Anda di halaman 1dari 16

PROPOSAL TERAPI

BERMAIN ANAK USIA 1- 4

TAHUN

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2

1. Agisni
Muhammad
(2014401038)

2. Bagas
Taufiqurrahman
(2014401045)

3. Yeni
purwaningsih
(2014401035)

4. Annisa Regita
Cahyani (2014401041)

5. Annisa
gustiana (
2014401040)

6. Nova
Safitri
(2014401037)

7. Amalia
Husna (
2014401039)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK

INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN

TANJUNG KARANG JURUSAN KEPERAWATAN


2022
KATA PENGANTAR

Puji syukurpun sekali lagi kami haturkan kehadirat Tuhan ALLAH SWT, karena atas berkat

rahmat dan hidayahnya sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Proposal

yang berjudul ”TERAPI BERMAIN ANAK USIA ( 1- 4 TAHUN )” disusun untuk memenuhi

tugas mahasiswa dari mata kuliah Keperawatan Anak dijurusan keperawatan Tanjung Karang.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu kritik dan

saran yang bersifat membangun sangat penyusun harapkan demi kesempurnaan

makalah ini dimasa mendatang.Semoga makalah ini berguna dan bermanfaat bagi

semua pihak dan dapat dijadikan sebagai bahan untuk menambah pengetahuan para

mahasiswa, masyarakat dan pembaca.

Bandar Lampung,12 januari 2022

Penyusun
BAB I

PENDAHULU

AN

A. Latar Belakang

Bermain adalah kegiatan yang dilakukan secara sukarela untuk memperoleh


kepuasan. Aktivitas bermain merupakan suatu kegiatan yang menyenangkan bagi
anak, meskipun hal tersebut tidak meghasilkan komoditas tertentu.

Aktivitas bermain merupakan salah satu stimulus bagi perkembangan anak


secara optimal. Oleh karena itu dalam memilih alat bermain hendaknya
disesuaikan dengan jenis kelamin dan usia anak. Sehingga dapat merangsang
perkembangan anak secara optimal. Dalam kondisi sakit atau anak dirawat di
rumah sakit, aktivitas bermain ini tetap perlu dilaksanakan disesuaikan dengan
kondisi anak.

B. Tujuan Terapi Bermain

1. Tujuan Umum

Merangsang perkembangan sensorik, intelektual, sosial, kreatifitas, kesadaran


diri, moral, dan bermain dengan terapi.

2. Tujuan Khusus

a. Meningkatkan kemampuan dan kreatifitas anak


b. Meningkatkan keterampilan anak
c. Mengidentifikasi anak terhadap keterampilan tertentu
d. Memberikan kesenangan dan kepuasan anak

C. Manfaat Terapi Bermain

1. Untuk anak- anak sebagai salah satu terapi pengobatan dan menghilangkan
kejenuhan terhadap suasana rumah sakit.
2. Sebagai sarana orang tua untuk mengetahui suasana hati anak saat bermain.
BAB II

TERAPI BERMAIN ANAK USIA 1- 4 TAHUN

A. Definisi

Bermain adalah satu kegiatan menyenangkan bagi anak yang dilakukan


setiap hari secara sukarela untuk memperoleh kepuasan dan merupakan media
yang baik bagi anak- anak untuk belajar komunikasi, mengenal lingkungan, dan
untuk meningkatkan kesejahteraan mental dan sosial anak.

Aktivitas bermain merupakan salah satu stimulus bagi perkembangan anak


secara optimal. Oleh karena itu dalam memilih alat bermain hendaknya
disesuaikan dengan jenis kelamin dan usia anak. Sehingga dapat merangsang
perkembangan anak secara optimal. Dalam kondisi sakit atau anak dirawat di
rumah sakit, aktivitas bermain ini tetap perlu dilaksanakan disesuaikan dengan
kondisi anak.

B. Fungsi Bermain

Fungsi bermain adalah merangsang perkembangan sensorik- motorik,


perkembangan intelektual, sosial, kreatifitas, kesadaran diri, moral dan bermain
sebagai terapi.

1. Perkembangan sensorik- motorik merupakan komponen terbesar yang


digunakan anak dan bermain aktif sangat penting untuk perkembangan
pengobatan.
2. Perkembangan intelektual anak melakukan eksplorasi dan manipulasi
terhadap segala sesuatu yang ada dilingkungan sekitar.
3. Perkembangan sosial anak akan memberi dan menerima serta mengembangkan
hubungan sesuai dengan belajar memecahkan masalah dan hubungan sulit.
4. Perkembangan kreatifitas anak belajar merealisasikan diri.
5. Perkembangan kesadaran diri, anak belajar mengenal kemampuan dengan
mencoba peran- peran baru dan mengetahui dampak tingkah lakunya terhadap
orang lain.
6. Perkembangan moral, anak akan belajar mengenai nilai dan moral dan etika
belajar membedakan mana yang benar dan mana yang salah serta belajar
bertanggung jawab atas segala tindakan yang telah dilakukan.

7. Bermain sebagai terapi, anak akan mengalihkan rasa sakitnya pada


permainannya dan relaksasi melalui kesenangannya bermain.

C. Tujuan Bermain

1. Dapat beradaptasi secara efektif terhadap stres karena sakit dan dirawat di
rumah sakit.
2. Mengekspresikan perasaan, keinginan, dan fantasi serta ide- idenya.
3. Pengembangan kreatifitas dan kemampuan memecahkan masalah.
4. Untuk melanjutkan pertumbuhan dan perkembangan yang normal pada saat
sakit, pada saat sakit anak mengalami gangguan pertumbuhan dan
perkembangan.

D. Faktor Yang Mempengaruhi Aktivitas Bermain

1. Alat dan jenis permainan yang cocok atau sesuai dengan anak
2. Jenis kelamin anak
3. Lingkungan yang tidak mendukung
4. Status kesehatan anak
5. Tahap perkembangan

E. Prinsip- Prinsip Dalam Aktivitas Bermain

1. Alat permainan
2. Pengetahuan cara bermain
3. Perlu energi ekstra
4. Ruang untuk bermain
5. Teman bermain
6. Waktu yang cukup
F. Klasifikasi Bermain

1. Berdasarkan isi permainan

a. Sosial Affective Play


Inti permainan ini adalah adanya hubungan interpersonal yang
menyenangkan antara anak dan orang lain. Misalnya, bayi akan
mendapatkan kesenangan dan kepuasan dari hubungan yang
menyenangkan dengan orang tuanya atau orang lain.

b. Sense of Pleasure Play


Permainan ini menggunakan alat yang dapat menimbulkan rasa senang
pada anak. Misalnya, bermain dengan pasir.

c. Skill Play
Permainan ini meningkatkan keterampilan anak, khususnya motorik kasar
dan halus. Misalnya, bayi akan terampil memegang benda- benda kecil, anak
akan terampil bermain sepeda.

d. Games atau Permainan


Jenis permainan yang menggunakan alat tertentu yang menggunakan
perhitungan atau skor. Misalnya, ular tangga, puzzle,.

e. Unoccupied Behaviour
Pada saat tertentu, anak sering terlihat mondar- mandir, tersenyum, tertawa,
memainkan kursi, meja atau apa yang ada di sekelilingnya. Jadi, sebenarnya
anak tidak memainkan alat permainan tertentu, dan situasi atau obyek yang
ada di sekelilingnya yang digunakan sebagai alat permainan. Anak tampak
senang dan asyik dengan situasi serta lingkungannya tersebut.

f. Dramatic Play
Dalam permainan ini anak memainkan peran sebagai orang lain melalui
permainannya. Misalnya, anak memerankan sebagai ibu guru, ayahnya atau
ibunya.
2. Ditinjau dari karakter

a. Social anlooker play

Anak hanya akan mengamati temannya yang sedang bermain tanpa ada
inisiatif untuk ikut berpartisipasi dalam permainan.

b. Solitary play

Pada pemainan ini anak tampak berada dalam kelompok permaian, tetapi
anak bermain sendiri dengan alat permainan yang dimilikinya yang berbeda
dengan teman yang lain, tidak ada kerja sama atau komunikasi dengan
teman sepermainannya.

c. Paralel play

Anak dapat menggunakan alat permainan yang sama, tetapi antara anak
satu dengan anak yang lain tidak terjadi kontak. Biasanya permainan ini
dilakukan pada usia toddler.

d. Associative play

pada permainan ini sudah terjadi komunikasi antara satu anak dengan anak
yang lain tetapi tidak terorganisir, tidak ada pemimpin dan tujuan permainan
tidak jelas.Misalnya, bermain boneka atau masak- masakan.

e. Cooperative play

Aturan permaian dalam kelompok tampak lebih jelas pada permainan jenis ini,
juga tujuan dan pemimpin permainan. Misalnya, bermain sepak bola.
BAB III

PELAKSANAAN TERAPI BERMAIN ANAK USIA 1-


3 TAHUN

A. Pelaksanaan Kegiatan

1. Pembukaan (15 menit)

a. Penyuluh memberi salam dan mengingatkan kontrak yang telah disepakati.

b. Penyuluhan menjelaskan pokok bahasan yang akan diberikan.

2. Kegiatan inti (30 menit)

a. Penyuluh menjelaskan tentang tata cara terapi bermain.

b. Mengajak anak untuk bermain.

c. Menfasilitasi anak untuk bermain

3. Penutup (15menit )

a. Mengevaluasi sasaran dengan cara bertanya apakah mereka merasa


senang dengan kegiatan ini.

b. Membuat keilmuan bersama tentang terapi bermain yang telah dilaksanakan.

B. Tata Cara Bermain

1. Leader

Tugas :

a. Membuka acara, memperkenalkan nama- nama terapis


b. Menjelaskan tujuan terapi bermain
c. Menjelaskan aturan terapi permainan
d. Memperkenalkan nama- nama anak yang ikut terapi bermain
2. CoLeader

Tugas :
a. Membantu leader dalam mengorganisir kegiatan
b. Menyampaikan jalannya kegiatan
c. Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader dan sebaliknya
3. Observr

Tugas:

a. Mengamati, mengobservasi, dan melporkan jalannya kegiatan serta


perilaku yang diharapkan.
b. Mencatat perilaku verbal dan non verbal selama berlangsungnya kegiatan.
4. Fasilator

Tugas :

a. Memfasilitasi kegiatan yang diharapkan


b. Memotivasi peserta yang kurang aktif agar mengikuti kegiatan dengan baik
c. Sebagai role model selama kegiatan

C. Permainan

1. Membedakan warna berdasarkan gambar


Meningkatkan keterampilan anak mengenai motorik kasar

dan halus. Cara bermain :

a. Letakkan potongan- potongan disamping papan secara acak


b. Ajaklah si anak untuk mengambil gambar dengan meletakkan potongan
yang telah disediakan
c. Lalu minta anak untuk menyebutkan warna dan membedakannya
d. Beri reinforcement positif
2. Melempar Bola
Meningkatkan keterampilan anak mengenai motorik kasar
dan halus. Cara bermain :

a. Leader membagikan bola kepada masing- masing anak


b. Minta anak untuk mengambil bola
c. Lalu minta anak untuk melempar bola tersebut
d. Beri reinforcement positif
D. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan

Hari, tanggal : rabu, 12 januari 2022

Waktu : 08.00 WIB s/d selesai.

Tempat : Zoom Meeting.

E. Pengorganisasian

1. Leader : Agisni Muhammad


2. Co. Leader : Amalia Husna
3. Observer : a. Nova safitri
b. Yeni purwaningsih

4. Fasilitator : a. Annisa Gustiana.


b. Bagas Taufiqurrahman

c. Annisa regita cahyani

F. Sasaran

Anak usia 1- 4 tahun sejumlah 4- 8 orang anak

G. Media

1. Potongan- potongan gambar

berwarna 2.Bola

H. Metode

Demonstrasi atau peragaan


I. Kriteria Hasil

1. Evaluasi Struktur
a. Peralatan bermain seperti puzzle, buku gambar dan pensil warna sudah
tersedia
b. Lingkungan yang cukup memadai untuk syarat bermain
c. Waktu pelaksanaan terapi bermain dimulai tepat waktu
d. Jumlah terapis 7 orang

2. Evaluasi Proses
a. Leader dapat memimpin jalannya permainan, dilakukan dengan tertib dan
teratur
b. Co. Leader dapat membantu tugas Leader dengan baik
c. Fasilitator dapat memfasilitasi dan memotivasi anak dalam permainan
d. 80 % anak dapat mengikuti permainan secara aktif dari awal sampai akhir

3. Evaluasi Hasil
a. 100 % anak merasa senang dan puas.
b. 75 % mampu mengikuti kegiatan yang dilakukan
c. 25 % anak dapat menyatakan perasaan senang
BAB IV

PENUT

UP

A. Kesimpulan

Bermain merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan
anak, karena bagi anak bermain sama saja bekerja bagi orang dewasa. Bermain
pada anak mempunyai fungsi yaitu untuk perkembangan sensorik, motorik,
intelektual, sosial, kreatifitas, kesadaran diri, moral sekaligus terapi anak saat
sakit.

Tujuan bermain adalah melanjutkan pertumbuhan dan perkembangan yang


normal, mengekspresikan dan mengalihkan keinginan fantasi. Dan idenya
mengembangkan kreatifitas dan kemampuan memecahkan masalah dan
membantu anak untuk dapat beradaptasi secara efektif terhadap stress karena
sakit dan dirawat di Rumah Sakit.

B. Saran

1. Terapi bermain dapat menjadi obat bagi anak- anak yang sakit. Jadi sebaiknya di
RS juga disediakan fasilitas bermain yang menunjang dan memberikan efek terapi
bagi anak- anak yang di rawat di rumah sakit.
2. Mensosialisasikan terapi bermain pada orang tua sehingga orang tua dapat
menerapkan terapi di rumah dan di rumah sakit.
DAFTAR PUSTAKA

Nursalam, dkk. 2005. AsuhanKeperawatanBayidanAnak(untuk

perawatdanbidan).Jakarta:SalembaMedika

Depkes RI.PedomanHidupSehatSeriAnakBalita. Jakarta.

2000 Wong.KeperawatanPediatrik. Jakarta : EGC. 2002

Soetningsih. 1999.TumbuhKembangAnak. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai