Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI


Untuk memenuhi tugas mata kuliah Komunikasi Bisnis jurusan ekonomi dan bisnis
program studi manajemen

Dosen pembimbing :
Dr. Ratna Wijayanti, S.E, M.M

Disusun oleh :
ASFIYATUN NISA’ NIM 2020110128

PRODI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS SAINS AL-QUR’AN JAWA TENGAH
WONOSOBO
2021
DAFTAR ISI

Daftar isi......................................................................................................................I
Kata pengantar............................................................................................................II
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................ 1
1.1 Latar belakang masalah........................................................................................... 1
1.2 Rumusan masalah................................................................................................... 3
1.3 Tujuan..................................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................. 5
2.1 Pendahuluan ........................................................................................................... 5
2.2 Tujuan komunikasi antar bisnis ............................................................................. 6
2.3 Gaya kepemimpinan .............................................................................................. 7
2.4 Kebutuhan manusia ................................................................................................ 9
2.5 Mendengarkan sebagai keahlian antarpribadi ........................................................ 11
2.6 Menghadapi relasi .................................................................................................. 11
2.7 Macam-macam tipe relasi ...................................................................................... 12
2.8 Beberapa tipe pengunjung ...................................................................................... 12
2.9 Menangani tamu/ relasi yang tidak diharapkan …………………………………. 12

2.10 Menghadapi keluhan relasi …………………………………………………….. 13

2.11 Membatalkan janju dengan relasi ……………………………………………… 14

2.12 Membuat catatan ………………………………………………………………. 14

2.13 Penjadwalan kembali …………………………………………………………… 14

2.14 Macam-macam tamu …………………………………………………………… 14

BAB III PENUTUP.................................................................................................... 16

3.1 Kesimpulan............................................................................................................ 16

3.2 Saran...................................................................................................................... 17

Daftar pustaka............................................................................................................ 18
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur  saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, sebagai pencipta atas
segala kehidupan yang senantiasa memberikan rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan
tugas makalah ini dengan judul “Komunikasi Antar Pribadi’’

Dalam kesempatan ini, saya juga ingin mengucapkan terima kasih dengan hati yang tulus
kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini  semoga Tuhan
senantiasa membalas dengan kebaikan yang berlipat ganda.

            Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak guna
perbaikan dan kelengkapan  penyusunan makalah ini. Harapan saya semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.

Wonosobo, April 2021

Asfiyatun Nisa’
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang masalah


Manusia sebagai pelaku komunikasi terbesar di dunia ini. Berubah sesuai perkembangan
zaman atau lebih popular dengan istilah ke-kontemporer-an. Perubahan-perubahan akan
menuntut kita untuk mempelajari lebih intens mengenai perubahan itu sendiri. Hal tersebut
dilakukan adalah agar kita lebih memahami mengenai hidup ini. Sama halnya dengan
perubahan yang terjadi dalam komunikasi.
Sebagai insan komunikasi, penting kiranya kita mempelajari mengenai fenomena yang
terjadi proses perubahan komunikasi dari dulu hingga saat ini. Tujuannya adalah agar
terwujudnya komunikasi efektif. Maka dari itu komunikasi antar pribadi sangat penting untuk
dibahas dalam makalah yang saya susun karena dengan terciptanya komunikasi antar pribadi
maka akan tercipta hubungan yang akrab antara komunikator dengan komunikan sehingga
tujuan yang ingin dicapai bersama akan terwujud.
Komunikasi selalu terjadi dalam setiap kehidupan manusia. Setiap kegiatan yang
dilakukan manusia merupakan refleksi dari kegiatan komunikasi, baik secara verbal maupun
nonverbal. Manusia berkomunikasi untuk menjalin hubungan dengan manusia lain.
Hubungan antar manusia dapat terjalin ketika manusia berinteraksi dengan manusia lain.
Sedangkan interaksi sosial harus didahului oleh kontak sosial dan komunikasi.
Meskipun teknologi komunikasi telah berkembang begitu rupa, akan tetapi tidak ada
satupun masyarakat modern yang mampu bertahan tanpa komunikasi. Manusia merupakan
makhluk sosial, karena itu kehidupan manusia selalu ditandai dengan pergaulan
antarmanusia, misalnya pergaulan dalam keluarga, lingkungan tetangga, sekolah, tempat
bekerja, organisasi sosial, dan lain-lain. Pergaulan manusia merupakan salah satu bentuk
peristiwa komunikasi dalam masyarakat. Hakikat pergaulan itu ditunjukkan antara frekuensi
pertemuan, jenis relasi, mutu interaksi diantara mereka, terutama faktor sejauh mana
keterlibatan dan saling mempengaruhi.
Komunikasi terdiri atas beberapa konteks. Salah satu konteks komunikasi yang berkaitan
langsung dengan hubungan antarmanusia adalah komunikasi interpersonal. Komunikasi
interpersonal adalah suatu kemampuan dalam membina hubungan yang baik antar manusia
yang satu dengan manusia yang lain. Melalui komunikasi interpersonal anda berinteraksi
dengan orang lain, mengenal mereka dan diri anda sendiri, dan mengungkapkan diri sendiri
kepada orang lain. Apakah dengan kenalan baru, kawan lama, kekasih atau anggota keluarga.
Melalui komunikasi interpersonal anda membina, memelihara, kadang-kadang merusak dan
ada kalanya memperbaiki hubungan pribadi anda.
Karena adanya pertentangan dengan lawan jenis yang sering berkembang selama akhir
kanak-kanak, maka mempelajari hubungan baru dengan lawan jenis berarti harus mula dari
nol dengan tujuan untuk mengetahui lawan jenis dan bagaimana harus bergaul dengan
mereka. Sedangkan pengembangan hubungan baru yang lebih matang dengan teman sebaya
sesama jenis juga tidak mudah.
1
Pada kehidupan sehari-harinya, pada umumnya siswa menggunakan sebagian besar
waktunya untuk bergaul dengan teman sebaya dari pada keluarga dan orang yang lebih
dewasa. Siswa lebih banyak berinteraksi dengan teman, baik di lingkungan sekolah maupun
di luar lingkungan sekolah. Mereka juga lebih suka membicarakan masalahnya dengan teman
sebaya dan cenderung lebih merasa nyaman bersama dengan teman. Bisa dikatakan bahwa
mempunyai teman adalah kebutuhan utama bagi siswa usia remaja.
Kemudian siswa sebagai remaja mempunyai rasa ingin tahu yang besar dan sangat erat
dengan dunia pergaulan. Dengan rasa ingin tahu tersebut, remaja selalu berusaha
memperoleh informasi-informasi yang ada di lingkungan masyarakat yang dapat menunjang
dalam pergaulan untuk membina hubungan yang baik dengan teman sebaya. Siswa tentunya
tidak ingin dianggap kurang pergaulan oleh teman sebayanya hanya karena tidak tahu
informasi yang berkembang. Melalui komunikasi dengan orang lain maka informasi dapat
diperoleh. Dengan demikian komunikasi dan informasi merupakan suatu hal yang saling
berkaitan.
Kemampuan komunikasi interpersonal yang baik juga diperlukan oleh siswa untuk
menyesuaikan dirinya tentu saja akan mudah untuk mendapatkan teman dimanapun ia
berada. Ketika berteman, tentu saja akan terjadi pertukaran informasi. Pengolahan informasi
secara tepat diperlukan siswa agar ia tidak salah dalam pergaulan, terutama dalam hal
mendapatkan teman yang baik. Untuk dapat hidup efektif orang harus hidup dengan cukup
informasi. Dengan demikian maka komunikasi dan pengawasan merupakan bagian hakiki
bagi hidup manusia, sebagaimana manusia merupakan bagian dari masyarakat.
Komunikasi merupakan suatu aktivitas dasar manusia, dengan adanya komunikasi
manusia dapat saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya baik dalam kehidupan
sehari-hari maupun di dalam dunia pekerjaan. Komunikasi tidak dapat dipungkiri bagi
manusia begitu pun didalam suatu lembaga atau organisasi, dengan adanya komunikasi yang
baik organisasi akan berjalan lebih lancar sesuai yang akan di inginkan dan akan
mendapatkan keberhasilan yang luar biasa dan begitu juga sebaliknya, jika komunikasi tidak
baik maka akan terdapat keburukan dalam kerja, terlebih lagi akan terjadinya tidak teraturnya
dalam struktur organisasi.
Sebagian besar atau komunikasi hal yang paling sering diperbincangkan, bukan hanya di
kalangan ilmuan komunikasi melainkan di kalangan awam juga menyangkut tentang
pembicaraan komunikasi, sehingga kata komunikasi itu sendiri banyak mempunyai arti di
dalam persepsi-persepsi masyarakat. Pendek kata, istilah komunikasi sedemikian lazim di
kalangan kita semua meskipun setiap orang mengartikan komunikasi secara berlainan tetapi
mempunyai makna yang hampir serupa.
Komunikasi berasal dari Bahasa latin yang berarti “pemberitahuan” atau pertukaran
pikiran. Dengan demikian secara umum komunikasi terdapat unsur-unsur kesamaan makna
agar terjadi pertukaran pikiran atau pengertian antara komunikator dengan komunikan, tujuan
dari komunikasi tersebut adalah untuk tercapainya suatu pengertian antar dua belah pihak
atau menyamakan makna pesan yang telah disampaikan oleh beberapa banyak persepsi yang
di terima oleh komunikator.
Dengan sedikit gambaran tentang komukasi, maka penulis akan lebih terfokus dan
tertarik kepada pembahasan komunikasi interpersonal, dimana komunikasi interpersonal
2

telah lama di kenal sebagai dasar komunikasi yang efektif untuk keberhasilan suatu lembaga
atau organsisasi, oleh karena itu perlu bagi seorang pemimpin harus memahami konsep-
konsep dasar dari komunikasi agar dapat memahami mengelola suatu lembaga atau
organisasi dengan efektif.
Dian Indriati, SH menyebutkan bahwa komunikasi interpersonal sangat penting untuk
digunakan dalam suatu lembaga atau instansi pemerintahan, karena dengan efektifnya
komunikasi interpersonal akan menimbulkan suatu kegiatan yang lebih positif dan menjaga
suatu keakraban di setiap pegawai.
Komunikasi interpersonal sangat dipengaruhi oleh konsep diri pada perilaku manusia itu
sendiri, bagaimana cara memandang diri sendiri dan bagaimana orang lain memandang dan
dapat mempengaruhi interaksi dengan orang lain. Komunikasi interpersonal mempengaruhi
komunikasi dan hubungan dengan orang lain.
Komunikasi interpersonal adalah proses pertukaran informasi di antara seseorang dengan
paling kurang di antara dua orang yang dapat langsung balikannya. Dengan bertambahnya
orang yang terlibat berkomunikasi maka akan bertambah persepsi orang dalam kejadian
komunikasi sehingga akan bertambahlah kompleks komunikasi tersebut. Komunikasi
interpersonal adalah membentuk hubungan dengan orang lain.
Kepuasan komunikasi di dalam suatu kembaga atau organisasi menurut Redding adalah
semua tingkat kepuasan seorang karyawan mempersepsi lingkungan komunikasi secara
keseluruhan, konsep kepuasan mencakup untuk memperkaya ide iklim komunikasi kepada
kepuasan anggota organisasi atau karyawan terhadap informasi yang tersedia. Kepuasan
menunjukkan bagaimana informasi yang tersedia memenuhi persyaratan karyawan akan
tuntunan bagi informasi akan diproses dan direspon yang menerima, komunikasi ini jelas di
pengaruhi oleh persepsi bagaimana baiknya aktivitas komunikasi dari suatu lembaga untuk
memuaskan pribadi.
Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa komunikasi interpersonal
adalah pengiriman pesan dari komunikator ke komunikan dengan efek dan umpan balik
langsung untuk mengetahui apakah pesan yang dikirimkan itu berdampak positif atau negatif.
Dialog adalah bentuk komunikasi antarpribadi yang menunjukkan adanya interaksi. Mereka
yang terlibat komunikasi bentuk ini berfungsi ganda, masing-masing menjadi pembicara dan
pendengar secara bergantian. Dalam proses komunikasi dialogis nampak adanya upaya dari
para pelaku komunikasi untuk terjadinya pengertian bersama.

1.2 Rumusan masalah


1. Apa yang menjadi tujuan komunikasi antar pribadi?
2. Ada berapa macam-macam gaya kepemimpinan?
3. Apa saja yang menjadi kebutuhan manusia?
4. Bagaimana cara menghadapi relasi?
5. Ada berapa macam tipe relasi?
6. Ada berapa tipe pengunjung?
7. Bagaimana cara menangani tamu/ relasi yang tidak diharapkan?
8. Bagaimana cara menghadapi keluhan relasi?
3
9. Bagaimana cara membatalkan janji dengan relasi?
10. Bagaimana membuat catatan yang baik?
11. Ada berapakah macam tamu?
1.3 Tujuan
1. Agar mengerti tujuan komunikasi antar pribadi
2. Mengetahui macam-macam gaya kepemimpinan
3. Mengerti akan kebutuhan manusia
4. Mengetahui cara menghadapi relasi
5. Mengetahui macam tipe relasi
6. Mengetahui tipe pengunjung
7. Mengetahui cara menangani tamu/ relasi yang tidak diharapkan
8. Mengetahui cara menghadapi keluhan relasi
9. Mengetahui cara membatalkan janji dengan relasi
10. Mengetahui cara membuat catatan yang baik
11. Mengetahui macam-macam tamu

4
BAB 2
PENJELASAN
2.1 Pendahuluan
Setiap individu dalam suatu organisasi (bisnis maupun nonbisnis) dalam kehidupan
sehari-harinya tidak dapat dilepaskan dengan dunia komunikasi. Salah satu jenis komunikasi
adalah komunikasi antar pribadi (interpersonal communications). Yang dimaksud komunikasi
antar pribadi adalah komunikasi yang dilakukan antara seseorang dengan orang lain dalam suatu
masyarakat atau organisasi (bisnis dan nonbisnis), dengan menggunakan media komunikasi
tertentu dan Bahasa yang mudah dipahami (informal) untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

2.2 Tujuan komunikasi antar pribadi


Ada beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam komunikasi antar pribadi, antara lain:
a. Menyampaikan informasi
Ketika berkomunikasi dengan orang lain, tentu saja seseorang memiliki berbagai
macam tujuan dan harapan. Salah satu diantaranya adalah untuk menyampaikan
informasi kepada orang lain, agar orang tersebut mengetahui sesuatu. Sebagai contoh
seseorang menyampaikan informasi kepada temannya bahwa akan diselenggarakan
pameran elektronik pada tanggal 4 hingga Agustus 2020 di gedung wisata dura
Yogyakarta. Mengapa pesan tersebut perlu disampaikan kepada orang lain?. Salah satu
alasannya adalah bahwa temannya tersebut adalah salah seorang penggemar dunia
elektronik, sehingga sangatlah sayang kalau kesempatan langka tersebut tidak
disampaikan kepadanya. Contoh lain adalah ketika seseorang menyampaikan informasi
kepada teman sejawat (sekantor) tentang rencana bersepeda santai ke objek wisata dieng
sekaligus untuk menyegarkan pikiran.
b. Berbagi pengalaman
Selain menyampaikan informasi, komunikasi antar pribadi juga memiliki tujuan
untuk saling membagi pengalaman pribadi kepada orang lain mengenai hal-hal yang
menyenangkan maupun hal-hal yang menyedihkan/ menyusahkan. Saling berbagi rasa ini
pada umumnya tidak disampaikan kepada setiap orang, tetapi hanya kepada seseorang
yang dapat dipercaya atau teman dekatnya saja. Ketika terpilih menjadi salah satu
pemenang kontes kreatifitas 2020 misalnya, maka seseorang dapat berbagi pengalaman
yang sangat berharga dengan orang lain tentang proses menuju sukses. Sebaliknya, ketika
sedang ditimpa suatu musibah, maka seseorang juga dapat saling berbagi pengalaman
pahitnya kehidupan dengan orang lain atau teman dekatnya.
c. Menumbuhkan simpati
Simpati adalah suatu sikap posotif yang ditunjukkan oleh seseorang yang muncul
dari lubuk hati yang paling dalam untuk ikut merasakan bagaimana beban derita,
5
musibah, kesedihan, dan kapiluan yang sedang dirasakan oleh orang lain. Komunikasi
dapat juga digunakan untuk menumbuhkan rasa simpati seseorang kepada orang lain.
Berbagai cara untuk menumbuhkan rasa simpati seseorang kepada orang lain antara lain
dapat dilakukan dalam bentuk dukungan moral, bantuan dana, obat-obatan, aneka barang
kebutuhan pokok, perlengkapan rumah, perlengkapan penerangan, bahan bangunan, dan
mejadi sukarelawan. Sebagai contoh, seorang karyawan suatu perusahaan dapat
menunjukkn rasa simpatinya dengan memberikan dukungan moral dan finansial kepada
teman-teman lainnya yang sedang berusaha menuntut hak-hak mereka kepada pihak
menejemen perusahaan yang dilakukan dengan cara berunjuk rasa dengan cara yang
simpatik, cara-cara yang baik (tidak anarkis).
d. Melakukan kerja sama
Tujuan komunikasi antar pribadi yang lainnya adalah untuk melakukan kerjasama
antara seseorang dengan orang lain untuk mencapai suatu tujuan tertentu atau untuk
melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi kedua belah pihak. Sebagai contoh, seseorang
melakukan kerjasama atau saling membantu antara seseorang dengan orang lain di dalam
menyelesaikan suatu pekerjaan tertentu. Adanya kerjasama yang baik antara seseorang
dengan orang lain tersebut akan semakin mempermudah dan mempercepat penyelesaian
suatu pekerjaan.
e. Menceritakan kekecewaan atau kekesalan
Komunikasi antarpribadi juga dapat digunakan seseorang untuk menceritakan rasa
kecewa atau kekesalan kepada orang lain. Pengungkapan segala bentuk kekecewaan atau
kekesalan secara tepat secara tidak langsung akan dapat mengurangi beban pikiran.
Dalam Bahasa jawa, orang yang sudah dapat mengungkapkan isi hatinya kepada orang
lain yang dianggap dapat membantu memberikan solusi, akan merasa “plong” atau lega,
seperti tidak ada beban pikiran dalam dirinya. Oleh karena itu, seringkali kita mendengar
saran (nasihat para orang tua atau sesepuh bahwa kalau seseorang sedang meghadapi
suatu permasalahan sebaiknya jangan disimpan di hati tetapi dapat disampaikan (curhat)
kepada orang lain secara tepat dan meminta saran bagi pemecahan masalah yang
dihadapi. Apabila setiap permasalahn yang ada disimpan sendiri, beban pikiran yang
ditanggung akan semakin berat dan semakin mempersulit dirinya. Selajutnya, kalau
seseorang beban pikirannya semakin berat, bukan tidak mustahil kalau ujung-ujungnya
mengarah pada sakit kejiwaan atau stress.
f. Menumbuhkan motivasi
Melalui komunikasi antarpribadi, seseorang dapat memotivasi orang lain untuk
melakukan sesuatu yang baik dan positif. Motivasi adalah dorongan yang kuat dari dalam
diri seorang untuk melakukan sesuatu. Pada dasarnya, seseorang cenderung untuk
melakukan sesuatu karena dimotivasi orang lain dengan berbagai cara, seperti pemberian
insentif yang bersifat finansial maupun nonfinansial, seperti pemberian pengakuan atas
prestasi kerjanya, dan memberikan penghargaan kepada orang lain.

2.3 Gaya kepemimpinan


6
Gaya kepemimpinan pada dasarnya merupakan suatu cara bagaimana seorang pemimpin
mempengaruhi, mengarahkan, memotivasi, dan mengendalikan bawahannya dengan cara-cara
tertentu, sehingga bawahan dapat menyelesaikan tugas pejerjaannya secara efektif dan efisien.
Dalam dunia bisnis, penerapan gaya kepemimpinan (leadership style) seseorang akan dapat
mempengaruhi sikap dan perilaku bawahannya (para karyawan/pegawai) dalam melakukan
pekerjaan mereka. Kepemimpinan dalam suatu organisasi terjadi karena interaksi antara tiga
komponen penting, yaitu manajer, karyawan, dan situasi atau kondisi lingkungan kerja tertentu.
Salah satu teori yang mampu memberikan gambaran gaya kepemimpinan seseorang adalah
teori X dan Y, Teori Ludlow dan Panton, Gaya kepemimpinan Situasional, dan beberapa
komponen penting dalam kepemimpinan inti (Core Leadership) yang perlu dimiliki oleh seorang
manager suatu organisasi baik bisnis maupun non bisnis.
a. Teori X dan Y (Douglas McGregor)
Teori X :
- Karyawan cenderung tidak suka (malas) bekerja, kalau mungkin menghindarinya.
- Karyawan ingin selalu diarahkan.
- Manajer harus selalu mengawasi kerja.
Teori Y :
- Karyawan suka bekerja.
- Karyawan yang memiliki komitmen pada tujuan organisasi akan dapat mengarahkan
dan mengendalikan dirinya sendiri.
- Karyawan belajar untuk menerima bahkan mencari tanggung jawab pada saat bekerja.

b. Empat gaya kepemimpinan


 Directing style
Pimpinan puncak yang menerapkan gaya ini cenderung mengambil sendiri semua
keputusan, karena pimpinan berasumsi bahwa para bawahan tidak bisa dipercaya
atau tidak mempunyai kemampuan. Selain itu, pimpinan juga berasumsi bahwa
para bawahan cenderung untuk menghindari pekerjaan, kurang inisiatif, serta
kurang bertanggungjawab. Oleh karena itu, maka bawahan harus diberitahu
dengan tegas tugas-tugasnya. Dalam perusahaan yang menerapkan gaya ini,
komunikasi dikontrol secara ketat oleh pimpinan, dengan demikian maka para
bawahan tidak diberi kesempatan untuk menyampaikan pendapat mereka.
Pimpinan puncak jug membatasi arus informasi baik antara para pekerja maupun
antara satu departemen dengan departemen yang lainnya.
 Coaching style
Seperti halnya dalam “directive style”, dalam “coaching style” pun pimpinan
puncak cenderung memberi pengarahan dan tugas-tugas yang harus dikerjakan
oleh para pekerja. Perbedaannya, dalam coaching style, manajemen berasumsi
bahwa para pekerja merupakan anggota tim yang bersedia untuk mengerjakan
tugas-tugasnya demi tercapainya tujuan organisasi. Dengan demikian, maka
7
manajemen bersedia untuk menerangkan alasan pengambilan suatu keputusan
kepada para pekerja. Selain itu, pimpinan puncak juga mau mendengarkan ide-ide
dan saran-saran yang datang dari para pekerja.
 Supporting style
Pimpinan berasumsi bahwa para pekerja mempunyai kemampuan dan motivasi
kerja yang tinggi. Meskipun manajemen yang menetapkan sasaran san tujuan,
manajemen mendelegasikan hak untuk mengambil
Keputusan operasional dan hak untuk memecahkan masalah sehari-hari kepada
bawahannya. Komunikasi dua arah antara bawahan dan atasan biasanyaa terjadu
secara terus menerus, baik arus komunikasi keatas maupun kebawah. Selain itu
juga anggota dibebaskan untuk membentuk saluran komunikasi informal.
 Delegating style (Ludlow dan Panton)
Pimpinan puncak memberikan kebebasan kepada pegawai untuk mengambil
keputusan dan menjalankan pekerjaan masing-masing. Pimpinan puncak hanya
memberikan pengarahan secara global tentang sasaran dan tujuan organisasi,
kemudian wewenang diberikan sepenuhnya kepada pekerja untuk menentukan
cara mencapai tujuan dan sasaran. Oleh karena para pekerja diberi kebebasan
sepenuhnya untuk memecahkan masalah yang mereka hadapi, maka para pekerja
terbiasa untuk bekerja sendiri, tanpa melakukan konsultasi dengan atasan. Sebagai
akibatnya pimpinan bisa merasa terisolasi dan kehilangan kontrol terhadap
jalannya operasi perusahaan.

c. Gaya kepemimpinan situasional (Harsey dan Blanchard)


 Ketrampilan analitis
Ketrampilan analitis (analytical skills) merupakan keterampilan yang harus
dimiliki oleh seorang manajer dalam melakukan evaluasi atau penilaian kinerja
bawahan (karyawan) dalam melaksanakan pekerjaan mereka. Seorang manajer
harus dapat mengevaluasi apakah kinerja bawahan semakin baik atau semakin
buruk dibandingkan dengan kinerja sebelumnya. Kalau kinerja karyawan
cenderung menurun, maka seorang manajer juga harus mampu memberikan
dorongan atau motivasi yang tepat agar mereka dapat melaksanakan tugas dengan
baik.
 Ketrampilan fleksibilitas
Penerapan gaya kepemimpinan kadang kala diterapkan secara kaku, tetapi dapat
juga diterapkan secara luwes tertanggung pada situasi dan kondisi yang ada.
Ketrampilan fleksibilitas (flexibility skills) merupakan ketrampilan yang harus
dimiliki seorang manajer dalam menerapkan gaya kepemimpinan dalam situasi
dan kondisi yang tepat berdasar hasil analisis yang tepat pula. Dalam situasi dan
kondisi yang berbeda, maka gaya kepemimpinan yang diterapkan dapat berbeda.
Sebagai contoh, jika pada awalnya seorang manajer menerapkan gaya
kepemimpinan directing, perkembangan yang terjadi menunjukkan bahwa
semangat kerja karyawan menjadi semakin baik, rasa tanggung jawab mulai
tumbuh, dan mereka dapat bekerja secara mandiri, sehingga dapat diterapkan gaya
8

kepemimpinan delegating.
 Ketrampilan komunikasi
Ketrampilan komunikasi (communication skills) merupakan ketrampilan yang
harus dimiliki oleh seorang manajer untuk menyampaikan ide atau gagasannya
kepada bawahnnya, termasuk bagaimana ia harus menjelaskan perubahan gaya
kepemimpinannya kepada bawahannya. Yang terpenting adalah bagaimana
mengkomunikasikan ide atau gagasan tersebut dengan jelas dan mudah dipahami
dengan baik oleh karyawan, sehingga dapat dihindarkan kesalahpahaman dalam
berkomunikasi.

2.4 Kebutuhan manusia


Setiap orang memiliki berbagai macam kebutuhan hidup dan kehidupan yanag berbeda,
mulai dari kebutuhan dasar manusia hingga kebutuhan yang tergolong kebutuhan mewah. Oleh
karena itu, muncullah berbagai macam teori yang mencoba mengupas secara tuntas fenomena
tentang aneka kebutuhan hidup manusia tersebut. Diantaranya adalah:
1. Teori hierarki kebutuhan (Abraham Maslow)
Salah satu teori motivasi yang terkenal dijelaskan oleh Abraham Maslow. Hierarki
kebutuhan maslow menjadi salah satu teori yang terkenal dan memiliki pengaruh besar.
Secara mendasar, maslow menjelaskan bahwa motivasi kita dioengaruhi oleh kebutuhan
tertentu.
Maslow pertama kali memperkenalkan konsep hierarki kebutuhan dalam makalahnya
tahun 1943 “A Theory of Human Motivation” dan bukunya yang berjudul Motivation and
Personality. Hierarki ini menunjukkan bahwa orang termotivasi untuk memenuhi
kebutuhan dasar sebelum beralih ke kebutuhuan lain yang lebih besar.
Sementara beberapa aliran pemikiran yang ada pada saat itu (seperti psikoanalisis dan
behaviorisme) cenderung berfokus pada perilaku bermasalah, Maslow jauh lebih tertarik
untuk belajar tentang apa yang membuat orang bahagia dan hal-hal yang mereka lakukan
untuk mencapai tujuan itu.
Sebagai seorang humanis, Maslow percaya bahwa orang-orang memiliki hasrat
bawaan untuk teraktualisasi diri, yaitu untuk menjadi apa yang mereka bisa. Namun,
untuk mencapai tujuan akhir ini, sejumlah kebutuhan yang lebih mendasar harus dipenuhi
seperti kebutuhan akan makanan, keamanan, cunta dan penghargaan.

 Kebutuhan fisiologis
Kebutuhan fisiologis dasar mungkin cukup jelas, ini termasuk hal-hal yang
oengting bagi kelangsungan hidup kita. Beberapa contoh kebutuhan fisiologis
meliputi:
1. Makanan
2. Air
3. Pernafasan
9
4. Homeostasis
Selain persyaratan dasar nutrisi, pengaturan suhu dan udara, kebutuhan fisiologis
juga mencakup hal-hal seperti tempat tinggal dan pakaian. Maslow juga
memasukkan reproduksi seksual pada tingkat hierarki kebutuhan ini karena sangat
penting untuk kengasungan hidup.
 Kebutuhan keamanan
Kebutuhan akan keamanan dan keselamatan menjadi yang utama. Orang ingin
kontrol dan ketertiban dalam hidup mereka, jadi kebutuhan akan keselamatan dan
keamanan ini berkontribusi besar pada perilaku di tingkat ini.
Beberapa kebutuhan dasar keamanan dan keselamatn meliputi:
1. Keamanan keuangan
2. Kesehatan dan kesehatan
3. Keselamatan dari kecelakaan dan cedera
Mencari pekerjaan, mendapatkan asuransi kesehatan dan perawatan kesehatan,
tabungan, dan pindah ke lingkungan yang lebih aman adalah semua cntoh
tindakan yang dimotivasi oleh kebutuhan keamanan dan keselamatan.
 Kebuthan sosial
Kebutuhan sosial dalam hierarki maslow mencakup hal-hal seperti cinta,
penerimaan, dan kepemilikan. Pada tingkat ini, kebutuhan akan hubungan
emosional mendorong perilaku manusia. Beberapa hal yang memenuhi kebutuhan
ini meliputi:
1. Pertemanan
2. Keluarga
3. Kelompok sosial
4. Kelompok masyarakat
Untuk menghindari masalah seperti kesepian, depresi, dan kecemasan, penting
bagi orang untuk merasa dicintai dan diterima oleh orang lain. Hubungan pribadi
dengan teman, keluarga, dan kekasih memainkan peran penting, seperti hanya
keterlibatan dalam kelompok agama, tim olahraga, klub buku, dan kegiatan
kelompok lainnya.
 Kebutuhan status
Pada kebutuhan ini, menjadi semakin penting untuk mendapatkan rasa
hormat dan penghargaan dari orang lain. Orang-orang memiliki kebutuhan untuk
mencapai hal-hal dan kemudian upaya mereka diakui.
Selain kebutuhan akan perasaan puas dan gengsi, kebutuhan penghargaan
mencakup hal-hal seperti harga diri dan nilai pribadi. Orang-orang perlu
merasakan bahwa mereka dihargai dan oleh orang lain dan merasa bahwa mereka
memberikan kontribusi kepada dunia. Partisipasi dalam kegiatan profesional,
prestasi akademik, partisipasi atletik atau tim, dan hobi pribadi semuanya dapat
10
berperan dalam memenuhi kebutuhan penghargaan.
Orang yang mampu memenuhi kebutuhan penghargaan dengan mencapai
harga diri yang baik dan pengakuan orang lain cenderung merasa yakin dengan
kemampuan mereka. Mereka yang kurang percaya diri dan menghargai orang lain
dapat mengembangkan perasaan rendah diri. Bersama-sama, penghargaan dan
tingkat sosial membentuk apa yang dikenal sebgai kebutuhan hierarki psikologis.

 Kebutuhan aktualisasi diri


Di puncak hierarki Maslow adalah kebutuhan aktualisasi diri. Maslow
menjelaskan, merujuk pada kebutuhan orang-orang untuk mencapai potensi penuh
mereka sebgaia manusia.

2. Teori dua-faktor (Herzberg) … F. Hygiene, F. Motivator


 Faktor ketidakpuasan
Sumber ketidakpuasan kerja: kondisi kerja, kebihakan perusahaan, supervisi, gaji,
hubungan dengan rekan kerja, status, keamanan kerja, kehidupan pribadi.
 Faktor kepuasan
Sumber kepuasan kerja: pekerjaan itu sendiri, tanggung jawab, pengakuan,
prestasi, promosi, pertumbuhan, pengembangan.

2.5 Mendengarkan sebagai keahlian antarpribadi


 Ketika komunikasi antar pribadi terjadi, maka mendengarkan memiliki peran
yang sangat penting bagi tercapainya suatu pemahaman yang benar dalam suatu
percakapan dengan orang lain.
 Mendengarkan merupakan kegiatan mendengar secara aktif dan dinamis yang
memerlukan suatu konsentrasi secara penuh dan utuh tanpa diinterupsi adanya
gangguan dalam berkomunikasi.

2.6 Menghadapi relasi


Menghadapi relasi bisnis merupakan salah satu tugas yang memiliki banyak
tantangan. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menangani relasi yang datang
dengan beraneka ragam persoalan. Biasanya perusahaan besar memiliki seorang resepsionis
yang tugasnya adalah berhubungan langsung dengan langganan. Disinilah peran penting
seorang resepsionis memberikan pengarahan terbaiknya kepada para relasi bisnis perusahaan
dengan tujuan untuk mencipatakan dan mempertahankan citra (image) yang baik, dan
biasanya para relasi manilai baik tidaknya suatu perusahaan dilihat dari pelayanan uang
diberikan oleh seorang resepsionis.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh seorang resepsionis yaitu:
1. Bersikaplah sopan, ramah, perhatian, dan sikap siap menolong.
2. Mengetahui mengenai pekerjaannya.
3. Mengetahui dengan pasti siapa dan apa kebutuhan relasi tersebut.
11
4. Berpakaian yang rapi.
5. Memiliki pengetahuan dalam mengenai relasi, dia harus tahu pasti dengan siapa relasi
harus berhubungan, bila orang yang dituju sedang tidak ada.
6. Jangan meninggalkan tamu, walaupun anda sedang sibuk. Kalau memang mendesak
katakanlah dengan sopan dan mintalah maaf sebelumnya.
7. Tersenyumlah.
8. Menghargai mereka.
9. Siap mendengarkan mereka.
10. Hafalkan dan sebut nama lawan bicara anda.
11. Sedikit bicara, banyaklah mendengarkan.
12. Berusaha memahami.

2.7 Macam-macam tipe relasi


1. Relasi yang datang karena sudah janji.
2. Relasi yang datang tanpa janji sebelumya, tetapi anda mengenalnya dan anda tahu
pasti bahwa bos anda mau menemuinya.
3. Relasi yang asing sama sekali dan tidak ada janji sebelumnya.

2.8 Beberapa tipe pengunjung


1. Pengunjung yang sering datang
2. Pengunjung yang tidak terlalu sering datang
3. Pengunjung yang sesekali saja datang

2.9 Menangani tamu atau relasi yang tidak diharapkan


Resepsionis atau sekretaris mungkin dapat instruksi bahwa atasan sedang tidak mau
diganggu oleh Mr. X. mungkin juga mendapat informasi umum, bahwa tidak diizinkan untuk
menerima seorang wiraniaga (personal selling), sumbangan sosial, uang keamanan dll. Lalu
bagaimana mengatasi hal ini?
1. Jika anda berbohong dan mengatakan bos sedang tidak ada, maka hal ini akan
menimbulkan keragu-raguan dan mungkin satu-dua jam lagi mereka akan datang lagi.
Lebih baik terus terang dan katakana bos lagi rapat atau ia sedang ada tamu sehingga
bos tidak mau diganggu.
2. Tanyakan apakah perlu di telpon kembali bila bos anda sudah tidak sibuk lagi?
Biasanya bila si tamu tidak berhasil menemuinya, maka ia akan mengerti bahwa hal
ini merupakan tanda bahwa bos tidak mau ditemui. Bagaimanapun anda harus
memperlakukan tamu tersebut dengan sopan.
3. Bila anda dikunjungi wiraniaga dan anda tahu bahwa bos pasti menolaknya. Anda
dapat menyarankan untuk meninggalkan kartu namanya bila sewaktu waktu bos
berminat dengan promosi tersebut, sehingga anda dengan mudah dapat
menghubunginya/ membuat suatu perjanjian.
4. Tanyakan identitasnya, sehingga bila sewaktu waktu perlu bisa dihubungi dengan
segera.
12

2.10 Menghadapi keluhan relasi


Biasanya para relasi mengeluhkan tentang produk yang rusak, pengiriman yang telambat
penulisan nama yang salah, pelayanan yang tidak menyenangkan, dan lain sebagainya.
Apa yang harus dilakukan:
1. Jangan panik, bersikaplah setenang mungkin
2. Jangan terbawa emosi, karena hal ini akan semakin menambah masalah
3. Tetap menjaga sikap familiar dan bersahabat
4. Yakinlah relasi bahwa anda siap menolong keluhannya
5. Dengarkan dengan baik
Tempatkan posisi anda sebagai pendengar yang baik, dengarkan semua keluhan
pelanggan anda, beri waktu mereka untuk mengaturnya hingga selesai. Jangan
berfikir untuk menyerang balik pelanggan anda, karena sesungguhnya dia tidak
menyerang anda secara personal. Karena situasinya disini adalah pelanggan anda
memiliki permasalahan dan lagi pelanggan anda merasa kecewa. Berikan feed back
positive ke pelanggan anda agar dia tahu bahwa permasalahannya didengar.
6. Ajukan pertanyaan dengan sopan
Untuk mendapatkan informasi lebih banyak dari pelanggan anda, anda boleh
mengajukan pertanyaan agar anda lebih mengerti perspektif pelanggan anda. Karena
dengan bertanya akan lebih mudah untuk menemukan solusi.
7. Tempat diri anda diposisi mereka pelanggan
Selaku pelaku usaha bisnis, tujuan anda ialah menyelesaikan masalah, tanpa berdebat.
Sebagai pelanggan mereka ingin anda dapat ikut merasakan permasalahan mereka
dan menunjukkan rasa empati anda dengan situasinya.
8. Memohon maaf
Saat pelanggan merasa anda memohon maaf dengan sungguh-sungguh, biasanya ini
akan lebih menetralkan situasi. Jangan berkilah dengan menyalahkan pihak lain.
Yang perlu anda lakukan hanya meminta maaf, tunjukkan bahwa anda benar-benar
menyesal atas ketidakpuasan yang mereka alami.
9. Tanyakan solusinya pada pelanggan
Meski mereka tahu atau tidak apa solusi yang terbaik atas permasalannya namun
tidak ada salahnya untuk menanyakan solusi atas ketidakpuasan pelanggan tersebut,
jika anda melakukan demikian akan mengurangi sedikit rasa kekecewaan mereka.
Jadikan pelanggan anda sebagai partner dalam menyelesaikan masalah.
10. Selesaikan masalah
Begitu anda mendapat komplain dari pelanggan segera selesaikan masalah tersebut.
Jika anda tidak mampu menyelesaikannya temukan orang yang dapat
menyelesaikannya. Jangan tunda kerjaan ini lakukan dengan segera agar pelanggan
anda tidak semakin kecewa. Tidak ada pelanggan yang memberikan komplain tanpa
terlebih dahulu memperhatikan bisnis anda, complain yang mereka berikan dapat
anda anggap sebagai kepedulian mereka terhadap anda. Teruslah mendengar segala
komplain dari pelanggan anda, dengan anda tunjukkan kepedulian terhadap komplain
13
pelanggan disaat itulah mereka ikut merasakan bahwa anda menghargai keberadaan
mereka sebagai pelanggan setia anda. Dan ingatlah bisnis anda tidak akan menjadi
apa-apa tanpa pelanggan anda.

2.11 Membatalkan janji dengan relasi


1. Bila telah ada janji dengan dua orang tamu atau lebih pada saat yang bersamaan maka
untuk keadaan tersebut beberapa perjanjian harus dibatalkan sesuai dengan keinginan
pimpinan.
2. Pembatalan janji dilakukan lewat surat tertulis, telegram, faximili ataupun telepon.
3. Bila keadaan darurat, misalnya bos tiba-tiba pergi mendadak sedangkan hari ini ada
janji dengan relasi maka anda dituntut sesegera mungkin menghubungi relasi dan
meminta maaf karena bos anda sedang tidak ada ditempat.
4. Cara anda meyakinkan sangat mempengaruhi keprcayaan langganan pada perusahaan
anda.

2.12 Membuat catatan


1. Tamu yang datang dengan perjanjian tentu saja mempunyai hak untuk didahulukan.
Karena itu penting sekali untuk membuat catatan, mengenai siapa saja yang memiliki
janji pada hari itu.
2. Jangan lupa mecocokkannya dengan kalender perjanjian bos anda, dan jangan lupa
selalu memeriksa setiap kegiatan dalam kalender bos setiap hari.
3. Sebaiknya anda memiliki buku catatan mengenai siapa saja tamu yang akan
berkunjung, kemudian konfirmasikan dengan bos anda.
4. Periksalah selalu catatan tersebut setiap akhir jam kantor, perjanjian mana saja yang
telah dilakukan dan mana yang belum.
5. Simpanlah buku catatan tersebut sehingga menjadi arsip, yang dapat menjadi bukti
untuk pertemuan selanjutnya.

2.13 Penjadwalan kembali


1. Bila tiba-tiba bos anda tidak bisa ke kantor karena sakit, atau sedang pergi keluar
negeri selama beberapa hari maka anda harus cepat menghubungi semua relasi yang
telah membuat janji dengan bos dan buatlah penjadwalan janji ulang kapan bos anda
bisa ditemui.
2. Bila bos anda lupa dengan janji, maka anda harus menerangkan alasannya secara
bijksana, mintalah maaf dan buatlah perjanjian baru lagi.

2.14 Macam-macam tamu


1. Bila anda mendapatkan kunjungan seorang tamu yang cacat fisik, tuli atau bisu,
maka anda dituntut untuk berbicara pelan, jelas dan perhatikan saat dia berbicara.
Berikan kesempatan untuk membaca gerakan mulut anda atau menuis informasi
yang dibutuhkannya.
2. Bila kedatangan tamu dari daerah lain dan anda kesulitan berkomunikasi dengannya,
mintalah bantuan seseorang yang mampu berbicara bahasa asing tersebut.
14
3. Berbicaralah dengan pelan pada saat menjawab, apabila memungkinkan gunakanlah
Bahasa tangan (isyarat). Dengarkanlah dengan sabar apa yang relasi bicarakan.
15
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Komunikasi antar pribadi atau komunikasi interpersonal adalah proses penyampaian dan
penemrimaan pesan antara pengirim pesan dengan penerima baik secara langsung maupun
tidak langsung. Komunikasi dikatakan terjadi secara langsung apabila pihak-pihak yang
terlibat komunikasi dapat saling berbagi informasi tanpa melalui media. Sedangkan
komunikasi tidak langsung dicirikan oleh adanya penggunaan media tertentu.
Proses komunikasi interpersonal yang terjadi dikalangan wanita pelayan kafe sebenarnya
tidak jauh beda dengan komunikasi interpersonal pada umumnya, hanya saja mereka berada
pada lingkungan yang berbeda. Dimana mereka berada di tempat kerja yang berupa kafe.
Sebagai komunikator wanita pelayan kafe membuat suatu rangsangan untuk membuka suatu
komunikasi baik berupa sapaan atau pertanyaan kepada komunikan (pelayan kafe yang lain
dan pelanggan yang datang). Pesan atau informasi yang biasanya dijadikan bahan
pembicaraan adalah masalah pelanggan yang datang dan juga pribadi dari wanita pelayan
kafe yang lain, sehingga dengan adanya rangsangan tersebut komunikan akan memberikan
umpan balik secara langsung.
Peran komunikan sangat penting dalam hal mendengarkan atau menerima dan juga
menanggapi pesan dari seorang komunikator. Jika seorang komunikan mampu memberikan
kesan yang baik sebagai penerima pesan maka komunikatorpun akan memberikan respon
yang baik pula, hal ini juga tidak terlepas dari bagaimana cara seorang komunikator dalam
menyampaikan pesan agar dapat dengan mudah dipahami oleh komunikannya.
Pesan merupakan salah satu komponen dari komunikasi interpersonal. Pesan adalah apa
yang disampaikan oleh seorang komunikator kepada komunikan. Pesan merupakan
kumpulan dari lambang verbal maupun non verbal yang berisi ide, informasi, dan nilai dari
seorang komunikator. Pesan yang disampaikan oleh seorang komunikator dapat
mempengaruhi sikap atau respon seorang komunikan.
Dalam komunikasi antarpribadi atau komunikasi interpersonal, feed back dapat diketahui
dengan segera karena feed back tersebut akan terlihat sesaat setelah pesan yang disampaikan
telah diterima oleh komunikan. Adanya rasa kepedulian dan keterbukaan yang besar yang
didasari oleh beberapa faktor, diantaranya:
1. Sikap menghargai orang lain
2. Suasana emosional
3. Kesejajaran
Sehingga apabila mengacu pada hal diatas maka bisa dikatakan proses komunikasi
interpersonal wanita pelayan kafe dimulai dari komunikator yang memberikan pesan kepada
komunikan sehingga dapat menimbulkan umpan balik secara langsung dari wanita pelayan
kafe yang lain dan juga pelanggan yang datang.
16

3.2 Saran
Dari semua penjelasan yang telah disampaikan di atas, maka dapat disampaikan beberapa
saran yang mungkin dapat dijadikan pertimbangan dalam menentukan kebijakan mendatang,
yaitu:
1. Diharapkan bagi mahasiswa ilmu komunikasi agar lebih berperan aktif dalam
menganalisa dan mempraktekkan apa yang telah didapatkan di bangku perkuliahan, dan
apabila akan dilakukan penelitian lanjutan diharapkan agar bisa lebih mendalam lagi.
2. Diharapkan bagi masyarakat luas agar tidak memandang pelayan kafe sebagai pekerjaan
yang rendah, disamping itu sebagai pelayan kafe harus bisa mentaati peraturan yang
berlaku di lingkungan mereka untuk lebih bisa menciptakan hubungan yang harmonis
dengan sesama individu.

17
DAFTAR PUSTAKA

Wijayanti, ratna. 2021. Komunikasi Bisnis. Wonosobo: LP3M-PB UNSIQ Wonosobo.


https://arykapenginspirasiorang.blogspot.com/2015/10/makalah-komunikasi-antar-pribadi.html?
m=1
http://digilib.uinsby.ac.id/2363/4/Bab%201.pdf
https://journal.iainlangsa.ac.id/index.php/hikmah/article/download/400/269
http://www.indopositive.org/2019/08/5-tingkatan-dalam-teori-hirarki.html?m=1
https://www.kompasiana.com/69kuncoroadi/7-tips-membangun-relasi-yang-
baik_550ae58a8133117713b1e468
https://turboly.com/blog/2017/02/TIPS-MENGHADAPI-KOMPLAIN-PELANGGAN.html
http://digilib.uinsby.ac.id/10736/8/bab%205.pdf

18

Anda mungkin juga menyukai