PROPOSAL SKRIPSI
RIZKI MAULANA
NIM. 190420088
Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah swt yang telah
memberikan rahmat, karunia serta hidayah-Nya kepada kita semua berupa kesehatan,
keikut sertaan serta ilmu pengetahuan sehingga penulisan skripsi ini yang berjudul
“Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Dan Umur Perusahaan Terhadap
Sustainability Reporting Dengan Leverage Sebagai Variabel Moderasi” dapat
diselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya, untuk melengkapi tugas-tugas dan
memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas
Ekonomi & Bisnis Universitas Malikussaleh. Shalawat dan salam penulis sanjungkan
kepada Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam jahiliyah
yang penuh dengan kebodohan ke alam yang berilmu pengetahuan seperti yang kita
rasakan pada saat ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak terdapat
kekurangan dan kelemahan karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan. Oleh
sebab itu penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran dari pihak manapun
yang bersifat membangun guna kesempurnaan penyusunan skripsi ini. Selama
penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapat bantuan dan dorongan dari berbagai
pihak, untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Ibu Jullimursyida, S.E., Ak., M.M., Ph.D selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Malikussaleh.
2. Bapak Dr. Iswadi, S.E., M.Si., Ak., CA selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Malikussaleh.
3. Ibu Dr. Naz’aina, S.E., M.Si., Ak., CA selaku sekretaris Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Malikussaleh dan selaku dosen wali
yang sangat sabar membimbing penulis dan memberi arahan dalam kegiatan
akademis perwalian.
i
4. Ibu Nurhasanah, S.E., M.Si., Ak., selaku Koordinator Program Studi Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Malikussaleh.
5. Bapak Dr. Iswadi, S.E., M.Si., Ak., CA selaku Dosen Pembimbing yang telah
membimbing penulis secara akademik.
6. Bapak dan Ibu dosen yang telah membagi pengalaman dan pengetahuan juga
membantu penulis selama mengikuti perkuliahan di Fakultas Ekonomi & Bisnis
Universitas Malikussaleh, dan seluruh staf Program Studi Akuntansi yang selalu
siap membantu dalam proses pengurusan administrasi selama perkuliahan.
7. Ayahanda Rustam Basyah, Ibunda Sri Mulyani tercinta, Kakak Kandung Mery
Rustyani dan Adik Kandung Fatia Zahirah serta seluruh keluarga besar yang
telah memberi dorongan, semangat dan do’a yang telah diberikan sehingga
penulis bisa menyelesaikan proposal skripsi ini.
8. Sahabat Aulia Khoirun Niswa N, S.Ak, Saifudin, Reza Ramadoni, Suhendri, dan
Rini Safitri yang telah menemani perjuangan dari awal hingga akhir, serta
seluruh teman yang selalu mendukung dan setia menemani penulis selama
mengikuti perkuliahan di Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Malikussaleh.
Akhir kata, penulis berharap Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan
semua pihak yang telah membantu penulis, semoga penelitian ini membawa manfaat
bagi pengembangan ilmu pengetahuan terutama dalam bidang Akuntansi.
Rizki Maulana
190420088
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1. Latar Belakang Penelitian.................................................................................1
1.2. Perumusan Masalah Penelitian........................................................................8
1.3. Tujuan Penelitian...............................................................................................9
1.4. Manfaat Penelitian..........................................................................................10
iii
2.3.3.Hubungan Umur Perusahaan Dengan Sustanaibility Reporting......32
2.4. Kerangka Konseptual / Pemikiran.................................................................33
2.5. Hipotesis...........................................................................................................33
iv
3.8. Pengujian Hipotesis........................................................................................47
3.8.1. Uji Parsial (Uji T).................................................................................47
3.9. Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2 )...................................................48
KAJIAN PUSTAKA....................................................................................................49
v
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu...................................................................................28
Tabel 3.1 Kriteria Pemilihan Sampel.........................................................................35
Tabel 3.2 Devinisi Operasional Variabel....................................................................39
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
BAB 1
PENDAHULUAN
waktu yang panjang, dalam mencapainya tidak jarang perusahaan mengabaikan nilai-
Indonesia masih berfokus pada pencarian keuntungan belaka. Hal tersebut, tidak
cukup jika perusahaan ingin bertahan dalam jangka waktu yang panjang. Perusahaan
seperti penimbangan pajak terhadap negara, tetapi perusahaan juga harus mampu
sebagai salah satu administrasi agar terhindar dari permasalahan sosial dan
lingkungan. Laporan ini diawasi oleh otoritas jasa keuangan, dan dievaluasi setiap
tahun.
1
dilingkungannya. Melalui laporan ini, perusahan dituntut untuk memiliki rasa
tanggung
2
2
jawab penuh terhadap sosial dan lingkungannya. Dengan demikian, masyarakat dapat
neraca, laba-rugi dan arus kas, perusahaan juga melaporkan, misalnya, tingkat emisi
karbon dari mesin yang digunakan saat ini dan rencana pengurangan polusi jika
mudah mendapatkan investor. Reputasinya juga akan lebih baik untuk perusahaan,
sehingga investor akan lebih tertarik kepada mereka. Selain itu, perusahaan lebih
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui POJK No.51 Tanggal 27 Juli 2017
Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial. Kegiatan CSR ini
2007 tentang perseroan terbatas dan peraturan pemerintah No. 47 Tahun 2012 tentang
tanggung jawab sosial perusahaan. Perusahaan yang melakukan kegiatan CSR dan
berkelanjutan (sustainable growth) yang didasarkan atas etika bisnis (business ethics).
ekonomi, sosial dan lingkungan, dan laporan tersebut harus sesuai dengan kerangka
menerbitkannya dan tidak ada aturan yang mewajibkan seperti halnya pada
perusahaan, akan tetapi tuntutan bagi perusahaan untuk memberikan informasi yang
transparan, akuntabel, serta praktik tata kelola perusahaan yang semakin baik (good
report juga dapat dilihat kinerja dari perusahaan tersebut. Hal ini dapat digunakan
dengan menilai kinerja suatu perusahaan tidak hanya dengan annual report saja,
Berubahnya paradigma dalam dunia usaha, yang selama ini berasal dari profit
oriented only, kemudian menjadi berorientasi pada tiga hal yang sering disebut
dengan Tripple-P Bottom Line. Beralihnya orientasi kepada ketiga hal tersebut
seperti polusi udara, tanah, pembuangan limbah cair, penggundulan hutan, sistem
pengelolaan sumber daya alam yang ada, dikarenakan jumlahnya yang terbatas
seefisien mungkin dalam memenuhi kebutuhan operasi. Salah satu wujud nyata dalam
pendirian PT, misalnya pada pasal 74, UU nomor 40 tentang tanggung jawab sosial
dan lingkungan yang menjadi pedoman dan batasan dalam mengarahkan ekonomi
biaya yang cukup besar, hal ini tetap menjadi prioritas utama dan ketertarikan yang
dan denda yang sangat besar bagi negara-negara yang melanggarnya. Adanya hal
seperti ini, kemudian menjadi awal berkembangnya suatu konsep yang bertujuan
untuk menemukan solusi dalam pemenuhan tujuan bisnis dan penyelesaian masalah
barang dan jasa yang lebih bermanfaat, sambil secara simultan mengurangi dampak
1990:70). Konsep ini mengandung paling tidak tiga pesan penting. Pertama,
perbaikan kinerja ekologi dan ekonomi yang saling melengkapi. Kedua, perbaikan
kinerja lingkungan yang seharusnya tidak dipandang lagi hanya sebagai amal dan
mulai dari proses produksi yaitu dari pembelian bahan baku, proses pengolahan
bahan baku hingga menjadi barang jadi. Dalam perusahaan manufaktur sektor aneka
perekonomian dunia karena sektor ini memberikan kontribusi yang cukup signifikan
biasanya mengacu pada perusahaan yang bergerak di bidang elektronik dan otomotif.
Karena dilakukan dengan skala produksi yang besar, perusahaan manufaktur tentunya
memiliki jumlah pekerja atau tenaga kerja yang besar. Beberapa perusahaan
lapangan pekerjaan yang sangat signifikan. Selain itu karena produksinya yang
perusahaan yang menyediakan produk yang dibutuhkan oleh pasar. Semakin besar
permintaan dari pasar, maka semakin banyak juga proses produksi yang akan
dengan pabrik atau factory dalam Bahasa Inggris. Proses produksinya kemudian
Kehutanan (KLHK) yang dilansir oleh kompasiana.com, bahwa 60 juta ton sampah
limbah B3 akan diproduksi diindonesia pada tahun 2021, yang sebagian besar berasal
2.897 pada tahun 2020. Sampah B3 dihasilkan oleh operasi industri (kegiatan primer)
dibeberapa sumber. Sampah B3 dari sumber yang tidak terduga, seperti tumpahan,
sisa kemasan, barang kadaluarsa, dan sampah dari produk yang tidak memenuhi
sampah B3. Dua diantaranya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 22 Tahun 2021 dan
mengatur tata cara pengelolaan limbah B3 yang digunakan baik oleh usaha maupun
rumah tangga. Namun, seringkali pihak penanggung jawab dari suatu perusahaan
oleh kegiatan produksi yang dilakukan industri tersebut. Hal ini berarti bahwa
kegiatan produksi manufaktur berdampak buruk terhadap alam dan lingkungan. Maka
yang tidak mengungkapkan laporan keberlanjutan mereka sesuai dengan standar yang
berlaku.
Kurniawati, 2018) ditemukan hasil bahwa umur perusahaan tidak memiliki pengaruh
maka penulis tertarik untuk mengangkat penelitian ini kembali dan membahas lebih
Variabel Moderasi “.
reporting pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2019 -2021.
2019 -2021.
reporting pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2019 -2021.
1. Penelitian ini bermanfaat untuk membantu perusahaan dan investor sebgai bahan
masukan dan informasi yang dapat membantu dalam pengambilan keputusan baik
Reporting.
4. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi penelitian sejenis dimasa yang
akan datang.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
memiliki struktur serta mekanismenya yang dipake guna pengaturan dalam mengelola
perusahaan dan bisa mendapatkan nilai ekonomi untuk investor ataupun stakeholder
(Freeman, 2001). Teori ini didefinisikan jika perusahaan bukan sebagai entitas dengan
pencarian dukungan itu. Contoh cara agar hubungan antar pemangku kepentingan
yang bisa memberikan pengaruh atau juga mendapatkan pengaruh dari pencapaian
sekelompok dimana tanpa perusahaannya tak bisa bertahan agar tetap selalu berjalan
Teori ini fokus kepada akuntabilitasnya organisasi daripada kinerja keuangan. Teori
berikut menerangkan jika sebuah organisasi bisa memilih dengan sukarela pada
lebih dari permintaan wajib, guna pemenuhan ekspektasi yang nyata atau diakui
etika memiliki argumen jika semua stakeholder berhak diberlakukan adil oleh
hidupnya bisa terganggu, di zaman globalisasi saat ini sudah mendorong berbagai
kebijaksanaan serta program lingkungan, dan LSM dan pecinta lingkungan terus
korporasi pada peningkatan nilai pada efek aktifitasnya, serta agar stakeholder hanya
mengalami sedikit kerugiannya. Dalam faktanya, inti teori ini ada dalam hal di
Teori ini berlandaskan pada kontrak sosial perusahaan dan masyarakat dengan
entitas sebagai perilaku yang diharapkan dan berdasarkan pada nilai, norma,
Legitimasi organisasi terlihat pada hal dari masyarakat untuk perusahaannya serta hal
harus dilakukan dengan baik supaya aktivitas serta kinerjanya memperoleh respon
baik masyarakat. Respon baik ini akan memunculkan nilai baik perusahaan
dimasyarakat dan bisa menambah pencapaian keuntungan perusahaan. Hal ini tentu
menguntungkan perusahaan, sebab nilai yang muncul bisa memberi daya tarik
investor agar mau menginvetasikan diperusahaan itu. Legitimasi didapatkan saat ada
kesesuaian saat adanya perusahaan ini tidak menggangu eksistensi sistem nilai sosial.
Saat ada hal yang tidak sesuai, legitimasi ini akan terancam. Sebuah perusahaan bisa
masyarakat dari pengaruh buruk aktivitas perusahaannya. Dasar teori ini yakni
Laporan keberlanjutan adalah alat yang dapat digunakan pemerintah dan bisnis untuk
keberlanjutan. Jadi, secara sukarela, penerbitan laporan kini tak kalah pentingnya
laporan berkelanjutan oleh perusahaan secara bebas serta rutin setiap tahunya,
Laporan ini melaporkan kontribusi untuk masyarakat terkait: ekonomi, sosial dan
lingkungan.
direksi dan investor atas kinerja organisasi untuk mencapai tujuannya pembangunan
dan ekonomi. Dengan pengumpulan (diklaim) data yang rinci dan memiliki makna
melalui revisi siklus limbah atau strategi inovasi produk ekonomi sirkular. Diwaktu
bisnis berorientasi CSR berkelanjutan yang mereka banggakan. Anda akan lebih
karyawan, kurangi pertumbuhan omset (dan biaya), dan pada akhirnya tingkatkan
bisnis ikut serta dengan baik dengan pemangku kepentingan mereka. Lewat
proyek yang diambil, perusahaan bisa paham akan hasil keuangan positif apa yang
2. Proses dan sistem yang lebih baik Manajemen internal dan proses pengambilan
yang lebih kuat dan luas. Penting bagi perusahaan dapat menjadikan keberlanjutan
pelanggran yang mahal dan mengumpulkan data yang diperlukan dengan cara
inovator dapat berada dalam posisi tawar yang lebih kuat dalam hal menarik
kontrak.
dapat bersaing dipasar. Setiap perusahaan mengharapkan profit yang maksimal. Laba
Profitabilitas adalah hasil akhir dari sejumlah kebijakan dan keputusan yang
ukuran dalam persentase yang digunakan untuk menilai sejauh mana perusahaan
profitabilitas menurut Brigham dan Houston (2006) adalah hasil bersih dari
menghitung berbagai tolak ukur yang relevan. Salah satu tolak ukur tersebut adalah
dengan rasio keuangan sebagai salah satu analisis dalam menganalisis kondisi
penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Sedangkan menurut Kasmir (2011:196)
atau profitability ratios adalah rasio yang digunakan untuk mengukur efisiensi
menghasilkan laba selama periode tertentu (biasanya semesteran, triwulanan dan lain-
lain) untuk melihat kemampuan perusahaan dalam beroperasi secara efisien. Menurut
Mamdun M. Hanafi (2012: 81) pengertian profitablitas adalah rasio untuk mengukur
melalui semua kemampuan dan sumber daya yang dimilikinya, yaitu berasal dari
membayarkan dividennya, dan hal ini berdampak pada kenaikan nilai perusahaan.
Dengan rasio profitabilitas yang tinggi yang dimiliki sebuah perusahaan akan
menilai keefektivan dari operasi sebuah perusahaan, sehingga rasio profitabilitas akan
menunjukan kombinasi dari efek likuiditas, manajemen aktiva, dan utang pada hasil-
perusahaaan dalam menghasilkan laba pada berbagai tingkat operasi, sehingga rasio
(Kasmir, 2012).
laporan keuangan neraca dan laporan laba rugi. Pengukuran dapat dilakukan untuk
dalam rentang waktu tertentu, baik penurunan atau kenaikan, sekaligus mencari
adalah Return on Asset (ROA) dan Return On Equity (ROE). Return on Asset (ROA)
Aset (ROA) yang merupakan kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam
obligasi dan saham). ROE mencerminkan tingkat hasil penembalian investasi bagi
pemegang saham, merupakan perbandingan antara laba bersih dengan modal sendiri
total aktiva, log size, nilai pasar, saham, total penjualan, total pendapatan, total modal
dan lain-lain. Pengelompokan perusahaan atas dasar skala operasi umumnya terbagi
menjadi tiga kategori, yaitu: perusahaan besar (large firm), perusahaan menengah
Ukuran perusahaan merupakan suatu skala yang dapat dihitung dengan tingkat
total aset dan penjualan yang menunjukkan kondisi perusahaan dimana perusahaan
lebih besar akan mempunyai kelebihan dalam sumber dana yang diperoleh untuk
perusahaan. Perusahaan besar yang sudah well estabilished akan lebih mudah
kemudahan akses tersebut berarti perusahaan besar memiliki fleksibilitas yang lebih
besar.
adalah suatu skala dimana dapat diklasifikasi besar Umur Perusahaan = Tahun
cara antara lain dengan total aktiva, log size, nilai pasar saham, dan lain-lain. Ukuran
perusahaan dilihat dari total aset yang dimiliki oleh perusahaan yang dapat
dipergunakan untuk kegiatan operasi perusahaan. Semakin besar total aset yang
dimiliki suatu perusahaan, semakin besar pula ukuran perusahaan. Semakin besar aset
maka semakin besar modal yang ditanam, sementara semakin banyak penjualan,
Menurut Basyaib (2007), ukuran perusahaan adalah suatu skala dimana dapat
diklasifikasikan besar kecilnya perusahaan menurut berbagai cara antara lain dengan
ukuran pendapatan, total aset, dan total modal. Semakin besar ukuran pendapatan,
total aset, dan total modal akan mencerminkan keadaan perusahaan yang semakin
kuat. Menurut Machfoedz (1994), ukuran perusahaan adalah suatu skala dimana
dapat diklasifikasikan besar kecil perusahaan menurut berbagai cara (total aktiva, log
size, nilai pasar saham, dan lain-lain). Pada dasarnya ukuran perusahaan hanya
terbagi dalam 3 kategori yaitu perusahaan besar (large firm), perusahaan menengah
(medium-size) dan perusahaan kecil (small firm). Penentuan ukuran perusahaan ini
dan total penjualan perusahaan dalam satu periode penjualan, maupun kapitalisasi
pasar. Pengelompokan perusahaan atas dasar skala operasi (besar dan operasi) dapat
dipakai oleh investor sebagai salah satu variabel dalam menentukan keputusan.
Menurut Riyanto (2013), ukuran perusahaan adalah besar kecilnya perusahaan dilihat
yang mengukur tuntutan pelayanan atau produk organisasi. Menurut Brigham dan
Houston (2006), ukuran perusahaan adalah rata-rata total penjualan bersih untuk
tahun bersangkutan sampai beberapa tahun. Dalam hal ini penjualan lebih besar dari
pada biaya variabel dan biaya tetap, maka akan diperoleh jumlah pendapatan sebelum
pajak. Sebaliknya jika penjualan lebih kecil dari pada biaya variabel dan biaya tetap
1. Tenaga kerja, merupakan jumlah pegawai tetap dan honorer yang terdaftar atau
periode tertentu.
4. Total aktiva, yang merupakan keseluruhan aktiva yang dimiliki perusahaan pada
saat tertentu.
a. Usaha mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan atau badan usaha
perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro- sebagaimana diatur dalam undang-
undang ini.
b. Usaha kecil adalah usaha produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang
perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan
cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menajdi bagian langsung maupun
tidak langsung dari usaha menengah atau besar yang memenuhi kriteria usaha kecil
e. Usaha menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri. yang
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak
perushaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik
langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha besar dengan jumlah
kekayaan bersib atina hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam undang-
undang ini.
d. Usaha besar adalah usaha ekonomi produktif yang dilakukan oleh badan usaha
dengan sejumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan lebih besar dari usaha
menengah, yang meliputi usaha nasional milik Negara atau swasta, usaha patungan,
menurut Suwito dan Herawaty (2005:): “adalah total aktiva, nilai pasar saham, total
ukuran perusahaan adalah sebagai berikut: “Total aktiva, penjualan dan kapitalisasi
pasar. Semakin besar total aktiva, penjualan dan kapitalisasi pasar maka semakin
besar pula ukuran perusahaan itu. Ketika variable ini digunakan untuk menentukan
Semakin besar aktiva, semakin banyak modal yang ditanam, semakin banyak
penjualan maka semakin banyak perputaran uang, dan semakin besar kapitalisasi
perusahaan, maka indikator dalam penelitian ini dibatasi agar lebih berfokus dan hasil
yang dicapai sesuai dengan asumsi yang diharapkan. Salah satu indikator yang dipilih
untuk digunakan dalam penelitian ini adalah total asset. Menurut PSAK Nomor 1
(2007 :10) yang dimaksud dengan aset adalah : "Segala manfaat ekonomi yang
menggandung potensi dalam suatu yang produktif dan merupakan bagian dari
aktivitas operasional perusahaan. Mungkin pula berbentuk sesuatu yang dapat di ubah
menjadi kas atau berbentuk kemampuan untuk mengurangi pengeluaran kas, seperti
kinerja yang baik. Masyarakat akan memperoleh informasi yang lebih banyak
perusahaan yang telah lama didirikan cenderung memiliki komitmen yang kuat dalam
berapa lama perusahaan tersebut dibentuk dan beroperasi. Bahwa semakin lama
perusahaan itu beroperasi maka masyarakat akan lebih banyak mengetahui informasi
tentang perusahaan tersebut, bahwa persero memiliki umur yang tidak terbatas, sesuai
usahanya. Umur perusahaan adalah layanan waktu hidup suatu perusahaan yang
menunjukkan bahwa perusahaan tetap eksis, mampu bersaing dalam dunia usaha dan
Umur perusahaan adalah ukuran lamanya sebuah perusahaan ada atau berdiri.
Umur perusahaan diukur dari tahun perusahaan berdiri sampai pada periode
Penelitian yang dilakukan oleh (Sofa & Respati, 2020) menemukan hasil
Hasil penelitian yang dilakukan oleh (Saputri et al., 2022) menyatakan bahwa
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No Judul, Nama, dan Tahun Variabel Penelitian Hasil Penelitian
Penelitian
1 Pengaruh Dewan Direksi, Y = Sustanaibility Reporting 1.Dewan komisaris
Dewan Komisaris X1 = Dewan Direksi independen, komite audit,
Independen, Komite Audit, X2 = Dewan Komisaris dan profitabilitas tidak
Profitabilitas, Dan Ukuran Independen berpengaruh positif terhadap
Perusahaan Terhadap X3 = Komite Audit pengungkapan sustainability
Pengungkapan Sustainability X4 = Profitabilitas report
Report (Studi Pada X5 = Ukuran Perusahaan 2.Dewan direksi dan ukuran
Perusahaan Manufaktur perusahaan yang
Yang Terdaftar Di Bursa berpengaruh positif terhadap
Efek Indonesia Tahun 2017) pengungkapan sustainability
report
aktivitas perusahaan yang membuat manajemen menjadi lebih bebas dan fleksibel
bagi perusahaan.
tinggi akan memotivasi para manajer untuk mengungkapkan informasi yang lebih
rinci agar manajer dapat memberikan keyakinan pada investor mengenai profitabilitas
perusahaan (Singhvi dan Desai, 1971). Hal ini dikarenakan profit merupakan
perwujudan dari hasil usaha atau kinerja dari manajer (Wardani, 2012). Jadi, dapat
(Wardani, 2012).
menyelaraskan nilai sosial lingkungan dari kegiatan dengan norma perilaku dalam
masyarakat sehingga aktifitas dan kinerja dapat diterima masyarakat (Suryono &
Perusahaan besar akan berada di bawah tekanan publik untuk melakukan lebih
banyak tanggung jawab sosialnya karena mendapat lebih banyak perhatian dari
masyarakat (Patten, 1991; Cowen et al, 1987; Mapparessa et al, 2017). Hal ini
dikarenakan perusahaan besar memiliki dampak kepada masyarakat yang lebih besar
Perusahaan yang lebih besar biasanya mempunyai sumber daya dan aktivitas
untuk melakukan transparansi informasi menjadi lebih tinggi, hal tersebut dianggap
(Raharjo, 2016).
bertahan (Utami, 2011). Perusahaan yang sudah berumur tua memiliki pengalaman
dan informasi yang lebih banyak tentang perusahaan sehingga perusahaan akan
Indonesia. Semakin lama perusahaan maka semakin banyak informasi yang telah
Profitabilitas (X1)
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
2.5. Hipotesis
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
Menurut (Hamid, 2011), Lokasi penelitian adalah tempat dimana proses studi
Dalam penelitian ini, lokasi penelitian dilakukan di Bursa Efek Indonesia (BEI)
www.idx.co.id. Data yang diambil yaitu data perusahaan pertambangan yang terdaftar
organisasi, orang dan barang, yang intinya elemen akan dijadikan sebagai penelitian.
Objek dalam penelitian ini yaitu Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Umur Perusahaan
dan Leverage.
Dalam penelitian ini, jenis data yang digunakan yaitu data sekunder . Data
sekunder merupakan data yang dikumpulkan dari data yang telah ada sebelumnya.
Bursa Efek Indonesia tahun 2019-2021 yang diperoleh melalui web resmi Bursa Efek
Data yang diambil dalam penelitian ini yaitu data Profitabilitas, Ukuran
tahun 2019-2021.
3.3.1. Populasi
terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2019-2021. Populasi dalam penelitian ini
3.3.2. Sampel
Tabel 3.1
Kriteria Pemilihan Sampel
No Keterangan Jumlah
1 Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa 178
Efek Indonesia tahun 2019-2021
2 Perusahaan yang tidak memiliki data lengkap 161
3 Perusahaan yang memenuhi kriteria sampel 17
Jumlah sampel × 3 tahun = Jumlah pengamatan 51
dipublikasikan pada situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) www.idx.co.id. Studi
jurnal, buku, artikel dan literature lainnya yang berhubungan dengan penelitian ini.
Variabel adalah segala sesuatu yang mempunyai variasi nilai yang ditetapkan
oleh penelitian untuk dipelajari dan diteliti sehingga dapat diperoleh informasi dari
hal tersebut serta diambil kesimpulannya. Terdapat dua variabel yang digunakan
dalam penelitian ini, yaitu variabel terikat (dependent) dan variabel tidak terikat
(independent).
Variabel terikat menjadi perhatian utama dalam penelitian. Variabel terikat dalam
sebagai berikut :
K
SRDI =
N
Keterangan :
penyebab dari hasil variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu :
3.5.2.1. Profitabilitas
Menurut Brigham dan Houston (2006) adalah hasil bersih dari serangkaian
tolak ukur yang relevan. Salah satu tolak ukur tersebut adalah dengan rasio keuangan
sebagai salah satu analisis dalam menganalisis kondisi keuangan, hasil operasi dan
total aktiva, log size, nilai pasar, saham, total penjualan, total pendapatan, total modal
dan lain-lain. Pengelompokan perusahaan atas dasar skala operasi umumnya terbagi
menjadi tiga kategori, yaitu: perusahaan besar (large firm), perusahaan menengah
kinerja yang baik. Masyarakat akan memperoleh informasi yang lebih banyak
3.5.2.4. Leverage
besar aset yang dimiliki perusahaan didanai dengan hutang. Semakin besar tingkat
menggunakan debt to total assets ratio (Brigham & Houston, 2011), dengan rumus
sebagai berikut:
Total Liabilitas
Total Debt ¿ Total Asset= x 100 %
Total Asset
Untuk lebih jelasnya definisi operasional variabel penelitian ini adalah sebagi
berikut :
Tabel 3.2
Devinisi Operasional Variabel
No Variabel Definisi Indikator Skala
Ukur
1 Sustainability Laporan keberlanjutan K Rasio
Reporting adalah laporan yang SRDI =
N
memuat pengukuran dan
pengungkapan kegiatan
seperti ekonomi, sosial dan
lingkungan internal
perusahaan maupun luar,
sebagai sebuah
pertanggung jawaban
pemangku kepentingan
dewan direksi dan investor
atas kinerja organisasi
untuk mencapai tujuannya
pembangunan
berkelanjutan.
2 Profitabilitas hasil bersih dari laba setelah pajak Rasio
serangkaian kebijakan dan ROE=
Modal sendiri
keputusan. Profitabilitas
dapat ditetapkan dengan
menghitung berbagai tolak
ukur yang relevan
3 Ukuran suatu ukuran, skala atau Ukuran Perusahaan Nominal
Perusahaan variabel yang = Ln (Total Aset)
menggambarkan besar-
kecilnya perusahaan
berdasarkan beberapa
ketentuan, seperti total
aktiva, log size, nilai pasar,
saham, total penjualan, total
pendapatan, total modal
dan lain-lain.
4 Umur umur perusahaan Umur perusahaan = Tahun Nominal
Perusahaan menggambarkan lamanya Penelitian – Tahun Perusahaan
suatu perusahaan didirikan Berdiri
dan menjalankan usahanya.
5 Leverage Alat untuk mengukur Total Liabilitas
Rasio
seberapa besar aset yang Total Debt ¿ Total Asset= x 100 %
Total Asset
dimiliki perusahaan didanai
dengan hutang
Teknik analisis data merupakan teknik atau metode yang digunakan oleh peneliti
dalam menganalisis data yang sudah terkumpul serta pengujiannya. Dalam penelitian
ini, teknik analisis data yang digunakan yaitu teknik analisis kuantitatif, yaitu analisis
hasil data yang akan diuji nilai nilai variabel dimasukkan dalam Eviews.
pengumpulan, penyajian, dan peringkasan data. Metode ini mengumpulkan data data,
penyampaian lain dan menyajikan angka-angka itu dalam bentuk grafik untuk
Regresi data panel digunakan untuk menjawab hipotesis yang telah diajukan.
Pada regresi data panel, terdapat 3 model yang diuji, yaitu common effect model
(CEM), fixed effect model (FEM) dan random effect model (REM).
individu maupun waktu sehingga diasumsikan bahwa perilaku antar individu sama
dalam berbagai kurun waktu. Model ini hanya mengkombinasikan data time series
yang terjadi antar individu. Setiap parameter yang tidak diketahui dalam model ini
akan diestimasi dengan menggunakan teknik variabel dummy. Model random effect
model (FEM) bertujuan untuk mengestimasi bahwa ada perbedaan intersep untuk
setiap individu dan intersep tersebut merupakan variabel random. Data panel adalah
jenis data yang merupakan gabungan antara data runtun waktu (time series) dengan
data seleksi silang (cross section). Data panel secara teknis sudah dapat mengatasi
series dan data cross section sehingga pengujian data panel tidak memerlukan uji
asumsi klasik. (Hermawan Sutan, 2019). Data panel diuji menggunakan 3 pengujian
common effect dan model fixed effect yang tepat. Uji Chow merupakan uji dangan
melihat hasil F statistik lebih besar dari tingkat signifikansi (α> 0.005) maka H0
ditolak, maka model yang dipilih adalah common effect, tetapi jika hasil F statistik
lebih kecil dari tingkat signifikansi (α< 0.005) maka model yang dipilih adalah fixed
H0 menyatakan bahwa model fixed effect yang lebih baik digunakan dalam
mengestimasi data panel dan H1 menyatakan bahwa model commen effect yang lebih
probabilitas cross section Chi-square < 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima.
Namun jika nilai probabilitas cross section Chi-square >0,005, maka H0 diterima dan
H1 ditolak.
yang terbaik antara fixed effect dan random effect. Penentuan model harus
freedom adalah sebanyak k dimana k adalah jumlah variabel independen, apabila nilai
statistik chi square lebih besar dibandingkan dari tingkat signifikansi α> 0,05 maka
H0 ditolak yang artinya model yang lebih baik adalah model random effect, apabila
nilai statistik chi square lebih kecil dan tingkat signifikansi α<0,05 maka H0 diterima
yang mengartikan bahwa model yang lebih baik adalah model fixed effect
cross-section random α<0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima. Namun jika nilai
Random Effect atau Common Effect. Uji ini digunakan untuk memastikan model
mana yang akan dipakai, dasar di lakukan uji ini apabila hasil Fixed Effect dan
Random Effect tidak konsisten. Misalnya pada uji Chow model yang cocok adalah
Fixed Effect, namun pada saat di lakukan uji hausman model yang cocok adalah
Random Effect. Sehingga untuk memutuskan model mana yang terbaik maka
1. Jika nilai cross section Breusch-Pagan α>0,05 model yang digunakan adalah
2.Jika nilai cross section Breusch-Pagan 0.05 maka model yang digunakan adalah
jika variabel independen lebih dari satu. Dalam penelitian ini analisis regresi linear
berganda digunakan karena variabel dalam penelitian ini terdiri dari 4 variabel, yaitu
Reporting. Persamaan regresi linear berganda dalam penelitian ini yaitu (Suyono,
2018):
Y = α + β 1x1 + β 2x 2 + β 3 x 3 + ε
Keterangan:
Y = Sustainability Reporting
Α = Koefisien Konstanta
x1 = Profitabilitas
x2 = Ukuran Perusahaan
x3 = Umur Perusahaan
ε = Error
Uji asumsi klasik digunakan untuk memastikan bahwa model telah memenuhi
regresi linear berganda dapat dikatakan benar jika memenuhi beberapa asumsi klasik
tidak bias dan pengujian dapat dipercaya. Uji yang digunakan dalam penelitian ini
Uji normalitas pada model regresi linear berganda digunakan untuk menguji
dan melihat hasil nilai residual apakah terdistribusi secara normal atau tidak. Model
regresi dikatakan baik jika nilai residualnya terdistribusi secara normal atau
mendekati normal.
Uji normalitas dapat dilakukan dengan menganalisis grafik dan uji statistik.
normal P-P Plot of Regression atau dengan menguji uji one sample Kolmogorov-
smirnov. Cara lain untuk menguji normal tidaknya model adalah dengan
menggunakan Jarque-Bera(winarno).
dalam model regresi memiliki hubungan linear yang sempurna atau mendekati
sempurna (koefisien korelasi tinggi atau bahkan 1). Model regresi yang baik tidak
korelasi tidak menentu dan kesalahan menjadi sangat besar (Ilyas & Tita, 2021).
Kedua, masalah degree (derajat) dan bukan masalah kind (jenis), adanya korelasi
antara variabel independen, bukan masalah positif atau negatifnya. Ketiga, spesifikasi
model yang salah, misalnya mengambil proksi yang sama dalam satu model.
analisis pada model yang memiliki nilai R-square yang tinggi namun nilai thitungnya
tidak signifikan. Kemudian hubungan antara variabel bebas sangat besar (lebih dari
0.8). Selain itu, pengambilan keputusan juga bisa dilihat berdasarkan nilai Tolerance
dan Variance Inflation Factor (VIF). Apabila nilai Tolerance mendekati 1 maka tidak
terjadi kolinearitas, dan jika mendekati 0 maka terjadi kolinearitas. Sedangkan nilai
VIF jika kurang dari atau di bawah nilai 10, maka akan lolos dari multikolinearitas.
pengamatan di dalam model regresi. Model regresi dikatakan baik jika tidak terjadi
uji koefisien korelasi spearman's rho, selain itu bisa juga dilihat pada grafik regresi,
Uji autokorelasi adalah korelasi antara anggota observasi yang disusun sesuai
waktu dan tempat. Model regresi dikatakan baik jika tidak terjadi autokorelasi.
Dalam penelitian ini, untuk menguji auto korelasi menggunakan metode uji
1. Jika nilai DU < DW 4-DU, maka Ho diterima dan tidak terjadi autokorelasi.
2. Jika nilai DW < DL atau DW> 4-DL, maka Ho ditolak dan terjadi autokorelasi.
3. Jika nilai DL < DW < DU atau 4-DU < DW <4-DL, artinya tidak ada kepastian
Pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan uji parsial (uji t). Menurut
(Imam, 2018) uji parsial pada dasarnya menunjukkan untuk mengetahui pengaruh
dilakukan untuk mengetahui apakah setiap variabel bebas secara parsial mempunyai
1. Jika nilai t hitung > t tabel dan nilai sig. t < a = 0,05 maka Ho ditolak (Ha
2. Jika nilai t hitung < t tabel dan nilai sig. t > a = 0,05 maka Ho tidak ditolak (Ha
determinasi adalah antara 0 dan 1. Nilai R 2 yang kecil yang menandakan bahwa
KAJIAN PUSTAKA
Gunawan, V., & Sjarief, J. (2022). Analisis Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Dan
Ukuran Perusahaan Terhadap Pengungkapan Sustainability Report. BALANCE:
Jurnal Akuntansi, Auditing Dan Keuangan, 19(1), 22–41.
Saputri, S., Syafitri, Y., & Ardiany, Y. (2022). Pengaruh Komite Audit dan Ukuran
Perusahaan terhadap Sustainability Reporting. Pareso Jurnal, 4(1), 10–27.
Sofa, F. N., & Respati, N. W. (2020). Pengaruh Dewan Direksi, Dewan Komisaris
Independen, Komite Audit, Profitabilitas, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap
Pengungkapan Sustainability Report (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2017). Jurnal Ekonomi Dan Bisnis,
13(1), 32–49.
Wardani, & Santi. (2018). Pengaruh Tax Planning, Ukuran Perusahaan, Corporate
Social Responsibility (CSR) Terhadap Manajemen Laba. Journal Accounting,
6(1), 11–24.