Anda di halaman 1dari 20

LEMBAR PENGESAHAN SUPERVISI OKSIGENASI INJEKSI

PROPOSAL METODE ASUHAN KEPERAWATAN PRAKTIK PROFESI


MANAJEMEN KEPERAWATAN DI RUANG MAWAR PUTIH
RSUD KABUPATEN SIDOARJO

Disusun oleh:

KELOMPOK CALISTA ROY

Telah Disetujui Pembimbing


Pada Tanggal : 2018

Pembimbing Ruang Mawar Putih Pembimbing Manajemen Keperawatan


RSUD Kabupaten Sidoarjo STIKES Satria Bhakti Nganjuk

Mailina Idviya, S.kep.Ns Ns. Lexy Oktora Wilda,M.Kep


NIP.gggggggggggggggg NIK: 18.2001.05.31001.97.07

Mengetahui,

Kepala Ruang Mawar Putih


RSUD Kabupaten Sidoarjo

Sri Yuliati, S.kep.Ns


NIP.
PROPOSAL SUPERVISI OKSIGENASI DAN INJEKSI

PRAKTIK PROFESI NERS MANAJEMEN KEPERAWATAN

DI RUANG MAWAR PUTIH RSUD KABUPATEN SIDOARJO

OLEH :

1. CANCUT IBNU GHOZALI, S. Kep. 8. REINHARD AGUSTINO, S. Kep.


2. EOUDIA JELTHYANI, S. Kep. 9. FITRIYANI NUR SOLEKHAH, S. Kep.
3. WINDA VIOLITA HARSO, S. Kep. 10. LAILATUL FIDHA KHUSNUL K,S.Kep.
4. INTAN FRISKA TRIKA P, S. Kep. 11. MERIANI YOVITA S,S.Kep.
5. MISBACHUL HUDA, S. Kep. 12. WINDI VIOLITA HARSO,S.Kep.
6. NOPI TRIWAHYUNI, S. Kep. 13. JOKO ISMIANTO,S.Kep.
7. DERIS FAHMIANSYAH, S. Kep.

PROGRAM STUDI SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

SATRIA BHAKTI NGANJUK

2017

ILMU KEPERAWATAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Globalisasi telah memberi dampak positif bagi setiap profesi kesehatan untuk
selalu berupaya meningkatkan kinerja profesionalnya dalam berkontribusi diberbagai
kebutuhan pelayanan kesehatan. Hal ini sejalan dengan makin meningkatnya
tuntutan masyarakat akan kualitas pelayanan kesehatan. Dalam memberikan asuhan
keperawatan secara profesional didukung dengan adanya sumber daya manusia yang
bermutu, standart pelayanan, termasuk pelayanan yang berkualitas, disamping
fasilitas yang sesuai harapan masyarakat. Agar pelayanan keperawatan sesuai
dengan harapan konsumen dan memenuhi standard yang berlaku maka perlu
dilakukan pengawasan atau supervisi terhadap pelaksanaan asuhan keperawatan.
Supervisi merupakan salah satu bentuk kegiatan dari manajemen dan merupakan cara
yang tepat untuk menjaga mutu pelayanan keperawatan. Supervisi adalah teknik
pelayanan yang tujuan utamanya adalah mempelajari dan memperbaiki secara
bersama-sama. Kunci sukses supervisi yaitu 3 F, yaitu Fair, Feedback, dan Follow
Up (H. Burton, dalam Pier AS, 1997 : 20). Supervisi merupakan ujung tombak
tercapainya tujuan pelayanan kesehatan di rumah sakit.
Berdasarkan hasil pengkajian yang telah dilakukan mahasiswa STIKES Satria
Bhakti Nganjuk saat praktek manajemen keperawatan didapatkan bahwa supervise
sudah dilakukan tetapi belum optimal. Berdasarkan kondisi di atas, maka kami
merencanakan pelaksanakan tindakan supervisi dengan contoh kegiatan supervisi
yaitu pemberian terapi oksigenasi dan injeksi di ruang Mawar Putih RSUD
Kabupaten Sidoarjo.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mampu mengaplikasikan peran seorang kepala ruangan sebagai supervisor
dalam lingkup tanggung jawabnya, terutama dalam melakukan supervisi terhadap
ketua tim dalam melakukan oksigenasi dan injeksi.
2. Tujuan Khusus
a. Mampu menyusun, melaksanakan atau menetapkan tujuan supervisi.
b. Mampu mempersiapkan instrumen SOP Oksigenasi dan Injeksi.
c. Mampu menilai kinerja perawat dalam melaksanakan prinsip Oksigenasi dan
Injeksi.
d. Mampu membimbing dan memberikan masukan terhadap staf.
e. Mampu memberikan follow-up terhadap hasil supervisi terhadap staf.
f. Mampu melaksanakan dokumentasi hasil supervisi.
C. Pelaksanaan
Kegiatan supervisi pelaksanaan injeksi dan oksigenasi akan dilaksanakan pada:
Hari / Tanggal : Senin, 5 Februari 2018
Waktu : 09.00 s/d 10.00 WIB
Lama kegiatan : 90 menit
Tempat : Kantor Karu , Nurse Station dan Ruang Mawar Putih
Topik : Role play supervisi.
Aspek : penatalaksanaan Oksigenasi dan Injeksi.
Supervisor : Kepala ruangan
Yang disupervisi : Ketua tim dan anggota tim
D. Cara Mengumpulkan Fakta Supervisi
1. Personal Inspection
2. Pelaksanaan oksigenasi dan injeksi.
3. Diskusi/Tanya jawab
4. Pemecahan Masalah (Problem Solving)
E. Instrumen
1. Format penilaian supervisi oksigenasi dan injeksi.
2. Format laporan supervisi keperawatan
F. Mekanisme Kerja Supervisi
Tahap Kepala Ruangan Perawat Primer Perawat Tempat
Kegiatan ( Supervisi ) Associate
Pra 1. Salam Pembuka 1. Menguraikan tentang 1. Membantu Nurse
Supervisi tindakan oksigenasi dan ketua Tim station
20 menit 2. Menyampaikan injeksi supervisi hari itu. menyiapkan Ruang
tujuan supervisi & perlengkapan Karu
menjelaskan format 2. 2. Mendelegasikan perawat oksigenasi dan
penilaian yang akan pelaksana untuk membantu injeksi
digunakan. menyiapkan perlengkapan
oksigenasi dan injeksi

3. Mempersilahkan
ketua tim membaca
format penilaian dan
klarifikasi jika ada
yang tidak dimengerti
2.

4.Mempersilahkan
ketua tim untuk
tindakan Oksigenasi
dan Injeksi.
Supervisi 1. Melakukan 1. Melakukan cross cek 1. Membawa Nurse
35 menit crosscheck kelengkapan alat untuk troly berisi Station
kelengkapan alat. Oksigenasi dan Injeksi. perlengkapan Bed
2. Melakukan 2. Menjelaskan kepada pasien Oksigenasi Pasien
supervisi secara dan keluarga tentang tujuan dan Injeksi. Ruang
keseluruhan tentang Oksigenasi dan Injeksi 2. Membantu Karu
Oksigenasi dan 3. Mendelegasikan pada anggota ketua tim
Injeksi. tim untuk membantu mempersiapk
3. Mencatat di mempersiapkan Oksigenasi an Oksigenasi
buku kecil jika dan Injeksi. dan Injeksi.
ditemukan ada hal-hal 4. Melakukan langkah-langkah 3. Berusaha
yang perlu Oksigenasi dan Injeksi sesuai mendistraksi
didiskusikan bersama dengan format supervisi pasien dan
ketua tim dan anggota Oksigenasi dan Injeksi. keluarga saat
tim. 5. Mendokumentasikan tindakan ketua tim
4. Menilai Oksigenasi dan Injeksi mulai
pelaksanaan 6. Merapikan pasien dan tindakan
Oksigenasi dan Injeksi peralatan yang telah Oksigenasi
berdasarkan format digunakan dan Injeksi.
penilaian supervisi 4. Membantu
5. Meminta ketua ketua tim
tim dan anggota tim merapikan
untuk ke ruang Karu alat dan
jika tugasnya sudah pasien
selesai
6. Mengisi format
penilaian tindakan
Oksigenasi dan Injeksi
Post Evaluasi : 1. M 1.Mendengarka Ruang
Supervisi 1. Mempersilakan enyampaikan evaluasi n dengan
Karu
35 menit ketua tim untuk tindakan yang sudah seksama
mengevaluasi dilakukan 2.Menambahka
jalannya tindakan 2. M n tentang
Oksigenasi dan endengarkan evaluasi
Injeksi. dengan seksama tindakan jika
2. Menanyakan pada 3. K ditemukan
anggota tim apakah larifikasi hasil 3.Klarifikasi
ada tambahan penilaian hasil penilaian
3. Melakukan evaluasi 4. T
hasil bimbingan anda tangan hasil
4. Memberikan solusi supervisi
dan feed back
5. Menginformasikan
hasil dari penilaian.
6. Memberikan
reinforcement
7. Melakukan
dokumentasi hasil
supervisi
G. Struktur Pengorganisasian
Kepala Ruang : Winda Violita Harso., S.Kep
Ka Tim I : Windi Violita Harso., S.Kep
Ka Tim II : Cancut Ibnu Ghozali., S.Kep
Ka Tim III : Misbacul Huda.,S.Kep
Anggota tim I : 1. Reinhard Agustino., S.kep
2.Meriyani Yovita., S.Kep
3. Eoudia P.,S,Kep
Anggota tim II : 1. Joko Ismianto., S.Kep
2. Fitriyani Nur S., S.Kep
3. Lailatul Fidha.,S.Kep
Anggota tim III : 1. Intan Pradita.,S.Kep
2. Nopi Tri Wahyuni.,S.Kep
3. Deris Fahmiansyah.,S.Kep
Supervisor : 1. H.Umar Khamdani., S.Kep.,Ns
2. Ns. Lexy Oktora Wilda,M.Kep
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian
Supervisi adalah suatu teknik pelayanan yang tujuan utamanya adalah mempelajari
dan memperbaiki secara bersama-sama (H. Burton, dalam Pier AS, 1997 : 20).
Supervisi keperawatan adalah suatu proses pemberian sumber-sumber yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas dalam rangka mencapai tujuan.
B. Tujuan Supervisi
Tujuan supervisi adalah pemenuhan dan peningkatan pelayananan pada pasien dan
keluarga yang berfokus pada kebutuhan, keterampilan dan kemampuan perawat
dalam melaksanakan tugas.
C. Prinsip Supervisi
1. Supervisi dilakukan sesuai dengan struktur organisasi.
2. Supervisi memerlukan pengetahuan dasar manajemen, ketrampilan hubungan
antar manusia dan kemampuan menerapkan prinsip manajemen dan
kepemimpinan.
3. Fungsi supervisi diuraikan dengan jelas, terorganisir dan dinyatakan melalui
petunjuk, peraturan, uraian tugas dan standart.
4. Supervisi merupakan proses kerja sama yang demokrasi antara supervisor dan
perawat pelaksana.
5. Supervisi merupakan visi, misi, falsafah, tujuan dan rencana yang spesifik.
6. Supervisi menciptakan lingkungan yang kondusif, komunikasi efektif, kreatifitas
dan motivasi.
7. Supervisi mempunyai tujuan yang berhasil dan berdaya guna dalam pelayanan
keperawatan yang memberi kepuasan pasien, perawat dan manajer.
D. Pelaksana Supervisi
1. Kepala Ruangan :
a. Bertanggung jawab dalam supervisi pelayanan keperawatan
pada pasien di ruang perawatan
b. Merupakan ujung tombak penentu tercapai atau tidaknya tujuan
pelayanan kesehatan di rumah sakit.
c. Mengawasi perawat pelaksana dalam melaksanakan praktek
keperawatan diruang perawatan.
2. Pengawas perawatan :
Bertanggung jawab dalam mensupervisi pelayanan pada kepala ruangan yang ada
di instalasinya.
3. Kepala seksi perawatan :
Mengawasi instalasi dalam melaksanakan tugas secara langsung dan seluruh
perawat secara tidak langsung.
E. Alur Supervisi

Ka. Bid Perawatan

Kasi Perawatan

Ka Per Delima

Menetapkan kegiatan dan tujuan Ka Ru


serta instrument / alat ukur SUPERVISI

Menilai kinerja Perawat


Ka Tim 1 Ka Tim 2 Ka Tim 3
Delegasi
Feed back Anggota Anggota Anggota
Koreksi atau pemecahan
masalah
Reward / Reinforcement Kualitas Pelayanan Meningkat

Keterangan : Kegiatan supervisi


Delegasi dan Supervisi

F. Langkah-langkah Supervisi
1. Pra supervisi
a. Supervisor menetapkan kegiatan yang akan disupervisi.
b. Supervisor menetapkan tujuan
2. Pelaksanaan Supervisi
a. Supervisor menilai kinerja perawat berdasarkan alat ukur atau
instrumen yang telah disiapkan.
b. Supervisor mendapat beberapa hal yang memerlukan
pembinaan.
c. Supervisor memanggil ketua tim dan anggota tim untuk
mengadakan pembinaan dan klarifikasi permasalahan.
d. Supervisor mengklarifikasi permasalahan yang ada.
e. Supervisor melakukan tanya jawab dengan ketua tim dan
anggota tim.
3. Pasca Supervisi - 3F
a. Supervisor memberikan penilaian supervisi (F-
Fair)
b. Supervisor memberikan Feedback dan klarifikasi
c. Supervisor memberikan reinforcement dan Follow
up perbaikan

G. Peran supervisor dan fungsi supervisi keperawatan


Peran dan fungsi supervisor dalam supervisi adalah mempertahankan
keseimbangan pelayanan keperawatan dan manajemen sumber daya yang tersedia.
1. Manajemen pelayanan keperawatan.
Tanggung jawab supervisor adalah :
a. Menetapkan dan mempertahankan standard praktek
keperawatan.
b. Menilai kualitas asuhan keperawatan dan pelayanan yang
diberikan.
c. Mengembangkan peraturan dan prosedur yang mengatur
pelayanan keperawatan, kerjasama dengan tenaga kesehatan lain yang terkait.
2. Manajemen anggaran
Manajemen keperawatan berperan aktif dalam membantu perencanaan, dan
pengembangan. Supervisor berperan dalam :
a. Membantu menilai rencana keseluruhan dikaitkan dengan dana
tahunan yang tersedia, mengembangkan tujuan unit yang dapat dicapai sesuai
tujuan RS.
b. Membantu mendapatkan informasi statistik untuk perencanaan
anggaran keperawatan.
c. Memberi justifikasi proyeksi anggaran unit yang dikelola.
Supervisi yang berhasil guna dan berdaya guna tidak dapat terjadi begitu saja,
tetapi memerlukan praktek dan evaluasi penampilan agar dapat dijalankan
dengan tepat. Kegagalan supervisi dapat menimbulkan kesenjangan dalam
pelayanan keperawatan.
H. Tehnik Supervisi
1. Proses supervisi keperawatan terdiri dari 3 elemen kelompok, yaitu :
a. Mengacu pada standar asuhan keperawatan.
b. Fakta pelaksanaan praktek keperawatan sebagai pembanding
untuk menetapkan pencapaian.
c. Tindak lanjut dalam upaya memperbaiki dan mempertahankan
kualitas asuhan.

2. Area Supervisi.
a. Pengetahuan dan pengertian tentang pasien.
b. Keterampilan yang dilakukan disesuaikan dengan standar.
c. Sikap penghargaan terhadap pekerjaan misalnya kejujuran &
sikap empati
3. Cara Supervisi
Supervisi dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu:
a. Langsung.
Supervisi dilakukan secara langsung pada kegiatan yang sedang berlangsung,
dimana supervisor dapat terlibat dalam kegiatan, feed back dan perbaikan.
Adapun prosesnya adalah:
1) Perawat pelaksana melakukan secara mandiri suatu tindakan
keperawatan didampingi oleh supervisor.
2) Selama proses, supervisor dapat memberi dukungan, reinforcement dan
petunjuk.
3) Setelah selesai, supervisor dan perawat pelaksana melakukan diskusi
yang bertujuan untuk menguatkan yang telah sesuai dan memperbaiki
yang masih kurang. Reinforcement pada aspek yang positif sangat penting
dilakukan oleh supervisor.
b. Supervisi secara tidak langsung :
Supervisi dilakukan melalui laporan baik tertulis maupun lisan. Supervisor
tidak melihat langsung apa yang terjadi dilapangan sehingga mungkin terjadi
kesenjangan fakta. Umpan balik dapat diberikan secara tertulis.
BAB III

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


OKSIGENASI
STANDARD PEMBERIAN OKSIGEN (O2) BINASAL
OPERASIONAL
PROSEDUR
PENGERTIAN Pemberian oksigen melalui hidung dengan kanula ganda
TUJUAN Mempertahankan dan memenuhi kebutuhan oksigen
KEBIJAKAN Pasien dengan gangguan oksigenasi
PETUGAS Perawat
PERALATAN 1. Tabung O2 lengkap dengan manometer
2. Pengukur aliran flow meter dan humidifier
3. Selang kanula hidung ganda (binasal)
A. Tahap Pra-Interaksi
1. Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
2. Mencuci tangan
3. Menyiapkan alat
B. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada
keluarga/ pasien
PROSEDUR 3. Menanyakan kesiapan pasien sebelum kegiatan
PELAKSANAAN dilakukan
C. Tahap Kerja
1. Menjaga privasi pasien
2. Memastikan tabung masih berisi oksigen
3. Mengisi botol pelembab dengan air aqua sesuai batas
4. Menyambungkan selang binasal O2 dengan humidifier
5. Mengatur posisi semi fowler
6. Membuka flow meter dengan ukuran yang sesuai
dengan kebutuhan dan memastikan ada aliran udara
7. Memasang kanula pada hidung pasien dengan hati-hati
8. Memperhatikan reaksi dan menanyakan respon pasien
bila perlu fiksasi dengan plester pastikan kanula
terpasang dengan aman
9. Merapikan pasien
D. Tahap Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan
2. Berpamitan dengan pasien
3. Membereskan alat-alat
4. Mencuci tangan
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

FORMAT PENILAIAN KETERAMPILAN


OKSIGEN DENGAN NASAL KANUL

No ASPEK YANG DINILAI BOBOT NILAI KET


0 1 2
A. ALAT 0 = tidak
1. Tabung O2 lengkap dengan manometer dilakukan
2. Pengukur aliran manometer dan humidifier 1 = dilakukan
3. Selang kanula hidung ganda sebagian
B. TAHAP PRA- INTERAKSI 2 = dilakukan
1. Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada seluruhn
ya
2. Mencuci tangan
Mempersiapkan alat yang akan dibawa ke pasien dengan
benar
TAHAP ORIENTASI
Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada
keluarga/pasien
Menanyakan kesiapan pasien sebelum kegiatan dilakukan
TAHAP KERJA

Menjaga privasi pasien


Memastikan tabung masih berisi oksigen
Mengisi botol pelembab dengan air aqua sesuai batas
4. Menyambungkan selang binasal O2 dengan humidifier
Mengatur posisi semi fowler
Membuka flow meter dengan ukuran yang sesuai dengan
kebutuhan dan memastikan ada aliran udara
Memasang kanula pada hidung pasien dengan hati-hati
Memperhatikan reaksi dan menanyakan respon pasien bila
perlu fiksasi dengan plester pastikan kanula terpasang
dengan aman
Merapikan pasien
TAHAP TERMINASI
Melakukan evaluasi tindakan
Berpamitan dengan pasien
Membereskan alat-alat
Mencuci tangan
Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
TOTAL
NILAI = total skor x 100 % Bila nilai < 56% : Kriteria Kurang
Total bobot Bila nilai 56-75% : Kriteria Cukup
Bila nilai 76-100% : Kriteria Baik
Supervisor Sidoarjo, Februari 2018
Kepala Ruang Mawar Putih Ketua Kelompok Calista Roy

Winda Violita Harso Windi Violita Harso


NIM NIM
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
INJEKSI

STANDARD PEMBERIAN OBAT MELALUI INTRA VENA (IV)


OPERASIONAL
PROSEDUR
PENGERTIAN Pemberian obat dengan cara memasukkan cairan/obat ke dalam
pembuluh darah vena dengan melalui saluran infuse
TUJUAN Sebagai tindakan pengobatan
KEBIJAKAN Pasien dengan kebutuhan obat
PETUGAS Perawat
PERALATAN 1. Buku catatan pemberian obat
2. Kapas alcohol (alcohol swab)
3. Handscone
4. Obat yang sesuai
5. Spuit 2 ml – 5 ml
6. Bak injeksi
7. Perlak pengalas
8. Bengkok
A. Tahap Pra-Interaksi
1. Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
2. Mencuci tangan
3. Menyiapkan alat dan obat
B. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada
keluarga/ pasien
PROSEDUR 3. Menanyakan kesiapan pasien sebelum kegiatan
PELAKSANAAN dilakukan
C. Tahap Kerja
1. Mencuci tangan
2. Memakai handscon bersih
3. Menyiapkan obat
4. Mengatur posisi pasien senyaman mungkin
5. Memasang perlak dan pengalasnya pada area dibawah
yang terpasang infuse
6. Mengecek kelancaran tetesan infuse sebelum obat
dimasukkan
7. Memastikan tidak ada udara pada spuit disposable yang
berisi obat
8. Mematikan atau mengklem saluran infuse set
9. Melakukan disenfektan pada area karet saluran infuse
set pada saluran infuse
10. Menusukkan jarum ke bagian karet saluran infuse
dengan hati-hati dengan kemiringan jarum 15-45o
11. Melakukan aspirasi atau menghisap spuit disposable
untuk memastikan bahwa obat masuk ke saluran vena
dengan baik, jika saat aspirasi terlihat darah keluar ke
selang infuse maka obat siap untuk dimasukkan
12. Memasukkan obat secara perlahan dengan mendorong
pegangan disposable spuit sampai obat habis
13. Mencabut jarum dari bagian karet dengan menindih
kapas pada lokasi tusukan jarum tadi
14. Membuka klem cairan infuse dan mengobservasi
kelancaran tetesan aliran infuse
15. Membuang disposable spuit ke bengkok
16. Merapikan pasien
D. Tahap Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan
2. Berpamitan dengan pasien
3. Membereskan alat-alat
4. Mencuci tangan
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
FORMAT PENILAIAN KETERAMPILAN
INJEKSI

No ASPEK YANG DINILAI BOBOT NILAI KETEERANGAN


0 1 2
A. ALAT 0 = tidak dilakukan
1. Buku catatan pemberian obat 1 = dilakukan
2. Kapas alcohol (alcohol swab) sebagian
3. Handscone 2 = dilakukan
4. Obat yang sesuai seluruhnya
5. Spuit 2 ml – 5 ml
6. Bak injeksi
7. Perlak pengalas
8. Bengkok
B. TAHAP PRA- INTERAKSI
1. Melakukan verifikasi data sebelumnya
bila ada
2. Mencuci tangan
Mempersiapkan alat yang akan dibawa ke
pasien dengan benar
TAHAP ORIENTASI
Memberikan salam sebagai pendekatan
terapeutik
Menjelaskan tujuan dan prosedur
tindakan pada keluarga/pasien
Menanyakan kesiapan pasien sebelum
kegiatan dilakukan
TAHAP KERJA

Mencuci tangan
Memakai handscon bersih
Menyiapkan obat
4. Mengatur posisi pasien senyaman
mungkin
5. Memasang perlak dan pengalasnya pada
area dibawah yang terpasang infuse
6. Mengecek kelancaran tetesan infuse
sebelum obat dimasukkan
7. Memastikan tidak ada udara pada spuit
disposable yang berisi obat
8. Mematikan atau mengklem saluran infuse
set
9. Melakukan disenfektan pada area karet
saluran infuse set pada saluran infuse
10. Menusukkan jarum ke bagian karet
saluran infuse dengan hati-hati dengan
kemiringan jarum 15-45o
11. Melakukan aspirasi atau menghisap spuit
disposable untuk memastikan bahwa obat
masuk ke saluran vena dengan baik, jika
saat aspirasi terlihat darah keluar ke
selang infuse maka obat siap untuk
dimasukkan
12. Memasukkan obat secara perlahan
dengan mendorong pegangan disposable
spuit sampai obat habis
13. Mencabut jarum dari bagian karet dengan
menindih kapas pada lokasi tusukan
jarum tadi
14. Membuka klem cairan infuse dan
mengobservasi kelancaran tetesan aliran
infuse
15. Membuang disposable spuit ke bengkok
16. Merapikan pasien
TAHAP TERMINASI
Melakukan evaluasi tindakan
Berpamitan dengan pasien
Membereskan alat-alat
Mencuci tangan
Mencatat kegiatan dalam lembar catatan
keperawatan
TOTAL
NILAI = total skor x 100 % Bila nilai < 56% : Kriteria Kurang
Total bobot Bila nilai 56-75% : Kriteria Cukup
Bila nilai 76-100% : Kriteria Baik

Supervisor Sidoarjo, Februari 2018


Kepala Ruang Mawar Putih Ketua Kelompok Calista Roy

Winda Violita Harso Windi Violita Harso


NIM NIM
BAB IV
PELAKSANAAN

A. Waktu dan Tempat


1. Hari/tanggal : Februari 2018
2. Jam : 10.00 – 11.30 WIB.
3. Tempat : Ruang Mawar Putih RSUD Kabupaten Sidoarjo
4. Acara : Supervisi Oksigenasi dan Injeksi.
5. Presensi
a. Pembimbing dari pendidikan sebanyak 1 orang
b. Pembimbing Ruang Delima sebanyak 1 orang
c. Mahasiswa Praktek Profesi Manajemen Keperawatan STIKES Satria Bhakti
Nganjuk sebanyak 14 orang
B. Hasil Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
Persiapan dilakukan 5 hari sebelum acara dimulai. Acara sesuai dengan
jadwal gannt chart yang telah dibuat.
2. Evaluasi Proses
No Waktu Kegiatan
1. 10.15 – 10.35 Pelaksanaan Supervisi Oksigenasi dan Injeksi
2. 10.35 – 11.30 Diskusi dan klarifikasi dari supervisor serta
pembimbing (baik pendidikan ataupun ruangan) :
Bpk H.Umar Khamdani, S.Kep.Ns
- Tentukan diagnosa pasien sebelum dilakukan
tindakan keperawatan.
- Untuk Karu, check list tidak perlu diberitahukan
kepada Katim.
- Laporan hasil supervisi tidak perlu diberitahukan
kepada katim maupun anggota.
Ibu Ns.Lexy Oktora Wilda, M.Kep
- Untuk Karu, check list tidak perlu diberitahukan
kepada katim.
- Seharusnya laporan hasil supervisi hanya karu saja
yang tahu tanpa diketahui oleh katim maupun
anggota untuk mengetahui bagaimana kinerja
katim dan anggota dalam melakukan tugasnya
sebagai seorang perawat.
3. Evaluasi Hasil
a. Selama kegiatan, mahasiswa masing-masing bekerja sesuai dengan
tugasnya.
b. Acara dimulai sesuai dengan dengan waktu yang telah ditentukan
c. Kegiatan berjalan dengan lancar dan tujuan mahasiswa tercapai dengan
baik.
4. Hambatan
Pelaksanaan supervisi keperawatan belum optimal karena sebelum
dilakukannya supervisi Oksigenasi,Nebulizer,Injeksi karu memberitahukan
kepada katim tentang poin-poin ketrampilan apa saja yang akan dinilai oleh karu
sebagai hasil evaluasi dari kinerja katim dan anggota.
5. Dukungan
a. Proses bimbingan pelaksanaan supervisi oleh pembimbing akademik dan
ruangan.
b. Adanya kerjasama dan kesempatan yang seluas-luasnya antara pihak perawat
ruangan dengan mahasiswa sebagai pelaksana.
c. Hubungan saling percaya yang terjalin antara keluarga pasien dengan
pelaksanaan supervisi keperawatan.
d. Tersedianya fasilitas pendukung untuk kelancaran proses supervisi yang baik di
Ruang Delima.
BAB 5
PENUTUP
A. Kesimpulan
Supervisi adalah teknik pelayanan yang tujuan utamanya adalah mempelajari
dan memperbaiki secara bersama-sama. Kunci sukses supervisi yaitu 3 F, yaitu
Fair, Feedback, dan Follow Up (H. Burton, dalam Pier AS, 1997 : 20). Supervisi
merupakan ujung tombak tercapainya tujuan pelayanan kesehatan di rumah sakit.

Supervisi dilakukan agar pelayanan keperawatan sesuai dengan harapan


konsumen dan memenuhi standard yang berlaku. Pelaksanaan supervisi pada hari
……,……April 2017 dilakukan oleh Ka Ruang terhadap ketua tim. Pelaksanaan
dapat berjalan lancar sesuai perencanaan dan semua anggota dapat melaksanakan
kegiatan sesuai peran masing-masing.
B. Saran
1. Supervisi keperawatan sebaiknya dijadwalkan oleh kepala ruangan untuk
menilai kinerja Ka.Tim dan Anggota.
2. Pada pelaksanaan kegiatan supervisi sebaiknya ada unsur delegasi, misal
Ka.Tim pada Anggota.
DAFTAR PUSTAKA

Gillies, (1989). Managemen Keperawatan Suatu pendekatan Sistem, Edisi Terjemahan.


Alih Bahasa Dika Sukmana dkk. Jakarta.
Nursalam, (2002). Manajemen Keperawatan : Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan
Profesional. Salemba Medika. Jakarta.
Potter & Perry, (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan, Vol 1, Edisi 4, EGC,
Jakarta
Perry, et al, (2005). Buku Saku Keterampilan & Prosedur Dasar, Edisi 5,EGC, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai