Anda di halaman 1dari 54

TUGAS AKHIR

ANALISA PENERAPAN PRINSIP 5C (CHARACTER, CAPACITY,


CAPITAL, COLLATERAL, CONDITION OF ECONOMIC)
PADA PT. BANK SUMUT KCP USU

OLEH:

Elzelyta N Siregar
152101074

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan


Pendidikan Pada Program D-III

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
KATA PENGANTAR

Alhamdullillahi Robbil Alamin. Puji dan syukur kehadirat Allah SWT,

yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga peneliti dapat

menyelesaikan Tugas Akhir ini guna memenuhi salah satu syarat akademik dalam

menyelesaikan program studi pendidikan Diploma III Keuangan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Tugas Akhir penulis berjudul

“Analisa Penerapan Prinsip 5C (Character, Capacity, Capital, Collateral,

Condition Of Economic) Pada PT. Bank Sumut KCP USU”.

Dalam penyelesaian Tugas Akhir ini Peneliti telah mendapat banyak

bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Peneliti ingin mengucapkan

terimakasih kepada kedua orang tua, Ayahanda Ir. M.P. Siregar dan Ibunda Ir.

Elfina, MH yang telah memberikan segenap kasih sayang, doa, dukungan,

semangat dan pengorbanan sehingga penulis dapat menyelesaikan studi ini. Tidak

lupa Peneliti ingin menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah

memberikan bantuan dan bimbingan kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ramli, SE., MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Raja Bongsu Hutagalung, M.Si selaku Ketua Program Studi

Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera

Utara.

3. Ibu Yasmin Chairunisa Muchtar, SP, MBA selaku Sekertaris Program Studi

Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera

Utara.

i
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
4. Ibu Magdalena Linda Leonita Sibarani, SE., M,Si selaku Dosen Pembimbing

yang telah berkenan meluangkan waktu dan sabar untuk membimbing penulis

dalam proses penulisan serta penyusunan Tugas Akhir ini.

5. Bapak Syafrizal Helmi Situmorang, SE., M.Si selaku Dosen Penguji yang

telah berkenan meluangkan waktu dan sabar untuk membimbing penulis

dalam proses penulisan serta penyusunan Tugas Akhir ini.

6. Bapak dan Ibu Dosen, seluruh pegawai dan staf Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Sumatera Utara.

7. Untuk Sahabatku M. Danu Utomo yang selalu memberikan harapan,

dukungan, dan semangat selama penyelesaian Tugas Akhir ini.

8. Kepada teman-teman terbaikku yang ada saat suka maupun duka: Akha,

Amik, Pio, Mia, Momo, Jogrek, Heru, Yata, Dolok, Isti dan teman-teman

seperjuangan Keuangan angkatan 2015 lainnya yang tidak dapat saya sebut

satu persatu namanya.

Akhirnya Peneliti mengharapkan semoga tugas akhir ini dapat berguna

dan bermanfaat bagi semua pihak. Semoga Allah Subhanahu wa ta'ala akan

membalas semua kebaikan yang telah diberikan kepada peneliti dengan balasan

yang lebih baik.

Medan, 2018
Peneliti

ElzelytaNurillahSiregar
152101074

ii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ............................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ......................................................................... 3
1.3. Tujuan Penelitian .......................................................................... 3
1.4. Manfaat Penelitian ........................................................................ 4
1.5. Sistematika Penulisan ................................................................... 5
1.6. Jadwal Survey/Observasi dan Tugas Akhir .................................. 6
BAB II PROFIL PERUSAHAAN ................................................................ 7
2.1. Sejarah dan Profil Perusahaan....................................................... 7
2.2. Fungsi, Visi & Misi Perusahaan.................................................... 9
2.3. Filosofi Logo Perusahaan.............................................................. 10
2.4. Struktur Organisasi........................................................................ 11
2.5. Job Description ............................................................................. 12
2.6. Jaringan Usaha atau kegiatan ........................................................ 16
2.7. Kinerja Usaha Terkini ................................................................... 17
2.8. Rencana Kegiatan.......................................................................... 17

BAB III PEMBAHASAN .............................................................................. 18


3.1. Fungsi dan Bisnis Bank................................................................. 18
3.2. Kredit dan Unsur Kredit................................................................ 20
3.3. Jenis-jenis kredit menurut penggunaannya ................................... 34
3.4. Ketentuan Kredit ........................................................................... 22
3.5. Analisis Kredit .............................................................................. 27
3.6. Penerapan Prinsip 5C pada Perusahaan ........................................ 32
3.7. Proses Pengusulan Kredit.............................................................. 36
3.8. Proses Pemberian Kredit ............................................................... 39
3.9. Unsur C yang Paling Dominan Dalam Pemberian Kredit ............ 40
3.10 Pembinaan, Penyelamatan, danpenyelesaianKreditBermasalah .. 41

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 44


4.1.Kesimpulan .......................................................................................... 45
4.2.Saran .................................................................................................... 45

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 46

iii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR TABEL

No Judul Halaman

Gambar 1.1 Jadwal Survey/Observasi dan Tugas Akhir........ 6

iv
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR GAMBAR

No Judul Halaman

Gambar 2.1 Logo Perusahaan................................................ 10


Gambar 2.2 Struktur Organisasi Perusahaan.......................... 11

v
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut UU No.10 Thn 1998, Bank ialah badan usaha yang menghimpun

dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan juga menyalurkannya kepada

masyarakat dalam bentuk kredit atau juga bentuk-bentuk lainnya dalam rangka

meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Dalam pemerintahan, bank berfungsi

membantu kelancaran sistem pembayaran dan sebagai lembaga yang menjadi

sarana dalam pelaksanaan kebijakan pemerintah, yaitu kebijakan moneter.

Menurut Rivai (2013:2) perbankan Indonesia bertujuan menunjang

pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan,

pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional ke arah peningkatan kesejahteraan

rakyat bank.

Sesuai dengan UU 18 No. Tahun 1998, salah satu kegiatan perbankan

untuk menyalurkan kredit ke masarakat. Menurut Hasibuan (2009:87) kredit

adalah semua jenis pinjaman yang harus dibayar kembali bersama bunganya oleh

peminjam sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati. Dengan demikian, dapat

disimpulkan bahwa kredit adalah suatu usaha pemberian prestasi baik berupa

barang, jasa, atau uang dari suatu pihak (pemberi kredit) kepada pihak lain

(penerima kredit) atas dasar kepercayaan dimana penerima kredit harus

mengembalikan kredit yang diberikan pada waktu tertentu yang akan datang

1
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2

disertai dengan suatu kontra prestasi (balas jasa) berupa bunga sesuai dengan

perjanjian yang telah disepakati.

Menurut Ismail (2010:111) analisis kredit adalah suatu proses analisis

yang dilakukan oleh bank untuk menilai suatu permohonan kredit yang telah

diajukan oleh calon debitur.

PT. Bank Sumut KCP USU dalam memberikan kredit kepada nasabah,

terlebih dahulu melakukan penilaian kepada calon debitur dengan menggunakan

prinsip analisis 5C (the five c’s of credit) : Penilaian Watak (Character), Penilaian

Kemampuan (Capacity), Penilaian terhadap modal (Capital), Penilaian terhadap

agunan (Collateral), dan Penilaian terhadap prospek usaha nasabah debitur

(Condition of Economy). Penilaian watak berfungsi untuk mengetahui sampai

sejauh mana iktikad/kemauan debitur untuk memenuhi kewajibannya sesuai

dengan perjanjian yang ditetapkan. Penilaian kemampuan berfungsi untuk

mengetahui sampai sejauh mana calon debitur mampu untuk mengembalikan atau

melunasi hutang-hutangnya (ability to pay) secara tepat waktu dari usaha yang

diperolehnya. Dalam melakukan penilaian kemampuan digunakan beberapa

pendekatan yaitu : pendekatan historis, pendekatan financial, pendekatan yuridis,

pendekatan manajerial dan pendekatan teknis. Penilaian terhadap modal

sebaiknya self financing lebih besar dari kredit yang diminta ke bank. Penilaian

terhadap agunan untuk mengetahui sejauh mana risiko kewajiban financial debitur

kepada bank. Penilaian terhadap kondisi ekonomi atau prospek usaha nasabah

debitur untuk mengetahui situasi dan kondisi politik, ekonomi, sosial dan budaya

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


3

yang mempengaruhi keadaan ekonomi karna mempengaruhi kelancaran

perusahaan calon debitur.

Dari latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka penulis tertarik

untuk memilih judul pembahasan : “Analisis Penerapan Prinsip 5C (Character,

Capacity, Capital, Collateral, Condition of Economic) PT. Bank Sumut KCP

USU”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan

permasalahannya yaitu :

1. Unsur C manakah yang paling dominan dalam pemberian kredit pada

PT. Bank Sumut KCP USU?

2. Bagaimana penerapan prinsip 5C (Character, Capacity, Capital,

Collateral, Condition of Economic) terhadap pengambilan keputusan

kredit pada PT. Bank Sumut KCP USU?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui unsur C yang paling dominan

dalam pemberian Kredit pada PT. Bank Sumut KCP USU

2. Untuk mengetahui penerapan prinsip 5C (Character, Capacity, Capital,

Collateral, Condition of Economic) terhadap pengambilan keputusan

kredit paada PT. Bank Sumut KCP USU

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


4

1.4 Manfaat Penelitian

Penulis berharap penelitian yang dilakukan ini dapat memberikan

kegunaan atau manfaat untuk berbagai pihak, yaitu :

1. Bagi Peneliti

Bagi peneliti Penulisan tugas akhir ini merupakan salah satu syarat untuk

menyelesaikan pendidikan diprogram Diploma III, Fakultas Ekonomi dan

Bisnis USU. Hasil penulisan ini juga dapat memperluas wawasan tentang

dunia perbankan khususnya masalah penerapan prinsip 5C terhadap

pengambilan keputusan kredit dan dapat menerapkan teori yang diperoleh

untuk diterapkan secara langsung pada kasus yang nyata.

2. Bagi PT. Bank Sumut KCP USU

Bagi perusahaan/kreditur, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

masukan berupa saran-saran tentang faktor yang berpengaruh dalam

pengambilan keputusan kredit.

3. Bagi Pihak Lain

Bagi pembaca dan peneliti lain, bisa mengetahui tentang dunia perbankan

khususnya di PT. Bank Sumut KCP USU dan dapat menambah wawasan

dan pengetahuan tentang perbankan dan hasil penelitian ini diharapkan dapat

dijadikan bahan referensi bagi lembaga pendidikan/mahasiswa yang

melakukan penelitian.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


5

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika Penulisan Laporan tugas akhir ini terdiri dari 4 bab, antara

lain :

a. BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini menjelaskan mengenai latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika

penulisan.

b. BAB II PROFIL PERUSAHAAN

Dalam bab ini menjelaskan mengenai sejarah, visi, misi, sruktur

organisasi, job description, jaringan usaha kegiatan, kegiatan usaha

terkini, dan rencana kegiatan.

c. BAB III PEMBAHASAN

Dalam bab ini Menjelaskan mengenai pembahasan judul yang meliputi

laporan keuangan, rasio keuangan, penyajian laporan keuangan, dan

analisis laporan keuangan.

d. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini penulis memberikan kesimpulan dan saran yang akan

diajukan untuk pengembangan proses pengolahan data di PT.

Perkebunan Nusantara III (Persero).

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


6

1.6 Jadwal Survey/Observasi dan Tugas Akhir

Penelitian ini dilakukan di PT. Bank Sumut KCP USU Jl. Dr. Mansyur

No.9 Padang Bulan, Medan Baru, Kampus USU.

Tabel 1.1
Jadwal Survey/Observasi dan Tugas Akhir
April Mei Juni
No Kegiatan Minggu Minggu Minggu
I II III IV I II III IV I II III IV
1 Persiapan
Pengumpulan
2
Data
3 Penulisan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Perusahaan

Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara didirikan pada tanggal 4

November 1961 dengan sebutan BPDSU. Sesuai dengan ketentuan Pokok Bank

Pembangunan Daerah Tingkat I Sumatera Utara maka pada tahun 1962 bentuk

usaha dirubah menjadi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dengan modal dasar

pada saat itu sebesar Rp.100 Juta dengan sahamnya dimiliki oleh Pemerintah

Daerah Tingkat I Sumatera Utara dan Pemerintah Daerah Tingkat II se Sumatera

Utara.

Pada tahun 1999, bentuk hukum BPDSU dirubah menjadi Perseroan

Terbatas dengan nama PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara atau

disingkat PT. Bank Sumut yang berkedudukan dan berkantor pusat di Medan, JL.

Imam Bonjol No. 18 Medan. Modal dasar pada saat itu menjadi Rp. 400 miliar

yang selanjutnya dengan pertimbangan kebutuhan proyeksi pertumbuhan Bank, di

tahun yang sama modal dasar kembali ditingkatkan menjadi Rp. 500 miliar.

Laju pertumbuhan Bank Sumut kian menunjukkan perkembangan yang

sangat signifikan diliat dari kinerja dan prestasi yang di peroleh dari tahun ke

tahun, tercatat total asset Bank Sumut mencapai 10,75 triliun pada taun 2009 dan

menjadi 12,76 triliun pada tahun 2010. Didukung semangat menjadi Bank

Profesional dan tangguh menghadapi persaingan dengan digalakkanya program to

be the best yang sejalan dengan road map BPD Regional Champion 2014,

7
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
8

tentunya dengan konsekuensi harus memperkuat permodalan yang tidak lagi

mengandalkan peryertaan saham dari pemerintah daerah, melainkan juga

membuka akses permodalan lai seperti penerbitan obligasi, untuk itu modal dasar

Bank Sumut kembali ditingkatkan dari Rp. 1 triliun pada tahun 2008 menjadi Rp.

2 triliun pada tahun 2011 dengan total asset meningkat menjadi 18,95 triliun.

PT. Bank SUMUT KCP USU merupakan salah satu kantor cabang

pembantu Bank SUMUT yang beralamat Jl. Dr. Mansyur No. 9 Kampus USU

Medan PT. Bank SUMUT KCP USU memulai operasionalnya pada tanggal 26

September 2005. Setelah 51 tahun PT. Bank SUMUT didirikan akhirnya pada

tahun 2012 PT. Bank SUMUT berhasil ditetapkan sebagai Bank Umum Devisa.

Hingga 31 Desember 2013 , Bank SUMUT telah memiliki 1 Kantor Pusat, 30

Kantor Cabang Konvensional, 5 Kantor Cabang Syariah, 103 Kantor Cabang

Pembantu Konvensional, 17 Kantor Cabang Pembantu Syariah, 12 Kantor Kas, 35

Payment Point Samsat dan 23 Kas Mobil, dan 233 unit ATM yang tersebar

dibeberapa wilayah.

2.2 Statement Budaya PT. Bank Sumut

Budaya perusahaan memberi karakter khas PT. Bank Sumut dan menjadi

salah satu penentu daya saing perusahaan ke depan. Budaya perusahaan PT. Bank

Sumut adalah memberikan pelayanan terbaik. Artinya PT. Bank Sumut sangat

mengutamakan kepuasan nasabah dalam menjalankan kegiatannya.

Motto PT. Bank SUMUT “Memberikan Pelayanan TERBAIK”

Terpercaya, Enerjik, Ramah, Bersahabat, Aman, Integritas tinggi, Komitmen.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


9

Bank Sumut Berusaha untuk selalu Terpercaya Energik dalam melaksanakan

setiap kegiatan Senantiasa bersikap Membina Ramah hubungan Bersahabat secara

Menciptakan suasana Aman dan nyaman Memiliki Integritas yang tinggi

Komitmen penuh untuk memberikan yang terbaik.

2.3 Fungsi, Visi dan Misi PT. Bank Sumut

1. Fungsi

Fungsi Bank Sumut Sebagai alat kelengkapan otonomi daerah dibidang

perbankan dan sebagai pengerak dan pendorong laju pembangunan di daerah,

bertindak sebagai pemegang kas daerah yang melaksanakan penyimpanan uang

daerah serta sebagai salah satu sumber pendapatan asli daerah dengan melakukan

kegiatan usaha sebagai Bank umum seperti dimaksudkan pada undang-undang

nomor 7 tahun 1992, tentang perbankan sebagaimana telah diubah dengan

Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998.

Fungsi dari Kantor Cabang Pembantu :

1. Menyelenggarakan kegiatan usaha perbankan berupa penghimpunan

dana, penyaluran kredit, dan jasa-jasa perbankan lainnya yang sesuai.

2. Membantu kantor cabang induk dalam melaksanakan fungsinya sesuai

ketentuan yang berlaku.

2. Visi

Menjadi bank andalan nuntuk membantu dan mendorong pertumbuhan

perekonomian dan pembangunan daerah di segala bidang serta sebagai salah satu

sumber pendapatan daerah dalam rangka peningkatan taraf hidup rakyat.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


10

3. Misi

Mengelola dana pemerintah dan masyarakat secara professional yang di

dasarkan pada prinsip-prinsip compliance.

2.4 Filosofi Logo PT. Bank Sumut

Sumber : www.banksumut.com
Gambar 2.1

Logo PT. Bank Sumut

PT. Bank SUMUT memiliki kata kunci logo yaitu “SINERGY”. Bentuk

Logo menggambarkan dua elemen dalam bentuk huruf “U” yang saling berkait

ber-sinergy membentuk huruf “S” yang merupakan kata awal “Sumut”. Sebuah

penggambaran bentuk kerjasama yang sangat erat antara Bank SUMUT dengan

masyarakat Sumatera Utara sebagaimana visi Bank SUMUT. Sebagaimana arti

dari warna yang dimiliki dalam logo adalah :

a. Warna Oranye : Simbol suatu hasrat untuk terus maju yang dilakukan

dengan energik yang dipadu dengan warna biru.

b. Warna Biru : Sportif dan professional sebagaimana misi Bank

SUMUT.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


11

c. Warna Putih : Ungkapan ketulusan hati untuk melayani sebagaimana

statement Bank SUMUT.

Menggunakan jenis huruf “Palatino Bold” membuat kesan sederhana dan

mudah dibaca. Penulisan Bank dengan huruf kecil dan SUMUT dengan huruf

kapital guna lebih mengedepankan Sumatera Utara, sebagai gambaran keinginan

dan dukungan untuk membangun dan membesarkan Sumatera Utara.

2.5 Struktur Organisasi

Adapun struktur organisasi PT. Bank Sumut KCP USU ialah :

Sumber: PT. Bank Sumut KCP USU


Gambar 2.2
Data Struktur Organisasi PT. Bank Sumut KCP USU

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


12

2.6 Job Description PT. Bank Sumut KCP USU

Adapun setiap unit kerja memiliki tanggung jawab yang harus di lakukan

dan itu disebut dengan uraian pekerjaan / job description. Uraian pekerjaan / job

description tersebut adalah sebagai berikut:

1. Branch Manager

Tugasnya Adalah :

a. Memimipin, mengkoordinir, mengarahkan, membimbing, mengawasi

dan mengendalikan serta mengevaluasi:

a) Kegiatan penghimpunan dana, penyaluran kredit, pemasaran jasa-

jasa bank dan pemasaran layanan syariah sesuai rencana kerja bank.

b) Kegiatan administrasi kredit, pengelolaan likuiditas, penyelesaian

kredit non lancar, pembuatan laporan dan kearsipan sesuai ketentuan

yang berlaku.

c) Kepatuhan pejabat dan pegawai terhadap pelaksanaan standar

operasional prosedur di lingkungan kantor cabang pembantu.

b. Pelaksanaan tata kelola perusahaan (GCG) oleh pejabat dan pegawai di

lingkungan kantor cabang pembantu.

c. Pelaksanaan standar pelayanan Bank SUMUT oleh pejabat dan pegawai

di lingkungan kantor cabang pembantu.

d. Menyusun program kerja kantor cabang pembantu sehubungan dengan

upaya pencapaian target rencana kerja dan melakukan pemantauan serta

mengevaluasi pelaksanaannya.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


13

e. Menindak lanjuti hasil temuan dan atau rekomendasi dari control intern

Satuan Pemeriksaan Internal (SPI) / pemeriksa eksternal serta

melaporkan tindak lanjut temuan kepada pemimpin cabang induk.

f. Memeriksa setiap proses pengambilan keputusan dan memastikan risik-

risiko yang diambil atas setiap keputusan dalam batas toleransi yang

tidak merugikan bank baik saat ini maupun masa yang akan datang.

g. Mengajukan rencana anggaran, investasi, inventaris kantor cabang

pembantu untuk dituangkan kedalam rencana kerja anggaran tahunan

bank.

2. Pemimpin Seksi Pemasaran

Tugasnya Adalah :

1. Membantu pemimpin cabang pembantu dalam :

a. Kegiatan memasarkan produk dana, kredit, jasa dan layanan syariah

(office channeling) sesuai rencana kerja bank.

b. Mengawasi kepatuhan pegawai terhadap pelaksanaan standar

operasional prosedur dilingkungan seksi pemasaran.

c. Mengawasi pelaksanaan tata kelola (GCG) oleh pegawai di

lingkungan seksi pemasaran.

d. Mengawasi pelaksanaan standar pelayanan bank SUMUT oleh

pegawai dilingkungan seksi pemasaran.

e. Mengawasi penggunaan teknologi informasi oleh pegawai di

lingkungan seksi pemasaran.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


14

2. Mengajukan rencana anggaran, investasi, inventaris seksi pemasaran

untuk dituangkan ke dalam rencana kerja anggaran tahunan bank.

3. Menyusun program kerja seksi pemasaran sehubungan dengan upaya

pencapaian target rencana kerja dan melakukan pemantauan evaluasi.

4. Menindak lanjuti hasil temuan dan atau rekomendasi dari control intern /

Satuan Pemeriksaan Internal (SPI)/pemeriksa eksternal serta melaporkan

tindak lanjut temuan kepada pemimpin cabang pembantu.

5. Melakukan kunjungan ke lokasi usaha/proyek yang telah dibiayai secara

periodik dalam rangka pengawasan atas kredit yang diberikan.

3. Pemimpin Seksi Pelayanan Nasabah

Tugasnya Adalah :

1. Membantu pemimpin cabang dalam :

a. Memelihara persediaan kas pada tingkat yang efisien sehingga

likuiditas tidak terganggu dalam rangka mengoptimalkan rentabilitas.

b. Mengelola dana pemerintah daerah (untuk unit kantor yang ada

rekening kas daerah) dan menjaga agar tidak beralih ke bank lain.

c. Menjamin dan memelihara hubungan dengan masyarakat dan

instansi pemilik dana.

d. Mengawasi jumlah dana tunai yang di kuasai para teller agar tetap

dalam batas yang diizinkan oleh ketentuan yang berlaku.

e. Mengawasi kepatuhan pegawai terhadap pelaksanaan Standar

Operasional Prosedur di lingkungan seksi pelayanan nasabah.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


15

2. Mengajukan rencana anggaran, investasi, inventaris seksi pelayanan

nasabah untuk dituangkan kedalam rencana kerja anggaran tahun bank.

3. Menyusun program kerja seksi pelayanan nasabah sehubungan dengan

upaya pencapaian target rencana kerja dan melakukan pemantauan serta

mengevaluasi pelaksanaannya.

4. Menindak lanjuti hasil temuan dan atau rekomendasi dari control intern /

Satuan Pemerikasa Internal (SPI) / pemeriksa eksternal serta melaporkan

tindak lanjut temuan kepada pemimpin cabang pembantu untuk

diteruskan kepada pemimpin cabang induk.

5. Memeriksa status calon nasabah simpanan giro dalam daftar hitam bank

indonesia.

4. Pemimpin Seksi Operasional

Tugasnya Adalah :

1. Membantu Pemimpin Cabang Pembantu dalam :

a. Memeriksa kebenaran posting atas seluruh transaksi keuangan

dikantor cabang

b. Mengelola aktiva tetap, inventaris dan barang logistic berupa

peralatan tulis menulis serta barang cetakan operasional kantor

cabang pembantu

c. Mengelola sumber daya manusia kantor cabang pembantu

d. Mengawasi kepatuhan pegawai terhadap pelaksanaan Standar

Operasional Prosedur dilingkungan seksi operasional

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


16

e. Merawat, menata, dan menjaga kantor dan lingkungannya agar

senantiasa bersih, indah, dan aman

2. Mengajukan rencana anggaran, investasi, inventaris untuk seksi

operasional yang akan dituangkan kedalam Rencana Kerja Anggaran

Tahunan Bank

3. Menyusun program kerja seksi operasional sehubungan dengan upaya

pencapaian target rencan kerja dan melakukan pemantauan serta

mengevaluasi pelaksanaannya.

4. Menindak lanjuti hasil temuan dan atau rekomendasi dari control intern /

Satuan Pemeriksan Internal (SPI)/Pemeriksa Eksternal serta melaporkan

tindak lanjut temuan kepada Pemimpin Cabang Pembantu

5. Memeriksa kebenaran,kelengkapan dan pencatatan dokumen transaksi

pengiriman uang pembebanan biaya dan test key

2.7 Jaringan Usaha/Kegiatan

1. Kerjasama dengan DOKU, Bank Sumut hadirkan solusi pendidikan multi

channel online

2. Bank sumut berikan peralatan sekolah ke SDN 060811

3. Penerapan CSR berkelanjutan oleh Bank Sumut berbuah penghargaan

4. Untuk mendukung ekspansi tahun 2018, ini yang dilakukan Bank Sumut

5. PT. Bank Sumut salurkan dan CSR kepada masyarakat

6. 11.575 UKM Bank Sumut dilindungi BPJS-TK

7. Pengumuman upgrade system bank sumut

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


17

8. Pengumuman lelang sederhana dan pelelangan terbatas

2.8 Kinerja Usaha Terkini

Pada tahun 2018 Kinerja PT. Bank Sumut KCP USU dalam memberikan

kredit kepada nasabah dengan menerapkan kebijakan produk, kebijakan harga,

dan kebijakan promosi. Untuk meningkatkan efesiensi dan efektifitas serta

produktivitas kerja. Pada tahun 2017 Bank Sumut kembali raih Infobank Award

2017, dengan kategori modal inti 1 triliun sampai 5 triliun. Tahun 2016 yang lalu,

bank sumut juga mendapatkan penghargaan yang sama dari majalah infobank,

untuk kinerja tahun 2015 dengan predikat sangat baik. Kinerja keuangan Bank

Sumut memang mencatatkan beberapa pertumbuhan positif.

2.9 Renacana Kegiatan

Rencana kegiatan yang telah dibuat oleh perusahaan yaitu :

1. PT. Bank SUMUT akan menjalin kerja sama yang lebih banyak lagi

kepada Dinas/Instansi/Lembaga yang berwenang untuk meningkatkan

pendapatan.

2. PT. Bank SUMUT akan mempertahankan kinerja terbaik nya, dan

memperbaiki kinerja karyawan agar sesuai standart operasional yang

berlaku.

3. PT. Bank SUMUT akan menambah fitur atau produk-produk baru.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Fungsi dan Bisnis Bank

Menurut Ikatan Bank Indonesia (2014:2), pengertian bank dalam sistem

lembaga keuangan adalah lembaga mediator (intermediasi) antara defisit spending

unit dengan surplus spending unit. Menurut Kasmir (2012:12) Bank adalah

lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menghimpun dana dari masyarakat

dan menyalurkan dana tersebut kembali ke masyarakat serta memberikan jasa

lainnya.

Menurut Rivai (2013:2) perbankan Indonesia bertujuan menunjang

pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan,

pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional ke arah peningkatan kesejahteraan

rakyat bank.

Dalam pemerintahan, bank berfungsi membantu kelancaran sistem

pembayaran dan sebagai lembaga yang menjadi sarana dalam pelaksanaan

kebijakan pemerintah, yaitu kebijakan moneter. Fungsi bank adalah menghimpun

dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali kepada masyarakat untuk

berbagai tujuan sebagian financial intermediacy.Secara lebih spesifik bank dapat

berfungsi sebagai agent of trust, agent of development, dan agent of service.

1. Agent of Trust (Lembaga Kepercayaan)

Dasar utama kegiatan perbankan adalah kepercayaan (trust), baik dalam

hal penghimpunan dana maupun penyaluran dana. Masyarakat akan

18
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
19

bersedia menitipkan danannya di bank apabila dilandasi dengan unsur

kepercayaan. Masyarakat percaya bahwa uangnya tidak akan

disalahgunakan oleh bank, uangnya akan dikelola dengan baik, dan pada

saat yang telah dijanjikan simpanan tersebut dapat ditarik kembali dari

bank. Pihak bank sendiri akan mau menempatkan atau menyalurkan

dananya kepada debitur atau masyarakat apabila dilandasi unsur

kepercayaan bahwa debitur tidak akan menyalahgunakan pinjamannya,

debitur akan mengelola dana pinjaman dengan baik, debitur akan

mempunyai kemampuan untuk membayar pada saat jatuh tempo, dan

debitur mempunyai niat baik untuk mengembalikan pinjaman beserta

kewajiban lainnya pada saat jatuh tempo.

2. Agent of Development (Lembaga Untuk Pembangunan Ekonomi)

Kegiatan perekonomian masyarakat di sektor moneter dan disektor rill

tidak dapat dipisahkan. Kedua sektor tersebut selalu berinteraksi dan

saling mempegaruhi. Sektor rill tidak akan berkinerja dengan baik apabila

sektor moneter tidak bekerja dengan baik. Kegiatan bank berupa

penghimpunan dan penyaluran dana sangat diperlukan bagi lancarnya

kegiatan perekonomian di sektor rill. Kegiatan bank tersebut

memungkinkan masyarakat melakukan kegiatan investasi, kegiatan

distribusi, serta kegiatan konsumsi barang dan jasa, mengingat bahwa

kegiatan investasi, distribusi, konsumsi tidak dapat dilepaskan dari adanya

penggunaan uang. Kelancaran kegiatan investasi, distribusi, konsumsi ini

tidak lain adalah kegiatan pembangunan perekonomian suatu masyarakat.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


20

3. Agent of Service (Menawarkan Jasa Perbankan Lainnya)

Di samping melakukan kegiatan penghimpunan dan penyalur dana,

banknya juga memberikan penawaran jasa perbankan yang lain kepada

masyarakat.jasa yang ditawarkan bank ini erat kaitannya dengan kegiatan

perekonomian masyarakat secara umum. Jasa ini antara lain dapat

berupajasa pengiriman uang, penitipan barang berharga, pemberian

jaminan bank, dan penyelesaian tagihan. Ketiga fungsi bank di atas

diharapkan dapat memberikan gambaran yang menyeluruh dan lengkap

mengenai fungsi bank dalam perekonomian, sehingga bank tidak hanya

dapat diartikan sebagai lembaga perantara keuangan (Triandaru, 2009:9).

3.2 Kredit dan Unsur Kredit

Kata kredit sesungguhnya berasal dari bahasa latin credere yang berarti

kepercayaan, atau credo yang berarti saya percaya. Jadi seandainya seseorang

memperoleh kredit, berarti ia memperoleh kepercayaan (trust). Dengan perkataan

lain maka kredit mengandung pengertian adanya suatu kepercayaan dari

seseorang atau badan yang diberikan kepada seseorang atau badan lainnya yaitu

bahwa yang bersangkutan pada masa yang akan datang akan memenuhi segala

sesuatu kewajiban yang telah diperjanjikan terlebih dahulu (Firdaus, 2009:1).

Kredit adalah semua jenis pinjaman yang harus dibayar kembali bersama

bunganya oleh peminjam sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati. Dengan

demikian, dapat disimpulkan bahwa kredit adalah suatu usaha pemberian prestasi

baik berupa barang, jasa, atau uang dari suatu pihak (pemberi kredit) kepada pihak

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


21

lain (penerima kredit) atas dasar kepercayaan dimana penerima kredit harus

mengembalikan kredit yang diberikan pada waktu tertentu yang akan datang

disertai dengan suatu kontra prestasi (balas jasa) berupa bunga sesuai dengan

perjanjian yang telah disepakati (Hasibuan, 2009:87)

Dalam perkembangan selanjutnya dapat dikemukakan bahwa kredit,

merupakan suatu benda yang intangible yang pada dewasa ini sangat dibutuhkan

oleh masyarakat dalam rangka mendorong dan melancarkan perdagangan,

mendorong dan melancarkan produksi, jasa-jasa dan bahkan konsumsi yang

semuanya itu pada akhirnya ditujukan untuk menaikkan taraf hidup manusia.

Menurut Abdullah (2013:163) kredit itu dapat berarti bahwa pihak kesatu

memberikan prestasi baik berupa barang, uang atau jasa kepada pihak lain,

sedangkan kontraprestasi akan diterima kemudian (dalam jangka waktu tertentu).

Menurut Undang-undang No. 10/1998 (pasal 21 ayat 11): Kredit adalah

penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan

persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain

yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu

tertentu dengan pemberian bunga.

Dari pengertian diatas walaupun titik beratnya berbeda-beda namun kredit

tersebut mengandung unsur:

a. Adanya orang atau badan yang memiliki uang, barang atau jasa yang

bersedia untuk meminjamkan kepada pihak lain. orang atau barang

demikian lazim disebut kreditur,

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


22

b. Adanya pihak yang membutuhkan/ meminjam uang, barang atau jasa.

Fihak ini lazim disebut debitur,

c. Adanya kepercayaan dari kreditur terhadap debitur,

d. Adanya janji dan kesanggupan membayar dari debitur kepada kreditur,

e. Adanya perbedaan waktu yaitu perbedaan antara saat penyerahan

uang, barang atau jasa oleh kreditur dengan pada saat pembayaran

kembali dari debitur,

f. Adanya resiko yaitu sebagai akibat dari adanya perbedaan waktu

seperti diatas, dimana masa yang akan datang merupakan suatu yang

belum pasti, maka kredit itu pada dasarnya mengandung resiko,

termasuk penurunan nilai uang karena inflasi dan sebagainya,

g. Adanya bunga yang harus dibayar oleh debitur kepada kreditur

(walaupun ada kredit yang tidak berbunga) (Firdaus, 2009:3).

3.3 Jenis Kredit Menurut Penggunaanya

Adapun jenis-jenis kredit yaitu:

1. Jenis Kredit Berdasarkan Jangka Waktu

Jenis kredit dibedakan menjadi:

a. Jangka Pendek, apabila tenggang waktu yang diberikan bank kepada

nasabahnya untuk melunasi pinjaman tidak lebih dari satu tahun.

Contoh : Kredit modal kerja perdagangan, industri dan sektor lainnya.

b. Jangka menengah, apabila kredit yang diberikan berjangka waktu lebih

dari satu tahun sampai dengan tiga tahun.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


23

Contoh : Kredit Investasi untuk pembelian kendaraan, KMK (Kredit

Modal Kerja) untuk kontruksi

c. Jangka Panjang, apabila jangka waktu pengembalian pinjaman yang

diberikan lebih dari 3 tahun.

Contoh : Kredit Investasi untuk pembangunan pabrik hotel, dan jalan tol.

2. Jenis Pinjaman berdasarkan sifat penggunaannya

Berdasarkan sifat penggunaannya, jenis Pinjaman dibedakan menjadi:

a. Pinjaman konsumtif apabila pinjaman yang diberikan tersebut oleh

nasabahnya (biasanya perorangan) dipergunakan untuk membiayai

barang barang konsumtif.

Contoh: pembelian mobil untuk keperluan pribadi. Sumber

pembayarannya berasal dari gaji atau pendapatan lainnyabukan dari

obyek yang dibiayai. Beberapa kredit yang termasuk dalam jenis kredit

konsumtif antara lain:

a) Kartu Kredit, yaitu: fasilitas pinjaman tanpa agunan yang diberikan

kepada perorangan pemilik kartu yang diterbitkan oleh bank tertentu

setelah aplikasi permohonan kartu kreditnya disetujui oleh bank yang

bersangkutan.

b) Kredit Kepemilikan Rumah (KPR), yaitu fasilitas pinjaman untuk

pembelian/pembangunan/renovasi rumah tinggal, rumah susun, ruko,

apartemen, dan villa atau untuk pembelian kavling/tanah matang atau

untuk refinancing, dengan jaminan berupa obyek yang dibiayai.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


24

c) Kredit Mobil, yaitu fasilitas pinjaman bank untuk pembelian

kendaraan bermotor roda 2 baru, atau ronda 4 baru atau refinancing

roda 4, dengan jaminan berupa kendaraan bermotor yang dibiayai

tersebut.

d) Kredit Multiguna, yaitu fasilitas pinjaman bank untuk segala

keperluan yang bersifat konsumtif dengan jaminan berupa tanah dan

bangunan milik debitur.

e) Pinjaman Komersial, merupakan pinjaman yang oleh nasabahnya

(perorangan atau badan usaha) dipergunakan untuk membiayai

kegiatan usaha. Sumber pembayaran berasal dari usaha yang

dibiayainya itu. Beberapa kredit yang termasuk dalam jenis kredit

komersial adalah:

1. Kredit mikro, yaitu fasilitas kredit yang diberikan untuk

membiayai kegiatan usaha mikro

2. Kredit usaha kecil, yaitu fasilitas kredit yang diberikan untuk

membiayai kegiatan usaha kecil

3. Kredit usaha menengah, yaitu fasilitas kredit yang diberikan

untuk membiayai kegiatan usaha menengah

4. Kredit Korporasi, yaitu kredit yang diberikan untuk membiayai

korporasi atau perusahaan

3. Berdasarkan Keperluannya

Berdasarkan keperluannya, jenis pinjaman dibedakan menjadi :

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


25

a. Kredit Modal Kerja, yaitu kredit yang dipergunakan untuk menambah

modal kerja suatu perusahaan, seperti pembelian bahan baku, biaya-

biaya produksi, pemasaran, dan modal kerja untuk operasional lainnya.

b. Kredit Investasi, yaitu kredit jangka menengah atau jangka panjang

untuk pembelian barang-barang modal beserta jasa yang diperlukan

untuk rehabilitasi, modernisasi, maupun expansi proyek yang sudah ada

atau pendirian proyek yang akan ada.

c. Kredit pembiayaan proyek (Project Financial), yaitu: kredit yang

digunakan untuk pembiayaan investasi maupun modal kerja untuk

proyek baru.

4. Berdasarkan sifat penarikannya

Berdasarkan sifat penarikannya, dapat dibedakan menjadi:

a. Kredit langsung (Cash Loan), yaitu kredit yang langsung menggunakan

dana bank dan secara efektif merupakan hutang nasabah kepada bank.

Kredit langsung ini meliputi kredit investasi maupun kredit modal kerja.

b. Kredit tidak langsung Non-Cash Loan), yaitu kredit yang tidak langsung

menggunakan dana bank dan belum secra efektif merupakan hutang

nasabah kepada bank. Kredit tidak langsung ini meliputi Bank Garansi

dan Letter of Credit.

5. Berdasarkan sifat pelunasannya

Berdasarkan sifat pelunasannya, kredit dibedakan menjadi:

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


26

a. Kredit dengan angsuran, yaitu kredit yang pembayaran kembali pokok

pinjamannya diatur secara bertahap menurut jadwal yang telah

ditetapkan di dalamperjanjian kredit.

b. Kredit dibayarkan sekaligus pada saat jatuh tempo, yaitu kredit yang

pembayaran kembali pokok pinjamnnya tidak diatur secara bertahap

melainkan harus dikembalikan secara sekaligus pada saat tanggal jatuh

tempo yang telah ditetapkan di dalam perjanjian kredit.

6. Berdasarkan valuta

Pinjaman bank bisa diberikan dalam valuta rupiah maupun mata uang

lainnya seperti US Dolar, Yen, sesuai dengan keperluan usaha nasabah.

Contohnya, nasabah ekspoortir akan membutuhkan kredit valuta USD mengingat

hasil ekspornya berupa US Dollar.

7. Berdasarkan Metode Pembiayaan

Berdasarkan metode pembiyaannya, dibedakan menjadi:

a. Kredit bilateral, yaitu kredit yang dibiayai oleh hanya satu bank.

b. Kredit sindikasi, yaitu kredit yang diberikan dua atau lebih lembaga

keuangan untuk membiayai satu proyek/usaha dengan syarat-syarat dan

ketentuan yang sama, menggunakan dokumen yang sama dan

diadministrasikan oleh agen yang sama.

3.4 Ketentuan Kredit

Dalam perbankan yang menjalankan aktivitas usaha melalui prosedur yang

telah ditetapkan, penentuan kredit dilakukan oleh petugas bagian kredit yang

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


27

biasanya dilakukan di bawah pengawasan departemen keuangan, tugas bagian

kredit pada dasarnya menentukan tingkat kelayakan kredit yang harus diberikan

kepada pelanggan atau calon pelanggan yang diajukan oleh bagian order

penjualan.

Kegiatan bagian kredit adalah mengidentifikasi pelanggan, menganalisa

kelayakan pemberian kredit dan menentukan besarnya kredit yang diberikan pada

umumnya pemberian kredit adalah berdasarkan hasil penilaian dari perusahaan

tersebut terhadap pemohon kredit mengenai berbagai aspek, yaitu antara lain

meliputi segi pribadi, keahlian dan kemampuan pemohon kredit dalam mengelola

kredit yang diberikan rencana penggunaan kredit yang diminta beserta rencana

pembayaran kembali kredit tersebut, posisi dan perkembangan finansial dari

pemohon kredit di waktu-waktu yang lalu.

Produk yang ditawarkan PT. Bank Sumut KCP USU ialah:

1. Kredit Usaha Rakyat

Kredit Usaha Rakyat (KUR) merupakan program yang termasuk dalam

Kelompok Program Penanggulangan Kemiskinan Berbasis Pemberdayaan Usaha

Ekonomi Mikro dan Kecil (klaster 3). Klaster ini bertujuan untuk meningkatkan

akses permodalan dan sumber daya lainnya bagi usaha mikro dan kecil.

Tujuan program KUR adalah mengakselerasi pengembangan kegiatan

perekonomian di sektor riil dalam rangka penanggulangan dan pengentasan

kemiskinan serta perluasan kesempatan kerja. Secara lebih rinci, tujuan program

KUR adalah sebagai berikut:

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


28

a. Mempercepat pengembangan sektor riil dan pemberdayaan usaha

mikro, kecil dan menengah.

b. Meningkatkan akses pembiayaan dan mengembangkan UMKM.

c. Sebagai upaya penanggulangan/pengentasan kemiskinandan perluasan

kesempatan kerja.

PT. Bank Sumut KCP USU dapat memberikan pembiayaan kepada usaha

rakyat yang belum memiliki agunan sesuai persyaratan bank. Solusinya adalah

dengan Kredit Usaha Rakyat yang diberikan kepada calon debitur Usaha Mikro,

Kecil, Menengah agar memudahkan dalam mengembangkan usaha yang

diimpikan.

Kredit Usaha Rakyat pada Bank Sumut memberikan kemudahan untuk

nasabahnya yaitu:

1. Proses kredit lebihcepat

2. Bunga sangat ringan hanya 7%

3. Bebas biaya administrasi dan provinsi

4. Agunan Flexibel (Surat kepemilikan tanah dan bangunan)

5. Dapat digunakan untuk menambah modal kerja usaha dan kredit

investasi

6. Jangka waktu pengembalian hingga 5 (lima) tahun

7. Jaringan PT. Bank Sumut tersebar di seluruh wilayah Medan

2. Kredit Multi Guna

Kredit Multi Guna merupakan program kredityang diberikan secara

perorangan kepada pegawai yang sumber pengembalian pinjamannya adalah dari

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


29

penghasilan tetap dan pemberiannya melalui dinas / instansi / koperasi

pegawai/perusahaan/lembaga tempat pegawai yang bersangkutan bekerja. Ada 3

jenis Kredit Multi Guna, yaitu Kredit yang digunakan untuk membiayai keperluan

yang bersifat konsumtif disebut Kredit Multi Guna Konsumtif, Kredit yang

digunakan untuk membiayai penyediaan modal kerja seperti pembelian barang

dagang, pembelian bahan baku, piutang dan lain lain dalam rangka pengembangan

usaha berskala mikro dan kecil untuk meningkatkan kesejahteraan dan taraf

hidupnya disebut Kredit Multi Guna Modal Kerja dan kredit yang digunakan

untuk membangun/membeli/merehap tempat usaha, membeli peralatan dan

perlengkapan usaha dan lain-lain dalam rangka pengembangan usaha berskala

mikro.

Kredit Multi Guna pada Bank Sumut mempunyai kemudahan untuk

nasabahnya yaitu:

1. Suku Bunga Kompetitif

2. Suku bunga kredit dihitung secara flat to anuitas

3. Jangka Waktu Panjang :

a. Jangka waktu pinjaman hingga 10 tahun (pembayaran gaji melalui

Bank Sumut)

b. Jangka waktu pinjaman hingga 8 tahun (pembayaran gaji tidak

melalui Bank Sumut)

c. Jangka waktu pinjaman hingga 5 tahun CPNS dan CPN selain PNS

4. Proses Mudah dan Cepat

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


30

3. Mikro Sumut Sejahatera

Kredit yang memberikan fasilitas untuk menambah modal usaha untuk

mengembangkan usaha atau investasi, kredit mikro sumut sejahtera mempunyai

kemudahaan dengan proses cepat, bunga ringan dan agunan fleksibel (surat tanah,

BPKB kendaraan bermotor, kios, toko dan lain-lain)

Kredit Mikro Sumut Sejahatera pada Bank Sumut mempunyai keunggulan

untuk nasabahnya yaitu:

a. Bunga kredit ringan

b. Bebas biaya provisi.

c. Proses cepat.

d. Persyaratan agunan fleksibel.

e. Insentif 2% bagi debitur yang membayar angsuran tepat waktu.

f. Dilayani oleh petugas Account Officer

4. Kredit Angsuran Lainnya

Kredit Angsuran Lainnya adalah fasilitas kredit yang diberikan kepada

debitur yang mempunyai usaha produktif dan atau mempunyai penghasilan tetap

untuk tujuan membiayai keperluan yang bersifat investasi, modal kerja dan

konsumtif. Tujuan kredit dapat digunakan untuk menambah modal usaha,

membangun/membeli/merenovasi tempat usaha, membeli perlengkapan, peralatan

usaha, merenovasi rumah tempat tinggal, membeli tanah untuk rumah tempat

tinggal, membeli kendaraan bermotor roda 4 (empat) atau lebih, atau membiayai

pendidikan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


31

5. Kredit Sumut Sejahtera

Kredit Sumut Sejahtera/Kredit Permaisuri adalah kredit yang diberikan

melalui kelompok keuangan yang dibentuk oleh Account Officer (AO) Bank

Sumut dalam suatu kelompok Keuangan Mikro (KKM) yang beranggota 20-30

orang dengan melakukan edukasi perbankan berupa pembinaan, pelatihan dan

konsultasi pada pertemuan wajib mingguan, dan dapat digunakan sebagai

tambahan modal usaha dan kebutuhan investasi usaha.

Kredit Sumut Sejahtera pada Bank Sumut mempunyai keunggulan untuk

nasabahnya yaitu :

a. Persyaratan mudah.

b. Bunga ringan.

c. Fasilitas tabungan martabe sumut sejahtera bebas biaya

d. Administrasi dan gratis asuransi jiwa

e. Tidak repot karena angsuran dan tabungan akan dijemput petugas

bank.

3.5 Analisis Kredit

Analisis kredit adalah penelitian yang dilakukan oleh account officer

terhadap kelayakan perusahaan, kelayakan usaha nasabah, kebutuhan kredit,

kemampuan menghasilkan laba; sumber pelunasan kredit serta jaminan yang

tersedia untuk meng-cover permohonan kredit (Menurut Rivai (2013:217). Dari

pengertian tersebut, dapat dikatakan bahwa Analisis kredit adalah suatu proses

analisis kredit dengan menggunakan pendekatan-pendekatan dan rasio-rasio

keuangan untuk menentukan kebutuhan kredit yang wajar.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


32

Tujuan utama analisis kredit adalah untuk menentukan kesanggupan dan

kesungguhan seorang peminjam untuk membayar kembali pinajaman sesuai

dengan persyaratan dalam perjanjian kredit. Pada dasarnya analisis kredit

digunakan untuk meyakinkan apakah usaha nasabah layak, nasabah mempunyai

kemauan dan kemampuan memenuhi kewajibannya kepada bank secara baik, baik

pembayaran pokok pinjaman maupun bunganya sesuai kesepakatan dengan bank.

Karena dalam pemberian kredit bank menghadapi resiko, yaitu tidak kembalinya

uang yang dipinjamkan. Hal yang harus diperhatikan dalam menganalisis kredit

adalah kemauan dan kemampuan dari nasabah untuk memenuhi kewajibannnya.

Dalam menganalisis kredit harus mencakup penilaian kuantitatif dan kualitatif

(Darmawi (2013:104).

3.6 Penerapan Prinsip 5C (Character, Capacity, Capital, Collateral,

Condition of Economic) pada PT. Bank Sumut KCP USU

PT. Bank Sumut KCP USU melakukan mekanisme pelaksanaan analisa

kredit prinsip 5C. Proses analisa kredit ini bertujuan untuk menyediakan sarana

analisa kredit yang efektif dan efisien dalam rangka pengambilan keputusan kredit

yang sehat. Dasar penilaian analisa kredit ini berdasarkan prinsip 5C, yaitu:

1. Character

Character adalah keadaan watak/sifat calon debitur, baik dalam kehidupan

pribadi, maupun dalam lingkungan usaha. Bisa dilihat pula dari latar

belakang caon debitur, pekerjaan, keadaan keluarga, hobi dan jiwa

sosialnya. Pada PT. Bank Sumut KCP USU character sangatlah penting

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


33

karna berguna untuk mengetahui sampai sejauh mana iktikad/kemauan

debitur untuk memenuhi kewajibannya (willingness to pay) sesuai dengan

perjanjian yang telah ditetapkan. Karakter ini merupakan faktor kunci

walaupun calon debitur tersebut mampu menyelesaikan utangnya. Namun

kalau tidak mempunyai iktikad baik, tentu akan timbul berbagai kesulitan

bagi bank di kemudian hari.

PT. Bank Sumut KCP USU mempunyai cara untuk memperoleh gambaran

tentang karakter dari calon nasabah melalui upaya:

1. Meneliti riwayat hidup calon nasabah;

2. Melakukan mengecekan data pada SILK. (Sistem Informasi Laporan

Keuangan);

3. Meneliti reputasi calon nasabah tersebut di lingkungan usahanya;

4. Melakukan bank to bank information;

5. Mencari informasi kepada asosiasi-asosiasi usaha dimana calon debitur

berada;

2. Capacity

Capacity dalam hal ini merupakan suatu penilaian kepada calon debitur

mengenai kemampuan melunasi kewajiban-kewajibannya dari kegiatan

usaha yang dilakukannya yang akan dibiayai dengan kredit dari bank. Pada

PT. Bank Sumut KCP USU capacity bertujuan untuk menilai sampai sejauh

mana hasil usaha yang akan diperolehnya tersebut akan mampu untuk

melunasinya tepat waktu sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati, dan

capacity juga dihubungkan dengan latar belakang dan pendidikan calon

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


34

debitur. Pengukuran capacity dari calon debitur dapat dilakukan melalui

berbagai pendekatan antara lain pengalaman mengelola usaha (business

record) nya, sejarah perusahaan yang pernah dikelola (pernah mengalami

masa sulit apa tidak, bagaimana mengatasi kesulitan). Capacity merupakan

ukuran dari ability to pay atau kemampuan dalam membayar.

3. Capital

Captital adalah kondisi kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan yang

dikelolanya Eefektif apa tidak menggunakan modal tersebut. PT. Bank

Sumut KCP USU juga melihat dari laporan keuanan (neraca dan laporan

laba-rugi), struktur permodalan, ratio-ratio keuntungan yang diperoleh

seperti return on equity, return on investment. Pengukuran juga bisa dilihat

dari solvabilitas dan rentabilitas nya. Analisis capital juga diperlukan un tuk

mengetahui dari mana saja modal selama ini. Apakah efektif atau tidak

dalam menggunakan modal. Persentase modal yang digunakan juga

diperlukan berapa modal sendiri dan berapa modal pinjaman. Dari kondisi di

atas bisa dinilai apakah layak calon pelanggan diberi pembiayaan, dan

beberapa besar plafon pembiayaan yang layak diberikan.

4. Collateral

Collateral adalah jaminan yang diberikan calon nasabah baik yang bersifat

fisik maupun nonfisik. Jaminan hendaknya melebihi jumlah kredit yang

diinginkan. Pada hakikatnya bentuk collateral tidak hanya berbentuk

kebendaan bisa juga collateral tidak berwujud, seperti jaminan pribadi

(bortogch), letter of guarantee, rekomendasi.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


35

Penilaian terhadap collateral ini dapat ditinjau dari 2 (dua) segi yaitu:

a. Segi ekonomis yaitu nilai ekonomis dari barang-barang yang akan

digunakan.

b. Segi yuridis apakah agunan tersebut memenuhi syarat-syarat yuridis

untuk dipakai sebagai agunan.

Jaminan yang diterima oleh Bank Sumut yaitu berupa kendaraan, tanah dan

bangunan, peralatan, perlengkapan (mesin), persediaan, sertifikat SHU,

sertifikat SGB. Pada Bank Sumut agunan yang paling dominan dalam

menilai permohonan kredit yaitu kendaraan, tanah dan bangunan.

5. Condition of economic

Dalam memberikan kredit PT. Bank Sumut KCP USU juga melihat dari segi

kondisi ekonomi, sosial dan politik. Penilaian kondisi atau prospek dibidang

usaha yang di biayai benar-benar memiliki prospek yang baik sehingga

kemungkinan terjadi kredit bermasalah relatife kecil. Ada suatu usaha yang

sangat tergantung dari kondisi perekonomian, oleh karena itu perlu

mengaitkan kondisi ekonomi dengan usaha calon debitur. Permasalahan

mengenai condition of economic erat kaitannya dengan faktor politik,

peraturan perundang-undangan negara dan perbankan pada saat itu serta

keadaan lain yang mempengaruhi pemasaran seperti gempa bumi, tsunami,

longsor, banjir dll. Sebagai contoh beberapa saat yang lalu terjadi gejolak

ekonomi yang bersifat negatif dan membuat nilai tukar rupiah menjadi

sangat rendah, hal ini menyebabkan perbankan akan menolak setiap bentuk

kredit invenstasi maupun konsumtif.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


36

Pola pelaksanaaan mekanisme 5C (Character, Capacity, Capital,

Collateral, Condition of Economic) yang dikemukakan dalam pembahasan

pelaksanaan tersebut, sesuai dengan analisis kredit yang dilaksanakan pada PT.

Bank Sumut KCP USU.

3.7 Proses Pengusulan kredit

1. Identifikasi Pendahuluan

Dalam hal ini calon debitur mengajukan permohonan kredit yang dituangkan

dalam suatu proposal, kemudian dilampiri dengan berkas-berkas yang

dibutuhkan. Selanjutnya, account officer akan mengidentifikasi seluruh

dokumen tersebut.

2. Verifikasi

Account officer akan melakukan verifikasi terhadap kelengkapan dan

legalitas dokumen. Verifikasi juga diperlukan untuk mengetahui apakah

berkas yang diajukan sudah lengkap sesuai persyaratan dan sudah benar.jika

menurut account officer belum lengkap atau cukup, maka nasabah diminta

untuk segera melengkapinya dan apabila sampai batas tertentu nasabah tidak

sanggup melengkapi kekurangan tersebut, maka sebaiknya permohonan

kredit dibatalkan saja. Untuk memverifikasi calon debitur, account officer

akan melihat SLIK (Sistem Laporan Informasi Keuangan), yang bertujuan

untuk mengetahui informasi calon debitur dengan melihat database dan

history nasabah, lancar atau tidaknya keuangan nasabah dan bagaimana ia

mengelola keuangannya.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


37

3. Analisa pendahuluan

Merupakan wawancara kepada calon debitur, untuk meyakinkan apakah

berkas-berkas yang di ajukan sesuai dan lengkap seperti dengan yang

diinginkan. Account officer akan menganalisa mengenai calon debitur,

bagaimana usaha yang dikelolanya dan bentuk kredit yang diinginkan.

Analisa ini juga untuk mengetahui keinginan dan kebutuhan nasabah yang

sebenarnya.

4. On the spot dan Taksasi Agunan

Merupakan kegiatan pemeriksaan ke lapangan dengan meninjau berbagai

objek yang akan dijadikan usaha dan jaminan. Kemudian hasil on the spot

dicocokkan dengan hasil analisa pendahuluan. Pada saat hendak melakukan

on the spot hendaknya jangan diberitahu kepada calon debitur. Sehingga

apa yang kita lihat di lapangan sesuai dengan kondisi yang sebenarnya.

Taksasi merupakan penentuan nilai acuan yang digunakan oleh lembaga

keuangan, saat menentukan besarnya pencairan uang dan angsuran. Harga

taksasi merupakan nilai rata-rata dari kombinasi harga pasaran saat itu, nilai

lelang serta depresiasi agunan. Faktor lokasi juga akan mempengaruhi nilai

agunan, apakah terjangkau untuk di tempuh atau jauh dari jangkauan.

5. Analisa lanjutan

Kegiatan wawancara lanjutane dengan lebih dalam.Kegiatan ini bertujuan

untuk perbaikan dokumen, apabila mungkin ada kekurangan-kekurangan

pada saat setelah dilakukan on the spot dilapangan. Dokumen dan

keterangan yang di berikan oleh calon nasabah ketika analisa pndahuluan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


38

akan dicocokkan dengan pada saat on the spot apakah ada kesesuaian dan

mengandung suatu kebenaran. Pada analisa lanjutan account officer akan

melakukan penerapan prinsip 5C (Character, Capacity, Capital, Collateral,

Condition of Economic) kepada calon debitur. Account officer akan

menggali bagaimana karakter calon nasabah. Bagaimana kemampuan

nasabah dalam mengelola usahanya, apakah usahanya lancar atau bahkan

tidak ada perkembangan. Melihat business record calon debitur dan

melakukan cross check kepada supplier dan buyer calon debitur.

Menganalisa dokumen debitur seperti neraca, laporan laba-rugi, struktur

permodalan, ratio-ratio keuntungan yang diperoleh seperti return on equity,

return on investment.

6. Keputusan Kredit

Hasil keputusan Komite Kredit bisa berupa menyetujui kredit yang diajukan

pengusul dan menolak kredit yang diusulkan. Kredit dinyatakan disetujui

apabila seluruh pejabat pemutus kredit menyetujui kredit yang diajukan oleh

pengusul. Apabila salah satu pejabat pemutus kredit tidak setuju dengan

kredit yang diajukan, maka kredit tersebut dianggap tidak disetujui oleh

Komite Kredit atau akan dilakuan tinjauan ulang terhadap kredit yang

diajukan tergantung syarat yang disampaikan oleh pejabat pemutus. Apabila

salah satu pejabat pemutus yang tidak menyetujui kredit yang diusulkan dan

mensyaratkan untuk perbaikan, maka akan diadakan komite ulang. Apabila

salah satu pejabat komite tersebut menolak, maka kredit tersebut dinyatakan

ditolak.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


39

7. Realisasi kredit

Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari diputuskannya kredit, maka sebelum

kredit dapat dicairkan calon debitur akan melakukan hal-hal berikut ini :

a. Penandatanganan perjanjian kredit (pihak bank diwakili oleh pemimpin

cabang/cabang pembantu)

b. Pengikatan agunan kredit dan akta legalitas lainnya dihadapan notaris

bank

c. Pembebanan biaya-biaya kredit ansuransi kredit/agunan/jiwa dan

sebagainya.

3.8 Proses Pemberian Kredit

1. Bank Sumut menerima dokumen permohonan kredit dari calon debitur,

selanjutkan account officer melakukan identifikasi pendahuluan dan

verifikasi terhadap kelengkapan dan legalitas dokumen permohonan kredit.

2. Account officer menerbitkan analisa pendahuluan kredit.

3. Memeriksa dan apabila menyetujui analisa pendahuluan.

4. Account officer akan menginput ADK (Arsip Data Komputer) calon debitur.

5. Apabila ADK calon debitur disetujui, selanjutnya account officer melakukan

analisa lanjutan dan Memorandum Pengusulan Kredit (MPK).

6. Pemimpin unit akan memeriksa MPK yang di buat oleh account officer serta

memeriksa legalitas usaha dan agunan yang telah ditaksasi.

7. Apabila MPK di tolak maka akan diterbirkan surat penolakan kepada calon

debitur, jika MPK di terima akan dilaksanakan realisasi kredit.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


40

8. Setelah perncairan maka dilakukan proses penginputan debitur ke sistem

online penjaminan.

3.9 Unsur C yang paling dominan dalam pemberian kredit

PT. Bank Sumut KCP USU dalam memberikan kredit kepada nasabah,

terlebih dahulu melakukan penilaian kepada calon debitur dengan menggunakan

prinsip analisis 5C (the five c’s of credit): (Character, Capacity, Capital,

Collateral, Condition of Economic). Unsur C yang paling dominan pada Bank

Sumut adalah character (watak). Character merupakan unsur yang paling

dominan bagi Bank Sumut sebab walaupun calon debitur tersebut cukup mampu

untuk menyelesaikan hutangnya, kalau tidak mempunyai itikad yang baik tentu

akan membawa kesulitan dan menimbulkan permasalahan bagi bank dikemudian

hari seperti timbulnya kredit bermasalah.Pemilihan character yang tepat juga

bertujuan untuk meminimalisir terjadinya resiko kredit yang kemungkinan akan

muncul pada saat kredit sedang berjalan.

Character calon debitur dapat dilihat dari 2 (dua) aspek yakni :

a. Aspek internal

Meliputi hal-hal yang langsung berkaitan dengan diri calon debitur

seperti faktor keturunan keluarga calon debitur, latar belakang

pendidikan, daftar riwayat hidup calon debitur.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


41

b. Aspek Eksternal

Meliputi hal-hal yang muncul dari luar diri calon debitur dan bisa

mempengaruhi perubahan sifat dan character calon debitur. Adapun

aspek eksternal antara lain faktor lingkungan baik itu lingkungan

kehidupan sosial, lingkungan pekerjaan maupun lingkungan pergaulan.

3.10 Pembinaan, Penyelamatan, dan Penyelesaian Kredit Bermasalah

Kredit bermasalah menggambarkan situasi dimana persetujuan

pengembalian kredit mengalami resiko kegagalan, bahkan menunjukkan kepada

bank akan memperoleh rugi yang potensial. Oleh karena itu, pendekatan praktis

bagi bank dalam pengelolaan kredit bermasalah didasarkan kepada premise,

bahwa lebih dini penentuan potensial problem loan akan lebih banyak peluang

atau alternatif koreksi dan prospek pencegahan kerugian bagi bank.

Menurut Rivai (2013:397) bahwa untuk mencapai tersebut diatas, pejabat

bank atau account officer harus mampu untuk:

1. Menentukan kredit bermasalah itu sendiri dengan melakukan

identifikasi sebab-sebab dari kredit bermasalah serta menemukannya;

2. Merumuskan strategi dan evaluasi berbagai pilihan yang ada dan

melakukan pendekatan/pembicaraan dengan debitur

3. Mengidentifikasi dan memanipulasi biaya-biaya problem loan

danmemperkecil tanggung jawab, kemudian lakukan atau

implementasikan problem loan strategy.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


42

Pengelolaan kredit bermasalah harus dilakukan secara sistematis dengan

biaya yang seefisien dan hasil yang seoptimal mungkin. Kegiatan bank dalam

menanggulangi kredit bermasalah dikelompokkan menjadi sebagai berikut:

1. Pembinaan, yaitu upaya yang dilakukan dalam pengelolaan kredit agar

dapat diperoleh hasil yang optimal sesuai dengan tujuan dari

pemberian kredit tersebut. Tindakan yang dapat digolongkan kedalam

upaya ini adalah penagihan oleh petugas bank.

2. Penyelamatan, yaitu upaya yang dilakukan didalam pengelolaan kredit

bermasalah yang masih mempunyai prospek didalam usahanya dengan

tujuan untuk meminimalkan kemungkinan timbulnya kerugian bagi

bank, menyelamatkan kembali kredit yang ada agar menjadi lancar,

serta usaha-usaha lainnya yang ditujukan untuk memperbaiki kualitas

usaha debitur. Tindakan yang dapat digolongkan kedalam upaya ini

adalah:

a. Rescheduling

b. Reconditioning

c. Restructuring

d. Bimbingan manajemen

e. Penyertaan bank

3. Penyelesaian, yaitu upaya yang dilakukan bank untuk menyelesaikan

kredit bermasalah yang tidak mempunyai prospek setelah upaya-upaya

pembinaan dan penyelamatan ternyata tidak mungkin dilakukan lagi

dengan tujuan mencegah risiko bank yang semakin besar, serta

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


43

mendapatkan pelunasan kembali atas kredit tersebut dari debitur

dengan berbagai upaya yang dapat ditempuh oleh bank.

Tindakan yang dapat digolongkan kedalam upaya ini adalah:

a. Subrogasi

b. Novasi

c. Penebusan jaminan

d. Kompensasi

e. Likuidasi

f. Keringanan tunggakan bunga, denda dan ongkos

Pengertian sistematis dalam penyelesaian kredit bermasalah ialah bahwa

debitur yang sudah berada pada tahap penyelesaian, tidak dimungkinkan lagi

untuk diberi tindakan yang tergolong kepada penyelamatan atau pembinaan,

kecuali dengan pertimbangan yang sangat hati-hati dan selektif.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Dari hasil pembahasan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa :

1. Penerapan prinsip 5C (Character, Capacity, Capital, Collateral, Condition

of Economic) pada PT. Bank Sumut KCP USU sudah dilakukan dengan

baik, karena dalam pengambilan keputusan kredit PT. Bank Sumut KCP

USU lebih menekankan prinsip Character, Collateral, dan Capital,

sedangkan prinsip lainnya yaitu Capacity, dan Condition of Economy

digunakan sebagai pendukung untuk menguatkan data calon debitur. Prinsip

Character lebih diutamakan oleh PT. Bank Sumut KCP USU dalam

mengambil keputusan kredit, karena prinsip ini berperan penting dalam

menilai calon nasabah.

2. Analisis kredit yang dilakukan PT. Bank Sumut KCP USU meliputi

Character, Capacity, Capital, Collateral, dan Condition of Economic.

Aspek- aspek yang dinilai dalam analisis kredit adalah aspek yuridis/hukum,

aspek pemasaran, aspek keuangan, aspek teknis/operasi, aspek sosial

ekonomi dan aspek amdal. Tujuan analisis ini adalah agar bank yakin bahwa

kredit yang diberikan benar-benar aman.

3. Unsur C yang paling dominan pada PT. Bank Sumut KCP USU adalah

Character (watak). Character merupakan unsur yang paling dominan bagi

Bank Sumut sebab walaupun calon debitur tersebut cukup mampu untuk

44
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
menyelesaikan hutangnya, kalau tidak mempunyai itikad yang baik tentu

akan membawa kesulitan dan menimbulkan permasalahan bagi bank di

kemudian hari seperti timbulnya kredit bermasalah. Pemilihan character

yang tepat juga bertujuan untuk meminimalisir terjadinya resiko kredit yang

kemungkinan akan muncul pada saat kredit sedang berjalan.

4.2 Saran

1. Diharapkan PT. Bank dapat mempertahankan penerapan prinsip kehati-

hatian dalam proses pemberian kredit khususnya penerapan prinsip 5C.

Dimana prinsip 5C sangat membantu dalam memberikan gambaran tentang

kinerja calon-calon debitur yang akan mengajukan kredit dan menilai semua

aspek yang berhubungan dengan pengajuan kredit serta berguna dalam

mengurangi kredit macet.

2. Sebaiknya PT. Bank Sumut KCP USU lebih mengenali karakter calon

nasabahnya, dimana character juga memperlihatkan komitmen debitur

dalam berbisnis serta dapat meminimalisir resiko kredit macet yang terjadi

pada PT. Bank Sumut KCP USU.

3. Pengelolaan kredit bermasalah harus dilakukan secara sistematis dengan

biaya yang efisien dan hasil yang seoptimal mungkin, dengan melakukan

pembinaan dan penyelamatan, serta penyelesaian. Upaya penyelesaian

dilakukan setelah pembinaan dan penyelamatan, serta untuk mendapatkan

pelunasan kembali atas kredit tersebut dari debitur dengan berbagai upaya

yang ditempuh oleh bank, untuk kemajuan PT. Bank Sumut KCP USU.

45
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Thamrin dan Francis Tantri. 2013. Bank dan Lembaga Keuangan.
Jakarta: Rajawali Pers.
Darmawi, Herman. 2014. Manajemen Perbankan. Jakarta: Bumi Aksara.
Firdaus, Rachmat dan Maya Ariyanti. 2009. Manajemen Perkreditan Bank
Umum: Teori, Masalah, Kebijakan dan Aplikasi Lengkap dengan
AnalisisKredit. Bandung: Alfabeta.
Hasibuan, Melayu S.P, 2009. Dasar-dasar perbankan. Jakarta: Bumi Aksara.
Ikatan Bankir Indonesia, 2014. Memahami Audit Intern Bank: Modul Sertifikasi
Bidang Audit Intern Bank Kulifikasi IV Untuk Auditor. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama.
Ismail. 2010. Manajemen Perbankan: Dari Teori Menuju Aplikasi. Jakarta:
Kencana.
Kasmir. 2012. Manajemen Perbankan. Edisi Revisi. Jakarta: Rajawali Pers.
Rivai, Veithzal dkk. 2013. Commercial Bank Management: Manajemen
Perbankan dari Teori ke Praktik. Jakarta: Rajawali Pers.
Triadaru, Sigit. 2009. Faktor Permintaan atau Penawaran Kredit. Jakarta: Salemba
Empat.
Widoyono, Tri. 2009. Agunan Kredit dalam Financial Engineering. Jakarta:
Ghalia Indonesia.
www.banksumut.com/1 Mei 2018/19.00
www.medan.tribunnews.com/1 Mei 2018/20.00

46
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Anda mungkin juga menyukai