OLEH :
Puji syukur peneliti ucapkan atas karunianya Tuhan Yang Maha Esa, yang
Tugas Akhir ini dengan baik yang berjudul “Analisis Common Size untuk
Periode 2017 – 2019” Tugas akhir ini diselesaikan guna memenuhi salah satu
syarat yang harus dipenuhi untuk menyelesaikan program pendidikan Diploma III
motivasi dari berbagi pihak, penulisan tugas akhir ini tidak akan mungkin dapat
1. Bapak Prof. Dr. Ramli, SE, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
2. Bapak Drs. Raja Bongsu Hutagalung, M.Si selaku Ketua Program Diploma
4. Ibu Dr. Yeni Absah SE. M.Si selaku Dosen pembimbing peneliti yang telah
peneliti.
Universitas Sumatera Utara untuk semua ilmu yang telah diberikan kepada
memberikan semangat, motivasi juga masukan kepada peneliti dan adik saya
Ricona Jaya Kirana Sembiring yang telah memberikan dukungan dan doa
kepada saya.
semua pihak yang secara sadar atau tidak, telah ikut serta membantu peneliti
Akhir kata, semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi penulis dan bagi
semua pihak yang membaca atau membutuhkan. Semoga kita selalu diberkati
Tuhan Yang Maha Esa dalam segala mujizat yang diberikan-Nya kepada kita.
ii
Halaman
iii
iv
vi
PENDAHULUAN
baik membuat terjadinya berbagai jenis persaingan perusahaan, maka dari itu
tersebut perusahaan perlu manajemen yang baik yang dapat mengelola semuanya
dengan maksimal maka dari itu perusahaan sangatlah dituntut untuk memperbaiki
kinerjanya.
keputusan tim manajemen itu sendiri. Dalam pengambilan keputusan oleh pihak
perusahaan. Laporan keuangan adalah dua daftar yang disusun oleh Akuntan pada
akhir periode untuk suatu perusahaan. Kedua daftar itu ialah daftar neraca atau
daftar posisi keuangan dan daftar pendapatan atau daftar laba-rugi. Pencatatan
kinerja periode yang akan datang maka perusahaan perlu melakukan analisis
common size, analisis sumber dan penggunaaan modal kerja, analisis sumber dan
penggunaan kas, analisis rasio, analisis perubahan laba kotor, dan analisis break
even.
terhadap total aktivanya dan masing masing pasiva terhadap total pasivanya serta
laba rugi terhadap total penjualannya. Analisis common size disusun dengan
proporsi dari total penjualan (untuk laporan laba rugi) atau dari total aktiva (untuk
masing posnya dalam satuan persen atas dasar total kelompoknya, sehingga akan
diperoleh suatu dasar atau ukuran umum yang dapat digunakan sebagai
pembanding. Perusahaan PT. Midi Utama Indonesia Tbk adalah salah satu dari
umum yang meliputi bisnis di supermarket dan pasar mini. PT. Midi Utama
4,990,309
4,960,145
4,878,115
Gambar 1.1
Grafik Perkembangan Aktiva PT. Midi Utama Indonesia Tbk
Periode 2017, 2018, dan 2019
(Dalam Jutaan Rupiah)
Dari Gambar 1.1 dapat dilihat perkembangan Aktiva PT. Midi Utama
Indonesia Tbk berisikan ikhtisar data keuangan tahun 2017, 2018, dan 2019 yang
memberikan gambaran perubahan posisi keuangan PT. Midi Utama Indonesia Tbk
pada tahun-tahun tersebut. Dapat dilihat bahwa total aktiva dari tahun 2017
sampai dengan tahun 2019 terus mengalami peningkatan. Peningkatan Aktiva ini
perusahaan.
11,625,313
10,701,575
9,767,592
Gambar 1.2
Grafik Perkembangan Penjualan Neto PT. Midi Utama Indonesia Tbk
Periode 2017, 2018, dan 2019
(Dalam Jutaan Rupiah)
Dari Gambar 1.2 dapat dilihat perkembangan Penjualan Neto PT. Midi
Utama Indonesia Tbk berisikan ikhtisar data keuangan tahun 2017,2018, dan 2019
Indonesia Tbk pada tahun-tahun tersebut. Penjualan Neto dari tahun 2017 ke 2019
terus mengalami peningkatan. Hal ini dipicu oleh pertumbuhan penjualan gerai
yang sama (same stores sales growth) dan juga pertumbuhan gerai baru.
Kontribusi terbesar Penjualan Neto berasal dari penjualan makanan sebesar 58,18
% sedangkan sisanya sebesar 28,56 % berasal dari penjualan non makanan dan
peningkatan baik pada aktiva dan penjualan neto sehingga peneliti tertarik untuk
common size. Dimana analisis common size itu sendiri memiliki tujuan untuk
memperoleh gambaran tentang komposisi dan proporsi investasi pada setiap jenis
aktiva, melihat struktur modal dan pendanaan, serta distribusi hasil penjualan pada
biaya dan laba suatu perusahaan. Maka penelitipun mengangkat judul “Analisis
Common Size untuk Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan pada PT. Midi Utama
pada PT. Midi Utama Indonesia Tbk ditinjau dari laporan laba rugi ?
common size pada PT. Midi Utama Indonesia ditinjau dari neraca.
common size pada PT. Midi Utama Indonesia ditinjau dari laporan laba
rugi.
Adapun yang menjadi manfaat dari penelitian yang dilakukan penulis adalah :
b. Bagi Peneliti
yang telah diperoleh mengenai analisis common size untuk menilai kinerja
keuangan.
Penelitian ini dilaksanakan oleh penulis pada perusahaan PT. Midi Utama
Indonesia Tbk yang berlangsung pada 7 Mei sampai dengan yang dapat
Tabel 1.1
Jadwal Kegiatan
No Kegiatan Mei-20 Juni-20 Juli- 20
I II III IV I II III IV I II III
1 Pengajuan Judul
Pengajuan Dosen
2
Pembimbing
Penyusunan
3
Tugas Akhir
Bimbingan Tugas
4
Akhir
Penyelesaian
5
Tugas Akhir
Sistematika penelitian dari Tugas Akhir ini mencakup dari 4 bab, yaitu :
BAB I : PENDAHULUAN
kinerja usaha terkini, dan rencana kegiatan pada PT. Midi Utama
Indonesia Tbk.
Dalam bab ini penulis memberikan kesimpulan dan saran yang akan
pada tahun 2007 dengan nama PT Midimart Utama dan bergerak di bidang
Pada tahun 2008, Perseroan mengalami perubahan nama menjadi PT Midi Utama
Garuda, Jakarta Pusat. Seiring dengan pertumbuhan Perseroan, pada tahun 2010
Sebagai bagian dari salah satu jaringan ritel terbesar di Indonesia, Perseroan
menjadi belanja mingguan di mana setiap gerai Alfamidi menawarkan konsep dan
konsep supermarket dengan luas area penjualan lebih dari 500 meter persegi.
dengan strategi marketing yang kompetitif. Pada tahun 2016, untuk memperkuat
Saat ini, PT Midi Utama Indonesia Tbk merupakan salah satu jaringan retail
1.555 gerai yang terdiri dari 1.538 gerai Alfamidi dan 17 gerai Alfamidi super
Sumatera dan sulawesi dan didukung lebih dari 22.000 karyawan. Perseroan
2.2.1 Visi
terbaik.“
2.2.2 Misi
Gambar 2.1
Struktur Organisasi Perusahaan PT. Midi Utama Indonesia Tbk
Dari Gambar 2.1 dapat dilihat Struktur Organisasi PT. Midi Utama
bagian-bagian yang ada dalam suatu organisasi baik berupa instansi maupun
Perseroan dilaksanakan melalui 3 (tiga) organ utama. Perusahaan yang terdiri dari
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris, dan Direksi. Organ
utama tersebut didukung oleh Organ Pendukung GCG antara lain komite di
Berikut ini adalah Job Description dari setiap unit pada PT. Midi Utama
Indonesia Tbk :
1. Dewan Komisaris
2. Dewan Direksi
rencana strategis dan anggaran tahunan Perseroan untuk mencapai visi dan
misi Perseroan;
yang efektif;
e. Mengelola seluruh sumber daya yang dimiliki oleh Perseroan dengan efektif
dan efisien;
3. President Director
atau institusi.
atau institusi
4. Sekretaris Perseroan
pelaksanaannya.
5. Managing Director
6. Internal Audit
a. Membantu Direksi.
beserta rekomendasinya.
7. Operation Director
operasional Perusahaan.
target tersebut.
operasional perusahaan.
perusahaan
8. Merchandising Manager
9. Finance Director
lainnya.
diperdagangkan.
jaringan yang bernama Alfamidi dan Alfamidi super melalui gerai “Alfamidi
super” yang tersebar di beberapa kota seperti Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang,
Kendari dan Ambon sampai dengan akhir tahun 2019, Perseroan mengoperasikan
1.555 gerai yang terdiri dari 1.538 gerai Alfamidi dan 17 gerai Alfamidi super
bersih Perseroan sebesar 15,01% menjadi Rp9,77 triliun dari Rp8,49 triliun pada
tahun 2016. Dari sisi operasional, jumlah gerai Perseroan pada tahun 2017
bertambah sebesar 14,15% atau sebanyak 179 gerai menjadi 1.444 gerai dari
sebelumnya berjumlah 1.265 gerai pada tahun 2016. Selain penambahan jumlah
gerai, pada tahun 2017 Perseroan juga menambah cabang baru yang berlokasi di
Palu, Sulawesi Tengah, dan membuka cabang baru di Pasuruan, Jawa Timur,
Pada tahun 2018 Jumlah gerai Perseroan (Alfamidi dan Alfamidi super) naik
dari 1.407 gerai pada tahun 2017 menjadi 1.440 gerai pada tahun 2018, yang
Tangerang, dengan kepemilikan yaitu sebesar 99%. Dari segmen jasa, Perseroan
sebesar Rp.56,34 miliar atau 54,80% pada tahun 2018, dari Rp.102,81 miliar pada
tumbuh Rp.923,74 miliar atau 8,63% dibandingkan Rp.10,70 triliun pada tahun
tumbuh sebesar Rp.43,92 miliar atau 27,59% dibandingkan Rp.159,15 miliar pada
tahun 2018.
Indonesia pada tahun mendatang, termasuk untuk sektor retail. Beberapa kondisi
yang menjadi tantangan utama pada tahun 2020 mendatang adalah kelanjutan dari
perang dagang antara Tiongkok dan Amerika Serikat yang tak kunjung usai serta
terjadinya pandemi Corona virus (Covid-19) yang berasal dari Tiongkok dan
Di sisi lain, para pelaku industri retail juga terus mencermati perubahan
berbeda, salah satunya dengan menambah fasilitas permainan dan kuliner. Hal ini
didukung oleh inovasi tiada henti mulai dari hal-hal terkecil (back to basic) di
seluruh aringan gerai Perseroan. Melalui perbaikan proses, PT. Midi Utama
Indonesia Tbk percaya akan menghasilkan layanan yang lebih baik dan menjaga
loyalitas pelanggan.
PEMBAHASAN
Secara umum pengertian kinerja adalah suatu prestasi kerja atau hasil kerja
diantaranya:
19
Demikian empat tujuan kinerja keuangan. Salah satu tujuan terpenting dalam
pengukuran kinerja keuangan adalah untuk menilai apakah tujuan yang ditetapkan
Menurut Efriyanti dan Dkk (2012, hal.301) manfaat dari penilaian kinerja
keuangan yaitu:
1. Untuk mengukur prestasi yang dicapai oleh suatu organisasi dalam suatu
kegiatannya.
Manfaat kinerja keuangan tentu sangat penting untuk mengukur prestasi yang
dicapai oleh suatu organisasi dalam suatu periode tertentu yang mencerminkan
sumber daya dan sumber dana yang dipercayakan kepadanya. Secara umum
laporan ini menyediakan posisi keuangan pada saat tertentu, kinerja dan arus kas
dalam suatu periode yang ditujukan bagi pengguna laporan keuangan di luar
merupakan hasil akhir dari suatu proses akuntansi, sebagai ikhtisar dari transaksi-
transaksi keuangan selama periode berjalan. Periode akuntansi dapat dipakai per
tahun, per 12 bulan atau per 6 bulan tergantung perusahaan, namun umumnya per
kepada para pemakai yang digunakan sebagai referensi dalam proses pengambilan
keputusan.
1. Neraca
ekuitas suatu perusahaan pada suatu saat tertentu. Aset disajikan dalam kriteria
lancar dan tidak lancar. Kewajiban disajikan sebagai kewajiban jangka pendek
dan jangka panjang. Ekuitas adalah hak residual atas aset perusahaan setelah
(biaya) serta laba atau rugi yang diperoleh perusahaan selama periode tertentu.
Menurut Kasmir (2012 : 11) Tujuan laporan keuangan adalah sebagai berikut :
1. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah aktiva (harta) yang dimiliki
2. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban dan modal yang
4. Memberikan informasi tentang jumlah biaya dan jenis biaya yang dikeluarkan
periode.
2. Manajemen (Management)
Secara garis besarnya sebagai cermin kinerja mereka dalam suatu periode
tertentu. Dengan kata lain jika mencapai atau memperoleh target yang
ditetapkan, berarti ada penghargaan dan jika sebaliknya ada teguran bahkan
3. Kreditor (Creditor)
Apakah dana yang dipinjam perusahaan serta konsekuensinya (bunga) dapat
4. Pemerintah (Goverment)
Apakah perusahaan jujur melaporkan keuangan sesungguhnya, berkaitan
Laporan laba rugi dan neraca menjadi proporsi dari total penjualan (untuk laporan
laba rugi) atau dari total aktiva (untuk neraca). Laporan keuangan dalam
dalam satuan persen atas dasar total kelompoknya. Penyajian dalam bentuk
analisis yang dilakukan dengan jalan menghitung proporsi pos-pos dalam neraca
dengan suatu jumlah tertentu. Laporan laba rugi dengan jumlah tertentu dari
laporan laba rugi. Misalnya proporsi persediaan terhadap jumlah aktiva lancar,
proporsi aktiva lancar terhadap jumlah aktiva, proporsi harga pokok terhadap total
pos pasiva terhadap total pasivanya serta pos-pos laba rugi terhadap total
penjualan netonya, maka akan diperoleh suatu dasar atau ukuran umum yang
dengan persentase per komponen” karena tiap-tiap komponen atau pos dinyatakan
dalam persentase.
1. Nyatakan total aktiva, total pasiva, serta total penjualan neto masing-masing
dengan 100 %
keuangan itu dengan totalnya. Dari tahapan diatas maka rumus dapat dilihat
sebagai berikut :
a) Laporan Neraca
sebagai berikut :
a. Aktiva
omponen
100
otal
Sumber : Munawir (2014:59)
b. Pasiva
omponen
100
otal
Sumber : Munawir (2014:59)
c. Ekuitas
omponen
100
otal
omponen
100
tentang :
(operasi, investasi, dan pendanaan) yang diambil oleh perusahaan di masa lalu,
Menurut Sugiono dan Untung (2016, hal.11) Menyatakan bahwa tujuan dari
dalam bentuk common size format. Perbandingan common size statement dengan
kinerja antar perusahaan. Analisis ini dapat melihat kekuatan pada setiap akun
seperti angka penjualan pada laba rugi dan pembentukan aktiva pada laporan
posisi keuangan.
Perusahaan
Tingkat kesehatan merupakan alat ukur yang digunakan oleh para pemakai
perusahaan tersebut, dari laporan keuangan tersebut dapat diketahui finansial dari
atau analisis laporan keuangan. Dari hasil analisis tersebut dapat diketahui prestasi
rangkaian variabel yang akan diteliti. Adapun penjelasan dari kerangka berpikir
keuangan serta hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan yang tercermin
diinginkan oleh perusahaan, perlu dilakukan analisis dan interpretasi atas data
data yang terangkum dalam laporan keuangan tersebut sebagai langkah awal
Analisis common size adalah salah satu teknik dalam menganalisis laporan
keuangan dengan menggunakan laporan laba rugi dan neraca perusahaan. Untuk
menggunakan analisis common size, setiap pos aktiva dan kewajiban akan dibagi
dengan total aktiva yang ditunjukkan dalam persentase. Common size utamanya
memperoleh suatu dasar atau ukuran umum yang dapat digunakan sebagai
pembanding. Maka dalam penelitian ini Peneliti melakukan analisis common size
untuk menilai kinerja perusahaan pada PT. Midi Utama Indonesia Tbk. Adapun
Laporan Neraca
Gambar 3.1
Kerangka Berfikir
Berikut ini laporan keuangan PT. Midi Utama Indonesia Tbk tahun 2017-
2019 :
Tabel 3.1
PT. Midi Utama Indonesia Tbk Laporan Posisi Keuangan Untuk Tahun
Berakhir Per 31 Desember 2017 – 2019
(Dalam Jutaan Rupiah)
Komponen 2017 2018 2019
Aset
Aset lancar
Kas dan setara kas 229.109 196.898 241.125
Piutang usaha
Piutang usaha pihak ketiga 315.813 423.464 260.061
Piutang usaha pihak berelasi 4.201 3.926 1.541
Piutang lainnya
Piutang lainnya pihak ketiga 22.345 67.077 98.120
Piutang lainnya pihak berelasi 0 0 1.016
Persediaan lancar
Persediaan lancar lainnya 1.130.712 1.189.510 1.315.746
Biaya dibayar dimuka lancar 240.073 257.239 278.817
Pajak dibayar dimuka lancar 0 16.689 36.299
Aset non-keuangan lancar lainnya 28.587 19.723 22.657
Jumlah aset lancar 1.970.840 2.174.526 2.255.382
Aset tidak lancar
Uang muka tidak lancar
Uang muka tidak lancar atas
pembelian aset tetap 59.200 2.341 9.465
Biaya dibayar dimuka tidak lancar 1.064.096 1.026.076 1.017.849
Aset pajak tangguhan 45.604 48.828 67.652
Aset tetap 1.625.214 1.598.162 1.558.154
Beban tangguhan
Beban tangguhan lainnya 78.398 70.334 61.016
Klaim atas pengembalian pajak
tidak lancar 28.324 28.324
Aset tidak lancar non-keuangan
lainnya 6.439 11.554 20.791
Jumlah aset tidak lancar 2.907,275 2.785.619 2.734.927
Jumlah aset 4.878.115 4.960.145 4.990.309
Sumber : https://www.idx.co.id/perusahaan-tercatat/laporan-keuangan-dan-tahunan/ Tahun 2017-
2019
Tabel 3.2
PT. Midi Utama Indonesia Tbk Laporan Posisi Keuangan (Lanjutan)
Untuk Tahun Berakhir Per 31 Desember 2017 – 2019
(Dalam Jutaan Rupiah)
Tabel 3.3
PT. Midi Utama Indonesia Tbk Laporan Posisi Keuangan (Lanjutan)
Untuk Tahun Per 31 Desember 2017 – 2019
(Dalam Jutaan Rupiah)
Tabel 3.4
PT. Midi Utama Indonesia Tbk Laporan Laba Rugi Dan Penghasilan
Komperhensif Lain Konsolidasian Untuk Tahun Berakhir
Per 31 Desember 2016-2018
(Dalam Jutaan Rupiah)
Komponen 2017 2018 2019
Penjualan dan pendapatan usaha 9.767.592 10.701.575 11.625.313
Beban pokok penjualan dan 7.346.291 8.022.481 8.716.054
pendapatan
Jumlah laba bruto 2.421.301 2.679.094 2.909.259
Beban penjualan 2.000.902 2.204.814 2.381.717
Beban umum dan administrasi 174.382 192.863 235.255
Pendapatan lainnya 91.186 137.904 358.033
Beban lainnya 4.037 5.464 186.969
Laba usaha 333.166 413.857 463.351
Pendapatan keuangan 971 1.067 1.654
Beban keuangan 204.902 207.230 186.982
Jumlah laba (rugi) sebelum pajak 129.235 207.694 278.023
final dan pajak penghasilan badan
Tabel 3.5
Analisis Common size Laporan Neraca pada PT. Midi Utama
Indonesia Tbk. Periode 2017-2019
(Disajikan dalam persen)
Berdasarkan tabel 3.5, analisis pada laporan neraca (aktiva) PT. Midi Utama
sebesar 0,73%. Penurunan ini disebabkan oleh menurunnya kas yang digunakan
untuk aktivitas investasi sejalan dengan ekspansi Perseroan dan kas yang
berasal dari kenaikan persentase utang bank jangka pendek sebesar 3,66 %
disebabkan oleh tambahan utang ke pihak ketiga untuk membiayai sebagian dari
ekspansi Perseroan, seiring dengan strategi perseroan yang lebih selektif dalam
melakukan investasi dan adanya penurunan persentase utang bank jangka panjang
sebesar 6,53 % disebabkan oleh pembayaran utang bank yang jatuh tempo pada
tahun 2018. Persentase aset lancar mengalami kenaikan sebesar 3,44 % karena
0,86 % hal ini terjadi karena meningkatnya pendapatan perusahaan yang didorong
yang semakin meningkat tahun 2019. Namun persentase aset tidak lancar
karena adanya penghapusan aset akibat kebakaran gudang di Bitung dan bencana
di Palu.
melakukan investasi. Menurut teori jika suatu perusahaan berinvestasi pada aset
tetap maka kasnya akan turun. Pada tahun 2019 kas mengalami kenaikan karena
sebelumnya.
Tabel 3.6
Analisis Common size Laporan Posisi Keuangan (Lanjutan)
PT. Midi Utama Indonesia Tbk Periode 2017 – 2019
(Disajikan dalam persen)
Berdasarkan tabel 3.6, analisis pada laporan neraca (Pasiva) PT. Midi
dapat dilihat bahwa persentase pada total hutang mengalami penurunan selama
tambahan utang ke pihak ketiga dan persentase hutang jangka panjang mengalami
penurunan sebesar 6,53 % disebabkan oleh pembayaran utang bank yang jatuh
hutang bank jangka pendek sebesar 0,72 % dan jangka panjang sebesar 1,09 %.
hutang bank jangka panjang sebesar 1,97 %. Penurunan persentase hutang jangka
panjang disebabkan oleh penurunan ekspansi usaha yang dibiayai dari utang bank
jangka panjang. Total hutang PT. Midi Utama Indonesia Tbk periode 2017-2019
kemampuan perusahaan yang baik dalam membayar atau melunasi utang atau
rendahnya total hutang juga memiliki arti hanya sebagian kecil aset perusahaan
Tabel 3.7
Analisis Common Size Laporan Posisi Keuangan (Lanjutan)
PT. Midi Utama Indonesia Tbk Periode 2017 – 2019
(Disajikan dalam persen)
Ekuitas
Ekuitas yang diatribusikan kepada
pemilik entitas induk
Saham biasa 5,91 5,81 5,76
Tambahan modal disetor 1,51 1,49 1,48
Komponen ekuitas lainnya 0,00 0,59 0,29
Saldo laba (akumulasi kerugian)
Saldo laba yang telah ditentukan
Penggunaannya 0,09 0,11 0,13
Saldo laba yang belum ditentukan
Penggunaannya 11,40 13,78 16,79
Jumlah ekuitas yang diatribusikan kepada
pemilik entitas induk 18,92 21,78 24,26
Kepentingan non-pengendali - 0,01 0,01
Jumlah ekuitas 18,92 21,79 24,47
Jumlah liabilitas dan ekuitas 100 100 100
Sumber: Data Diolah (2020)
Berdasarkan tabel 3.7, analisis pada laporan neraca (ekuitas) PT. Midi
dapat dilihat bahwa persentase ekuitas mengalami kenaikan selama tahun 2017-
peningkatan saldo laba yang berasal dari laba tahun berjalan tahun 2018. Dan
pada tahun 2019 persentase ekuitas kembali mengalami peningkatan sebesar 2,68
% peningkatan terjadi akibat adanya peningkatan saldo laba dari laba tahun
berjalan tahun 2019. Nilai ekuitas suatu perusahaan mencerminkan nilai buku
perusahaan tersebut. Jika persentase ekuitas PT. Midi Utama Indonesia Tbk
Tabel 3.8
Analisis Common Size Laporan Laba Rugi Dan Penghasilan
Komperhensif lain Konsolidasian PT. Midi Utama
Indonesia Tbk Periode 2017-2019
(Disajikan dalam persen)
Berdasarkan tabel 3.8, analisis pada laporan laba rugi PT. Midi Utama
meningkat seiring dengan pertumbuhan penjualan gerai yang sama (same stores
sebesar 0,11 % dari tahun sebelumnya hal ini disebebkan oleh pertumbuhan
operasional dan peningkatan penghasilan fee. Perusahaan yang baik dan sehat
dari presentase laba usaha yang meningkat setiap tahunnya berarti perusahaan
lebih tinggi.
sebesar 1,26 %. Kemudian pada tahun 2019 persentase laba sebelum pajak
tahun 2018. Laba sebelum pajak penghasilan stabil terus mengalami kenaikan.
pendapatan neto dan pendapatan lainnya. Persentase laba tahun berjalan pada
sebelumnya sebesar 1,49 % hal ini disebabkan oleh pertumbuhan pendapatan neto
penghasilan fee dan penurunan beban keuangan . Persentase beban keuangan pada
tahun 2019 sebesar 1,61 % menurun sebesar 0,33 % dibandingkan pada tahun
2018 sebesar 1,94 %. Semakin tinggi persentase laba artinya semakin baik.
bekerja dengan baik dari sudut pandang finansial, karena menghasilkan laba
secara maksimal dan dinilai dapat mengelola keuangan dengan efektif sehingga
Setelah dilakukan analisis common size pada PT. Midi Utama Indonesia
Tbk, maka dapat diambil beberapa kesimpulan serta saran yang dapat
4.1 Kesimpulan
panjang meningkat dilihat dari aspek total hutang cenderung menurun hal
43
2. Berdasarkan hasil analisis common size dilihat dari segi laba rugi
(same stores sales growth) dan juga pertumbuhan gerai baru. Laba tahun
keuangan.
3. Kinerja keuangan pada PT. Midi Utama Indonesia Tbk, periode 2017
operasional yaitu laba usaha dan laba tahun berjalan terus mengalami
4.2 Saran
2. PT. Midi Utama Indonesia Tbk lebih berhati-hati dalam meningkatkan aset
kebakaran gudang yang terjadi di Bitung dan bencana di Palu pada tahun
2019 .
4. Mengingat kondisi saat ini yaitu pada masa pandemic Corona Virus
DAFTAR PUSTAKA
Sugiono, Arief dan Edy Untung. 2016. Panduan Praktis Dasar Analisa Laporan
Keuangan Edisi Revisi. Grasindo. Jakarta.