Anda di halaman 1dari 68

TUGAS AKHIR

ANALISIS PEMISAHAN BIAYA SEMI VARIABEL PADA


PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO)

Oleh :

CITRA UTAMI
162102011

PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2019

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirahim…
AssalamualaikumWr.Wb

Puji dan syukur kehadirat ALLAH SWT Tuhan Yang Maha Esa atas segala

rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang

berjudul “Analisis Pemisahan Biaya Semi Variabel Pada PT. Perkebunan

Nusantara IV (Persero)” ini guna memenuhi salah satu syarat menyelesaikan

pendidikan pada program studi Diploma Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Sumatera Utara.

Selama proses penulisan dan dalam mempersiapkan Tugas Akhir ini, penulis

telah banyak menerima bantuan berupa bimbingan, petunjuk maupun dukungan dari

pihak-pihak yang telah membantu dalam penyelesaian Tugas Akhir ini. Untuk itu

pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-

besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan bimbingan serta

dukungannya sehingga tugas akhir ini dapat diselesaikan.

1. Bapak Prof. Dr. Runtung Sitepu, S.H., M.Hum, selaku Rektor Universitas

Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. Dr. Ramli, SE, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dra. Mutia Ismail, MM.,Ak, CA, selaku Ketua Program Studi Diploma

jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


4. Bapak Abdillah Arif, selaku Sekretaris Program Studi Diploma Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara dan juga selaku Dosen

Pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan

arahan dan bimbingan dalam penulisan Tugas Akhir ini.

5. Bapak Rasdianto, SE., M.Si., Ak, selaku Dosen Penguji yang telah bersedia

meluangkan waktunya untuk menguji Tugas Akhir ini.

6. Kedua orang tua tercinta Ayahanda H. Suradi dan terspesial Ibunda Ngatinah

yang telah memeberikan kasih sayang, doa, dan bimbingan baik moril maupun

materil sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dengan baik.

7. Sahabat-sahabat seperjuangan Rosanna Adelina Nst, Ridha Amalia Tanjung dan

Adelia Lumongga P. Srg terimakasih atas semua bantuan, kerjasama dan

semangat yang selalu menemani selama masa perkuliahan hingga menyelesaikan

Tugas Akhir ini.

8. Para Dosen dan Staff Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

yang telah membantu penulis dalam memberikan ilmu dan sarana prasarana

dalam proses pembelajaran penulis.

9. Bapak Pimpinan dan seluruh Pegawai/Staff PT. Perkebunan Nusantara IV

(Persero) Medan Bagian Akuntansi yang telah memberikan izin bagi penulis

untuk melakukan penelitian serta membantu penulis dalam pengambilan data.

10. Dan untuk teman-teman stambuk 2016 dan juga kerabat-kerabat terdekat penulis

lainnya yang penulis sayangi.

ii

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Penulis mengharapkan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi semua

pembaca, dan semoga segala budi baik, serta bantuan yang penulis terima selama

menyelesaikan Tugas Akhir ini mendapatkan balasan yang berlipat ganda dan

memperoleh Ridho-Nya. Aamiin yaa Robbal ’Alamiin.

Medan, April 2019


Penulis,

Citra Utami

iii

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.. .............................................................................................. i


DAFTAR ISI .............................................................................................................. iv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. vi
DAFTAR TABEL ....................................................................................................vii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... viii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah .................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 3
1.3 Tujuan Dan Manfaat Penelitian ....................................................... 3
1.3.1. Tujuan Penelitian ................................................................... 3
1.3.2. Manfaat Penelitian ................................................................. 4
1.4 Sistematika Penelitian ....................................................................... 4
1.4.1. Rencana Isi ............................................................................. 4
1.4.2. Jadwal Kegiatan .................................................................... 6

BAB II PERKEBUNAN NUSATNTARA IV SUMATERA UTARA


2.1 Sejarah Ringkas ................................................................................ 7
2.2 Maksud dan Tujuan Perusahaan ....................................................... 10
2.3 Logo dan Makna Logo Perusahaan ................................................... 12
2.4 Visi, Misi, Budaya Perusahaan, Paradigma Bisnis dan Tata
Nilai PT. Perkebunan Nusantara IV Medan ................................... 14
2.4.1. Visi Perusahaan ..................................................................... 14
2.4.2. Misi Perusahaan .................................................................... 14
2.4.3. Budaya Perusahaan ............................................................... 15
2.4.4. Paradigma Bisnis ................................................................... 15
2.4.5. Tata Nilai Perusahaan ........................................................... 16
2.5 Struktur Organisasi ........................................................................... 17
2. Job Description ................................................................................... 17

BAB III METODELOGI PENELITIAN


3.1 Desain Penelitian .............................................................................. 23
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian .......................................................... 23
3.3 Metode Pengumpulan Data .............................................................. 23

iv

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


3.4 Subjek dan Objek Penelitian ............................................................ 24
3.5 Teknik Analisis Data ........................................................................ 24
BAB IV PEMISHAAN BIAYA SEMI VARIABEL PADA PT
PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO)
4.1 Pengertian Biaya ............................................................................. 27
4.2 Penggolongan Biaya ....................................................................... 28
4.3 Manfaat Pemisahan Biaya semi Variabel ....................................... 37
4.4 Pemisahan Biaya Semi Variabel Pada PT. Perkebunan
Nusantara IV ................................................................................... 37
4.5 Biaya Produksi ................................................................................ 38

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan ...................................................................................... 49
5.2 Saran ................................................................................................. 51

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 53


LAMPIRAN ............................................................................................................. 54

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman

2.1 Logo Perusahaan PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) ................................. 12

2.2 Struktur Organisasi PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) ............................. 17

4.1 Grafik Scattergraph Biaya Produksi .................................................................... 41

vi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

1.1 Jadwal Observasi dan Penyusunan Tugas Akhir... .............................................. 6

4.1 Data Biaya Produksi dan Volume Produksi PT. Perkebunan Nusantara IV
(Persero) Tahun 2016-2017.................................................................................. 38

vii

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul Halaman

1. Rincian Biaya Produksi Komoditi Teh PT. Perkebunan Nusantara


IV (Persero) ......................................................................................................... 54

2. Data Biaya Produksi dan Volume Teh Jadi Pada PT. Perkebunan Nusantara
IV (Persero) Tahun 2016 – 2017......................................................................... 55

3. Nilai distribusi t – student ....................................................................................56

4. Perhitungan Least-Squares Untuk Biaya Produksi Teh Jadi Tahun


2016 – 2017 .......................................................................................................... 57

5. Perhitungan Standard Error Of Estimate Biaya Produksi Teh Jadi Tahun


2016 – 2017 .......................................................................................................... 58

viii

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Biaya semi variabel adalah biaya yang memiliki unsur biaya tetap dan

variabel di dalamnya. Untuk keperluan penggolongan biaya dalam hubungannya

dengan volume kegiatan, oleh karena itu setiap biaya yang dianggap semi variabel

harus dipisahkan lagi menjadi biaya tetap dan biaya variabel. Hal ini berguna dalam

penentuan harga pokok dan penyajian kontribusi margin.

Selain itu, pemisahan biaya semi variabel juga berguna untuk menaksir atau

memprediksi estimasi biaya di masa depan. Namun, tidak semua perusahaan merasa

penting untuk melakukan pemisahan biaya semi variabel tersebut. Seperti halnya

pada PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero). Dalam mencari harga pokok produksi

hasil komoditi kebunnya, PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) tidak menguraikan

lebih jelas dan spesifik mengenai biaya variabel dan biaya tetap per periode dan per

unit produksi.

Ketidaktersediaannya informasi mengenai detail biaya variabel dan biaya

tetap dalam menentukan harga pokok produksi pada laporan manajemen perusahaan

PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) mendorong penulis untuk melakukan analisis

pemisahan biaya semi variabel tersebut. Fungsi pemisahan biaya semi variabel dalam

memaksimalkan laba juga menarik minat penulis untuk memilih judul ANALISIS

PEMISAHAN BIAYA SEMI VARIABEL PADA PT. PERKEBUNAN

1
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
NUSANTARA IV (Persero). Dimana dalam penulisannya, penulis akan menjadikan

biaya produksi komoditi teh pada PT. Perkebunan Nusantara IV sebagai objek

penelitian untuk dipisahkan biaya semi variabelnya, berhubung pendapatan laba pada

komoditi teh jadi pada PT. Perkebunan Nusantara IV tersebut selalu mengalami

kerugian dalam beberapa tahun belakangan ini. Hal tersebut tentu akan berguna untuk

mengetahui berapa besar biaya tetap yang sudah dikeluarkan selama periode

produksi, dan juga besarnya biaya variabel per satuan produksi. Dengan begitu, pihak

manajemen dapat mengontrol laba dengan mengontrol biaya variabel dan biaya tetap

untuk periode yang akan datang agar tidak melebihi dan jika bisa berkurang dari

nominal pada periode saat ini dengan mempertimbangkan antara biaya yang

dikeluarkan dengan volume produksi yang dihasilkan oleh perusahaan. Karena, dalam

kegiatan usaha setiap perusahaan terdapat hubungan biaya dalam volume aktivitas

yang dikenal dengan istilah perilaku biaya di dalam pelaksanaan fungsi perencanaan

dan pengawasan manajemen. Pola perilaku biaya tersebut bertujuan untuk pembuatan

keputusan, klasifikasi biaya berdasarkan perilaku biaya. Oleh karena itu dalam

penentuan biaya semi variabel pihak manajemen tidak bisa hanya dengan mengira-

ngira atau sembarangan, tetapi harus dengan menggunakan metode pemisahan biaya

semi variabel.

Secara pendekatan historis atau pendekatan menentukan fungsi biaya dengan

cara menganalisis tingkah laku biaya yang terjadi di masa lalu dalam hubungannya

dengan kegiatan, terdapat empat metode pemisahan biaya semi variabel. Metode –

metode tersebut adalah metode tititk tertinggi dan terendah, metode titik sebar,

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


metode kuadrat terkecil, dan juga metode biaya terjaga. Akan tetapi, dalam analisis

ini penulis tidak menggunakan metode yang terakhir, yaitu metode biaya terjaga,

karena pada metode tersebut, biaya dihitung dengan pengandaian perusahaan tidak

melakukan kegiatan produksi selama periode tertentu. Hal tersebut tidak berkenaan

dengan keadaan yang ada di PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero), dimana

perusahaan selalu melakukan kegiatan produksi dari hasil komoditi kebunnya dalam

suatu periode.

1.2 Rumusan Masalah

Sesuai dengan hal yang dikemukakan di atas, maka yang diangkat sebagai

permasalahan pada penelitian ini adalah: ”Bagaimanakah pemisahan biaya semi

variabel pada biaya produksi komoditi teh jadi pada PT. Perkebunan Nusantara IV

(Persero) tahun 2016 - 2017? ”.

1.3 Tujuan Dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui bagaimana pemisahan biaya semi

variabel pada biaya produksi komoditi teh jadi pada PT. Perkebunan Nusantara IV

(Persero), serta menganalisis lebih lanjut biaya semi variabel tersebut untuk

dipisahkan berdasarkan teori yang ada pada materi perkuliahan akuntansi biaya dan

dibantu dengan referensi yang ada pada daftar pustaka, agar dapat mengetahui

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


estimasi biaya produksi komoditi teh jadi dengan asumsi volume produksi teh jadi di

masa periode yang akan datang.

1.3.2 Manfaat Penelitian

1) Bagi Manajemen

Bagi manajemen PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) hasil penelitian

yang digunakan sebagai bahan masukan mengenai biaya-biaya yang

dikeluarkan PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) dan dapat digunakan

sebagai bahan pertimbangan didalam penyusunan rencana dan strategi

pimpinan PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) dalam mengendalikan

biaya dan memaksimalkan laba.

2) Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai penambahan wawasan atas

pengimplementasian teori-teori yang telah diperoleh selama di bangku

kuliah dengan kenyataan sebenarnya di lapangan, yaitu pada PT.

Perkebunan Nusantara IV (Persero)

1.4 Sistematika Penelitian

1.4.1 Rencana Isi

Penulis akan memberikan gambaran rencana isi Tugas Akhir yang akan

mempermudah penulisan Tugas Akhir, maka penulis membaginya menjadi lima

(5), yaitu :

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini penulis menguraikan tentang latar belakang masalah,

rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan rencana

penulisan.

BAB II : PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV MEDAN

Dalam bab ini penulis menguraikan tentang sejarah ringkas, struktur

organisasi, job description, jaringan usaha, kinerja usaha terkini dan

rencana usaha.

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

Dalam bab ini penulis menguraikan tentang desain penelitian, tempat

dan waktu penelitian, metode pengumpulan data, subjek dan objek

penelitian, dan teknik analisis data.

BAB IV : ANALISIS PEMISAHAN BIAYA SEMI VARIABEL PADA PT.

PERKEBUNAN NUSANTARA IV

Dalam hal ini penulis menguraikan tentang pengertian biaya,

penggolongan biaya, manfaat pemisahan biaya semi variabel,

bagaimana pemisahan biaya semi variabel pada PT. Perkebunan

Nusantara IV, dan hasil pemisahan biaya semi variabel pada biaya

produksi komoditi teh.

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Merupakan bagian akhir dari penyusunan tugas akhir yang terdiri

dari kesimpulan serta saran yang dihasilkan dari penelitian ini.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Dilengkapi dengan daftar pustaka sebagai referensi dari kesimpulan

yang diperlukan dalam penelitian.

1.4.2 Jadwal Kegiatan

Jadwal penelitian untuk penyusunan tugas akhir ini terdiri dari berbagai

kegiatan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel jadwal penelitian berikut ini:

Tabel 1.1

Jadwal Observasi dan Penyusunan Tugas Akhir

NO Keterangan Maret April

I II III IV I II III IV

1 Pengesahan Penulisan Tugas Akhir

2 Pengajuan Judul Tugas Akhir

3 Penunjukan Dosen Pembimbing

4 Permohonan Izin

5 Pengumpulan Data

6 Penyusunan Tugas Akhir

7 Bimbingan Tugas Akhir

8 Penyelesaian Tugas Akhir

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB II

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV SUMATERA UTARA

2.1 Sejarah Ringkas

Perusahaan PT. Perkebunan Nusantara IV Medan merupakan Badan Usaha

Milik Negara bidang perkebunan yang berkedudukan di Medan, Provinsi Sumatera

Utara. PT.Perkebunan Nusantara IV Medan memproduksi tanaman kelapa sawit dan

teh. Pada umumnya perusahaan-perusahaan perkebunan di Sumatera Utara memiliki

sejarah panjang sejak zaman Belanda. Pada awalnya keberadaan perkebuanan ini

merupakan milik Maskapai Belanda yang dinasionalisasi pada tahun 1959, dan

selanjutnya berdasarkan kebijakan pemerintah telah mengalami beberapa kali

perubahan organisasi sebelum menjadi PT. Perkebunan Nusantara IV Medan.

Secara kronologis riwayat PT. Perkebunan Nusantara IV Medan, dapat

disajikan sebagai berikut:

1. Tahun 1959, Tahap Nasionalisasi

Perusahaan-perusahaan swasta asing (Belanda) seperti NV HVA (Namblodse

Venotschaaf Handels Vereeniging Amsterdam) dan NV RCMA (Namblodse

Venotshaaf Rubber Cultuur Maatschappij Amsterdam) pada tahun 1959

dinasionalisasi oleh Pemerintah RI dan kemudian dilebur menjadi Perusahaan

Milik Pemerintah atas dasar Peraturan Pemerintah (PP) No. 19.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


2. Tahun 1967, Tahap Regrouping

Pada tahun 1967 – 1968 selanjutnya Pemerintah melakukan regrouping menjadi

perusahan Perkebunan Negara (PPN) Aneka Tanaman, PPN Karet dan PPN

Serat.

3. Tahun 1968, Tahap Perubahan Menjadi Perusahaan Negara Perkebunan (PNP)

Dengan Kepres NO. 144 tahun 1968, Perusahaan Perkebunan Negara (PPN)

yang ada di Sumatera Utara dan Aceh di regrouping ulang menjadi PNP I s.d. IX.

4. Tahun 1971, Tahap Perubahan menjadi Perusahaan Perseroan.

Dengan dasar Peraturan Pemerintah Tahun 1971 dan tahun 1972, Perusahaan

Negara Perkebunan (PNP) dialihkan menjadi Perusahaan Terbatas Persero

dengan nama resmi PT Perkebunan I s.d. IX (Persero). Perusahaan Perseroan

(Persero) PT Perkebunan VI didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 28

Tahun 1971, Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan VII didirikan

berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 1971 dan Perusahaan Perseroan

(Persero) dan PT Perkebuanan VIII didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah

No. 5 Tahun 1972.

5. Tahun 1996, Tahap Peleburan menjadi PTPN

Berdasarkan Peraturan Pemerintah pada tahun 1996, semua PTP yang ada di

Indonesia di-regrouping kembali dan dilebur menjadi PTPN I s.d. XIV dan PT

Perkebunan Nusantara IV dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia No. 9 Tahun 1996 tanggal 14 Februari 1996 tentang Peleburan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan VI, Perusahaan Perseroan

(Persero) PT Perkebunan VII dan Perusahaan Perseroan (Persero).

Perkebunan VIII menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan

Nusantara IV. PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) merupakan hasil peleburan dari

tiga Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan VI, Perusahaan Perseroan

(Persero) PT Perkebunan VII, dan Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan

VIII yang berada di wilayah Sumatera Utara. Sedangkan Proyek Pengembangan PTP

VI, PTP VII, dan PTP VIII yang ada diluar Sumatera Utara diserahkan kepada PTPN

yang dibentuk masing-masing Provinsi.

PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) didirikan di Bah Jambi Simalungun,

Sumatera Utara berdasarkan Akta Pendirian No. 37 tanggal 11 Maret 1996 dari Harun

Kamil, S.H., Notaris di Jakarta dan telah mendapat pengesahan Menteri Kehakiman

Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-8332.HT.01.01. Tahun 1996

tanggal 8 Agustus 1996 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik

Indonesia No. 81 tanggal 8 Oktober 1996, Tambahan No. 8675/1996, serta telah

didaftarkan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Tingkat I Sumatera Utara c.q. Dinas

Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Simalungun No. 001/BH.2.15/ IX/ 1996

tanggal 16 September 1996 dan telah diperbaharui dengan Nomor

07/BH/0215/VIII/01 tanggal 23 Agustus 2001.

Pada tanggal 2008 telah dilakukan perubahan Anggaran Dasar Perusahaan

berdasarkan Akta No. 11 dari Notaris Sri Ismiyati, SH tanggal 4 Agustus 2008

tentang Pernyataan Keputusan Rapat Pemegang Saham Perusahaan Perseroan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


(Persero) PT Perkebunan Nusantara IV dan telah mendapat persetujuan Menteri

Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.

AHU-60615.AH.01.02. Tahun 2008 tanggal 10 September 2008 tentang Persetujuan

Akta Perusahaan Anggaran Dasar Perseroan.

Perubahan dari Persero menjadi Anak Perusahaan BUMN Perkebunan. Pada

tahun 2014 sesuai Anggaran Dasar Perusahaan mengalami perubahan, berdasarkan

akta No. 25 tanggal 23 Oktober 2014 dari Nanda Fauz Iwan, S.H., M.Kn, mengenai

perubahan struktur pemegangan saham dan nama Perusahaan dari Perusahaan

Perseroaan (Persero) PT Perkebunan Nusantara IV menjadi PT Perkebunan Nusantara

IV. Perubahan anggaran dasar ini telah dilaporkan ke Menteri Hukum dan Hak Asasi

Manusia Republik Indonesia sesuai dengan surat penerimaan pemberitahuan

No.AHU-08636.40.21.14, tanggal 19 November 2014.

2.2 Maksud dan Tujuan Perusahaan

Maksud dan Tujuan Perusahaan adalah melakukan usaha di bidang Agro

Industri serta optimalisasi pemanfaatan Sumber Daya Perseroan untuk menghasilkan

barang dan atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat, untuk mendapatkan

atau mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai perseroan dengan menerapkan

prinsip-prinsip Perseroan Terbatas.

Maksud dan Tujuan Perusahaan menurut Akta Pendirian, antara lain :

a) Turut melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan dan program pemerintah di

bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, khususnya di sub

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


sektor pertanian dalam dalam arti seluas-luasnya dengan tujuan memupuk

keuntungan berdasarkan prinsip-prinsip Perusahaan yang sehat.

b) Melaksanakan kegiatan usaha, antara lain :

1. Mengusahakan budidaya tanaman meliputi pembukuan dan pengolahan lahan

pembibitan, penanaman dan pemeliharaan serta melakuakan kegiatan-kegiatan

lain yang sehubungan dengan budidaya tanaman tersebut.

2. Produksi meliputi pemungutan hasil tanaman, pengolahan hasil tanaman

sendiri maupun dari pihak lain menjadi barangsetengah jadi atau barang jadi.

3. Perdagangan meliputi penyelenggaraan kegiatan pemasaran berbagai macam

hasil produksi serta melakukan kegiatan perdagangan barang lainnya yang

sehubungan dengan kegiatan perusahaan.

4. Pengembangan usaha di bidang perkebunan, agro usaha dan agro bisnis.

5. Mendirikan / menjalankan perusahaan dan usaha lainnya yang mempunyai

hubungan dengan usaha bidang pertanian baik secara sendiri-sendiri

maupunbersama-sama dengan badan-badan lainnya sepanjang hal itu tidak

bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


2.3 Logo dan Makna Logo Perusahaan

Gambar 2.1 Logo perusahaan PT.Perkebunan Nusantara IV Medan


Sumber :http://www.ptpn4.co.id/

Makna Logo PT. Perkebunan Nusantara IV Medan

Makna dari logo PT Perkebunan Nusantara IV Medan, yaitu bentuk pohon

sebagai gambaran dari pohon/buah yang mendekati bentuk tumbuhan dan

digambarkan dengan tiga pelepah diatas serta dua pelepah di bawah. Tiga pelepah di

atas mempunyai arti dua unit perkebunan, yaitu perkebunan kelapa sawit dan

perkebunan teh yang menjadi satu. Kemudian dua pelepah di bawah selanjutnya

memiliki arti sebuah “wadah”, maksudnya wadah tersebut merupakan tempat

mengolah dua unit perkebunan diatasnya. Sedangkan untuk empat bidang lengkungan

yang terletak paling bawah mempunyai arti suatu landasan yang menunjang kedua

unit di atasnya. Lengkungan mengarah ke kanan dan ke kiri yang berarti PT

Perkebunan Nusantara IV (Persero) merupakan industri hulu dan industri hilir dan

juga arah pengembangan/pemasaran empat bidang ini dianalogikan sebagai angka

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


empat dari PT. Perkebunan Nusantara IV maka disebut PT Perkebunan Nusantara IV

Medan.

Secara keseluruhan, bentuk logo ini mengarah ke atas kalau diambil garis

lurus menuju /memusat ke satu titik, yang berarti ketajaman fokus usaha dalam

mencapai tujuan demi kesejahteraan bersama yang berlandaskan Ketuhanan Yang

Maha Esa. Mengenai warna yang ada pada logo, menggambarkan lambang dan unsur

etis yaitu warna hijau bersifat sejuk, dingin dan keyakinan. Sedangkan warna Jingga

bersifat panas, semangat dan berani.

Hijau pada empat bidang lengkung mengacu pada sifat sejuk dala kerukunan

kerja antar sesama karyawan dan atasan sehingga timbul keakraban timbal balik,

tangan dingin serta keyakinan dalam mengelola pekerjaan yang membawa angin

segar bagi keuntungan perusahaan dan kesejahteraan karyawan, jernih dalam pola

pikir dan keyakinan dalam hasil kerja. Jingga pada wadah dan bentuk tiga pelepah

adalah semangat membara untuk mempertahankan serta meningkatkan mutu produksi

dalam merebut pasar dari para pesaing produk perusahaan yang ada di pasaran.

Dengan tangan dingin serta keyakinan dan semangat kerja sama maka keberhasilan

akan tercapai karena Karunia dan Rahmat dari Tuhan Yang Maha Esa. Semua berasal

dari satu titik, yaitu Sang Maha Pencipta maka kita patut untuk mensyukurinya.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


2.4 Visi Misi, Budaya Perusahaan, Paradigma Bisnis dan Tata Nilai PT.

Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan

2.4.1 Visi Perusahaan

PT. Perkebunan Nusantara IV menjadi perusahaan unggul dalam usaha

agroindustri yang terintegrasi.

2.4.2 Misi Perusahaan

1. Menjalankan usaha dengan prinsip-prinsip usaha terbaik, inovatif, dan

berdaya saing tinggi.

2. Menyelenggarakan usaha agroindustri berbasis kelapa sawit, teh, dan karet.

3. Mengintegrasikan usaha agroindustri hulu, hilir dan produk baru, pendukung

agroindustri dan pendayagunaan aset dengan preferensi pada teknologi terkini

yang teruji (proven) dan berwawasan lingkungan.

Untuk mencapai visi misi tersebut, diperlukan suatu perencanaan jangka

panjang (corporate plan) yang akan menjadi pedoman manajemen dalam

menjalankan keputusan jangka panjang yang berkelanjutan dengan memperhatikan

potensi kompetensi inti yang dimiliki PTPN IV yaitu sebagai produsen energi baru

berbahan baku mikrohidro dan biomassa/biogas.

Penyusunan rencana jangka panjang adalah bagian dari upaya yang konsisten

dalam pelaksanaan dan pencapaian tata kelola perusahaan (good corporate

governance/GCG). Visi dan Misi tersebut telah mendapat persetujuan dari Direksi 16

dan Dewan Komisaris yang dituangkan dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan

2015 –2019 pada tanggal 3 November 2014.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


2.4.3 Budaya Perusahaan

Memberi, membimbing dan mendorong perilaku seluruh karyawan perusahaan

agar dalam melaksanakan tugas selalu:

1. Berpikir positif untuk dapat menangkap setiap peluang.

2. Proaktif dalam menghasilkan inovasi dan prestasi.

3. Kerjasama tim untuk membangun kekuatan.

4. Menempatkan kepentingan perusahaan sebagai pertimbangan utama bagi

setiap keputusan yang diambil oleh setiap jajaran perusahaan.

5. Menempatkan peningkatan kesejahteraan karyawan sebagai bagian yang

tidak terpisahkan dari pencapaian sasaran perusahaan.

2.4.4 Paradigma Bisnis

 Mampu membangun sistem yang sinergis dan terpadu sesuai dengan

perubahan dan perkembangan pasar, yang berorientasi kepada kepuasan

pelanggan melalui kinerja yang unggul (excellence).

 Mampu merencanakan, melaksanakan, menganalisa dan mengevaluasi secara

objektif, bekerja keras, beretika, kreatif dan inovatif serta berorientasi pada

hasil,untuk memberikan nilai tambah perusahaan.

 Kepemimpinan yang visioner (mampu memandang jauh kedepan dan kedalam

perusahaan) serta menjadi panutan dan inspirator terhadap lingkungan kerja

maupun masyarakat sekitar.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


 Bertanggung jawab dalam pelaksanaan regulasi (peraturan dan undang-

undang) yang terkait dengan perusahaan dan hubungan industrial yang

harmonis.

 Perubahan adalah peluang, selalu siap mengembangkan diri, cerdas dan

tangkas untuk meningkatkan nilai perusahaan.

 Peduli terhadap kehidupan social masyarakat sekitar dan kelestarian

lingkungan, serta menghargai setiap ide/gagasan/masukan dari stakeholder,

dalam menciptakan hubungan yang sinergis.

 Dalam mengelola pengetahuan (knowledge management) perusahaan

mewajibkan setiap personil berbagi pengetahuan (knowledge sharing) untuk

perbaikan yang berkelanjutan.

 Memberikan kesempatan kepada personilnya untuk meningkatkan kompetensi

secara berkesinambungan, dalam menghadapi perubahan di masa yang akan

datang.

2.4.5 Tata Nilai Perusahaan

Tata nilai dirangkum dalam frasa ”PRIMA”, meliputi:

P : Profitability (mengutamakan profit)

R : Responsibility (bertanggung jawab terhadap stakeholder)

I : Integrity (integritas)

M : Market ahead (selalu yang terdepan)

A : Accountability (terpercaya)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


2.5 Struktur organisasi

Gambar 2.2Struktur Organisasi PT.Perkebunan Nusantara IV Medan


Sumber :http://www.ptpn4.co.id/

2.6 Job Description

1. Dewan Komisaris

Melakukan pengawasan terhadap kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan

pada umumnya baik mengenai perusahaan mau pun usaha perusahaan yang

dilakukan oleh Direksi serta member nasihat kepada Direksi termasuk

pengawasan terhadap pelaksanaan Rencana Jangka Panjang Perusahaan,

Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan serta ketentuan Anggaran Dasar dan

Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham, serta peraturan perundang-

undangan yang berlaku, untuk kepentingan perusahaan dan sesuai dengan

maksud dan tujuan perusahaan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


2. Direksi

Menjalankan segala tindakan yang berkaitan dengan pengurusan perseroan

untuk kepentingan perusahaan dan sesuai dengan maksud dan tujuan

perusahaan serta mewakili perusahaan baik didalam maupun diluar pengadilan

tentang segala hal dan segala kejadian dengan pembatasan-pembatasan

sebagaimana diatur dalam perundang-undangan, anggaran dasar dan/atau

Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham.

3. Bagian Pemasaran

Menyusun system perencanaan penjualan, pencarian, monitoring dan evaluasi

harga kelapa sawit dan non kelapa sawit, analisa pasar, promosi serta

distribusi.

4. Unit Usaha

Menyusun perencanaan, melakukan pengelolaan dan melalukan evaluasi di

unit/kebun.

5. Bagian Tanaman

Melakukan perencanaan, pembuatan prosedur, pengawasan , monitoring dan

evaluasi di bidang tanaman.

6. Bagian Logistik

- Menyusun dan mengevaluasi program kerja dan sistem pengadaan

barangdan jasa.

- Menyusun system pelaporan pengadaan barang dan jasa yang efektif

untuk dilaporkan ke Direksi.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


7. Pembelian Bahan Baku

- Menyusun system perencanaan, pengelolaan, pelaksanaan, dan evaluasi

kegiatan pembelian bahan baku di PTPN IV.

- Menjaga agar PKS tidak middle capacity.

8. Bagian Panitia Penetapan Harga (P2H)

Melakukan evaluasi terhadap seluruh harga dan biaya pengadaan barang/jasa

yang terjadi di seluruh unit usaha, GUU, dan bagian di PTPN IV.

9. Bagian Teknik

Menyusun sistem perencanaan, pengelolaan, penilai dan pengembangan

bidang teknik pada PTPN IV dan Unit Usaha.

10. Bagian Pengolahan

Melakukan pengawasan dan evaluasi kegiatan bidang pengolahan,

pengendalian mutu lingkungan hidup.

11. Sekretaris Perusahaan

Menyusun sistem perencanaan, pengelolaan, penilaian dan pengembangan

sistem kesekriatan perusahaan, Corporate legal dan kerjasama usaha, hubungan

masyarakat/komunikasi pada PT. Perkebunan Nusantara IV.

12. Satuan Pengawas Intern

Untuk menjamin bahwa audit internal dilaksanakan dengan efektif dan efisien

sesuai dengan program di PT. Perkebunan Nusantara IV.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


13. Bagian Manajemen Risiko dan GCG

Menyusun perencanaan, pengelolaan, penilaian dan pengembangan

Manajemen Risiko dan Good Corporate Governance (GCG) pada PTPN IV,

anak perusahaan, dan perusahaan yang ada penyertaan modal.

14. Kantor Perwakilan Jakarta

Memfungsikan Kantor Perwakilan Jakarta sebagai kantor pelayanan bagi

kantor pusat.

15. Bagian Keuangan

- Mengendalikan arus kas perusahaan.

- Meningkatkan pengendalian pelaksanaan anggaran sesuai RKAP

- Melaksanakan sosialisasi dan manajemen perpajakan dan asuransi

- Pengendalian biaya melalui RKO

- Mengawasi dana kredit sesuai peruntukannya

16. Bagian Akuntansi

- Melaksanakan sistem akuntansi sesuai pedoman akuntansi umum yang

berlaku.

- Melakukan pembukuan semua transaksi yang dilaksanakan berdasarkan

standard akuntansi umum yang dilengkapi dengan nomor rekening/akun

yang telah ditetapkan.

- Melaksanakan verifikasi dokumen transaksi serta melakukan pembinaan

administrasi secara periodik.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


- Melaksanakan evaluasi neraca percobaan dan laporan manajemen unit

usaha dan kantor pusat.

- Menyajikan laporan manajemen dan laporan keuangan perusahaan secara

periodik.

- Peningkatan efektifitas pengendalian yang ada

17. Bagian Pemasaran

- Mempertahankan pasar yang telah ada.

- Meningkatkan pelayanan kepada pelanggan, pengujian dan sertifikasi.

- Melakukan koordinasi dengan lembaga pemasaran dalam rangka

memperluas pasar dan mencari peluang pasar baru.

- Meningkatkan komunikasi dengan pembeli dalam rangka mempercepat

pengapalan dan pembayaran atas kontrak penjualan.

18. Bagian Perencanaan

- Menyusun dan merevisi RJP dan PDK.

- Melakukan evaluasi terhadap RJP, RKAP, dan PDK

19. Pengembangan Usaha

Menyusun sistem perencanaan, pengelolaan, penilaian dan pengembangan

usaha pada perusahaan PTPN IV dan unit usaha.

20. Bagian Manajemen Sistem Informasi

Monitoring pengembangan dan penerapan program aplikasi serta operasional

sistem.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


21. Bagian SDM

Menyusun dan mengkoordinasikan sistem perencanaan, pembinaan,

pengembangan, koordinasi, pengawasan, dan pengendalian SDM pada PTPN

IV.

22. Bagian Umum

- Merencanakan dan melaksanakan kegiatan-kegiatan penunjang aktivitas

perusahaan.

- Mengelola aktivitas yayasan dan sekolah yang didirikan oleh perusahaan.

23. Bagian Hukum Pertanahan

Melakukan pengawasan kegiatan operasional hukum dan pertanahan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB III

METODELOGI PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Dalam penulisan tugas akhir ini, penulis menggunakan penelitian kuantitatif.

Suharsimi Arikunto (2013) menjelaskan “penelitian kuantitatif sesuai dengan

namanya, banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data,

penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan hasilnya.”

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada Kantor Pusat PT. Perkebunan Nusantara IV

(Persero) di Jl. Letjen Suprapto No. 2, Kelurahan Hamdan, Kecamatan Medan

Maimun, Kota Medan, Sumatera Utara. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret

2019.

3.3 Metode Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data menggunakan dokumentasi yaitu

teknikpengumpulan data yang dilakukan dengan jalan mengadakan pencatatan dan

pengumpulan bahan-bahan tertulis, yang mempunyai keterkaitan dengan

permasalahan yang tengah peneliti amati. Data yang diperoleh dari perusahaan

adalah:

1. Data rincian biaya produksi tahun 2016 - 2017

2. Data volume produksi teh jadi tahun 2016 – 2017

23
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3.4 Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian ini bagian Akuntansi PT. Perkebunan Nusantara

IV(Persero), sedangkan objek penelitian ini adalah biaya produksi komoditi teh jadi

yang diambil dari Laporan Manjemen Tahun 2013-2017 PT. Perkebunan Nusantara

IV (Persero).

3.5 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

menggunakan analisis deskriptif yaitu menganalisis dan menyajikan fakta-fakta

secara sistematik, sehingga dapat mudah dipahami dan disimpulkan berdasarkan

kajian pustaka yang telah disusun. Adapun metode yang dipakai dalam analisis

pemisahan biaya semi variabel yaitu dengan :

1. Metode Titik Tertinggi dan Terendah (Hight and Low Point Method)

Metode ini merupakan teknik pemisahan biaya variabel dengan cara

membandingkan biaya pada tingkat kegiatan yang paling tinggi dibandingkan dengan

biaya tersebut pada tingkat kegiatan terendah dimasa lalu. Selisih biaya yang dihitung

merupakan unsur biaya variable dalam biaya tersebut. Sedangkan biaya tetap

mengurangi biaya semi variabel dengan biaya variabelnya.

2. Metode Titik Sebar (Scattergraph)

Metode scattergraph dapat digunakan untuk menganalisis perilaku biaya.

Dalam metode ini, biaya yang dianalisis disebut variabel independen dan diplot di

sepanjang garis vertikal atau yang disebut dengan sumbu y. Sedangkan aktivitas

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


terkait, misalnya biaya tenaga kerja langsung, jam tenaga kerja langsung, jam mesin,

unit output, atau persentase kapasitas dan diplot di sepanjang garis horizontal yang

disebut sumbu x.

3. Metode Kuadrat Terkecil (Hight and Low Point Method)

Untuk memisahkan Biaya Tetap dan Biaya Variabel pada Biaya Semi

Variabel menggunakan Metode Kuadrat Terkecil.

Y = a + bX

∑ ∑ ∑
b =
∑ ∑

∑ ∑
a =

Keterangan :

Y:Total Biaya Semi Variabel

X:Volume Kegiatan

a : Biaya Tetap

b :Biaya Variabel

n : Jumlah Data

4. Metode Biaya Terjaga (Stand by Cost Method)

Metode ini mencoba menghitung beberapa biaya yang harus tetap dikeluarkan

andai kata perusahaan ditutup untuk sementara, jadi produknya sama dengan nol.

Biaya ini disebut biaya terjaga, dan biaya terjaga ini merupakan bagian yang tetap.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Namun, khusus dalam analisis ini, penulis tidak menggunakan metode biaya terjaga,

dikarenakan perusahaan PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) tidak pernah

berhenti melakukan kegiatan produksi selama berdirinya perusahaan tersebut.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB IV

PEMISAHAN BIAYA SEMI VARIABEL PADA PT. PERKEBUNAN

NUSANTARA IV (PERSERO)

4.1 Pengertian Biaya

Biaya dalam suatu perusahaan merupakan suatu komponen yang

sangatpenting dalam menunjang pelaksanaan kegiatan dalam usaha mencapai

tujuan.Tujuan itu dapat tercapai apabila biaya yang dikeluarkan sebagai bentuk

suatupengorbanan oleh perusahaan yang bersangkutan telah diperhitungkan

secaratepat.

Menurut Supriyono (1999), biaya adalah “harga perolehan yang dikorbankan

atau yang digunakan dalam rangka memperoleh penghasilan (revenue) dan akan di

pakai sebagai pengurang penghasilan. Dalam Arti sempit diartikan apabila biaya yang

dikeluarkan sebagai bentuk suatu pengorbanan oleh perusahaan yang bersangkutan

telah diperhitungkan secara tepat”.

Menurut Mulyadi (2005) dalam arti luas biaya adalah : “pengorbanan sumber

ekonomis, yang di ukur dalam satuan uang, yang terjadi atau yang kemungkinan akan

terjadi untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam arti sempit diartikan sebagai

pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh aktiva yang di sebut dengan istilah

harga pokok, atau dalam pengertian lain biaya merupakan bagian dari harga pokok

yang dikorbankan di dalam suatu usaha untuk memperoleh penghasilan”.

27

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Dari pengertian di atas, walaupun nampak ada perbedaan namun pada

dasarnya memiliki persamaan yaitu biaya adalah pengorbanan ekonomis, yang diukur

dengan nilai uang untuk memperoleh barang atau jasa. Pengklasifikasian biaya atau

penggolongan biaya dilakukan sesuai dengan tujuan biaya itu sendiri.Untuk tujuan

yang berbeda, diperlukan cara penggolongan biaya yang berbeda pula.

4.2 Penggolongan Biaya

Menurut Supriyono (2009), “Penggolongan biaya untuk menentukan harga

pokok” adalah sebagai berikut:

1. Penggolongan biaya sesuai dengan fungsi pokok dari kegiatan/aktivitas

perusahaan. Atas dasar fungsi pokok dari kegiatan atau aktivitas perusahaan,

biaya dapat dikelompokkan menjadi :

a. Fungsi produksi, yaitu semua biaya yang berhubungan dengan fungsi

produksi atau kegiatan pengolahan bahan baku menjadi produk selesai yang

siap untuk dijual.

b. Fungsi pemasaran, yaitu fungsi yang berhubungan dengan kejadian

penjualan produk selesai yang siap untuk di jual dengan cara memuaskan

pembeli dan dapat memperoleh laba sesuai yang diinginkan perusahaan

sampai dengan pengumpulan kas dan hasil penjualan.

c. Administrasi dan umum adalah fungsi yang berhubungan dengan kegiatan

penentuan kebijakan, pengarahan dan pengawasan kegiatan perusahaan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


secara keseluruhan agar dapat berhasil guna (efektif) dan berdaya guna

(efisien).

d. Fungsi keuangan, yaitu fungsi yang berhubungan dengan kegiatan keuangan

atau penyediaan dana yang diperlukan perusahaan.

2. Penggolongan biaya sesuai dengan periode akuntansi di mana biaya akan

dibebankan untuk dapat menggolongkan pengeluaran (expenditures) akan

berhubungan dengan kapan pengeluaran tersebut akan menjadi biaya.

Penggolongan pengeluaran tersebut adalah sebagai berikut :

a. Pengeluaran Modal (Capital Expenditures) yaitu pengeluaran yang akan

dapat memberikan manfaat (benefit) pada beberapa periode akuntansi atau

pengeluaran yang akan datang. Pada saat terjadinya pengeluaran ini

dikapitalisasi ke dalam harga perolehan aktual, dan diperlakukan sebagai

biaya pada periode akuntansi yang menikmati manfaatnya.

b. Pengeluaran Penghasilan (Revenue Expenditures) yaitu pengeluaran yang

akan memberikan manfaat hanya pada periode akuntansi dimana

pengeluaran terjadi. Umumnya pada saat terjadinya pengeluaran langsung

diperlakukan ke dalam biaya, atau tidak dikapitalisasi sebagai aktiva.

3. Penggolongan biaya sesuai dengan tendensi perubahannya terhadap aktivitas atau

kegiatan volume. Pengolongan biaya sesuai dengan tendensi perubahannya

terhadap aktivitas terutama untuk tujuan perencanaan dan pengendalian biaya

serta pengambilan keputusan. Tendensi perubahannya terhadap aktivitas dapat

dikelompokkan menjadi :

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


a. Biaya tetap memiliki karakteristik sebagai berikut :

1) Biaya yang jumlah totalnya tetap konstan tidak dipengaruhi oleh

perubahan volume kegiatan atau aktivitas sampai dengan tingkatan

tertentu.

2) Pada biaya tetap, biaya satuan (unit cost) akan berubah berbanding

terbalik dengan perubahan volume penjualan, semakin tinggi volume

kegiatan semakin rendah biaya satuan, semakin rendah volume kegiatan

semakin tinggi biaya satuan.

b. Biaya variable memiliki karakteristik sebagai berikut:

1) Biaya yang jumlah totalnya akan berubah secara sebanding

(proporsional) dengan perubahan volume kegiatan, semakin besar

volume kegiatan semakin tinggi jumlah total biaya variabel, semakin

rendah volume kegiatan semakin rendah jumlah biaya variabel.

2) Pada biaya variabel, biaya satuan tidak dipengaruhi oleh volume

kegiatan, jadi biaya semakin konstan.

c. Biaya semi variable memiliki karakteristik sebagai berikut :

1) Biaya yang jumlah totalnya akan berubah sesuai dengan perubahan

volume kegiatan, akan tetapi sifat perubahannya tidak sebanding.

Semakin tinggi volume kegiatan semakin besar jumlah biaya total,

semakin rendah volume kegiatan semakin rendah biaya, tetapi

perubahannya tidak sebanding.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


2) Pada biaya semi variabel, biaya satuan akan berubah terbalik

dihubungkan dengan perubahan volume kegiatan tetapi sifatnya tidak

sebanding. Sampai dengan tingkatan kegiatan tertentu semakin tinggi

volume kegiatan semakin rendah biaya satuan, semakin rendah volume

kegiatan semakin tinggi biaya satuan.

4. Penggolongan biaya sesuai dengan objek atau pusat biaya yang dibiayai. Di

dalam perusahaan obyek atau pusat biaya dapat dihubungkan dengan produk

yang dihasilkan, departemen-departemen yang ada dalam pabrik, daerah

pemasaran, bagian-bagian dalam organisasi yang lain, bahkan individu.

Penggolongan biaya atas dasar obyek atau pusat biaya, biaya dapat dibagi

menjadi :

a. Biaya langsung (Direct cost) adalah biaya yang terjadinya atau manfaatnya

dapat didefinisikan kepada obyek atau pusat biaya tertentu.

b. Biaya tidak langsung (Indirect cost) adalah biaya yang terjadinya atau

manfaatnya tidak dapat didefinisikan pada obyek atau pusat biaya tertentu,

atau biaya yang manfaatnya dinikmati oleh beberapa obyek atau pusat biaya.

5. Penggolongan biaya untuk pengendalian biaya. Untuk pengendalian informasi

biaya yang ditunjukkan kepada manajemen dikelompokkan kedalam :

a. Biaya terkendali (Controllable cost) adalah biaya yang secara langsung

dapat dipengaruhi oleh seorang pimpinan/jabatan pemimpin tertentu dalam

jangka waktu tertentu.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


b. Biaya tak terkendali (Uncontrollable cost) adalah biaya yang tidak dapat

dipengaruhi oleh seorang pemimpin/jabatan tertentu berdasarkan wewenang

yang dia miliki atau tidak dapat dipengaruh ioleh seorang pejabat dalam

waktu tertentu.

6. Penggolongan biaya sesuai dengan tujuan pengambilan keputusan. Untuk tujuan

pengambilan keputusan oleh manajemen maka biaya dapat dikelompokkan

menjadi :

a. Biaya relevan (Relevant cost) adalah biaya yang akan mempengaruhi

pengambilan keputusan, oleh karena itu biayatersebut harus diperhitungkan

di dalam pengambilan keputusan.

b. Biaya tidak relevan (Irrelevant cost) adalah biaya yang tidak mempengaruhi

pengambilan keputusan, oleh karena itu biaya initidak perlu diperhitungkan

atau dipertimbangkan dalam proses pengambilan keputusan.

7. Penggolongan biaya atas dasar tendensi perubahan terhadap aktivitas tertentu

sangat penting dalam proses perencanaan laba. Biaya ini dikelompokkan menjadi

biaya tetap, biaya variabel dan biaya semi variabel. Untuk kepentingan analisis

pemisahan biaya semi variabel akan dianalisis lebih lanjut ke dalam biaya tetap

dan biaya variabel.

a. Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisar perubahan

volume kegiatan tertentu. Menurut Mulyadi (1999 : 507) biaya tetap dalam

hubungannya untuk perencanaan dan pengawasan biaya, biaya tetap

dibedakan menjadi dua :

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


1) Committed fixed cost adalah biaya yang tetap dikeluarkan, yang tidak

dapat dikurangi guna mempertahankan kemampuan perusahaan di

dalam memenuhi tujuan-tujuan jangka panjang. Contoh :committed

fixed cost adalah biaya depresiasi, pajak bumi dan bangunan, sewa,

asuransi, dangaji karyawan utama. Kebijakan menjadi committed fixed

cost terutama dipengaruhi oleh rencana kegiatan jangka panjang.

2) Discretionary fixed cost adalah biaya yang timbul dari keputusan

penyediaan anggaran secara berkala (biasanya tahunan) yang secara

langsung mencerminkan kebijakan manajemen puncak mengenai jumlah

maksimum biaya yang diizinkan untuk dikeluarkan, dan yang tidak

dapat menggambarkan hubungan yang optimum antara masukan dengan

keluaran (yang di ukur dengan volume penjualan, jasa atau produk).

Contoh :discretionary fixed cost adalah biaya riset dan pengembangan,

biaya iklan, biaya promosi penjualan, biaya program latihan karyawan,

biaya konsultan.

b. Biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan

perubahan volume kegiatan. Contohnya adalah biaya bahan baku dan biaya

tenaga kerja langsung. Tujuan perencanaan dan pengawasan, biaya variabel

dibedakan menjadi dua :

1) Engineered variabel cost adalah biaya yang memiliki hubungan fisik

tertentu dengan ukuran kegiatan tertentu atau biaya yang antara

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


masukan dan keluarannya mempunyai hubungan yang erat dan nyata.

Contohnya : biaya bahan baku.

2) Discretionary variabel cost adalah biaya-biaya yang jumlah totalnya

sebanding dengan perubahan volume kegiatan sebagai akibat

kebijakan/keputusan manajemen. Contohnya: biaya iklan yang

ditetapkan oleh manajemen.

c. Biaya semi variabel adalah biaya yang memiliki unsur tetap dan variabel di

dalamnya. Unsur biaya tetap merupakan jumlah biaya minimum untuk

menyediakan jasa sedangkan unsur variable merupakan bagian dari biaya

semi variabel yang dipengaruhi oleh perubahan volume kegiatan. Biaya semi

variabel memiliki unsure biaya tetap dan biaya variabel. Contohnya : biaya

listrik, telepon danair, pemeliharan dan perbaikan mesin, asuransi kesehatan.

Memisahkan biaya semi variabel ke dalam elemen biaya tetap dan biaya

variabel, ada dua pendekatan yang digunakan yaitu :

1) Pendekatan analisis (Analytical approach)

Dalam pendekatan ini diadakan kerjasama antara bagian teknik dengan

bagian penyusunan anggaran untuk mengadakan penyelidikan terhadap

tiap-tiap kegiatan atau pekerjaan, untuk menentukan perlu tidaknya

suatu biaya, jumlah biaya pada berbagai kegiatan untuk pekerjaan

tertentu, metode pelaksanaan pekerjaan yang paling efisien, dan jumlah

biaya yang bersangkutan dengan pelaksanaan pekerjaan tersebut pada

berbagai tingkat kegiatan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


2) Pendekatan historis (Historical approach)

Pendekatan ini mencoba menentukan fungsi biaya dengan cara

menganalisis tingkah laku biaya yang terjadi di masa lalu dalam

hubungannya dengan volume kegiatan. Dalam pendekatan historis, data

biaya selama beberapa periode dikumpulkan dan dihitung biaya tetap

dan biaya variabelnya dengan menggunakan metode tertentu. Ada empat

metode yang dapat digunakan yaitu :

a) Metode Biaya Terjaga (Stand by Cost Method)

Metode ini mencoba menghitung beberapa biaya yang harus tetap

dikeluarkan andai kata perusahaan di tutup untuk sementara, jadi

produknya sama dengan nol. Biaya ini disebut biaya terjaga, dan

biaya terjaga ini merupakan bagian yang tetap.

b) Metode Titik Tertinggi dan Terendah (Hight and Low Point Method)

Metode ini merupakan teknik pemisahan biaya variabel dengan cara

membandingkan biaya pada tingkat kegiatan yang paling tinggi

dibandingkan dengan biaya tersebut pada tingkat kegiatan terendah

di masa lalu. Selisih biaya yang di hitung merupakan unsur biaya

variabel dalam biaya tersebut. Sedangkan biaya tetap mengurangi

biaya semi variabel dengan biaya variabelnya.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


c) Metode Titik Sebar (Scattergraph Method)

Metode scattergraph dapat digunakan untuk menganalisis perilaku

biaya. Dalam metode ini, biaya yang dianalisis disebut variabel

independen dan diplot di sepanjang garis vertikal atau yang disebut

dengan sumbu y. Sedangkan aktivitas terkait, misalnya biaya tenaga

kerja langsung, jam tenaga kerja langsung, jam mesin, unit output,

atau persentase kapasitas dan diplot di sepanjang garis horizontal

yang disebut sumbu x.

d) Metode Kuadrat Terkecil (Least Square Method)

Metode ini menganggap bahwa hubungan antara biaya dan volume

kegiatan berbentuk garis lurus dengan persamaan.

Y=a+bX

Di mana :

Y = Total biaya semi variabel

a = Biaya tetap

b = Biaya variabel satuan

n = Jumlah data

X= Volume kegiatan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Anggaran variabel sebagai alat bantu penyusunan biaya produksi

suatuperusahaan. Macam- macam biaya dalam aktivitas perusahaan:

1. Fix cost/ biaya tetap/ FC.

2. Variable cost/ biayavariabel/ VC

3. Semi Variable Cost/ biayasemi variable/ SVC

4.3 Manfaat Pemisahan Biaya Semi Variabel

1. Mengetahui besar biaya tetap dan biaya variabel yang dikeluarkan oleh pihak

perusahaan dalam menghasilkan produk untuk pengambilan keputusan jangka

pendek.

2. Dapat menyediakan informasi yang lebih baik untuk pengendalian biaya

khususnya biaya semi variabel, dimana dalam penentuan harga pokok produksi

hanya memasukan biaya yang bersifat variabel saja sehingga dapat menambah

laba kontribusi bagi perusahaan.

3. Dapat mengetahui berapa besar biaya variabel per unit dan berapa besar biaya

tetap pertahun atau perbulan.

4.4 Pemisahan Biaya Semi Variabel Pada PT. Perkebunan Nusantara IV

Pemisahan biaya semi variabel dalam penulisan tugas akhir ini menggunakan

tiga metode, yaitu metode titik tertinggi dan terendah (hight and low point method),

metode titik sebar (scattergraph method), dan metode kuadrat terkecil (least square

method). Adapun data yang menjadi dasar dalam analisis ini adalah data biaya

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


produksi yang di dalamnya terdapat biaya umum, biaya tanaman, dan biaya

pengolahan pabrik tahun 2016 dan 2017. Data produksi tersebut akan disandingkan

dengan data volume produksi tahun 2016 dan 2017. Data tersebut disajikan di tabel

4.1.

Tabel 4.1

Data Biaya Produksi dan Volume Produksi Teh Pada PT. Perkebunan Nusantara IV

Tahun 2016 dan 2017.

Tahun Biaya Produksi (Rp) Volume produksi (Kg)

2016 126.808.951.692 8.148.136

2017 130.882.451.756 8.426.033

Total 257.691.403.448 16.574.169

Rata-rata 128.845.701.724 8.287.85

4.5 Biaya Produksi

a) Metode Titik Tertinggi dan Terendah (Hight and Low Point Method)

Dalam analisis ini, penulis menggunakan data biaya produksi dan data

jumlah/volume produksi teh dari tahun 2016 hingga tahun 2017. Data tentang biaya

produksi dengan volume produksi teh jadi telah dirangkum dalam satu tabel untuk

memudahkan analisis dan dapat dilihat dalam tabel 4.1.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Dengan metode titik tertinggi dan terendah, pertama-tama penulis mencari

tingkat kegiatan tertinggi dan tingkat kegiatan terendahnya terlebih dahulu.

Berdasarkan data pada tabel 4.1, diketahui bahwa kegiatan dalam tahun 2016

merupakan tingkat kegiatan terendah dan kegiatan dalam tahun 2017 merupakan

tingkat kegiatan tertinggi. Kemudian volume produksi teh dan biaya produksi dari

dua tingkat kegiatan tersebut penulis bandingkan dan penulis hitung selisihnya

sebagai berikut :

Tarif biaya variabel =

= Rp. 14. 658,3089 per kg produksi teh

Unsur biaya tetap kita hitung dengan menggunakan salah satu dari dua titik

kegiatan tersebut. Pertama penulis gunakan data titik tertinggi, sebagai berikut :

Biaya tetap = biaya produksi–(tarif variabel x tingkat kegiatan)

= 130.882.451.756 – (14.658,3089 x 8.426.033)

= 130.882.451. 756 – 123.511.394.382,6890

= Rp. 7.371.057.373,3111 per tahun

= Rp. 889,4633 per kilo teh jadi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Hasil yang sama juga akan diperoleh dengan memakai data titik terendah,

perhitungannya sebagai berikut :

Biaya tetap = 126.808.951.692 – (14.658,3089 x 8.148.136)

= 126.808.951.692 – 119.437.894.318,6890

= Rp. 7.371.057.373,3111 per tahun

= Rp. 889,4633 per kilo teh jadi

Dari perhitungan di atas kita dapati bahwa biaya produksi ini terdiri dari biaya

variabel sebesar Rp. 14.658,3089 per kilo produksi teh dan biaya tetap sebesar

Rp. 7.371.057.373,3111 per tahun atau Rp. 889,4633 per kilo produksi teh jadi. Hasil

tersebut kita nyatakan dalam sebuah fungsi linear, sebagai berikut:

Y = 7.371.057.373,3111 + 14.658,3089X

Di mana simbol “Y” merupakan biaya produksi yang dipekirakan berdasarkan

volume produksi teh pada suatu periode tertentu dan simbol “X” merupakan volume

produksi teh pada suatu periode tertentu. Dengan persamaan linier tersebut dapat

dilakukan estimasi biaya produksi untuk masa yang akan datang. Misalnya di dalam

tahun anggaran 20XX perusahaan merencanakan kenaikan kegiatan produksi yang

diperkirakan akan menaikkan volume teh jadi menjadi 10.000.000 kg, maka biaya

produksi dapat diperkirakan dengan menggunakan persamaan linier tersebut sebagai

berikut :

Y = 7.371.057.373,3111 + 14.658,3089X

Y = 7.371.057.373,3111 + 14.658,3089 (10.000.000)

Y = 7.371.057.373,3111 + 146.583.088.842,2690

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Y = Rp. 153.954.146.215,5800

Untuk sampel data lebih dari dua, pemisahan biaya semi variabel dengan

menggunakan metode titik tertinggi dan terendah ini sangat kasar, karena dari banyak

pasang data kegiatan dan biaya tersebut, hanya diperhitungkan 2 pasangan data (pada

kegiatan tertinggi dan terendah) saja, sehingga tidak cukup mencerminkan perilaku

biaya semi variabel yang diamati perilakunya.

b) Metode Titik Sebar (Scrattergraph)

Berdasarkan data pada tabel 4.1 penulis gambarkan hubungan antara biaya

produksi dengan volume produksi teh dengan grafik pada gambar 4.1 sebagai berikut:

Scattergraph Biaya Produksi


Komoditi Teh jadi
Rp131,500,000,000
Rp131,000,000,000
Rp130,500,000,000
Biaya Produksi

Rp130,000,000,000
Rp129,500,000,000
Rp129,000,000,000
Rp128,500,000,000
Rp128,000,000,000
Rp127,500,000,000
Rp127,000,000,000
Rp126,500,000,000
8,100,0008,150,0008,200,0008,250,0008,300,0008,350,0008,400,0008,450,000
Volume Produksi

Gambar 4.1Scrattergraph biaya produksi komoditi teh jadi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Sumbu “X” pada grafik menunjukkan volume produksi teh, dan sumbu “Y”

menunjukkan jumlah biaya produksi. Garis A digambarkan paralel terhadap sumbu

“X” dari titik di mana garis B memotong sumbu “Y”, yang terbaca dari scattergraph

mendekati angka Rp. 126.808.951.700 yang mencerminkan biaya tetap per tahun atau

Rp. 15.301,998 per kilo produksi teh jadi. Garis ini mencerminkan elemen tetap dari

biaya produksi untuk semua tingkat aktivitas dalam rentang relevan.

Area yang batasi oleh garis A dan B menunjukkan peningkatan dalam biaya

produksi ketika jumlah produksi teh meningkat. Peningkatannya dihitung sebagai

berikut:

Unsur biaya variabel rata-rata per tahun = biaya rata-rata per tahun – unsur tetap

= – 126.808.951.700

= 128.845.701.724 – 126.808.951.700

= Rp. 2.036.750.024

Biaya variabel per kilo teh =

= Rp. 245,774 per kilo produksi teh

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Jadi biaya produksi terdiri dari Rp. 126.808.951.700 biaya tetap per tahun dan

biaya variabel sebesar Rp. 245,774 per kilo produksi teh. Bila dinyatakan dalam

sebuah fungsi linier adalah sebagai berikut :

Y = 126.808.951.700 + 245,774X

Simbol “Y” mewakili biaya produksi yang diperkirakan, sedangkan simbol

“X” merupakan volume produksi teh untuk periode tertentu yang digunakan sebagai

acuan dalam menghitung biaya produksi.

Jumlah biaya produksi dengan asumsi volume produksi pada tahun yang akan

datang sebesar 10.000.000 kilo produksi teh dapat kita cari dengan mensubstitusi dari

persamaan:

Y = 126.808.951.700 + 245,774X

Y = 126.808.951.700 + 245,774 (10.000.000)

Y = 126.808.951.700 + 2.457.740.142,5

Y = Rp. 129.266.691.842,5

c) Metode Kuadrat Terkecil (least-squares)

Dalam melakukan analisis dengan metode ini, penulis menggunakan data

pada table 4.1. Untuk memudahkan perhitungan serta meningkatkan ketelitian,

penulis menggunakan bantuan program Ms Excel komputer dan kalkulator untuk

mengerjakan analisis ini. Dari tabel, penulis melakukan perhitungan regresi dengan

bantuan komputer. Perhitungan tentang nilai rata-rata dan selisih data aktual dengan

nilai rata-ratanya dapat dilihat dalam lampiran 4.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Danang Sunyoto (2009) menjelaskan, analisis regresi adalah suatu yang

mengukur pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika pengukuran

pengaruh ini melibatkan satu variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y), dinamakan

analilis regresi linier sederhana yang dirumuskan Y = a + bX, dimana a merupakan

konstanta, dan b adalah nilai koefisien regresi untuk variabel X.

Menghitung besar tarif variabel dan unsur tetap biaya produksi digunakan

data-data yang terdapat dalam tabel 3 lampiran 4. Tarif variabel (b) untuk biaya

produksi, dihitung sebagai berikut:


b=

b=

b = Rp. 12.519,423599391100

Kemudian untuk menghitung unsur tetap (a) biaya produksi digunakan rumus

garis lurus sebagai berikut:

Ῡ = a bX

79.980.325.682 = a + (12.519,423599391100)( 8.287.085)

79.980.325.682 = a + 103.749.521.259,449

a = 79.980.325.682 -103.749.521.259,449

a = Rp. -23.769.195.577,4485

a = Rp. -2.878,2217 per kilo teh jadi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Berdasarkan hasil perhitungan di atas dapat diketahui bahwa biaya produksi

terdiri dari biaya tetap (a) sebesar Rp -23.769.195.577,4485 per tahun dan tarif

variabel (b) Rp. 12.519,423599391100 per kilo produksi teh.

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, fungsi biaya untuk biaya produksi

dapat dinyatakan dengan menggunakan persamaan berikut:

Y = -23.769.195.577,4485+ 12.519,423599391100X

Selanjutnya untuk mengetahui nilai dari koefisien korelasi (r) serta nilai dari

koefisien determinasi (r²). Algifari (2000) menjelaskan, Analisis korelasi adalah alat

statistik yang dapat digunakan untuk mengetahui derajat hubungan linier antara satu

variabel dengan variabel lain. Umumnya analisis korelasi digunakan dalam

hubungannya dengan analisis regresi, untuk mengukur ketepatan garis regresi dalam

menjelaskan variasi nilai variabel dependen. Sementara itu, koefisien determinasi

adalah salah satu nilai statistik yang dapat digunakan untuk mengetahui apakah ada

hubungan pengaruh antara dua variabel. Nilai koefisien determinasi menunjukkan

persentase variasi nilai variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh persamaan

regresi yang dihasilkan.

Perhitungan dapat digunakan pada lampiran 4. Di dalam William K Carter

(2009) dijelaskan, dalam teori statistik, koefisien korelasi (r) adalah ukuran sejauh

mana dua variabel berkaitan secara linier. Jika r = 0, berarti tidak ada korelasi. Jika r

± 1, berarti korelasinya sempurna. Jika r positif, hubungan antara dependen y dan

variabel x bersifat positif. Hubungan positif berarti nilai y meningkat saat x

meningkat, dan garis regresi akan bergerak naik ke kanan atas. Jika nilai r negatif,

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


hubungan antara variabel dependen dan variabel independen bersifat negatif atau

terbalik, yang berarti nilai y turun saat nilai x dan garis regresi akan bergerak turun ke

kanan bawah.

Perhitungan koefisien korelasi dan koefisien determinasi adalah sebagai

berikut :


r =
√∑ ∑

r =

r =

r =1

r² = 1

Dari perhitungan di atas kita dapatkan koefisien korelasi (r) sebesar 1 dan

koefisien determinasi (r²) sebesar 1

Kesimpulan yang dapat diambil dari nilai-nilai di atas adalah sebagai berikut.

Perubahan biaya produksi 100% dipengaruhi oleh perubahan jumlah/volume teh yang

diproduksi. Penggunaan volume produksi teh sebagai variabel bebas sudah tepat

karena perubahan biaya produksi sebagian besar dipengaruhi oleh volume produksi.

Untuk memperjelas rentang kenyakinan bagi biaya produksi, penulis

membuat asumsi atau pengandaian bahwa tingkat kegiatan aktual untuk suatu periode

di masa depan adalah 10.000.000 kg produksi teh serta tingkat kenyakinan yang di

inginkan adalah 95%.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Biaya produksi atas produksi teh jadi dihitung berdasarkan tingkat kegiatan

yang diandaikan, dengan menggunakan rumus regresi sebelumnya yaitu,

Y = -23.769.195.577,4485 + 12.519,423599391100X hasilnya adalah

Rp. 101.425.040.416,4630 {-23.769.195.577,4485 + (12.519,423599391100 x

10.000.000)}

Untuk menghitung faktor koreksi, maka diperlukan data mengenai selisih

kuadrat variabel bebas (volume produksi teh) dengan rata-ratanya { X-X)²}.

Perhitungannya adalah sebagai berikut :


Se = √

Namun, dari data tersebut, nilai yᵢ-yᵢ') sama dengan nol dan mengakibatkan

yᵢ-yᵢ')² juga sama dengan nol (lihat lampiran 5). Dan jumlah sampel sebanyak dua

dengan derajat kebebasan (df) = n-2, yang berarti df = 0, menunjukkan tidak ada nilai

untuk t pada derajat kebebasan 0 dengan tingkat keyakinan 95 % (lihat lampiran 3),

yang berarti standard error (Se) tidak dapat dihitung karena akan menghasilkan nilai

nol.

Padahal, jika derajat kebebasan tidak sama dengan nol atau di atas nol, dan

nilai standard error (Se) tidak sama dengan nol, maka interval keyakinan dapat

dihitung sebagai berikut :

± tpSe√

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


± Se√

Dengan adalah asumsi biaya produksi di masa depan sebesar 10.000.000

dan adalah rata-rata dari volume produksi.

Dari perhitungan di atas, seharusnya rentang biaya produksi di masa depan

dengan asumsi produksi teh jadi sebesar 10.000.000 dapat dicari dengan keyakinan

95% atau dengan tingkat kesalahan sebesar 5%. Yang berarti nilai biaya produksi

dengan asumsi volume produksi teh jadi sebesar 10.000.000 tidak boleh melebihi

atau kurang dari batas-batas yang sudah didapatkan dari hasil perhitungan di atas.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan dan uraian pada bab-bab sebelumnya dapat

disimpulkan hal-hal sebagai berikut :

1. Perhitungan terhadap biaya produksi komoditi teh dengan metode titik tertinggi

dan terendah menunjukan bahwa dalam biaya produksi tersebut terdiri dari biaya

tetap sebesar Rp. 7.371.057.373,3111 per tahun atau sebesar Rp. 889,4633 per

kilo produksi tehjadi, dan biaya variabel sebesar Rp. 14.658.3089 per kilo

produksi teh jadi dan Dengan metode Scattergraph diperoleh nilai estimasi biaya

tetap sebesar Rp. 126.808.951.700 per tahun atau sebesar Rp. 15.301,998 per kilo

produksi teh jadi, dan tarif variabel sebesar Rp. 245,774 per kilo produksi teh

jadi. Dengan metode derajat terkecil (least-squares) diketahui bahwa biaya

produksi terdiri dari biaya tetap sebesar Rp. -23.769.195.577,4485 per tahun atau

sebesar Rp. - 2.868,2217 per kilo produksi teh jadi dan tarif variable sebesar

Rp. 12.519,423599 per kilo produksi teh jadi.

2. Perhitungan biaya produksi di masa depan dengan asumsi volume produksi

sebesar 10.000.000 menggunakan metode titik tertinggi dan terendah

menghasilkan nilai biaya produksi sebesar Rp. 153.954.146.215,5800,

menggunakan metode scattergraph sebesar Rp. 129.266.691.842,5, dan dengan

menggunakan metode least – square sebesar Rp. 101.425.040.416,4630

49
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3. Perhitungan biaya produksi dengan metode scattergraph menghasilkan nilai biaya

tetap yang tertinggi diantara hasil dengan menggunkaan metode lain, dan biaya

variabel yang lebih kecil pula dibandingkan dengan hasil dari metode titik

tertinggi dan titik terendah dan metode least – square.

4. Hasil dari metode titik tertinggi dan terendah dianggap menghasilkan nilai yang

kasar apabila sampel data tidak sama dengan dua atau diatas dua pasang sample

data, namun pada analisis pemisahan biaya semi variabel dalam tugas akhir ini

yang menggunakan sampel data hanya sebanyak dua, dianggap sudah cukup

efektif, karena kedua pasang data tersebut digunakan dalam rumus pencarian

untuk menentukan nilai biaya tetap dan biaya variabel pada biaya produksi teh

jadi.

5. Perhitungan dengan metode least – square menghasilkan nilai biaya tetap negatif

dan hal tersebut dianggap tidak masuk akal karena mencerminkan nominal biaya

tetap, yang secara logika tidak mungkin benilai nol. Meskipun derajat korelasi (r)

dan dereminasinya (r²) bernilai 1,yang berarti berkorelasi sempurna, namun hal

tersebut tidak dapat didukung dengan standard estimate (Se), karena nila Se

jugabernilai nol. Dan untuk tingkat keyakinan sebesar 95% untuk ketepatan hasil

yang akan didapat tidak tersedia di dalam tabel t – student, karena derajat

kebebasan atau df = 0. Yang berarti metodeleast – square dengan sampel data

yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini untuk menaksir biaya produksi

dengan estimasi volume produksi teh jadi sebesar 10.000.000 kilo hanya dapat

dicari sampai pada regresi dan determinasinya saja, karena sampel data yang

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


digunakan hanya sebanyak dua pasang. Sementara itu, untuk hasil selanjutnya

yang akan menghasilkan rentang batasan biaya produksi di masa yang akan

datang dengan estimasi volume produksi sebanyak 10.000.000 tidak dapat dicari,

karena nilai standard estimate (Se) dan tingkat kebebasan pada t – student bernilai

nol, yang disebabkan oleh df = 0.

5.2 Saran

Berdasarkan analisis pada bab sebelumnya, penulis mencoba memberikan

saran-saran bagi perusahaan sebagai berikut :

1. Pihak manajemen perusahaan dapat melakukan penaksiran biaya produksi teh jadi

di masa depan dengan estimasi yang diinginkan dengan menggunakan persamaan

linier hasil dari perhitungan metode titik tertinggi dan terendah yang ada pada bab

pembahasan, karena metode tersebut dianggap sudah cukup efektif untuk

perhitungan dengan sampel data yang digunakan di dalam tugas akhir ini.

2. Pihak perusahaan juga dapat mengontrol biaya tetap dan biaya variabel pada

biaya produksi teh jadi untuk periode produksi di masa yang akan datang, dengan

berpatokan pada nilai biaya yang terdapat dari hasil perhitungan menggunakan

metode titik tertinggi dan terendah.

3. Sebaiknya perusahaan PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) melakukan analisis

pemisahan biaya semi variabel agar dapat menjadi pertimbangan manajemen

perusahaan dalam mengontrol biaya tetap dan biaya variabel yang nantinya akan

berpengaruh pada harga pokok produksi. Melalui pemisahan biaya semi variabel,

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


pihak manajemen perusahaan juga dapat mengetahui biaya tetap atau biaya

variabel yang paling berpengaruh terhadap biaya produksi, dan dari hasil tersebut

pihak manajemen perusahaan dapat mengambil kebijakan untuk menyusutkan

harga yang dianggap paling berpengaruh untuk meningkatkan laba perusahaan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


DAFTAR PUSTAKA

(http://www.ptpn4.co.id/5 Maret/10.20)

Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.


Jakarta:RinekaCipta. Cetakan Kelimabelas.

Supriyono, RA. 1999. Akuntansi Biaya Buku I : Pengumpulan Biaya dan


Penentuan HargaPokok. Yogyakarta: BPFE. Edisi 2.

Mulyadi. 2005. Akuntansi Biaya. Yogyakarta: BPFE. Edisi 5.

Sunyoto, Danang. 2009. Analisis Regresi Dan Uji Hipotesis. Jakarta: PT Buku Kita.
Cetakan Pertama.

Algifari. 2000. Analisis Regresi : Teori, Kasus, Dan Solusi. Yogyakarta: BPFE.
Edisi 2

Carter, William K. 2009. Akuntansi Biaya. Jakarta: Salemba Empat. Buku 1. Edisi
14

53

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


LAMPIRAN

Lampiran 1

Rincian Biaya Produksi Komoditi Teh PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero)

1. Biaya Umum dan Tanaman

a. Biaya Umum

Terdiri dari: Gaji, tunjangan, biaya sosial pegawai dan staf, gaji dan biaya

sosial non staf, biaya emplasmen, biaya pemeliharaan bangunan rumah, biaya

pemeliharaan bangunan perusahaan, biaya pemeliharan jalan, jembatan dan saluran

air, pemakaian dan pemeliharaan sistem komputer, pajak dan sewa tanah/PBB,

asuransi, biaya keamanan, biaya penerangan, biaya persediaan air, andil biaya umum

TBM, andil biaya umum dari/untuk kebun seinduk

b. Biaya Tanaman

Terdiri dari : gaji, tunjangan, dan biaya sosial pegawai dan staf tanaman, biaya

pemeliharaan TM, pemupukan, panen, pengangkutan ke pabrik, andil biaya tanaman

dari/untuk kebun seinduk.

2. Biaya Pengolahan/Pabrik

Terdiri dari: gaji, tunjangan, dan biaya sosial pegawai dan staf pengolahan,

biaya pengolahan, biaya pemeliharaan mesin dan instalasi, biaya pengepakan,

asuransi pabrik, pengolahan dari/untuk kebun seinduk, biaya pengolahan untuk pihak

ketiga.

54

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Lampiran 2

Tabel 1

Data Biaya Produksi dan Volume Teh Jadi

Pada PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Tahun 2016 - 2017

Tahun Biaya Produksi (Rp) Volume produksi (Kg)

2016 126.808.951.692 8.148.136

2017 130.882.451.756 8.426.033

Total 257.691.403.448 16.574.169

Rata-rata 128.845.701.724 8.287.085

Sumber : Diolah dari laporan manajemen PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Tahun
2016 –2017

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Lampiran 3

Tabel 2

Nilai distribusi t - student

Tingkat Keyakinan
Derajat Kebebasan 90% 95% 99% 99,80%
1 6,314 12,706 63,657 318,310
2 2,920 4,303 9,925 22,326
3 2,353 3,182 5,841 10,213
4 2,132 2,776 4,604 7,173
5 2,015 2,571 4,032 5,893
6 1,943 2,447 3,707 5,208
7 1,895 2,365 3,499 4,785
8 1,860 2,306 3,355 4,501
9 1,833 2,262 3,250 4,297
10 1,812 2,228 3,169 4,144
11 1,796 2,201 3,106 4,025
12 1,782 2,179 3,055 3,930
13 1,771 2,160 3,012 3,852
14 1,761 2,145 2,977 3,787
15 1,753 2,131 2,947 3,733
20 1,725 2,086 2,845 3,552
ꝏ 1,645 1,960 2,576 3,09
Sumber : Carter, William K. 2009. Akuntansi Biaya. Jakarta: Salemba Empat. Buku 1.

Edisi 14

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Lampiran 4

Tabel 3

Perhitungan least-squares untuk biaya produksi tahun 2016-2017

Y Y-Ῡ X - - ² (Y-Ῡ ² -Ῡ -

selisish
selisih dari
Volume dari rata-
Tahun Biaya Umum rata-rata biaya dikuadratkan Dikuadratkan
Produksi rata
umum
produksi

1 78.240.770.552 - 1.739.555.130 8.148.136 - 138.949 19.306.685.652 3.026.052.050.309.320.000 241.708.575.980.805

2 81.719.880.812 1.739.555.130 8.426.033 138.949 19.306.685.652 3.026.052.050.309.320.000 241.708.575.980.805

Total 159.960.651.364 0 16.574.169 0 38.613.371.305 6.052.104.100.618.630.000 483.417.151.961.610

n=2 ∑ ∑ -Ῡ ∑ ∑ - ∑ - ² ∑ -Ῡ ² ∑ -Ῡ -

Sumber : Diolah dari laporan manajemen PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Tahun 2016 – 2017

Rata-rata : Volume Produksi Teh (X) = 16.574.169 / 2 = 8.287.085

Biaya Produksi (Ῡ) = 159.960.651.364 / 2 = 79.980.325.682

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Lampiran 5

Tabel 4

Perhitungan Standard error of Estimate biaya produksi tahun 2016-2017

xᵢ yᵢ yᵢ' = a + bxᵢ yᵢ-yᵢ' yᵢ-yᵢ' ²

Tahun Produksi Teh Biaya Umum Estimasi Biaya Kesalahan Prediksi Dikuadratkan

1 8.148.136 78.240.770.552 78.240.770.552 - -

2 8.426.033 81.719.880.812 81.719.880.812 - -

Total 16.574.169 159.960.651.364 159.960.651.364 - -

*Jumlah kolom yᵢ-yᵢ' selalu sama dengan nol, kecuali ada kesalahan pembulatan.

Sumber : Diolah dari laporan manajemen PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Tahun 2016 -

2017

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Anda mungkin juga menyukai