OLEH:
MEDAN, ..........................2019
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan ridhonya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir
ini. Tak lupa pula shalawat dan salam penulis ucapkan kepada baginda Rasullulah,
Muhammad SAW. Tugas akhir ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Ahli Madya Program Studi Diploma III Akuntansi pada Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Sumatera Utara. Dalam Tugas akhir ini penulis mengambil judul
“Penetapan Pendapatan dan Beban Pada PT. PLN (Persero) Unit Induk Pembangkitan
Dalam penulisan Tugas akhir ini, penulis banyak mendapat bimbingan dan
arahan dari berbagai pihak sehingga pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan
1. Bapak Prof. Dr. Ramli, S.E., M.S., selaku dekan Fakultas Ekonomi danBisnis.
2. Ibu Mutia Ismail, SE., MM., Ak. selaku Ketua Program Studi Diploma III
3. Bapak Abdillah Arif Nasution selaku Sekretaris Program Studi Diploma III
4. Bapak Abdillah Arif Nasution selaku dosen pembimbing yang telah memberikan
bimbingan dan arahan serta bersedia meluangkan waktu dalam membantu penulis
i
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
5. Seluruh Dosen Pengajar dan Pegawai di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Sumatera Utara.
6. Teristimewa kepada kedua orang tua tercinta yaitu Ayahanda dan Ibunda serta
keluarga dan adik-adik tersayang saya yang telah membantu penulis dalam
7. Kepada Muhammad Fadhil Ramadhan Rangkuti terima kasih untuk dukungan dan
dan Winda Sari yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan tugas
akhir ini, terima kasih untuk suka duka yang kita jalani bersama, semoga kita sama-
9. Serta teman teman satu angkatan Diploma III Akuntansi Universitas Sumatera
Utara Stambuk 2016 yang namanya tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
Demikian tugas akhir ini disusun dengan segala keterbatasan penulis. Semoga
tugas akhir ini dapat memberikan manfaat dan masukan bagi pembaca dan semua pihak
yang memerlukannya.
ii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR................................................................................................ i
DAFTAR ISI .............................................................................................................. iii
DAFTAR TABEL ..................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR................................................................................................. vi
DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................................. vii
iii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB IV : PENUTUP .............................................................................................. 43
A. Kesimpulan ........................................................................................ 43
B. Saran ................................................................................................. 44
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 45
LAMPIRAN............................................................................................................... 46
iv
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR TABEL
v
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR GAMBAR
vi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR LAMPIRAN
vii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB I
PENDAHULUAN
perusahaan. Pendapatan dan beban merupakan dua hal yang tidak dapat
1
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2
pendapatan lebih besar dari beban maka ini disebut laba dan apabila
biaya lain yang terjadi setelah pengiriman barang, biasanya dapat diukur
terlalu tinggi maka perusahaan akan memperoleh laba yang cukup tinggi,
begitu juga sebaliknya. Tetapi jika beban dicatat terlalu tinggi maka laba
dan beban tersebut karena hal ini sangat berpengaruh terhadap kegiatan
usaha yang bersifat jangka panjang, yaitu mengetahui laba bersih yang
terlalu tinggi dan beban terlalu rendah maka akan mengakibatkan laba
dan beban terlalu tinggi maka akan menyebabkan laba terlalu rendah, atau
sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan No. 23, dan dalam rangka
B. Rumusan Masalah
maksimal dan pengeluaran yang seefesien mungkin. Hal ini dapat dicapai
2. Untuk mengetahui apa sajakah jenis- jenis pendapatan dan beban pada
Utara.
peneliti membuat tujuan dan manfaat dari penelitian pada PT. PLN
satu bahan pelengkap pada bab ini dan semoga menambah wawasan bagi
1. Apakah penetapan dan beban pada PT. PLN (Persero) Unit Induk
2. Bagaimana jenis- jenis pendapatan dan beban yang ada pada PT. PLN
1. Bagi Penulis
2. Bagi Perusahaan
akan datang.
D. Rencana Penulisan
Rencana Penulisan terdiri dari jadwal penelitian dan rencana isi yang
1. Jadwal Penelitian
sebagai berikut:
Tabel 1.1
Jadwal Penelitian dan Penyusunan Tugas Akhir
MARET APRIL
No. Kegiatan Minggu Minggu
I II III IV I II III
Pengajuan Judul Tugas
1
Akhir
Penunjukan Dosen
3
Pembimbing
√
5 Pengumpulan Data
√
2. Rencana Isi
Rencana isi tugas akhir ini terdiri dari empat bab, dimana setiap
bab saling berkaitan. Hal ini sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan
akhir harus praktis dan sistematis. Oleh karena itu, laporan penelitian
BAB : PENDAHULUAN
UTARA
BAB IV : PENUTUP
A. Sejarah Ringkas
Tenaga.
seluruh Indonesia. Untuk mengenang peristiwa ambil alih itu maka dengan
9
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
10
pasal 33 ayat (2) UUD 1945. Sejak tahun 1955 di Medan berdiri
Aceh) dan tahun 1959 dikepalai oleh Ahmad Syaifullah. Setelah Badan
eksploitasi 1.
menjadi 4 cabang dan satu Sektor yaitu Cabang Medan, Binjai, Sibolga,
1. UPK BELAWAN
2. UPHK MEDAN
3. UPDK PANDAN
Adapun visi, misi, motto dan nilai-nilai pada PT. PLN (Persero)
VISI
MISI
Adapun yang menjadi misi dari PT. PLN (Persero) Unit Induk
best practice.
tanggung jawab .
MOTTO
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik (Electricity for a better life).
NILAI - NILAI
Saling percaya
Integritas
Peduli
Pembelajar
B. Struktur Organisasi
akan dapat membagi seluruh tugas, wewenang dan tanggung jawab serta
mampu mengatur tata hubungan yang harmonis antar unit – unit organisasi
1. General Manager
kinerja.
memiliki efisiensi, mutu, dan keandalan yang baik agar target kinerja
Engineering yaitu :
A. Manager Engineering
Pembangkit
RJPP
B. Manager Akuntansi
Kinerja Pembangkitan.
Perseroan.
dengan ketentuan.
perusahaan.
mempersiapkan kontrak.
D. Jaringan Kegiatan
Utara (PLN UIKSBU) adalah unit usaha PLN yang bergerak dalam
PLTA, PLTU, PLTD, PLTG, dan PLTGU yang tersebar di tiga provinsi
yaitu Nangroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara dan Riau. Dengan kata
lain PT. PLN (Persero) Unit Induk Pembangkitan Sumatera Bagian Utara
PLTG/U Belawan 10 unit, PLTG Paya Pasir 5 unit, PLTG Glugur 2 unit,
PLTD Titi Kuning 6 unit, PLTD Leung Bata 14 unit, PLTG Teluk Lembu
2 unit, PLTD Teluk Lembu 1 unit, dan PLTD Teluk Dalam unit serta
PLTD Gunung Sitoli 13 unit. Untuk yang bertenaga hydro (air) terdiri dari
E. Kinerja Terkini
Utara pertama kali diatur didalam Surat Keputusan Direktur Utama Nomor
yaitu:
A. ULPL Glugur
B. UPL Renun
BARU
C. ULPL Duri
F. RENCANA KEGIATAN
dihasilkan, yaitu :
lebih baik.
A. Pengertian Pendapatan
diriya sendiri. Jumlah yang ditagih untuk dan atau atas nama pihak
pasar dalam suatu jasa ataupun barang. Pertumbuhan yang konsisten dan
perusahaan.
24
berlangsung”
ekuitas pemilik yang diakibatkan oleh proses penjualan barang atau jasa
kepada pembeli”.
jumlah yang ditagih untuk pihak ketiga seperti penjualan tenaga listrik,
lain.
pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul
dari aktivitas normal perusahaan selama suatu periode bila arus masuk itu
modal.
B. Pengertian Beban
sebagai aliran keluar terukur dari barang atau jasa, yang kemudian
barang dan jasa. Beban dalam arti luas termasuk semua biaya yang sudah
masa manfaatnya tidak lebih dari satu tahun atau pengeluaran yang dapat
lain lain.
1. Pendapatan Usaha
prabayar.
tenaga listrik dari kedua jenis pengelompokan ini harus sama. Rencana
awal tahun, aging schedule dan target piutang usaha pada akhir tahun.
golongan tarif yang harga jual tenaga listrik rata-ratanya lebih rendah dari biaya
pokok penyediaan (BPP) tenaga listrik pada tegangan di golongan tarif rendah.
5. Pendapatan Ditangguhkan
lain.
2. Pendapatan Lain-lain
perusahaan.
1. Pendapatan Bunga
bunga lainnya yang relavan diakui secara akrual pada periode terjadinya,
diukur sebesar jumlah rupiah bunga yang menjad hak sesuai dengan
Pendapatan yang berasal dari kenaikan nilai aset atau penurunan liabilitas
Pendapatan yang berasal dari penjualan aset atau penjualan jasa yang
rupiah yang menjadi hak untuk diterima atau ditagih kepada pihak lain atas
Pendapatan PFK diakui pada saat pekerjaan oleh pihak ketiga telah selesai
D. Jenis-jenis Beban
Jenis-jenis beban yang ada pada PT. PLN (Persero) Unit Induk
1. Beban Usaha
a. Energi listrik yang diproduksi sendiri baik dari pembangkit milik sendiri
e. Susut jaringan yakni volume energi listrik yang hilang dalam mata rantai
pasokan tenaga listrik mulai dari transmisi sampai dengan titik penyerahan
pelanggan.
bakar.
mempertimbangkan :
a. Pertumbuhan penjualan.
b. Ketersediaan pembangkit.
awal dan target saldo akhir per jenis bahan bakar, sehingga
SGCuntuk gas serta tara kalor (heat rate) untuk pembangkit berbahan
bakarbatubara.
Khusus untuk energi panas bumi, air dan energi lainnya disajikan
Beban pembelian tenaga listrik adalah beban yang timbul dari diterimanya
pasokan tenaga listrik dari IPP sebesar jumlah yang ditentukan dalam
formula pembayaran.
Sewa pembangkit adalah biaya sewa atas tenaga listrik sehubungan dengan
jumlahharga.
rencana volume produksi, harga satuan sewa perkWh dan jumlah anggaran
sewa.
4. Beban Pemeliharaan.
untuk menjaga mutu dan keandalan baik berupa jasa borongan maupun
pemakaian internal.
a. Jasa borongan
b. Pemakaian Material
5. Beban Kepegawaian.
pendukungnya.
a. Gaji
b. Imbalan kerja
6. Beban Penyusutan.
Beban penyusutan yaitu beban alokasi jumlah tersusut dari aset selama
umur manfaatnya.
7. Beban Administrasi.
2. Beban Lain-lain
Beban lain-lain adalah beban yang dikeluarkan oleh perusahaan dan tidak
atas:
Beban bunga adalah bunga yang menjadi beban atau terhutang sampai akhir
Beban keuangan adalah beban bunga dan beban lain-lain yang ditanggung
kontrak sewa Build Operate and Tranfer (BOT), di samping itu beban
1994 dan telah disahkan oleh Pengurus Pusat Ikatan Akuntan Indonesia
ekonomi yang diterima dan dapat diterima oleh perusahaan untuk dirinya
sendiri. Jumlah yang ditagih atas nama pihak ketiga, seperti pajak
perusahaan dan tidak mengakibatkan kenaikan ekuitas, dan karena itu harus
masuk bruto manfaat ekonomi termasuk jumlah yang ditagih atas nama
“Pendapatan harus diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau
dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat diterima
kas atau setara kas dan jumlah pendapatan adalah jumlah kas atau setara kas
yang diterima dapat diterima. Namun, bila arus masuk dari kas atau setara
kas ditangguhkan, nilai wajar dari imbalan tersebut mungkin kurang dari
jumlah nominal dari kas yang diterima atau yang dapat diterima.
a. Penjualan barang
b. Penjualan jasa
F. Penetapan Pendapatan dan Beban pada PT. PLN (Persero) Unit Induk
lain :
a. Beban penyusutan
b. Beban amortisasi
transaksi pendapatan dan beban diluar usaha yang sejenis dapat disajikan
secara neto. Namun, penyajian harus dilakukan secara terpisah jika nilai dari
1. Pendapatan
pencatatan pendapatan itu dicatat pada saat sudah terjadi hak tanpa
metode ini sangat teliti dalam pengukuran keuntungan (dalam laporan laba
penjualan jasa diakui apabila telah memenuhi seluruh kondisi berikut ini
yaitu:
Biaya yang timbul untuk transaksi dan biaya untuk meyelesaikan transaksi
Terjadinya penjualan tenaga listrik, yaitu pada saat tenaga listrik telah
berdasarkan angka.
perhitungan pemakaian LPB pada bulan tersebut per tarif dan daya yang
pada setiap akhir bulan diakui sebagai pendapatan penjualan LPB pada
bulan berikutnya.
2. Beban
Bagian Utara diakui dan dicatat secara akrual yaitu pada saat suatu periode
belum dilakukan.
Diakui pada saat terjadinya pemasokan tenaga listrik dari IPP selama masa
Beban sewa
Pengakuan beban sewa adalah dimulai dari awal masa sewa sampai
dengan berakhirnya masa perjanjian sewa yang diakui secara periodik sesuai
dengan proporsi manfaat yang telah diterima perusahaan pada saat terjadi
Beban pemeliharaan
diterima oleh Perusahaan (jasa borongan) atau pada saat pemakaian material
Beban kepegawaian
Beban administrasi
antara lain:
c) Beban/denda pajak
Beban diluar usaha/beban lain-lain yang berasal dari penjualan aset atau
yang bersangkutan .
Penetapan pendapatan dan beban pada PT. PLN (Persero) Unit Induk
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 23, hal ini dapat dilhat dari
metode yang digunakan pada PT. . PLN (Persero) Unit Induk Pembangkitan
pendapatan dicatat dan diakui pada saat periode tertentu walaupun hasil
secara tunai belum. Dan beban diakui dan dicatat pada saat periode atau
belum dilakukan.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
pada PT. PLN (Persero) Unit Induk Pembangkitan Sumatera Bagian Utara
yaitu :
1. Penetapan Pendapatan dan Beban pada PT. PLN (Persero) Unit Induk
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 23, hal ini dapat dilihat dari
metode akrual pendapatan dicatat dan diakui pada saat atau periode
tertentu walaupun hasil secara tunai belum diterima dan beban diakui
dan dicatat pada saat atau periode dimana beban tersebut dibebankan
2. Jenis-jenis pendapatan dan beban pada PT. PLN (Persero) Unit Induk
43
B. SARAN
karena harga listrik menjadi mahal, serta harus lebih efisien dalam
berasal dari angin agar harga listrik menjadi lebih murah dan
DAFTAR PUSTAKA
Carter, Usry. 2006. Cost Accounting (Akuntansi Biaya). Edisi 13. Penerbit
Salemba Empat. Jakarta.
PT. PLN (Persero). 2019. Pedoman Akuntansi PT. PLN (Persero) Unit Induk
Pembangkitan Sumatera Bagian Utara. PT. PLN (Persero).
PT. PLN (Persero). 2019. Laporan Tahunan PT. PLN (Persero) Unit Induk
Pembangkitan Sumatera Bagian Utara. PT. PLN (Persero).
Stice dan Skousen. 2009. Akuntansi Intermediate. Edisi Keenam Belas. Buku 1.
Penerbit Salemba Empat. Jakarta.
Warren, Cals S., Reeve, James M., dan Fees, Philip E. 2005. Pengantar
Akuntansi. Buku satu. Edisi kedua puluh satu. Penerbit Salemba Empat.
Jakarta.