Anda di halaman 1dari 57

TUGAS AKHIR

SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL GAJI GURU

PADA SMK NEGERI 8 MEDAN

Oleh:

GEO FANI IMALIA ARISANDI GINTING MANIK

132102024

PROGRAM STUDI D-III AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2016

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR

NAMA : GEO FANI IMALIA ARISANDI GINTING


MANIK
NIM 132102024
PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI
JUDUL : SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL
GAJI GURU PADA SMK NEGERI 8 MEDAN

Tanggal, 2016 Dosen Pembimbing

Drs. Zainal Abidin Tarigan Silangit, M.Si, Ak


NIP. 195910161989031003

Tanggal, 2016 Ketua Program Studi


Diploma III Akuntansi

Drs. Rustam, M.Si, Ak, CA


NIP. 19511114 198203 1 002

Tanggal, 2016 Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Prof. Dr. Ramli, S.E, M.S


NIP. 19580602 198803 1 001
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

MEDAN

PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKHIR

NAMA : GEO FANI IMALIA ARISANDI GINTING


MANIK

NIM : 132102024

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI

JUDUL TUGAS AKHIR : SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL


INTERNAL GAJI GURU PADA SMK NEGERI
8 MEDAN

Medan, 07 Juni 2016

Geo Fani Imalia Arisandi Ginting Manik


NIM. 132102024
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat

dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi Minor ini.

Skripsi Minor ini disusun untuk memenuhi persyaratan untuk

menyelesaikan studi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Akuntansi

Diploma III Universitas Sumatera Utara.

Ada pun judul Skripsi Minor ini adalah “SISTEM PENGENDALIAN

INTERNAL GAJI GURU PADA SMK NEGERI 8 MEDAN”.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada Papa, Juragan Zaitun Ginting Manik, S.E serta

Mama, Meriani Sibuea, S.Pd yang selalu memberikan doa, nasehat, motivasi dan

menjadi orang terhebat dan menjadi alasan penulis untuk semangat dalam

menyelesaikan skripsi minor ini. Kepada Abang, Leo Fieter Reynaldo Ginting

Manik, A.Md yang selalu menjadi orang terhebat dan selalu mengingatkan penulis

setiap pagi agar selalu semangat dan tidak malas dalam penulisan skripsi minor

ini. Kepada Adik, Fio Josua Ricardo Ginting Manik yang sudah menjadi orang

terhebat dan selalu melakukan tingkah anehnya supaya penulis terhibur dan

menjadi penyemangat kepada penulis.

i
Pada kesempatan ini juga dengan tulus penulis mengucapkan terima kasih

kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ramli, S.E, M.S selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Rustam, M.Si, Ak, CA selaku Ketua Program Studi Diploma III

Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Drs. Chairul Nazwar M.Si, Ak selaku Sekretaris Program Studi

Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera

Utara.

4. Bapak Drs. Zainal Abidin Tarigan Silangit, M.Si, Ak selaku dosen

pembimbing yang telah banyak memberikan waktu, saran, arahan dan

koreksi kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi minor ini.

5. Pimpinan, Guru, dan seluruh pegawai SMK Negeri 8 Medan yang

memberikan data dan keterangan serta bimbingan kepada penulis.

6. Sahabat-sahabatku Fatiya Adita Syahputri, Eva Endi Cinthya Ginting

Munte, Windi Nindya Zaida Lubis, Naufal Syarif Lubis, Mutiara Veronikha

Zebua, May Lenny Purba yang telah memberikan semangat dan dukungan

kepada penulis.

7. Calon kakak iparku Della Etty Debora Sembiring Meliala, S.Sos yang selalu

memberikan doa, nasehat-nasehat terbaiknya dan motivasi penulis.

ii
8. Sepupu-sepupuku semua yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang

selalu memberikan doa, motivasi, dan nasehat-nasehatnya selama penulisan

ini.

Akhir kata, kepada pihak yang telah memberi bantuan yang tak ternilai

harganya ini, penulis mengucapkan terima kasih. Dan besar harapan penulis

semoga Skripsi Minor ini dapat memberikan manfaat bagi rekan-rekan pembaca

sekalian.

Medan, 07 Juni 2016

Penulis

Geo Fani Imalia Arisandi G M


NIM. 132102024

iii
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR........................................................................... i

DAFTAR ISI.......................................................................................... iv

DAFTAR TABEL ................................................................................. vi

DAFTAR GAMBAR ............................................................................. vii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................. 1

A. Latar Belakang ................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .............................................................. 3

C. Tujuan Penelitian ............................................................... 3

D. Manfaat Penelitian ............................................................. 3

E. Rencana Penulisan ............................................................. 4

1. Jadwal Survei/Observasi…………………………….. 4

2. Rencana Isi………………………………………….. 5

BAB II SMK Negeri 8 Medan……….. ............................................. 7

A. Sejarah Ringkas Instansi .................................................... 7

B. Struktur Organisasi ............................................................ 8

C. Job Descriptions ................................................................ 11

D. Jaringan Kegiatan .............................................................. 15

E. Kinerja Kegiatan Terkini ................................................... 16

F. Rencana Kegiatan .............................................................. 17

iv
BAB III SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL GAJI GURU

PADA SMK NEGERI 8 MEDAN ....................................... 19

A. Pengertian Gaji dan Upah .................................................. 19

B. Unsur-unsur Gaji dan Upah ............................................... 21

C. Tujuan Pembayaran Gaji ................................................... 24

D. Unsur-unsur Pengendalian Internal ................................... 25

E. Prosedur Pencatatan Gaji dan Upah................................... 25

F. Prosedur Penghitungan Gaji dan Upah .............................. 37

G. Sistem Pengendalian Internal Gaji dan Upah .................... 41

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN.............................................. 44

A. Kesimpulan ........................................................................ 44

B. Saran .................................................................................. 45

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 46

LAMPIRAN........................................................................................... 48

v
DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

Tabel 1.1 Jadwal Survey/Observasi dan Penyusunan Tugas

Akhir... .......................................................................... 4

Tabel 3.1 Persentase Tunjangan Guru Berdasarkan Golongan ..... 23

Tabel 3.2 Daftar Kegiatan Kerja.................................................... 37

vi
DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman

Gambar 2.1 Struktur Organisasi ........................................................ 10

Gambar 3.1 Skema Penyerahan Gaji ................................................. 36

vii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seiring perkembangan kehidupan, kultur dan teknologi terus mengalami

perkembangan, keadaan ini menuntut setiap negara untuk berpacu dalam

kompetisi. Untuk meningkatkan persaingan tentunya membutuhkan sumber daya,

dan sumber daya yang paling penting adalah sumber daya manusia (SDM) yang

berkompeten, dan untuk mencapai SDM yang berkompeten tentunya diperoleh

melalui pendidikan dan pengajaran. Setiap negara menyadari pendidikan salah

satu kunci penting dalam mewujudkan kehidupan yang makmur bagi suatu

negara, karena itulah negara mengusahakan agar setiap warganya mengecap

pendidikan yang baik.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah salah satu bentuk satuan

pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada jenjang

pendidikan menengah sebagai lanjutan dari SMP/MTs atau bentuk lain yang

sederajat atau lanjutan dari hasil belajar yang diakui sama/setara SMP/MTs. SMK

sering disebut juga STM (Sekolah Teknik Menengah). Di SMK terdapat banyak

sekali Program Keahlian.

Sekolah tentunya memiliki tujuan yang sama yaitu untuk menjadikan anak

didiknya menjadi lebih baik, menjadi berguna bagi negara, dan memiliki

kompetensi yang kuat di dunia kerja. Tujuan ini tidak terlepas dari peran seorang

guru. Guru merupakan tenaga profesional yang diharapkan dapat meningkatkan

1
mutu pendidikan karena guru sebagai agen pembelajaran yang merupakan ujung

tombak peningkatan proses pembelajaran di kelas.

Dalam melaksanakan tugas profesionalisme tersebut tentunya guru berhak

mendapatkan gaji di atas kebutuhan hidup minimum, penghasilan diatas

kebutuhan hidup meliputi; gaji pokok, tunjangan yang melekat pada gaji, serta

penghasilan lainnya berupa tunjangan profesi pendidik, tunjangan profesi

pendidik, tunjangan fungsional, tunjangan khusus, dan maslahat yang terkait

dengan tugasnya sebagai guru yang ditetapkan berdasarkan prinsip penghargaan

atas prestasi.

Mengingat begitu banyaknya pembagian gaji guru yang harus

diperhatikan, terlepas dari gaji pokok yang diperoleh maka sangat penting

dilakukannya sebuah pengawasan mengenai penggajian guru tersebut.Selain itu

masalah gaji juga merupakan masalah yang sangat sensitif, maka pemerintah perlu

mengembangkan suatu pengawasan intern gaji. Dalam pengawasan intern gaji ini

diupayakan dapat terjalinnya hubungan yang harmonis antara pemerintah dengan

tenaga kerja.Pemberian gaji, tunjangan, insentif, bonus dan lain-lain merupakan

salah satu usaha pemerintah untuk memotivasi kinerja pegawai. Dengan adanya

pengawasan intern yang tegas dan objektif, kantor pemerintahan dapat mendorong

pegawai untuk semakin produktif dan bertindak jujur terhadap pekerjaan yang

menjadi tanggung jawabnya.

SMK Negeri 8 Medan merupakan sebuah instansi pendidikan yang


memiliki peran yang penting dalam membangun masyarakat yang berkompetensi
tinggi. Dalam pemberian gaji, tentunya akan sulit jika tidak dilakukan
pengendalian, terlebih lagi penggajian ini bukan hanya sekedar pemberian gaji

2
pokok saja melainkan terdapat banyak tunjangan yang melekat pada gaji tentunya

sulit jika tidak dilakukan pengendalian. Dengan pengendalian intern maka tujuan

daripada penggajian guru tersebut dapat dicapai dengan efektif dan efisien.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik dengan pembahasan gaji,

dengan demikian penulis menyusun skripsi minor ini dengan judul “Sistem

Pengendalian Internal Gaji Guru Pada SMK Negeri 8 Medan”.

B. Rumusan Masalah

Pengendalian intern gaji pegawai dan honorer dapat meningkatkan

keamanan bidang keuangan di SMK Negeri 8 Medan. Berdasarkan hal tersebut

maka penulis membahas permasalahan “Bagaimana Pelaksanaan Pengendalian

Internal Gaji Guru Pada SMK Negeri 8 Medan?”

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah agar dapat mengetahui bagaimana sistem

pengendalian gaji guru di SMK Negeri 8 Medan.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi penulis, dapat menambah wawasan dan memperdalam pengetahuan

mengenai pengendalian internal, memenuhi salah satu syarat dalam

menyelesaikan Studi Program Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Bagi instansi, dapat memberikan masukan kepada SMK Negeri 8 Medan

untuk peningkatan atas pengendalian internal penggajian.

3
3. Bagi peneliti selanjutnya, dapat memberikan informasi tentang sistem

pengendalian internal gaji secara lebih terperinci, dan digunakan sebagai

pembanding bagi penulis atau pembaca untuk melakukan penelitian yang

mengenai objek masalah yang sama di masa yang datang.

E. Rencana Penulisan

1. Jadwal Survei / Observasi

Penelitian ini akan di lakukan di SMK Negeri 8 Medan.

Table 1.1

Jadwal Survey / Observasi dan Penyusunan Tugas Akhir

April Mei

No Kegiatan I II III IV V I II III IV V

1. Pengesahan Tugas Akhir

2. Pengajuan Judul

3. Permohonan Ijin Riset

4. Pengajuan Dosen

Pembimbing

5. Pengumpulan Data

6. Penyusunan Tugas Akhir

7. Bimbingan Tugas Akhir

8. Penyelesaian Tugas Akhir

4
2. Rencana Isi

Untuk mempermudah dalam penulisan skripsi minor ini, penulisan

membuat rencana isi dalam empat bab, yang masing-masing bab terdiri dari

subsub yang sesuai dengan kebutuhan penulis. Secara garis besar pokok

pembahasan nya adalah sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini penulis akan menguraikan tentang latar belakang,

rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan rencana

penulisan yang terdiri atas jadwal survey/ observasi dan rencana isi.

BAB II : SMK Negeri 8 Medan

Dalam bab ini penulis akan menguraikan tentang sejarah ringkas

instansi, struktur organisasi, job descriptions, jaringan kegiatan,

kinerja kegiatan terkini, rencana kegiatan.

BAB III : Sistem Pengendalian Internal Gaji Guru Pada SMK Negeri 8

Medan

Dalam bab ini penulis akan menguraikan tentang pengertian gaji dan

upah, unsur-unsur gaji dan upah, tujuan pembayaran gaji, unsur-

unsur pengendalian internal, prosedur pencatatan gaji dan upah,

prosedur penghitungan gaji dan upah, sistem pengendalian internal

gaji dan upah.

5
BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini penulis akan menarik kesimpulan dan saran yang

berhubungan dengan hasil pembahasan yang terdapat dalam tugas

akhir ini.

6
BAB II

SMK NEGERI 8 MEDAN

A. Sejarah Ringkas SMK Negeri 8 Medan

Sekolah Menengah Teknologi Kerumahtanggaan Medan berdiri tahun

1976 dengan SK Mendikbud Nomor 210105475 tanggal 12 Desember 1975.Pada

masa itu SMTK masih menempati gedung Smkk di jalan Hang Tuah (sekarang

SMKN 10 Medan). Pada awal berdirinya SMTK dibawah kepemimpinan Ibu

Saulan Siahaan, masa pendidikan berlangsung selama 4 (empat) tahun dan

berakhir pada tahun 1988. Pada tahun 1982 SMTK menempati gedung baru di

jalan Dr. Mansyur, Medan Selayang. Perubahan nama dari SMTK ke SMK Negeri

8 Medan berdasarkan Keputusan Menteri, terjadi pada masa kepemimpinan Ibu

Dra. Rismapitta Saragih sampai dengan sekarang. SMK Negeri 8 Medan

sebelumnya merupakan kelompok SMK Seni, Kerajinan dan Pariwisata bernama

SMK (Kelompok Pariwisata) Negeri 8 Medan, yang sekarang dipimpin oleh Drs.

Hidup Simanjuntak, M.Si.

Visi SMK Negeri 8 Medan

Mewujudkan SMK Negeri 8 Medan sebagai lembaga diklat yang unggul

dalam menghasilkan tamatan di bidang keahlian Tata Boga, Tata Busana, Tata

Kecantikan dan Akomodasi Perhotelan berstandar Internasional dan mampu

bersaing di pasar global.

7
Misi SMK Negeri 8 Medan

Misi SMK Negeri 8 Medan adalah sebagai berikut:

1). Menyiapkan SDM yang terampil, kreatif, bertanggungjawab dan berwawasan

luas sesuai bidang keahliannya dan berorientasi mutu di segala kegiatannya.

2). Mengembangkan iklim belajar dan bekerja yang kondusif, kompetitif, dengan

pemberdayaan potensi sekolah : guru, siswa dan masyarakat yang dilandasi oleh

keimanan, kejujuran dan kedisiplinan.

Tujuan SMK Negeri 8 Medan

Tujuan SMK Negeri 8 Medan adalah menyiapkan siswa untuk memasuki

lapangan kerja yang memiliki kompetensi dan dapat mengembangkan diri secara

profesionalisme serta dapat meneruskan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

B. Struktur Organisasi

Struktur organisasi diperlukan instansi untuk membedakan batas-batas

wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya

hubungan/keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan. Demi tercapainya tujuan umum suatu instansi, maka diperlukan suatu

wadah untuk mengatur seluruh aktivitas maupun kegiatan instansi tersebut.

Pengaturan ini dihubungkan dengan pencapaian tujuan instansi yang telah

ditetapkan sebelumnya. Wadah tersebut disusun dalam suatu struktur organisasi

dalam instansi.

8
Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan pekerjaan

dapat diterapkan, sehingga efesiensi dan efektifitas kerja dapat diwujudkan

melalui kerja sama dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan dapat dicapai.

Suatu instansi terdiri dari berbagai unit kerja yang dapat dilaksanakan

perseorangan, maupun kelompok kerja yang berfungsi untuk melaksanakan

serangkaian kegiatan tertentu dan mencakup tata hubungan secara vertikal,

melalui saluran tunggal. Struktur Organisasi SMK Negeri 8 Medan dapat dilihat

pada lampiran.

PIMPINAN SEKOLAH

Kepala Sekolah : Drs. Hidup Simanjuntak,M.Si

Wakil Manajemen Mutu : Loriati Pinem, S.Pd

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum : Dra.Mehuli Sinuraya

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan : Dra. Azizah Lubis

M.M Wakil Kepala Sekolah Bidang Hubungan Insdustri : Ngatmini,

S.Pd, M.Pd Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana Prasarana :

Dra.Rahimah M.Pd Kepala Bagian Tata Usaha : Herni Fauziah, S.Pd

Kepala Unit Kerja Kurikulum Teori : Arniza Fauziah, S.Pd

Kepala Unit Kerja Kurikulum Praktek : Pita Dasip Berta H Simanjuntak

S.Pd Kepala Bimbingan Penyuluhan/Bimbingan Konseling :Zulaika, S.Pd

Pembina Kesiswaan (Osis) : Dra. Timbul Sinaga

Kepala Seksi Pemasaran : Elvira, S.Pd

Kepala Perpustakaan :Ayu Wulansari S.S

9
Kepala Program Keahlian Tata Boga : Lena Sumiati S.Pd, M.M

Kepala Program Keahlian Tata Busana : Nova Aryani S.Pd, M.M

Kepala Program Keahlian Tata Kecantikan : Linda Mariaty Ginting S.Pd

Kepala Program Keahlian Akomodasi Perhotelan : Lucinde Marpaung S.Pd

Kepala Koordinator Guru Teori (Adaptif dan Normatif) : Dra.Dinarita

Sipahutar

Gambar 2.1
Struktur Organisasi SMK Negeri 8 Medan
Sumber : Dokumen SMK Negeri 8 Medan

10
C. Job Descriptions

Berikut ini adalah job description dari setiap unit pada SMK Negeri 8

Medan yang terdiri dari:

1. Kepala Sekolah

Kepala Sekolah bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Pendidikan Kota

Medan menyangkut terselanggaranya pendidikan dan latihan di SMK Negeri 8

Medan yang sesuai visi, misi dan kebijakan sekolah.

2. Wakil Manajemen Mutu

Wakil Manajemen Mutu bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam

merumuskan, melaksanakan dan mengkoordinir kegiatan penjamin mutu dalam

proses diklat (pendidikan dan latihan) berdasarkan standar manajemen. Untuk

memenuhi tanggung jawab tersebut, maka Wakil Manajemen Mutu memiliki

wewenang dan tugas, yaitu sebagai berikut:

a. Wewenang

1. Membantu Kepala Sekolah dalam mengendalikan pendidikan dan latihan.

b. Tugas

1. Melaksanakan dan mengkoordinasikan administrasi sistem manajemen

mutu.

2. Mengkoordinasikan pelaksanaan audit eksternal.

3. Melaporkan hasil pelaksanaan audit.

3. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum


Wakil Sekolah Bidang Kurikulum bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah
atas terselenggaranya proses kegiatan belajar mengajar teori dan praktek serta
pengembangan kurikulum.
11
4. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan bertanggung jawab kepada Kepala

Sekolah dalam kegiatan kesiswaan, pembinaan/bimbingan siswa dan penyelenggaraan

Penerimaan Mahasiswa Baru (PSB).

5. Wakil Kepala Sekolah Bidang Hubungan Industri

Wakil Kepala Sekolah Bidang Hubungan Industri bertanggung jawab kepada

Kepala Sekolah untuk bidang kerjasama dengan Dunia Usaha/Dunia Industri dalam

kegiatan Praktek Kerja Industri (prakerin) dan pemasaran tamatan.

6. Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana Prasarana

Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana Prasarana bertanggung jawab kepada

Kepala Sekolah dalam pengadaan, pemeliharaan dan pencatatan sarana prasarana.

7. Kepala Bagian Tata Usaha

Kepala Bagian Tata Usaha bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam

pengelolaan seluruh kegiatan ketatausahaan. Untuk memenuhi tanggung jawab

tersebut, maka Kepala Bagian Tata Usaha memiliki wewenang dan tugas, yaitu

sebagai berikut:

a. Wewenang

1. Mengkoordinir dan memonitor kegiatan urusan tata usaha, kepegawaian

dan keuangan.

2. Memberikan instruksi dan memastikan dilaksanakannya instruksi tersebut.

b. Tugas

1. Menyusun program kegiatan ketatausahaan.

12
2. Menginventaris kebutuhan pelaksanaan kegiatan ketatausahaan.

3. Melaksanakan surat menyurat, kearsipan, kepegawaian dan keuangan.

4. Merencanakan dan menyelesaikan kepangkatan guru dan pegawai.

5. Melakukan penilaian prestasi kerja pegawai.

6. Melakukan pembinaan karyawan dan tata tertib (disiplin pegawai).

7. Melaksanakan pengelolaan sistem administrasi ketatausahaan.

8. Melaksanakan rapat koordinasi.

9. Melaksanakan tugas lain yang ditetapkan Kepala Sekolah SMK Negeri 8 Medan.

8. Kepala Unit Kerja Kurikulum Teori

Kepala Unit Kerja Kurikulum Teori bertanggung jawab kepada Waka Bidang

Kurikulum dalam mengkoordinir kegiatan belajar mengajar teori.

9. Kepala Unit Kerja Kurikulum Praktek

Kepala Unit Kerja Kurikulum Praktek bertanggung jawab kepada Waka Bidang

Kurikulum dalam mengkoordinir kegiatan belajar mengajar praktek.

10. Kepala Unit Kerja Bimbingan Penyuluhan / Bimbingan Konseling

Kepala Unit Kerja Bimbingan Penyuluhan / Bimbingan Konseling bertanggung

jawab kepada Waka Bidang Kesiswaan atas terselenggaranya kegiatan bimbingan dan

konseling kepada siswa.

11. Pembina Kesiswaan ( OSIS )

Pembina Kesiswaan (OSIS) bertanggung jawab kepada Waka Bidang Kesiswaan

menyangkut kegiatan siswa dan pelaksanaan tata tertib siswa.

12. Kepala Unit Kerja Pemasaran

Kepala Unit Kerja Pemasaran bertanggung jawab kepada Waka Bidang


Hubungan

13
Industri dalam kegiatan pemasaran sekolah dan pemasaran tamatan.

13. Kepala Perpustakaan

Kepala Perpustakaan bertanggung jawab kepada Waka Bidang Sarana Prasarana

dalam merumuskan, melaksanakan dan mengembangkan kegiatan perpustakaan dengan

baik dan terkendali.

14. Kepala Teknisi / Pemeliharaan

Kepala teknisi / pemeliharaan bertanggung jawab kepada Waka Sarana Prasarana

dalam melaksanakan pemeliharaan dan perbaikan sarana prasarana.

15. Kepala Program Keahlian Tata Boga

Kepala Program Keahlian Tata Boga bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah

dalam mengelola dan mengembangkan program keahlian tata boga dan menjaga

ketertiban, kebersihan, kelancaran KBM di Boga.

16. Kepala Program Keahlian Tata Busana

Kepala Program Keahlian Tata Busana bertanggung jawab kepada Kepala

Sekolah dalam mengelola dan mengembangkan Program Keahlian Tata Busana dan

menjaga ketertiban dan kelancaran KBM serta kebersihan di ruangan Busana.

17. Kepala Program Keahlian Tata Kecantikan

Kepala Program Keahlian Tata Kecantikan bertanggung jawab kepada Kepala

Sekolah dalam mengelola dan mengembangkan Program Keahlian Tata Kecantikan dan

menjaga ketertiban dan kelancaran KBM serta kebersihan di ruangan Kecantikan.

18. Kepala Program Keahlian Akomodasi Perhotelan

Kepala Program Keahlian Akomodasi Perhotelan bertanggung jawab kepada

Kepala Sekolah dalam mengelola dan mengembangkan Program Keahlian Akomodasi

14
Perhotelan dan menjaga ketertiban dan kelancaran KBM serta kebersihan di ruangan

Perhotelan.

19. Kepala Koordinator Guru Teori

Kepala Koordinator Guru Teori bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam

mengelola dan mengkoordinir kegiatan guru teori (normatif dan adaptif), menjaga

ketertiban dan kelancaran KBM di ruangan teori.

20. Wali Kelas

Wali Kelas bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam melaksanakan

pendampingan dan perlindungan siswa dari kelas yang diasuhnya (maksimal 36 orang).

21. Guru

Guru bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam merencanakan dan

melaksanakan kegiatan mengajar.

D. Jaringan Kegiatan

SMK Negeri 8 Medan adalah unsur pelaksana peningkatan mutu pendidikan yang

melaksanakan kegiatan belajar mengajar teori maupun praktek dan melaksanakan kegiatan

ekstrakulikuler, mengawasi terlaksananya kegiatan pembinaan siswa yang baik dan

terkendali, melaksanakan dan mengembangkan kerjasama dengan dunia usaha/dunia

industri baik didalam maupun diluar negeri.SMK Negeri 8 Medan merupakan sebuah

instansi yang menghasilkan jasa pendidikan non-profit (tidak berorientasi pada

perolehan laba), seperti perusahaan penghasil jasa pada umumnya yang bertujuan

menghasilkan laba bagi perusahaan.SMK Negeri 8 Medan lebih berorientasi pada

pelayanan pendidikan yang bermutu dan berkualitas, melakukan penelitian–

15
penelitian yang bermanfaat bagi ilmu pengetahuan. Dengan demikian, diharapkan

lulusan–lulusandari SMK Negeri 8 Medan adalah lulusan yang mempunyai

kualitas yang baik dan mampu bersaing di lapangan pekerjaan nantinya.

E. Kinerja KegiatanTerkini

Setiap instansi tentu mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan

sesuai dengan tujuan instansi, butuh waktu untuk mencapai itu semua, begitu juga

pada SMK Negeri 8 Medan. Sekolah terus berupaya agar tujuan yang telah

digariskan oleh sekolah dapat terwujud.Bukan pekerjaan yang mudah dalam

mewujudkan hal tersebut, karena membutuhkan kerja keras yang tinggi, disiplin

dan loyalitas dalam bekerja.

Dalam mendorong pencapaian hasil yang maksimal diperlukan kinerja

yang bermutu dan tepat sasaran. Jadi kinerja kegiatan terkini yang dijalankan

instansi adalah menyelenggarakan program pendidikan dan pengajaran terhadap

siswa, melakukan berbagai macam penelitian–penelitian ilmiah yang bermanfaat

bagi sekolah, siswa dan masyarakat, serta melakukan pengabdian kepada

masyarakat berupa Praktek Kerja Lapangan di berbagai instansi, memotivasi

masyarakat agar dapat hidup lebih layak dan mandiri. Sekolah juga terus

melakukan pembinaan terhadap guru dan pegawai yang bekerja di instansi

tersebut. Sekolah berharap akan menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang

benar-benar memiliki kualitas yang baik.

Kegiatan–kegiatan kerohanian juga tetap dilaksanakan sekolah, seperti

perayaan hari–hari besar keagamaan (misalnya: Natal, Paskah, Idul Fitri, Isr’a

16
Mi’raj, dan lain-lain) sehingga para siswa/i dan guru serta pegawai selalu

memiliki nilai–nilai dan norma–norma keagamaan dalam menjalani hidup, serta

selalu bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

F. Rencana Kegiatan

SMK Negeri 8 Medan memiliki rencana kegiatan antara lain adalah

sebagai berikut:

1. Penerimaan Siswa Baru (PSB).

2. Melaksanakan Masa Orientasi Siswa (MOS) bagi siswa baru.

3. Melaksanakan kegiatan belajar mengajar.

4. Melaksanakan kegiatan ekstrakulikuler.

5. Penataan lingkungan sekolah agar lingkungan sekolah nyaman dan asri.

6. Melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) bagi siswa kelas XII

(duabelas).

7. Rapat pembentukan panitia Ujian Nasional (UN)

Sasaran Mutu

1. Membuat standar dalam merancang, membangun dan memproduksi siswa

dengan cara Mempertahankan penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO

(9001:2008), yaitu meningkatkan citra sekolah, meningkatkan kinerja

lingkungan sekolah, meningkatkan efisiensi kegiatan, memperbaiki

manajemen sekolah, mengurangi resiko, meningkatkan daya saing.

17
2. SMK Negeri 8 Medan juga harus melaksanakan kegiatan agar tercapai

jumlah siswa peserta ujian nasional memperoleh nilai sebagai berikut :

a. Nilai Bahasa Indonesia ≥ 7,00 mencapai 60%

b. Nilai Matematika ≥ 5,00 mencapai 70%

c. Nilai Bahasa Inggris ≥ 7,51 mencapai 70%

d. Nilai Teori Kejuruan 5,00 mencapai 95% dan nilai Praktek 7,00

mencapai 100%

3. Meningkatkan mutu pengajaran agar tercapai jumlah kelulusan 100%.

4. Minimal menjadi juara 3 pada Promosi Keterampilan Siswa (PKS)/Lomba

Keterampilan Siswa (LKS) tingkat nasional untuk program keahlian

Akomodasi Perhotelan, Tata Boga, Restaurant Service, Tata Busana dan

Tata Kecantikan ( 5 mata lomba ).

5. Menekan angka drop out sebesar 2 % dari jumlah siswa sebanyak 1422

orang.

6. Mempertahankan green school 80 %.

18
BAB III

SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL GAJI GURU

PADA SMK NEGERI 8 MEDAN

A. Pengertian Gaji dan Upah

Istilah gaji biasanya digunakan untuk pembayaran kepada pegawai yang

diberi tugas–tugas administratif dan tugas dari pimpinannya. Dan di instansi

pendidikan bagi staf pengajar bertugas mendidik, serta melakukan penelitian dan

pelayanan kepada masyarakat.

Jumlah gaji yang dibayar biasanya secara berkala dan tetap, sedangkan

imbalan diberikan kepada buruh–buruh yang melakukan pekerjaan kasar dan lebih

banyak mengandalkan kekuatan fisik biasanya disebut Upah. Jumlah gaji pada

umumnya ditetapkan bulanan. Sedangkan jumlah upah ditetapkan secara harian

atau berdasarkan unit pekerjaan yang diselesaikan. Selain gaji terdapat juga

beberapa penghasilan tambahan berupa tunjangan.

Menurut Sugiyarso dan Winarni (2005 : 95) “Gaji merupakan sejumlah

pembayaran kepada pegawai yang diberi tugas administrasi dan manajemen yang

biasanya ditetapkan secara bulanan sedangkan upah merupakan imbalan yang

diberikan kepada buruh yang melakukan pekerjaan kasar dan banyak

mengandalkan kekuatan fisik, jumlah pembayaran upah biasanya ditetapkan

secara harian atau berdasarkan unit pekerjaan yang diselesaikan”. Menurut

Mulyadi (2001: 14) “Pada umumnya gaji merupakan pembayaran jasa yang

dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang, jabatan manajer, dan

19
dibayarkan secara perbulan, sedangkan upah merupakan pembayaran atas

penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan pelaksana (buruh) umumnya

dibayarkan berdasarkan hari kerja, atau jumlah satuan produk yang dihasilkan

oleh karyawan”. Menurut Mathis dan Jackson (2002 : 119-378):“Upah adalah

bayaran yang secara langsung dihitung berdasarkan jumlah waktu kerja,

sedangkan gaji merupakan yang konsisten dari satu periode ke periode lain

dengan tidak mengandung jumlah jam kerja“. Menurut Ahmad dan Ruky (2001 :

8) yaitu: “Gaji merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh

para karyawan yang mempunyai jenjang jabatan PNS, anggota TNI dan POLRI

dan anggota pemerintah yang dibayarkan secara bulanan. Sedangkan upah

merupakan penerimaan sebagai imbalan dari pengusaha kepada tenaga kerja untuk

suatu pekerjaan atau jasa yang telah dilakukan dan dinilai dalam bentuk uang

sesuai dengan perjanjian kerja antara pengusaha dan pekerja termasuk tunjangan,

baik untuk pekerjaan sendiri maupun keluarganya, pengertian di atas memiliki

maksud yaitu upah merupakan balas jasa yang diterima oleh pekerja dari pihak

lain.

Dari defenisi diatas, gaji adalah jasa yang diberikan kepada karyawan di

bidang administrasi di perusahaan dan tenaga staff biasanya gaji dibayar secara

teratur, berkala dan jumlahnya tetap. Gaji maupun upah adalah balas jasa yang

diberikan kepada karyawan yang telah memberikan jasanya kepada

instansi/perusahaan. Jumlah gaji yang dibayar biasanya secara berkala dan tetap

sedangkan besarnya upah tergantung kepada hasil kerja dan waktu kerja.

20
SMK Negeri 8 Medan para pegawai memperoleh gaji dan juga tunjangan

misalnya tunjangan jabatan, tunjangan umum, uang lembur, uang makan, dan

lain-lain.

B. Unsur-unsur Gaji dan Upah

Menurut Sugiyarso dan Winarni (2005 :97) unsur-unsur gaji seperti tertera

dibawah ini :

1. Gaji pokok

Gaji pokok merupakan gaji yang telah ditetapkan perusahaan berdasarkan

kontrak kerjanya.

2. Premi

Premi adalah upah tambahan yang diberikan kepada karyawan

dikarenakan karyawan tersebut telah bekerja dengan baik melebihi standar yang

telah ditetapkan oleh perusahaan. Maka bagi karyawan tersebut akan diberikan

upah tambahan sebesar jumlah kelebihan standar.

3. Lembur

Lembur merupakan upah yang dibayar kepada karyawan yang melebihi

jam kerja yang telah ditetapkan sebelumnya. Biasanya karyawan yang telah

melakukan pekerjaan melebihi jam kerjanya maka akan memperoleh tarif yang

lebih tinggi dibandingkan tarif biasa.

21
4. Bonus

Bonus merupakan upah yang diberikan perusahaan pada suatu tahun fiskal

memperoleh keuntungan yang ditetapkan setelah berkonsultasi dengan pemerintah

dan serikat kerja.

5. Catu

Catu merupakan upah yang diberikan perusahaan kepada karyawan dalam

bentuk barang, misalnya minyak, gula,beras dan sebagainya.

6. Perlengkapan dan sarana lain

Merupakan upah yang diterima karyawan secara tidak langsung, upah ini

berupa bentuk jasa seperti : Pelayanan kesehatan dan transportasi yang diterima

tidak dalam bentuk uang.

Unsur-unsur yang telah dijelaskan diatas tentunya mempunyai latar

belakang yang mendasar untuk diadakan. Unsur-unsur tersebut merupakan bagian

dari strategi dan kebijakan perusahaan walaupun ada sebagian yang ditetapkan

oleh pemerintah melalui peraturan perundangan misalnya cuti, izin, dana pensiun

dan asuransi kecelakaan kerja.

Dalam SMK Negeri 8 Medan, gaji penting bagi guru dan pegawai karena

merupakan nilai karya atau prestasi mereka. Gaji merupakan komponen biaya

yang besar dan membutuhkan tenaga ekstra untuk mengawasi agar tidak terjadi

penyelewengan.

Adapun unsur – unsur gaji dan upah pada SMK Negeri 8 Medan adalah

sebagai berikut :

22
1. Gaji pokok, adalah gaji yang diberikan kepada PNS/ CPNS yang diangkat

dalam satu pangkat/golongan ruang atau masa kerja sesuai dengan

ketentuan yang berlaku,

2. Tunjangan istri/suami, adalah tunjangan yang diberikan kepada

PNS/CPNS yang beristri/bersuami yang sah sesuai dengan ketentuan yang

berlaku,

3. Tunjangan anak, adalah tunjangan yang diberikan kepada PNS/CPNS

yang mempunyai anak (anak kandung, anak tiri, dan anak angkat) yang

belum berusia 21 tahun dan tidak atau belum pernah menikah dan tidak

mempunyai penghasilan sendiri,

4. Tunjangan jabatan, adalah tunjangan yang diberikan kepada pegawai

negeri sipil yang menjabat dengan jabatan tertentu menurut ketentuan yang

berlaku, Adapun penjabaran persentase tunjangan yang diperoleh guru

pada golongan I- IV sebagai berikut:

Tabel 3.1

Persentase Tunjangan Guru Berdasarkan Golongan

No. Golongan Besaran Tunjangan Persentase Tunjangan

1 I 250.000,00 Tidak ada PPh

2 II 250.000,00 Tidak ada PPh

3 III 300.000,00 PPh 5 %

4 IV 350.000,00 PPh 15 %

Sumber :PP 22 Tahun 2013

23
5. Tunjangan jabatan struktural, adalah tunjangan yang diberikan kepada

kepala sekolah, kepala bagian.

6. Tunjangan jabatan fungsional, adalah tunjangan jabatan yang diberikan

kepada pegawai negeri sipil yang menjabat jabatan fungsional

sebagaimana diatur dalam keputusan menteri yang membidangi

pendayagunaan aparatur negara,

7. Tunjangan beras, adalah tunjangan pangan yang diberikan kepada pegawai

negeri sipil dalam bentuk natura (beras) sebesar 10 kg per jiwa dalam

bentuk natura (uang).

C. Tujuan Pembayaran Gaji

Menurut Sedermayanti (2001:24-25) berpendapat bahwa tujuan

pembayaran gaji yang baik adalah sebagai berikut :

1. Menghargai prestasi kerja

Pemberian imbalan yang memadai adalah suatu penghargaan terhadap

prestasi kerja para pegawainya sesuai dengan yang diinginkan organisasi.

2. Menjamin keadilan

Dengan adanya imbalan yang baik akan menjamin adanya keadilan

diantara pegawai dalam organisasi.

3. Mempertahankan pegawai

Dengan imbalan yang baik para karyawan akan lebih betah bertahan

bekerja pada organisasi.

24
4. Memperoleh karyawan yang bermutu

Dengan imbalan yang baik akan lebih banyak calon pegawai dan

banyaknya pelamar atau calon pegawai akan member peluang yang lebih

banyak untuk mendapatkan pegawai yang bermutu.

5. Pengendalian biaya

Dengan imbalan yang baik akan mengurangi pelaksanaan rekrutmen. Hal

ini berarti penghematan biaya untuk rekrutmen dan seleksi pegawai baru.

6. Memenuhi peraturan

Imbalan yang baik merupakan tuntutan suatu perusahaan

D. Unsur-Unsur Pengendalian Internal

Unsur-unsur pengendalian internal gaji berdasarkan committee on

auditing proceduredalam Holmes dan Burns (2005 : 152) antara lain :

1. Suatu organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara


tepat, jelas dan tegas,
2. Suatu sistem otorisasi dan prosedur pencatatan yang efektif yang
memungkinkan untuk mengadakan pengawasan akuntansi terhadap harta
milik, hutang, pendapatan serta biaya,
3. Adanya praktek-praktek yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi
di setiap bagian dalam organisasi,
4. Suatu tingkat kecakapan kualitas pegawai yang sesuai dengan syarat yang
diminta oleh tanggung jawabnya.

E. Prosedur Pencatatan Gaji dan Upah

Adapun hal-hal yang diperhatikan dalam memilih prosedur pencatatan

Gaji dan Upah menurut Harahap (2009 : 305) adalah sebagai berikut :

a. Time keeping Department

25
Tugas departemen ini adalah mengumpulkan atau menggabungkan data
tentang jumlah perincian waktu menyelesaikan suatu tugas kerja, hasil produksi
atau produksi dalam suatu departemen perusahaan tertentu.

b. Payrol Department
Tugas departemen ini adalah menjabarkan jumlah upah dan menjatahkan
jumlah upah tiap-tiap tugas, proses dari departemen pekerjaan, prosedur dan
fungsi-fungsi departemen tersebut ditentukan oleh keserbarumitan perusahaan.
Daftar gaji dan upah perusahaan disusun berdasarkan clock card atau kartu waktu
kerja berdasarkan komputer.

c. Cost department
Tugas departemen ini mencatat pegawai bagian upah dan gaji mungkin
harus ditempatkan pada masing-masing departemen produksi, untuk membantu
pekerjaan mengumpulkan dan mengklasifikasi biaya upah. Dengan memakai kartu
rangkuman, kartu waktu dan menjabarkan biaya produksi dan jasa- jasa untuk tiap
pesanan karyawan, unit output, kegiatan departemen dan masing-masing jenis
produk.

Menurut Sunarto (2004 : 167) terdapat tiga struktur gaji, yaitu :

1. Struktur Gaji Golongan


Merupakan struktur gaji yang terdiri dari urutan golongan jabatan.

2. Struktur Broadbanded
Merupakan struktur gaji yang terdiri dan lebih sedikit golongan jabatan
namun masing-masing golongan jabatan mencakup lebih banyak jabatan
dibanding golongan jabatan dalam struktur gaji konvensional

3. Struktur Kelompok Jabatan


Untuk jabatan-jabatan yang terkait satu sama lain dalam hal kegiatan
pokok yang dijalankan dan keterampilan yang digunakan, meskipun pekerjaan ini
dilakukan ataupun diterapkan pada level yang berbeda-beda.

Pada SMK Negeri 8 Medan, prosedur pencatatan gaji dan upah bagian-

bagian yang terlibat dalam pencatatan tersebut sesuai dengan prosedur yang

ditetapkan oleh SMK Negeri 8 Medan sebagai berikut :

26
1. Bagian Pembuat Data

Bagian pembuat data bertugas mengolah data dimana data harus selalu

dicek apakah ada perubahan atau tidak. Bila ada perubahan, maka secara otomatis

akan berubah oleh database. Dimana data yang diolah adalah absensi, jadwal

mengajar. Si pembuat data kemudian menyerahkan kepada Bendahara.

2. Bendaharawan

Data yang telah diterima dari pembuat data di minta persetujuan dari

Kepala Sekolah dan jika telah disetujui maka data tersebut diserahkan kepada

pemko. Pemko kemudian akan memeriksa data dan akan mencairkan dana

berdasarkan data yang diterima. Setiap tanggal 1, dana yang sudah dicairkan

tersebut ditransfer ke rekening Bank SUMUT si penerima gaji. Bagian

bendaharawan akan mengambil slip gaji seluruh pegawai maupun tenaga honorer.

Bendahara melakukan pendataan berdasarkan golongan dan telah dilakukan

beberapa potongan, misalnya terdapat pegawai yang mempunyai setoran kepada

koperasi dan semua itu dilakukan oleh bendahara dengan sepengetahuan kepala

sekolah. Setelah pendataan selesai, bendahara memberikan data ke pemko.

Pengambilan gaji tersebut langsung di kirim ke rekening si penerima gaji tersebut.

3. Internal Auditor

Audit Internal adalah merupakan kegiatan pemeriksaan dan pengujian

suatu pernyataan, pelaksanaan dari kegiatan yang dilakukan oleh pihak

independen guna memberikan suatu pendapat. Pihak yang melaksanakan auditing

disebut dengan auditor. Pengertian auditing semakin berkembang sesuai dengan

kebutuhan yang meningkat akan hasil pelaksanaan auditing.

27
Menurut Dan Guy (2002:5) telah mendefinisikan audit merupakan suatu

proses sistematis yang secara obyektif memperoleh dan mengevaluasi bukti yang

terkait dengan pernyataan mengenai tindakan atau kejadian ekonomi untuk

menilai tingkat kesesuaian antara pernyataan tersebut dan kriteria yang telah

ditetapkan serta mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak-pihak yang

berkepentingan. Dilihat dari definisi di atas, unsur penting dalam pelaksanaan

auditing adalah proses perolehan serta pengevaluasian bukti-bukti dan kriteria-

kriteria yang telah ditetapkan. Bukti-bukti yang diperoleh baik dari dalam instansi

maupun dari luar instansi digunakan sebagai bahan evaluasi sehingga hasil audit

lebih objektif. Kriteria-kriteria yang ditetapkan digunakan sebagai tolak ukur

auditor untuk memberikan pendapatnya yang kemudian dituangkan ke dalam

laporan audit. Laporan audit harus dapat memberi informasi kepada para

pengguna akan tingkat kesesuaian dari informasi tersebut dengan kriteria-kriteria

yang ditetapkan.

Jika dilihat dari pihak yang melakukan pemeriksaan, terdapat dua

kelompok auditor yaitu auditor internal dan auditor eksternal. Kedudukan dan

tanggung jawab di antara kedua kelompok auditor tersebut sangat berbeda satu

sama lain. Seorang auditor internal bekerja pada perusahaan, lembaga

pemerintahan, atau perusahaan nirlaba, sedangkan auditor eksternal bekerja pada

suatu Kantor Akuntan Publik (KAP). Meskipun pihak yang melakukan internal

audit merupakan bagian dari instansi yang diaudit itu sendiri, tetapi pelaksanaan

internal audit harus tetap obyektif dan independen dari aktivitas yang diaudit.

Untuk dapat memahami dan lebih memperjelas pengertian internal audit secara

28
baik, berikut ini akan dikutip beberapa definisi internal audit. Ikatan Auditor

Internal (Institute of Internal Auditors – IIA) dikutip oleh Messier (2005:514),

mendefenisikan audit internal adalah aktivitas independen, keyakinan obyektif,

dan konsultasi yang dirancang untuk menambah nilai dan meningkatkan operasi

organisasi. Audit internal ini membantu instansi mencapai tujuannya dengan

melakukan pendekatan sistematis dan disipilin untuk mengevaluasi dan

meningkatkan efektifitas manajemen resiko, pengendalian, dan proses tata kelola.

Definisi ini mengandung pengertian bahwa internal audit merupakan suatu

aktivitas yang dilakukan untuk membantu manajemen dalam penyediaan

informasi, dengan tujuan akhir yaitu menambah nilai instansi. Pelaksanaan

internal audit dilakukan secara independen dan obyektif yang berarti tidak

terpengaruh oleh pihak manapun dan tidak terlibat dalam pelaksanaan kegiatan

yang diaudit. Hasil audit yang diperoleh dari pelaksanaan internal audit secara

independen dan obyektif tersebut akan dapat diandalkan oleh para pengguna

informasi.

Menurut Sawyer (2005:10) mengemukakan definisi audit internal adalah

sebuah penilaian yang sistematis dan objektif yang dilakukan auditor internal

terhadap operasi dan kontrol yang berbeda-beda dalam organisasi untuk

menentukan apakah informasi keuangan dan operasi telah akurat dan dapat

diandalkan, risiko yang dihadapi perusahaan telah diidentifikasi dan

diminimalisasi, peraturan eksternal serta kebijakan dan prosedur internal yang

biasa diterima telah diikuti, kriteria operasi yang memuaskan telah dipenuhi,

sumber daya telah digunakan secara efisien dan ekonomis, dan tujuan organisasi

29
telah dicapai secara efektif, semua dilakukan dengan tujuan untuk

dikonsultasikan dengan manajemen dan membantu anggota organisasi dalam

menjalankan tanggung jawabnya secara efektif. Definisi ini tidak hanya mencakup

peranan dan tujuan auditor internal, tetapi juga mengakomodasikan kesempatan

dan tanggung jawab. Definisi tersebut juga memadukan persyaratan-persyaratan

signifikan yang ada di standar dan menangkap lingkup yang luas dari auditor

internal modern yang lebih menekankan pada penambahan nilai dan semua hal

yang berkaitan dengan risiko, tata kelola, dan kontrol.

Definisi lain menurut Sukrisno (2004:221) internal audit adalah

pemeriksaan yang dilakukan oleh bagian internal audit perusahaan, baik terhadap

laporan keuangan dan catatan akuntansi perusahaan, maupun ketaatan terhadap

kebijakan manajemen puncak yang telah ditentukan dan ketaatan terhadap

peraturan pemerintah dan ketentuan-ketentuan dari ikatan profesi yang berlaku.

Lingkup internal audit tidak lagi hanya terbatas melakukan pemeriksaan di bidang

keuangan saja, tetapi juga melakukan pemeriksaan di bidang lainnya seperti

pengendalian, kepatuhan, operasional dan lain-lain. Bertolak dari definisi-definisi

di atas, dalam perkembangannya konsep internal audit telah mengalami

perubahan. Peranan internal audit sebelumnya hanya sebatas sebagai pengawas di

dalam instansi yang kerjanya hanya mencari kesalahan, sedangkan saat ini internal

audit dapat memberikan saran dan masukan berupa tindakan perbaikan atas sistem

yang telah ada. Oleh karena itu, saat ini internal audit dapat juga dikatakan

sebagai konsultan perusahaan dalam mencapai tujuannya di masa yang akan

datang. Internal auditor harus selalu meningkatkan pengetahuan baik di bidang

30
auditing sendiri agar dapat memberikan saran dan masukan berupa tindakan

perbaikan tersebut.

Fungsi dan Tujuan Internal Audit

Secara umum dapat dikatakan bahwa fungsi internal audit bagi manajemen

adalah untuk menjamin pelaksanaan operasional yang sesuai dengan ketentuan-

ketentuan yang berlaku. Di dalam instansi, internal audit merupakan fungsi staff,

sehingga tidak memiliki wewenang untuk langsung memberi perintah kepada

pegawai, juga tidak dibenarkan untuk melakukan tugas-tugas operasional dalam

instansi yang sifatnya di luar kegiatan pemeriksaan. Audit internal terlibat dalam

memenuhi kebutuhan manajemen, dan staf audit yang paling efektif meletakkan

instansi di atas rencana dan aktivitas mereka, sehingga auditor internal itu sendiri

berada dalam posisi untuk menghasilkan nilai tertinggi pada hal-hal yang

dianggap manajemen paling penting bagi kesuksesan organisasi.

Perumusan fungsi internal audit dalam instansi biasanya menyangkut

sistem pengendalian penggajian, ketaatan, pengungkapan penyimpangan, efisiensi

dan efektivitas, manajemen risiko, dan proses tata kelola (good corporate

governance). Fungsi internal audit menjadi semakin penting sejalan dengan

semakin kompleksnya operasional instansi. Fungsi audit internal yaitu melakukan

evaluasi dan memberikan kontribusi terhadap peningkatan proses pengelolaan

risiko, pengendalian, dan governance, dengan pendekatan yang sistematis, teratur

dan menyeluruh. Audit internal akan seefektif seperti yang diinginkan jika ia

bebas dari aktivitas-aktivitas yang diauditnya. Hal ini hanya akan dapat tercapai

31
bila departemen audit internal mempunyai kedudukan yang memungkinkan

baginya untuk mengembangkan sikap independennya terhadap bagian-bagian lain

yang harus diperiksanya.

Tujuan pemeriksaan yang dilakukan oleh internal auditor adalah untuk

membantu semua pimpinan instansi dalam melaksanakan tanggung jawabnya

dengan memberikan analisa, penilaian, saran dan komentar mengenai kegiatan

yang diperiksanya. Untuk mencapai tujuan tersebut, internal auditor harus

melakukan kegiatan-kegiatan berikut :

1. Menelaah dan menilai kebaikan, memadai tidaknya dan penerapan dari

sistem pengendalian manajemen, pengendalian intern, dan pengendalian

operasional lainnya serta mengembangkan pengendalian yang efektif

dengan biaya yang tidak terlalu mahal.

2. Memastikan ketaatan terhadap kebijakan, rencana dan prosedur-prosedur

yang telah ditetapkan.

3. Memastikan bahwa pengelolaan data yang dikembangkan dalam

organisasi dapat dipercaya.

4. Menilai mutu pekerjaan setiap bagian dalam melaksanakan tugas yang

diberikan.

5. Menyarankan perbaikan-perbaikan operasional dalam rangka

meningkatkan efisiensi dan efektivitas.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan agar internal audit dapat terlaksana

efektif dengan memberikan analisa, penilaian, dan saran mengenai kegiatan yang

diperiksanya adalah :

32
1. Internal audit harus mempunyai kedudukan independen dalam organisasi,

yaitu tidak terlibat dalam kegiatan operasional yang diperiksanya.

2. Internal audit harus mempunyai uraian tugas tertulis yang jelas sehingga

dapat mengetahui tugas, wewenang dan tanggung jawabnya.

3. Internal audit harus pula memiliki internal audit manual yang berguna

untuk :

a. Mencegah terjadi penyimpangan pelaksanaan tugas.

b. Menentukan standar untuk mengukur dan meningkatkan

performance.

c. Memberi keyakinan bahwa hasil akhir internal audit telah sesuai

dengan requirement kepala internal audit.

4. Internal audit harus memiliki sumber daya yang profesional, bisa bersikap

objective dan mempunyai integritas serta loyalitas yang tinggi.

5. Internal audit harus dapat bekerja sama dengan akuntan publik.

Laporan Internal Audit

Hasil akhir dari pelaksanaan audit internal dituangkan dalam suatu bentuk

laporan tertulis melalui proses penyusunan yang baik. Laporan hasil audit internal

merupakan suatu alat penting untuk menyampaikan pertanggungjawaban hasil

kerja kepada kepala sekolah yaitu sebagai media informasi untuk menilai sejauh

mana tugas-tugas yang dibebankan dapat dilaksanakan. Laporan dari bagian audit

internal merupakan suatu alat komunikasi yang di dalamnya terdapat tujuan yang

dimulai dari penugasan, luas pemeriksaan, batasan yang dibuat dan juga saran

33
atau rekomendasi kepada pimpinan instansi. Tujuan dari laporan audit adalah

sebagai berikut:

1. Laporan auditor adalah merupakan kesimpulan dari hasil pemeriksaan.

2. Menyajikan temuan-temuan dari hasil pemeriksaan yang telah dilakukan.

3. Sebagai dasar untuk kemudian diambil tindakan terhadap penyimpangan

yang terjadi.

Untuk mencapai tujuan tersebut maka laporan yang disampaikan haruslah

memiliki unsur-unsur berikut ini:

1. Objektif

Laporan yang disusun harus mengungkapkan fakta dengan teliti

berdasarkan data yang dapat diuji kebenarannya. Menyampaikan dengan

jelas tentang pokok pemeriksaan yang telah dilakukan sehingga dapat

diyakini kebenarannya.

2. Clear (jelas)

Laporan disusun dengan menggunakan bahasa yang jelas, tidak

menimbulkan kesalahpahaman bagi penggunanya. Menerangkan dengan

jelas dan lengkap agar dapat dimengerti oleh pihak-pihak yang

menggunakannya.

3. Ringkas

Struktur laporan yang baik melaporkan dengan ringkas pelaksanaan

operasional, pengendalian, dan hasil kerja. Laporan itu harus terhindar

dari hal-hal yang tidak relevan, tidak material seperti gagasan, temuan,

kalimat dan sebagainya yang tidak menunjang tema pokok laporan, namun

34
tetap menjaga kualitas informasi yang disampaikan melalui laporan

tersebut sehingga dapat memenuhi kebutuhan pemakainya.

4. Membangun (konstruktif)

Laporan yang bersifat membangun adalah laporan yang memaparkan

rekomendasi tindakan perbaikan yang dapat dilakukan untuk

mengupayakan peningkatan operasi.

5. Tepat waktu

Laporan audit hanya dapat bermanfaat dengan maksimal bila laporan

tersebut disajikan pada saat dibutuhkan. Sehingga auditor harus mampu

menyajikan laporan yang tepat waktu.

Sebelum disampaikan pada pengguna laporan, peninjauan kembali atas

laporan (review) adalah tindakan bijak yang dapat dilakukan audit internal. Hal

tersebut bertujuan untuk lebih memastikan kebenaran dan kelengkapannya.

Laporan audit akan efektif bila terdapat pelaksanaan tindak lanjut agar proses

audit yang berjalan benar-benar memberikan manfaat bagi instansi. Untuk itu

audit internal bertugas untuk memantau pelaksanaan tindak lanjut,

menganalisis kecukupan tindak lanjut disertai identifikasi hambatan

pelaksanaanya, dan memberikan laporan atas tindak lanjut tersebut.

Dalam hal gaji, auditor ini akan mengawasi apakah prosedur-prosedur

pencatatan dan pendistribusian gaji telah dijalankan sebagaimana yang telah

ditentukan.

Di SMK Negeri 8 Medan prosedur auditor ini dilakukan oleh Kepala

Sekolah sebagai pengendali internal yang melakukan pengendalian dengan cara

35
memeriksa kembali data-data dan menyesuaikan dengan laporan yang telah dibuat

oleh bendahara, jika data tersebut sudah benar maka ditandatangani oleh Kepala

Sekolah. Selain itu terdapat juga Tim verifikasi data dari Pusat yang dilakukan

ecara insidental.

Prosedur pencatatan gaji yang ada pada SMK Negeri 8 Medan sudah

sesuai dengan prosedur pencatatan gaji yang dijalankan oleh bagian-bagian yang

terpisah sehingga tidak terjadinya penyelewengan.

Berdasarkan penjelasan diatas dapat digambarkan skema prosedur

penyerahan gaji secara sederhana sebagai berikut:

Pembuat Data

Menyerahkan Data
Bendahara

Meminta Persetujuan / ValiditasData

Kepala Sekolah

Menyerahkan data yang telah ditandatangan

Menyerahkan Data Pemko


Bendahara

Menyerahkan Data kembali dan mencairkan Dana ke Bank


Bank Sumut
Mentransfer langsung ke rekening si penerima gaji

Penerima Gaji

Gambar 3.1
Skema Penyerahan Gaji
Sumber : Dokumen SMK Negeri 8 Medan

36
F. Prosedur Penghitungan Gaji dan Upah

Besar kecilnya gaji guru pada SMK Negeri 8 Medan dibayar setiap awal

bulan serta tunjangan lainnya.Gaji guru dibayar dalam jumlah yang tetap sesuai

dengan ketentuan yang ditetapkan oleh instansi.Gaji pokok yang diterima guru

berbeda jumlahnya, karena dipengaruhi oleh tingkat jabatan dan kedudukan dalam

instansi.Gaji pokok guru juga menerima tunjangan lainnya.

Rumus secara sistematis pada SMK Negeri 8 Medan :

Pendapatan bersih = gaji pokok + tunjangan – potongan

Ketetapan jam kerja yang berlaku pada SMK Negeri 8 Medan antara lain

sebagai berikut.

1. Hari kerja

SMK Negeri 8 Medan memberikan 6 ( enam ) hari jam kerja bagi pegawai

dalam 1 minggu yang dimulai pada hari senin sampai sabtu.

Tabel 3.2
Daftar Kegiatan Kerja

No Hari Pukul Kegiatan Keterangan

07.30 - 08.00 Upacara Bendera Bersama seluruh siswa,

guru dan pegawai

08.00 – 10.10 Belajar Mengajar Belajar di dalam kelas

1. Senin 10.10 – 10.30 Istirahat Siswa, guru dan seluruh

pegawai

10.30 – 13.30 Belajar Mengajar Belajar di dalam kelas

13.30 - … Pulang

37
07.30 - 10.10 Belajar Mengajar Belajar di dalam kelas

10.10 – 10.30 Istirahat Siswa, guru dan seluruh

pegawai

2. Selasa 10.30 – 13.30 Belajar Mengajar Belajar di dalam kelas

13.30 - … Pulang

07.30 – 10.10 Belajar Mengajar Belajar di dalam kelas

10.10 – 10.30 Istirahat Siswa, guru dan seluruh

pegawai

3. Rabu 10.30 – 13.30 Belajar Mengajar Belajar di dalam kelas

13.30 -… Pulang

07.30 – 10.10 Belajar Mengajar Belajar di dalam kelas

10.10 – 10.30 Istirahat Siswa, guru dan seluruh

pegawai

4. Kamis 10.30 – 13.30 Belajar Mengajar Belajar di dalam kelas

13.30 -… Pulang

07.30 – 10.10 Belajar Mengajar Belajar di dalam kelas

10.10 – 10.30 Istirahat Siswa, guru dan seluruh

pegawai

5. Jumat 10.30 – 11.50 Belajar Mengajar Belajar di dalam kelas

11.50 -… Pulang

07.30 – 10.10 Belajar Mengajar Belajar di dalam kelas

6. Sabtu 10.10 – 10.30 Istirahat Siswa, guru dan seluruh

pegawai

38
10.30 – 13.30 Belajar Mengajar Belajar di dalam kelas

13.30 -… Pulang

Sumber :Dokumen SMK Negeri 8 Medan

2. Hari istirahat

Pada hari istirahat setiap pegawai dibebaskan dari pekerjaan dalam batas

tertentu. Istirahat mingguan jatuh pada hari Minggu dan untuk hari libur nasional,

semua guru termasuk pegawai berhak untuk libur dengan pembayaran gaji penuh.

3. Cuti

Cuti yang diberikan kepada guru dan pegawai pada SMK Negeri 8 Medan

adalah sebagai berikut :

1). Cuti tahunan, diberikan pada pegawai yang telah bekerja minimal satu

tahun. Masa cuti yang diberikan sekolah yaitu 12 hari dalam satu tahun.

Cuti tersebut tidak dapat diambil sekaligus, dalam 1 bulan hanya

diperbolehkan mengambil cuti sebanyak empat hari. Selama cuti

pembayaran gaji karyawan tetap berlangsung tanpa ada pemotongan gaji.

2). Cuti khusus, dalam instansi ini cuti khusus yang diberikan ada 2 yaitu:

a). Cuti pada saat pernikahan

Pada saat pernikahan, cuti yang diberikan instansi kepada guru

maupun pegawai selama satu minggu, sedangkan di luar kota diberikan

cuti selama dua minggu.

39
b). Cuti pada saat melahirkan

Pada saat melahirkan, SMK Negeri 8 Medan memberikan cuti kepada

karyawan selama tiga bulan. Pada cuti khusus ini pambayaran gaji

pada karyawan tetap berlangsung dan tidak ada pemotongan gaji.

Menurut Hasibuan (2005: 124) sistem perhitungan gaji dan upah dapat

digolongkan ke dalam tiga golongan yaitu:

1. Sistem menurut upah waktu


Dibedakan atas upah pekerjaan, upah perminggu, dan upah perbulan.

2. Sistem upah menurut kesatuan hasil


Jumlah hasil produksi akan diperhitungkan sebagai jumlah upah yang akan
diterima karyawan dan biasanya diterapkan dalam perusahaan yang
memproduksi barang – barang yang sama dan hasil pekerjaan yang dapat
diukur, dan upah yang diterimanya tergantung dari kegiatan kerja.

3. Sistem borongan
Sistem borongan adalah suatu cara pengupahan yang penetapan besarnya
jasa didasarkan atas volume pekerjaan dan lama mengerjakannya.

Adapun perhitungan gaji yang terdapat pada SMK Negeri 8 Medan antara

lain:

a. Gaji pokok besarnya sesuai dengan pangkat, golongan serta ruang gaji

menurut ketentuan yang berlaku,

b. Tunjangan istri/suami sebesar 10% dari gaji pokok,

c. Tunjangan anak sebesar 2,5% dari gaji pokok dalam hal kedua-duanya

suami/istri, pegawai negeri tunjangan keluarga (istri/suami/anak)

dibayarkan kepada pegawai negeri yang gaji pokoknya lebih tinggi,

d. Tunjangan jabatan diberikan menurut ketentuan yang berlaku,

40
e. Tunjangan pengabdian wilayah terpencil besarnya sesuai dengan ketentuan

yang berlaku,

f. Tunjangan beras besarnya ditentukan sesuai dengan keputusan menteri

keuangan.

G. Sistem Pengendalian Internal Gaji dan Upah

Pengendalian intern merupakan pengendalian yang sangat membantu

pemimpin dalam suatu organisasi melaksanakan tugasnya, sehingga mempunyai

peranan penting bagi pemerintah, yang secara keseluruhan bertujuan untuk

mencegah dan menghindari terjadinya kesilapan, kecurangan, penyelewengan dan

manipulasi lainnya. Pada SMK Negeri 8 Medan dilakukan perbulan sehingga

dalam hal ini pengendalian intern telah dijalankan, dimana setiap pemberian gaji

tiap bulan dilaporkan. Hasil pemberian gaji menjadi tanggung jawab bagian

keuangan.

Pengertian pengendalian intern dapat ditinjau dalam arti luas dan dalam

arti sempit menurut Comitte on Auditing Procedure AICPA. Pengendalian intern

meliputi rencana organisasi serta semua cara ketentuan-ketentuan yang

dikoordinasikan, yang digunakan di dalam perusahaan untuk melindungi

kepentingan harta milik perusahaan, memeriksa ketelitian dan kebenaran data

akuntansi, meningkatkan efisiensi dalam operasi dan mendorong dipatuhinya

kebijaksanaan perusahaan yang telah di tetapkan. Pengendalian intern dalam arti

sempit diartikan sama dengan ”internalcheck” yaitu suatu sistem dan prosedur

yang secara otomatis dapat saling memeriksa, dalam arti bahwa data akuntansi

41
yang dihasilkan oleh suatu bagian atau fungsi secara otomatis dapat diperiksa oleh

bagian atau fungsi lain dalam suatu instansi pendidikan.

Istilah Internal Control diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia sebagai

pengendalian intern bertujuan untuk meminimumkan kesalahan-kesalahan yang

terjadi dalam perusahaan. Sebelum membahas lebih lanjut penulis memberikan

beberapa pengertian dari pengendalian intern.

Menurut Holmes dan Burns (2005 : 1112) bahwa: “Pengendalian intern

merupakan rencana organisasi yang semua metode serta peraturan yang sederajat

yang digunkan dalam perusahaan menjaga kekayaannya, memeriksa kecermatan

dan keandalannya, meningkatkan efisiensi operasionalnya dan mendorong

dipatuhinya kebijakan-kebijakan yang sudah digariskan manajemen”.

Dari defenisi diatas, pengendalian internal atas gaji dan upah adalah suatu

keadaan dimana prosedur kerja yang diikuti dapat menghindari penyelewengan,

penggelapan, kecurangan, dan pencurian yang setidak-tidaknya dapat mengurangi

terjadinya bentuk-bentuk perbuatan tersebut.

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia dalam buku Standar Akuntansi

Keuangan (2002 : 319) terdapat lima komponen pengendalian internal, antara lain:

1. Lingkungan pengendalian menetapkan corak suatu organisasi


mempengaruhi kesadaran pengendalian orang-orangnya. Lingkungan
pengendalian merupakan dasar untuk semua komponen pengendalian
intern, menyediakan disiplin dan struktur.

2. Penaksiran risiko merupakan identifikasi dan entitas terhadap risiko yang


relevan untuk mencapai tujuannya, membentuk suatu dasar untuk
menentukan bagaimana risiko harus dikelola.

3. Aktivitas pengendalian merupakan kebijakan dan prosedur yang


membantu menjamin bahwa arahan manajemen dilaksanakan.

42
4. Informasi dan komunikasi adalah pengidentifikasian, penangkapan dan
pertukaran informasi dalam suatu bentuk dan waktu yang memungkinkan
orang melaksanakan tanggung jawab mereka.

5. Pemantauan adalah proses yang menentukan kualitas kinerja pengendalian


sepanjang waktu.

Dengan adanya pengendalian internal atas gaji dan upah maka tingkat

penyelewengan oleh pihak tertentu dapat diminimalisir sehingga kondisi

keuangan instansi dapat lebih terawasi. Dana-dana yang keluar dan dana-dana

yang masuk akan lebih mudah diawasi apabila dilakukan pengecekan.

Pada SMK Negeri 8 Medan ini kegiatan operasional yang dilakukan

pegawai-pegawainya harus tetap diawasi karena tidak menutup kemungkinan

apabila sekolah kurang tegas maka pegawai akan melakukan penyelewengan

terhadap dana kas masuk dan dana kas keluar.

Demi terciptanya sistem informasi atas gaji dan upah serta pengendalian

internal gaji yang baik, pada SMK Negeri 8 Medan dilakukan pembayaran gaji

dan upah, dan pelaksanaannya melibatkan beberapa bagian keuangan, bagian

akuntansi, dan bagian internal auditor.

43
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, maka pada bab penutup ini penulis akan

menarik kesimpulan yang didasarkan pada uraian-uraian tentang internal kontrol

gaji guru pada SMK Negeri 8 Medan pada bab-bab terdahulu yaitu: Sistem

pengendalian internal gaji pada SMK Negeri 8 Medan telah efektif dan setiap

pembayaran didasarkan pada bukti pembayaran gaji dilakukan secara transfer ke

rekening Bank SUMUT si penerima gaji dan slip pembayaran gaji harus ditanda

tangani oleh pegawai yang bersangkutan dan kemudian akan ditanda tangani oleh

Kepala Sekolah. Prosedur pencatatan gaji telah dilakukan dengan baik karena

yang melakukan pendataan adalah sekolah sendiri yang kemudian diserahkan

kepada pemko Medan, lalu bendahara melakukan pendataan kembali sesuai

dengan golongan tenaga guru dan honorer, setelah pendataan selesai bendahara

mengirim data ke pemko dan pemko mencairkan dana ke rekening Bank SUMUT

si penerima gaji, selain itu dapat dilihat dengan tidak adanya penyelewengan dan

kecurangan terhadap gaji guru.

Sistem pengendalian internal gaji guru telah dilaksanakan dengan baik

sesuai dengan Gambar 3.1 skema penyerahan gaji pada halaman 29 dan ditandai

dengan adanya pengendalian yang cermat atas gaji guru mulai dari perhitungan

sampai pembayaran kepada masing-masing guru.

44
B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka penulis mengemukakan beberapa

saran yakni pengendalian internal gaji guru di SMK Negeri 8 Medan perlu

ditingkatkan pengendalian dengan melakukan audit setiap akhir bulan dan di

evaluasi. Sistem pelaksanaan pengendalian internal gaji guru mengenai

pembayaran, walaupun dalam perubahan pangkat dan tarif pada SMK Negeri 8

Medan belum sepenuhnya efektif mengingat ada beberapa tunjangan guru seperti

sertifikasi dan tunjangan bagi honor yang masih sering mengalami keterlambatan

dalam pelaksanaan pembayarannya. Sebaiknya internal auditor lebih tanggap

dimana dan kenapa dana tersebut mengalami keterlambatan pembayaran, supaya

menghindari tindakan penyelewengan dan kecurangan yang dapat merugikan

instansi dan tenaga pendidik.Sistem pengendalian internal terhadap gaji yang

dilaksanakan SMK Negeri 8 Medan lebih ditingkatkan antara fungsi bendahara

dan pengawas, agar dapat meningkatkan produktivitas instansi, karena segala

bentuk tindakan penyelewengan dan kecurangan yang dapat merugikan instansi

dapat diminimalkan,

Sistem perhitungan pajak penghasilan gaji pegawai beserta tunjangan yang

diberikan pihak instansi terhadap pegawai harus lebih efektif agar terhindar

penyelewengan dari para pegawai.

45
DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Sukrisno, 2004, Auditing (Pemeriksaan Akuntan) oleh Kantor


Akuntan Publik, Jilid Dua, Edisi Ketiga, FEUI: Jakarta

Ahmad S, Ruky, 2001, Manajemen Penggajian dan Pengupahan Untuk


Karyawan Perusahaan, PT. Gramedia Pustaka Umum: Jakarta

Guy, Dan. M., Wayne Alderman, dan Alan J. Winters, 2002, Auditing, Jilid
Dua, Edisi Kelima, Terjemahan Sugiyarto, Erlangga: Jakarta

Hasibuan, Malayu S.P, 2005, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi


Revisi, Bumi Aksara: Jakarta

Harahap, Sofyan Syafri, 2009, Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan, Raja
Grafindo Persada: Jakarta

Holmes Arthur W, David C Burns, 2005, Auditing Norma dan Prosedur, Alih
Bahasa Moh. Badjuri, Erlangga: Jakarta

Ikatan Akuntan Indonesia, 2002, Standar Akuntansi Keuangan, Salemba


Empat: Jakarta

Mathis Robert L, John H. Jackson, 2002, Manajemen Sumber Daya Manusia,


Edisi Pertama, Terjemahan Jimmy Sadeli dan Bayu Prawira Hie,
Buku Dua, Salemba Empat: Jakarta

Messier, William F, Jr. Steven M. Glover, dan Douglas F. Prawit, 2005,


Auditing and Assurance Service A Systematic Approach, Buku
Dua, Salemba Empat: Jakarta

Mulyadi, 2001, Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga, Cetakan Ketiga, Salemba


Empat: Jakarta

Sawyer, Lawrence B, Mortimer, A. Dittenhofes, dan James H. Scheiner,


2005, Audit Internal Sawyer, Edisi Kelima, Terjemahan Desi
Adhariani, Salemba Empat: Jakarta

46
Sedarmayanti, 2001.Dasar-dasar Pengetahuan Tentang
Manajemen Perkantoran.Mandar Maju: Bandung

Sugiyarso, Winarni, 2005, Dasar-dasar Akuntansi Perkantoran, Media


PressIndo: Yogyakarta

Sunarto , 2004. Anggaran Perusahaan. AMUS: Yogyakarta

47

Anda mungkin juga menyukai