Anda di halaman 1dari 56

TUGAS AKHIR

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI GAJI DAN UPAH


PEGAWAI DAN KARYAWAN PADA PTPN 3 UNIT SEI
MANGKEI

OLEH:

ROBERTO SIAHAAN

142102100

PROGRAM STUDI D-III AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2017

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


2

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


MEDAN

PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK

NAMA : ROBERTO SIAHAAN


NIM : 142102100
PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI
JUDUL TUGAS AKHIR : SISTEM INFORMASI AKUNTANSI GAJI DAN
UPAH PEGAWAI DAN KARYAWAN PADA PTPN
III UNIT SEI MANGKEI

Tanggal ………………. 2017 Dosen Pembimbing Tugas Akhir

(Dra. Naleni Indra, MM.,Ak,CA.)


NIP. 19680501 199502 2 001

Tanggal ………………. 2017 Ketua Prodi Diploma III Akuntansi

(Dra. Mutia Ismail, SE, MM, Ak, CA.)


NIP. 196805011995022001

Tanggal ………………. 2017 Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU

(Prof. Dr. Ramli, SE, MS)


NIP. 19580602 198803 1 001

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


3

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
MEDAN

PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKHIR

NAMA : ROBERTO SIAHAAN


NIM : 142102100
PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI
JUDUL TUGAS AKHIR : SISTEM INFORMASI AKUNTANSI GAJI DAN
UPAH PEGAWAI DAN KARYAWAN PADA PTPN
III UNIT SEI MANGKEI

Medan, ……………………2017

ROBERTO SIAHAAN
142102100

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa

atas segala karunia, rahmat dan berkatnya penulis diberikan kemampuan dan ilmu

pengetahuan sehingga dapat menyelesaikan Tugas Akhir (TA) ini tepat pada

waktunya dengan judul ‘’Sistem Informasi upah dan gaji pegawai dan

karyawan Pada PTPN 3 Divisi Sei Mangkei’’

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini bukanlah tujuan akhir dari belajar,

karena belajar adalah sesuatu yang tidak terbatas. Penulis juga menyadari

sepenuhnya bahwa tugas akhir ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari isi,

bahasa serta penulisannya. Sebagaimana ketentuan yang berlaku Universitas

Sumatra Utara, bahwa mahasiswa tingkat akhir diharuskan menyusun dan

memaparkan TA sebagai salah satu persyaratan penyelesaian pendidikan Program

Diploma 3 (D3).

Dengan kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada semua

pihak yang telah terlibat dalam mendorong dan membantu penulis dalam

penyusunan pelaporan TA, khususnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ramli, S.E, M.S selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Sumatera Utara atas dedikasinya demi kemajuan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr Prihatin Lumbanraja , M.Si selaku Wakil Dekan III Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


ii

3. Ibu Mutia Ismail, SE., MM., Ak., CA. Selaku Ketua Program Studi DIII

Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak Abdillah Arief SE., M.si., Ak, Selaku Sekretaris Program Studi

Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera

Utara.

5. Ibu Dra. Naleni Indra MM., Ak., CA. selaku dosen pembimbing yang

banyak memberikan bimbingan dan masukan yang sangat berarti bagi

penulis.

6. Teristimewa untuk kedua orang tua penulis, Bapak Tolopan Siahaan dan

Mamak Rosintan Hutauruk yang selalu memberi dukungan, kasih sayang,

motivasi dan doa yang selalu menyertai penulis, sehingga penulis dapat

menyelesaikan tugas akhir ini.

7. Teristimewa juga kepada kakak-kakak kuh Christin, Ratna, Putri, Sandy

yang selalu membantu dan mendukung dalam pendidikanku.

8. Kepada lek penan (mama talo), lek mixon (jabir), lek yuli (perkasa), ria (ibu

dari setiap anak) selaku sahabat sekaligus gengbang yang selalu

memberikan cita rasa yang sempurna dan kepuasan batin.

9. Kepada septa alay yang selalu mencoba mendukung di kala senang maupun

sedih dengan ke alay an nya.

10. Kepada sahabat bagai kepompong hese, dreas, jojo.

11. Kepada teman-teman seperjungan kelas C Akuntansi 2014.

ii

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


iii

Penulis menyadari tugas akhir bukan lah sebuah kesuksesan melain

penunjang dari sebuah kesuksesan dan tugas akhir ini masih jauh dari kata

sempurna dikarenakan keterbatasan pengetahuan dan kemampuan. Akhir kata

penulis berharap agar tugas akhir ini dapat bermanfaanfaat dan dapat diterima

bagi semua pihak.

Medan, 2017

Penulis

Roberto Siahaan

NIM. 142102100

iii

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


iv

KATA PENGANTAR ……..………………………………………… i

DAFTAR ISI………………………………………………………….. iv

DAFTAR TABEL …………………………………………………… vii

DAFTAR GAMBAR ………………………………………………… viii

DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………….. ix

BAB I : PENDAHULUAN ………………………….............. 1

A. LatarBelakangMasalah ……………………..…. 1

B. RumusanMasalah ……………………….……… 3

C. Batasan Masalah ……..……………….………… 3

D. Tujuan dan ManfaatPenelitian.……..…………… 4

1. Tujuan Penelitian…………………………..... 4

2. Manfaat Penelian……………………………. 4

E. Rencana Penulisan……………………………….. 5

F. Jadwal Survei ……………………………………. 5

G. Rencana Isi ……………………………………… 6

BAB II : PTPN III SEI MANGKEI ………………………….. 8

A. SejarahRingkas ……………………………..….. 8

1. PTPN III………………………………… 8

2. PTPN III Unit Sei Mangkei……………… 13

iv

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


v

B. StrukturOrganisasi …………………………….. 15

C. Job Description ………………………………... 20

D. Kegiatan Usaha ……….……………………….. 21

E. Kinerja Usaha ………………………………….. 22

F. RencanaKegiatan ………………………………. 23

BAB III : SISTEM INFORMASI AKUNTANSI GAJI DAN UPAH PEGAWAI DAN KARYAWAN

PADA PTPN III UNIT SEI MANGKEI ………………………………….. 25

A. Pengertian dan Unsur-Unsur Akuntansi………. 25

B. Pengertian Gaji dan Upah……………………... 26

C. Pengertian Sistem Akuntansi Gaji dan Upah….. 27

D. Jaringan Prosedur Gaji dan Upah……………… 29

E. Dokumen Sistem Informasi Akuntansi………... 30

F. Flowchart Sistem dan Prosedur Penggajian…… 32

G. Bagan Sistem Informasi Akuntansi Upah……... 34

H. RKAP (Rencana Kerja Anggaran Perusahaan)... 35

I. DPUK (Daftar Permintaan Uang Kerja)……… 36

J. Perhitungan Gaji………………………………. 37

1. Gaji pokok dan Tunjangan……………. 37

2. Perhitungan Lembur…………………... 37

3. Tunjangan Cuti………………………... 39

4. Perhitungan Santunan Hari Tua (SHT).... 40

5. Santunan dan Bantuan Sosial………….. 41

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


vi

6. Administrasi Upah……………………... 41

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN ……………………. 42

A. Kesimpulan ……………………………………. 42

B. Saran …………………………………………… 43

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………….. 44

LAMPIRAN …………………………………………………………. 45

vi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


vii

DAFTAR TABEL

No. Judul Halaman

1.1 Jadwal penelitian dan penyusunan tugas akhir……………… 5

vii

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


viii

DAFTAR GAMBAR

No. Judul Halaman

2.1 Logo PT. Perkebunan Nusantara III……………………………… 10

2.2 Struktur Organisasi Pada PT. Perkebunan Nusantara III………… 18

2.3 Struktur Organisasi Kebun Unit Sei Mangkei…………………… 19

2.4 Flowchart Sistem dan Prosedur Penggajian……………………… 32

2.5 Bagan Sistem Informasi Gaji dan Upah…………………………. 34

2.6 daftar Permintaan Uang Kerja…………………………………… 36

viii

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


ix

DAFTAR LAMPIRAN

No. Judul Halaman

1. Surat Riset………………………………………………………… 45

ix

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sistem informasi akuntansi dan teknologi komputer berkembang sangat

pesat sejalan dengan besarnya kebutuhan terhadap informasi. Menurut Widjajanto

(2001: 4) sistem informasi akuntansi merupakan susunan berbagi formulir,

catatan, peralatan, termasuk komputer dan perlengkapan serta alat komunikasi,

tenaga pelaksananya dan laporan yang terkodinasi secara erat yang di desain

untuk mentransformasikan data keuangan menjadi informasi yang dibutuhkan

oleh manajemen.

Perkembangan teknologi infomasi tidak lepas dari pesatnya perkembangan

teknologi komputer, karena komputer merupakan media yang dapat memberikan

kemudahan bagi manusia dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Perubahan dan

dinamika masyarakat yang semakin cepat seiring dengan perkembangan jaman

dan teknologi sehingga memerlukan kualitas informasi yang akurat, cepat dan

tepat. Karena masih adanya sistem penggajian karyawan menggunakan cara

manual, mulai dari pendataan karyawan sampai pada perhitungan gaji karyawan

oleh bagian keuangan. Menggunakan sistem manual terdapat banyak kesalahan

yang terjadi, antara lain : membutuhkan banyak waktu dan tenaga bila kita

membutuhkan dokumen, adanya data yang terselip karena kurang terjaminnya

keamanan data. Sehingga membutuhkan penyimpanan yang cukup besar untuk

dokumen tersebut.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


2

Fenomena yang di hadapi oleh PTPN III yaitu terdapatnya kecurangan yang

mudah terjadi dalam kegiatan operasional perusahaan, seperti dalam pencatatan

kehadiran (absensi) masih menggunakan alat manual (buku) sehingga pegawai

yang datang tidak tepat waktu atau hadir tanpa alasan yang jelas dapat dengan

mudah terjadi manipulasi data kehadiran. Selain itu masih ada kelebihan maupun

kekurangan uang gaji yang diterima pegawai, karena kurangnya ketelitian dari

bagian keuangan yang menangani masalah gaji.

Pihak perkebunan juga harus memperhatikan kesejahteraan karyawan juga

pemimpin dengan memberi gaji dan fasilitas yang seimbang dengan pekerjaan

yang mereka lakukan. Jika karyawan sebagai elemen yang penting dalam lembaga

diabaikan kesejahteraannya maka akan mempengaruhi administrasi perkebunan

yang maksimal. Oleh sebab itu lembaga harus lebih bijaksana dalam penetapan

sistem gaji dan upah sehingga dirasakan adil oleh karyawan sesuai dengan apa

yang mereka kerjakan.

Sistem penggajian merupakan salah satu faktor yang sangat penting untuk

menarik, memelihara dan mendorong semangat kerja pegawai dan karyawan

untuk mempertahankan kepentingan perusahakan. Untuk itu diperlukan ketelitian

dalam menentukan besarnya gaji serta sistem penggajian yang tepat untuk

menghindari kesalahpahaman antara pegawai, karyawan dan perusahaan.

Pada saat ini, konsep perbaikan yang terus menerus, harus dilakukan oleh

setiap organisasi ataupun instansi untuk dapat bertahan dan menyesuaikan diri

dengan segala perkembangan yang ada. Permasalahan gaji dan upah merupakan

salah satu hal yang penting dalam menciptakan suasana yang kondusif bagi pihak

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


3

manajemen disuatu perusahaan. Salah satu caranya yaitu dengan meningkatkan

kinerja karyawan dan pegawai yang ada di PT. Perkebunan Nusantara III Unit Sei

Mangke.

Sehubungan dengan pentingnya sistem informasi akuntansi gaji dan upah

pada perusahaan maka penulis ingin mempelajarinya dan sekaligus menjadi acuan

dalam melakukan penulisan tugas akhir ini, yang memilih judul :“Sistem

Informasi Akuntansi Gaji & Upah Pegawai dan Karyawan Pada PTPN III

Unit Sei Mangkei.”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan penelitian terdahulu yang dilakukan penulis, maka penulis

merumuskan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana mengetahui informasi gaji & upah karyawan tiap orang (slip

gaji).

2. Apakah sistem akuntansi gaji dan upah pegawai dan karyawan yang di

terapkan pada PTPN III Unit Sei Mangkei telah berjalan dengan efektif dan

efisien.

C. Batasan Masalah

Batasan masalah merupakan hal yang sangat penting agar pembahasan dalam

penyusunan tugas akhir ini memiliki tujuan yang jelas dan tidak menyimpang dari

judul serta memberikan hasil sesuai dengan yang diinginkan, maka penulis

membatasi pembahasan permasalahan yaitu sistem informasi yang dirancang

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


4

untuk informasi gaji dan upah karyawan, jabatan, bagian/departemen, absensi,

lama bekerja, dan lembur karyawan.

D. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui sistem akuntansi gaji dan upah yang ada pada PTPN

III Unit Sei Mangkei.

b. Untuk mengetahui efisinsi dan efektifkah sistem yang digunakan

Pegawai dan karyawan Pada PT. Perkebunan Nusantara III Sei unit

Mangke.

2. Manfaat Penelitian

a. Bagi Perusahaan, Memberikan tambahan informasi tentang sistem

sistem informasi penggajian pada PT. Perkebunan Nusantara III unit Sei

Mangke, sehingga dapat menjadi bahan pertimbangan dalam pembuatan

kebijakan atau keputusan di masa yang akan datang.

b. Bagi Peneliti, Sistem informasi yang dapat menyelesaikan masalah

yang tercakup dalam rumusan masalah dan Memperkaya wacana ilmiah

dan pengetahuan tentang sistem informasi khususnya mengenai sistem

informasi akuntansi penggajian.

c. Bagi Pihak Lain Sebagai bahan informasi yang diperlukan dan

perbandingan bagi penelitian dimasa yang akan datang, yang berkaitan

mengenai sisitem informasi akuntansi gaji dan upah.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


5

E. Rencana Penulisan

Tugas akhir ini merupakan suatu karangan yang bersifat ilmiah, oleh sebab

itu dalam penulisannya diperlukan data yang akurat dan dapat dipertanggung

jawabkan. Adapun data tersebut dapat diperoleh dari sumber, yaitu :

a. Data Sekunder

Data pendukung yang sifatnya memperkuat hasil analisis. Data sekunder

diperoleh melalui penelitian kepustakaan pada sumber-sumber yang terkait

dengan objek penelitian. Adapun data sekunder dalam penelitian berupa

data sistem informasi penggajian karyawan dan pegawai data sejarah pada

perusahaan serta data lain yang mendukung topik penelitian.

F. Jadwal Survei

Kegiatan penulisan tugas akhir ini membutuhkan waktu kurang lebih 2 bulan

yang melalui proses pencatatan, pelaksanaan, dan penulisan laporan dengan

alokasi waktu sebagai berikut :

Tabel 1.1
Jadwal Penelitian dan Penyusunan Tugas Akhir

2017
No Kegiatan Maret April Mei Juni
.
III IV I II III IV I II III I
1 Pengajuan Judul
2 Pengajuan
Dosen
Pembimbing
3 Permohonan
Izin Riset
4 Penulisan Tugas
Akhir

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


6

5 Bimbingan
Tugas Akhir
6 Pengumpulan
Data
7 Penyelesaian
Tugas Akhir

G. Rencana Isi

Rencana isi terdiri dari 4 bab, masing – masing dibagi atas sub – sub bab

sesuai kebutuhannya, pembuatan tugas akhir harus praktis dan sistematis. Oleh

karena itu, laporan penelitian tugas akhir ini disusun sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan

Pada bab ini penulis menguraikan tentang latar belakang pemilihan

judul, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan

rencana penulisan Tugas Akhir dan rencana isi Tugas Akhir.

Bab II PTPN 3 Unit Sei Mangke

Pada bab ini penulis akan mengemukakan sejarah singkat

perusahaan, struktur organisasi perusahaan, Job Description, Sistem

informasi akuntansi penggajian dalam perusahaan.

Bab III Sistem informasi akuntansi gaji dan upah pegawai dan

karyawan Pada PTPN 3 Unit Sei Mangke

Pada bab ini, penulis akan menjelaskan segala sesuatu yang

berhubungan dengan judul tugas akhir, pembahasan tentang Sistem

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


7

informasi akuntansi penggajian karyawan dan pegawai Pada PTPN 3

unit Sei Mangke. Penulis juga akan membandingkan antara teori

dengan praktek mengenai sistem informasi penggajian karyawan dan

pegawai dalam perusahaan ini.

Bab IV Kesimpulan dan Saran

Pada bab ini, penulis akan menyampaikan kesimpulan yang

diperoleh dari pembahasan bab – bab sebelumnya yang disertai

dengan saran - saran yang dapat menunjang kemajuan instansi pada

masa yang akan datang.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB II

PROFIL PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III

A. Sejarah

1. Sejarah Ringkas Berdirinya PT. Perkebunan Nusantara III

Pembentukan perusahaan diawali dengan proses pengambilan perusahaan

perusahaan milik Belanda oleh Pemerintah RI pada tahun 1958 yang dikenal

dengan proses nasionalisasi. Perusahaan Perkebunan Asing hasilnasionalisasi

selanjutnya berubah menjadi Perseroan Perkebunan Negara (PPN),embrio yang

turut membentuk perusahaan dari NV. Rubber Cultuur MaatschappijAmsterdam

(RcMA) dan NV. Cultuur Mij`de Oekust (CMO) merupakanPerusahaan

Perkebunan Belanda yang beroperasi di Indonesia sejak zamanKolonial Hindia

Belanda.

Diawali dengan langkah penggabungan manajemen pada tahun 1994, 3

(tiga) BUMN Perkebunan yang terdiri dari PT. Perkebunan III (Persero), PT.

Perkebunan IV (Persero) dan PT. Perkebunan V (Persero) disatukan

pengelolaannya oleh Direksi PT. Perkebunan III (Persero). Selanjutnya melalui

Peraturan Pemerintah Nomor : 8 tahun 1996 tanggal 14 Februari 1996 ketiga

Perusahan tersebut yang wilayah kerjanya berada di Provinsi Sumatera Utara

digabungkan menjadi satu Perusahaan dengan nama PT. Perkebunan Nusantara III

( Persero) yang beralamat di Jln. Sei Batang Hari No. 2 Medan, Sumatera Utara.

PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) didirikan dengan Akta Notaris Harun

Kamil, SH, Nomor : 36 tanggal 11 Maret 1996 dan telah mendapat pengesahan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


9

dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusa Nomor: C2-

8331. HT. 01.TH.96 tanggal 8 Agustus 1996 serta diumumkan dalam Berita

Negara Republik Indonesia Nomor : 81 tanggal 8 Oktober 1996, tambahan Nomor

: 8674/1996. PT Perkebunan Nusantara III (Persero) memiliki visi dan misi dalam

menjalankan kegiatan usahanya.

Visi dan Misi PT. Perkebunan Nusantara III

A. Visi PT. Perkebunan Nusantara III

Menjadi perusahaan agrobisnis kelas dunia dengan kinerja prima dan

melaksanakan tata kelola bisnis terbaik pada tahun-tahun berikutnya

B. Misi PT. Perkebunan Nusantara III.

1. Mengembangkan industri hilir berbasis perkebunan secara berkesinambungan.

2. Menghasilkan produk berkualitas untuk pelanggan.

3. Memperlakukan karyawan sebagai asset strategis dan mengembangkannya

secara optimal.

4. Berupaya menjadi perusahaan terpilih yang memberikan imbal hasil terbaik

bagi para investor.

5. Menjadikan perusahaan yang paling menarik untuk bermitra bisnis.

6. Memotivasi karyawan untuk berpartisipasi aktif dalam pengembangan

komunitas.

7. Melaksanakan seluruh aktivitas perusahaan yang berwawasan lingkungan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


10

Gambar 2.1
Logo PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan

Makna yang terkandung dalam logo terdapat pada setiap warna yangmembentuk

logo tersebut :

1. Dua belas (12) Helai daun kelapa sawit di sebelah kiri dunia dan tujuh (7)

uratpada daun karet yang berwarna hijau disebelah kanan bola

duniamelambangkan bahwa PT. Perkebunan Nusantara III memiliki paradigma

barudan tujuh (7) strategi bisnis, yang saling mendukung tercapai tujuan

PT.Perkebunan Nusantara III, yaitu selalu menjadi perusahaan perkebunan

terbaikdalam tim work yang solid dan inovatif, serta ditunjang dengan

GreenBussines dan Ramah Lingkungan.

2. Lima (5) garis lintang horizontal dan vertikal berwarna biru melingkari

boladunia. Melambangkan bahwa PT. Perkebunan Nusantara III memiliki lima

(5)tata nilai dan harus mampu mengimbangi kemajuan teknologi

yangberkembang, agar selalu menjadi yang terdepan dalam peningkatan usaha.

3. Gambar meteor yang mengelilingi sehingga membentuk angka tiga

(3)melambangkan PT. Perkebunan Nusantara III bergerak dinamis

dengansemangat yang tinggi untuk menguasai pasar modal. Meteor yang

berwarnaputih bermakna produksi lateks dan turunnya sedangkan yang

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


11

berwarnaorange adalah produksi CPO berserta turunannya yang memancar

tanpa hentiuntuk memenuhi kebutuhan pasar dunia.

Secara keseluruhan makna logo ini adalah lambang dari niat dan motivasi

tinggi seluruh personil PT. Perkebunan Nusantara III yang telah direncanakan

bersama, dan tunjangan dengan 5 tata nilai, 12 paradigma baru dan 7 strategi

bisnis yang dimiliki PT. Perkebunan Nusantara III.

Perusahaan bergerak dalam bidang usaha perkebunan dengan komoditi

utama (core bisnis) kelapa sawit dan karet. Perusahaan memiliki lahanperkebunan

yang didukung dengan pabrik pengolahan untuk masing-masing komoditi

tersebut. Lahan perkebunan perusahaan tersebar di Propinsi Sumatera Utara seluas

143.160,42 Ha (Karet : 41.751,29 Ha dan Kelapa Sawit : 101.409,13 Ha) dalam

pengelolaan perusahaan dikelompokkan mejadi :

a. 17 (tujuh belas) Bagian Kantor Direksi,

b. 8 (delapan) Distrik Manager,

c. 34 (tiga puluh empat) Manajer (26 Kebun dan 8 Kebun + PPK), d. 12

(dua belas) Manajer Pabrik Kelapa Sawit dan

d. 5 (lima) Manajer Rumah Sakit serta

e. 1 (satu) Unit Pusat Pelatihan Wisata Agro Sei Karang (P2WAS).

PT Perkebunan Nusantara III (Persero) menjadikan minyak dan inti sawit

sebagai komoditi utama yang memberikan konstribusi besar bagi pendapatan 70

perusahaan. Produk minyak dan inti sawit yang dihasilkan Perusahaan sudah

dikenal di pasar lokal dan internasional dengan pasokan yang tepat waktu kepada

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


12

pembeli dengan mutu yang dihasilkan Crude Palm Oil (CPO), Palm Kernel Oil

(PKO), Palm Kernel (PK) dan Palm Kernel Meal (PKM).

Di kalangan dunia, Sumatera dikenal sebagai penghasil karet bermutu

tinggi, lebih dari 38,000 hektar lahan karet PT. Perkebunan Nusantara III (

Persero) diusahakan untuk menghasilkan karet kualitas terbaik di dunia. Mutu

produk RSS-1, SIR-10, SIR- 20 dan Lateks Pekat mampu menembus pasar

Internasional, disejumlah pabrik ban terbesar seperti Bridgestone, Good Year,

Firestone, Han Kook dan lainnya

Gagasan pembentukan induk usaha BUMN perkebunan ini sendiri sudah

berlangsung lama yaitu sejak tahun 2002. Berbagai proses akhirnya dilewati dan

setelah 12 tahun berselang akhirnya Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2014

tentang 96 Holding BUMN Perkebunan Terbentuk, diakses pada tanggal 08

Desember 2014 pukul 17.00 WIB. 71 Penambahan Penyertaan Modal Negara RI

ke Dalam Modal Saham PT.Perkebunan Nusantara III (Persero) ditetapkan. Selain

pembentukan holding perkebunan, pada saat masih menjabat Presiden Republik

Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono juga mengeluarkan Peraturan Pemerintah

RI No 73 tahun 2014 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik

Indonesia ke Dalam Modal Perusahaan Umum (Perum) Kehutanan Negara. untuk

pembentukan holding company BUMN kehutanan, di mana yang bertindak

sebagai leader adalah Perum Perhutani. Nantinya Perhutani akan menjadi induk

dari PT Inhutani I sampai V.

Setelah keluarnya Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2014 tentang

Penambahan Penyertaan Modal Negara RI ke Dalam Modal Saham

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


13

PT.Perkebunan Nusantara III (Persero) ini, ada tahap-tahap berikutnya yang

diambil. Selanjutnya harus ada ketetapan dari Menteri Keuangan terkait

pembentukan holding perkebunan. Disusul dengan sosialisasi dan Rapat Umum

Pemegang Saham (RUPS) pembentukan holding. Pada RUPS ini akan disahkan

dan dibahas terkait perubahan anggaran dasar dan opsi lainnya.

Pasca dibentuk holding akan ada kenaikan kinerja keuangan yang

meningkat, seperti laba, aset, hingga modal pasca pembentukan holding. Laba

bersih holding BUMN perkebunan dapat diperkirakan sampai dengan Rp. 21

triliun, dan aset menjadi Rp. 121 triliun di tahun 2019. Adapun sebelum

pembentukan holding, laba bersih PTPN I-IX hanya Rp 2,7 triliun. Laba bersih 14

BUMN perkebunan ini merupakan penggabungan, namun dalam posisi berdiri

sendiri-sendiri. Proyeksi akhir tahun 2014 untuk penjualan Rp 47 triliun, laba

bersih Rp 2,7 triliun dan ekuitas Rp 22 triliun.

2. Sejarah PTPN III Unit Sei Mangkei

Pada tahun 1957 Keputusan Peraturan Pemerintah No. 14/1958 bahwa

Wewenang NV.RCMA (Rubber Cultural Maatschppij Amsterdam) di ambil alih

oleh PT IBB. Berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian serta di tetapkan kembali

dengan keputusan Menpen No. 49/UN/1959 dan penguasa di berikan kepada

Perseroan Perkebunan Negara (PPN) Pada tahun 1959 dengan UU No. 86/1958

PPN dari cabang Sumatera Utara dan dikuasai oleh Bannas berdasarkan PP No.

3/1959 dengan nama PPN baru cabang EX,NV,RCMA. Kemudian Undang –

Undang tersebut di perkuat dengan peraturan pemerintah no. 3/1959, PP tersebut

di perkuat lagi dengan PP No. 19/1960 terbentuk dengan cabang unit Sumatera.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


14

BerdasarkanPeraturanPusat No. 24/1963 namadaripada Perseroan Perkebunan

Negara (PPN) Sumatra Utara II di ubah menjadi Perusahaan Negara Perkebunan

(PNP) Sumatra Utara IV. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 27/1971/PPN V

dialihkan menjadi perusahaan Perseroan dengan nama PTP. V ditambahkan

dengan Akte notaris GHS. L. Tobing SH berkedudukan di Jakarta. Perusahaan

Perseroan (Persero) PT. Perkebunan Nusantara III didirikan dengan Akte Notaris

Harun Kamil SH No 36 tanggal 11 Maret 1996, merupakan peleburan perusahaan

PTP III, PTP IV, dan PTP V, sesuai dengan peraturan pemerintah No. 8 Tahun

1996 tanggal 14 Februari 1996. Perusahaan ini mengusahakan 2 budidaya yaitu

Karet dan KelapaSawit.

Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei yang terletak di Desa Sei Mangkei,

Kecamatan Bosar Maligas, Kabupaten Simalungun ini mempunyai batas sebagai

berikut:

a. sebelah Utara berbatasan dengan desa Keramat Kuba;

b. sebelah Selatan berbatasan dengan PTPN IV (Persero) Kebun Mayang;

c. sebelah Timur berbatasan dengan PTPN IV (Persero) Kebun Gunung

Bayu;

d. sebelah Barat berbatasan dengan sungai Bah Bolon.

Lahan seluas 2.002,77 Ha yang telah dilepaskan Hak Guna Usaha nya

kemudian dikeluarkan dari luasan Kebun Dusun Hulu, pemeliharaan tanaman

yang belum menghasilkan (TM) tanaman kelapa sawit dan karet di atas tanah

tersebut masih tetap dilakukan sehingga tidak menganggu proses panen,

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


15

sedangkan pemupukan dan seluruh kegiatan pemeliharaan tidak lagi dilaksanakan

untuk areal tanaman belum menghasilkan (TBM) karet dan kelapa sawit.

Kemudian menjaga areal tersebut sehingga tidak menjadi sengketa dengan

penggarap dan terhindar dari indikasi terlantar

PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) dapat menyerahkan penggunaan

tanah yang merupakan bagian-bagian Hak Pengelolaan ini kepada Pihak Ketiga

dengan Hak Guna Bangunan atau Hak Pakai berdasarkan surat Perjanjian

Penggunaan Tanah yang telah memperoleh persetujuan Kepala Kantor Pertanahan

Kabupaten Simalungun yang di dalamnya tidak mengandung unsur-unsur yang

merugikan para pihak.

B. Struktur Organisasi PT. Perkebunan Nusantara III (Persero)

Struktur Organisasi merupakan susunan yang terdiri dari fungsi-fungsi dan

hubungan-hubungan yang menyatakan seluruh kegiatan untuk mencapai suatu

sasaran. Secara fisik struktur organisasi dapat dinyatakan dalam bentuk gambaran

grafik (bagan) yang memperlihatkan hubungan antara unit-unit organisasi dan

garis-garis wewenang yang ada. Penggambaran organisasi dalam suatu bagan

merupakan suatu hasil keputusan yang telah tercapai struktur organisasi yang

bersangkutan. Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dari penggunaan badan

organisasi yaitu :

1. Dapat memperlihatkan karakteristik utama dari perusahaan yang

bersangkutan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


16

2. Dapat memperlihatkan gambaran perkerjaan dan hubungan-hubungan yang

ada di dalam perusahaan.

3. Dapat digunakan untuk merumuskan rencana kerja yang ideal sebagai

pedoman untuk mengetahui siapa bawahan dan siapa atasan. Didalam

perusahaan pada umumnya mengadakan klasifikasi jabatan, sehinggah

setiap jabatan mempunyai nomor kode klasifikasi menurut pentingnya

kedudukan dalam organisasi.

Pada struktur organisasi ada tiga bagian kelompok, antara lain :

1. Lapisan Puncak, lapisan ini disediakan untuk pemegang pimpinan tertinggi

atau Presiden Direktur dengan tugas menghembangkan organisai,

mengembangkan sistem organisasi, dan mengembangkan sistem

manajemen.

2. Lapisan Menengah, Lapisan ini disediakan untuk semua pimpinan puncak,

dengan tugas mengembangkan organisasi, mengembangkan sistem

organisasi, dan mengembangkan sistem manajemen secara terbatas.

3. Lapisan Bawah, lapisan ini terdiri dari para pekerja pelaksana perintah yang

diterapkan oleh atasannya.

Oleh sebab itu, melalui struktur organisasi ini diharapkan dapat tercapai

suatu koordinasi yang efektif diantaranya unit-unit maupun bagian didalam

organisasi / perusahaan. Dengan demikian struktur organisasi yang digunakan

harus sesuai dengan kondisi dan kebutuhan perusahaan agar pendayagunaan

sumber daya yang ada dapat dioptimalkan. Struktur organisasi perusahaan pada

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


17

PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) dibuat sesuai dengan surat keputusan

Menteri Badan Usaha milik Negara.

Keanggotaan Komisaris Perusahaan Perseroan adalah sebagaiberikut :

Komisaris Umum : Joefly J. Bahroeny

Anggota Dewan Komisaris : Dahlan Harahap

Anggota Dewan Komisaris :Deddy Yefri Sitorus

Anggota Dewan Komisaris : Deddy Fauzi Elhakim

Untuk keanggotaan Direksi, sesuai dengan surat keputusan Mentri Badan

Usaha Milik Negara Nomor : KEP – 245/MBU/2003 tanggal 19 juni2016 tentang

pembentukan dan pengangkatan anggota Direksi PerusahaanPT. Perkebunan

Nusantara III dengan susunan Direksi sebagai berikut :

Direktur Utama : Elia Massa Manik

Direktur Human Capital Management & Umum : Seger Budiarjo

Direktur Produksi : Alexander Maha

Direktur SDM/UMUM : Erwan Pelawi

Direktur Perencanan dan Pengembangan : Nurhidayat

Direktur Keuangan :Siwi Peni

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


18

Gambar 2.2

Strutur Organisasi PT. Perkebunan Nusantara III

Sumber: PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


19

Strtuktur Organisasi Kebun


Unit Sei Mangkei

MANAGER

ASKEP

ATU APK ASTAB PA.PAM

Gambar 2.3

Strutur Organisasi PT. Perkebunan Nusantara III Unit Sei Mangke

Sumber: PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


C. Job Description

Berikut ini dijelaskan mengenai jabatan-jabatan dalam organisasi unit

kebun, yaitu:

1. Manager

Tugas dan Wewenang:

a. Memimpin unit kebun dalam melaksanakan program direksi dalam

seluruh proses produksi antara lain :Penanaman ulang dan pemeliharaan

tanaman.

b. Pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana perusahaan.

c. Pelaksanaan panen dan pengolahan hasil.

d. Penerimaan karyawan sesuai dengan ketentuan.

e. Melaksanakan adminitrasi keuangan/laporan.

Tanggung jawab:

Administrasi kebun dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab

kepada direksi.

2. Asisten Tata Usaha (ATU)

Tugas dan Wewenang

a. Administrasi perkebunan

b. Administrasi keuangan dan kas

c. Administrasi upah dan catu

d. Sekretaris dan arsip

3. Asisten Personalia Kebun (APK)

Tugas dan Wewenang

42

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


43

a. Administrasi penduduk dan pekerja

b. Sosial perburuhan

c. Agraris tingkat kebun

d. Hubungan masyarakat

D. Kegiatan usaha

1. Kelapa Sawit – Minyak sawit dan Inti sawit

PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) menjadikan minyak dan Inti sawit

sebagai komoditi yang memberikan kontribusi besar bagi pendapatan

perusahaan. Mutu produk minyak dan Inti sawit yang dihasilkan perusahaan

sudah dikenal dipasar lokal dan internasional dengan pasokan yang tepat

waktu kepada pembeli.

2. Karet – Lateks, Crumb Rubber dan Rubber Smoke Sheet

Diseantero dunia, sumatera dikenal sebagai penghasil karet bermutu tinggi,

lebih dari 54,000 hektar lahan PT. Perkebunan Nusantara III (Persero)

diusahakan untuk menghasilkan karet berkualitas terbaik didunia. Mutu

Produk RSS-1, SIR-10, SIR-20 dan lateks pekat mampu menembus pasar

Internasional, disejumlah pabrik ban terbesar seperti Bridgestone, Good

Year,Firestone, Han Kook dan lainnya.

3. Industri Hilir Karet – Rubber Threads, Rubber Dockfender, Rubber Article,

Rubber Cowmat, Coveyor Belt, Rubber Karlet dan Resin. Pabrik Industri

hilir karet didirikan pada tahun 1965 untuk mengantisifasiperubahan

fluktuasi pada karet alam dan pesaingan kuat karet sintesis PT. Perkebunan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


44

Nusantara III (Persero) sekarang ini memiliki 3 fasilitas pengolahan yang

disebut dengan pabrik Rubber Thread, pabrik Rubber Article, Rubber

Cowmat, Conveyor Beh, Rubber Karlet, and Kesin, adalah produk utama

pabrik-pabrik tersebut. Produk perusahaan telah menerima Indonesian

Industries Standart (SII) Certificate, International Quality Certificate ISO

9001: 2000 dan ISO 140011996, TUV dan OCOTEX.

E. Kinerja Usaha Terkini

1. Penghargaan Karet Nusantara Award 2007

Pada tanggal 23 Mei 2007 bertempat di Hotel Aston Palembang,

Kementerian Negara BUMN menyerahkan Karet Nusantara Award 2007

kepada beberapa kebun/unit yang ada di BUMN Perkebunan. Motivasi dari

Kementerian Negara BUMN sebagai pemegang saham dalam acara tersebut,

perlunya memberikan dorongan kepada seluruh elemen perkaretan BUMN

Perkebunan dengan memberikan penghargaan terhadap kinerja yang telah

dilakukan para manajer kebun dan pabrik khususnya pada tahun 2006 atas

pencapaian kinerja dan produktivitas.

2. Penghargaan Indonesia Quality Award 2007

Pada hari Kamis, tanggal 6 Desember 2007 bertempat di Hotel Borobudur

Jakarta, PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) memperoleh penghargaan

Indonesia Quality Award Tahun 2007. Penganugerahan diberikan oleh

Menteri Negara BUMN yang diwakili oleh Sekretaris Kementrian Negara

BUMN Bapak Muhammad Said Didu kepada Bapak Ir. H. Amri Siregar

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


45

selaku Direktur Utama PT. Perkebunan Nusantara III (Persero). Untuk tahun

2007 terjadi peningkatan skor Balridge PTPN III dari tahun 2006 dengan

skor 467 menjadi 479 dan meraih predikat "Good Performance".

Peningkatan tersebut tentunya menaikkan nilai dan image perusahaan yang

pada gilirannya akan memberikan kontribusi dalam terwujudnya PTPN III

menjadi perusahaan kelas dunia pada tahun 2010.

F. Rencana Kegiatan

Dalam Perencanaan Kegiatan untuk Pelaksanaan Sistem Kearsipan Pada

PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan untuk masa yang akan

datangtentunya berorientasi pada visi dan misi PT. Perkebunan Nusantara III

(Persero) yaitu menjadi perusahaan agrobisnis dunia dengan kinerja prima dan

tata kelolaterbaik pada tahun 2009.Peralatan pada PT. Perkebunan Nusantara III

(Persero) pada umumnyasudah cukup baik. Rencana kedepannya terkait sistem

kearsipan PT. PerkebunanNusantara III (Persero) yang akan dilakukan adalah:

1. PT. Perkebunan Nusantara III akan mempergunakan peralatan dalam

sistemkearsipan adalah sebagai berikut :

a. Guide (petunjuk dan pemisah).

Guide yaitu petunjuk tempat berkas-berkas arsip disimpan dan sekaligus

berfungsi sebagai pemisah antara berkas-berkas tersebut.

b. Tickler (berkas pengingat).

Tickler yaitu semacam kotak yang dipergunakan untuk menyimpan kartu

pinjam arsip.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


46

c. Kartu kendali arsip Kartu kendali arsip dipergunakan untuk peminjaman

oleh setiap pejabat yangmemerlukan arsip. Kartu ini harus diberikan

rangkap tiga, masing-masingdigunakan untuk :

1) Disertakan pada surat yang dipinjam.

2) Ditinggal pada penata arsip sebagai pengganti sementara arsip

yangdipinjam.

3) Pada berkas pengingat.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB III

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI GAJI DAN UPAH PEGAWAI DAN

KARYAWAN PADA PTPN III UNIT SEI MANGKEI

A. Pengertian dan Unsur-Unsur Sistem Akuntansi

Pengertian sistem akuntansi dapat didefinisikan berdasarkan unsur kata

yang membentuknya, yaitu “Sistem” dan “Akuntansi”. Sistem akuntansi sangat

diperlukan setiap organisasi atau perusahaan, suatu sistem akuntansi yang

digunakan bertujuan mencapai satu tujuan perusahaan agar terciptanya suatu

efisiensi dan efektifitas.

Untuk lebih mengetahui arti pentingnya sistem akuntansi maka kita harus

memahami pengertian dan fungsi sistem akuntansi tersebut melalui pendapat

beberapaahli:

Sifat-sifat sistem menurut Narko, (2007:2-3) meliputi:

1. Memiliki tujuan.
2. Merupakan pendorong/pemotivasi bekerjanya suatu sistem.
3. Mempunyai input-proses-output.
4. Input berupa masukan pada sistem, ouput merupakan keluaran
sistem, sedangkan proses adalah proses mengubah input menjadi
ouput.
5. Mempunyai lingkungan.
6. Lingkungan dalam setiap sistem sebagai pendukung sistem itu
sendiri (contoh : lingkungan ekonomi, politik, sosial budaya,
hukum, dll.
7. Mempunyai elemen-elemen yang saling terkait.
8. Keterkaitan antara sistem yang ada.
9. Mempunyai pengendali sistem.

Menurut Jogiyanto (2003:34)Sistem dapat didefinisikan dengan

pendekatan prosedur dan pendekatan komponen. Pendekatan sistem pada prosedur

42

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


43

didefinisikan bahwa “sistem adalah kumpulan dari prosedur-prosedur yang

mempunyai tujuan yang tertentu”.

Dari defenisi di atas dapat disimpulkan bahwa system adalah bagian-bagian

atau prosedur-prosedur yang saling berinteraksi antara satu dengan yang lainnya

dalam rangkaian secara menyeluruh untuk berfungsi bersama-sama dalam

mencapai tujuan tertentu.

B. Pengertian Gaji dan Upah

Pengertian Gaji dan Upah adalah Apapun akan dilakukan oleh perusahaan

untuk mencapai tujuan perusahaan, yaitu mendapatkan profit semaksimal

mungkin. Oleh karena itu perusahaan harus melakukan cara yaitu dengan

menggunakan Sumber Daya Manusia yang terampil dan cerdas di bidangnya

masing-masing. Untuk itu pimpinan harus berusaha merangsang karyawannya

agar dapat melakukan tugas dengan baik.

Salah satu cara untuk meningkatkan rangsangan kerja karyawanya itu

dengan memberikan imbalan dalam bentuk uang atau barang yang sesuai dengan

kemampuan perusahaan. Balas jasa yang biasa diterima disebut sebagai gaji dan

upah. Pembayaran gaji dan upah merupakan masalah yang dapat mempengaruhi

hubunganan para tenagakerja dengan perusahaan. Oleh karena itu jumlah gaji dan

upah yang diberikan harus berdasarkan peraturan yang dapat diterima semua

pegawai.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


44

Di dalam masyarakat masih banyak yang belum biasa membedakan antara

istilah gaji dan upah. Hal ini disebabkan karena kedua istilah ini merupakan

bentuk jasa yang diberikan oleh atasan kepada tenaga kerja atas pekerjaannya.

Berikut ini penuliskan mengemukakan beberapa pengertian gaji dan upah menurut

para ahli:

Niswonger (1999:446)mengemukakan:

Istilah gaji (salary) biasanya digunakan untuk pembayaran atas jasa


manajerial, administratif, dan jasa-jasa yang sama. Tarif gaji biasanya
diekspresikan dalam periode bulanan. Istilah upah (wages) biasanya digunakan
untuk pembayaran kepada karyawan lapangan (pekerja kasar) baik yang terdidik
maupun tidak terdidik. Tarif upah biasanya diekspresikan secara mingguan atau
perjam.

SementaraMulyadi (2001:373)mengemukakanbahwa:

Gaji umumnya merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang


dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan manajer, sedangkan
upah umumnya merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh
karyawan pelaksana (buruh). Umumnya gaji dibayarkan secara tetap perbulan,
sedangkan upah dibayarkan berdasarkan hari kerja, jam kerja atau jumlah satuan
produk yang di hasilkan.

Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa gaji merupakan balas jasa

yang diberikan kepada karyawan yang mempunyai ikatan kerja kuat secara

berkala berdasarkan ketentuan yang berlaku di perusahaan dan sifatnya tetap.

Sedangkan upah merupakan balas jasa yang di berikan kepadakaryawan yang

ikatan kerjanya kurang kuat berdasarkan waktu kerja setiap hari ataupun setiap

minggu.

C. Pengertian Sistem Akuntansi Gaji dan Upah

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


45

Adanya sistem akuntansi yang memadai, menjadikan akuntan perusahaan

dapat menyediakan informasi keuangan bagi setiap tingkatan manajemen, para

pemilik atau pemegang saham, kreditur dan para pemakai laporan keuangan

(stakeholder) lain yang dijadikan dasar pengambilan keputusan ekonomi. Sistem

tersebut dapat digunakan oleh manajemen untuk merencanakan dan

mengendalikan operasi perusahaan. Salah satu sistem yang dapat digunakan oleh

manajemen perusahaan adalah sistem akuntansi gaji dan upah.

Untuk mengatasi adanya kesalahan dan penyimpangan dalam perhitungan

dan pembayaran gaji dan upah maka perlu dibuat suatu sistem penggajian dan

pengupahan. Sistem akuntansi gaji dan upah juga dirancang oleh perusahaan

untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai gaji dan upah karyawan

sehingga mudah dipahami dan mudah digunakan.

Berikut ini akan dibahas pengertian sistem akuntansi gaji dan upah menurut

beberapa ahli.

Baridwan (1999:102)menyatakan sistem akuntansi gaji dan upah adalah

“Suatu kerangka dari prosedur yang saling berhubungan sesuai dengan skema

yang menyeluruh untuk melaksanakan kegiatan dan fungsi utama perusahaan”.

Selanjutnya menurut Mulyadi (2001:17)

Sistem akuntansi gaji dan upah dirancang untuk menangani transaksi


perhitungan gaji dan upah karyawan dan pembayarannya, perancangan sistem
akuntansi penggajian dan pengupahan ini harus dapat menjamin validitas,
otorisasi kelengkapan, klasifikasi penilaian, ketepatan waktu dan ketepatan
posting serta ikhtisar dari setiap transaksi penggajian dan pengupahan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


46

Dari pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem akuntansi gaji dan

upah merupakan rangkaian prosedur perhitungan dan pembayaran gaji dan upah

secara menyeluruh bagi karyawan secara efisien dan efektif. Tentunya dengan

sistem akuntansi gaji dan upah yang baik perusahaan akan mampu memotivasi

semangat kerja karyawan yang kurang produktif dan mempertahankan

karyawannya yang produktif, sehingga tujuan perusahaan untuk mencari laba

tercapai dengan produktifitas kerja karyawan yang tinggi.

D. Jaringan Prosedur Gaji dan Upah

Sistem penggajian terdiri dari jaringan prosedur berikut :

1) Prosedur Pencacat Waktu Hadir

2) Prosedur Pembuatan Daftar Gaji

3) Prosedur Distribusi Biaya Gaji

4) Prosedur Pembuatan Bukti Kas Keluar

5) Prosedur Pembayaran Gaji

Sedangkan sistem pengupahan terdiri dari jaringan prosedur berikut :

1) Prosedur Pencacat Waktu Hadir

2) Prosedur Pencacat Waktu Kerja

3) Prosedur Pembuatan Daftar Upah

4) Prosedur Distribusi Biaya Upah

5) Prosedur Pembuatan Bukti Kas Keluar

6) Prosedur Pembayaran Upah

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


47

E. Dokumen Sistem Informasi Akuntansi

Berikut dokumen – dokumen yang digunakan dalam sistem penggajian dan

pengupahan adalah :

1. Dokumen pendukung perubahan gaji dan upah

Dokumen ini umumnya dikeluarkan oleh fungsi kepegawaian berupa surat

– surat keputusan yang bersangkutan dengankaryawan. Tembusan dari

dokumen – dokumen ini dikirimkan ke fungsi pembuat daftar gaji dan upah

untuk kepentingan pembuatan daftar gaji dan upah.

2. Kartu jam hadir

Dokumen ini digunakan oleh fungsi pencatat waktu untuk mencatat jam

hadir setia karyawan di perusahaan. Catatan daftar hadir ini dapat berupa

daftar hadir biasa, dapat pula berbentuk kartu hadir yang didisi melalui

finger scan (mesin pencatat waktu)

3. Kartu jam kerja

Dokumen ini digunakan untuk mencatat waktu yang digunakan tenaga kerja

langsung pabrik guna mengerjakan pesanan tertentu. Dokumen ini diisi oleh

mandor pabrik dan diserahkan ke fungsi pembuat daftar gaji dan upah untuk

kemudian dibandingkan dengan kartu jam hadir, sebelum digunakan untuk

distribusi biaya upah langsung kepada setiap jenis produk atau pesanan.

4. Daftar gaji dan daftar upah

Dokumen ini berisi jumlah gaji dan upah bruto setiap kayawan dikurangi

potongan berupa PPh 21, utang karyawan, iuran untuk organisasi karyawan,

dan lain sebagainya.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


48

5. Rekap daftar gaji dan rekap daftar upah

Dokumen ini merupakan ringkasan gaji dan upah per departemen yang

dibuat berdasar daftar gaji dan upah. Perusahaan yang mendasarkan

pesanan, rekap daftar gaji dna upah digunakan untuk membebankan upah

langsung dalam hubungannya dengan produk kepada pesanan yang

bersangkutan. Distribusi biaya tenaga kerja ini dilakukan oleh fungsi

akuntansi biaya.

6. Surat pernyataan gaji dan upah

Dokumen ini dibuat oleh fungsi pembuat daftar gaji dan upah bersamaan

dengan pembuatan daftar gaji dan upah. Dokumen ini dibuat sebagai catatan

bagi karyawan mengenai rincian gaji dan upah yang diterima karyawan

beserta potongan yang menjadi bebannya.

7. Amplop gaji dan upah

Amplop ini digunakan sebagai alat untuk memberikan gaji dan upah kepada

karyawan dimana di bagian sampul terdapat informasi mengenai nama

karyawan, nomor identifikasi karyawan dan jumlah gaji yang diterima. Jika

distribusi gaji dilakukan melalui rekening karyawan maka tidak diperlukan

amplop gaji dan upah namun akan diberikan rincian gaji dan upah kepada

karyawan sebesar yang diperolehnya.

8. Bukti kas keluar

Dokumen ini merupakan perintah pengeluaran sejumlah uang yang dibuat

oleh fungsi akuntansi kepada fungsi keuangan, berdasarkan informasi dalam

daftar gaji dan upah.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


49

F. FlowChart Sistem dan Prosedur Penggajian

Gambar 2.4

Sumber:Internet

Keterangan Flowchart:

1. Data kehadiran seluruh karyawan yang sudah berupa rekapan per hari pada

tanggal cut off sudah diperiksa ulang tentang kebenarannya dan siap

dijadikan data pengajian.

2. Departemen HRD (bagian payroll) menerima data kehadiran yang sudah valid

untuk diproses penggajiaannya per orang.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


50

3. Departeman HRD (bagian pajak pph 21) menghitung atau mengkoreksi pajak

baik yang gajinya ada kemaikan atau ada perubahan status keluarga (tambah

anak atau ada perubahan dari bujang menjadi kawin, dan lain-lain).

4. Departemen HRD (bagian payroll) setelah menerima revisi perhitungan pajak

gaji dari bagian pajak, membuat slip gaji dan daftar gaji seluruh karyawan

untuk dikoreksi dan dimintakan tanda tangan manager HRD.

5. Departemen keuangan menerima daftar gaji dan slip gaji karyawan

departemen HRD untuk dikoreksi secara menyeluruh bak perhitungan gaji

take home pay-nya masing-masing karyawan maupun perhitungan pajak

gajinya.

6. Apabila departemen keuangan menemukan ada kesalahan hitung atau salah

ketik, harus segera mengembalikannya ke departemen HRD, atau cancel.

7. Apabila departemen keuangan evaluasinya tidak menemukan kesalahan pada

daftar gaji atau slip gaji tersebut, maka wajib menandatanganinya dan

membuat check tunai atau bilyet giro sebesar jumlah gaji seluruh karyawan

dan menyerahkannya pada pimpinan perusahaan.

8. Pimpinan perusahaan menerima dan menandatangani daftar gaji seluruh

karyawan check tunai atau bilyet giro untuk transfer gaji via bank yang

ditunjuk.

9. Bank yang ditunjuk menerima daftar gaji dan check/bilyet transfer ke

rekening pribadi masing-masing karyawan pada tanggal yang telah

ditentukan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


51

10. Karyawan pada tanggal penggajian yang telah ditentukan, mengambil gajinya

melalui ATM yang telah ditunjuk, dengan rentang waktu selama 24 jam per

hari.

11. Selesai

G. Bagan Sistem Informasi Akuntansi Gaji dan Upah

Buku Mandor Daftar Upah Krani Upah

(PB-73) (AU-29) Rekap dan kompilasi buku mandor


(PB 73),buku assisten(AU
29),daftar lembur (AU 20),premi
(PB 11),Daftar upah (AU 26)

Manajer ATU APK KraniUpah

Pengimputan data ke dalam


program computer /payroll
gaji
Gambar 2.5

Sumber:PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan

a. Dasar perhitungan upah pegawai dan karyawan kebun adalah daftar

hadir,baik yang bertugas dikantor maupun yang di lapangan,Daftar

kehadiran karyawan yang bertugas dilapangan dijadikan dasar untuk

pengisian buku mandor dan buku assisten.

b. Selanjutnya oleh krani Upah dilakukan rekapitulasi buku mandor dan buku

assisten (AU 29) untuk mendapatkan Hak kerja karyawan,selain itu krani

gaji dan upah merekap tunjangan karyawan dan daftar lembur.Lembur

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


52

dihitung berdasarkan hari kerja kemudian dibuat ke dalam daftar lembur

(AU-20).

c. Krani gaji dan upah proses serta input ke dalam daftarupah ke dalam

program payroll.

d. Daftar gaji dan upah yang telah dibuat APK masukan ke jurnal Memorial

Upah (MU).

e. Jika semua perhitungan tersebut benar maka ATU mempersiapkan bukti

kas keluar (AU12) dan disetujui oleh manajer/pimpinan/unit.

f. Kraniupah melakukan proses pembuatan jurnal Memorial Upah (MU)

dengan alur rekening yang diserahkan pada akhir bulan,yang diperiksa

oleh ATU dan di setujui manajer.

H. RKAP (Rencana Kerja Anggaran Perusahaan)

1. Menentukan tarif Harian Kerja(HK) tiap Karyawan dengan melakukan

perhitungan jumlah karyawan, gaji, golongan, tunjangan , nama karyawan,

identifikasi susunan keluarga. Menetapkan hari jumlah karyawan

berdasarkan jenis kelamin, menghitung dana yang dialokasikan karyawan

meliputi gaji tunjangan, biaya sosial.

Perhitungan biaya yang dialokasikan untuk karyawan:

𝐺𝑎𝑗𝑖 + 𝑇𝑢𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 + 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎𝑠𝑜𝑠𝑖𝑎𝑙


= 𝐻𝐾𝐾𝑎𝑟𝑦𝑎𝑤𝑎𝑛
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑎𝑟𝑦𝑎𝑤𝑎𝑛

2. Menentukan biaya gaji/bulan untuk semua karyawan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


53

3. Mengalokasikan biaya di seluruh karyawan ke dalam rekening sesuai

bagian/afdeling

4. Menyusun rencana beban produksi (RAB 7)

5. Membuat rancangan RAB 10 untuk menentukan Harga Pokok Produksi

I. DPUK (Daftar Permintaan Uang Kerja)

Afdeling (PB 10) Disetujui oleh


dan Peta Program Kebun Distrik kandir

Dropping dana

Gambar 2.6

Sumber:PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan

Keterangan :

1. Afdeling yang telah membuat PB 10 (Laporan Harian) yang meliputi dua

hal yaitu, TS (Tenaga Sendiri) seperti buku mandor dan buku asisten, TP (

Tenaga Pemborong) dan peta program dari afdeling yang berisi rincian

kerja TP dan di kirimkan ke kebun untuk di lampirkan ke AU 79(daftar

permintaan pembayaran).

2. Setelah kebun merekap semua data tersebut kebun mengirimkan ke kantor

Distrik manajer.

3. Setelah dari kantor distrik data tersebut di kirim dan di setujui oleh Kantor

Direksi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


54

4. Direksi pun mendroping dana ke kebun untuk pembiayaan kebun

perusahaan.

J. Perhitungan Gaji

1. Gaji Pokok dan Tunjangan

a. Untuk Golongan I – II

Gaji = Gaji Pokok + Tunjangan Tetap + Premi/Lembur

b. Untuk Golongan III – IV

Gaji = Gaji Pokok + Tunjangan Tetap

c. Tunjangan Tetap terdiri dari :

1. Tunjangan Jabatanmeliputi General Manajer, Kepala Bagian,

Manajer, Kepala Bidang, Kepala Urusan, Asisten Kepala

Tanaman/Pengolahan, Kepala Tata Usaha dan Keuangan.

2. Tunjangan Strukturalhanya diberikan untuk manajer.

2. Perhitungan Lembur

Pelaksanaan lembur berdasarkan Surat Perintah Lembur yang telah

disetujui manajer.

Perhitunganuanglembur /jam adalahsebagaiberikut :

Gaji Pokok x 4 : 3 x 25 %

Ketentuan Perhitungan Uang Lembur :

 Hari biasa

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


55

1. Untuk jam kerja lembur pertama harus di bayarkan upah lembur

sebesar 1,5 x upah sejam.

2. Untuk setiap jam kerja lembur harus dibayarkan upah sebesar 2x

upah sejam

 Hari Istirahat

1. Perhitungan upah kerja lembur untuk 7 jam kerja pertama dibayar 2x

sejam upah

2. Setelah 7jam kerja pertama,di bayar uang lembur 3 x upah sejam

1 Januari,17 Agustus,dan Hari Besar Keagamaan

3. Untuk 7 jam kerja pertama,dibayar uang lembur sebesar 3x uang

lembur 1 jam.

4. Setelah 7 jam kerja pertama,dibayar uang lembur 4x uang lembur

1jam.

5. Kerja lembur

6. Ada perintah tertulis dari atasan langsung karyawan yang

bersangkutan

7. Waktu kerja lembur hanya dilaksanakan 3 jam kerja dalam 1 hari 14

jam kerja dalam 1 minggu

8. Yang berhak memperoleh uamg lembur karyawan menduduki starta

I,II,III golongan (IA s/d II D).

Perhitungan uang lembur adalah sebagai berikut :

Gaji Pokok + Tunjangan + Beras Pekerja harga BKS-PPS


173

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


56

3. Tunjangan Cuti

a. Cuti Tahunan

Karyawan yang telah bekerja secra terus-menerus selama 1 tahun

berhak atas cuti tahunan selama 12 hari kerja, dan mendapat tunjangan cuti

sebagai berikut:

Gaji Pokok + Tunjangan Tetap x 125 %

b. Cuti Panjang

Karyawan yang bekerja secara terus-menerus selama 6 tahun berhak

atas cuti panjang selama 30 hari kalender. Besarnya tunjangan cuti panjang

adalah 1 bulan gaji dan mandapat tunjangan cuti sebagai berikut :

Gaji Pokok + Tunjangan Tetap x 175 %

c. Cuti Diluar Tanggungan Perusahaan

1. Karyawan yang telah memiliki masa kerja minimal lima tahun secara

terus-menerus karena sesuatu kepentingan pribadi

2. Lamanya cuti diluar tanggungan perusahaan minimal satu tahun dan

maksimal tiga tahun, dan diberikan hanya sekali

3. Selama mennjalani cuti tersebut, perusahan tidak memberikan gaji

pokok, tunjangan, Santunan sosial, jaminan sosial, bonus,

penerimaan-penerimaan lain yang sah tidak berikan lagi oleh

perusahaan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


57

4. Karyawan yang telah selesai menjalani cuti diwajibkan melapor

secara tertulis paling lambat sebulan.

5. Izin Meninggalkan Pekerjaan dengan Menerima Gaji

a. Perkawinan karyawan sendiri tiga hari kerja

b. Perkawinan anak karyawan, istri melahirkan/keguguran, khitanan

anak, meninggalnya keluarga, mengalami musibah bencana alam

dua hari kerja

c. Wisuda karyawan sendiri satu hari kerja

d. Cuti haid yaitu hari pertama dan kedua haid

e. Cuti melahirkan selam 1,5 bulan sebelum dan 1,5 bulan sesudah

melahirkan

6. Bonus, Tunjangan Hari Raya, Pensiun, Santunan Hari Tua

a. Bonus dibiayakan dalam RKAP tahun berjalan yang besarnya

ditetapkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

b. Tunjangan Hari Raya Keagamaan (THR) diberikan kepada

seluruh karyawan yang pelaksanaannya ditentukan oleh Direksi.

c. Karyawan di ikutsertakan dalam program pensiun yang

diselenggarakan oleh Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN).

4. Perhitungan Santunan Hari Tua (SHT)

a. Karyawan golongan IA – IID: 1 bulan gaji pokok (tiap tahun sampai 20

tahun masa kerja) dan 1,5 bulan gaji pokok (tiap tahun diatas 10 tahun

masa kerja).

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


58

b. Karyawan golongan IIIA – IVD: 2 bulan gaji pokok (tiap tahun sampai 20

tahun kerja) dan 3 bulan gaji pokok (tiap tahun diatas 20 tahun masa

kerja).

c. Pembayaran gaji dilengkapi dengan daftar gaji atau rekapitulasi gaji, daftar

lembur, dan surat kuasa bermaterai cukup (apabila berhalangan menerima

gaji)

5. Santunan dan Bantuan Sosial

1. Sewa Rumah, meliputi :

a. 50 % dari gaji pokok untuk karyawan kantor direksi

b. 35 % dari gaji pokok untuk karyawan kebun/unit

2. Air

a. 15 % dari sewa rumah untuk semua karyawan

3. Transport

a. 30% dari gaji pokok khusus karyawan kantor direksi

4. Listrik

a. 25 % dari sewa rumah untuk semua karyawan

Santunan social diberikan kepada seluruh karyawan sesuai masa kerja golongan

(MKG).

6. Administrasi Upah

Sistem pembayaran upah karyawan tetap dan karyawan lepas/borongan

dilaksanakan sesuai prosedur pengeluaran kas. Untuk pembayaran kepada

karyawan borongan dilengkapi SPK (Surat Perintah Kerja).

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah penulis kemukakan

dengan landasan teori yang berhubungan, maka penulis menarik kesimpulan

sebagai berikut:

1. Sistem pembayaran gaji dan upah yang ada pada PT.Perkebunan

Nusantara III Unit Sei Mangkei tidak rumit pelaksanaannya, karena

setiap gaji dan upah didasarkan pada bukti pembayaran gaji yang

dilakukan secara tunai dan slip pembayaran gaji harus di tanda tangani

oleh pegawai yang bersangkutan.

2. Dengan adanya sistem informasi akuntansi yang efektif dan efisien,

kesalahan yang disengaja maupun yang tidak disengaja dapat

diminimalkan bahkan dihilangkan dan memaksimalkan hasil produksi

perusahaan baik itu dalam segi kecepatan dan ketepatan dalam segi

waktu dan mutu produk yang di buat, sehingga aktiva

perusahaan/instansi dapat meningkat dengan baik.

B. SARAN

Berdasarkan kesimpulan di atas pula, penulis memcoba memberikan saran-

saran yang mungkin dapat bermanfaat kepada pihak perusahaan untuk kemajuan

instansi di masa yang akan datang mengenai sistem informasi akuntansi gaji dan

42

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


43

upah pegawai dan karyawan. Adapun saran yang bisa di sampaikan oleh penulis

adalah sebagai berikut:

1. Sistem informasi akuntansi gaji dan upah sudah cukup baik, semuanya

dilaksanakan berdasarkan prosedur dan ketentuan yang berlaku akan tetapi

dalam pengisian kartu absensi yang di isi oleh tanda tangan masing-

masing pekerja harusnya di tambah dengan menggunakan kartu hadir yang

di isi dengan mesin pencatat waktu (time recorder machine) sehingga

tingkat kedisiplinan waktu dalam hal kehadiran pada PT. Perkebunan

Nusantara III dapat lebih terawasi dan teratur sesuai dengan sistem yang

sudah di buat.

2. Sistem pengawasan gaji mengenai pembayaran sudah sesuai standar.

Mengingat tidak adanya keterlambatan dalam pembayaran gaji. Hal ini

tentunya dapat dipertahankan dan di tingkatkan agar kesejahteraan

pegawai terjaga dengan baik, sehingga mendapat respon baik dari pegawai

dan karyawan yang meningkatkan produktifitas mereka di bidangnya

masing-masing

3. Memberikan (reward) bagi pegawai dan karyawan yang telah melakukan

tugas dan fungsi yang maksimal, serta (punishment) kepada pegawai atau

karyawan yang tidak melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik.

4. Menggunakan sistem informasi akuntansi yang bersifat komputerisasi

untuk lebih mempermudah transaksi penggajian oleh manajemen dari

kegiatan penggajian dan pengupahan karyawan dan pegawai.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


DAFTAR PUSTAKA

Jogiyanto. 2003. Pendekatan Prosedur Sistem Informasi.Graha Ilmu. Jakarta.


Narko. 2007. Sistem Akuntasi. Yayasan Pustaka nusatama. Yogyakarta.

Baridwan, Zaki. 1999. Sistem Akuntansi Penyusunan Prosedur dan Metode.


Yogyakarta: BPFE

Niswonger, Rollin, C at al. 1999. Accounting. Diterjemahkan oleh Sirait,


Alfonsus, dkk. Jakarta: Erlangga.

Mulyadi, 2001, Sistem Akuntansi, Edisi III, Cetak Ketiga, Salemba Empat,
Jakarta.

Widjajanto, N. 2001. Sistem Informasi Akuntansi, Jakarta: Erlangga.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Anda mungkin juga menyukai