Anda di halaman 1dari 55

TUGAS AKHIR

ANALISIS COMMON SIZE UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN


PERUSAHAAN PADA PT. MIDI UTAMA INDONESIA Tbk
PERIODE 2017-2019

OLEH :

ANGGIE MAYANG SARI SEMBIRING


172101003

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan


Pendidikan pada Program Studi Diploma III

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS
SUMATERA UTARA
MEDAN
2020

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti ucapkan atas karunianya Tuhan Yang Maha Esa, yang

telah melimpahkan berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

Tugas Akhir ini dengan baik yang berjudul “Analisis Common Size untuk

Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan pada PT. Midi Utama Indonesia

Periode 2017 – 2019” Tugas akhir ini diselesaikan guna memenuhi salah satu

syarat yang harus dipenuhi untuk menyelesaikan program pendidikan Diploma III

jurusan Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Peneliti menyadari tanpa adanya bantuan, pengarahan, bimbingan, serta

motivasi dari berbagi pihak, penulisan tugas akhir ini tidak akan mungkin dapat

terselesaikan dengan baik. Oleh karena kesempatan ini, peneliti mengucapkan

terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ramli, SE, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Raja Bongsu Hutagalung, M.Si selaku Ketua Program Diploma

III Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

sekaligus Dosen Penguji.

3. Ibu Yasmin Chairunisa Muchtar, SP, MBA selaku Sekretaris Program

Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

4. Ibu Dr. Yeni Absah SE. M.Si selaku Dosen pembimbing peneliti yang telah

memberikan waktu dan bimbingan serta arahan yang bermanfaat bagi

peneliti.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


5. Seluruh staf pengajar dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Sumatera Utara untuk semua ilmu yang telah diberikan kepada

peneliti selama menuntut ilmu.

6. Teristimewa kepada orang tua peneliti yaitu Ayahanda tercinta Ranggut

Sembiring dan Ibunda tercinta Ratnawati PA yang telah berjuang dan

memberikan semangat, motivasi juga masukan kepada peneliti dan adik saya

Ricona Jaya Kirana Sembiring yang telah memberikan dukungan dan doa

kepada saya.

7. Teman-teman Program Studi Diploma III Keuangan stambuk 2017 serta

semua pihak yang secara sadar atau tidak, telah ikut serta membantu peneliti

dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

Akhir kata, semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi penulis dan bagi

semua pihak yang membaca atau membutuhkan. Semoga kita selalu diberkati

Tuhan Yang Maha Esa dalam segala mujizat yang diberikan-Nya kepada kita.

Medan, Agustus 2020


Peneliti

Anggie Mayang Sari Sembiring


172101003

ii

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i


DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii
DAFTAR TABEL................................................................................................ v
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah .................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................ 5
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................. 5
1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................... 5
1.5 Jadwal Kegiatan ............................................................................... 6
1.6 Sistematika Penelitian ...................................................................... 7
BAB II PROFIL PT. MIDI UTAMA INDONESIA TBK
2.1 Sejarah PT. Midi Utama Indonesia Tbk .......................................... 8
2.2 Visi dan Misi Perusahaan ................................................................ 9
2.3 Struktur Organisasi .......................................................................... 10
2.4 Job Description ................................................................................ 11
2.5 Jaringan Usaha ................................................................................. 15
2.6 Kinerja Usaha Terkini ...................................................................... 16
2.7 Rencana Kegiatan ............................................................................ 17
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Pengertian Kinerja Keuangan .......................................................... 19
3.2 Tujuan Kinerja Keuangan ................................................................ 19
3.3 Manfaat Kinerja Keuangan ............................................................. 20
3.4 Pengertian Laporan Keuangan ......................................................... 21
3.5 Jenis Laporan Keuangan .................................................................. 22
3.6 Tujuan Laporan Keuangan ............................................................... 23
3.7 Pihak yang Memerlukan Laporan Keuangan................................... 23
3.8 Pengertian Analisis Common Size ................................................... 24
3.9 Rumus Menghitung Analisis Common Size..................................... 25
3.10 Tujuan Analisis Common Size ......................................................... 27
3.11 Manfaat Analisis Common Size ....................................................... 27
3.12 Hubungan Analisis Common Size dengan Kinerja Perusahaan ....... 28
3.13 Kerangka Berfikir ............................................................................ 28
3.14 Laporan Keuangan PT. Midi Utama Indonesia Tbk ........................ 30
3.15 Analisis pada Laporan Neraca (Aktiva) ........................................... 34
3.16 Analisis pada Laporan Neraca (Pasiva) ........................................... 36
3.17 Analisis pada Laporan Neraca (Ekuitas) ......................................... 38
3.18 Analisis pada Laporan Laba Rugi .................................................... 39
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan ...................................................................................... 44

iii

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


4.2 Saran ................................................................................................ 45
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 46

iv

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


DAFTAR TABEL

Nomor Tabel Judul Halaman

1.1 Jadwal Kegiatan .......................................................................... 6


3.1 Laporan Posisi Keuangan ............................................................ 30
3.2 Laporan Posisi Keuangan (Lanjutan) .......................................... 31
3.3 Laporan Posisi Keuangan (Lanjutan) .......................................... 32
3.4 Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif
Lain..............................................................................................32
3.5 Analisis Common Size Laporan Posisi Keuangan ....................... 34
3.6 Analisis Common Size Laporan Posisi Keuangan
(Lanjutan) .................................................................................... 36
3.7 Analisis Common Size Laporan Posisi Keuangan
(Lanjutan) .................................................................................... 38
3.8 Analisis Common Size Laporan Laba Rugi ................................. 39

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


DAFTAR GAMBAR

Nomor Gambar Judul Halaman

1.1 Perkembangan Aktiva PT.Midi Utama Indonesia Tbk................3


1.2 Perkembangan Penjualan Neto PT.Midi Utama
Indonesia Tbk...............................................................................4
2.1 Struktur Organisasi PT. Midi Utama Indonesia Tbk ................ 10
3.1 Kerangka Berfikir...................................................................... 29

vi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan dunia usaha yang sejalan dengan pertumbuhan ekonomi yang

baik membuat terjadinya berbagai jenis persaingan perusahaan, maka dari itu

perusahaan dituntut untuk lebih memaksimalkan kinerjanya. Untuk melakukan hal

tersebut perusahaan perlu manajemen yang baik yang dapat mengelola semuanya

dengan maksimal maka dari itu perusahaan sangatlah dituntut untuk memperbaiki

kinerjanya.

Menurut Fahmi (2018:2), kinerja perusahaan adalah suatu analisis yang

dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan

dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar.

Meningkatnya kinerja perusahaan bisa dilihat dari gencarnya kegiatan perusahaan

dalam rangka untuk menghasilkan keuntungan yang sebesar-besarnya. Kinerja

dan kelangsungan hidup perusahaan dalam jangka panjang tergantung dari

keputusan tim manajemen itu sendiri. Dalam pengambilan keputusan oleh pihak

manajemen perusahaan, pemilik perusahaan perlu melihat laporan keuangan

perusahaan. Laporan keuangan adalah dua daftar yang disusun oleh Akuntan pada

akhir periode untuk suatu perusahaan. Kedua daftar itu ialah daftar neraca atau

daftar posisi keuangan dan daftar pendapatan atau daftar laba-rugi. Pencatatan

transaksi keuangan perusahaan membantu perusahaan membuat keputusan atau

kebijakan yang tepat.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


2

Laporan keuangan adalah bentuk informasi yang dapat mencerminkan

keadaan keuangan suatu perusahaan yang sebenarnya. Untuk memaksimalkan

kinerja periode yang akan datang maka perusahaan perlu melakukan analisis

laporan keuangan. Dalam menganalisis laporan keuangan terdapat beberapa

teknik yaitu analisis perbandingan laporan keuangan, analisis trend, analisis

common size, analisis sumber dan penggunaaan modal kerja, analisis sumber dan

penggunaan kas, analisis rasio, analisis perubahan laba kotor, dan analisis break

even.

Menurut Munawir (2014:37), common size statement adalah suatu metode

analisa untuk mengetahui persentase investasi pada masing-masing aktiva

terhadap total aktivanya dan masing masing pasiva terhadap total pasivanya serta

laba rugi terhadap total penjualannya. Analisis common size disusun dengan

menghitung tiap-tiap rekening dalam laporan laba-rugi dan neraca menjadi

proporsi dari total penjualan (untuk laporan laba rugi) atau dari total aktiva (untuk

neraca). Laporan keuangan dalam persentase per-komponen menyatakan masing-

masing posnya dalam satuan persen atas dasar total kelompoknya, sehingga akan

diperoleh suatu dasar atau ukuran umum yang dapat digunakan sebagai

pembanding. Perusahaan PT. Midi Utama Indonesia Tbk adalah salah satu dari

beberapa perusahaan go public di Indonesia bergerak di bidang perdagangan

umum yang meliputi bisnis di supermarket dan pasar mini. PT. Midi Utama

Indonesia didirikan pada bulan Juni 2007.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


3

4,990,309

4,960,145

4,878,115

2017 2018 2019

Sumber : PT. Midi Utama Indonesia Tbk Annual Report, 2019

Gambar 1.1
Grafik Perkembangan Aktiva PT. Midi Utama Indonesia Tbk
Periode 2017, 2018, dan 2019
(Dalam Jutaan Rupiah)

Dari Gambar 1.1 dapat dilihat perkembangan Aktiva PT. Midi Utama

Indonesia Tbk berisikan ikhtisar data keuangan tahun 2017, 2018, dan 2019 yang

memberikan gambaran perubahan posisi keuangan PT. Midi Utama Indonesia Tbk

pada tahun-tahun tersebut. Dapat dilihat bahwa total aktiva dari tahun 2017

sampai dengan tahun 2019 terus mengalami peningkatan. Peningkatan Aktiva ini

disebabkan oleh pertumbuhan aset lancar terutama dikontribusikan oleh

penambahan piutang pada pihak ketiga dan penambahan persediaan pada

perusahaan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


4

11,625,313

10,701,575

9,767,592

2017 2018 2019


Sumber : PT. Midi Utama Indonesia Tbk Annual Report, 2019

Gambar 1.2
Grafik Perkembangan Penjualan Neto PT. Midi Utama Indonesia Tbk
Periode 2017, 2018, dan 2019
(Dalam Jutaan Rupiah)

Dari Gambar 1.2 dapat dilihat perkembangan Penjualan Neto PT. Midi

Utama Indonesia Tbk berisikan ikhtisar data keuangan tahun 2017,2018, dan 2019

yang memberikan gambaran perubahan posisi keuangan PT. Midi Utama

Indonesia Tbk pada tahun-tahun tersebut. Penjualan Neto dari tahun 2017 ke 2019

terus mengalami peningkatan. Hal ini dipicu oleh pertumbuhan penjualan gerai

yang sama (same stores sales growth) dan juga pertumbuhan gerai baru.

Kontribusi terbesar Penjualan Neto berasal dari penjualan makanan sebesar 58,18

% sedangkan sisanya sebesar 28,56 % berasal dari penjualan non makanan dan

13,26 % penjualan makanan segar. Berdasarkan pemaparan tersebut terlihat

peningkatan baik pada aktiva dan penjualan neto sehingga peneliti tertarik untuk

mengukur kinerja keuangan perusahaan tersebut dengan menggunakan analisis

common size. Dimana analisis common size itu sendiri memiliki tujuan untuk

memperoleh gambaran tentang komposisi dan proporsi investasi pada setiap jenis

aktiva, melihat struktur modal dan pendanaan, serta distribusi hasil penjualan pada

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


5

biaya dan laba suatu perusahaan. Maka penelitipun mengangkat judul “Analisis

Common Size untuk Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan pada PT. Midi Utama

Indonesia Tbk Periode 2017-2019”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka

peneliti merumuskan permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimana kinerja keuangan perusahaan dengan menggunakan common size

pada PT. Midi Utama Indonesia Tbk ditinjau dari neraca ?

2. Bagaimana kinerja keuangan perusahaan dengan menggunakan common size

pada PT. Midi Utama Indonesia Tbk ditinjau dari laporan laba rugi ?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan peneliti melakukan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui bagaimana kinerja perusahaan dengan menggunakan

common size pada PT. Midi Utama Indonesia ditinjau dari neraca.

2. Untuk mengetahui bagaimana kinerja perusahaan dengan menggunakan

common size pada PT. Midi Utama Indonesia ditinjau dari laporan laba

rugi.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun yang menjadi manfaat dari penelitian yang dilakukan penulis adalah :

a. Bagi PT. Midi Utama Indonesia Tbk

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kondisi

keuangan perusahaan sehingga dapat memberikan gambaran dan

pertimbangan bagi perusahaan untuk mengambil keputusan di masa yang

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


6

akan datang serta dapat membantu dalam mengambil keputusan terkait

dengan masalah keuangan yang dihadapi. Penelitian ini diharapkan dapat

berguna sebagai masukan dalam meningkatkan kinerja perusahaan.

b. Bagi Peneliti

Penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan wawasan

dalam bidang keuangan serta sebagai sarana untuk mengaplikasikan ilmu

yang telah diperoleh mengenai analisis common size untuk menilai kinerja

keuangan.

c. Bagi Peneliti lain

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan

pengetahuan dan perbandingan serta referensi bagi peneliti selanjutnya

dalam kajian yang sama.

1.5 Jadwal Kegiatan

Penelitian ini dilaksanakan oleh penulis pada perusahaan PT. Midi Utama

Indonesia Tbk yang berlangsung pada 7 Mei sampai dengan yang dapat

dilihat melalui tabel berikut ini :

Tabel 1.1
Jadwal Kegiatan
No Kegiatan Mei-20 Juni-20 Juli- 20
I II III IV I II III IV I II III
1 Pengajuan Judul
Pengajuan Dosen
2
Pembimbing
Penyusunan
3
Tugas Akhir
Bimbingan Tugas
4
Akhir
Penyelesaian
5
Tugas Akhir

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


7

1.6 Sistematika Penelitian

Sistematika penelitian dari Tugas Akhir ini mencakup dari 4 bab, yaitu :
BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini membahas latar belakang, perumusan masalah, tujuan

dan manfaat penelitian, jadwal kegiatan dan sistematika penulisan.

BAB II : PROFIL PERUSAHAAN/INSTANSI

Dalam bab ini peneliti menguraikan tentang sejarah ringkas,

struktur organisasi, job description, jaringan usaha atau kegiatan,

kinerja usaha terkini, dan rencana kegiatan pada PT. Midi Utama

Indonesia Tbk.

BAB III : PEMBAHASAN

Dalam bab ini peneliti memaparkan dan menganalisis data sesuai

dengan topik dan hasil pengujian.

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini penulis memberikan kesimpulan dan saran yang akan

diajukan untuk pengembangan proses pengolahan data di PT. Midi

Utama Indonesia Tbk.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB II

PROFIL PT. MIDI UTAMA INDONESIA Tbk

2.1 Sejarah PT. Midi Utama Indonesia Tbk

PT Midi Utama Indonesia Tbk. (selanjutnya disebut “Perseroan”) didirikan

pada tahun 2007 dengan nama PT Midimart Utama dan bergerak di bidang

perdagangan umum termasuk perdagangan toserba/swalayan dan minimarket.

Pada tahun 2008, Perseroan mengalami perubahan nama menjadi PT Midi Utama

Indonesia. Gerai pertama yang menyandang nama Alfamidi terletak di Jalan

Garuda, Jakarta Pusat. Seiring dengan pertumbuhan Perseroan, pada tahun 2010

Perseroan melakukan pencatatan saham perdana (IPO) di Bursa Efek Indonesia

(BEI) dengan kode saham MIDI.

Sebagai bagian dari salah satu jaringan ritel terbesar di Indonesia, Perseroan

mengembangkan layanan belanja retail dengan target konsumen kelas menengah

melalui gerai Alfamidi yang dikembangkan konsep minimarket. Gerai Alfamidi

dirancang untuk menyesuaikan perubahan belanja konsumen dari belanja bulanan

menjadi belanja mingguan di mana setiap gerai Alfamidi menawarkan konsep dan

pengalaman berbelanja yang berbeda sesuai dengan kebutuhan konsumen.

Pada tahun 2015, sebagai penyempurnaan dari gerai Alfamidi, Perseroan

memperkenalkan konsep baru yaitu Alfasupermarket yang didesain dengan

konsep supermarket dengan luas area penjualan lebih dari 500 meter persegi.

Alfasupermarket hadir dengan gerai yang lebih luas untuk menyesuaikan

kebutuhan pelanggan dengan menyediakan assortment yang lengkap didukung

dengan strategi marketing yang kompetitif. Pada tahun 2016, untuk memperkuat

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


9

brand image dan brand awareness merek Alfamidi, Perseroan melakukan

rebranding merek lfasupermarket menjadi Alfamidi super.

Saat ini, PT Midi Utama Indonesia Tbk merupakan salah satu jaringan retail

terdepan di Indonesia. Per 31 Desember 2019, jumlah gerai Perseroan mencapai

1.555 gerai yang terdiri dari 1.538 gerai Alfamidi dan 17 gerai Alfamidi super

yang tersebar di beberapa pulau Indonesia meliputi pulau Jawa, Kalimantan,

Sumatera dan sulawesi dan didukung lebih dari 22.000 karyawan. Perseroan

melayani jutaan pelanggan di seluruh Indonesia.

2.2 Visi dan Misi Perusahan

2.2.1 Visi

“Menjadi jaringan ritel yang menyatu dengan masyarakat, mampu memenuhi

harapan dan kebutuhan pelanggan serta memberikan kualitas pelayanan yang

terbaik.“

2.2.2 Misi

a. Memberikan kepuasan kepada pelanggan dengan berfokus pada produk dan

pelayanan yang berkualitas.

b. Menegakkan tingkah laku/etika bisnis yang tertinggi.

c. Menumbuhkembangkan jiwa wiraswasta dan kemitraan usaha.

d. Membangun Organisasi global yang terpercaya,sehat,terus bertumbuh dan

bermanfaat bagi pelanggan, pemasok, karyawan, pemegang saham dan pada

masyarakat pada umumnya.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


10

2.3. Struktur Organisasi PT. Midi Utama Indonesia Tbk

Sumber : Annual Report PT. Midi Utama Indonesia, 2019

Gambar 2.1
Struktur Organisasi Perusahaan PT. Midi Utama Indonesia Tbk

Dari Gambar 2.1 dapat dilihat Struktur Organisasi PT. Midi Utama

Indonesia. Struktur organisasi merupakan susunan lengkap dari keseluruhan

bagian-bagian yang ada dalam suatu organisasi baik berupa instansi maupun

kantor. Struktur di dalam organisasi dibuat untuk menjalankan perusahaan sesuai

dengan tugas dan fungsi masing-masing jabatan.

Sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan terkait Good

Corporate Governance (GCG) secara garis besar implementasi praktik GCG di

Perseroan dilaksanakan melalui 3 (tiga) organ utama. Perusahaan yang terdiri dari

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris, dan Direksi. Organ

utama tersebut didukung oleh Organ Pendukung GCG antara lain komite di

bawah Dewan Komisaris, yaitu Komite Audit serta Internal Audit.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


11

2.4 Job Description

Berikut ini adalah Job Description dari setiap unit pada PT. Midi Utama

Indonesia Tbk :

1. Dewan Komisaris

Adapun tugas dari seorang Dewan Komisaris adalah sebagai berikut :

a. Melakukan pengawasan atas jalannya pengurusan Perseroan oleh Direksi

dan memberikan persetujuan serta pengesahan atas rencana kerja dan

anggaran tahunan Perseroan.

b. Mengadakan rapat atau pertemuan secara berkala untuk membahas

pengelolaan operasional Perseroan.

c. Mengawasi pengelolaan Perseroan atas kebijakan yang telah ditetapkan oleh

Direksi dan memberikan masukan jika diperlukan.

d. Menominasikan dan menunjuk calon anggota Dewan Komisaris dan Direksi

untuk diajukan dan disetujui dalam RUPST.

e. Menentukan jumlah remunerasi bagi anggota Direksi.

f. Menunjuk dan menetapkan anggota Komite Audit.

2. Dewan Direksi

Adapun tugas Dewan Direksi adalah sebagai berikut :

a. Menyusun visi, misi, nilai-nilai atau budaya perusahaan, dan menyusun

rencana strategis dan anggaran tahunan Perseroan untuk mencapai visi dan

misi Perseroan;

b. Menetapkan struktur organisasi yang efektif dengan rincian tugas dan

tanggung jawab yang jelas;

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


12

c. Merekrut dan mengelola sumber daya manusia dengan sebaik-baiknya;

d. Membentuk sistem pengendalian internal dan manajemen resiko Perseroan

yang efektif;

e. Mengelola seluruh sumber daya yang dimiliki oleh Perseroan dengan efektif

dan efisien;

f. Memperhatikan kepentingan dari seluruh pemangku kepentingan Perseroan.

3. President Director

Adapun tugas dari seorang Presiden Director adalah sebagai berikut :

a. Memimpin perusahaan dengan menerbitkan kebijakan-kebijakan perusahaan

atau institusi.

b. Memilih, menetapkan, mengawasi tugas dari karyawan dan kepala bagian

(Manajer) atau wakil direktur.

c. Menyetujui anggaran tahunan perusahaan atau institusi.

d. Menyampaikan laporan kepada pemegang saham atas kinerja perusahaan

atau institusi

4. Sekretaris Perseroan

Adapun tugas dari seorang Sekretaris Perseroan adalah sebagai berikut :

a. Mengikuti perkembangan Pasar Modal khususnya peraturan-peraturan

yang berlaku di bidang Pasar Modal.

b. Memberikan pelayanan kepada masyarakat atas setiap informasi yang

dibutuhkan pemodal yang berkaitan dengan kondisi Perseroan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


13

c. Memberikan masukan kepada direksi Perseroan untuk mematuhi ketentuan

Undang-Undang No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal dan peraturan

pelaksanaannya.

d. Sebagai penghubung antara Perseroan dengan regulator dan masyarakat.

5. Managing Director

Adapun tugas seorang Managing Director adalah sebagai berikut :

a. Memimpin dan mengendalikan perusahaan.

b. Mengontrol pertumbuhan aktivitas organisasi.

c. Mengawasi kinerja perusahaan.

d. Menetapkan kebijakan dan peraturan yang berlaku.

6. Internal Audit

Adapun tugas dari seorang Internal Audit adalah sebagai berikut :

a. Membantu Direksi.

b. Mendorong unit-unit kerja lingkungan FT. MUI, Tbk. dalam meningkatkan

efektivitas sistem pengendalian internal dan pencapaian target kinerja unit

kerja dalam rangka mencapai visi,misi, tujuan, dan sasaran perusahaan.

c. Memberikan penilaian tentang kecukupan dan efektivitas sistem

pengendalian internal dan pengelolaan risiko atas kegiatan perusahaan.

d. Melaporkan hal-hal penting yang berkaitan dengan kelemahan dan peluang

perbaikan dalam proses pengendalian kegiatan operasional perusahaan

beserta rekomendasinya.

7. Operation Director

Adapun dari seorang Operation Director adalah sebagai berikut :

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


14

a. Merencanakan, melaksanakan dan mengawasi seluruh pelaksanaan

operasional Perusahaan.

b. Membuat standar perusahaan mengenai semua proses operasional,

produksi, proyek dan kualitas hasil produksi.

c. Membuat stategi dalam pemenuhan target perusahaan dan cara mencapai

target tersebut.

d. Membantu tugas-tugas direktur utama.

e. Mengecek, mengawasi dan menentukan semua kebutuhan dalam proses

operasional perusahaan.

f. Merencanakan, menentukan, mengawasi, mengambil keputusan dan

mengkoordinasi dalam hal keuangan untuk kebutuhan operasional

perusahaan

8. Merchandising Manager

Adapun tugas dari seorang Merchandising Manager adalah sebagai berikut :

a. Memajang, merapikan dan menata produk.

b. Menjaga kebersihan produk yang dipajang.

c. Menjalankan semua progam promosi perusahaan.

d. Membantu menjaga stok produk dan memperlebar shelving di etalase

toko modern market / tradisional market.

e. Membuat hasil laporan yang ditentukan oleh perusahaan.

f. Menjalankan tugas kunjungan ke toko sesuai dengan rencana kerja.

9. Finance Director

Adapun tugas dari seorang Finance Director adalah sebagai berikut :

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


15

a. Bekerja sama dengan manajer lainnya untuk merencanakan serta

meramalkan beberapa aspek dalam perusahaan termasuk perencanaan

umum keuangan perusahaan.

b. Menjalankan dan mengoperasikan roda kehidupan perusahaan se-efisien

dan se-efektif mungkin dengan menjalin kerja sama dengan manajer

lainnya.

c. Mengambil keputusan penting dalam investasi dan berbagai pembiayaan

serta semua hal yang terkait dengan keputusan tersebut.

d. Menghubungkan perusahaan dengan pasar keuangan, dimana

perusahaan dapat memperoleh dana dan surat berharga perusahaan dapat

diperdagangkan.

2.5 Jaringan Usaha

Berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan

antara lain bergerak dalam bidang perdagangan umum termasuk perdagangan

toserba/swalayan dan minimarket. Kegiatan usaha utama Perseroan adalah dalam

bidang perdagangan eceran untuk produk konsumen dengan mengoperasikan

jaringan yang bernama Alfamidi dan Alfamidi super melalui gerai “Alfamidi

super” yang tersebar di beberapa kota seperti Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang,

Bekasi, Pasuruan, Makasar, Medan, Samarinda, Yogyakrta, Manado, Palu,

Kendari dan Ambon sampai dengan akhir tahun 2019, Perseroan mengoperasikan

1.555 gerai yang terdiri dari 1.538 gerai Alfamidi dan 17 gerai Alfamidi super

yang tersebar di beberapa pulau Indonesia.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


16

2.6 Kinerja Usaha Terkini

Pada tahun 2017, Perseroan berhasil mencatatkan pertumbuhan pendapatan

bersih Perseroan sebesar 15,01% menjadi Rp9,77 triliun dari Rp8,49 triliun pada

tahun 2016. Dari sisi operasional, jumlah gerai Perseroan pada tahun 2017

bertambah sebesar 14,15% atau sebanyak 179 gerai menjadi 1.444 gerai dari

sebelumnya berjumlah 1.265 gerai pada tahun 2016. Selain penambahan jumlah

gerai, pada tahun 2017 Perseroan juga menambah cabang baru yang berlokasi di

Palu, Sulawesi Tengah, dan membuka cabang baru di Pasuruan, Jawa Timur,

sebagai pengganti cabang Surabaya.

Pada tahun 2018 Jumlah gerai Perseroan (Alfamidi dan Alfamidi super) naik

dari 1.407 gerai pada tahun 2017 menjadi 1.440 gerai pada tahun 2018, yang

didukung oleh 9 (sembilan) gudang yang berlokasi di Bitung (Cikupa), Bekasi,

Pasuruan, Makassar, Medan, Samarinda, Yogyakarta, Manado dan Palu. Terkait

format convenience store, pada tanggal 12 Maret 2018, Perseroan telah

mendirikan entitas anak PT. Lancar Wiguna Sejahtera, berkedudukan di

Tangerang, dengan kepemilikan yaitu sebesar 99%. Dari segmen jasa, Perseroan

berhasil mengimplementasikan berbagai layanan payment point yang

berkontribusi positif terhadap raihan pendapatan Perseroan. Secara keseluruhan,

Perseroan dan entitas anak mencatat pertumbuhan pendapatan konsolidasian

sebesar 9,56% yang mendorong kenaikan laba tahun berjalan konsolidasian

sebesar Rp.56,34 miliar atau 54,80% pada tahun 2018, dari Rp.102,81 miliar pada

tahun 2017 menjadi Rp.159,15 miliar pada tahun 2018.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


17

Pada tahun 2019 Perseroan terus memperluas jaringan operasional melalui

pembukaan cabang baru di Kendari, Sulawesi Tenggara dan Ambon, Maluku.

Perseroan berhasil membukukan total pendapatan sebesar Rp.11,62 triliun,

tumbuh Rp.923,74 miliar atau 8,63% dibandingkan Rp.10,70 triliun pada tahun

2018. Pertumbuhan pendapatan serta peningkatan efisiensi biaya operasional turut

berkontribusi terhadap capaian laba tahun berjalan sebesar Rp203,07 miliar,

tumbuh sebesar Rp.43,92 miliar atau 27,59% dibandingkan Rp.159,15 miliar pada

tahun 2018.

2.7 Rencana Kegiatan pada PT Midi Utama Indonesia Tbk

Perkembangan makroekonomi di tingkat nasional dan global diprediksi masih

akan menyebabkan sejumlah dinamika terhadap pertumbuhan sektor bisnis di

Indonesia pada tahun mendatang, termasuk untuk sektor retail. Beberapa kondisi

yang menjadi tantangan utama pada tahun 2020 mendatang adalah kelanjutan dari

perang dagang antara Tiongkok dan Amerika Serikat yang tak kunjung usai serta

terjadinya pandemi Corona virus (Covid-19) yang berasal dari Tiongkok dan

menyebar ke seluruh wilayah dunia sejak awal tahun 2020.

Di sisi lain, para pelaku industri retail juga terus mencermati perubahan

perilaku konsumen. Sebagai respon atas kondisi tersebut, peritel modern

melakukan sejumlah strategi, antara lain menggabungkan platform daring (online)

dan (offiline) lewat omnichannel, sejumlah peritel modern mulai melakukan

transformasi gerai mereka untuk menghadirkan pengalaman berbelanja yang

berbeda, salah satunya dengan menambah fasilitas permainan dan kuliner. Hal ini

dilakukan dengan mengubah format supermarket dengan tambahan wahana

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


18

permainan, sehingga dapat terus menarik pelanggan.

Di tengah berbagai dinamika tersebut, segmen minimarket diproyeksikan

masih cukup menjanjikan. Untuk mengoptimalkan peluang tersebut di masa yang

akan datang, Direksi telah mempersiapkan strategi untuk terus meningkatkan

layanan prima kepada seluruh pelanggan, khususnya melalui perbaikan proses

didukung oleh inovasi tiada henti mulai dari hal-hal terkecil (back to basic) di

seluruh aringan gerai Perseroan. Melalui perbaikan proses, PT. Midi Utama

Indonesia Tbk percaya akan menghasilkan layanan yang lebih baik dan menjaga

loyalitas pelanggan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Pengertian Kinerja Keuangan

Secara umum pengertian kinerja adalah suatu prestasi kerja atau hasil kerja

seseorang berdasarkan kuantitas dan kualitas yang dicapainya dalam

melaksanakan fungsinya sesuai dengan tanggung jawab yang diterima. Kinerja

perusahaan adalah hasil dari kegiatan manajemen. Parameter yang sering

digunakan untuk menilai kinerja suatu perusahaan yang dilakukan dengan

menggunakan pendekatan di mana informasi keuangan diambil dari laporan

keuangan atau laporan keuangan lainnya.

Menurut Fahmi (2018:2), kinerja perusahaan adalah suatu analisis yang

dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan

dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa kinerja keuangan merupakan pencapaian

prestasi sebuah organisasi atau perusahaan dalam waktu tertentu yang

menggambarkan kondisi keuangan yang sehat dan kinerja keuangan digunakan

sebagai dasar pengambilan keputusan pada perusahaan.

3.2. Tujuan Kinerja Keuangan

Kinerja keuangan penting untuk diketahui perusahaan. Pengukuran yang

dilakukan mempengaruhi perilaku pengambilan keputusan dalam perusahaan.

Kinerja keuangan perusahaan juga dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan.

Menurut Munawir (2010 : 31) ada beberapa tujuan kinerja keuangan

diantaranya:

19

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


20

1. Untuk mengetahui tingkat likuiditas, yaitu kemampuan perusahaan dalam

memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi saat ditagih.

2. Untuk mengetahui tingkat solvabilitas yaitu kemampuan perusahaan dalam

memenuhi kewajiban keuangannya apabila perusahaan tersebut di likuidasi.

3. Untuk mengetahui tingkat profitabilitas yaitu kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan laba selama periode tertentu yang dibandingkan dengan

penggunaan aset secara produktif.

4. Untuk mengetahui tingkat aktivitas yaitu kemampuan perusahaan dalam

mengukur seberapa besar efektivitas perusahaan tersebut dalam menggunakan

sumber dananya agar tetap stabil.

Demikian empat tujuan kinerja keuangan. Salah satu tujuan terpenting dalam

pengukuran kinerja keuangan adalah untuk menilai apakah tujuan yang ditetapkan

perusahaan telah tercapai, sehingga kepentingan investor, kreditor dan pemegang

saham dapat terpenuhi.

3.3 Manfaat Kinerja keuangan

Menurut Efriyanti dan Dkk (2012, hal.301) manfaat dari penilaian kinerja

keuangan yaitu:

1. Untuk mengukur prestasi yang dicapai oleh suatu organisasi dalam suatu

periode tertentu yang mencerminkan tingkat keberhasilan pelaksanaan

kegiatannya.

2. Selain digunakan untuk melihat kinerja organisasi secara keseluruhan,

pengukuran kinerja juga dapat digunakan untuk menilai kontribusi suatu

bagian dalam pencapaian tujuan secara keseluruhan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


21

3. Dapat digunakan sebagai dasar penentuan strategi perusahaan untuk masa

yang akan datang.

4. Memberi petunjuk dalam pembuatan keputusan dan kegiatan organisasi

pada umumnya dan divisi atau bagian organisasi pada khususnya.

5. Sebagai dasar penentuan kebijaksanaan penanaman modal agar dapat

meningkatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan.

Manfaat kinerja keuangan tentu sangat penting untuk mengukur prestasi yang

dicapai oleh suatu organisasi dalam suatu periode tertentu yang mencerminkan

tingkat keberhasilan pelaksanaan kegiatannya.

3.4. Pengertian Laporan Keuangan

Menurut Syahyunan (2015 : 28) Laporan keuangan adalah produk dari

manajemen dalam rangka mempertanggungjawabkan (stewardship) penggunaan

sumber daya dan sumber dana yang dipercayakan kepadanya. Secara umum

laporan ini menyediakan posisi keuangan pada saat tertentu, kinerja dan arus kas

dalam suatu periode yang ditujukan bagi pengguna laporan keuangan di luar

perusahaan untuk menilai dan mengambil keputusan yang bersangkutan dengan

perusahaan. Sebagai sumber informasi,laporan keuangan harus disajikan secara

wajar, transparan, mudah dipahami dan dapat diperbandingkan dengan tahun

sebelumnya ataupun antara perusahaan sejenis.

Menurut Sirait (2014 : 9) Laporan keuangan (Financial Statement)

merupakan hasil akhir dari suatu proses akuntansi, sebagai ikhtisar dari transaksi-

transaksi keuangan selama periode berjalan. Periode akuntansi dapat dipakai per

tahun, per 12 bulan atau per 6 bulan tergantung perusahaan, namun umumnya per

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


22

12 bulan. Laporan keuangan ini bertujuan untuk memerikan informasi keuangan

kepada para pemakai yang digunakan sebagai referensi dalam proses pengambilan

keputusan.

3.5 Jenis – jenis Laporan Keuangan

Menurut Syahyunan (2015 : 29) Jenis laporan keuangan utama menurut

Standar Akuntansi Keuangan adalah sebagai berikut :

1. Neraca

Neraca menggambarkan posisi keuangan yang berupa aset, kewajiban, dan

ekuitas suatu perusahaan pada suatu saat tertentu. Aset disajikan dalam kriteria

lancar dan tidak lancar. Kewajiban disajikan sebagai kewajiban jangka pendek

dan jangka panjang. Ekuitas adalah hak residual atas aset perusahaan setelah

dikurangi dengan seluruh kewajiban perusahaan. Dalam perseroan terbatas

(PT), ekuitas dapat diklasifikasikan sebagai setoran modal oleh pemegang

saham, penyisihan/pencadangan laba dan saldo laba yang tidak dicadangkan

serta selisih penilaian.

2. Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi adalah ringkasan mengenai pendapatan dan beban

(biaya) serta laba atau rugi yang diperoleh perusahaan selama periode tertentu.

Perusahaan dapat mengklasifikasikan pendapatan dan beban atas dasar sifat

atau fungsi dalam perusahaan.

3. Laporan Arus Kas

Laporan arus kas menggambarkan kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan kas dan setara kas dan kebutuhan perusahaan dalam

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


23

memanfaatkan dana tersebut, yang diklasifikasikan sebagai aktivitas, operasi,

investasi dan pendanaan.

3.6 Tujuan Laporan Keuangan

Menurut Kasmir (2012 : 11) Tujuan laporan keuangan adalah sebagai berikut :

1. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah aktiva (harta) yang dimiliki

perusahaan pada saat ini.

2. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban dan modal yang

dimiliki perusahaan pada saat ini.

3. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah pendapatan yang diperoleh

pada suatu periode tertentu.

4. Memberikan informasi tentang jumlah biaya dan jenis biaya yang dikeluarkan

perusahaan dalam suatu periode tertentu.

5. Memberikan informasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi terhadap

aktiva, pasiva, dan modal perusahaan.

6. Memberikan informasi tentang kinerja manajemen perusahaan dalam suatu

periode.

7. Memberikan informasi tentang catatan-catatan atas laporan keuangan.

Informasi keuangan lainnya.

3.7. Pihak-pihak yang Memerlukan Laporan Keuangan

Menurut Sjahrial dan Purba (2013 : 9) Pembuatan dan penyusunan laporan

keuangan ditujukan untuk memenuhi kepentingan berbagai pihak, baik pihak

internal maupun eksternal perusahaan sebagai dasar pengambilan keputusan

ekonomi. Adapun pihak-pihak yang berkepentingan tersebut yaitu :

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


24

1. Pemilik atau pemegang saham (Stock holder)


Mereka ini sangat berkepentingan untuk melihat kondisi perusahaan saat ini,

sekaligus melihat kinerja manajemen atas target yang telah ditetapkan

sebelumnya. Artinya berkaitan erat dengan sukses tidaknya perusahaan

dalam menghasilkan laba atau keuntungan untuk meningkatkan

kemakmuran pemilik atau pemegang saham.

2. Manajemen (Management)
Secara garis besarnya sebagai cermin kinerja mereka dalam suatu periode

tertentu. Dengan kata lain jika mencapai atau memperoleh target yang

ditetapkan, berarti ada penghargaan dan jika sebaliknya ada teguran bahkan

pemutusan hubungan kerja.

3. Kreditor (Creditor)
Apakah dana yang dipinjam perusahaan serta konsekuensinya (bunga) dapat

dibayar dan pokok pinjaman yang harus dikembalikan.

4. Pemerintah (Goverment)
Apakah perusahaan jujur melaporkan keuangan sesungguhnya, berkaitan

dengan kewajiban pajak yang dibayar kepada pemerintah / negara secara

adil dan jujur.

3.8. Pengertian Analisis Common Size

Analisis common size disusun dengan menghitung tiap-tiap rekening dalam

Laporan laba rugi dan neraca menjadi proporsi dari total penjualan (untuk laporan

laba rugi) atau dari total aktiva (untuk neraca). Laporan keuangan dalam

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


25

persentase per komponen (common size) menyatakan masing masing posnya

dalam satuan persen atas dasar total kelompoknya. Penyajian dalam bentuk

analisis common size mempermudah untuk melakukan analisis laporan keuangan

dengan memperhatikan perubahan perubahan yang terjadi dalam neraca dan

laporan laba rugi.

Menurut Sawir (2017:46) Analisis vertikal (common size statement) adalah

analisis yang dilakukan dengan jalan menghitung proporsi pos-pos dalam neraca

dengan suatu jumlah tertentu. Laporan laba rugi dengan jumlah tertentu dari

laporan laba rugi. Misalnya proporsi persediaan terhadap jumlah aktiva lancar,

proporsi aktiva lancar terhadap jumlah aktiva, proporsi harga pokok terhadap total

pendapatan dan hasil usaha.

3.9. Rumus menghitung Analisis Common Size

Apabila laporan keuangan disajikan dalam persentase-persentase, yaitu

persentase dari masing-masing pos aktiva terhadap total aktivanya masing-masing

pos pasiva terhadap total pasivanya serta pos-pos laba rugi terhadap total

penjualan netonya, maka akan diperoleh suatu dasar atau ukuran umum yang

dapat digunakan sebagai pembanding. Laporan yang disajikan atau dinyatakan

dalam persentase-persentase ini disebut common size statement atau “laporan

dengan persentase per komponen” karena tiap-tiap komponen atau pos dinyatakan

dalam persentase.

Menurut Harahap (2016:57) Metode untuk merubah jumlah-jumlah rupiah

dalam suatu laporan keuangan menjadi persentase-persentase tersebut dapat

dilakukan sebagai berikut :

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


26

1. Nyatakan total aktiva, total pasiva, serta total penjualan neto masing-masing

dengan 100 %

2. Hitunglah rasio dari masing-masing unsur laporan keuangan dengan

totalnya, dengan cara membagi jumlah rupiah masing-masing unsur laporan

keuangan itu dengan totalnya. Dari tahapan diatas maka rumus dapat dilihat

sebagai berikut :

a) Laporan Neraca

Pada bagian Neraca akan menghitung aktiva dan pasiva, rumusnya

sebagai berikut :

a. Aktiva

omponen
100
otal
Sumber : Munawir (2014:59)
b. Pasiva

omponen
100
otal
Sumber : Munawir (2014:59)

c. Ekuitas

omponen
100
otal

Sumber : Munawir (2014:59)

b) Laporan Laba Rugi

Pada bagian Laba Rugi akan menggunakan rumus :

omponen
100

Sumber : Munawir (2014:59)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


27

3.10. Tujuan Analisis Common Size

Tujuan dari analisis common size adalah untuk memperoleh gambaran

tentang :

1. Komposisi dan proporsi investasi pada setiap jenis aktiva.

2. Struktur modal dan pendanaan.

3. Distribusi hasil penjualan pada biaya dan laba.

Informasi hasil analisis bermanfaat untuk menilai tepat tidaknya kebijakan

(operasi, investasi, dan pendanaan) yang diambil oleh perusahaan di masa lalu,

serta kemungkinan pengaruhnya terhadap posisi dan kinerja keuangan perusahaan

di masa yang akan datang.

Menurut Sugiono dan Untung (2016, hal.11) Menyatakan bahwa tujuan dari

analisis common size mengkonversikan satuan yang terdapat dalam laporan

keuangan ke dalam satuan persen.

3.11. Manfaat Analisis Common Size

Common size bermanfaat untuk melakukan perbandingan kinerja keuangan

antar perusahaan, karena laporan keuangan beberapa perusahaan dapat diubah

dalam bentuk common size format. Perbandingan common size statement dengan

pesaing dapat mengungkapkan perbedaan akun dan distribusinya dalam neraca.

Dengan demikian analis dapat mengevaluasi alasan mengapa terjadi perbedaan

kinerja antar perusahaan. Analisis ini dapat melihat kekuatan pada setiap akun

seperti angka penjualan pada laba rugi dan pembentukan aktiva pada laporan

posisi keuangan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


28

3.12. Hubungan Analisis Common Size dengan Kinerja Keuangan

Perusahaan

Tingkat kesehatan merupakan alat ukur yang digunakan oleh para pemakai

laporan keuangan dalam mengukur dan membandingkan kinerja suatu

perusahaan. Kinerja suatu perusahaan dapat dilihat melalui laporan keuangan

perusahaan tersebut, dari laporan keuangan tersebut dapat diketahui finansial dari

hasil-hasil yang telah dicapai perusahaan selama periode tertentu.

Tingkat kesehatan perusahaan dapat diketahui dengan melakukan evaluasi

atau analisis laporan keuangan. Dari hasil analisis tersebut dapat diketahui prestasi

dan kelemahan yang dimiliki perusahaan. Sehingga pihak-pihak yang

berkepentingan dengan perusahaan dapat menggunakannya sebagai pertimbangan

dalam pengambilan keputusan. Interpretasi atas analisis laporan keuangan

perusahaan sangat penting bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan

perusahaan meskipun kepentingan mereka masing-masing berbeda dan

mempunyai tujuan tersendiri.

3.13. Kerangka Berfikir

Kerangka berfikir merupakan unsur-unsur pokok dalam penelitian dimana

konsep teoritis akan berubah ke dalam operasional yang dapat menggambarkan

rangkaian variabel yang akan diteliti. Adapun penjelasan dari kerangka berpikir

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Kinerja keuangan adalah hasil dari kegiatan manajemen dimana perusahaan

dapat menggambarkan mengenai kondisi perubahan yang meliputi posisi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


29

keuangan serta hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan yang tercermin

dalam laporan keuangan.

Laporan keuangan mampu memberikan informasi sebagaimana yang

diinginkan oleh perusahaan, perlu dilakukan analisis dan interpretasi atas data

data yang terangkum dalam laporan keuangan tersebut sebagai langkah awal

untuk memenuhi kebutuhan informasi tersebut. Tingkat kesehatan perusahaan

dapat diketahui dengan melakukan evaluasi atau analisis laporan keuangan

Analisis common size adalah salah satu teknik dalam menganalisis laporan

keuangan dengan menggunakan laporan laba rugi dan neraca perusahaan. Untuk

menggunakan analisis common size, setiap pos aktiva dan kewajiban akan dibagi

dengan total aktiva yang ditunjukkan dalam persentase. Common size utamanya

bermanfaat untuk melakukan perbandingan kinerja keuangan perusahaan untuk

memperoleh suatu dasar atau ukuran umum yang dapat digunakan sebagai

pembanding. Maka dalam penelitian ini Peneliti melakukan analisis common size

untuk menilai kinerja perusahaan pada PT. Midi Utama Indonesia Tbk. Adapun

kerangka berpikir dapat dilihat dibawah ini:

Laporan Neraca

Laporan Keuangan Kinerja


PT. Midi Utama Perusahaan
Indonesia Tbk
Laporan Laba
Rugi

Sumber : Gambar diolah (2020)

Gambar 3.1
Kerangka Berfikir

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


30

3.14 Laporan Keuangan PT.Midi Utama Indonesia Tbk

Berikut ini laporan keuangan PT. Midi Utama Indonesia Tbk tahun 2017-
2019 :
Tabel 3.1
PT. Midi Utama Indonesia Tbk Laporan Posisi Keuangan Untuk Tahun
Berakhir Per 31 Desember 2017 – 2019
(Dalam Jutaan Rupiah)
Komponen 2017 2018 2019

Aset
Aset lancar
Kas dan setara kas 229.109 196.898 241.125
Piutang usaha
Piutang usaha pihak ketiga 315.813 423.464 260.061
Piutang usaha pihak berelasi 4.201 3.926 1.541
Piutang lainnya
Piutang lainnya pihak ketiga 22.345 67.077 98.120
Piutang lainnya pihak berelasi 0 0 1.016
Persediaan lancar
Persediaan lancar lainnya 1.130.712 1.189.510 1.315.746
Biaya dibayar dimuka lancar 240.073 257.239 278.817
Pajak dibayar dimuka lancar 0 16.689 36.299
Aset non-keuangan lancar lainnya 28.587 19.723 22.657
Jumlah aset lancar 1.970.840 2.174.526 2.255.382
Aset tidak lancar
Uang muka tidak lancar
Uang muka tidak lancar atas
pembelian aset tetap 59.200 2.341 9.465
Biaya dibayar dimuka tidak lancar 1.064.096 1.026.076 1.017.849
Aset pajak tangguhan 45.604 48.828 67.652
Aset tetap 1.625.214 1.598.162 1.558.154
Beban tangguhan
Beban tangguhan lainnya 78.398 70.334 61.016
Klaim atas pengembalian pajak
tidak lancar 28.324 28.324
Aset tidak lancar non-keuangan
lainnya 6.439 11.554 20.791
Jumlah aset tidak lancar 2.907,275 2.785.619 2.734.927
Jumlah aset 4.878.115 4.960.145 4.990.309
Sumber : https://www.idx.co.id/perusahaan-tercatat/laporan-keuangan-dan-tahunan/ Tahun 2017-
2019

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


31

Tabel 3.2
PT. Midi Utama Indonesia Tbk Laporan Posisi Keuangan (Lanjutan)
Untuk Tahun Berakhir Per 31 Desember 2017 – 2019
(Dalam Jutaan Rupiah)

Komponen 2017 2018 2019


Liabilitas dan ekuitas
Liabilitas jangka pendek
Pinjaman jangka Pendek 725.000 813.000 561.000
Utang usaha
Utang usaha pihak Ketiga 1.086.078 1.110,430 1.322.186
Utang usaha pihak Berelasi 11.395 11.395 21.374
Utang lainnya
Utang lainnya pihak Ketiga 232.812 232.812 207.759
Utang lainnya pihak Berelasi 2.099 2.099 3.744
Beban akrual jangka Pendek 40.696 40.696 50.915
Liabilitas imbalan pasca kerja jangka
pendek 25.563 25.563 16.869
Utang pajak 12.118 12.118 27.077
Pendapatan diterima dimuka jangka
pendek 37.002 37.002 45.181
Liabilitas jangka panjang yang jatuh
tempo dalam satu tahun
Liabilitas jangka panjang yang jatuh
tempo dalam satu tahun atas utang Bank 674.088 674.088 642.106
Liabilitas jangka panjang yang jatuh
tahun atas utang pembiayaan konsumen 945 670 253
Jumlah liabilitas jangka pendek 2.732.215 2.959.873 2.898.464
Liabilitas jangka panjang
Liabilitas jangka panjang setelah
dikurangi bagian yang jatuh tempo
dalam satu tahun
Liabilitas jangka panjang atas utang
bank 1.078.314 800.743 707.168
Liabilitas jangka panjang atas utang
Pembiayaan konsumen 923 253 0
Pendapatan diterima dimuka jangka
panjang 6.531 6.194 7.438
Kewajiban imbalan pasca kerja jangka
panjang 137.262 112.261 156.240
Jumlah liabilitas jangka panjang 1.223.030 919.451 870.846
Jumlah liabilitas 3.955.245 3.879.324 3.769.310
Sumber: https://www.idx.co.id/perusahaan-tercatat/laporan-keuangan tahunan / Tahun 2017-2019

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


32

Tabel 3.3
PT. Midi Utama Indonesia Tbk Laporan Posisi Keuangan (Lanjutan)
Untuk Tahun Per 31 Desember 2017 – 2019
(Dalam Jutaan Rupiah)

Komponen 2017 2018 2019


Ekuitas
Ekuitas yang diatribusikan kepada
pemilik entitas induk
Saham biasa 288.235 288.235 288.235
Tambahan modal disetor 73.881 73.881 73.881
Komponen ekuitas lainnya 138 29.276 14.234
Saldo laba (akumulasi kerugian)
Saldo laba yang telah ditentukan
Penggunaannya 4.500 5.500 6.500
Saldo laba yang belum ditentukan
Penggunaannya 556.116 683.426 837.640
Jumlah ekuitas yang diatribusikan
kepada
pemilik entitas induk 922.870 1.080.18 1.220.490
Kepentingan non-pengendali 0 503 509
Jumlah ekuitas 922.870 1.080.821 1.220.999
Jumlah liabilitas dan ekuitas 4.878.115 4.960.145 4.990.309
Sumber: https://www.idx.co.id/perusahaan-tercatat/laporan-keuangan tahunan / Tahun 2017-2019

Tabel 3.4
PT. Midi Utama Indonesia Tbk Laporan Laba Rugi Dan Penghasilan
Komperhensif Lain Konsolidasian Untuk Tahun Berakhir
Per 31 Desember 2016-2018
(Dalam Jutaan Rupiah)
Komponen 2017 2018 2019
Penjualan dan pendapatan usaha 9.767.592 10.701.575 11.625.313
Beban pokok penjualan dan 7.346.291 8.022.481 8.716.054
pendapatan
Jumlah laba bruto 2.421.301 2.679.094 2.909.259
Beban penjualan 2.000.902 2.204.814 2.381.717
Beban umum dan administrasi 174.382 192.863 235.255
Pendapatan lainnya 91.186 137.904 358.033
Beban lainnya 4.037 5.464 186.969
Laba usaha 333.166 413.857 463.351
Pendapatan keuangan 971 1.067 1.654
Beban keuangan 204.902 207.230 186.982
Jumlah laba (rugi) sebelum pajak 129.235 207.694 278.023
final dan pajak penghasilan badan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


33

Komponen 2017 2018 2019


Beban pajak final 5.986 10.596 7.550
Laba sebelum pajak penghasilan 123.249 197.098 270.473
Beban pajak penghasilan 20.437 37.944 67.403
Jumlah laba (rugi) dari operasi yang 102.812 159.154 203.070
dilanjutkan
Pendapatan komprehensif lainnya
setelah pajak

Pendapatan komprehensif lainnya


yang tidak akan direklasifikasi ke
laba rugi,setelah pajak
Penyesuaian lainnya atas 15.959 29.138 15.045
pendapatan komprehensif lainnya
yang tidak direklasifikasi ke laba
rugi, setelah pajak
Jumlah pendapatan komprehensif 15.959 29.138 15.045
lainnya tidak akan direklasifikasi ke
laba rugi, setelah pajak
Jumlah pendapatan komprehensif 15.959 29.138 15.045
lainnya, setelah pajak
Jumlah laba rugi komprehensif 86.853 188.292 188.025
Laba (rugi) yang dapat
diatribusikan
Laba (rugi) yang dapat diatribusikan 102.812 159.151 203.061
ke entitas induk
Laba (rugi) yang diatribusikan ke 0 3 9
kepentingan non-pengendali
Laba rugi komprehensif yang
dapat diatribusikan
Laba rugi komprehensif yang dapat 86.853 188.289 188.019
diatribusikan ke entitas induk
Laba rugi komprehensif yang dapat 0 3 6
diatribusikan ke kepentingan non-
pengendali
Laba (rugi) per saham
Laba (rugi) per saham dasar dari 35.67 55.22 70.45
operasi yang dilanjutkan
Sumber : https://www.idx.co.id/perusahaan-tercatat/laporan-keuangan-dan-tahunan/ Tahun 2017-
2019

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


34

3.15 Analisis pada Laporan Neraca (Aktiva)

Tabel 3.5
Analisis Common size Laporan Neraca pada PT. Midi Utama
Indonesia Tbk. Periode 2017-2019
(Disajikan dalam persen)

Komponen 2017 (%) 2018 (%) 2019 (%)


ASET
Aset lancar
Kas dan setara kas 4,70 3,97 4,83
Piutang usaha
Piutang usaha pihak ketiga 6,47 8,54 5,21
Piutang usaha pihak berelasi 0,09 0,08 0,03
Piutang lainnya
Piutang lainnya pihak ketiga 0,46 1,35 1,97
Piutang lainnya pihak berelasi - - 0,02
Persediaan lancar
Persediaan lancar lainnya 23,18 23,98 26,37
Biaya dibayar dimuka lancar 4,92 5,19 5,59
Pajak dibayar dimuka lancar 0,34 0,73
Aset non-keuangan lancar
lainnya 0,59 0,40 0,45
Jumlah aset lancar 40,40 43,84 45,20
Aset tidak lancar
Uang muka tidak lancar
Uang muka tidak lancar atas
pembelian aset tetap 1,21 0,05 0,19
Biaya dibayar dimuka tidak
lancar 21,81 20,69 20,39
Aset pajak tangguhan 0,93 0,98 1,36
Aset tetap 33,32 32,22 31,22
Beban tangguhan
Beban tangguhan lainnya 1,61 1,42 1,22
Klaim atas pengembalian pajak
tidak lancar 0,57 0,57 -
Aset tidak lancar non-keuangan
lainnya 0,13 0,23 0,42
Jumlah aset tidak lancar 59,60 56,16 54,80
Jumlah aset 100 100 100
Sumber: Data Diolah (2020)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


35

Berdasarkan tabel 3.5, analisis pada laporan neraca (aktiva) PT. Midi Utama

Indonesia Tbk. Periode 2017-2019 menggunakan analisis common size dapat

dilihat bahwa persentase kas mengalami penurunan selama tahun 2017-2018

sebesar 0,73%. Penurunan ini disebabkan oleh menurunnya kas yang digunakan

untuk aktivitas investasi sejalan dengan ekspansi Perseroan dan kas yang

diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas pendanaan mengalami penurunan

berasal dari kenaikan persentase utang bank jangka pendek sebesar 3,66 %

disebabkan oleh tambahan utang ke pihak ketiga untuk membiayai sebagian dari

ekspansi Perseroan, seiring dengan strategi perseroan yang lebih selektif dalam

melakukan investasi dan adanya penurunan persentase utang bank jangka panjang

sebesar 6,53 % disebabkan oleh pembayaran utang bank yang jatuh tempo pada

tahun 2018. Persentase aset lancar mengalami kenaikan sebesar 3,44 % karena

adanya penambahan piutang pada pihak ketiga dan penambahan persediaan,

sedangkan persentase aset tidak lancar mengalami penurunan sebesar 3,44 %

disebabkan oleh penurunan uang muka pembelian aset tetap.

Namun pada tahun 2019 persentase kas mengalami peningkatan sebesar

0,86 % hal ini terjadi karena meningkatnya pendapatan perusahaan yang didorong

oleh peningkatan penerimaan kas dari pelanggan sejalan dengan peningkatan

pendapatan Perseroan dan penambahan gerai baru Perseroan. Persentase aset

lancar mengalami kenaikan sebesar 1,36 % seiring pertumbuhan bisnis Perseroan

yang semakin meningkat tahun 2019. Namun persentase aset tidak lancar

mengalami penurunan sebesar 1,36 % akibat penurunan aset tetap sebesar 1 %

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


36

karena adanya penghapusan aset akibat kebakaran gudang di Bitung dan bencana

di Palu.

Kas berjalan stabil dan terus berkembang meskipun sempat mengalami

penurunan pada periode 2017-2018, penurunan diakibatkan karena adanya

ekspansi perusahaan sebagai strategi perseroan yang lebih selektif dalam

melakukan investasi. Menurut teori jika suatu perusahaan berinvestasi pada aset

tetap maka kasnya akan turun. Pada tahun 2019 kas mengalami kenaikan karena

meningkatnya pendapatan perusahaan yang didorong oleh peningkatan

penerimaan kas dari pelanggan sejalan ekspansi perseroan pada tahun

sebelumnya.

3.16. Analisis pada Laporan Neraca (Pasiva)

Tabel 3.6
Analisis Common size Laporan Posisi Keuangan (Lanjutan)
PT. Midi Utama Indonesia Tbk Periode 2017 – 2019
(Disajikan dalam persen)

Komponen 2017 (%) 2018 (%) 2019 (%)


Liabilitas dan ekuitas
Liabilitas jangka pendek
Pinjaman jangka Pendek 14,86 16,39 11,24
Utang usaha
Utang usaha pihak Ketiga 22,26 22,39 26,50
Utang usaha pihak Berelasi 0,23 0,23 0,43
Utang lainnya
Utang lainnya pihak Ketiga 4,77 4,69 4,16
Utang lainnya pihak Berelasi 0,04 0,04 0,08
Beban akrual jangka Pendek 0,83 0,82 1,02
Liabilitas imbalan pasca kerja jangka
pendek 0,52 0,52 0,34
Utang pajak 0,25 0,24 0,54
Pendapatan diterima dimuka jangka
pendek 0,76 0,75 0,91
Liabilitas jangka panjang yang jatuh
tempo dalam satu tahun

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


37

Komponen 2017 (%) 2018 (%) 2019 (%)


Liabilitas jangka panjang yang jatuh
tempo dalam satu tahun atas utang Bank 13,82 13,59 12,87
Liabilitas jangka panjang yang jatuh
tahun atas utang pembiayaan konsumen 0,02 0,01 0,01
Jumlah liabilitas jangka pendek 56,01 59,67 58,08
Liabilitas jangka panjang
Liabilitas jangka panjang setelah
dikurangi bagian yang jatuh tempo
dalam satu tahun
Liabilitas jangka panjang atas utang bank 22,11 16,14 14,17
Liabilitas jangka panjang atas utang
Pembiayaan konsumen 0,02 0,01 -
Pendapatan diterima dimuka jangka
panjang
0,13 0,12 0,15
Kewajiban imbalan pasca kerja jangka
panjang 2,81 2,26 3,13
Jumlah liabilitas jangka panjang 25,07 18,54 17,45
Jumlah liabilitas 81,08 78,21 75,53
Sumber: Data Diolah (2020)

Berdasarkan tabel 3.6, analisis pada laporan neraca (Pasiva) PT. Midi

Utama Indonesia Tbk. Periode 2017-2019 menggunakan analisis common size

dapat dilihat bahwa persentase pada total hutang mengalami penurunan selama

2017-2018 sebesar 2,87% penurunan ini disebabkan oleh persentase hutang

jangka pendek yang mengalami kenaikan sebesar 3,66 % karena adanya

tambahan utang ke pihak ketiga dan persentase hutang jangka panjang mengalami

penurunan sebesar 6,53 % disebabkan oleh pembayaran utang bank yang jatuh

tempo pada tahun 2018.

Dan pada periode 2018-2019 persentase total hutang kembali mengalami

penurunan sebesar 2,87 % disebabkan karena adanya penurunan persentase

hutang bank jangka pendek sebesar 0,72 % dan jangka panjang sebesar 1,09 %.

Penurunan persentase hutang bank jangka pendek ini disebabkan karena

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


38

menurunnya utang bank yang digunakan untuk mengembangkan usaha dan

hutang bank jangka panjang sebesar 1,97 %. Penurunan persentase hutang jangka

panjang disebabkan oleh penurunan ekspansi usaha yang dibiayai dari utang bank

jangka panjang. Total hutang PT. Midi Utama Indonesia Tbk periode 2017-2019

megalami penurunan setiap tahunnya. Semakin rendah total hutang mengartikan

kemampuan perusahaan yang baik dalam membayar atau melunasi utang atau

kewajiban dalam skala jangka pendek maupun jangka panjang. Semakim

rendahnya total hutang juga memiliki arti hanya sebagian kecil aset perusahaan

yang dibiayai dari hutang.

3.17. Analisis pada Laporan Neraca (Ekuitas)

Tabel 3.7
Analisis Common Size Laporan Posisi Keuangan (Lanjutan)
PT. Midi Utama Indonesia Tbk Periode 2017 – 2019
(Disajikan dalam persen)

Komponen 2017 (%) 2018(%) 2019(%)

Ekuitas
Ekuitas yang diatribusikan kepada
pemilik entitas induk
Saham biasa 5,91 5,81 5,76
Tambahan modal disetor 1,51 1,49 1,48
Komponen ekuitas lainnya 0,00 0,59 0,29
Saldo laba (akumulasi kerugian)
Saldo laba yang telah ditentukan
Penggunaannya 0,09 0,11 0,13
Saldo laba yang belum ditentukan
Penggunaannya 11,40 13,78 16,79
Jumlah ekuitas yang diatribusikan kepada
pemilik entitas induk 18,92 21,78 24,26
Kepentingan non-pengendali - 0,01 0,01
Jumlah ekuitas 18,92 21,79 24,47
Jumlah liabilitas dan ekuitas 100 100 100
Sumber: Data Diolah (2020)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


39

Berdasarkan tabel 3.7, analisis pada laporan neraca (ekuitas) PT. Midi

Utama Indonesia Tbk. Periode 2017-2019 menggunakan analisis common size

dapat dilihat bahwa persentase ekuitas mengalami kenaikan selama tahun 2017-

2018 sebesar 2,87 % Peningkatan jumlah persentase ekuitas dikontribusikan oleh

peningkatan saldo laba yang berasal dari laba tahun berjalan tahun 2018. Dan

pada tahun 2019 persentase ekuitas kembali mengalami peningkatan sebesar 2,68

% peningkatan terjadi akibat adanya peningkatan saldo laba dari laba tahun

berjalan tahun 2019. Nilai ekuitas suatu perusahaan mencerminkan nilai buku

perusahaan tersebut. Jika persentase ekuitas PT. Midi Utama Indonesia Tbk

periode 2017-2019 terus megalami peningkatan berarti perusahaan berkembang

setiap tahunnya dan efisiensi kepengurusan (stewardship) manajemen cukup baik.

3.18. Analisis pada Laporan Laba Rugi

Tabel 3.8
Analisis Common Size Laporan Laba Rugi Dan Penghasilan
Komperhensif lain Konsolidasian PT. Midi Utama
Indonesia Tbk Periode 2017-2019
(Disajikan dalam persen)

Komponen 2017 (%) 2018 (%) 2019 (%)

Penjualan dan pendapatan usaha 100 100 100


Beban pokok penjualan dan pendapatan 75,21 74,97 74,97
Jumlah laba bruto 24,79 25,03 25,03
Beban penjualan 20,49 20,60 20,49
Beban umum dan administrasi 1,79 1,80 2,02
Pendapatan lainnya 0,93 1,29 3,08
Beban lainnya 0,04 0,05 1,61
Laba usaha 3,41 3,87 3,99
Pendapatan keuangan 0,01 0,01 0,01
Beban Keuangan 2,10 1,94 1,61
Jumlah laba (rugi) sebelum pajak final dan 1,32 1,94 2,39
pajak penghasilan badan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


40

Komponen 2017 (%) 2018 (%) 2019 (%)

Beban pajak final 0,06 0,10 0,06


Laba sebelum pajak penghasilan 1.26 1,84 2,33
Beban pajak penghasilan 0,21 0,35 0,58
Jumlah laba (rugi) dari operasi yang 1,05 1,49 1,75
dilanjutkan
Pendapatan komprehensif lainnya
.setelah pajak
Pendapatan komprehensif lainnya yang
tidak akan direklasifikasi ke laba
rugi,setelah pajak
Penyesuaian lainnya atas pendapatan 0,16 0,27 0,13
komprehensif lainnya yang tidak akan
direklasifikasi ke laba rugi, setelah pajak
Jumlah pendapatan komprehensif lainnya 0,16 0,27 0,13
yang tidak akan direklasifikasi ke laba
rugi, setelah pajak
Jumlah pendapatan komprehensif lainnya, 0,16 0,27 0,13
setelah pajak
Jumlah laba rugi komprehensif 0,89 1,76 1,62
Laba (rugi) yang dapat diatribusikan
Laba (rugi) yang dapat diatribusikan ke 1,05 1,49 1,75
entitas induk
Laba (rugi) yang dapat diatribusikan ke 0,00 0,00 0,00
kepentingan non-pengendali
Laba rugi komprehensif yang dapat
diatribusikan
Laba rugi komprehensif yang dapat 0,89 1,76 1,62
diatribusikan ke entitas induk
Laba rugi komprehensif yang dapat 0,00 0,00 0,00
diatribusikan ke kepentingan non-
pengendali
Laba (rugi) per saham
Laba (rugi) per saham dasar dari operasi 0,00 0,00 0,00
yang dilanjutkan
Sumber: Data Diolah (2020)

Berdasarkan tabel 3.8, analisis pada laporan laba rugi PT. Midi Utama

Indonesia Tbk. Periode 2017-2019 menggunakan analisis common size dapat

dilihat bahwa persentase laba usaha pada tahun 2017-2018 mengalami

peningkatan sebesar 0,46 % pertumbuhan laba usaha dikontribusikan oleh

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


41

pertumbuhan pendapatan neto dan pendapatan lainnya. Pendapatan neto

meningkat seiring dengan pertumbuhan penjualan gerai yang sama (same stores

sales growth) dan juga pertumbuhan gerai baru dan.

Pada tahun 2019 persentase laba usaha kembali mengalami peningkatan

sebesar 0,11 % dari tahun sebelumnya hal ini disebebkan oleh pertumbuhan

pendapatan neto 2019 lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan beban

operasional dan peningkatan penghasilan fee. Perusahaan yang baik dan sehat

adalah perusahaan yang dapat meminimalkan dan menekan biaya-biaya. Dilihat

dari presentase laba usaha yang meningkat setiap tahunnya berarti perusahaan

memiliki manajemen yang baik dalam meminimalkan beban dan mampu

meningkatkan penjualan bersih sehingga perusahaan menghasilkan laba yang

lebih tinggi.

Persentase laba sebelum pajak penghasilan pada tahun 2018 tercatat

sebesar 1,84 % tumbuh signifikan sebesar 0,58 % dibandingkan tahun 2017

sebesar 1,26 %. Kemudian pada tahun 2019 persentase laba sebelum pajak

penghasilan sebesar 2,33 % meningkat sebesar 1,01% dibandingkan 1,84 % pada

tahun 2018. Laba sebelum pajak penghasilan stabil terus mengalami kenaikan.

Laba sebelum pajak penghasilan digunakan oleh manajemen untuk mengevaluasi

kegiatan operasional perusahaan tanpa mempertimbangkan biaya bunga dan

pajak. Investor juga biasanya menggunakan laba sebelum pajak penghasilan

sebagai perbandingan antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya.

Persentase laba tahun berjalan tahun 2018 sebesar 1,49 %, tumbuh

signifikan sebesar 0,44 % dibandingkan pada tahun 2017 sebesar 1,05 %.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


42

Pertumbuhan laba tahun berjalan secara signifikan didorong oleh pertumbuhan

pendapatan neto dan pendapatan lainnya. Persentase laba tahun berjalan pada

tahun 2019 sebesar 1,75 % meningkat sebesar 0,26 % dibandingankan tahun

sebelumnya sebesar 1,49 % hal ini disebabkan oleh pertumbuhan pendapatan neto

2019 lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan operasional, peningkatan

penghasilan fee dan penurunan beban keuangan . Persentase beban keuangan pada

tahun 2019 sebesar 1,61 % menurun sebesar 0,33 % dibandingkan pada tahun

2018 sebesar 1,94 %. Semakin tinggi persentase laba artinya semakin baik.

Persentase laba tahun berjalan terus mengalami peningkatan , perusahaan dinilai

bekerja dengan baik dari sudut pandang finansial, karena menghasilkan laba

secara maksimal dan dinilai dapat mengelola keuangan dengan efektif sehingga

akan berpengaruh pada peningkatan harga saham.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah dilakukan analisis common size pada PT. Midi Utama Indonesia

Tbk, maka dapat diambil beberapa kesimpulan serta saran yang dapat

mempermudah dari perusahaan dalam menjalankan usahanya agar dapat menjadi

bahan pertimbangan bagi perusahaan sebagai berikut :

4.1 Kesimpulan

1. Berdasarkan hasil analisis common size dilihat dari segi neraca

perusahaan periode tahun 2017-2019 bahwa total aset mengalami

kenaikan meskipun aset tidak lancar sempat mengalami penurunan karena

adanya penghapusan aset diakibatkan oleh kebakaran gudang di Bitung

dan bencana di Palu . Kenaikan total aset membuktikan bahwa

perusahaan mampu membiayai kewajiban jangka pendeknya.

Kemampuan kas perusahaan dalam membiayai kewajiban jangka

panjang meningkat dilihat dari aspek total hutang cenderung menurun hal

ini disebabkan oleh menurunnya pembiayaan ekspansi perusahaan pada

hutang jangka pendek. Ekspansi perusahaan merupakan strategi

perusahaan untuk lebih selektif dalam melakukan investasi, ekspansi

perusahaaan berhasil meningkatkan pendapatan perusahaan yang

didorong oleh peningkatan penerimaan kas dari pelanggan sejalan dengan

peningkatan pendapatan Perseroan dan penambahan gerai baru

Perseroan. Dari aspek ekuitas menunjukkan peningkatan. Hal ini terjadi

akibat peningkatan saldo laba dari laba tahun berjalan

43

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


44

2. Berdasarkan hasil analisis common size dilihat dari segi laba rugi

perusahaan periode tahun 2017-2019 bahwa kemampuan perusahaan

dalam menghasilkan laba berdasarkan tingkat penjualannya semakin

baik. Dilihat dari laba usaha yang semakin meningkat dikontribusikan

oleh pertumbuhan pendapatan neto dan pendapatan lainnya. Pendapatan

neto meningkat seiring dengan pertumbuhan penjualan gerai yang sama

(same stores sales growth) dan juga pertumbuhan gerai baru. Laba tahun

berjalan juga mengalami peningkatan disebabkan oleh pertumbuhan

pendapatan neto lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan

operasional, peningkatan penghasilan fee dan penurunan beban

keuangan.

3. Kinerja keuangan pada PT. Midi Utama Indonesia Tbk, periode 2017

sampai dengan 2019 cukup baik. Meskipun kas sempat mengalami

penurunan karena adanya ekspansi Perseroan yang cukup selektif sebagai

strategi perusahaan dalam investasi untuk pengembangkan perusahaan

guna meningkatkan penjualan dan pendapatan perusahaan. Sehingga

pada tahun selanjutnya kas mengalami peningkatan sejalan dengan

peningkatan pendapatan Perseroan. Pada sisi Pasiva cukup stabil setiap

tahunnya mengalami penurunan. PT. Midi Utama Indonesia Tbk berusaha

memenuhi kewajiban mereka. Apabila dilihat dari sisi pendapatan

operasional yaitu laba usaha dan laba tahun berjalan terus mengalami

kenaikan selama periode 2017-2019.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


45

4.2 Saran

1. PT. Midi Utama Indonesia Tbk sebaiknya mempertahankan kemampuan

perusahaan dalam membayar kewajiban-kewajiban jangka pendek dan

kewajiban-kewajiban jangka panjangnya agar perusahaan mendapatkan

kepercayaan dari pihak internal maupun eksternal.

2. PT. Midi Utama Indonesia Tbk lebih berhati-hati dalam meningkatkan aset

perusahaan agar tidak timbul kerugian dan penurunan aset seperti

kebakaran gudang yang terjadi di Bitung dan bencana di Palu pada tahun

2019 .

3. PT. Midi Utama Indonesia Tbk diharapkan meningkatkan kinerja

keuangan perusahaan dengan jalan menekankan biaya administrasi, biaya

operasi, serta biaya lainnya. Perusahaan harus mampu meningkatkan

volume penjualan yang bertujuan untuk meningkatkan jumlah pendapatan

yang akan berimbas pada peningkatan laba perusahaan dengan demikian

kemampuan perusahaan untuk meningkatkan profitabilitasnya pada masa

yang akan datang lebih baik.

4. Mengingat kondisi saat ini yaitu pada masa pandemic Corona Virus

(Covid-19). PT. Midi Utama Indonesia Tbk diharapkan mampu untuk

beradaptasi dengan perubahan perilaku konsumen. Misalnya menyediakan

platfrom offline dalam berbelanja untuk meningkatkan loyalitas pelanggan.

Strategi untuk terus adaptif dan memenuhi harapan pelanggan merupakan

salah satu modal utama untuk meraih pertumbuhan kinerja perusahaan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


46

DAFTAR PUSTAKA

Efriyanti, F, Anggraini, R & Fiscal, Y. 2012. Analisis Kinerja Keuangan Sebagai


Dasar Investor Dalam Menanamkan Modal Pada PT. Bukit Asam Tbk.
Jurnal Akuntansi dan Keuangan, 3 (2), 1-18.
Fahmi, Irham. 2017. Analisis Kinerja Keuangan. Bandung. Alfabeta.
Harahap, Sofyan Syafri. 2016. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta.
Rajawali Pers.
Kasmir. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada.
Munawir. 2014. Analisa Laporan Keuangan Edisi Keempat. Cetakan Ketiga
belas. Yogyakarta. Liberty.
Munawir. 2010. Analisa Laporan Keuangan Edisi Keempat. Cetakan Kelima.
Yogyakarta. Liberty.
Sawir, Agnes. 2017. Analisis Kinerja Keuangan. Jakarta. PT. Gramedia Pustaka
Utama.

Sirait, Pirmatua. 2014. Pelaporan dan Laporan Keuangan. Yogyakarta. Graha


ilmu

Sjahrial, Dermawan, dan Djahotman Purba. 2013. Analisis Laporan Keuangan.


Jakarta. Mitra Wacana Media.

Sugiono, Arief dan Edy Untung. 2016. Panduan Praktis Dasar Analisa Laporan
Keuangan Edisi Revisi. Grasindo. Jakarta.

Syahyunan. 2015. Manajemen Keuangan 1. Medan. USU Press.

www.alfamidiku.com/1 Juni 2020/11:06


www.idx.co.id/1 Juni 2020/ 11:22

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Anda mungkin juga menyukai