TERAPI BERMAIN
Disusun oleh
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
menganugerahkan banyak nikmat sehingga kami dapat menyusun Laporan Pendahuluan Terapi
Bermain
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Anindita P. Azuma. M.MR. selaku Dosen
pembimbing praktikum yang telah membimbing kami sehingga dapat menambah pengetahuan
dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni ini.
Dalam penyusunan laporan ini, kami menyadari bahwa hasil laporan ini masih jauh dari
kata sempurna. Sehingga kami selaku penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca sekalian. Akhir kata Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat
untuk kelompok kami khususnya, dan masyarakat Indonesia umumnya.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anak merupakan individu yang masih bergantung pada orang tua dan
lingkungannya, ketika anak mempunyai permasalahan tentang kesehatannya anak
diharuskan untuk mendapatkan perawatan yang intensif di rumah sakit. Ketika dirawat
anak akan mengalami hospitalisasi (Ratna dalam Wahyuni, 2016). Hospitalisasi adalah
suatu keadaan anak dengan masalah kesehatannya, yang mengharuskan anak dirawat
di Rumah sakit untuk menjalani proses perawatan sampai kondisi anak membaik
(Supartini, 2012).
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan terapi bermain?
2. Apa keuntungan terapi bermain?
3. Apa fungsi terapi bermain?
4. Apa saja konsep dan alat permainan edukatif?
5. Bagaimana karakteristik permainan sesuai dengan tumbuh kembangnya
C. Tujuan
1. Mengetahui maksud dan pengertian terapi bermain
2. Mengetahui kenuntungan terapi bermain
3. Mengetahui fungi terapi bermain
4. Mengetahui konsep dan alat permainan edukatif
5. Mengetahui karakteristik permainan sesuai dengan tumbuh kembangnya
BAB II
PEMBAHASAN
a. Berbagai benda disekitar rumah , buku bergambar, majalah anak anak, alat
gambar dan tulis, kertas untuk belajar melipat gunting air
b. Teman teman bermain: anak sebaya, orang tua, orang lain diluar rumah
5. Usia pra sekolah
Alat permainan yang dianjurkan:
a. Alat olahrga
b. Alat masak
c. Alat menghitung
d. Sepeda roda tiga
e. Benda berbagai macam ukuran
f. Boneka tangan
g. Mobil
h. Kapal terbang
i. Kapal laut
6. Usia sekolah
Jenis permainan yang dianjurkan:
a. Pada laki laki: mekanik
b. Pada perempuan: pada peran ibu
7. Usia praremaja (yang akan dilakukan oleh kelompokP
Karakteristik permainanya adalah permainan intelektual, membaca, seni, mengarang,
hobi, videogames, permainan pemecahan masalah
8. Usia remaja
Jenis permainan: permainan keahlian video komputer dll
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Bermain tidak dapat dipisahkan dari kehidupan anak, karena bagi anak bermain sama saja
bekerja bagi orang dewasa. Bermain pada anak mempunyai fungsi yaitu untuk perkembangan
sensorik, motorik, intelektual, sosial, kreatifitas, kesadaran diri, moral sekaligus terapi anak saat
sakit. Tujuan bermain adalah melanjutkan pertumbuhan dan perkembangan yang normal,
mengekspresikan
dan mengalihkan keinginan fantasi. Dan idenya mengembangkan kreatifitas dan kemampuan
memecahkan masalah dan membantu anak untuk beradaptasi secara efektif terhadap stress
karena sakit dan di rawat di Rumah Sakit.
DAFTAR PUSTAKA