Anda di halaman 1dari 9

SOAL UJI KOMPREHENSIF

CP 1

1. Bagaimana kabar saudara? Apakah hari ini saudara siap untuk mengikuti uji
komprehensif?
2. Persiapan apa saja yang sudah saudara lakukan untuk menhgadapi ujji
komprehensif?

CP 2

1. Jelaskan klasifikasi kognitif menurut Bloom dan Anderson, terkait dengan


representasi kemampuan berpikir HOTS?

Berpikir merupakan aktifitas atau kegiatan mencurahkan daya pikir untuk tujuan tertentu
yang termasuk pada ranah kognitif.

Keenam tingkatan tersebut terdiri atas:

1. pengetahuan (knowledge)
2. pemahaman (comprehension)
3. penerapan (application)
4. mengalisis (analysis)
5. mensintesakan (synthesis)
6. menilai (evaluation)
Ranah kognitif di atas merupakan kemampuan peserta didik dalam
menyatakan kembali konsep/prinsip yang telah dipelajari dalam proses
pembelajaran.

Proses tersebut berkenaan dengan kemampuan dalam berpikir,


mengembangkan pengetahuan, pengenalan, pemahaman, konseptualisasi,
penentuan dan penalaran.

Tujuan pembelajaran pada ranah kognitif menurut Bloom, merupakan segala


aktivitas pembelajaran yang dikemas menjadi 6 tingkatan.
Oleh Anderson dan Krathwoll taksonomi Bloom direvisi, sehingga merupakan
rangkaian proses-proses yang menunjukkan kompleksitas kognitif.

Baca Juga:

3 Level Kognitif yang Wajib Dipahami Guru

Langkah-Langkah Merumuskan Indikator

Cara Menyusun Soal USBN dengan Higher Order Thinking Skills

Permendikbud Nomor 20 Tahun 2018 Penguatan Pendidikan Karakter

Rangkaian proses-proses tersebut menunjukkan kompleksitas kognitif dengan


menambahkan dimensi pengetahuan.

Pertama, Pengetahuan faktual

Pengetahuan faktual berisi elemen-elemen dasar yang harus diketahui para


peserta didik jika mereka akan dikenalkan dengan suatu disiplin ilmu.

Elemen-elemen tersebut berupa simbol – simbol yang berkaitan dengan


beberapa referensi konkret, untuk menyampaikan informasi penting. Oleh karena
itu sebagian besar pengetahuan faktual muncul pada level abstraksi yang relatif
rendah.
Terdapat dua jenis pengetahuan faktual yaitu:

1. Pengetahuan terminologi meliputi nama-nama dan simbol-simbol verbal dan


non-verbal tertentu (misalnya kata-kata, angka, tanda, dan gambar).
2. Pengetahuan yang detail dan elemen-elemen yang spesifik mengacu pada
pengetahuan peristiwa, tempat, orang, tanggal, dan sumber informasi.

Kedua, Pengetahuan konseptual

Pengetahuan konseptual tediri atas skema, model mental, atau teori eksplisit dan
implisit dalam model -model psikologi kognitif yang berbeda.

2. Di dunia pendidikan berpikir merupakan bagian dari ranah kognitif, dimana dalam
hirarki Bloom terdiri dari tingkatan-tingkatan.

1. pengetahuan (knowledge)

2. pemahaman (comprehension)

3. penerapan (application)

4. mengalisis (analysis)

5. mensintesakan (synthesis)

6. menilai (evaluation)

3. Bloom mengkalisifikan ranah kognitif ke dalam enam tingkatan yang dikenal


dengan istilah

4. Kata kerja operasional apakah yang biasa digunakan untuk memppresentasikan


kemampuan berpikir HOTs?
5. Bagaimana cara mengembangkan RPP yang berorientasi pada HOTS, dari
aspek penyusunan indikator?
6. Apakah pemberdayaan kemampuan berpikir HOTS hanya terjadi pada bagian
evaluasi saja?
7. Bagaimana cara mengembangkan RPP yang berorientasi pada HOTs, dari
aspek penyusnan proses (langkah)?
8. Apakah RPP saudara sudah berorientasi untuk memberdayakan kemampuan
berpikir HOTS? Harap ditunjukkan.
CP 3

1. Bagaimana cara mengembangkan materi ajar dari dokumen kurikulum?


2. Bagaimana cara mengajarkan materi yang berkategori sebagai : a. Fakta, b.
Konsep, c. Prosedur
3. Materi ajar memiliki dua katagori yaitu normal (umum) dan advance. Untuk siapa
materi advance itu disusun? Mengapa demikian?
4. Bagaimanakah saudara menguraikan materi advance material pada RPP yang
saudara kembangkan?
5. Dari 4 unsur keterampilan abad 21 (critical, Creative, Colaboratif) unsur manakah
yang menunjang untuk diterapkan dalam pembelajaran? Apakah alasannya?
Bagaimanakah langkah – langkah pembelajarannya?
6. Berikan contoh bahwa suatu pembelajarantelah memberdayakan kemampuan
berpikir kreatif
7. Berikan contoh bahwa suatu pembelajaran telah memberdayakan kemampuan
kolaboratif.

P 4 

1. Salah satu teori belajar adalah kontruktivisme, bagaimana teori ini diterapkan
dalam proses pembelajaran? Model pembelajaran mana yang cocok dengan
teori kontruktivisme ini? Langkah-langkah dari model tersebut seperti apa?
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan TPACK dan bagaimana implementasinya
dalam penyusunan RPP?
3. Apakah penerapan TPACK hanya pada penggunaan internet dalam
pembelajaran saja?
4. Bagaimana cara mengembangkan RPP yang menerapkan TPACK, dari aspek
penyusunan materi dan langkah pembelajaran?

CP 5

1. Harap disipakan dan ditayangkan video pembelajaran saudara (produk dari


peerteaching) berdurasi 6 -10 menit menunjukan praktek pembelajaran inovatif,
kreatif dan siswa aktif!

CP 6

1. Bagaimana saudara merancang instrument dan menerapkan evaluasi autentik


pada RPP dan pembelajaran?

penilaian merupakan bagian integral dari pembelajaran. Seperti semua


pembelajaran, penilaian menolong siswa untuk menjadi lebih berpengetahuan,
kritis, kompeten dan responsif. Melalui penilaian, guru dapat mengembangkan
kompetensi atau talenta yang dimiliki oleh setiap siswa. Adapun kompetensi
yang diharapkan dan dikuasai oleh siswa setelah proses belajar mengajar
adalah kompetensi sikap, keterampilan dan pengetahuan. Salah satu penekanan
dalam kurikulum 2013 adalah penilaian autentik, dimana penilaian yang
dilakukan tidak hanya hasil akhirnya saja tetapi juga proses selama
pembelajaran berlangsung. Oleh karena itu guru harus mengetahui mekanisme,
prosedur dan instrumen penilaian hasil belajar siswa sesuai dengan kompetensi
yang ingin diukur. Kompetensi yang diukur melalui penilaian autentik
menggambarkan tuntutan kompetensi yang ada di standar kompetensi (SK) atau
Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD). Kata Kunci: penilaian,
penilaian autentik, instrumen penilaian.

2. Aspek Evaluasi apa saja yang akan saudara lakukan pada pembelajaran di
RPP?
3. Bagaimana melakukan evaluasi dan menyiapkan instrument pada aspek
kemampuan berpikir kritis siswa?
4. Bagaimana melakukan evaluasi dan menyiapkan instrument pada aspek
kemampuan berpikir kreatif siswa?
5. Bagaimana melakukan evaluasi dan menyiapkan instrument pada aspek
kemampuan berpikir kolaboratif siswa?
6. Bagaimana melakukan evaluasi dan menyiapkan instrument pada aspek
kemampuan berpikir komunikatif siswa?
7. Bagaimana melakukan evaluasi dan menyiapkan instrument pada aspek sikap
ilmiah siswa?

CP 7

1. Mengapa seorang guru professional diminta menjadi guru yang reflektif?


2. Apa makna guru reflektif dalam pembelajaran?
3. Bagaimana saudara melakukan refleksi atas proses dan hasil pembelajaran
yang akan saudara lakukan?
4. Apakah saudara mempertimbangkan hasil penelitian atau informasi baru dalam
menyusun RPP utamanya dengan cara diajarkan? Tunjukkan contohnya di RPP
yang saudara siapkan.
5. Mengapa hasil penelitian atau informasi baru perlu dipertimbangkan dalam
menyusun RPP dan dalam pelaksanaan pembelajaran?

Langkah teori belajar ini diuraikan ke dalam empat tahap, yaitu sebagai berikut.

1. Tahap pertama

Pada tahap ini, guru harus bisa memancing peserta didik tentang suatu pokok bahasan atau konsep,
misalnya dengan memberikan sejumlah pertanyaan yang bersifat clickbait di kehidupan sehari-hari. Lalu,
Bapak/Ibu bisa mulai membangun komunikasi dua arah agar mereka bersedia memberikan gambaran
umumnya.
2. Tahap kedua

Pada tahap ini, Bapak/Ibu meminta peserta didik untuk mencari solusi atau menyelidiki konsep yang
telah dipaparkan di tahap pertama. Kegiatan tersebut bisa diisi dengan membaca buku, mencari
referensi dari berbagai sumber, atau mengorganisasi ilmu-ilmu yang relevan. Dengan demikian, mereka
bisa memenuhi rasa ingin tahunya secara mandiri. Dalam hal ini, peran Bapak/Ibu hanya sebagai
fasilitator.

3. Tahap ketiga

Tahap ketiga berisi kegiatan lanjutan dari hasil penyelidikan dan eksplorasi di tahap kedua. Pada tahap
ini, peserta didik diminta untuk memberikan pemaparan tentang konsep yang dirumuskan berdasarkan
pengetahuan yang telah diperolehnya. Bapak/Ibu juga bisa memberikan penguatan berdasarkan
keilmuan yang Bapak/Ibu miliki.

4. Tahap keempat

Untuk mengoptimalkan ketiga tahap sebelumnya, Bapak/Ibu bisa mengondisikan suasana belajar di
kelas menjadi lebih hangat, santun, dan penuh wibawa. Dengan demikian, Bapak/Ibu bisa mendorong
peserta didik untuk bisa menerapkan pemahaman konseptual yang telah diperolehnya di kehidupan
sehari-hari.

Pengertian TPACK

TPACK merupakan singkatan dari technological pedagogical content knowledge.

TPACK adalah pengetahuan tentang pentingnya integrasi antara teknologi dan

pedagogik dalam pengembangan konten di dunia pendidikan. 

Mengapa TPACK penting diterapkan dalam pembelajaran? Hal itu karena pendekatan

ini diharapkan mampu memberikan arahan baru bagi pendidik tentang bagaimana

menerapkan teknologi di dalam pembelajaran, sehingga kegiatan pembelajaran bisa

berjalan secara efektif dan efisien.

Apa saja komponen TPACK? Jika ditinjau dari namanya, yaitu technological pedagogical content
knowledge, TPACK terdiri dari tiga komponen berikut:
Teknologi

Pedagogik

Konten pengetahuan

Ketiga komponen ini tidak bisa dilepaskan satu sama lain. Bagaimana tidak, kehadiran teknologi
diharapkan mampu berkolaborasi dengan ranah pedagogik guru untuk menghasilkan konten
pembelajaran yang efektif bagi peserta didik.

Hal itu sejalan dengan konsep pendidikan yang ditekankan di abad 21 di mana guru dituntut untuk mahir
dalam mengaplikasikan teknologi dalam pembelajaran.

Unsur TPACK

Koehler dan Mishra merumuskan TPACK ke dalam tujuh unsur. Unsur tersebut biasa disebut sebagai
tujuh domain pengetahuan seperti berikut ini.

1. Pedagogical knowledge (PK)

PK berisi pengetahuan yang harus dikuasai guru dalam pembelajaran, misalnya metode mengajar,
pengelolaan kelas, merencanakan pembelajaran, penilaian kegiatan siswa, dan sebagainya. Bapak/Ibu
biasa mengenal PK dengan istilah pengetahuan pedagogik.

2. Content knowledge (CK)

Jika PK terkait serangkaian proses yang harus dikuasai guru dalam pembelajaran, maka CK terkait
dengan substansi materi yang harus dikuasai guru dalam pembelajaran.

Penguasaan materi seorang pendidik akan berpengaruh pada pemahaman peserta didik pada materi
yang diajarkan. Oleh sebab itu, Bapak/Ibu harus memahami dengan baik kedudukan CK dalam
pembelajaran.

3. Technology knowledge (TK)


TK merupakan pengetahuan tentang pentingnya integrasi teknologi dalam pembelajaran. Teknologi bisa
dimanfaatkan dalam proses komunikasi, pengolahan data peserta didik, serta penunjang produktivitas
guru.

Terlebih lagi di masa pandemi seperti sekarang ini, teknologi sudah menjadi faktor penting yang harus
dikuasai oleh semua kalangan, baik guru maupun siswa.

4. Pedagogical content knowledge (PCK)

PCK lebih fokus pada proses pembelajaran yang nantinya akan dipilih guru pada materi yang sedang
diajarkan. PCK memuat pemilihan metode mengajar, rencana pembelajaran, sampai fasilitas pendukung
pembelajaran.

5. Technological content knowledge (TCK)

TCK merupakan pengetahuan tentang pengaruh teknologi pada suatu disiplin ilmu pengetahuan.
Artinya, seberapa besar pengaruh teknologi pada perkembangan suatu disiplin ilmu pengetahuan.

6. Technological pedagogical knowledge (TPK)

TPK merupakan pengetahuan yang memuat hubungan antara teknologi dan proses pembelajaran.
Melalui TPK inilah guru bisa memahami kelebihan serta kekurangan teknologi dalam pembelajaran
untuk kemudian dijadikan bahan evaluasi.

7. Technological pedagogical content knowledge (TPACK)

TPACK merupakan integrasi antara ketiga komponen, yaitu teknologi, pedagogik, dan konten
pembelajaran. Di era serba teknologi seperti sekarang ini, guru dituntut untuk mahir dalam
mengintegrasikan ketiganya. Terlebih lagi, sudah banyak bermunculan platform penunjang
pembelajaran (e-learning), salah satunya Quipper Video.

TPACK pada RPP

Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) ialah sarana pembelajaran yang wajib dikuasai oleh Bapak/Ibu
sebagai guru. Isi dari RPP bergantung pada tingkat penguasaan guru di ranah pedagogik, ilmu
pengetahuan, serta teknologi.
Setiap guru harus bisa mengedepankan model pembelajaran yang sejalan dengan kondisi peserta
didiknya. Untuk sekarang ini, peserta didik dekat dengan teknologi.

Itulah mengapa semakin baik penguasaan guru terhadap TPACK, semakin baik pula kualitas RPP yang
dihasilkan. Dengan demikian, tujuan pembelajaran bisa tercapai.

Contoh TPACK dalam Pembelajaran

Anda mungkin juga menyukai