OLEH :
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa memberikan
Modal kerja pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk”. Tugas Akhir
Studi Diploma III Keuangan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera
Utara.
telah membantu dalam penyelesaian tugas akhir ini baik secara langsung maupun
1. Bapak Dr. Fadli, SE, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
2. Ibu Yasmin Chairunisa Muchtar, SP, MBA selaku Ketua Program Studi
Utara.
3. Ibu Beby Kendida Hasibuan, SE, M.Si selaku Sekretaris Program Studi
Utara.
i
5. Ibu Dr. Dra. Nisrul Irawati, MBA selaku dosen penguji yang telah
6. Teristimewa kepada kedua orang tua tercinta, Bapak Dahirun dan Ibu
Sumiati serta saudara saya Nurul Amalia Suhada, Dwi Rizkia Putri dan
Ahda Fiqih Nugraha yang selalu memberikan doa, dukungan, dan motivasi
8. Kepada sahabat saya Mahen, Haikal dan Rika yang selalu memberikan
Akhir kata, peneliti mengucapkan terima kasih atas semua dukungan dan
bimbingan yang telah diberikan, semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca dan peneliti mengharapkan kritik serta saran yang bersifat
Medan, 2022
Peneliti
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ....................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... v
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang .................................................................. 1
1. 2 Rumusan Masalah ............................................................. 4
1. 3 Tujuan Penelitian ............................................................... 4
1. 4 Manfaat Penelitian ............................................................. 5
1. 5 Jadwal Penelitian ............................................................... 6
1. 6 Sistematika Penulisan ........................................................ 6
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan ....................................................................... 59
4.2 Saran ................................................................................ 60
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR GAMBAR
v
DAFTAR LAMPIRAN
vi
BAB I
PENDAHULUAN
perusahaan. Untuk dapat melihat kinerja suatu perusahaan dapat dilihat dari
biasa dibuat perusahaan biasanya terdiri atas laporan posisi keuangan, laporan
laba rugi, laporan perubahan modal, laporan arus kas, dan catatan atas laporan
keuangan. Namun ada pula perusahaan yang menyusun selain kelima laporan
tersebut. Seperti laporan sumber dan penggunaan modal kerja yang berguna bagi
perusahaan.
keuangan. Teknis analisis keuangan salah satunya adalah analisis sumber dan
penggunaan modal kerja yang merupakan suatu bentuk analisis modal kerja yang
dimiliki perusahaan dalam periode tertentu. Sedangkan modal kinerja itu sendiri
perusahaan pada aktiva jangka pendek, kas, sekuritas, persediaan dan piutang
(Fahmi, 2016:100). Modal kerja adalah modal yang digunakan untuk membiayai
1
2
2018:10). Berdasarkan pengertian tersebut, modal kerja yaitu aktiva lancar yang
pihak ketiga, dan lain-lain. Dimana uang atau dana yang dikeluarkan tersebut
diharapkan dapat kembali lagi masuk dalam bank dalam waktu singkat melalui
operasinya. Oleh karena itu, bank dituntut untuk selalu meningkatkan efisiensi
kerjanya sehinga dicapai tujuan yang diharapkan oleh bank yaitu mencapai laba
yang optimal.
modal kerja merupakan alat analisis keuangan yang sangat penting bagi
perusahaan. Dengan analisis sumber dan penggunaan modal, akan dapat diketahui
baiknya. Modal kerja yang terlalu besar memungkinkan terjadinya idlefund (dana
Modal kerja memiliki sifat yang fleksibel, besar kecilnya modal kerja dapat
ditambah atau dikurang sesuai kebutuhan dari bank itu sendiri. Penetapan modal
3
kerja yang terdiri dari kas, surat berharga yang dimiliki, kredit yang disalurkan
harus dapat dimanfaatkan seefisien mungkin. Kebutuhan dana suatu bank dapat
dipenuhi dari sumber internal bank itu sendiri, yaitu dengan mengusahakan
penarikan modal melalui penjualan saham kepada masyarakat atau laba yang
ditahan yang tidak dapat dibagi dan digunakan kembali sebagai modal.
Pemenuhan kebutuhan dana suatu bank dapat juga dipenuhi dari sumber eksternal
yaitu dengan meminjam dana kepada pihak lain seperti BI atau bank lain, lembaga
keuangan bukan bank, atau dapat pula perusahaan menerbitkan obligasi untuk
Demikian dengan halnya pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk,
sebagai salah satu bank umum milik pemerintah terbesar di Indonesia yang
dijadikan sebagai objek penelitian bagi penulis. Bank ini bergerak dalam bidang
dan giro), menyalurkan kredit kepada masyarakat, dan sebagainya. PT. Bank
Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mencatat hasil kegiatan mereka kedalam laporan
keuangan yang memungkinkan peneliti untuk menganalisis dari sisi sumber dan
efisien.
penelitian ini sebagai tugas akhir dengan judul “Analisis Sumber dan
Penggunaan Modal Kerja pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.”
4
a. Bagaimana keadaan sumber dan penggunaan modal kerja pada PT. Bank
penggunaan modal kerja pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
periode 2019-2021?
Adapun tujuan yang ingin dicapai peneliti dari penelitian yang dilakukan ini
1. Untuk mengetahui keadaan sumber dan penggunaan modal kerja pada PT.
penggunaan modal kerja pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
periode 2019-2021.
3. Untuk mengetahui Rasio Kecukupan Modal Kerja pada PT. Bank Rakyat
bermanfaat yang akurat dan relevan serta dapat digunakan bagi beberapa pihak,
antara lain :
1. Bagi Peneliti
Peneliti berharap bahwa hasil penelitian ini dapat menjadi referensi bagi
Penelitian ini dilaksanakan oleh penulis pada perusahaan PT. Bank Rakyat
Tabel 1.1
Jadwal Penelitian
1. Pengajuan
Judul
2. Pengajuan
Dosen
Pembimbing
dan Dosen
Penguji
3. Pengumpulan
Data
4. Penyusunan
Tugas Akhir
5. Bimbingan
Tugas Akhir
6. Penyelesaian
Tugas Akhir
Adapun sistematika penelitian dari Tugas Akhir ini mencakup dari 4 bab,
yaitu :
BAB 1 PENDAHULUAN
dilaksanakan.
BAB IV PENUTUP
yang dilakukan pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan
Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank milik pemerintah yang
Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja dengan nama “De
No. 1 tahun 1946 Pasal 1 disebutkan bahwa BRI adalah sebagai Bank Pemerintah
kemerdekaan pada tahun 1948, kegiatan BRI sempat terhenti untuk sementara
waktu dan baru mulai aktif kembali setelah perjanjian Renville pada tahun 1949
dengan berubah nama menjadi Bank Rakyat Indonesia Serikat. Pada waktu itu
melalui PERPU No. 41 tahun 1960 dibentuklah Bank Koperasi Tani dan Nelayan
(BKTN) yang merupakan peleburan dari BRI, Bank Tani Nelayan dan
dengan nama Bank Indonesia Urusan Koperasi Tani dan Nelayan. Setelah
berjalan selama satu bulan, keluar Penpres No. 17 tahun 1965 tentang
8
9
ketentuan baru itu, Bank Indonesia Urusan Koperasi, Tani dan Nelayan (eks
BKTN) diintegrasikan dengan nama Bank Negara Indonesia unit II bidang Rural,
sedangkan NHM menjadi Bank Negara Indonesia unit II bidang Ekspor Impor
(Exim).
undang Bank Sentral, yang intinya mengembalikan fungsi Bank Indonesia sebagai
Bank Sentral dan Bank Negara Indonesia Unit II Bidang Rular dan Ekspor Impor
dipisahkan masing-masing menjadi dua Bank yaitu Bank Rakyat Indonesia dan
tahun 1968 menetapkan kembali tugas-tugas pokok BRI sebagai bank umum.
1992 dan Peraturan Pemerintah RI No. 21 tahun 1992 status BRI berubah menjadi
perseroan terbatas. Kepemilikan BRI saat itu masih 100% di tangan Pemerintah
menjual 30% saham bank ini, sehingga menjadi perusahaan publik dengan nama
resmi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, yang masih digunakan sampai
Gambar 2.1
Logo PT Bank Rakyat Indonesia
Logo BRI didominasi warna biru dengan latar belakang putih. Huruf B, R,
dan I dikreasikan dari lekukan-lekukan dan garis lurus, dinaungi oleh persegi
empat dengan lengkung di sudut-sudutnya. Dari segi warna, biru laut menandakan
kepercayaan dan ketenangan. Sehingga warna biru pada logo BRI menandakan
kesan santun dan integritas tinggi. Persegi empat tertutup yang menaungi tulisan
BRI, menandakan bahwa BRI merupakan perusahaan yang aman dan terlindungi.
BRI.Sementara kombinasi garis lurus dan lekuk yang digunakan dalam membuat
logo, menandakan bahwa BRI sebagai sebuah bank yang telah melalui berbagai
Namun demikian, tetap berpegang teguh pada hal-hal yang prinsipil (garis lurus).
Visi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk adalah menjadi bank
tersebar luas dan didukung oleh sumber daya manusia yang profesional
yang berkepentingan.
2.2.3 Nilai-nilai
Nilai-nilai dasar dari pelayanan Bank BRI untuk menjadi bank pilihan
Struktur organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian
serta posisi yang ada pada organisasi atau perusahaan dalam menjalankan
Rakyat Indonesia (Persero) juga mempunyai struktur organisasi yang jelas dan
yang terlibat dalam kegiatan perusahaan. Adapun struktur organisasi di PT. Bank
Gambar 2.2
Struktur Organisasi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
14
2. Dewan Komisaris
Komisaris.
merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Rencana Kerja dan Anggaran
Perusahaan.
3. Direktur Utama
dengan ketentuan unit, serta melakukan kerjasama dengan pihak ketiga yang
terkait.
operasional.
kepada segmen Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dan hingga saat ini
BRI mampu mencatat prestasi selama 10 tahun berturut-turut sebagai bank dengan
laba terbesar. Keberhasilan ini adalah hasil kerja keras segenap insan BRI, yang
Konsisten fokus pada Segmen Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)
melalui lebih dari 10.000 unit kerja yang terintegrasi secara online di seluruh
Indonesia menjadikan BRI sebagai salah satu Bank dengan layanan Micro
kerja sehingga kini tercatat sebagai bank terbesar dalam hal jumlah unit kerja di
Indonesia, yaitu berjumlah 10.396 unit kerja termasuk 3 kantor cabang yang
berada di luar negeri, yang seluruhnya terhubung secara real time online.
keuangan triwulan I tahun 2022 dengan sangat gemilang. Laba, asset, penyaluran
kredit, penghimpunan dana masyarakat atau dana pihak ketiga (DPK) hingga
CASA mengalami pertumbuhan. Dalam tiga bulan pertama tahun 2022, secara
konsolidasioan atau BRI Group berhasil mencatatkan laba sebesar Rp12,22 triliun
atau tumbuh 78,13% secara year on year. Sementara untuk aset, hingga akhir
Maret 2022 tercatat asset BRI Group tumbuh sebesar 8,99 persen yoy menjadi
Rp1.650,28 triliun.
18
Pencapaian laba BRI tak lepas dari pulihnya perekonomian nasional serta
yang merupakan core business BRI. Perolehan laba dan aset yang tumbuh positif
ini tak lepas dari BRI yang fokus pada sustainability dengan penyaluran kredit
yang tumbuh di atas rata-rata industri perbankan. Selain itu, perseroan juga
berhasil mengelola dengan baik kualitas kredit yang disalurkan serta semakin
Hingga akhir Maret 2022, BRI menyalurkan kredit secara group sebesar
Rp1.075,93 triliun atau tumbuh 7,43 persen year on year. Angka ini lebih tinggi
6,65 Persen. Penyaluran kredit pada segmen UMKM tumbuh positif dengan
penopang utama yakni di segmen mikro. Tercatat, kredit segmen Mikro BRI
tumbuh 13,55 persen, kemudian kredit pada segmen Konsumer tumbuh 4,56
persen, segmen Kecil dan Menengah tumbuh 3,96 persen. Secara umum
portofolio kredit UMKM BRI tumbuh 9,24 persen year on year dari sebelumnya
Rp826,85 triliun di akhir Maret 2021 menjadi Rp903,29 triliun di akhir Maret
2022. Hal ini menjadikan proporsi kredit UMKM dibandingkan dengan total
kredit BRI terus naik menjadi 83,95 persen. Kredit UMKM yang tumbuh sampai
double digit merupakan sinyal kuat bahwa saat ini pelaku UMKM sudah mulai
bangkit dan beraktivitas secara normal. Dan terkait dengan hal itu, BRI menilai
kebijakan Bank Indonesia untuk menahan suku bunga BI di 3,5 persen sangat
19
Hingga akhir Maret 2022, BRI berhasil menyalurkan kredit di atas rata-rata
industri perbankan nasional. Hal tersebut tercermin dari rasio Non Performing
Loan (NPL) BRI sebesar 3,09 persen. Angka ini tercatat menurun apabila
dibandingkan dengan NPL tahun 2021 yang sebesar 3,30 persen. Selain itu,
kualitas kredit yang membaik tersebut juga disebabkan oleh restrukturisasi kredit
terdampak Covid yang saat ini terus menurun secara gradual. Hingga akhir kuartal
atau telah turun sebesar Rp103,75 triliun apabila dibandingkan dengan total
masa depan dengan NPL Coverage sebesar 276,0 persen. Angka ini meningkat
dibandingkan NPL Coverage pada akhir Maret 2021 dengan cadangan sebesar
231,17 persen.
Dalam hal penghimpunan dana masyarakat atau dana pihak ketiga (DPK),
BRI juga berhasil mencatatkan kinerja positif. Hingga akhir kuartal I 2022, DPK
yang berhasil dikumpulkan BRI Group tercatat tumbuh 7,39 persen menjadi
Rp1.126,50 triliun, yang didominasi oleh dana murah atau CASA. Tabungan
sebesar Rp489,26 triliun, Giro sebesar Rp227,55 triliun dan Deposito sebesar
Rp409,69 triliun. Secara year on year, CASA BRI meningkat sebesar 15,99
persen. Jika dirincikan Giro tumbuh 30,86 persen, Tabungan tumbuh 10,17
persen. CASA BRI saat ini mencapai 63,63 persen, meningkat dibandingkan
20
CASA Tahun 2021 lalu yang mencapai 58,91 persen. Kemampuan BRI untuk
product and services di segmen wholesale serta penguatan fitur dan transaksi
dengan likuiditas memadai dan permodalan yang kuat. Hal ini terlihat dari LDR
bank secara konsolidasian yang tercatat sebesar 86,96%, dengan CAR 24,61%.
BRI juga mampu mencatatkan rasio efisiensi yang terus membaik, dimana BOPO
BRI pada akhir Maret 2022 tercatat sebesar 69,34 persen atau lebih rendah
dibandingkan dengan BOPO periode yang sama tahun lalu sebesar 78,41 persen.
Dengan kinerja BRI yang positif dan fundamental perseroan yang semakin
sehat, serta strategic response yang tepat diiringi dengan manajemen risiko yang
optimistis kinerja di tahun ini akan dapat melampaui kinerja sebelum masa
pada tahun 2025, BRI akan melanjutkan transformasi perusahaan yang telah
ditetapkan dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) Tahun 2021– 2025
21
atau Transformasi “BRIVolution 2.0”. Tahun 2022 akan menjadi bagian dari fase
awal perjalanan di mana dalam periode ini perusahaan fokus pada penguatan
internal sebagai bekal untuk melakukan scale up dan scope up cakupan bisnis di
tahun berikutnya (Strengtening The Core, to Scale Up and Scope Up), demi
Dengan demikian, pencapaian visi dan strategi jangka panjang Perseroan di atas,
pada tahun 2022 akan dilakukan eksekusi strategi yang berfokus pada lima aspek,
yaitu:
1. Asset Quality, menjaga kualitas aset produktif dengan fokus pada kualitas
termasuk optimalisasi ultra micro business dan salary based loan yang
lebih kompetitif;
4. BRI Group Sinergy, penguatan sinergi bisnis dan non bisnis antara BRI
induk dan Anak Perusahaan maupun antar sesama Perusahaan Anak untuk
stabilitas pengendapannya;
Group kedepan adalah dengan mengoptimalkan sinergi Holding UMi, antara lain
dengan mendorong nasabah eksisting naik kelas dan memperbesar customer base
(new source of growth). Dalam jangka panjang, BRI akan melanjutkan fase
berikutnya yaitu fase Scale Up and Scope Up (2023 – 2024) dan Sustain (2025
PEMBAHASAN
dari seluruh transaksi yang terjadi selama periode tertentu yang berisikan seluruh
komunikasi antara data keuangan atau aktivitas perusahaan dan pihak yang
1. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah aktiva (harta) yang dimiliki
23
24
periode.
Menurut Kasmir (2018:28-30), ada lima jenis laporan keuangan yang biasa
disusun, yaitu laporan posisi keuangan, laporan laba rugi, laporan perubahan
Laporan posisi keuangan ini dulu dikenal dengan nama neraca (balance
sheet). Perubahan istilah ini bertujuan untuk lebih mencerminkan fungsi dari
laporan tersebut sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi (PSAK) no.1 tahun
2009. Arti dari posisi keuangan yang dimaksudkan adalah posisi jumlah dan jenis
aktiva (harta) dan pasiva (kewajiban dan ekuitas) suatu perusahaan pada tanggal
tertentu.
25
pendapatan yang diperoleh. Kemudian, juga tergambar jumlah biaya dan jenis
yang dikeluarkan selama periode tertentu. Dari jumlah pendapatan dan jumlah
Laporan perubahan modal merupakan laporan yang berisi jumlah dan jenis
modal yang dimiliki pada saat ini. Kemudian, laporan ini juga menjelaskan
Laporan arus kas merupakan laporan yang menunjukkan semua aspek yang
berkaitan dengan kegiatan perusahaan, baik yang berpengaruh langsung atau tidak
langsung terhadap kas. Laporan kas terdiri dari arus kas (cash in) dan arus kas
keluar (cash out) selama periode tertentu. Kas masuk terdiri dari uang yang masuk
Artinya terkadang ada komponen atau nilai dalam keuangan yang perlu diberi
26
penjelasan terlebih dahulu sehingga jelas. Hal ini perlu dilakukan agar pihak-
Tabel 3.1
PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Neraca 31 Desember 2019, 2020, 2021
31 Desember
Pos-Pos
2019 2020 2021
Aktiva
Kas 30.219.214 32.274.988 26.299.973
Giro pada Bank 71.416.449 51.530.969 56.426.573
Indonesia
Giro pada Bank lain 10.237.736 12.172.423 14.036.019
Penempatan pada Bank
116.854.727 67.833.336 58.976.665
Indonesia dan Bank lain
Efek-efek 195.840.931 327.305.619 372.048.648
Cadangan kerugian (758) (348.941) (311.120)
penurunan nilai
Tagihan Wesel Ekspor dan
Wesel Tagih 34.185.258 26.246.814 28.521.876
Obligasi Rekapitalisasi 1.130.306 - -
Pemerintah
Efek-efek yang Dibeli
dengan Janji Dijual Kembali 22.582.244 46.818.568 54.915.498
Tagihan Derivatif 210.396 1.576.659 730.083
Kredit yang
Diberikan 877.431.193 943.787.634 994.416.523
Cadangan kerugian (38.363.840) (66.810.179) (84.833.734)
penurunan nilai
Piutang dan 25.766.197 49.065.478 9.159.501
Pembiayaan Syariah
Cadangan kerugian (745.029) (2.582.167) (1.410.907)
penurunan nilai
31 Desember
Pos-Pos
2019 2020 2021
Cadangan kerugian (87.500) (1.002.307) (1.584.776)
penurunan nilai
Tagihan Akseptasi 9.346.063 6.271.176 9.066.005
Penyertaan Saham 745.354 1.519.699 6.086.062
Cadangan kerugian (50) (19.370) (14.335)
penurunan nilai
Aset Tetap
31 Desember
Pos-Pos
2019 2020 2021
Efek-efek yang Dijual 49.902.938 40.478.672 29.408.508
dengan Janji Dibeli Kembali
Liabilitas Derivatif 184.605 407.774 199.695
Liabilitas Akseptasi 9.346.063 6.817.436 9.554.238
Estimasi Kerugian
609.493 3.681.709 7.002.268
Komitmen dan Kontinjensi
31 Desember
Pos-Pos
2019 2020 2021
Keuntungan (kerugian)
yang belum direalisasi atas
- 4.623.064 1.949.387
efek-efek diklasifikasikan
sebagai nilai penghasilan
Cadangan penurunan nilai
atas efek-efek yang
diklasifikasikan sebagai
- 975.877 547.026
nilai wajar melalui
penghasilan komprehensif
lain
Keuntungan (kerugian)
pengukuran kembali
189.519 (1.469.726) (1.423.685)
program imbalan pasti-
bersih
Modal saham diperoleh (2.106.014) (1.649.076) (45.997)
kembali (saham treasuri)
Opsi saham 22.409 72.894 19.255
Cadangan Kompensasi atas 21.796 1.228.805 210.266
Saham Bonus
Dampak transaksi - - 1.758.580
pengendalian non pengendali
Modal pro forma atas
transaksi akuisisi dengan - 29.538.484 -
entitas sepengendali
Laba 181.327.431 166.972.167 185.009.048
Total ekuitas yang dapat
diatribusikan kepada 206.323.433 226.916.051 288.734.983
entitas induk
Kepentingan non-pengendali 2.460.903 2.550.831 3.051.821
Total Ekuitas 208.784.336 229.466.882 291.786.804
pihak yang berbeda-beda, maka alat analisa maupun ukuran yang digunakan dapat
pula berbeda.
hasil-hasil operasi perusahaan masa lalu dan masa depan, adapun tujuan analisis
laporan keuangan adalah untuk menilai kinerja yang dicapai perusahaan selama
ini dan mengestimasi kinerja perusahaan pada masa yang akan datang.
sebagai berikut:
31
1. Dapat memberikan informasi yang lebih luas, lebih dalam dari pada yang
2. Dapat menggali informasi yang tidak tampak secara kasat mata dari suatu
luar perusahaan.
peningkatan (rating).
keputusan.
periode sebelumnya atau dengan standar industri normal atau standar ideal.
10. Dapat memprediksi potensi apa yang mungkin dialami perusahaan di masa
untuk melakukan kegiatan operasi perusahaan. Modal kerja juga dapat diartikan
sebagai investasi yang ditanamkan dalam aktiva lancar atau aktiva jangka pendek,
seperti kas, surat-surat berharga, piutang, persediaan dan aktiva lancar lainnya.
utang lancar. Modal kerja ini merupakan ukuran tentang keamanan dari
Adanya modal kerja yang cukup sangat penting bagi suatu perusahaan
karena dengan modal kerja yang cukup itu memungkinkan bagi perusahaan untuk
Akan tetapi adanya modal kerja yang berlebihan menunjukkan adanya dana
yang tidak produktif, dan hal ini akan menimbulkan kerugian bagi perusahaan
Ada tiga macam konsep modal kerja yang dikemukakan oleh Kasmir
modal kerja. Konsep ini melihat selisih antara jumlah aktiva lancar dengan
kewajiban lancar. Konsep ini disebut modal kerja bersih (net working
capital).
Modal kerja memiliki arti yang sangat penting bagi operasional perusahaan.
Secara umum arti penting modal kerja bagi perusahaan terutama bagi
berikut:
2. Investasi dalam aktiva lancar cepat dan sering kali mengalami perubahan
kerja.
34
3. Dalam praktiknya sering kali bahwa separuh dari total aktiva merupakan
bagian dari aktiva lancar, yang merupakan modal kerja perusahaan. Dengan
kata lain, jumlah aktiva lancar sama atau lebih dari 50% dari total aktiva.
4. Bagi perusahaan yang relatif kecil, fungsi modal kerja amat penting.
Perusahaan kecil, relatif terbatas untuk memasuki pasar dengan modal besar
jangka pendek, seperti utang dagang, utang bank satu tahun yang tentunya
piutang, sediaan dan juga saldo kas. Demikian pula sebaliknya apabila
aktiva lancar.
kegiatan operasi perusahaan terutama dalam pemenuhan modal kerja harus selalu
yang bergerak dalam bidang jasa dan bon jasa (industri). Kebutuhan modal
relatif lebih besar jika dibandingkan dengan perusahaan jasa. Oleh karena
35
kerjanya.
barang, maka akan semakin besar modal kerja yang dibutuhkan, demikian
pula sebaliknya.
sebaliknya.
Pada umumnya sumber modal kerja suatu perusahaan dapat berasal dari:
1. Hasil operasi perusahaan, adalah jumlah net income yang nampak dalam
jumlah ini menunjukkan jumlah modal kerja yang berasal dari hasil operasi
perusahaan. Jadi jumlah modal kerja yang berasal dari hasil operasi
laba perusahaan tersebut. Dengan adanya keuntungan atau laba dari usaha
perusahaan, dan apabila laba tersebut tidak diambil oleh pemilik perusahaan
memerlukan pengeluaran uang ini dinamakan biaya tunai, seperti upah, gaji,
premi asuransi.
Surat berharga yang dimiliki perusahaan untuk jangka pendek adalah salah
satu elemen aktiva lancar yang segera dapat dijual dan akan menimbulkan
menjadi uang kas. Keuntungan yang diperoleh dari penjualan surat berharga
Sumber lain yang dapat menambah modal kerja adalah hasil penjualan
aktiva tetap, investasi jangka panjang dan aktiva tidak lancar lainnya yang
tidak diperlukan lagi oleh perusahaan. Perubahan dari aktiva ini menjadi kas
penjualan tersebut.
Untuk menambah dana tau modal kerja yang dibutuhkan, perusahaan dapat
pula mengadakan emisi saham baru atau meminta kepada para pemilik
juga mengeluarkan obligasi atau bentuk hutang angka panjang lainnya guna
itu dalam mengeluarkan hutang dalam bentuk obligasi ini harus disesuaikan
tujuan tertentu dalam jangka panjang, misalnya dana pelunasan obligasi, dan
kerja.
lancar.
aktiva lancar atau bertambahnya hutang lancar dalam jumlah yang sama.
3. Bertambahnya modal
4. Laba operasi
3. Berkurangnya modal
39
4. Rugi operasi
dengan perubahan semua rekening tidak lancar dan pos-pos modal sendiri.
perputaran modal kerja selama periode tertentu. Laporan ini menunjukkan kinerja
work sheet untuk penyusunan laporan sumber dan penggunaan modal kerja adalah
sebagai berikut:
kerja. Perubahan pos-pos aktiva tidak lancar, hutang jangka panjang dan
Modal kerja yang harus tersedia dalam perusahaan harus cukup jumlahnya
7. Melindungi diri apabila terjadi krisis modal kerja akibat turunnya nilai
aktiva lancar.
41
maka dapat disimpulkan bahwa modal kerja yang baik adalah modal kerja yang
cukup. Modal kerja bersih , selisih antara aktiva lancar dan kewajiban lancar
1. Rasio Total Aktiva Terhadap Modal Kerja Bersih (Total Assets to Net
Working Capital)
Total Assets
Total Assets to Net Working Capital =
Net Working Capital
Current Liabilities
Current Liabilities to Net Working Capital =
Net Working Capital
Revenues
Working Capital Turnover =
Net Working Capital
yang terdapat di www.idx.co.id, maka sumber dari penggunaan modal kerja PT.
Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk per tahun 2019-2021 dapat dihitung
sebagai berikut:
42
Tabel 3.2
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Sumber dan Penggunaan Modal Kerja
Periode 2019-2020
(dalam jutaan rupiah)
Sumber dan
31 Desember Penggunaan Modal Kerja Modal Kerja
Pos-Pos
2019 2020 Sumber Penggunaan Naik Turun
Cadangan kerugian penurunan nilai (87.500) (1.002.307) (914.807)
Tagihan Akseptasi 9.346.063 6.271.176 3.074.887
Penyertaan Saham 745.354 1.519.699 774.345
Cadangan kerugian penurunan nilai (50) (19.370) (19.320)
Aset Tetap
Tabel 3.3
PT. Bank Rakyat Indonesia
Sumber dan Penggunaan Modal Kerja
Periode 2020-2021
(dalam jutaan rupiah)
Sumber dan
31 Desember Penggunaan Modal Kerja Modal Kerja
Pos-Pos
2020 2021 Sumber Penggunaan Naik Turun
Piutang Sewa Pembiayaan 27.339.856 39.291.429 11.951.573
Cadangan kerugian penurunan nilai (1.002.307) (1.584.776) (582.469)
Tagihan Akseptasi 6.271.176 9.066.005 2.794.829
Penyertaan Saham 1.519.699 6.086.062 4.566.363
Cadangan kerugian penurunan nilai (19.370) (14.335) (5.035)
Aset Tetap
Tabel 3.4
Sumber Modal Kerja PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Tahun 2019-2021
(dalam jutaan rupiah)
Sumber
Tahun
Modal Kerja
2019-2020 104.799.752
2020-2021 104.321.294
Sumber: Data yang diolah oleh peneliti, 2022
Dari Tabel 3.4 dapat diketahui bahwa sumber modal kerja pada PT. Bank
Periode 2019-2020 sumber modal kerja yang dimiliki PT. Bank Rakyat
mempengaruhi penerimaan modal ini adalah pinjaman yang diterima. Dari data
Periode 2020-2021 sumber modal kerja yang dimiliki PT. Bank Rakyat
mempengaruhi penerimaan modal ini adalah tambahan modal disetor saham. Dari
Tabel 3.5
Penggunaan Modal Kerja PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Tahun 2019-2021
(dalam jutaan rupiah)
Penggunaan
Tahun
Modal Kerja
2019-2020 45.900.832
2020-2021 49.829.622
Sumber: Data yang diolah oleh Peneliti, 2022
Dari Tabel 3.5 dapat diketahui bahwa penggunaan modal kerja pada PT.
Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mengalami kenaikan dari tahun 2019-2021.
Periode 2019-2020 penggunaan modal kerja yang dimiliki PT. Bank Rakyat
mempengaruhi penggunaan modal ini adalah biaya perolehan . Dari data laporan
Periode 2020-2021 penggunaan modal kerja yang dimiliki PT. Bank Rakyat
mempengaruhi penggunaan modal ini adalah modal pro forma atas transaksi
akuisisi dengan entitas sepengendali . Dari data laporan keuangan periode 2020-
2021 menunjukkan bahwa jumlah modal pro forma atas transaksi akuisisi dengan
Kerja
Tabel 3.6
Perubahan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja
PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Tahun 2019-2021
(dalam jutaan rupiah)
Perubahan Sumber
Tahun dan Penggunaan
Modal Kerja
2019-2020 58.898.920
2020-2021 54.491.672
Sumber : Data yang diolah oleh Peneliti,2022
Dari Tabel 3.6 dapat diketahui faktor utama yang menyebabkan perubahan
modal kerja PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk pada periode 2019-2021.
1) Periode 2019-2020
Faktor terbesar sumber modal kerja berasal dari pinjaman yang diterima sebesar
16.809.174.000.000,00.
2) Periode 2020-2021
Faktor terbesar sumber modal kerja berasal dari tambahan modal disetor saham.
modal pro forma atas transaksi akuisisi dengan entitas sepengendali . Dari data
29.538.484.000.000,00.
Tabel 3.7
Modal Kerja Bersih PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Tahun 2019-2021
(dalam jutaan rupiah)
Modal Kerja
Tahun Aktiva Lancar Hutang Lancar
Bersih
2019 1.360.960.487 1.106.334.849 254.625.638
2020 1.522.980.255 1.209.834.735 313.145.520
2021 1.581.819.983 1.214.184.795 367.635.188
Sumber: Data yang diolah oleh Peneliti, 2022
Total Assets
Total Assets to Net Working Capital =
Net Working Capital
1.416.758.840.000.000,00
a. Tahun 2019 = = 5.56%
254.625.638.000.000,00
1.610.065.344.000.000,00
b. Tahun 2020 = = 5.14%
313.145.520.000.000,00
1.678.097.734.000.000,00
c. Tahun 2021 = = 4.56%
367.635.188.000.000,00
56
Current Liabilities
Current Liabilities to Net Working Capital =
Net Working Capital
1.106.334.849.000.000,00
a. Tahun 2019 = = 4.34%
254.625.638.000.000,00
1.209.834.735.000.000,00
b. Tahun 2020 = = 3.86%
313.145.520.000.000,00
1.214.184.795.000.000,00
c. Tahun 2021 = = 3.30%
367.635.188.000.000,00
Revenues
Working Capital Turnover =
Net Working Capital
208.784.336.000.000,00
a. Tahun 2019 = = 0.81%
254.625.638.000.000,00
229.466.882.000.000,00
b. Tahun 2020 = = 0,73%
313.145.520.000.000,00
291.786.804.000.000,00
c. Tahun 2021 = = 0,79%
367.635.188.000.000,00
4. Hasil pengukuran
kecukupan modal kerja dapat dilihat dalam tabel tingkat likuiditas pada PT. Bank
Tabel 3.8
Tingkat Likuiditas pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Tahun 2019-2020
Total Current
Assets to Liabilities Working
Tingkat Tingkat Tingkat
Tahun Net to Net Capital
Perubahan Perubahan Perubahan
Working Working Turnover
Capital Capital
2019 5.56% 4.34% 0.8 Kali
0.42% 0.48% 0.08 Kali
2020 5.14% 3.86% 0.73 Kali
2020 5.14% 3.86% 0.73 Kali
0.58% 0.56% 0.06 Kali
2021 4.56% 3.30% 0.79 Kali
Sumber: Data yang diolah oleh Peneliti, 2022
Dilihat dari Tabel 3.8 di atas bahwa tingkat likuiditas pada PT. Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk mengalami kenaikan dan penurunan dari tahun 2019-
2021.
working capital pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk pada tahun 2019
sebesar 5.56%. Pada tahun 2020 nilai total assets to net working capital sebesar
persentase yang mengalami penurunan di tahun ini karena jumlah modal kerja
bersih mengalami peningkatan. Pada tahun 2021 nilai total assets to net working
capital sebesar 4.56 dan perubahan nilai persentase menurun sebesar 0,58%.
modal kerja bersih mengalami peningkatan. Sehingga melalui analisis total assets
to net working capital dapat diketahui bahwa modal kerja sudah mencukupi untuk
net working capital pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk pada tahun
2019 sebesar 4.34%. Pada tahun 2020 nilai current liabilities to net working
capital sebesar 3.86% dan perubahan nilai persentase menurun sebesar 0,48%.
kewajiban lancar dan modal kerja bersih mengalami peningkatan. Pada tahun
2021 nilai current liabilities to net working capital sebesar 3.30 dan perubahan
penurunan di tahun ini karena jumlah kewajiban lancar dan modal kerja bersih
working capital dapat diketahui bahwa modal kerja sudah mencukupi untuk
turnover pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk pada tahun 2019 sebesar
0.81 kali. Pada tahun 2020 working capital turnover sebesar 0.73 kali dan
perubahan nilai persentase menurun sebesar 0,08 kali. Perubahan persentase yang
mengalami penurunan di tahun ini karena jumlah revenue dan modal kerja bersih
mengalami peningkatan. Pada tahun 2021 nilai working capital turnover sebesar
0.79 kali dan perubahan nilai persentase meningkat sebesar 0,06 kali. Sehingga
melalui analisis working capital turnover diketahui bahwa modal kerja mampu
KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk tahun 2019-2021, maka peneliti
dapat menyimpulkan:
Penggunaan modal kerja pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
perolehan dan jumlah modal pro forma atas transaksi akuisisi dengan
entititas sepengendali.
kerja pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk adalah pinjaman yang
diterima, tambahan modal disetor, biaya perolehan dan jumlah modal pro
59
60
3. Dari analisis rasio kecukupan modal melalui Total Assets to Net Working
Net Working Capital diketahui bahwa modal kerja sudah mencukupi untuk
modal kerja, tingkat efektifitas dan efesiensi modal kerja PT. Bank Rakyat
4.2 Saran
1. Sumber modal kerja yang lebih besar daripada penggunaannya perlu dijaga
agar tidak terjadi kekurangan modal kerja yang akan mengganggu kinerja
perusahaan itu sendiri. Jika perusahaan ingin melakukan ekspansi tentu akan
memerlukan dana yang besar, maka untuk tetap menjaga kestabilan modal
sumber dan penggunaan modal kerjanya karena laporan ini sangat berguna
kerja yang tinggi tersebut mubazir, dalam artian tidak memberikan manfaat
DAFTAR PUSTAKA
Sujarweni, V.W. 2017. Analisis Laporan Keuangan Teori, Aplikasi, dan Hasil
Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Sundjaja, R. S., dan Inge B. 2015. Manajemen Keuangan. Jakarta: Literata Lintas
Media.
https://www.bri.co.id / 10 Juli 2022 / 15.00 WIB
LAMPIRAN
Lampiran 1
Laporan Posisi Keuangan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Untuk Tahun Berakhir 31 Desember 2019
64
65
66
67
Lampiran 2
Laporan Posisi Keuangan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Untuk Tahun Berakhir 31 Desember 2020 dan 2021
68
69
70