai kebawah. Satu putaran, disambung dengan
putaran berikutnya sehingga seperti baling-baling. Posisi kaki diinjitkan-diturunkan,
mengikuti irama gerakan tangan. Gerakan ini dilakukan 40 kali putaran. Satu gerakan
memutar butuh waktu kira-kira 4 detik, sebagai gerakan aerobik.

2) Manfaat Gerakan Lapang Dada


Gerakan lapang dada akan mengaktifkan fungsi organ, karena seluruh sistem saraf
menarik tombol-tombol kesehatan yang tersebar diseluruh tubuh. Putaran lengan
adalah sebagaimana putaran generator listrik sehingga gerakan memutar lengan
kebelakang adalah gerakan membangkitkan biolistrik didalam tubuh sekaligus
sirkulasi oksigen yang cukup, sehingga tubuh akan terasa segar dan adanya tambahan
energi.

c. Gerakan Ke-3, Tunduk Syukur


1) Tahapan Gerakan Tunduk Syukur
Dimulai dengan mengangkat tangan lurus ke atas, kemudian badan membungkuk,
tangan kemudian meraih mata kaki, dipegang kuat, tarik, cengkram seakan-akan kita
mau mengangkat tubuh kita. Posisi kaki tetap seperti semula. Pada saat itu kepala
mendongak dan pandangan diarahkan kedepan. Setelah itu kembali keposisi berdiri
dengan lengan menjuntai. Gerakan ini dilakukan 5 kali, umumnya 1 kali gerakan
selesai dalam 35 detik ditambah 10 detik untuk jedah nafas.

2) Manfaat Gerakan Tunduk Syukur


Gerakan ketiga, tunduk syukur adalah gerakan memasok oksigen ke kepala dan
mengembalikan posisi tulang punggung supaya tegak. Gerakan ini akan
melonggarkan otot-otot punggung bagian bawah, paha dan betis. Gerakan ini juga
akan mempermudah untuk persalinan bagi ibu-ibu hamil yang melakukannya secara
rutin. Juga dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit yang menyerang tulang
belakang yang meliputi ruas tulang punggung, ruang tulang leher, ruas tulang
pinggang dan tulang tungging. Bagi mereka yang terkena penyakit sinusitis dan asma
sesaat sesudah melakukan gerakan ini bisa langsung dirasakan manfaatnya.
d. Gerakan Ke-4, Duduk Perkasa
1) Tahapan Gerakan Duduk Perkasa
Dari posisi sebelumnya, jatuhkan kedua lutut kelantai, posisi kedua telapak kaki tegak
berdiri, jari-jari kaki tertekuk mengarah ke depan. Tangan mencengkram pergelangan
kaki. Mulai gerakan seperti mau sujud tetapi kepala mendongak, pandangan ke depan,
jadi dagu hampir menyentuh lantai. Setelah beberapa saat (satu tahanan nafas)
kemudian kembali keposisi duduk perkasa. Gerakan ini dilakukan 5 kali, umumnya 1
kali gerakan selesai 35 detik ditambah 10 detik untuk nafas jeda.

2) Manfaat Gerakan Duduk Perkasa


Untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan meningkatkan keperkasaan. Sujud dengan
posisi jari-jari ditekuk. Gerakan sujud ini akan membuat otot dada dan sela iga
menjadi kuat, sehingga rongga dada menjadi lebih besar dan paru-paru akan
berkembang dengan baik dan dapat menghisap oksigen lebih banyak. Lutut yang
membentuk sudut yang tepat memungkinkan otot perut berkembang dan mencegah
kegembyoran di bagian tengah. Menambah aliran darah kebagian otot tubuh, terutama
kepala, mata, telinga, dan hidung serta paru-paru. Memungkinkan toksin-toksin
dibersihkan oleh darah, manfaat mempertahankan posisi “benar” pada janin (bagi ibu
hamil), mengontrol tekanan darah tinggi, serta menambah elastisitas tulang itu
sendiri.
Biasanya saat duduk perkasa ada angin yang berputar diperut dan langsung keluar
atau buang angin. Gerakan ini membantu juga bagi yang sulit buang air besar karena
pencernaan akan terbantu.

e. Gerakan Ke-5, Duduk Pembakaran


1) Tahapan Gerakan Duduk Pembakaran
Kedua telapak kaki dihamparkan kebelakang, sehingga kita duduk beralaskan telapak
kaki (bersimpuh; duduk sinden). Tangan berkecak pinggang. Ambil napas dalam-
dalam, mulai gerakan seperti akan sujud sambil membuang nafas sedikit-sedikit dan
kepala mendongak , pandangan ke depan, dan dagu hampir menyentuh lantai sambil
menahan nafas. Setelah beberapa saat (satu tahanan nafas) kemudian kembali ke
posisi duduk pembakaran sambil membuang nafas perlahan. Segera ambil nafas baru
3-4 kali sebelum melanjutkan gerakan. Gerakan ini dilakukan 5 kali, umumnya 1
gerakan selesai dalam 35 detik ditambah 10 detik untuk nafas jeda.

2) Manfaat Gerakan Duduk Pembakaran


Untuk memperkuat otot pinggang dan memperkuat ginjal, sujud dengan posisi duduk
pembakaran atau dengan alas punggung kaki akan membakar lemak dan racun
didalam tubuh. Saat duduk pembakaran, tombol pembakaran di punggung kaki
diaktifkan. Bagi mereka yang menderita asam urat, keracunan obat, keracunan
makanan atau kondisi badan yang sedang lemah akan merasakan seperti terbakar.
Gerakan ini sebaiknya dilakukan setiap saat.
BAB III
PERENCANAAN TERAPI MODALITAS

Pokok Bahasan : Terapi Klien dengan asam uat


Sub Pokok Bahasan : Senam ergonomic (senam asam urat)
Hari/tanggal : Kamis, 17 Februari 2021
Tempat : Rumah Ny. M
Sasaran : Ny. M

A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Klien mampu melakukan senam ergonomik dengan baik
2. Tujuan Khusus
a. Pasien mampu melakukan senam ergonomik secara mandiri
b. Nyeri sendi berkurang setelah melakukan senam ergonomik.
B. Sasaran
Berdasarkan pengamatan dan kajian status klien maka sasaran klien yang dilibatkan dalam
terapi aktivitas kelompok ini adalah klien dengan masalah nyeri sendi.
C. Metode
Metode yang digunakan demonstrasi dan redemonstrasi
D. Langkah-langkah
1. Fase Orientasi
Waktu : 10 menit
a. Salam terapeutik
b. Kontrak :
1- Waktu : 30 menit
2- Tempat : Rumah Ny. M
3- Topik : Senam Ergonomik
c. Tujuan aktivitas : Melatih gerakan sendi lansia agar meminimalisasi sakit akibat nyeri
sendi.
d. Aturan main : Peserta harus memperhatikan, mengikuti dan kemudian dapat
mempraktekkan hal yang diajarkan.
2. Fase Kerja
Waktu: 10 menit
a. Menjelaskan pentingnya senam ergonomik
b. Menjelaskan cara-cara melakukan senam ergonomik
c. Melatih pasien mempraktekkan senam ergonomik
d. Beri pujian untuk setiap keberhasilan klien dengan memberi tepuk tangan
3. Fase Terminasi
Waktu: 10 Menit
Evaluasi :
1. Pemimpin terapi mengeksplorasikan perasaan peserta setelah mempraktekkan cara
senam. Contoh: “Bagaimana perasaannya setelah mengikuti kegiatan hari ini?”
2. Pemimpin terapi memberikan umpan balik positif pada peserta
3. Pemimpin terapi meminta peserta untuk mencoba mempraktekkan kembali dalam
kehidupan sehari-hari
DAFTAR PUSTAKA

Hamarno, 2010. Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: EGC

Potter & Perry. 2005. Buku Ajar Keperawatan : Konsep, Proses, dan Praktik.,Jakarta : EGC

Saryono & Widianti, 2010. Kebutuhan Dasar Manusia. Yogyakarta : Nuha Medika

Tarwoto & Wartonah, 2011. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan. Jakarta:
Salemba Medika

Widianti & proverawati, 2010. Senam dan Kesehatan . Yogyakarta : Kuha Medika

Anda mungkin juga menyukai