KELOMPOK
DEWI SINTA
RINI OCTAVIA R
MEILYA JUWITA SARI
TRI SUTRISNA
NURHAYATI SIREGAR
DIAN DEWI ANGGRAENI
LAELA KOMALASARI
UNDANG AMIRUDIN
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat rahmat dan hidayahNyalah sehingga kami dapat menyusun PROPOSAL
TERAPI BERMAIN ANAK MEWARNAI GAMBAR ini yang telah ditentukan.
Proposal terapi bemain ini diajukan guna memenuhi tugas profesi yang diberikan
pada stase Keperawatan Anak.
Pada kesempatan ini juga kami berterima kasih atas bimbingan dan masukan
dari semua pihak yang telah memberi kami bantuan wawasan untuk dapat
menyelesaikan Proposal Terapi Bernain ini baik itu secara langsung maupun tidak
langsung.
Kami menyadari isi ini Proposal Terapi Bernain masih jauh dari kategori
sempurna, baik dari segi kalimat, isi maupun dalam penyusunan.oleh karen itu, kritik
dan saran yang membangun dari dosen mata kuliah yang bersangkutan, sangat kami
harapkan demi kesempurnaan Proposal Terapi Bernain ini.
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Aktivitas bermain merupakan salah satu stimulasi bagi perkembangan anak
secara optimal. Dalam kondisi sakit atau anak dirawat di rumah sakit, aktivitas
bermain ini tetap dilaksanakan, namun harus disesuaikan dengan kondisi anak. Pada
saat dirawat di rumah sakit, anak akan mengalami berbagai perasaan yang sangat
tidak menyenangkan, seperti marah, takut, cemas, sedih, dan nyeri. Perasaan
tersebut merupakan dampak dari hospitalisasi yang dialami anak karena
menghadapi beberapa stressor yang ada dilingkungan rumah sakit. Untuk itu,
dengan melakukan permainan anak akan terlepas dari ketegangan dan stress yang
dialaminya karena dengan melakukan permainan anak akan dapat mengalihkan rasa
sakitnya pada permainannya (distraksi) dan relaksasi melalui kesenangannya
melakukan permainan. Tujuan bermain di rumah sakit pada prinsipnya adalah agar
dapat melanjutkan fase pertumbuhan dan perkembangan secara optimal,
mengembangkan kreatifitas anak, dan dapat beradaptasi lebih efektif terhadap
stress. Bermain sangat penting bagi mental, emosional, dan kesejahteraan anak
seperti kebutuhan perkembangan dan kebutuhan bermain tidak juga terhenti pada
saat anak sakit atau anak di rumah sakit (Wong, 2009).
Berdasarkan sensus penduduk pada tahun 2003 didapatkan jumlah anak usia
toddler (3 - 6 tahun) di Indonesia adalah 13,50 juta anak. Anak-anak pada usia
toddler dapat memainkan sesuatu dengan tangannya serta senang bermain dengan
warna, oleh karena itu bermain dengan mewarnai gambar menjadi alernatif untuk
mengembangkan kreatifias anak dan dapat menurunkan tingkat kecemasan pada
anak selama dirawat. Mewarnai gambar dapat menjadi salah satu media bagi
perawat untuk mampu mengenali tingkat perkembangan anak.
Dinamika secara psikologis menggambarkan bahwa selama anak bermain
dengan sesuatu yang menggunakan alat mewarnai seperti crayon atau pensil warna
akan membantu anak untuk menggunakan tangannya secara aktif sehingga
merangsang motorik halusnya. Oleh karena sangat pentingnya kegiatan bermain
terhadap tumbuh kembang anak dan untuk mengurangi kecemasan akibat
hospitalisai, maka akan dilaksanakan terapi bermain pada anak usia toddler dengan
cara mewarnai gambar
B. TUJUAN
1. TUJUAN UMUM
Meminimalkan dampak hospitalisasi pada anak.
2. TUJUAN KHUSUS
.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. PENGERTIAN BERMAIN
Bermain merupakan suatu kegiatan yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh kesenangan, tanpa mempertimbangkan hasil akhir. Ada orang tua
yang berpendapat bahwa anak yang terlalu banyak bermain akan membuat anak
menjadi malas bekerja dan bodoh. Anggapan ini kurang bijaksana, karena
beberapa ahli psikolog mengatakan bahwa permainan sangat besar pengaruhnya
terhadap perkembangan jiwa anak.
Bermain adalah kegiatan yang dilakukan berulang-ulang secara
sukarela untuk memperoleh kesenangan atau kepuasan, tanpa
mempertimbangkan hasil akhir (Erlita, 2006). Bermain merupakan suatu
aktivitas dimana anak dapat melakukan atau mempraktekkan ketrampilan,
memberikan ekspresi terhadap pemikiran, menjadi kreatif, mempersiapkan diri
untuk berperan dan berperilaku dewasa (Aziz A, 2005). Jadi kesimpulannya
bermain adalah cara untuk memperoleh kesenangan agar anak dapat kreatif dan
mengekspresikan pikiran, tanpa mempertimbangkan hasil akhir.
Terapi bermain adalah bagian perawatan pada anak yang merupakan
salah satu intervensi yang efektif bagi anak untuk menurunkan atau mencegah
kecemasan sebelum dan sesudah tindakan operatif . Dengan demikian dapat
dipahami bahwa didalam perawatan pasien anak, terapi bermain merupakan
suatu kegiatan didalam melakukan asuhan keperawatan yang sangat penting
untuk mengurangi efek hospitalisasi bagi pertumbuhan dan perkembangan anak
selanjutnya ( Nursalam, 2005).
Terapi bermaian ini bertujun untuk mempraktekkan keterampilan,
memberikan ekspresi terhadap pemikiran, menjadi kreatif dan merupakan suatu
aktifitas yang memberikan stimulasi dalam kemampuan keterampilan kognitif
dan afektif (Anonim, 2010).
B. KATEGORI BERMAIN
C. CIRI-CIRI BERMAIN
1. Selalu bermain dengan sesuatu atau benda
2. Selalu ada timbal balik interaksi
3. Selalu dinamis
4. Ada aturan tertentu
5. Menuntut ruangan tertentu
F. FUNGSI BERMAIN
Anak dapat melangsungkan perkembangannya
1. PERKEMBANGAN SENSORIK MOTORIK
Membantu perkembangan gerak dengan memainkan obyek tertentu,
misalnya meraih pensil.
2. PERKEMBANGAN KOGNITIF
Membantu mengenal benda sekitar (warna, bentuk kegunaan).
3. KREATIFITAS
Mengembangkan kreatifitas menoba ide baru misalnya menyusun balok.
4. PERKEMBANGAN SOSIAL
Diperoleh dengan belajar berinteraksi dengan orang lain dan mempelajari
belajar dalam kelompok.
5. KESADARAN DIRI (SELF AWARENESS)
Bermain belajar memahami kemampuan diri, kelemahan, dan tingkah laku
terhadap orang lain.
6. PERKEMBANGAN MORAL
Interaksi dengan orang lain, bertingkah laku sesuai harapan teman,
menyesuaikan dengan aturan kelompok.
Contoh : dapat menerapkan kejujuran
7. TERAPI
Bermain kesempatan pada anak untuk mengekspresikan perasaan yang
tidak enak, misalnya : marah, takut, benci.
8. KOMUNIKASI
Bermain sebagai alat komunikasi terutama bagi anak yang belum dapat
mengatakan secara verbal, misalnya : melukis, menggambar, bermain
peran.
2. Karakteristik permainan : Anak dibimbing untuk mewarnai sebuah pola yang disediakan
dengan warna pilihannya sendiri.
3. Sasaran
Anak usia (3 - 5 tahun)
Anak yang dirawat di ruang anak
Tidak mempunyai keterbatasan (fisik atau akibat terapi lain) yang dapat
menghalangi proses terapi bermain
Kooperatif dan mampu mengikuti proses kegiatan sampai selesai
Anak yang dapat memegang crayon/pensil warna
Anak yang mau berpartisipasi dalam terapi bermain mewarnai gambar
4. Tujuan
Tujuan umum
Meminimalkan dampak hospitalisasi pada anak.
Tujuan khusus
Untuk mengurangi kejenuhan anak pada saat menjalani perawatan.
Untuk meningkatkan adaptasi efektif pada anak terhadap stress karena penyakit
dan dirawat
Untuk meningkatkan kemampuan daya tangkap atau konsentrasi anak.
Untuk meningkatkan koping yang efektif untuk mempercepat penyembuhan.
Untuk menambah pengetahuan mengenali warna.
Untuk mengembangkan imajinasi pada anak.
5. Waktu Pelaksanaan :
Hari/Tanggal : Rabu 15 januari 2020
Pukul : 10.00
Tempat : Tempat bermain anak diruang anak Sakura
Setting tempat
Meja
Leader Moderator
6. Media
a. Pensil warna
b. Tissue
c.Karpet
d. Kertas bergambar
e.Lembar penilaian
f. Meja
7.Strategi bermain
No. Waktu Kegiatan Peserta
1 10 menit . Pra kegiatan :
Memfasilitasi media terapi bermain
Mempersiapkan anggota terapi
bermain
Mempersiapkan peserta
2 5 menit Pembukaan :
Membuka kegiatan dengan Menjawab salam
mengucapkan salam.
Memperkenalkan diri
Memberitahu kepada orang tua utk Mendengarkan
melakukan kegiatan ini dirumah Memperhatikan
Kontrak waktu anak dan orang tua Memperhatikan
3 15 menit Kegiatan bermain :
Menjelaskan tata cara pelaksanaan Memperhatikan
terapi bermain mewarnai kepada anak
Memberikan kesempatan kepada anak
untuk bertanya jika belum jelas Bingung
Membagikan kertas bergambar dan
pensil warna. Antusias saat
Fasilitator mendampingi anak dan menerima peralatan
memberikan motivasi kepada anak Memulai untuk
Menanyakan kepada anak apakah mewarnai gambar
telah selesai mewarnai gambar Menjawab pertanyaan
Memberitahu anak bahwa waktu yang
diberikan telah selesai Mendengarkan
Memberikan pujian terhadap anak Memperhatikan
yang mampu mewarnai gambar
sampai selesai
4 10 menit Kegiatan penutup:
Memotivasi anak untuk menyebutkan Menceritakan
apa yang diwarnai
Membagikan reward kepada seluruh
peserta
Gembira
5 5 menit Terminasi:
Memberikan motivasi dan pujian Memperhatikan
kepada seluruh anak yang telah
mengikuti program terapi bermain
Mengucapkan terima kasih kepada Mendengarkan
anak dan orang tua
Mengucapkan salam penutup Menjawab salam
8. Analisa tugas
a. Anak dibimbing memberi warna sesuai gambar yang tersedia sesuai dengan kemampuan
anak masing-masing.
b. Anak dibimbing memilih warna sesuai warna kesukaannya sendiri.
c. Anak dilatih untuk mewarnai gambar sesuai garis pola yang tersedia.
9. Aspek kognitif
a. Pengetahuan atau hafalan anak tentang warna,misal daun berwarna hijau.
b. Pemahaman anak tentang gambar.contoh: mengerti bahwa itu gambar bunga.
c. Penerapan anak memberi warna hijau pada daun.
10. Aspek psikomotor
a. Motorik halus
Pengetahuan dan pemahaman anak tentang gambar.contoh: mengerti bahwa itu gambar
bunga.
b. Motorik kasar
Anak dibimbing untuk mewarnai gambar berpola.
Hasilnya dapat diukur melalui
1. Pengamatan langsung dan penilaian tingkah laku anak selama proses bermain.
2. Anak mampu mengikuti proses bermain dari awal hingga akhir.
15. Pengorganisasian
1) Leader : Meilya Juwita Sari
Tugas : Pengkoordinir anggota kelompok dan mengawasi jalannya acara dari awal
hingga akhir
2) Co leader : Dian Dewi Anggraeni
Tugas : membantu leader Mengawal dan mengawasi jalannya terapi berjalan sesuai
dengan topik
3) Observer :
Dewi Sinta, Rini Octaviani,Nurhayati Siregar,Laela Komalasari
Tugas : Membuat interpretasi terhadap apa yang diamati dan informasi yang direkam
dalam bentuk nilai tertentu sebagai refleksi dari penilaian skala observasi terapi
bermain.
4) Fasilitator :
Tri Sutrisna, Undang Amirudin
Tugas : Memfasilitasi peralatan yang dibutuhkan agar tujuan dari terapi bermain dapat
tercapai.
Erlita, dr. (2006). Pengaruh Permainan pada Perkembangan Anak. Terdapat pada
http://info.balitacerdas.com. Diakses pada tanggal 25 Desember 2016
Foster and Humsberger, 1998, Family Centered Nursing Care of Children. WB sauders
Company, Philadelpia USA
L. Wong, Donna. 2003. Pedoman Klinik Keperawatan Pediatrik Edisi 4. EGC: Jakarta
www.Pediatrik.com Minggu 25 Desember 2016
Nursalam. (2005). Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak (untuk Perawat dan
Bidan). Jakarta: Salemba Medika.
Whaley and Wong, 2009, Nursing Care Infanst and Children. Fourth Edition. Mosby
Year Book. Toronto Canadahttp://sidikjaricerdas.wordpress.com /2010/08/09/
bermain-puzzle-melatihkonsentrasi-anak/[25 Desember 2016]