MINI RISET
Oleh
Universitas Pamulang.
membuat Mini Riset ini, tetapi dengan ketekunan penulis serta semangat,
mampu menyelesaikan Laporan mini riset ini. Oleh karena itu penulis
1. Kedua Orang Tua kami yang selalu memberi dukungan semangat dan
masukan.
Universitas Pamulang.
ii
4. Seluruh teman- teman kelas 06 SAKE 007.
6. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
membantu penulis.
oleh karena itu penulis menerima kritik dan saran dari pembaca untuk
dapat bermanfaat bagi semua pihak dan juga semoga Allah SWT
membalas semua pihak yang telah berjasa kepada penulis selama penulis
Kelompok 7
iii
DAFTAR ISI
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
BAB I
PENDAHULUAN
Dengan tekn ologi yang semakin maju dan perkembagan ilmu pengetahuan
yang semakin pesat menyebabkan persaingan usahan di dunia bisnis semakin berat
keuagan perusahan dengan baik. Karena Untuk mengukur nilai perusahaan dapat
ditunjukan dalam besarnya harga saham. Harga saham yang tinggi menggambarkan
hanya memperhatikan para pemegang saham saja tetapi juga dengan cara kebijakan
modal adalah jumlah modal perusahaan yang di investasikan pada aktiva tetap yang
optimal merupakan salah satu cara untuk meningkatkan harga pasar saham, karena
kepada investor atau kepada lingkungan saja, tetapi juga bertanggung jawab
1
kepada pemerintah dalam hal membayar pajak. Salah satu pemerintah
meningkatkan tax ratio adalah dengan kebijakan – kebijakan yang bisa mendorong
dalam peraturan pemerintah No.46 tahun 2013 yang berisi tentang penyederhanaan
perhitungan pajak.
yang dikenakan pajak (Siti Kurnia, 2010:146). Masih menurut Siti Kurnia (2010)
warga negara dapat menghindari pajak, penghindaran pajak merupakan hal yang
dapat dibenarkan, karena bukan merupakan hal yang dapat merugikan negara.
Selanjutnya, suatu hal yang wajar apabila seseorang wajib pajak membayar
pajaknya tidak melebihi apa yang menjadi kewajibannya sesuai ketentuan peraturan
dibuat pada waktu merencanakan undang-undang pajak tersebut bahwa wajib pajak
beban pajak melalui penghindaran pajak tersebut dianggap masih batas ketentuan
yang berbeda, yaitu positif dan negatif. Menurut Desai dan Dharmapala (2006),
2
agency theory, aktivitas penghindaran pajak dapat memfasilitasi kesempatan
menempatkan sumber daya yang tidak sesuai serta kurang transparan dalam
sebagai
Berikut :
perusahaan ?
Dalam penelitian ini terdapat beberapa tujuan yang ingin dicapai, tujuan
tersebut yaitu :
nilai perusahaan.
3
2. Untuk mendapatkan bukti empiris perihal pengaruh Capital intensity terhadap
1. Bagi Penulis
penulis dan juga untuk memperluas dan meningkatkan ilmu pengetahuan mengenai
1. Bagi Universitas
Penelitian ini diharapkan agar dapat berguna untuk acuan penelitian lain yang
masalah yang tersaji dalam tulisan ini yakni pengaruh penghindaran pajak dan
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi peneliti lainnya sebagai bahan
tambahan pertimbangan dan pemikiran dalam penelitian lebih lanjut dalam bidang
yang sama yaitu pengaruh penghindaran pajak dan Capital intensity terhadap nilai
perusahaan.
4
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi perusahaan mengenai
Bab I PENDAHULUAN
berkaitan dengan topik yang diteliti yang dituangkan dalam latar belakang.
Dalam bab ini akan diuraikan mengenai tinjauan pustaka yang melandasi
populasi dan sampel, sumber dan metode pengumpulan data, dan teknik
analisis data.
5
BAB II
TINJUAUAN PUSTAKA
hipotesis yang ada dalam penelitian. Landasan teori ini berisi argumentasi dan
penjabaran teori yang disusun oleh penulis sebagai tuntunan dalam memcahkan
Dalam teori keagenan menjelaskan tentang dua pelaku ekonomi yang saling
kontrak dimana satu atau lebih orang (prinsipal) memerintah orang lain (agen)
untuk melakukan suatu jasa atas nama prinsipal serta memberi wewenang kepada
agen membuat keputusan yang terbaik bagi prinsipal (Ichsan, 2013). Jika prinsipal
dan agen memiliki tujuan yang sama maka agen akan mendukung dan
ketika salah satu pihak (principal) menyewa pihak lain (agen) untuk melaksanakan
suatu jasa dan mendelegasi wewenang untuk membuat keputusan kepada agen
merupakan principal. Salah satu elemen dari teori agensi adalah bahwa prisipal dan
agen memiliki preferensi atau tujuan berbeda. Menurut Brigham dan Houston
(2006), manajer diberi kekuasaan oleh pemilik perusak haan, yaitu pemegang
saham, untuk membuat keputusan, dimana hal ini menciptakan potensi konflik
kepentingan yang dikenal sebagai teori keagenan (agency theory). Dalam hubungan
6
keagenan manajer sebagai pihak yang memiliki akses langsung terhadap informasi
seperti kreditor dan investor. Dimana terdapat informasi yang tidak diungkapkan
pihak prinsipal kepada agen akan menuntut agen untuk memberikan kinerjanya
sebaik
dan efisien. Salah satu langkah efisiensi yang dilakukan yaitu dengan
Informasi merupakan unsur penting bagi investor dan pelaku bisnis, karena
infomasi menyaji keterangan, catatan dan gambaran baik untuk keadaan dimasa
lalu, saat ini maupun keadaan dimasa yang akan datangbagi kelangsungan hidup
suatu perusahaan. Infomasi yang lengkap, relevan, akurat dan tepat waktu sangat di
perlukan oleh investor dipasar modal sebagai alat analisis untuk mengambil
7
keputusan investasi. Menurut Jogiyanto (2000), informasi yang dipubliskan sebagai
keputusan investasi. Jika penguman tersebut mengandung nilai nilai positif maka
diharapkan pasar akan bereaksi pada waktu pengumuman tersebut diterima oleh
pasar. Pada waktu informasi diumumkan dan semua pelaku pasar sudah menerima
menganalisis informasi sebagai sebuah sinyal baik (good news) atau sinyal buruk
(bad news). Jika informasi tersebut dianggap sebagai sinyal baik bagi investor,
Salah satu jenis informasi yang dikeluarkan oleh perusahaan yang dapat
menjadi sinyal baik bagi pihak luar perusahan yang dapat menjadi sinyal baik bagi
informasi yang berkaitan dengan laporan keungan dan informasi non akuntansi
anggap penting untuk diketahui oleh pengguna laporan baik pihak dalam maupun
luar perusahaan.
tindakan agar terhindar dari konsekuensi pengenaan pajak yang tidak di kehendaki.
Penghindaran pajak juga diartikan sebagai cara mengurangi pajak yang masih
8
dibenarkan, terutama melalui perencanaan pajak. Menurut Desai dan Dharmapala
pemegang saham. Kedua, dari prespektif agency theory, yang menyatakan bahwa
menempatkan sumber daya yang tidak sesuai serta kurang transparan dalam
negatif terhadap nilai perusahaan (Desai & Dharmapala, 2006). Prasiwi (2015)
menaikkan laba bersih setelah pajak. Informasi laba bersih yang tinggi akibat
investor sehingga berdampak positif pada nilai perusahaan yang tercermin dari
memiliki pengaruh perubahan langsung dan tidak langsung terhadap arus kas saat
ini atau arus kas masa depan. Pengaruh langsung dari penghindaran pajak, yaitu
dapat meningkatkan arus kas melalui penghematan pajak tetapi berkaitan juga
dengan tingginya biaya agensi. Di sisi lain, pengaruh perubahan tidak langsung dari
9
faktor yang berpengaruh secara dominan tergantung pada spesifikasi lingkungan
operasi bisnis dan latar belakang kelembagaan. Chen, Hu, & Wang, (2014) juga
biaya agensi, yang diukur dengan rasio beban penjualan. Selain itu, ditemukan juga
1. Wajib pajak berusaha untuk membayar pajak lebih sedikit dari yang seharusnya
Menurut James Kessler pengertian tax avoidance dibagi menjadi 2 jenis, yakni
10
Sementara itu, penghindaran pajak yang tidak diperbolehkan (unacceptable tax
Capital Intensity atau intesitas modal adalah jumlah modal perusahaan yang
Capital Intensity Ratio adalah perputaran harta yaitu perputaran seluruh harta
perusahaan yang dihitung dari penjualan dibagi dengan harta. Ratio Intensitas
11
semakin baik mungkin. Tujuan dari efesiensi yang dimaksud adalah
devinisikan sebagai rasio total asset perata-rata seperti peralatan, mesin dan
dapat terlihat dari harga saham yang dibayar investor atau disebut nilai pasar
perusahaan, karenan perusahaan yang memiliki tingkat nilai perusahaan yang tinggi
dianggap dapat mensejahterakan pemegang saham dan hal tersebut dapat menarik
Fitria,2019). Suatu perusahaan dapat dikatakan memiliki nilai yang baik jika kinerja
perusahaan juga baik. Nilai perusahaan dapat tercermin dari harga sahamnya, jika
harga sahamnya tinggi maka nilai perusahaan baik (Yuono dan widyawati,2016
dalam Fauziah,2019)
Terdapat beberapa indikator yang bisa dilakukan untuk mengukur nilai perusahaan:
12
1. Price Earning Ratio (PER)
Rasio ini menunjukan perbandingan antara harga pasar per lembar dengan earning
menunjukan berapa banyak jumlah uang yang harus dikeluarkan oleh investor
pasar memberi harga atas kinerja perusahaan yang tercermin dari earning per
PER =
PBV (price to book value) merupakan perbandingan dari harga suatu saham dengan
nilai buku saham suatu perusahaan (Amrizal dan Rahmah,2017). Rasio ini
Selain itu price to book value (PBV) juga menunjukan kemampuan perusahaan
diinvestasikan, sehingga semakin tinggi rasio ini maka semakin tinggi nilai
PBV =
3. 7RELQ¶V4
Selain menggunakan price earning ratio (PER) dan price to book value (PBV), nilai
dengan membandingkan rasio nilai pasar saham perusahaan dengan nilai buku
ekuitas perusahaan. Rasio ini umumnya lebih unggul daripada rasio lainnya karena
13
rasio ini lebih fokus pada berapa nilai perusahaan saat ini secara relative terhadap
adalah ( Riadi,2017):
Q=
Keterangan:
Q = Nilai perusahaan
EBV = Nilai buku dari total aktiva (total asset – total kewajiban)
14
nilai perusahaan
yang diukur
dengan rasio
Tobin’s Q.
15
Biaya Agensi dengan proksi
Dengan BTD memiliki
Transparansi pengaruh
Informasi Sebagai signifikan dan
Variabel negatif atas nilai
Pemoderasi perusahaan.
Hasilnya, perilaku
penghindaran
Analisis Pengaruh pajak yang
Terdapat
Perilaku dilakukan
Stevanus Tri perbedaan
5. Penghindaran Pajak perusahaan
Anggoro, Aditya variabel Perilaku
Terhadap Nilai memberikan
Septiani, 2015 penghindaraan
Perusahaan Dengan pengaruh yang
Pajak peneliti
Transparansi signifikan
mengurangkan
Sebagai Variabel terhadap nilai
perilaku
Moderating perusahaan
dengan arah
positif.
16
profitabilitas
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap nilai
perusahaan.
Hipotesis ketiga
yaitu,
penghindaran
pajak
berpengaruh
negatif terhadap
nilai perusahaan.
17
Hasilnya, tata
Analisis Pengaruh kelola perusahaan
Tata Kelola dan penghindaran Terdapat
8. B Ivanno Eka P, Perusahaan Dan pajak perbedaan
Dul Muid, 2018 Penghindaran Pajak berpengaruh variabel Tata
Terhadap Nilai secara signifikan kelola Perusahaan
Perusahaan terhadap nilai
perusahaan.
18
perusahaan juga
akan naik.
antara variabel independen dengan variabel dependen yang akan di amati atau di
19
membantu akan membantu kita dalam mengendalikan atau menguji suatu
diamati. Dari kerangka konseptual Hipotesis dapat dibangun untuk dapat melihat
apakah fotmula dari teori tersebut valid atau tidak ( Sugiyono 2014:60).
Berdasarkan hasil penelitian terdahulu, berikut ini adalah kerangka penelitian yang
Gambar 2. 1
Kerangka Konseptual
H1
Penghindaran Pajak (X1)
Nilai Perusahaan
H2
pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh
dari pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban
mengurangi beban pajak perusahaan. Chen dkk. (2013) bahwa tax avoidance
20
mengurangi nilai perusahaan akan tetapi pengaruhnya dapat diperkecil pada
tax avoidance jangka panjang tidak menambah nilai perusahaan. Budiman (2012),
menyatakan bahwa praktek penghindaran pajak yang dilakukan oleh Wajib Pajak
badan (perusahaan) sering kali dilakukan melalui kebijakan yang diambil oleh
pimpinan perusahaan. Dyreng, S.D., Hanlon, M., & Maydew, (2010) juga
mengakui pendapatan saat ini tetapi realisasinya diakui dimasa yang akan datang
agar laba yang dilaporkan pada periode sekarang kecil. Selain itu penghindaran
pajak juga dapat dilakukan dengan mengakui biaya personal menjadi biaya
semakin tinggi laba perusahaan laba perusahaan dilaporkan, semakin tinggi juga
perusahaan aku berusaha untuk menekan laba yang diperoleh agar pajak yang
perusahaan juga berkaitan dengan nilai perusahaan tersebut. Karena, investor yang
21
2.3.2 Pengaruh Capital Intensity terhadap Nilai perusahaan
Capital Intensity adalah persentase dari setiap jenis modal yang digunakan
perusahaan. Jenis modal yang digunakan perusahaan terdiri dari hutang dan modal
Intensitas modal adalah hasil atau akibat dari keputusan pendanaan, yang nantinya
ekuitas bertujuan untuk memaksimumkan nilai perusahaan. Maka dari itu semakin
tinggi tingkat intensitas modal semakin tinggi juga tingkat nilai perusahaan. Karena
maka akan dinilai investor kurang baik untuk jangka panjang sehingga capital
ekuitas.
22
BAB III
METODE PENELITIAN
termasuk penelitian data sekunder. Penelitian ini diambil dari laporan keuangan
perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar pada Bursa
dilakukan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 5 tahun mulai tahun 2015 -
barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dipilihnya Bursa
Efek Indonesia (BEI) sebagai tempat penelitian karena Bursa Efek Indonesia (BEI)
merupakan bursa pertama di Indonesia, yang dianggap memiliki data yang lengkap
dan telah terorganisasi dengan baik. Pemilihan lokasi penelitian di Bursa Efek
23
memperkuat atau memperlemah antara variabel satu dengan variabel lain). Variabel
penghindaran pajak dan firm size sedangkan variabel moderasi adalah profitabilitas.
variabel lain, namun keberadaanya dapat mempengaruhi variabel lain atau dapat
disebut dengan variabel terikat (Y). Berikut definisi operasional serta pengukuran
dari variabel – variabel yang menjadi variabel bebas (X) dalam penelitian ini yaitu:
bahkan menghilangkan hutang pajak yang harus dibayar dengan tidak melanggar
undang-undang perpajakan yang ada (Anggoro dan Septiani, 2015). Proksi BTD
atau book tax difference digunakan untuk mengukur penghindaran pajak. BTD
diperoleh dengan mengurangi laba sebelum pajak dengan laba bersih yang
kemudian dibagi dengan rata-rata aset, rumus tersebut didasarkan penelitian yang
2. Capital Intensity
dalam bentuk aset tetap. Pada penelitian ini, Intensitas modal biasanya
digunakan untuk mengukur proporsi aset tetap. Aset tetap yang dimiliki oleh
penyusutan aset tetap perusahaan setiap tahunnya. Seluruh aset tetap selalu
24
mengalami penyusutan yang nantinya akan menjadi biaya penyusutan pada
total aset
1. Nilai Perusahaan
Nilai perusahaan berperan sebagai variabel dependen dalam penelitian ini.
Variabel dependen atau variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi oleh
variabel independen atau variabel bebas. Menurut Yuliani (2016) dalam Rahmawati
(2017), nilai perusahaan dapat menjadi tolak ukur bagi kemakmuran pemegang
dapat terus beroperasi dan meningkatkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan yang
sudah go-public tercermin dari harga saham yang terdapat di bursa. Salah satu
menggunakan rasio Tobin’s Q. Menurut Dewi (2014), Rasio ini dikembangkan oleh
James Tobin pada tahun 1967 dan dinilai dapat memberikan informasi yang paling
baik karena rasio ini dapat menjelaskan berbagai fenomena yang terjadi dalam
kegiatan perusahaan, menurut James Tobin (1967) berikut adalah rasio 7RELQ¶V4:
Tobins Q = MVE+D/BVE+D
Keterangan :
Q = Nilai perusahaan
25
EMV = Nilai pasar ekuitas (closing price x jumlah
saham beredar )
asset-total kewajiban)
Tabel 3. 1
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur sektor industri
26
tahun tersebut dan dapat mendapatkan data terbaru sehingga memperoleh hasil
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
penelitian. Adapun kriteria perusahaan yang dijadikan sampel penelitian ini adalah
sebagai berikut :
data laporan keuangan secara lengkap dan jelas serta terdaftar di Bursa
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder.
Menurut Suharto (2015:55) data sekunder merupakan data yang diperoleh secara
tidak langsung melalui media perantara diperoleh, dikumpulkan dan diolah pihak
lain. Data yang digunakan merupakan laporan keuangan yang diterbitkan di website
27
3.5.2. Metode Pengumpulan Data
sebagai berikut:
Studi pustaka, menurut Nazir (2013, h. 93) teknik pengumpulan data dengan
Teknik ini digunakan untuk memperoleh dasar – dasar dan pendapat secara tertulis
yang dilakukan dengan cara mempelajari berbagai literatur meneliti jurnal dan
Pada tahap ini, penulis berusaha untuk memperoleh berbagai data dan
informasi tambahan dari situs – situs yang berhubungan dengan penelitian. Teknik
atau metode ini dilakukan untuk memperoleh data yang bersifat teori yang
Dengan analisis data, penulis dapat memberikan jawaban dari masalah yang
dibahas dalam penelitian. Berdasarkan tujuan dari penelitian ini, maka beberapa
metode analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
28
3.6.1 Statistik Deskriptif
data diperoleh dari hasil penelitian yang dituangkan menjadi data induk, kemudian
data. Deskriptif data meliputi rata – rata, standar devisiasi, distribusi frekuensi dan
gambaran data secara visual dan grafik, sehingga akan memberikan gambaran yang
nyata bagaimana hubungan dan pengaruh antara variabel X dan variabel Y. Peneliti
akan menggunakan bantuan perangkat lunak Microsoft Excel dan SPSS (Statistic
Product and Service Solution) versi 25. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
kelayakan atas metode regresi yang digunakan dalam penelitian ini. Syarat – syarat
yang harus dipenuhi agar sebuah data dikatakan layak adalah data tersebut harus
atau mendekati normal. Dalam penelitian ini uji normalitas menggunakan Uji
29
uji statistik non-parametik yang dapat pula digunakan untuk menguji apakah data
selain Uji Statistik Kolmogorov – Smirnov didalam penelitian ini juga akan
normal jika gambar distribusi dengan titik - titik data yang menyebar disekitar garis
diagonal, dan penyebaran titik – titik data searah mengikuti garis diagonal.
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen
regresi dapat dilihat dari besaran VIF (Variance Inflation Factor) dan tolerance.
Regresi bebas dari multikolonieritas jika nilai VIF < 10 dan nilai tolarence > 0,10
(Ghozali, 2013:96).
tidaknya pola tertentu pada grafik sceterplot. Jika ada pola tertentu maka
mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Tetapi jiak tidak ada pola jelas
30
serta titik – titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak
terjadi heteroskedastisitas.
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi
linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan
autokorelasi. Salah satu cara untuk mendeteksi autokorelasi adalah dengan uji
Durbin – Watson. Uji Durbin – Watson hanya digunakan untuk autokorelasi tingkat
satu dan mensyaratkan adanya intercept (konstanta) dalam model regresi linier.
berikut:
1) Hipotesis :
H1 : Ada autokorelasi (r ≠ 0)
3) ukuran sampel tertentu ada banyaknya variabel independen, menentukan nilai batas
Tabel 3. 2
31
dl < DW < du Tanpa Kesimpulan
Tidak Ada
du < DW < (4–du)
Autokorelasi
meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen, bila dua atau
nilainya). Jadi analisis regresi linier berganda akan dilakukan bila variabel
jumlahnya lebih dari satu. Dalam penelitian ini, variabel independen adalah
Y = ’ + t 1X1 + t 2X2
Keterangan :
Y = Nilai Perusahaan
ɑ = Koefisien Konstanta
β1 , β2 = Koefisien Regresi
X1 = Penghindaran pajak
X2 = Capital Intensity
32
Hipotesis merupakan pernyataan yang mengacu pada populasi (Winara,
pernyataan. Maka uji hipotesis adalah suatu prosedur yang berdasarkan pada bukti
sampel dan teori probabilitas untuk menentukan apakah suatu hipotesis merupakan
dependen (Ghozali, 2013). Nilai koefisien determinasi adalah antara nol (0) dan
satu (1). Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel – variabel independen
dalam menjelaskan variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu (1)
dalam model.
33
Apabila F hitung > F tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti
> F tabel maka secara bersama – sama seluruh variabel independen mempengaruhi
variabel dependen. Selain itu, dapat juga dengan melihat nilai probabilitas lebih
kecil daripada 0,05 (untuk timgkat signifikan = 5 %), maka variabel independen
nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 maka variabel indpenden secara bersama –
statistic-t. Hal ini digunakan untuk menguji koefisien regresi secara parsial dari
Ho : β = 0
H1 : β ≠ 0
Artinya jika tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05 atau 5 % maka
hipotesis yang diajukan diterima atau dikatakan signifikan, artinya secara parsial
hipotesis diterima, sementara jika tingkat signifikansi lebih besar dari 0,05 atau 5
% maka hipotesis yang diajukan ditolak atau tidak berpengaruh signifikan terhadap
variabel dependen (Y) = hipotesis ditolak. Nilai t-hitung dapat dicari dengan rumus:
34
T hitung =
35