Anda di halaman 1dari 59

TUGAS AKHIR

SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL DALAM MENINGKATKAN


KINERJA PERUSAHAAN PADA
PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGKITAN
SUMATERA BAGIAN UTARA

OLEH :

RIFANI AYYASI
162102005

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan pada


Program Diploma III Akuntansi

PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2019

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas berkah dan rahmat dan karunia-

Nya yang telah memberikan pengetahuan, pengalaman, kekuatan dan kesempatan

kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini yang berjudul

“Sistem Pengendalian Internal dalam Meningkatkan Kinerja Perusahaan

pada PT. PLN (Persero) Unit Induk Pembangkitan Sumatera Bagian Utara”.

Tugas Akhir ini merupakan syarat wajib bagi setiap mahasiswa agar dapat

menyelesaikan Program Studi Diploma III Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Dalam penyusunan Tugas Akhir ini, penulis mendapat banyak bimbingan

dan arahan dari berbagai pihak sehingga pada kesempatan ini penulis ingin

mengucaokan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ramli SE, MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Mutia Ismail, SE, MM, Ak, selaku Ketua Program Studi Diploma III

Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Abdillah Arief Nasution selaku Sekretaris Program Studi Diploma

III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Yeti Meliany Lubis, SE, MSi, Ak, CA, selaku Dosen Pembimbing

yang selalu memberikan saran-saran serta petunjuk dan bimbingan kepada

Penulis.

Universitas Sumatera Utara


5. Ibu Dra. Nurzaimah, MM, Ak., CA selaku Dosen Penguji yang selalu

memberikan saran-saran serta petunjuk kepada Penulis.

6. Seluruh Dosen Pengajar dan Pegawai di Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Sumatera Utara.

7. Teristimewa kepada kedua orang tua penulis, yaitu Ayahanda tercinta Giri

Kurnianto Harahap dan Ibunda tercinta Esra Yunila serta yang telah

memberikan segalanya kepada penulis, dari kasih sayang, perhatian

pengorbanan serta dorongan semangat sehingga penulis dapat

menyelesaikan pendidikan pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Sumatera Utara dan doa yang tiada hentinya kepada penulis dengan tulus

dan ikhlas.

8. Kepada kakak dan adik tersayang yang selalu membantu dan mensuport

penulis selama pengerjaan Tugas Akhir ini hingga selesai. Terima kasih

karena selalu setia mendengar keluh kesah Penulis disaat – saat Penulis

membutuhkan saran-saran dan masukan.

9. Sahabat - sahabat seperjuangan, Bella Sintya, Indri Novalia, Reisa Amini

Novia Putri, Syafrina Novi Elvira, Winda Sari, dan Yolanda Vadilah.

Penulis sangat bersyukur atas kesempatan untuk bekerja sama dari awal

perkuliahan ini bersama kalian. Terima kasih untuk semua canda tawa,

kerja sama, dan dukungan yang saling kita berikan kepada satu sama lain

dalam pembuatan Tugas Akhir ini.

10. Buat teman – teman seangkatan yang tidak bisa penulis sebutkan satu

persatu namanya. Terima kasih banyak karena selama ini kita menjalani

ii

Universitas Sumatera Utara


pendidikan bersama dan juga banyak pengalaman-pengalaman yang kita

lewati bersama sehingga membentuk kepribadian kita seperti sekarang.

Atas bantuan dan dorongan tersebut, penulis hanya bisa berdoa

semoga amal baik yang telah diberikan kiranya dibalas oleh Allah SWT,

dan penulis berharap semoga Tugas Akhir ini bermanfaat bagi semua

pihak.

Medan, .....April2019
Penulis

Rifani Ayyasi
NIM. 162102005

iii

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................... i


DAFTAR ISI .............................................................................................. iv
DAFTAR TABEL...................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. vii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. viii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ....................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................. 3
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian .............................................. 3
a. Tujuan Penelitian ............................................................ 3
b. Manfaat Penelitian .......................................................... 3
1.4 Rencana Penulisan ................................................................. 4
a. Jadwal Survey / Observasi .............................................. 4
b. Rencana Isi...................................................................... 5

BAB II PT. PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGKITAN


SUMATERA BAGIAN UTARA
2.1 Sejarah Ringkas ..................................................................... 7
a. Visi dan Misi ................................................................... 9
b. Logo dan Makna Perusahaan .......................................... 10
2.2 Struktur Organisasi ................................................................ 13
2.3 Job Description ...................................................................... 15
2.4 Jaringan Usaha ....................................................................... 22
2.5 Kinerja Terkini....................................................................... 23
2.6 Rencana Kegiatan .................................................................. 25

BAB III SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL DALAM


MENINGKATKAN KINERJA PERUSAHAAN PADA
PT. PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGKITAN
SUMATERA BAGIAN UTARA
3.1 Sistem..................................................................................... 26
3.2 Sistem Pengendalian Internal................................................. 27
3.3 Peran dan Tanggung Jawab ................................................... 29
3.4 Kinerja Perusahaan ................................................................ 31
3.5 Pertanyaan Mengenai Sistem Pengendalian Internal dalam
Meningkatkan Kinerja Perusahaan ....................................... 33
3.6 Rumus Perhitungan ................................................................ 38
a. Perhitungan Variabel Pengendalian Internal (X) ............ 39
b. Perhitungan Variabel Kinerja Perusahaan (Y)................ 40

iv

Universitas Sumatera Utara


BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan ............................................................................ 43
4.2 Saran ...................................................................................... 44

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 46


LAMPIRAN ............................................................................................... 47

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

1.1 Jadwal Survey/Observasi dan Penyusunan Tugas Akhir ........... 4


3.1 Pengendalian Internal ................................................................. 31
3.2 Kinerja Perusahaan ..................................................................... 33
3.3 Bobot Nilai .................................................................................. 38
3.4 Persentase Nilai ........................................................................... 38
3.5 Perhitungan Variabel Pengendalian Internal .............................. 39
3.6 Perhitungan Variabel Pengendalian Internal .............................. 39
3.7 Perhitungan Variabel Pengendalian Internal .............................. 40
3.8 Perhitungan Variabel Pengendalian Internal .............................. 40
3.9 Perhitungan Variabel Kinerja Perusahaan .................................. 40
3.10 Perhitungan Variabel Kinerja Perusahaan .................................. 41
3.11 Perhitungan Variabel Kinerja Perusahaan .................................. 41
3.12 Perhitungan Variabel Kinerja Perusahaan .................................. 41

vi

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman

2.1 Logo PT. PLN (Persero) ................................................... 11


2.2 Bagan Struktur Organisasi PT. PLN (Persero) Unit Induk
Pembangkitan Sumatera Bagian Utara ...................................... 14

vii

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR LAMPIRAN

No. Tabel Judul Halaman

1 Surat Izin Riset ....................................................................... 47

viii

Universitas Sumatera Utara


1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Bersaing dalam dunia bisnis pada era sekarang dirasakan sangat

ketat, karena itu perusahaan diharapkan memiliki kemampuan yang kuat

diberbagai bidang yaitu keuangan, pemasaran, operasional, dan bidang

sumber daya manusia. Berbagai perusahaan berlomba-lomba

meningkatkan kualitas dan kuantitas yang dimiliki agar mampu bertahan,

tidak terkecuali pada PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangkitan

Sumatera Bagian Utara. Salah satu hal yang bisa dilakukan PT PLN

(Persero) Unit Induk Pembangkitan Sumatera Bagian Utara agar

operasional yang dilakukan dapat berjalan sesuai dengan tujuan adalah

dengan menerapkan pengendalian internal yang baik. PT PLN (Persero)

Unit Induk Pembangkitan Sumatera Bagian Utara sebaiknya mamantau

seluruh kegiatan operasionalnya.

Penilaian kinerja pada PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangkitan

Sumatera Bagian Utara sangatlah penting dilakukan agar dapat

meningkatkan kualitas perusahaan. Penilaian kinerja tersebut digunakan

untuk menilai keberhasilan kinerja sebuah perusahaan dalam menjalankan

aktivitas perusahaan itu. Selain itu kinerja perusahaan digunakan untuk

mengevaluasi kinerja pada periode-periode sebelumnya, agar dapat

dilakukan sebagai dasar penyusunan strategi untuk meningkatkan kinerja

perusahaan pada periode selanjutnya. Hal yang paling penting dalam

Universitas Sumatera Utara


2

perusahaan menentukan kebijakan di tingkat manajemen adalah

memberikan perhatian terhadap sumber daya manusia (SDM). Karena

manusia menjadi faktor utama dalam setiap kegiatan perusahaan.

Perhatian tersebut dapat berupa peningkatan skill atau kemampuan dengan

cara pelatihan, pembekalan studi lanjut maupun pemberian balas jasa yang

layak. Apabila karyawan perusahaan memperoleh imbalan jasa yang layak

dan pantas untuk diterima, maka kemungkinan untuk terjadi kecurangan

maupun perlawanan – perlawanan terhadap perusahaan semakin kecil.

PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangkitan Sumatera Bagian

Utara sebaiknya memantau seluruh kegiatan operasional perusahaannya

dan untuk membantu memantau kegiatan – kegiatan tersebut, yaitu dengan

sebuah pengendalian internal. Pengendalian internal itu sangat penting,

antara lain untuk memberikan perlindungan bagi entitas terhadap

kelemahan kayawan serta mengurangi kemungkinan kesalahan dan

tindakan yang tidak sesuai dengan aturan. Penerapan pengendalian internal

yang baik membuat suatu perusahaan lebih mudah dalam pencapaian

tujuannya. Proses pengendalian dilakukan oleh pemimpin (manajer)

dengan penentuan tujuan dan strategi, pelaksanaan dan pengukuran serta

analisis prestasi dan penghargaan.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan

pembahasan di PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangkitan Sumatera

Bagian Utara untuk penyusunan tugas akhir dengan judul “SISTEM

PENGENDALIAN INTERNAL DALAM MENINGKATKAN

Universitas Sumatera Utara


3

KINERJA PERUSAHAAN PADA PT PLN (PERSERO) UNIT

INDUK PEMBANGKITAN SUMATERA BAGIAN UTARA”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka perumusan

dari masalah ini adalah: “Bagaimana sistem pengendalian internal dalam

meningkatkan kinerja perusahaan pada PT.PLN (Persero) Unit Induk

Pembangkitan Sumatera Bagian Utara?”

1.3 Tujuan dan Manfaat

a. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dengan adanya penelitian ini

secara umum adalah : “Untuk mengetahui bagaimana sistem

pengendalian internal terhadap kinerja perusahaan pada PT PLN

(Persero) Unit Induk Pembangkitan Sumatera Bagian Utara?”

b. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan oleh penulis dengan adanya penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Bagi PT.PLN (Persero) Unit Induk Pembangkitan Sumatera

Bagian Utara

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi dan

evaluasi mengenai pentingnya pengendalian internal terhadap

kinerja perusahaan.

Universitas Sumatera Utara


4

2. Bagi peneliti

Dapat menambah pengetahuan dan wawasan mengenai sistem

pengendalian internal dalam meningkatkan kinerja perusahaan.

3. Bagi akademis

Penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi yang

berhubungan dengan penelitian selanjutnya.

1.4 Rencana Penulisan

a. Jadwal Survey / Observasi

Penelitian ini dilakukan di PT PLN (Persero) Unit Induk

Pembangkitan Sumatera Bagian Utara.

Tabel 1.1
Jadwal Survey/Observasi dan Penyusunan Tugas Akhir
Maret April
No. Kegiatan
II III IV I II III

1. Pengesahan tugas akhir

2. Pengeluaran judul

3. Permohonan izin riset

4. Penunjukan dosen pembimbing

5. Pengumpulan data

6. Penyusunan tugas akhir

7. Bimbingan tugas akhir

8. Penyelesaian tugas akhir

Universitas Sumatera Utara


5

b. Rencana Isi

Rencana isi berisi suatu perincian sederhana mengenai isi

dari masing-masing bab dalam tugas akhir ini yang disusun secara

sistematis sehingga uraian dapat lebih terarah. Untuk itu peneliti

membagi pokok pembahasan dalam empat (4) bab, dimana setiap

bab saling berkaitan. Hal ini sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan

pembuatan tugas akhir yang telah ditetapkan bahwa susunan tugas

akhir harus praktis dan sistematis. Oleh karena itu, laporan

penelitian tugas akhir ini disusun sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini menerangkan tentang latar belakang

masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat

penelitian, dan rencana penulisan.

BAB II : PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK

PEMBANGKITAN SUMATERA BAGIAN

UTARA

Bab ini membahas tentang sejarah ringkas, struktur

organisasi, job description, jaringan usaha, kinerja

usaha terkini, dan rencana usaha.

BAB III : SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL

DALAM MENINGKATKAN KINERJA

PERUSAHAAN PADA PT PLN (PERSERO)

Universitas Sumatera Utara


6

UNIT INDUK PEMBANGKITAN SUMATERA

BAGIAN UTARA

Dalam bab ini, peneliti akan menguraikan hasil

penelitian sesuai dengan tema yang dipilih

berdasarkan bidang studi mahasiswa dan penulis

akan mencoba menguraikan Pengertian Sistem,

Pengertian Pengendalian Internal, Sistem

Pengendalian Internal, Pengertian Kinerja

Perusahaan, dan Sistem Pengendalian Internal

terhadap Kinerja Perusahaan pada PT PLN (Persero)

Unit Induk Pembangkitan Sumatera Bagian Utara.

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini membahas tentang kesimpulan dan

saran yang merupakan inti dari pembahasan

penelitian dan yang dapat dijadikan sebagai bahan

pertimbangan dan evaluasi di masa yang akan

datang.

Universitas Sumatera Utara


BAB II

PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGKITAN SUMATERA

BAGIAN UTARA

2.1 Sejarah Ringkas

Penyediaan tenaga listrik di Indonesia dimulai sejak didirikannya

beberapa perusahaan milik swasta Belanda di berbagai daerah setelah

Indonesia merdeka, yakni pada tanggal 27 Oktober 1945 dengan sebutan

Jawatan Listrik dan Gas dibawah Departemen Pekerjaan Umum dan

Tenaga.

Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 1972 mempertegas kedudukan

PLN sebagai Perusahaan Umum Listrik Negara dengan hak, wewenang

dan tanggung jawab untuk membangkitkan, menyalurkan dan

mendistribusikan listrik ke seluruh Indonesia. Kemudian disusul dengan

Keputusan Menteri PUTL No. 013/PRT/73 yang menetapkan perubahan

PLN dari Perusahaan Umum Listrik Negara menjadi PERUM, sebagai

satu-satunya Perusahan Negara yang dibentuk oleh Pemerintah untuk

membangkitkan atau menyalurkan dan mendistribusikan tenaga listrik di

seluruh Indonesia. Untuk mengenang peristiwa ambil alih itu maka dengan

Penetapan Pemerintah No. 1 s/d 45 ditetapkan tanggal 27 Oktober sebagai

hari listrik nasional. Sejarah membuktikan bahwa dalam suasana yang

semangkin memburuk dalam hubngan Indonesia-Belanda pada tanggal 3

Oktober 1953 keluar Surat Keputusan Presiden No. 163 yang memuat

ketentuan nasionalisasi Perusahaan milik swasta Belanda sebagai

Universitas Sumatera Utara


8

perwujudan pasal 33 ayat (2) UUD 1945. Sejak tahun 1955 di Medan

berdiri Perusahaan Listrik Negara Distribusi Cabang SUMUT (Sumatera

Timur dan Tapanuli) yang mulai dikepalai R. Sukarno (merangkap kepala

di Aceh) dan tahun 1959 dikepalai oleh Ahmad Syaifullah. Setelah BPU

PLN berdiri dengan SK Menteri PPUT No. 16/1/120 tanggal 20 Mei 1961,

maka organisasi kelistrikan diubah. SUMUT, ACEH, SUMBAR, RIAU

menjadi PLN Eksploitasi. Tahun 1965 BPU PLN dibubarkan dengan

Peraturan Menteri No. 9/PRT/1964 dan Peraturan Menteri No.

1/PRT/1965 menetapkan pembagian daerah kerja PLN menjadi 15

kesatuan daerah eksploitasi I.

Kemudian dikeluarkan Keputusan Direksi PLN No. KPTS

009/DIR PLN/66 tanggal 14 April 1966 , PLN eksploitasi I dibagi menjadi

4 cabang dan satu sektor yaitu Cabang Medan, Binjai, Sibolga, Pematang

Siantar (berkedudukan di Tebing Tinggi). Peraturan Pemerintah No. 8

tahun 1972 mempertegas kedudukan PLN sebagai Perusahaan Umum

Listrik Negara dengan hak, wewenang dan tanggung jawab

membangkitkan, menyalurkan dan mendistribusikan tenaga listrik ke

seluruh wilayah Republik Indonesia. PLN eksploitasi I SUMUT dirubah

menjadi PLN eksploitasi II SUMUT.

Kemudian dikeluarkan Keputusan Direksi PLN No.

178.K/010/DIR/2004 tanggal 24 Agustus 2004 tentang organisasi, PT PLN

(Persero) Pembangkitan dan Penyaluran berubah menjadi PT PLN

(Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara (PLN KITSBU).

Universitas Sumatera Utara


9

Saat ini PLN UIKSBU memiliki 7 unit Pelaksana Pembangkitan,

yaitu UPL Belawan, UPHK Medan, UPDK Pandan, UPDK Pekanbaru,

UPK Nagan Raya, dan UPK Pangkalan Susu dengan total kapasitas

terpasang 3166 MW. Selain pembangkit di atas, terdapat pembangkit-

pembangkit di lingkungan KITSBU yang pengelolaannya menggunakan

sistem kontrak OM (Operation & Maintenance) dan pembangkit sewa.

a. Visi dan Misi

a. Visi PLN KITSBU ialah :

“Diakui sebagai Pengelola Pembangkit Listrik Kelas Dunia yang

Bertumbuh Kembang, Unggul dan Terpercaya dengan Bertumpu

pada Potensi Insani.”

b. Misi PLN KITSBU ialah :

1) Menjalankan usaha pembangkitan energi listrik efisien, andal, dan

berwawasan lingkungan.

2) Menerepkan tata kelola pembangkit kelas dunia dengan metode

best practice.

3) Mengembangkan SDM serta menjadikan budaya perusahaan

sebagai tuntunan dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab.

c. Nilai - Nilai

Saling Percaya, Integritas, Peduli, dan Pembelajar

1) Saling percaya merupakan suasana saling menghargai dan terbuka

yang dilandasi oleh keyakinan akan integritas, itikad baik, dan

Universitas Sumatera Utara


10

kompetensi dari pihak-pihak yang saling berhubungan dengan

penyelenggaraan praktek bisnis yang bersih dan etikal.

2) Integritas merupakan wujud dari sikap yang secara konsisten

menunjukkan kejujuran, keselarasan antara perkataan dan

perbuatan, dan rasa tanggung jawab terhadap pengelolaan

perusahaan dan pemanfaatan kekayaan perusahaan untuk

kepentingan jangka pendek dan jangka panjang, serta

tanggungjawab terhadap semua pihak yang berkepentingan.

3) Peduli adalah cerminan niat untuk menjaga dan memelihara

kualitas kehidupan kerja yang dirasakan anggota perusahaan,

pihak-pihak yang berkepentingan dalam rangka bertumbuh

kembang bersama, dengan dijiwai kepekaan tiap permasalahan

yang dihadapi perusahaan serta mencari solusi yang tepat.

4) Pembelajar adalah sikap untuk selalu berani mempertanyakan

kembali sistem dan praktik pembangunan, manajemen dan operasi,

serta berusaha menguasai perkembangan ilmu dan teknologi

mutaktor demi pembaharuan perusahaan secara berkelanjutan.

b. Logo dan Makna Perusahaan

Logo atau lambang adalah suatu tanda, seperti lukisan, dan lencana

yang dibuat oleh setiap pribadi atau organisasi yang mempunyai arti atau

maksud tertentu. Pada umumnya logo yang menjadi lambang perusahaan

mempunyai makna. Bentuk dari logo itu sendiri tergantung dari

Universitas Sumatera Utara


11

kebijakan perusahaan dan sesuai dengan apa yang menjadi tugas

perusahaan tersebut.

PT PLN (Persero) sebagaiman perusahaan lainnya juga memiliki logo

sebagai ciri perusahaan tersebut. Logo tersebut dapat berarti mewakili

produk PT PLN (Persero) yaitu menjual arus listrik kepada masyarakat.

Bentuk dari Logo PT PLN (Persero) adalah sebagai berikut :

Gambar 2.1

Makna dari logo PT PLN (Persero) adalah sebagai berikut :

a. Bidang Persegi Panjang Vertikal

Menjadi bidang dasar bagi elemen-elemen lambang lainnya,

melambangkan bahwa PT PLN (Persero) merupakan wadah atau

organisasi yang terorganisir dengan sempurna. Berwarna kuning untuk

menggambarkan pencerahan, seperti yang diharapkan PLN bahwa

Universitas Sumatera Utara


12

listrik mampu menciptakan pencerahan bagi kehidupan masyarakat.

Kuning melambangkan semangat yang menyala - nyala yang dimiliki

tiap insan yang berkarya di perusahaan ini.

b. Petir atau Kilat

Melambangkan tenaga listrik yang terkandung di dalamnya sebagai

produk jasa utama yang dihasilkan oleh perusahaan . Selain itu petir

pun mengartikan kerja cepat dan tepat para insan PT PLN (Persero)

dalam memberikan solusi terbaik bagi para pelanggannya. Warnanya

yang merah melambangkan kedewasaan PLN sebagai perusahaan

listrik pertama di Indonesia dan kedinamisan gerak laju perusahaan

beserta tiap insan perusahaan serta keberanian dalam menghadapi

tantangan perkembangan jaman.

c. Tiga Gelombang

Memiliki arti gaya rambat energi listrik yang dialirkan oleh tiga

bidang usaha utama yang digeluti perusahaan yaitu pembangkitan,

penyaluran dan distribusi yang seiring sejalan dengan kerja keras para

insan PT PLN (Persero) guna memberikan layanan terbaik bagi

pelanggannya. Diberi warna biru untuk menampilkan kesan konstan

(sesuatu yang tetap) seperti halnya listrik yang tetap diperlukan dalam

kehidupan manusia. Disamping itu biru juga melambangkan keandalan

yang dimiliki insan – insan perusahaan dalam memberikan layanan

terbaik bagi para pelanggannya.

Universitas Sumatera Utara


13

2.2 Struktur Organisasi

Struktur organisasi adalah bentuk mencapai tujuan atas dasar

kerjasama yang mempunyai bentuk susunan secara jelas dan format

merumuskan bidang tugasnya masing – masing untuk menegaskan

hubungan yang satu dengan yang lain.

Universitas Sumatera Utara


14

Gambar 2.2
Bagan Struktur Organisasi PT. PLN (Persero) Unit Induk Pembangkitan SUMBAGUTSumber : PT. PLN (Persero) Unit Induk
Pembangkitan SUMBAGUT

Universitas Sumatera Utara


15

2.3 Job Description

Uraian Pekerjaan (Job Description) adalah suatu catatan penting

yang menjelaskan tentang suatu tugas, wewenang dan tanggung jawab

suatu jabatan.

Berikut adalah job description pada PT PLN (Persero) Unit Induk

Pembangkitan Sumatera Bagian Utara :

1. General Manager

Tugas General Manager pada PT PLN (Persero) Unit Induk

Pembangkitan Sumatera Bagian Utara yaitu jabatan yang bertanggung

jawab untuk memastikan berjalannya kegiatan operasional pembangkit

dengan mengoptimalkan sumber daya yang tersedia secara efisien,

efektif, dan sinergis.

2. Manajer Enjinering

Manajer Enjinering bertugas memastikan berjalannya kegiatan

Enjinering yang dapat menunjang kinerja Operasi dan pemeliharaan

serta memastikan ketersediaan spare part tepat waktu, kualitas dan

biaya.

3. Manajer Produksi

Manajer Produksi bertugas bertanggung jawab atas perencanaan

operasi dan pemeliharaan, pengadaan dan pengendalian bahan bakar

serta inventory, pembinaan operasi dan pemeliharaan keselamatan

ketenagalistrikan, pencapaian target produksi tenaga listrik dengan

efisiensi mutu pembangkit.

Universitas Sumatera Utara


16

4. Manajer Keuangan

Manajer Keuangan bertugas bertanggung jawab menjamin

terlaksananya pengelolaan manajemen keuangan yang mencakup

perencanaan, penyediaan dan pengendalian anggaran investasi dan

operasi, aliran kas pendapatan, aliran kas pembiayaan dan

terselenggaranya laporan keuangan sesuai dengan kaidah perusahaan

dan prinsip – prinsip akuntansi yang berlaku sehingga mampu

mencapai efektifitas pengelolaan keuangan.

5. Manajer SDM dan Umum

Manajer SDM dan Umum bertugas bertanggung jawab menjamin

terlaksananya pengelolaan sumber daya manusia melalui

pengembangan organisasi, pengembangan SDM, remunerasi dan

hubungan industrial untuk mendukung kelancaran kerja organisasi.

6. Pejabat Perencana Pengadaan

Pejabat Perencana Pengadaan bertanggung jawab terhadap proses

perencanaan pengadaan dan melaporkan kepada pengguna barang dan

jasa.

7. Sub Bidang Operasi Aplikasi Teknologi Informasi

Sub Bidang Operasi Aplikasi Teknologi Informasi bertugas

bertanggung jawab beroperasinya sistem – sistem aplikasi serta

menjaga terpeliharanya sistem aplikasi, dan menyiapkan

pengembangan sistem aplikasi sesuai kebutuhan perusahaan

Universitas Sumatera Utara


17

8. Deputi Manajer Administrasi Umum dan Fasilitas

Deputi Manajer Administrasi Umum dan Fasilitas bertugas

bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan pengelolaan administrasi

umum (kesekretariatan, umum, dan rumah tangga), pengelolaan

fasilitas kantor, assets non instalasi dan sarana kerja serta keamanan

dan k3 untuk kelancaran pelaksanaan operasional perusahaan.

9. Deputi Manajer Pemeliharaan Pembangkit

Deputi Manajer Pemeliharaan Pembangkit bertugas memantau,

menganalisa dan mengevaluasi kegiatan pemeliharaan, merencanakan

strategi kegiatan pemeliharaan serta menetapkan SOP pemeliharaan

pembangkitan.

10. Deputi Manajer Perencanaan dan Evaluasi Kerja

Deputi Manajer Perencanaan dan Evaluasi Kerja bertugas menyusun

rencana dan evaluasi kinerja pegusahaan pembangkit, menyusun

rencana dan evaluasi pengelolaan assets serta menyusun rencana dan

evaluasi manajemen.

11. Sub Senior Officer II / Officer / Assistant Officer Administrasi

Sub Senior Officer II / Officer / Assistant Officer Administrasi

bertugas menyusun agenda kegiatan kerja internal dan eksternal,

menerima dan mendistribusikan surat sesuai dengan TLSK dan

menyusun bahan presentasi sesuai dengan kebutuhan.

Universitas Sumatera Utara


18

12. Sub Senior Specialist I / Senior Specialist II Quality Assurance

Sub Senior Specialist I / Senior Specialist II Quality Assurance

berfungsi merancang program kerja pengendalian dan pengembangan

manajemen assets sesuai program kerja perusahaan, menyusun

langkah perbaikan melalui konsultasi konsultasi dan supervisor

manajemen keuangan, manajemen teknik, dan manajemen SDM sesuai

program kerja perusahaan.

13. Sub Senior Specialist I / Senior Specialist II Manajemen Mutu

Sub Senior Specialist I / Senior Specialist II Manajemen Mutu

bertugas mengkoordinasikan dan mengevaluasi proses bisnis di Unit

Induk sesuai sistem Manajemen Mutu yang ditetapkan, merencanakan

Audit sistem Manajemen Mutu Unit Induk.

14. Sub Senior Specialist II / Analyst Analisa dan Evaluasi Pengusahaan

Sub Senior Specialist II / Analyst Analisa dan Evaluasi Pengusahaan

bertugas melakukan kajian, analisa dan evaluasi pengusahaan sistem

penyediaan tenaga listrik dan melakukan analisa financial kelayakan

investasi untuk pengembangan pengusahaan perusahaan.

15. Sub Senior Engineer II / Engineer Analisa dan Evaluasi Permanfaatan

Energi Primer

Sub Senior Engineer II / Engineer Analisa dan Evaluasi Permanfaatan

Energi Primer bertugas menganalisis penggunaan energi primer

disemua unit pembangkit dan mengevaluasi laporan penggunaan /

pemanfaatan setiap energi primer untuk unit pembangkit.

Universitas Sumatera Utara


19

16. Deputi Manajer Perencanaan dan Evaluasi Kinerja Pengusahaan dan

Pembangkit

Deputi Manajer Perencanaan dan Evaluasi Kinerja Pengusahaan dan

Pembangkit bertugas menyusun rencana dan evaluasi operasi dan

pemeliharaan pembangkit serta merencanakan dan menetapkan strategi

Pemeliharaan yang Efisien, optimal dan efektif.

17. Deputi Manajer Pemeliharaan Pembangkit

Deputi Manajer Pemeliharaan Pembangkit bertugas menjamin

keandalan pembangkit untuk mendukung pencapaian target produksi

pembangkit dan merencanakan serta menetapkan strategi Pemeliharaan

yang Efisien, optimal dan efektif dan menetapkan SOP Pemeliharan

Pembangkit.

18. Deputi Manajer Operasi Pembangkit

Deputi Manajer Operasi Pembangkit bertugas menjamin pencapaian

target produksi pembangkit bulanan dan tahunan, mengevaluasi dan

menetapkan scedule (jadwal) operasi dan pemeliharaan pembangkit

agar berjalan optimal guna menjaga keandalan sistem.

19. Sub Senior Specialist I / Senior Specialist II Manajemen Risiko

Fungsional

Sub Senior Specialist I / Senior Specialist II Manajemen Risiko

Fungsional bertugas menyusun peta risiko (Enterprise Risk Map) dan

menyusun identifikasi risiko.

Universitas Sumatera Utara


20

20. Deputi Manajer Anggaran dan Keuangan

Deputi Manajer Anggaran dan Keuangan bertugas mengkoordinasikan

penyusunan Anggaran Perusahaan (RKAP) untuk ditetapkan oleh PLN

Pusat dan mengkoordinasikan usulan target kinerja keuangan untuk

ditetapkan oleh PLN Pusat Menganalisis dan mengkoordinasikan

penetapan Alokasi Anggaran Operasi dan Investasi serta Cash Budget

untuk kantor Induk dan Unit Pelaksana.

21. Deputi Manajer Logistik dan Energi Primer

Deputi Manajer Logistik dan Energi Primer bertugas untuk memantau

dan mengendalikan kontrak agar sesuai dengan Quality Quantity Cost

Delivery and Source (QCDS) yang dipersyaratkan serta Memantau

koordinir pelaksanaan inventarisasi (Stock Opname) material bekas

pemeliharaan gudang (Cek Fisik).

22. Deputi Manajer Akuntansi

Deputi Manajer Akuntansi bertugas mengkoordinasikan penyusunan

Laporan Keuangan Konsolidasi serta mengidentifikasi dan

memverifikasi transaksi sesuai standar akuntansi dan kebijakan

akuntansi perusahaan (terkait dengan posting kode perkiraan).

23. Deputi Manajer Pengembangan SDM

Deputi Manajer Pengembangan SDM bertugas menggagas

pelaksanaan rekrutmen pegawai sesuai ketentuan dan mengevaluasi

pembinaan serta pengelolaan karir pegawai termaksud kaderisasi

pejabat.

Universitas Sumatera Utara


21

24. Deputi Manajer Administrasi SDM

Deputi Manajer Administrasi SDM bertugas merancang,

merencanakan, dan mengendalikan biaya kepegawaian dan pensiunan.

25. Deputi Manajer Hukum dan Hubungan Masyarakat

Deputi Manajer Hukum dan Hubungan Masyarakat bertugas

menggagas produk hukum dan menjamin kesesuaian penerapan

prosedur dengan peraturan internal Perusahaan dan peraturan

perundangan yang berlaku.

26. Sub Supervisor Pengendalian Keuangan

Sub Supervisor Pengendalian Keuangan bertugas melakukan

Monitoring dan Evaluasi Pengelolaan sumber daya keuangan,

mengevaluasi dan memastikan pelaksanaan program kerja keuangan.

27. Sub Supervisor Pengendalian Anggaran

Sub Supervisor Pengendalian Anggaran bertugas mengkoordinasikan

penyusunan Anggaran Perusahaan (RKAP) untuk ditetapkan oleh PLN

Pusat.

28. Sub Supervisor Pengelolaan Remunerasi dan Benefit

Sub Supervisor Pengelolaan Remunerasi dan Benefit bertugas

mengkoordinir pengelolaan administrasi gaji, emolument dan

tunjangan lainnya serta Mengkoordinir pengelolaan administrasi Iuran

Pekerja dan Iuran Pemberi Kerja.

Universitas Sumatera Utara


22

29. Sub Supervisor Akuntansi Aktiva Tetap dan PDP

Sub Supervisor Akuntansi Aktiva Tetap dan PDP bertugas

mengevaluasi dan menganalisa saldo dan mutasi buku besar Aktiva

Tetap dan PDP, memverifikasi mutasi Aktiva Tetap dan Pekerja dalam

pelaksanaan.

30. Sub Supervisor Akuntansi Umum dan Biaya

Sub Supervisor Akuntansi Umum dan Biaya bertugas mengevaluasi

dan menganalisa saldo dan mutasi buku besar, mengkoordinasi

penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi.

31. Sub Assistant Officer / Junior Officer Fasilitas dan Saran Kerja

Sub Assistant Officer / Junior Officer Fasilitas dan Saran Kerja

bertugas melaksanakan pengelolaan fasilitas kerja dan kendaraan serta

mengusulkan kebutuhan fasilitas kerja dan memonitor realisasinya.

32. Sub Supervisor Pengelolaan Administrasi Pegawai

Sub Supervisor Pengelolaan Administrasi Pegawai bertugas

mengkoordinir penerbitan surat keputusan yang terkait dengan

penetapan talenta, mutasi dan rotasi, serta mengkoordinir pembuatan

surat dan keterangan yang dibutuhkan pegawai.

2.4 Jaringan Usaha

Jaringan Usaha PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangkitan

Sumatera Bagian Utara adalah unit usaha listrik milik negara yang

bergerak dalam kegiatan pembangkitan tenaga listrik dengan

menggunakan pembangkit PLTA, PLTU, PLTD, PLTG, dan PLTGU yang

Universitas Sumatera Utara


23

tersebar di tiga provinsi yaitu Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera

Utara, dan Riau. Keberadaan mesin pembangkit listrik merupakan tulang

punggung sektor ketenagalistrikan yang merupakan tugas PLN

Pembangkitan Sumbagut, sebab dari sinilah semua rangkaian tugas

penyediaan tenaga listrik diawali.

PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangkitan Sumatera Bagian

Utara merupakan prusahaan yang bergerak dalam bidang jasa. Kegiatan

tersebut berupa penyedia tenaga listrik yang diperoleh dari sejumlah aset

pembangkitnya. Untuk pembangkit yang bertenaga thermal, PT PLN

(Persero) Unit Induk Pembangkitan Sumatera Bagian Utara memiliki aset

mesin pembangkit sebanyak 59 unit, dengan rincian PLTG/U Belawan 10

unit, PLTG Paya Pasir 5 unit, PLTG Glugur 2 unit, PLTD Titi Kuning 6

unit, PLTD Leung Bata 24 unit, PLTG Teluk Lembu 1 unit, dan PLTD

Teluk Dalam 11 unit serta PLTD Gunung Sitoli 13 unit.

Untuk yang bertenaga hydro (air) terdiri dari 13 PLTMH dan 3

PLTA. Untuk mikro hydro, memiliki kapasitas terpasang total sebesar 7,5

MW dengan daya tampung 6 MW dan untuk tenaga air adalah PLTA

Sipanhoras, Tapanuli Tengah, yang beroperasi akhir tahun 2004 dengan

jumlah pasokan sebesar 50 MW, PLTA Lau Renun, Dairi berkapasitas 82

MW yang beroperasi sejak akhir 2005 lalu.

2.5 Kinerja Terkini

PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangkitan Sumatera Bagian

Utara pertama kali diatur didalam Surat Keputusan Direktur Utama Nomor

Universitas Sumatera Utara


24

178.K010/DIR/2004, tertanggal 24 Agustus 2004. Dan menetapkan PT

PLN (Persero) Unit Induk Pembangkitan Sumatera Bagian Utara sebagai

induk dari pembangkit – pembangkit yang terdiri dari dari beberapa bagian

yaitu :

1. UPHK (Unit Pemeliharaan Pembangkitan) MEDAN

2. UPK (Unit Pelaksana Pembangkitan) BELAWAN

a. ULPL Glugur

b. ULPL Titi Kuning

c. ULPL Paya Pasir

3. UPK ( Unit Pelaksana Pembangkitan) NAGAN RAYA

a. ULPL Leung Bata

b. ULPL Pulo Pisang

c. ULPL Cot Toeng

4. UPDK (Unit Pelaksana Pengendalian Pembangkitan) PANDAN

a. ULPL Sipan Sinaporas

b. ULPL Renun

5. UPK (Unit Pelaksana Pembangkitan) LABUHAN ANGIN

6. UPDK (Unit Pelaksana Pengendalian Pembangkitan) PEKAN BARU

a. ULPL Koto Panjang

b. ULPL Teluk Lembu

c. ULPL Dun

7. UPK (Unit Pelaksana Pembangkitan) PANGKALAN SUSU

Universitas Sumatera Utara


25

2.6 Rencana Kegiatan

PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangkitan Sumatera Bagian

Utara dalam menjalankan aktivitas usahanya senantiasa melihat prospek

kegiatan yang akan dilaksanakan di masa yang akan datang.

Hal ini dapat dilihat dari rencana-rencana kegiatan yang akan

dilakukan oleh perusahaan agar semakin meningkatnya prospek kerja yang

dihasilkan, yaitu :

1. Perekrutan pegawai baru yang berpotensi bertujuan untuk mewarnai

dinamika pengelolaan perusahaan yang dari waktu ke waktu akan

mengalami perubahan menjadi perusahaan yang lebih baik.

2. Rencana kegiatan penghijauan disetiap unit induk PLN Pembangkitan

yang tersebar diseluruh SUMBAGUT yang bertujuan untuk pelestarian

lingkungan serta bermanfaat juga oleh masyarakat setempat.

3. Bekerja sama dengan lembaga-lembaga pendidikan pemerintah untuk

merekrut setiap mahasiswa yang sesuai dengan kriteria untuk bekerja

langsung menjadi pegawai dan mempersiapkan sumber daya manusia

yang profesional .

4. Menghasilkan listrik dengan harga murah untuk semua masyarakat

dengan menggunakan bahan bakar yang mudah dicari dan murah

seperti menciptakan pembangkit listrik tenaga angin yang sampai saat

ini masih sedikit jumlahnya.

Universitas Sumatera Utara


BAB III

SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL DALAM MENINGKATKAN


KINERJA PERUSAHAAN PADA PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK
PEMBANGKITAN SUMATERA BAGIAN UTARA

3.1 Sistem

Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola

yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan, dan

merupakan sekumpulan interaksi antara unsur yang berada dalam kondisi

yang sama. Misalnya dalam bidang produksi dimana semua elemen saling

bekerjasama agar bisa menghasilkan barang berkualitas dengan jumlah

yang cukup banyak. Elemen yang ada disini banyak macamnya, berupa

karyawan, mesin produksi, dan juga manajemen kerja. Jika tidak bisa

bekerja dengan baik, maka tujuan tidak akan dicapai dengan sempurna.

Sistem lebih menitikberatkan pada prosedur yang sudah direncanakan

dengan mengikuti pola-pola tertentu. Dalam hal ini pola dibuat agar bisa

menggerakkan suatu fungsi agar bisa bekerja dengan baik. Tanpa

perencanaan yang matang, maka hasil kerja tidak akan

maksimal.(Aminatul Husniyah, Darminto, 2015)

Sistem Akuntansi adalah formulir-formulir, catatan-catatan,

prosedur-prosedur, dan alat-alat yang digunakan untuk mengolah data

mengenai usaha suatu kesatuan ekonomis dengan tujuan untuk

menghasilkan umpan balik dalam bentuk laporan – laporan yang

diperlukan oleh manajemen untuk mengawasi usahanya, dan bagi

26

Universitas Sumatera Utara


27

pihak-pihak lain yang berkepentingan seperti pemegang saham, kreditur

dan lembaga-lembaga pemerintah untuk menilai hasil operasi.(Makikui,

Morasa, & Pinatik, 2017)

3.2 Sistem Pengendalian Internal

Istilah “Pengendalian Intern” baru resmi digunakan oleh IAI pada

tahun 2001. Sebelumnya istilah yang dipakai adalah sebagai berikut:

Sistem Pengendalian Intern, Sistem Pengawasan Intern, dan Struktur

Pengendalian Intern. Pengendalian Intern itu sendiri mempunyai definisi

yang berbeda sesuai dengan istilahnya pada masa itu, namun dalam

definisinya tujuan kurang lebih tetap sama. Menurut Murtanto

Pengendalian internal adalah proses yang dipengaruhi oleh dewan

direktur, manajemen dan personil lain dalam perusahaan, dirancang untuk

memberi jaminan yang masuk akal sehubungan dengan pencapaian tujuan

dalam kategori efektifitas dan defisiensi operasi, reabilitas pelaporan

keuangan, kepatuhan pada hukum dan regulasi yang berlaku.(Taradipa,

2015)

Pengendalian internal The Commite if Sponsoring Organization

(COSO) (Irsutami, Sinarti, & Olifia, 2018) terdiri dari lima komponen

yaitu:

a. Lingkungan Pengendalian

Lingkungan pengendalian menetapkan corak suatu organisasi,

mempengaruhi kesadaran pengendalian orang-orangnya.

Universitas Sumatera Utara


28

b. Penaksiran Risiko

Penaksiran risiko adalah identifikasi entitas dan analisis terhadap

risiko yang relevan untuk mencapai tujuannya, membentuk suatu

dasar untuk membentuk suatu dasar untuk menentukan bagaimana

risiko harus dikelola.

c. Aktivitas Pengendalian

Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang

membantu menjamin bahwa arahan manajemen dilaksanakan.

d. Informasi dan Komunikasi

Informasi dan komunikasi adalah pengidentifikasian, penangkapan,

dan pertukaran informasi dalam suatu bentuk dan waktu yang

memungkinkan orang melaksanakan tanggung jawab mereka.

e. Pemantauan

Pemantauan adalah proses yang menentukan kualitas kinerja

pengendalian intern sepanjang waktu.

Terlepas dari bagaimana bagusnya desain operasinya,

pengendalian internal hanya dapat memberikan keyakinan memadai bagi

manajemen dan dewan komisaris berkaitan dengan pencapaian tujuan

pengendalian internal entitas.

Consideration of Internal Control in a Financial Statement Audit,

mengidentifikasi keterbatasan yang melekat berikut yang menjelaskan

mengapa pengendalian internal sebaik apapun ia di rancang dengan baik

dan dioperasikan, dapat memberikan hanya keyakinan yang memadai

Universitas Sumatera Utara


29

berkenaan dengan pencapaian tujuan pengendalian suatu entitas.(Irsutami

et al., 2018)

a. Kesalahan dalam pertimbangan

b. Kemacetan atau kerusakan

c. Kolusi

d. Penolakan manajemen

e. Biaya versus manfaat

3.3 Peran dan Tanggung Jawab

Peran dan tanggung jawab pada pengendalian internal yaitu:

a. Manajemen

Peran akuntansi dalam manajemen dalam perusahaan adalah untuk

menciptakan pengendalian internal yang efektif.

b. Dewan direksi dan komite audit

Anggota dewan sebagai bagian dari pengaturan umum dan tanggung

jawab terhadap kekeliruan, harus menentukan bahwa manajemen telah

memenuhi tanggung jawabnya untuk menciptakan dan memelihara

pengendalian internal. Komite audit harus waspada dalam

mengidentifikasi keberadaan penolakan manajemen atas pengendalian

atau pelaporan keuangan yang curang, dan mengambil tindakan yang

diperlukan.

c. Auditor internal

Auditor internal harus secara berkala memeriksa dan mengevaluasi

kecukupan pengendalian internal suatu entitas secara periodik dan

Universitas Sumatera Utara


30

membuat rekomendasi untuk memperbaiki pencatatan transaksi

keuangan.

d. Personel entitas lainnya

Peran dan tanggung jawab dari semua personel lain yang

menyediakan akuntansi sebagai sistem informasi yang mencakup

pengendalian internal, harus memahami bahwa mereka memiliki

tanggung jawab untuk mengkomunikasikan masalah apapun yang

tidak sesuai dengan pengendalian.

e. Auditor independen

Sebagai hasil dari prosedur audit laporan keuangan, seorang auditor

eksternal mungkin akan menemukan kekurangan dalam pengendalian

internal yang akan dikomunikasikan kepada manajemen, komite audit,

atau dewan direksi, bersamaan dengan rekomendasi perbaikan sesuai

standar akuntansi keuangan.

Sistem pengendalian internal meliputi struktur organisasi, metode

dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan

organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong

efisiensi dan mendorong dipenuhinya kebijakan manajemen. Pengendalian

internal merupakan kebijakan dan prosedur yang melindungi aktiva dari

penyalahgunaan, memastikan bahwa informasi akurat dan memastikan

bahwa perundang-undangan serta peraturan dipatuhi sebagaimana

mestinya.(Putranto, 2016)

Universitas Sumatera Utara


31

Sistem pengendalian internal yang handal dan efektif dapat

memberikan informasi yang tepat bagi manajer maupun dewan direksi

yang bagus untuk mengambil keputusan maupun kebijakan yang tepat

untuk pencapaian tujuan perusahaan yang lebih efektif pula. Sistem

pengendalian internal berfungsi sebagai pengatur sumberdaya yang telah

ada untuk dapat difungsikan secara maksimal guna memperoleh

pengembalian (gains) yang maksimal pula dengan pendekatan

perancangan yang menggunakan asas Cost-Benefit.(Irawati & Kamalita

Satri, 2017)

3.4 Kinerja Perusahaan

Istilah kinerja berasal dari kata job performance atau actual

performance. Pengertian kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan

kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan

tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

Kinerja perusahaan merupakan sesuatu yang dihasilkan oleh perusahaan

dalam periode tertentu dengan mengacu pada standar yang ditetapkan.

Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu

kegiatan, program, kebijaksanaan, dalam mewujudkan sasaran, tujuan,

misi, dan visi organisasi yang tertuang dalam perumusan skema strategis

(strategic planning) suatu organisasi. Menurut Rivai dan Basri pengertian

performance atau kinerja adalah hasil kerja yang dapat tercapai oleh

seseorang atau kelompok orang dalam suatu perusahaan sesuai dengan

wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam upaya pencapaian

Universitas Sumatera Utara


32

tujuan perusahaan secara legal dan tidak melanggar hukum dan tidak

bertentangan dengan etika dan moral. Secara umum dapat juga dikatakan

bahwa kinerja merupakan prestasi yang dapat dicapai oleh organisasi

dalam periode tertentu, dan merupakan hasil atau prestasi yang

dipengaruhi oleh kegiatan-kegiatan operasional di dalam perusahaan

dalam memanfaatkan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan

tersebut.(Sari & Arwinda, 2015)

Kinerja perusahaan adalah penentuan ukuran-ukuran tertentu yang

dapat mengukur keberhasilan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba.

Kinerja juga merupakan hal penting yang harus dicapai oleh setiap

perusahaan dimanapun, karena kinerja merupakan cerminan dari

kemampuan perusahaan dalam mengalokasikan sumber dayanya.(Widodo,

2011)

Penilaian kinerja adalah penentuan secara periodik efektivitas

operasional suatu organisasi, bagian organisasi dan karyawan berdasarkan

sasaran, standar dan kinerja yang telah ditetapkan sebelumnya. Sedangkan

Kinerja perusahaan sendiri adalah kemampuan perusahaan dalam

menjalankan opersionalnya. Penilaian kinerja perusahaan dapat dilihat dari

segi analisis laporan keuangan dan dari segi perubahan harga saham.

(Devani & Setiawarnan, 2015)

Universitas Sumatera Utara


33

3.5 Pertanyaan Mengenai Sistem Pengendalian Internal Dalam

Meningkatkan Kinerja Perusahaan

Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai PT PLN (Persero)

Unit Induk Pembangkitan Sumatera Bagian Utara. Peneliti mengajukan

kuesioner kepada pegawai PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangkitan

Sumatera Bagian Utara bertujuan untuk mengetahui apakah sistem

pengendaian internal pada PT PLN (Prsero) Unit Induk Unit Induk

Pembangkitan Sumatera Bagian Utara berjalan dengan baik.

Tabel 3.1
PENGENDALIAN INTERNAL (X)

No. Pertanyaan SL SR KK J TP
Lingkungan Pengendalian (Control Environment)
Perusahaan menunjukkan komitmen
1 √
terhadap nilai etika
Perusahaan menunjukkan komitmen
2 √
terhadap integritas
Dewan direksi menunjukkan
independensi dari manajemen dalam
3 √
pengembangan pelaksanaan
pengendalian internal
Dewan direksi menjalankan fungsi
4 pengawasan dalam pengembangan √
pelaksanaan pengendalian internal
Manajemen perusahaan menetapkan
5 struktur yang tepat dalam rangka √
pencapaian tujuan
Manajemen perusahaan menetapkan
6 jalur pelaporan yang tepat dalam √
rangka pencapaian tujuan
Perusahaan menunjukkan komitmen
dalam proses rekrutmen karyawan
7 yang kompeten sesuai tujuan √
perusahaan

Universitas Sumatera Utara


34

No. Pertanyaan SL SR KK J TP
Perusahaan menunjukkan komitmen
untuk pengembangan karyawan yang
8 √
kompeten sesuai dengan kebijakan
perusahaan
Perusahaan menunjukkan komitmen
9 untuk mempertahankan karyawan √
yang kompeten
Setiap karyawan memahami
10 tanggung jawab pengendalian √
internal masing-masing
Penilaian Risiko (Risk Assesment)
Perusahaan menentukan tujuan
11 organisasi yang jelas agar √
identifikasi tujuan dapat dilakukan
Perusahaan mampu mengidentifikasi
12 risiko terhadap pencapaian tujuan √
diseluruh entitas
Perusahaan menganalisis risiko
13 sebagai dasar untuk menentukan √
bagaimana risiko harus dikelola
Perusahaan mempertimbangkan
14 kemungkinan adanya kecurangan √
dalam penilaian risiko
Perusahaan mengidentifikasi adanya
perubahan yang mungkin
15 √
berpengaruh signifikan terhadap
pengendalian internal
Aktivitas Pengendalian (Control Activity)
Perusahaan memilih aktivitas
pengendalian yang berkontribusi
16 terhadap mitigasi (upaya untuk √
mengurangi) risiko dalam
pencapaian tujuan
Perusahaan memilih kegiatan
pengendalian secara umum atas
17 √
teknologi untuk mendukung
pencapaian tujuan
Perusahaan menjalankan
pengendalian internal sesuai dengan
18 √
kebijakan dan prosedur yang telah
ditentukan

Universitas Sumatera Utara


35

No. Pertanyaan SL SR KK J TP
Komunikasi dan Informasi (Information and Communication)
Perusahaan mendapatkan informasi
19 yang relevan serta berkualitas untuk √
mendukung pengendalian internal
Perusahaan mengkomunikasikan
secara internal mengenai
20 √
pengendalian internal untuk
mendukung komponen lainnya
Perusahaan mengkomunikasikan
21 perihal pengendalian internal yang √
relevan kepada pihak eksternal
Pemantauan (Monitoring )
Perusahaan memilih evaluasi
berkelanjutan untuk memastikan
22 √
bahwa pengendalian internal ada dan
berfungsi
Perusahaan melakukan evaluasi
berkelanjutan untuk memastikan
23 √
bahwa pengendalian internal ada dan
berfungsi
Perusahaan mengevaluasi
24 kekurangan pengendalian internal √
pada pihak yang bertanggung jawab
Perusahaan mengkomunikasikan
25 kekurangan pengendalian internal √
pada pihak yang bertanggung jawab

Tabel 3.2
KINERJA PERUSAHAAN

No. Pertanyaan SL SR KK J TP
Kepuasan Stakeholder (Stakeholder Satisfaction)
Perusahaan menerapkan usaha
1 terbaiknya untuk membawa harapan √
pada para investor
Perusahaan mempertahankan
2 √
pelanggan yang potensial
Perusahaan mendapatkan pelanggan
3 √
yang potensial

Universitas Sumatera Utara


36

No. Pertanyaan SL SR KK J TP
Perusahaan mempertahankan
4 karyawan dan tetap melakukan √
penghematan biaya
Perusahaan melakukan komunikasi
5 √
yang baik dengan Supplier
Perusahaan menjalankan peraturan
6 √
pemerintah dengan baik
Perusahaan menjalin hubungan
7 √
dengan masyarakat internal
Strategi
Perusahaan menjalankan rencana
8 √
strategi manajemen dengan baik
Strategi operasi perusahaan per unit
9 √
dijalankan dengan baik
Proses (Process)
Perusahaan mengambil keputusan
10 dengan memperhatikan peluang √
dalam pekerjaan
Perusahaan mengambil keputusan
11 dengan memperhatikan batasan √
dalam pekerjaan
Perusahaan menyusun konsep
produksi sesuai target pasar dan
12 biaya dengan melakukan investasi √
awal serta perencanaan biaya dalam
perencanaan produksi
Perusahaan menyusun konsep
produksi sesuai target pasar dan
13* biaya dengan mendesign produk dan √
membuat prototipe dari produknya
dengan baik
Kemampuan (Capability)
Perusahaan mengelola teknologi
14 √
operasional secara efisien
Perusahaan mengembangkan sumber
15 daya manusia melalui proses yang √
kompetitif
Perusahaan mengembangkan sumber
16 dsaya manusia melalui pelatihan √
yang sistematis

Universitas Sumatera Utara


37

No. Pertanyaan SL SR KK J TP
Perusahaan mengembangkan sumber
17 daya manusia melalui peningkatan √
kepuasan pegawai
Perusahaan mengembangkan sumber
18 daya manusia melalui peningkatan √
pendidikan pegawai
Perusahaan mengembangkan sumber
19 daya menusia melalui pemberdayaan √
pegawai
Kontribusi Stakeholder
Perusahaan mempertimbangkan hal √
20 yang diinginkan dan dibutuhkan
secara cermat

Sumber :(Taradipa, 2015)

Pada kueioner diatas peneliti mengambil data pegawai PT PLN (Persero)

Unit Induk Pembangkitan Sumatera Bagaian Utara dengan data diri sebagai

berikut:

Umur : < 30 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Pendidikan Terakhir : S1

Masa Kerja : > 5 tahun

Universitas Sumatera Utara


38

Keterangan :

SL = Selalu

SR = Sering

KK = Kadang-Kadang

J = Jarang

TP = Tidak Pernah

3.6 Rumus Perhitungan

Terdapat 30 responden dengan masing-masing 25 pertanyaan pada

variabel Pengendalian Internal (X) dan 20 pertanyaan pada variabel

Kinerja Perusahaan (Y). (Budiaji, 2013)

Tabel 3.3
Bobot Nilai
Selalu 5
Sering 4
Kadang-Kadang 3
Jarang 2
Tidak Pernah 1

Tabel 3.4
Persentase Nilai
Jumlah Keterangan
0% - 19,99% Tidak Pernah (Kurang Sekali)
20% - 39,99% Jarang (Kurang Baik)
40% - 59,99% Kadang-Kadang (Netral)
60% - 79,99% Sering (Baik)
80% - 100% Selalu ( Sangat Baik)

Universitas Sumatera Utara


39

a. Perhitungan Variabel Pengendalian Internal (X)

Persentase = Jumlah hasil : Total x 100 ................................... (1)

Tabel 3.5

Alternatif Jawaban Jumlah Hasil Persentase


Selalu 336 44,8%
Sering 384 51,2%
Kadang-Kadang 30 4%
Jarang 0 0%
Tidak Pernah 0 0%
Total 750 100%

30 responden masing-masing menjawab “selalu” sebanyak 11

pertanyaan, “sering” sebanyak 13 pertanyaan, “kadang-kadang” sebanyak

1 pertanyaan, “jarang” sebanyak 0 pertanyaan, dan “tidak pernah”

sebanyak 0 pertanyaan.

Skor = Bobot Nilai x Rata-rata jumlah hasil.................................. (2)

Tabel 3.6

Alternatif Rata-rata
Bobot Nilai Skor
Jawaban jumlah hasil
Selalu 5 11 55
Sering 4 13 52
Kadang-Kadang 3 1 3
Jarang 2 0 0
Tidak Pernah 1 0 0
Total Skor 110

Untuk mendapatkan hasil interpretasi, harus diketahui dulu skor

tertinggi dan angka terendah untuk item penilaian dengan rumus sebagai

berikut:

a = Skor tertinggi likert x jumlah responden (angka tertinggi 5)

b = Skor terendah likert x jumlah responden (angka terendah 1)

Universitas Sumatera Utara


40

Tabel 3.7

Jumlah
Bobot Nilai Total
Responden
Jumlah skor tertinggi 5 30 150
Jumlah skor terendah 1 30 30

Rumus Index % = Total Skor / a x 100.......................................... (3)

Tabel 3.8

Total Skor a Index %


110 150 73,3%

b. Perhitungan Variabel Kinerja Perusahaan (Y)

Persentase = Jumlah hasil : Total x 100 ............................. (4)

Tabel 3.9

Alternatif Jawaban Jumlah Hasil Persentase


Selalu 330 55%
Sering 213 35,5%
Kadang-Kadang 51 8,5%
Jarang 0 0%
Tidak Pernah 6 1%
Total 750 100%

30 responden masing-masing menjawab “selalu” sebanyak 11

pertanyaan, “sering” sebanyak 7 pertanyaan, “kadang-kadang” sebanyak 2

pertanyaan, “jarang” sebanyak 0 pertanyaan, dan “tidak pernah” sebanyak

0 pertanyaan.

Skor = Bobot Nilai x Rata-rata jumlah hasil.................................. (5)

Universitas Sumatera Utara


41

Tabel 3.10

Alternatif Rata-rata
Bobot Nilai Skor
Jawaban jumlah hasil
Selalu 5 11 55
Sering 4 7 28
Kadang-Kadang 3 2 6
Jarang 2 0 0
Tidak Pernah 1 0 0
Total Skor 89

Untuk mendapatkan hasil interpretasi, harus diketahui dulu skor

tertinggi dan angka terendah untuk item penilaian dengan rumus sebagai

berikut:

a = Skor tertinggi likert x jumlah responden (angka tertinggi 5)

b = Skor terendah likert x jumlah responden (angka terendah 1)

Tabel 3.11

Jumlah
Bobot Nilai Total
Responden
Jumlah skor tertinggi 5 30 150
Jumlah skor terendah 1 30 30

Rumus Index % = Total Skor / a x 100.......................................... (6)

Tabel 3.12

Total Skor A Index %


89 150 59,3%

Maka dari perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa variabel

Pengendalian Internal pada PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangkitan

Sumatera Bagian Utara terdiri dari 25 pertanyaan. Persentase

menunjukkan bahwa sebanyak 44,8% responden memberikan jawaban

Universitas Sumatera Utara


42

selalu, 51,2% responden memberikan jawaban sering, 4% responden

memberikan jawaban kadang-kadang, 0% responden memberikan jawaban

jarang, dan 0% responden memberikan jawaban tidak pernah. Adapun

persentase kecenderungan skor jawaban pada PT PLN (Persero) Unit

Induk Pembangkitan Sumatera Bagian Utara untuk pertanyaan variabel

Pengendalian Internal dapat dikategorikan baik (73,3%).

Variabel Kinerja Perusahaan pada PT PLN (Persero) Unit Induk

Pembangkitan Sumatera Bagian Utara terdiri dari 20 pertanyaan.

Persentase menunjukkan bahwa sebanyak 55% responden memberikan

jawaban selalu, 35,5% responden memberikan jawaban sering, 8,5%

responden memberikan jawaban kadang-kadang, 0% responden

memberikan jawaban jarang, dan 1% responden memberikan jawaban

tidak pernah. Adapun persentase kecenderungan skor jawaban pada PT

PLN (Persero) Unit Induk Pembangkitan Sumatera Bagian Utara untuk

pertanyaan variabel Kinerja Perusahaan dapat dikategorikan netral

(59,3%). (Taradipa, 2015)

Universitas Sumatera Utara


BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang diperoleh, maka

dapat disimpulkan bahwa sistem pengendalian internal erat hubungannya

dalam meningkatkan kinerja perusahaan. Artinya semakin baik

pelaksanaan pengendalian internal, maka akan semakin baik pula kinerja

perusahaan tersebut. Kenyataan ini sejalan dengan tujuan dari

pengendalian internal sendiri yakni untuk memberikan keyakinan

memadai tentang pencapaian tujuan perusahaan, keandalan pelaporan

keuangan, dan kepatuhan terhadap perundang-undangan yang berlaku.

Apabila perusahaan telah mampu melakukan pengendalian internal dengan

baik, maka dengan sendirinya akan memberikan jaminan kepada

perusahaan untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasinya.

Pada PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangkitan Sumatera

Bagian Utara sistem pengendalian internal sudah dijalankan. Index

persentase pada PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangkitan Sumatera

Bagian Utara sudah mencapai 73,3% yang artinya PT PLN (Persero) Unit

Induk Pembangkitan Sumatera Bagian Utara sudah efektif dalam

meningkatkan kinerja perusahaannya. PT PLN (Persero) Unit Induk

Pembangkitan Sumatera Bagian Utara diharapkan terus meningkatkan

sistem pengendalian internalnya agar kinerja perusahaan pada PT PLN

(Persero) Unit Induk Pembangkitan Sumatera Bagian Utara meningkat

43

Universitas Sumatera Utara


44

mencapai index 100%. Karena dengan adanya sistem pengendalian

internal, PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangkitan Sumatera Bagian

Utara dapat mengevaluasi kinerja pada tahun – tahun sebelumnya dan

lebih meningkatkan kinerja perusahaannya ditahun berikutnya.

4.2 SARAN

Setelah mengemukakan kesimpulan diatas sebagai penutup Tugas

Akhir ini penulis mencoba memberikan saran sesuai dengan kemampuan

yang dimiliki penulis, yang kiranya dapat menambah manfaat dalam

penulisan tugas akhir ini. Adapun saran yang penulis kemukakan adalah:

Sumber daya manusia dalam suatu perusahaan yang merupakan responden

dalam penelitian ini yaitu PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangkitan

Sumatera Bagian Utara diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan

penguasaan tentang sistem pengendalian internal agar pelaksanaannya

dapat lebih meningkat lagi. Dengan sistem pengendalian internal maka

akan dapat menghasilkan peningkatan kinerja yang responsivitas,

reponsibillitas dan dapat tercapai. Untuk itu perlu dilakukan pelatihan dan

pembinaan yang rutin demi terwujudnya sistem pengendalian internal

yang optimal sehingga kinerja yang di harapkan dapat tercapai. Kemudian

pada PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangkitan Sumatera Bagian Utara

agar dapat mempertahankan sistem pengendalian internal yang telah

terwujud dan dijalankan selama ini, sehingga kinerja perusahaan dapat

berada pada tingkat yang tinggi dan tujuan dari perusahaan dapat terpenuhi

dengan baik. Untuk penelitian selanjutnya yang tertarik untuk melakukan

Universitas Sumatera Utara


45

penilitian yang sama hendaknya dapat menambah faktor lain selain faktor

pengendalian internal dan kinerja perusahaan, sehingga hasil dari

penelitian semakin memperjelas tujuan penelitian.

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR PUSTAKA

Aminatul Husniyah, Darminto, D. atmanto. (2015). Analisis Pengendalian Internal


Pada Sistem Penggajian Karyawan, 28(2), 1–10.
Budiaji, W. (2013). Skala Pengukuran dan Jumlah Respon Skala Likert (The
Measurement Scale and The Number of Responses in Likert Scale). Jurnal Ilmu
Pertanian Dan Perikanan Desember, 2(2 Hal), 127–133. Retrieved from
http://umbidharma.org/jipp
Devani, V., & Setiawarnan, A. (2015). pengukuran kinerja perusahaan dengan
menggunakan metode Balnced scorecard. Jurnal Sains, Teknologi Dan Industri,
13(1), 83–90.
Irawati, R., & Kamalita Satri, A. (2017). Analisis Pelaksanaan Sistem Pengendalian
Internal Pada Prosedur Penerimaan Dan Pengeluaran Barang Di Pt. Unisem
Batam. Journal of Business Administration, 1(2), 37–47.
Irsutami, Sinarti, & Olifia, J. (2018). Perancangan Sistem Pengendalian Internal
Berbasis COSO pada Program Studi di Politeknik Negeri Batam ( Studi Kasus
Prodi Akuntansi Manajerial , Jurusan Manajemen Bisnis ). Journal of Applied
Accounting and Taxation, Vol. III(No. 2), 1.
Makikui, L. E., Morasa, J., & Pinatik, S. (2017). Analisis Sistem Pengendalian
Internal Atas Pengelolaan Persediaan Berdasarkan Coso Pada Cv. Kombos
Tendean Manado. Jurnal Riset Akuntansi Going Concern, Vol. XII(2), 1226.
Putranto, H. W. (2016). Analisis Sistem Pengendalian Internal Siklus Penggajian
Pada Cv. Xyz. UG Jurnal, 10(12), 14–20.
Sari, M. dan, & Arwinda, T. (2015). Analisis Balanced Scorecard Sebagai Alat
Pengukuran Kinerja Perusahaan PT.Jamsostek Cabang Belawan. Jurnal Riset
Akuntasi Dan Bisnis, 15(1), 28–42.
Taradipa, P. S. (2015). Pengaruh Pengendalian Intern Terhadap Kinerja Karyawan
studi kasus pada PT.Bank Panin Tbk cabang Kendari. Jurnal Akuntansi, 1(1), 2–
13.
Widodo, I. (2011). Analisis Kinerja Perusahaan dengan Menggunakan Pendekatan
Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Perusahaan Mebel PT. Jansen Indonesia).
Manajemen, 1–1(ff), 1–34.

46

Universitas Sumatera Utara


47

Universitas Sumatera Utara


48

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai