Anda di halaman 1dari 59

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA TN. E DENGAN


MASALAH DIARE PADA AN. R DI DESA HILIDURUWA
KABUPATEN NIAS UTARA

Oleh:
Angenia Itoniat Zega
NIM. 032017044

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SANTA ELISABETH
MEDAN
2020

Pengkajian Keperawatan Keluarga STIKes Santa. Elisabeth Medan 1


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Anak merupakan individu yang berada dalam satu rentang perubahan
perkembangan yang dimulai dari bayi hingga remaja. Masa anak merupakan masa
pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai dari bayi (0-1 tahun), usia bermain
toddler (1-2,5 tahun), pra-sekolah (2,5-5 tahun), usia sekolah (5-11 tahun), remaja
(11-18 tahun). Rentang ini berbeda antar anak yang satu dengan yang lain mengingat
latar belakang anak berbeda. Pada anak terdapat rentang perubahan pertumbuhan dan
perkembangan yaitu rentang cepat dan lambat. Dalam proses berkembang anak
memiliki ciri fisik, kognitif, konsep diri, pola koping, dan perilaku sosial (Suganda
ngiras, 2016).
Anak usia 1-5 tahun merupakan golongan umur yang sangat rentan terhadap
penyakit gizi. Dalam keadaan biasa anak memerlukan bahan makanan untuk
memperoleh kalori, dimana kalori tersebut digunakan untuk metabolisme, kenaikan
metabolisme diatas metabolisme basal pada pencernaan dan asimilasi makanan
(specific dynamic action atau SDA), membentuk jaringan tubuh untuk pertumbuhan,
beraktivitas, dan sebagian dari bahan tersebut tidak terserap dan hilang bersama
dengan feses. Banyak penyakit gastrointestinal yang ditemukan pada anak,
diantaranya adalah diare akut (gastroenteritis akut) yang di derita terutama pada usia
balita dan mempengaruhi pertumbuhan anak (Saputri, 2019)..
Perubahan-perubahan yang terjadi pada diare akut adalah kehilangan cairan,
perubahan keseimbangan asam-basa, hipoglikemia, gangguan gizi, dan gangguan
sirkulasi. Gangguan gizi akibat diare terjadi karena adanya pemasukan makanan yang
berkurang, hal ini disebabkan karena anoreksia dan kebiasaan mengurangi atau
meniadakan pemberian makanan, absorpsi makanan berkurang karena kerusakan
mukosa usus, vili pendek atau atrofi, serta enzim laktosa dan disakari dan lainnya
berkurang, gangguan metabolisme dan gangguan fungsi endokrin, akibat adanya
infeksi sistematik, kehilangan cairan elektrolit, hilangnya nitrogen melalui tinja, serta
keluarnya plasma protein dan darah karena kerusakan jaringan usus (Saputri, 2019).
Diare merupakan penyebab kematian ke-5 di dunia dengan jumlah 5-10 juta
anak pertahun, dan penyebab terpenting diare pada anak usia dini ialah infeksi virus
selain bakteri, parasit, toksin, dan obat-obatan. Penyakit diare berlangsung self-
limited berupa diare berair, biasanya 7 hari, disertai dengan gejala nausea, muntah,
anoreksia, maleis, demam, hingga dehidrasi berat bahkan dapat berakibat fatal

Pengkajian Keperawatan Keluarga STIKes Santa. Elisabeth Medan 2


(Suganda ngiras, 2016). Data WHO memaparkan bahwa infeksi diare mengancam
kehidupan 1,87 juta anak balita setiap tahun diseluruh dunia. Di Indonesia
diperkirakan sekitar 31.200 anak balita meninggal setiap tahun karena diare (Depkes,
2015).
Diare didefinisikan sebagai meningkatnya frekuensi feses atau konsistensinya
menjadi lebih lunak sehingga dianggap abnormal oleh ibunya. Diare akut adalah
suatu peradangan permukaan mukosa lambung yang akut dengan kerusakan erosi
pada bagian superficial (Melvani Prilia, Zulkifli, & Faizal, 2019). Diare akut lebih
sering terjadi pada bayi daripada anak yang lebih besar. Penyakit diare akut dapat
ditularkan dengan cara fekal-oral melalui makanan dan minuman yang tercemar.
Peluang untuk mengalami diare akut antara anak laki-laki dan perempuan hampir
sama. Diare cair akut menyebabkan dehidrasi dan bila masukan makanan berkurang,
juga mengakibatkan kurang gizi, bahkan kematian yang disebabkan oleh dehidrasi
(Melvani Prilia, Zulkifli, & Faizal, 2019).
Angka kejadian diare diindonesia untuk semua golongan umur pada akhir-
akhir ini adalah 120 sampai 360 per 1000 penduduk. Dari jumlah tersebut, sekitar
60% merupakan anak dibawah lima tahun. Sedangkan angka kematian diare
diindonesia adalah 5 per 1000 balita atau sekurang-kurangnya 135.000 kematian
akibat diare (Saputri, 2019).
Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat merupakan klien keperawatan
atau si penerima asuhan keperawatan keluarga berperan dalam menentukan cara
asuhan yang diperlukan anggota keluarga yang sakit. Keberhasilan keperawatan di
rumah sakit dapat menjadi sia-sia jika tidak menjadi tidak dilanjutkan oleh keluarga
di rumah. Secara empiris dapat dikatakan bahwa kesehatan anggota keluarga dan
kualitas kehidupan keluarga sangat berhubungan atau sangat signifikan (Rasni &
Rohmana Yulia, 2017).

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Untuk mengaplikasikan Asuhan Keperawatan Pada Keluarga Tn. E
dengan masalah utama diare pada An. R di Desa Hiliduruwa Kab. Nias Utara.
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Untuk mengaplikasikan pengkajian pada keluarga Tn.E dengan
masalah utama diare pada An.R di Desa Hiliduruwa Kab. Nias
utara

Pengkajian Keperawatan Keluarga STIKes Santa. Elisabeth Medan 3


2. Untuk mengaplikasikan diagnosa dari pengkajian yang telah
dilakukan pada keluarga Tn.E dengan masalah utama diare pada
An.R di Desa Hiliduruwa Kab.Nias Utara
3. Untuk mengaplikasikan perencanaan keperawatan yang akan
dilakukan pada keluarga Tn.E dengan masalah utama diare pada
An.R di Desa Hiliduruwa Kab.Nias Utara
4. Untuk mengaplikasikan pelaksanaan keperawatan yang akan
dilakukan pada keluarga Tn.E dengan masalah utama diare pada
An.R di Desa Hiliduruwa Kab.Nias Utara
5. Untuk mengaplikasikan evaluasi keperawatan yang akan dilakukan
pada keluarga Tn.E dengan masalah utama diare pada An.R di
Desa Hiliduruwa Kab.Nias Utara
6. Untuk mengaplikasikan rencana tindak lanjut keperawatan yang
akan dilakukan pada keluarga Tn.E dengan masalah utama diare
pada An.R di Desa Hiliduruwa Kab.Nias Utara

1.3 Manfaat Penulis


1.3.1 Praktek Keperawatan
Memberikan informasi bagi perawat untuk dapat mengaplikasikan
ilmu keperawatan pada komunitas keluarga
1.3.2 Tenaga Kesehatan
Memberikan informasi tentang diare sehingga tenaga kesehatan dapat
melaksanakan tindakan yang dapat menekan kejadian diare melalui program
pencegahan diare.

Pengkajian Keperawatan Keluarga STIKes Santa. Elisabeth Medan 4


BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dasar Keluarga


2.1.1 Defenisi Keluarga
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala
keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat
dibawah satu atap dalam keadaaan saling ketergantungan (Kholifah Nur,
2016).
Keluarga adalah sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan
perkawinan, adopsi, kelahiran yang bertujuan menciptakan dan
mempertahankan budaya yang umum, meningkatkan perkembangan fisik,
mental, emosional dan social diri tiap anggota keluarga (Andarmoyo, 2012).
Keluarga adalah dua atau tiga individu yang tergabung karena
hubungandarah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidup
dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain, dan di dalam
peranannya masing-masing, menciptakan serta mempertahankan kebudayaan
(Depkes RI, 1998).

2.1.2 Tipe Keluarga


Dalam (Kholifah Nur, 2016), tipe keluarga dibagi menjadi dua macam
yaitu :
a. Tipe Keluarga Tradisional
1) Keluarga Inti (Nuclear Family) , adalah keluarga yang terdiri dari
ayah, ibu dan anak-anak.
2) Keluarga Besar (Exstended Family), adalah keluarga inti di tambah
dengan sanak saudara, misalnya nenek, keponakan, saudara
sepupu,paman, bibi dan sebagainya.
3) Keluarga “Dyad” yaitu suatu rumah tangga yang terdiri dari suami dan
istri tanpa anak.
4) “Single Parent” yaitu suatu rumah tangga yang terdiri dari satu orang
tua (ayah/ibu) dengan anak (kandung/angkat). Kondisi ini
dapatdisebabkan oleh perceraian atau kematian.
5) “Single Adult” yaitu suatu rumah tangga yang hanya terdiri seorang
dewasa (misalnya seorang yang telah dewasa kemudian tinggal kost
untuk bekerja atau kuliah).

Pengkajian Keperawatan Keluarga STIKes Santa. Elisabeth Medan 5


b. Tipe Keluarga Non Tradisional
1) The Unmarriedteenege mather, adalah keluarga yang terdiri dari orang
tua (terutama ibu) dengan anak dari hubungan tanpa nikah.
2) The Stepparent Family adalah keluarga dengan orang tua tiri.
3) Commune Family adalah beberapa pasangan keluarga (dengan
anaknya) yang tidak ada hubungan saudara hidup bersama dalam satu
rumah, sumber dan fasilitas yang sama, pengalaman yang sama :
sosialisasi anak dengan melalui aktivitas kelompok atau membesarkan
anak bersama.
4) The Non Marital Heterosexual Conhibitang Family adalah keluarga
yang hidup bersama dan berganti – ganti pasangan tanpa melalui
pernikahan.
5) Gay And Lesbian Family adalah seseorang yang mempunyai
persamaan sex hidup bersama sebagaimana suami – istri (marital
partners).
6) Cohibiting Couple adalah orang dewasa yang hidup bersama diluar
ikatan perkawinan karena beberapa alasan tertentu.
7) Group-Marriage Family adalah beberapa orang dewasa menggunakan
alat-alat rumah tangga bersama yang saling merasa sudah menikah,
berbagi sesuatu termasuk sexual dan membesarkan anaknya.
8) Group Network Family adalah keluarga inti yang dibatasi aturan atau
nilai-nilai, hidup bersama atau berdekatan satu sama lainnya dan
saling menggunakan barang-barang rumah tangga bersama, pelayanan
dan tanggung jawab membesarkan anaknya.
9) Foster Family adalah keluarga menerima anak yang tidak ada
hubungan keluarga atau saudara didalam waktu sementara, pada saat
orang tua anak tersebut perlu mendapatkan bantuan untuk menyatukan
kembali keluargayang aslinya.
10) Homeless Family adalah keluarga yang terbentuk dan tidak
mempunyai perlindungan yang permanent karena krisis personal yang
dihubungkan dengan keadaan ekonomi dan atau problem kesehatan
mental.
11) Gang adalah sebuah bentuk keluarga yang destruktif dari orang- orang
muda yang mencari ikatan emosional dan keluarga yang mempunyai

Pengkajian Keperawatan Keluarga STIKes Santa. Elisabeth Medan 6


perhatian tetapi berkembang dalam kekerasan dan criminal dalam
kehidupannya.

2.1.3 Struktur Keluarga


Dalam (Kholifah Nur, 2016), struktur keluarga terdiri dari bermacam-
macam, diantarannya adalah :
a. Patrilineal adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah
dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis
ayah.
b. Matrilineal adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara
sedarah dalam beberapa generasi di mana hubungan itu disusun melalui
jalur garis ibu.
c. Matrilokal adalah sepasang suami istri yang tingga bersama keluarga
sedarah istri.
d. Patrilokal adalah sepasang suami istri yang tingga bersama keluarga
sedarah suami.
e. Keluarga kawinan adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi
pembina keluarga, dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian
keluarga karena adanya hubungan dengan suami atau istri.

2.1.4 Fungsi Keluarga


Dalam (Andarmoyo, 2012), fungsi keluarga adalah beberapa fungsi
yang dapat dijalankan keluarga sebagai berikut :
a. Fungsi Biologis
1) Untuk meneruskan keturunan
2) Memelihara dan membesarkan anak
3) Memenuhi kebutuhan gizi keluarga
4) Memelihara dan merawat anggota keluarga
b. Fungsi Psikologis
1) Memberikan kasih sayang dan rasa aman
2) Memberikan perhatian diantara anggota keluarga
3) Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga
4) Memberikan identitas keluarga.
c. Fungsi Sosialisasi
1) Membina sosial pada anak

Pengkajian Keperawatan Keluarga STIKes Santa. Elisabeth Medan 7


2) Membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat
perkembangan anak
3) Menaruh nilai-nilai budaya keluarga.
d. Fungsi Ekonomi
1) Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan
keluarga
2) Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi
kebutuhan keluarga
3) Menabung untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga di
masayang akan datang, misalnya pendidikan anak-anak, jaminan hari
tua dan sebagainya.
e. Fungsi pendidikan
1) Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan, keterampilan
dan membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang
dimiliki
2) Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang
dalam memenuhi peranannya sebagai orang dewasa
3) Mendidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangannya.

2.1.5 Peran Keluarga


Dalam (Andarmoyo, 2012), peranan keluarga menggambarkan
seperangkat perilaku interpersonal, sifat, kegiatan yang berhubungan dengan
individu dalam posisi dan situasi tertentu. Berbagai peranan yang terdapat di
dalam keluarga adalah sebagai berikut :
a. Peranan ayah : ayah sebagai suami dan istri dan anak-anak, berperan
sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman,
sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta
sebagai anggota masyarakat dari lingkungan.
b. Peranan ibu : sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai
peranan untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik
anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan
sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya,
disamping itu juga ibu dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan
dalam keluarga.

Pengkajian Keperawatan Keluarga STIKes Santa. Elisabeth Medan 8


c. Peranan anak : anak- anak melaksanakan peranan psiko-sosial sesuai
dengan tingkat perkembangannya baik fisik, mental, sosial dan spriritual.

2.1.6 Tahap Perkembangan Keluarga


Menurut Kholifah Nur, (2016), membagi keluarga dalam 8 tahap
perkembangan, yaitu:
a. Keluarga Baru (Berganning Family) Pasangan baru menikah yang belum
mempunyai anak. Tugas perkembangan keluarga tahap ini antara lain
adalah :
1) Membina hubungan intim yang memuaskan
2) Menetapkan tujuan bersama
3) Membina hubungan dengan keluarga lain, teman dan kelompok social
4) Mendiskusikan rencana memiliki anak atau KB
5) Persiapan menjadi orang tua
6) Memahami prenatal care (pengertisn kehamilan, persalinan dan
menjadi orang tua).
b. Keluarga dengan anak pertama < 30 bulan (Child Bearing). Masa ini
merupakan transisi menjadi orang tua yang akan menimbulkan krisis
keluarga. Studi klasik Le Master (1957) dari 46 orang tua dinyatakan 17
% tidak bermasalah selebihnya bermasalah dalam hal :
1) Suami merasa diabaikan
2) Peningkatan perselisihan dan argument
3) Interupsi dalam jadwal kontinu
4) Kehidupan seksual dan social terganggu dan menurun.
Tugas perkembangan keluarga tahap ini antara lain adalah :
1) Adaptasi perubahan anggota keluarga (peran, interaksi, seksual dan
kegiatan)
2) Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangan
3) Membagi peran dan tanggung jawab (bagaimana peran orang tua
terhadap bayi dengan memberi sentuhan dan kehangatan)
4) Bimbingan orang tua tentang pertumbuhan dan perkembangan anak
5) Konseling KB post partum 6 minggu
6) Menata ruang untuk anak
7) Biaya / dana Child Bearing
8) Memfasilitasi role learning angggota keluarga

Pengkajian Keperawatan Keluarga STIKes Santa. Elisabeth Medan 9


9) Mengadakan kebiasaan keagamaan secara rutin.
c. Keluarga dengan Anak Pra Sekolah
Tugas perkembangannya adalah menyesuaikan pada kebutuhan pada anak
pra sekolah (sesuai dengan tumbuh kembang, proses belajar dan kontak
sosial) dan merencanakan kelahiran berikutnya. Tugas perkembangan
keluarga pada saat ini adalah :
1) Pemenuhan kebutuhan anggota keluarga
2) Membantu anak bersosialisasi
3) Beradaptasi dengan anak baru lahir, anak yang lain juga terpenuhi
4) Mempertahankan hubungan di dalam maupun di luar keluarga
5) Pembagian waktu, individu, pasangan dan anak
6) Merencanakan kegiatan dan waktu stimulasi tumbuh dan kembang
anak.
d. Keluarga dengan Anak Usia Sekolah (6 – 13 tahun)
Tugas perkembangan keluarga pada saat ini adalah :
1) Membantu sosialisasi anak terhadap lingkungan luar rumah, sekolah
dan lingkungan lebih luas
2) Mendorong anak untuk mencapai pengembangan daya intelektual
3) Menyediakan aktivitas untuk anak
4) Menyesuaikan pada aktivitas komuniti dengan mengikut sertakan
anak. Memenuhi kebutuhan yang meningkat termasuk biaya
kehidupan dan kesehatan anggota keluarga
e. Keluarga dengan Anak Remaja (13-20 tahun)
Tugas perkembangan keluarga pada saat ini adalah :
1) Pengembangan terhadap remaja (memberikan kebebasan yang
seimbang dan bertanggung jawab mengingat remaja adalah seorang
yang dewasa muda dan mulai memiliki otonomi).
2) Memelihara komunikasi terbuka
3) Memelihara hubungan intim dalam keluarga
4) Mempersiapkan perubahan system peran dan peraturan anggota
keluarga untuk memenuhi kebutuhan tumbuh kembang anggota
keluarga.
f. Keluarga dengan Anak Dewasa (anak 1 meninggalkan rumah).
Tugas perkembangan keluarga mempersiapkan anak untuk hidup mandiri
dan menerima kepergian anaknya, menata kembali fasilitas dan sumber

Pengkajian Keperawatan Keluarga STIKes Santa. Elisabeth Medan 10


yang ada dalam keluarga, berperan sebagai suami istri, kakek dan nenek.
Tugas perkembangan keluarga pada saat ini adalah :
1) Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar
2) Mempertahankan keintiman
3) Membantu anak untuk mandiri sebagai keluarga baru di masyarakat
4) Mempersiapkan anak untuk hidup mandiri dan menerima kepergian
anaknya
5) Menata kembali fasilitas dan sumber yang ada pada keluarga
6) Berperan suami – istri kakek dan nenek
7) Menciptakan lingkungan rumah yang dapat menjadi contoh bagi anak-
anaknya.
g. Keluarga Usia Pertengahan (Midle Age Family).
Tugas perkembangan keluarga pada saat ini adalah :
1) Mempunyai lebih banyak waktu dan kebebasan dalam mengolah minat
social dan waktu santai
2) Memuluhkan hubungan antara generasi muda tua
3) Keakrapan dengan pasangan
4) Memelihara hubungan/kontak dengan anak dan keluarga.
Persiapan masa tua/ pension.
h. Keluarga Lanjut Usia
Tugas perkembangan keluarga pada saat ini adalah :
1) Penyesuaian tahap masa pension dengan cara merubah cara hidup
2) Menerima kematian pasangan, kawan dan mempersiapkan kematian
3) Mempertahankan keakraban pasangan dan saling merawat
4) Melakukan life review masa lalu.

2.2 Konsep Dasar Penyakit


2.1.2 Definisi Diare
Menurut WHO diare adalah buang air besar yang lunak atau cair
dengan frekuensi 3 kali atau lebih per hari. Biasanya merupakan gejala pada
gastrointestinal yang dapat disebabkan oleh berbagai agen infeksi seperti
bakteri, virus, dan parasit. Infeksi dapat menular dari makanan yang
terkontaminasi dan hygiene yang kurang (Arsurya & Rini Agustia, 2017).
Diare adalah pasase feses dan konsistensi lunak atau cair, sering
dengan atau tanppa ketidaknyamanan yang disebabkan oleh efek-efek

Pengkajian Keperawatan Keluarga STIKes Santa. Elisabeth Medan 11


kemoterapi pada apitelium. Diare adalah kehilangan banyak cairan dan
elektrolit melalui tinja (Samiyati, Suhartono, & Dharminto, 2019).
Diare adalah keadanan frekuensi air besar lebih dari empat kali pada
bayi dan lebih dari 3 kali pada anak, konsistensi feses encer, dapat berwarna
hijau atau dapat pula bercampur lendir dan darah atau lendir saja. Diare
mengacu pada kehilangan cairan dan elektrolit secara berlebihan yang terjadi
dengan bagian feces tidak terbentuk (Saputri, 2019).
Jadi diare adalah gejala kelainan pencernaan berupa buang air besar
dengan tinja berbentuk cairan atau setengah cair dengan frekuensi lebih dari 3
x sehari pada anak sehingga mengacu kehilangan cairan dan elektrolit.

2.2.2 Klasifikasi Diare


Klasifikasi diare menurut Saputri, (2019), adalah :
1. Diare akut
Diare adalah penyebab utama keadaan sakit pada anak-anak
balita. Diare akut didefinisikan sebagai keadaan peningkatan dan
perubahan tiba-tiba frekuensi defekasi yang sering disebabkan oleh
agens infeksius dalam traktus GI. Keadaan ini dapat menyertai infeksi
saluran napas atas atau saluran kemih, terapi antibiotik atau pemberian
obat pencahar (laktasif). Diare akut biasanya sembuh sendiri (lamanya
sakit kurang dari 14 hari) dan akan mereda tanpa terapi yang spesifik
jika dehidrasi tidak terjadi.
2. Diare kronik
Diare kronik didefinisikan sebagai keadaan meningkatnya
frekuensi defekasi dan kandungan air dalam feses dengan lamanya
sakit lebih dari 14 hari. Kerap kali diare kronis terjadi karena keadaan
kronis seperti sindrom malasorbsi, penyakit inflasi usus, defisiensi
kekebalan, alergi makanan, intoleransi laktosa atau diare nonspesifik
yang kronis, atau sebagai akibat dari pelaksanaan diare akut yang
memadai.

2.2.3 Etiologi Diare


Menurut Suganda ngiras, (2016), Penyebab diare dapat dibagi dalam
beberapa faktor :
1. Faktor infeksi

Pengkajian Keperawatan Keluarga STIKes Santa. Elisabeth Medan 12


a. Faktor internal : infeksi saluran pencernaan makananan yang
merupakan penyebab utama diare pada anak. Meliputi infeksi internal
sebagai berikut:
1) Infeksi bakteri : vibrio, e.coli, salmonella, campylobacler, tersinia,
aeromonas, dsb.
2) Infeksi virus : enterovirus (virus ECHO, cakseaclere,
poliomyelitis), adenovirus, rotavirus, astrovirus dan lain-lain.
3) Infeksi parasit : cacing (asoanis, trichuris, Oxyuris, Strong Ylokles,
protzoa (Entamoeba histolytica, Giarella lemblia, tracomonas
homonis), jamur (candida albicans).
b. Infeksi parenteral ialah infeksi diluar alat pencernaan makanan, seperti
otitis media akut (OMA), tonsilitist tonsilofasingitis,
bronkopneumonia, ensefalitis dsb. Keadaan ini terutama terdapat pada
bayi dan anak berumur di bawah 2 tahun.
2. Faktor malabsorbsi
a. Malabsorbsi karbohidrat : disakarida (intoleransi laktosa, maltosa, dan
sukrosa), mosiosakarida (intoleransi glukosa, fruktosa, dan galatosa).
b. Pada bayi dan anak yang terpenting dan terseirng intoleransi laktasi.
c. Malabsorbsi lemak
d. Malabsorbsi protein
3. Faktor makanan yaitu Makanan basi, beracun, alergi terhadap makanan.
4. Faktor psikologis
Rasa takut dan cemas (jarang, tetapi dapat terjadi pada anak yang lebih
besar).

2.2.4 Manifestasi Klinik


Mula-mula pasien cengeng, gelisah, suhu tubuh biasanya meningkat,
nasfu makan berkurang atau tidak ada. Kemudian disertai diare, tinja cair,
mungkin disertai lendir atau lendir darah.Warna tinja makin lama berubah
kehijau-hijauan karena bercampur empedu. Anus dan daerah sektiar timbul
lecet karena sering defekasi dan tinja makin lama makin asam sehingga akibat
makin lama makin asam sehingga akibat makin banyak asam laktat yang
berasal dari latosa yang tidak di absorbsi oleh usus selama diare.
Gejala muntah dapat timbul sebelum atau sesudah diare dan dapat
disebabkan karena lambung turut meradang atau akibat gangguan

Pengkajian Keperawatan Keluarga STIKes Santa. Elisabeth Medan 13


keseimbangan asam basa dan elektrolit. Bila pasien banyak kehilangan cairan
dan elektrolit, mata dan ubun-ubun cekugn (pada bayi) selaput lendir bibir dan
mulut serta kulit tampak kering (Arsurya & Rini Agustia, 2017).

2.2.5 Patofisiologi
Menurut (Suganda ngiras, 2016), Mekanisme dasar yang
menyebabkan timbulnya diare adalah :
1. Gangguan Osmotik
Akibat terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan
menyebabkan tekanan osmotik dalam rongga usus meninggi, sehingga terjadi
pergeseran air dan elektrolit ke dalam rongga usus. Isi rongga usus yang
berlebihan ini akan merangsang usus untuk mengeluarkannya sehingga timbul
diare.
2. Gangguan sekresi
Akibat gangguan tertentu (misal oleh toksin) pada dinding usus akan
terjadi peningkatan sekresi, air dan elektrolit ke dalam rongga usus dan
selanjutnya diare tidak karena peningkatan isi rongga usus.
3. Gangguan motilitas usus
Hiper akan mengakibatkan berkurangnya kesempatan usus untuk
menyerap makanan, sehingga timbul diare, sebaliknya jika peristaltik usus
menurun akan mengakibatkan bakteri tumbuh berlebihan yang selanjutnya
dapat menimbulkan diare pula.

2.2.6 Penatalaksanaan
Menurut Arsurya & Rini Agustia, (2017), ada beberapa
penatalaksanaan pada penyakit diare :
1. Pemberian cairan
Pemberian cairan pada pasien diare dan memperhatiakn derajat
dehidrasinya dan keadaan umum.
a. Pemberian cairan
Pasien dengan dehidrasi rignan dan sedang cairan diberikan per
oral berupa cairan yang berisikan NaCl dan Na HCO3, KCl dan glukosa
untuk diare akut dan karena pada anak di atas umur 6 bulan kadar natrium
90 ml g/L. pada anak dibawah 6 bulan dehidrasi ringan / sedang kadar
natrium 50-60 mfa/L, formula lengkap sering disebut : oralit.

Pengkajian Keperawatan Keluarga STIKes Santa. Elisabeth Medan 14


b. Cairan parontenal
Sebenarnya ada beberapa jenis cairan yang diperlukan sesuai
engan kebutuhan pasien, tetapi kesemuanya itu tergantugn tersedianya
cairan stempat. Pada umumnya cairan Ringer laktat (RL) diberikan
tergantung berat / rignan dehidrasi, yang diperhitugnkan dengan
kehilangan cairan sesuai dengan umur dan BB-nya.
2. Pengobatan dietetik
Untuk anak di bawah 1 tahun dan anak di atas 1 tahun dengan BB kurang
dari 7 kg jenis makanan :
a. Susu (ASI adalah susu laktosa yang mengandung laktosa rendah dan
asam lemak tidak jenuh, misalnya LLM, al miron).
b. Makanan setengah padar (bubur) atau makanan padat (nasitim), bila
anak tidak mau minum susu karena di rumah tidak biasa.
c. Susu khusus yang disesuaikan dengan kelainan yang ditemukan susu
dengan tidak mengandung laktosa / asam lemak yang berantai sedang /
tidak sejuh.
3. Obat-obatan
Prinsip pengobatan diare adalah mengganti cairan yang hilang melalui
tinja dengan / tanpa muntah dengan cairan yang mengandung elektrolit
dan glukosa / karbohidrat lain (gula, air tajin, tepung beras sbb).
a. Obat anti sekresi
Asetosal, dosis 25 mg/ch dengan dosis minimum 30 mg, klorrpomozin
dengan dosis 0,5 – 1 mg / kg BB / hari
b. Obat spasmolitik
umumnya obat spasmolitik seperti papaverin, ekstrak beladora, opium
loperamia tidak digunakan untuk mengatasi diare akut lagi, obat
pengeras tinja seperti kaolin, pektin, charcoal, tabonal, tidak ada
manfaatnya untuk mengatasi diare sehingg tidak diberikan lagi.
c. Antibiotik
Umumnya antibiotik tidak diberikan bila tidak ada penyebab yang
jelas bila penyebabnya kolera, diberiakn tetrasiklin 25-50 mg / kg BB /
hari.
Antibiotik juga diberikan bile terdapat penyakit seperti : OMA,
faringitis, bronkitis / bronkopneumonia.

Pengkajian Keperawatan Keluarga STIKes Santa. Elisabeth Medan 15


2.2.7 Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang terhadap penyakit diare menurut (Samiyati,
Suhartono, & Dharminto, 2019), yaitu dengan pemeriksaan darah yang
meliputi darah perifer lengkap, ureum, kreatinin, elektrolit (Na+, K+, C-).
Analisa gas darah (bila dicurigai ada gangguan keseimbangan asam basa),
pemeriksaan toksik (C. Difficile), antigen (E. Hystolitica). Feses meliputi
analisa feses (rutin leukosit difeses, pemeriksaan parasit amuba), Pemeriksaan
kultur. Pada kasus ringan, diare bisa teratasi dalam waktu <24 jam.
Pemeriksaan lanjut diutamakan pada kondisi yang berat yang tidak teratasi
sehingga menyebabkan hipotensi, disentri, disertai demam, diare pada usia
lanjut, atau pasien dengan kondisi imun yang rendah (pasien dengan
penggunaan obat kemoterapi).

2.2.8 Komplikasi Diare


Menurut (Samiyati, Suhartono, & Dharminto, 2019), “bila tidak
teratasi bisa menjadi diare kronis (terjadi sekitar 1% pada diare akut pada
wisatawan). Bisa timbul pertumbuhan bakteri diusus secara berlebihan,
sindrom malasorbsi merupakan tanda awal pada inflammatory bowel disease
menjadi predisposisi sindroma raiter’s atau sindrom hemolitik uremikum”.
Sedangkan Menurut (Suganda ngiras, 2016), kebanyakan penderita
sembuh tanpa adanya komplikasi, tetapi sebagian kasus mengalami
komplikasi dari dehidrasi, kelainan elektrolit atau pengobatan yang diberikan.
Komplikasi yang dapat terjadi yaitu hipernatremia, hiponatremia, demam,
edema, asidosis, hipokalemia, illeus paralitikus, kejang, intoleransi laktosa,
muntah dan gagal ginjal.

Pengkajian Keperawatan Keluarga STIKes Santa. Elisabeth Medan 16


DAFTAR PUSTAKA

Andarmoyo, S. (2012). Keperawatan Keluarga. Yogyakarta: Graha Ilmu.


Arsurya, Y., & Rini Agustia, E. (2017). Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu tentang
Penanganan Diare dengan Kejadian Diare pada Balita di Kelurahan Korong
Gadang Kecamatan Kuranji Kota Padang. Jurnal Kesehatan Andalas. 2017,
453.
Kholifah Nur, S. (2016). Keperawatan Keluarga dan Komunitas. Jakarta: Pusdik
SDM Kesehatan.
Melvani Prilia, R., Zulkifli, H., & Faizal, M. (2019). ANALISIS FAKTOR YANG
BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE BALITA DI
KELURAHAN KARYAJAYA KOTA PALEMBANG. Jurnal JUMANTIK
Vol. 4 No. 1 Des 2018 – Mei 2019, 57.
Rasni, H., & Rohmana Yulia, D. (2017). EFEK FAMHC (FAMILY HEALTH
CONVERSATION) TERHADAP KELUARGA DENGAN ANGGOTA
KELUARGA YANG MENGALAMI MASALAH KESEHATAN DI DESA
GLAGAHWERO, JEMBER. THE INDONESIAN JOURNAL OF HEALTH
SCIENCE Vol. 9, No. 1, Desember 2017, 32.
Samiyati, M., Suhartono, & Dharminto. (2019). HUBUNGAN SANITASI
LINGKUNGAN RUMAH DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KARANGANYAR KABUPATEN
PEKALONGAN. JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume
7, Nomor 1, Januari 2019, 388.
Saputri, N. (2019). HUBUNGAN FAKTOR LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN
DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS BERNUNG. Jurnal Ilmu
Keperawatan dan Kebidanan Vol.10 No.1 (2019) 101-110, 103.
Suganda ngiras, T. (2016). Asuhan Keperawatan Pada Anak Diare. Fakultas Ilmu
Kesehatan UMP , 1.

Pengkajian Keperawatan Keluarga STIKes Santa. Elisabeth Medan 17


PRODI NERS TAHAP AKADEMIK STIKes SANTA ELISABETH
Jln. Bunga Terompet No. 118, Kel. Sempakata Kec. Medan Selayang
MEDAN-0618214020-0618225509
http://stikeselisabethmedan.ac.id/, email: stikes_elisabeth@yahoo.co.id

FORMAT PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

A. PENGKAJIAN (tanggal)
I. Data Umum
1. Nama KK (Inisial) : Tn. E
2. Usia : 40 thn
3. Pendidikan : SD
4. Pekerjaan : Nelayan
5. Alamat : Desa Hiliduruwa, Kec. Sawo, Kab. Nias Utara
6. Komposisi anggota keluarga :
Nama Jenis Hub dgn TTL / Status
No Pendidikan Pekerjaan
(Inisial) Kelamin Kk Umur Imunisasi
1 Tn. E L Ayah 40 thn SD Nelayan
2 Ny.E P Ibu 41 thn SD Ibu RT
3 Nn.R P Anak 1 5 thn TK anak Lengkap
4 Nn.S P Anak 2 4 thn anak lengkap

Genogram :
kakek nenek

ibu ayah

A.1 A2

Keterangan : Laki-laki

Perempuan

Sudah meninggal

7. Tipe keluarga
Keluarga Tn.E adalah keluarga dengan nuclear family, dimana di dalam
keluarga ada ayah, ibu, dan anak.

Pengkajian Keperawatan Keluarga STIKes Santa. Elisabeth Medan 18


8. Suku
Keluarga Tn.E berasal dari suku Nias (Sumatera utara), kebudayaan yang
dianut tidak bertentangan dengan masalah kesehatan kebiasaan dalam
keluarga apabila ada yang sakit maka beli obat diwarung, apabila sakit tidak
sembuh langsung dibawah ke rumah sakit/petugas kesehatan yang dekat
dengan rumah. Sedangkan bahasa sehari-hari yang digunakan adalah
menggunakan bahasa daerah nias dan dalam kelurga Tn.E juga menganut
kebiasaan suku nias bahwa jika ada anak laki-laki dalam keluarga maka
mertua atau orangtua Tn.E akan merasa terhormati dan lebih menyayangi
keluarga tersebut karena anak laki-laki diyakini sebagai penerus dalam
keluarga tersebut.

9. Agama
Seluruh anggota keluarga Tn.E adalah beragama Kristen Protestan dan taat
beribadah, dan saling mengikuti kegiatan ibadah.

10. Status sosial ekonomi keluarga


Ny.E mengatakan sumber pendapatan keluarga diperoleh dari Tn.E sebagai
Nelayan setiap bulan Rp 1.000.000 untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

11. Aktivitas rekreasi keluarga


Ny.E mengatakan Tn.E dan Anaknya hiburan keluarga ketika libur atau
kumpul hanya di rumah untuk nonton TV atau cerita-cerita bersama anggota
keluarga.

II. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga

12. Tahap perkembangan keluarga saat ini


Tahap perkembangan keluarga saat ini yaitu pada tahap perkembangan anak
usia Prasekolah.
Tugas perkembangan sebagai berikut :
1. Memenuhi kebutuhan anggota keluarga
2. Membantu anak bersosialisasi
3. Beradaptasi dengan baru lahir, anak yang lain juga harus terpenuhi
4. Mempertahankan perkawinan yang memuaskan
5. Membagi waktu, individu, pekerjaan, dan anak

Pengkajian Keperawatan Keluarga STIKes Santa. Elisabeth Medan 19


6. Merencanakan kegiatan dan waktu stimulasi tumbuh kembang anak.

13. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi


Tahap perkembangan yang belum terpenuhi adalah :
1. Merencanakan kegiatan dan waktu stimulasi tumbuh kembang anak
2. Rekreasi dirumah nonton TV bersama keluarga tidak melakukan rekreasi
atau refreshing di luar rumah.

14. Riwayat keluarga inti


Dalam keluarga Tn.E, Ny.E mengatakan tidak ada yang memiliki penyakit
menurun ataupun penyakit yang menular.

15. Riwayat keluarga sebelumnya


Ny.E mengatakan keluarga sudah pernah ada yang dirawat di RS yaitu Ny.E
sakit demam dan melakukan pengobatan selama 2 hari dan dinyatakan
sembuh. Saat ini keluarga Tn.E dalam kondisi sehat.

III.Lingkungan

16. Karakteristik rumah (termasuk denah rumah)


Rumah yang di tepati Tn.E bersama keluarga adalah milik pribadi dengan luas
6 kali 9 m2. Tipe rumah permanen dengan jumlah 3 ruangan kamar tidur, 1
ruang tamu, 1 dapur untuk ruang makan, 1 kamar mandi dan letaknya dekat
dengan dapur, jumlah jendela 4, penerangan setiap ruangan memamkai lampu
listrik pada malam hari, sedangkan pada siang hari dengan pencahayaan sinar
matahari. Keluarga Tn.E memiliki halaman yang luas, rumah tampak bersih
dan terdapat pembuangan sampah terbuka di belakang rumah.

17. Karakteristik tetangga dan komunitas


Tetangga Tn.E yang ada disekitar rumah sangat ramah. Tn.E tinggal
diwilayah pedesaan sehingga jarak dengan yang lain cukup dekat, warga desa
memiliki kegiatan komunitas yaitu kerja bakti, kumpul arisan dan kumpul
acara doa bersama. Tetapi yang mengikuti hanya Ny.E dan anak-anak karena
Tn.E bekerja dari jam 06.00-besok pagi sesampai rumah langsung tidur
dikarenakan satu hari dan satu malam di laut.

18. Mobilitas geografis keluarga

Pengkajian Keperawatan Keluarga STIKes Santa. Elisabeth Medan 20


Ny.E mengatakan bahwa keluarganya sebagai penduduk asli desa Hiliduruwa
dan tidak pernah berpindah tempat tinggal.
19. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
1. Ny.E mengatakan bahwa Tn.E jarang dirumah, jarang berkommunikasi
dengan tetangga tetapi jika dirumah atau libur mereka akan berkomunikasi
dengan baik.
2. Keluarga besar Ny.W sering berkumpul pada saat acara perkawinan,
syukuran, acara ulang tahun, dan sering doa bersama.
3. Ny.E mengatakan tetangga sering berkumpul dirumahnya dan cerita-cerita
serta sering berkumpul rapat desa, dan acara PA bersama.

20. Sistem pendukung keluarga


Jumlah anggota keluarga 4 orang, didalam rumah tidak ada fasilitas kesehatan
seperti P3K, layanan kesehatan yang sering digunakan saat ada keluarga yang
sakit yaitu Rumah Sakit, jarak Rumah Sakit dari Rumah adalah 4 km, fasilitas
kesehatan menggunakan BPJS.

IV. Struktur keluarga


21. Pola komunikasi keluarga
Keluarga Tn.E mengatakan berkomunikasi yang baik pada anaknya dan
membiarkan anaknya bermain bersama teman dengan kehadiran orang tua
yang menjaga. Jika keluarga Tn.E memiliki masalah dikomunikasikan dengan
musyawarah yang baik berasama keluarga.

22. Struktur kekuatan keluarga


Ny.E mengatakan sering memberikan dukungan bila ada masalah di dalam
keluarga. Keluarga selalu mencari solusi bersama dan dimusyawarahkan
apabila ada masalah kesehatan yang terjadi pada anggota keluarga Tn.E dan
segeraa membawanya ke petugas kesehatan yang ada di desa.

23. Struktur peran


Peran Formal :
1. Tn.E sebagai kepala keluarga dan sebagai nelayan
2. Ny.E sebagai istri dan ibu rumah tangga
3. An. R sebagai anak pertama

Pengkajian Keperawatan Keluarga STIKes Santa. Elisabeth Medan 21


4. An. S sebagai anak terakhir

24. Nilai dan norma budaya


Keluarga Tn.E tidak berperan di bidang lain dalam masyarakat karena
keluarga Tn.E sudah cukup dengan peran masing-masing dalam rumah
tangga.

V. Fungsi keluarga
25. Fungsi afektif
Keluarga Tn.E saling menyayangi, peduli, saling mengerti, menghormati,
perhatian dikeluarga Tn.E terhadap anggota keluarga lainnya, selalu
menghargai pendapat anggota keluarganya.

26. Fungsi sosialisasi


Keluarga Tn.E hubungan antara anggota keluarga baik, meskipun keluarga
Tn.E jarang dirumah tetapi mereka saling berkomunikasi melalui telpon, dan
Ny.E mengatakan setiap jam 13.00 wib diharuskan tidur siang dan sering
dikomunikasikan pada anaknya dengan baik.

27. Fungsi perawatan kesehatan


Ny.E mengatakan jika didalam keluarga ada yang sakit, keluarga
memodifikasi lingkungan dengan tenag dan tidak ribut dan keluarga selalu
memberikan makanan, sayur-sayuran dan mengajarkan untuk istirahat.

VI. Stress dan koping keluarga


28. Stressor jangka pendek dan jangka panjang
Keluarga Tn.E sedang memikirkan bagaimana agar waktu berkumpul bersama
anaknya lebih lama dibandingkan bekerja.
Stressor pada jangka panjang keluarga Tn.E masih memikirkan kesehatan
yang baik dan masa depan yang baik untuk anaknya.

29. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah


Respon keluarga Tn.E menerima semua kondisi dengan sabar dan jika ada
masalah dalam keluarga maka akan di selesaikan secara musyawarah dan
secara terbuka. Pengambilan keputusan adalah bergantian bersama istri.

Pengkajian Keperawatan Keluarga STIKes Santa. Elisabeth Medan 22


30. Strategi koping yang digunakan
Jika ada masalah keluarga Ny.E selalu mencari solusi dengan cara terbuka dan
dimusyawarahkan bersama suami dengan baik.

31. Strategi adaptasi disfungsional


Keluarga Tn.E mengatakan jika ada masalah apapun, Tn.E dan keluarga tidak
pernah adu mulut atau berantem dan tidak saling memukul atau memakai
kekerasan.

32. Pemeriksaan fisik head to toe secara inspeksi. Palpasi, auskultasi, dan perkusi
dan tanda-tanda vital termasuk tinggi badan dan berat badan (lampirkan)
1. Ayah : TB : 165 cm, BB : 65 kg
2. Ibu : TB : 163 cm, BB : 60 kg
3. Anak 1 : TB : 120 cm, BB : 35 kg
4. Anak 2 : TB : 100 cm, BB : 28 kg

VII. Harapan keluarga terhadap ASKEP keluarga


Keluarga berharap dalam keluarganya tetap sehat karena pelayanan kesehatan
sangat membantu anggota keluarganya dan kesehatan itu sangat mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan anaknya.

Pengkajian Keperawatan Keluarga STIKes Santa. Elisabeth Medan 23


PRODI NERS TAHAP AKADEMIK STIKes SANTA ELISABETH
Jln. Bunga Terompet No. 118, Kel. Sempakata Kec. Medan Selayang
MEDAN-0618214020-0618225509
http://stikeselisabethmedan.ac.id/, email: stikes_elisabeth@yahoo.co.id

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA


ANALISA DATA
NO DATA MASALAH KEPERAWATAN
1 Data Subjektif : Gangguan keseimbangan cairan dan
- Ibu klien mengatakan elektrolit pada An.R b/d ketidak mampuan
anaknya BAB sering dan cair keluarga dalam mengenal masalah diare.
- Ibu klien mengatakan
anaknya BAB 8 x sehari
- Ibu klien mengatakan sering
main bermain di pasir dan
tidak mencuci sebelum dan
sesudah makan.

Data Objektif :
- Klien tampak pucat
- BAB klien tampak cair
- Klien tampak mondar-mandir
di kamar mandi
- TTV anak kurang dari
normal

2 Data Subjektif : Kecemasan orangtua b/d Ketidakmampuan


- Ny.E mengatakan dia dan keluarga memberi perawatan pada

Pengkajian Keperawatan Keluarga STIKes Santa. Elisabeth Medan 24


suaminya mencemaskan perubahan yang akan terjadi pada status
kekambuhan penyakit kesehatan anaknya.
anaknya.
- Jika anak mengeluh sakit
perut, dan panas tinggi, ibu
mengatakan langsung
membawa anaknya ke rumah
sakit terdekat.
- Ny.E mencemaskan anaknya
yang sering bermain keluar
rumah dan sering lupa
mencuci tangan sebelum dan
sesudah makan.

Data Objektif :
- Orang tua tampak berantusias
dalam menanggapi keadaan
kesehatan anaknya
- Anak tampak bermain
bersama temannya di pasir
dan tanah.

3 Data Subjektif : Ketidak mampuan menjadi orangtua b/d


- Ny.E mengatakan bahwa tugas perkembangan anak usia prasekolah.
Tn.E jarang dirumah bersama
anaknya
- Ny.E mengatakan Tn.E
jarang berkomunikasi dengan

Pengkajian Keperawatan Keluarga STIKes Santa. Elisabeth Medan 25


keluarganya.
- Ny.E mengatakan tidak
sepenuhnya mengerti tentang
perkembangan anaknya usia
prasekolah.
- Ny.E mengatakan setiap jam
11.00 wib diharuskan tidur
siang dan sering dikunci dari
dalam agar An.R tidak
bermain diluar.

Data Objektif :
- Tn.E tampak tidak dirumah
bersama keluarganya
- Ny.E tampak bingung
tentang tugas perkembangan
anaknya saat di wawancarai
- An.R setiap jam 11 tetap
dikamar untuk tidur siang.
4 Data Subjektif : Resiko cedera fisik b/d Ketidak mampuan
- Ny.E mengatakan anaknya keluarga memodifikasi lingkungan yang
suka bermain diluar rumah aman untuk anak prasekolah.
- Ny.E mengatakan anak susah
dilarang jika ingin bermain di
pasir dan tanah
- Ny.E mengatakan anak suka
mengikuti ibu saat memasak,
dan anak suka menggunakan
alat dapur.

Data Objektif
- Sekeliling rumah Ny.E ada
pasir dan tanah
- Tidak terdapat pembatas atau
pagar di depan rumah.

Pengkajian Keperawatan Keluarga STIKes Santa. Elisabeth Medan 26


PRODI NERS TAHAP AKADEMIK STIKes SANTA ELISABETH
Jln. Bunga Terompet No. 118, Kel. Sempakata Kec. Medan Selayang
MEDAN-0618214020-0618225509
http://stikeselisabethmedan.ac.id/, email: stikes_elisabeth@yahoo.co.id

PERUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN

NO DIAGNOSA KEPERAWATAN (PES)


1 Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit pada An.R b/d ketidak
mampuan keluarga dalam mengenal masalah diare.
Ditandai dengan
- BAB cair
- BAB 8x sehari
- An.R Sering bermain di pasir dan tanah
- TTV kurang dari normal

2 Kecemasan orangtua b/d Ketidakmampuan keluarga memberi perawatan pada


perubahan yang akan terjadi pada status kesehatan anaknya.
Ditandai dengan :
- Anak sering mengalami sakit perut
- Anak sering lupa mencuci tangan sebelum dan sesudah makan
- Anak sering bermain diluar rumah bersama teman-temannya.

3 Ketidak mampuan menjadi orangtua b/d tugas perkembangan anak usia


prasekolah.
Ditandai dengan :

Pengkajian Keperawatan Keluarga STIKes Santa. Elisabeth Medan 27


- Tn.E jarang dirumah bersama anaknya
- Tn.E jarang berkomunikasi bersama keluarganya
- Ny.E tidak mengetahui tentang tugas perkembangan usia prasekolah
- An.R dikunci dikamar untuk tidur siang.

4 Resiko cedera fisik b/d Ketidak mampuan keluarga memodifikasi lingkungan


yang aman untuk anak prasekolah.
Ditandai dengan :
- Anak bermain di pasir dan tanah bersama temannya
- Rumah Ny.E tidak terdapat pembatas atau pagar di depan rumah
- Anak sering mengikuti ibunya memasak dan memakai alat-alat dapur.

PRODI NERS TAHAP AKADEMIK STIKes SANTA ELISABETH


Jln. Bunga Terompet No. 118, Kel. Sempakata Kec. Medan Selayang
MEDAN-0618214020-0618225509
http://stikeselisabethmedan.ac.id/, email: stikes_elisabeth@yahoo.co.id

Pengkajian Keperawatan Keluarga STIKes Santa. Elisabeth Medan 28


Penilaian (Skoring) Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit pada An.R b/d ketidak mampuan
keluarga dalam mengenal masalah diare.
NO Kriteria BOB SKORE PEMBENARAN
OT
1 Sifat masalah : 3/ 3 X 1 3 Tidak/ kurang sehat
a. Aktual =1
b. Resiko/ancaman
kesehatan
c. Potensial

2 Kemungkinan masalah 1/ 2 X 2 1 Sebagian


dapat diubah =1
a. Dengan mudah
b. Hanya sebagian
c. Tidak dapat

3 Potensial masalah 3/ 3 X 1 3 Tinggi


untuk dicegah : =1
a. Tinggi
b. Cukup
c. Rendah

4 Menonjolnya masalah : 2/ 2X1 2 Masalah berat, harus

Pengkajian Keperawatan Keluarga STIKes Santa. Elisabeth Medan 29


a. Masalah berat, =1 segera ditangani.
harus segera
ditangani
b. Ada masalah,
tetapi tidak perlu
segera ditangani
c. Masalah tidak di
rasakan.

Total 4

PRODI NERS TAHAP AKADEMIK STIKes SANTA ELISABETH


Jln. Bunga Terompet No. 118, Kel. Sempakata Kec. Medan Selayang
MEDAN-0618214020-0618225509
http://stikeselisabethmedan.ac.id/, email: stikes_elisabeth@yahoo.co.id

Penilaian (Skoring) Diagnosa Keperawatan

Pengkajian Keperawatan Keluarga STIKes Santa. Elisabeth Medan 30


2. Kecemasan orangtua b/d Ketidakmampuan keluarga memberi perawatan pada
perubahan yang akan terjadi pada status kesehatan anaknya.
NO Kriteria BOB SKORE PEMBENARAN
OT
1 Sifat masalah : 3/ 3 X 1 3 Tidak/ kurang sehat
d. Aktual =1
e. Resiko/ancaman
kesehatan
f. Potensial

2 Kemungkinan masalah 2/ 2 X 2 2 Mudah


dapat diubah =2
d. Dengan mudah
e. Hanya sebagian
f. Tidak dapat

3 Potensial masalah 3/ 3 X 1 3 Tinggi


untuk dicegah : =1
d. Tinggi
e. Cukup
f. Rendah

4 Menonjolnya masalah : 2/ 2X1 2 Masalah berat, harus

Pengkajian Keperawatan Keluarga STIKes Santa. Elisabeth Medan 31


d. Masalah berat, =1 segera ditangani.
harus segera
ditangani
e. Ada masalah,
tetapi tidak perlu
segera ditangani
f. Masalah tidak di
rasakan.

Total 5

PRODI NERS TAHAP AKADEMIK STIKes SANTA ELISABETH


Jln. Bunga Terompet No. 118, Kel. Sempakata Kec. Medan Selayang
MEDAN-0618214020-0618225509
http://stikeselisabethmedan.ac.id/, email: stikes_elisabeth@yahoo.co.id

Penilaian (Skoring) Diagnosa Keperawatan


3. Ketidak mampuan menjadi orangtua b/d tugas perkembangan anak usia
prasekolah.

Pengkajian Keperawatan Keluarga STIKes Santa. Elisabeth Medan 32


NO Kriteria BOB SKORE PEMBENARAN
OT
1 Sifat masalah : 3/ 3 X 1 3 Tidak/ kurang sehat
g. Aktual =1
h. Resiko/ancaman
kesehatan
i. Potensial

2 Kemungkinan masalah 1/ 2 X 2 1 Sebagian


dapat diubah =1
g. Dengan mudah
h. Hanya sebagian
i. Tidak dapat

3 Potensial masalah 3/ 3 X 1 3 Tinggi


untuk dicegah : =1
g. Tinggi
h. Cukup
i. Rendah

4 Menonjolnya masalah : 2/ 2X1 2 Masalah berat, harus


g. Masalah berat, =1 segera ditangani.
harus segera

Pengkajian Keperawatan Keluarga STIKes Santa. Elisabeth Medan 33


ditangani
h. Ada masalah,
tetapi tidak perlu
segera ditangani
i. Masalah tidak di
rasakan.

Total 4

PRODI NERS TAHAP AKADEMIK STIKes SANTA ELISABETH


Jln. Bunga Terompet No. 118, Kel. Sempakata Kec. Medan Selayang
MEDAN-0618214020-0618225509
http://stikeselisabethmedan.ac.id/, email: stikes_elisabeth@yahoo.co.id

Penilaian (Skoring) Diagnosa Keperawatan


4. Resiko cedera fisik b/d Ketidak mampuan keluarga memodifikasi lingkungan
yang aman untuk anak prasekolah.
NO Kriteria BOB SKORE PEMBENARAN
OT

Pengkajian Keperawatan Keluarga STIKes Santa. Elisabeth Medan 34


1 Sifat masalah : 2/ 3 X 1 2 Resiko/ ancaman
j. Aktual = 2/3 kesehatan
k. Resiko/ancaman
kesehatan
l. Potensial

2 Kemungkinan masalah 1/ 2 X 2 1 Sebagian


dapat diubah =1
j. Dengan mudah
k. Hanya sebagian
l. Tidak dapat

3 Potensial masalah 2/ 3 X 1 2 Sedang


untuk dicegah : = 2/3
j. Tinggi
k. Cukup
l. Rendah

4 Menonjolnya masalah : 2/ 2X1 2 Masalah berat, harus


j. Masalah berat, =1 segera ditangani.
harus segera
ditangani
k. Ada masalah,

Pengkajian Keperawatan Keluarga STIKes Santa. Elisabeth Medan 35


tetapi tidak perlu
segera ditangani
l. Masalah tidak di
rasakan.

Total 3 1/3

PRODI NERS TAHAP AKADEMIK STIKes SANTA ELISABETH


Jln. Bunga Terompet No. 118, Kel. Sempakata Kec. Medan Selayang
MEDAN-0618214020-0618225509
http://stikeselisabethmedan.ac.id/, email: stikes_elisabeth@yahoo.co.id

PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN SKOR
1 Gangguan keseimbangan cairan 4
dan elektrolit pada An.R b/d
ketidak mampuan keluarga dalam
mengenal masalah diare.

Pengkajian Keperawatan Keluarga STIKes Santa. Elisabeth Medan 36


2 Kecemasan orangtua b/d 5
Ketidakmampuan keluarga
memberi perawatan pada
perubahan yang akan terjadi pada
status kesehatan anaknya.

3 Ketidak mampuan menjadi 4


orangtua b/d tugas perkembangan
anak usia prasekolah.

4 Resiko cedera fisik b/d Ketidak 3 1/3 =3/3 = 1


mampuan keluarga memodifikasi
lingkungan yang aman untuk anak
prasekolah.

Pengkajian Keperawatan Keluarga STIKes Santa. Elisabeth Medan 37


PRODI NERS TAHAP AKADEMIK STIKes SANTA ELISABETH
Jln. Bunga Terompet No. 118, Kel. Sempakata Kec. Medan Selayang
MEDAN-0618214020-0618225509
http://stikeselisabethmedan.ac.id/, email: stikes_elisabeth@yahoo.co.id

C. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA/ KOMUNITAS


Diagnosa Tujuan /NOC Rencana Evaluasi
Keperawatan Tindakan /NIC Kriteria Standard
Gangguan Tujuan umum setelah 1. Gali pengetahuan 1. Peserta/ 1. Kegiatan
keseimbangan dilakukan kunjungan keluarga tentang keluarga penyuluhan
cairan dan kerumah selama 3 hari pengertian, bersedia berjalan
elektrolit pada diharapkan keluarga penyebab, tanda, dirumah sesuai
An.R b/d ketidak mampu mengambil dan gejala penyakit kontrak dengan
mampuan keputusan. diare waktu waktu yang
keluarga dalam 2. Jelaskan pada yang di telah
mengenal masalah Tujuan khusus setelah keluarga tentang tentukan ditentukan
diare. dilakukan tindakan penyakit diare 2. Anggota 2. Ny.E

Pengkajian Keperawatan Keluarga STIKes Santa. Elisabeth Medan 38


keperawatan 3x 60 3. Diskusikan keluarga mampu
menit keluarga mampu bersama keluarga antusias menjelaska
: dalam mengambil menanyak n materi
1. Keluarga mampu keputusan dan an hal-hal diare yang
mengenal masalah tindakan yang tepat yang tidak dijelaskan
diare untuk mengatasi diketahuin oleh
2. keluarga mampu devisite cairan ya perawat
mengambil tubuh. 3. Anggota 3. Ny.E
keputusan yang 4. Gali pengetahuan keluarga mampu
tepat untuk keluarga untuk (Ny.E) melakukan
mengurangi devisit memodifikasi menjawab langkah-
cairan tubuh. lingkungan yang semua langkah
3. keluarga mampu tepat untuk pertanyaan cuci tangan
merawat anggota anggota keluarga yang telah dengan baik
keluarga yang sakit yang sakit. diberikan
diare. 5. Jelaskan pada
4. keluarga mampu keluarga untuk
memodifikasi memodifikasi
lingkungan rumah lingkungan dan
yang menunjang gaya hidup dalam
kesehatan. mengatasi devisite
5. keluarga mampu cairan tubuh
menggunakan dengan
fasilitas kesehatan memanfaatkan
yang ada. sumber – sumber
yang ada dalam
keluarga.
6. Jelaskan pada
keluarga tentang
pentingnya
memeriksakan diri
ke tempat
pelayanan
kesehatan.
7. Menciptakan
lingkungan
keluarga yang
bersih dan
makanan yang
sehat pada anggota
keluarga
Kecemasan Tujuan umum setelah 1. Membangun 1. Peserta/ 1. Kegiatan
orangtua b/d dilakukan kunjungan hubungan saling keluarga penyuluhan
Ketidakmampuan kerumah selama 3 hari percaya dengan bersedia berjalan
keluarga memberi diharapkan keluarga orang tua dirumah sesuai
perawatan pada mampu mengambil 2. Mengidentifikasi kontrak dengan
perubahan yang keputusan. pola interaksi waktu waktu yang
akan terjadi pada keluarga yang di telah
status kesehatan Tujuan khusus setelah 3. Mendukung tentukan ditentukan
anaknya. dilakukan tindakan kebersihan diri 2. Anggota 2. Ny.E
keperawatan 3x 60 sendiri (orangtua) keluarga mampu

Pengkajian Keperawatan Keluarga STIKes Santa. Elisabeth Medan 39


menit keluarga mampu dalam melakukan antusias menjelaska
: peran orangtua menanyak n cara
1. Mengenal masalah 4. Memberikan an hal-hal memberi
kesehatan pendidikan yang tidak perawatan
2. Mengambil kesehatan diketahuin pada
keputusan mengenai penyakit ya perubahan
3. Mengidentifikasi yang dialami 3. Anggota status
faktor yang anaknya keluarga kesehatan
mempengaruhi 5. Memberikan (Ny.E) anaknya
perawatan pendidikan menjawab 3. Ny.E
4. Bekerja sama kesehatan semua mampu
dalam menentukan mengenai tanda pertanyaan melakukan
perawatan dan gejala setiap yang telah perawatan
5. Mengidentifiikasi penyakit yang diberikan yang tepat
kebutuhan dan dialami anaknya ketika
masalah yang 6. Memperkuat perubahan
relevan untuk perilaku-perilaku kesehatan
perawatan pengasuhan yang anaknya
6. Memanfaatkan positif pada anak terjadi.
fasilitas pelayanan 7. Membantu 4. Ny.E
kesehatan keluarga dalam mampu
mengidentifikasi menggunak
sistem pendukung an fasilitas
dalam keluarga kesehatan
sesuai dengan dengan
masalah kesehatan tepat ketika
anaknya. anaknya
sakit.

Ketidak mampuan Tujuan umum setelah 1. Gali pengetahuan 1. Peserta/ 1. Kegiatan


menjadi orangtua dilakukan kunjungan keluarga tentang keluarga penyuluhan
b/d tugas kerumah selama 3 hari tugas bersedia berjalan
perkembangan diharapkan keluarga perkembangan dirumah sesuai
anak usia mampu mengambil anak prasekolah kontrak dengan
prasekolah. keputusan. 2. Jelaskan pada waktu waktu yang
Tujuan khusus setelah keluarga tentang yang di telah
dilakukan tindakan tugas tentukan ditentukan
keperawatan 3x 60 perkembangan 2. Anggota 2. Ny.E

Pengkajian Keperawatan Keluarga STIKes Santa. Elisabeth Medan 40


menit keluarga mampu anak prasekolah keluarga mampu
: 3. Memberikan antusias menjelaska
1. Kebutuhan untuk orangtua bahan menanyak n tugas
berkomunikasi bacaan dan materi an hal-hal perkemban
2. Memelihara lainnya yang akan yang tidak gan anak
komunikasi terbuka membantu dalam diketahuin prasekolah
pada anak pra melakukan peran ya 3. Ny.E
sekolah pengasuhan 3. Anggota mampu
3. Mengajarkan 4. Mengajarkan keluarga melakukan
keluarga orangtua mengenai (Ny.E) pengasuhan
pertumbuhan dan fisiologis, menjawab yang tepat
perkembangan yang emosional, dan semua kepada
normal pada anak karakteristik pertanyaan anaknya
prasekolah perilaku anak yang telah
4. Keluarga saling prasekolah diberikan
bekerja sama untuk 5. Memberikan model
pengasuhan yang peran terhadap
positif pada anak perilaku-perilaku
prasekolah yang baru dengan
5. Memperoleh cara yang tepat
informasi yang 6. Mengedukasi
relevan tentang orangtua mengenai
pertumbuhan dan potensi konflik
perkembangan anak peran dan
6. Keluarga kelebihan peran
menghabiskan 7. Menjelaskan pada
waktu bersama satu keluarga
sama lain pentingnya
memberikan waktu
luang dan bermain
bersama anaknya
Resiko cedera Tujuan umum setelah 1. Mengidentifikasi 1. Peserta/ 1. Kegiatan
fisik b/d Ketidak dilakukan kunjungan hal-hal yang keluarga penyuluhan
mampuan kerumah selama 3 hari membahayakan di bersedia berjalan
keluarga diharapkan keluarga lingkungan dirumah sesuai
memodifikasi mampu mengambil 2. Memodifikasi kontrak dengan
lingkungan yang keputusan. lingkungan untuk waktu waktu yang
aman untuk anak meminimalkan yang di telah
prasekolah. Tujuan khusus setelah bahan berbahaya tentuka ditentukan
dilakukan tindakan dan beresiko 2. Anggota 2. Ny.E
keperawatan 3x 60 3. Menggunakan keluarga mampu
menit keluarga mampu peralatan antusias modifikasi
: perlindungan (mis, menanyak lingkungan
1. Menyediakan kunci pintu, pagar, an hal-hal yang tepat
pengawasan yang dan gerbang) yang tidak pada anak
diperlukan untuk membatasi diketahuin prasekolah
2. Menyediakan mobilitas fisik atau ya 3. Ny.E
stimulasi kognitif akses pada situasi 3. Anggota mampu
3. Efek kesehatan yang keluarga menjelaska
yang merugikan membahayakan (Ny.E) n bahaya
jika bermain di 4. Memonitor menjawab yang terjadi

Pengkajian Keperawatan Keluarga STIKes Santa. Elisabeth Medan 41


pasir atau tanah lingkungan semua dilingkunga
4. Layanan terhadap pertanyaan n pada
peningkatan terjadinya yang telah anaknya.
kesehatan perubahan status diberikan
5. Menunjukkan keselamatan
pengarahan pada 5. Memberikan
anak untuk bermain pendidikan
sesuai pengawasan kesehatan tentang
orang tua bahaya pasir dan
6. Mengenali faktor tanah yang
resiko jika anak menempel di kuku
bermain si anak, cara
menggunakan alat mengajarkan anak
dapur tanpa membersihkan
pengawasan. kuku dari bahaya
pasir dan tanah
6. Membantu anak
mengidentifikasi
keuntungan dan
kerugian dari
setiap alternatif
pilihan kegiatan
bermain si anak
7. Memfasilitasi
pengambilan
keputusan
kolaboratif
8. Menginformasikan
pada anak
mengenai
pandangan-
pandangan atau
solusi alternatif
dengan cara yang
jelas dan
mendukung.

Pengkajian Keperawatan Keluarga STIKes Santa. Elisabeth Medan 42


PRODI NERS TAHAP AKADEMIK STIKes SANTA ELISABETH
Jln. Bunga Terompet No. 118, Kel. Sempakata Kec. Medan Selayang
MEDAN-0618214020-0618225509
http://stikeselisabethmedan.ac.id/, email: stikes_elisabeth@yahoo.co.id

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok bahasan : Mengenal masalah diare


Sub pokok bahasan : 1. Pengertian diare, penyebab diare, tanda dan gejala diare
: 2. Tindakan yang tepat untuk mengatasi devisit cairan tubuh
: 3. Penggunaan fasilitas kesehatan
: 4. Menciptakan lingkungan yang sehat, makanan yang sehat.
Sasaran : Keluarga Ny.E khususnya An.R
Tempat : Rumah Ny.E Desa Hiliduruwa Kec.Sawo Kab.Nias Utara
Waktu : Rabu, 29 April 2020 pukul 13.00 WIB (15 menit)
Penyuluh : Perawat Angenia Itoniat Zega

Pengkajian Keperawatan Keluarga STIKes Santa. Elisabeth Medan 43


A. Tujuan
1. Tujuan umum
Setelah mempelajari proses penyuluhan 1x15 menit, diharapkan
keluarga mampu memahami dan mengerti tentang penyakit Diare
2. Tujuan khusus
Setelah proses pembelajaran diharapkan :
1) Menjelaskan pengertian diare, penyebab diare, dan tanda gejala diare
2) Menyebutkan cara mengatasi devisit cairan tubuh
3) Menjelaskan penggunaan fasilitas kesehatan
4) Menjelaskan lingkungan yang sehat dan makanan yang sehat pada anggota
keluarga.

B. Metode pelaksanaan
1. Ceramah
2. Tanya jawab

C. Media dan alat bantu


1. Wawancara
2. Bolpoin
3. Lembar intervensi keperawatan
D. Kegiatan penyuluh
No Fase Waktu Penyuluhan Peserta
1 Orientasi 2 menit - Salam pembuka - Menjawab salam
- Memperkenalkan diri - Menyimak
- Menjelaskan maksud - Mendengarkan
dan tujuan
2 Kerja 10 menit - Menjelaskan - Mendengarkan
pengertian diare, - Memperhatikan
penyebab dan tanda materi yang
gejala diare disampaikan
- Menjelaskan tindakan - Menanyakan materi
yang tepat mengatasi yang belum jelas.
devisit cairan tubuh
- Menjelaskan
penggunaan fasilitas

Pengkajian Keperawatan Keluarga STIKes Santa. Elisabeth Medan 44


kesehatan
- Menjelaskan
lingkungan yang
bersih & makanan
yang sehat.
3 Terminasi 5 menit - Menyimpulkan - Menyimak
- Mengevaluasi materi - Menjawab
yang telah dijelaskan pertanyaan
- Salam penutup - Menjawab salam

E. Evaluasi
1. Evaluasi struktur
- Salah satu anggota keluarga hadir dalam acara penyuluhan yaitu Ny.E
- Kesiapan materi penyaji
- Tempat yang digunakan nyaman dan mendukung
2. Evaluasi proses
- Peserta/keluarga bersedia dirumah kontrak waktu yang ditentukan
- Anggota keluarga antusias menanyakan hal-hal yang tidak diketahuinya
- Anggota keluarga (Ny.E) menjawab semua pertanyaan yang telah
diberikan.
3. Mahasiswa
- Dapat memfasilitasi jalannya penyuluhan
- Dapat menjalankan peran sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya
4. Evaluasi hasil
- Kegiatan penyuluhan berjalan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan
- Adanya kesempatan antara Ny.E dengan perawat dalam melaksanakan
implementasi keperawatan selanjutnya

Pengkajian Keperawatan Keluarga STIKes Santa. Elisabeth Medan 45


PRODI NERS TAHAP AKADEMIK STIKes SANTA ELISABETH
Jln. Bunga Terompet No. 118, Kel. Sempakata Kec. Medan Selayang
MEDAN-0618214020-0618225509
http://stikeselisabethmedan.ac.id/, email: stikes_elisabeth@yahoo.co.id

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok bahasan : Memberi perawatan pada status kesehatan anaknya


Sub pokok bahasan : 1. Hubungan saling percaya pada orangtua
: 2. Pola interaksi keluarga
: 3. Kebersihan diri sendiri
: 4. Pendidikan kesehatan mengenai penyakit anaknya
: 5. Perilaku pengasuhan yang positif pada anak
Sasaran : Keluarga Ny.E khususnya An.R
Tempat : Rumah Ny.E Desa Hiliduruwa Kec.Sawo Kab.Nias Utara
Waktu : Rabu, 29 April 2020 pukul 13.00 WIB (15 menit)
Penyuluh : Perawat Angenia Itoniat Zega

Pengkajian Keperawatan Keluarga STIKes Santa. Elisabeth Medan 46


A. Tujuan
1. Tujuan umum
Setelah mempelajari proses penyuluhan 1x15 menit, diharapkan
keluarga mampu memahami dan mengerti tentang perawatan pada status
kesehatan anaknya
2. Tujuan khusus
Setelah proses pembelajaran diharapkan :
1) Menjelaskan cara membangun hubungan saling percaya dengan orangtua
2) Menyebutkan pola interaksi keluarga
3) Menjelaskan kebersihan diri sendiri
4) Menjelaskan pendidikan kesehatan mengenai penyakit anaknya
5) Menjelaskan perilaku pengasuhan yang positif pada anak

B. Metode pelaksanaan
1. Ceramah
2. Tanya jawab

C. Media dan alat bantu


1. Wawancara
2. Bolpoin
3. Lembar intervensi keperawatan

D. Kegiatan penyuluh
No Fase Waktu Penyuluhan Peserta
1 Orientasi 2 menit - Salam pembuka - Menjawab salam
- Memperkenalkan diri - Menyimak
- Menjelaskan maksud - Mendengarkan
dan tujuan
2 Kerja 10 menit - Menjelaskan cara - Mendengarkan
membangun - Memperhatikan
hubungan saling materi yang
percaya dengan disampaikan
orangtua - Menanyakan materi
- Menjelaskan pola yang belum jelas.
interaksi keluarga
- Menjelaskan

Pengkajian Keperawatan Keluarga STIKes Santa. Elisabeth Medan 47


kebersihan diri sendiri
- Menjelaskan
pendidikan kesehatan
mengenai penyakit
anaknya
- Menjelaskan perilaku
pengasuhan positif
pada anak
3 Terminasi 5 menit - Menyimpulkan - Menyimak
- Mengevaluasi materi - Menjawab
yang telah dijelaskan pertanyaan
- Salam penutup - Menjawab salam

E. Evaluasi
1) Evaluasi struktur
- Salah satu anggota keluarga hadir dalam acara penyuluhan yaitu Ny.E
- Kesiapan materi penyaji
- Tempat yang digunakan nyaman dan mendukung
2) Evaluasi proses
- Peserta/keluarga bersedia dirumah kontrak waktu yang ditentukan
- Anggota keluarga antusias menanyakan hal-hal yang tidak diketahuinya
- Anggota keluarga (Ny.E) menjawab semua pertanyaan yang telah
diberikan.
3) Mahasiswa
- Dapat memfasilitasi jalannya penyuluhan
- Dapat menjalankan peran sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya
4) Evaluasi hasil
- Kegiatan penyuluhan berjalan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan
- Adanya kesempatan antara Ny.E dengan perawat dalam melaksanakan
implementasi keperawatan selanjutnya

Pengkajian Keperawatan Keluarga STIKes Santa. Elisabeth Medan 48


PRODI NERS TAHAP AKADEMIK STIKes SANTA ELISABETH
Jln. Bunga Terompet No. 118, Kel. Sempakata Kec. Medan Selayang
MEDAN-0618214020-0618225509
http://stikeselisabethmedan.ac.id/, email: stikes_elisabeth@yahoo.co.id

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok bahasan : Tugas perkembangan anak prasekolah


Sub pokok bahasan : 1. Materi tugas perkembangan anak prasekolah
: 2. Bacaan dan materi peran pengasuhan
: 3. Fisiologis, emosional dan karakteristik anak prasekolah
: 4. Perilaku yang baru dengan cara yang tepat
: 5. Potensi konflik peran dan kelebihan peran
: 6. Waktu luang bermain bersama anak
Sasaran : Keluarga Ny.E khususnya An.R
Tempat : Rumah Ny.E Desa Hiliduruwa Kec.Sawo Kab.Nias Utara
Waktu : Kamis, 30 April 2020 pukul 13.00 WIB (15 menit)
Penyuluh : Perawat Angenia Itoniat Zega

Pengkajian Keperawatan Keluarga STIKes Santa. Elisabeth Medan 49


A. Tujuan
1. Tujuan umum
Setelah mempelajari proses penyuluhan 1x15 menit, diharapkan
keluarga mampu memahami dan mengerti tentang tugas perkembangan anak
prasekolah.
2. Tujuan khusus
Setelah proses pembelajaran diharapkan :
1) Menjelaskan tugas perkembangan anak prasekolah
2) Menjelaskan bacaan dan materi peran pengasuhan
3) Menjelaskan fisiologis, emosional dan karakteristik anak prasekolah
4) Menjelaskan perilaku yang baru dengan cara yang tepat
5) Menjelaskan konflik peran dan kelebihan peran
6) Menjelaskan waktu luang bermain bersama anak

B. Metode pelaksanaan
1. Ceramah
2. Tanya jawab

C. Media dan alat bantu


1. Wawancara
2. Bolpoin
3. Lembar intervensi keperawatan

D. Kegiatan penyuluh
No Fase Waktu Penyuluhan Peserta
1 Orientasi 2 menit - Salam pembuka - Menjawab salam
- Memperkenalkan diri - Menyimak
- Menjelaskan maksud - Mendengarkan
dan tujuan
2 Kerja 10 menit - Menjelaskan tugas - Mendengarkan
perkembangan anak - Memperhatikan
prasekolah materi yang
- Menjelaskan bacaan disampaikan
dan materi peran - Menanyakan materi
pengasuhan yang belum jelas.
- Menjelaskan

Pengkajian Keperawatan Keluarga STIKes Santa. Elisabeth Medan 50


fisiologis, emosional
dan karakteristik anak
prasekolah
- Menjelaskan perilaku
yang baru dengan
cara yang tepat
- Menjelaskan konflik
peran dan kelebihan
peran
- Menjelaskan waktu
luang bermain
bersama anak
3 Terminasi 5 menit - Menyimpulkan - Menyimak
- Mengevaluasi materi - Menjawab
yang telah dijelaskan pertanyaan
- Salam penutup - Menjawab salam

E. Evaluasi
1. Evaluasi struktur
- Salah satu anggota keluarga hadir dalam acara penyuluhan yaitu Ny.E
- Kesiapan materi penyaji
- Tempat yang digunakan nyaman dan mendukung
2. Evaluasi proses
- Peserta/keluarga bersedia dirumah kontrak waktu yang ditentukan
- Anggota keluarga antusias menanyakan hal-hal yang tidak diketahuinya
- Anggota keluarga (Ny.E) menjawab semua pertanyaan yang telah
diberikan.
3. Mahasiswa
- Dapat memfasilitasi jalannya penyuluhan
- Dapat menjalankan peran sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya
4. Evaluasi hasil
- Kegiatan penyuluhan berjalan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan
- Adanya kesempatan antara Ny.E dengan perawat dalam melaksanakan
implementasi keperawatan selanjutnya

Pengkajian Keperawatan Keluarga STIKes Santa. Elisabeth Medan 51


PRODI NERS TAHAP AKADEMIK STIKes SANTA ELISABETH
Jln. Bunga Terompet No. 118, Kel. Sempakata Kec. Medan Selayang
MEDAN-0618214020-0618225509
http://stikeselisabethmedan.ac.id/, email: stikes_elisabeth@yahoo.co.id

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok bahasan : Memodifikasi lingkungan yang aman pada anak prasekolah


Sub pokok bahasan : 1. Hal-hal yang membahayakan dilingkungan
: 2. Meminimalkan bahan berbahaya dan berisiko
: 3. Peralatan perlindungan
: 4. Memonitor lingkungan perubahan status keselamatan
: 5. Pendidikan kesehatan untuk meningkatkan kesehatan anak
Sasaran : Keluarga Ny.E khususnya An.R
Tempat : Rumah Ny.E Desa Hiliduruwa Kec.Sawo Kab.Nias Utara
Waktu : Jumat, 1 Mei 2020 pukul 13.00 WIB (15 menit)
Penyuluh : Perawat Angenia Itoniat Zega

Pengkajian Keperawatan Keluarga STIKes Santa. Elisabeth Medan 52


A. Tujuan
1. Tujuan umum
Setelah mempelajari proses penyuluhan 1x15 menit, diharapkan
keluarga mampu memahami dan mengerti tentang memodifikasi lingkungan
yang aman pada anak prasekolah
2. Tujuan khusus
Setelah proses pembelajaran diharapkan :
1) Menjelaskan hal-hal yang membahayakan dilingkungan
2) Menjelaskan bahan berbahaya dan berisiko
3) Menjelaskan peralatan perlindungan untuk anak prasekolah
4) Menjelaskan cara memonitor lingkungan perubahan status keselamatan
5) Menjelaskan pendidikan kesehatan untuk meningkatkan kesehatan anak.

B. Metode pelaksanaan
1. Ceramah
2. Tanya jawab

C. Media dan alat bantu


1. Wawancara
2. Bolpoin
3. Lembar intervensi keperawatan

D. Kegiatan penyuluh
No Fase Waktu Penyuluhan Peserta
1 Orientasi 2 menit - Salam pembuka - Menjawab salam
- Memperkenalkan diri - Menyimak
- Menjelaskan maksud - Mendengarkan
dan tujuan
2 Kerja 10 Menit - Menjelaskan hal-hal - Mendengarkan
yang membahayakan - Memperhatikan
dilingkungan materi yang
- Menjelaskan bahan disampaikan
berbahaya dan - Menanyakan materi
berisiko yang belum jelas.
- Menjelaskan
peralatan

Pengkajian Keperawatan Keluarga STIKes Santa. Elisabeth Medan 53


perlindungan untuk
anak prasekolah
- Menjelaskan cara
memonitor
lingkungan
perubahan status
keselamatan
- Menjelaskan
pendidikan kesehatan
untuk meningkatkan
kesehatan anak.

3 Terminasi 5 menit - Menyimpulkan - Menyimak


- Mengevaluasi materi - Menjawab
yang telah dijelaskan pertanyaan
- Salam penutup - Menjawab salam

E. Evaluasi
1. Evaluasi struktur
- Salah satu anggota keluarga hadir dalam acara penyuluhan yaitu Ny.E
- Kesiapan materi penyaji
- Tempat yang digunakan nyaman dan mendukung
2. Evaluasi proses
- Peserta/keluarga bersedia dirumah kontrak waktu yang ditentukan
- Anggota keluarga antusias menanyakan hal-hal yang tidak diketahuinya
- Anggota keluarga (Ny.E) menjawab semua pertanyaan yang telah
diberikan.
3. Mahasiswa
- Dapat memfasilitasi jalannya penyuluhan
- Dapat menjalankan peran sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya
4. Evaluasi hasil
- Kegiatan penyuluhan berjalan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan
- Diharapkan dari penyuluhan yang sudah diberikan dapat di aplikasikan
dalam keluarga Ny.E sehingga mampu mengatasi masalah keluarga yang
akan terjadi.

Pengkajian Keperawatan Keluarga STIKes Santa. Elisabeth Medan 54


PRODI NERS TAHAP AKADEMIK STIKes SANTA ELISABETH
Jl n. Bunga Terompet No. 118, Kel. Sempakata Kec. Medan Selayang
MEDAN-0618214020-0618225509
http://stikeselisabethmedan.ac.id/, email: stikes_elisabeth@yahoo.co.id

D. IMPLEMENTASI
NO TTD /
DP ke: IMPLEMENTASI
TGL & WAKTU PARAF
Rabu, 29 April Gangguan 1. Menjelaskan pada keluarga
2020 (13.00 wib) keseimbangan pengertian diare, penyebab dan tanda
cairan dan gejala diare
elektrolit pada
2. Mendiskusikan pada keluarga
An.R b/d ketidak
tindakan yang tepat mengatasi
mampuan keluarga
devisit cairan tubuh
dalam mengenal
3. Menjelaskan pada keluarga
masalah diare.
penggunaan fasilitas kesehatan yang
tepat
4. Menjelaskan pada keluarga
lingkungan yang bersih & makanan
yang sehat.

Pengkajian Keperawatan Keluarga STIKes Santa. Elisabeth Medan 55


Rabu, 29 April Kecemasan 1. Menjelaskan pada keluarga
2020 (13.00 wib) orangtua b/d bagaimana membangun hubungan
ketidakmampuan saling percaya dengan orangtua
keluarga 2. Mengajarkan keluarga pola interaksi
memberi yang baik
perawatan pada 3. Mengajarkan keluarga melakukan
perubahan yang kebersihan diri sendiri
akan terjadi pada 4. Menjelaskan pada keluarga
status kesehatan pendidikan kesehatan mengenai
anaknya penyakit anaknya
5. Mengedukasi pada keluarga
perilaku pengasuhan positif pada
anak

Kamis, 30 April Ketidakmampuan 1. Menjelaskan pada keluarga tugas


2020 (13.00 wib) menjadi orangtua perkembangan anak prasekolah
b/d tugas 2. Menjelaskan bacaan dan materi
perkembangan peran pengasuhan yang dapat
anak usia digunakan keluarga
prasekolah 3. Menjelaskan pada keluarga
fisiologis, emosional dan
karakteristik anak prasekolah
4. Mengajarkan perilaku yang baru
dengan cara yang tepat
5. Menjelaskan pada keluarga konflik
peran dan kelebihan peran
6. Mengajarkan pada orangtua waktu
luang bermain bersama anak
Jumat, 01 Mei Resiko cedera 1. Menjelaskan pada keluarga hal-hal
2020 (13.00 wib) fisik b/d yang membahayakan dilingkungan
ketidakmampuan 2. Menjelaskan pada keluarga bahan
keluarga berbahaya dan berisiko untuk anak
memodifikasi prasekolah
lingkungan yang 3. Mengajarkan keluarga peralatan

Pengkajian Keperawatan Keluarga STIKes Santa. Elisabeth Medan 56


aman untuk anak perlindungan untuk anak prasekolah
prasekolah 4. Menjelaskan pada keluarga cara
memonitor lingkungan perubahan
status keselamatan
5. Menjelaskan pada keluarga
pendidikan kesehatan untuk
meningkatkan kesehatan anak.

PRODI NERS TAHAP AKADEMIK STIKes SANTA ELISABETH


Jln. Bunga Terompet No. 118, Kel. Sempakata Kec. Medan Selayang
MEDAN-0618214020-0618225509
http://stikeselisabethmedan.ac.id/, email: stikes_elisabeth@yahoo.co.id

E. EVALUASI
TANGGAL NO. EVALUASI TTD / PARAF

& WAKTU DP
Rabu, 29 1 S : Ny.E mengatakan paham dan mengerti
April 2020 masalah diare pada anak usia prasekolah
(13.00 wib) O:
- Ny.E tampak mengerti dan paham
yang dijelaskan oleh perawat
- Ny.E mampu menjawab pertanyaan
yang diajukan oleh perawat
A : Masalah keperawatan teratasi
P : Hentikan intervensi

Rabu, 29 2 S : Ny.E mengatakan paham dan mengerti


April 2020 tentang cara memberi perawatan pada
(13.00 wib) perubahan pada status kesehatan anaknya.
O:
- Ny.E tampak bersemangat dan
menyimak penjelasan perawat

Pengkajian Keperawatan Keluarga STIKes Santa. Elisabeth Medan 57


- Ny.E mampu menjawab pertanyaan
yang diajukan oleh perawat
A : Masalah keperawatan teratasi
P : Hentikan intervensi

Kamis, 30 3 S : Ny.E mengatakan sudah memahami


April 2020 dan mengerti tentang tugas perkembangan
(13.00 wib) anak usia prasekolah
O:
- Ny.E tampak memperhatikan dan
menyimak penjelasan perawat
- Ny.E mampu menjawab pertanyaan
yang diajukan oleh perawat
A : Masalah keperawatan teratasi
P : Hentikan intervensi

Jumat, 01 4 S : Ny.E mengatakan sudah paham dan


Mei 2020 mengerti tentang memodifikasi
(13.00 wib) lingkungan yang aman untuk anak
prasekolah
O:
- Ny.E tampak memperhatikan dan
menyimak penjelasan perawat
- Ny.E mampu menjawab pertanyaan
yang diajukan perawat
A : Masalah keperawatan teratasi
P : Hentikan intervensi

Pengkajian Keperawatan Keluarga STIKes Santa. Elisabeth Medan 58


Pengkajian Keperawatan Keluarga STIKes Santa. Elisabeth Medan 59

Anda mungkin juga menyukai