Disusun oleh:
Mengetahui,
OLEH :
2017
ILMU KEPERAWATAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Globalisasi telah memberi dampak positif bagi setiap profesi kesehatan untuk
selalu berupaya meningkatkan kinerja profesionalnya dalam berkontribusi diberbagai
kebutuhan pelayanan kesehatan. Hal ini sejalan dengan makin meningkatnya
tuntutan masyarakat akan kualitas pelayanan kesehatan. Dalam memberikan asuhan
keperawatan secara profesional didukung dengan adanya sumber daya manusia yang
bermutu, standart pelayanan, termasuk pelayanan yang berkualitas, disamping
fasilitas yang sesuai harapan masyarakat. Agar pelayanan keperawatan sesuai
dengan harapan konsumen dan memenuhi standard yang berlaku maka perlu
dilakukan pengawasan atau supervisi terhadap pelaksanaan asuhan keperawatan.
Supervisi merupakan salah satu bentuk kegiatan dari manajemen dan merupakan cara
yang tepat untuk menjaga mutu pelayanan keperawatan. Supervisi adalah teknik
pelayanan yang tujuan utamanya adalah mempelajari dan memperbaiki secara
bersama-sama. Kunci sukses supervisi yaitu 3 F, yaitu Fair, Feedback, dan Follow
Up (H. Burton, dalam Pier AS, 1997 : 20). Supervisi merupakan ujung tombak
tercapainya tujuan pelayanan kesehatan di rumah sakit.
Berdasarkan hasil pengkajian yang telah dilakukan mahasiswa STIKES Satria
Bhakti Nganjuk saat praktek manajemen keperawatan didapatkan bahwa supervise
sudah dilakukan tetapi belum optimal. Berdasarkan kondisi di atas, maka kami
merencanakan pelaksanakan tindakan supervisi dengan contoh kegiatan supervisi
yaitu pemberian terapi oksigenasi dan injeksi di ruang Mawar Putih RSUD
Kabupaten Sidoarjo.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mampu mengaplikasikan peran seorang kepala ruangan sebagai supervisor
dalam lingkup tanggung jawabnya, terutama dalam melakukan supervisi terhadap
ketua tim dalam melakukan oksigenasi dan injeksi.
2. Tujuan Khusus
a. Mampu menyusun, melaksanakan atau menetapkan tujuan supervisi.
b. Mampu mempersiapkan instrumen SOP Oksigenasi dan Injeksi.
c. Mampu menilai kinerja perawat dalam melaksanakan prinsip Oksigenasi dan
Injeksi.
d. Mampu membimbing dan memberikan masukan terhadap staf.
e. Mampu memberikan follow-up terhadap hasil supervisi terhadap staf.
f. Mampu melaksanakan dokumentasi hasil supervisi.
C. Pelaksanaan
Kegiatan supervisi pelaksanaan injeksi dan oksigenasi akan dilaksanakan pada:
Hari / Tanggal : Senin, 5 Februari 2018
Waktu : 09.00 s/d 10.00 WIB
Lama kegiatan : 90 menit
Tempat : Kantor Karu , Nurse Station dan Ruang Mawar Putih
Topik : Role play supervisi.
Aspek : penatalaksanaan Oksigenasi dan Injeksi.
Supervisor : Kepala ruangan
Yang disupervisi : Ketua tim dan anggota tim
D. Cara Mengumpulkan Fakta Supervisi
1. Personal Inspection
2. Pelaksanaan oksigenasi dan injeksi.
3. Diskusi/Tanya jawab
4. Pemecahan Masalah (Problem Solving)
E. Instrumen
1. Format penilaian supervisi oksigenasi dan injeksi.
2. Format laporan supervisi keperawatan
F. Mekanisme Kerja Supervisi
Tahap Kepala Ruangan Perawat Primer Perawat Tempat
Kegiatan ( Supervisi ) Associate
Pra 1. Salam Pembuka 1. Menguraikan tentang 1. Membantu Nurse
Supervisi tindakan oksigenasi dan ketua Tim station
20 menit 2. Menyampaikan injeksi supervisi hari itu. menyiapkan Ruang
tujuan supervisi & perlengkapan Karu
menjelaskan format 2. 2. Mendelegasikan perawat oksigenasi dan
penilaian yang akan pelaksana untuk membantu injeksi
digunakan. menyiapkan perlengkapan
oksigenasi dan injeksi
3. Mempersilahkan
ketua tim membaca
format penilaian dan
klarifikasi jika ada
yang tidak dimengerti
2.
4.Mempersilahkan
ketua tim untuk
tindakan Oksigenasi
dan Injeksi.
Supervisi 1. Melakukan 1. Melakukan cross cek 1. Membawa Nurse
35 menit crosscheck kelengkapan alat untuk troly berisi Station
kelengkapan alat. Oksigenasi dan Injeksi. perlengkapan Bed
2. Melakukan 2. Menjelaskan kepada pasien Oksigenasi Pasien
supervisi secara dan keluarga tentang tujuan dan Injeksi. Ruang
keseluruhan tentang Oksigenasi dan Injeksi 2. Membantu Karu
Oksigenasi dan 3. Mendelegasikan pada anggota ketua tim
Injeksi. tim untuk membantu mempersiapk
3. Mencatat di mempersiapkan Oksigenasi an Oksigenasi
buku kecil jika dan Injeksi. dan Injeksi.
ditemukan ada hal-hal 4. Melakukan langkah-langkah 3. Berusaha
yang perlu Oksigenasi dan Injeksi sesuai mendistraksi
didiskusikan bersama dengan format supervisi pasien dan
ketua tim dan anggota Oksigenasi dan Injeksi. keluarga saat
tim. 5. Mendokumentasikan tindakan ketua tim
4. Menilai Oksigenasi dan Injeksi mulai
pelaksanaan 6. Merapikan pasien dan tindakan
Oksigenasi dan Injeksi peralatan yang telah Oksigenasi
berdasarkan format digunakan dan Injeksi.
penilaian supervisi 4. Membantu
5. Meminta ketua ketua tim
tim dan anggota tim merapikan
untuk ke ruang Karu alat dan
jika tugasnya sudah pasien
selesai
6. Mengisi format
penilaian tindakan
Oksigenasi dan Injeksi
Post Evaluasi : 1. M 1.Mendengarka Ruang
Supervisi 1. Mempersilakan enyampaikan evaluasi n dengan
Karu
35 menit ketua tim untuk tindakan yang sudah seksama
mengevaluasi dilakukan 2.Menambahka
jalannya tindakan 2. M n tentang
Oksigenasi dan endengarkan evaluasi
Injeksi. dengan seksama tindakan jika
2. Menanyakan pada 3. K ditemukan
anggota tim apakah larifikasi hasil 3.Klarifikasi
ada tambahan penilaian hasil penilaian
3. Melakukan evaluasi 4. T
hasil bimbingan anda tangan hasil
4. Memberikan solusi supervisi
dan feed back
5. Menginformasikan
hasil dari penilaian.
6. Memberikan
reinforcement
7. Melakukan
dokumentasi hasil
supervisi
G. Struktur Pengorganisasian
Kepala Ruang : Winda Violita Harso., S.Kep
Ka Tim I : Windi Violita Harso., S.Kep
Ka Tim II : Cancut Ibnu Ghozali., S.Kep
Ka Tim III : Misbacul Huda.,S.Kep
Anggota tim I : 1. Reinhard Agustino., S.kep
2.Meriyani Yovita., S.Kep
3. Eoudia P.,S,Kep
Anggota tim II : 1. Joko Ismianto., S.Kep
2. Fitriyani Nur S., S.Kep
3. Lailatul Fidha.,S.Kep
Anggota tim III : 1. Intan Pradita.,S.Kep
2. Nopi Tri Wahyuni.,S.Kep
3. Deris Fahmiansyah.,S.Kep
Supervisor : 1. H.Umar Khamdani., S.Kep.,Ns
2. Ns. Lexy Oktora Wilda,M.Kep
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian
Supervisi adalah suatu teknik pelayanan yang tujuan utamanya adalah mempelajari
dan memperbaiki secara bersama-sama (H. Burton, dalam Pier AS, 1997 : 20).
Supervisi keperawatan adalah suatu proses pemberian sumber-sumber yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas dalam rangka mencapai tujuan.
B. Tujuan Supervisi
Tujuan supervisi adalah pemenuhan dan peningkatan pelayananan pada pasien dan
keluarga yang berfokus pada kebutuhan, keterampilan dan kemampuan perawat
dalam melaksanakan tugas.
C. Prinsip Supervisi
1. Supervisi dilakukan sesuai dengan struktur organisasi.
2. Supervisi memerlukan pengetahuan dasar manajemen, ketrampilan hubungan
antar manusia dan kemampuan menerapkan prinsip manajemen dan
kepemimpinan.
3. Fungsi supervisi diuraikan dengan jelas, terorganisir dan dinyatakan melalui
petunjuk, peraturan, uraian tugas dan standart.
4. Supervisi merupakan proses kerja sama yang demokrasi antara supervisor dan
perawat pelaksana.
5. Supervisi merupakan visi, misi, falsafah, tujuan dan rencana yang spesifik.
6. Supervisi menciptakan lingkungan yang kondusif, komunikasi efektif, kreatifitas
dan motivasi.
7. Supervisi mempunyai tujuan yang berhasil dan berdaya guna dalam pelayanan
keperawatan yang memberi kepuasan pasien, perawat dan manajer.
D. Pelaksana Supervisi
1. Kepala Ruangan :
a. Bertanggung jawab dalam supervisi pelayanan keperawatan
pada pasien di ruang perawatan
b. Merupakan ujung tombak penentu tercapai atau tidaknya tujuan
pelayanan kesehatan di rumah sakit.
c. Mengawasi perawat pelaksana dalam melaksanakan praktek
keperawatan diruang perawatan.
2. Pengawas perawatan :
Bertanggung jawab dalam mensupervisi pelayanan pada kepala ruangan yang ada
di instalasinya.
3. Kepala seksi perawatan :
Mengawasi instalasi dalam melaksanakan tugas secara langsung dan seluruh
perawat secara tidak langsung.
E. Alur Supervisi
Kasi Perawatan
Ka Per Delima
F. Langkah-langkah Supervisi
1. Pra supervisi
a. Supervisor menetapkan kegiatan yang akan disupervisi.
b. Supervisor menetapkan tujuan
2. Pelaksanaan Supervisi
a. Supervisor menilai kinerja perawat berdasarkan alat ukur atau
instrumen yang telah disiapkan.
b. Supervisor mendapat beberapa hal yang memerlukan
pembinaan.
c. Supervisor memanggil ketua tim dan anggota tim untuk
mengadakan pembinaan dan klarifikasi permasalahan.
d. Supervisor mengklarifikasi permasalahan yang ada.
e. Supervisor melakukan tanya jawab dengan ketua tim dan
anggota tim.
3. Pasca Supervisi - 3F
a. Supervisor memberikan penilaian supervisi (F-
Fair)
b. Supervisor memberikan Feedback dan klarifikasi
c. Supervisor memberikan reinforcement dan Follow
up perbaikan
2. Area Supervisi.
a. Pengetahuan dan pengertian tentang pasien.
b. Keterampilan yang dilakukan disesuaikan dengan standar.
c. Sikap penghargaan terhadap pekerjaan misalnya kejujuran &
sikap empati
3. Cara Supervisi
Supervisi dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu:
a. Langsung.
Supervisi dilakukan secara langsung pada kegiatan yang sedang berlangsung,
dimana supervisor dapat terlibat dalam kegiatan, feed back dan perbaikan.
Adapun prosesnya adalah:
1) Perawat pelaksana melakukan secara mandiri suatu tindakan
keperawatan didampingi oleh supervisor.
2) Selama proses, supervisor dapat memberi dukungan, reinforcement dan
petunjuk.
3) Setelah selesai, supervisor dan perawat pelaksana melakukan diskusi
yang bertujuan untuk menguatkan yang telah sesuai dan memperbaiki
yang masih kurang. Reinforcement pada aspek yang positif sangat penting
dilakukan oleh supervisor.
b. Supervisi secara tidak langsung :
Supervisi dilakukan melalui laporan baik tertulis maupun lisan. Supervisor
tidak melihat langsung apa yang terjadi dilapangan sehingga mungkin terjadi
kesenjangan fakta. Umpan balik dapat diberikan secara tertulis.
BAB III
Mencuci tangan
Memakai handscon bersih
Menyiapkan obat
4. Mengatur posisi pasien senyaman
mungkin
5. Memasang perlak dan pengalasnya pada
area dibawah yang terpasang infuse
6. Mengecek kelancaran tetesan infuse
sebelum obat dimasukkan
7. Memastikan tidak ada udara pada spuit
disposable yang berisi obat
8. Mematikan atau mengklem saluran infuse
set
9. Melakukan disenfektan pada area karet
saluran infuse set pada saluran infuse
10. Menusukkan jarum ke bagian karet
saluran infuse dengan hati-hati dengan
kemiringan jarum 15-45o
11. Melakukan aspirasi atau menghisap spuit
disposable untuk memastikan bahwa obat
masuk ke saluran vena dengan baik, jika
saat aspirasi terlihat darah keluar ke
selang infuse maka obat siap untuk
dimasukkan
12. Memasukkan obat secara perlahan
dengan mendorong pegangan disposable
spuit sampai obat habis
13. Mencabut jarum dari bagian karet dengan
menindih kapas pada lokasi tusukan
jarum tadi
14. Membuka klem cairan infuse dan
mengobservasi kelancaran tetesan aliran
infuse
15. Membuang disposable spuit ke bengkok
16. Merapikan pasien
TAHAP TERMINASI
Melakukan evaluasi tindakan
Berpamitan dengan pasien
Membereskan alat-alat
Mencuci tangan
Mencatat kegiatan dalam lembar catatan
keperawatan
TOTAL
NILAI = total skor x 100 % Bila nilai < 56% : Kriteria Kurang
Total bobot Bila nilai 56-75% : Kriteria Cukup
Bila nilai 76-100% : Kriteria Baik