Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

MODERASI BERAGAMA OLEH AKTIVIS BEM DI PERGURUAN TINGGI


UNIVERSITAS ISLAM MALANG

Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Agama Islam V (Aswaja)

Dosen Pembimbing :
Khoiron, S.AP, M.IP

Disusun Oleh :

Kelompok 1

1. Fifi Maulida (217010720)


2. Diana Lestari (21701072032)
3. Agung Seto (21701072034)
4. Fenny Putri Arfany (21701072037)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS ISLAM MALANG

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta
taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang moderasasi beragama oleh
aktivis BEM di perguruan tinggi Universitas Islam Malang dengan baik meskipun banyak
kekurangan didalamnya. Dan kami juga berterima kasih kepada Bapak Khoiron, S.AP, M.IP
selaku dosen mata kuliah Agama Islam 5 (Aswaja) yang telah memberikan tugas ini kepada
kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai Aswaja. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah
ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya
kritik, saran, dan usulan demi perbaikan makalah yang kami buat di masa yang akan datang.
Mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat di pahami oleh siapapun pembacanya khususnya
Mahasiswa Universitas Islam Malang. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan
kata-kata yang kurang berkenang dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari
anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.

Malang, 4 Januari 2020

Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Dalam menapaki kehidupan modern kader Ahlusssunnah Wal Jamaah Nahdliyah di masa
depan harus selalu tanggap mampu menguasai dan membawa perubahan juga kemajuan besar
bagi peradaban dunia. Tidak hanya itu, kader Ahlusssunnah Wal Jamaah juga harus menguasai
al-quran, hadis, dan pemikiran para pemikir Islam dalam semua bidang, karena Ahlusssunnah
Wal Jamaah adalah golongan yang mengikuti sunnah Nabi, khulafâ’ al-râsyidîn, dan golongan
mayoritas umat (al-sawâdu al-a’dham). Mengikuti jejak pemikiran dan perjuangan KH. Abdul
Wahid Hasyim, KH. Abdurrahman Wahid, KH. Ahmad Shidiq, KH. Ali Ma’shum, KH. MA.
Sahal Mahfudh, KH. Musthofa Bisyri, dan KH. Sa’id Aqil Siradj adalah langkah terbaik untuk
mengembangkan Ahlusssunnah Wal Jamaah secara dinamis dan produktif.
Menurut KH. Said Agil Siradj, Ahlussunnah Waljamaah adalah orang-orang yang memiliki
metode berfikir keagamaan yang mencakup semua aspek kehidupan yang berlandaskan atas
dasar-dasar moderasi, menjaga keseimbangan, dan toleransi. Baginya Ahlussunnah Waljamaah
harus diletakkan secara proporsional, yakni Ahlussunnah Waljamaah bukan sebagai mazhab,
melainkan sebuah pendekatan berpikir tertentu yang digariskan oleh sahabat dan para muridnya
yang memiliki intelektualitas tinggi dan relatif netral dalam menyikapi situasi politik ketika itu.
Jika aswaja dipahami dengan benar dan menjadi acuan bertindak dalam kehidupan maka akan
mampu memfilter pengaruh globalisasi dan masuknya budaya luar yang dapat memicu
munculnya sikap adopsi budaya yang negatif seperti tidak toleran terhadap perbedaan,
kekerasan, dan berbagai macam bentuk sikap negatif lainnya yang kesemuanya dapat menodai
karakter kelompok Islam aswaja yang dikenal memiliki sikap kearifan, moderat, menghargai
budaya lokal, menghargai perbedaan dan anti kekerasan. Namun harus diakui bahwa kelahiran
Ahlussunnah Waljamaah tidak terlepas dari pengaruh tuntutan realitas sosio-kultural dan sosio-
politik yang melingkupinya. Apalagi dalam kehidupan mahasiswa di lingkungan kampus.
Untuk mengenal hal itu lebih jauh, dalam makalah ini kita akan menjelaskan beberapa istilah
utama yang diambil dari Al Qur’an dan Hadits dalam menggambarkan karakteristik Ahlus
sunnah wal jama’ah sebagai landasan dalam bermasyarakat yakni sebuah gerakan untuk
mengembangkan identitas dan karakteristik anggota Nahdlatul ‘Ulama dengan pengaturan nilai-
nilai mulia dari konsep keagamaan Nahdlatul ‘Ulama antara lain At-Tawassuth, Al I’tidal, At-
Tasamuh dan At-Tawazun dalam kacamata para aktivis kampus Universitas Islam Malang yang
merupakan cerminan dari masyarakat kampus yang menerapkan Ahlusssunnah Wal Jamaah.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana pandangan Aswaja menurut para aktivis di kampus Universitas Islam
Malang?
2. Bagaimana pandangan Tawassuth menurut para aktivis di kampus Universitas Islam
Malang?
3. Bagaimana pandangan Tasamuh menurut para aktivis di kampus Universitas Islam
Malang?
4. Bagaimana pandangan I’tidal menurut para aktivis di kampus Universitas Islam Malang?
5. Bagaimana pandangan Tawazun menurut para aktivis di kampus Universitas Islam
Malang?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pandangan Aswaja menurut para aktivis di kampus Universitas Islam
Malang?
2. Untuk mengetahui pandangan Tawassuth menurut para aktivis di kampus Universitas
Islam Malang?
3. Untuk mengetahui pandangan Tasamuh menurut para aktivis di kampus Universitas
Islam Malang?
4. Untuk mengetahui pandangan I’tidal menurut para aktivis di kampus Universitas Islam
Malang?
5. Untuk mengetahui pandangan Tawazun menurut para aktivis di kampus Universitas
Islam Malang?

1.4 Manfaat
1. Dari hasil diskusi dan menggali informasi diharapkan pembaca mampu menguasai
pengertian aswaja secara mandiri
2. Dari hasil diskusi dan mengidentifikasi diharapkan pembaca mampu mengetahui prinsip-
prinsip aswaja secara teliti dan cermat
3. Dari hasil diskusi dan penalaran diharapkan pembaca mampu menerapkan prinsip prinsip
dan nilai-nilai yang terkandung dalam aswaja dalam kehidupan sehari-hari dengan baik
dan benar
Profil Lokasi Riset

Universitas Islam Malang (UNISMA) merupakan salah satu perguruan tinggi terpercaya
di Malang yang patut menjadi pilihan masyarakat untuk membina putra-putrinya, dididik
menjadi sarjana paripurna dengan bekal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta Seni (IPTEKS)
yang Islami. Perguruan tinggi yang berdiri sejak 27 Maret 1981 ini, dibidangi dan diprakarsai
oleh para tokoh Ulama’, Cendekiawan Muslim dan para pakar pakar pendidikan yang keahlian
dan ketokohannya sudah dikenal di lingkungan regional, nasional, dan internasional.

Malang dikenal sebagai kota pendidikan, kota perdagangan dan pariwisata. Kampus
Unisma berlokasi di pusat kota Malang ini menempati posisi strategis untuk tempat belajar yang
nyaman, asri, dan menyenangkan. Saat ini Unisma memiliki 10 Fakultas dengan 20 Program
Studi Sarjana (S1), 9 Program Magister (S2), dan 1 Program Studi Doktor (S3) yang
dikembangkan secara qualified, profesional, modern melalui pendekatan link and match sesuai
kompetensi bidang ilmu untuk menghadapi era global. Setiap program studi memiliki Program
Unggulan yang sesuai dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta kebutuhan
pasar.

Keberadaan Univeristas Islam Malang diawali oleh adanya keinginan para tokoh
masyarakat, ulama dan cendekiawan muslim dikalangan Nahdlatul Ulama di kota Malang untuk
mendirikan suatu Perguruan Tinggi Islam yang besar, berkualitas dan mandiri. Untuk
mewujudkan cita-cita tersebut, pada tanggal 27 Maret 1981 berdirilah Yayasan Sunan Giri
(sekarang berubah menjadi Yayasan Universitas Islam Malang) yang berkedudukan di Jalan MT.
Haryono No.193 Malang.

Berdirinya UNISMA dipelopori oleh para Sarjana Muslim yang berhaluan Ahlussunnah
wal Jama'ah. Para Sarjana Muslim tersebut sepakat untuk membentuk Panitia Sembilan yang
bertugas menangani konsep dan bentuk teknis dalam rencana pendirian Perguruan Tinggi.
Sebagai cikal bakal berdirinya Unisma adalah Fakultas Tarbiyah. Terbentuknya Fakultas
Tarbiyah, diawali dengan berdirinya Akademi Pendidikan Ilmu dan Agama Islam (APIA) yang
selanjutnya berubah menjadi Fakultas Tarbiyah Watta'lim (FTT) Universitas Nahdlatul Ulama
(UNU).
Hal ini dikukuhkan dengan SK. Menteri Agama RI nomor: 16/1963 tanggal 12 Januari
1963 yang menyatakan Ijasah Sarjana Muda FTT UNU Malang diakui sama dengan Ijazah
Sarjana Muda Institut Agama Islam Negeri. Pada tahun 1968 nama UNU Malang diubah menjadi
UNSURI Jawa Timur dan berkedudukan di Surabaya dan memiliki beberapa fakultas yang ada
di Malang, antara lain Fakultas Tarbiyah, Fakultas Pertanian, Fakultas Hukum dan Pengetahuan
Masyarakat. Pada tahun 1971 Fakultas Tarbiyah Wata'lim (UNU) berubah menjadi Fakultas
Tarbiyah UNSURI.

Ketika Yayasan Universitas Islam Sunan Giri Malang berdiri, maka Fakultas Tarbiyah
dan Fakultas Pertanian UNSURI bergabung menjadi salah satu fakultas di Universitas Islam
Malang.

Sejak tanggal 7 Oktober 1983 UNISMA mendapat status Terdaftrar untuk program
pendidikan Sarjana Muda dengan SK. Mendikbud RI no 0425/1983 Untuk Fakultas hukum
(Jurusan Keperdataan, Pidana dan Administrasi Negara), Fakultas Pertanian (jurusan Budidaya
Pertanian, Sosial Ekonomi Pertanian), Fakultas Peternakan (jurusan Produksi Ternak), Fakultas
Teknik (Jurusan Sipil, mesindan elektro), Fakultas Ekonomi (jurusan Manajamen dan
Akuntansi), Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (Jurusan Pendidikan Bahasa dan Satra
Indonesia serta Pendidikan Matematika), Fakultas Ilmu Administrasi pada 27 Maret 1983 ini
mulai beroperasi dengan jurusan Administrasi Negara dan Administrasi Niaga. Sejak 31 Maret
2005 Universitas Islam Malang telah membuka Fakultas Kedokteran dengan konsentrasi pada
keanekaragaman hayati sebagai penunjang pengobatan

Sejak Yayasan Universitas Islam Malang berdiri hanya mempunyai satu bidang garapan
yaitu bidang pendidikan, namun hingga menginjak usianya yang ke 20, mengalami
perkembangan yang cukup pesat, ditandai dengan Yayasan Universitas Islam Malang telah
mampu mengembangkan bukan hanya dalam bidang pendidikan saja melainkan juga sektor-
sektor di luar pendidikan.
Fakultas

Kampus Unisma

 Fakultas Agama Islam


o Prodi Pendidikan Agama
o Prodi Ahwal Al Syakhsyiyah
o Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtida'iyah (PGMI)
o Prodi Pendidikan Guru Roudlotul Athfal (PGRA)
o . Prodi Pendidikan Bahasa Arab
 Fakultas Ekonomi dan Bisnis
o Prodi Manajemen
o Prodi Akuntansi
o Prodi Perbankan Syari'ah
 Fakultas Hukum
o Prodi Ilmu Hukum
 Fakultas Ilmu Administrasi
o Prodi Administrasi Publik
o Prodi Administrasi Bisnis
 Fakultas Kedokteran
o Prodi Pendidikan Dokter
o Prodi Farmasi
 Fakultas Keguruan & Ilmu Pendidikan
o Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
o Prodi Pendidikan Matematika
o Prodi Pendidikan Bahasa Inggris
 Fakultas MIPA
o Prodi Biologi
 Fakultas Pertanian
o Prodi Agro Teknologi
o Prodi Agribisnis
 Fakultas Peternakan
o Prodi Ilmu Peternakan
 Fakultas Teknik
o Prodi Teknik Sipil
o Prodi Teknik Mesin
o Prodi Teknik Elektro
 Pasca Sarjana
o Magister Pendidikan Agama Islam
o Magister Hukum Islam
o Magister Manajemen
o Magister Pendidikan Bahasa Indonesia
o Magister Pendidikan Bahasa Inggris
o Magister Ilmu Administrasi
o Magister Kenotariatan
o Magister Peternakan
o Program Doktor Pendidikan Islam Multikultural
 Politeknik

Fasilitas
Universitas Islam di Malang ini menyediakan berbagai sarana prasarana untuk memfasilitasi
kegiatan perkuliahan maupun kegiatan para mahasiswanya. Adapun beberapa fasilitas tersebut
seperti:

1. Gedung Perkuliahan
2. Lab Fisika
3. Lab Kimia
4. Lab Biologi
5. Lapangan
6. Perpustakaan
7. Kebun/Kandang Percobaan Pusat Pendanaan Syari'ah
8. Pengembangan Teknologi Tepat Guna
9. Aswaja Center
10.Masjid Kampus “Ainul Yaqin”
11. Rumah Sakit Islam UNISMA Malang
DATA RISET

NARASUMBER 1

Nama : Ahmad Saifulloh

Angkatan : 2016

Semester : 7D

NPM : 21601073111

Jurusan : Pendidikan Bahasa Inggris

Jabatan : Presiden Mahasiswa Universitas Islam Malang 2018-2019

Hasil wawancara kelompok kami dengan saudara Saiful adalah untuk prinsip yang pertama yaitu
Tawazun menurut beliau berarti keseimbangan.

Untuk prinsip kedua, tasamuh ialah bermakna umum toleransi. Ia menjelaskan bahwa ia bergerak
dibidang kepemimpinan mahasiswa dimana BEM universitas ini menaungi semua organisasi
intra yang ada di kampus, maka penerapan toleransinya dalam hal perbedaan pendapat,
perbedaan pemikiran dan perbedaan ideologi dari masing-masing orang dan organisasi. Sebagai
pemimpin harus menerima segala masukan dan tidak memihak dan menerapkan prinsip tasamuh.
Tetapi bagi beliau, kampus masih kurang toleran dalam menghadapi mahasiswa yang
menggunakan cadar atau dalam hal berpakaian. Karna bagi beliau itu adalah hak setiap orang
tapi kampus malah membatasi. Padahal sejatinya NU adalah toleran.

Prinsip ketiga, tawasuth yaitu bersifat tengah-tengah, artinya tidak memihak. Penerapannya di
kampus adalah karena beliau menjabat sebagai presiden mahasiswa, sudah merupakan kewajiban
beliau untuk tidak memihak golongan, kelompok, teman tertentu, terutama dalam mengambil
kebijakan atau keputusan.

Sedangkan I’tidal, yaitu bersifat adil atau tegak lurus, contoh penerapannya misalkan pada satu
kebijakan, dan kebijakan itu tidak condong kepada pihak A atau pihak B. Atau mengambil
sesuatu keputusan yang tidak memberatkan pihak A dan pihak B. Contohnya pada kasus SPP.
Dimana yang sudah membayar akan mendapatkan kelas. Memang itu sudah adil bagi beberapa
kelompok yang mampu, tapi bagi mereka yang tidak mampu, itu tidak adil. Karena jika bicara
tentang pendidikan dan keuangan, harus berbeda dan dipisahkan. Mahasiswa umumnya belajar,
mengerjakan Tugas, laporan dan lain sebagainya. Tapi kalau sudah bicara keuangan, kita
membahas background mahasiswa, siapa orang tuanya dan darimana asalnya. Dan menurut
beliau, ini adalah dua hal yang tidak bisa disatukan. Jadi masih harus adanya tekanan dalam hal
modernisasi terutama dalam hal pembayaran SPP. Dan dalam menghadapi hal itu, meski
sebenarnya bukan tugas dari BEM U sendiri, bagi beliau itu adalah tugas setiap orang yang ada
di unisma dan mahasiswa aktiv dia juga wajib ikut serta dalam hal itu. Bukan hanya tugas dari
para pimpinan yang memiliki jabatan di kampus. Semuanya memiliki wewenang untuk
memberikan solusi atau arahan apabila ada yang tidak adil dan tidak sesuai. Sangat dianjurkan
untuk sebaiknya bersuara karena ini adalah negara demokrasi.

Sebagai seorang aktivis kampus, beliau sudah dapat menerapkan keempat prinsip tersebut.
Bahkan beliau menjelaskan bahwa menurut pendapat beliau, kampus juga sudah menerapkan
meski ada sebagian yang belum. Mungkin bagi para pimpinan dengan segala pertimbangannya,
yang tidak dipikirkan hanya dalam hitungan jam, itu dianggap sudah. Namun mungkin bagi
deretan bawahan, itu belum. Bahkan mendeskriminasi beberapa golongan.

Tapi jauh dari itu semua bagi beliau dasar hukum Aswaja jika digabungkan dengan kemajuan
teknologi, maka terbentuklah Universitas Islam Malang yang sangat bagus dengan pesatnya
tingkat pembangunan dan cita-cita menjadi world classs university untuk membawa ajaran-
ajaran NU. Meski dalam perjalanannya masih banyak lika-liku yang perlu diperbaiki.
NARASUMBER 2

Nama : Muhammad Qory Fauzi

Angkatan : 2017

Semester : 5B

NPM : 21701032060

Jurusan : Agribisnis

Aktivis : Ketua PKPT IPNU Universitas Islam Malang 2018-2019

Hasil wawancara kelompok kami dengan saudara Fauzi adalah beliau menyebutakan bahwa
definisi dari Ahlussunnah wal Jama’ah versi nya yaitu semua orang yang berjalan bersama
mengikuti ajaran Rasulullah dan para sahabat untuk menuju kebenaran.

Tawazun menurut beliau adalah tidak berat sebelah, tidak kelebihan dan kekurangan.

Untuk prinsip kedua, tasamuh ialah mengerti dan menghargai sikap pendirian dan kepentingan
pihak lain tanpa mengorbankan pendirian dan harga diri, bersedia berbeda pendapat, baik dalam
masalah keagamaan. Intinya bersikap toleransi terhadap sesama. Contohnya dalam rapat. Jika
menemukan perbedaan pendapat harus saling menghargai tidak saling menjatuhkan.

Prinsip ketiga, tawasuth yaitu maksudnya bisa menempatkan diri dalam berbagai masalah dan
keadaan untuk mencapai kebenaran yang seimbang. Tidak kekiri dan tidak kekanan. Tidak berada
di pihak tertentu. Misalnya menjadi orang yang fleksibel, tidak berada dalam kelompok tertentu yang
menjadikan perpecahan. Lebih baik bersama-sama mencari kebenaran.
Selanjutnya adalah I’tidal menurut beliau adalah tegak lurus. Sesuai pendirian, berlaku adil, tidak
berpihak kecuali pada yang benar dan yang harus dibela.

Sebagai seorang aktivis kampus, beliau merasa belum terlalu dapat menerapkan prinsip-prinsip
tersebut.

KESIMPULAN

Anda mungkin juga menyukai