Anda di halaman 1dari 17

PROPOSAL TERAPI BERMAIN

ANAK USIA 2 – 5 TAHUN DI RUANG MAWAR

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 1

1.ALVIZA RAHMI 2014301002


2.AMELIA PERMATASARI 2014301004
3.DEA ANANDA SAPUTRI 2014301009
4.DINDA SETYANINGTYAS M. 2014301011
5.FANSURI ADUNG 2014301013
6.GALUH REGINA PITALOKA 2014301015
7.KHOIRUN NISA FADHILA 2014301018
8.MUTIARA LINTANG 2014301021
9.RIZKI LUTFIANI 2014301031
10.RUSSHINTA AYU SEPTIDA 2014301032
11.USWATUN HASANAH 2014301036
12.AGUSTIANA RAHMAWATI 2014301040

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG

JURUSAN KEPERAWATAN TANJUNG KARANG

PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN

TINGKAT III REGULER I

T.A 2022/2023
KATAPENGANTAR

Puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat dan hidayahnya
proposal ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Proposal yang berjudul “Terapi
Bermain Anak Usia 2 - 5 Tahun” disusun untuk memenuhi tugas mahasiswa dari mata kuliah
Praktik Klinik Keperawatan Anak di Jurusan Keperawatan Tanjung Karang.

Kami menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari kata sempurna oleh karena itu kritik
dansaran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan proposal ini
dimasa mendatang. Semoga proposal ini berguna dan bermanfaat bagi semua pihak dan dapat
dijadikan sebagai bahan untuk menambah pengetahuan mahasiswa dan para pembaca.

Bandar Lampung, 9 November 2022

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Bermain adalah kegiatan yang dilakukan secara sukarela untuk memperoleh kepuasan.
Aktivitas bermain merupakan suatu kegiatan yang menyenangkan bagi anak, meskipun
hal tersebut tidak menghasilkan komoditas tertentu.

Aktivitas bermain merupakan salah satu stimulus bagi perkembangan anak secara
optimal. Oleh karena itu dalam memilih alat bermain hendaknya disesuaikan dengan
jenis kelamin dan usia anak, sehingga dapat merangsang perkembangan anak secara
optimal. Dalam kondisi sakit atau anak dirawat di rumah sakit, aktivitas bermain ini tetap
perlu dilaksanakan sesuai dengan kondisi anak.

B. TUJUAN TERAPI BERMAIN

1. Tujuan Umum

Merangsang perkembangan sensorik, intelektual, kreativitas, sosial, kesadaran diri,


moral, dan bermain dengan terapi.

2. Tujuan Khusus

a. Meningkatkan kemampuan dan kreativitas anak

b. Meningkatkan keterampilan anak

c. Mengidentifikasi anak terhadap keterampilan tertentu

d. Memberikan kesenangan dan kepuasan anak

C. MANFAAT TERAPI BERMAIN

a. Sebagai salah satu terapi pengobatan dan menghilangkan kejenuhan terhadap


suasana rumah sakit bagi anak-anak

b. Sebagai sarana orang tua untuk mengetahui suasana hati anak saat bermain.
BAB II

TERAPI BERMAIN ANAK USIA 2 – 5 TAHUN

A. Definisi

Bermain adalah suatu kegiatan menyenangkan bagi anakyang dilakukan setiap hari
secara sukarela untuk memperoleh kepuasan dan merupakan media yang baik bagi anak-
anak untuk berkomunikasi mengenal lingkungan dan untuk meningkatkan kesejahteraan
mental dan sosial anak.

Aktivitas bermain merupakan salah satu stimulus bagi perkembangan anak secara
optimal karena itu dalam memilih alat bermain hendaknya disesuaikan dengan jenis
kelamin dan usia anak sehingga dapat merangsang perkembangan anak secara optimal.
Dalam kondisi sakit atau anak dirawat di rumah sakit, aktivitas bermain ini tetap perlu
dilaksanakan sesuai dengan kondisi anak.

B. Fungsi Bermain

Fungsi bermain adalah merangsang perkembangan sensorik-motorik, perkembangan


intelektual, sosial, kreativitas, kesadaran diri, moral dan bermain sebagai terapi.

1. Perkembangan sensorik motorik merupakan komponen terbesar yang digunakan anak,


dan bermain aktif sangat penting untuk perkembangan pengobatan.

2. Perkembangan intelektual anak melakukan eksplorasi dan manipulasi terhadap segala


sesuatu yang ada di lingkungan sekitar.

3. Perkembangan sosial anak akan memberi dan menerima serta mengembangkan


hubungan sesuai dengan belajar memecahkan masalah dan hubungan yang sulit.

4. Perkembangan kreativitas anak belajar merealisasikan diri.

5. Perkembangan kesadaran diri, anak belajar mengenal kemampuan dengan mencoba


peran-peran baru dan mengetahui dampak tingkah lakunya terhadap orang lain.

6. Perkembangan moral, anak akan belajar mengenai nilai dan moral etika belajar
membedakan mana yang benar dan mana yang salah serta belajar bertanggung jawab
atas segala tindakan yang telah dilakukan.

7. Bermain sebagai terapi, anak akan mengalihkan rasa sakitnya pada permainannya dan
relaksasi melalui kesenangannya bermain.
C. Tujuan Bermain

1. Dapat beradaptasi secara efektif terhadap stres karena sakit dan dirawat dirumah sakit.

2. Mengekspresikan perasaan, keinginan, dan fantasi serta ide-idenya.

3. Perkembangan kreativitas dan kemampuan memecahkan masalah.

4. Untuk melanjutkan pertumbuhan dan perkembangan yang normal pada saat sakit,
pada saat sakit anak mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan.

D. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kegiatan Bermain

1. Alat dan jenis permainan yang cocok atau sesuai dengan anak.

2. Jenis kelamin anak.

3. Lingkungan yang tidak mendukung

4. Status kesehatan anak

5. Tahap perkembangan

E. Prinsip-Prinsip dalam Aktivitas Bermain

1. Alat permainan

2. Pengetahuan cara bermain

3. Perlu energi ekstra

4. Ruang untuk bermain

5. Teman bermain

6. Waktu yang cukup

F. Klasifikasi Bermain

1. Berdasarkan Isi Permainan


a. Social affective play

Inti permainan ini adalah adanya hubungan interpersonal yang menyenangkan


antara anak dan orang lain. Misalnya, bayi akan mendapatkan kesenangan dan
kepuasan dari hubungan yang menyenangkan dengan orang tuanya atau orang
lain.
b. Sense of pleasure play

Permainan ini menggunakan alat yang dapat menimbulkan rasa senang pada
anak. Misalnya bermain dengan pasir

c. Skill play

Permainan ini meningkatkan keterampilan anak, khususnya motorik kasar dan


halus. Misalnya, bayi akan terampil memegang benda-benda kecil, anak akan
terampil bermain sepeda.

d. Games atau permainan

Jenis permainan yang menggunakan alat tertentu yang menggunakan


penghitungan atau skor. Misalnya ular tangga, puzzle.

e. Unoccupied Behavior

Pada saat tertentu anak sering terlihat mondar-mandir, tersenyum, tertawa,


memainkan kursi meja atau apa yang ada di sekelilingnya. Jadi, sebenarnya anak
tidak memainkan alat permainan tertentu dan situasi atau objek yang ada di
sekelilingnya yang digunakan sebagai alat permainan. anak tampak senang dan
asyik dengan situasi serta lingkungan tersebut

f. Dramatic play

Dalam permainan ini anak memainkan peran sebagai orang lain melalui
permainannya. Misal, anak memerankan sebagai ibu guru, ayahnya atau ibunya.

2. Ditinjau dari karakter

a. Social unlooker play

Anak hanya akan mengamati temannya yang sedang bermain tanpa ada inisiatif
untuk ikut berpartisipasi dalam permainan.

b. Solitary play

Pada permainan ini anak tampak berada dalam kelompok permainan, tetapi anak
bermain sendiri dengan alat permainan yang dimilikinya yang berbeda dengan
teman yang lain, tidak ada kerja sama atau komunikasi dengan teman
sepermainannya.
c. Paralel play

Anak dapat menggunakan alat permainan yang sama tetapi anak satu dengan
yang lain tidak terjadi kontak titik biasanya permainan ini dilakukan pada usia
toddler.

d. Associative play

Pada permainan ini sudah terjadi komunikasi antara satu anak dengan anak yang
lain tetapi tidak terorganisir, tidak ada pemimpin dan tujuan permainan tidak jelas
misalnya,bermain boneka atau masak-masakan.

e. Cooperative play

Aturan permainan dalam kelompok tampak lebih jelas pada permainan jenis ini,
juga tujuan dan pemimpin permainan. Misalnya bermain sepak bola.
BAB III

PELAKSANAAN TERAPI BERMAIN

ANAK USIA 2 – 5 TAHUN

A. Pelaksanaan Kegiatan

a. Pembukaan (15 menit)

1. Penyuluh memberi salam dan mengingatkan kontrak yang telah disepakati.

2. Penyuluh menjelaskan pokok bahasan yang akan diberikan.

b. Kegiatan inti (30 menit)

1. Penyuluh menjelaskan tentang tata cara terapi bermain

2. Mengajak anak untuk bermain.

3. Memfasilitasi anak untuk bermain.

c. Penutup (15 menit)

1. Mengevaluasi sasaran dengan cara bertanya apakah mereka merasa senang dengan
kegiatan ini.

2. Membuat keilmuan bersama tentang terapi bermain yang telah dilaksanakan.

B. Tata Cara Bermain

1. Leader

Tugas:

a. Membuka acara

b. Memperkenal kan nama-nama terapis

c. Menjelaskan tujuan terapi bermain

d. Menjelaskan aturan terapi permainan

e. Memperkenalkan nama-nama anak yang ikut terapi bermain.


2. Co - Leader

Tugas:

a. Membantu leader dalam mengorganisasi kegiatan

b. Menyampaikan jalannya kegiatan

c. Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader dan sebaliknya.

3. Observer

Tugas:

a. Mengamati, mengobservasi, dan melaporkan jalannya kegiatan serta perilaku yang


diharapkan.

b. Mencatat perilaku verbal dan non verbal selama berlangsungnya kegiatan.

4. Fasilitator

Tugas:

A. Memfasilitasi kegiatan yang diharapkan

B. Memotivasi peserta yang kurang aktif agar mengikuti kegiatan dengan baik

C. Sebagai role model selama kegiatan

C. Permainan

1. Membedakan bentuk sesuai gambar

Meningkatkan keterampilan motorik kasar dan motorik halus anak. Cara bermain:

a. Letakkan potongan-potongan gambar disamping papan secara acak

b. Ajak anak untuk mengambil potongan gambar bentuk dan meletakkan gambar
ditempat yang sesuai

c. Lalu minta anak membedakan gambarnya

d. Beri reinforcements positif.


2. Melempar Bola

Meningkatkan motorik kasar dan motorik halus pada anak. Cara bermain:

a. Leader membagikan bola pada tiap-tiap anak

b. Minta anak mengambil bola

c. Kemudian minta anak melempar bola kedalam keranjang yang disediakan

d. Beri reinforcements positif

3. Menyusun balok pelangi

Meningkatkan motorik kasar dan motorik halus pada anak. Cara bermain:

a. Letakkan secara acak potongan-potongan balok Pelangi yang berbeda ukuran

b. Minta anak menyusun balok sesuai ukuran dari yang kecil ke yang paling besar

c. Kemudian ajak anak menyebutkan warna pada balok Pelangi

d. Beri reinforcements positif

D. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan

Hari/Tanggal : Kamis/ 24 November 2022

Waktu : 10.00 WIB s.d selesai

Tempat : Rumah Sakit Abdoel Moeloek

E. Pengorganisasian

1. Leader : FansuriAdung

2. Co-Leader : UswatunHasanah

3. Observer :- Dinda Setyaningtyas Maharani


- Galuh Regina Pitaloka
- Rizki Lutfiani
4. Fasilitator

a. Alviza Rahmi

b. Amelia Permatasari

c. Dea Ananda Saputri

d. Khoirun Nisa Fadhila

e. Agustiana Rahmawati

5. Dokumentasi : Russhinta Ayu Septida

F. Sasara
n

Anak usia 2-5 tahun sejumlah 5 orang anak, yaitu:

1.
2.
3.
4.
5.

G. Media

1. Potongan-potongan gambar bentuk

2. Bola warna-warni

3. Balok Pelangi

H. Metode

Demonstrasi atau peragaan.

I. Kriteria Hasil

1. Evaluasi Struktur

a. Peralatan bermain sudah tersedia.

b. Lingkungan yang cukup memadai untuk syarat bermain.

c. Waktu pelaksanaan terapi bermain dimulai tepat waktu.

d. Jumlah terapis 5 orang.


2. Evaluasi Proses

a. Leader dapat memimpin jalannya terapi bermain, dilakukan dengan tertib dan
teratur.

b. Co-Leader dapat membantu tugas leader dengan baik.

c. Fasilitator dapat memfasilitasi dan memotivasi anak dalam permainan.

d. 80% anak dapat mengikuti permainan secara aktif dari awal sampai akhir.

3. Evaluasi Hasil

a. 100% anak merasa senang dan puas.

b. 75% anak mampu mengikuti kegiatan yang dilakukan.

c. 25% anak dapat menyatakan perasaan senang.


BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Bermain merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan anak, karena
bagi anak bermain sama saja bekerja bagi orang dewasa. bermain pada anak mempunyai
fungsi yaitu untuk perkembangan sensorik, motorik, intelektual, sosial, kreativitas,
kesadaran diri, moral sekaligus terapi anak saat sakit.

Tujuan bermain adalah melanjutkan pertumbuhan dan perkembangan yang normal


mengekspresikan dan mengalihkan keinginan fantasi dan idenya mengembangkan
kreativitas dan kemampuan memecahkan masalah dan membantu anak untuk beradaptasi
secara efektif terhadap stres karena sakit dan dirawat di rumah sakit.

B. SARAN

1. Terapi bermain dapat menjadi obat bagi anak-anak yang sakit jadi sebaiknya di rumah
sakit juga disediakan fasilitas bermain yang menunjang dan memberikan efek terapi
bagi anak-anak yang dirawat di rumah sakit.

2. Mensosialisasikan terapi bermain pada orang tua anak sehingga orang tua dapat
menerapkan terapi di rumah dan di rumah sakit.
LEMBAR EVALUASI KEMAJUAN

Kategori kemampuan anak Penilaian An. An. An. An. An.


Kognitif
- Anak mampu mengerti dan menjelaskan pesan yang
terkandung dalam permainan
- Anak mampu menyelesaikan tugas dalam permainan dalam
berbagai tahapan:
Total
a) Tahap ringan
b) Tahap sedang Kriteria
c) Tahap sulit

Sosial
- Anak mau memperkenalkan diri di depan teman sepermainan
- Anak mampu berkomunikasi baik dengan teman sepermainan
- Anak dapat berkomunikasi baik dengan perawat Total
Kriteria

Afektif
- Anak dapat mematuhi peraturan permainan

Total
Kriteria
Jumlah akhir
DAFTAR PUSTAKA

Nursalam, dkk. 2005. Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak untuk Perawat dan Bidan.
Jakarta : Salemba Medika

Depkes RI. Pedoman Hidup Sehat Anak Balita. Jakarta. 2000

Wong. Keperawatan Pediatrik. Jakarta : EGC, 2002

Soetningsih,1999.Tumbuh Kembang Anak. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai