OLEH:
Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa Tugas Akhir
berjudul “Analisis Perbandingan Rasio Keuangan Antara PT. Aneka
Tambang, Tbk dan PT Cita Mineral Investindo, Tbk Periode 2016-2018”
adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Ahli Madya pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sumatera Utara Medan.
Bagian atau data yang saya peroleh dari perusahaan atau lembaga,
dan/atau saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapat izin, dan/atau
dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah, etika penulisan
ilmiah.
Apabila kemudian hari pernyataan ini tidak benar, saya bersedia menerima
sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Segala Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat
serta hidayah-Nya, sehingga Peneliti dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini guna
Keuangan Antara PT. Aneka Tambang, Tbk dan PT. Cita Mineral
Dalam penyelesaian Tugas Akhir ini Peneliti telah mendapat banyak bimbingan
dan bantuan dari berbagai pihak sehingga pada kesempatan ini peneliti ingin
1. Bapak Prof. Dr. Ramli, SE, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Sumatera Utara sekaligus Dosen Penguji yang telah memberikan saran dan
i
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
5. Teristimewa kepada kedua orang tua Penulis yaitu, Ayahanda tercinta
motivasi dan semangat tanpa henti selama penyelesaian Tugas Akhir ini.
angkatan 2016 lainnya yang tidak dapat saya sebut satu persatu namanya.
Peneliti menyadari tugas akhir ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu
peneliti mengharapkan kritik dan saran untuk penyempurnaan tugas akhir ini.
Akhir kata peneliti berharap semoga tugas akhir ini dapat menambah dan
Medan, 2019
Peneliti
ii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .................................................................................... i
DAFTAR ISI ............................................................................... iii
DAFTAR TABEL........................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang .......................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah .................................................................... 4
1.3. Tujuan Penelitian ...................................................................... 5
1.4. Manfaat Penelitian .................................................................... 5
1.5. Jadwal Kegiatan ....................................................................... 6
1.6. Sistematika Penulisan ............................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR TABEL
No. Tabel Judul Halaman
iv
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar Judul Halaman
v
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB I
PENDAHULUAN
harus mampu menampilkan kinerja perusahaan yang baik yang harus ditunjang
dengan strategi yang matang dalam segala segi termasuk dalam keuangannya.
pemasaran, sumber daya manusia, dan lainnya. Salah satu cara yang dapat
analisis rasio keuangan. Melalui analisis rasio keuangan, perusahaan dapat lebih
keuangan yang digunakan sebagai alat tolak ukur kondisi keuangan suatu
perusahaan dalam periode tertentu atau hasil-hasil usaha sebuah perusahaan pada
satu periode tertentu melalui cara membandingkan 2 buah variabel yang diambil
dari laporan keuangan suatu perusahaan baik itu dari kolom neraca ataupun laba
1
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
suatu perusahaan dikelompokkan menjadi 4 bagian yaitu analisis rasio likuiditas,
pendeknya bila jatuh tempo, rasio solvabilitas untuk mengukur seberapa besar
Tabel 1.1.
Ikhtisar data keuangan PT. Aneka Tambang, Tbk.
Tahun 2016, 2017 dan 2018
(Rp. Ratusan Juta)
Total
Total
Aset Hutang Hutang
Tahun Aset Laba
Tidak Lancar Jangka Ekuitas
Lancar
Lancar Panjang
Dari Tabel 1.1 berisikan ikhtisar data keuangan tahun 2016, 2017
dan 2018, yang memberikan gambaran perubahan posisi keuangan PT. Aneka
Tambang, Tbk pada tahun-tahun tersebut. Setiap tahun terlihat naik turunnya
jumlah baik total aset lancar, hutang lancar, hutang jangka panjang dan laba
perusahaan. Hanya total aset tidak lancar dan ekuitas yang mengalami
2
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
peningkatan setiap tahunnya. Laba perusahaan mengalami peningkatan yang
maupun penurunan kinerja perusahaan disetiap tahunnya. Untuk hal ini digunakan
suatu standart pembanding (Rasio) yang disebut dengan rasio keuangan. Melalui
laporan keuangan juga diperlukan oleh pihak pihak yang berkepentingan lain
wilayah operasi yang tersebar diseluruh Indonesia yang kaya akan bahan mineral
seperti emas, bijih nikel, perak, batubara, dll. PT. Aneka Tambang, Tbk memiliki
konsumen jangka panjang yang loyal di Eropa dan Asia. Mengingat luasnya lahan
konsesi pertambagangan dan besarnya jumlah cadangan dan sumber daya yang
dimiliki PT. Aneka Tambang, Tbk membentuk beberapa usaha patungan dengan
jujur, dan menyeluruh kepada stakeholders agar terhindar dari kesalahan atas
3
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
pengelolaan keuangan, baik itu berupa kesalahan atas pencatatan maupun
bulanan, dan juga bisa harian. Laporan keuangan akan bermanfaat bagi
pemakainya apabila informasi yang ada didalamnya dapat dipercaya atau handal.
Rasio Keuangan Antara PT. Aneka Tambang, Tbk dan PT. Cita Mineral
2016-2018?
2016-2018?
4
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
1.3. Tujuan Penelitian
2016-2018.
2. Untuk dan menganalisis kemampuan PT. Aneka Tambang, Tbk dan PT Cita
2016-2018.
tahun 2016-2018.
2016-2018.
Tbk
b. Bagi Peneliti
5
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
mempelajari secara langsung dan menganalisa rasio keuangan pada PT.
Tabel 1.2.
Jadwal Kegiatan Observasi
Maret April Mei
Minggu Ke Minggu Ke Minggu Ke
No Kegiatan III IV I II III IV I II III IV
1 Persiapan
Pengumpulan
2
Data
3 Penulisan
antara lain:
BAB I PENDAHULUAN
6
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB II PROFIL PERUSAHAAN
Tambang, Tbk.
7
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB II
emas, perak, bauksit dan batubara. ANTAM memiliki konsumen jangka panjang
yang loyal di Eropa dan Asia. Mengingat luasnya lahan konsesi pertambangan dan
besarnya jumlah cadangan dan sumber daya yang dimiliki, ANTAM membentuk
ANTAM memiliki arus kas yang solid dan manajemen keuangan yang
berhati-hati. ANTAM didirikan sebagai Badan Usaha Milik Negara pada tahun
feronikel, pada tahun 1997 ANTAM menawarkan 35% sahamnya ke publik dan
sahamnya di Australia dengan status foreign exempt entity dan pada tahun 2002
status ini ditingkatkan menjadi ASX Listing yang memiliki ketentuan lebih ketat.
saham. Hal ini dilakukan melalui penurunan biaya seiring usaha bertumbuh guna
8
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
menciptakan keuntungan yang berkelanjutan. Strategi perusahaan adalah berfokus
pada komoditas inti nikel, emas, dan bauksit melalui peningkatan output produksi
biaya, perusahaan harus beroperasi lebih efisien dan produktif serta meningkatkan
merupakan bagian dari risiko perusahaan yang harus dikelola dengan baik.
tertinggal dan terisolir juga menjadikan peran perusahaan tambang untuk berperan
corporate citizen sangat penting. Hal ini akan berperan penting dalam
9
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
lingkungan serta partisipasi secara proaktif dalam pengembangan masyarakat
Kegiatan usaha Perseroan telah dimulai sejak tahun 1968 ketika Perseroan
didirikan sebagai Badan Usaha Milik Negara melalui merjer dari beberapa
Perusahaan Negara Logam Mulia, PT Nickel Indonesia, Proyek Intan dan Proyek-
Tambahan No. 36, BNRI No. 56, tanggal 5 Juli 1968. Pada tanggal 14 September
Desember 1974 dibuat di hadapan Warda Sungkar Alurmei, S.H., pada waktu itu
sebagai pengganti dari Abdul Latief, dahulu notaris di Jakarta jo. Akta Perubahan
No. 55 tanggal 14 Maret 1975 dibuat di hadapan Abdul Latief, dahulu notaris di
10
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang No. 1
tahun 1969 (Lembaran Negara tahun 1969 No. 16. Tambahan Lembaran
(Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 1969 No. 40), Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia tahun 1969 No. 21 dan Peraturan Pemerintah No. 26 tahun
Surat Keputusannya No. Y.A. 5/170/4 tanggal 21 Mei 1975 dan kedua Akta
tersebut di atas telah didaftarkan dalam buku register yang berada di Kantor
tanggal 27 Mei 1975 serta telah diumumkan dalam Tambahan No.312 BNRI
feronikel, pada tahun 1997 Perseroan menawarkan 35% sahamnya ke publik dan
pada tahun 2002 status ini ditingkatkan menjadi ASX Listing yang memiliki
11
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2.2. Visi & Misi
telah menyusun suatu visi dan misi yang akan mendukung target yang telah
mereka susun.
unggul.
kepentingan.
12
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Struktur Organisasi PT. Aneka Tambang, Tbk
Gambar 2.1.
Data Struktur Organisasi PT. Aneka Tambang, Tbk (2019)
Berikut ini uraian tugas direksi PT. Aneka Tambang, Tbk yang dapat dilihat
sebagai berikut:
1. Dewan Komisaris
13
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
1. Melakukan pengawasan terhadap kebijakan pengurusan.
yang berlaku.
2. Direktur Utama
3. Direktur Keuangan
14
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
sumber daya manusia, dan system informasi baik untuk jangka pendek
4. Direktur Pemasaran
tersebut.
5. Direktur Operasional
perusahaan.
15
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
6. Direktur Human Capital
Human Capital dibentuk dengan tujuan untuk membantu Direksi
perseroan.
d. Manejemen talenta
16
Logo kami terdiri dari tiga gunung yang merepresentasikan sumber daya
Gambar 2.2.
Logo PT. Aneka Tambang, Tbk (2019)
bawah tanah.
17
bahkan harmoni.
1. Pilar :
a. Pertambangan
b. Diversifikasi
c. Terkemuka
d. Besar.
2. Atribut Rasional :
a. Profesional
b. Kehati-hatian
c. Tanggung jawab
d. Tercepercaya.
komoditas utama nikel, emas dan bauksit. Dengan pengalaman selama 50 tahun,
ANTAM memiliki cadangan nikel dan bauksit yang berkualitas tinggi dan
berjumlah besar. Sedangkan Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia
18
Yogyakarta.
penjualan hasil pengolahan tersebut kepada konsumen jangka panjang yang loyal
di Eropa dan Asia. Kegiatan ini telah dilakukan semenjak perusahaan berdiri
tahun 1968 dan akan terus melakukan kegiatan ini di masa depan. Pada saat ini
Komoditas utama ANTAM adalah bijih nikel kadar tinggi atau saprolit,
bijih nikel kadar rendah atau limonit, feronikel, emas, perak dan bauksit. Jasa
utama ANTAM adalah pengolahan dan pemurian logam mulia serta jasa geologi,
seperti :
19
Bijih nikel ANTAM terbagi atas bijih nikel saprolit dan limonit.
Bijih nikel limonit adalah bijih nikel laterit dengan kadar rendah dan
Limonit terletak di atas lapisan saprolit dan lebih murah dan lebih mudah
feronikel.
2. Feronikel.
dan sekitar 80% besi. Diproduksi dalam bentuk shots (butiran) atau
ingots (batangan) serta dengan karbon kadar tinggi atau karbon kadar
nirkarat.
3. Emas.
paling mudah untuk dibentuk serta sangat tahan terhadap karat ini adalah
nilai penyimpan dan perhiasan. Logam emas ini terdapat di alam dalam
20
tanah ataupun endapan. Saat ini emas juga banyak digunakan di bidang
4. Perak.
Perak adalah logam mulia yang lunak dan putih mengkilat yang
makan dan mata uang. Perak adalag konduktor listrik dan panas yang
5. Batu Bara.
ton.
21
terpasang sebesar 60 ton emas per tahun dan 275 ton perak per
7. Bauksit.
Rencana kegiatan dari PT. Aneka Tambang, Tbk adalah masih berniat
ekspansi butik emas LM pada tahun 2019. Perusahaan akan fokus menambah
butik emas di luar pulau jawa untuk memertakan peta pertokoan milik perseroan
Tbk menyampaikan tahun 2019 ini merencanakan pembukaan cabang butik emas.
Target pembukaannya akan dibagi rata pada semester pertama dan kedua
tahun 2019. Menurutnya, pasar luar jawa akan semakin diintensifkan lantaran
mencatat pertumbuhan penjualan setiap gerai atau Same Store Sales Growth
22
1. Sejarah Perusahaan
didirikan dengan nama PT Cipta Panelutama 27 Juni 1992 dan memulai kegiatan
operasi komersialnya sejak Juli 1992. Induk usaha PT. Cita Mineral Investindo
Tbk adalah Richburg Enterprise Pte. Ltd, sedangkan induk usaha terakhir CITA
adalah Mineral Distribution Pte. Ltd. Presiden direktur nya saat ini adalah Lim
Hok Seng.
Investindo Tbk, yaitu: Richburg Enterprise Pte. Ltd. (73,15%), PT Harita Jayaraya
Perusahaan yakni PT Harita Prima Abadi Mineral (HPAM) dan PT Karya Utama
23
kepada masyarakat sebanyak 60.000.000 dengan nilai nominal Rp100,- per saham
dengan harga penawaran Rp200,- per saham dan disertai Waran Seri I sebanyak
18.000.000. Saham dan waran seri I tersebut dicatatkan pada Bursa Efek
Visi Perusahaan :
Misi Perusahaan:
setempat.
3. Jaringan Usaha
PT. Cita Mineral Investindo, Tbk adalah sebuah perusahaan yang bergerak
Kota Ketapang, Kalimantan Barat dan pusat nya berada di Jakarta. PT Cita
24
4. Rencana Kegiatan
Rencana Kegiatan dari PT. Cita Mineral Investindo, Tbk adalah masih
berniat untuk memperluas dan memperbanyak lokasi produksi mineral bauksit dan
25
PEMBAHASAN
perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu. Maksud laporan
pada tanggal tertentu (untuk neraca) dan periode tertentu untuk (laporan laba
rugi). Biasanya laporan keuangan dibuat per periode, misalnya tiga bulan, atau
enam bulan untuk kepentingan internal perusahaan. Sementara itu, untuk laporan
yang lebih luas dilakukan setahun sekali. Di samping itu dengan adanya laporan
banyak transaksi yang terjadi dalam sebuah perusahaan. Transaksi dan peristiwa
yang bersifat finasial dicatat, digolongkan dan diringkaskan dengan cara setepat-
tepatnya dalam satuan uang dan kemudian diadakan penafsiran untuk berbagai
ekonomi.
dan kejadian di masa lalu, dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi
nonkeuangan.
daya yang dipercayakan kepadanya. Pemakai yang ingin menilai apa yang
manajemen.
1. Neraca
adalah posisi jumlah dan jenis aktiva (harta) dan pasiva (kewajiban dan ekuitas)
Laporan perubahan modal merupakan laporan yang berisi jumlah dan jenis
modal yang dimiliki pada saat ini. Kemudian laporan ini juga menjelaskan
(Kasmir, 2012:28).
tidak langsung terhadap kas. Laporan arus kas harus disusun berdasarkan konsep
kas selam periode laporan . laporan arus kas terdiri dari arus kas masuk (cash in)
dan arus kas keluar (cash out) selama periode tertentu (Kasmir, 2012:28).
laporan keuangan ini perusahaan dapat dinilai dan diukur setelah terlebih dahulu
diperlukan angka-angka yang ada dalam neraca saja, dalam laporan laba rugi saja
atau kombinasi diantara keduanya. Disebut rasio karena pada dasarnya adalah
dengan item lainnya. Cara ini ternyata lebih dapat menjelaskan makna
suatu angka yang ada di laporan keuangan dibandingkan dengan hanya melihat
setiap hasil dari rasio yang diukur diimpresentasikan sehingga menjadi berarti
jangka pendek dengan aset yang lebih liquid (tanpa persediaan). Rasio cepat
jangka pendek dengan kas yang tersedia. Tidak terdapat standar khusus pada
2013:84).
𝐾𝑎𝑠
Rasio Kas = 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
Mengukur jumlah aset perusahaan yang dibiayai oleh utang atau modal
kewajibannya.
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔
Debt To Equity Ratio = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑥 100%
2012:83).
a. Return on Equity
2012:204).
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑆𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘
Return on Equity = 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑆𝑒𝑛𝑑𝑖𝑟𝑖
Sumber : Kasmir (2012:204)
b. Return on Investment
merupakan rasio yang menunjukkan hasil (return) atas jumlah aktiva yang
digunakan dalam perusahaan. Semakin kecil rasio ini, semakin kurang baik,
dan kemerosotan pada PT. Aneka Tambang, Tbk dilihat dari laporan keuangan
selama tiga tahun berturut-turut yang meliputi Neraca, Laporan Penerimaan Dana
a. Rasio Lancar
𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
Rasio Lancar = 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
10.630.221.568
2016 = 4.352.313.598
= 2,4425
= 244,25 %
9.001.938.755
2017 = 5.552.461.635
= 1,621
= 162,14%
8498.442.636
2018 = 5.511.744.144
= 1,5420
= 154,2 %
menjamin setiap hutang lancar dengan 244,25% aktiva lancar, artinya perusahaan
mampu membayar setiap Rp 100 hutang lancar dengan Rp 244,25 aktiva lancar.
dengan
hutang lancar dengan Rp 162,14 aktiva lancar. Dan pada tahun 2018 perusahaan
mampu menjamin setiap hutang lancar dengan 154,2% aktiva lancar, artinya
aktiva lancar. Dari tahun 2016 sampai 2017 rasio perusahaan mengalami
penurunan sebesar 82,11%. Sedangkan pada tahun 2017 sampai 2018 rasio
perusahaan kurang efektif dengan penurunan yang drastis tetapi masih diatas
100%.
b. Rasio Cepat
𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟−𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛
Rasio Cepat = 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
Sumber : Syahyunan (2013:84)
10.630.221.568−1.388.415.530
2016 = 4.352.313.598
= 2,1236
= 212,4 %
9.001.938.755−1.257.785.082
2017 = 5.552.461.635
= 1,395
= 139,5 %
= 1,1742
= 117,42 %
menjamin setiap hutang lancar dengan 212,4% aktiva lancar, artinya perusahaan
dapat membayar Rp 100 hutang lancar dengan Rp 212,4 aktiva lancar pada tahun
2017 perusahaan juga mampu menjamin setiap hutang lancar dengan 139,5%
aktiva lancar, artinya perusahaan dapat membayar Rp 100 hutang lancar dengan
Rp139,5 aktiva lancar dan pada tahun 2018 perusahaan juga mampu menjamin
dapat membayar Rp 100 hutang lancar dengan Rp 117,42 aktiva lancar. Dari
tahun 2016 sampai 2017 rasio perusahaan mengalami penurunan sebesar 72,9%.
Sedangkan pada tahun 2017 sampai 2018 rasio perusahaan mengalami penurunan
lagi sebesar 22%. Hal ini berarti, kemampuan perusahaan dalam membayar
c. Rasio Kas
7.623.385.438
2016 =
4.352.313.598
= 1,7516
= 175,16 %
= 0,999
= 99,9 %
4.299.068.085
2018 = 5.511.744.144
= 0,78
= 78%
membayar Rp 100 hutang lancar dengan Rp 175,6 kas. Pada tahun 2017
artinya perusahaan dapat membayar Rp 100 hutang lancar dengan Rp 99,9 kas.
dan pada 2018 kemampuan perusahaan dalam menjamin setiap hutang lancar
turun lagi menjadi 78%, artinya perusahaan dapat membayar Rp 100 hutang
lancar dengan Rp 78 kas. Dari tahun 2016 sampai 2017 rasio perusahaan
mengalami kenaikan sebesar 75,2%. Sedangkan pada tahun 2017 sampai 2018
Tabel 3.1.
Rasio Likuiditas Tahun 2016-2018
(disajikan dalam rupiah)
Rasio- Perbandi- Perbandi-
No Rasio 2016 2017 2018 ngan 2016 ngan 2017
Likuiditas dan 2017 dan 2018
Rasio
1 244,25% 162,14% 154,2% 82% (-) 8% (-)
Lancar
2 Rasio Cepat 212,4% 139,5% 117,42% 73% (-) 22% (-)
3 Rasio kas 175,16% 99,9% 78% 76% (-) 21% (-)
Sumber : Data Diolah, 2019
dikatakan bahwa kondisi perusahaan tersebut dalam keadaan likuid atau baik,
walaupun menurun setiap tahun nya tetapi masih dikatakan likuid, hal ini
ditunjukkan dengan hasil rasio yang sesuai dengan standar khusus yang
ditetapkan dalam rasio-rasio likuiditas. Pada rasio lancar dari tahun 2016 sampai
2017 perusahaan mengalami penurunan 82% dan dari tahun 2017 sampai 2018
mengalami penurunan kembali 8%. Pada rasio cepat dari tahun 2016 sampai 2017
turun 73% dan dari tahun 2017 samapi 2018 turun sebesar 22%. Dan pada rasio
kas juga menurun dari tahun 2016 sampai 2017 sebesar 76% dan dari 2017
sampai 2018 turun 21%. Walau kondisi perusahaan menurun tetapi perusahaan
11.572.740.239
2016 = 29.981.535.812 x 100%
= 0,3858
= 38,60%
11.532.86.935
2017 = 30.014273.452 𝑥 100%
= 0,3829
= 0,4073
= 40,73%
Tabel 3.2.
Debt Ratio
Tahun 2016-2018
(disajikan dalam rupiah)
Tahun Total Hutang Total Aktiva Rasio
Rasio hutang yang optimal adalah rasio yang proporsi hutang dan
ekuitasnya sama seperti debt to equity ratio. Jika rasio hutang kurang dari 0.5
kali, berarti sebagian besar aset perusahaan dibiayai melalui ekuitas. Jika rasionya
lebih besar dari 0.5 kali sebagian besar aset perusahaan dibiayai melalui hutang.
Dari data hitungan tersebut maka dapat dilihat bahwa rasio hutang pada tahun
2016 hingga 2018 kurang dari 0.5 kali. Hal ini berarti sebagian besar aset
11.572.740.239
2016 = 18.408.795.573 x 100%
= 0,6262
= 62,62%
= 0,6232
= 62,32 %
13.567.160.084
2018 = 19.739.270.723 x 100%
= 0,6873
= 68,73%
Tabel 3.3.
Debt to Equity Ratio
Tahun 2016-2018
(disajikan dalam rupiah)
Tahun Total Hutang Total Modal Rasio
diterima adalah berkisar antara 1,5 kali hingga 2 kali. Bagi perusahaan besar yang
sudah go public, Debt To Equity Ratio bisa mencapai 2 kali atau lebih dan masih
dianggap bisa diterima. Namun bagi perusahaan kecil menengah angka tersebut
bahwa perusahaan mungkin tidak dapat menghasilkan uang yang cukup untuk
memenuhi kewajibannya. Rasio Hutang terhadap Ekuitas yang rendah juga dapat
secara maksimal.
tahun 2016 hingga 2018 kurang dari 1,5 kali. Hal ini berarti perusahaan tidak
9.106.260.754
2016 =
29.981.535.812
= 0,3037
= 30,37%
12.653.619.205
2017 =
30.014.273.452
= 0,4215
= 42,15%
25.241.268.367
2018 =
33.306.390.807
= 0,7578
= 75,78%
Dari tabel 3.4. dapat dilihat bahwa perputaran total aktiva tahun 2016
sebanyak 0,30 kali. Artinya setiap Rp.1 aktiva tetap dapat menghasilkan Rp.0,30
penjualan. Pada tahun 2017 perputaran total aktiva sebanyak 0,42 kali artinya
Rp.1 aktiva tetap dapat menghasilkan Rp.0,42 penjualan. Dan pada tahun 2018
perputaran total aktiva sebanyak 0,75 kali artinya setiap Rp.1 aktiva tetap dapat
menghasilkan Rp.0,75 penjualan. Hal ini berarti dari tahun 2016 hingga 2016
terjadi kenaikan rasio. Dan jika dibandingkan dengan rata-rata industri untuk
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
Fixed Assets Turnover = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝑇𝑒𝑡𝑎𝑝
Sumber : Syahyunan (2013:85)
9.106.260.754
2016 = 12.958.946.013
= 0,7027
= 70,27%
12.653.619.205
2017 = 14.092.994.799
= 0,8978
25.241.268.367
2018 = 20.128.155.732
= 1,254
= 125,4%
Tabel 3.5.
Fixed Assets Turnover
Tahun 2016-2018
(disajikan dalam rupiah)
Tahun Penjualan Total Aktiva Rasio
Tetap Bersih
2016 9.106.260.754 12.958.946.013 0,70 kali
2017 12.653.619.205 14.092.994.799 0,89 kali
2018 25.241.268.367 20.128.155.732 1,25 kali
Sumber : Data Diolah, 2019
Dari tabel 3.5. dapat dilihat bahwa perputaran aktiva tetap tahun 2016
sebanyak 0,70 kali artinya setiap Rp 1 aktiva tetap dapat menghasilkan Rp 0,70
tahun
2015 sebanyak 0,89 kali artinya Rp 1 aktiva tetap dapat menghasilkan Rp.0,89
penjualan. Dan pada tahun tahun 2018 terjadi peningkatan lagi dari tahun
sebelumnya, perputaran aktiva tetap tahun 2018 sebanyak 1,25 kali artinya Rp 1
aktiva tetap dapat menghasilkan Rp 1,25 penjualan. Hal ini berarti jika
dibandingkan dengan rata-rata industri untuk total assets turnover yaitu 5 kali,
aktiva tetapnya.
menghasilkan laba.
64.806.188
2016 = 18.408.795.573
= 0,0034
= 0,34 %
136.503.269
2017 = 18.490.403.517
= 0,0073
= 0,73 %
874.426.593
2018 = 19.739.270.723
= 0,0442
= 4,42 %
dengan nilai rasio yang di hasilkan dari perusahaan tersebut dapat dikatakan
perusahaan dalam keadaan yang baik karena setiap tahun nya laba meningkat dari
tahun 2016 sebesar 0,34%, tahun 2017 sebesar 0,73% dan tahun 2018 meningkat
sebesar 4,42%.
64.806.188
2016 =
29.981.535.812
= 0,0021
= 0,21%
136.503.269
2017 =
30.104.273.452
= 0,0045
= 0,45 %
874.426.593
2018 =
33.306.390.807
= 0,0262
= 2,62 %
0,21%. dalam hal ini setiap Rp 100 investasi yang ditanamkan dalam perusahaan
akan menghasilkan laba sebesar Rp 0,21. Dan pada tahun 2017 return on
investment sebesar 0,45% artinya setiap Rp 100 investasi yang ditanamkan dalam
perusahaan akan mendapatkan laba sebesar Rp 0,45. Sedangkan pada tahun 2018
Dari tabel 3.6. rasio return on equity pada tahun 2016 mengalami
kenaikan lagi sebesar 0,73% dan tahun 2016 perusahaan berhasil menaikan
labanya kembali sebesar 4,42%. Sedangkan pada ROI tahun 2016 mengalami
peningkatan sebesar 0,21%, pada tahun 2017 mengalami kenaikan lagi sebesar
0,45% dan pada tahun 2017 perusahaan mampu menaikkan sebesar 2.62%.
industri yang sama atau belum. Perbandingan ini juga dapat bermanfaat untuk
posisi keuangan dan laporan laba rugi perusahaan. Berikut adalah laporan posisi
keuangan dan laporan laba rugi PT.Cita Mineral Investindo,Tbk tahun 2016,
a. Rasio Lancar
𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
Rasio Lancar = 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
814.627.947.529
2016 = 700.905.862.097
= 1,3049
= 130,50 %
770.160.984.827
2017 = 1.417.754.496.899
= 0,5432
= 54,32 %
638.132.615.903
2018 = 1.369.124.187.467
= 0,4661
= 46,61 %
Tabel 3.7.
Rasio Lancar
Tahun 2016-2018
(disajikan dalam rupiah)
Tahun Aktiva Lancar Utang Lancar Rasio (%)
2016 814.627.947.529 700.905.862.097 130,50
2017 770.160.984.827 1.417.754.496.899 54,32
2018 638.132.615.903 1.369.124.187.467 46,61
Sumber: Data diolah, 2019
menjamin setiap hutang lancar dengan 130,50% aktiva lancar, artinya perusahaan
dengan
hutang lancar dengan Rp 54,32 aktiva lancar. Dan pada tahun 2018 perusahaan
mampu menjamin setiap hutang lancar dengan 46,61% aktiva lancar, artinya
aktiva lancar. Dari tahun 2016 sampai 2017 rasio perusahaan mengalami
penurunan sebesar 76,18%. Sedangkan pada tahun 2017 sampai 2018 rasio
atau baik, hal ini ditunjukkan dengan hasil rasio yang tidak sesuai dengan
1.763.384.737.866
2016 = 2.726.213.720.854 x 100%
= 0,6468
= 64,68 %
1.763.755.821.001
2017 = 2.678.250.712.668 𝑥 100%
= 0,6585
= 0,5411
= 54,11 %
Tabel 3.8.
Debt Ratio
Tahun 2016-2018
(disajkikan dalam rupiah)
Tahun Total Utang Total Aktiva Rasio
2016 1.763.284.737.866 3.268.567.743.522 0,6468
2017 1.763.755.821.001 2.678.250.712.668 0,6585
2018 1.768.827.308.186 2.726.213.721.854 0,5411
Sumber : Data diolah, 2019
Rasio hutang yang optimal adalah rasio yang proporsi hutang dan
ekuitasnya sama seperti debt to equity ratio. Jika rasio hutang kurang dari 0.5
kali, berarti sebagian besar aset perusahaan dibiayai melalui ekuitas. Jika rasionya
lebih besar dari 0.5 kali sebagian besar aset perusahaan dibiayai melalui hutang.
Dari data hitungan tersebut maka dapat dilihat bahwa rasio hutang pada tahun
2016 hingga 2018 lebih dari 0.5 kali. Hal ini berarti sebagian besar aset
486.325.886.446
2016 = 2.726.213.720.854
= 0,1783
724.494.516.292
2017 = 2.678.250.712.668
= 0,2705
= 27,05 %
2.002.672.812.898
2018 = 3.268.567.743.522
= 0,6120
= 61,20%
Tabel 3.9.
Total Assets Turnover
Tahun 2016-2018
(disajikan dalam rupiah)
Tahun Penjualan Total Aktiva Rasio
2016 486.352.886.446 2.726.213.720.854 0,17 kali
2017 724.494.516.292 2.678.250.712.668 0,27 kali
2018 2.002.672.812.898 3.268.567.743.522 0,61 kali
Sumber : Data diolah, 2019
Dari perhitungan diatas, dapat dilihat bahwa perputaran aktiva tetap tahun
2016 sebanyak 0,17 kali artinya setiap Rp 1 aktiva tetap dapat menghasilkan Rp
0,17 penjualan. Pada tahun 2017 terjadi peningkatan, perputaran aktiva tetap
tahun 2017 sebanyak 0,27 kali artinya Rp 1 aktiva tetap dapat menghasilkan
Rp.0,27 penjualan. Dan pada tahun tahun 2018 terjadi peningkatan dari tahun
sebelumnya, perputaran aktiva tetap tahun 2018 sebanyak 0,61 kali artinya Rp 1
dibandingkan dengan rata-rata industri untuk total assets turnover yaitu 2 kali,
265.247.346.551
2016 =
962.828.982.988
= 0,2754
= 27,54 %
47.493.344.496
2017 =
914.494.891.667
= 0,0519
= 5,19 %
661.324.058.495
2018 =
1.499.695.435.336
= 0,4409
= 44,09 %
Tabel 3.10.
Return on Equity
Tahun 2016-2018
(disajikan dalam rupiah)
Tahun Penghasilan Modal Rasio
Setelah Pajak
2016 265.247.346.551 962.828.982.988 0,2754
2017 47.493.344.496 914.494.891.667 0,0519
2018 661.324.058.495 1.499.695.435.336 0,4409
Sumber : Data diolah, 2019
27,54%. dalam hal ini setiap Rp 100 investasi yang ditanamkan dalam perusahaan
menurun sebesar 5,19% artinya setiap Rp 100 investasi yang ditanamkan dalam
perusahaan akan mendapatkan laba sebesar Rp 5,19. Sedangkan pada tahun 2018
keuntungan sebesar Rp 44,09. Pada rasio ini dari tahun 2016 sampai tahun 2017
dari tahun 2017 sampai tahun 2018 mengalami peningkatan sebesar 38,9%.
bahwa:
1. Kondisi keuangan PT. Aneka Tambang, Tbk dalam keadaan likuid atau
pendeknya dengan baik dan tepat waktu hal ini di tunjukkan oleh rasio
Mineral Investindo, Tbk tidak dalam keadaan likuid atau baik karena rasio
2. Jika dilihat dari Rasio Hutang (Debt Ratio), PT. Aneka Tambang, Tbk
dalam keadaan baik karena proporsi hutang dana rasio nya tidak mencapai
0,5 walau mengalami peningkatan tetapi masih dalam keadaan baik karena
baik karena proporsi hutang masih dibiayai oleh hutang bukan ekuitas.
pendapatan yang efektif dan efesien hampir sama. Pada PT. Aneka
penjualan rata-rata standar rasio yang telah ditentukan begitu juga dengan
dari investasi yang dilakukan perusahaan lebih baik dari pada PT.
equity PT. C i t a lebih besar dari pada return on equity pada PT. Aneka
KESIMPULAN
PT.Aneka Tambang,Tbk dan PT. Cita Mineral Investindo, Tbk maka penulis
4.1. Kesimpulan
Tbk kondisi keuangan perusahaan tidak dalam keadaan likuid atau baik,
dapat disimpulkan bahwa kondisi PT. Aneka Tambang, Tbk sangat baik
karena sebagian besar aset perusahaan dibiayai oleh hutang bukan ekuitas.
penjualannya.
naik disetiap tahun. Meski begitu kedua perusahaan masih belum efektif
dan belum mampu dengan baik menghasilkan laba karena nilai rasio yang
4.2. Saran
dengan cara meningkatkan kas yang berasal dari volume penjualan dan
dimasa yang akan datang. Sedangkan PT. Cita Mineral Investindo, Tbk
kewajiban lancar agar kinerja keuangan dimasa yang akan datang lebih
perusahaan.
e. Saran Peneliti untuk para Investor jika dilihat dari perbandingan kinerja
keuangan PT. Aneka Tambang, Tbk dan kinerja keuangan PT. Cita
Aneka Tambang, Tbk karena kinerja keuangan PT. Aneka Tambang, Tbk
lebih baik dari pada kinerja keuangan PT. Cita Mineral Investindo, Tbk.
Hanafi, Mamduh M dan Abdul Halim. 2012. Analisis Laporan Keuangan, Edisi
Keempat. Yogyakarta : UPP STIM YKPN
Harahap, Sofyan Syafri, 2013. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan, Rajawali
Pers : Jakarta.
www.antam.com.28April2019/21.32
www.emis.com/14April2019/22:54
www.idx.co.id. 03April2019/19.20
www.repository.usu.ac.id/03April2019/19.33
TOTAL LABA
TAHUN KOMPREHENSIF
BERJALAN 1,296,604,580 81,607,944 92,076,611
Total Laba Tahun Berjalan Yang Dapat Diatribusikan
Kepada:
Pemilik Entitas
Kepentingan Induk
Non Pengendali 874,425,030
1,563 136,506,782
(3,513) 64,810,325
(4,137)
874,426,593 136,503,269 64,806,188
Total Laba Komprehensif Yang Dapat Diatribusikan
Pemilik Entitas
Kepentingan Induk
Non Pengendali 1,296,603,017
1,563 81,611,457
(3,513) 92,080,748
(4,137)
1,296,604,580 81,607,944 92,076,611
Sumber : ANTM Annual Report http://www.idx.co.id (2019)