MEWARNAI GAMBAR
KELOMPOK 1
1. YANANG FEBRIANTO (13050)
2. EFRYAN JUSMAN (13069)
3. PURNANING SINTYA KRISNA U (13089)
4. AGUS PURNOMO (13054)
5. NOVITA SULISTIYANINGRUM (13086)
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat
dan kasih -Nyalah sehingga kami dapat menyusun dan menyelesaikan PROPOSAL TERAPI
BERMAIN ANAK MEWARNAI GAMBAR ini tepat pada waktu yang telah ditentukan.
Proposal terapi bemain ini diajukan guna memenuhi tugas yang diberikan dosen mata kuliah
Keperawatan Anak.
Pada kesempatan ini juga kami berterima kasih atas bimbingan dan masukan dari semua
pihak yang telah memberi kami bantuan wawasan untuk dapat menyelesaikan Proposal Terapi
Bernain ini baik itu secara langsung maupun tidak langsung.
Kami menyadari isi ini Proposal Terapi Bernain masih jauh dari kategori sempurna, baik
dari segi kalimat, isi maupun dalam penyusunan.oleh karen itu, kritik dan saran yang
membangun dari dosen mata kuliah yang bersangkutan, sangat kami harapkan demi
kesempurnaan Proposal Terapi Bernain ini.
PENDAHULUAN
Aktivitas bermain merupakan salah satu stimulasi bagi perkembangan anak secara optimal.
Dalam kondisi sakit atau anak dirawat di rumah sakit, aktivitas bermain ini tetap dilaksanakan,
namun harus disesuaikan dengan kondisi anak. Pada saat dirawat di rumah sakit, anak akan
mengalami berbagai perasaan yang sangat tidak menyenangkan, seperti marah, takut, cemas,
sedih, dan nyeri. Perasaan tersebut merupakan dampak dari hospitalisasi yang dialami anak
karena menghadapi beberapa stressor yang ada dilingkungan rumah sakit. Untuk itu, dengan
melakukan permainan anak akan terlepas dari ketegangan dan stress yang dialaminya karena
dengan melakukan permainan anak akan dapat mengalihkan rasa sakitnya pada permainannya
(distraksi) dan relaksasi melalui kesenangannya melakukan permainan. Tujuan bermain di rumah
sakit pada prinsipnya adalah agar dapat melanjutkan fase pertumbuhan dan perkembangan secara
optimal, mengembangkan kreatifitas anak, dan dapat beradaptasi lebih efektif terhadap stress.
Bermain sangat penting bagi mental, emosional, dan kesejahteraan anak seperti kebutuhan
perkembangan dan kebutuhan bermain tidak juga terhenti pada saat anak sakit atau anak di
Berdasarkan sensus penduduk pada tahun 2003 didapatkan jumlah anak usia toddler (1-3
tahun) di Indonesia adalah 13,50 juta anak. Anak-anak pada usia toddler dapat memainkan
sesuatu dengan tangannya serta senang bermain dengan warna, oleh karena itu bermain dengan
mewarnai gambar menjadi alernatif untuk mengembangkan kreatifias anak dan dapat
menurunkan tingkat kecemasan pada anak selama dirawat. Mewarnai gambar dapat menjadi
salah satu media bagi perawat untuk mampu mengenali tingkat perkembangan anak.
Dinamika secara psikologis menggambarkan bahwa selama anak bermain dengan sesuatu
yang menggunakan alat mewarnai seperti crayon atau pensil warna akan membantu anak untuk
menggunakan tangannya secara aktif sehingga merangsang motorik halusnya. Oleh karena
sangat pentingnya kegiatan bermain terhadap tumbuh kembang anak dan untuk mengurangi
kecemasan akibat hospitalisai, maka akan dilaksanakan terapi bermain pada anak usia toddler
1.2 TUJUAN
1. TUJUAN UMUM
Meminimalkan dampak hospitalisasi pada anak.
2. TUJUAN KHUSUS
LAMPIRAN TEORI
1. Bermain Aktif: Anak banyak menggunakan energy inisiatif dari anak sendiri.
Contoh: bermain sepak bola.
2. Bermain Pasif: Energi yang dikeluarkan sedikit, anak tidak perlu melakkan aktivitas
(hanya melihat)
Anak belajar memberi respon terhadap respon yang diberikan oleh lingkungan dalam bentuk
permainan, misalnya orang tua berbicara memanjakan anak tertawa senang, dengan bermain
Anak memperoleh kesenangan dari satu obyek yang ada di sekitarnya, dengan bermain anak
Memberikan kesempatan bagi anak untuk memperoleh ketrampilan tertentu dan anak akan
Anak berfantasi menjalankan peran tertentu misalnya menjadi ayah atau ibu.
Jenis permainan dimana anak bermain sendiri walaupun ada beberapa orang lain yang bermain
Permaianan sejenis dilakukan oleh suatu kelompok anak masing-masing mempunyai mainan
yang sama tetapi yang satu dengan yang lainnya tidak ada interaksi dan tidak saling tergantung,
Permainan dimana anak bermain dalam keluarga dengan aktivitas yang sama tetapi belum
terorganisasi dengan baik, belum ada pembagian tugas, anak bermain sesukanya.
Anak bermain bersama dengan sejenisnya permainan yang terorganisasi dan terencana dan ada
Membantu perkembangan gerak dengan memainkan obyek tertentu, misalnya meraih pensil.
3. KREATIFITAS
Diperoleh dengan belajar berinteraksi dengan orang lain dan mempelajari belajar dalam
kelompok.
Bermain belajar memahami kemampuan diri, kelemahan, dan tingkah laku terhadap orang lain.
Interaksi dengan orang lain, bertingkah laku sesuai harapan teman, menyesuaikan dengan aturan
kelompok.
7. TERAPI
Bermain kesempatan pada anak untuk mengekspresikan perasaan yang tidak enak, misalnya :
8. KOMUNIKASI
Bermain sebagai alat komunikasi terutama bagi anak yang belum dapat mengatakan secara
Setelah tahu cara bermain, anak mulai masuk dalam tahap permainan
libido yang penting. Menunjukkan keakuannya, sikap narsistik (cinta terhadap diri sendiri), dan
egoistik.
Tugas utama anak : latihan kebersiahan, perkembangan bicara dan bahasa meniru dan
mengulang kata sederahana, hubungan interpersonal anak sangat terbatas, bermain sendiri,
Perkembangan ketrampilan motorik dan bahasa dipelajari dari lingkungan dan keuntungan
yang ia peroleh untuk mandiri, jika orang tua terlalu melindungi, menuntut harapan terlalu tinggi
- Perkembangan anak : berjalan sendiri tidak jatuh, mengambil benda kecil dengan jari telunjuk,
mengungkapkan keinginan secara sedehana, minum sendiri dari gelas tidak tumpah.
- Stimulasi dini : melatih anak naik turun tangga, bermain dengan anak melempar dan menangkap
bola besar kemudian kecil, melatih anak menunjuk dan menyebut nama-nama bagian tubuh,
- Perkembangan anak: berjalan mundur 5 langkah, mencoret-coret dengan alat tulis,
menunjukkan bagian tubuh dan menyebut namanya, meniru melakukan pekerjaan rumah tangga.
- Stimulasi dini: melatih anak berdiri dengan satu kaki, mengajari anak menggambar bulatan,
garis segi tiga dan gambar wajah, melatih anak mengikuti perintah sederhana, melatih anak mau
Anak usia toddler menunjukkan karakteristik yang khas, yaitu banyak bergerak, tidak
bias diam dan mulai mengembangkan otonomi dan kemampuannya untuk mandiri. Oleh karena
itu, dalam melakukan permainan, anak lebih bebas, spontan, dan menunjukkan otonomi baik
dalam memilih mainan maupun dalam aktivitas bermiannya. Anak mempunyai rasa ingin tahu
yang besar. Oleh karena itu seringkali mainannya di bongkar-pasang, bahkan dirusaknya. Untuk
itu harus diperhatikan keamanan dan keselamatan anak dengan cara tidak memberikan alat
Jenis permainan yang tepat dipilih untuk anak usia toddler adalah “sollitary play dan
parallel play”. Pada anak usia 1 sampai 2 tahun lebih jelas terlihat anak melakukan permainan
sendiri dengan mainannya sendiri, sedangkan pada usia lebih dari 2 tahun sampai 3 tahun, anak
mulai dapat melakukan permainan secara parallel karena sudah dapat berkomunikasi dalam
kelompoknya walaupun belum begitu jelas karena kemampuan berbahasa belum begitu lancer.
Jenis alat permainan yang tepat diberikan adalah boneka, pasir, tanah liat dan lilin warna-warni
A. TUJUAN
3. Beradaptasi lebih efektif terhadap stress karena sakit atau dirawat
B. PRINSIP
a. Definisi
Mewarnai adalah proses memberi warna pada suatu media. Mewarnai gambar diartikan sebagai
proses memberi warna pada media yang sudah bergambar. Mewarnai gambar merupakan terapi
permainan yang kreatif untuk mengurangi stress dan kecemasan serta meningkatkan komunikasi
pada anak.
b. Manfaat
1) Memberikan kesempatan pada anak untuk bebas berekspresi dan sangat terapeutik (sebagai
3) Mewarnai gambar juga aman untuk anak usia toddler, karena menggunakan media kertas
4) Anak dapat mengeskpresikan perasaannya atau memberikan pada anak suatu cara untuk
5) Sebagai terapi kognitif, pada anak menghadapi kecemasan karena proses hospitalisasi, karena
pada keadaan cemas dan stress, kognitifnya tidak akurat dan negative.
6) Bermain mewarnai gambar dapat memberikan peluang untuk meningkatkan ekspresi emosinal
anak, termasuk pelepasan yang aman dari rasa marah dan benci.
7) Dapat digunakan sebagai terapi permainan kreatif yang merupakan metode penyuluhan
· Alasan : Terapi bermain “mewarnai gambar” judul ini dipilih kelompok
untuk menambah pengetahuan mengenali warna, dan mengembangkan imajinasi pada anak.
2. Karakteristik permainan : Anak dibimbing untuk mewarnai sebuah pola yang disediakan
3. Sasaran :
3) Tidak mempunyai keterbatasan (fisik atau akibat terapi lain) yang dapat menghalangi proses
terapi bermain
6) Anak yang mau berpartisipasi dalam terapi bermain mewarnai gambar
4. Tujuan :
TUJUAN UMUM
Meminimalkan dampak hospitalisasi pada anak.
TUJUAN KHUSUS
· Untuk mengurangi kejenuhan anak pada saat menjalani perawatan.
· Untuk meningkatkan adaptasi efektif pada anak terhadap stress karena penyakit dan dirawat
· Untuk meningkatkan kemampuan daya tangkap atau konsentrasi anak.
· Untuk meningkatkan koping yang efektif untuk mempercepat penyembuhan.
· Untuk menambah pengetahuan mengenali warna.
· Untuk mengembangkan imajinasi pada anak.
5. Waktu Pelaksanaan :
· Hari/Tanggal :
· Pukul :
Setting tempat
MEJA
Keterangan :
: Peserta
: Ketua
: Moderator
: Observer
: Fasilitator
6. Media
b. Tissue
c. Karpet
f. Meja
7.Strategi bermain
bermain
2 5 menit Pembukaan :
mengucapkan salam.
bermain Memperhatikan
Memperhatikan
15 menit Kegiatan bermain :
Menjelaskan tata cara pelaksanaan Memperhatikan
2.
terapi bermain mewarnai kepada anak
Memberikan kesempatan kepada
pensil warna.
sampai selesai
Memperhatikan
3. 10 menit Kegiatan penutup:
peserta
4. 5 menit Terminasi:
8.Analisa tugas
a. Anak dibimbing memberi warna sesuai gambar yang tersedia sesuai dengan kemampuan anak
masing-masing.
c. Anak dilatih untuk mewarnai gambar sesuai garis pola yang tersedia.
· Berhasil bila anak mewarnai dengan 5 warna yang berbeda (nilai 100).
· Anak tidak memberi warna pada gambar yang tersedia (0).
9. Aspek kognitif
a. Pengetahuan atau hafalan anak tentang warna,missal daun berwarna hijau.
b. Pemahaman anak tentang gambar.contoh: mengerti bahwa itu gambar bunga.
c. Penerapan anak member warna hijau pada daun.
Pengetahuan dan pemahaman anak tentang gambar.contoh: mengerti bahwa itu gambar bunga.
1. Pengamatan langsung dan penilaian tingkah laku anak selama proses bermain.
2. Anak mampu mengikuti proses bermain dari awal hingga akhir.
a) Jadwal terapi bermain yang kurang sesuai (lebih lambat dari yang di jadwalkan
2. Melakukan kerjasama dengan orang tua untuk mendampingi anak selama program terapi.
15. Pengorganisasian
Tugas : Pengkoordinir anggota kelompok dan mengawasi jalannya acara dari awal hingga akhir
Tugas : Mengawal dan mengawasi jalannya terapi yang menjadi tanggung jawab agar berjalan
Tugas : Membuat interpretasi terhadap apa yang diamati dan informasi yang direkam dalam
bentuk nilai tertentu sebagai refleksi dari penilaian skala observasi terapi bermain.
Tugas : Memfasilitasi peralatan yang dibutuhkan agar tujuan dari terapi bermain dapat tercapai.
c. Tidak terdapat anak yang rewel atau malas untuk mewarnai gambar
Foster and Humsberger, 1998, Family Centered Nursing Care of Children. WB sauders Company,
Philadelpia USA
L. Wong, Donna. 2003. Pedoman Klinik Keperawatan Pediatrik Edisi 4. EGC : Jakarta
Nursalam. (2005). Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak (untuk Perawat dan
Canada