Dosen pembimbing :
Dr. Ratna Wijayanti, S.E, M.M
Disusun oleh :
ASFIYATUN NISA’ NIM 2020110128
Daftar isi......................................................................................................................I
Kata pengantar............................................................................................................II
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................ 1
1.1 Latar belakang masalah........................................................................................... 1
1.2 Rumusan masalah................................................................................................... 3
1.3 Tujuan..................................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................. 5
2.1 Pendahuluan ........................................................................................................... 5
2.2 Tujuan komunikasi antar bisnis ............................................................................. 6
2.3 Gaya kepemimpinan .............................................................................................. 7
2.4 Kebutuhan manusia ................................................................................................ 9
2.5 Mendengarkan sebagai keahlian antarpribadi ........................................................ 11
2.6 Menghadapi relasi .................................................................................................. 11
2.7 Macam-macam tipe relasi ...................................................................................... 12
2.8 Beberapa tipe pengunjung ...................................................................................... 12
2.9 Menangani tamu/ relasi yang tidak diharapkan …………………………………. 12
3.1 Kesimpulan............................................................................................................ 16
3.2 Saran...................................................................................................................... 17
Daftar pustaka............................................................................................................ 18
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, sebagai pencipta atas
segala kehidupan yang senantiasa memberikan rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan
tugas makalah ini dengan judul “Komunikasi Antar Pribadi’’
Dalam kesempatan ini, saya juga ingin mengucapkan terima kasih dengan hati yang tulus
kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini semoga Tuhan
senantiasa membalas dengan kebaikan yang berlipat ganda.
Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak guna
perbaikan dan kelengkapan penyusunan makalah ini. Harapan saya semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.
Asfiyatun Nisa’
BAB 1
PENDAHULUAN
telah lama di kenal sebagai dasar komunikasi yang efektif untuk keberhasilan suatu lembaga
atau organsisasi, oleh karena itu perlu bagi seorang pemimpin harus memahami konsep-
konsep dasar dari komunikasi agar dapat memahami mengelola suatu lembaga atau
organisasi dengan efektif.
Dian Indriati, SH menyebutkan bahwa komunikasi interpersonal sangat penting untuk
digunakan dalam suatu lembaga atau instansi pemerintahan, karena dengan efektifnya
komunikasi interpersonal akan menimbulkan suatu kegiatan yang lebih positif dan menjaga
suatu keakraban di setiap pegawai.
Komunikasi interpersonal sangat dipengaruhi oleh konsep diri pada perilaku manusia itu
sendiri, bagaimana cara memandang diri sendiri dan bagaimana orang lain memandang dan
dapat mempengaruhi interaksi dengan orang lain. Komunikasi interpersonal mempengaruhi
komunikasi dan hubungan dengan orang lain.
Komunikasi interpersonal adalah proses pertukaran informasi di antara seseorang dengan
paling kurang di antara dua orang yang dapat langsung balikannya. Dengan bertambahnya
orang yang terlibat berkomunikasi maka akan bertambah persepsi orang dalam kejadian
komunikasi sehingga akan bertambahlah kompleks komunikasi tersebut. Komunikasi
interpersonal adalah membentuk hubungan dengan orang lain.
Kepuasan komunikasi di dalam suatu kembaga atau organisasi menurut Redding adalah
semua tingkat kepuasan seorang karyawan mempersepsi lingkungan komunikasi secara
keseluruhan, konsep kepuasan mencakup untuk memperkaya ide iklim komunikasi kepada
kepuasan anggota organisasi atau karyawan terhadap informasi yang tersedia. Kepuasan
menunjukkan bagaimana informasi yang tersedia memenuhi persyaratan karyawan akan
tuntunan bagi informasi akan diproses dan direspon yang menerima, komunikasi ini jelas di
pengaruhi oleh persepsi bagaimana baiknya aktivitas komunikasi dari suatu lembaga untuk
memuaskan pribadi.
Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa komunikasi interpersonal
adalah pengiriman pesan dari komunikator ke komunikan dengan efek dan umpan balik
langsung untuk mengetahui apakah pesan yang dikirimkan itu berdampak positif atau negatif.
Dialog adalah bentuk komunikasi antarpribadi yang menunjukkan adanya interaksi. Mereka
yang terlibat komunikasi bentuk ini berfungsi ganda, masing-masing menjadi pembicara dan
pendengar secara bergantian. Dalam proses komunikasi dialogis nampak adanya upaya dari
para pelaku komunikasi untuk terjadinya pengertian bersama.
4
BAB 2
PENJELASAN
2.1 Pendahuluan
Setiap individu dalam suatu organisasi (bisnis maupun nonbisnis) dalam kehidupan
sehari-harinya tidak dapat dilepaskan dengan dunia komunikasi. Salah satu jenis komunikasi
adalah komunikasi antar pribadi (interpersonal communications). Yang dimaksud komunikasi
antar pribadi adalah komunikasi yang dilakukan antara seseorang dengan orang lain dalam suatu
masyarakat atau organisasi (bisnis dan nonbisnis), dengan menggunakan media komunikasi
tertentu dan Bahasa yang mudah dipahami (informal) untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
kepemimpinan delegating.
Ketrampilan komunikasi
Ketrampilan komunikasi (communication skills) merupakan ketrampilan yang
harus dimiliki oleh seorang manajer untuk menyampaikan ide atau gagasannya
kepada bawahnnya, termasuk bagaimana ia harus menjelaskan perubahan gaya
kepemimpinannya kepada bawahannya. Yang terpenting adalah bagaimana
mengkomunikasikan ide atau gagasan tersebut dengan jelas dan mudah dipahami
dengan baik oleh karyawan, sehingga dapat dihindarkan kesalahpahaman dalam
berkomunikasi.
Kebutuhan fisiologis
Kebutuhan fisiologis dasar mungkin cukup jelas, ini termasuk hal-hal yang
oengting bagi kelangsungan hidup kita. Beberapa contoh kebutuhan fisiologis
meliputi:
1. Makanan
2. Air
3. Pernafasan
9
4. Homeostasis
Selain persyaratan dasar nutrisi, pengaturan suhu dan udara, kebutuhan fisiologis
juga mencakup hal-hal seperti tempat tinggal dan pakaian. Maslow juga
memasukkan reproduksi seksual pada tingkat hierarki kebutuhan ini karena sangat
penting untuk kengasungan hidup.
Kebutuhan keamanan
Kebutuhan akan keamanan dan keselamatan menjadi yang utama. Orang ingin
kontrol dan ketertiban dalam hidup mereka, jadi kebutuhan akan keselamatan dan
keamanan ini berkontribusi besar pada perilaku di tingkat ini.
Beberapa kebutuhan dasar keamanan dan keselamatn meliputi:
1. Keamanan keuangan
2. Kesehatan dan kesehatan
3. Keselamatan dari kecelakaan dan cedera
Mencari pekerjaan, mendapatkan asuransi kesehatan dan perawatan kesehatan,
tabungan, dan pindah ke lingkungan yang lebih aman adalah semua cntoh
tindakan yang dimotivasi oleh kebutuhan keamanan dan keselamatan.
Kebuthan sosial
Kebutuhan sosial dalam hierarki maslow mencakup hal-hal seperti cinta,
penerimaan, dan kepemilikan. Pada tingkat ini, kebutuhan akan hubungan
emosional mendorong perilaku manusia. Beberapa hal yang memenuhi kebutuhan
ini meliputi:
1. Pertemanan
2. Keluarga
3. Kelompok sosial
4. Kelompok masyarakat
Untuk menghindari masalah seperti kesepian, depresi, dan kecemasan, penting
bagi orang untuk merasa dicintai dan diterima oleh orang lain. Hubungan pribadi
dengan teman, keluarga, dan kekasih memainkan peran penting, seperti hanya
keterlibatan dalam kelompok agama, tim olahraga, klub buku, dan kegiatan
kelompok lainnya.
Kebutuhan status
Pada kebutuhan ini, menjadi semakin penting untuk mendapatkan rasa
hormat dan penghargaan dari orang lain. Orang-orang memiliki kebutuhan untuk
mencapai hal-hal dan kemudian upaya mereka diakui.
Selain kebutuhan akan perasaan puas dan gengsi, kebutuhan penghargaan
mencakup hal-hal seperti harga diri dan nilai pribadi. Orang-orang perlu
merasakan bahwa mereka dihargai dan oleh orang lain dan merasa bahwa mereka
memberikan kontribusi kepada dunia. Partisipasi dalam kegiatan profesional,
prestasi akademik, partisipasi atletik atau tim, dan hobi pribadi semuanya dapat
10
berperan dalam memenuhi kebutuhan penghargaan.
Orang yang mampu memenuhi kebutuhan penghargaan dengan mencapai
harga diri yang baik dan pengakuan orang lain cenderung merasa yakin dengan
kemampuan mereka. Mereka yang kurang percaya diri dan menghargai orang lain
dapat mengembangkan perasaan rendah diri. Bersama-sama, penghargaan dan
tingkat sosial membentuk apa yang dikenal sebgai kebutuhan hierarki psikologis.
3.1 Kesimpulan
Komunikasi antar pribadi atau komunikasi interpersonal adalah proses penyampaian dan
penemrimaan pesan antara pengirim pesan dengan penerima baik secara langsung maupun
tidak langsung. Komunikasi dikatakan terjadi secara langsung apabila pihak-pihak yang
terlibat komunikasi dapat saling berbagi informasi tanpa melalui media. Sedangkan
komunikasi tidak langsung dicirikan oleh adanya penggunaan media tertentu.
Proses komunikasi interpersonal yang terjadi dikalangan wanita pelayan kafe sebenarnya
tidak jauh beda dengan komunikasi interpersonal pada umumnya, hanya saja mereka berada
pada lingkungan yang berbeda. Dimana mereka berada di tempat kerja yang berupa kafe.
Sebagai komunikator wanita pelayan kafe membuat suatu rangsangan untuk membuka suatu
komunikasi baik berupa sapaan atau pertanyaan kepada komunikan (pelayan kafe yang lain
dan pelanggan yang datang). Pesan atau informasi yang biasanya dijadikan bahan
pembicaraan adalah masalah pelanggan yang datang dan juga pribadi dari wanita pelayan
kafe yang lain, sehingga dengan adanya rangsangan tersebut komunikan akan memberikan
umpan balik secara langsung.
Peran komunikan sangat penting dalam hal mendengarkan atau menerima dan juga
menanggapi pesan dari seorang komunikator. Jika seorang komunikan mampu memberikan
kesan yang baik sebagai penerima pesan maka komunikatorpun akan memberikan respon
yang baik pula, hal ini juga tidak terlepas dari bagaimana cara seorang komunikator dalam
menyampaikan pesan agar dapat dengan mudah dipahami oleh komunikannya.
Pesan merupakan salah satu komponen dari komunikasi interpersonal. Pesan adalah apa
yang disampaikan oleh seorang komunikator kepada komunikan. Pesan merupakan
kumpulan dari lambang verbal maupun non verbal yang berisi ide, informasi, dan nilai dari
seorang komunikator. Pesan yang disampaikan oleh seorang komunikator dapat
mempengaruhi sikap atau respon seorang komunikan.
Dalam komunikasi antarpribadi atau komunikasi interpersonal, feed back dapat diketahui
dengan segera karena feed back tersebut akan terlihat sesaat setelah pesan yang disampaikan
telah diterima oleh komunikan. Adanya rasa kepedulian dan keterbukaan yang besar yang
didasari oleh beberapa faktor, diantaranya:
1. Sikap menghargai orang lain
2. Suasana emosional
3. Kesejajaran
Sehingga apabila mengacu pada hal diatas maka bisa dikatakan proses komunikasi
interpersonal wanita pelayan kafe dimulai dari komunikator yang memberikan pesan kepada
komunikan sehingga dapat menimbulkan umpan balik secara langsung dari wanita pelayan
kafe yang lain dan juga pelanggan yang datang.
16
3.2 Saran
Dari semua penjelasan yang telah disampaikan di atas, maka dapat disampaikan beberapa
saran yang mungkin dapat dijadikan pertimbangan dalam menentukan kebijakan mendatang,
yaitu:
1. Diharapkan bagi mahasiswa ilmu komunikasi agar lebih berperan aktif dalam
menganalisa dan mempraktekkan apa yang telah didapatkan di bangku perkuliahan, dan
apabila akan dilakukan penelitian lanjutan diharapkan agar bisa lebih mendalam lagi.
2. Diharapkan bagi masyarakat luas agar tidak memandang pelayan kafe sebagai pekerjaan
yang rendah, disamping itu sebagai pelayan kafe harus bisa mentaati peraturan yang
berlaku di lingkungan mereka untuk lebih bisa menciptakan hubungan yang harmonis
dengan sesama individu.
17
DAFTAR PUSTAKA
18