PROPOSAL SKRIPSI
Oleh
Management Program
Management Study Program
BINUS Business School Undergraduate Program
Universitas Bina Nusantara
Jakarta
2023
PENGARUH ADAPTIVE CAPABILITY, PROCESS INNOVATION, DAN
SOCIAL MEDIA AGILITY TERHADAP BUSINESS SURVIVAL UMKM
KULINER KHAS INDONESIA
PROPOSAL SKRIPSI
Oleh
Management Program
Management Study Program
BINUS Business School Undergraduate Program
Universitas Bina Nusantara
Jakarta
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas kelimpahan berkah,
hidayah dan rahmat-Nya yang dilimpahkan kepada penulis. Berkat hidayah dan
rahmat-Nya, penulis dapat menyusun proposal penelitian yang berjudul “Pengaruh
Adaptive Capability, Process Innovation, Dan Social Media Agility Terhadap
Business Survival Umkm Kuliner Khas Indonesia” ini dengan sebaik-baiknya.
Proposal ini disusun sebagai bentuk dari tugas akhir untuk memenuhi syarat
akademik dalam menyelesaikan pendidikan pada jurusan Managemen Universitas
Bina Nusantara.
Penyusunan proposal penelitian ini dapat dilaksanakan berkat adanya
bantuan, dorongan, serta bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Harjanto Prabowo, M.M., selaku rektor Universitas
Bina Nusantara.
2. Bapak Dr. Ir. Hardijanto Saroso, M.MT., M.M., selaku Dean of BINUS
Business School Undergraduate Program Universitas Bina Nusantara.
3. Bapak Dicky Hida Syahchari, ST,MM,PhD., selaku Head of Management
Program Universitas Bina Nusantara
4. Ibu Dr. Lasmy, S.Kom., M.M., selaku Head of Management Program
Universitas Bina Nusantara.
5. Bapak Dr. Desman Hidayat, S.Kom., M.M., selaku dosen pembimbing
yang telah meluangkan waktu untuk membimbing penulis dari awal
penyusunan proposal skripsi dan memberikan pengarahan, masukan dan
saran, serta dukungan untuk memudahkan pengerjaan proposal ini.
6. Orang tua dan keluarga penulis yang telah memberikan banyak doa dan
dukungan dalam penyusunan proposal skripsi ini.
7. Seluruh teman-teman penulis yang telah memberikan dukungan semangat
dan motivasi dalam menyusun proposal skripsi ini.
Penulis menyadari atas keterbatasan kemampuan yang dimiliki dalam diri, sehingga
proposal skripsi ini masih sangat jauh dari kata sempurna. Karena itu, penulis
i
memohon maaf apabila dalam penyusunan proposal ini masih terdapat kekurangan
dan kesalahan. Kritik dan saran dari semua pihak sangat diharapkan oleh penulis
demi peningkatan dalam penyusunan proposal penelitian selanjutnya. Penulis
berharap proposal ini dapat memberikan manfaat yang baik, tidak hanya untuk
penulis sendiri, tetapi juga untuk pembaca.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................iii
DAFTAR TABEL......................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR..................................................................................................v
BAB I............................................................................................................................1
1.1 Latar belakang.....................................................................................................1
1.2 Rumusan masalah.............................................................................................12
1.3 Ruang Lingkup..................................................................................................12
1.4 Tujuan penelitian...............................................................................................12
1.5 SOTA (State of The Art)...................................................................................12
1.6 Manfaat penelitian.............................................................................................17
BAB II........................................................................................................................19
2.1 Grand Theory....................................................................................................19
2.1.1 Strategic Management................................................................................19
2.2 Middle Theory...................................................................................................20
2.2.1 Dynamic Capabilities.................................................................................20
2.3 Applied Theory..................................................................................................21
2.3.1 Innovation Entrepreneurship Theory..........................................................21
2.4 Variable.............................................................................................................22
2.4.1 Business Survival.......................................................................................22
2.4.2 Adaptive Capability....................................................................................23
2.4.3 Process Innovation.....................................................................................23
2.4.4 Social Media Agility..................................................................................24
2.5 Kerangka Pemikiran..........................................................................................25
2.6 Hipotesis............................................................................................................26
2.6.1 Hubungan Adaptive Capability dengan Business Survival........................26
2.6.2 Hubungan Social Media Agility dengan Business Survival......................27
2.6.3 Hubungan Adaptive Capability dengan Process Innovation......................27
2.6.4 Hubungan Social Media Agility dengan Process Innovation.....................28
2.6.5 Hubungan Process Innovation dengan Business Survival.........................28
2.6.6 Hubungan Process Innovation sebagai variable mediasi antara Adaptive
Capability terhadap Business Survival................................................................29
iii
2.6.7 Hubungan Process Innovation sebagai variable mediasi antara Social
Media Agility terhadap Business Survival..........................................................29
2.6.8 Rumusan Hipotesis.....................................................................................30
BAB III......................................................................................................................32
3.1 Metode Analisis Data...................................................................................32
3.2 Populasi Penelitian.......................................................................................32
3.3 Sampel Penelitian.........................................................................................33
3.4 Jenis dan Sumber Data Penelitian................................................................33
REFERENSI............................................................................................................35
RIWAYAT HIDUP..................................................................................................41
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
vi
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Menurut data Kementerian Koperasi dan UKM, jumlah bisnis UMKM di
Indonesia di tahun 2019 mencapai 65,47 juta unit. Dimana jumlah tersebut
mengalami peningkatan sebesar 1,98 persen dibanding pada tahun sebelumnya
yang mencapai sebesar 64,19 juta unit. Pada tahun 2021, tercatat bahwa jumlah
bisnis UMKM di Indonesia mencapai sebanyak 64,2 juta dengan kontribusi
terhadap PDB sebesar 61,07 persen atau senilai 8.573,89 triliun rupiah.
Kontribusi UMKM terhadap perekonomian Indonesia juga meliputi kemampuan
menyerap 97 persen dari total tenaga kerja yang ada serta dapat menghimpun
sampai 60,4 persen dari total investasi. Pertumbuhan bisnis UMKM di Indonesia
terus mengalami peningkatan secara pesat dari waktu ke waktu, dengan sektor
usaha makanan sebagai sektor dengan jumlah terbanyak yang bergerak dalam
bisnis UMKM di Indonesia.
Bisnis UMKM yang bergerak dalam sektor makanan merupakan bisnis yang
tidak akan hilang sampai kapanpun. Hal ini dikarenakan industri makanan dan
minuman masih menjadi penopang manufaktur dan ekonomi nasional. Sektor
makanan memiliki peran penting yang terlihat dari kontribusinya yang konsisten dan
signifikan terhadap PDB Industri nonmigas serta peningkatan realisasi investasi
2
(Nurmala et al., 2022). Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah IMK
sektor makanan mencapai 1,51 juta unit di tahun 2020, yang setara dengan 36 persen
dari seluruh IMK nasional yang berjumlah total 4,21 juta unit usaha. Saat ini sudah
tercatat oleh Kementrian Perindustrian bahwa pertumbuhan UMKM di bidang
makanan mengalami peningkatan sebesar 3,57 persen di triwulan III-2022 dari
periode yang sama di tahun sebelumnya, yaitu 3,49 persen. Selain itu, subsektor
makanan dan minuman juga masih mampu tumbuh dan berkontribusi hingga
mencapai 4,88 persen pada pertumbuhan industri nonmigas walaupun terkena
dampak besar dari pandemi COVID-19 (Kemenperin: Industri Makanan Dan
Minuman Tumbuh 3,57% Di Kuartal III-2022, 2022).
4
Asosiasi Business Development Services Indonesia (ABDSI) melakukan
survei terhadap 6.405 responden, dimana 50 persen responden berasal dari Jawa
dan Bali dan sisanya berasal dari seluruh Indonesia, untuk mengetahui pengaruh
dari adanya pandemi COVID-19 terhadap nilai penjualan bisnis UMKM yang
dijalankan. Hasil survei tersebut menunjukkan bahwa sebanyak 36,7 persen
responden mengaku tidak ada penjualan, sebanyak 26 persen responden mengaku
mengalami penurunan penjualan lebih dari 60 persen, dan hanya sebanyak 3,6
persen responden yang mengalami penaikan penjualan. Dampak pandemi
COVID-19 terhadap pendapatan bisnis UMKM juga diungkapkan dalam hasil
survei Badan Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP)
bersama LPEM FEB UI terhadap lebih dari 1100 pelaku bisnis UMKM yang
tersebar di 15 provinsi di Indonesia. Berdasarkan hasil survei tersebut, 77 persen
pelaku bisnis UMKM mengaku pendapatan yang diterima mengalami penurunan
akibat adanya pandemi COVID-19 dan hanya 7 persen pelaku bisnis UMKM
yang mengalami peningkatan pada jumlah pendapatan bisnisnya (Bayu, 2021).
Selain memiliki peranan penting dalam perekonomian Indonesia,
terutama dalam situasi krisis yang mengancam, UMKM juga merupakan bagian
dari perekonomian Indonesia yang mandiri dan memiliki potensi besar untuk
membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari tiga
peranan UMKM terhadap perekonomian Indonesia yang meliputi, sarana
pemerataan tingkat ekonomi rakyat kecil, sarana mengentaskan kemiskinan, dan
sarana pemasukan devisa bagi negara (Sulastri, 2022). Karena itu, bisnis UMKM
dianggap sebagai salah satu tulang punggung dari perekonomian di Indonesia.
Seperti yang disebutkan sebelumnya bahwa UMKM di bidang makanan
mengalami peningkatan sebesar 3,57 persen, berdasarkan dari data yang
dilaporkan oleh Kementerian Perindustrian. Peningkatan tersebut terbilang cukup
menjanjikan dan memiliki potensial bagi sektor perekenonomian Indonesia.
Hanya saja, pertumbuhan positif ini tidak terjadi secara merata. Berdasarkan rilis
Katadata Insight Center (KIC), UMKM yang mengalami pertumbuhan positif
hanya sebagian kecil, yaitu sekitar 5,9 persen. Sedangkan mayoritas UMKM,
sekitar 82,9 persen, mengalami dampak negatif (Katadata, 2020).
Dampak negatif yang diakibatkan oleh pandemi COVID-19 menimbulkan
beberapa kendala pada sektor permintaan dan sektor penawaran UMKM.
Kendala tersebut diantaranya adalah kurangnya tenaga kerja yang diakibatkan
5
oleh kesulitan UMKM dalam melunasi gaji karyawan sehingga terpaksa harus
melakukan PHK, minim modal kerja, kesulitan dalam memperoleh bahan baku,
keterhambatan proses produksi dan distribusi, serta penurunan tingkat pelanggan.
Timbulnya kendala-kendala tersebut, maka dibutuhkan suatu strategi yang harus
dilakukan oleh UMKM untuk tetap hidup dan bertahan di tengah situasi krisis
seperti pandemi COVID-19. Strategi yang digunakan adalah strategi
kelangsungan hidup bisnis (business survival).
Strategi kelangsungan hidup bisnis (business survival) adalah berbagai
macam strategi dan taktik berbeda yang digunakan oleh pemilik bisnis untuk
memberikan peluang terbaik agar bisnis yang mereka jalani dapat bertahan hidup.
Terutama pada masa-masa timbulnya situasi krisis yang mengancam. Strategi
kelangsungan hidup bisnis harus digunakan oleh, baik bisnis baru maupun bisnis
mapan, untuk mempersiapkan rencana cadangan yang nantinya akan dibutuhkan
untuk menghadapi situasi krisis yang akan datang (Stanley, 2021).
Di dalam kelangsungan hidup bisnis terdapat tiga titik fokus yang perlu
diperhatikan oleh perusahaan dalam mempertahankan bisnisnya. Tiga titik focus
tersebut adalah perlindungan tenaga kerja, optimalisasi arus kas, dan menjaga
kinerja keuangan (PUTRA, 2020). Bisnis UMKM dengan kelangsungan hidup
bisnis yang baik dapat mencapai kesuksesan bisnis dalam jangka panjang yang
baik pula. Kesuksesan tersebut berupa profitabilitas yang didapat dari pendapatan
dan keuntungan, kondisi keuangan yang baik, inovasi-inovasi baru dari sisi
produk dan pelayanan, operasi dan bisnis, loyalitas pelanggan lama dan
peningkatan pelanggan baru, serta pertumbuhan kelanjutan bisnis. Pada
umumnya, kelangsungan hidup bisnis direncanakan oleh perusahaan dalam
jangka waktu pendek, dengan minimal waktu 6 bulan sampai dengan 1 tahun
bisnis berjalan, dan jangka waktu panjang, dengan minimal waktu 3 sampai 5
tahun bisnis berjalan (Tough, 2020).
Di masa krisis pandemi COVID-19, pelaku bisnis UMKM perlu
melakukan upaya untuk mempertahankan kelangsungan hidup bisnisnya agar
tetap bisa berjalan dengan baik. Mereka dituntut untuk menyesuaikan operasi
bisnis yang mereka jalani sembari mencoba berinovasi dan menemukan peluang
baru. Peluang ini didapatkan pelaku bisnis UMKM dari belajar untuk beradaptasi
dengan lingkungan eksternal, mengubah bisnis secara digital, dan menciptakan
6
produk inovatif untuk menghasilkan pendapatan usaha dalam keadaan sulit
seperti pandemi COVID-19 (Lusiantoro, 2021).
7
Kelancaran dan keberhasilan dari aplikasi strategi kelangsungan hidup
bisnis pada suatu perusahaan dalam menghadapi situasi krisis yang mencekam
tidak lepas dari adanya dorongan dari beberapa faktor internal. Salah satunya
adalah kemampuan bisnis dalam beradaptasi. Masa-masa krisis seperti pandemi
COVID-19 tidak menawarkan kebebasan kepada siapapun, termasuk bisnis
UMKM. Oleh karena itu, bisnis UMKM diharuskan untuk memiliki dan
mengembangkan kemampuan beradaptasi untuk menghadapi berbagai macam
perubahaan situasi yang terjadi secara cepat dan tidak menentu. Kemampuan
beradaptasi merupakan salah satu faktor penting yang digunakan untuk
mendorong pengembangan bisnis dalam prospek waktu jangka panjang.
Bisnis dengan kemampuan adaptasi yang baik dapat menimbulkan
pertumbuhan berkelanjutan serta efisiensi untuk menemukan terobosan dan
peluang baru. Sebagai contoh, sesuai dengan penelitian sebelumnya dengan studi
kasus UMKM Rumah Makan Haji Masduki, bahwa adanya dampak dari pandemi
COVID-19 mengharuskan bisnis UMKM untuk beradaptasi guna
mempertahankan kehidupan bisnis. Dalam kasus ini, bentuk adaptasi yang
dilakukan adalah dengan menciptakan terobosan baru pada produk dan layanan,
seperti memperluas variasi menu, memberikan layanan gratis biaya ongkir, dan
menerapkan layanan minim kontak (Maryasih, 2022). Berdasarkan hal tersebut,
dapat diketahui bahwa kemampuan adaptasi yang dimiliki oleh suatu bisnis juga
dapat membantu meningkatkan efektivitas yang diperlukan pada inovasi proses.
Inovasi proses merupakan salah satu dari faktor internal yang dapat
membantu bisnis UMKM untuk bertahan di masa krisis yang mengancam, seperti
masa pandemi COVID-19. Penerapan inovasi dipercaya sangat efektif untuk
bisnis dalam memenangkan kompetisi antar bisnis. Penerapan inovasi juga sangat
efektif untuk memenangkan kembali kepercayaan yang dimiliki oleh konsumen
terhadap bisnis, serta meyakinkan konsumen untuk mengkonsumsi produk bisnis
yang ditawarkan. Bisnis UMKM dipercaya dapat menunjukkan pengembalian
inovasi yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan bisnis perusahaan besar. Hal
ini dapat terjadi dikarenakan faktor bisnis UMKM yang cenderung dapat mencari
lebih banyak variasi serta lebih fleksible dalam mengakses dan mengalokasikan
sumber daya yang dibutuhkan. Berdasarkan dari penelitian terdahulu, diketahui
bahwa penerapan inovasi proses dan produk yang dilakukan oleh suatu bisnis
UMKM terbukti mampu meningkatkan kinerja UMKM (Najib et al., 2021).
8
Dalam menciptakan suatu proses inovasi, dibutuhkan adanya berbagai
macam referensi dan inspirasi yang dapat digunakan oleh suatu bisnis untuk
menimbulkan ide-ide baru. Referensi dan inspirasi tersebut dapat diperoleh
melalui bantuan penggunaan internet dan fasilitas teknologi digital yang salah
satunya adalah media sosial. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh
Katadata Insight Center terhadap 206 responden di wilayah JABODETABEK,
bahwa sebanyak 80,6 persen responden merasa terbantu dengan penggunaan
internet untuk menjalankan usahanya di masa pandemi dan hanya sebanyak 19,4
persen responden yang merasa tidak terbantu. Selain itu, Qalati et al., (2022) juga
mengatakan bahwa media sosial adalah fenomena yang berkembang, dimana
bisnis dapat dengan mudah menemukan pelanggan potensial terlepas dari batasan
apapun. Media sosial dapat juga diartikan sebagai fasilitas teknologi digital yang
mendorong kegiatan interaksi, kolaborasi, dan komunikasi serta berbagi
informasi. Dalam penerapan strategi kelangsungan hidup bisnis UMKM, media
sosial memiliki peran penting dalam membantu meningkatkan kinerja penjualan
produk, meningkatkan efisiensi proses jual beli dan proses penjangkauan
konsumen.
Media sosial menyediakan berbagai macam platform yang mudah diakses
oleh UMKM untuk menjangkau tingkat audiens yang lebih luas. Hal ini yang
menyebabkan media sosial memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap
pemasaran bisnis UMKM (Pengaruh Media Sosial Terhadap Pemasaran Bisnis
UMKM, 2023). Berdasarkan hal tersebut, ditambah dengan dampak yang
diberikan oleh pandemi COVID-19, memaksakan seluruh pelaku bisnis UMKM
untuk mengadopsi penggunaan media sosial.
9
Gambar 1. 6 Grafik UMKM yang Memanfaatkan Teknologi
Digital
Sumber: (Boston Consulting Group (BCG), 2022)
10
Gambar 1. 7 Grafik Pemanfaatan Digital UMKM
Sumber: Sea Insights, 2020
11
Sayangnya, hal positif yang dirasakan oleh UMKM Ayam Penyet
Mayestik Taman Puring milik Keluarga Ibu Tursipah tidak dirasakan oleh
seluruh UMKM lain di Indonesia, khususnya di wilayah JABODETABEK.
Masih banyak UMKM yang merasa tidak terbantu dengan adanya teknologi
digital akibat beberapa faktor kendala, salah satunya adalah kurangnya
pengetahuan yang dimiliki oleh pelaku bisnis UMKM untuk menjalankan usaha
secara online. Berdasarkan hal tersebut, penulis bermaksud untuk melakukan
penelitian dan analisis dengan judul "Pengaruh Kemampuan Beradaptasi, Inovasi
Proses, dan Kemampuan Media Sosial Terhadap Kelangsungan Hidup UMKM
Kuliner Khas Indonesia" dengan tujuan mengetahui signifikansi dari pengaruh
faktor kemampuan beradaptasi dan kemampuan media sosial yang dapat
mempertahankan dan meningkatkan Keberlangsungan Hidup Bisnis UMKM
Kuliner Indonesia, dengan inovasi proses sebagai mediasi.
12
1.4 Tujuan penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan yang akan dicapai
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui pengaruh Adaptive Capability terhadap Business Survival?
2. Mengetahui pengaruh Social Media Agility terhadap Business Survival?
3. Mengetahui pengaruh Adaptive Capability terhadap Process Innovation?
4. Mengetahui pengaruh Social Media Agility terhadap Process Innovation?
5. Mengetahui pengaruh Process Innovation terhadap Business Survival?
6. Mengetahui Process Innovation memediasi pengaruh Adaptive Capability
terhadap Business Survival?
7. Mengetahui Process Innovation memediasi pengaruh Social Media Agility
terhadap Business Survival?
13
Tabel 1. 1 State of The Art
14
terhadap kelangsungan hidup bisnis. Dalam penelitian ini, variabel-variabel tersebut
dikembangkan oleh bisnis dan memiliki atribut dinamisme yang dapat bertahan dalam
lingkungan yang dinamis.
Mukhamad Najib, Sustainability Business Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efektivitas dukungan pemerintah terhadap UMKM
Abdul Aziz Abdul survival of
yang dimediasi oleh proses inovasi dan inovasi pemasaran. Secara keseluruhan, penelitian ini
Rahman, Farah small and
Fahma medium-sized menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kelangsungan hidup bisnis UMKM restoran di
(2021) restaurants
Indonesia sebagai negara pasar berkembang. Dalam penelitian ini dijelaskan bahwa inovasi
through a
crisis: The role memiliki nilai penting yang harus diperhatikan oleh pelaku bisnis UMKM untuk bersaing dan
of government
bertahan di masa krisis seperti pandemi COVID-19. Penelitian ini mendorong pelaku bisnis
support and
innovation UMKM dan manajer untuk melakukan kolaborasi dengan institusi lain, termasuk pemerintah,
universitas, dan lembaga penelitian, untuk menjadi lebih inovatif.
Santiago-Omar Research in Innovation as Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui implementasi dari inovasi yang dapat menjadi
Caballero-Morales International recovery
modal utama untuk mempertahankan kelangsungan hidup suatu bisnis UMKM. Penggunaan
(2021) Business and strategy for
Finance SMEs in sumber daya digital seperti internet dan platform media sosial dapat dilakukan sebagai salah
emerging
satu bentuk inovasi dari sumber daya UMKM yang terbatas di masa krisis seperti pandemi
economies
during the COVID-19. Penelitian ini juga menjelaskan bahwa implementasi dari inovasi dapat dilakukan
COVID-19
dengan mengoptimasikan proses produksi yang dilakukan oleh pelaku bisnis UMKM.
pandemic
Gunarso Wiwoho, Management Linking Penelitian ini dilakukan untuk mengeksplorasi hubungan antara kemampuan beradaptasi dan
Agus Suroso, Siti Science adaptive
kinerja pemasaran pada UMKM dengan inovasi produk sebagai variabel mediasi. Hasil yang
Zulaikha Letters capability,
15
Wulandari product diperoleh adalah inovasi produk memiliki hubungan yang positif dan signifikan terhadap
(2020) innovation and
kinerja pemasaran. Selain itu, kemampuan beradaptasi juga memiliki hubungan yang
marketing
performance: signifikan terhadap inovasi produk. Namun, kemampuan beradaptasi tidak memiliki hubungan
Results from
yang signifikan terhadap kinerja pemasaran. Hubungan signifikan antara kemampuan
Indonesian
SMEs beradaptasi dengan proses inovasi mendorong bisnis UMKM untuk terus melakukan
kontinuitas inovasi. Adaptasi mengacu pada kemampuan untuk menunjukkan respon dan
perubahaan yang diperlukan untuk situasi yang ada atau potensial.
16
1.6 Manfaat penelitian
Berdasarkan dari penelitian yang penulis lakukan, diharapkan dapat memberikan
manfaat dari segi teoritis, segi praktis, dan segi kebijakan.
1.6.1 Manfaat dari Segi Teoritis
Hasil penelitian ini memiliki potensi dalam kontribusi untuk
meningkatkan pengetahuan mengenai pentingnya Pengaruh Adaptive
Capability, Process Innovation, dan Social Media Agility terhadap Business
Survival UMKM Kuliner Khas Indonesia. Serta harapan lainnya yang
dimiliki oleh penulis adalah penelitian ini dapat dijadikan sebagai pijakan
serta referensi untuk penelitian-penelitian berikutnya yang berhubungan
dengan pentingnya Adaptive Capability, Process Innovation, dan Social
Media Agility terhadap Business Survival UMKM Kuliner Khas Indonesia.
1.6.2 Manfaat dari Segi Praktis
Penelitian ini dilakukan dengan harapan memberikan manfaat bagi berbagai
pihak, diantaranya:
a. Bagi pelaku industri, diharapkan penelitian ini dapat memberikan
informasi mengenai faktor-faktor yang harus diperhatikan untuk
mempertahankan kelangsungan hidup bisnis yang dijalani. Serta
memberikan masukan mengenai pentingnya berinovasi dalam
mengembangkan bisnis atau membuka peluang bisnis baru agar
kelangsungan hidup bisnis dapat terus terjaga dalam jangka waktu
panjang.
b. Bagi penulis, diharapkan penelitian ini dapat menjadi sebuah pengalaman
yang berharga dalam upaya meningkatkan kemampuan menulis dan
menjadi sarana untuk menambah ilmu, wawasan, serta informasi baru
mengenai pentingnya pengaruh kemampuan beradaptasi, proses inovasi,
dan kemampuan media sosial terhadap kelangsungan hidup UMKM
kuliner khas Indonesia.
c. Bagi pembaca, diharapkan penelitian ini dapat menjadi sebuah sarana
pengetahuan dan informasi baru mengenai faktor-faktor yang dapat
membantu mempertahankan kelangsungan hidup UMKM kuliner khas
Indonesia pada masa-masa krisis.
1.6.3 Manfaat dari Segi Kebijakan
17
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui signifikansi pengaruh
dari faktor-faktor yang membantu mempertahankan kelangsungan hidup
UMKM kuliner khas Indonesia, terutama pada masa-masa krisis seperti
pandemi COVID-19. Sehingga dapat memberikan arahan kebijakan
untuk pengembangan bisnis UMKM di Indonesia, khususnya di bidang
kuliner. Kebijakan tersebut berkaitan dengan kebijakan pemerintah yang
sesuai dalam aturan Undang-Undang Penciptaan Lapangan Kerja yang
disahkan pada tahun 2020, Program Pemulihan Ekonomi Nasional
(PEN), Program Kredit Usaha Rakyat (KUR), dan Gerakan Nasional
Bangga Buat Indonesia (Gernas BBI).
18
BAB II
LANDASAN TEORI
19
lingkungan secara external mencakup ekonomi, sosial, budaya, demografis,
politik, pemerintahan, hukum, dan teknologi lingkungan.
2. Strategy Formulation (perumusan strategi), dimana dalam tahap ini
perusahaan menentukan misi yang menjadi alasan perusahaan didirikan, yaitu
tujuan atau apa dan kapan hasil dicapai, strategi atau rencana yang dilakukan
untuk mencapai misi dan tujuan perusahaan, serta kebijakan umum atau
pedoman untuk pengambilan keputusan.
3. Strategy Implementation (penerapan strategi), dimana perusahaan
menyiapkan suatu program yang merencanakan kegiatan perusahaan secara
rinci, anggaran yang diperlukan untuk melakukan kegiatan, dan tata cara
melakukan kegiatan.
4. Evaluation and Control (evaluasi dan pengendalian), dimana perusahaan
melakukan evaluasi dengan membandingkan target yang ditetapkan dengan
kinerja yang dilakukan.
20
kompetitor. Hal ini dapat membantu perusahaan untuk menumbuhkan bisnis baru
tanpa harus merusak kegiatan yang ada.
Eisenhardt dan Martin (2000) berpendapat bahwa dynamic capabilities
dapat digunakan untuk meningkatkan konfigurasi sumber daya yang ada dalam
mengejar keunggulan kompetitif jangka panjang. Dalam arti lain, dynamic
capabilities dapat membantu perusahaan untuk beradaptasi dalam kondisi dan
lingkungan yang terus berubah dengan pesat, dengan memanfaatkan dan sumber
daya yang dimiliki untuk menciptakan strategi baru. Beberapa dynamic
capabilities mengintegrasikan sumber daya, dimana lainnya berfokus pada
rekonstruksi figurasi sumber daya dalam perusahaan.
Schoemaker et al. (2018) mengatakan bahwa dynamic capabilities yang
dikembangkan oleh perusahaan dapat memberikan perlindungan bagi perusahaan
dari kondisi dan lingkungan yang mengancam bagi perusahaan. Dynamic
capabilities juga membantu perusahaan dalam memantau lingkungan eksternal
untuk menilai daya tahan model bisnis yang digunakan oleh perusahaan. Serta
mengatur bagaimana kapabilitas biasa harus digabungkan dan diatur ulang dalam
perusahaan. Dynamic capabilities memiliki nilai penting dalam perusahaan untuk
menghadapi suatu perubahan yang terjadi dan memberikan efek secara langsung
pada kinerja perusahaan dan keunggulan kompetitif, serta efek tidak langsung
melalui rekonfigurasi sumber daya (Helfat dan Peteraf, 2009).
21
baru atau versi upgrade dari produk yang sudah ada; (2) penerapan metode
berjualan atau produksi baru; (3) peluncuran pasar baru; (4) akuisisi sumber bahan
baku baru; dan (5) memanfaatkan struktur industri baru seperti gangguan
monopoli (Menezes, 2017). Schumpeter memelopori gagasan bahwa inovasi
kewirausahaan merupakan pusat perubahan ekonomi dan pengembangan
(Schumpeter et al., 2013). Schumpeter juga menyatakan bahwa wirausahawan
menghadirkan inovasi dengan dua cara, yaitu dengan menekan biaya produksi dan
meningkatkan permintaan akan produk tertentu.
2.4 Variable
22
dan jangka waktu panjang, dengan minimal waktu 3 sampai dengan 5 tahun
bisnis berjalan (Tough, 2020).
23
(process innovation) adalah penerapan metode produksi baru atau metode
produksi yang telah ditingkatkan secara signifikan, termasuk perubahan
signifikan dalam teknik, peralatan, dan/atau perangkat lunak (eurostat, 2023).
Inovasi proses dapat digunakan untuk mengurangi biaya unit produksi atau
pengiriman, meningkatkan kualitas, atau memproduksi produk baru atau produk
yang ditingkatkan secara signifikan. Inovasi proses mencakup perubahan alat dan
teknologi yang digunakan dalam suatu perusahaan, peningkatan alat, teknik, dan
solusi perangkat lunak yang digunakan untuk membantu rantai pasokan dan
sistem pengiriman, perubahan alat yang digunakan untuk menjual dan
memelihara barang, serta metode yang digunakan untuk akuntansi dan layanan
pelanggan (Differential, 2020). Dalam inovasi proses, perubahan yang terjadi
hanya dapat terlihat secara internal. Selain itu, diantara ketiga kategori inovasi,
proses merupakan inovasi dengan risiko paling rendah.
Inovasi proses memggambarkan metode baru yang digunakan oleh
perusahaan untuk meningkatkan prosedur produksi (Indeed, 2022). Pada
umumnya, perusahaan menggunakan inovasi proses untuk memperkenalkan alat
dan prosedur teknologi baru yang menguntungkan perusahaan dengan
mengurangi biaya produksi. Inovasi proses memiliki beberapa manfaat,
diantaranya:
1. Peningkatan produktivitas karyawan
2. Peningkatan proses pengambilan keputusan
3. Pengurangan biaya produksi
4. Peningkatan kualitas produk
5. Pengurangan risiko lingkungan dan hukum
6. Peningkatan kepuasan pelanggan
24
Rojas et al., 2021) bahwa media sosial meningkatkan peningkatan konektivitas
dengan agen pasar yang relevan dan pengaruh pengetahuan yang diperoleh dari
waktu ke waktu untuk meningkatkan kinerja perusahaan.
Menurut Pratiwi (2021) media sosial, sebagai platform komunikasi yang
paling populer, telah mengubah secara keseluruhan cara perusahaan
berkomunikasi dengan konsumen, dimana media sosial menjadi pendorong
utama aturan pemasaran dan hubungan masyarakat yang baru. Media sosial
menyediakan platform yang sangat konduktif bagi pemasar untuk menjangkau
pelanggan yang sudah ada maupun calon pelanggan. Kelincahan dalam
menggunakan media sosial membantu meningkatkan kinerja bisnis. Hal ini
dikarenakan melalui keterlibatan media sosial di suatu perusahaan, kapasitas daya
serap perusahaan sangat dipengaruhi untuk memperoleh, memisahkan, dan
mengasimilasi pengetahuan eksternal. Onamusi (2021) mengatakan bahwa
relevansi kelincahan media sosial dalam kreasi bersama pelanggan, akuisisi
pengetahuan, manajemen rantai pasokan, dan ekuitas pelanggan menunjukkan
bahwa hal tersebut dapat meningkatkan kemampuan perusahaan untuk
beradaptasi terhadap permintaan pasar yang berubah.
25
Perumusan Masalah:
1. Pandemi COVID-19 mengakibatkan krisis
ekonomi, mengakibatkan ketahanan bisnis
UMKM terancam
2. Berbagai macam upaya dilakukan oleh
pelaku UMKM untuk mempertahankan
kelangsungan hidup bisnisnya.
2.6 Hipotesis
26
merupakan prasyara yang signifikan untuk kelangsungan hidup perusahaan.
Kemampuan beradaptasi perusahaan dapat mengalami peningkatan akibat
adanya pertumbuhan sumber daya perusahaan (Onamusi, 2021). Selain itu Kelly
et al. (2020) juga mengemukakan bahwa perusahaan yang memiliki kapabilitas
operasional proaktif sangat mungkin melakukan pengembangan kemampuan
adaptif. Berdasarkan dari penelitian yang dilakukan oleh Onamusi (2021)
kemampuan adaptif yang dimiliki oleh perusahaan memiliki hubungan yang
signifikan terhadap kelangsungan hidup perusahaan.
H1: Adaptive Capability berpengaruh signifikan terhadap Business Survival
27
proses. Hal ini dilakukan melalui deteksi lingkungan perusahaan. Semakin
banyak deteksi lingkungan eksternal yang dilakukan oleh perusahaan, semakin
banyak pula akses yang diperoleh perusahaan untuk mendapatkan inspirasi
inovasi baru. Penelitian ini menyebutkan bahwa terdapat hubungan positif antara
kemampuan adaptif dengan inovasi proses.
H3: Adaptive Capability berpengaruh signifikan terhadap Process Innovation
28
2.6.6 Hubungan Adaptive Capability terhadap Business Survival dengan
Process Innovation sebagai mediasi
Adaptive
Capability
SocMed Agility
Gambar 2. 2 Hipotesis
Sumber: Penulis (2023)
29
BAB III
METODE PENELITIAN
30
dalam penelitian ini adalah seluruh pelaku bisnis UMKM sektor makanan di
wilayah JABODETABEK yang menjalankan bisnisnya secara online.
31
sehingga dapat dijadikan dasar pengambilan keputusan (Hendryadi, 2019).
Data merupakan sebuah bentuk gambaran dari variable-variable yang diukur
oleh peneliti sesuai dengan klasifikasinya.
Berdasarkan hal tersebut, data dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Menurut jenisnya, data dibagi menjadi dua yaitu Data Kualitatif dan
Data Kuantitatif. Data kualitatif merupakan data yang dinyatakan
dalam bentuk kata, kalimat, ungkapan, narasi hingga gambar.
Sedangkan Data kuantitatif merupakan merupakan data yang
dinyatakan dalam bentuk angka atau statistik.
2. Menurut penafsirannya, data dibagi menjadi dua yaitu Data Faktual
dan Data Non-faktual. Data faktual adalah data yang diperoleh peniliti
dari sebuah subjek melalui informasi yang bersifat faktual dan sudah
terjamin kebenarannya. Sedangkan data non-faktual adalah data yang
diperoleh peneliti melalui wawancara, artikel, dan sumber lainnya.
3. Menurut cara memperolehnya, data dibagi menjadi dua yaitu Data
Primer dan Data Sekunder. Data primer merupakan data yang
diperoleh dari subjek penelitian secara langsung. Sedangkan data
sekunder merupakan data yang diperoleh bukan dari subjek penelitian
secara langsung. Data sekunder bersifat sebagai pelengkap dan
penguat dari data primer.
Peneliti mendapatkan data primer melalui penyebaran kuisioner
kepada pelaku bisnis UMKM sektor makanan di wilayah JABODETABEK
yang menjalankan bisnisnya secara online. Selain itu peneliti mendapatkan
data sekunder dengan memanfaatkan berbagai macam sumber seperti jurnal
internasional, situs web, buku, artikel, dan lain sebagainya.
32
REFERENSI
Ali, Z., Sun, H., & Ali, M. (2017). The impact of managerial and adaptive
capabilities to stimulate organizational innovation in SMEs: A complementary
PLS-SEM approach. Sustainability (Switzerland), 9(12).
https://doi.org/10.3390/su9122157
Alvara Research Center. (2022). Makanan Nusantara Jadi Kategori Terbanyak Yang
Dijual UMKM Indonesia pada 2022. https://alvara-strategic.com/digitalisasi-
umkm-dampak-platform-digital-terhadap-umkm-kuliner/
Badan Pusat Statistik (BPS). (2019). Jumlah Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
(UMKM) Indonesia. https://www.kemenkopukm.go.id/data-umkm
Badan Pusat Statistik (BPS). (2022). 10 Sektor Usaha dengan Jumlah Industri
Mikro-Kecil Terbanyak di Indonesia (2020).
https://www.bps.go.id/publication.html?Publikasi%5BtahunJudul
%5D=2020&Publikasi%5BkataKunci%5D=profil+industri+mikro&Publikasi
%5BcekJudul%5D=0&Publikasi%5BcekJudul%5D=1&yt0=Tampilkan
33
Chen, Y., & Chen, H. (2016). Innovation and Social Media: Cultural Impacts on the
Opinion Influence Process in Brand Communities. Journal of Industrial
Integration and Management, 01(04), 1650013.
https://doi.org/10.1142/s2424862216500135
Departemen Komunikasi. (2022). Tak Hanya Keren, Pakai Produk UMKM juga
Dapat Membantu Perekonomian. BANK INDONESIA Bank Sentral Republik
Indonesia. https://www.bi.go.id/id/publikasi/ruang-media/cerita-bi/Pages/Tak-
Hanya-Keren,-Pakai-Produk-UMKM-juga-Dapat-Membantu-
Perekonomian.aspx
Eisenhardt, K. M., & Martin, J. A. (2000). Dynamic capabilities: What are they?
Strategic Management Journal, 21(10–11), 1105–1121.
https://doi.org/10.1002/1097-0266(200010/11)21:10/11<1105::AID-
SMJ133>3.0.CO;2-E
Ganlin, P., Qamruzzaman, M. D., Mehta, A. M., Naqvi, F. N., & Karim, S. (2021).
Innovative finance, technological adaptation and smes sustainability: The
mediating role of government support during covid-19 pandemic. Sustainability
(Switzerland), 13(16). https://doi.org/10.3390/su13169218
Indeed. (2022). What Is Process Innovation? (With Benefits and Tips). Indeed.
https://ca.indeed.com/career-advice/career-development/what-is-process-
innovation
34
Isip, M. I. G. (2022). Adaptive capability of micro agribusiness firms: Qualitative
evidence from the Philippines. Research in Globalization, 5(June), 100087.
https://doi.org/10.1016/j.resglo.2022.100087
Kelly, N., Kelliher, F., Power, J., & Lynch, P. (2020). Unlocking the niche potential
of senior tourism through micro-firm owner-manager adaptive capability
development. Tourism Management, 79(December 2019), 104081.
https://doi.org/10.1016/j.tourman.2020.104081
Mandiri Institute. (2020). Perbedaan Strategi Bertahan UMKM Saat Diterpa Krisis.
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2020/09/26/perbedaan-strategi-
bertahan-umkm-saat-diterpa-krisis
Najib, M., Rahman, A. A. A., & Fahma, F. (2021). Business survival of small and
medium-sized restaurants through a crisis: The role of government support and
innovation. Sustainability (Switzerland), 13(19).
https://doi.org/10.3390/su131910535
Nurmala, N., Sinari, T., Lilianti, E., Jusmany, J., Emilda, E., Arifin, A., & Novalia,
N. (2022). Usaha Kuliner Sebagai Penggerak Umkm Pada Masa Pandemi Covid
19. AKM: Aksi Kepada Masyarakat, 3(1), 65–74.
https://doi.org/10.36908/akm.v3i1.458
Pengaruh Media Sosial Terhadap Pemasaran Bisnis UMKM. (2023). Program Studi
Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Medan Area.
http://akuntansi.uma.ac.id/2023/01/09/pengaruh-media-sosial-terhadap-
pemasaran-bisnis-umkm/
36
Entrepreneurship and Key Drivers of Performance. https://www.igi-
global.com/dictionary/crisis-situation-and-financial-planning-for-
sustainability/100325
Qalati, S. A., Ostic, D., Sulaiman, M. A. B. A., Gopang, A. A., & Khan, A. (2022).
Social Media and SMEs’ Performance in Developing Countries: Effects of
Technological-Organizational-Environmental Factors on the Adoption of Social
Media. SAGE Open, 12(2). https://doi.org/10.1177/21582440221094594
Rizaty, M. A. (2022). 20,76 Juta UMKM di Indonesia Masuk Ekosistem Digital pada
2022. DataIndonesia.Id. https://dataindonesia.id/bursa-keuangan/detail/2076-
juta-umkm-di-indonesia-masuk-ekosistem-digital-pada-2022
37
Schumpeter, J. A., Ziemnowicz, C., & Pembroke, C. (2013). Encyclopedia of
Creativity, Invention, Innovation and Entrepreneurship. Encyclopedia of
Creativity, Invention, Innovation and Entrepreneurship.
https://doi.org/10.1007/978-1-4614-3858-8
Stanley, J. (2021). Business survival strategies – what are they? Real Business.
https://realbusiness.co.uk/business-survival-strategies
Sugiri, D. (2020). Menyelamatkan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah dari Dampak
Pandemi Covid-19. Fokus Bisnis : Media Pengkajian Manajemen Dan
Akuntansi, 19(1), 76–86. https://doi.org/10.32639/fokusbisnis.v19i1.575
Sulastri. (2022). Peran Penting UMKM dalam Ancaman Isu Resesi. Kementerian
Keuangan Republik Indonesia. https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kpknl-
balikpapan/baca-artikel/15677/Peran-Penting-UMKM-dalam-Ancaman-Isu-
Resesi.html
38
RIWAYAT HIDUP
PERSONAL INFORMATION
Binusian ID 2440109751
Full Name FARESTU APRILIA KURNIANTI
E-Mail FALENAPRILIA16@GMAIL.COM
Address Current
Apartemen Graha Cempaka Mas
Jl. Letjen Suprapto No. 1
JAKARTA 10640
DKI Jakarta, Indonesia
Permanent
Jl Cempaka 1 No. 18
Cempaka Putih Barat, Cempaka Putih
JAKARTA 10520
DKI Jakarta, Indonesia
ORGANIZATION EXPERIENCE
Sep 2020 – Jan 2021 Binus English Club (BNEC), Member
- Participated in meetings and learning sessions.
- Completed assigned tasks.
- Practiced oral skills, writing skills, and listening
skills in English.
Nov 2016 – Aug 2019 The EC Ghotoen (English Club), Secretary
- Participated in the formation of an English Club
organization at Senior High School State 5 of
Central Jakarta with the aim of helping to improve
and develop students' speaking, listening, and
writing skills in English.
- Responsible for writing activity proposals, permits,
activity reports, and attendance reports that will be
given to the principal and teachers accountable for
extracurricular activities.
- Responsible for gathering information from
multiple resources to help the learning process run.
WORKING EXPERIENCE
Feb 2023 – present PT. Nusa Satu Inti Artha (DOKU), Jakarta, Indonesia
SME Merchant Acquisition
JOB DESCRIPTION
- Help to onboard new merchants.
- Analyse and identify new potential business with
new merchants.
40
- Assist merchants with any issues/requests.
- Update merchant database in CRM
- Handle administrative works related to merchant's
data (e.g., craft new sales proposals and contract
renewals)
41