Anda di halaman 1dari 64

Universitas Sumatera Utara

Repositori Institusi USU http://repositori.usu.ac.id


Departemen Akuntansi Kertas Karya Diploma

2016

Sistem Pengawasan Internal Gaji dan


Upah pada PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero)

Tobing, Jaka Pratama Lumban


Universitas Sumatera Utara

http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/15359
Downloaded from Repositori Institusi USU, Univsersitas Sumatera Utara
TUGAS AKHIR

SISTEM PENGAWASAN INTERNAL GAJI DAN UPAH PADA


PT. PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)

Oleh:

JAKA PRATAMA LUMBAN TOBING


132102117

PROGRAM STUDI DIII AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2016
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
MEDAN

PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK

NAMA : JAKA PRATAMA LUMBAN TOBING


NIM : 132102117
PROGRAM STUDI : DIII AKUNTANSI
JUDUL TUGAS AKHIR : SISTEM PENGAWASAN INTERNAL GAJI
DAN UPAH PADA PT. PELABUHAN
INDONESIA I (PERSERO)

Tanggal 2016 Dosen Pembimbing Tugas Akhir

Drs. Rustam, M.Si, Ak, CA.


NIP. 19511114 198203 1 002

Tanggal 2016 Ketua Program Studi DIII Akuntansi

Drs. Rustam, M.Si, Ak, CA.


NIP. 19511114 198203 1 002

Tanggal 2016 Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Prof. Dr. Ramli, S.E., M.S.


NIP. 19580602 198803 1 001
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
MEDAN

PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKHIR

NAMA : JAKA PRATAMA LUMBAN TOBING


NIM : 132102117
PROGRAM STUDI : DIII AKUNTANSI
JUDUL TUGAS AKHIR : SISTEM PENGAWASAN INTERNAL GAJI
DAN UPAH PADA PT. PELABUHAN
INDONESIA I (PERSERO)

Medan, 2016

JAKA PRATAMA LUMBAN TOBING


NIM. 132102117

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah

memberikan rahmat dan karuniaNya sehingga tugas akhir ini dapat terselesaikan

tanpa kendala, sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan

Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Sumatera Utara yang berjudul “Sistem Pengawasan Internal Gaji dan Upah

pada PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero)”.

Penulis menyadari tidak sempurnanya tugas akhir ini, masih banyak

kekurangan yang terdapat di dalamnya baik dalam segi materi maupun dari segi

tata bahasa, meskipun demikian besar harapan penulis agar kiranya tugas akhir ini

dapat bermanfaat bagi akademis, penulis dan perusahaan yang membutuhkan.

Penulisan tugas akhir ini berhasil terselesaikan atas dorongan, bantuan, serta

dukungan berbagai pihak yang sangat berperan penting dan membantu penulis

dalam menyelesaikan penulisan tugas akhir ini, maka dengan itu, pada

kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih sebesar besarnya atas

segala petunjuk, bantuan dan bimbingannya kepada :

1. Bapak, Prof. Dr. Ramli, S.E., M.S. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak, Drs. Rustam, M.Si, Ak, CA. selaku Ketua Program Studi Diploma III

Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

sekaligus sebagai dosen pembimbing yang telah mencurahkan waktu, ilmu,

dan arahan sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan

baik.

i
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3. Bapak, Drs. Chairul Nazwar, M.Si, Ak. selaku sekretaris Program Studi

Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera

Utara.

4. Bapak, Basuki Soleh, selaku Senior Manager Sumber Daya Manusia (SDM)

dan Umum PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) yang telah memberikan ijin

untuk melaksanakan penelitian.

5. Bapak, Syariful, selaku Staff Sumber Daya Manusia (SDM) dan Umum PT.

Pelabuhan Indonesia I (Persero) yang telah membantu penulis dalam

menyelesaikan tugas akhir ini.

6. Kedua orang tua penulis Herman Tobing (Ayah) dan Sri Br Sembiring (Ibu)

yang selalu mendukung dan memberi semangat dengan cintanya kepada

penulis.

7. Keluarga besar penulis yaitu yang telah memberi motivasi serta semangat

dalam perkuliahan dan penyusunan tugas akhir ini.

8. Teman terdekat, Elisa, yang selalu mendukung dan menemani penulis

menyelesaikan Tugas Akhir ini.

9. Teman magang penulis, Janetia Kudato dan Christian Hutabarat, teman

sepermainan Yohannes Sitepu, serta teman-teman Diploma III Akuntansi

2013 Grup C Universitas Sumatera Utara.

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna karena

keterbatasan pengetahuan dan waktu, maka dengan kerendahan hati penulis

menerima saran dan kritik yang membangun untuk kesempurnaan dari tugas akhir

ini, sehingga dapat memberi dampak yang positif bagi penulis serta semua pihak

yang membantu terselesaikannya tugas akhir ini.

ii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Demikian tugas akhir ini penulis susun, semoga dapat bermanfaat bagi

semua pihak serta bagi penulis sendiri. Akhir kata penulis ucapkan Terima Kasih.

Medan, 2016
Penulis

Jaka Pratama Lumban Tobing


NIM. P132102117

iii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR……..………………………………………………….. i

DAFTAR ISI……………………..……………………………………………. iv

DAFTAR TABEL……………..…………………………………………….... vi

DAFTAR GAMBAR…………...…………………………………………….. vii

DAFTAR LAMPIRAN……..………………………………………………… viii

BAB I : PENDAHULUAN ………………………………………….. 1

A. Latar Belakang Masalah ……………………..…………. 1

B. Rumusan Masalah ………………………………………. 3

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ……………….……....... 4

D. Rencana Penulisan ……………………………………… 5

1. Jadwal survey/observasi …………………………. 5

2. Rencana Isi ……………………….……................ 5

BAB II : PT. PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) ………... 8

A. Sejarah Ringkas ……………………………………….... 8

B. Struktur Organisasi dan Personalia …………………….. 14

C. Job Descriptions ............................................................... 16

D. Jaringan Usaha …………………………………………. 20

E. Kinerja Usaha Terkini ……….…………………………. 22

F. Rencana Usaha ………………………………………… 23

iv
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB III : SISTEM PENGAWASAN INTERNAL GAJI DAN

UPAH PADA PT. PELABUHAN INDONESIA I

(PERSERO)………………………………………..….……. 25

A. Pengertian Gaji dan Upah ……………………………… 25

B. Unsur- unsur Gaji dan Upah …………………………… 27

C. Prosedur Pencatatan Gaji dan Upah …………………... 34

D. Prosedur Perhitungan Gaji dan Upah …………………. 38

E. Sistem Pengawasan Internal Gaji dan Upah ………….. 40

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN …………………………... 44

A. Kesimpulan ……………………………………………. 44

B. Saran …………………………………………………... 45

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………........ 46

LAMPIRAN ………………………………………………………………... 47

v
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
AFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

1.1 Jadwal Survei/Observasi 5

2.1 Penetapan Kelas cabang PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) 13

vi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

2.1 Konsep Logo PT. Pelindo I (Persero) 10

2.2 Filosofi dan Konsep Warna Logo PT. Pelindo I (Persero) 11

2.3 Values PT. Pelindo I (Persero) 12

2.4 Struktur Organisasi PT. Pelindo I (Persero) 14

vii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Halaman

3.1 Besaran Gaji Pokok pada PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) 47

3.2 Besaran Gaji Merit pada PT. Pelabuhan Indonesia I 48

(Persero)

3.3 Besaran Tunjangan Jabatan pada PT. Pelabuhan Indonesia I 49

(Persero)

3.4 Besaran Standar Tunjangan Posisi Pegawai PT. Pelabuhan 50

Indonesia I (Persero)

3.5 Besaran Tunjangan Fasilitas Kendaraan Dinas Jabatan PT. 51

Pelabuhan Indonesia I (Persero)

3.6 Besaran Tunjangan Kinerja pada PT. Pelabuhan Indonesia I 52

(Persero)

UNIVERSITAS SUMATERA viii


UTARA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Di era globalisasi saat ini, perkembangan dunia usaha semakin pesat.

Para pengusaha sedapat mungkin dituntut untuk dapat mengembangkan dan

mempertahankan usahanya agar dapat bersaing dan tetap survive di

bidangnya serta tidak tertinggal dengan perusahaan lainnya. Pertumbuhan

dunia usaha yang pesat ini dapat kita lihat dari banyak berdirinya perusahaan-

perusahaan yang bergerak di bidang yang berbeda-beda, baik perusahaan jasa,

perusahaaan dagang, atau perusahaan industri dalam bentuk usaha kecil,

usaha menengah atau usaha besar.

Pada umumnya, setiap perusahaan bertujuan memaksimumkan laba dan

mengembangkan usahanya kecuali perusahaan nirlaba. Berbagai sarana dan

usaha dilakukan perusahaan agar tujuan perusahaan dapat terealisasikan.

Berhasil atau tidaknya suatu perusahaan dipengaruhi oleh beberapa faktor,

diantaranya faktor tenaga kerja. Perusahaan dalam melaksanakan kegiatan

usahanya sangat membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai tenaga

kerja.

Sumber Daya Manusia atau SDM adalah salah satu faktor yang sangat

penting dalam mewujudkan tujuan perusahaan. Tenaga kerja memberi

sumbangan berupa tenaga, pikiran, pengalaman dan keahlian. Berbicara

mengenai tenaga kerja, maka kita tidak dapat berpaling dari biaya gaji dan

upah. Gaji dan upah mempunyai pengaruh yang sangat besar karena dapat

mempengaruhi sifat dan tingkah laku tenaga kerja dalam melaksanakan beban

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


1
2

yang menjadi tanggung jawabnya.

Masalah di atas tidak hanya menyangkut berapa jumlah gaji dan upah

yang diterima, melainkan juga menyangkut beban pekerjaan maupun yang

berkaitan dengan moral dan tanggung jawab organisasi terhadap kehidupan

pegawai dan keluarganya. Pada hakikatnya, tenaga kerja akan lebih produktif

dan memiliki rasa cinta terhadap perusahaan apabila tenaga kerja tersebut

menerima gaji dan upah yang seimbang dengan kontribusinya terhadap

perusahaan, dan sebaliknya apabila tenaga kerja tersebut tidak menerima gaji

dan upah yang seimbang dengan kontribusinya di perusahaan, maka akan ada

kemungkinan tenaga kerja tersebut akan berupaya melakukan tindakan-

tindakan seperti melakukan demo untuk kenaikan gaji, mogok kerja, dan

melakukan kegiatan-kegiatan yang tidak sesuai dengan ketentuan perusahaan

dan dapat merugikan perusahaan.

Adanya penetapan tentang peraturan yang berhubungan dengan

penggajian dan pengupahan dari pemerintah akan membuat perusahaan lebih

memperhatikan penentuan tarif gaji dan upah sehingga dapat menghindari

kemungkinan terjadinya penyelewengan. Khusus untuk perusahaan yang

mempunyai tenaga kerja dalam jumlah yang besar, maka pembayaran gaji

dan upah di dalamnya harus diawasi. Walaupun demikian masih saja sering

terjadi kecurangan-kecurangan dalam penetapan sampai pendistribusian gaji

dan upah. Untuk mengatasi hal tersebut setiap perusahaan harus melakukan

pengawasan internal terhadap gaji dan upah agar tercipta hubungan yang

harmonis antara perusahaan dengan tenaga kerja.

PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I merupakan salah satu instansi

pemerintahan di bidang perhubungan, yang mana di dalamnya terdapat


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3

struktur organisasi yang masing-masing memiliki jabatan. Hal ini bisa saja

membuat mereka merasa kesulitan dalam mengadakan pengawasan atas gaji

dan upah kepada para pegawai. Mengingat masalah gaji dan upah merupakan

masalah yang sangat sensitif, maka perusahaan perlu mengembangkan suatu

pengawasan internal terhadap gaji dan upah.

Dalam pengawasan internal gaji dan upah ini diupayakan agar dapat

terjalinnya hubungan yang harmonis antara perusahaan dengan tenaga kerja.

Pemberian gaji, tunjangan, insentif, bonus, dan lain-lain merupakan salah satu

usaha perusahaan untuk memotivasi para pegawai. Berdasarkan uraian di

atas, maka penulis merasa tertarik untuk membahas tentang gaji dan upah.

Disini penulis menyusun tugas akhir dengan judul “Sistem Pengawasan

Internal Gaji dan Upah Pada PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)”.

B. Rumusan Masalah

Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat menuntut perusahaan

agar mampu meningkatkan kualitas dan produktivitasnya agar mampu

bersaing dengan perusahaan lain. Untuk itu perlu meningkatkan kualitas

pegawai (karyawan) kerja, pengendalian kualitas, dan pengendalian biaya

yang baik. Semua hal itu erat hubungannya dengan masalah penggajian dan

pengupahan yang diterapkan dalam suatu perusahaan. Pengawasan internal

atas gaji dan upah sangatlah penting dilakukan untuk menghindari

kemungkinan terjadinya penyelewengan atau kecurangan terhadap penetapan

sampai pendistribusian gaji dan upah yang dapat merugikan tenaga kerja atau

instansi itu sendiri.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


4

Dengan adanya pengawasan internal yang tegas dan objektif,

perusahaan dapat mendorong para pegawai (karyawan) untuk semakin

produktif lagi dalam melaksanakan tugasnya dan bertindak jujur terhadap

pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya. Berdasarkan hal tersebut di atas,

maka penulis mencoba untuk membahas permasalahan “Bagaimana

Penerapan Pengawasan Internal Gaji dan Upah pada PT Pelabuhan

Indonesia I (Persero)?”.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian/Observasi

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui prosedur penggajian dan pengupahan yang

diterapkan di PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero);

b. Untuk mengetahui dan menilai apakah pengawasan internal atas

penggajian dan pengupahan yang diterapkan PT. Pelabuhan

Indonesia I (Persero) telah sesuai dengan syarat untuk memenuhi

pengawasan internal yang baik atau tidak;

c. Untuk mengetahui pihak-pihak mana saja yang terkait dalam

pengawasan internal gaji dan upah pada PT. Pelabuhan Indonesia I

(Persero).

2. Manfaat penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Bagi penulis, dapat menambah wawasan dan memperdalam

pengetahuan secara teoritis maupun praktis mengenai pengawasan

internal gaji dan upah yang diterapkan suatu perusahaan, serta untuk
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
5

memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan Studi Program

Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Sumatera Utara;

b. Bagi perusahaan/instansi, dapat memberikan masukan mengenai

hasil kinerja perusahaan dalam pengawasan internal gaji dan

upahnya guna memajukan dan mensejahterakan perusahaan/instansi

tersebut;

c. Bagi peneliti selanjutnya, dapat digunakan sebagai pembanding

untuk melakukan penelitian pada waktu yang akan datang.

D. Rencana Penulisan

1. Jadwal Survei / Observasi

Survei/observasi ini dilakukan di kantor pusat PT. Pelabuhan

Indonesia I (Persero) yang beralamat di Jl. Krakatau Ujung No. 100,

Medan 20241.

Tabel 1.1
Jadwal Penelitian dan Penyusunan Tugas Akhir

APRIL MEI JUNI


NO KEGIATAN 2016 2016 2016
II III IV I II III IV I II
1. Pengesahan Tugas Akhir
2. Pengajuan Judul
3. Permohonan Izin Riset
Penunjukan Dosen
4.
Pembimbing
5. Pengumpulan Data
Penyusunan Tugas
6.
Akhir
7. Bimbingan Tugas Akhir
Penyelesaian Tugas
8.
Akhir
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
6

2. Rencana Isi

Laporan penelitian terdiri dari empat bab, dimana masing-masing

bab terdiri dari sub-sub bab yang sesuai dengan kebutuhannya agar

memperoleh pemahaman yang lebih mendalam dan sistematis serta tidak

menimbulkan pengertian yang lain. Hal ini sesuai dengan kebutuhan dan

tuntutan dari pembuatan tugas akhir yang telah ditetapkan bahwa susunan

tugas akhir harus praktis dan sistematis. Secara garis besar, pokok

pembahasannya adalah sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini diuraikan secara singkat latar belakang masalah,

rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitan, serta rencana

penulisan yang terbagi lagi menjadi jadwal survey/observasi

dan rencana isi.

BAB II : PT. PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)

Pada bab ini diuraikan tentang gambaran perumusan yang

meliputi sejarah ringkas, struktur organisasi dan personalia,

job descriptions, jaringan usaha, kinerja usaha terkini, dan

rencana usaha.

BAB III : SISTEM PENGAWASAN INTERNAL GAJI DAN UPAH

PADA PT. PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)

Dalam bab ini penulis membandingkan teori dengan praktek

pada PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) mengenai

pengertian gaji dan upah, unsur-unsur gaji dan upah, prosedur

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


7

pencatatan gaji dan upah, prosedur perhitungan gaji dan

upah, serta sistem pengawasan internal gaji dan upah.

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini merupakan bab yang terakhir dari penulisan tugas

akhir ini. Penulis akan memberikan kesimpulan dan saran

yang didasarkan dari penjelasan bab terdahulu.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB II

PT. PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)

A. Sejarah Ringkas

PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) yang disingkat PELINDO I

(Persero) berkantor pusat di Jl. Krakatau Ujung No. 100 Medan 20241,

Sumatera Utara, Indonesia. Telp. (061) 6610220. Fax. (061) 6610906,

Website : http://www.pelindo1.co.id, E-mail : Pelabuhan1@pelindo1.co.id

merupakan salah satu dari 4 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang

bergerak dibidang jasa pelayanan pelabuhan.

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) lahir melalui berbagai perubahan

bentuk usaha dan status hukum pengusahaan jasa kepelabuhanan. Pada tahun

1945-1951 perusahaan berada di dalam wewenang Departemen Van

Scheepvaart (suatu badan peninggalan pemerintah Belanda) yang berfungsi

untuk memberikan layanan jasa kepelabuhanan yang dilaksanakan oleh

Haven Bedrijf. Pada tahun 1952 sampai dengan tahun 1959, pengelolaan

pelabuhan dilaksanakan oleh Jawatan Pelabuhan.

Sejak tahun 1960 pengelolaan pelabuhan umum di Indonesia dilakukan

oleh Badan Usaha Milik Negara di bawah pengendalian pemerintah. Bentuk

Badan Usaha Milik Negara yaitu Perusahaan Negara Pelabuhan yang diberi

kewenangan untuk mengelola pelabuhan umum sejak tahun 1960 sampai

dengan tahun 1993 telah mengalami beberapa perubahan, disesuaikan dengan

arah kebijaksanaan pemerintah dalam rangka menunjang pembangunan

nasional dan mengimbangi pertumbuhan permintaan layanan jasa

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


8
9

kepelabuhanan yang dinamis. Lebih rinci sejarah perubahan dijelaskan

sebagai berikut :

1. Tahun 1960-1963

Pengelolaan pelabuhan umum dilakukan oleh Perusahaan Negara (PN)

Pelabuhan I-VIII berdasarkan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1960.

2. Tahun 1964-1969

Aspek komersil dari pengelolaan pelabuhan tetap dilakukan oleh PN

Pelabuhan, tetapi kegiatan operasional pelabuhan dikoordinasikan oleh

lembaga pemerintah yang disebut Port Authority.

3. Tahun 1969-1983

Pengelolaan sebagian besar pelabuhan umum dilakukan oleh Badan

Pengusahaan Pelabuhan (BPP) berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor

18 Tahun 1969. PN Pelabuhan dibubarkan dan lembaga pemerintah Port

Authority menjadi BPP.

4. Tahun 1983-1992

Pengelolaan pelabuhan umum dibedakan antara pelabuhan umum yang

diusahakan dan pelabuhan umum yang tidak diusahakan. Pengelolaan

pelabuhan umum yang diusahakan dilakukan oleh Perusahaan Umum

(Perum) Pelabuhan, sedangkan pengelolaan pelabuhan umum yang tidak

diusahakan dilakukan oleh unit pelaksana teknis di bawah Direktorat

Jenderal Perhubungan Laut sebagaimana diatur dalam Peraturan

Pemerintah Nomor 11 Tahun 1983. Perum Pelabuhan I merupakan salah

satu dari empat Perum Pelabuhan di Indonesia yang mengelola

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


10

pelabuhan-pelabuhan yang diusahakan dan dibentuk berdasarkan

Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 1983.

5. Tahun 1992 hingga sekarang

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 56 tanggal 19 Oktober 1991

tentang pengalihan status Perusahaan Pelabuhan menjadi Perusahaan

Perseroan (Persero), maka bentuk Perusahaan Umum Pelabuhan diubah

menjadi PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I, sesuai akte pendirian/

Anggaran Dasar yang dibuat Notaris Robert Purba, SH tanggal 02

Januari 1999 sebagaimana dimuat dalam Berita Negara TI tanggal 01

November 1994 No. 87 jo Tambahan Berita Negara RI tanggal 02

Januari 1999 No. 01.

Adapun konsep logo, visi, misi, dan values PT. Pelabuhan Indonesia I

(Persero) adalah sebagai berikut :

1. Konsep Logo

Gambar 2.1
Konsep Logo PT. Pelindo I (Persero)
Sumber : www.pelindo1.co.id

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


11

Gambar 2.2
Filosofi dan Konsep Warna Logo PT. Pelindo I (Persero)
Sumber : www.pelindo1.co.id

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


12

2. Visi

“Menjadi Nomor Satu di Bisnis Kepelabuhanan di Indonesia”

3. Misi

“Menyediakan Jasa Kepelabuhanan yang Terintegrasi, Berkualitas dan

Bernilai Tambah untuk Memacu Pertumbuhan Ekonomi Wilayah”

4. Values

Gambar 2.3
Values PT. Pelindo I (Persero)
Sumber : www.pelindo1.co.id

Customer Focus : Proaktif dalam melayani dan membangun hubungan

dengan pelanggan, melalui perilaku kunci : Proaktif

dan Cepat Tanggap.

Integrity : Mengutamakan perilaku terpuji sesuai dengan nilai,

prinsip dan etika Perusahaan, melalui perilaku kunci

Jujur dan Taat, serta Berani dan Bertanggung jawab.

Professionalism : Penguasaan terhadap pekerjaan yang mencakup

pengetahuan keterampilan dan sikap melalui

perilaku kunci : Kompeten dan Disiplin, serta

Berkualitas.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


13

Teamwork : Keinginan yang tulus untuk bekerja sama dengan

orang lain, melalui perilaku kunci: Berkolaborasi

dan Bersinergi, serta Tulus dan Saling Menghargai.

PT. Pelabuhan Indonesia 1 (Persero) memiliki 18 anak perusahaan.

Berikut daftar nama anak perusahaan, kelas cabang, serta kawasannya.

Tabel 2.1
Penetapan Kelas cabang PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero)

Kelas
No Cabang Pelabuhan Kawasan
Cabang
Pangkalan
1 Belawan Utama
Susu/Brandan
a. Bagan Siapi-api
2 Dumai Kelas I
b. Bengkalis
Belawan International
3 Kelas I -
Container Terminal (BICT)
Terminal Peti Kemas
4 Kelas I -
Domestik Belawan (TPKDB)
a. Sei Kolak Kijang
5 Tanjung Pinang Kelas II
b.Tanjung Uban
6 Pekan Baru Kelas II Rengat
7 Tanjung Balai Karimun Kelas II Selat Panjang
8 Kuala Tanjung Kelas II -
9 Batam Kelas III Pulau Sambu
10 Sungai Pakning Kelas III -
11 Sibolga Kelas III -
12 Malahayati Kelas IV Meulaboh
13 Lhokseumawe Kelas IV Kuala Langsa
14 Tanjung Balai Asahan Kelas IV -
a.Kuala Enok
15 Tembilahan Kelas V
b. Rengat
16 Gunung Sitoli Kelas V
17 Unit Galangan Kapal
18 Rumah Sakit Pelabuhan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


14

B. Struktur Organisasi dan Personalia

Gambar 2.4
Struktur Organisasi PT. Pelindo I (Persero)
Sumber : www.pelindo1.co.id
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
15

Struktur organisasi merupakan suatu cara atau sistem pembagian

tanggung jawab, wewenang, serta penetapan hubungan antara unsur-unsur

organisasi dalam pencapaian tujuan dan sasaran-sasaran yang telah ditetapkan

sebelumnya. Tujuan dan sasaran ini hendaknya dicapai semaksimal mungkin

dengan menggunakan potensi-potensi yang dimiliki perusahaan walaupun

potensi tersebut terbatas.

Kemampuan perusahaan dalam hubungan dengan pencapaian tujuan

dan sasaran perusahaan banyak dipengaruhi oleh struktur organisasi dari

perusahaan tersebut. Struktur organisasi suatu perusahaan harus dapat

menggambarkan kondisi tentang tugas dan tanggung jawab yang jelas dalam

perusahaan tersebut. Dengan demikian struktur organisasi merupakan alat

untuk mempermudah terjadinya tujuan. Dengan adanya struktur organisasi,

maka seorang pimpinan perusahaan dan bawahan dapat melaksanakan tugas,

wewenang, dan tanggung jawab dengan baik. Sehingga pimpinan perusahaan

dapat melakukan pengawasan terhadap bawahan dalam melaksanakan

kegiatannya sehingga aktivitas perusahaan berjalan sesuai rencana.

Organisasi kantor pusat dipimpin oleh direktur yang sekaligus pimpinan

perseorangan yang bertanggung jawab kepada Rapat Umum Pemegang

Saham (RUPS) yang di pimpin oleh Menteri Keuangan. Direksi merupakan

suatu dewan sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari :

1. Direktur Utama

BAMBANG EKA CAHYANA

2. Direktur Keuangan

FARID LUTHFI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


16

3. Direktur Bisnis

SYAHPUTERA SEMBIRING

4. Direktur SDM dan Umum

M. HAMIED WIJAYA

5. Direktur Perencanaan dan Pengembangan

IMAN ACHMAD SULAIMAN

Struktur organisasi PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) disusun

berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.PR.02/1/21/P.I-09 Tgl 23 Maret

2009 tentang Organisasi dan tata Kerja pada kantor Pusat PT. Pelabuhan

Indonesia I (Persero).

C. Job Descriptions

Adapun uraian tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian yang

ada pada PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) adalah sebagai berikut:

1. Direktur Utama

Tugas dari direktur utama adalah sebagai berikut:

a. Untuk dan atas nama direktur serta mewakili perseroan menerima

petunjuk dari yang bertanggung jawab kepada Rapat Umum

Pemegang Saham (RUPS) tentang kebijakan umum untuk

menjalankan tugas pokok perusahaan dan tugas-tugas lainyang

ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS);

b. Melakukan tugas-tugas pokok perusahaan;

c. Mengendalikan pelaksanaan kebijakan direksi yang dilakukan oleh

para direktur.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


17

2. Direktur Keuangan

Direktur Keuangan mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk

membina dan menyelenggarakan kegiatan bidang akuntansi, manajemen,

perbendaharaan, akuntansi keuangan serta kemitraan dan bina

lingkungan sesuai kebijakan pengusahaan yang telah di tetapkan

perusahaan. Direktur keuangan membawahi 5 bidang, adapun bidang-

bidangnya adalah sebagai berikut:

a. Bidang Akuntansi Manajemen;

b. Bidang Perbendaharaan;

c. Bidang Akuntansi Keuangan;

d. Bidang kemitraan & Bina Lingkungan;

e. PMO Aset.

3. Direktur Bisnis

Direktur Bisnis mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk membina

dan menyelenggarakan kegiatan bidang bisnis pelayanan jasa

kepelabuhan. Direktur bisnis membawahi 7 bidang, adapun bidang-

bidangnya adalah sebagai berikut:

a. Bidang Pemasaran;

b. Bidang Bina Usaha;

c. Bidang Pelayanan Kapal dan Barang;

d. Bidang Peralatan;

e. Bidang Fasilitas;

f. PMO Pengembangan Terminal Petikemas Perintis;

g. PMO Pembenahan Pelabuhan Belawan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


18

4. Direktur SDM dan Umum

Direktur SDM dan Umum mempunyai tugas membina dan

menyelenggarakan bidang perencanaan dan pengembangan organisasi

dan sumber daya manusia, memelihara hubungan ketenagaan,

administrasi sumber daya manusia serta administrasi umum sesuai

dengan kebijakan perusahaan yang telah di tetapkan. Direktur SDM dan

Umum membawahi bidang :

a. Bidang Perencanaan Organisasi dan Sumber Daya Manusia;

b. Bidang Administrasi dan Kesejahteraan Sumber Daya Manusia;

c. Bidang Umum;

d. Bidang Hukum;

e. PMO Pendirian Anak Perusahaan;

f. PMO Penyelesaian Permasalahan Hukum;

g. PMO Change Management.

5. Direktur Perencanaan dan Pengembangan

Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha (PPU) mempunyai

tugas membina dan menyelenggarakan bidang perencanaan,

pengembangan usaha, teknologi informasi, perencanaan teknik dan

konstruksi, serta sesuai dengan kebijakan pengusahaan yang telah

ditetapkan. Direktur Perencanaan dan Pengembangan membawahi

bidang, yaitu:

a. Bidang Perencanaan dan Pengembangan Usaha;

b. Bidang Teknologi Informasi;

c. Bidang Manajemen Risiko dan Manajemen Mutu;

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


19

d. PMO Pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung;

e. PMO Pengembangan Selat Malaka di Batam;

f. PMO Pengelolaan Alur Pelayaran.

6. Satuan Pengawas Intren (SPI)

Satuan Pengawas Intren (SPI) mempunyai tugas membantu direktur

utama dalam melakukan penilaian secara independent atas sistem

pengendalian pengelolahan perusahaan dan penilaian atas peleksanaan

pengolahan melalui pemeriksaan keuangan dan operasional pada kantor

pusat, cabang-cabang pelabuhan dan unit dilingkungan perusahaan serta

memberikan laporan dan saran-saran perbaikan kepada direktur utama

dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan yang efesian, efektif dan

ekonomis dalam rangka mendorong penerapan Good Corporate

Governance (Perusahaan Pemerintah yang baik).

7. Corporate Secretary

Corporate Secretary mempunyai tugas menyiapkan pembinaan,

menyususn program kerja dan menyelenggarakan kegiatan, hubungan

internasional, kehumasan, kesekretariatan, direksi dan hubungan antara

antara lembaga dalam pencapaian tujuan perusahaan.

8. Biro Logistik

Biro Logistik mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk

menyiapkan/menyediakan pembinaan dan pengembangan sistem logistik

perusahaan yang meliputi pengadaaan, pembekalan, pendistribusian dan

pengadaan bidang teknik dan non teknik serta pengolahan administrasi

pengadaan barang dan jasa.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


20

9. Strategic Management Office (SMO)

Strategic Management Office (SMO) terdiri dari SMO perencanaan

strategis, SMO manajemen peningkatan kinerja.

D. Jaringan Usaha

Jaringan usaha yang dilaksanakan dalam menyelenggarakan pelayanan

jasa kepelabuhan dan usaha lainnya yang menunjang pencapaian tujuan

perusahaan meliputi :

1. Penyedia dan/atau pelayanan kolam-kolam pelabuhan dan perairan untuk

lalu lintas dan tempat berlabuhnya kapal;

2. Penyedia dan/atau pelayanan jasa-jasa yang berhubungan dengan

pemanduan (pilotage) dan penundaan kapal;

3. Penyedia dan/atau pelayanan dermaga dan fasilitas lain untuk bertambat,

bongkar muat peti kemas, curah cair, curah kering (general cargo), dan

kendaraaan;

4. Penyedia dan/atau pelayanan jasa terminal peti kemas, curah cair, curah

kering, multi purpose, penumpang, pelayaran rakyat dan Ro-Ro;

5. Penyedia dan/atau pelayanan gudang-gudang dan lapangan penumpukan

dan tangki/tempat penimbunan barang-barang, angkutan bandar, alat

bongkar muat, serta peralatan pelabuhan;

6. Penyedia dan/atau pelayanan tanah untuk berbagai bangunan dan

lapangan, industri dan gedung-gedung/bangunan yang berhubungan

dengan kepentingan kelancaran angkutan multi moda;

7. Penyedia dan/atau pelayanan listrik, air minum, dan instalasi limbah serta

pembuangan sampah;

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


21

8. Penyedia dan/atau pelayanan jasa pengisian bahan bakar minyak untuk

kapal dan kendaraan di lingkungan pelabuhan;

9. Penyedia dan/atau pelayanan kegiatan konsilidasi dan distribusi barang

termasuk hewan;

10. Penyedia dan/atau pelayanan jasa konsultansi, pendidikan dan pelatihan

yang berkaitan dengan kepelabuhanan;

11. Pengusahaan dan pelayanan depo peti kemas dan perbaikan, cleaning,

fumigasi, serta pelayanan logistik.

Selain kegiatan utama diatas, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) dapat

melakukan kegiatan usaha lain yang dapat menunjang tercapainya tujuan

Perusahaan dan dalam rangka optimalisasi pemanfaatan sumber daya yang

dimiliki perusahaan meliputi :

1. Jasa angkutan;

2. Jasa persewaan dan perbaikan fasilitas dan peralatan;

3. Jasa perawatan kapal dan peralatan di bidang kepelabuhanan;

4. Jasa pelayanan alih muat dari kapal (Ship to Ship Transfer) termasuk jasa

ikutan lainnya;

5. Jasa konsultan dan surveyor kepelabuhanan;

6. Jasa konstruksi kepelabuhanan;

7. Jasa forwarding/ekpedisi;

8. Jasa kesehatan;

9. Perbekalan dan katering;

10. Tempat tunggu kendaraan bermotor dan shuttle bus;

11. Jasa penyelaman (salvage);

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


22

12. Jasa pas pelabuhan;

13. Jasa perawatan kapal dan peralatan di bidang kepelabuhanan;

14. Properti di luar kegiatan utama kepelabuhanan;

15. Fasilitas pariwisata dan perhotelan;

16. Jasa komunikasi dan informasi;

17. Jasa konstruksi kepelabuhanan;

18. Jasa tally;

19. Jasa timbangan.

E. Kinerja Usaha Terkini

PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) menerapkan penyusunan anggaran

dengan memberikan otoritas penuh pada bagian yang terlibat dalam

penyusunan anggaran biaya operasional, dengan mempelajari data dan

informasi pada tahun sebelumnya dan melakukan perkiraan atau estimasi

perusahaan yang akan berjalan di masa depan yang tentu saja harus

memperhatikan faktor internal dan eksternal perusahaan. Penyusunan

anggaran dengan sistem ini dilakukan dengan dasar pertimbangan bahwa

bagian tersebutlah yang lebih mengetahui program apa yang akan

dilaksanakan dan berapa besar dana yang dibutuhkan. Penetapan standar akan

digunakan sebagai pedoman dalam pengawasan. Yang merupakan sistem

penggunaan bentuk dan sasaran yang ditetapkan dalam suatu anggaran untuk

mengawasi kegiatan-kegiatan manajerial dengan melakukan perbandingan

pelaksanaan nyata dan pelaksanaan yang direncanakan oleh perusahaan itu

sendiri.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


23

F. Rencana Usaha

Arah pengembangan perusahaan merupakan grand strategy corporate

untuk masa lima tahun mendatang. Saat ini PT Pelabuhan Indonesia I

(Persero) fokus untuk melakukan perbaikan dan pembenahan agar dapat

secara optimal memanfaatkan peluang yang ada untuk memperkuat bisnis

yang dijalankan.

Arah pengembangan perusahaan untuk periode 2014-2018 adalah

memperbaiki berbagai kelemahan korporasi, diantaranya :

1. Peningkatan kendali perusahaan;

2. Peningkatan kualitas data governance;

3. Mengimplementasikan sistem teknologi informasi yang andal (MSE, E-

Billing, SIM Operasional, Keuangan, Manajemen Kinerja, HRIS);

4. Peningkatan peran kendali manajer divisi/dinas dan supervisor;

5. Peningkatan kualitas layanan;

6. Pembentukan customer care relationship;

7. Peningkatan claim responsiveness;

8. Peningkatan akurasi informasi layanan;

9. Peningkatan keamanan dan keselamatan layanan;

10. Peningkatan kualitas dan kapasitas fasilitas dan peralatan;

11. Peningkatan kualitas pelayanan dan produktivitas bongkar muat;

a. Peningkatan Kinerja Keuangan,

b. Penetapan standar biaya per segmen usaha,

c. Melakukan perubahan struktur biaya ke arah efisiensi.

12. Menyediakan dana belanja modal yang aman dan berbiaya rendah;

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


24

13. Sentralisasi penyediaan dan penggunaan BBM;

14. Peningkatan organisasi dan SDM;

15. Penerapan remunerasi berbasis kinerja;

16. Melakukan internalisasi CIPTA kepada seluruh pegawai;

17. Melakukan evaluasi organisasi sesuai perkembangan bisnis secara

berkala;

18. Restrukturisasi organisasi sesuai tuntutan perkembangan bisnis;

19. Meningkatkan kompetensi SDM;

20. Peningkatan manajemen aset;

21. Peningkatan pengamanan dan utilisasi aset idle (Cabang Belawan, Balai

PL, Cabang Dumai, Cabang Pekanbaru, Cabang Tanjung Pinang, Cabang

Kuala Langsa, Cabang Lhokseumawe dan Kawasan Rengat);

22. Memperkuat bisnis yang telah dijalankan, dan meraih peluang bisnis;

23. Mengembangkan Kuala Tanjung menjadi self-generating cargo port;

24. Mengembangkan bisnis logistik menjadi logistics provider atau 3PL;

25. Mengembangkan Terminal Peti Kemas Keperintisan, Terminal Curah

Cair dan Terminal Curah Kering;

26. Mengembangkan bisnis STS Operator, Floating Terminal, Mooring

Service di perairan Riau, Kepulauan Riau dan sekitarnya.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB III

SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL GAJI DAN UPAH PADA

PT. PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)

Pada bab ini, peneliti mencoba untuk membandingkan antara penerapan

pengawasan gaji dan upah pada PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) dengan teori

yang didapatkan peneliti. Setiap perusahaan dalam melaksanakan kegiatannya

sudah pasti membutuhkan pegawai (karyawan) untuk menjalankan kegiatan

operasi. Begitu juga dengan PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) yang bergerak

dalam bidang kepelabuhan. Pegawai (karyawan) yang bekerja akan mendapat

balas jasa dan kompensasi. Yang dimaksud dengan kompensasi yaitu fungsi

manajemen personalia yang merupakan balas jasa untuk memotivasi karyawan

tersebut. Karyawan-karyawan tersebut bekerja bukan berdasarkan unsur paksaan

dari perusahaan.

Salah satu cara untuk meningkatkan rangsangan kerja para pegawai yaitu

dengan memberi imbalan dalam bentuk uang atau barang. Balas jasa yang

diterima dalam bentuk uang disebut sebagai gaji. Pembayaran gaji dan upah

merupakan masalah yang dapat mempengaruhi hubungan antara tenaga kerja

dengan pimpinan. Untuk itu dalam bab ini penulis mencoba membahas yang

menjadi topik penelitian yaitu bagaimana pelaksanaan pengawasan gaji dan upah

pegawai pada PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero).

A. Pengertian Gaji dan Upah

Istilah gaji dan upah biasanya digunakan sebagai alat balas jasa atas

pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh seluruh pegawai (karyawan). Bagi

setiap perusahaan, gaji dan upah merupakan hal yang penting karena untuk

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


25
26

mempertahankan agar dedikasi pegawai (karyawan) terhadap pengawasan

perusahaan tetap tinggi, perusahaan harus membayar gaji dan upah secara

lancar, akurat dan tepat waktu kepada pegawai (karyawan). Dengan itu,

pegawai (karyawan) akan berusaha meningkatkan kinerjanya sehingga

perusahaan mencapai tujuannya dan memperoleh nilai tambah di mata

masyarakat. Pada umumnya, jumlah gaji ditetapkan oleh perusahaan secara

bulanan dan tetap sedangkan jumlah upah ditetapkan secara harian atau

mingguan.

Menurut Mulyadi (2001:23) pengertian gaji adalah:

Pembayaran dan penyerahan jasa yang dilakukan oleh para karyawan yang
mempunyai jenjang jabatan manajer, dan dibayarkan secara tepat setiap
bulan. Sedangkan upah merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang
dilakukan oleh karyawan pelaksana (buruh). Umumnya dibayarkan
berdasarkan hari kerja, jam kerja atau jumlah satuan produk yang dihasilkan
oleh karyawan.

Menurut Hasibuan (2003:109) pengertian gaji adalah:

Balas jasa yang dibayarkan secara periodik kepada karyawan tetap serta
mempunyai jaminan yang pasti. Maksudnya gaji akan tetap dibayar walaupun
pekerja tersebut tidak masuk kerja. Sedangkan upah adalah balas jasa yang
dibayarkan kepada pekerja harian dengan berpedoman atas perjanjian yang
disepakati pembayarannya.

Menurut Wanani (2005:95) upah merupakan imbalan yang diberikan

kepada buruh-buruh yang melakukan pekerjaan kasar dan lebih banyak

mengandalkan kekuatan fisik yang pembayarannya biasa ditetapkan secara

harian atau berdasarkan unit pekerjaan yang diselesaikan.

Menurut Malthis Dan Jackson (2002:119) upah merupakan bayaran

yang secara langsung dihitung berdasarkan jumlah waktu kerja, sedangkan

gaji merupakan yang konsisten dari suatu periode ke periode lain dengan

tidak mengandung jumlah jam kerja.


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
27

Menurut Sunarto (2004:124), tujuan pembayaran gaji yaitu:

1. Mendukung pencapaian strategi dan sasaran jangka pendek perusahaan


dan memastikan bahwa tenaga kerja memiliki tenaga kerja terampil;
2. Membantu untuk mengkomunikasikan nilai-nilai dan harapan kinerja
perusahaan;
3. Memajukan kerjasama yang baik;
4. Mendukung manajemen dan perubahan dengan menyesuaikan budaya
gaji;
5. Mendorong kinerja bernilai lebih dengan memfokuskan pada penggajian
kinerja dan bidang-bidang yang memungkinkan tercapainya nilai lebih
secara maksimal;
6. Memotivasi semua anggota perusahaan.

Dari beberapa pendapat ahli diatas mengenai pengertian gaji dan upah,

maka dapat disimpulkan baik gaji maupun upah merupakan balas jasa yang

diberikan perusahaan kepada pegawai (karyawan) yang telah memberikan

jasanya kepada perusahaan tersebut. Gaji diberikan perusahaan kepada

pegawai (karyawan) yang masa kerjanya lebih panjang, biasanya gaji dibayar

secara teratur, berkala dan jumlahnya tetap. Sedangkan upah diberikan

kepada pegawai (karyawan) yang pembayarannya didasarkan oleh waktu atau

hasil kerja. Karena itu jumlah upah yang diterima setiap pegawai (karyawan)

bisa berfluktuasi antara satu periode.

B. Unsur-unsur Gaji dan Upah

Pegawai (karyawan) adalah aset perusahaan, oleh karena itu harus

diperhatikan sebaik-baiknya tenaga dan keahlian yang diberikan karyawan

harus sesuai dengan imbalan atau penilaian. Perusahaan membeli jasa para

pegawai (karyawan) maka dapat menjamin kesejahteraan dan kelangsungan

hidup keluarganya dengan pemberian berupa gaji, upah, dan tunjangan-

tunjangan lainnya. Selain penting bagi pegawai (karyawan), gaji dan upah

penting pula bagi perusahaan karena merupakan komponen biaya yang besar

dan membutuhkan tenaga ekstra untuk menghindari terjadinya


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
28

penyelewengan. Dalam suatu perusahaan terdapat berbagai unsur dari biaya

dan upah yang keseluruhannya disebut dengan biaya tenaga kerja. Menurut

Sugiyarso dan Winarni (2005 : 97) unsur-unsur gaji dan upah seperti tertera

dibawah ini:

1. Gaji pokok

Gaji pokok merupakan yang telah ditetapkan perusahaan berdasarkan

kontrak kerjanya.

2. Premi

Premi adalah upah tambahan yang diberikan kepada pegawai (karyawan)

karena telah bekerja dengan baik melebihi standar yang telah ditetapkan

perusahaan. Jumlah premi yang diterima oleh pegawai (karyawan) yaitu

sebesar jumlah kelebihan standar.

3. Lembur

Lembur merupakan upah yang di bayar kepada pegawai (karyawan) yang

melebihi jam kerja yang telah di tetapkan sebelumnya. Biasanya pegawai

(karyawan) yang telah melakukan pekerjaan melebihi jam kerjanya akan

memperoleh tarif yang lebih tinggi dibandingkan tarif sebelumnya.

4. Bonus

Bonus merupakan upah yang diberikan perusahaan pada suatu tahun

fiscal memperoleh keuntungan yang ditetapkan setelah berkonsultasi

dengan pemerintah dan serikat kerjanya.

5. Catu

Catu merupakan upah yang diberikan perusahaan kepada pegawai

(karyawan) dalam bentuk barang misalnya beras, minyak, gula, tepung,

dan sebagainya.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
29

6. Perlengkapan dan sarana lain

Merupakan upah yang diterima pegawai (karyawan) secara tidak

langsung, upah ini berupa bentuk jasa seperti pelayanan kesehatan dan

transportasi yang diterima tidak dalam bentuk uang.

Unsur- unsur yang telah dijelaskan diatas tentunya mempunyai latar

belakang yang mendasar untuk diadakan. Unsur-unsur tersebut merupakan

bagian dari strategi dan kebijakan perusahaan walaupun sebagian yang

ditetapkan oleh pemerintah melalui peraturan perundangan misalnya cuti,

izin, dana pensiun dan asuransi kecelakaan kerja. Dari uraian diatas jelas

sekali bahwa pimpinan perusahaan harus mencermati semua unsur tersebut

selain gaji pokok.

Unsur-unsur gaji dan upah pada PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero)

adalah Sebagai berikut:

1. Gaji pokok, merupakan gaji yang telah ditetapkan oleh perusahaan

berdasarkan jabatan dan fungsinya. Gaji dibayarkan kepada para pegawai

bukan pada setiap bulannya, tapi dibayarkan dalam bentuk iuran pensiun.

Dan besarnya jumlah gaji pokok yang diterima sesuai dengan ketentuan

yang berlaku, masa kerja serta golongan para pegawai. Adapun besaran

gaji pokok pada PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) dapat dilihat pada

lampiran 3.1.

2. Take Home Pay (THP), merupakan jumlah gaji merit ditambah

tunjangan-tunjangan. THP dibayarkan kepada pegawai (karyawan) di

setiap akhir bulan langsung ke rekening masing-masing pegawai

(karyawan). Adapun besaran gaji merit pada PT Pelabuhan Indonesia I

(Persero) dapat dilihat pada lampiran 3.2.


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
30

3. Tunjangan istri/suami, merupakan tunjangan yang diberikan kepada

pegawai (karyawan) yang beristri/bersuami yang sah. Adapun besaran

tunjangan istri/suami yaitu 10% dari gaji pokok.

4. Tunjangan anak, merupakan tunjangan yang diberikan kepada pegawai

(karyawan) yang mempunyai anak (anak kandung, anak tiri, dan anak

angkat) maximal 2 orang, yang belum berusia 21 tahun dan tidak atau

belum pernah menikah dan tidak mempunyai penghasilan sendiri,

Adapun besaran tunjangan anak yaitu 2% dari penghasilan dasar pensiun.

5. Tunjangan jabatan, merupakan tunjangan yang diberikan kepada pegawai

(karyawan) yang menduduki jabatan struktural ataupun jabatan

fungsional menurut ketentuan yang berlaku. Adapun besaran tunjangan

jabatan pada PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) dapat dilihat pada

lampiran 3.3.

6. Tunjangan posisi, merupakan tunjangan yang diberikan untuk lebih

mendorong motivasi kerja pegawai (karyawan) dalam rangka

meningkatkan produktivitas kerja. Tunjangan posisi bersifat tidak tetap

(variabel) dan besarannya ditetapkan berdasarkan rumus sebagai berikut:

TP = ( 60% x STP x Indeks TKP ) + ( 40% x STP )

TP : Tunjangan Posisi

STP : Standar Tunjangan Posisi

Indeks TKP : Indeks Tingkat Kehadiran Pegawai

: Total Jam 1 Bulan ( Sekitar 20 s/d 21 Hari ) – Jumlah Absen


Total Jam 1 Bulan

Adapun besaran standar tunjangan posisi pegawai PT Pelabuhan

Indonesia I (Persero) dapat dilihat pada lampiran 3.4.


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
31

7. Tunjangan fasilitas kendaraan dinas jabatan, merupakan tunjangan yang

diberikan kepada pegawai (karyawan) dalam rangka menunjang

kelancaran pelaksanaan tugas. Tunjangan ini digolongkan ke dalam

bagian tunjangan posisi. Adapun besaran tunjangan fasilitas kendaraan

dinas jabatan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) dapat dilihat pada

lampiran 3.5.

8. Tunjangan telepon, merupakan tunjangan yang diberikan kepada pegawai

(karyawan) yang menduduki jabatan tertentu untuk kelancaran

pelaksanaan tugasnya. Adapun besaran tunjangan telepon yaitu :

1) Setara Senior Manager : Rp 1.000.000;

2) Setara Asisten Senior Manager : Rp 600.000;

3) Lainnya menurut kebijakan masing-masing cabang.

9. Tunjangan keamanan, merupakan tunjangan yang diberikan kepada

pegawai (karyawan) yang ditempatkan pada unit kerja wilayah konflik.

10. Tunjangan Kinerja, merupakan tunjangan yang diberikan perusahaan

kepada pegawai (karyawan) atas kinerja baiknya. Adapun besaran

tunjangan kinerja pada PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) dapat dilihat

pada lampiran 3.6.

11. Tunjangan cuti tahunan, merupakan tunjangan yang diberikan kepada

pegawai (karyawan) yang akan melaksanakan cuti tahunan dan

pembayarannya dilaksanakan sebelum yang bersangkutan melaksanakan

cuti tahunan.

Besar tunjangan cuti tahunan yang diberikan berdasarkan rumus berikut:

Tunjangan cuti tahunan = 1 (satu) kali penghasilan sebulan + TP

TP : Tunjangan Posisi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
32

12. Tunjangan Hari Raya (THR) keagamaan, merupakan tunjangan yang

diberikan kepada pegawai (karyawan) saat akan merayakan hari

keagamaan sesuai dengan agamanya masing-masing yang berpedoman

pada peraturan perusahaan. THR biasanya diberikan 2 minggu sebelum

hari raya keagamaan. Adapun besarnya THR yaitu :

THR = 2 x THP

THP : Take Home Pay

13. Bonus, merupakan upah yang diberikan kepada para pegawai atas laba

yang diperoleh perusahaan dalam 1 tahun, apakah mencapai target atau

bahkan melebihi target. Besarnya bonus yang didapatkan para pegawai

yaitu sesuai kelas jabatan dan golongannya. Hal ini dilakukan dengan

tujuan untuk memotivasi pegawai dalam menjalankan pekerjaannya.

Adapun besaran bonus yaitu berbeda-beda setiap tahunnya tergantung

besar laba yang didapat dan tergantung kebijakan perusahaan.

14. Tunjangan PPh 21, merupakan tunjangan yang diberikan perusahaan

untuk meringankan beban PPh 21 pegawai (karyawan). Adapun besaran

tunjangan PPh 21 yaitu 5% dari gaji merit.

15. Biaya Perjalanan dan Akomodasi, merupakan biaya yang diberikan jika

seorang pegawai melakukan perjalanan dinas keluar daerah yang

berhubungan dengan pekerjaannya.

Dari unsur-unsur gaji dan upah yang tertera menurut Sugiyarso dan

Winarni, penulis membandingkannya dengan unsur-unsur gaji dan upah yang

ada pada PT Pelabuhan Indonesia I (Persero). Dan hasilnya penulis

mengetahui bahwa unsur-unsur gaji dan upah pada PT Pelabuhan Indonesia I

(Persero) telah sesuai dengan unsur-unsur gaji dan upah pada umumnya.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
33

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) juga memberikan biaya perjalanan

(akomodasi) bagi karyawan yang melakukan perjalanan dinas keluar kota.

Dengan demikian tidak alasan bagi pegawai (karyawan) untuk

menyatakan bahwa perusahaan tidak memperhatikan kesejahteraan mereka.

Karena perusahaan tidak hanya memperhatikan kebutuhan dari pegawai

(karyawan) tetapi juga memperhatikan kebutuhan keluarganya. Hal ini dapat

dilihat dari adanya tunjangan keluarga yang diberikan PT Pelabuhan

Indonesia I (Persero). Maka dari itu, pegawai (karyawan) haruslah bekerja

sesuai yang diharapkan perusahaan agar tujuan perusahaan dapat terlaksana.

Adapun potongan-potongan yang ada pada daftar gaji PT Pelabuhan

Indonesia I (Persero) adalah sebagai berikut:

1. Simpanan wajib, yaitu dalam bentuk iuran koperasi yang besarnya

ditentukan oleh masing – masing penyelenggara (koperasi).

2. Pajak penghasilan, yaitu 5% dari tunjangan – tunjangan yg didapat setiap

bulannya.

3. Iuran pensiun, yaitu :

a. DP4 (Dana Pensiun Perusahaan Pelabuhan dan Pengerukan)

Iuran ini biasanya dibayarkan oleh pegawai (karyawan) yang

diangkat sebelum tahun 2003.

b. Simponi BNI

Iuran ini biasanya dibayarkan oleh pegawai (karyawan) yang

diangkat antara tahun 2003 sampai tahun 2013.

c. DPLK Mandiri

Iuran ini biasanya dibayarkan oleh pegawai (karyawan) yang

diangkat setelah tahun 2013.


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
34

4. Iuran TASPEN.

5. Iuran BPJS, terdiri dari :

a. BPJS Kesehatan ( 5% dari gaji merit max Rp 8.000.000 )

Yaitu 1% beban pegawai, 4% bebang perusahaan.

b. BPJS Tenaga Kerja ( 6,54% dari gaji merit )

Yaitu 2% beban pegawai, 4,54% beban perusahaan.

c. BPJS Pensiun ( 3% dari merit gaji max Rp 7.335.300 )

Yaitu 1% beban pegawai, 2% beban perusahaan.

C. Prosedur Pencatatan Gaji dan Upah

Sebelum membahas masalah prosedur gaji dan upah, ada baiknya

terlebih dahulu dikemukakan pengertian prosedur itu sendiri. Menurut

Amstrong (2002:57) prosedur merupakan rangkaian kegiatan administrasi

yang biasanya melibatkan beberapa orang, untuk mencapai keseragaman

tindak dalam melakukan transaksi-transaksi yang sering terjadi. Hal-hal yang

perlu diperhatikan dalam memilih prosedur pencatatan gaji dan upah menurut

Mulyadi (2001:385) adalah sebagai berikut :

1. Prosedur pencatatan waktu hadir

Prosedur ini bertujuan untuk mencatat waktu hadir karyawan yang

dengan menggunakan daftar hadir pada pintu masuk kantor administrasi.

2. Prosedur pencatatan waktu kerja

Pencatatan waktu kerja diperlukan bagi karyawan difungsi produksi

untuk keperluan distribusi biaya gaji karyawan kepada produk atau

pesanan yang menikmati jasa karyawan tersebut. Prosedur pembuatan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


35

daftar gaji dalam prosedur ini fungsi pembuatan daftar gaji membuat

daftar gaji karyawan.

3. Prosedur distribusi biaya gaji

Dalam prosedur ini biaya tenaga kerja didistribusikan kepada

departemen-departemen yang menikmati menfaat tenaga kerja.

4. Prosedur pembayaran gaji

Prosedur ini melibatkan fungsi akuntansi dan fungsi keuangan. Fungsi

akuntansi membuat perintah pengeluaran kas kepada fungsi keuangan

untuk menulis ck guna pembayaran gaji.

Adapun pada prosedur pencatatan gaji dan upah tercantum hal-hal yang

berkaitan dengan dokumen-dokumen yang digunakan sebagai pendukung

pelaksanaan tugas yang harus dilaksanakan. Menurut Mulyadi (2001:389)

dalam buku sistem Akuntansi, dokumen yang digunakan sebagai pendukung

pelaksanaan tugas tersebut terdiri dari :

1. Dokumen pendukung perubahan gaji dan upah

Dokumen ini umumnya dikeluarkan oleh fungsi kepegawaian berupa

surat keputusan yang bersangkutan dengan karyawan, misalnya surat

keputusan pengangkatan karyawan baru, kenaikan pangkat dan lain

sebagainya.

2. Kartu jam hadir

Dokumen ini umumnya digunakan oleh fungsi pencatat waktu untuk

mencatat jam hadir setiap pegawai (karyawan) di perusahaan. Catatan

jam hadir pegawai (karyawan) ini dapat berupa daftar hadir biasa dan

dapat pula berbentuk kartu hadir yang diisi dengan mesin pencatat waktu.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
36

3. Kartu jam kerja

Dokumen ini digunakan untuk mencatat/mendata waktu yang dikonsumsi

oleh tenaga kerja langsung pabrik guna mengerjakan pesanan dan tugas

tertentu.

4. Daftar gaji dan upah

Dokumen ini berisi jumlah gaji dan upah bruto setiap pegawai

(karyawan) dikurangi potongan-potongan berupa pph pasal 21 utang

karyawan, iuran untuk organisasi pegawai (karyawan) dan lain

sebagainya.

5. Rekap daftar gaji dan rekap daftar upah

Dokumen ini merupakan ringkasan tentang gaji dan upah yang dibuat

berdasarkan daftar gaji dan upah.

6. Surat pernyataan gaji dan upah

Dokumen ini dibuat oleh fungsi pembuatan daftar gaji dan upah

bersamaan dengan pembuatan daftar gaji dan upah.

7. Amplop gaji dan upah

Utang gaji dan upah pegawai (karyawan) diserahkan kepada setiap

pegawai (karyawan) dalam amplop gaji dan upah.

8. Bukti kas keluar

Dokumen ini merupakan perintah pengeluaran uang yang dibuat oleh

fungsi akuntansi kepada fungsi keuangan, berdasarkan informasi dalam

daftar gaji dan upah yang diterima dari fungsi pembuat daftar gaji dan

upah.

Pada PT Pelabuhan Indonesia I (persero), prosedur pencatatan gaji dan

upah yang dilakukan adalah sebagai berikut:


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
37

1. Bagian Sumber Daya Manusia (SDM) dan Umum

Bagian Sumber Daya Manusia (SDM) dan Umum bertugas mengolah

data dimana data harus selalu dicek apakah ada perubahan atau tidak.

Setelah data sudah benar, maka bagian Sumber Daya Manusia (SDM)

dan Umum menginput data tersebut ke dalam database, lalu secara

otomatis database akan menghitung jumlah gaji yang akan didapatkan

setiap pegawai (karyawan) sesuai dengan kelas, jabatan, status, dan unit

kerjanya di dalam perusahaan. Jika semua daftar gaji telah selesai dibuat,

selanjutnya bagian Sumber Daya Manusia (SDM) dan Umum

memberikan daftar gaji tersebut ke bagian perbendaharaan dan bagian

keuangan.

2. Bagian Perbendaharaan

Bagian Perbendaharaan akan menerima daftar gaji pegawai (karyawan)

kantor pusat dari bagian SDM dan Umum. Bagian Perbendaharaan

kemudian memeriksa kembali (memverifikasi) daftar gaji yang diterima.

Setelah diperiksa dan sudah tidak ada kesalahan lagi, bagian

Perbendaharaan membayarkan gaji pegawai (karyawan) kantor pusat dan

mencetak voucher sebagai bukti pembayaran.

3. Bagian Keuangan

Bagian Keuangan akan menerima daftar gaji pegawai (karyawan) cabang

perusahaan dari bagian SDM dan Umum. Bagian Keuangan kemudian

memeriksa kembali (memverifikasi) daftar gaji yang diterima. Setelah

diperiksa dan sudah tidak ada kesalahan lagi, bagian Keuangan

membayarkan gaji pegawai (karyawan) cabang perusahaan dan mencetak

voucher sebagai bukti pembayaran.


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
38

D. Prosedur Perhitungan Gaji dan Upah

Gaji pegawai (karyawan) PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) dibayar

setiap akhir bulan beserta tunjangan lainnya. Gaji yang diterima pegawai

(karyawan) berbeda jumlahnya, sesuai dengan tingkat jabatan dan

kedudukannya dalam perusahaan sesuai kebijakan perusahaan.

Pada PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero), kedisiplinan waktu dalam

bekerja berpengaruh terhadap jumlah tunjangan yang diperoleh pegawai

(karyawan) di setiap bulannya. Adapun ketetapan jam kerja pada PT.

Pelabuhan Indonesia I (Persero) antara lain sebagai berikut :

1. Hari kerja

Hari kerja administratif adalah 5 (lima) hari dalam seminggu, yaitu Senin

sampai dengan Jumat dengan pembagian jam sebagai berikut :

a. Hari Senin - Jumat : 08.00 – 17.00 WIB;

b. Waktu istirahat (Senin – Kamis) : 12.00 – 13.00 WIB;

c. Waktu istirahat Jumat : 11.30 – 13.30 WIB.

2. Hari istirahat

Istirahat mingguan jatuh pada hari Sabtu sampai dengan Minggu serta

hari libur nasional, seluruh pegawai (karyawan) berhak untuk libur

dengan pembayaran gaji penuh atau dengan kata lain tanpa ada

pemotongan gaji.

3. Kerja lembur

Kerja lembur dimungkinkan dengan ketentuan tetentu dimana tata cara

dan pelaksanaannya ditetapkan dengan keputusan direksi. Jumlah uang

lembur yang diterima dihitung berdasarkan peraturan/kebijakan

perusahaan.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
39

4. Cuti

Cuti yang diberikan kepada pegawai (karyawan) dari perusahaan yaitu

sebagai berikut :

a. Cuti tahunan, diberikan pada karyawan yang telah bekerja minimal

satu tahun. Masa cuti yang diberikan perusahaan yaitu 12 hari dalam

satu tahun. Cuti tahunan dapat dibagi beberapa bagian dengan jangka

waktu minimal 2 (dua) hari kerja dan salah atu bagian di antaranya

harus minimal 6 (enam) hari kerja.

b. Cuti khusus, dalam perusahaan ini cuti khusus yang diberikan ada 2

yaitu:

1) Cuti pada saat pernikahan

Pada saat pernikahan perusahaan memberikan hak cuti kepada

pegawai (karyawan) karyawan sebanyak 3 hari.

2) Cuti bersalin/gugur kandungan

Pegawai (karyawan) wanita berhak mendapatkan cuti bersalin/

gugur kandungan dengan ketentuan sebagai berikut:

a) Cuti selama 90 (sembilan puluh) hari bagi pegawai

(karyawan) yang melahirkan. Pegawai (karyawan) diberikan

kebebasan untuk memilih apakah ia melaksanakan cuti

sebelum ataupun sesudah melahirkan.

b) Cuti selama 45 (empat puluh lima) hari jika pegawai

(karyawan) mengalami keguguran kandungan.

Pada cuti khusus ini, pembayaran gaji pada pegawai (karyawan)

tetap berlangsung seperti biasanya dan tidak ada pemotongan

gaji.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
40

Berikut contoh perhitungan gaji dan upah pada PT. Pelabuhan

Indonesia I (Persero) :

Penghasilan / Pendapatan :
a. Gaji Merit Rp xxx
b. Tunjangan Jabatan Rp xxx
c. Tunjangan Posisi Rp xxx
d. Tunjangan Kinerja Rp xxx
Jumlah Penghasilan / Pendapatan Rp xxx

Potongan :
a. Simpanan Wajib Rp xxx
b. Potongan PPh Rp xxx
c. Iuran Pensiun Rp xxx
d. Iuran TASPEN Rp xxx
e. Iuran BPJS Rp xxx
Jumlah Potongan (Rp xxx)

Total Gaji Bersih Rp xxx


Perhitungan gaji di atas merupakan perhitungan gaji bagi pegawai tetap

pada PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero), sedangkan bagi pegawai honor

perhitungan gaji didasarkan pada anggaran yang telah dianggarkan dan sesuai

peraturan yang berlaku. Penentuan gaji pegawai honor ditinjau dari tingkat

kewajaran dan beban tugas yang diberikan.

E. Sistem Pengawasan Internal Gaji dan Upah

Pemberian gaji dan upah pada pegawai (karyawan) tidak akan pernah

jauh dari permasalahan, mulai dari proses penetapan gaji, pembagian gaji,

kerugian, pemborosan, dan kecurangan-kecurangan lainnya. Agar tidak

terjadi penyelewengan, perusahaan atau instansi pemerintah menerapkan

pengawasan internal gaji dan upah yang baik danUNIVERSITAS


efektif sesuai dengan
SUMATERA UTARA
41

prosedur yang ditetapkan. Perlu diadakan pemisahan tugas dan fungsi dimana

suatu kegiatan mulai dari awal sampai dengan selesai tidak boleh dikerjakan

oleh satu orang saja, melainkan dilakukan oleh beberapa orang, hal ini

penting untuk menghindari tugas rangkap yang dapat memungkinkan

terjadinya penyelewengan.

Adapun pengertian pengawasan internal menurut menurut para ahli

adalah sebagai berikut:

1. Menurut Mulyadi (2001:373)

Pengawasan internal merupakan suatu proses pengawasan yang


dijalankan oleh Dewan Komisaris, manajemen dan karyawan lainnya
yang dirancang untuk memberikan keyakinan memadai tentang
pencapaian tiga tujuan berikut :
a. Laporan keuangan yang dapat diandalkan;
b. Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku;
c. Efektifitas dalam efisiensi operasi perusahaan.

2. Menurut Warrens, Reeve, dan Fees (2005:229)

Pengawasan internal merupakan kebijakan dan prosedur yang melindungi

aktiva dari penyalahgunaan, memastikan bahwa informasi usaha akurat,

memastikan bahwa perundang-Undangan serta peraturan dipatuhi

sebagaimana mestinya.

3. Menurut IAI dalam buku Standar Akuntansi Keuangan (2002:29)

Pengawasan internal merupakan organisasi serta metode ketentuan yang


terkoordinasi yang dianut dalam suatu perusahaan untuk melindungi
harta milik perusahaan, mencek kecermatan dan keandalan data
akuntansi, meningkatkan efisien usaha dan mendorong ditaatinya
kebijaksanaan manajemen yang telah dilegalisirkan.

Penggajian dan pengupahan merupakan objek yang mudah untuk

diselewengkan oleh pegawai (karyawan). Penyelewengan ini dapat

menimbulkan kerugian bagi perusahaan. Berikut bentuk penyelewengan dan

kecurangan terhadap gaji dan upah menurut mulyadi (2001:96) :


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
42

1. Pegawai (karyawan) fiktif, yaitu penerbitan cek gaji ke orang yang tidak
bekerja lagi di perusahaan;
2. Penyiapan bukti pembayaran gaji dan upah palsu dengan maksud untuk
mendapatkan pembayaran dua kali;
3. Membuat kesalahan-kesalahan dalam perhitungan sehingga gaji dan upah
yang diterima pegawai (karyawan) melebihi ataupun mengurangi jumlah
yang semestinya di bayar;
4. Adanya pegawai (karyawan) yang melakukan absensi untuk beberapa
orang karyawan lain;
5. Mencantumkan jumlah total gaji dan upah yang tidak benar dalam buku
gaji dan upah;
6. Pinjaman pegawai (karyawan) yang tidak dicatat sebagai pengeluaran.

Adapun sistem pengawasan internal yang dilakukan PT. Pelabuhan

Indonesia I (Persero) terhadap gaji dan upah yaitu sebagai berikut :

1. Mengadakan pemisahan tugas yang jelas, yaitu bagian SDM dan Umum

menghitung gaji dan upah setiap pegawai (karyawan) sesuai kelasnya,

jabatannya, unit kerjanya, statusnya, dan lain-lain. Setelah daftar gaji

pegawai (karyawan) kantor pusat dan kantor cabang selesai, bagian SDM

dan Umum akan menyerahkannya kepada bagian Perbendaharaan dan

bagian Keuangan untuk di verifikasi kembali kebenarannya. Bagian

Perbendaharaan akan menerima daftar gaji dan upah pegawai (karyawan)

kantor pusat, sedangkan bagian Keuangan akan menerima daftar gaji dan

upah pegawai (karyawan) kantor cabang. Setelah di verifikasi dan sudah

tidak ada kesalahan pada daftar gaji nya, bagian Perbendaharaan dan

Keuangan akan membayarkan gaji tersebut kepada masing-masing

pegawai (karyawan) kantor pusat dan kantor cabang;

2. Pembayaran gaji dan upah dilakukan dengan disetor langsung ke

rekening masing-masing pegawai (karyawan). Setiap transaksi

pembayaran gaji dan upah terjadi pada akhir bulan. Perusahaan mencetak

voucher sebagai bukti pembayaran gaji dan upah telah terlaksana. Jika
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
43

gaji yang diterima oleh pegawai (karyawan) tidak sesuai, maka dapat

langsung dilaporkan pada bagian SDM dan Umum;

3. Pemberian gaji dan upah di evaluasi setiap tahunnya untuk

memperhatikan tingkat kesejahteraan pegawai (karyawan).

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan uraian teoritis mengenai pengawasan internal gaji dan upah

serta hasil penelitian yang dilakukan peneliti, peneliti mencoba memberikan

kesimpulan dan sedikit saran yang berhubungan dengan sistem pengawasan

internal gaji dan upah pada PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero). Adapun

kesimpulan dan saran dari peneliti yaitu :

A. Kesimpulan

1. Sistem pengawasan internal gaji dan upah pada PT. Pelabuhan Indonesia

I (Persero) telah baik dan efektif karena melibatkan beberapa bagian

fungsi yang mempunyai tugas dan tanggung jawab terpisah;

2. Struktur organisasi yang terdapat pada perusahaan ini mempunyai fungsi

pemisahan secara tepat. Sistem tersebut mampu menjaga keamanan

harta, mampu membuat operasi perusahaan menjadi lebih efisien serta

dapat membantu menjaga dipatuhinya kebijaksanaan manajemen yang

telah ditetapkan;

3. Unsur - unsur gaji dan upah telah terpenuhi dengan baik, hal ini ditandai

dengan pemberian kesejahteraan pada pegawai (karyawan) yaitu

memberi tunjangan - tunjangan dan fasilitas lainnya;

4. Prosedur pencatatan dan perhitungan gaji dan upah telah dilakukan

dengan baik ditandai dengan tidak adanya penyelewengan dan

kecurangan terhadap gaji dan upah, karena telah dilakukan pencatatan

dan perhitungan gaji dan upah pada bagian yang terpisah;

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


44
45

5. Setiap pembayaran didasarkan pada bukti pembayaran gaji dan upah

yang dibayarkan langsung ke masing-masing rekening pegawai

(karyawan) yaitu dengan mencetak voucher;

6. Sistem pengawasan internal gaji dan upah telah dilaksanakan dengan

baik yang ditandai dengan pemeriksaan kembali daftar gaji dan upah

sebelum dibayarkan kepada masing-masing pegawai (karyawan);

7. Seluruh pendapatan yang diterima pegawai baik gaji maupun tunjangan

diterima oleh pegawai setiap bulannya.

B. Saran

1. Sebaiknya pemberian unsur-unsur gaji dan upah harus tetap

dipertahankan, karena dengan dipenuhinya unsur-unsur gaji dan upah

maka pegawai lebih termotivasi untuk bekerja dan untuk mencapai

rencana kegiatan;

2. Sebaiknya perhatian terhadap pengawasan internal gaji dan upah dapat

lebih ditingkatkan, mengingat majunya perkembangan zaman juga

diiringi tingkat kebutuhan dan tingkat kecurangan yang semakin tinggi;

3. Sebaiknya pegawai (karyawan) memelihara hubungan komunikasi dan

koordinasi yang baik diantara satu bagian ke bagian yang lain agar

tercipta kerja sama yang baik pula.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


46

DAFTAR PUSTAKA

Amstrong, Mr Chael. 2002. Sistem Penggajian Akuntansi, Cetakan Pertama.


Pustaka Binaan Pressindo, Jakarta

Hasibuan, Melayu S.P. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi,
Cetakan Keenam. Bumi Aksara, Jakarta

Ikatan Akuntansi Indonesia. 2002. Standar Profesional Akuntan Publik, Cetakan


Kedua. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, Yogyakarta

Malthis, Robert L., Jhon, H. Jackson. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia,
Buku Dua, Edisi Pertama. Salemba Empat, Jakarta

Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga, Cetakan Ketiga. Salemba Empat,
Jakarta

Sugiyarso, Winarni. 2005. Dasar-Dasar Akuntasi Perkantoran. Media Prescindo,


Yogyakarta

Sunarto. 2004. Manajemen Imbalan, Seri Manajemen Sumber Daya Manusia.


AMUS, Yogyakarta

Wanani. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi. Bumi Aksara,
Jakarta

Warrens, Carl S., James M. Reeve, and Philip E. Fess. 2005. Pengantar
Akuntansi, Edisi Kelima. Salemba Empat, Jakarta

www.pelindo1.co.id

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


47

Lampiran 3.1
Besaran Gaji Pokok pada PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


48

Lampiran 3.2
Besaran Gaji Merit pada PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


49

Lampiran 3.3
Besaran Tunjangan Jabatan pada PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


50

Lampiran 3.4
Besaran Standar Tunjangan Posisi Pegawai
PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


51

Lampiran 3.5
Besaran Tunjangan Fasilitas Kendaraan Dinas Jabatan
PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


52

Lampiran 3.6
Besaran Tunjangan Kinerja pada PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Anda mungkin juga menyukai