Anda di halaman 1dari 31

BEST PRACTICE

PENYUSUNAN SOAL BERBASIS GOOGLE FORM UNTUK


MEMUDAHKAN PENILAIAN PADA MASA PANDEMI
DI SDN 2 KETANON

Oleh:

RETA YUDI SETIAWAN, S.Pd


NIP. 19880319 201101 1010

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG


DINAS PENDIDIKAN
SD NEGERI 2 KETANON
Jl. Sultan Agung No. 07 Ketanon Kec.Kedungwaru
KAB. TULUNGAGUNG – JAWA TIMUR
TAHUN 2023
HALAMAN PENGESAHAN

Best Practice ini dengan judul: Penyusunan Soal Berbasis Google Form
dan untuk Memudahkan Penilaian Pada Masa Pandemi Di SDN 2
Ketanon.

ditulis oleh :

Nama : Reta Yudi Setiawan, S.Pd


Guru Kelas : VI (Enam)
Instansi : SDN 2 Ketanon Kec. Kedungwaru Kab. Tulungagung

Tulungagung, 3 April 2023

Mengetahui Kepala SDN 2 Ketanon


Kepala UPASP
Kecamatan Kedungwaru,

HARIYANTO, S.Pd, M.Pd ISMIYATUN, S.Ag


NIP. 19641206 198606 1 002 NIP. 19640711 198504 2 002

ii
PERNYATAAN KEASLIAN NASKAH

Dengan ini saya menyatakan bahwa:


1. Best Practice yang saya tulis ini adalah asli, bukan jiplakan dan belum pernah
diikutkan atau dipublikasikan dalam forum kegiatan apapun.
2. Best Practice ini adalah murni hasil pengalaman saya sendiri sebagai Guru Kelas VI
di SDN 2 Ketanon.
3. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudian hari terdapat
penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya bersedia
menerima sanksi apapun dari tim penilai Dinas Pendidikan Kab Tulungagung tahun
2023.

Tulungagung, 3 April 2023


Yang membuat pernyataan

RETA YUDI SETIAWAN, S.Pd


NIP. 19880319 201101 1 010

iii
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah atas ijin Allah masih diberikan nikmat sehat, nikmat
iman dan nikmat sempat sehingga penulisan best practice ini dapat terselesaikan
dengan baik. Best Practice ini dilakukan untuk memperbaiki kualitas
pembelajaran pada masa pandemi melalui google form untuk penyusunan soal
evaluasi pada masa pandemi. Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan best
practice ini adalah guru mengenal sistem evaluasi berbasis daring melalui google
form, dan guru mampu menyusun soal evaluasi berbasis daring dengan model
penilaian dalam genggaman secara mandiri.
Selesainya best practice ini tidak terlepas dari bantuan, dorongan, serta
bimbingan yang bermanfaat bagi penulis, untuk itu penulis menyampaikan terima
kasih kepada:
1. Ibu Ismiyatun, S.Ag, yang telah memberi izin dan memberikan dukungan
kepada penulis untuk melakukan pembelajaran jarak jauh melalui google form.
2. Teman sejawat di SDN 2 Ketanon. yang memberi dukungan dan motivasi
dalam penulisan best practice ini sampai selesai.
3. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
menyumbangkan saran, pemikiran dan kritik sehingga best practice ini bisa
terwujud.
Penulis menyadari bahwa best practice ini masih banyak kekurangan dan
kelemahan, oleh sebab itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis
harapkan demi kesempurnaannya. Mudah-mudahan best practice ini bermanfaat
bagi semua pihak utamanya bagi lembaga pendidikan, Amin.

Tulungagung, 3 April 2023

iv
Penulis

ABSTRAK

Reta Yudi Setiawan. 2023. Penyusunan Soal Berbasis Google Form untuk
Memudahkan Penilaian Pada Masa Pandemi Di SDN 2 Ketanon.

Kata Kunci: Penyusunan Soal, google form

Best Practice ini bertujuan untuk mendiskripsikan prosedur penyusunan


soal online menggunakan google form untuk memudahkan penilaian siswa kelas
V di SDN 2 Ketanon. Namun dalam hal penyusunan soal masih sering menjadi
bagian dalam kegiatan pembelajaran yang melelahkan mulai dari pembuatan
sampai pengoreksian.

Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan best practice ini: 1) guru
mengenal sistem penyusunan soal berbasis daring melalui google form 2) guru
mampu menyusun soal evaluasi berbasis daring dengan model penilaian dalam
genggaman secara mandiri.

Berdasarkan best practice tersebut dapat disimpulkan bahwa metode


penelitian ini dibagi menjadi empat tahap yaitu merencanakan, membuat,
mempublikasikan dan memberikan petunjuk penggunaan. Hasil yang diperoleh
adalah google form dinilai guru mampu dijadikan sebagai alternatif penyusunan
soal. Hal ini dibuktikan dengan hasil bahwa 100% sebagian besar guru memiliki
ketertarikan untuk penyusunan soal melalui google form. Alasan ketertarikan
tersebut memiliki 4 acuan yaitu: kemudahan sebesar, kecepatan, kepraktisan dan
keefisienan .

v
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN…………………....................................... ii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN NASKAH............................... iii
KATA PENGANTAR ..…………………... iv
………….............................. v
ABSTRAK .....………….……...……….................................................. vi
DAFTAR ISI ……………….………………………................................ vii
DAFTAR TABEL ..................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................ ix
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................
1
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang Masalah ..…………………….................. 3
B. Rumusan Masalah .…………………………...................... 3
C. Tujuan .................................................................................. 4
D. Manfaat ………….………...……………………………....
5
BAB II LANDASAN TEORI 5
A. Pengertian Google Form………......................................... 5
B. Konsep Strategi Penyusunan Soal…………………...........
7
BAB III KARYA INOVASI PEMBELAJARAN 7
A. Ide dasar ............................................................................. 8
B. Rencana Karya Inovasi Pembelajaran ................................ 12
C. Aplikasi praktis pembelajaran .............................................
14
BAB IV PENUTUP 14
A. Simpulan……………………………………………......…. 15
B. Saran/Rekomendasi....………...................………......….....
16
DAFTAR PUSTAKA…...............................………………………….... 17
Lampiran ...................................................................................................

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Hasil capaian strategi penyusunan soal google form 7

vii
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Konsep prosedur strategi penyusunan soal google form 6
Gambar 3.1 Tampilan google form
10
Gambar 3.2 pengaturan Limit google form respon 11
Gambar 3.3 Tampilan google form pembuatan link 12
Gambar 3.4 Contoh tampilan soal 13
Gambar 3.5 cara mendownload tanggapan siswa 14

ix
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.1 Dokumen yang relevan 17

Lampiran 1.2 Testimoni 18

xi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Di masa pandemi COVID-19 seperti saat ini, pemerintah mengeluarkan
berbagai kebijakan seperti social distancing, physical distancing, hingga
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk mengurangi penyebaran
virus corona. Kebijakan tersebut mengharuskan masyarakat untuk membatasi
aktivitas di luar rumah, baik untuk beribadah, berbelanja, hingga bersekolah.
Oleh karena itu, kebijakan tersebut memberikan tantangan tersendiri bagi
segala sektor, tidak terkecuali sektor pendidikan.
Guru yang bergerak di sektor pendidikan harus dapat mengembangkan
strategi pembelajaran yang adaptif dan inovatif agar tetap dapat
melaksanakan pembelajaran dengan baik. Banyak inovasi pembelajaran
adaptif yang dapat diterapkan selama pembelajaran di masa pandemi, seperti
pembelajaran daring (dalam jaringan) maupun hybrid learning (kombinasi
antara pembelajaran daring dan tatap muka).
Pada pembelajaran daring, siswa dituntut untuk memiliki perangkat
elektronik seperti komputer atau telepon genggam yang terhubung dengan
internet agar dapat mengikuti pembelajaran. Pembelajaran daring memiliki
kelebihan yaitu siswa tidak perlu berkerumun untuk belajar di sekolah.
Namun, pembelajaran ini juga memiliki kekurangan yaitu kurang
mendalamnya pemahaman siswa karena kendala jaringan maupun karena
kurangnya interaksi secara langsung dengan guru. Maka dari itu, beberapa
lembaga pendidikan memilih menggunakan hybrid learning untuk mengatasi
permasalahan pada pembelajaran daring.
Strategi hybrid learning pada kegiatan pembelajaran seringkali ditemui
beberapa permasalahan, diantaranya sarana pembelajaran yang kurang,
kualitas dan kuantitas tenaga pengajar yang belum maksimal, serta sistem
yang masih konvensional. Guru sebagai kunci dalam pembelajaran, harus
senantiasa mengupayakan inovasi dan meningkatan kualitas diri untuk
mencapai kemajuan. Salah satu inovasi yang sering dilakukan adalah melalui

1
teknologi, khususnya teknologi pembelajaran. Teknologi pembelajaran adalah
teori dan praktik dalam desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan,
serta evaluasi tentang proses dan sumber untuk belajar. Teknologi
pembelajaran diawali dari awal kegiatan pembelajaran.
Di SDN 2 Ketanon Kec. Kedungwaru masih ditemui kegiatan
pembelajaran yang belum memanfaatkan teknologi secara maksimal. Salah
satu contohnya adalah dalam kegiatan penyusunan soal evaluasi. Kebanyakan
guru masih menggunakan cara lama, yaitu menggunakan sistem evaluasi
berbasis kertas (paper based). Padahal, teknologi pembelajaran baik sebagai
disiplin ilmu, program studi, maupun profesi terus mengalami perkembangan
yang pesat. Guru-guru di SDN 2 Ketanon Kec. Kedungwaru sudah
mengandalkan teknologi dalam kehidupan sehari-hari, namun mereka belum
mampu mengintegrasikan teknologi tersebut dengan pembelajaran. Beberapa
teknologi yang ada disana dan dapat dimanfaatkan untuk teknologi
pembelajaran antara lain smartphone dan komputer/laptop daring. Rendahnya
kemauan guru dan minimnya informasi menjadi alasan kurangnya
pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran.
Berdasarkan kondisi nyata pada masa pandemi akibat wabah covid-19
menimbulkan dampak bagi pendidikan, salah satu dampaknya dalah
pelarangan pembelajaran tatap muka. Hal ini sesuai Surat Edaran dari
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 4 Tahun 2020 tentang
“Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Corona
Virus Disease (Covid-19)”. Kebijakan yang diambil oleh Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan dalam surat edaran tersebut diantaranya adalah penghapusan
Ujian Nasional (UN), perubahan sistem Ujian Sekolah (US), perubahan
regulasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), dan penetapan belajar dari
rumah (pembelajaran daring). Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan juga
mengeluarkan Surat Edaran Nomor 15 Tahun 2020 tentang “Pedoman
Penyelenggaraan Belajar dari Rumah dalam Masa Darurat Penyebaran
Corona Virus Disease (Covid-19)” yang memperkuat pembelajaran daring.

2
Dengan dilarangnya pembelajaran tatap muka maka para pakar
pendidikan memberikan solusi dengan memanfaatkan media pembelajaran
online agar tidak terjadi adanya lost learning Salah satu media pembelajaran
online yang digunakan tanpa berbayar adalah google form. Google form
dimanfaatkan sebagai alat evaluasi pembelajaran jarak jauh. Media ini
bertujuan untuk membantu guru dalam melakukan proses pembelajaran jarak
jauh agar proses belajar mengajar berjalan seperti biasanya dan proses
evaluasi pembelajaran bisa dilaksanakan walau tanpa tatap muka.
Tujuan jangka panjang dari pengabdian ini yaitu memberikan arahan dan
pemahaman kepada guru sekolah dasar guna meningkatkan kualitas evaluasi
yang efektif dan efisien, terwujud dan terselenggaranya sistem evaluasi
berbasis daring dengan model assesment dalam genggaman, transformasi dari
sistem sistem evaluasi paperbased ke evaluasi paperless (daring). Adapun
target khusus yang ingin dicapai dalam praktek terbaik adalah sebagai berikut
guru mampu mengaplikasikan google form sebagai media penyusunan soal.
Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis mengambil judul penyusunan
soal berbasis google form merupakan alternatif utama sebagai penyusunan
soal di masa pandemi untuk memudahkan penilaian siswa kelas V di SDN 2
Ketanon Kec. Kedungwaru.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari best practice ini sebagai berikut:
1. Bagaimanakah penerapan google form untuk penyusunan soal di masa
pandemi siswa kelas V SDN 2 Ketanon Kec. Kedungwaru?
2. Apa faktor pendukung dan penghambat dalam penerapan google form
untuk penyusunan soal di masa pandemi siswa kelas V SDN 2 Ketanon
Kec. Kedungwaru?
C. Tujuan
Tujuan penulisan best practice ini adalah:
1. Untuk mengetahui penerapan google form duntuk penyusunan soal
evaluasi di masa pandemi siswa kelas V SDN 2 Ketanon Kec.
Kedungwaru

3
2. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam penerapan
google form dalam penyusunan soal untuk mendapatkan hasil penilaian
siswa kelas V SDN 2 Ketanon Kec. Kedungwaru di masa pandemi.
D. Manfaat
Manfaat best practice ini adalah sebagai berikut:
1. Sebagai pengembangan strategi pembelajaran berbasis masalah yang
menarik sesuai dengan keadaan dan kondisi lingkungan siswa.
2. Bagi siswa, untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar pada masa
pandemi covid-19.
3. Bagi Guru, google form sebagai alternatif penyusunan soal evaluasi masa
pandemi untuk memudahkan penilaian secara mandiri.
4. Bagi lembaga untuk menumbuhkan suasana belajar yang menyenangkan,
sebagai upaya meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah.

4
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Pengertian Google Form


Google Form adalah salah satu aplikasi berupa template formulir atau
lembar kerja yang dapat dimanfaatkan secara mandiri ataupun bersama-sama
untuk tujuan mendapatkan informasi pengguna. Aplikasi ini bekerja di dalam
penyimpanan awan google drive bersama aplikasi lainnya seperti google sheet,
google docs, dan pengayaan lainnya.
Template google form sangat mudah dipahami dan digunakan, serta
tersedia dalam banyak pilihan bahasa. Syarat untuk menggunakannya hanya
memiliki akun google saja bagi pegolah atau pembuat form. Penggunaan
google form sebagai alat penilaian proses pembelajaran juga mendukung
program penghematan kertas sebagai wujud peduli lingkungan. Selain itu
tenaga dan waktu yang diperlukan guru untuk menyebarkan angket dan
mengolah datanya lebih hemat dan mudah.
Adapun beberapa fungsi google form untuk dunia pendidikan adalah
sebagai berikut: 1) memberikan tugas ulangan online melalui website, 2)
mengumpulkan pendapat orang lain melalui laman website, 3) mengumpulkan
berbagai data siswa/guru melalui laman website, 4) membuat absensi siswa
secara online.
B. Konsep Strategi Penyusunan Soal
Menurut Etin Solihatin (2013), strategi merupakan sesuatu yang
direncanakan untuk dilakukan dengan harapan memperoleh tujuan yang jelas.
Dalam setiap pembelajaran dibutuhkan sebuah strategi. Strategi pada dasarnya
merupakan rumusan petunjuk kemana dan bagaimana upaya dan perbuatan
harus diarahkan agar tujuan tertentu dapat terwujud. Maksud utama strategi
pembelajaran terletak pada pemilihan cara-cara pembelajaran yang paling
efektif dan efisien dalam memberikan pengalaman belajar yang diperlukan
siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Dengan
demikian secara umum pemilihan strategi penyusunan soal menduduki posisi

5
yang strategi dalam kegiatan proses pembelajaran. Penerapan strategi
penyusunan soal dikemas dalam pembelajaran yang lebih mengutamakan
pendekatan strategi dengan berbasis google form berbantuan aplikasi lightshot
untuk memudahkan penilaian siswa kelas V di SDN 2 Ketanon Kec.
Kedungwaru.

Pemacahan Masalah Perencanaan


Permasalahan
(Tindakan)
Tindakan 1

Pelaksanaan Pelatihan google form Menyiapkan file soal

Download aplikasi Menyiapkan google form Upload soal dalam


bentuk gambar

Pengumuman ujian Pembuatan link Mengatur google form

Mengerjakan soal ujian Guru mendapatkan hasil belajar (nilai ujian)

Gambar 2.1. Konsep prosedur strategi penyusunan soal berbasis google form

6
BAB III
KARYA INOVASI PEMBELAJARAN

A. Ide Dasar
Ide dasar dari pembuatan karya inovasi google form adalah :
1. Adanya ajuran untuk pembelajaran secara daring
2. Adanya kesulitan guru untuk memberikan soal kepada siswa karena
adanya pembatasan sosial
3. Pengumpulan tugas siswa yang tidak tepat waktu
4. Pengoreksian yang memerlukan waktu lama
5. Analisis nilai yang sering terhambat karena pengumpulan tugas yang tidak
bersamaan.
Dari hal tersebut maka penulis ingin memanfaatkan salah satu paltform
teknologi yaitu google form sebagai sarana pemberian soal dan materi kepada
siswa.
Strategi yang direncanakan dan diimplementasikan memberi hasil yang
signifikan terhadap kemampuan guru khususnya di bidang teknologi dan
partisipasi siswa dalam pembelejaran online. Hal ini terekam dalam evaluasi
dan pengamatan yang telah dilakukan guru sebelum dan sesudah.
pengimplementasian penyusunan soal berbasis google form sebelum masa
pandemi dan ketika masa pandemi terlihat dalam Tabel 3.1 di bawah ini:
Aspek Sebelum Penerapan Setelah Penerapan
Kehadiran Kehadiran siswa dalam Kehadiran siswa dalam
pelaksanaan penilaian tidak pelaksanaan penilaian lebih
seluruhnya datang karena memang banyak yang hadir, karena
terbentur oleh si pengantar ke untuk akses penilaian bisa
sekolah. Sehingga kita harus dimanapun. Presentase
mengagendakan penilaian susulan. kehadiran siswa dalam
Presentase kehadiran siswa dalam penilaian adalah 100%.
penilaian ini adalah 60%.

Hasil belajar Nilai hasil belajar lebih lama, Nilai hasil belajar keluar
siswa karena pengoreksian dilakukan dengan cepat, sehingga bisa
secara manual. Proses ini bisa menindaklanjuti secara cepat,
memerlukan waktu 5 hari. bisa berupa remidial dan

7
pengayaan. Proses munculnya
nilai dapat langsung dilihat
setelah siswa menyelesaikan
penilaian, namun untuk
mengoreksi uraian memerlukan
waktu 1 hari.

Kemampua Guru hanya menggunakan Guru mampu memanfaatkan


n Guru teknologi sebagai sarana teknologi sehari-hari kedalam
komunikasi saja, sehingga kurang proses belajar mengajar, dan
dimanfaatkan dalam bidang semakin termotivasi untuk
pendidikan. belajar lebih di bidang
teknologi.

Waktu Waktu pendistribusian soal Waktu pendistribusian soal


terbilang rumit karena harus cepat, dengan hanya
menyiapkan print out penilaian. memberikan informasi berupa
link di grup whatsapp

Dampak Print out soal sangat Soal tidak perlu dicetak,


Lingkungan membutuhkan jumlah kertas yang sehingga menghemat kertas
banyak. yang memberikan dampak baik
terhadap lingkungan.

Konsep Pengerjaan soal evaluasi tidak Pengerjaan soal evaluasi sangat


Strategi menarik karena masih menarik, karena hanya dengan
konvensional. genggaman, siswa bisa
mengerjakan penilaian secara
mandiri.

Tabel 3.1 Hasil capaian strategi penyusunan soal google form

Salah satu hasil capaian dari penerapan strategi penyusunan soal berbasis
google form di SDN 2 Ketanon adalah kemampuan guru, yakni guru lebih
melek teknologi. Hal ini dibuktikan dengan bertambahnya guru yang dapat
mengimplementasikan penyusunan soal berbasis google form pada mata
pelajaran yang mereka ampuh.

B. Rancangan Karya Inovasi Pembelajaran


Permasalahan di masa pandemi yang dialami berbagai bidang, termasuk
bidang pendidikan, membuat semua stakeholder di bidang pendidikan

8
melakukan terobosan baru untuk membuat proses belajar mengajar dapat
berjalan dengan baik. Terobosan yang dilakukan menuntut para pendidik,
khususnya guru kelas V untuk paham teknologi demi kelancaran proses
pembelajaran jarak jauh/daring.
1. Perencanaan
Sebelum melakukan dan menerapkan strategi penyusunan soal berbasis
google form, tutor sebagai fasilitator merencanakan soal yang akan
diberikan kepada siswa disertai kunci jawaban. Pelatihan teknologi juga
diikuti oleh guru untuk mengetahui alur pelaksanaan strategi penyusunan
soal yang akan dilakukan guna mempermudah pendistribusian penilaian
kepada siswa kelas V.
2. Pelaksanaan
Guru sebagai fasilitator harus mengetahui teknis google form, dimana untuk
masuk/login google form diperlukan akun google terlebih dahulu. Pada saat
pemberian pelatihan kepada tutor semua dijelaskan dan diberikan video
tutorial untuk dapat mengimplementasikan dengan baik.

3. Implementasi Strategi Penyusunan Soal


Langkah-langkah strategi penyusunan soal berbasis google form adalah
sebagai berikut:
1. Menyiapkan file soal
Guru menyiapkan soal evaluasi dan kunci jawaban dalam bentuk file
word atau pdf dan diimplementasikan dalam pelatihan serta penyusunan
soal evaluasi berbasis google form. Dalam penyusunan soal yang
digunakan adalah file word
2. Pelatihan google form
Dalam proses pelatihan membuka akun goole masing masing.
Masukkan file soal word kedalam kolom yang tersedia.
3. Menyiapkan google form
Guru harus memliki akun google dahulu, kemudian login pada laman
https://forms.google.com dan mulai membuat kerangka form sesuai kebutuhan.

9
Gambar 3.1 Tampilan website google form dan login akun google pada website
Dalam pembuatan kerangka google form, hal yang perlu
diperhatikan adalah Identitas siswa dan judul pada google form.
Selanjutnya hanya berfokus pada penguploadan soal setiap nomornya
dengan baik dan benar.
4. Upload soal evaluasi
Guru mulai upload cuplikan layar yg berisi soal evaluasi pada google
form, mengatur kunci jawaban serta memberi bobot poin soal pada
google form, sehingga nilai akan muncul secara otomatis ketika siswa
selesai mengerjakan soal evaluasi.
5. Mengatur google form
Penggunaan google form sangat variatif sesuai dengan kebutuhan
pengguna. Dalam implementasi penyusunan soal evaluasi di SDN 2
Ketanon, penggunaan google form kami susun sebagai berikut:
a. Pada menu setelan bagian umum, yang dicentang “batasi ke 1
tanggapan”.
b. Pada menu setelan bagian presentasi, tidak ada yang dicentang
c. Pada menu setelan bagian kuis, yang dicentang “jadikan ini sebagai
kuis”, dan rilis nilai “segera setelah setiap pengiriman”.
Untuk memberikan limit waktu maupun limit hari secara otomatis,
fitur yang digunakan yaitu add-on “email notification limits for form”,
kemudian pilih “limit google form responses”. Fitur tersebut sangat
membantu sehingga kerahasian soal evaluasi setiap harinya bisa terjaga

10
dengan baik, meskipun pada pengumuman yang disampaikan ke siswa
meliputi semua link akses ke semua mata pelajaran soal evaluasi.

Gambar 3.2 Pengaturan “Limit google form responses”

7. Pembuatan link
Pembuatan link soal evaluasi dilakukan di website http://gg.gg/
dengan konteks link sesuai yang diinginan. Untuk mendapatkan
link dari google form, maka caranya adalah klik “kirim”, kemudian
kllik “perpendek URL”, lalu klik “salin” dan paste pada website
http://gg.gg/ .

11
Gambar 3.3 Tampilan fitur google form untuk membuat link

8. Pengumuman ujian
Pengumuman ujian dilakukan dengan memberikan informasi
lengkap melalui grup whatsapp.
9. Siswa mengerjakan soal evaluasi
Siswa mengerjakan soal evauasi dengan harapan dapat
mempermudah akses bagi siswa serta pendistribusian soal evaluasi
lebih memudahkan siswa dan guru. Penilaian yang dilakukan guru
menjadi mudah dan cepat dalam memperoleh hasil belajar siswa,
yang selanjutnya bisa ditindaklanjuti oleh guru berupa remidial dan
pengayaan.

C. Aplikasi praktis dalam pembelajaran


1. Setelah guru mmembuat soal pada google form guru dapat membagikan
Link yang sudah dibuat dan dikirim ke grup whatsapp kelas.
Contoh link soal : https://forms.gle/ZzQ5Sdf7jw6YvHUGA
2. Siswa membuka link yang sudah diberikan guru dan dapat memulai
mengerjakan tugas yang diberikan.

12
Gambar 3.4 contoh tampilan soal
3. Siswa dapat melihat nilai yang didapat setelah mengerjakan soal selesai.
4. Guru dapat mendownload hasil pekerjaan siswa.

Gambar 3.5 cara mendowload tanggapan siswa


5. Guru dapat memanfaatkan hasil tersebut untuk menganalisis. Mana siswa
yang masuk remedial dan pengayaan.

13
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan dari best practice ini sebagai berikut:

1. Penyusunan soal berbasis google form efektif meningkatkan partisipasi


siswa dalam pelaksanaan penilaian di masa pandemi. Hal ini dibuktikan
dari presentase sebelum penerapan strategi adalah 60%, meningkat
menjadi 100% setelah penerapan strategi ini. Strategi penyusunan soal
berbasis google form dapat meningkatkan kemampuan guru di bidang
teknologi, hal ini dibuktikan dari jumlah guru yang awalnya 2 orang
mahir teknologi menjadi 6 orang mahir dan menggunakan google form
sebagai media penilaian di masa pandemi.
2. Pada masa pandemi proses belajar mengajar dan penilaian dapat berjalan
lancar. Apalagi strategi ini sangat ramah lingkungan, minim biaya, dan
efisien dari segi waktu sehingga dapat didiseminasikan oleh guru. Strategi
penyusunan soal berbasis google form dapat terus diimplementasikan
meskipun masa pandemi telah berakhir. Hal ini hanya berbeda tempat dan
waktunya, jadi pelaksanaannya dilakukan bersama-sama di lembaga
tersebut sesusai jadwal yang ditentukan.
3. Kelebihan google form
 Menyingkat waktu
 Memudahkan pekerjaan guru
 Memudahkan siswa dlam mengerjakan soal
4. Kekurangan google form
 Hanya bisa dikerjakan dengan menggunakan gawai dan laptop
yang tersambung jaringan internet
 Belum 100 % siswa memiliki gawai sehingga harus meminjam
temannya.

14
B. Saran dan Rekomendasi

Setelah melaksanakan penulisan best practice ini, penulis memberikan


saran dan rekomendasi agar guru tetap mengimplementasikan strategi ini
sehingga meningkatkan kemampuan diri dalam penggunaan teknologi.

15
DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Mulyono. 2003. Model-model Pembelajaran Inovatif: Konsep,


Landasan, Teoritis-Praktis dan Implementasinya. Jakarta: Prestasi Pustaka
Publiser.

Arief, Sadiman. (2007). Penggunaan Metode Permainan Dalam Meningkatkan


Pembelajaran IPA Siswa Kelas V .FKIP UNS Surakarta.

Kamus Besar Bahasa Indonesia. 1995. Jakarta: Balai Pustaka.

Kemendikbud. 2013. Permendikbud No. 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses


Nasional. Jakarta: Kemendikbud

Miarso. 2007. Media Pendidikan Pengertian Pengembangan dan Pemanfaatan.


Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Susilana. (2007) . Implementasi Metode Permainan Dalam pembelajaran di


Sekolah Dasar. Malang: Cakrawala Indonesia

16
Lampiran 1.1 Dokumen yang Relevan

DOKUMEN YANG RELEVAN

Tampilan soal evaluasi Kelas VI

Tampilan hasil belajar siswa Ujian Kelas VI

17
18
Lampiran 1.2 Testimoni
TESTIMONI

Endah Rahayu, S.Pd ( Guru Kelas I SDN 2 KETANON )


“Penggunaan google form dan lightshot sangat memudahkan guru dalam
melakukan penilaian. Penilaian menjadi lebih cepat, mudah diakses siswa,
sehingga sangat cocok digunakan untuk pembelajaran daring.”

Sukrismawati, S.Pd (Guru Kelas IV SDN 2 KETANON)


“Google form dan lightshot di masa pandemi ini menurut saya sangat baik
sekali, dari penyusunannya dan kemudahannya kita dapat mengakses ujian
dengan mudah. Tetapi untuk pembelajaran online/daring saya lebih
menyukai pembelajaran tatap muka. Semoga kedepannya bisa dilakukan
pembelajaran tatap muka. Aamiin. Terima kasih.”

19
M.Afirel Napasya ( Siswa Kelas 5 SDN 2 KETANON)
“Kemudahannya selama saya ujian dengan system online (daring) adalah
hemat waktu, lebih santai, terhindar dari kebisingan, dan juga bisa
mematuhi protokol kesehatan untuk menjaga jarak, memutus mata rantai
penularan covid-19. Petunjuk untuk mengerjakan soal juga jelas dan mudah
dipahami.”

Ibu. Ismiyatun, S.Ag Kepala SDN 2 Ketanon


“Sejak Indonesia terdampak pandemi covid, maka sejak itu pula
diberlakukan batasan-batasan untuk mengurangi resiko penularan. Salah
satu batasan yang harus dilakukan adalah pembelajaran melalui tatap muka.
Oleh karena itu, semua satuan pendidikan harus siap dengan terobosan-
terobosan, kreativitas, dan inovasi pembelajaran daring.
SDN 2 Ketanon termasuk salah satunya yang ditantang melakukan
inovasi. Beruntung kehadiran guru-guru kreatif banyak membantu
mencarikan solusi. Diantaranya Bpk. Reta Yudi Setiawan, S.Pd melalui
inovasinya menyusun soal dengan basis google form yang ternyata mampu
memudahkan guru-guru dalam melakukan penilaian pada masa pandemi ini.
Saya mendorong Bpk. Reta Yudi Setiawan, S.Pd ini untuk berani
menularkan kreativitas dan inovasinya demi menularkan idenya melalui
pengalamajn terbaik (Best Practice), semoga membawa manfaat bagi
kemajuan Pendidikan Formal, aamiin.”

20

Anda mungkin juga menyukai