Anda di halaman 1dari 55

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

(PTK)

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


MATERI ASMAUL HUSNA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA
POWERPOINT PADA SISWA KELAS V SDN CIBATUTIGA
TAHUN PELAJARAN 2023 – 2024

Diajukan Sebagai Syarat Mengikuti Praktik Pengalaman Lapangan (PPL 1) Pada


Pendidikan Profesi Guru (PPG) Dalam Jabatan Bagi Guru PAI Batch 1
UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Tahun 2023

Oleh :
Nama : M. Anwar Bahrudin, S.Pd
Kelas : PAI 1.30
NIM : 5232110424

SDN CIBATUTIGA KECAMATAN CARIU


DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BOGOR
PROVINSI JAWA BARAT
HALAMAN PENGESAHAN

Karya ilmiah yang merupakan Laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dari :
1. Identitas Peneliti
Nama : M. ANWAR BAHRUDIN, S.Pd
NUPTK/NIM : 1755771672130102 / 5232110424
Unit Kerja : SDN CIBATUTIGA
2. Lokasi Penelitian : SDN CIBATUTIGA
3. Lama PTK : 1 SIKLUS
4. Judul : Upaya Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan
Agama Islam Materi Asmaul Husna Dengan
Menggunakan Media Powerpoint Pada Siswa
Kelas V Sdn Cibatutiga Tahun Pelajaran 2023 –
2024

Telah disetujui dan disahkan oleh Kepala SDN Cibatutiga Kecamatan Cariu Kabupaten
Bogor untuk meneyelesaikan permasalahan hasil belajar yang ada di kelas V dan
sebagai pemenuhan kewajiban Guru SDN Cibatutiga dalam mewujudkan keberhasilan
dalam proses belajar mengajar.

Pada hari : Rabu


Tanggal : 26 Juli 2023

Cariu, 26 Juli 2023

Kepala Sekolah

Cecep Suhendar, S.Pd.MM.Pd


NIP. 196412151986031017
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang maha pengasih lagi maha penyayang. Segala puji
dan syukur senantiasa penulis ucapkan atas kehadirat Allah Subhanahu wata’ala yang
telah melimpahkan segala nikmat, karunia serta rahmat dan hidayah-Nya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan sebuah karya ilmiah yang berjudul “Upaya Peningkatan
Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Materi Asmaul Husna Dengan
Menggunakan Media Powerpoint Pada Siswa Kelas V SDN Cibatutiga”.
Sholawat beserta salam selalu tercurahkan kepada nabi Muhammad SAW. Yang
telah membawa kita dari zaman jahiliyah menuju zaman yang terang benderang dengan
syari’at Islam. Penulisan laporan PTK ini bertujuan sebagai salah satu syarat untuk
memenuhi tugas Pendidikan Profesi Guru Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan
Gunung Djati Bandung, dalam penyusunan laporan ini penulis menyadari bahwa masih
jauh dari kesempurnaan. Namun atas izin dari Allah Subhanahu wata’ala serta usaha-
usaha penulis dengan bantuan dari banyak pihak, laporan ini juga dapat diselesaikan.
Penelitian tindakan ini menguji dan meneliti apakah dengan penggunaan media
powerpoint dapat meningkatkan pengalaman belajar materi pendidikan agama islam
asmaul husna khususnya al-qawiyyu, al-muhyi, al-baits, al-qayyum dan al-mumit pada
siswa kelas v sd negeri cibatutiga. Dari hasil penelitian yang diungkapkan ternyata
penggunaan media powerpoint dapat meningkatkan pengalaman belajar materi
pendidikan agama islam asmaul husna khususnya al-qawiyyu, al-muhyi, al-baits, al-
qayyum dan al-mumit.
Mudah-mudahan hasil penelitian tindakan ini dapat bermanfaat bagi guru, sekolah
dan dunia pendidikan sebagai alternatif pembiasaan dalam pelaksanaan pembelajaran
demi terwujudnya tujuan pendidikan.

Penulis :
M. Anwar Bahrudin, S.Pd

II
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL.......................................................................................i
KATA PENGANTAR........................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................iii
I. PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah..........................................................................1
B. Identifikasi masalah................................................................................4
C. Rumusan Masalah...................................................................................5
D. Tujuan Penelitian....................................................................................5
E. Manfaat Penelitian..................................................................................6
II. KAJIAN PUSTAKA...................................................................................8
A. Metode Pembelajaran...........................................................................8
B. Media Powerpoint...................................................................................10
C. Hasil Belajar............................................................................................12
D. Hipotesis Penelitian.................................................................................16
III. METODE PENELITIAN...........................................................................18
A. Subjek Penelitian...................................................................................18
B. Tempat dan Waktu Pelaksanaan.............................................................18
C. Deskripsi Per Siklus................................................................................18
D. Metode pengumpulan data dan instrumen penelitian..............................19
E. Teknik analisis Data................................................................................20
F. Indikator Keberhasilan............................................................................20
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.........................................21
A. Hasil Penelitian dan Pembahasan Siklus 1.........................................21

III
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan agama Islam merupakan salah satu mata pelajaran yang sangat

penting diantara sekian banyak mata pelajaran yang ada di sekolah dasar. Hal

tersebut dinilai penting, karena tujuan mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di

sekolah dasar adalah menanamkan nilai-nilai agama Islam pada karakter siswa

sehingga dapat menjadikan siswa beriman dan bertakwa kepada Allah SWT.

Untuk memaksimalkan tujuan pembelajaran pendidikan agama Islam, guru

pendidikan agama Islam harus memiliki metode pembelajaran yang berbeda.

Metode pembelajaran yang sering digunakan dalam pembelajaran adalah

tradisional (ceramah), diskusi, tanya jawab, demonstrasi, tes, pernyataan dan

ekskursi.

Pembelajaran tradisional adalah cara penyampaian materi kepada siswa

melalui ceramah atau komunikasi lisan. Cara ini paling praktis, ekonomis dan

tidak membutuhkan banyak alat.

Sementara itu, metode diskusi merupakan metode pengajaran yang erat

hubungannya dengan pembelajaran pemecahan masalah. Metode ini juga biasanya

diterapkan dalam kelompok atau diskusi kelompok. Metode diskusi adalah metode

pembelajaran dimana informasi, pendapat dan unsur pengalaman dipertukarkan

secara teratur dengan tujuan untuk mencapai pemahaman yang utuh, jelas dan

menyeluruh tentang sesuatu atau mempersiapkan dan menyelesaikan keputusan

bersama.

Selain itu, metode tanya jawab merupakan metode pengajaran yang

memungkinkan terjadinya komunikasi dua arah secara langsung, karena tercipta


1
dialog secara bersamaan antara guru dan siswa. Guru meminta jawaban dari siswa

atau siswa meminta jawaban dari guru. Dalam komunikasi ini terdapat hubungan

langsung dua arah antara guru dan siswa.

Metode selanjutnya adalah metode demonstrasi yang merupakan metode

pengajaran yang cukup efektif karena membantu siswa menemukan sendiri

jawabannya berdasarkan fakta-fakta. Demonstrasi yang relevan adalah metode

pengajaran yang menunjukkan bagaimana sesuatu terjadi. Metode demonstrasi

merupakan metode pengajaran yang cukup efektif karena membantu siswa

mendapatkan jawaban dengan mengamati suatu proses atau peristiwa tertentu.

Sedangkan metode eksperimen merupakan metode yang bukan hanya metode

pengajaran, tetapi juga metode berpikir, karena eksperimen dapat menggunakan

metode lain, mulai dari pengumpulan informasi sampai dengan penarikan

kesimpulan. Metode pembelajaran selanjutnya adalah resitasi. Metode

pembelajaran resitasi adalah metode pembelajaran dimana siswa membuat

rangkuman dari materi yang disampaikan oleh guru dengan menuliskannya di atas

kertas dan menggunakan bahasa mereka sendiri.

Metode terakhir yang juga digunakan dalam proses pembelajaran adalah

metode ekskursi, yaitu. kunjungan di luar kelas. Oleh karena itu, tamasya di atas

berlangsung tidak jauh dari sekolah dan tidak membutuhkan banyak waktu.

Tamasya ke tempat yang jauh disebut study tour.

Mengenai metode pembelajaran eklektik dalam proses pembelajarannya, SD

Negeri Cibatutiga sebagai salah satu lembaga pendidikan Islam di Kabupaten

Bogor yang menerapkan metode eklektik dalam proses pembelajarannya. Namun,

metode pembelajaran yang ditawarkan dalam proses belajar mengajar disesuaikan

dengan kebutuhan mata pelajaran yang diajukan.

Sebagai contoh, mata pelajaran Pendidikan Agama Islam SD Negeri


2
Cibatutiga kelas V lebih banyak menggunakan metode pembelajaran tradisional

(ceramah) dan tanya jawab. Pada kenyataannya metode pembelajaran tradisional

(ceramah) memiliki kelemahan yaitu (1) siswa menjadi pasif, (2) pembelajaran

membosankan dan siswa mengantuk, (3) mendengarkan terpaksa, (4) gaya belajar

visual siswa membosankan dan tidak mampu menginformasikan atau memperoleh

pengetahuan, hal ini bisa sangat menarik bagi anak dengan gaya belajar auditori,

(5) evaluasi proses pembelajaran sulit dikontrol karena tidak ada poin kredit yang

jelas, (6) proses pengajaran beralih ke kosa kata atau hanya fokus pada

pemahaman kata.

Selain itu, metode tanya jawab juga memiliki kelemahan yaitu (1)

membutuhkan waktu lama, (2) tidak dapat digunakan untuk kelompok besar, (3)

peserta hanya menerima informasi terbatas, (4) dikendalikan oleh orang yang

melakukan hal tersebut. . ingin berbicara atau ingin berdiri keluar dari kerumunan.

Kelemahan metode pembelajaran tradisional serta tanya jawab menyebabkan

fenomena yang diamati pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas V di

SD Negeri Cibatutiga. Tentang fenomena yang muncul khususnya pada materi

Asmaul Husna Al-Qawiyyu, Al-Muhyi, Al-Baits, Al-Qayyum Dan Al-Mumit

yaitu siswa tidak dapat berkonsentrasi dan kerap membuat kegaduhan di dalam

kelas, dan hasil belajar sebagian siswa tidak mencapai batas minimal. Hasil belajar

di kelas sebagai indikator pencapaian tujuan pembelajaran tidak lepas dari faktor-

faktor yang mempengaruhi hasil belajar. Sugihartono dkk. (2007:76-77)

menyebutkan faktor- faktor yang mempengaruhi hasil belajar sebagai berikut: (1).

Faktor internal adalah faktor yang ada pada diri individu belajar. Faktor internal

meliputi faktor fisik dan faktor psikis. (2). Faktor eksternal adalah faktor yang

berada di luar individu. Faktor eksternal meliputi faktor keluarga, sekolah dan

masyarakat.
3
Mengenai metode pembelajaran yang berkorelasi dengan hasil belajar siswa,

penulis beranggapan bahwa ketercapaian hasil belajar di atas ambang batas

minimal disebabkan karena metode guru agama Islam hanya menggunakan

metode pembelajaran konvensional (ceramah) dan tanya jawab. Oleh karena itu,

permasalahan yang muncul harus ditelusuri melalui pengembangan metode

pembelajaran. Alternatif pemecahan masalah tersebut adalah dengan

mengembangkan metode pembelajaran menggunakan media powerpoint materi

yang bersangkutan, baik dari sumber lain maupun buatan guru. Sebagai alternatif

pemecahan masalah tersebut, maka dipilihlah pengembangan metode

pembelajaran menggunakan media powerpoint karena berkaitan dengan

perkembangan sistem pembelajaran yang berkaitan dengan era Revolusi Industri

4.0 yang ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

serta diminati oleh para siswa. Dengan mengembangkan metode pembelajaran

dengan bantuan powerpoint diharapkan hasil belajar siswa tidak menurun, bahkan

meningkat.

Berkaitan dengan hal tersebut, penulis sebagai guru Pendidikan Agama Islam

di SD Negeri Cibatutiga tertarik untuk melakukan penelitian tindakan kelas

berkaitan dengan pengembangan metode pembelajaran yang menggunakan media

powerpoint untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran

Pendidikan Agama Islam, khususnya materi Asmaul Husna Al-Qawiyyu, Al-

Muhyi, Al-Baits, Al-Qayyum Dan Al-Mumit pada siswa kelas V SD Negeri

Cibatutiga Tahun Ajaran 2023 – 2024.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka identifikasi masalah pada

penelitian ini, adalah:

4
1. Guru Pendidikan Agama Islam di SD Negeri Cibatutiga lebih banyak

5
menggunakan metode tradisional (ceramah) dan tanya jawab dalam pembelajaran

2. Beberapa siswa terlihat tidak dapat berkonsentrasi dan ribut di kelas serta hasil

belajar tidak memenuhi standar minimal terutama dengan materi Asmaul

Husna Al-Qawiyyu, Al-Muhyi, Al-Baits, Al-Qayyum Dan Al-Mumit

3. Perlu dikembangkan metode pembelajaran yang menggunakan media

powerpoint sebagai alternatif pemecahan masalah

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah:

1. Apakah pengembangan metode pembelajaran dengan media powerpoint dapat

meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama

Islam Asmaul Husna Al-Qawiyyu, Al-Muhyi, Al-Baits, Al-Qayyum Dan Al-

Mumit di Kelas V SD Negeri Cibatutiga Tahun Pelajaran 2023-2024?

2. Bagaimanakah pengembangan metode pembelajaran dengan menggunakan

media powerpoint dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata

pelajaran Pendidikan Agama Islam Asmaul Husna khususnya materi Al-

Qawiyyu, Al-Muhyi, Al-Baits, Al-Qayyum Dan Al-Mumit Kelas V SD

Negeri Cibatutiga Tahun Pelajaran 2023-2024?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini, adalah:

1. Untuk mengetahui apakah pengembangan metode pembelajaran dengan

menggunakan media powerpoint dapat meningkatkan hasil belajar pada

pendidikan agama Islam. Materi Asmaul Husna Al-Qawiyyu, Al-Muhyi, Al-

Baits, Al-Qayyum Dan Al-Mumit di Kelas V SD Negeri Cibatutiga Tahun

Pelajaran 2023–2024.

6
2. Untuk mengetahui bagaimana pengembangan metode pembelajaran
dengan menggunakan media powerpoint dapat meningkatkan hasil belajar
siswa pada materi pendidikan agama Islam Asmaul Husna khususnya
materi Al-Qawiyyu, Al-Muhyi, Al-Baits, Al-Qayyum Dan Al-Mumit di kelas
V SD Negeri Cibatutiga tahun pelajaran 2023-2024

E. Manfaat Penelitian

Diharapkan hasil penelitian yang dilakukan di SD Negeri Cibatutiga

memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pengembangan metode

pembelajaran dengan media powerpoint dalam hasil belajar siswa pada materi

pendidikan agama Islam Asmaul Husna Al-Qawiyyu, Al-Muhyi, Al-Baits, Al-

Qayyum Dan Al-Mumit kelas V SD Negeri Cibatutiga. Kegunaan penelitian ini

dibagi menjadi beberapa poin, yaitu:

1. Bagi Siswa

Metode pembelajaran dengan media powerpoint memudahkan siswa

memahami isi materi yang diajarankan dengan mengasah kemampuan berpikir

dan kritis atas apa yang di lihat dan di perhatikan akan isi konten materi yang

ada serta menerapkan apa yang telah dipelajari dari hasil audio visual kepada

kehidupan sehari-hari.

2. Bagi Peneliti atau Guru

Metode pembelajaran dengan menggunakan media powerpoint semakin

memudahkan peran guru atau peneliti dalam pembelajaran Asmaul Husna Al-

Qawiyyu, Al-Muhyi, Al-Baits, Al-Qayyum Dan Al-Mumit khususnya bagi

anak sekolah dasar.

3. Bagi Lembaga

Penerapan metode pembelajaran dengan media powerpoint ini dapat

bermanfaat sebagai landasan teori bagi lembaga pendidikan atau sekolah untuk
7
menentukan metode pembelajaran yang lebih baik dan efektif untuk

kedepannya.

8
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Metode Pembelajaran

1. Pengertian Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran adalah langkah operasional atau implementasi dari

strategi pembelajaran yang dipilih untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Ketepatan penerapan metode menunjukkan keberfungsian strategi pembelajaran.

Strategi pembelajaran masih bersifat konseptual dan dilaksanakan dengan metode

pembelajaran tertentu. Dengan kata lain, strategi adalah “rencana tindakan untuk

mencapai sesuatu” sedangkan metode adalah “cara mencapai sesuatu” (Sanjaya,

2010).

Metode adalah salah satu strategi atau cara yang digunakan guru dalam

pembelajaran yang ingin dicapai. Semakin tepat metode yang digunakan oleh

guru, semakin baik pembelajarannya. Metode berasal dari kata Yunani methodos

yang berarti cara atau jalan. Sudyana (2005:76) menyatakan bahwa metode adalah

rencana umum untuk menyajikan materi pembelajaran bahasa secara berurutan,

tidak mengandung satu bagian yang bertentangan dan semuanya didasarkan pada

pendekatan tertentu.

Pendekatan aksiomatik, yaitu. pendekatan yang memiliki kebenaran yang

jelas, sedangkan metode bersifat prosedural, yaitu pendekatan langkah demi

langkah. Metode adalah penerapan makna prosedural Pembelajaran berlangsung

secara teratur dan bertahap, mulai dari pembuatan kurikulum hingga penyajian

pengajaran, penyajian proses belajar mengajar hingga evaluasi hasil belajar.

9
Berdasarkan pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa metode

pembelajaran adalah suatu rencana yang menyeluruh dan sistematis untuk

menyajikan mata pelajaran. Metode pembelajaran dilaksanakan secara teratur dan

bertahap dengan cara yang berbeda-beda untuk mencapai tujuan tertentu dalam

keadaan yang berbeda-beda.

2. Jenis – jenis Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran yang sering digunakan dalam pembelajaran adalah

tradisional (ceramah), diskusi, tanya jawab, demonstrasi, tes, pernyataan dan

ekskursi. Pembelajaran tradisional adalah cara penyampaian materi kepada siswa

melalui ceramah atau komunikasi lisan. Cara ini paling praktis, ekonomis dan

tidak membutuhkan banyak alat.

Sementara itu, metode diskusi merupakan metode pengajaran yang erat

hubungannya dengan pembelajaran pemecahan masalah. Metode ini juga biasanya

diterapkan dalam kelompok atau diskusi kelompok. Metode diskusi adalah metode

pembelajaran dimana informasi, pendapat dan pengalaman dipertukarkan secara

teratur untuk mencapai pemahaman yang lebih mendalam. berbicara lebih jelas

dan detail tentang sesuatu bersama atau mempersiapkan dan menyelesaikan

keputusan bersama.

Selain itu, metode tanya jawab merupakan metode pengajaran yang

memungkinkan terjadinya komunikasi dua arah secara langsung, karena tercipta

dialog secara bersamaan antara guru dan siswa. Guru meminta jawaban dari siswa

atau siswa meminta jawaban dari guru. Dalam komunikasi ini terdapat hubungan

langsung dua arah antara guru dan siswa.

Metode selanjutnya adalah metode demonstrasi yang merupakan metode

pengajaran yang cukup efektif karena membantu siswa menemukan sendiri


10
jawabannya berdasarkan fakta-fakta. Demonstrasi yang relevan adalah metode

pengajaran yang menunjukkan bagaimana sesuatu terjadi. Metode demonstrasi

merupakan metode pengajaran yang cukup efektif karena membantu siswa

mendapatkan jawaban dengan mengamati suatu proses atau peristiwa tertentu.

Sedangkan metode eksperimen merupakan metode yang bukan hanya metode

pengajaran, tetapi juga metode berpikir, karena eksperimen dapat menggunakan

metode lain, mulai dari pengumpulan informasi sampai dengan penarikan

kesimpulan.

Metode pembelajaran selanjutnya adalah resitasi. Metode pembelajaran

resitasi adalah metode pembelajaran dimana siswa membuat rangkuman dari

materi yang disampaikan oleh guru dengan menuliskannya di atas kertas dan

menggunakan bahasa mereka sendiri. Metode terakhir yang juga digunakan dalam

proses pembelajaran adalah metode ekskursi, yaitu. kunjungan di luar kelas. Oleh

karena itu, tamasya di atas berlangsung tidak jauh dari sekolah dan tidak

membutuhkan banyak waktu. Tamasya ke tempat yang jauh disebut study tour.

B. Media Powerpoint

1. Pengertian Media Powerpoint

Pengertian Media Power Point Microsoft Office Power Point adalah sebuah program

komputer untuk presentasi yang dikembangkan oleh Microsoft, disamping Microsoft

word dan excel yang telah dikenal banyak orang (Rusman dkk, 2013: 300). Program

power point merupakan salah satu software yang dirancang khusus untuk mampu

menampilkan program multimedia menarik, mudah dalam pembuatan, mudah dalam

penggunaan dan relatif murah, karena tidak membutuhkan bahan baku selain alat untuk

penyimpanan data (Rusman dkk, 2013: 301).

Microsoft Office Power Point menyediakan fasilitas slide untuk menampung pokok-

pokok pembicaraan yang akan disampaikan pada peserta didik. Dengan fasilitas animasi,
11
suatu slide dapat dimodifikasi dengan menarik. Begitu juga dengan adanya fasilitas :

front picture, sound, dan effect dapat dipakai untuk membuat suatu slide yang bagus.

Sehingga, mengakomodasi sesuai dengan modalitas belajar siswa. Program ini dapat

mengakomodasi siswa yang memiliki tipe visual, auditif, maupun kinestetik (Rusman

dkk, 2013: 297). Hujair AH. Sanaky (2009: 127-128) mengemukakan bahwa media

power point adalah program aplikasi presentasi yang merupakan salah satu program

aplikasi dibawah Microsoft Office program komputer dan tampilan ke layar

menggunakan bantuan LCD proyektor.

Menurut Mardi dkk (2007: 69) Microsoft Power Point adalah salah satu program

aplikasi dari Microsoft yang dapat digunakan untuk melakukan presentasi, baik untuk

melakukan sebuah rapat maupun perencanaan kegiatan lain termasuk digunakan sebagai

media pembelajaran di sekolah. 14 Menurut Rusman dkk (2013: 295) Microsoft Power

Point merupakan program aplikasi presentasi yang populer dan paling banyak digunakan

saat ini untuk berbagai kepentingan presentasi, baik pembelajaran, presentasi produk,

meeting, seminar, lokakarya dan sebagainya. Menurut Sukiman (2011: 213) Microsoft

Power Point merupakan salah satu produk unggulan Microsoft Corporation dalam

program aplikasi presentasi yang paling banyak digunakan saat ini. Hal ini dikarenakan

banyak kelebihan di dalamnya dengan kemudahan yang disediakan. Pemanfaatan media

presentasi ini dapat digunakan oleh pendidik untuk mempresentasikan materi

pembelajaran ataupun tugastugas yang akan diberikan.

Berdasarkan pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa power point adalah

program aplikasi presentasi yang merupakan salah satu program aplikasi dibawah

Microsoft Office, yang mudah dan sering digunakan sebagai media pembelajaran di

sekolah.

12
C. Hasil Belajar

1. Pengertian Hasil Belajar

Untuk memberikan pengertian tentang hasil belajar maka akan diuraikan

terlebih dahulu dari segi bahasa. Pengertian ini terdiri dari dua kata “hasil‟ dan

“belajar‟. Dalam KBBI hasil memiliki beberapa arti : 1) Sesuatu yang diadakan

oleh usaha, 2) pendapatan; perolehan; buah. Sedangkan belajar adalah perubahan

tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman.

Secara umum Abdurrahman menjelaskan bahwa hasil belajar adalah

kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar.menurutnyajuga

anak-anak yang berhasil dalam belajar ialah berhasil mencapai tujuan-tujuan

pembelajaran atau tujuan instruksional.

Adapun yang dimaksud dengan belajar Menurut Usman adalah

“Perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara satu

individu dengan individu lainnya dan antara individu dengan lingkungan”.

Lebih luas lagi Subrata mendefenisikan belajar adalah “(1) membawa

kepada perubahan, (2) Bahwa perubahan itu pada pokoknya adalah didapatkanya

kecakapan baru, (3) Bahwa perubahan itu terjadi karena usaha dengan sengaja”.

Dari beberapa defenisi di atas terlihat para ahli menggunakan istilah

“perubahan” yang berarti setelah seseorang belajar akan mengalami perubahan.

Untuk lebih memperjelas Mardianto memberikan kesimpulan tentang pengertian

belajar:

1. Belajar adalah suatu usaha, yang berarti perbuatan yang dilakukan secara

sungguh-sungguh, sistematis, dengan mendayagunakan semua potensi yang

dimiliki, baik fisik maupun mental

13
2. Belajar bertujuan untuk mengadakan perubahan di dalam driri antara lain

perubahan tingkah laku diharapkan kearah positif dan kedepan.

3. Belajar juga bertujuan untuk mengadakan perubahan sikap, dari sikap negatif

menjadi positif, dari sikap tidak hormat menjadi hormat dan lain sebagainya.

4. Belajar juga bertujuan mengadakan perubahan kebiasaan dari kebiasaan

buruk, menjadi kebiasaan baik. Kebiasaan buruk yang dirubah tersebut untuk

menjadi bekal hidup seseorang agar ia dapat membedakan mana yang

dianggap baik di tengah-tengah masyarakat untuk dihindari dan mana pula

yang harus dipelihara.

5. Belajar bertujuan mengadakan perubahan pengetahuan tentang berbagai

bidang ilmu, misalnya tidak tahu membaca menjadi tahu membaca, tidak

dapat menulis jadi dapat menulis. Tidak dapat berhitung menjadi tahu

berhitung dan lain sebagainya.

6. Belajar dapat mengadakan perubahan dalam hal keterampilan, misalnya

keterampilan bidang olah raga, bidang kesenian, bidang tekhnik

dansebagainya Hasil belajar merupakan kemampuan yang diperoleh individu

setelah proses

belajar berlangsung, yang dapat memberikan perubahan tingkah laku baik

pengetahuan, pemahaman, sikap dan keterampilan siswa sehingga menjadi lebih

baik dari sebelumnya. Hasil belajar merupakan salah satu indikator dari proses

belajar. Hasil belajar adalah perubahan perilaku uyang diperoleh siswa setelah

mengalami aktivitas belajar.

Salah satu indikator tercapai atau tidaknya suatu proses pembelajaran

adalah dengan melihat hasil belajar yang dicapai oleh siswa. Hasil belajar

merupakan tingkat penguasaan yang dicapai oleh siswa dalam mengikuti program

14
belajar mengajar, sesuai dengan tujuan yang ditetapkan. Menurut Dimyati dan

15
Mudjiono dapat dipahami bahwa yang dimaksud dengan hasil belajar merupakan

suatu proses untuk melihat sejauh mana siswa dapat menguasai pembelajaran

setelah mengikuti kegiatan proses belajar mengajar, atau keberhasilan yang

dicapai seorang peserta didik setelah mengikuti kegiatan pembelajaran yang

ditandai dengan bentuk angka, huruf, atau simbol tertentu yang disepakati oleh

pihak penyelenggara pendidikan.

Dari beberapa teori di atas tentang pengertian hasil belajar, maka hasil

belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil belajar (perubahan

tingkah laku: kognitif, afektif dan psikomotorik) setelah selesai melaksanakan

proses pembelajaran melalui hasil Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

dibuktikan dengan hasil evaluasi berupa nilai.

2. Faktor – faktor yang mempengaruhi Hasil Belajar

Berhasil atau tidaknya seseorang dalam belajar disebabkan beberapa faktor

yang mempengaruhi pencapaian hasil belajar yaitu yang berasal dari dalam peserta

didik yang belajar (faktor internal) dan ada pula yang berasal dari luar peserta

didik yang belajar (faktor eksternal). Menurut Slameto, faktor-faktor yang

mempengaruhi belajar yaitu:

a. Faktor internal terdiri dari: Faktor jasmaniah dan Faktor psikologis

b. Faktor eksternal terdiri dari: Faktor keluarga, Faktor sekolah, dan Faktor

masyarakat

Menurut Muhibbin Syah, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar peserta

didik yaitu:

a. Faktor internal meliputi dua aspek yaitu: Aspek fisiologis dan Aspek psikologis

b. Faktor eksternal meliputi: Faktor lingkungan sosial dan Faktor lingkungan

16
nonsosial

Faktor utama yang mempengaruhi hasil belajar siswa antara lain: 1) Faktor

internal yakni keadaan/kondisi jasmani dan rohani peserta didik. 2) Faktor

eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan di sekitar peserta

didikmisalnya faktor lingkungan. 3) Faktor pendekatan belajar, yakni jenis upaya

belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan untuk melakukan

kegiatan mempelajari materi-materi pembelajaran.

Faktor yang mempengaruhi hasil belajar diantaranya faktor jasmani dan

rohani siswa, hal ini berkaitan dengan masalah kesehatan siswa baik kondisi

fisiknya secara umum, sedangkan faktor lingkungan juga sangat mempengaruhi.

Hasil belajar siswa di madrasah 70 % dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan

30% dipengaruhi oleh lingkungan.

Menurut Chalijah Hasan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas

belajar antara lain:

a. Faktor yang terjadi pada diri organisme itu sendiri disebut dengan faktor

individual adalah faktor kematangan/pertumbuhan, kecerdasan, latihan,

motivasi dan faktor pribadi.

b. Faktor yang ada diluar individu yang kita sebut dengan faktor sosial, faktor

keluarga/keadaan rumah tangga, guru dan cara mengajarnya, alat-alat yang

digunakan atau media pengajaran yang digunakan dalam proses

pembelajaran, lingkungan dan kesempatan yang tersedia dan motivasi sosial.

Faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa secara

garis besar terbagi dua bagian, yaitu factor internal dan eksternal menurut M.

Alisuf Sabri (2010)

17
a. Faktor internal siswa

1) Faktor fisiologis siswa, seperti kondisi kesehatan dan kebugaran fisik,

serta kondisi panca inderanya terutama penglihatan dan pendengaran.

2) Faktor psikologis siswa, seperti minat, bakat, intelegensi, motivasi, dan

kemampuan-kemampuan kognitif seperti kemampuan persepsi, ingatan,

berpikir dan kemampuan dasar pengetahuan yang dimiliki.

b. Faktor-faktor eksternal siswa

1) Faktor lingkungan siswa Faktor ini terbagi dua, yaitu pertama, faktor

lingkungan alam atau non sosial seperti keadaan suhu, kelembaban udara,

waktu (pagi, siang, sore, malam), letak madrasah, dan sebagainya.

Kedua, faktor lingkungan sosial seperti manusia dan budayanya.

2) Faktor instrumental Yang termasuk faktor instrumental antara lain

gedung atau sarana fisik kelas, sarana atau alat pembelajaran,

mediapembelajaran, guru, dan kurikulum atau materi pelajaran serta

strategi pembelajaran.

Tinggi rendahnya hasil belajar peserta didik dipengaruhi banyak fakto -

faktor yang ada, baik yang bersifat internal maupun eksternal. Faktor-faktor

tersebut sangat mempengaruhi upaya pencapaian hasil belajar siswa dan dapat

mendukung terselenggaranya kegiatan proses pembelajaran, sehingga dapat

tercapai tujuan pembelajaran

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kajian pustaka di atas, maka hipotesis penelitian pada

penelitian ini adalah:

1. Metode pembelajaran melalui penggunaan media powerpoint dapat

18
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama

Islam materi Asmaul Husna Al-Qawiyyu, Al-Muhyi, Al-Baits, Al-Qayyum

Dan Al-Mumit pada siswa kelas V SD Negeri Cibatutiga Tahun Pelajaran

2023 – 2024.

2. Pengembangan metode pembelajaran melalui penggunaan media powerpoint

adalah salah satu faktor yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada

mata pelajaran Pendidikan Agama Islam materi Asmaul Husna Al-Qawiyyu,

Al-Muhyi, Al-Baits, Al-Qayyum Dan Al-Mumit pada siswa kelas V SD

Negeri Cibatutiga Tahun Pelajaran 2023 – 2024

19
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah Siswa kelas V SDN Cibatutiga
Kecamatan Cariu tahun pelajaran 2023-2024. Aspek yang diteliti adalah hasil belajar
peserta didik selama pembelajaran sebanyak 32 orang peserta didik dengan latar belakang
kemampuan yang berbeda-beda mulai dari yang tinggi, sedang, dan rendah dilihat dari
kecerdasan dan intelektual masing-masing siswa.

B. Tempat dan Waktu Pelaksanaan


Tempat penelitian dilakukan di SDN Cibatutiga Kecamatan Cariu. Penelitian ini berlangsung
selama 1 Siklus, mulai dari tanggal 20 Juli 2023 sampai dengan 25 Juli 2023

C. Deskripsi Per Siklus


1. Siklus I
a. Perencanaan (Planning)
1) Membuat Modul Ajar beserta lembar kerja peserta didik, bahan ajar, media
dan rencana penilaian.
2) Menyiapkan instrumen-instrumen pengumpulan data berupa soal materi
Asmaul Husna
3) Melakukan koordinasi dengan teman sejawat (Observer) dan pihak-pihak terkait
b. Tindakan (action) dan pengamatan (observation)
Pelaksanaan tindakan siklus I dilakukan pada 20 Juli 2023 dengan jumlah anak 32
orang. Dalam kegiatan tindakan (action) ini peneliti melakukan kegiatan mengajar
sesuai dengan modul ajar yang telah dirancang ditahap perencanaan penelitian,
langkah-langkahnya mengikuti rancangan skenario pembelajaran. Adapun
pengamatan (observation) dilakukan bersamaan dengan proses pembelajaran yang
meliputi aktivitas anak, pengembangan materi dan hasil belajar serta dievaluasi.
Selama proses pembelajaran, peneliti melakukan observasi dengan cara mengamati
prilaku anak pada saat melakukan penyelesaian masalah. Pada siklus I ini
diharapkan hasilnya bahwa ada peningkatan hasil belajar siswa pada penilaian
formatif.

20
c. Refleksi (reflection) Peneliti melakukan refleksi dengan cara diskusi bersama
dengan teman sejawat untuk menilai hasil belajar peserta didik.
d. Revisi Tindakan Siklus I (Pertama) Pelaksanaan kegiatan pembelajaran permulaan
pada siklus pertama masih terdapat kekurangan sehingga perlu adanya revisi untuk
dilakukan pada siklus berikutnya.

D. Metode Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian


Data-data yang dikumpulkan pada penelitian ini meliputi hasil belajar peserta didik dan
respon peserta didik terhadap pembelajaran. Adapun instrumen dan teknik pengumpulan
data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

Tabel 3.1
Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

No Jenis Teknik Instrumen Jadwal Pelaksanaan


Data Pengumpulan
data

1 Hasil Belajar Tes (terlampir) 1. Akhir pertemuan siklus I


Peserta didik

1. Teknik Pengumpula Data


Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk mengukur hasil belajar peserta didik
pada ranah kognitif adalah dengan memberikan tes evaluasi pada tiap siklus yaitu tes
objektif pada akhir pertemuan. Tes hasil belajar dimaksudkan untuk mengevaluasi
sejauh mana tingkat pemahaman peserta didik terhadap materi yang telah dipelajari
selama satu siklus.Kualifikasi hasil belajar peserta didik dikatakan tuntas apabila berada
pada kualifikasi cukup, baik, dan sangat baik dengan rentang nilai seperti berikut.
Tabel 3.2
Rentang Nilai Hasil Belajar

No Nilai Kualifikasi Keterangan


1 Nilai ≥ 91 Sangat Baik Tuntas
2 83 ≤ nilai 91 Baik Tuntas
3 75 ≤ nilai 83 Cukup Tuntas

21
4 Nilai < 75 Kurang Tidak Tuntas
Sumber: Kurikulum SDN Cibatutiga

1. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan beberapa instrumen yang digunakan untuk
mengumpulkan data yaitu tes objektif untuk mengukur hasil belajar peserta didik yang
dilaksanakan setiap akhir siklus.
Hal-hal lain yang tidak dapat direkam melalui alat pengumpulan data yang disediakan
dicatat dengan menggunakan catatan harian. Adapun kisi-kisi dari instrument dapat
dilihat pada lampiran.

E. Teknik Analisis Data


Teknik analisis data yang dimaksud dalam penelitian ini adalah teknik analisis hasil
belajar sebagai berikut. Hasil belajar siswa dihitung dengan mengguankan rumus :

F. Indikator Keberhasilan
Penerapan media pembelajaran menggunakan powerpoint untuk meningkatkan hasil
belajar siswa pada materi asmaul husna pada siswa kelas v SDN Cibatutiga Kecamatan
cariu dinyatakan berhasil apabila nilai hasil belajar siswa minimal 75 dengan ketuntasan
belajar siswa minimal 75%.

22
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian dan Pembahasan Siklus I


Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas V SDN Cibatutiga Kecamatan
Cariu pada semester Ganjil tahun ajaran 2023/2024 dengan jumlah siswa sebanyak 32
orang. Penelitian pada siklus I ini dilaksanakan dalam 1 kali pertemuan dengan tes
evaluasi/kuis pada akhir siklus. Materi yang dibahas pada siklus I adalah Pengertian dari
Asmaul Husna Al-Qawiyyu, Al-Muhyi, Al-Baits, Al-Qayyum Dan Al-Mumit.
Sesuai dengan rencana yang sudah disusun sebelumnya, sebelum melaksanakan
tindakan peneliti mempersiapkan semua perangkat pembelajaran, instrumen, lembar
observasi dan lainnya. Sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung, peneliti memberikan
terlebih dahulu bahan ajar/modul. Peneliti juga menginformasikan kepada siswa jika
kegiatan pembelajaran akan berlangsung menggunaka Media Powerpoint.
Selama proses pembelajaran berlangsung, siswa belajar secara berkelompok
dimana masing-masing kelompok diberikan lembar kerja peserta didik (LKPD) untuk
didiskusikan/dipraktikkan langsung bersama kelompok. Peneliti membagi siswa menjadi
6 kelompok dimana masing-masing kelompok terdiri dari 5-6 siswa yang sifatnya
heterogen.
Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan berdasarkan tahap-tahap berikut : 1) Pra
pembelajaran, 2) Pendahuluan, 3) Kegiatan Inti, 4) Penutup. Hasil Tindakan Siklus I
dapat dijabarkan sebagai berikut:
Tabel 4.1
Hasil Belajar Siswa Siklus 1
No. Nama Siswa Nilai Keterangan
1 Aby Raesyad Maulana Mikdar 80 T
2 Adam Fahri Albukhori 90 T
3 Ade Rehan Suryana Putra 60 BT
4 Ananda syahputra 70 BT
5 Anton saputra 80 T
6 Asila putri azahra 90 T

23
7 Aska ardianza ramadan 60 BT
8 Bunga Syahdila Kalista 80 T
9 Chaterine mikayla Febrianty 60 BT
10 Cicih Lestari 80 T
11 Edo Lesmana 80 T
12 Fajar al hasby 80 T
13 Kania Dwi syakira 60 BT
14 Kayla Nurmaulida 90 T
15 M. Sandi irawan 70 BT
16 Marwan Septiawan 90 T
17 Moh Al Gojali 60 BT
18 Muhamad Abidzar Al Ghifari 60 BT
19 Muhamad Luthfi 80 T
20 Muhamad Raffi Alvian 60 BT
21 Muhamad Saepul Anam 60 BT
22 Muhamad Sahdan 80 T
23 Muhamad Paiz Husen 80 T
24 Najwa Khaira Wilda 90 T
25 Nuraeni Rizki 90 T
26 Reihan Ibrahim Nuralam 80 T
27 Revandra Aditya 90 T
28 Rifki Faril Akbari Romdoni 70 BT
29 Satria Maulana 90 T
30 Syahrul Gunawan 90 T
31 Usep 80 T
32 Zaila Nazwa Rahmuna 60 BT

Analisis data hasil belajar siswa pada siklus I menunjukkan bahwa jumlah nilai
seluruh siswa adalah 2440. Ketuntasan klasikal sebesar 62,5 % dengan rata-rata hasil
belajar adalah 76,25, dimana siswa yang dikatakan tuntas berada pada kualifikasi
sangat baik, baik dan cukup, sedangkan siswa yang dinyatakan tidak tuntas berada
pada kualifikasi kurang.

24
Jumlah siswa yang dinyatakan tuntas sebanyak 20 orang karena memperoleh
nilai sama dengan atau lebih dari KKM yaitu 75. Berdasarkan analisis data yang
dilakukan ketuntasan klasikal belum bisa dikatakan berhasil karena belum mencapai ≥
75%. Namun, masih ada beberapa siswa yang belum tuntas dengan skor dibawah
KKM. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa masih perlu ditingkatkan lagi.
Berikut hasil belajar siswa siklus I disajikan pada tabel.

Tabel 4.2
Ketuntasan Hasil Belajar Siklus 1

No. Nilai Kualifikasi Kognitif Keterangan


Jumlah Siswa Prosentase
1 Nilai ≥ 91 Sangat 0 0% Tuntas
Baik
2 83 ≤ nilai 91 Baik 9 28% Tuntas
3 75 ≤ nilai 83 Cukup 11 34% Tuntas
4 Nilai < 75 Kurang 12 37% Tidak Tuntas
5 Jumlah siswa yang tuntas 20
6 Jumlah siswa yang tidak 12
tuntas
7 Jumlah nilai siswa 2440
8 Rerata hasil belajar siswa 76,25
9 Ketuntasan klasikal 62,5%

25
Di bawah ini merupakan hasil belajar siswa pada siklus I disajikan dalam bentuk grafik.

Gambar 4.1
Grafik Hasil Belajar Siklus I

Berdasarkan hasil tindakan pada siklus I, hasil belajar siswa dapat dikatakan belum
memenuhi kriteria keberhasilan. Hal ini disebabkan beberapa faktor antara lain: 1) berdasarkan
pengamatan peniliti, siswa belum maksimal mempelajari materi yang sudah diberikan; 2)
kurangnya waktu pembelajaran untuk memaksimalkan pemahaman materi melalui kegiatan diskusi
dan praktik; 3) kurang maksimalnya kegiatan kelompok disebabkan beberapa kendala dalam
pembelajaran; 4) siswa masih malu atau tidak berani untuk bertanya terkait materi yang kurang
dipahami. Dengan adanya beberapa faktor yang menyebabkan ketidak berhasilan pada kegiatan
pembelajaran siklus I, maka perlu adanya perbaikan pada siklus II. Tahapan-tahapan pembelajaran
pada siklus II mengikuti rencana pembelajaran yang telah ditetapkan, materi yang dipelajari adalah
Asmaul Husna Al-Qawiyyu, Al-Muhyi, Al-Baits, Al-Qayyum Dan Al-Mumit . Dari materi ini
siswa diharapkan dapat memahami asmaul husna Al-Qawiyyu, Al-Muhyi, Al-Baits, Al-Qayyum
Dan Al-Mumit dan menganalisis permasalahan yang berkaitan dengan Al-Qawiyyu, Al-Muhyi, Al-
Baits, Al-Qayyum Dan Al-Mumit dalam kehidupan sehari-hari.

26
LAMPIRAN BAHAN AJAR PADA
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
SIKLUS I

27
MODUL AJAR
KURIKULUM MERDEKA

Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam


(PAI)

MODEL PEMBELAJARAN
PROBLEM BASED LEARNING

KELAS 5
SDN CIBATUTIGA

Semester Ganjil

Disusun oleh:
M. ANWAR BAHRUDIN, S.Pd
NIM. 5232110424

PESERTA PPG DALJAB BATCH 1


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
TAHUN 2023

28
29
Modul Ajar
Pendidikan Agama Islam

Informasi Umum
Nama Penyusun : M. Anwar Bahrudin, S.Pd
Institusi : SDN Cibatutiga
Tahun Penyusunan 2023
Jenjang Sekolah : SD
Kelas : V ( Lima )
Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan (3 x 35 menit)
Tema : Lebih Dekat dengan Nama-nama Allah
Kompetensi Awal :
 Peserta Didik mengetahui arti Asmaul husna
tetapi belum mengetahui ragam 99 asmaul husna
secara keseluruhan
 Peserta Didik mengetahui beberapa arti asmaul
husna tetapi belum memahami maknanya

Profil Pelajar Pancasila dan Pelajar Rahmatan lil Alamin :


• Profil Pelajar Pancasila yang ingin dicapai adalah
o Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia
dengan cara melatih peserta didik berdoa sebelum dan sesudah belajar.
o Berkebinekaan global dengan cara melatih peserta didik tidak membeda- .
o Bernalar kritis dengan cara melatih peserta didik dengan pertanyaan-
pertanyaan dalam peristiwa kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan
topik materi.

• Profil Pelajar Rahmatan lil Alamin yang ingin dicapai adalah


 Kewarganegaraan dan kebangsaan (muwaṭanah);
 Musyawarah (syūra);
 Dinamis dan inovatif (taṭawwur wa ibtikār);

Sarana prasana :
1. Alat dan Bahan :
a. Bahan Asmaul Husna Al-Qawiyu, Al-Muhyi, Al-Baits, Al-Qayum, Al-
Mumit yang sudah di siapkan dari sumber modul berbentuk Powerpoint
b. Matching Card (Kartu Pasangan) untuk pembelajaran make a match
c. LCD Projector
d. Laptop
e. Gunting
f. Lem Kertas

Target Peserta Didik :


Peserta didik Reguler

30
Model Pembelajaran :
Model Problem Based Learning

Metode Pembelajaran
Jigsaw, Cooperative script

Kompetensi Inti
A. Tujuan Pembelajaran
1.1. Peserta didik dapat menyebutkan arti Asmaul Husna Al-Qawiyu, Al-Muhyi, Al-
Baits, Al-Qayum, Al-Mumit
1.2. Peserta didik dapat Memahami makna Asmaul Husna Al-Qawiyu, Al-Muhyi, Al-
Baits, Al-Qayum, Al-Mumit

B. Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran


1.1.1. Peserta didik dapat menyebutkan dan menghafal pengertian dari asmaul
husna Al-Qawiyu, Al-Muhyi, Al-Baits, Al-Qayum, Al-Mumit
1.1.2. Peserta didik dapat menjelaskan makna asmaul husna Al-Qawiyu, Al-
Muhyi, Al-Baits, Al-Qayum, Al-Mumit

C. Pemahaman Bermakna
Allah mempunyai sembilan puluh sembilan nama, dan barang siapa yang dapat
menghafal dan menghitungnya, maka ia akan masuk surga

D. Pertanyaan Pemantik
 Apa arti asmaul husna?
 Asmaul Husna apa saja yang kalian ketahui?

E. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
 Guru membuka pembelajaran dan memperhatikan kesiapan siswa dalam belajar
 Memberikan waktu kepada siswa untuk berdoa sebelum memulai pelajaran
 Guru melakukan komunikasi aktif dengan siswa tentang kabar dan kegiatan
belajar siswa di rumah dan mencatat kehadiran siswa
 Peserta didik menyanyikan satu atau dua lagu wajib nasional dan Guru
menekankan pentingnya rasa nasionalime
 Guru menyampaikan Capaian Pembelajaran dan Tujuan Pembelajaran

Kegiatan Inti (80 menit)


A. Tahap Orientasi Siswa Pada Masalah
 Peserta didik mengamati materi pada powerpoint yang berisikan penjelaskan
tentang asmaul husna Al-Qawiyu, Al-Muhyi, Al-Baits, Al- Qayum, Al-
Mumit (Literasi Digital, 4C-Critical Thinking, Mandiri)
 Peserta didik diminta untuk menyimpulkan macam-macam asmaul husna
yang di bahas dan pengertian asmaul husna Al-Qawiyu, Al-Muhyi, Al-Baits,
Al-Qayum, Al-Mumit tersebut. (Literasi Digital, 4C-Critical Thinking,
Mandiri)
31
 Peserta didik diminta melafalkan asmaul husna Al-Qawiyu, Al-Muhyi, Al-
Baits, Al-Qayum, Al-Mumit pada slide power point secara bersama-sama.
(Literasi Digital, 4C-Communication, Mandiri)

B. Tahap Mengorganisasi Siswa Untuk Belajar


 Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok heterogen
 Peserta didik menerima LKPD yang diberikan guru
 Peserta didik mengamati LKPD yang di tampilkan dan mendengarkan
arahan yang di berikan oleh guru (Literasi Digital, Comunication)

C. Tahap Membimbing Penyelidikan Individual maupun Kelompok


 Peserta didik dibimbing guru membuat kesepakatan waktu untuk
menyelesaikan LKPD
 Peserta didik berdiskusi tentang mengerjakan LKPD (4C-Collaboration,
Mandiri)
 Selama Peserta didik berkegiatan, guru membimbing peserta didik dengan
memberikan penjelasan, serta memantau aktivitas belajar peserta didik.

D. Tahap Mengembangkan dan Menyajikan Hasil


 Peserta didik menyampaikan hasil diskusi dengan membawa LKPD
Kelompok ke depan kelas dan mempresentasikannya (Saintifik-
Mengkomunikasikan)

E. Tahap Menganalisis dan mengevaluasi hasil pemecahan masalah


 Peserta didik mengerjakan evaluasi secara berkelompok
 Guru memberikan penghargaan dan motivasi pada semua peserta didik agar
tetap tekun dan semangat dalam belajar.

Kegiatan Penutup (15 menit)


 Guru memberikan penguatan kepada siswa, dengan menekankan pentingnya
pembelajaran hari ini dalam kehidupan sehingga mereka termotivasi untuk
menghafal asmaul husna Al-Qawiyu, Al-Muhyi, Al-Baits, Al-Qayum, Al-Mumit.
 Guru melaksanakan penilaian dan refleksi dengan mengajukan pertanyaan atau
tanggapan peserta didik dari kegiatan yang telah dilaksanakan sebagai bahan
masukan untuk perbaikan langkah selanjutnya
 Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya
 Kegiatan pembelajaran ditutup dengan berdoa

32
F. Bahan Ajar

33
34
35
36
37
38
39
40
PENILAIAN PENGETAHUAN

NAMA SISWA : ...........................................


NO. JAWABAN

1.

2.

3.

4.

5.

PENILAIAN SIKAP
NAMA SISWA : ..............................................

RUBRIK PENILAIAN KETERAMPILAN


41 (LKPD KELOMPOK)
KELOMPOK : ...........................

Aspek Yang dinilai yaitu pemahaman tentang asmaul Jumlah


No. Nama Siswa husna Al-Qawiyu, Al-Muhyi, Al-Baits, Al-Qayyum, Nilai
Skor
Al- Mumit

Al- Al- Al-Baits Al- Al-Mumit


Qawiyu Muhyi Qayyum
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Pedoman Penskoran

No. Skor Predikat Kriteri


a
1. 4 Sangat Baik Semua pemahaman benar dan tepat
2. 3 Baik Sebagian besar pemahaman benar dan tepat
3. 2 Cukup Separuh pemahaman benar dan tepat
4. 1 Kurang Sebagian kecil pemahaman benar tepat

Hasil Akhir : Jumlah Skor yang di dapat x 10


2

42
G. Asesmen Akhir (Sumatif)
Asesmen dilakukan untuk memastikan ketercapaian keseluruhan tujuan
pembelajaran dan menjadi bagian dari perhitungan penilaian di akhir semester, akhir
tahun ajaran, dan/atau akhirjenjang.
Asesmen sumatif dapat dilakukan melalui teknik dan instrumen dibawah ini
 Sikap
Teknik penilaian : penilaian diri
Instrumen penilaian : ceklis
 Aspek pengetahuan
Teknik penilaian : tertulis
Instrumen penilaian : soal
 Aspek keterampilan
Teknik penilaian : Menjodohkan dan menempel
Instrumen penilaian : rubrik

Penilaian Sikap

43
Penilaian Aspek Pengetahuan

44
45
46
47
48
Penilaian Aspek keterampilan (LKPD KELOMPOK)

Arti Asmaul Husna Asmaul Husna

...................................................... ........................

Arti Asmaul Husna Asmaul Husna

...................................................... ........................

Arti Asmaul Husna Asmaul Husna

...................................................... ........................

Arti Asmaul Husna Asmaul Husna

...................................................... ........................

Arti Asmaul Husna Asmaul Husna

...................................................... ........................

Maha Kuat

Maha
Maha
Menghidupkan
Mematikan

Maha Berdiri
Sendiri

49
RUBRIK PENILAIAN KETERAMPILAN

Aspek Yang dinilai yaitu pemahaman tentang asmaul Jumlah


No. Nama Siswa husna Al-Qawiyu, Al-Muhyi, Al-Baits, Al-Qayyum, Nilai
Skor
Al- Mumit

Al- Al- Al-Baits Al- Al-Mumit


Qawiyu Muhyi Qayyum
1.
2.
3.
Dst
.

Pedoman Penskoran

No. Skor Predikat Kriteri


a
1. 4 Sangat Baik Semua pemahaman benar dan tepat
2. 3 Baik Sebagian besar pemahaman benar dan tepat
3. 2 Cukup Separuh pemahaman benar dan tepat
4. 1 Kurang Sebagian kecil pemahaman benar tepat

Hasil Akhir : Jumlah Skor yang di dapat x 10


2

H. Pengayaan dan Remidial


 Pengayaan diberikan kepada siswa yang telah melampaui capaian minimal. guru
dapat mengembangkan sesuai kebutuhan siswa seperti Menghafal secara
bertahap asmaulhusna dan mengenalkan ayat Al-Qur’an yang berisi tentang
asmaulhusna.
 Remedial berupa penugasan ulang. Guru dapat memanfaatkan rubrik aktivitasku
yang sesuai dengan kebutuhan siswa.

50
I. Glosarium
 Asmaul Husna : nama-nama terbaik yang disandarkan pada sifat-sifat Allah SWT
 Cooperative Script : adalah suatu cara bekerja sama dalam membuat naskah tulisan tangan
dengan berpasangan dan bergantian secara lisan dalam mengintisarikan materi-materi
yang dipelajari.
 Jigsaw : sebuah metode pembelajaran yang dapat
membuat semua siswa aktif belajar

J. Daftar Pustaka
 Baedowi, Soleh. (2021). Buku Panduan Guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti.Pusat
Perbukuan
 Baedowi, Soleh. (2021). Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti. Pusat Perbukuan
Mengetahui, Bogor, 25 Juli 2023
Kepala SDN Cibatutiga Guru Pend. Agama
Islam

Cecep Suhendar, S.Pd.MM.Pd M.Anwar Bahrudin, S.Pd


NIP. 196412151986031017

Anda mungkin juga menyukai