Anda di halaman 1dari 74

TUGAS AKHIR

ANALISIS PERBANDINGAN RASIO KEUANGAN ANTARA PT.ANEKA


TAMBANG, TBK DAN PT. CITA MINERAL INVESTINDO, TBK
PERIODE 2016-2018

OLEH:

MAISARI REZKI NASUTION


162101057

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan


Pendidikan Pada Program Diploma III

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2019

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN

LEMBAR PERNYATAAN TUGAS AKHIR

Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa Tugas Akhir
berjudul “Analisis Perbandingan Rasio Keuangan Antara PT. Aneka
Tambang, Tbk dan PT Cita Mineral Investindo, Tbk Periode 2016-2018”
adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Ahli Madya pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sumatera Utara Medan.

Bagian atau data yang saya peroleh dari perusahaan atau lembaga,
dan/atau saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapat izin, dan/atau
dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah, etika penulisan
ilmiah.

Apabila kemudian hari pernyataan ini tidak benar, saya bersedia menerima
sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Medan, 01 Juli 2019

Maisari Rezki Nasution


NIM: 162101057

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


KATA PENGANTAR

Segala Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat

serta hidayah-Nya, sehingga Peneliti dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini guna

memenuhi salah satu syarat akademik dalam menyelesaikan program studi

pendidikan Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Sumatera Utara. Tugas Akhir peneliti berjudul “Analisis Perbandingan Rasio

Keuangan Antara PT. Aneka Tambang, Tbk dan PT. Cita Mineral

Investindo, Tbk Periode 2016-2018”.

Dalam penyelesaian Tugas Akhir ini Peneliti telah mendapat banyak bimbingan

dan bantuan dari berbagai pihak sehingga pada kesempatan ini peneliti ingin

mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ramli, SE, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Raja Bongsu Hutagalung, M.Si selaku Ketua Program

Studi Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Sumatera Utara sekaligus Dosen Penguji yang telah memberikan saran dan

masukan untuk Tugas Akhir ini.

3. Ibu Yasmin Chairunisa Muchtar, SP, MBA selaku Sekertaris Program

Studi Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Sumatera Utara sekaligus Dosen Pembimbing yang selalu memberikan

saran-saran serta petunjuk dan bimbingan kepada peneliti.

4. Seluruh Dosen Pengajar dan Pegawai di Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Sumatera Utara.

i
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
5. Teristimewa kepada kedua orang tua Penulis yaitu, Ayahanda tercinta

Kamiluddin Nasution dan Ibunda Tercinta Sukmawati serta Saudari

Penulis yaitu, Putri Artika Nasution yang selalu memberikan doa,

motivasi dan semangat tanpa henti selama penyelesaian Tugas Akhir ini.

6. Kepada teman-teman terbaikku yang ada saat suka maupun duka

Ifiade, Mahdiyyah, Diah dan teman-teman seperjuangan Keuangan

angkatan 2016 lainnya yang tidak dapat saya sebut satu persatu namanya.

Peneliti menyadari tugas akhir ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu

peneliti mengharapkan kritik dan saran untuk penyempurnaan tugas akhir ini.

Akhir kata peneliti berharap semoga tugas akhir ini dapat menambah dan

memperluas pengetahuan kita semua.Terima kasih.

Medan, 2019
Peneliti

Maisari Rezki Nasution


NIM: 162101057

ii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .................................................................................... i
DAFTAR ISI ............................................................................... iii
DAFTAR TABEL........................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang .......................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah .................................................................... 4
1.3. Tujuan Penelitian ...................................................................... 5
1.4. Manfaat Penelitian .................................................................... 5
1.5. Jadwal Kegiatan ....................................................................... 6
1.6. Sistematika Penulisan ............................................................... 6

BAB II PT ANEKA TAMBANG TBK


2.1. Sejarah Perusahaan.................................................................................... 8
2.2. Visi dan Misi Perusahaan .......................................................................... 12
2.3. Struktur Organisasi ................................................................................... 12
2.4. Job Description ......................................................................................... 13
2.5. Makna Logo .............................................................................................. 17
2.6. Jaringan Usaha .......................................................................................... 18
2.7. Kinerja Usaha Terkini ............................................................................... 19
2.8. Rencana Kegiatan...................................................................................... 22
2.9. Profil Perusahaan PT. Cita Mineral Investindo, Tbk............. ................... 23

BAB III PEMBAHASAN


3.1. Laporan Keuangan Perusahaan ................................................................. 26
3.2. Tujuan Laporan Keuangan ........................................................................ 26
3.3. Jenis-jenis Laporan Keuangan .................................................................. 27
3.4. Analisa Laporan Keuangan ....................................................................... 28
3.5. Rasio Keuangan ........................................................................................ 29
3.6. Jenis-jenis Rasio keuangan ....................................................................... 29
3.7. Penyajian Laporan Keuangan .................................................................... 32
3.8. Analisis Rasio Keuangan .......................................................................... 33
3.9. Perbandingan dengan Perusahaan Senis ...................................................... 45
3.10. Hasil Analisis Data Perbandingan Rasio Keuangan ............................... 51

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN


4.1. Kesimpulan ............................................................................................... 54
4.2. Saran.......................................................................................................... 55

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

iii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR TABEL
No. Tabel Judul Halaman

1.1. Ikhtisar data keuangan PT Aneka Tambang, Tbk 2016-2018........ 2


1.2. Jadwal Kegiatan Observasi Tugas Akhir ...................................... 6
3.1. Rasio Likuiditas Tahun 2016 hingga 2018 ....... ............................. 36
3.2. Debt Ratio Tahun 2016 hingga 2018 ............................................ 38
3.3. Debt to Equity Ratio Tahun 2016 hingga 2018 ............................. 39
3.4. Total Assets Turnover Tahun 2016 hingga 2018 ............................. 41
3.5. Fixed Assets Turnover Tahun 2016 hingga 2018 ........................... 42
3.6. Rasio Profitabilitas Tahun 2016 hingga 2018 .................................. 45
3.7. Rasio Lancar Tahun 2016 hingga 2018 ......................................... 46
3.8. Debt Ratio Tahun 2016 hingga 2018 ............................................ 48
3.9. Total Assets Turnover Tahun 2016 hingga 2018 ........................... 49
3.10. Return on Investment Tahun 2016 hingga 2018 ............................. 50
3.11. Rasio Keuangan PT. ANTAM dan PT. CITA Tbk 2016-2018....... 51

iv
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar Judul Halaman

2.1. Struktur Orgamisasi PT Aneka Tambang, Tbk............................. 13


2.2. .....................................
Logo PT Aneka Tambang, ...................................................
Tbk.................................................. 17
...........................................................

v
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perkembangan dunia usaha di Indonesia yang semakin kompetitif

menuntut setiap perusahaan untuk dapat mengolah dan melaksanakan manajemen

perusahaan menjadi lebih professional. Dengan banyaknya jumlah pesaing, baik

pesaing berorientasi lokal maupun pesaing internasional, maka setiap perusahaan

harus mampu menampilkan kinerja perusahaan yang baik yang harus ditunjang

dengan strategi yang matang dalam segala segi termasuk dalam keuangannya.

Kinerja keuangan merupakan tujuan perusahaan dalam suatu periode

tertentu yang menyangkut aspek keuangan, penghimpunan dan penyaluran dana,

pemasaran, sumber daya manusia, dan lainnya. Salah satu cara yang dapat

dilakukan perusahaan untuk menilai kinerja keuangan adalah dengan melakukan

analisis rasio keuangan. Melalui analisis rasio keuangan, perusahaan dapat lebih

mudah mengetahui tingkat kesehatan keuangan perusahaan, masalah yang sedang

dihadapi, dan penyebabnya.

Rasio keuangan adalah teknik analisis dalam suatu bidang manajemen

keuangan yang digunakan sebagai alat tolak ukur kondisi keuangan suatu

perusahaan dalam periode tertentu atau hasil-hasil usaha sebuah perusahaan pada

satu periode tertentu melalui cara membandingkan 2 buah variabel yang diambil

dari laporan keuangan suatu perusahaan baik itu dari kolom neraca ataupun laba

rugi (Irawati, 2010:22). Pada umumnya rasio-rasio keuangan yang dapat

digunakan perusahaan dalam menilai kinerja keuangan dan analisa keuangan

1
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
suatu perusahaan dikelompokkan menjadi 4 bagian yaitu analisis rasio likuiditas,

solvabilitas, aktivitas dan profitabilitas. Analisis rasio likuiditas dapat digunakan

untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka

pendeknya bila jatuh tempo, rasio solvabilitas untuk mengukur seberapa besar

kemampuan perusahaan dapat memenuhi semua kewajiban finansial jangka

panjang, rasio aktivitas untuk mengukur seberapa efektif perusahaan dalam

memanfaatkan sumber daya yang dimilikinya dan analisis rasio profitabilitas

dapat digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menjalankan

efektivitas manajemennya, yang ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari

penjualan dan pendapatan investasi.

Tabel 1.1.
Ikhtisar data keuangan PT. Aneka Tambang, Tbk.
Tahun 2016, 2017 dan 2018
(Rp. Ratusan Juta)
Total
Total
Aset Hutang Hutang
Tahun Aset Laba
Tidak Lancar Jangka Ekuitas
Lancar
Lancar Panjang

2016 10.630 19.351 4.352 7.220 18.408 64,8


2017 9.001 21.012 5.552 5.971 18.490 136,5
2018 8.489 24.807 5.511 8.005 19.739 874,4
Sumber : ANTM Annual Report http://www.idx.co.id (2019)

Dari Tabel 1.1 berisikan ikhtisar data keuangan tahun 2016, 2017

dan 2018, yang memberikan gambaran perubahan posisi keuangan PT. Aneka

Tambang, Tbk pada tahun-tahun tersebut. Setiap tahun terlihat naik turunnya

jumlah baik total aset lancar, hutang lancar, hutang jangka panjang dan laba

perusahaan. Hanya total aset tidak lancar dan ekuitas yang mengalami

2
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
peningkatan setiap tahunnya. Laba perusahaan mengalami peningkatan yang

cukup signifikan di tahun 2018.

Perubahan posisi keuangan tersebut belum cukup untuk menjelaskan

perubahan kinerja perusahaan disetiap tahunnya. Diperlukan analisis yang lebih

spesifik untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas tentang peningkatan

maupun penurunan kinerja perusahaan disetiap tahunnya. Untuk hal ini digunakan

suatu standart pembanding (Rasio) yang disebut dengan rasio keuangan. Melalui

analisis laporan keuangan dapat mengetahui posisi keuangan dan kinerja

keuangan yang dimiliki perusahaan. Selain berguna bagi perusahaan, analisis

laporan keuangan juga diperlukan oleh pihak pihak yang berkepentingan lain

seperti investor, kreditor dan pemerintah untuk menilai kondisi keuangan

perusahaan dan perkembangan dari perusahaan tersebut.

PT. Aneka Tambang, Tbk merupakan perusahaan pertambangan yang

terdiversifikasi dan terintegrasi secara vertical yang berorientasi ekspor. Melalui

wilayah operasi yang tersebar diseluruh Indonesia yang kaya akan bahan mineral

seperti emas, bijih nikel, perak, batubara, dll. PT. Aneka Tambang, Tbk memiliki

konsumen jangka panjang yang loyal di Eropa dan Asia. Mengingat luasnya lahan

konsesi pertambagangan dan besarnya jumlah cadangan dan sumber daya yang

dimiliki PT. Aneka Tambang, Tbk membentuk beberapa usaha patungan dengan

mitra internasional untuk dapat memanfaatkan cadangan yang ada menjadi

tambang yang menghasilkan keuntungan.

Hasil analisis keuangan harus memberikan informasi secara terbuka,

jujur, dan menyeluruh kepada stakeholders agar terhindar dari kesalahan atas

3
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
pengelolaan keuangan, baik itu berupa kesalahan atas pencatatan maupun

penyelenggaraan dalam penegelolaan dan tanggung jawab keuangan perusahaan.

Laporan keuangan diterbitkan secara periodik bisa tahunan, semesteran, triwulan,

bulanan, dan juga bisa harian. Laporan keuangan akan bermanfaat bagi

pemakainya apabila informasi yang ada didalamnya dapat dipercaya atau handal.

Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk membahas dan

mengadakan penelitian dengan judul Tugas Akhir “Analisis Perbandingan

Rasio Keuangan Antara PT. Aneka Tambang, Tbk dan PT. Cita Mineral

Investindo, Tbk Periode 2016 – 2018”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah :

1. Bagaimana kemampuan PT. Aneka Tambang, Tbk dan PT Cita Mineral

Investindo, Tbk dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya selama tahun

2016-2018?

2. Bagaimana kemampuan PT. Aneka Tambang, Tbk dan PT Cita Mineral

Investindo, Tbk dalam mendanai kegiatan usahanya selama tahun 2016-2018?

3. Bagaimana kemampuan manajemen PT. Aneka Tambang, Tbk dan PT Cita

Mineral Investindo, Tbk dalam mengelola aktiva perusahaan selama tahun

2016-2018?

4. Bagaimana kemampuan PT. Aneka Tambang, Tbk dan PT Cita Mineral

Investindo, Tbk dalam menghasilkan laba selama tahun 2016-2018?

4
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian sebagai berikut:

1. Untuk menganalisis kemampuan PT. Aneka Tambang, Tbk dan PT Cita

Mineral Investindo, Tbk dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya tahun

2016-2018.

2. Untuk dan menganalisis kemampuan PT. Aneka Tambang, Tbk dan PT Cita

Mineral Investindo, Tbk dalam mendanai kegiatan usahanya selama tahun

2016-2018.

3. Untuk menganalisis kemampuan manajemen PT. Aneka Tambang, Tbk dan

PT Cita Mineral Investindo, Tbk dalam mengelola aktiva perusahaan selama

tahun 2016-2018.

4. Untuk menganalisis kemampuan manajemen PT. Aneka Tambang, Tbk dan

PT Cita Mineral Investindo, Tbk dalam menghasilkan laba selama tahun

2016-2018.

1.4. Manfaat Penelitian

a. Bagi PT. Aneka Tambang, Tbk dan PT Cita Mineral Investindo,

Tbk

Dapat digunakan sebagai bahan evaluasi atas kebijakan yang telah

dibuat dimasa lalu dan juga sebagai bahan pertimbangan dalam

menentukan kebijakan pada masa yang akan datang.

b. Bagi Peneliti

Kegiatan penelitian ini merupakan kesempatan bagi peneliti untuk

menambah pengetahuan teoritis serta memperluas wawasan untuk

5
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
mempelajari secara langsung dan menganalisa rasio keuangan pada PT.

Aneka Tambang, Tbk dan PT. Cita Mineral Investindo, Tbk

c. Bagi Pihak Lain

Dapat digunakan sebagai pengembangan wawasan serta pemahaman

dan sebagai referensi bagi peneliti berikutnya yang memiliki

pembahasan yang serupa.

1.5. Jadwal Kegiatan

Penelitian ini dilakukan melalui website Bursa Efek Indonesia

(www.idx.co.id) dan situs resmi PT.Aneka Tambang, Tbk (www.antam.com).

Tabel 1.2.
Jadwal Kegiatan Observasi
Maret April Mei
Minggu Ke Minggu Ke Minggu Ke
No Kegiatan III IV I II III IV I II III IV
1 Persiapan
Pengumpulan
2
Data
3 Penulisan

1.6. Sistematika Penulisan

Sistematika Penulisan Laporan tugas akhir ini terdiri dari 4 bab,

antara lain:

BAB I PENDAHULUAN

Menjelaskan mengenai latar belakang masalah, rumusan,masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

6
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB II PROFIL PERUSAHAAN

Dalam bab ini menjelaskan mengenai sejarah, visi, misi, struktur

organisasi, job description, makna logo, kegiatan usaha terkini PT.

Aneka Tambang, Tbk.

BAB III PEMBAHASAN

Dalam bab ini menguraikan tentang laporan keuangan, analisis

laporan keuangan, dan analisis rasio keuangan pada PT. Aneka

Tambang, Tbk.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini penulis memberikan kesimpulan dan saran yang

akan diajukan untuk pengembangan proses pengolahan data di PT

Aneka Tambang, Tbk.

7
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB II

PT. ANEKA TAMBANG

2.1. Sejarah Perusahaan

PT. ANEKA TAMBANG, Tbk (ANTAM) merupakan perusahaan

pertambangan yang terdiversifikasi dan terintegrasi secara vertikal yang

berorientasi ekspor. Melalui wilayah operasi yang tersebar di seluruh Indonesia

yang kaya akan bahan mineral, kegiatan ANTAM mencakup eksplorasi,

penambangan, pengolahan serta pemasaran dari komoditas bijih nikel, feronikel,

emas, perak, bauksit dan batubara. ANTAM memiliki konsumen jangka panjang

yang loyal di Eropa dan Asia. Mengingat luasnya lahan konsesi pertambangan dan

besarnya jumlah cadangan dan sumber daya yang dimiliki, ANTAM membentuk

beberapa usaha patungan dengan mitra internasional untuk dapat memanfaatkan

cadangan yang ada menjadi tambang yang menghasilkan keuntungan.

ANTAM memiliki arus kas yang solid dan manajemen keuangan yang

berhati-hati. ANTAM didirikan sebagai Badan Usaha Milik Negara pada tahun

1968 melalui manajer beberapa perusahaan pertambangan nasional yang

memproduksi komoditas tunggal. Untuk mendukung pendanaan proyek ekspansi

feronikel, pada tahun 1997 ANTAM menawarkan 35% sahamnya ke publik dan

mencatatkannya di Bursa Efek Indonesia. Pada tahun 1999, ANTAM mencatatkan

sahamnya di Australia dengan status foreign exempt entity dan pada tahun 2002

status ini ditingkatkan menjadi ASX Listing yang memiliki ketentuan lebih ketat.

Tujuan perusahaan saat ini berfokus pada peningkatan nilai pemegang

saham. Hal ini dilakukan melalui penurunan biaya seiring usaha bertumbuh guna

8
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
menciptakan keuntungan yang berkelanjutan. Strategi perusahaan adalah berfokus

pada komoditas inti nikel, emas, dan bauksit melalui peningkatan output produksi

untuk meningkatkan pendapatan serta menurunkan biaya per unit. ANTAM

berencana untuk mempertahankan pertumbuhan melalui proyek ekspansi

terpercaya, aliansi strategis, peningkatan kualitas cadangan, serta peningkatan

nilai melalui pengembangan bisnis hilir. ANTAM juga akan mempertahankan

kekuatan finansial perusahaan. Melalui perolehan kas sebanyak-banyaknya,

perusahaan memastikan akan memiliki dana yang cukup untuk memenuhi

kewajiban, mendanai pertumbuhan, dan membayar dividen. Untuk menurunkan

biaya, perusahaan harus beroperasi lebih efisien dan produktif serta meningkatkan

kapasitas untuk memanfaatkan adanya skala ekonomis.

Sebagai perusahaan pertambangan, ANTAM menyadari bahwa kegiatan

operasi perusahaan memiliki dampak secara langsung terhadap lingkungan dan

masyarakat sekitar. Perusahaan menyadari bahwa aspek lingkungan hidup dan

khususnya pengembangan masyarakat tidak sekedar tanggung jawab sosial tetapi

merupakan bagian dari risiko perusahaan yang harus dikelola dengan baik.

Karakteristik industri pertambangan di Indonesia sebagai industri pembuka daerah

tertinggal dan terisolir juga menjadikan peran perusahaan tambang untuk berperan

aktif dalam pengembangan masyarakat sekitar dan beroperasi sebagai good

corporate citizen sangat penting. Hal ini akan berperan penting dalam

menurunkan risiko adanya gangguan terhadap operasi perusahaan. Beranjak dari

konsepsi ini maka perhatian yang mendalam terhadap upaya pelestarian

9
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
lingkungan serta partisipasi secara proaktif dalam pengembangan masyarakat

merupakan salah satu kunci kesuksesan kegiatan pertambangan.

Kegiatan usaha Perseroan telah dimulai sejak tahun 1968 ketika Perseroan

didirikan sebagai Badan Usaha Milik Negara melalui merjer dari beberapa

Perusahaan tambang dan proyek tambang milik pemerintah, yaitu Badan

Pimpinan Umum Perusahaan-perusahaan Tambang Umum Negara, Perusahaan

Negara Tambang Bauksit Indonesia, Perusahaan Negara Tambang Emas Tjikotok,

Perusahaan Negara Logam Mulia, PT Nickel Indonesia, Proyek Intan dan Proyek-

proyek Bapetamb. Perseroan didirikan dengan nama "Perusahaan Negara (PN)

Aneka Tambang" di Republik Indonesia pada tanggal 5 Juli 1968 berdasarkan

Peraturan Pemerintah No. 22 tahun 1968. Pendirian tersebut diumumkan dalam

Tambahan No. 36, BNRI No. 56, tanggal 5 Juli 1968. Pada tanggal 14 September

1974, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 26 tahun 1974, status Perusahaan

diubah dari Perusahaan Negara menjadi Perusahaan Negara Perseroan Terbatas

("Perusahaan Perseroan") dan sejak itu dikenal sebagai "Perusahaan Perseroan

(Persero) Aneka Tambang".

Pada tanggal 30 Desember 1974, ANTAM berubah nama menjadi

Perseroan Terbatas dengan Akta Pendirian Perseroan No.320 tanggal 30

Desember 1974 dibuat di hadapan Warda Sungkar Alurmei, S.H., pada waktu itu

sebagai pengganti dari Abdul Latief, dahulu notaris di Jakarta jo. Akta Perubahan

No. 55 tanggal 14 Maret 1975 dibuat di hadapan Abdul Latief, dahulu notaris di

Jakarta mengenai perubahan status Perseroan dalam rangka melaksanakan

ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam Undang-undang No. 9 tahun 1969

10
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang No. 1

tahun 1969 (Lembaran Negara tahun 1969 No. 16. Tambahan Lembaran

Negara No.2890) tentang bentuk-bentuk Usaha Negara menjadi Undang-undang

(Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 1969 No. 40), Peraturan Pemerintah

No. 12 tahun 1969 tentang Perusahaan Perseroan (Persero). Lembaran Negara

Republik Indonesia tahun 1969 No. 21 dan Peraturan Pemerintah No. 26 tahun

1974 tentang Pengalihan Bentuk Perusahaan Negara Aneka Tambang menjadi

Perusahaan Perseroan (Persero), Lembaran Negara Republik Indonesia tahun

1974 nomor 33 Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia

No.Kep.1768/MK/IV/12/1974, tentang Penetapan Modal Perusahaan Perseroan

(Persero) PT Aneka Tambang, Tbk menjadi Perseroan Terbatas dengan nama PT

Aneka Tambang, yang telah memperoleh pengesahan dari Menkumham dalam

Surat Keputusannya No. Y.A. 5/170/4 tanggal 21 Mei 1975 dan kedua Akta

tersebut di atas telah didaftarkan dalam buku register yang berada di Kantor

Pengadilan Negeri Jakarta berturut-turut di bawah No.1736 dan No.1737

tanggal 27 Mei 1975 serta telah diumumkan dalam Tambahan No.312 BNRI

No. 52 tanggal 1 Juli 1975. Untuk mendukung pendanaan proyek ekspansi

feronikel, pada tahun 1997 Perseroan menawarkan 35% sahamnya ke publik dan

mencatatkannya di Bursa Efek Indonesia. Pada tahun 1999, Perseroan

mencatatkan sahamnya di Australia dengan status foreign exempt entity dan

pada tahun 2002 status ini ditingkatkan menjadi ASX Listing yang memiliki

ketentuan lebih ketat.

11
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2.2. Visi & Misi

Visi dan Misi perusahaan untuk memberikan pedoman bagi perusahaan

dalam menjalankan usahanya untuk mencapai target tertentu maka perusahaan

telah menyusun suatu visi dan misi yang akan mendukung target yang telah

mereka susun.

2.2.1. Visi Perusahaan :

“Menjadi korporasi global terkemuka melalui diversifikasi dan integrase

usaha berbasis Sumber Daya Alam”

2.2.2. Misi Perusahaan :

1. Menghasilkan produk-produk berkualitas dengan memaksimalkan nilai

tambah melalui praktek-praktek industri terbaik dan operasional yang

unggul.

2. Mengoptimalkan sumber daya dengan mengutamakan keberlanjutan,

keselamatan kerja dan kelestarian lingkungan.

3. Memaksimalkan nilai perusahaan bagi pemegang saham dan pemangku

kepentingan.

4. Meningkatkan kompetensi dan kesejahteraan karyawan serta kemandirian

masyarakat di sekitar wilayah operasi

2.3. Struktur Organisasi

Berikut adalah struktur organisasi PT. Aneka Tambang, Tbk

12
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Struktur Organisasi PT. Aneka Tambang, Tbk

Sumber : PT. ANTAM, Tbk, 2019

Gambar 2.1.
Data Struktur Organisasi PT. Aneka Tambang, Tbk (2019)

2.4. Job Description

Berikut ini uraian tugas direksi PT. Aneka Tambang, Tbk yang dapat dilihat

sebagai berikut:

1. Dewan Komisaris

Dewan komisaris bertugas melaksanakan fungsi pengawasan

terhadap kebijakan pengurusan perusahaan maupun usaha perusahaan yang

dilakukan direksi serta memberikan saran kepada direksi sehubungan

pengelolaan yang dijalankan, terkait tata kelola perusahaan, implementasi

pengendalian internal dan kepatuhan perusahaan terhadap peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris :

13
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
1. Melakukan pengawasan terhadap kebijakan pengurusan.

2. Meneliti dan menelaah serta menandatangani rencana jangka panjang

perusahaan, rencana kerja dan anggaran perusahaan, laporan berkala

dan laporan tahunan yang disiapkan oleh manajemen.

3. Memberikan nasehat kepada direksi termasuk pengawasan terhadap

pelaksanaan rencana jangka panjang perusahaan, rencana kerja dan

anggaran perusahaan serta ketentuan anggaran dasar dan keputusan

rapat umum pemegang saham serta peraturan perundang-undangan

yang berlaku.

4. Memimpin RUPS serta memberikan pendapat, saran dan pandangan

mengenai perkembangan kegiatan perusahaan.

5. Menyusun program kerja tahunan dewan komisaris.

6. Memberikan laporan tentang tugas pengawasan yang telah dilakukan

kepada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

2. Direktur Utama

Bertanggungjawab atas pengkoordinasian, pengarahan dan pengawasan

terhadap seluruh kegiatan perusahaan dan mengusahakan serta menjaga agar

seluruh tersebut dilakukan sesuai dengan tujuan dan kebijaksanaan-

kebijaksanaan yang telah ditetapkan oleh dewan komisaris.

3. Direktur Keuangan

Bertanggung jawab atas pengembangan, penyusunan, dan perumusan

kebijaksanaan serta prosedur-prosedur dibidang akuntansi, keuangan,

14
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
sumber daya manusia, dan system informasi baik untuk jangka pendek

maupun jangka panjang.

4. Direktur Pemasaran

1. Menyusun perencanaan dibidang Pemasaran.

2. Menetapkan ketentuan-ketentuan dibidang pemasaran.

3. Melaksanakan pengendalian dan pengawasan terhadap bidang

tersebut.

5. Direktur Operasional

1. Bertanggung jawab atas penyusunan, perumusan dan

pengembangan kebijakan serta prosedur-prosedur yang

berkaitan dengan kegiatan dibidang perancangan dan

pengendalian produksi, pemeliharaan peralatan produksi dan

peralatan lainnya dibidang pengendalian kualitas produksi.

2. Bertanggung jawab atas pengkoordinasian, pengarahan, dan

pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan-kegiatan dibidang

perencanaan dan pengendalian produksi, pemeliharaan peralatan

produksi dan peralatan lainnya dibidang pengendalian kualitas

produksi sesuai dengan rencana- rencana dan kebijakan-kebijakan

yang telah ditetapkan oleh direksi.

3. Merencanakan, menentukan, mengawasi, mengambil keputusan dan

mengkoordinasi dalam hal keuangan untuk kebutuhan operasional

perusahaan.

15
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
6. Direktur Human Capital
Human Capital dibentuk dengan tujuan untuk membantu Direksi

dalam memberikan arahan strategis dibidang sumber daya manusia

perseroan.

Tugas utama Human Capital adalah :

1) Memberikan arahan strategi dibidang sumber daya manusia, membuat

kebijakan umum dibidang sumber daya manusia termasuk perubahan-

perubahannya, antara lain bidang-bidang sebagai berikut:

a. Kebijakan umum tentang ketenagakerjaan

b. Kompensasi dan benefit karyawan

c. Manajemen penilaian kerja

d. Manejemen talenta

e. Struktur organisasi dan jenjang kepangkatan

f. Pelatihan dan pengembangan karyawan

g. Pengembangan budaya perusahaan

h. Pengembangan iklim kerja yang baik

i. Pengembangan hubungan karyawan dan industry

j. Penyelarasan kebijaksanaan dan sinergi sumber daya manusia

dengan anak perusahaan.

2) Melaksanakan tugas-tugas dan tanggung jawab lain yang

mungkin diberikan oleh Direksi kepada Komite Human Capital.

3) Melaporkan hasil rapat kepada Direksi.

16

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


2.5. Makna Logo

Konsep Brand ‘Tiga Gunung’

Logo kami terdiri dari tiga gunung yang merepresentasikan sumber daya

mineral dari produk-produk ANTAM. Logo ini merepresentasikan ‘sumber

mineral dan produk yang terdiversifikasi’

Sumber : PT. ANTAM, Tbk ,2019

Gambar 2.2.
Logo PT. Aneka Tambang, Tbk (2019)

1. Ketiga gunung tersebut muncul dari sebuah lengkungan yang

mereprestasikan planet bumi atau alam.

2. Di bawah lengkungan tersebut terdapat refleksi dari ketiga gunung yang

menggembarkan sumber daya mineral yang terdapat di perut bumi.

3. Pembagian logo menjadi dua bagian juga dapat menggambarkan

dua jenis kegiatan penambangan yakni, tambang terbuka dan tambang

bawah tanah.

4. Logo ini memprestasikan ANTAM, yang memiliki kompetensi

penambangan di dalam perut bumi dan membawanya ke permukaan

untuk diolah menjadi logam yang berharga

17

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


5. Bentuk logo yang simetris dan corak huruf logo dengan huruf ‘T’

kapital di tengah menggambarkan stabilitas, kekuatan, soliditas

bahkan harmoni.

6. Logo kami mencapai atribut brand :

1. Pilar :

a. Pertambangan

b. Diversifikasi

c. Terkemuka

d. Besar.

2. Atribut Rasional :

a. Profesional

b. Kehati-hatian

c. Tanggung jawab

d. Tercepercaya.

2.6. Jaringan Usaha

ANTAM adalah perusahaan berbasis sumber daya alam terkemuka yang

terdiversifikasi dan memiliki kegiatan terintegrasi secara vertikal dengan

komoditas utama nikel, emas dan bauksit. Dengan pengalaman selama 50 tahun,

ANTAM memiliki cadangan nikel dan bauksit yang berkualitas tinggi dan

berjumlah besar. Sedangkan Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia

milik ANTAM merupakan satu-satunya entitas pengolahan dan pemurnian logam

mulia di Indonesia yang telah memiliki sertifikasi London Bullion Market

Association (LBMA). ANTAM telah membuka 15 Butik Emas LM yang

18

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


berlokasi di Jakarta (4 butik), Bandung, Surabaya (2 butik), Makassar,

Palembang, Semarang, Balikpapan, Banjarmasin, Medan, Denpasar dan

Yogyakarta.

2.7. Kinerja Usaha Terkini

Pendapatan ANTAM diperoleh melalui kegiatan eksplorasi dan

penemuan deposit mineral, pengolahan mineral tersebut secara ekonomis, dan

penjualan hasil pengolahan tersebut kepada konsumen jangka panjang yang loyal

di Eropa dan Asia. Kegiatan ini telah dilakukan semenjak perusahaan berdiri

tahun 1968 dan akan terus melakukan kegiatan ini di masa depan. Pada saat ini

ANTAM memiliki tujuh unit operasi, yaitu :

1. Unit Pertambangan Bauksit Kijang – Kijang, Riau

2. Unit Pertambangan Nikel Pomalaa – Pomalaa, Sulawesi Tenggara.

3. Unit Pertambangan Nikel Gebe – P.Gebe, Maluku.

4. Unit Pertambangan Emas Pongkor – Pongkor, Jawa Barat.

5. Unit Pertambangan Pasir Besi Cilacap – Cilacap, Jawa Tengah

6. Unit Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia – Jakarta, DKI.

7. Unit Geologi – Jakarta, DKI.

Komoditas utama ANTAM adalah bijih nikel kadar tinggi atau saprolit,

bijih nikel kadar rendah atau limonit, feronikel, emas, perak dan bauksit. Jasa

utama ANTAM adalah pengolahan dan pemurian logam mulia serta jasa geologi,

seperti :

19

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


1. Biji Nikel.

Bijih nikel ANTAM terbagi atas bijih nikel saprolit dan limonit.

Bijih nikel limonit adalah bijih nikel laterit dengan kadar rendah dan

mengandung 0.8% - 1.5% nikel, 25%-35% besi dan sedikit kobalt.

Limonit terletak di atas lapisan saprolit dan lebih murah dan lebih mudah

untuk ditambang.Bijih nikel saprolit terbentuk dibawah zona limonit.

Saprolit secara umum mengandung sekitar 1,5%-2,5% nickel dan

digolongkan sebagai bijih laterit kadar tinggi. Dengan melalui proses

pirometalurgi, saprolit digunakan sebagai bahan baku untuk produksi

feronikel.

2. Feronikel.

Feronikel yang merupakan salah satu produk utama ANTAM,

diproduksi melalui pengolahan bijih nikel kadar tinggi (saprolit) melalui

proses pyrometalurgi. Feronikel ANTAM mengandung sekitar 20% nikel

dan sekitar 80% besi. Diproduksi dalam bentuk shots (butiran) atau

ingots (batangan) serta dengan karbon kadar tinggi atau karbon kadar

rendah, feronikel digunakan sebagai bahan baku untuk produksi baja

nirkarat.

3. Emas.

Logam yang berwarna kuning terang, padat, lunak, mengkilat,

paling mudah untuk dibentuk serta sangat tahan terhadap karat ini adalah

logam mulia yang selama berabad-abad digunakan sebagai uang,

nilai penyimpan dan perhiasan. Logam emas ini terdapat di alam dalam

20

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


bentuk bongkahan atau butiran di bebatuan, urat batu (veins) di bawah

tanah ataupun endapan. Saat ini emas juga banyak digunakan di bidang

kedokteran gigi dan elektronika. ANTAM memproduksi emas dari

tambang Pongkor dan Cibaliung dengan total produksi logam emas

sekitar 5 ton per tahun.

4. Perak.

Perak adalah logam mulia yang lunak dan putih mengkilat yang

bernilai tinggi dan banyak di gunakan sebagai perhiasan, peralatan meja

makan dan mata uang. Perak adalag konduktor listrik dan panas yang

terbaik di anatara seluruh logam. Perak ditemukan sebagai logam bebas,

tercampur dengan emas atau dengan mineral-mineral lainnya. Sebagian

besar perak merupakan by-product dari pertambangan emas, tembaga,

lead (timah hitam), zinc (seng). ANTAM memproduksi perak dari

tambang Pongkor dan Cibaliung sebagai produk emas.

5. Batu Bara.

ANTAM melalui salah satu entitas anaknya yaitu PT Indonesia

Coal Resources, memproduksi komoditas batubara melalui tambang

batubara Sarolangun yang berlokasi di Propinsi Jambi, Indonesia.

Cadangan batubara (non-JORC) tambang Sarolangun berjumlah 8,25 juta

ton.

6. Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia.

Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia

memurnikan bullion yang berasal dari tambang emas Pongkor dan

21

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Cibaliung serta pihak ketiga. UBPP Logam Mulia memiliki kapasitas

terpasang sebesar 60 ton emas per tahun dan 275 ton perak per

tahun.Produk emas dan perak Logam Mulia terakreditasi London Bullion

Market Association dan dijual di pasar domestik maupun internasional.

7. Bauksit.

Bauksit adalah sumber bijih yang utama untuk produksi

alumunium. Bauksit mengandung 30-54% alumina (Al2O3) dan

selebihnya terdiri dari campuran silika, berbagai oksida besi dan

titanium dioksida. ANTAM berencana meningkatkan nilai bauksit yang

dimilikinya melalui pengembangan proyek-proyek alumina.

2.8. Rencana Kegiatan

Rencana kegiatan dari PT. Aneka Tambang, Tbk adalah masih berniat

ekspansi butik emas LM pada tahun 2019. Perusahaan akan fokus menambah

butik emas di luar pulau jawa untuk memertakan peta pertokoan milik perseroan

di Indonesia dan memudahkan akses konsumen pada produk ANTAM.

Sutrisno S.Tatetdagad, Direktur Pengembangan Usaha PT.Aneka Tambang,

Tbk menyampaikan tahun 2019 ini merencanakan pembukaan cabang butik emas.

Target pembukaannya akan dibagi rata pada semester pertama dan kedua

tahun 2019. Menurutnya, pasar luar jawa akan semakin diintensifkan lantaran

mencatat pertumbuhan penjualan setiap gerai atau Same Store Sales Growth

(SSSG) yang lebih baik dari pada gerai di pulau jawa.

22

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


2.9 Profil Perusahaan PT. Cita Mineral Investindo, Tbk

1. Sejarah Perusahaan

PT. Cita Mineral Investindo Tbk. (CITA) merupakan sebuah perusahaan

yang bergerak dibidang industri pertambangan logam dan mineral. CITA

menambang dan memproduksi bauksit dengan proyek yang berlokasi di

Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat. PT. Cita Mineral Investindo,Tbk (CITA)

didirikan dengan nama PT Cipta Panelutama 27 Juni 1992 dan memulai kegiatan

operasi komersialnya sejak Juli 1992. Induk usaha PT. Cita Mineral Investindo

Tbk adalah Richburg Enterprise Pte. Ltd, sedangkan induk usaha terakhir CITA

adalah Mineral Distribution Pte. Ltd. Presiden direktur nya saat ini adalah Lim

Hok Seng.

Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham Cita Mineral

Investindo Tbk, yaitu: Richburg Enterprise Pte. Ltd. (73,15%), PT Harita Jayaraya

(17,32%) dan PT Suryaputra Inti Mulia (6,37%).

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan CITA

terutama adalah pertambangan. Kegiatan utama CITA adalah dibidang investasi

pertambangan dan kegiatan pertambangan yang dilakukan melalui Anak

Perusahaan yakni PT Harita Prima Abadi Mineral (HPAM) dan PT Karya Utama

Tambangjaya (KUTJ) yang merupakan perusahaan pertambangan bauksit di

Indonesia. Sejak didirikan sampai pertengahan 2007, CITA bergerak di bidang

perdagangan, perindustrian, pertambangan, pertanian, jasa pengangkutan darat,

perbengkelan dan pembangunan.

23

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Pada tanggal 22 Februari 2002, CITA memperoleh pernyataan efektif dari

BAPEPAM-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham CITA (IPO)

kepada masyarakat sebanyak 60.000.000 dengan nilai nominal Rp100,- per saham

dengan harga penawaran Rp200,- per saham dan disertai Waran Seri I sebanyak

18.000.000. Saham dan waran seri I tersebut dicatatkan pada Bursa Efek

Indonesia (BEI) pada tanggal 20 Maret 2002.

2. Visi dan Misi PT. Cita Mineral Investindo, Tbk

Visi Perusahaan :

”Menjadi Produsen Utama Bauksit dan Alumina Terkemuka di Dunia“

Misi Perusahaan:

1. Mengelola sumber daya bauksit secara optimal

2. Menerapkan Good Mining Practice

3. Berkomitmen untuk melakukan kebijakan K3(Kesehatan Keselamatan

Kerja) dan lingkungan hidup yang bertanggung jawab

4. Melakukan harmonisasi antara daya dukung lingkungan dan masyarakat

setempat.

5. Meningkatkan nilai bagi pemegang saham.

3. Jaringan Usaha

PT. Cita Mineral Investindo, Tbk adalah sebuah perusahaan yang bergerak

dibidang industri pertambangan logam dan mineral. PT Cita memiliki jaringan di

Kota Ketapang, Kalimantan Barat dan pusat nya berada di Jakarta. PT Cita

Mineral Investindo Tbk memproduksi mineral di Ketapang lalu di salurkan ke

24

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


perusahaan anak yakni PT Harita Prima Abadi Mineral (HPAM) dan PT Karya

Utama Tambangjaya (KUTJ).

4. Rencana Kegiatan

Rencana Kegiatan dari PT. Cita Mineral Investindo, Tbk adalah masih

berniat untuk memperluas dan memperbanyak lokasi produksi mineral bauksit dan

alumina di berbagai kota di Indonesia. Dan merencenakan untuk ekspor bauksit

dan mineral ke luar negeri.

25

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Laporan Keuangan Perusahaan

Laporan keuangan merupakan laporan yang menunjukkan kondisi keuangan

perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu. Maksud laporan

keuangan yang menunjukkan kondisi perusahaan saat ini adalah merupakan

kondisi terkini. Kondisi perusahaan terkini adalah keadaan keuangan perusahaan

pada tanggal tertentu (untuk neraca) dan periode tertentu untuk (laporan laba

rugi). Biasanya laporan keuangan dibuat per periode, misalnya tiga bulan, atau

enam bulan untuk kepentingan internal perusahaan. Sementara itu, untuk laporan

yang lebih luas dilakukan setahun sekali. Di samping itu dengan adanya laporan

keuangan, dapat diketahui posisi perusahaan terkini setelah menganalisis laporan

keuangan tersebut dan di analisis (Kasmir, 2012:7).

Laporan keuangan pada dasarnya merupakan hasil refleksi dari sekian

banyak transaksi yang terjadi dalam sebuah perusahaan. Transaksi dan peristiwa

yang bersifat finasial dicatat, digolongkan dan diringkaskan dengan cara setepat-

tepatnya dalam satuan uang dan kemudian diadakan penafsiran untuk berbagai

tujuan (Jumingan, 2009:4)

3.2. Tujuan Laporan Keuangan

Tujuan laporan keuangan menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK

1994) adalah sebagai berikut.

1. Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut

posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan

ekonomi.

2. Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan

bersama sebagian besar pemakai. Namun demikian, laporan keuangan tidak

menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan dalam pengambilan

keputusan ekonomi karena secara umum menggambarkan pengaruh keuangan

dan kejadian di masa lalu, dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi

nonkeuangan.

3. Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan

manajemen (stewardship), atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber

daya yang dipercayakan kepadanya. Pemakai yang ingin menilai apa yang

telah dilakukan atau pertanggungjawaban manajemen berbuat demikian, agar

mereka dapat membuat keputusan ekonomi; keputusan ini mungkin mencakup,

misalnya, keputusan untuk menahan atau menjual investasi mereka dalam

perusahaan atau keputusan untuk mengangkat kembali atau mengganti

manajemen.

3.3. Jenis jenis laporan keuangan

Dalam praktiknya berikut beberapa macam laporan keuangan:

1. Neraca

Neraca (balanced sheet) merupakan laporan yang menunjukkan posisi

keuangan perusahaan di tanggal tertentu. Arti dari posisi keuangan dimaksudkan

adalah posisi jumlah dan jenis aktiva (harta) dan pasiva (kewajiban dan ekuitas)

suatu perusahaan (Kasmir, 2012:28)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


2. Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi (income statement) merupakan laporan keuangan yang

menggambarkan hasil usaha perusahaan dalam suatu periode tertentu. Dalam

laporan laba rugi ini tergambarjumlah pendapatan dan sumber-sumber pendapatan

yang diperoleh (Kasmir, 2012:28).

3. Laporan perubahan modal

Laporan perubahan modal merupakan laporan yang berisi jumlah dan jenis

modal yang dimiliki pada saat ini. Kemudian laporan ini juga menjelaskan

perubahan modal dan sebab-sebab terjadinya perubahan modal di perusahaan

(Kasmir, 2012:28).

4. Laporan Arus Kas

Laporan arus kas merupakan laporan yang menunjukkan aspek yang

berkaitan dengan kegiatan perusahaan, baik yang berpengaruh langsung atau

tidak langsung terhadap kas. Laporan arus kas harus disusun berdasarkan konsep

kas selam periode laporan . laporan arus kas terdiri dari arus kas masuk (cash in)

dan arus kas keluar (cash out) selama periode tertentu (Kasmir, 2012:28).

3.4. Analisa Laporan Keuangan

Laporan Keuangan merupakan laporan kuantitatif akutansi. Dengan

laporan keuangan ini perusahaan dapat dinilai dan diukur setelah terlebih dahulu

dianalisa. Analisa rasio untuk mengetahui kemampuan atau kinerja perusahaan.

Analisa trend untuk mengetahui kondisi perkembangan perusahaan dari periode

ke periode. Analisa proporsional dengan persentase-persentasenya komposisi item

untuk mengetahui komposisi objek.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


3.5. Rasio Keuangan

Rasio keuangan merupakan analisis yang paling popular untuk

mengidentifikasi kondisi keuangan dan kinerja keuangan perusahaan. Pada

dasarnya untuk melakukan penhitungan rasio keuangan suatu perusahaan

diperlukan angka-angka yang ada dalam neraca saja, dalam laporan laba rugi saja

atau kombinasi diantara keduanya. Disebut rasio karena pada dasarnya adalah

membandingkan (membagi) antara satu item tertentu dalam laporan keuangan

dengan item lainnya. Cara ini ternyata lebih dapat menjelaskan makna

suatu angka yang ada di laporan keuangan dibandingkan dengan hanya melihat

angka tersebut dengan begitu saja (Syahyunan, 2013:91).

3.6. Jenis-Jenis Rasio Keuangan

Untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan dengan menggunakan

rasio-rasio keuangan, dapat dilakukan dengan beberapa rasio keuangan. Setiap

rasio keuangan memiliki tujuan, kegunaan, dan arti tertentu. Kemudian,

setiap hasil dari rasio yang diukur diimpresentasikan sehingga menjadi berarti

bagi pengambil keputusan. Adapun jenis rasio keuangan yaitu:

3.6.1. Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan

dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya (Hanafi dan Halim, 2009:74).

Macam-macam rasio likuiditas:

a. Rasio Lancar (Current Ratio)

Untuk menghitung kemampuan perusahaan dalam membayar segala

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih

secara keseluruhan (Kasmir, 2012:134).


𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
Rasio Lancar = 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟

Sumber : Kasmir (2012:134)

b. Rasio Cepat (Quick Ratio)

Untuk menghitung kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban

jangka pendek dengan aset yang lebih liquid (tanpa persediaan). Rasio cepat

yang ideal adalah 100% atau 1:1 (Syahyunan, 2013:84).


𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟−𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛
Rasio Cepat = 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟

Sumber : Syahyunan (2013:84)

c. Rasio Kas (Cash Ratio)

Untuk menghitung kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban

jangka pendek dengan kas yang tersedia. Tidak terdapat standar khusus pada

rasio kas sehingga penilainnya tergantung kebijakan perusahaan (Syahyunan,

2013:84).
𝐾𝑎𝑠
Rasio Kas = 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟

Sumber : Syahyunan (2013:84)

3.6.2. Rasio Leverage

Rasio leverage digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk

membayar seluruh kewajibannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang

apabila perusahaan dibubarkan (Kasmir, 2012: 150).

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


a. Rasio Hutang (Debt Ratio)

Mengukur jumlah aset perusahaan yang dibiayai oleh utang atau modal

yang berasal dari kreditur.


𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔
Debt Ratio = 𝑥 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎

Sumber : Kasmir (2012:156)

b. Rasio Hutang Terhadap Ekuitas ( Debt To Equity Ratio)

Perbandingan utang dan equitas dalam pendanaan perusahaan dan

menunjukkan kemampuan modal sendiri perusahaan untuk memenuhi seluruh

kewajibannya.
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔
Debt To Equity Ratio = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑥 100%

Sumber : Kasmir (2012:158)

3.6.3. Rasio Aktivitas

Rasio aktivitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas

perusahaan dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya (Syahyunan:

2012:83).

a. Total Assets Turnover

Mengukur efektifitas penggunaan dana yang tertanam pada seruluh aktiva

dalam menghasilkan penjualan (Syahyunan, 2013:85).


𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
Total Assest Turnover = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎
Sumber : Syahyunan (2013:85)

b. Fixed Assets Turnover

Mengukur efektifitas penggunaan dana yang tertanam pada seluruh aset

dalam menghasilkan penjualan (Syahyunan, 2013:85).

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
Fixed Assets Turnover = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝑇𝑒𝑡𝑎𝑝

Sumber: Syahyunan (2013:85)

3.6.4. Rasio Profitabilitas

Rasio Profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan

dalam mencari keuntungan (Kasmir, 2012:196).

a. Return on Equity

Return on Equity merupakan rasio untuk mengukur laba bersih sesudah

pajak dengan modal sendiri yang dinyatakan dalam persentase (Kasmir,

2012:204).
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑆𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘
Return on Equity = 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑆𝑒𝑛𝑑𝑖𝑟𝑖
Sumber : Kasmir (2012:204)

b. Return on Investment

Pengembalian/Imbalan atas Investasi (Return On Investment – ROI)

merupakan rasio yang menunjukkan hasil (return) atas jumlah aktiva yang

digunakan dalam perusahaan. Semakin kecil rasio ini, semakin kurang baik,

demikian juga sebaliknya (Kasmir, 2012:203).

𝑃𝑒𝑛𝑔ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙𝑎𝑛 𝑆𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘


Return on Investment = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡
Sumber : Kasmir (2012:203)

3.7. Penyajian Laporan Keuangan

Laporan keuangan disajikan dengan makasud untuk melihat kondisi

keuangan pada setiap periode tertentu. Adapun kondisi kegiatan, perkembangan

dan kemerosotan pada PT. Aneka Tambang, Tbk dilihat dari laporan keuangan

selama tiga tahun berturut-turut yang meliputi Neraca, Laporan Penerimaan Dana

dan Laporan Pengeluaran Dana 2016 hingga 2018.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Adapun laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi pada tahun 2016

hingga 2018 dilihat sebagai berikut:

3.8. Analisis Rasio Keuangan

Berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan maka peneliti dapat

menganalisis beberapa rasio keuangan agar dapat melihat tingkat perkembangan

seluruh aktivitas perusahaan PT. Aneka Tambang, Tbk.

1. Analisis Kemampuan PT.Aneka Tambang, Tbk dalam Memenuhi

Kewajiban Jangka Pendeknya Berdasarkan Rasio Likuiditas

Rasio ini dianalisis untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam

memenuhi kewajiban jangka pendeknya secara tepat waktu.

a. Rasio Lancar
𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
Rasio Lancar = 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟

Sumber: Kasmir (2012:134)

10.630.221.568
2016 = 4.352.313.598

= 2,4425

= 244,25 %
9.001.938.755
2017 = 5.552.461.635

= 1,621

= 162,14%
8498.442.636
2018 = 5.511.744.144

= 1,5420

= 154,2 %

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Berdasarkan perhitungan rasio lancar pada tahun 2016, perusahaan mampu

menjamin setiap hutang lancar dengan 244,25% aktiva lancar, artinya perusahaan

mampu membayar setiap Rp 100 hutang lancar dengan Rp 244,25 aktiva lancar.

Pada tahun 2017, perusahaan mampu menjamin setiap hutang lancar

dengan

162,14% aktiva lancar, artinya perusahaan mampu membayar setiap Rp 100

hutang lancar dengan Rp 162,14 aktiva lancar. Dan pada tahun 2018 perusahaan

mampu menjamin setiap hutang lancar dengan 154,2% aktiva lancar, artinya

perusahaan mampu membayar setiap Rp 100 hutang lancar dengan Rp 154,2

aktiva lancar. Dari tahun 2016 sampai 2017 rasio perusahaan mengalami

penurunan sebesar 82,11%. Sedangkan pada tahun 2017 sampai 2018 rasio

perusahaan mengalami penurunan kembali sebesar 7,94%. Hal ini berarti,

perusahaan kurang efektif dengan penurunan yang drastis tetapi masih diatas

100%.

b. Rasio Cepat
𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟−𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛
Rasio Cepat = 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
Sumber : Syahyunan (2013:84)

10.630.221.568−1.388.415.530
2016 = 4.352.313.598

= 2,1236

= 212,4 %
9.001.938.755−1.257.785.082
2017 = 5.552.461.635

= 1,395

= 139,5 %

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


8.498.442.636−2.027.731.541
2018 = 5.511.744.144

= 1,1742

= 117,42 %

Berdasarkan perhitungan rasio cepat pada tahun 2016, perusahaan mampu

menjamin setiap hutang lancar dengan 212,4% aktiva lancar, artinya perusahaan

dapat membayar Rp 100 hutang lancar dengan Rp 212,4 aktiva lancar pada tahun

2017 perusahaan juga mampu menjamin setiap hutang lancar dengan 139,5%

aktiva lancar, artinya perusahaan dapat membayar Rp 100 hutang lancar dengan

Rp139,5 aktiva lancar dan pada tahun 2018 perusahaan juga mampu menjamin

setiap hutang lancar dengan 117,42% aktiva lancar, artinya perusahaan

dapat membayar Rp 100 hutang lancar dengan Rp 117,42 aktiva lancar. Dari

tahun 2016 sampai 2017 rasio perusahaan mengalami penurunan sebesar 72,9%.

Sedangkan pada tahun 2017 sampai 2018 rasio perusahaan mengalami penurunan

lagi sebesar 22%. Hal ini berarti, kemampuan perusahaan dalam membayar

kewajiban jangka pendek dengan memakai aktiva lancar tanpa persediaan

menurun setiap tahun.

c. Rasio Kas

; ;Rasio Kas 𝐾𝑎𝑠


= 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
Sumber : Syahyunan (2013:84)

7.623.385.438
2016 =
4.352.313.598

= 1,7516

= 175,16 %

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


5.550.677.020
2017 = 5.552.461.635

= 0,999

= 99,9 %

4.299.068.085
2018 = 5.511.744.144

= 0,78

= 78%

Berdasarkan rasio kas, pada tahun 2016 perusahaan hanya mampu

menjamin setiap hutang lancar sebesar 175,16%, artinya perusahaan dapat

membayar Rp 100 hutang lancar dengan Rp 175,6 kas. Pada tahun 2017

kemampuan perusahaan menjamin setiap hutang lancar menurun menjadi 99,9%,

artinya perusahaan dapat membayar Rp 100 hutang lancar dengan Rp 99,9 kas.

dan pada 2018 kemampuan perusahaan dalam menjamin setiap hutang lancar

turun lagi menjadi 78%, artinya perusahaan dapat membayar Rp 100 hutang

lancar dengan Rp 78 kas. Dari tahun 2016 sampai 2017 rasio perusahaan

mengalami kenaikan sebesar 75,2%. Sedangkan pada tahun 2017 sampai 2018

rasio perusahaan mengalami penurunan sebesar 24,76%..

Tabel 3.1.
Rasio Likuiditas Tahun 2016-2018
(disajikan dalam rupiah)
Rasio- Perbandi- Perbandi-
No Rasio 2016 2017 2018 ngan 2016 ngan 2017
Likuiditas dan 2017 dan 2018
Rasio
1 244,25% 162,14% 154,2% 82% (-) 8% (-)
Lancar
2 Rasio Cepat 212,4% 139,5% 117,42% 73% (-) 22% (-)
3 Rasio kas 175,16% 99,9% 78% 76% (-) 21% (-)
Sumber : Data Diolah, 2019

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Dari Tabel 3.1. rasio likuiditas tersebut, maka secara umum dapat

dikatakan bahwa kondisi perusahaan tersebut dalam keadaan likuid atau baik,

walaupun menurun setiap tahun nya tetapi masih dikatakan likuid, hal ini

ditunjukkan dengan hasil rasio yang sesuai dengan standar khusus yang

ditetapkan dalam rasio-rasio likuiditas. Pada rasio lancar dari tahun 2016 sampai

2017 perusahaan mengalami penurunan 82% dan dari tahun 2017 sampai 2018

mengalami penurunan kembali 8%. Pada rasio cepat dari tahun 2016 sampai 2017

turun 73% dan dari tahun 2017 samapi 2018 turun sebesar 22%. Dan pada rasio

kas juga menurun dari tahun 2016 sampai 2017 sebesar 76% dan dari 2017

sampai 2018 turun 21%. Walau kondisi perusahaan menurun tetapi perusahaan

masih dikatakan likuid karena rasio masih mencapai 100%.

2. Analisis Kemampuan PT.Aneka Tambang, Tbk dalam Mendanai


Usahanya Berdasarkan Rasio Leverage
Rasio leverage digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk

membayar seluruh kewajibannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang

apabila perusahaan dibubarkan.

a. Rasio Hutang (Debt Ratio)


𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔
Debt Ratio = 𝑥 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎

Sumber : Kasmir (2012:156)

11.572.740.239
2016 = 29.981.535.812 x 100%

= 0,3858

= 38,60%
11.532.86.935
2017 = 30.014273.452 𝑥 100%

= 0,3829

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


= 38,40%
13.567.160.084
2018 = 33.306.390.807 𝑥 100%

= 0,4073

= 40,73%

Tabel 3.2.
Debt Ratio
Tahun 2016-2018
(disajikan dalam rupiah)
Tahun Total Hutang Total Aktiva Rasio

2016 11.572.740.239 29.981.535.812 0,3858


2017 11.523.869.935 30.014273.452 0,3829
2018 13.567.160.084 33.306.390.807 0,4073
Sumber : Data Diolah, 2019

Rasio hutang yang optimal adalah rasio yang proporsi hutang dan

ekuitasnya sama seperti debt to equity ratio. Jika rasio hutang kurang dari 0.5

kali, berarti sebagian besar aset perusahaan dibiayai melalui ekuitas. Jika rasionya

lebih besar dari 0.5 kali sebagian besar aset perusahaan dibiayai melalui hutang.

Dari data hitungan tersebut maka dapat dilihat bahwa rasio hutang pada tahun

2016 hingga 2018 kurang dari 0.5 kali. Hal ini berarti sebagian besar aset

perusahaan dibiayai oleh ekuitas.

b. Rasio Hutang Terhadap Ekuitas (Debt to Equity Ratio)


𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔
: Debt To Equity Ratio = 𝑥 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠

Sumber : Kasmir (2012:158)

11.572.740.239
2016 = 18.408.795.573 x 100%

= 0,6262

= 62,62%

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


11.523.869.935
2017 = 18.490.403.517 x 100%

= 0,6232

= 62,32 %

13.567.160.084
2018 = 19.739.270.723 x 100%

= 0,6873

= 68,73%

Tabel 3.3.
Debt to Equity Ratio
Tahun 2016-2018
(disajikan dalam rupiah)
Tahun Total Hutang Total Modal Rasio

2016 11.572.740.239 18.408.795.573 0,6262


2017 11.523.869.935 18.490.403.517 0,6232
2018 13.567.160.084 19.739.230.723 0,6873
Sumber : Data Diolah, 2019

Rasio Hutang terhadap Ekuitas (Debt To Equity Ratio) yang dapat

diterima adalah berkisar antara 1,5 kali hingga 2 kali. Bagi perusahaan besar yang

sudah go public, Debt To Equity Ratio bisa mencapai 2 kali atau lebih dan masih

dianggap bisa diterima. Namun bagi perusahaan kecil menengah angka tersebut

tidak dapat diterima.

Secara umum, Rasio Hutang terhadap Ekuitas yang tinggi menunjukkan

bahwa perusahaan mungkin tidak dapat menghasilkan uang yang cukup untuk

memenuhi kewajibannya. Rasio Hutang terhadap Ekuitas yang rendah juga dapat

menandakan bahwa perusahaan tidak memanfaatkan peningkatan profit/labanya

secara maksimal.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Dari tabel 3.3. dapat dilihat bahwa Rasio Hutang terhadap Ekuitas pada

tahun 2016 hingga 2018 kurang dari 1,5 kali. Hal ini berarti perusahaan tidak

memanfaatkan peningkatan profit/labanya secara maksimal.

3. Analisis Kemampuan PT.Aneka Tambang, Tbk dalam Mengelola

Aktiva Perusahaan Berdasarkan Rasio Aktivitas

Rasio ini digunakan untuk mengetahui seberapa efektif manajemen perusahaan

menggunakan aktiva yang dimilikinya dalam melaksanakan kegiatan perusahaan.

a. Total Assets Turnover


𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
Total Assets Turnover = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎
Sumber : Syahyunan (2013:85)

9.106.260.754
2016 =
29.981.535.812

= 0,3037

= 30,37%

12.653.619.205
2017 =
30.014.273.452

= 0,4215

= 42,15%

25.241.268.367
2018 =
33.306.390.807

= 0,7578

= 75,78%

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Tabel 3.4.
Total Assets Turnover
Tahun 2016-2018
(disajikan dalam rupiah)
Tahun Penjualan Total Aktiva Rasio

2016 9.106.260.754 29.981.535.812 0,30 kali


2017 12.653.619.205 30.014.273.452 0,42 kali
2018 25.241.268.367 33.306.390.807 0,75 kali
Sumber : Data Diolah, 2019

Dari tabel 3.4. dapat dilihat bahwa perputaran total aktiva tahun 2016

sebanyak 0,30 kali. Artinya setiap Rp.1 aktiva tetap dapat menghasilkan Rp.0,30

penjualan. Pada tahun 2017 perputaran total aktiva sebanyak 0,42 kali artinya

Rp.1 aktiva tetap dapat menghasilkan Rp.0,42 penjualan. Dan pada tahun 2018

perputaran total aktiva sebanyak 0,75 kali artinya setiap Rp.1 aktiva tetap dapat

menghasilkan Rp.0,75 penjualan. Hal ini berarti dari tahun 2016 hingga 2016

terjadi kenaikan rasio. Dan jika dibandingkan dengan rata-rata industri untuk

total assets turnover yaitu 2 kali, berarti perusahaan diharapkan

meningkatkan lagi penjualannya.

b. Fixed Assets Turnover

𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
Fixed Assets Turnover = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝑇𝑒𝑡𝑎𝑝
Sumber : Syahyunan (2013:85)

9.106.260.754
2016 = 12.958.946.013

= 0,7027

= 70,27%

12.653.619.205
2017 = 14.092.994.799

= 0,8978

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


= 89,78%

25.241.268.367
2018 = 20.128.155.732

= 1,254

= 125,4%

Tabel 3.5.
Fixed Assets Turnover
Tahun 2016-2018
(disajikan dalam rupiah)
Tahun Penjualan Total Aktiva Rasio
Tetap Bersih
2016 9.106.260.754 12.958.946.013 0,70 kali
2017 12.653.619.205 14.092.994.799 0,89 kali
2018 25.241.268.367 20.128.155.732 1,25 kali
Sumber : Data Diolah, 2019

Dari tabel 3.5. dapat dilihat bahwa perputaran aktiva tetap tahun 2016

sebanyak 0,70 kali artinya setiap Rp 1 aktiva tetap dapat menghasilkan Rp 0,70

penjualan. Pada tahun 2017 terjadi peningkatan, perputaran aktiva tetap

tahun

2015 sebanyak 0,89 kali artinya Rp 1 aktiva tetap dapat menghasilkan Rp.0,89

penjualan. Dan pada tahun tahun 2018 terjadi peningkatan lagi dari tahun

sebelumnya, perputaran aktiva tetap tahun 2018 sebanyak 1,25 kali artinya Rp 1

aktiva tetap dapat menghasilkan Rp 1,25 penjualan. Hal ini berarti jika

dibandingkan dengan rata-rata industri untuk total assets turnover yaitu 5 kali,

berarti perusahaan belum mampu memaksimalkan kapasitas aktiva tetap yang

dimiliki perusahaan. Maka perusahaan harus lebih memaksimalkan kapasitas

aktiva tetapnya.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


4. Analisis Kemampuan PT.Aneka Tambang, Tbk dalam Mengasilkan

Laba Berdasarkan Rasio Profitabilitas

Rasio yang digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan laba.

a. Return on Equity - ROE


𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑆𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘
Return on Equity = 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑆𝑒𝑛𝑑𝑖𝑟𝑖

Sumber : Kasmir (2012:204)

64.806.188
2016 = 18.408.795.573

= 0,0034

= 0,34 %

136.503.269
2017 = 18.490.403.517

= 0,0073

= 0,73 %

874.426.593
2018 = 19.739.270.723

= 0,0442

= 4,42 %

Berdasarkan perhitungan rasio return on equity, PT.Aneka Tambang Tbk,

dengan nilai rasio yang di hasilkan dari perusahaan tersebut dapat dikatakan

perusahaan dalam keadaan yang baik karena setiap tahun nya laba meningkat dari

tahun 2016 sebesar 0,34%, tahun 2017 sebesar 0,73% dan tahun 2018 meningkat

sebesar 4,42%.

b. Return on Investment – ROI


𝑃𝑒𝑛𝑔ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙𝑎𝑛 𝑆𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘
Return on Investment = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Sumber : Kasmir (2012:203)

64.806.188
2016 =
29.981.535.812

= 0,0021

= 0,21%

136.503.269
2017 =
30.104.273.452

= 0,0045

= 0,45 %

874.426.593
2018 =
33.306.390.807

= 0,0262

= 2,62 %

Berdasarkan perhitungan return on investment pada tahun 2016 sebesar

0,21%. dalam hal ini setiap Rp 100 investasi yang ditanamkan dalam perusahaan

akan menghasilkan laba sebesar Rp 0,21. Dan pada tahun 2017 return on

investment sebesar 0,45% artinya setiap Rp 100 investasi yang ditanamkan dalam

perusahaan akan mendapatkan laba sebesar Rp 0,45. Sedangkan pada tahun 2018

mengalami peningkatan dengan return on investment sebesar 2.62% artinya setiap

Rp 100 investasi yang ditanamkan dalam perusahaan akan menghasilkan laba

keuntungan sebesar Rp 2.62.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Tabel 3.6.
Rasio Profitabilitas
Tahun 2016-2018
(disajikan dalam rupiah)
No Rasio-Rasio 2018 2017 2018 Perbandingan Perbandingan
Profitabilitas 2016 dan 2017 dan
2017 2018
1 Return on 0,34% 0,73% 4,42% 0,39(+) 3,69(+)
Equity
2 Return on 0,21% 0,45% 2,62% 0,24(+) 2,17(+)
Investment
Sumber : Data Diolah, 2019

Dari tabel 3.6. rasio return on equity pada tahun 2016 mengalami

peningkatan laba sebesar 0,34%, pada tahun 2017 perusahaan mengalami

kenaikan lagi sebesar 0,73% dan tahun 2016 perusahaan berhasil menaikan

labanya kembali sebesar 4,42%. Sedangkan pada ROI tahun 2016 mengalami

peningkatan sebesar 0,21%, pada tahun 2017 mengalami kenaikan lagi sebesar

0,45% dan pada tahun 2017 perusahaan mampu menaikkan sebesar 2.62%.

3.9. Perbandingan dengan Perusahaan Sejenis

Perbandingan dengan perusahaan sejenis perlu dilakukan untuk

mengetahui apakah perusahaan yang diteliti sudah melampaui rata-rata

industri yang sama atau belum. Perbandingan ini juga dapat bermanfaat untuk

menentukan target perusahaan kedepannya agar lebih mengungguli aspek pasar.

Maka peneliti memutuskan untuk memilih PT. Cita Mineral Investindo,

Tbk. Untuk menganalisis rasio keuangan suatu perusahaan diperlukan laporan

posisi keuangan dan laporan laba rugi perusahaan. Berikut adalah laporan posisi

keuangan dan laporan laba rugi PT.Cita Mineral Investindo,Tbk tahun 2016,

2017 dan 2018.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Berikut adalah analisis rasio keuangan PT. Cita Mineral Investindo

Tbk, tahun 2016 sampai 2018.

1. Analisis Kemampuan PT. Cita Mineral Investindo, Tbk dalam

Memenuhi Kewajiban Jangka Pendeknya Berdasakan Rasio Likuiditas

a. Rasio Lancar
𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
Rasio Lancar = 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟

Sumber: Kasmir (2012:134)

814.627.947.529
2016 = 700.905.862.097

= 1,3049

= 130,50 %
770.160.984.827
2017 = 1.417.754.496.899

= 0,5432

= 54,32 %

638.132.615.903
2018 = 1.369.124.187.467

= 0,4661

= 46,61 %

Tabel 3.7.
Rasio Lancar
Tahun 2016-2018
(disajikan dalam rupiah)
Tahun Aktiva Lancar Utang Lancar Rasio (%)
2016 814.627.947.529 700.905.862.097 130,50
2017 770.160.984.827 1.417.754.496.899 54,32
2018 638.132.615.903 1.369.124.187.467 46,61
Sumber: Data diolah, 2019

Berdasarkan perhitungan rasio lancar pada tahun 2016, perusahaan mampu

menjamin setiap hutang lancar dengan 130,50% aktiva lancar, artinya perusahaan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


mampu membayar setiap Rp 100 hutang lancar dengan Rp 130,50 aktiva lancar.

Pada tahun 2017, perusahaan mampu menjamin setiap hutang lancar

dengan

54,32% aktiva lancar, artinya perusahaan mampu membayar setiap Rp 100

hutang lancar dengan Rp 54,32 aktiva lancar. Dan pada tahun 2018 perusahaan

mampu menjamin setiap hutang lancar dengan 46,61% aktiva lancar, artinya

perusahaan mampu membayar setiap Rp 100 hutang lancar dengan Rp 46,61

aktiva lancar. Dari tahun 2016 sampai 2017 rasio perusahaan mengalami

penurunan sebesar 76,18%. Sedangkan pada tahun 2017 sampai 2018 rasio

perusahaan mengalami penurunan kembali sebesar 7,71%. Maka secara umum

dapat dikatakan bahwa kondisi perusahaan belum dalam keadaan likuid

atau baik, hal ini ditunjukkan dengan hasil rasio yang tidak sesuai dengan

standar khusus yang ditetapkan dalam rasio lancar sebesar 100%.

2. Analisis Kemampuan PT.Cita Mineral Investindo, Tbk dalam

Mendanai Usahanya Berdasarkan Rasio Leverage

a. Rasio Hutang (Debt Ratio)


𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔
Debt Ratio = 𝑥 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎

Sumber : Kasmir (2012:156)

1.763.384.737.866
2016 = 2.726.213.720.854 x 100%

= 0,6468

= 64,68 %

1.763.755.821.001
2017 = 2.678.250.712.668 𝑥 100%

= 0,6585

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


= 65,85 %
1.768.308.186
2018 = 3.268.567.743.522 𝑥 100%

= 0,5411

= 54,11 %

Tabel 3.8.
Debt Ratio
Tahun 2016-2018
(disajkikan dalam rupiah)
Tahun Total Utang Total Aktiva Rasio
2016 1.763.284.737.866 3.268.567.743.522 0,6468
2017 1.763.755.821.001 2.678.250.712.668 0,6585
2018 1.768.827.308.186 2.726.213.721.854 0,5411
Sumber : Data diolah, 2019

Rasio hutang yang optimal adalah rasio yang proporsi hutang dan

ekuitasnya sama seperti debt to equity ratio. Jika rasio hutang kurang dari 0.5

kali, berarti sebagian besar aset perusahaan dibiayai melalui ekuitas. Jika rasionya

lebih besar dari 0.5 kali sebagian besar aset perusahaan dibiayai melalui hutang.

Dari data hitungan tersebut maka dapat dilihat bahwa rasio hutang pada tahun

2016 hingga 2018 lebih dari 0.5 kali. Hal ini berarti sebagian besar aset

perusahaan dibiayai oleh hutang.

3. Analisis Kemampuan PT.Cita Mineral Investindo, Tbk dalam

Mengelola Aktiva Perusahaan Berdasarkan Rasio Aktivitas

a. Total Assets Turnover


𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
Total Assets Turnover = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎

Sumber : Syahyunan (2013:85)

486.325.886.446
2016 = 2.726.213.720.854

= 0,1783

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


= 17,83 %

724.494.516.292
2017 = 2.678.250.712.668

= 0,2705

= 27,05 %

2.002.672.812.898
2018 = 3.268.567.743.522

= 0,6120

= 61,20%

Tabel 3.9.
Total Assets Turnover
Tahun 2016-2018
(disajikan dalam rupiah)
Tahun Penjualan Total Aktiva Rasio
2016 486.352.886.446 2.726.213.720.854 0,17 kali
2017 724.494.516.292 2.678.250.712.668 0,27 kali
2018 2.002.672.812.898 3.268.567.743.522 0,61 kali
Sumber : Data diolah, 2019

Dari perhitungan diatas, dapat dilihat bahwa perputaran aktiva tetap tahun

2016 sebanyak 0,17 kali artinya setiap Rp 1 aktiva tetap dapat menghasilkan Rp

0,17 penjualan. Pada tahun 2017 terjadi peningkatan, perputaran aktiva tetap

tahun 2017 sebanyak 0,27 kali artinya Rp 1 aktiva tetap dapat menghasilkan

Rp.0,27 penjualan. Dan pada tahun tahun 2018 terjadi peningkatan dari tahun

sebelumnya, perputaran aktiva tetap tahun 2018 sebanyak 0,61 kali artinya Rp 1

aktiva tetap dapat menghasilkan Rp 61 penjualan. Hal ini berarti jika

dibandingkan dengan rata-rata industri untuk total assets turnover yaitu 2 kali,

berarti perusahaan diharapkan meningkatkan lagi penjualannya.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


4. Analisis Kemampuan PT.Cita Mineral Investindo, Tbk dalam

Menghasilkan Laba Berdasarkan Rasio Profitabilitas

a. Return on Equity (ROE)


𝑃𝑒𝑛𝑔ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙𝑎𝑛 𝑆𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘
Return on Equity = 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙
Sumber : Kasmir (2012:203)

265.247.346.551
2016 =
962.828.982.988

= 0,2754

= 27,54 %

47.493.344.496
2017 =
914.494.891.667

= 0,0519

= 5,19 %

661.324.058.495
2018 =
1.499.695.435.336

= 0,4409

= 44,09 %

Tabel 3.10.
Return on Equity
Tahun 2016-2018
(disajikan dalam rupiah)
Tahun Penghasilan Modal Rasio
Setelah Pajak
2016 265.247.346.551 962.828.982.988 0,2754
2017 47.493.344.496 914.494.891.667 0,0519
2018 661.324.058.495 1.499.695.435.336 0,4409
Sumber : Data diolah, 2019

Berdasarkan perhitungan return on equity pada tahun 2016 sebesar

27,54%. dalam hal ini setiap Rp 100 investasi yang ditanamkan dalam perusahaan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


akan menghasilkan laba sebesar Rp 27,54. Dan pada tahun 2017 return on equity

menurun sebesar 5,19% artinya setiap Rp 100 investasi yang ditanamkan dalam

perusahaan akan mendapatkan laba sebesar Rp 5,19. Sedangkan pada tahun 2018

mengalami peningkatan dengan return on equity sebesar 44,09% artinya setiap Rp

100 ekuitas yang ditanamkan dalam perusahaan akan menghasilkan laba

keuntungan sebesar Rp 44,09. Pada rasio ini dari tahun 2016 sampai tahun 2017

pengembalian atas ekuitas perusahaan mengalami penurunan sebesar 22,35% dan

dari tahun 2017 sampai tahun 2018 mengalami peningkatan sebesar 38,9%.

3.10. Hasil Analisis Perbandingan Rasio Keuangan PT. Aneka Tambang,


Tbk dan PT. Cita Mineral Investindo,Tbk
Tabel 3.11.
Rasio Keuangan PT Aneka Tambang, Tbk dan PT. Cita
Mineral Investindo, Tbk Tahun 2016-2018
No Rasio PT. Aneka Tambang, Tbk PT.Cita Mineral
Keuangan Investindo, Tbk
2016 2017 2018 2016 2017 2018
1 Rasio 244,25% 162,14% 154,2% 130,50% 54,32% 46,61
Lancar %
2 Debt Ratio 38,5% 38,2% 40,7% 64,68% 65,85% 54,11
%
3 Total 30% 42% 75% 17,83% 27,05% 61,2%
Assets
Turnover
4 Return on 0,34% 0,73% 4,42% 27,54% 5,19% 44,09
Equity %
Sumber : Data Diolah, 2019

Jadi dari Perbandingan Rasio Keuangan Ke 2 perusahaan di atas dapat dikatakan

bahwa:

1. Kondisi keuangan PT. Aneka Tambang, Tbk dalam keadaan likuid atau

baik karena perusahaan mampu membayar kewajiban-kewajiban jangka

pendeknya dengan baik dan tepat waktu hal ini di tunjukkan oleh rasio

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


lancar perusahaan yang selalu di atas 100%. Sedangkan pada PT. Cita

Mineral Investindo, Tbk tidak dalam keadaan likuid atau baik karena rasio

lancar perusahaan tersebut dibawah 100%.

2. Jika dilihat dari Rasio Hutang (Debt Ratio), PT. Aneka Tambang, Tbk

dalam keadaan baik karena proporsi hutang dana rasio nya tidak mencapai

0,5 walau mengalami peningkatan tetapi masih dalam keadaan baik karena

dibiayai oleh ekuitas. Sedangkan PT. Cita Mineral Investindo,Tbk kurang

baik karena proporsi hutang masih dibiayai oleh hutang bukan ekuitas.

3. Jika dilihat dari Rasio Total Assets Turnover, kemampuan kedua

perusahaan dalam mengelola total aktiva untuk memperoleh penjualan atau

pendapatan yang efektif dan efesien hampir sama. Pada PT. Aneka

Tambang, Tbk rasio perusahaan masih belum mampu mendapatkan

penjualan rata-rata standar rasio yang telah ditentukan begitu juga dengan

pada PT.Cita Mineral Investindo, Tbk. Kedua perusahaan harus meningkat

kan lagi penjualan nya.

4. Kemampuan PT. Cita Mineral Investindo,Tbk dalam memperoleh laba

dari investasi yang dilakukan perusahaan lebih baik dari pada PT.

A n e k a T a m b a n g , Tbk. Hal ini di tunjukkan oleh rasio return on

equity PT. C i t a lebih besar dari pada return on equity pada PT. Aneka

Tambang,Tbk walaupun pada tahun 2017 PT. Cita Mineral Investindo,Tbk

mengalami penurunan drastis dari tahun sebelumnya. Dan didalam rasio

return on equity apabila semakin tinggi rasio perusahaan maka semakin

baik perusahaan tersebut dalam memperoleh laba.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB IV

KESIMPULAN

Setelah dilakukan analisis dan evaluasi terhadap laporan keuangan

PT.Aneka Tambang,Tbk dan PT. Cita Mineral Investindo, Tbk maka penulis

mengambil beberapa kesimpulan dan saran yang dianggap sebagai bahan

pertimbangan bagi perusahaan dalam penyempurnaan dan pencapaian dimasa

yang akan datang.

4.1. Kesimpulan

a . Jika dilihat dari kemampuan kedua perusahaan dalam memenuhi kewajiban

jangka pendeknya maka dapat disimpulkan bahwa kondisi keuangan PT.

Aneka Tambang, Tbk dalam keadaan likuid atau baik, artinya

perusahaan sudah mampu memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan

menggunakan aktiva lancar. Sedangkan PT Cita Mineral Investindo,

Tbk kondisi keuangan perusahaan tidak dalam keadaan likuid atau baik,

karena perusahan belum mampu memenuhi kewajiban jangka pendeknya

dengan menggunakan aktiva lancar.

b . Jika dilihat dari kemampuan kedua perusahaan dalam memdanai usahanya

dapat disimpulkan bahwa kondisi PT. Aneka Tambang, Tbk sangat baik

karena sebagian besar aset perusahaan dibiayai oleh ekuitas. Sedangkan

PT Cita Mineral Investindo, Tbk kondisi keuangan perusahaan tidak baik

karena sebagian besar aset perusahaan dibiayai oleh hutang bukan ekuitas.

c . Jika dilihat dari kemampuan kedua perusahaan mengelola aktiva nya,

perputaran total aktiva perusahaan kurang baik karena rata-rata industri

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


untuk Total Assest Turnover adalah 2 kali. PT Aneka Tambang, Tbk dan

PT Cita Mineral Investindo, Tbk harus mampu memaksimalkan lagi

penjualannya.

d . Jika dilihat dari kemampuan kedua perusahaan dalam memperoleh laba

maka dapat disimpulkan bahwa kedua perusahaan menghasilkan laba yang

naik disetiap tahun. Meski begitu kedua perusahaan masih belum efektif

dan belum mampu dengan baik menghasilkan laba karena nilai rasio yang

selalu menunjukkan dibawah 100.

4.2. Saran

a. PT. Aneka Tambang, Tbk dapat mempertahankan kinerja perusahaan

yang sudah baik dan dapat meningkatkan rasio likuiditas perusahaan

dengan cara meningkatkan kas yang berasal dari volume penjualan dan

selalu memperhatikan kondisi piutang dan persediaan, agar nilai aktiva

lancar dapat meningkat sehingga likuiditas perusahaan menjadi lebih baik

dimasa yang akan datang. Sedangkan PT. Cita Mineral Investindo, Tbk

sebaiknya meningkatkan lagi aktiva lancar perusahaan, salah satunya

dengan penjualan saham dan penjualan obligasi dan dapat mengurangi

kewajiban lancar agar kinerja keuangan dimasa yang akan datang lebih

baik dari tahun sebelumnya.

b. PT.Aneka Tambang dan PT Cita Mineral Investindo, Tbk sebaiknya lebih

mengutamakan aktivitas dalam rangka meningkatkan volume penjualan

dengan memanfaatkan aktiva-aktiva yang sudah dimiliki oleh perusahaan

maupun memanfaatkan modal sendiri agar laba yang diperoleh lebih

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


optimal. Perusahaan juga harus memperhatikan kelebihan dana yang

menganggur diperusahaan agar dapat digunakan untuk meningkatkan

pendapatan bagi perusahaan.

c. Manajemen PT.Cita Mineral Investindo, Tbk sebaiknya dapat

meningkatkan rasio perusahaan yang kurang baik. Jika rasio perusahaan

dalam kondisi yang baik perusahaan tidak akan mengalami kesulitan

dalam mendapatkan pinjaman apabila sewaktu-waktu perusahaan

membutuhkan dana yang cukup besar untuk membiayai kegiatan operasi

perusahaan.

d. PT.Aneka Tambang, Tbk dan PT. Cita Mineral Investindo, Tbk

sebaiknya dapat meningkatkan profitabilitas perusahaan dengan cara

meningkatkan volume penjualan dan melakukan efesiensi biaya yang

dikeluarkan untuk proses produksi agar keuntungan/laba perusahaan

meningkat dari tahun sebelumnya.

e. Saran Peneliti untuk para Investor jika dilihat dari perbandingan kinerja

keuangan PT. Aneka Tambang, Tbk dan kinerja keuangan PT. Cita

Mineral Investindo, Tbk maka sebaiknya Investor berinvestasi di PT

Aneka Tambang, Tbk karena kinerja keuangan PT. Aneka Tambang, Tbk

lebih baik dari pada kinerja keuangan PT. Cita Mineral Investindo, Tbk.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


DAFTAR PUSTAKA

Deanta. 2016. Memahami Pos-pos dan Angka-angka dalam Laporan Keuangan


Untuk Orang Awam, Penerbit Gava Media : Yogyakarta.

Hanafi, Mamduh M dan Abdul Halim. 2012. Analisis Laporan Keuangan, Edisi
Keempat. Yogyakarta : UPP STIM YKPN
Harahap, Sofyan Syafri, 2013. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan, Rajawali
Pers : Jakarta.

Jumingan. 2017. Analisis Laporan Keuangan. Bumi Aksara : Jakarta.

Kasmir. 2012. Analisis Laporan Keuangan. PT Raja Grafindo Persada : Jakarta.

Munawir, S. 2012. Analisa Laporan Keuangan. Liberty Yogyakarta : Yogyakarta.

Sirait, P. 2014. Pelaporan dan Laporan Keuangan. Graha Ilmu : Yogyakarta.


Sunyoto, Danang, 2013. Analisis Laporan Keuangan Untuk Bisnis Teori dan
Kasus, Penerbit CAPS : Yogyakarta.

Syahrial, Dermawan dan Purba, Djahotman, 2013. Analisis Laporan Keuangan


Cara Mudah dan Praktis Memahami Laporan Keuangan, Edisi Kedua,
Penerbit Mitra Wacana Media : Jakarta.

Syahyunan. 2013. Manajemen Keuangan I Perencanaan, Analisis dan


Pengendalian, Edisi Kedua, USU Press : Medan.

www.antam.com.28April2019/21.32

www.emis.com/14April2019/22:54

www.idx.co.id. 03April2019/19.20

www.repository.usu.ac.id/03April2019/19.33

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Lampiran
PT Aneka Tambang, Tbk
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
Per 31 Desember 2018, 2017 dan 2016
(Dalam Rupiah Penuh)

2018 2017 2016


Rp Rp Rp
ASET
Aset Lancar
Kas dan Setara Kas 4,299,068,085 5,550,667,020 7,623,385,438
Piutang Usaha
Pihak Berelasi 1,105,746 2,132,558 193,356,963
Pihak Ketiga 922,789,874 969,035,598 640,813,916
Aset Keuangan Lancar Lainnya 3,156,632,197 1,613,929,678 6,044,522,360
Persediaan 2,027,731,541 1,257,785,082 1,388,415,530
Pajak Dibayar di Muka 1,083,998,624 504,991,958 463,678,667
Biaya Dibayar di Muka 24,226,763 88,645,395 85,572,258
Total Aset Lancar 8.498.442.636 9.001.938.755 10.630.221.568
Sumber : ANTM Annual Report http://www.idx.co.id (2019)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


PT Aneka Tambang, Tbk
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian (Lanjutan)
Per 31 Desember 2018, 2017 Dan 2016
(Dalam Rupiah Penuh)

2018 2017 2016


Rp Rp Rp
Aset Tidak Lancar
Piutang Pihak Berelasi 0 1,810,907,131 514,361,416
Pajak Dibayar di Muka Tidak Lancar 507,008,558 247,306,564 249,466,416
Aset Tetap 20,128,155,732 14,092,994,799 12,958,946,013
Properti Pertambangan 868,955,970 933,832,021 853,515,777
Aset Pajak Tangguhan 220,095,687 306,609,010 560,641,159
Total Aset Tidak Lancar 24,807,948,171 21,012,334,697 19,351,314,244
TOTAL ASET 33,306,390,807 30,0142,73,452 29,981,535,812
Sumber : ANTM Annual Report http://www.idx.co.id (2019)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


PT Aneka Tambang,Tbk
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian (Lanjutan)
Per 31 Desember 2018, 2017 dan 2016
(Dalam Rupiah Penuh)

2018 2017 2016


Rp Rp Rp
LIABILITAS
Liabilitas Jangka Pendek
Pinjaman Jangka Pendek 1,452,000,000 2,715,620,000 2,687,200,000
Utang Usaha
Pihak Berelasi 728,749,573 479,165,925 165,815,841
Pihak Ketiga 429,241,388 327,219,276 419,910,100
Uang Muka Pelanggan 317,082,067 115,294,680 135,082,955
Beban Akrual 756,944,297 388,295,108 214,649,427
Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek 118,518,440 27,736,785 17,682,321
Liabilitas Non Keuangan Jangka Pendek 435,253,992 77,162,739 82,484,423
Lainnya
Utang Pajak 123,819,266 36,268,950 61,481,631
Bagian Utang Bank Jangka Panjang yang
Jatuh Tempo dalam Satu Tahun 1,121,605,386 486,103,998 568,006,900
Total Liabilitas Jangka Pendek 5,511.744,144 5,552,461,635 4,352,313,598
Sumber : ANTM Annual Report http://www.idx.co.id (2019)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


PT Aneka Tambang,Tbk
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian (Lanjutan)
Per 31 Desember 2018, 2017 dan 2016
(Dalam Rupiah Penuh)

2018 2017 2016


Rp Rp Rp
Liabilitas Jangka Panjang
Utang Bank Jangka Panjang setelah Dikurangi
Bagian Jatuh Tempo dalam Satu Tahun 5,249,741,153 3,200,350,554 3,653,536,133
Liabilitas Jangka Panjang atas Utang Obligasi 2,097,852,666 2,097,246,586 2,995,896,341
Kewajiban Imbalan Pascakerja Jangka Panjang 412,301,501 411,687,465 366,320,904
Total Liabilitas Jangka Panjang 8,005,415,940 5,971,408,300 ‘ 7,220,426,641
Total Liabilitas 13,567,160,084 11,523,869,935 11,572,740,239
Sumber : ANTM Annual Report http://www.idx.co.id (2019)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


PT Aneka Tambang, Tbk
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian (Lanjutan)
Per 31 Desember 2018, 2017 dan 2016
(Dalam Rupiah Penuh)

2018 2017 2016


Rp Rp Rp
EKUITAS
Saham Biasa 2,403,076,473 2,403,076,473 2,403,076,473
Tambahan Modal Disetor 3,934,833,124 3,934,833,124 3,934,833,124
Komponen Ekuitas Lainnya 2,810,123,112 2,386,755,460 2,409,690,787
Saldo Laba
Telah Ditentukan Penggunaannya 9,113,209,777 11,613,209,777 11,613,209,777
Belum Ditentukan Penggunaannya 1,477,969,267 1,847,488,724 1,952,035,508
Total Ekuitas yang Dapat Diatribusikan
kepada Pemilik Entitas Induk 19,739,211,753 18,490,386,110 18,408,774,653
Kepentingan Non-Pengendali 18,970 17,407 20,920
Total Ekuitas 19,739,270,723 18,490,403,517 18,408,795,573
Total Liabilitas Dan Ekuitas 33,306,390,807 30,014,273,452 29,981,535,812
Sumber : ANTM Annual Report http://www.idx.co.id (2019)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


PT. Aneka Tambang, Tbk
Laporan Laba Rugi Dan Penghasilan Komperhensif Lain Konsolidasian
31 Desember 2018, 2017, 2016
(Dalam Rupiah Penuh)
2018 2017 2016
Rp Rp Rp
PENJUALAN
25,241,268,367 12,653,619,205 9,106,260,754
BEBAN POKOK PENJUALAN (21,764,832,184) (11,009,726,759) (8,254,466,187)
LABA KOTOR 3,476,436,183 1,643,892,446 851,794,567
BEBAN USAHA
Umum dan Administrasi (1,091,989,469) (794,369,050) (707,278,248)
Penjualan dan Pemasaran (531,717,863) (248,917,078) (136,360,260)
Jumlah Beban Usaha (1,623,707,332) (1,043,286,128) (843,638,508)
LABA USAHA 880,589,478,797 768,927,232,300 728,457,247,009
Bagian atas Rugi Entitas Asosiasi (520,228,547) (488,268,854) (281,813,472)
Beban Keuangan – Bersih (587,227,045) (146,209,794) (229,135,536)
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 1,265,501,806 454,396,524 237,291,595
Total Beban Pajak Penghasilan – Bersih (391,075,213) (317,893,225) (172,485,407)

LABA TAHUN BERJALAN 874,426,593 136,503,269 64,806,188


Sumber : ANTM Annual Report http://www.idx.co.id (2019)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


(Dalam Rupiah Penuh)
2018 2017 2016
Rp Rp Rp
Penghasilan Komprehensif Lain
Pos yang Tidak akan Direklasifikasikan ke Laba Rugi
Pengukuran Kembali atas Kewajiban
Program Kerja Pensiun dan Pascakerja (5,209,400) (44,541,782) (3,890,829)
Pajak Penghasilan atas Pengukuran
Kembali atas Program Imbalan Kerja 1,302,350 11,135,445 972,707
Penghasilan Komprehen
Lain Setelah Pajak (422,177,987) 54,895,325 (13,896,161,250)

TOTAL LABA
TAHUN KOMPREHENSIF
BERJALAN 1,296,604,580 81,607,944 92,076,611
Total Laba Tahun Berjalan Yang Dapat Diatribusikan
Kepada:
Pemilik Entitas
Kepentingan Induk
Non Pengendali 874,425,030
1,563 136,506,782
(3,513) 64,810,325
(4,137)
874,426,593 136,503,269 64,806,188
Total Laba Komprehensif Yang Dapat Diatribusikan

Pemilik Entitas
Kepentingan Induk
Non Pengendali 1,296,603,017
1,563 81,611,457
(3,513) 92,080,748
(4,137)
1,296,604,580 81,607,944 92,076,611
Sumber : ANTM Annual Report http://www.idx.co.id (2019)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PT. CITA MINERAL INVESTINDO, Tbk
Tahun 2016-2018
ASET 2018 2017 2016
ASET LANCAR
Kas dan Bank 37.342.200.054 27.786.301.821 66.839.628.610
Piutang usaha
Pihak ketiga 116.919.692.521 115.094.554.716 -
Pihak berelasi 11.200.205.762 119.914.134.698 176.458.568.159
Piutang lain-lain 28.369.576.967 6.762.393.561 7.689.065.947
Persediaan 404.257.133.095 450.360.798.540 542.491.750.998
Biaya dibayar dimuka 4.598.707.169 13.245.083.515 15.568.752.275

Uang muka 35.445.100.335 36.997.717.976 5.580.752.275


Jumlah aset alncar 638.132.615.903 770.160.984.827 814.627.947.529
ASET TIDAK
LANCAR
Aset Pajak Tangguhan 9.490.484.230 4.511.322.511 3.991.080.089
Investasi pada entitas 1.639.476.561.759 1.108.984.814.777 945.896.742.270
asosiasi-bersih
Aset tetap 554.690.130.117 437.750.434.530 595.703.186.622
Aset eksplorasi 12.886.382.262 11.560.805.805 9.932.071.734
Taksiran klaim pajak 19.054.551.730 10.180.901.576 271.935.461
Jumlah aset tidak lancar 2.630.435.127.619 1.908.089.727.841 1.911.585.773.325
JUMLAH ASET 3.268.567.743.522 2.678.250.712.668 2.726.213.721.854
Sumber : Data diolah (2019)

LAPORAN POSISI KEUANGAN DAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)


PT. CITA MINERAL INVESTINDO, Tbk
Tahun 2016-2018
LIABILITAS 2018 2017 2016
LIABILITAS
JANGKA PENDEK

Utang bank jangka 499.594.500.000 487.728.000.000 483.696.000.000


pendek
Utang usaha
Pihak ketiga 148.128.230.408 28.712.826.988 42.386.321.463
Pihak berelasi 62.474.388.128 63.316.628.476 23.633.127.167
Utang pajak 48.923.115.388 5.472.088.966 2.220.381.527
Utang bank 553.898.250.000 816.267.000.000 96.616.833.378
Utang pembelian aset 1.433.215.367 - -

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


tetap
Jumlah liabilitas 1.369.124.187.467 1.417.754.496.899 700.905.862.097
jangka pendek
LIABILITAS
JANGKA PANJANG
Utang jangka panjang 333.063.000.000 311.604.000.000 1.024.495.000.000
setelah dikurangi jatuh
tempo
Utang pembelian aset 1.195.063.140 - -
tetap
Utang sewa 25.855.490.622 - -
pembiayaan
Liabilitas atas imbalan 30.422.321.796 21.691.893.826 19.872.132.758
kerja
Jumlah liabilitas 399.748.120.719 346.001.324.102 1.062.478.875.769
jangka panjang
JUMLAH 1.768.827.308.186 1.763.755.821.001 1.763.384.737.866
LIABILITAS
EKUITAS
Modal saham 337.073.490.000 337.073.490.000 337.073.490.000
Modal disetor 135.681.167 135.681.167 57.681.167
Saldo laba
Sudah ditentukan 25.312.261.569 25.312.261.569 25.312.261.569
penggunaan nya
Belum ditentukan 990.927.122.933 333.490.102.779 285.584.831.527
penggunaannya
Sub Jumlah 1.500.350.350.892.987 915.192.676.873 963.335.845.422
Kepentingan Non (665.457.651) (697.685.206) (506.862.434)
Pengendali
JUMLAH EKUITAS 1.499.695.435.336 914.494.891.667 962.828.982.988
JUMLAH 3.268.567.743.522 2.687.250.7112.668 2.726.213.720.854
LIABILITAS DAN
EKUITAS
Sumber : Data diolah (2019)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF
PT. CITA MINERAL INVESTINDO, Tbk
Tahun 2016-2018
2018 2017 2016
PENJUALAN 2.002.672.812.898 724.494.516.292 486.325.866.446
BERSIH
BEBAN POKOK (1.079.034.396.494) (428.195.226.382) (354.101.885.377)
PENJUALAN
LABA BRUTO 923.638.416.404 296.299.289.910 132.224.001.069
Beban penjualan (543.466.758.316) (206.935.109.526) (94.370.410.138)
Beban umum dan (60.991.141.352) (42.041.069.595) (55.534.046.242)
administrasi
Beban keuangan (72.527.162.193) (58.665.762.448) (57.249.999.399)
Pendapatan sewa 5.875.000.000 2.846.375.000 1.155.000.000
Pendapatan bunga 4.562.476.206 1.179.250.944 1.270.384.643
Bagian atas laba bersih
Entitas asosiasi 598.167.019.058 218.951.774.672 (53.447.366.817)
Laba rugi penjualan 880.911.001 (12.288.027.939) (460.632.658)
aset tetap
LABA SEBELUM 724.987.180.923 46.827.759.377 266.1477.360.146
PAJAK
PENGHASILAN
PAJAK
PENGHASILAN
Pajak kini (67.131.903.500) (60.842.750) 0
Pajak tangguhan 3.468.781.072 726.427.869 900.013.595
Manfaat (beban) pajak (63.663.122.428) 665.585.119 900.013.595
LABA BERSIH 661.324.058.495 47.493.344.496 265.247.346.551
Selisih kurs atas (72.278.704.040) (96.101.640.000) (68.923.785.499)
penjabaran laporan
keuangan
Rugi komprehensif (76.123.514.826) (95.878.463.997) (64.316.468.579)
lain setelah pajak
JUMLAH LABA 585.200.543.669 48.385.119.501 329.563.815.130
RUGI
KOMPREHENSIF
TAHUN BERJALAN
JUMLAH LABA
KOMPREHENSIF
YANG DAPAT
DIATRIBUSIKAN
KEPADA:
Pemilik entitas induk 585.158.316.114 (48.196.368.748) (329.359.652.235)
Kepentingan non- 42.227.555 188.750.753 (204.162.895)
pengendali
JUMLAH 585.200.543.669 48.385.119.501 329.563.815.130
Sumber : Data diolah (2019)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Anda mungkin juga menyukai