Anda di halaman 1dari 39

PENGARUH DIGITAL MARKETING DAN PROMOSI TERHADAP

MINAT BERKUNJUNG DI HOTEL SHANGRI-LA JAKARTA

Diajukan sebagai salah satu syarat supaya memperoleh Gelar Sarjana Pariwisata pada
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Nasional

PROPOSAL SKRIPSI

Oleh :
AKRISTI ENI SANNINDRA
193404526036

PROGRAM STUDI PARIWISATA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS NASIONAL

JAKARTA

2022
LEMBAR PERSETUJUAN

Judul Tugas Akhir : PENGARUH DIGITAL MARKETING DAN PROMOSI


TERHADAP MINAT BERKUNJUNG DI HOTEL SHANGRI-LA
JAKARTA

Nama Mahasiswa : AKRISTI ENI SANNINDRA

Nomor Pokok : 193404526036

Program Studi : PARIWISATA

Menyetujui,

Pembimbing Tugas Akhir,

(Gagih Pradini, S.Par., M.M.)

Mengetahui,

Ketua Program Studi Pariwisata

(Ramang H Demolingo, S.S., M.Par.)

Jakarta: 8 April 2022

i
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada
penulis, yang telah memberikan kesehatan dan kemampuan kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada Nabi
Besar Muhammad SAW. Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian syarat
– syarat guna mencapai gelar Sarjana Pariwisata pada Fakultas Ekonomi Universitas
Nasional .Judul skripsi ini adalah:

“Pengaruh Digital Marketing dan Promosi Terhadap Minat Berkunjung di Hotel


Shangri-La Jakarta”

Penulis menyadari dalam penyelesaian skripsi ini maupun dalam mengikuti kegiatan
akademik di Universitas Nasional penulis banyak mendapatkan bimbingan dan bantuan
berupa dukungan moril, dan doa dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini dengan
kerendahan hati dan rasa hormat, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini terutama kepada:

1. Dr. Drs. EL Amry Bermawi Putera, MA selaku Rektor Universitas Nasional Jakarta.
2. Bapak Kumba Digdowiseiso, S.E, M.App.Ec., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Nasional.
3. Ibu Dr. Rahayu Lestari, SE., MM. selaku Wakil Dekan Fakultas Ekonomi Univesitas
Nasional.
4. Bapak Ramang H Demolingo,S.S., M.Par. selaku Ketua Program Studi Manajemen
Fakultas Ekonomi Univeristas Nasional.
5. Bapak Gagih Pradini, S.Par., M.M. selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan
arahan dan dukungannya selama proses penyusunan skripsi dan salah satu role model
bagi penulis
6. Bapak Ramang H Demolingo, S.S., M.Par. selaku Dosen Fakultas Ekonomi Universitas
Nasional dan sebagai Pembimbing Akademik penulis.
7. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen yang telah memberikan ilmu pengetahuan selama penulis
menempuh perkuliahan dan staff sekretariat Fakultas Ekonomi yang telah membantu dan
memberikan informasi kepada penulis selama penyusunan.
8. Segenap responden yang sudah meluangkan waktu dalam pengisian kuisioner demi
kelancaran penulisan ini.

ii
9. Kedua orang tua, Ayahanda tercinta Nuri Sannindra yang selalu menjadi sahabat terbaik,
memotivasi penulis untuk menjadi yang terbaik dan selalu mendokan penulis,
memberikan dukungan serta bimbingannya, dan Ibunda Endah Tri Wahyuni, S.E. yang
selalu memberikan doa dan kasih sayangnya dalam kondisi apapun.
10. Saudara kandung, yang terdiri dari Akrista Via Sannindra dan Bravo Gymnastyar
Sannindra yang senantiasi memberikan semangat dalam penyelesian skripsi ini.
11. Teman – teman terbaikku, yang terdiri dari Muhammad Zaqi, Rais A Yudian dan Ananto
Prawiraharja yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini.
12. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat
disebutkan satu persatu namanya, penulis mengucapkan banyak terima kasih.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dikarenakan terbatasnya
pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk
saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Semoga skripsi ini
dapat bermanfaat bagi para pembaca dan semua pihak khususnya jurusan Pariwisata.

Jakarta, 1 April 2022

Penulis

(Akristi Eni Sannindra)

iii
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL JUDUL


HALAMAN PERSETUJUAN PROPOSAL SKRIPSI
KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL........................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... vi

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................................
B. Rumusan Masalah ..........................................................................
C Tujuan Penelitian............................................................................ 5
D. Kegunaan Penelitian…................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Digital Marketing............................................................................. 6
1. Pengertian Digital Marketing....................................................... 6
B. Indikator Digital Marketing ............................................................ 6
1. Pengertian Website
2. Pengertian Social Media ............................................................. 6
3. Pengertian Email ......................................................................... 6
C. Email Marketing............................................................................... 7
1. Pengertian Email Marketing........................................................ 7
D. Promosi............................................................................................. 8
1. Pengertian Promosi...................................................................... 8
E. Minat Berkunjung ............................................................................ 10
1. Pengertian Minat Berkunjung...................................................... 10
F. Keterkaitan Antar Variabel Penelitian ............................................. 10
1. Pengaruh Digital Marketing Terhadap Minat Berkunjung…....... 10
2. Pengaruh Promosi Terhadap Minat Berkunjung.......................... 12
G. Hasil Penelitian yang Sesuai Sebagai Rujukan Penelitian .............. 13
H. Kerangka Analisis............................................................................ 16
I. Hipotesis............................................................................................ 16

BAB III METODE PENELITIAN


A. Objek Penelitian .............................................................................
B. Data Penelitian ................................................................................
1. Sumber Data dan Jenis Data ........................................................
a. Sumber Data ...........................................................................
b. Jenis Data ................................................................................ 23
2. Populasi dan Sampel ...................................................................
a. Populasi ...................................................................................
b. Sampel .................................................................................... 24
3. Teknik Pengumpulan Data ..........................................................
C. Definisi Operasional .......................................................................
D. Metode Analisis dan Pengujian Hipotesis ......................................
1. Metode Analisis........................................................................... 27

iv
2. Pengujian Hipotesis..................................................................... 31

DAFTAR PUSTAKA

v
DAFTAR TABEL
Halaman

Tabel 2.1 Hasil penelitian yang sesuai sebagai rujukan penelitian................... 14


Tabel 3.1 Pengukuran Skala Likert................................................................... 14

vi
DAFTAR GAMBAR
Halaman

Gambar 1.1 Individual Room Night – Shangri-La Jakarta (2017,2018)................ 3


Gambar 1.2 Individual Room Revenue – Shangri-La Jakarta (2017,2018)............ 3
Gambar 2.1 Kerangka Analisis Digital Marketing dan
Promosi Terhadap Minat Berkunjung............................................. 16

vii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Peningkatan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Indonesia membuat industri


perhotelan semakin berlomba – lomba meningkatkan kualitasnya. Kualitas merupakan salah
satu faktor penting dalam menarik tamu untuk menginap di hotel. Kualitas yang ditawarkan
seperti fasilitas yang memadai, sarana dan prasarana, hingga suasana hotel yang nyaman
sangat penting bagi para tamu sehingga membuat citra hotel lebih baik dari hotel yang
lainnya. Dalam hal ini tentunya hotel harus berupaya agar semua kenyamanan yang
ditawarkan bisa diketahui oleh calon tamu. Karenanya dunia perhotelan memerlukan media
yang merupakan satu dari sekian saluran atau alat yang efektif untuk mempublikasikan
informasi yang positif dari pihak hotel kepada masyarakat.

Teknologi informasi berupa digital marketing merupakan alat paling efektif dan
paling berpengaruh dalam mempromosikan industri perhotelan. Seperti yang kita ketahui
bersama di era yang serba digital marketing saat ini memungkinkan kemudahan akses
terhadap media-media seperti website, email marketing, dan social media sudah dapat
diakses oleh semua kalangan dimanapun dan kapanpun. Pemanfaatan media tersebut dalam
usaha mempromosikan hotel tentunya berpotensi meningkatkan kunjungan calon tamu hotel
itu sendiri.

Website sendiri menurut Aris dalam Supriyatna (2017) adalah salah satu aplikasi yang
berisikan dokumen – dokumen multimedia (teks, gambar, suara, animasi, video) di dalamnya
yang mengunakan protokol HTTP (hypertext transfer protokol) dan untuk mengakses
menggunakan perangkat lunak yang disebut browser.

Untuk social media sendiri merupakan media yang dirancang khusus guna
memudahkan interaksi sosial yang bersifat interaktif atau dua arah. Social media berbasis
pada teknologi internet yang mengubah pola penyebaran informasi dari yang sebelumnya
bersifat satu ke banyak audiens, banyak audiens ke banyak audiens.

Sementara email marketing, dijelaskan oleh Ratih (2018) sebagai serangkaian


aktivitas daring atau berbasis elektronik yang memfasilitasi proses manufaktur barang dan
jasa oleh produsen untuk memuaskan pelanggan dengan memaksimalkan teknologi jaringan

8
untuk mengkoordinasi penelitian pangsa pasar, membantu pengembangan produk,
mengembangkan strategi dan taktik untuk memikat pelanggan, menyediakan distribusi
online, mempertahankan catatan pelanggan, menciptakan kepuasan pelanggan, dan
mengumpulkan umpan balik pelanggan.

Dalam upaya promosi, hotel tentunya diharapkan mampu memanfaatkan kemudahan


akses teknologi tersebut (website, social media, dan email marketing) sehingga meningkatkan
minat kunjungan. Upaya promosi sendiri menurut Ferni (2016) dalam Lamb, Hair, Mc-
Daniel Bulaeng (1998 ), adalah komunikasi dari para penjual yang menginformasikan,
membujuk, dan mengingatkan para calon pembeli suatu produk dalam rangka mempengaruhi
pendapat mereka atau memperoleh suatu respon. Dari itu, dalam upaya membujuk dan
menginformasikan tersebut maka website, social media, dan email marketing menjadi sarana
paling penting dalam meningkatkan minat kunjungan.

Minat berkunjung adalah suatu dorongan yang mengakibatkan perhatian individu


pada suatu objek seperti pekerjaan, pelajaran, benda dan orang minat berhubungan dengan
aspek kognitif, afektif dan motorik yang merupakan sebuah motivasi untuk melakukan apa
yang diinginkan (Anita, 2018).

Salah satu hotel yang belum secara maksimal memanfaatkan media – media informasi
sebagai sarana mempromosikan produknya untuk meningkatkan minat kunjungan adalah
Hotel Shangri-La Jakarta, hotel bintang 5 yang terletak di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat.

Gambar 1.1 Individual Room Night – Shangri-La Jakarta (2017,2018)

Sumber : Shangri-La Hotel Jakarta Production (2017,2018), 22 Februari 2019

9
Gambar 1.2. Individual Room Revenue – Shangri-La Jakarta (2017,2018)

Sumber : Shangri-La Hotel Jakarta Production (2017,2018), 22 Februari 2019

Dapat dilihat pada gambar 1 dan 2 tahun 2017 dan 2018 bahwa terjadi tingkat
penurunan yang signifikan untuk hunian kamar di Hotel Shangri-La Jakarta. Hal ini bisa
terjadi disebabkan karena masih minimnya promosi pada digital marketing pada saat itu,
seperti yang sudah dijelaskan diatas bahwa semakin berkembangnya zaman, maka semakin
pula berkembangnya teknologi informasi pada Hotel Shangri-La Jakarta.

Berdasarkan dari uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul penelitian “Pengaruh Digital Marketing Dan Promosi Terhadap Minat
Berkunjung Di Hotel Shangri-La Jakarta”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, kita dapat melihat bahwa minat
berkunjung berpengaruh terhadap dimensi digital marketing dibawah ini, maka dapat
disimpulkan beberapa rumusan masalah:
1. Apakah digital marketing berpengaruh terhadap minat berkunjung pada Hotel
Shangri-La Jakarta?
2. Apakah promosi berpengaruh terhadap minat berkunjung pada Hotel Shangri-La
Jakarta?
3. Apakah digital marketing dan promosi berpengaruh terhadap minat berkunjung pada
Hotel Shangri-La Jakarta?

10
C. Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukan penelitian ini adalah


1. Untuk menganalisis pengaruh digital marketing terhadap minat berkunjung.
2. Untuk menganalisis pengaruh promosi terhadap minat berkunjung.
3. Untuk menganalisis pengaruh digital marketing dan promosi terhadap minat
berkunjung.

D. Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:


1. Bagi Perusahaan
Penelitian ini dapat memberikan masukan bagi perusahaan dalam mengambil
kebijakan – kebijakan yang berkaitan dengan usaha untuk minat berkunjung pada
digital marketing.

2. Bagi Penelitian Selanjutnya


Hasil penelitian ini dapat memberikan referensi bagi penelitian dalam bidang sejenis
yang berkaitan dengan minat berkunjung, yang dalam penelitian ini dipengaruhi oleh
digital marketing, promosi dan minat berkunjung.

11
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Digital Marketing

1. Pengertian Digital Marketing

Menurut Ridwan Sanjaya dan Josua Tarigan (2009:47) “Digital Marketing ialah
kegiatan marketing termasuk branding yang menggunakan berbagai media berbasis web
seperti blog, website, email, adwords, ataupun jejaring sosial. Tentu saja digital
marketing bukan hanya berbicara tentang marketing internet”.

Secara garis besar, pekerjaan Digital Marketing bertanggung jawab terhadap segala
sesuatu yang berkaitan dengan pemasaran dan branding produknya secara digital
(online). Seperti Search Engine Optimization (SEO), Search Engine Marketing, Social
Media, Content Marketing, Email Marketing, Video Marketing, dan lain-lain. Orang
yang menangani segala macam kebutuhan Digital Marketing tersebut dapat disebut juga
sebagai seorang Digital Marketing Manager atau Digital Marketing Specialist.

2. Indikator Digital Marketing

a. Pengertian Website

Website adalah salah satu media informasi yang terdapat di internet yang berisi
kumpulan dari halaman – halaman situs, yang biasanya terangkum dalam sebuah
domain atau subdomain, yang tempatnya berada di dalam World Wide Web (WWW) di
Internet. Sebuah halaman web adalah dokumen yang ditulis dalam format HTML
(Hyper Text Markup Language), yang hampir selalu bisa diakses melalui HTTP, yaitu
protokol yang menyampaikan informasi dari server website untuk ditampilkan kepada
para pemakai melalui web browser.1 Dalam industri perhotelan sendiri website biasa
digunakan sebagai media untuk calon tamu mengakses suatu informasi sebelum
mereka menginap, seperti mencari tahu tipe kamar dan harga per-malam hotel tersebut.

1
Susanto, Aris dan Asmira. (2017). Perancangan Website Sebagai Media Promosi dan Informasi
Menggunakan Metode Web Engineering. SIMKOM, Vol.2, No.3.

12
b. Pengertian Social Media

Social media ialah platfrom media yang fokus memfasilitasi pengguna dalam
berinteraksi melalui jaringan telekomunikasi atau bertukar informasi secara online.
Social media juga bisa diperuntukan untuk meningkatkan ikatan sosial karena dapat
menghubungkan orang – orang dari berbagai daerah (Van Dijk dalam Nasrullah,
2015).

Sementara Meike dan Young dalam Nasrullah (2015) menerjemahkan kata


media sosial sebagai pertukaran informasi antar individu satu dengan individu lainnya
(to be share one-to-one) serta media publik untuk membagikan infromasi ke siapapun
tanpa ada pembatasan individu.

Aktivitas bersosial media bisa dilakukan melalui interaksi dua arah dalam bentuk
pertukaran, kolaborasi, dan saling berkenalan dalam bentuk tulisan, visual maupun
audiovisual. Sosial media punya tiga aspek penting, yakni sharing, collaborating dan
connecting (Puntoadi, 2011).

c. Pengertian Email Marketing

Email Marketing atau electronic mail atau surat elektronik biasa diasosiasikan
dengan pengiriman surat lewat internet (Harum, 2021). Email marketing umumnya
dipahami sebagai email berisi materi promosi (pesan komersial) secara langsung yang
ditujukan kepada sekelompok orang yang menggunakan email berbasis internet, untuk
mempromosikan produk atau jasa. Email marketing adalah salah satu alat pemasaran
yang memiliki banyak keunggulan, termasuk kemampuan untuk menjangkau area
yang lebih luas dan pangsa pasar yang berbeda tetapi juga kemampuan untuk
membuat kesepakatan pemasaran dengan sedikit investasi. Apabila email
diperuntukkan dengan tepat, maka email bisa menjadi media promosi yang tepat.
(Kotler, 2008).

Promosi email marketing memiliki beberapa keunggulan seperti sasaran lebih


tepat, menstimulus impulse buying, serta dapat membentuk hubungan jangka panjang
antara konsumen dan pemilik barang atau jasa. (Reimers, 2016). Georgieva (2012)
berpendapat bahwa promosi email marketing memiliki beberapa kelebihan seperti
membentuk brand awareness, media untuk menginformasikan, dan melakukan

13
repurpose content. Sementara untuk kekurangannya adalah pengabaian email yang
dikirim dan dibutuhkan desain yang khusus.

B. Promosi

1. Pengertian Promosi

Kotler (2000) berpendapat bahwa promosi adalah salah satu aspek fundamental
yang tidak boleh disepelekan ketika hendak memasuki pasar dan persaingan, sebab
promosi menjadi satu dari beberapa faktor penting dari proses komunikasi yang
melibatkan pembeli dan penjual dalam sebuah aktivitas pertukaran yang lebih efesien,
dan meningkatkan semua pihak guna mencapai persetujuan pertukaran yang sesuai.

Menurut stanton dalam (Pradini & Hardini, 2021) bauran promosi ialah
kombinasi dari penjualan operasional, penjualan orang, humas, ini adalah alat
promosi yang membantu organisasi untuk mencapai tujuan pemasaran.

Sementara Hamdani (2006) dalam penelitiannya menjabarkan promosi sebagai


salah satu variabel dalam bauran pemasaran yang paling penting dilakukan
perusahaan dalam memasarkan produk jasa. Ini menjelaskan bahwasannya promosi
merupakan proses memberitahu yang dilakukan sebuah perusahaan kepada calon
pembeli mengenai produk atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut. Faktor
– faktor yang berpengaruh terhadap pelaksanaan promosi sendiri menurut Stanton
Angipora (2002) adalah dana dan sifat pasar. Karena dengan dana cukup, maka
pembuatan program periklanan lebih efesien dibanding promosi dengan sumber dana
yang tidak memadai. Untuk sifat pasar sendiri, sifat sangat mempengaruhi karena
mencakup luas geografis pasaran, jenis pelanggan dan konsentrasi pasar, dan sifat
produk.

Secara fundamental Basu Swastha (2003) berpendapat bahwa tujuan pasar ada 3
yaitu:

a. Modifikasi Tingkah laku


Penjual selalu berupaya membuat kesan baik terkait produk maupun jasa
miliknya atau mendorong pembeli jasa ataupun barang perusahaan. Perusahan yang
ada selalu berusaha merubah tingkah laku dan pendapat dan memperkuat tingkah laku
yang ada.
14
b. Memberitahu
Kegiatan promosi bisa ditujukan untuk memberitahu pasar yang dituju untuk
penawaran perusahaan. Promosi yang bersifat informatif biasanya lebih cocok
dilakukan pada tahap – tahap di dalam siklus kehidupan produk. Sebagian orang
enggan membeli barang dan jasa sebelum mereka tahu bahwa produk tersebut dan
memiliki manfaat bagi mereka. Promosi yang bersifat informatif sangat diperlukan
konsumen karena bisa membantu mereka dalam menentukan pilihan sebelum
membeli/menggunakan.

c. Membujuk
Promosi yang bersifat membujuk/persuasive secara umum tidak begitu disukai
oleh beberapa kalangan masyarakat tapi, nyatanya promosi persuasive malah lebih
sering digunakan sekarang ini. Promosi demikian ini terutama untuk mendorong
pembelian. Sering perusahaan tidak ingin memperoleh tanggapan secepatnya tetapi
lebih mengutamakan untuk menciptakan kesan positif. Hal ini dimaksudkan agar
dapat memberi pengaruh dalam waktu lama terhadap perilaku konsumen. Promosi
yang bersifat persuasive ini akan menjadi dominan apabila produk yang
bersangkutan mulai memasuki tahap pertumbuhan didalam siklus kehidupan.
Promosi jenis ini dilakukan untuk mengingatkan serta mempertahankan merek
produk di hati masyarakat dan perlu dilakukan selama tahap kedewasaan di dalam
siklus kehidpuan produk. Dalam mencapai tujuan dan sasaran yang ada,
perusahaan sebaik mungkin melakukan promosi dengan cara menentukan
kombinasi variable – variabel promosi yang tepat. Kombinasi variabel – variabel
promosi disebut juga bauran promosi.

C. Minat Berkunjung

1. Pengertian Minat Berkunjung

Secara mendasar, minat berkunjung merupakan perasaan ingin mengunjungi


suatu tempat atau wilayah yang memberi kesan untuk dikunjungi. Dalam hal ini teori
minat berkunjung diambil dari teori minat beli terhadap suatu produk, sehingga dalam
beberapa kategori minat berkunjung dapat diaplikasikan dari model minat beli.
Berikut adalah penjelasan tentang teori minat berkunjung.

15
Minat ialah dorongan untuk memotivasi individu lain untuk melakukan tindakan.
Schiffman dan Kanuk (2007) dalam risetnya menjelaskan bahwa minat membeli
merupakan aktivitas psikis yang muncul karena adanya perasaan dan pikiran
mengenai suatu barang atau jasa yang diinginkan.

Dari pendapat – pendapat diatas maka bisa konkulisikan bahwa minat berkunjung
adalah pernyataan keinginan seseorang untuk membeli suatu produk atau jasa.
Menurut Kotler dan Keller (2009) ada dua aspek yang mempengaruhi minat beli
seseorang. Pertama, sikap orang lain, dalam hal ini sikap orang lain berpengaruh
negatif dan positif berhubungan dengan minat belinya. Pengaruh negatif
menyebabkan konsumen enggan melakukan pembelian suatu produk, sementara
pengaruh positif akan memberi motivasi konsumen untuk melakukan pembelian.
Kedua, situasi yang tidak terinspirasi, yaitu situasi yang tiba – tiba muncul serta dapat
merubah minat beli konsumen.

D. Keterkaitan antar Variabel Penelitian

1. Pengaruh Digital Marketing Terhadap Minat Berkunjung

Pemanfaatan digital marketing sebagai teknologi informasi dalam bisnis merupakan


salah satu cara untuk memberikan stimuli pada peningkatan minat beli atau minat
berkunjung konsumen. Digital marketing digunakan oleh perusahaan atau perhotelan
untuk memberikan informasi tentang produk atau jasa yang dijual. Digital marketing
yang didesain dengan baik dan menarik akan meningkatkan persepsi masyarakat atau
konsumen pada kualitas sebuah perusahaan atau badan usaha yang pada akhirnya akan
memberikan stimuli pada peningkatan minat pembelian dan permintaan konsumen
(Permana, 2020). Pengaruh kualitas website terhadap minat kunjung atau minat beli
konsumen terhadap suatu barang atau jasa secara empiris ditemukan dalam penelitian
Wilson dan Keni (2018), Tirtayani dan Sukaatmadia (2018) artinya kualitas website
sebuah perusahaan yang baik akan memberikan keyakinan kepada khalayak bahwa situs
website tersebut dapat dipercaya sehingga akan meningkatkan minat beli atau minat
kunjung konsumen.

Hubungan antara digital marketing dengan minat beli adalah bahwa digital
marketing dapat digunakan sebagai pemasaran suatu produk atau jasa berdasarkan
promosi melalui facebook, promosi melalui YouTube, promosi melalui instagram dan

16
promosi melalui twitter diharapkan konsumen akan mengetahui produk yang ditawarkan.
Selanjutnya konsumen akan memperhatikan, memahami, dan merespon sehingga
menimbulkan minat untuk melakukan pembelian. Minat konsumen merupakan akibat
penilaian konsumen yang melibatkan emosi atau perasaan tertentu dalam diri konsumen
terhadap promosi yang ditawarkan. Hasil penelitian terdahulu yang berjudul pengaruh
promosi melalui sosial media terhadap keputusan pembelian yang di dijelaskan oleh Arif
Rahman Hakim (2018), Pada hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh
servicescape, social media dan customer experience secara serempak berpengaruh
signifikan terhadap minat berkunjung dengan nilai Fhitung13,338 > nilai Ftabel2,7. Uji
parsial menunjukkan bahwa social media marketing secara parsial berpengaruh positif
dan signifikan terhadap minat berkunjung kembali. Penelitian Ade Titi dan Edy (2018)
juga menyatakan bahwa secara simultan media sosial (Facebook, YouTube, dan
Instagram) berpengaruh signifikan terhadap Minat Berkunjung. Sedangkan secara parsial
hanya media sosial Instagram yang berpengaruh signifikan terhadap Minat Berkunjung
Kembali. Media Sosial Instagram merupakan variabel yang mempunyai pengaruh
dominan terhadap Minat Berkunjung Kembali.

Email Marketing, atau electronic mail atau surat elektronik biasa diasosiasikan
dengan pengiriman surat lewat internet (Harum, 2021). Email marketing umumnya
dipahami sebagai email berisi materi promosi (pesan komersial) secara langsung yang
ditujukan kepada sekelompok orang yang menggunakan email berbasis internet, untuk
mempromosikan produk atau jasa. Setiap email yang dikirim ke pelanggan potensial
dalam bentuk iklan bisnis, atau penjualan, dan dimaksudkan untuk membangun loyalitas,
kepercayaan, atau brand awareness sehingga akan meningkatkan minat beli konsumen.
Istilah email marketing biasanya digunakan untuk merujuk kepada pengiriman pesan
dengan tujuan meningkatkan hubungan bisnis dengan pelanggan untuk mendorong
loyalitas pelanggan dan bisnis yang berulang, atau untuk memperoleh pelanggan baru
atau meyakinkan pelanggan untuk membeli produk atau jasa segera dengan begitu minat
membeli atau berkunjung konsumen juga akan meningkat. Penelitian oleh Jun R. Harum
(2021) menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang kuat antara izin pemasaran email
dengan niat beli dan keputusan pembelian.

17
2. Pengaruh Promosi Terhadap Minat Berkunjung

Promosi memiliki banyak aspek yang dapat menunjang permintaan masyarakat


terhadap bisnis baik barang maupun jasa. Dengan kegiatan promosi perusahaan dapat
memperkenalkan dan menawarkan produk atau jasa yang dimiliki. Dengan promosi
perusahaan dapat lebih mengenalkan keunggulan dari produk dan jasa pada suatu bisnis.
Promosi itu dilakukan dengan tujuan memberikan informasi kepada masyarakat sehingga
dapat menarik perhatian selanjutnya dapat mempengaruhi minat kunjung. Penelitian dari
Septiani (2018) diketahui bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara promosi
terhadap minat beli, dengan korelasi positif 0464 dan kontribusi pengaruh sebesar 21,5%.
Penelitian Effendi (2021) juga menyatakan bahwa promosi berpengaruh terhadap minat
berkunjung wisatawan di Museum Adityawarman Kota Padang.

E. Hasil Penelitian yang sesuai sebagai rujukan Penelitian

Penelitian yang berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu terkait dengan
pengaruh digital marketing dan promosi terhadap minat berkunjung yang ditunjukan tabel
berikut:

Tabel 2.1
Hasil penelitian yang sesuai sebagai rujukan penelitian

No Penulis Metode Hasil Penelitian


Judul Skripsi
. (Tahun) Penelitian
1. Media Sosial Cahyono Aji; Kuantitatif Hasil penelitian
Instagram Dan Roos Kities A. menunjukkan
Website Terhadap (2021) bahwa media
Minat Kunjung sosial instagram
Wisatawan dan website
berpengaruh
terhadap minat
kunjung
wisatawan.
2. Pengaruh Perceived Apriyanto; Deskriptif, Uji Rata-rata
Quality Website Ester Dwi. Regresi Linear penilaian

18
Terhadap Minat (2018) responden pada
Berkunjung Ke minat
Taman Wisata berkunjung ke
Matahari Taman Wisata
Matahari
sebesar 4,13,
artinya bahwa
website Taman
Wisata Matahari
sangat mampu
mendorong
minat
pengunjung
untuk
melakukan
kunjungan ke
Taman Wisata
Matahari.
3 Pengaruh Media Ade T. Nifta; Analisis Regresi Secara simultan
Sosial Terhadap Edy A. (2018) Linear Sederhana media sosial
Minat Berkunjung (Facebook,
Wisatawan Di Taman YouTube, dan
Geopark Kabupaten Instagram)
Merangin berpengaruh
signifikan
terhadap Minat
Berkunjung. Hal
ini ditunjukkan
dengan tingkat
signifikansi
0,000<0,05.
4 Pengaruh Social Chintya Ones Analisis Regresi Hasil didapatkan
Media Marketing, C., Della SPSS terdapat

19
Promosi Dan Asmaria P. pengaruh
Keamanan Terhadap (2021). signifikan
Minat Wisatawan Social Media
Berkunjung Marketing,
Promosi dan
Keamanan
terhadap Minat
Wisatawan
Berkunjung baik
secara persial
maupun secara
simultan.
5 Pengaruh Permission Jun R. Harum; Structural Hasil penelitian
Email Marketing Andriani; M. Equation menunjukkan
Terhadap Purchase Kholid (2021) Modeling Partial bahwa terdapat
Intention Dan Least Squares pengaruh yang
Dampaknya Pada (SEM-PLS) kuat antara izin
Purchase Decision pemasaran
(Survei Pada email dengan
Customer Lazada niat beli dan
Indonesia). keputusan
pembelian.
6 Pengaruh Promosi Fauziah Deskriptif dan Terdapat
Dan Produk Terhadap Septiani Analisis Statistik pengaruh positif
Minat Beli (2018) Inferesial dan signifikan
antara promosi
dan produk
secara simultan
terhadap minat
beli dengan
korelasi positif
0,601 dan
mempunyai

20
kontribusi
pengaruh
sebesar 36,1%

F. Kerangka Analisis

Berdasarkan kajian teori diatas, maka diperoleh kerangka analisis sebagai berikut:

Digital Marketing (X1)

Indikator:

- Website
- Social Media
- Email Marketing H1
- Hubungan Konsumen
Minat Berkunjung (Y)
Sumber: Ryan Kristo Indikator:
Muljono (2009:31)
- Minat Transaksional
- Minat Referensial
H3 - Minat Preferensial
- Minat Eksploratif
Promosi (X2)
Indikator: Sumber: Arumni (2013)
- Pesan Promosi H2
- Media Promosi
- Waktu Promosi
Sumber: Kotler dan Keller
(2016:272)

21
Gambar 2.1 Kerangka Analisis Digital Marketing dan Promosi Terhadap Minat Berkunjung

G. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah dan kajian empiris yang telah dilakukan


sebelumnya, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah :

H0: Digital Marketing tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap Minat
Berkunjung.
H1: Digital Marketing berpengaruh positif dan signifikan terhadap Minat Berkunjung.
H0: Promosi tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap Minat Berkunjung.
H2: Promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Minat Berkunjung.
H0 : Digital Marketing dan Promosi tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Minat Berkunjung.
H3: Digital Marketing dan Promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Minat
Berkunjung.

22
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Objek Penelitian

Pada penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah minat berkunjung yang
dipengaruhi oleh digital marketing dan promosi di Hotel Shangri-La Jakarta.

B. Data Penelitian

1. Sumber Data dan Jenis Data


a. Sumber Data

Dalam penelitian ini digunakan 2 jenis data, yakni sebagai berikut :

1. Data Primer
Merupakan data yang diperoleh secara langsung dari objek yang diteliti.
Menurut Sugiyono (2010:137) yang menyatakan bahwa, sumber primer adalah
sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Data primer
dalam penelitian ini yaitu dari kuisioner dengan responden tamu Hotel Shangri-La
Jakarta.

2. Data Sekunder

23
Pengertian dari data sekunder menurut Sugiyono (2010:137) adalah sumber
data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat
orang lain atau lewat dokumen. Data sekunder antara lain disajikan dalam bentuk
data, tabel, diagram, atau mengenai topik penelitian. Data ini merupakan data yang
berhubungan secara langsung dengan penelitian yang dilaksanakan dan bersumber
dari Hotel Shangri-La Jakarta.

b. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dari
kuesioner yang berupa hasil jawaban responden atas kuesioner yang diajukan, maupun
dengan wawancara secara langsung kepada pegawai dan tamu yang telah memutuskan
untuk menginap atau berkunjung ke Hotel Shangri-La Jakarta tersebut. Data primer
yang diperoleh dengan menyebarkan kuisoner penelitian ini hanya dilakukan pada
waktu tertentu saja atau satu titik pengamatan (cross section data). Data primer ini data
yang diperoleh secara langsung dari jawaban responden melalui penyebaran kuisoner
dengan menggunakan skala likert (Sugiyono, 2012:235).

2. Populasi dan Sampel


a. Populasi
Populasi adalah seluruh peristiwa, kelompok orang dan hal yang ingin diteliti
oleh peneliti (Sekaran, 2016). Populasi dalam penelitian ini adalah tamu Hotel
Shangri-La Jakarta. Alasan pemilihan populasi tamu Hotel Shangri-La Jakarta, karena
data yang akan didapatkan sesuai dengan variabel independen dalam penelitian ini
dan mempengaruhi hubungan antar variabel yang ada dalam penelitian.

Data populasi dalam penelitian ini adalah tamu yang pernah menginap di
tahun 2018 Hotel Shangri-La Jakarta. Dimana data populasinya adalah jumlah
keseluruhan hunian kamar pada tahun 2018 sebanyak 4421 kamar.

b. Sampel
Pengertian sampel menurut Sudaryono (2017a:167) sampel penelitian
merupakan suatu faktor penting yang perlu diperhatikan dalam penelitian yang kita
lakukan. Sampel penelitian mencerminkan dan menentukan seberapa jauh sampel
tersebut bermanfaat dalam membuat kesimpulan penelitian. Sampel merupakan suatu

24
kegiatan dari populasi. Hal ini mencakup sejumlah anggota yang dipilih dari populasi.
Dengan demikian, sebagian elemen dari populasi merupakan sampel.

Penelitian ini menggunakan teknik penarikan sampel non-probability


sampling dengan metode judgmental sampling, penarikan sampel ini terjadi apabila
peneliti ingin memilih anggota sampel berdasarkan kriteria tertentu (Sudaryono,
2017b:174). Dalam kaitannya dengan judgmental sampling, maka peneliti
menggunakan metode purposive sampling. Dalam purposive sampling, pemilihan
sampel bertitik tolak pada penelitian pribadi peneliti yang menyatakan bahwa sampel
yang dipilih benar – benar representatif.

Penentuan jumlah sampel dapat dilakukan dengan cara perhitungan statistik


yaitu dengan menggunakan Rumus Slovin. Rumus Slovin digunakan untuk
menentukan ukuran sampel dari populasi yang telah diketahui jumlahnya yaitu
sebanyak 4421 pelanggan. Untuk tingkat presisi yang ditetapkan dalam penentuan
sampel adalah 10%.

Rumus Slovin:

N
n= 2
1+ N e

Keterangan:

n = Jumlah sampel minimal yang diperlukan

N = Jumlah populasi

e = Tingkat kesalahan 10%

Berdasarkan Rumus Slovin, maka besarnya penarikan jumlah sampel

penelitian adalah:

N
n= 2
1+ N e

4421
¿ 2
=97,78 responden
1+ 4421(0 , 1 )

Maka diperoleh hasil jumlah sampel minimal yang dibutuhkan dalam penelitian ini

adalah 98 responden.

25
3. Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara
pendistribusian kuesioner/ angket yaitu pertanyaan tertulis yang diajukan kepada
responden dalam pernyataan tertentu. Daftar pernyataan disusun dengan format
pertanyaan tertutup yang terdiri dari beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan
digital marketing dan promosi serta pengaruhnya terhadap minat berkunjung di Hotel
Shangri-La Jakarta, dan responden tidak dapat memberikan alternatif jawaban lainnya.
Jawaban akan dikuantitatifkan dengan menggunakan skala Likert. Terdapat 5 kategori
jawaban menurut Sudaryono (2017c:190).

Tabel 3.1

Pengukuran Skala Likert

Kategori Jawaban Skor

Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Tidak Setuju (TS) 2

Ragu-Ragu (RR) 3

Setuju (S) 4

Sangat Setuju (SS) 5


Sumber: Sudaryono (2017)

Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang dilakukan untuk


mengumpulkan data dan keterangan-keterangan lainnya dalam penelitian yang akan
dilakukan. Dalam penelitian ini penulis mengumpulkan data dengan cara penelitian
lapangan (field research), yaitu dengan melakukan penelitian pada perusahaan dengan
tujuan untuk memperoleh data primer dan penelitian ini dilaksanakan dengan cara
pengumpulan data melalui kuesioner, yaitu mengajukan beberapa pertanyaan yang
berhubungan dengan masalah yang diteliti, kemudian hasilnya diuji dengan
menggunakan kriteria yang telah ditetapkan.

C. Definisi Operasional
Definisi operasional dalam penelitian ini berisikan penjelasan - penjelasan tentang
variabel-variabel yang dijadikan penelitian agar dapat dioperasionalkan dalam
pengolahan data. Adapun definisi operasional variabel-variabel tersebut sebagai berikut.

26
Tabel 3.2
Operasionalisasi Variabel
Variable Indikator Definisi Operasional Kode
Digital 1. Website 1. Memiliki pengukuran melalui DM1
Marketing kemudahaan pencarian informasi yang
diinginkan konsumen
Ryan Kristo 2. Social 2. Memiliki pengukuran konten yang DM2
Muljono Media tersedia pada social media Hotel Shangri-
(2009:31) La Jakarta
4. Email 4. Memiliki pengukuran kemenarikan DM4
Marketing informasi yang disebarkan oleh Hotel
Shangri-La Jakarta
5. Hubungan 5. Memiliki keharmonisan dalam menjalin DM5
Konsumen komunikasi antara pihal Hotel Shangri-La
Jakarta
Promosi 1. Pesan 1. Hotel Shangri-la Jakarta memiliki pesan P1
Promosi promosi yang unik untuk menarik minat
berkunjung
Kotler dan 2. Media 2. Sumber informasi mengenai potongan P2
Keller Promosi harga atau promosi yang dilakukan Hotel
(2016:272) Shangri-La Jakarta untuk menarik minat
berkunjung
3. Waktu 3. Jangka waktu yang ditentukan Hotel P3
Promosi Shangri-La Jakarta dalam menentukan
promosi
Minat 1. Minat 1. Mengunjungi Hotel Shangri-La Jakarta MB1
Berkunjung Transaksional dalam waktu dekat
Arumni 2.Minat 2. Konsumen merekomendasikan Hotel MB2
(2013) Referensial Shangri-La Jakarta kepada keluarga
maupun teman terdekat
3.Minat 3. Menjadikan Hotel Shangri-La Jakarta MB3
Preferensial sebagai prioritas kunjungan ketika
menginap

27
4.Minat 4. Mencari tahu berdasarkan pengalaman MB4
Eksploratif konsumen yang pernah berkunjung ke
Hotel Shangri-La Jakarta
Sumber: diolah penulis (2022)

Skala pengukuran yang digunakan oleh ketiga variabel tersebut adalah skala Likert.
Skala Likert dirancang untuk menguji seberapa kuat subjek setuju atau tidak setuju dengan
pertanyaan yang menggunakan skala 5-titik.

D. Metode Analisis dan Pengujian Hipotesis


1. Metode Analisis
Penulis dalam penelitian ini menggunakan dua metode analisis data yaitu
analisis deskriptif dan analisis inferensial.

a. Metode Analisis Deskriptif


Analisis deskriptif bertujuan untuk menganalisis data dengan cara
mendeskripsikan atau menggambarkan data yang terkumpul sebagaimana adanya
tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.
Penyajian data dalam statistik deskriptif adalah melalui tabel, grafik, diagram
lingkaran, pictogram, perhitungan modus, median, mean, perhitungan desil, persentil,
perhitungan penyebaran data melalui perhitungan rata-rata, standar deviasi dan
perhitungan persentase. Dalam statistik deskriptif juga dapat dilakukan mencari
kuatnya hubungan antara variabel melalui analisis korelasi, melakukan prediksi
dengan analisis regresi dan membuat perbandingan dengan membandingkan rata-rata
data sampel atau populasi Menurut Sudaryono (2017d:348).

b. Metode Analisis Inferensial


Penulis melakukan pengujian dan pendugaan terhadap variabel yang
menjadi fokus penelitian yaitu, digital marketing dan promosi sebagai variabel
independent (bebas) dan minat berkunjung sebagai variabel dependent (terikat).
Menurut Sudaryono (2017e:349) statistik inferensial adalah teknik statistik yang
digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk
populasi. Statistik ini cocok digunakan bila sampel diambil dari populasi yang
jelas, dan teknik pengambilan sampel dari populasi itu dilakukan secara acak
(random).

28
Metode ini secara statistik menggunakan metode analisis Regresi Linier
Berganda. Analisis regresi linier berganda bertujuan untuk mengukur intensitas dua
variabel, yaitu variabel independen terdiri atas digital marketing dan promosi
sedangkan untuk variabel dependen yaitu minat berkunjung.
Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah (Priyatno, 2014):
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e
Keterangan:
Y = Variabel terikat (Minat Berkunjung)
a = Konstanta (constant)
b1b2b3 = Koefisien Regresi
X1 = Digital Marketing
X2 = Promosi
e = error
Menggunakan analisis regresi linier berganda, maka dibutuhkan uji hipotesis
sebagai berikut.
1) Uji Validitas dan Reliabilitas
a) Uji Validitas
Uji validitas bertujuan untuk mengetahui seberapa cermat suatu item dalam
mengukur apa yang ingin diukur. Item dapat dikatakan valid jika adanya korelasi yang
signifikan dengan skor totalnya. Item yang dimaksud yaitu berupa pertanyaan atau
pernyataan yang ditujukan kepada responden dengan menggunakan bentuk kuesioner.

Uji validitas menggunakan bantuan aplikasi SPSS (Statistical Package for


Social Sciences) versi 23.0. pengujian valid tidaknya suatu pernyataan dalam
kuesioner dilakukan dengan membandingkan nilai r tabel dan nilai r hitung. Nilai r
hitung adalah hasil olah data pada keluaran dengan judul Item-Total Statistics.
Sedangkan nilai r tabel dapat dilihat dalam tabel r pada tingkat signifikan 0,05
menurut Arifin (2017a:78).

Kriteria penelitian uji validitas adalah:

Apabila r hitung > r tabel, maka item kuesioner tersebut valid.

Apabila r hitung < r tabel, maka dapat dikatakan item kuesioner tidak valid.

29
b) Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas bertujuan untuk mengetahui konsistensi alat ukur (kuesioner).
Dapat diartikan bahwa apakah alat ukur tersebut akan mendapatkan pengukuran yang
tetap konsisten jika pengukuran diulang kembali. Metode yang digunakan adalah
Cronbach Alpha (α). Untuk menentukan apakah instrumen reliabel atau tidak
menggunakan batasan 0,6. Jika reliabilitas kurang dari 0,6 maka dinyatakan tidak
reliabel (Arifin, 2017b:79).

2) Uji Asumsi Klasik


a) Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah model regresi, variabel
pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t
dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal
(Ghozali, 2006). Pengujin normal atau tidak normal dapat dilihat dari nomal
probability plot yang membandingkan distribusi kukulatif dan dari distribusi
normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal dan ploting
data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi dat residual
normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis
diagonalnya. Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat
penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau histrogram residual
(Ghozali, 2006).

b) Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas artinya antar variabel independen yang terdapat dalam model
regresi memiliki hubungan linear yang sempurna atau mendekati sempurna (koefisien
korelasinya tinggi atau bahkan 1). Model regresi yang baik harusnya tidak terjadi
korelasi sempurna atau mendekati sempurna di antara variabel bebasnya.
Multikolinearitas dapat dilihat dari nilai Tolerance dan Inflation Factor (VIF)
(Priyastama, 2017a:122)
Kriteria pengujian dalam uji multikolinearitas antara lain:
(a) Jika nilai VIF < 10 tolerance>0,1, maka tidak terjadi multikolinearitas.
(b) Jika nilai VIF > 10 tolerance < 0,1, maka terjadi multikolinearitas.

30
c) Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi merupakan pengujian asumsi dalam regresi dimana variabel
terikat berkorelasi dengan dirinya sendiri atau nilai dari variabel terikat tidak
berhubungan dengan nilai variabel itu sendiri, baik nilai variabel sebelumnya atau
nilai periode sesudahnya. Untuk mendeteksi autokorelasi dapat dilakukan uji statistik
melalui Uji Durbin-Watson (DW test) (Priyastama, 2017b:131). Angka DW hitung
akan dibandingkan dengan kriteria penerimaan atau penolakan yang akan dibuat
dengan nilai DL dan DU ditentukan berdasarkan jumlah variabel bebas dalam model
regresi (k) dan jumlah sampelnya (n). Nilai DL (Durbin-Lower) dan DU (Durbin-
Upper) data dilihat pada tabel Durbin-Watson dengan tingkat signifikansi (error) 5%
(α = 0,05)
Dasar pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi adalah sebagai berikut.
(1) Jika angka DU < DW < 4-DU, maka Ho diterima, artinya tidak terjadi
autokorelasi.
(2) Jika angka DW < DL atau DW > 4-DL, maka Ho ditolak, artinya terjadi
autokorelasi.
(3) Jika angka DL < DW < DL atau 4-DU < DW < 4-DL, artinya tidak ada kepastian
atau kesimpulan pasti.
Keterangan:
du : batas atas nilai Durbin Watson (DW) pada tabel DW
dl : batas bawah dari nilai Durbin Watson (DW) pada tabel DW

d) Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas adalah varian residual yang tidak sama pada semua
pengamatan di dalam model regresi. Regresi yang baik harusnya tidak terjadi
heteroskedastisitas. Pada penelitian ini akan digunakan uji glejser, dengan cara
meregresikan antara variabel indipenden dnegan nilai absolut residualnya
(Priyastama, 2017c:125).
Dasar pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut.
(1) Jika nilai sig < α = 0,05, maka telah terjadi heteroskedastisitas.
(2) Jika nilai sig > α = 0,05, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

31
3) Uji Kelayakan Model
a) Uji ANOVA (Uji F)
Uji ANOVA atau analisis varians merupakan uji koefesien regresi secara
bersama-sama (Uji F) untuk menguji signifikansi pengaruh variabel independen
terhadap variabel dependen. Penguji menggunakan tingkat signifikansi 0,05
Priyastama (2017d:160). Kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut.

(1) H0 diterima apabila F hitung ≤ F tabel, artinya semua variabel digital marketing
dan promosi bukan merupakan variabel penjelas yang signifikan terhadap variabel
minat berkunjung.
(2) H0 ditolak apabila F hitung > F tabel, artinya semua variabel digital marketing dan
promosi merupakan variabel penjelas yang signifikan terhadap variabel minat
berkunjung.

b) Uji R2 (Koefisien Determinasi)


Koefisien determinasi (R2) merupakan ukuran untuk mengetahui
kesesuaian atau ketepatan dari model analisis yang dibuat. Besarnya koefisien
determinasi atau koefisien penentu dinyatakan dalam rumus sebagai berikut:
KP = R2 x 100%
Keterangan:
KP = Koefisien Penentu
R = Koefisien Korelasi
Nilai koefisien determinasi menunjukkan persentase variasi nilai variabel
dependen yang dapat dijelaskan oleh persamaan regresi yang dihasilkan. Jika R2 sama
dengan 0, maka tidak ada sedikitpun variabel independen yang dapat menjelaskan
varibel dependen. Sebaliknya R2 sama dengan 1, maka variabel independen dapat
menjelaskan variabel dependen. Dan dapat dikatakan sempurna jika variabel
independen yang digunakan mampu menjelaskan 100% variasi pada variabel
dependen.

2. Pengujian Hipotesis
a) Uji Parsial (Uji t)
Uji t yaitu koefisien regresi secara parsial, digunakan untuk mengetahui

apakah secara parsial masing-masing variabel bebas berpengaruh positif dan signifikan

32
terhadap variabel terikat dengan menggunakan uji masing-masing koefisien regresi

variabel apakah mempunyai pengaruh yang bermakna atau tidak terhadap variabel

terikat (Arifin, 2017c:162). Untuk pengujian digital marketing dan promosi terhadap

minat berkunjung menggunakan tingkat signifikan 0,05.

Kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:

1) Jika t hitung > t tabel dan sig < 0,05, maka Ho ditolak, artinya hipotesis yang

diajukan dapat diterima atau dapat dikatakan bahwa variabel digital marketing dan

promosi berpengaruh terhadap minat berkunjung.

2) Jika t hitung < t tabel dan sig > 0,05, maka Ho diterima, artinya hipotesis yang

diajukan ditolak atau dapat dikatakan bahwa variabel digital marketing dan promosi

tidak berpengaruh terhadap minat berkunjung.

Kriteria Uji pada uji t statistik:

1) Jika t hitung > t tabel dan sig < 0,05, maka Ho ditolak atau dikatakan signifikan,

artinya secara parsial variabel digital marketing dan promosi berpengaruh terhadap

minat berkunjung sama dengan hipotesis diterima.

2) Jika t hitung < t tabel dan sig > 0,05, maka Ho diterima maka dikatakan tidak

signifikan, artinya secara parsial variabel digital marketing dan promosi tidak

berpengaruh terhadap minat berkunjung sama dengan hipotesis ditolak.

33
DAFTAR PUSTAKA

Aji, Cahoyono., Roos K. A. (2021). Media Sosial Instagram Dan Website Terhadap Minat
Kunjung Wisatawan. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Sains dan Humaniora
Vol 5(1), h.54-63.

Angipora Marius P. (2002). Dasar-Dasar Pemasaran. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Apriyanto., Ester Dwi W. (2018). Pengaruh Perceived Quality Website Terhadap Minat
Berkunjung Ke Taman Wisata Matahari. Jurnal Industri Pariwisata, Vol.1 N0.2.

Arumni, Klementin Vida. (2013). Pengaruh Gaya Hidup Brand Minded dan Peran
Kelompok Acuan terhadap Minat Beli Produk Smartphone Samsung Berbasis
Android”. Skripsi. Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Basu Swastha dan Irawan. (2003). Manajemen Pemasaran Modern. (Edisi kedua). cetakan
ke sebelas. Yogyakarta : Liberty Offset.

34
Chintya Ones C., Della Asmaria P. (2021). Pengaruh Social Media Marketing, Promosi
Dan Keamanan Terhadap Minat Wisatawan Berkunjung. The 3rd Seminar
Nasional ADPI Mengabdi Untuk Negeri, Vol. 3 No. 1.

Effendi, Fashliya Zurni (2021) Pengaruh Promosi terhadap Minat Berkunjung Wisatawan
di Museum Adityawarman Kota Padang. Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.

Evi, Anita. (2018). Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Minat Berkunjung Kembali
Wisatawan Domestik ke Pantai Parangtritis. Jurnal Ekobis Dewamtara Vol.1 No. 8
Hal 151-153.

Fika, Suci Widyana dan Salsabilla Ramadhanti. (2020). Pengaruh Digital Marketing
Terhadap Brand Image PT. Central Global Network. Jurnal Bisnis dan Pemasaran,
Vol. 10 No. 2.

Hakim, Arif Rahman. (2019). Pengaruh Servicescape, Social Media Marketing Dan
Customer Experience Terhadap Minat Berkunjung Kembali (Revisit Intention) Pada
Objek Wisata Alam Tangkahan Di Kabupaten Langkat. Skripsi: Universitas
Sumatera Utara Medan.

Harahap, R. W. (2021). Pengaruh Bauran Pemasaran Wisata Tomok Khususnya Produk


Souvenir Terhadap Kepuasan Wisatawan Dan Minat Berkunjung Kembali.

Harum, Jun R., Andriani K., Muhammad Kholid M. (2021). Pengaruh Permission Email
Marketing Terhadap Purchase Intention Dan Dampaknya Pada Purchase Decision
(Survei Pada Customer Lazada Indonesia). Profit: Jurnal Administrasi Bisnis, Vol.
15 No.1. DOI: https://doi.org/10.21776/ub.profit.2021.015.01.2

Georgieva, Magdalena. (2012). An Introduction to Email Marketing. [E-book] tersedia di


https://cdn2.hubspot.net/hub/53/file-13220888-
pdf/docs/ebooks/an_introduction_to_email_marketing_final.pdf

Ghozali, Imam (2006). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang:

35
Universitas Diponegoro.

GhavamiLahiji, Shiva. (2016). The Effect of Enail Marketing on Buyers’ Behavior.


International Journal of Innovative and Applied Research, 4 (1) : 77-80.

Harahap, R. W. (2021). Pengaruh Bauran Pemasaran Wisata Tomok Khususnya Produk


Souvenir Terhadap Kepuasan Wisatawan Dan Minat Berkunjung Kembali.

Kotler dan Kevin Lane Keller. (2009). Manajemen Pemasaran. Jilid 1 dan 2. Ed.
Penerjemah Bob Sabran. Jakarta: Erlangga.

Kotler, Philip. (2000). Manajemen Pemasaran. PT. Prenhallindo. Jakarta

Kotler dan Amstrong. (2008). Principles of Marketing Ed. 12, United Kingdom: Perason
Education Limited.

Kotler, Phillip dan Kevin Lane Keller. (2016). Manajemen Pemasaran edisi 12 Jilid 1 &
2.Jakarta: PT. Indeks.

Nasrullah, Rulli. (2015). Media Sosial; Persfektif Komunikasi, Budaya, Sosioteknologi.


Bandung : Simbiosa Rekatama Media.

Nifita, A. T., & Arisondha, E. (2018). Pengaruh Media Sosial Terhadap Minat Berkunjung
Wisatawan Di Taman Geopark Kabupaten Merangin. Jurnal Manajemen Terapan
Dan Keuangan, 7(2), 169-180. https://doi.org/10.22437/jmk.v7i2.5490

Paramitha, Cindy Rizal Putri. (2011). “Analisis Faktor Pengaruh Promosi Berbasis Sosial
Media Terhadap Keputusan Pembelian Pelanggan dalam Bidang Kuliner”. Thesis.
Ekonomi S-1, Fakultas Ekonomi Universitas Dipenogoro.

Permana, A.I. (2020). Pengaruh Kualitas Website, Kualitas Pelayanan, dan Kepercayaan
Pelanggan Terhadap Minat Beli Pelanggan di Situs Belanja Online Bukalapak.

36
Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol.25, No.2.

Priyastama, Romie. 2017. Buku Sakti Kuasai SPSS Pengelolaan data dan Analisis data.
Yogyakarta: Start Up.

Pradini, G., & Alya, D. (2022). Analisis Harga, Promosi, Produk Pariwisata Dan Lokasi
Terhadap Kepuasan Pengunjung Di Pulau Tidung, Kepulauan Seribu. Syntax
Literate; Jurnal Ilmiah Indonesia, 7(3), 2732-2744.

Puntoadi, Danis. (2011). Menciptakan Penjualan Melalui Social Media. Jakarta: Elex
Media Komputindo.

Ramadhan, Syahrul. (2019). Promosi Siwah Hotel Dalam Meningkatkan Pengunjung di


Banda Aceh. Skripsi. Universitas Islam Negeri Ar-Raniry.

Rambat, Lupiyoadi dan A. Hamdani. 2006. Manajemen Pemasaran Jasa. Edisi Kedua.
Jakarta; Salemba Empa

Ratih. (2018). Analisis Strategi E-Marketing untuk Meningkatkan Minat Beli Online.
Jurnal Manajemen Bisnis. Vol. 21, No.3.

Ryan Kristo Muljono. (2018). Digital Marketing Concept. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.

Satria, Alvin Nugraha dan Tania Adialita. (2020). Pengaruh Social Media Marketing
terhadap Minat Berkunjung Wisatawan di Kota Bandung Melalui Nilai yang
Dipersepsikan (The Effect of Social Media Marketing On the Visit Intention in
Bandung Mediated by Perceived Value). Jurnal Akuntasi, Keuangan, dan
Manajemen (Jakman) Vol 2, No. 3, 195-212.

Sciffman, Leon dan Lesslie Lazar Kanuk. (2007). Perilaku Konsumen. Edisi Ketuju. Jakarta:
PT. Indeks.

Sekarang, Uma dan Roger Bougie. (2016). Research Method For Business: A Skill-Building
Approach 17th Edition. Chichester: Wiley.

37
Septiani, F. (2018). Pengaruh Promosi Dan Produk Terhadap Minat Beli. Jurnal Madani:
Ilmu Pengetahuan, Teknologi, Dan Humaniora, 1(2), 399-
415. https://doi.org/10.33753/madani.v1i2.21

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Susanto, Aris dan Asmira. (2017). Perancangan Website Sebagai Media Promosi dan
Informasi Menggunakan Metode Web Engineering. SIMKOM, Vol.2, No.3.

Tirtayani, I.G.A., and Sukaatmadja, I.O.G. (2018). The Effect of Perceived Website
Quality, e-Satisfaction, and e0Trust toward Online Repurchase Intention.
International Journal Of Economics, Commerce and Management, Vol. 6, No. 10.

Trimarsiah, Yunita dan Muhajir Arafat. (2017). Analisis dan Perencanangan Website
Sebagai Sarana Informasi pada Lembaga Bahasa Kewirausahaan dan Komputer
Akmi Baturaja. Jurnal Ilmiah MATRIK Vol. 19. No. 1, 1-10.

Wilson, N., Keni. (2018). Pengaruh Website Design Quality dan Kualitas Jasa Terhadap
Repurchase Intention: Variabel Trust Sebagai Variabel Mediasi. Jurnal Manajemen
dan Pemasaran Jasa, Vol. 11, No.2.

Wolah, Ferni F. C. (2016). Peranan Promosi Dalam Meningkatkan Kunjungan Wisatawan di


Kabupaten Poso. Acta Diurna, Vol. 5, No.2.

38

Anda mungkin juga menyukai