ADVAITA MEDIKA TABANAN 2019/2020 1. Apakah yang dimaksud dengan konseling Keluarga ? Konseling keluarga adalah penerapan konseling pada situasi yang khusus dan memfokuskan pada masalah-masalah yang berhubungan dengan situasi-situasi keluarga dan penyelenggaraannya melibatkan anggota keluarga. 2. Sebutkan tujuan dari konseling keluarga : 1. Membantu anggota keluarga belajar dan memahami bahwa dinamika keluarga merupakan hasil pengaruh hubungan antar anggota keluarga. 2. Membantu anggota keluarga dapat menirima kenyataan bahwa bila salah satu anggota keluarga mengalami maalah, dia akan dapat memberikan pengaruh, baik pada persepsi, harapan maupun interaksi dengan anggota keluarga lain. 3. Upaya melaksanakan konseling keluarga kepada anggota keluarga dapat mengupayakan tumbuh dan berkembang suatu keseimbangan dalam kehidupan berumah tangga. 4. Mengembangkan rasa penghargaan diri dari seluruh anggota keluarga kepada anggota keluarga lainnya. 5. Membantu anggota keluarga mencapai kesehatan fisik agar fungsi keluarga menjadi maksimal. 3. Terdapat beberapa tehnik konseling, jelaskan tehnik konseling yang akan kalian pilih serta jelasakan alasannya! Tehnik konseling menurut perez (1979) mengembangkan 10 teknik konseling keluarga. Teknik yang saya pilih adalah tehnik listening (mendengarkan ), alasanya agar pembicaraan seseorang anggota keluarga didengarkan dengan sabar oleh yang lain. Konselor menggunakan teknik ini untuk dapat mendengarkan dengan perhatian terhadap klien. Perhatian tersebut terlihat dari cara duduk konselor yang menghadap muka kepada klien, penuh perhatian terhadap setiap pernyataan klien dan tidak menyela pembicaraan ketika klien sedang serius menyampaikan masalahnya. 4. Deskripsikan keluarga yang seperti apa perlu mendapatkan konseling ! Menurut saya keluarga yang perlu mendapatkan konseling adalah keluarga yang memiliki masalah dalam keluarganya dan tidak bisa diselesaikan oleh anggota keluarga. Umumnya masalah-masalah yang muncul di dalam keluarga iyalah : 1. Masalah hubungan sosial dan emosional antar keluarga 2. Masalah ekonomi 3. Masalah pekerjaan 4. Masalah perceraian. Beberapa kasus-kasus diatas biasanya akan diajukan ke pengadilan agama yang akan menyelesaikan kasus-kasus keluarga tersebut hanya di selesaikan berdasarkan agama saja tanpa dianalisis dari sisi psikologisnya, yaitu seberapa jauh perkembangan emosi suami dan istri yang bermasalah dan dapat mengancam keutuhan sebuah keluarga. Disisi lain bagaimana komunikasi di ciptakan sehingga timbul persoalan-persoalan kesalah pahaman dari masing –masing pihak. Disinilah diusahakan agar masing- masing suami istri dapat menentukan pikiran, perasaan emosi, kemarahan, kesedihan, kekesalan dan keterancaman, jika perasaan ini dapat diungkapkan dengan optimal maka muncul lah pikiran yang sehat.