Anda di halaman 1dari 47

LAPORAN

PENELITIAN TINDAK KELAS

PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING DALAM UPAYA


MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAHAMI PADA PESERTA
DIDIK KELAS IV MI MIFTAHUL HUDA DALAM MATERI KALIMAH
TOYYIBAH SUBHANALLAH
TAHUN PELAJARAN 2019/2020

Disusun Oleh:
ABDUL MUHIT

MADRASAH IBTIDAIYAH (MI)


MIFTAHUL HUDA
Kp. Cisalopa Rt. 01/02 Desa Pasir Buncir Kec. Caringin Kab. Bogor
2019
ABSTRAK

Abdul Muhit. 2019. Penggunaan Model Discovery Learning Dalam Upaya


Meningkatkan Kemampuan Memahami Pada Peserta Didik Kelas IV MI Miftahul
Huda Dalam Materi Kalimah Toyyibah Subhanallah Tahun Pelajaran 2019/2020.

Pendidikan dan pembelajaran merupan satu kesatuan yang saling terkait.


Pembelajaran merupakan wujud dari pelaksanaan pendidikan. Gagne, Briggs, dan
Wager (1992) dalam Udin S. Winataputra (2007: 1.19) berpendapat bahwa
pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk memungkinkan
terjadinya proses belajar pada peserta didik. Menurut Joice & Wells Model
pembelajaran adalah keangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam
implementasi pembelajaran yang disusun secara sistematis untuk mencapat tujuan
belajar. Sedangkan menurut Arends dalam Trianto, model pembelajaran adalah
suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran
di kelas.

Kemampuan memahami pada peserta didik kelas IV MI Miftahul Huda


dalam materi Kalimah Toyyibah Subhanallah masih rendah. Hal ini disebabkan
oleh beberapa faktor. Hambatan dapat berasal dari guru dan peserta didik itu
sendiri. Hambatan dari guru antara lain guru menggunakan model pembelajaran
yang monoton. Guru kurang memahami model pembelajaran yang sesuai dengan
materi pembelajaran. Sebagai guru hendaknya pandai dalam memilih metode,
teknik, maupun model pembelajaran sehingga proses belajar mengajar dapat
berlangsung dengan aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Sedang hambatan
dari peserta didik antara lain: motivasi belajar peserta didik rendah; kreatifitas
peserta didik dalam pembelajaran masih kurang.

Untuk kemampuan memahami pada peserta didik kelas IV MI Miftahul


Huda dalam materi Kalimah Toyyibah Subhanallah perlu menggunakan “Model
Discovery Learning”. Dengan menggunakan ”Model Discovery Learning”
kemampuan memahami pada peserta didik kelas IV MI Miftahul Huda dalam
memahami materi Kalimah Toyyibah Subhanallah diharapkan dapat meningkat.
Oleh karena itu, dalam penelitian ini bertujuan memberikan sumbangan informasi
dan pemikiran tentang bagaimana ”Model Discovery Learning” digunakan dalam
materi Kalimah Toyyibah Subhanallah perlu menggunakan. Selain itu juga untuk
mengetahui adanya peningkatan prestasi peserta didik dalam mata pelajaran
Akidah Akhlak. Dengan demikian untuk memperoleh hasil belajar yang lebih
berkualitas maka perlu menggunakan “Model Discovery Learning” dalam
memahami materi Kalimah Toyyibah Subhanallah.

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat, taufik, dan hidayahNya
sehingga Peneliti dapat menyelesaikan Laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
ini dengan lancar.
Dalam penyusunan Laporan Penelitian Tindakan Kelas ini peneliti mendapatkan
bantuan serta bimbingan yang sangat berharga dari berbagai pihak. Oleh karena
itu, dalam kesempatan ini peneliti menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Kepala Madrasah Ibtidaiyan (MI) Miftahul Huda Kp. Cisalopa Kec.
Caringin Kab. Bogor Jawa Barat yang telah memberikan ijin untuk
melaksanakan penelitian.
2. Ibu Kinkin Suartini, M.Pd. Selaku Dosen Modul Penilitian Tindakan Kelas
mengorbankan segala tenaga dan waktu guna memberikan bimbingan dan
arahan dalam memberikan pengetahuan tentang Penelitian Tindak Kelas
dan menyusun Usulan PTK;
3. Bapak Dr. Azkia Muharom Albantani, M.Pd.I. selaku Dosen Pembimbing
yang telah berkenan mengorbankan segala tenaga dan waktu guna
memberikan bimbingan dan arahan selama penelitian.
4. Ibu Idawati, S.Ag., M.M. selaku Guru Pamong yang telah memberikan
kemudahan, masukan, bimbingan, dan arahan selama Peneliti menyusun
PTK;
5. Sahabat dewan guru MI Miftahul Huda Kp. Cisalopa Kec. Caringin Kab.
Bogor Jawa Barat yang telah membantu dalam pelaksanaan penelitian;
6. Segenap Peserta Didik MI Miftahul Huda khususnya siswa kelas IV dan
semua pihak yang telah memberikan bantuan dan kerjasama kepada
Peneliti demi terselesaikannya PTK ini.
Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan PTK ini masih banyak
kekurangannnya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun
sangat peneliti harapkan.
Caringin, Juli 2019
Peneliti

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i


ABSTRAK ................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................. iii
DAFTAR ISI .............................................................................................. iv
DAFTAR TABEL ....................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... vi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ vii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1
B. Pembatasan dan Rumusan Masalah ................................................ 4
C. Tujuan Penelitian ............................................................................ 4
D. Manfaat Penelitian ........................................................................... 5
BAB II KERANGKA TEORI ..................................................................... 6
A. Landasan Teori ................................................................................ 6
B. Hipotesis Penelitian ......................................................................... 12
BAB III MODEL PENELITIAN ................................................................. 13
A. Setting Penelitian ............................................................................ 13
B. Tahapan Penelitian Tindak Kelas ................................................... 13
C. Variabel Penelitian .......................................................................... 15
D. Subyek Penelitian ............................................................................ 16
E. Jenis, Sumber dan Teknik Pengumpulan Data................................. 16
F. Teknik analisis data ......................................................................... 16
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................. 19
A. Hasil Penelitian ................................................................................ 19
B. Pembahasan ..................................................................................... 30
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 37
A. Simpulan ........................................................................................ 37
B. Saran ................................................................................................ 37
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 39

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 1: penelitian tindakan kelas ................................................................ 16


Tabel 2: Data Nilai Ulangan Harian peserta didik Siklus 1 ......................... 22

Tabel 3: Pengelompokkan Nilai Siklus 1 ..................................................... 24


Tabel 4: Data Nilai Ulangan Harian peserta didik Siklus 2 ........................ 28
Tabel 5: Pengelompokkan Nilai Siklus 2 ................................................. 30

Tabel 6: Perbandingan Nilai Ulangan Harian Sebelum Siklus 1 dan


Siklus 2 ...................................................................................... 31
Tabel 7: Perbandingan Nilai Ulangan Harian Siklus 1 dan Siklus 2 ........ 34

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1: Pengelompokkan Nilai Siklus 1 .................................................. 31

Gambar 2: Pengelompokkan Nilai Siklus 2 ................................................. 33

vi
DAFTAR LAMPIRAN

A. Contoh Perangkat Pembelajaran ............................................................. 40


B. Instrumen Penelitian ................................................................................ 41
C. Curriculum Vitae Peneliti ....................................................................... 47
D. Data Penelitian ....................................................................................... 48

vii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Waktu berjalan melesat cepat dan tidak dapat kita hentikan, memaksa kita untuk
menginjak masa dimana perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi yang
sangat pesat, yaitu era globalisasi seperti sekarang ini. Perkembangan ilmu
pengetahuan dan tehnologi (Iptek) benar-benar tidak terbendung, dan tidak
dapat dicegah. Perkembangan Iptek ini menghadapkan guru-guru di Indonesia
khususnya dengan berbagai tantangan global. Untuk itu kita harus segera
mengantisipasinya melalui peningkatan sumber daya manusia (SDM) Indonesia
agar mampu menyelesaikan tantangan tersebut.

Salah satu masalah yang dihadapi guru dalam dunia pendidikan kita adalah
masalah lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, Peserta
Didik kurang mendapat dorongan untuk mengembangkan kemampuan berpikir.
Proses pembelajaran di kelas lebih banyak diarahkan kepada kemampuan untuk
menghafal informasi, Otak Peserta Didik dipaksa untuk mengingat dan
menumpuk berbagai informasi. Kenyataan ini berlaku untuk semua mata
pelajaran. Dalam materi Kalimah Toyyibah Subhanallah misalnya, Peserta
Didik tidak dapat mengembangkan kemampuan untuk berpikir kritis, kreatif,
inovatif dan sistematis, karena strategi pembelajaran berpikir tidak digunakan
secara baik dalam setiap proses pembelajaran di dalam kelas. Peserta Didik
hanya diajar bagaimana menghafal Tentang Makna Kalimah Toyyibah, tidak
diajar bagaimana Peserta Didik memahami konsep Tentang Makna Kalimah
Toyyibah dalam kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Padahal dalam materi
Kalimah Toyyibah Subhanallah itu lebih menekankan kepada Pemahaman dan
Aplikasi dalam kehidupan sehari-hari.

Guru merupakan komponen yang sangat penting, sebab guru merupakan ujung
tombak pelaksanan teknis di Madrasah-Madrasah. Oleh karena itulah upaya
peningkatan kualitas pendidik seharusnya dimulai dari peningkatan

1
2

kemampuan dan keterampilan guru. Salah satu kemampuan dan keterampilan


yang harus dimiliki guru adalah bagaimana merancang dan melaksanakan suatu
strategi pembelajaran yang sesuai.

Permendikbud No. 103 Tahun 2014 Kurikulum 2013 menggunakan 3 (tiga)


model pembelajaran utama yang diharapkan dapat membentuk perilaku
saintifik, perilaku sosial serta mengembangkan rasa keingintahuan. Ketiga
model tersebut adalah: model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based
Learning), model Pembelajaran Berbasis Projek (Project Based Learning), dan
model Pembelajaran Melalui Penyingkapan/Penemuan (Discovery/Inquiry
Learning). Disamping model pembelajaran di atas dapat juga dikembangkan
model pembelajaran Production Based Education/Production Based Trainning
(PBE/PBT). Dari model pembelajaran di atas Pembelajaran yang menjadi
sasaran peneliti adalah pembelajaran yang berdasarkan pembelajaran discovery
learning. Pembelajaran ini sangat menarik perhatian peneliti, karena
menggunakan pendekatan belajar penemuan. Pembelajaran berdasarkan konsep
dikenal juga dengan nama Model Pembelajaran Discovery Learning, dimana
Peserta Didik tidak hanya menghafal Materi Tentang Makna Kalimah
Toyyibah.

Di dalam proses belajar mengajar guru memiliki peranan penting, karena


merupakan ujung tombak keberhasilan proses belajar mengajar. Guru memiliki
posisi strategis. Jadi Peran guru dalam sistim pendidikan merupakan bagian
yang tak tergantikan oleh media pendidikan tercanggih sekalipun. Seharusnya
kehadiran guru kompeten di kelas tidak menjadi sesuatu hal yang mutlak.
Ketidak hadiran guru yang kompeten di kelas tetap membuat Peserta Didik
dapat melakukan proses belajar, akan sangat menunjang keberhasilan proses
belajar mengajar. namun sebaliknya dengan kehadiran guru yang tidak
memiliki kompetensi mengajar akan berakibat buruk terhadap keberhasilan
proses belajar mengajar. Demikian juga apabila guru melakukan penyimpangan
dalam penyampaian konsep, baik di sengaja maupun tidak maka dampak negatif
dari penyimpangan tersebut akan di rasakan secara langsung oleh sejumlah
Peserta Didik yang diajar.
3

Sejauh ini pendidikan kita masih didominasi oleh pandangan bahwa


pengetahuan sebagai perangkat fakta-fakta yang harus dihafal. Kelas masih
berfokus pada guru sebagai sumber utama pengetahuan, kemudian ceramah
sebagai pilihan utama strategi belajar. Pendekatan apapun yang dilakukan guru
dalam proses belajar mengajar Akidah Akhlak Tentang Makna Kalimah
Toyyibah harus menempatkan Peserta Didik sebagai pusat belajar (student
centered). Proses belajar mengajar harus mengubah pola “mengajar” menjadi
“belajar”. Guru lebih berfungsi sebagai fasilitator dan aktifitas Peserta Didik
menjadi lebih dominan.

Pendekatan pembelajaran Akidah Akhlak Tentang Makna Kalimah Toyyibah


di SD/MI menerapkan pendekatan belajar penemuan atau "discovery learning"
yaitu Peserta Didik lebih aktif bekerja atau melakukan kegiatan untuk
menemukan konsep, guru sebagai fasilitator atau pembimbing sehingga Peserta
Didik tidak hanya mengenal produk Akidah Akhlak Tentang Makna Kalimah
Toyyibah, tetapi juga belajar proses menemukan bukti dari penerapan asmaul
husa dalam kehidupan sehari-hari, yang akhirnya menumbuhkan sikap seperi
cermat atau teliti, jujur berdasarkan fakta dan mampu berfikir rasional.

Menyadari tersebut maka observer berupaya untuk meningkatkan kualitas


pembelajaran Akidah Akhlak Tentang Makna Kalimah Toyyibah di MI.
Miftahul Huda Desa Pasir Buncir Kecamatan Caringin Kabupaten Bogor.
Upaya tersebut ditempuh melalui pengembangan diri melalui PPG dan
pembelajaran yang didukung dengan pengadaan Media Pembelajaran berupa
Video yang dibuat oleh guru beserta buku panduannya, pengembangan bahan
tertulis, sistem pemeliharaan dan perbaikan dan evaluasi. Berdasarkan hasil
observasi awal yang observer lakukan di MI Miftahul Huda Desa Pasir Buncir
Kecamatan Caringin Kabupaten Bogor ditemukan beberapa masalah dalam
kegiatan belajar mengajar, yaitu:

1. Model mengajar yang observer lakukan kurang bervariasi.


2. Peserta Didik menganggap materi Kalimah Toyyibah Subhanallah adalah
pelajaran menghafal yang menurut meraka membosankan.
4

3. Prestasi Peserta Didik kelas IV khususnya materi Kalimah Toyyibah


Subhanallah masih rata-rata dibawah KKM. Terbukti dari hasil tes awal
materi Kalimah Toyyibah Subhanallah Peserta Didik masih terdapat yang
mendapat nilai 60, dan 50, padahal KKM yang ditetapkan 70,00.

Berdasarkan kondisi yang ada di MI Miftahul Huda Pasir Buncir ini lah
observer melakukan penelitian yang berjudul “Upaya Meningkatkan
Pemahaman Peserta Didik Dalam Materi Kalimah Toyyibah Subhanallah
Melalui Model Discovery Learning Pada Pelajaran Akidah Akhlak Kelas IV
MI Miftahul Huda Cisalopa Caringin Bogor Jawa Barat”.

B. Pembatasan dan Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan sebagaimana terurai di atas, maka


rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah:

1. Bagaimana proses pelaksanaan pembelajaran materi Kalimah Toyyibah


Subhanallah dengan model discovery learning pada peserta didik kelas IV
MI Miftahul Huda?
2. Bagaimana peningkatan Pemahaman peserta didik dalam materi Kalimah
Toyyibah Subhanallah dengan model discovery learning pada peserta didik
kelas IV MI Miftahul Huda?.

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian tindakan kelas ini yaitu:

1. Untuk mengetahui bagai mana hasil proses pelaksanaan pembelajaran materi


Kalimah Toyyibah Subhanallah dengan model discovery learning pada
peserta didik kelas IV MI Miftahul Huda.
2. Untuk mengetahui bagaimana peningkatan Pemahaman peserta didik dalam
materi Kalimah Toyyibah Subhanallah dengan model discovery learning
pada peserta didik kelas IV MI Miftahul Huda.
5

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat bagi observer

a. usaha observer untuk mengetahui bagai mana hasil proses pelaksanaan


pembelajaran materi Kalimah Toyyibah Subhanallah dengan model
discovery learning pada peserta didik kelas IV MI Miftahul Huda.
b. untuk mengetahui bagaimana peningkatan Pemahaman peserta didik
dalam materi Kalimah Toyyibah Subhanallah dengan model discovery
learning pada peserta didik kelas IV MI Miftahul Huda

2. Kegunaan bagi peserta didik

Untuk meningkatkan pemahaman peserta didik kelas IV MI Miftahul Huda


dalam materi Kalimah Toyyibah Subhanallah dengan model discovery
learning serta sebagai dasar kemampuan terhadap peserta didik agar mampu
berpikir kritis, logis, dan berinisiatif dalam menjalani kehidupan.

3. Kegunaan bagi guru

Meningkatkan dan mengembangkan kemampuan profesional guru dalam


pembelajaran Akidah Akhlak Materi Kalimah Toyyibah Subhanallah, ikut
memberi sumbangan yang berguna dalam rangka mengatasi problem yang
dialami oleh guru bidang studi Akidah Akhlak Materi Kalimah Toyyibah
Subhanallah dan memberikan tambahan pengetahuan mengenai model
pembelajaran discovery learning.

4. Kegunaan bagi Madrasah

Dapat dipergunakan sebagai rujukan dalam rangka peningkatkan prestasi,


peningkatan pembelajaran, terutama pada Materi Kalimah Toyyibah
Subhanallah yang ada di Madrasah.
BAB II

KERANGKA TEORI

A. Landasan Teori

1. Kesulitan Peserta Didk dalam Memahami Materi Kalimah Toyyibah

Pada dasarnya kesulitan belajar selalu berlatar belakang komponen-


komponen yang berpengaruh pada proses belajar mengajar itu sendiri.
Menurut Burton (dalam Nisa, 2011 : 15) menyebutkan bahwa faktor-faktor
penyebab kesulitan belajar ada dua kategori, yaitu faktor internal dan faktor
eksternal. Faktor internal adalah yang terdapat dalam diri peserta didik
sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri peserta
didik.

Faktor yang terdapat dalam diri peserta didik antara lain:

a. Kelemahan secara fisik, seperti pancaindra (mata, telinga, alat bicara


dan sebagainya) berkembang kurang sempurna atau sakit sehingga
menyulitkan proses interaksi secara interaktif.
b. Kelemahan secara mental yaitu faktor intelegensi atau taraf
kecerdasannya memang kurang sehingga dalam mengikuti pelajaran
peserta didik tampak kurang minat, kurang semangat, kurang usaha dan
kebiasaan dalam belajar lainnya.
c. Kelemahan-kelemahan emosional antara lain penyesuaian yang salah
terhadap orang-orang, situasi, tuntutan-tuntutan tugas dan lingkungan.
Sehingga timbul rasa takut, benci dan antipati dalam belajar.
d. Kelemahan-kelemahan yang disebabkan oleh kebiasaan dan sikap-sikap
belajar yang salah, antara lain kurang menaruh minat terhadap
pekerjaan-pekerjaan Madrasah, banyak melakukan aktivitas yang
bertentangan dan tidak menunjang pekerjaan Madrasah, menolak atau
malas belajar, kurang berani dan gagal untuk berusaha memusatkan

6
7

perhatianya. Tidak memiliki keterampilan-keterampilan dan


pengetahuan dasar seperti ketidakmampuan membaca dan menghitung.

Faktor-faktor yang berasal dari luar diri peserta didik (situasi Madrasah dan
masyarakat) antara lain :

a. Kurikulum yang terlalu padat, di atas kemampuan peserta didik dan


tidak sesuai dengan bakat, minat dan dan perhatian peserta didik dalam
belajar.
b. Terlalu besar populasi peserta didik dalam kelas.
c. Terlalu banyak kegiatan di luar jam pelajaran Madrasah atau terlalu
banyak terlibat dalam kegiatan ekstra kulikuler.
d. Relasi guru dengan peserta didik kurang baik.
e. Model mengajar guru kurang baik misalnya guru kurang persiapan dan
kurang menguasai bahan pelajaran sehingga guru tersebut
menyajikannya tidak jelas. Kelemahan yang terdapat dalam kondisi
(rumah tangga pendidikan, status sosial ekonomis, keutuhan keluarga,
ketentraman dan keamanan sosial psikologis). Peserta didik yang
mengalami kesulitan belajar akan menimbulkan gejala kesulitan belajar
yang bermacam-macam. Beberapa gejala tersebut antara lain sebagai
berikut :

1) Peserta didik menunjukkan hasil belajar yang rendah.


2) Hasil belajar yang dicapai peserta didik tidak seimbang dengan
usaha yang telah dilakukan. Usaha yang keras telah dilakukan oleh
peserta didik yang bersangkutan, tetapi hasil belajar yang dicapai
masih terlalu rendah.
3) Lambat dalam melakukan tugas-tugas belajar, dibandingkan
dengan teman-teman sekelasnya, peserta didik yang bersangkutan
selalu tertinggal dalam menyelesaikan tugasnya.
4) Peserta didik menunjukkan sikap yang kurang wajar seperti acuh
tak acuh, tidak peduli dengan proses belajar dan pembelajaran, tidak
menyesal mendapat nilai yang kurang baik.
8

5) Menunjukkan tingkah laku menyimpang, seperti membolos, dating


terlambat, tidak mengerjakan tugas, mengganggu teman sekelas,
tidak mau mencatat pelajaran, dan mengasingkan diri.
6) Menunjukkan gejala emosional yang kurang wajar seperti
pemurung, mudah tersinggung, dan pemarah.

Kemampuan pemahaman adalah salah satu tujuan penting dalam


pembelajaran, memberikan bahwa materi-materi yang diajarkan kepada
peserta didik bukan hanya sebagai hapalan, namun lebih dari itu, dengan
pemahaman peserta didik dapat lebih mengerti akan konsep materi pelajaran
itu sendiri. Pemahaman juga merupakan salah satu tujuan dari setiap materi
yang telah disampaikan oleh guru, sebab guru merupakan pembimbing
peserta didik untuk mencapai konsep yang diharapkan. Pendidikan yang
baik adalah usaha yang berhasil membawa peserta didik kepada tujuan yang
ingin dicapai yaitu agar bahan yang disampaikan dipahami oleh peserta
didik Menurut Patria (2007 : 21) mengatakan apa yang dimaksud
pemahaman konsep adalah kemampuan peserta didik yang berupa
penguasaan sejumlah materi pelajaran, dimana peserta didik tidak sekedar
mengetahui atau mengingat sejumlah Kalimah Toyyibah yang dipelajari,
tetapi mampu mengungkapan kembali dalam bentuk lain yang mudah
dimengerti dan mampu mengaplikasikan pemahaman tersebut sesuai
dengan struktur kognitif yang dimilikinya.

2. Model Pembelajaran Discoveri Learning

Model pembelajaran penyingkapan (Discovery Learning) adalah


memahami konsep, arti, dan hubungan, melalui proses intuitif untuk
akhirnya sampai kepada suatu kesimpulan (Budiningsih, 2005:43).
Discovery terjadi bila individu terlibat, terutama dalam penggunaan proses
mentalnya untuk menemukan beberapa konsep dan prinsip.

Discovery dilakukan melalui observasi, klasifikasi, pengukuran, prediksi,


penentuan dan mengambil kesimpulan. Proses tersebut disebut cognitive
9

process sedangkan discovery itu sendiri adalah the mental process of


assimilatingconcepts and principles in the mind.

Rambu-rambu penentuan model pembelajaran penyingkapan/penemuan


(Discovery/Inquiry Learning):

a. Pernyataan KD di KI-3 dan KD di KI-4 mengarah kepencarian atau


penemuan;
b. Pernyataan KD di KI-3 lebih menitikberatkan pada pemahaman
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan dimungkinkan sampai
metakognitif;
c. Pernyataan KD di KI-4 pada taksonomi mengolah dan menalar.

Fase model Discovery Learning

a. Pemberian rangsangan (Stimulation);


b. Pernyataan/Identifikasi masalah (Problem Statement);
c. Pengumpulan data (Data Collection);
d. Pembuktian (Data processing danVerification), dan
e. Menarik simpulan/generalisasi (Generalization).

3. Model PTK Kemmis dan Mc. Taggart

PTK yang dikemukakan oleh Kemmis dan Mc Taggart adalah merupakan


model pengembangan dari model Kurt Lewin. Dikatakan demikian, karena
di dalam suatu siklus terdiri atas empat komponen, keempat komponen
tersebut, meliputi: 1 perencanaan, 2 aksi tindakan, 3 observasi, dan 4
refleksi. Sesudah suatu siklus selesai di implementasikan, khususnya
sesudah adanya refleksi, kemudian diikuti dengan adanya perencanaan
ulang yang dilaksanakan dalam bentuk siklus tersendiri. Model Kemmis dan
Mc Taggart merupakan penelitian tindakan yang dipandang sebagai suatu
siklus spiral dari penyusunan perencanaan, Pelaksanaan (Action),
pengamatan observasi, dan refleksi yang selanjutnya mungkin diikuti
10

dengan siklus spiral berikutnya. Demikian seterusnya, atau dengan beberapa


kali siklus.

Berdasar penjelasan diatas, terlihat bahwa penelitian tindakan kelas


merupakan proses perbaikan secara terus menerus dari suatu tindakan yang
masih mengandung kelemahan sebagaimana hasil refleksi menuju kearah
yang semakin sempurna.

4. Kajian Materi Kalimah Toyyibah

Kalimat tayyibah adalah kalimat atau ucapan yang baik, contohnya kalimat
Subhanallah. Subhanallah disebut juga bacaan tasbih. Zat yang paling suci
di alam semesta ini hanyalah Allah Swt. Hanya Allah lah yang memiliki
segala kesempurnaan.

Kalimat “Subhanallah” yang mempunyai arti Maha Suci Allah. Secara


bahasa ungkapan subhanallah berarti aku menyucikan Allah dari sifat-sifat
yang tidak layak untuk-Nya.

Sayyidah ‘Aisyah dalam sebuah riwayat menyebutkan bahwa orang Arab


ketika mendapati sesuatu yang tidak mereka inginkan dan mereka
berkeinginan untuk mengangungkan Allah Swt mereka mengucapkan
“subhan”. Ketika seseorang menyaksikan atau mendengarkan sesuatu yang
tidak sesuai dengan keagungan Allah Swt. maka seseorang dianjurkan untuk
mengungkapkan “Subhanallah”. Tujuannya adalah untuk menyucikan
Allah dari berkurangnya keagungan-Nya, atau menyucikan Allah dari sifat-
sifat kekurangan.

Kalimat Subhanallah disebut juga bacaan tasbih. Kalimat tasbih adalah


ungkapan untuk memuji Allah Swt. Zat yang paling suci di alam semesta
ini hanyalah Allah Swt, maka sesuai dengan artinya, kalimat ini
mengandung makna penyucian nama dan Zat Allah Swt. Nama Allah harus
tetap suci dari segala bentuk kemusyrikan dan kekurangan. Karena Allah-
lah pemilik segala kesempurnaan.
11

Semua yang ada di langit dan di bumi bertasbih kepada Allah Swt, memuji
kebesaran Allah Swt. Firman Allah dalam surah al-Jumuah:1 yang artinya
rtinya: "Apa yang ada di langit dan apa yang ada dibumi senantiasa
bertasbih kepada Allah. Maharaja, Yang Maha Suci, Yang Maha
perkasa,Maha Bijaksana. (Q.S. Al-Jumu'ah: 1)

5. Penilaian Relevan

Berdasarkan pencarian pengamatan dan penelaahan yang peneliti lakukan


terkait penelitian ini, terdapat beberapa hasil penelitian yang senada dalam
bentuk skripsi, yaitu:

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan 2017 Pendidikan Guru Madrasah


Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas PGRI Semarang Semarang, 9
Desember 2017 oleh Reni Septiya Ardiani, Husni Wakhyudin, Intan
Rahmawati Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Dasar, FIP Universitas
PGRI Semarang. Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning
Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Akidah Akhlak Peserta Didik Kelas
Iii Sd Sendangmulyo 02 Semarang Skripsi Suriyatun, program studi
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah jurusan Fakultas Tarbiyah UIN
Sunan Kalijaga 2011 dengan judul “Upaya Peningkatan Prestasi Belajar
Akidah Akhlak dengan Model discovery learning Pada Peserta didik Kelas
IV MI Ma’arif Klangon, Kalibawang, Kulon Progo. Skripsi ini
mengungkapkan dengan pendekatan pembelajaran ini peserta didik lebih
aktif dan prestasi belajar dapat meningkat sehingga model ini dapat
diterapkan untuk peserta didik MI.

Skripsi Tri Astuti, Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah


STIT Muhammadiyah Wates 2006 dengan judul “Upaya Menumbuhkan
Bakat dan Kreativitas Peserta didik Kelas V SDN Wanadadi Pada Mata
Pelajaran Matematika Melalui Model Discovery Learning”, dalam skripsi
ini mengungkapkan bahwa pembelajaran matematika dengan model
Discovery Learning dapat rnenumbuhkan bakat dan kreativitas pada
peserta didik SDN Wanadadi kelas V.
12

B. Hipotesis Penelitian

Dari rumusan penelitian diatas, maka timbul hipotesis bahwa penerapan model
discovery learning pada materi Kalimah Toyyibah Subhanallah dapat
meningkatkan prestasi belajar peserta didik kelas IV MI Miftahul Huda.
BAB III

MODEL PENELITIAN

A. Setting Penelitian

Penelitian ini adalah jenis penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini
merupakan penelitian penulis sebagai pelaku yang melakukan tindakan,
sekaligus sebagai observer. sedangkan yang menjadi objek penelitian adalah
proses pembelajaran tentang Materi Kalimah Toyyibah Pada Pelajaran Akidah
Akhlak Kelas IV di MI Miftahul Huda Kp. Cisalopa Rt. 01/02 Desa Pasir Buncir
Kec. Caringin Kab. Bogor yang meliputi tindakan guru dan respon peserta
didik. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 15 Juli2019 sampai dengan
tanggal 22 Juli 2019

B. Tahapan Penelitian Tindakan Kelas

Penelitian ini terdiri dari dua siklus, dan setiap siklus terdiri dari tiga kali
pertemuan. Dua pertemuan untuk menyampaikan materi dengan model
tersebut, dan satu pertemua untuk ulangan harian sebagai evaluasi guna
mengetahui tingkat kemampuan peserta didik. Adapun prosedur penelitian yang
akan dilaksanakan adalah sebagai berikut:

1. Siklus 1

a. Perencanaan (Planning)

1) Melakukan observasi terhadap pembelajaran di kelas tersebut


sebelum dilakukan tindakan untuk mengetahui permasalahan yang
muncul.
2) Peneliti bersama guru mencari solusi dari permasalahan yang
muncul dan membuat rencana tindakan.
3) Menentukan pokok bahasan yang akan diberikan tindakan.
4) Guru dan peneliti membuat RPP, menyiapkan sumber belajar,alat
dan model pelaksanaan yang digunakan.

13
14

5) Menentukan dan mengembangkan format evaluasi.


6) Mengembangkan format observasi pembelajaran.

b. Tindakan (Action)

1) Guru melakukan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah


disepakati.
2) Siklus 1 untuk pertemuan 1, guru mendiskripsikan perubahan
penampakan bumi. Pada pertemuan ini, guru tanya jawab/pre test
berdasarkan pengalaman yang dimiliki peserta didik.
3) Siklus 1 untuk pertemuan 2, guru mendiskripsikan perubahan
penampakan bumi, pada pertemuan pembelajarannya
menggunakan model discovery learning.
4) Siklus 1 untuk pertemuan 3, diadakan evaluasi dengan memberikan
post test mengenai perubahan penampakan bumi, untuk
mengetahui sejauh mana peserta didik dapat memahami materi.

c. Pengamatan (Observation)

1) Peneliti melakukan pengamatan terhadap pembelajaran mulai dari


awal hingga akhir pembelajaran. Peneliti melakukan pengamatan
baik kepada guru maupun peserta didiknya, bagaimana keadaan
peserta didik saat diberlakukan tindakan tersebut.
2) Peneliti menilai jalannya proses tindakan melalui lembar observasi.

d. Refleksi (Reflecting)

1) Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan dengan


mengumpulkan hasil observasi dan nilai hasil praktik.
2) Memperbaiki Pelaksanaan (Action) sesuai hasil evaluasi, untuk
digunakan pada siklus berikutnya.

2. Siklus 2

a. Perencanaan (Planning)
15

Mengidentifikasi masalah dan penetapan alternatif pemecahan masalah


yang terjadi pada tindakan I. Kemudian guru bersama peneliti
merencanakan program tindakan ke II.

b. Tindakan (Action)

Untuk pertemuan II, materi yang dipelajari adalah perubahan benda


langit, untuk mengetahui sejauh mana perkembangan peserta didik
setelah siklus kedua. Dalam pembelajaran siklus kedua
pelaksanaannya sama seperti Siklus 1, yaitu melakukan pre test,
menggali pengetahuan dan pengalaman peserta didik, kemudian
melakukan pelaksanaan pembelajaran dengan, model discovery
learning, dan mengevaluasinya sejauhmana peserta didik dapat
memahami materi tersebut sebelum pelaksanaan pembelajaran dengan
model discovery learning dan sesudah menggunakan model discovery
learning / penemuan.

c. Pengamaatan (Observing)

Seperti halnya pada Siklus 1, pada Siklus 2 ini peneliti juga melakukan
pengamatan sebanyak mungkin mengenai proses pembelajaran.

d. Refleksi (Reflecting)

Mengumpulkan data-data yang berkenan dengan hasil tindakan, berupa


hasil observasi, catatan harian serta hasil nilai praktek peserta didik.
Kemudian melakukan evaluasi terhadap Siklus 2 dan menarik
simpulan dari penelitian tindakan kelas berdasarkan kedua siklus yang
telah dilaksanakan.

C. Variabel Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan serta tingkat keberhasilan


prestasi belajar tentang makna Kalimah Toyyibah melalui model pembelajaran
discovery learning. Berdasarkan tujuan tersebut maka variabel yang digunakan
16

adalah Variabel Bebas: Model Pembelajaran Discovery Learning dan Variabel


terikat: Kemempuan Memahami Kalimah Toyyibah.

D. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah peserta didik kelas IV MI Miftahul Huda Kp. Cisalopa
Rt. 01/02 Desa Pasir Buncir Kec. Caringin Kab. Bogor Tahun Pelajaran
2019/2020.

E. Jenis, Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Pada penelitian tindakan kelas ini dapat digambarkan pada tabel berikut ini:
Tabel 1
Tahapan Jenis Data Sumber Data Tekhnik Pengumpulan Data
Pretes Tes Kognitif Peserta Didik Tes Tulis
Proses Observasi Implementasi Model
Peserta Didik
Implementasi discovery Learning
Tes Kinerja
Tindakan Observasi Implementasi Model
Guru
discovery Learning
Postes Tes Pesrta Didik Tes Tulis
Refleksi Nontes Observer Observasi & Brainstorming

F. Teknik analisis data

Untuk memperoleh data-data yang mendukung keberhasilan penelitian ini,


peneliti menggunakan tehnik pengumpulan data sebagai berikut:

1. Tes Tulis, hasil selisih rata-rata nilai tes pada mata materi Kalimah
Toyyibah Subhanallah.
2. Kriteria ketuntasan minimal Mata Pelajaran Akidah Akhlak di MI Miftahul
Huda adalah 70,00
3. Obsevasi
17

observasi proses belajar mengajar dengan model discovery learning pada


mata materi Kalimah Toyyibah Subhanallah.. Berdasarkan beberapa
komponen yaitu:

a. Komponen Peserta didik


b. Komponen Guru
c. Komponen Materi
d. Komponen Pengelolaan Kelas
e. Komponen Sarana
f. Komponen Lingkungan

4. Pengambilan kesimpulan

Setelah data terkumpul dari pengumpulan data, kemudian data dianalisis


dengan data kualitatif secara deskriptif evaluatife sedangkan untuk data
kuantitatif dilakukan dengan perhitungan sederhana, yaitu berupa
persentase.

Peningkatan memahami yang terjadi sebelum dan sesudah pembelajaran


dihitung dengan rumus g factor (N-Gains) dengan rumus:

SPost - SPre

g= (Cheng, et al dalam Pramono, dkk., 2008:208)

SMaks - Spre

Tinggi rendahnya gain yang dinormalisasi (N-gain) dapat diklasifikasikan


sebagai berikut: (1) jika g > 0,7, maka N-gain yang dihasilkan termasuk
kategori tinggi, (2) jika 0,3 ≤ g ≤ 0,7 maka N-gain yang dihasilkan termasuk
kategori sedang, (3) jika g < 0,3, maka N-gain yang dihasilkan termasuk
kategori rendah. Pengujian statistik dengan menggunakan uji anova dua
18

jalur yang sebelumnya diuji normalitas, uji homogenitas, dan uji perbedaan
dua rerata pada taraf signifikan 0,05.
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
1. Siklus 1
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk siklus 1 telah selesai dilaksanakan
pada tanggal 15 Juli2019. Hasil pelaksanaan siklus 1 secara terperinci
sebagai berikut:
a. Perencanaan (Planning)
Tahap perencanaan yang dilakukan peneliti adalah menyusun beberapa
instrument penelitian yang akan digunakan dalam tindakan dengan
menerapkan model discovery learning dalam menyampaikan materi
makna Kalimah Toyyibah Subhanallah. Penggunaan model discovery
learning diharapkan dapat meningkatkan kemampuan memahami
peserta didik terhadap materi yang diajarkan.
Perangkat pembelajaran dan instrument yang dipersiapkan meliputi:
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), soal lembar kerja peserta
didik, soal evaluasi dan lembar observasi. Observasi aktivitas peserta
didik dalam pembelajaran dilakukan melalui lembar observasi, dan
observasi terhadap ketuntasan belajar peserta didik dinilai dengan
melakukan evaluasi pada akhir Siklus 1.
b. Pelaksanaan (Action)
Pada Pelaksanaan (Action), guru (peneliti) menyampaikan materi
Kalimah Toyyibah Subhanallah. Pelaksanaan (Action) Siklus 1 terdiri
dari satu kali tatap muka (2 jam pelajaran) dengan alokasi waktu 2 x 35
menit. Siklus 1 dilaksanakan pada hari Senin, 15 Juli2019. Kegiatan ini
dilaksanakan dengan langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan
oleh guru sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
yang sudah dibuat, yaitu :
1) Kegiatan Awal
Sebelum menyampaikan materi pembelajaran, guru
mengkondisikan peserta didik untuk siap dalam pembelajaran. Guru

19
20

mengajak peserta didik berdoa, mengabsen peserta didik dan


menyiapkan alat-alat yang diperlukan dalam pembelajaran.
Selanjutnya guru memberikan motivasi kepada peserta didik untuk
lebih giat lagi belajar Akidah Akhlak, karena belajar Akidah Akhlak
sangat menyenangkan dan banyak manfaatnya. Sebagai apersepsi
guru mengadakan Tanya jawab yang berkaitan dengan Kalimah
Toyyibah Subhanallah. peserta didik menyebutkan makna Kalimah
Toyyibah Subhanallah berdasarkan pengalamannya. Setelah peserta
didik dalam kondisi siap belajar, guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai.
2) Kegiatan Inti
Pada kegiatan inti, peserta didik mengamati video tentang kisah
Firaun kemudian memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk menanggapi kisah tersebut dan apa hubungannya dengan
asma allah Subhanallah. guru menjelaskan materi pembelajaran
yaitu makna Kalimah Toyyibah Subhanallah dan perilaku yang
sesuai dengan Kalimah Toyyibah Subhanallah dalam kehidupan
sehari-hari. Guru membagi kelompok, setiap kelompok terdiri dari
lima peserta didik untuk berdiskusi tentang makna Kalimah
Toyyibah Subhanallah serta perilaku yang sesuai dengan Kalimah
Toyyibah Subhanallah dalam kehidupan sehari-hari. Guru
menjelaskan tugas yang harus dikerjakan setiap kelompok dan
membagikan lembar kerja peserta didik. Dengan Pengamatan dan
penjelasan tentang makana Kalimah Toyyibah Subhanallah yang
sudah dipersiapkan guru, secara kelompok peserta didik berdiskusi
untuk mengerjakan lembar kerja peserta didik. Sewaktu diskusi
kelompok berlangsung, guru berkeliling kelas sambil memberikan
bimbingan. Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya
dan mengumpulkan hasil diskusinya.
3) Kegiatan Akhir
Peseta didik dibimbing oleh guru untuk merangkum dan
menyimpulkan isi materi yang telah dipelajari yaitu makna Kalimah
21

Toyyibah Subhanallah dan perilaku yang sesuai dengan Kalimah


Toyyibah Subhanallah dalam kehidupan sehari-hari. Guru
memberikan kesempatan kepada peserta didik yang belum paham
untuk bertanya, guru membagikan lembar evaluasi untuk dikerjakan
peserta didik secara individu. Setelah selesai hasil pekerjaan peserta
didik dikumpulkan dan diserahkan kepada guru. Untuk menutup
pelajaran guru memberi tugas pekerjaan rumah dan memberi
nasihat-nasihat supaya peserta didik rajin belajar di Madrasah
maupun di rumah.

c. Observasi
Observasi dilakukan guru (peneliti). Pada kegiatan observasi yang
diamati adalah keaktifan peserta didik dan guru dalam proses
pembelajaran dan peristiwa-peristiwa yang terjadi pada waktu
pembelajaran berlangsung.
Berdasarkan hasil pengamatan, proses pembelajaran sudah cukup
baik. peserta didik sangat antusias dalam mengikuti pembelajaran.
Didukung alat peraga yang cukup, peserta didik sangat aktif dan
merasa senang. Pada waktu mengamati kisah firaun, peserta didik
dengan semangat mendiskusikan dengan teman kelompoknya.
Interaksi antar peserta didik terjalin baik, ketua kelompok membantu
anggota kelompoknya yang belum memahami. Guru memperhatikan
kegiatan peserta didik dan membimbing apabila peserta didik
mengalami kesulitan. peserta didik juga aktif bertanya kepada guru
apabila ada materi yang belum dipahami. Sehingga interkasi antara
guru dan peserta didik terjalin sangat baik. Lembar kerja peserta didik
dan lembar evaluasi dikerjakan peserta didik untuk mengukur
keberhasilan pembelajaran yang telah dilaksanakan.
Ada hal yang perlu diperhatikan oleh guru, pada waktu peserta didik
dalam memahami makna Kalimah Toyyibah Subhanallah dan
berdiskusi kelompok ada beberapa peserta didik yang pasif,
hendaknya guru memotivasi peserta didik tersebut supaya mau
22

melakukan kegiatan dengan aktif.


d. Refleksi
Guru (peneliti) mengadakan evaluasi dan refleksi dari kegiatan
perencanaan, pelaksanaan dan observasi. Diadakannya refleksi ini
diharapkan dapat menemukan kekurangan dan kelebihan selama
proses pembelajaran berlangsung sehingga dapat digunakan untuk
meningkatkan pembelajaran selanjutnya.
Pada Siklus 1 diperoleh data kualitatif dan kuantitatif, yang termasuk
data kualitatif yaitu : lembar keaktivan peserta didik dan lembar
kinerja guru. Sedangkan data kuantitatif yaitu nilai hasil belajar
peserta didik. Nilai hasil belajar peserta didik diperoleh melalui tes
tertulis, instrument tes yang digunakan berupa lembar evaluasi. Data
hasil belajar peserta didik pada Siklus 1 seperti table di bawah ini :

Tabel 2
Data Nilai Ulangan Harian Peserta Didik Siklus 1
Nama Madrasah : MI Miftahul Huda
Mata Pelajaran : Akidah Akhlak
Kelas / semester : IV / 1
Kompetensi Dasar :
3.2.Memahami makna Kalimah Toyyibah Subhanallah
4.2.Menyajikan arti dan bukti sederhana Kalimah Toyyibah
Subhanallah
Tanggal Pelaksanaan : 15 Juli 2019

Nilai
No Nama peserta didik KKM Keterangan
Ulangan
1 Abdul Latif Maulana 65 80 Tuntas
2 Alika Malika Lu 'Lu 65 80 Tuntas
3 Andrea Maulana 65 80 Tuntas
4 Arkan Azam Zaki 65 70 Tuntas
5 Azahra Zahlotus Sita 65 50 Belum tuntas
6 Dafa Anugrah 65 70 Tuntas
23

Nilai
No Nama peserta didik KKM Keterangan
Ulangan
7 Haikal Nazmu Syakib 65 80 Tuntas
8 Ihsal Febrian 65 70 Tuntas
9 Jaka Kelana 65 80 Tuntas
10 M Arva Pramana Sudrajat 65 70 Tuntas
11 M. Sopandi 65 80 Tuntas
12 Mochamad Fauzie Nurfadil 65 80 Tuntas
13 Mohammad Nizam 65 80 Tuntas
14 Muhamad Arifin Maulana 65 70 Tuntas
15 Muhamad Jami 65 60 Belum tuntas
16 Muhamad Tegar Riansah 65 60 Belum tuntas
17 Muhamad Zila Ibrahim 65 60 Belum tuntas
18 Muhammad Dzikrillah 65 90 Tuntas
19 Muhammad Irsyad Anas 65 90 Tuntas
20 Muhammad Rifa 'I 65 80 Tuntas
Muhammad Rizky
21 65 60 Belum tuntas
Hermawan
22 Revalina Adelia 65 90 Tuntas
23 Siti Halimatus Sadiyah 65 80 Tuntas
24 Siti Jiharani 65 40 Belum tuntas
25 Siti Nur Azizah 65 60 Belum tuntas
26 Siti Sumayyah 65 90 Tuntas
27 Sri Hasna Danisa Fikriyah 65 80 Tuntas
28 Syathirah Nafilah Yusuf 65 60 Belum tuntas
Jumlah 2040
Rata-rata kelas 72.85
Nilai tertinggi 90
Nilai terendah 40

Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa jumlah peserta didik ada
24

28 peserta didik, jumlah nilai 2040, rata-rata nilai peserta didik 72.85, nilai
tertinggi 90 dan nilai terendah 40.

Data nilai tersebut dapat dikelompokkan seperti berikut :

Tabel 3
Nilai Siklus 1
Mata Pelajaran Akidah Akhlak
Kompetensi Dasar :
3.2. Memahami makna Kalimah Toyyibah Subhanallah
4.2. Menyajikan arti dan bukti sederhana Kalimah Toyyibah Subhanallah

Jumlah
Kelompok Nilai Prosentase
peserta didik
A 85 - 150 4 14.28%
B 65 - 84 16 57.14%
C < 65 8 28.58%
Jumlah 28

Setelah dikelompokkan berdasarkan nilainya diketahui bahwa :

a. Kelompok A yang mendapat nilai 85 – 100 ada empat peserta


didik, sudah tuntas.
b. Kelompok B yang mendapat nilai 65 – 84 ada 16 peserta didik,
sudah tuntas.
c. Kelompok C yang mendapat nilai < 65 ada delapan peserta didik,
belum tuntas.

Jumlah peserta didik yang mendapat nilai di atas 65 ada 20 peserta


didik. Jadi, jumlah peserta didik yang sudah tuntas dalam pembelajaran
20 peserta didik (71.43%) sedangkan yang belum tuntas ada delapan
peserta didik (28.57%).
25

2. Siklus 2

Penelitian Tindakan Kelas Siklus 2 telah dilaksanakan pada tanggal 16 Juli


2019, langkah- langkah yang ditempuh pada siklus 2 hampir sama dengan
langkah- langkah pada siklus 1. Hal yang membedakan siklus 1 dengan
siklus 2 adalah pada perencanaannya. Perencanaan siklus 2 didasari oleh
hasil refleksi siklus 1, sehingga kekurangan dan kelemahan pada siklus 1
tidak terjadi pada siklus 2. adapun hasil pelaksanaan siklus 2 secara
terperinci sebagai berikut :

a. Perencanaan (Planning)

Perencanaan pembelajaran pada siklus 2 ini sebenarnya hanya


merupakan penyempurnaan dari perencanaan siklus 1. berdasarkan
analisis dan hasil refleksi serta mempertimbangkan kelebihan dan
kekurangan pada tahap pelaksanaan siklus 1.

Perencanaan kegiatan pembelajaran pada siklus 2 menggunakan


instrumen penelitian yang sama dengan instrumen penelitian yang
digunakan pada siklus 1. pada Perencanaan (Planning) siklus 2,
peneliti sebagai guru mengadakan perbaikan yang akan dilakukan
yaitu agar proses pembelajaran lebih optimal. Hasil belajar peserta
didik juga ketuntasan belajar peserta didik dapat ditingkatkan.
Perbaikan-perbaikan yang akan dilakukan pada siklus 2 yaitu :

1) Untuk menghilangkan ketegangan peserta didik disuruh


mengamati temannya dan mencatat paling sedikit 3 macam
prilaku temannya yang mencerminkan Kalimah Toyyibah
Subhanallah.
2) Guru memberi motivasi dan perhatian khusus kepada peserta
didik yang kurang aktif.
3) Guru menyiapkan Kaligrafi Kalimah Toyyibah Subhanallah
supaya peserta didik dapat mengamati makna Kalimah Toyyibah
Subhanallah dengan jelas.
26

4) Peseta didik diberi motivasi supaya berani bertanya apabila ada


materi yang belum dipahami.
5) Guru memperhatikan waktu supaya semua kegiatan dapat
terlaksana dengan lancar dan dengan waktu yang tepat.

b. Pelaksanaan (Action)

Tahap ini merupakan implementasi dari perencanaan yang telah


diperbaiki, mengenai penggunaan model discovery learning pemilihan
alat atau media pembelajaran dan alokasi waktu. Pembelajaran
tindakan 2 ini merupakan kelanjutan dari tindakan siklus 1. Dalam
kegiatan belajar metode dan langkah-langkah pembelajarannya sesuai
dengan Pelaksanaan (Action) siklus 1 tetapi dengan memperhatikan
hasil refleksi 1 dan juga sesuai dengan rencana tindakan 2. Kegiatan
ini dilaksanakan langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan sesuai
dengan rencana yang sudah dibuat, yaitu:

1) Kegiatan awal

Guru membuka pelajaran dan melakukan presensi peserta didik


dan menyampaikan tujuan pembelajaran.

2) Kegiatan inti

Guru menjelaskan materi pembelajaran yaitu makna Kalimah


Toyyibah Subhanallah dan Hikmahnya. Secara kelompok peserta
didik mengerjakan lembar kerja peserta didik dengan cara
mengamati dan berdiskusi. Guru membimbing dan memberi
motivasi supaya semua peserta didik aktif, setiap kelompok
mempresentasikan hasil diskusinya dan kelompok lain
menanggapinya. peserta didik mengumpulkan hasil diskusi kepada
guru.

3) Kegiatan Akhir
27

Peseta didik menyimpulkan materi yang sudah dipelajari


dibimbing oleh guru. peserta didik mengerjakan lembar evaluasi
secara individu. Untuk tindak lanjut guru memberi tugas pekerjaan
rumah dan guru menutup pelajaran dengan pesan-pesan yang
disampaikan kepada peserta didik.

c. Observasi

Pada tahap observasi, hal yang menjadi vokus pengamatan adalah


aktivitas peserta didik dan guru. Pengamatan dilakukan dengan
menggunakan pedoman pengamatan yang berupa lembar pengamatan
yang telah disediakan. Seperti pada siklus 1, pada siklus 2 ini
pengamatan dilakukan pada aktivitas peserta didik dan guru selama
pembelajaran berlangsung. Pengamatan dilakukan pada setiap
perubahan perilaku peserta didik pada saat proses pembelajaran
berlangsung dengan membuat catatan-catatan yang dapat dipakai
sebagai data penelitian sebagai bahan analisis dan refleksi.

Berdasarkan pengamatan proses pembelajaran pada siklus 2 ini lebih


baik dari pada proses pembelajaran pada siklus 1. di dalam melakukan
diskusi kelompok semua peserta didik lebih aktif dan tidak ada lagi
peserta didik yang pasif. Media pembelajaran yang disiapkan guru
sudah memadai sesuai dengan materi. Kegiatan pembelajaran sangat
lancar dan tertib, semua peserta didik dapat Memahami makna
Kalimah Toyyibah Subhanallah dan mendiskusikan dengan teman
kelompoknya. Interaksi peserta didik dengan peserta didik, peserta
didik dengan guru terjalin dengan baik. peserta didik sudah berani
bertanya kepada guru apabila ada materi yang belum jelas.

Untuk mengukur keberhasilan pembelajaran peserta didik


mengerjakan lembar kerja peserta didik dan lembar evaluasi. Semua
kegiatan dapat dilaksanakan tepat waktu. Proses pembelajaran
terlaksana dengan aman, tertib, lancar dan sukses.
28

d. Refleksi

Setelah tahapan perencanaan hingga observasi dilakukan peneliti


kembali melakukan analisis dan refleksi terhadap hasil atau temuan
yang telah tercatat dalam lembar observasi. Tujuan dari analisis dan
refleksi siklus 2 ini untuk mengetahui peningkatan kemampuan
peserta didik dan ketuntasan belajar peserta didik dalam menguasai
materi yang dipelajari.

Pada akhir kegiatan pembelajaran siklus 2, diadakan tes untuk


mengetahui hasil belajar peserta didik tentang makna Kalimah
Toyyibah Subhanallah. Adapun hasil belajar peserta didik pada siklus
2 seperti pada tabel dibawah ini.

Tabel 4
Data Nilai Ulangan Harian Peserta Didik Siklus 1
Nama Madrasah : MI Miftahul Huda
Mata Pelajaran : Akidah Akhlak
Kelas / semester : IV / 1
Kompetensi Dasar :
3.3.Memahami makna Kalimah Toyyibah Subhanallah
4.3.Menyajikan arti dan bukti sederhana Kalimah Toyyibah
Subhanallah
Tanggal Pelaksanaan : 16 Juli 2019

Nilai
No Nama peserta didik KKM Keterangan
Ulangan
1 Abdul Latif Maulana 65 80 Tuntas
2 Alika Malika Lu 'Lu 65 90 Tuntas
3 Andrea Maulana 65 100 Tuntas
4 Arkan Azam Zaki 65 80 Tuntas
5 Azahra Zahlotus Sita 65 70 Tuntas
6 Dafa Anugrah 65 80 Tuntas
29

7 Haikal Nazmu Syakib 65 80 Tuntas


8 Ihsal Febrian 65 90 Tuntas
9 Jaka Kelana 65 90 Tuntas
10 M Arva Pramana Sudrajat 65 80 Tuntas
11 M. Sopandi 65 90 Tuntas
12 Mochamad Fauzie Nurfadil 65 90 Tuntas
13 Mohammad Nizam 65 80 Tuntas
14 Muhamad Arifin Maulana 65 80 Tuntas
15 Muhamad Jami 65 70 Tuntas
16 Muhamad Tegar Riansah 65 70 Tuntas
17 Muhamad Zila Ibrahim 65 70 Tuntas
18 Muhammad Dzikrillah 65 100 Tuntas
19 Muhammad Irsyad Anas 65 90 Tuntas
20 Muhammad Rifa 'I 65 80 Tuntas
Muhammad Rizky
21 65 70 Tuntas
Hermawan
22 Revalina Adelia 65 100 Tuntas
23 Siti Halimatus Sadiyah 65 80 Tuntas
24 Siti Jiharani 65 50 Belum tuntas
25 Siti Nur Azizah 65 70 Tuntas
26 Siti Sumayyah 65 100 Tuntas
27 Sri Hasna Danisa Fikriyah 65 80 Tuntas
28 Syathirah Nafilah Yusuf 65 70 Tuntas
Jumlah 2.280
Rata-rata kelas 81,42
Nilai tertinggi 100
Nilai terendah 50

Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa jumlah peserta didik ada
30

28 peserta didik, jumlah nilai 2.280, rata-rata nilai peserta didik 81,42,
nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 50.

Data nilai tersebut dapat dikelompokkan seperti berikut.

Tabel 5
Pengelompokan Nilai Siklus 2

Jumlah
Kelompok Nilai Prosentase
peserta didik
A 85 – 100 10 35,71%
B 65 – 84 17 60,72%
C < 65 1 3,57%
Jumlah 28 100%

Setelah dikelompokkan berdasarkan nilainya diketahui bahwa :

a. Kelompok A yang mendapat nilai 85 – 100 ada 4 peserta didik, sudah


tuntas.

b. Kelompok B yang mendapat nilai 65 – 84 ada 17 peserta didik, sudah


tuntas.

c. Kelompok C yang mendapat nilai diatas 65 ada 27 peserta


didik, dan yang mendapat nilai dibawah 65 ada 1 peserta
didik.

Jadi jumlah peserta didik yang sudah tuntas ada 27 peserta didik
(96,43%) dan yang belum tuntas ada 1 peserta didik (3,57%).
31

B. Pembahasan

1. Pembahasan Data Siklus

Berdasarkan data Siklus 1 tersebut di atas dapat dibuat diagram


sebagai berikut :

Diagram 1
Pengelompokan Nilai Siklus 1

Nilai Ulangan Harian


18
16
Banyaknya Peserta Didik

14
12
10
8
6
4
2
0
<65 65-84 85-100

Nilai Ulangan Harian

Untuk mengetahui keberhasilan dalam penelitian ini, perlu adanya


perbandingan antara nilai hasil ulangan sebelum siklus dan nilai hasil
ulangan Siklus 1. Hal ini dapat dilihat pada table perbandingan hasil
belajar peserta didik sebelum siklus dan Siklus 1 berikut ini.
32

Tabel 6

Perbandingan Nilai Ulangan Harian peserta didik Sebelum


Siklus 1 dan Siklus 1

Sebelum
No Nama peserta didik Siklus 1
Siklus 1
1 Abdul Latif Maulana 60 80
2 Alika Malika Lu 'Lu 70 80
3 Andrea Maulana 80 80
4 Arkan Azam Zaki 70 70
5 Azahra Zahlotus Sita 50 50
6 Dafa Anugrah 60 70
7 Haikal Nazmu Syakib 70 80
8 Ihsal Febrian 80 70
9 Jaka Kelana 70 80
10 M Arva Pramana Sudrajat 60 70
11 M. Sopandi 80 80
12 Mochamad Fauzie Nurfadil 70 80
13 Mohammad Nizam 70 80
14 Muhamad Arifin Maulana 80 70
15 Muhamad Jami 60 60
16 Muhamad Tegar Riansah 40 60
17 Muhamad Zila Ibrahim 60 60
18 Muhammad Dzikrillah 80 90
19 Muhammad Irsyad Anas 70 90
20 Muhammad Rifa 'I 70 80
21 Muhammad Rizky Hermawan 60 60
22 Revalina Adelia 90 90
23 Siti Halimatus Sadiyah 60 80
24 Siti Jiharani 50 40
25 Siti Nur Azizah 70 60
33

Sebelum
No Nama peserta didik Siklus 1
Siklus 1
26 Siti Sumayyah 80 90
27 Sri Hasna Danisa Fikriyah 80 80
28 Syathirah Nafilah Yusuf 60 60
Jumlah 1900 2040
Rata-rata kelas 67.85 72.85
Nilai tertinggi 90 90
Nilai terendah 40 40

Berdasarkan hasil pengamatan/observasi dan evaluasi pembelajaran


Akidah Akhlak untuk kompetensi dasar Memahami makna Kalimah
Toyyibah Subhanallah pada Kalimah Toyyibah Subhanallah sudah
ada peningkatan di beberapa hal, diantarannya :

a. Peseta didik merasa senang untuk belajar Akidah Akhlak.

b. Peseta didik lebih aktif didalam belajar.

c. Peseta didik antusias dan tidak ada yang mengantuk.

d. Peseta didik tidak bosan didalam belajar.

e. Peseta didik dapat mengamati langsung yang dipelajari yaitu


tentang Kalimah Toyyibah Subhanallah.

Berdasarkan Data Siklus 2 kelompok nilai diatas dapat dibuat


diagram sebagai berikut :
34

Diagram 2

Pengelompokan Nilai Siklus 2

Nilai Ulangan Harian


18
16
Banyaknya Peserta Didik 14
12
10
8
6
4
2
0
<65 65-84 85-100

Nilai Ulangan Harian

Untuk mengetahui keberhasilan dalam penelitian ini, perlu adanya


perbandingan antara nilai hasil ulangan siklus 1 dengan nilai hasil
ulangan siklus 2. hal ini dapat dilihat pada tabel perbandingan hasil
belajar peserta didik siklus 1 dengan siklus 2 berikut ini.

Tabel 7

Perbandingan Nilai Ulangan Harian peserta didik Siklus 1 dan Siklus 2

No Nama peserta didik Nilai Silus 1 Nilai Siklus 2

1 Abdul Latif Maulana 80 80


2 Alika Malika Lu 'Lu 80 90
3 Andrea Maulana 80 100
4 Arkan Azam Zaki 70 80
5 Azahra Zahlotus Sita 50 70
6 Dafa Anugrah 70 80
7 Haikal Nazmu Syakib 80 80
35

No Nama peserta didik Nilai Silus 1 Nilai Siklus 2


8 Ihsal Febrian 70 90
9 Jaka Kelana 80 90
10 M Arva Pramana Sudrajat 70 80
11 M. Sopandi 80 90
12 Mochamad Fauzie Nurfadil 80 90
13 Mohammad Nizam 80 80
14 Muhamad Arifin Maulana 70 80
15 Muhamad Jami 60 70
16 Muhamad Tegar Riansah 60 70
17 Muhamad Zila Ibrahim 60 70
18 Muhammad Dzikrillah 90 100
19 Muhammad Irsyad Anas 90 90
20 Muhammad Rifa 'I 80 80
21 Muhammad Rizky Hermawan 60 70
22 Revalina Adelia 90 100
23 Siti Halimatus Sadiyah 80 80
24 Siti Jiharani 40 50
25 Siti Nur Azizah 60 70
26 Siti Sumayyah 90 100
27 Sri Hasna Danisa Fikriyah 80 80
28 Syathirah Nafilah Yusuf 60 70
Jumlah 2.040 2.280
Rata-rata kelas 72,85 81,78
Nilai tertinggi 90 100
Nilai terendah 40 50

Berdasarkan hasil pengamatan dan hasil evaluasi pada


pelajaran Akidah Akhlak dengan materi pokok Kalimah Toyyibah
36

Subhanallah, kemampuan memahami peserta didik dalam makna


Kalimah Toyyibah Subhanallah sudah ada peningkatan lagi,
diantaranya :

a. Peseta didik lebih semangat dalam pembelajaran.

b. Peseta didik lebih kreatif karena didukung alat peraga yang


memadai.

c. Semua peserta didik aktif dalam proses pembelajaran.

d. Peseta didik tidak bosan dan tidak mengantuk.

e. Proses pembelajaran dapat dilakukan dengan tepat waktu.

Hasil tes siklus 2 menunjukkan bahwa dari 28 peserta didik yang


mengikuti tes evaluasi, yang tuntas belajar adalah 27 peserta
didik. Dengan demikian terjadi peningkatan sebesar 25%,yaitu
dari 71,43% menjadi 96,43%. Nilai rata-rata kelas juga
mengalami peningkatan yang baik dari 72,85 menjadi 81,78. Hal
ini menunjukkan adanya peningkatan pemahaman dan
ketrampilan peserta didik terhadap materi pembelajaran.

2. Pengujian Hipotesis

Penelitian ini dikatakan berhasil apabila rata-rata nilai tes hasil belajar
peserta didik pada konsep makna Kalimah Toyyibah Subhanallah di atas
nilai KKM, yaitu 65 dan peserta didik yang mendapat nilai di atas KKM
minimal sebanyak 70%. Pada akhir Siklus 2 diperoleh data: rata-rata hasil
belajar peserta didik 88,9 dan jumlah peserta didik yang sudah tuntas ada
27 peserta didik 96,43%., dan yang belum tuntas 1 peserta didik (3,57%).
Jadi, berdasarkan data pada Siklus 2 Penelitian Tindakan Kelas ini
dikatakan telah berhasil.
BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan dapat ditarik kesimpulan
bahwa dengan menggunakan model discovery learning dapat meningkatkan
hasil belajar Akidah Akhlak peserta didik klas 4 MI Mifathul Huda Tahun
Pelajaran 2019/2020.
Melalui model discovery learning akan membangkitkan semangat belajar
peserta didik. Proses pembelajaran akan lebih kreatif karena semua peserta
didik dapat mengutarakan pendapatnya, peserta didik akan lebih aktif dan
tidak merasa bosan. Sehingga dengan menggunakan model discovery
learning proses pembelajaran akan lebih menyenangkan, aktif, kreatif dan
tidak membosankan sehingga dengan menggunakan model discovery
learning hasil belajar peserta didik dapat meningkat.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis memberi beberapa saran yang
sebaiknya dilaksanakan oleh guru, peserta didik, maupun Madrasah untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran agar memperoleh hasil yang
memuaskan, yaitu:
1. Bagi guru
a. Guru hendaknya melibatkan peseta didik secara aktif
dalam proses pembelajaran.
b. Guru dapat menggunakan alat peraga semaksimal mungkin sesuai
dengan materi pembelajaran.
c. Guru membantu peserta didik menggunakan alat peraga.
d. Guru selalu membangkitkan motivasi peserta didik.
e. Guru dapat memilih metode yang tepat sesuai dengan materi
pembelajaran.
f. Guru mau melakukan sharing dengan teman sejawat.
g. Guru memberikan penghargaan kepada peseta didik yang
berprestasi walaupun dalam bentuk pujian.

37
38

2. Bagi peserta didik:

a. Peseta didik harus selalu semangat untuk belajar.

b. Peseta didik jangan takut belajar Akidah Akhlak karena


mempelajari Akidah Akhlak sangat menyenangkan dan bermanfaat.

c. Peseta didik harus aktif dalam mengikuti pembelajaran.

d. Peseta didik hendaknya menggunakan alat peraga yang benar.

e. Peseta didik harus dapat mengemukakan pendapat waktu diskusi


kelompok.

f. Peseta didik harus berani bertanya waktu mengalami kesulitan atau


ada hal yang belum dipahami.

3. Bagi Madrasah:

a. Dapat memfasilitasi segala kebutuhan yang diperlukan guru untuk


memperlancar proses pembelajaran.

b. Madrasah hendaknya selalu memberikan dukungan kepada guru


untuk melaksanakan inovasi pembelajaran.

c. Madrasah hendaknya memberi kesempatan kepada guru untuk


mengembangkan provesinya dengan penelitian, penataran ataupun
mengikuti KKG.
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara,


2008.

Arikunto, Suharismi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan, Jakarta:


Rieneka Cipta, 2002.

Din Wahyudin. (2007). Pengantar Pendidikan. Jakarta : Universitas


Terbuka.

Hera Lestari Mikarsa. (2007). Pendidikan peserta didik DI SD .


Jakarta: Universitas Terbuka.

IGK Wardani, dkk,(2008). Pemantapan Kemampuan Profesional.


Jakarta: Universitas Terbuka.

Kamus Besar Bahasa Indonesia. (1995). Jakarta: Balai Pustaka.

Leo Sutrisno , Krisnadi Hery, Kartono (2007). Pengembangan


Pembelajaran Akidah Akhlak SD. Jakarta : Depdiknas

Ngalim Purwanto. (1990). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Departemen


Pendidikan dan kebudayaan.

Sri Anitah, W . (2008). Strategi Pembelajaran. Jakarta : Universitas


Terbuka.

39
40

CURRICULUM VITAE
PENELITI

IDENTITAS DIRI

Nama : Abdul Muhit, S.Pd.I


Nuptk : 4336765667110023
Tempat dan Tanggal Lahir : Bogor, 4 Oktober 1987
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status Perkawinan : Kawin
Agama : Islam
Mapel : Guru Akidah Akhlak
Nama Madrasah : MI. Miftahul Huda
Alamat Madrasah : Kp. Cisalopa Rt. 01/02 Desa Pasir Buncir
Kecamatan Caringin Kabupaten Bogor
Alamat Rumah : Kp. Cisalopa Rt. 02/02 Desa Pasir Buncir
Kecamatan Caringin Kabupaten Bogor
Alamat e-mail : itzz.cordova@gmail.com

Bogor, Juli 2019

Abdul Muhit, S.Pd.I

Anda mungkin juga menyukai