Dosen Pembimbing :
Diyah Arini,S.Kep.,Ns.,M.Kes
NIP. 03003
Disusun Oleh :
1. Sri Mayanti (2130035)
2. Susi Rinawati (2130036)
3. Beny Setyo Utomo (2130037)
4. Ika Kurniawati (2130022)
5. Kusnul Setyowati (2130039)
PENDAHULUAN
secara optimal. Tujuan bermain pada prinsipnya adalah agar dapat melanjutkan
kreatifitas anak, dan dapat beradaptasi lebih efektif terhadap stress atau suasana
yang jenuh. Bermain sangat penting bagi mental, emosional, dan kesejahteraan
Anak-anak pada usia pra sekolah senang bermain dengan warna, oleh karena
itu, mewarnai bisa menjadi alternatif untuk mengembangkan kreatifitas anak dan
perkembangan motorik halus pada anak pra sekolah adalah mampu mengenali
warna. Dengan permainan mewarnai menjadi salah satu media untuk mampu
waktu anak akan merasa lebih rileks. Oleh karena itu, pentingnya kegiatan
kejenuhan, maka akan dilaksanakan terapi bermain pada anak usia pra sekolah
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
2. Sebagai sarana orang tua untuk mengetahui suasana hati anak saat bermain.
BAB 2
TINJAUAN TEORI
2.1 Definisi
Bermain merupakan salah satu alat komunikasi yang natural bagi anak-
Sezer, 2010).
Mewarnai adalah proses memberi warna pada suatu media. Mewarnai gambar
diartikan sebagai proses memberi warna pada media yang sudah bergambar.
Terapi bermain merupakan salah satu aspek penting dari kehidupan anak dan
salah satu cara efektif untuk mengrtahui suasana hati atau ekspresi anak. Anak-
anak tidak seperti orang dewasa yang dapat berkomunikasi secara alami melalui
beraktivitas. Melalui bermain, anak akan belajar tentang dunia dan kehidupan
seharusnya didapatkan dimana saja, termasuk ketika anak dirawat dirumah sakit
hubungan sulit.
orang lain.
7. Perkembangan moral, anak akan belajar mengenai nilai dan moral dan etika
belajar membedakan mana yang benar dan mana yang salah serta belajar
Ada banyak manfaat mewarnai gambar bagi anak menurut Olivia (2013)
antara lain :
membuat target
5. Mulai dari berbagai cara yang tepat menggenggam krayon hingga memilih
Menurut Supartini (2012) bahwa ada beberapa tujuan dari terapi bermain
antara lain :
dan berkembang dengan baik jika masih malu untuk bersosialisasi dengan
permainan itu. Jika terlalu sulit, anak jadi malas bermain dan jika terlalu gampang
ia cepat bosan. Untuk itu pilihlah mainan yang dapat merangsang kreativitas anak.
Tentu akan lebih baik jika anak dalam kondisi sehat, namun anak yang kurang
pilih permainan yang bisa dilakukan ditempat tidur seperti melipat, mewarnai,
3. Lama bermain
Tergantung karakteristik anak, ada yang aktif dan pasif. Namun sebaiknya
bermain tak terlalu lama agar anak tak mengabaikan tugas-tugas lainnya seperti
makan, mandi dan tidur. Untuk bayi, cukup 10-30 menit karena rentang
perhatiannya pun masih terbatas. Untuk anak yang lebih besar, buatlah komitmen
lebih dulu. Misal, boleh main selama 1 jam, setelah itu makan atau mandi. Namun
kita harus konsisten dengan aturan itu agar anak tidak bingung.
Terlebih untuk bayi, keamanan mainan harus diperhatikan betul. Pilih yang
khawatirkan akan masuk mulut atau lubang telinga hidung. Jangan pula
mudah tertelan, tidak tajam atau berujung runcing, catnya tidak beracun
5. Dampingi anak
Perlu diingat, mainan bukan pengganti orang tua, melainkan sarana untuk
mendekatkan hubungan orang tua dengan anak jadi, selalu dampingi anak kala
bermain. Tanpa arahan kita, anak akan bermain sendiri tanpa mengenal tujuan
dari permainan tersebut. Oleh karena itu kita perlu selalu mendampingi mereka
dalam bermain. Hal ini juga untuk mengatasi segala persoalan yang dihadapi tiap
anak, seperti sulitnya berkonsentrasi terhadap suatu kegiatan. Situasi ini juga
pada setiap hasil kegiatan atau penemuan-penemuan anak dalam proses bermain.
3. Alat permainan
6. Teman bermain.
tangga, berlari-lari, naik dan turun tangga, bermain tali dan bermain bola.
2. Permainan fiksi, seperti menjadikan kursi sebagai kuda, main sekolah-
membuat kue dari tanah liat membuat gunung pasir, membuat gerobak dari
4. Permainan prestasi, seperti sepak bola, bola voli, tenis meja dan bola basket.
melihat gambar, atau melihat orang melukis. Beberapa permainan pada anak
pra sekolah, saat mereka mengalami kondisi kurang sehat, alat mainan
1. Dramatic Play. Pada permainan ini anak memainkan peran sebagai orang lain,
khususnya motorik kasar dan halus, ontoh : Bermain bongkar pasang, dan
mewarnai.
3. Assosiative Play. Pada permainan ini sudah terjadi komunikasi antara satu
anak dengan yang lain, tetapi tidak terorganisir. Tidak ada pemimpin yang
2.8.1 Deskripsi
warna pada suatu media, mewarnai gambar diartikan sebagai proses memberi
warna pada media yang sudah bergambar. Mewarnai buku gambar adalah terapi
anak.
Pada usia 3-5 tahun anak sudah mampu mengembangkan kreatifitasnya dan
permainan yang dapat digunakan pada usia ini seperti benda-benda di sekitar
rumah, buku gambar, majalah anak-anak, alat gambar, kertas untuk belajar
2. Berkembang kognitifnya
berkurang/hilang.
sadarnya dan tidak dapat dimunculkan kedalam realita melalui gambar. Melalui
didalam diri anak bisa dikeluarkan, sehingga dapat menciptakan koping yang
positif. Koping positif ini ditandai dengan perilaku dan emosi yang positif.
adalah proses memberi warna pada suatu media. Mewarnai gambar diartikan
2. Anak mengikuti permainan dengan baik sampai selesai dan tidak rewel.
1. Penanganan yang anak tidak aktif saat terapi aktivitas bermain : meminta
2. Bila anak jenuh pada aktivitas bermain : fasilitator menghibur dengan cara
3. Bila anak ingin buang air besar atau air kecil. Fasilitator mengajak orang tua
untuk membersihkan dan mengganti popoknya.
4. Bila ada anak lain yang ingin ikut bermain : fasilitator amemberikan
kesemapatan pada anak lain untuk ikut dan dimasukkan dalam kelompok
Sasaran : Anak-anak
Waktu : 30 menit
Surabaya
dalammenunjukkn gambar.
1. Sasaran
2. Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab
c. Implementasi mewarnai
3. Materi
4. Media
a. Leaflet
b. buku mewarnai
5. Pengaturan tempat
6. Pengorganisasian
7. Membagikan leaflet
7. Dokumentator Mendokumentasikan jalannya kegiatan
8. Pelaksanaan Kegiatan
No. Kegiatan Penyuluh Peserta Waktu
9. Evaluasi
1. Kriteria struktur
2. Kriteria proses
diberikan.
3. Kriteria hasil
akhir.
dapat beradaptasi lebih efektif terhadap stress. Bermain sangat penting bagi
C. Manfaat Bermain
kejenuhan
b. Sebagai sarana orang tua untuk mengetahui suasana hati anak saat bermain.
DAFTAR PUSTAKA
Adriana, Dian. 2013. Tumbuh Kembang dan Terapi Bermain Pada Anak. Jakarta:
Salemba Medika.
Behrman, Kliegman & Arvin. 2010. Ilmu Kesehatan Anak Nelson. Vol.5
Jakarta: EGC.
Betz, Cecyly Lynn. 2011. Buku Saku Keperawatan Pediatri Edisi 5. Jakarta:
EGC.
Gusnadi, Irvan. 2013. SOP Terapi Bermain Mewarnai Gambar. STIKES Ford De Kock
Bukittinggi. http : //2013/08/sop-terapi-bermainmewarnai- gambar.html (di unduh 28
Februari 2022 pukul 19.00 WIB).
Latief, abdul dkk. 20013. Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta: bagian ilmu
kesahatan anak fakultas kedokteran universitas Indonesia.
Nurarif Amin huda dan Kusuma Hardhi.2015.Aplikasi Asuhan Keperawatan
Berdasarkan Diagnosa Medis Nanda Nic Noc Edisi Revisi Jilid 1.
Penerbit Mediaction. Jogjakarta
Mansjoer, Arif, dkk. 2011. Kapita selekta kedokteran edisi 3 jilid 1 dan 2FK
UI, Jakarta :Media Aesculapius.
Saputro H. dan Fazrin I. (2017). Anak Sakit Wajib Bermain di Rumah Sakit:
PenerapanTerapi Bermain Anak Sakit Proses, Manfaat dan Pelaksanaannya.
Ponorogo: Forum Ilmiah Kesehatan.
Supartini, Y. 2012. Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta: EGC.
Wong, D.L., Eaton, M.H., Wilson, M.L., Schwartz, P. (2009). Buku ajar
keperawatan pediatrik. Vol 2. Jakarta: EGC.
Lampiran 1
LEAFLET PENYULUHAN TERAPI BERMAIN
Lampiran 2
MEDIA TERAPI MEWARNAI
Lampiran 3
DAFTAR HADIR PESERTA
Lampiran 4
DAFTAR HADIR KELOMPOK
Lampiran 5
LEMBAR HASIL MEWARNAI
Lampiran 6
LEMBAR NOTULEN
Lampiran 7
LEMBAR OBSERVASI PELAKSANAAN PENYULUHAN MAHASISWA PROGRAM STUDI PROFESI NERS STIKES
HANG TUAH SURABAYA
Kriteria Struktur Kriteria Proses Kriteria Hasil
1. Kontrak waktu dan tempat Pembukaan : 1. Peserta yang hadir
diberikan satu hari sebelum 1. Mengucapkan salam danmemperkenalkan diri ≥10orang
acara dilakukan 2. Menyampaikan tujuandan maksud penyuluhan 2. Acara dimulai tepat
2. Pengumpulan SAP dilakukan 3. Menjelaskan kontrakwaktu dan mekanisme waktu
satu hari sebelum 4. Menyebutkan materi penyuluhan 3. Peserta mengikuti
pelaksanaan penyuluhan acarasesuai dengan
3. Peserta hadir pada tempat Pelaksanaan : aturan yang
yang telah ditentukan 1. Menggali Pengetahuandan Pengalaman sasaran penyuluhan tentangterapi disepakati
4. Penyelenggaraan penyuluhan bermain 4. Peserta memahami
dilakukan olehmahasiswa 2. Menjelaskan materi penyuluhan materi yangtelah
5. Pengorganisasian 3. Memberikan kesempatankepada sasaran penyuluhan untuk mengajukan disampaikan dan
penyelenggaraan penyuluhan pertanyaan mengenai materi yangdisampaikan menjawab
dilakukan sebelum dan saat 4. Menjawab pertanyaanyang diajukan oleh pesertapenyuluhan pertanyaan dengan
penyuluhan dilaksanakan. 5. Peserta antusias dalam mengikuti penyuluhan benar
6. Peserta mendengarkan dan memperhatikan penyuluhan dengan seksama.
Lampiran 8
DOKUMENTASI KEGIATAN