TERAPI BERMAIN
Disusun untuk membuat laporan praktikum keperawatan anak
Disusun oleh:
PRODI SI KEPERAWATAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena telah memberikan kesempatan pada kami untuk
menyelesaikan laporan endahuluan praktikum ini. Atas rahmat-nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan laporan pendahuluan ini yang berjudul “Laporan Pendahuluan Praktikum Terapi
Bermain”
Laporan pendhuluan disusun guna memenuhi tugas dari ibu Ns., Anindita Paramastuti
Azuma.,S.Kep.,MMR pada praktik laboratorium di Universitas Sains Al qur’an. Selain itu kami
juga berharap agar laporan ini dapat menambah wawasan khusunya bagi para pembaca.
Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besar nya kepada ibu Ns., Anindita Paramastuti
Azuma.,S.Kep.,MMR selaku pembimbing dari praktik laboratorium ini. Tugas laporan yang
diberikan ini dapat menambah wawasan terkait praktikum pada terapi bermain.
Kami juga mengucpakan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu proses
penyusunan pembuatan laporan ini. Kami menyadari masih kurang baik dalam segi kalimat
maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang ,membangun akan kami terima
demi kesempurnaan laporan ini.
Penulis
DAFTAR ISI
Cover
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Rumusan masalah
C. Tujuan penulisan
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian bermain
B. Fungsi bermain
C. Jenis-jenis permainan
D. Faktor-faktor yang mempengaruhi bermain
E. Pedoman keamanan bermain
F. Alat Permainan Edukatif (APE)
G. Prosedur teraapi bermain
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian terapi bermain?
2. Bagimana fungsi bermain?
3. Apa saja jenis-jenis perminan?
4. Bagimana faktor-faktor yang mempengaruhi bermain?
5. Bagimana pedoman keamanan bermain?
6. Bagimana prosedur dan alat perminan edukatif ?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Setelah selesai mempelajari materi tentang bermain, Anda
diharapkan dapat menerapkan strategi bermain dalam asuhan keperawatan
anak.
2. Tujuan Khusus:
Setelah mempelajari materi ini, Anda dapat:
a. Menjelaskan pengertian bermain dengan tepat.
b. Menjelaskan fungsi bermain.
c. Menjelaskan jenis-jenis permainan.
d. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi bermain pada
anak.
e. Menjelaskan pedoman keamanan bermain f. Menjelaskan alat
permainan edukatif (APE).
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian bermain
Bermain adalah cerminan kemampuan fisik, intelektual, emosional dan sosial dan
bermain merupakan media yang baik untuk belajar karena dengan bermain anak akan
berkata-kata, belajar menyesuaikan diri dengan lingkungan, melakukan apa yang dapat
dilakukan dan mengenal waktu, jarak, serta suara (Wong, 2004).
Bermain juga merupakan suatu aktivitas dimana anak dapat melakukan atau
mempraktekkan keterampilan, memberikan ekspresi terhadap pemikiran, menjadi kreatif,
serta mempersiapkan diri untuk berperan dan berperilaku dewasa (Hidayat, 2005).
Bermain sama dengan bekerja pada orang dewasa, dan merupakan aspek
terpenting dalam kehidupan anak serta merupakan satu cara yang paling efektif untuk
menurunkan stres pada anak dan penting untuk kesejahteraan mental dan emosional anak
(Nursalam, 2005).
B. Fungsi bermain
d. Meningkatkan kreatifitas
Bermain juga dapat berfungsi dalam peningkatan kreatifitas, dimana anak
mulai belajar menciptakan sesuatu dari permainan yang ada dan mampu
memodifikasi objek yang akan digunakan dalam permainan sehingga anak akan
lebih kreatif melalui model permainan ini, seperti bermain bongkar pasang
mobil-mobilan.
5. Unoccupied behavior
Pada saat tertentu, anak sering terlihat mondar mandir, tersenyum, tertawa, jinjit-
jinjit, bungkuk-bungkuk, memainkan kursi, meja, atau apa saja yang ada di
sekitarnya. Jadi, sebenarnya anak tidak memainkan alat permainan tertentu, dan
situasi atau objek yang ada di sekelilingnya yang digunakan sebagai alat
permainan.
6. Dramatic play
Sesuai dengan sebutannya, pada permainan ini anak memainkan peran sabagai
orang lain melalui permainanya. Anak berceloteh sambil berpakainan meniru
orang dewasa, misalnya ibu guru, ibunya, ayahnya, kakaknya dan sebagainya
yang ingin ia tahu. Apabila anak bermain dengan temannya, akan terjadi
percakapan di antara mereka tentang peran orang yang mereka tiru. Permainan ini
penting untuk proses identifikasi anak terhadap peran tertentu.
Selain penggunaan alat permainan secara edukatif, peran orang tua atau pembimbing
dalam bermain sangat penting. Orang tua harus memahami dan memiliki kemampuan
tentang jenis alat permainan dan kegunaannya, sabar dalam bermain, tidak memaksakan,
mampu mengkaji kebutuhan bermain seperti kapan harus berhenti dan kapan harus
dimulai serta memberikan kesempatan untuk mandiri. Peran orang tua lainnya dalam
kegiatan bermain anak adalah:
a. Memotivasi
Dengan memberikan motivasi, anak akan semakin percaya diri dan yakin
akan kemampuan yang ia miliki.
b. Mengawasi
Pengawasan dalam bermain juga mutlak diperlukan apapun jenis
permainannya, hal ini dilakukan untuk mencegah hal-hal yang tidak
diinginkan seperti jatuh saat bermain.
c. Mitra
Peran orang tua sebagai mitra bermain akan memunculkan rasa kekompakan
dan melatih anak untuk bisa bekerja sama saat bermain.
2. Fase orientasi
a. Memberikan salam
b. Menjelaskan tujuan
c. Menjelaskan prosedur tindakan
d. Menanyakan keadaan pasien
e. Mengevaluasi masalah pasien
3. Fase kerja
a. Mencuci tangan
b. Memakai handscoon
c. Menanyakan perasaan anak
d. Menanyakan jenis permainan yang diinginkan anak
e. Menyampaikan tujuan permainan
f. Menyampaikan aturan permainan
g. Melakukan kativitas bermain yang sesuai dengan tujuan
h. Mengobservasi dan mencatat reaksi anak
i. Membuat pencatatan kegiatan terapi bermain
4. Fase terminasi
a. Mengevaluasi secara menyeluruh
b. Menanyakan perasaan anak
c. Memberikan pujian
d. Menutup permainan
e. Merapikan alat dan tempat
f. Mencuci tangan
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Setelah mempelajari kegiatan belajar tentang bermain, maka kita dapat mengambil
kesimpulan bahwa:
1. Bagi anak bermain merupakan kebutuhan. Hampir sebagian besar waktu anak dihabiskan
dengan kegiatan bermain.
2. Bermain pada anak pada dasarnya tidak hanya menghabiskan waktu saja, tetapi di
dalamnya terdapat fungsi yang berguna bagi perkembangannya. Fungsi bermain bagi
anak diantaranya adalah membantu perkembangan sensorik dan motorik, membantu
perkembangan kognitif, meningkatkan sosialisasi anak, meningkatkan kreatifitas,
mengembangkan kesadaran diri dan mengembangkan nilai moral. Selain itu bermain juga
mempunyai fungsi terapeutik karena dengan bermain maka anak akan merasa nyaman
dan dapat menghilangkan stress.
Daftar Pustaka
Depkes RI. (2006). Pedoman pelaksanaan stimulasi, deteksi dan intervensi dini tumbuh kembang
anak di tingkat pelayanan dasar. Jakarta: Dirjen Binkesmas.
Depkes RI. (2005). Pedoman teknis imunisasi tingkat puskesmas. Jakarta: Direktorat Jendral
PPM & PL Depkes RI.
Hidayat, Aziz Alimul. (2005). Pengantar ilmu keperawatan anak 1. Jakarta: Salemba Medika.
Nursalam, Susilaningrum & utami .(2005). Asuhan keperawatan bayi dan anak (untuk perawat
dan bidan). Jakarta: Salemba Medika
Satgas Imunisasi IDAI. (2008). Pedoman Imunisasi di Indonesia. Jakarta: Badan Penerbit Ikatan
Dokter Anak Indonesia
Satgas Imunisasi IDAI. (2011). Pedoman Imunisasi di Indonesia. Edisi ke 4. Jakarta: Badan
Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
Supartini, Yupi. (2004). Buku ajar konsep dasar keperawatan anak. Jakarta: EGC.