Anda di halaman 1dari 4

BERFIKIR KRITIS DALAM TRASKULTURAL NURSING

Berfikir kritis dalam transcultural nursing hal yang pertama kita perlu
ketahui adalah apakah itu berfikir kritis dan apakah itu traskultural nursing. Yaitu
berfikir kritis merupakan suatu proses mental untuk mengevaliasi informasi.yang
dimna informasi itu didapatkan dari suatu hasil pengamatan,mulai dari
pengalaman,akal sehat atau komunikasi. Belajar untuk berfikir kritis berarti
belajar untuk mengguankan proses-proses mental,seperti memperhatikan,
mengkatagorikan dan menilai/memutuskan suatu tidakan yang akan dilakukan
alam keperawatan. Seseorang yang berfikir kritis tidak akan begitu saja menerima
atau menyetujui sesuatu melainkan membandingkan yang baik atau buruknya
suatu hal tersebut. Berfikir kritis dalam keperawatan sangatlah penting,mengingat
tugas seorang perawat adalah sebagai bagian dari pemberi pelayanan kesehatan
dimana akan elalu dituntut untuk berfikir kritis dalam berbagai situasi.
Berfikir kritis juga bisa memberikan arahan yang tepat dalam melakukan
kegiatan bekerja,menjadi lebih kreatif,membantu dalam menentukan keterkaitan
sesuatu dengan yang lainnya lebih akurat. Selain itu berfikir kritis dalam
keperawatan memiliki banyak fungsi seperti melaporkan data dan petunjuk-
petunjuk yang akurat dalam keperawatan, menjelasakan kepada pasien tentang
aktifitas keperawatan, menjelaskan nilai-nilai keputusan dalam tindakan
keperawatan dan dapat mengevaluasi penampilan kinerja perawat,menguji
asumsi-asumsi yang berkembang dalam keperawatan,digunakan sebagai
pemeberian penjelasan,kerja sama, pembenaran,keyakinan serta kesimpulan dari
tindakan yang dilakukan perawat kepada pasien dan kesimpulan asuhan
keperawatan.berfikir kritis juga sangat perlu bagi perawat karena perawat setiap
hari mengambil keputusan dalam merawat pasien dirumah sakit.contohnya saat
kita menangani pasien perawat juga perlu berfikir tindakan apa yang akan
dilakukan terlebih dahulu dan menjalankan setiap prosedur-prosedur yang
ada,perawat juga pasti akan berfikir kritus dalam melakukannya.
Berfikir kritis dalam transcultural nursing.sebelum itu saya menjelasakn
terlebih dahulu transcultular nursing itu merupakan suatu area/wilayah keilmuan
budaya yang didapatkan selama proses belajar dan praktek keperawatan yang
memandang perbedaan dan kesamaan diantaranya budaya dengan cara
menghargai asuhan keperawatan, keadaan sehat maupun sakit yang didasarkan
pada nilai budaya manusia, kepercayaan dan tindakan. Dimana ilmu ini digunakan
untuk memahami perbedaan budaya yang ada maka perawat harus bisa
menyesuaikan kebudayaan mana yang sesuai dengan kesehatan atau yang tidak
menyimpang dari kesehatan jika seorang perawat mampu memahami perbedaan
budaya maka akan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dari perawat.kita
juga perlu mengetahui apa makna dari sebuah kebudayaan.
Kebudayaan adalah suatu sistem gagasan,tindakan hasil karya manusia
yang diperoleh dengan cara belajar dalam rangka kehidupan masyarakat. Jadi
keperawatan tarnskultural adalah ilmu dengan kiat yang humanis dimana lebuh
memfokuskan pada prilaku individu/kelompok serta proses untuk
mempertahankan atau meningkatkan prilaku sehat/sakit secara fisik dan
psikolultural sesuai latar belakang budaya.dimana memiliki tujuan untuk
mengidentifikasi,menguji,mengerti dan menggunakan norma pemahaman
transcultural keperawatan dalam mengingatkan kebudayaan spesifik dalam
asuhan keperawatan. Keagamaan yang merupakan suatu symbol yang
mengakibatkan pandangan umat realitis bagi para pemeluknya.budaya di
Indonesia sangat berkaitan erat dengan makanan. Karena mengingat Indonesia
memiliki banyak pulau dan suku bangsa yang setiap daerahnya memiliki makanan
khas.misalnya ada seorang wanita hamil dari suku sunda yang harus dapat
mempertahankan kesehatan selama hamil perlu mengkomsumsi protein, tetapi
diadat sana melarang wanita memakan makanan yang berbau amis karena khwatir
akan kondisi anak yang dilahirkan nanti. Contoh lainnya,budaya makan nasi pada
saat panen padi dan meninggalkan makan sayur-sayuran seperti wortel,sayur
hijau,brokoli,bayam dan sebagainya dengan begitu bisa menyebabkan rabun senja.
Sehingga perawat harus sangan memahami dan menyadari jenis makanan dan
pola diet bagaimna yang harus atau dapat dilakkan oleh keluarga.dan di Indonesia
juga sudah biasa makan tiga kali sehari dan makan nasi, tetapi tidak semua negara
melakukan itu ada beberapa negara yang haya makan dua kali sehari atau bahkan
tidak terbiasa makan nasi.sebagai perawat harus mampu membedakan budaya dari
masing-masing daerah sehingga proses pemberian asuhan keperawatan
berlangsung dengan baik.sehingga perawat menjelaskan prinsip dalam traskultural
nursing yaitu hubungan perawat dengan klien dalam konteks keperawatan dan
factor budaya,social dan prilaku dalam pelayanan asuhan keperawatan dan
mengkaji pasien dengan lintas budaya. Yang dalam penerapannya lintas budaya
ini perawat dituntut untuk mampu berfikir kritis.budaya dipandang sangat penting
dalam pemeberian asuhan keperawatan karena mampu meningkatakan kualitas
asuhan keerawatan.dan ada juga beberapa konsep dalam traskultural nursing yang
peratam tadi yang merupakan aturan dalam tindakan dari anggota kelompk yang
dipelajari dan dibagi serta diberi petunjuk dalam berfikir,berindak dan mengambil
keputusan. Yang kedua nilai budaya yang sangat diperhatikan oleh perawat, yang
ketiga perbedaan budaya dalam asuhan keperawatan sebagai bentuk yang optimal
dari emberian asuhan keperawatan,yang empat yaitu etosentesis merupan persepsi
yang dimiliki oleh individu yang menganggap bahwa budayanya adalah yang
terbaik dari pada budaya-budaya yang dimiliki negara lain yang kelia etnis yang
berkaitan dengan manusia dan ras tertentu atau kelompok budaya yang
digolongkan erdasarkan ciri-ciri dan kebiasaan, keenam yaitu ras yang
membedakan macam-macam manusia menurut dari mana mereka berasal,yang
ketujuh etnografi itu suatu ilmu yang mempelajari budaya yang sekedar
menjelaskan observasi untuk mepelajari lingkurang orang-orang sekitar dan saling
memberikan timbal balik diantara keduanya, yang ke delapan care merupakan
suatu hubungan dengan memberikan bimbingan,bantuan,kepada
kelompok,keluarga,masyarakat untuk meningkatkan kondisi kehidupan manusia,
yang kesembilan caring merupakan tindakan yang langsung mengarahkan untuk
membimbing kelurga,kelompok yang dihadapkan pada keadaan nyata guna untuk
meningkatkan kehidupan manusia, yang ke sepuluh cultural care yang lebih
menerapkan bimbingan kepada, kelompok,keluarga,masyarakat untuk
mempertahankan kesehatan dala kondisi hidup keterbatasan, yang ke sebelas yaitu
cultural imposition suatu kecenderungan tenanga kesehatan untuk memaksakan
kepercayaan praktik,dan nilai diatas budaya orang lain karena percaya bahwa
ide/pendapat yang dimiliki oleh seorang perawat lebih tinggi daripada kelompok
lain.
Misalkan seorang perawat dihadapkn dengan seorang pasien yang berbeda
budaya, maka perawat harus tetap memberikan asuhan keperawatan yang tinggi
demi terpenuhinya kebutuhan dasar pasien tersebut. Perawat akan berfikir kritis
dalam menangani hal tersebut. Termasuk tuntutan terhadap asuhan keperawatan
yang berkualitas akan semakin besar. Sehingga kita sebagai seorang perawat
sangatlah penting dalam memperhatikan keanekaragaman budaya dan nilai-nilai
dalam penerapan asuhan keperawatan kepada pasien.bila hal tersebut sampai
dilupakan oleh perawat maka akan mengakibatkan munculnya rasa tidak nyaman,
ketidak berdayaan dan berkurangnya informasi tentang pasien.contohnya ketika
seorang pasien mengalami nyeri, ada beberapa daerah atau negara diperbolehkan
seseorang untuk mengungkapkan rasa nyerinya dengan berteriak atau
menangis.Tetapi karena seorang perawat memiliki kebiasaan bila rasa nyeri hanya
dengan menangis pelan, tetapi bila seorang pasien itu berteriak atau menangis
dengan sangat keras akan dianggap tidak sopan, maka ketika perawat dihadapkan
dengan pasien tersebut menangis atau berteriak, perawat akan memintanya untuk
bersuara pelan-pelan,memintanya berdoa atau bahkan jeleknya malah
memarahinya karena dianggap telah mengganggu kenyamanan pasien lain.
Kebutaan budaya inilah yang akan megakibatkan penurunan kulaitas pelayanan
keperawatan yng akan biberikan kepada pasien selama dirawat.
Dengan demikianlah traskultural nursing sangan bermanfaat untuk
memberikan bekal terhadap seorang perawat agar mampu memberikan minat
terhadap perbedaan budaya dan membuat perbedaan tersebut sebagai potensi dan
kekuatan dalam mencapai derajat kesehatan yang lebih sejahterah.

Anda mungkin juga menyukai