Anda di halaman 1dari 7

SOP LOG ROLL DAN TELAAH JURNAL TRAUMA SPINAL

OLEH:

Nama : Harta Florida Situmorang

Nim : 052019017

Pembimbing : Imelda Derang, S.Kep., Ns., M.Kep

PROGRAM STUDI NERS TAHAP PROFESI


STIKES SANTA ELISABETH MEDAN
2020
SOP MEMINDAHKAN PASIEN DENGAN CARA LOG ROLL

Pengertian : Log Roll adalah sebuah tehnik yang digunakan untuk memiringkan klien yang

badannya setiap saat dijaga pada posisi lurus sejajar (seperti sebuah batang kayu). Dilakukan

oleh 2-5 orang.

Tujuan : Mempertahankan aligment anatomis yang benar dalam usaha untuk mencegah

kemungkinan cedera neurologis lebih lanjut dan mencegah penekanan area cedera.

Prosedur :

1. Sebagai bagian dari primary and secondary survey untuk memeriksa

tulang belaknag klien

2. Sebagai bagian dari proses pemindahan dari dan ke tempat tidur (seperti di

radiologi)

3. Untuk pemberian perawatan collar servical atau area tertekan

4. Memfasilitasi fisioterapi dada dan lain-lain

5. Satu penolong untuk menahan kepala klien

6. Dua penolong untuk menahan dada, abdomen dan lengan bawah. Tambah

satu orang mungkin juga kan dibutuhkan pada saat melakukan log roll

klien trauma yang gemuk, tinggi atau memiliki cedera pada lengan bawah

7. Satu penolong melakukan prosedur yang dibutuhkan (misalnya pengkajian

tulang belakang klien)

8. Jelaskan prosedur pada klien dengan mempertimbangkan status kesadaran

klien dan minta klien untuk tetap berbaring dan menunggu bantuan.

Pastikan collar terpasang dengan benar.


9. Jika mungkin, pastikan peralatan seperti kateter indwelling, kateter

interkosta, ventilator tube dan lain-lain pada posisinya untuk mencegah

overeketensi dan kemungkinan tertarik keluar selama perubahan posisi.

10. Jika klien diintubasi atau terpasang tracheostomy tube, suction jalan nafas

sebelum log roll dianjurkan untuk mencegah batuk yang mungkin

menyebabkan malignment secara anatomis selama prosedur log roll.

11. Tempat tidur harus diposisikan sesuai tinggi badan penolong yang

menahan kepala dan penolong lainnya.

12. Klien harus dalam posisi supine dan alignment secara anatomis selama

prosedur log roll.

13. Tangan proksimal klien harus diaduksi sedikit untuk menghindari

berpindah ke peraltan monitor misalnya selang intravena perifer. Tangan

distal klien harus diektensikan dengan alignment pada thorax dan

abdomen, atau tekuk kearah dada klien jika mungkin misalnya jika tangan

cedera. Satu bantal harus ditepatkan diantara kaki-kaki klien.

14. Penolong 1, batu menahan bagian atas badan klien, tempatkan satu tangan

melampaui bahu klien untuk menopong area dada posterior, dan tangan

yang lain melingkar paha klien.

15. Penolong 2, bantu menahan abdomen dan tangan bawah klien, bertumpuk

dengan penolong 1 untuk menempatkan satu tangan dibawah punggung

klien, dan tangan lainnya melingkari betis klien

16. Dengan aba-aba dari penolong penahan kepala, klien diputar secara

aligment anatomis dengan tindakan lembut.


17. Penyelesaian akyivitas, penolong penahan kepala akan memberi aba-aba

untuk mengembalikan klien pada posisi lateral dengan bantal penahan.

Klien harus ditinggalkan dalam posisi alignment anatomis yang benar

setiap waktu.

DAFTAR PUSTAKA:

Suarnongsih Ayu Kadek Ni (2017). Pelaksanaan Tehnik Memindahkan Pasien Trauma. Program

Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. (online).

Nurmalitasari Putri (2016). Standard Operasional Prosedur (SOP) Log Roll Document. (online).

http://id.scribe.com
TELAAH JURNAL
1. Judul : Pengaruh tehnik Log Roll per 2 jam terhadap risiko cedera

decubitus pada pasien dengan cidera tulang belakang di RD Ortopedi Prof. Dr. R.

Soeharso Surakarta

2. Tahun Terbit : 2020

3. Peneliti : Yatmi, Anita Istiningtyas, Martina Ekacahyaningtyas

4. Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui pengaruh diberikannya tehnik log roll per 2

jam terhadap resiko decubitus pada pasien dengan cedera tulang belakang.

5. Metode Penelitian : Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif,

menggunakan desain quasy experiment dengan pendekatan pre and post test control

group design. Instrument untuk intervensi penelitian adalah SOP tehnik log roll per 2

jam, sedangkan alat yang digunakan untuk menilai kejadian decubitus menggunakan

derajat luka tekan menurut system klasifikasi yang ditetapkan oleh NUAP 2014 dengan

menggunakan lembar observasi NORTON serta alat dokumentasi.

6. Jumlah Responden : Jumlah responden sebanyak 20 pasien dengan cedera tulang

belakang dalam rentang waktu bulan januari- maret 2019 yaitu dibagi menjadi 10 pasien

kelompok perlakuan dan 10 pasien kelompok control.

7. Hasil dan Pembahasan Penelitian :

 Dari hasil penelitian didapatkan bahwa rata-rata usia responden adalah

usia termuda 36 tahun dan usia tertua 65 tahun.

 Dari hasil penelitian didapatkan bahwa 65 % responden berjenis kelamin

laki-laki

 Dari hasil penelitian didapatkan bahwa rata-rata Pendidikan responden

lulus SD
 Dari hasil penelitian didapatkan bahwa pada kelompok perlakuan resiko

decubitus pada saat pre test sebesar 12 (masuk dalam kategori resiko

tinggi). Score 12 adalah score break down, score ini menunjukkan

tingkatan rendah, yang mana lesi pada area tekanan tampak tidak dapat

dihindari. Sedangkan untuk hasil post test tindakan log roll per 2 jam

diperoleh nilai rerata 14 (kategori resiko sedang). Score 14 sebagai

permulaan risk, insiden ulkus pressure secara substansial dikurangi dengan

intervesi awal.

 Dari hasil penelitian didapatkan bahwa pada kelompok control pada saat

pre test dan post test didaptakan nilai 9,50 (resiko tinggi). Menurut Norton

(1996) score yg turun dari 12 ke 9 pada minggu kedua akan ditandai

dengan munculnya decubitus pertama kali. Di minggu-minggu berikutnya

akan Nampak perekmbangan ulcer menjadi ganggren.

 Dari hasil penelitian didapatkan bahwa ada perbedaan resiko decubitus

pre test dan post test pada kelompok perlakuan yang dilakukan log roll per

2 jam.

 Dari hasil penelitian didapatkan bahwa tidak ada beda resiko decubitus

sebelumdan sesudah dilaukan log roll tidak terjadwal pada kelompok

control. Berat tubuh menekan sirkulasi ke kulit diatas toniolan-tonjolan

tulang sehingga jika pasien tidak sering dipindah-pindahkan posisinya,

kulit disekitar tersebut rusak dan terbentuk ulkus decubitus.

 Dari hasil penelitian didapatkan bahwa ada pengaruh tehnik log roll per 2

jam terhadap risiko decubitus pasien dengan cedera tulang belakang. Hasil
penelitian ini didukung oleh Buja (2013) yang menunjukkan adanya

pengaruh alih baring per 2 jam terhadap kejadian decubitus pada pasien

dengan stroke yg mengalami hemiparise di RSUD kota semarang.

8. Kesimpulan : Setelah dilakukan tindakan log roll per 2 jam pada pasien

perlakuan dengan cedera tulang belakang didapatkan bahwa ada pengaruh tehnik log roll

terhadap risiko decubitus pasien dengan cedera tulang belakang di RS. Ortopedi Prof. Dr.

R. Soeharso Surakarta.

Anda mungkin juga menyukai