Anda di halaman 1dari 14

MANAJEMEN

NYERI
NYERI
 Menurut WHO (2010) nyeri adalah
pengalaman sensori atau emosional yang
disertai kerusakan jaringan yang aktual
atau potensial
SIFAT NYERI
 Subyektif dan sangat individual
 Tidak menyenangkan
 Merupakan suatu kekuatan yang
mendominasi
 Bersifat tidak berkesudahan
 Melelahkan dan menuntut energi
 Tidak dapat diukur secara obyektif
 Gunakan pemeriksaan yang cermat dalam
mengkaji nyeri (PRST)
KARAKTERISTIK NYERI (PQRST)
 P (pemacu): faktor yang mempengaruhi
berat dan ringannya nyeri
 Q (quality): seperti apa  tajam, tumpul
atau tersayat
 S (severity/ SKALA NYERI): keparahan
atau intensitas nyeri
 T (time): lama/ waktu serangan atau
frekuensi nyeri
PENYEBAB/STIMULUS NYERI
 Trauma
 Gangguan pada jaringan tubuh, misal
edema
 Tumor
 Iskemia pada jaringan
 Spasme otot
KLASIFIKASI NYERI SECARA
UMUM
1. NYERI AKUT
2. NYERI KRONIS
NYERI AKUT
 Cepat menghilang
 Tidak melebihi 6 bulan
 Ditandai adanya peningkatan tegangan
otot
 Takikardi
 Hipertensi
 Pucat
NYERI KRONIS
 Umumnya karena kanker
 Disertai gejala: kecemasan, ketakutan,
putus asa, gangguan tidur, nafsu makan
berkurang
 Timbul secara perlahan-lahan dan
menetap dalam waktu cukup lama, lebih
daro 6 bulan
FAKTOR2 YG MEMPENGARUHI
NYERI
 Usia dan jenis kelamin
 Kebudayaan
 Toleransi nyeri
 Ansietas
 Keletihan
 Pengalaman
 Gaya koping
 Dukungan keluarga
PROTOKOL PELAKSANAAN
NYERI
 NYERI RINGAN (1-3)
kaji ulang 8 jam kemudian, edukasi tentang
penanganan nyeri pada pasien dan
keluarga, intervensi mandiri keperawatan:
teknik distraksi, musik, nafas dalam
 NYERI SEDANG (4-6)
kaji ulang setiap 2 jam sampai nyeri
teratasi,VAS < 4, lakukan intervensi sama
dengan nyeri ringan dan kolaborasi dengan
DPJP
 NYERI BERAT (≥ 7)
kaji tiap 1 jam sampai dengan skala nyeri
berkurang, lakukan intervensi sama
dengan nyeri sedang

Anda mungkin juga menyukai