CP 1
1. Bagaimana kabar saudara? Apakah hari ini saudara siap untuk mengikuti uji komprehensif?
2. Persiapan apa saja yang sudah saudara lakukan untuk menhgadapi uji komprehensif?
Jawab :
- Mempersiapkan fisik dan mental agar mampu mengikuti kegiatan ini
- Mempersiapkan PPT untuk presentasi
- Mempersiapkan dokumen2x yang diperlukan seperti RPP. LKPD, Instrumen Penilaian,
Bahan Ajar dan PPT
CP 2
3. Jelaskan klasifikasi kognitif menurut Bloom dan Anderson, terkait dengan representasi
kemampuan berpikir HOTS?
Jawab :
HOTS merupakan bagian dari ranah kognitif yang ada dalam Taksonomi Bloom dan bertujuan
untuk mengasah keterampilan mental seputar pengetahuan. Ranah kognitif versi Bloom ini
kemudian direvisi oleh Lorin Anderson, David Karthwohl, dkk. pada 2001. Urutannya diubah
menjadi enam, yaitu:
1. Mengingat (remembering)
2. Memahami (understanding)
3. Mengaplikasikan (applying)
4. Menganalisis (analyzing)
5. Mengevaluasi (evaluating)
6. Mencipta (creating)
1. menganalisis (analyzing-C4),
2. mengevaluasi (evaluating-C5), dan
3. mengkreasi (creating-C6).
4. Kata kerja operasional apakah yang biasa digunakan untuk mempresentasikan kemampuan
berpikir HOTs?
Jawab :
5. Bagaimana cara mengembangkan RPP yang berorientasi pada HOTS, dari aspek penyusunan
indikator?
Jawab 1 :
Adapun langkah-langkah penyusunannya yaitu:
1. mengkaji sistematika penyusunan RPP berorientasi HOTS.
2. RPP disusun secara individu.
3. Melengkapi RPP dengan penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan.
4. Penilaian pengetahuan memasukkan soal-soal HOTS.
5. Menyusun Bahan Ajar dan dilampirkan pada RPP.
Jawab 2 :
5. Pahami model-model pembelajaran yang dapat membuat peserta didik aktif, kreatif,
termotivasi dan menyenangkan
6. Pahami standar proses dan model RPP dan konsep soal HOTS
Jawab 3 :
6. Apakah pemberdayaan kemampuan berpikir HOTS hanya terjadi pada bagian evaluasi saja?
Jawab :
Tidak. Pemberdayaan kemampuan berpikir HOTS bukan hanya terjadi pada bagian evaluasi
saja, tetapi juga dalam proses belajar siswa.
Higher Order Thinking Skills (HOTS) adalah kemampuan berpikir kritis, logis, reflektif,
metakognitif, dan berpikir kreatif yang merupakan kemampuan berpikir tingkat tinggi.
Kurikulum 2013 juga menuntut pembelajaran untuk sampai pada tahap metakognitif yang
mensyaratkan peserta didik mampu memprediksi, mendesain, dan memperkirakan.
Sejalan dengan itu ranah dari pembelajaran HOTS adalah sebagai berikut.
1. Analisis; merupakan kemampuan berpikir dalam menspesifikasi aspek-aspek/elemen dari
sebuah konteks tertentu
2. Evaluasi; merupakan kemampuan berpikir dalam mengambil keputusan berdasarkan
fakta/informasi
3. Kreasi; merupakan kemampuan berpikir dalam membangun gagasan/ide-ide.
7. Bagaimana cara mengembangkan RPP yang berorientasi pada HOTs, dari aspek penyusnan
proses (langkah)?
Jawab :
8. Apakah RPP saudara sudah berorientasi untuk memberdayakan kemampuan berpikir HOTS?
Harap ditunjukkan.
Jawab :
Sudah. Perlihatkan RPP kita
CP 3
9. Bagaimana cara mengembangkan materi ajar dari dokumen kurikulum?
Jawab :
10. Bagaimana cara mengajarkan materi yang berkategori sebagai : a. Fakta, b. Konsep, c.
Prosedur
Jawab :
Fakta adalah asosiasi pernyataan hubungan antara dua hal tertentu. Untuk fakta yang nyata, di
awal pembelajaran sebaiknya siswa dihadapkan pada pengalaman langsung dengan objek
pembelajaran. Misalnya untuk menyampaikan bahwa saus tomat itu berwarna merah, maka kita
harus membuka sebungkus saus tomat dan membiarkan siswa mengetahui warna saus tomat
tersebut. Ketika kita mengajarkan fakta yang abstrak, maka pertama-tama guru mencari
representasi yang mewakili fakta, misalnya dengan menampilkan gambar. Contohnya saat
membelajarkan bahwa lambang unsur emas itu adalah AU, maka siswa diberikan kesempatan
untuk mencari pada daftar nama unsur.
Untuk mengajarkan fakta yang berupa list, maka lebih baik menggunakan mnemonik (bantuan
untuk mempermudah ingatan) dapat berupa singkatan dan lain-lain. Contohnya, saat
membelajarkan nama-nama unsur pada golongan 4A (C, Si, Ge, Sn, Pb) bisa menggunakan
mnemonik “cak sigit gendhut seneng plembungan”. Mnemonik bebas sesuka siswa, tidak harus
sama dengan mnemonik guru.
Prinsip adalah pernyataan yang menyatakan hubungan antara konsep-konsep contohnya Jumlah
sudut pada bangun segitiga yaitu 180°. Cara untuk mengajarkan prinsip dapat dengan cara
pengulangan dan aplikasi. Pengulangan bersifat ingatan. Sedangkan aplikasi dapat
berupa penjelasan tentang pengaruh pengaruh aturan dan prediksi konsekuensi berdasarkan
aturan. Contohnya jumlah sudut dalam segitiga adalah 180 , kemudian diberikan beberapa
segitiga dengan pengukuran sudut yang terdaftar dan dijumlahkan. Cara lainnya dengan
pendekatan pembelajaran yang lebih aktif misalnya dengan menyediakan beberapa contoh
segitiga dan meminta siswa untuk menghasilkan aturan.
Pengajaran prinsip juga dapat digunakan strategi integrasi, organisasi, dan elaborasi. Strategi
integrasi maksudnya siswa dapat menjelaskan suatu prinsip menggunakan kalimatnya sendiri.
Strategi organisasi siswa dapat mengidentifikasi kata kunci pada suatu prinsip kemudian
membandingkan dengan prisip yang mirip atau mendekati. Contohnya prinsip tentang “sistem”
yaitu terdiri dari beberapa komponen yang saling bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan.
Prinsip ini dapat digunakan dalam pengertian sistem berbagai bidang misalnya sistem
pernapasan manusia, sistem pendidikan, sistem jual beli dll. Strategi elaborasi siswa dapat
menjelaskan/memprediksi hubungan sebab serta akibat. Contohnya siswa dapat menjelaskan
alasan mengapa kapal yang terbuat dari besi tidak tenggelam saat di laut.
Kegiatan pembelajaran di awali dengan demonstrasi atau mencontohkan prosedur. untuk tugas
yang berhubungan dengan kemampuan psikomotor, demonstrasi membutuhkan sesuatu yang
dapat bergerak, seperti demonstrasi langsung atau videotip. Gerakan diperlukan juga sering
dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas yang berhubungan dengan kemampuan psikomotor
yang komplek, atau ketika mengajarkan siswa pada kelas awal.
11. Materi ajar memiliki dua katagori yaitu normal (umum) dan advance. Untuk siapa materi
advance itu disusun? Mengapa demikian?
Jawab :
Ketersediaan bahan ajar sesuai tuntutan kurikulum, artinya bahan belajar yang
dikembangkan harus sesuai dengan kurikulum
Karakteristik sasaran, artinya bahan ajar yang dikembangkan dapat disesuaikan dengan
karakteristik siswa sebagai sasaran, karakteristik tersebut meliputi lingkungan sosial,
budaya, geografis maupun tahapan perkembangan siswa
Pengembangan bahan ajar harus dapat menjawab atau memecahkan masalah atau
kesulitan dalam belajar.
12. Bagaimanakah saudara menguraikan materi advance material pada RPP yang saudara
kembangkan?
Jawab :
Advance Materials merupakan pengembangan dari materi yang sebelumnya sudah ada,
berbeda dengan materi esensial yang masih berupa pengetahuan mendasar, penting atau
pokok berupa materi pelajaran yang perlu dipahami oleh peserta didik (Paidi, 2008) dilihat dari
sudut pandang praktis.
Cara penyajian bahan melalui advanced organizer memiliki tiga tahap kegiatan Joyce, Weil,
1986; Joyce, Weil, Showers, 1992. Ketiga tahap tersebut adalah sebagai berikut. Pertama,
tahap penyajian atau presentasi advance orga- nizer. Kedua, penyajian atau presentasi tugas-
tugas belajar atau bahan-bahan bel- ajar. Ketiga, menguji hubungan bahan belajar terhadap
ide-ide yang ada agar dapat menimbulkan suatu proses belajar yang aktif atau dengan kata
lain memper- kuat struktur kognitif siswa. Kegiatan-kegiatan tersebut di atas dirancang
dengan maksud untuk meningkatkan kejelasan dan kemantapan bahan belajar yang baru
sehingga sedikit sekali penge- tahuan yang hilang, rancau antara pengetahuan yang satu
dengan lainnya, atau te- tap membingungkan
13. Dari 4 unsur keterampilan abad 21 (critical, Creative, Colaboratif) unsur manakah yang
menunjang untuk diterapkan dalam pembelajaran? Apakah alasannya? Bagaimanakah langkah
– langkah pembelajarannya?
Jawab :
Ada empat kompetensi yang harus dimiliki siswa di abad 21 yang disebut 4C, yaitu
Critical thinking and problem solving (berpikir kritis dan menyelesaikan masalah),
Creativity (kreativitas), Communication skills (kemampuan berkomunikasi), dan Ability
to work Collaboratively (kemampuan untuk bekerja sama)
14. Berikan contoh bahwa suatu pembelajarantelah memberdayakan kemampuan berpikir kreatif
Jawab :
Pembelajaran kreatif adalah pembelajaran yang menekankan kepada bagaimana guru atau
tutor memfasilitasi kegiatan belajar, sehingga suasana belajar menjadi kondusif dan nyaman,
hal ini menuntut pendidik mengemas bahan pembelajaran, sehingga anak- anak dapat
terangsang untuk melakukan kegiatan-kegiatan kreatif
15. Berikan contoh bahwa suatu pembelajaran telah memberdayakan kemampuan kolaboratif.
Jawab :
Kegiatan diskusi kelompok,
CP 4
16. Salah satu teori belajar adalah kontruktivisme, bagaimana teori ini diterapkan dalam proses
pembelajaran? Model pembelajaran mana yang cocok dengan teori kontruktivisme ini?
Langkah-langkah dari model tersebut seperti apa?
Jawab :
18. Apakah penerapan TPACK hanya pada penggunaan internet dalam pembelajaran saja?
Jawab :
Tidak dapat juga kepada media lainnya yang bersifat teknogi tetapi tidak terhubung dengan
internet, misalnya vidio.
CP 5
19. Harap disipakan dan ditayangkan video pembelajaran saudara (produk dari peerteaching)
berdurasi 6 -10 menit menunjukan praktek pembelajaran inovatif, kreatif dan siswa aktif!
CP 6
20. Bagaimana saudara merancang instrument dan menerapkan evaluasi autentik pada RPP dan
pembelajaran?
Jawab :
21. Aspek Evaluasi apa saja yang akan saudara lakukan pada pembelajaran di RPP?
Jawab :
Evaluasi adalah suatu proses yang sistematis untuk menentukan atau membuat keputusan
sampai sejauh mana tujuan pembelajaran telah dicapai oleh siswa. Evaluasi pendidikan
adalah penaksiran terhadap pertumbuhan dan kemajuan siswa ke arah tujuan pembelajaran
atau nilai-nilai yang telah ditetapkan dalam kurikulum
Aspek yang dievaluasi yaitu penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan siswa
22. Bagaimana melakukan evaluasi dan menyiapkan instrument pada aspek kemampuan berpikir
kritis siswa?
Jawab :
Mengevaluasi atau menilai secara kritis dapat dilakukan dengan langkah-
langkah sebagai berikut:
1. Membandingkan sebanyak-banyaknya karya yang dinilai dengan karya yang sejenis.
2. Menetapkan tujuan atau fungsi karya yang dikritisi.
3. Menetapkan sejauh mana karya yang ditetapkan "berbeda" dari yang telah ada
sebelumnya.
23. Bagaimana melakukan evaluasi dan menyiapkan instrument pada aspek kemampuan berpikir
kreatif siswa?
Jawab :
pentingnya penilaian kreatif adalah sebagai berikut: 1) membantu siswa menyadari
kelebihan yang dimilikinya; 2) mengembangkan pemahaman siswa tentang kemampuan
manusia khususnya tentang hubungan kreativitas dengan pandangan tradisional tentang
intelegensi; 3) dapat dijadikan entry point atau base line bagi guru dalam
mengembangkan proses pembelajaran selanjutnya; 4) mengevaluasi kinerja guru selama
proses pembelajaran; 5) memahami berbagai potensi tersembunyi kreativitas siswa; 6)
menghilangkan anggapan bahwa kreativitas sebagai misteri yang sulit dikembangkan.
Berpikir kreatif adalah aktivitas memecahkan permasalahan melalui tahapan proses berpikir
(persiapan, konsentrasi, pengetahuan, pemecahan, dan verifikasi) sehingga menghasilan
gagasan baru.
Langkah pengembangan instrumen penilaian berpikir kreatif dapat dilakukan melalui tiga
tahapan diantaranya adalah:
1) memadukan definisi operasional kreativitas dengan isi mata pelajaran yang diajarkannya;
2) mengidentifikasi tujuan pembelajaran kreativitas; dan
3) menyusun rubrik penilaian. Instrumen penilaian tersebut masih bersifat umum sehingga
pada langkah ketida dapat diperluas dengan langkah penilaian autentik.
24. Bagaimana melakukan evaluasi dan menyiapkan instrument pada aspek kemampuan berpikir
kolaboratif siswa?
Jawab :
Misalnya saat melakukan diskusi kelompok kita bisa menilai keaktifannya dalam berpendapat
dan memberikan masukan dalam kelompok .
25. Bagaimana melakukan evaluasi dan menyiapkan instrument pada aspek kemampuan berpikir
komunikatif siswa?
Jawab :
Misalnya dapat melakukan presentasi di depan kelas, memberikan tanggapan atau pendapat
saat diskusi. Penilaiannya berupa penilaian keterampilan saat diskusi dan presentasi.
26. Bagaimana melakukan evaluasi dan menyiapkan instrument pada aspek sikap ilmiah siswa?
Jawab :
Sikap Ilmiah adalah suatu sikap mampu menerima pendapat orang lain dengan baik dan
benar, bertindak dalam memecahkan suatu masalah secara sistematis melalui langkah-
langkah ilmiah yang tidak mengenal putus asa serta dengan ketekunan juga keterbukaan.
Penilaiannya berupa instrumen penilaian sikap
CP 7
27. Mengapa seorang guru professional diminta menjadi guru yang reflektif?
Jawab :
Oleh karena itu, sosok guru profesional menjadi hal yang mutlak diperlukan. Salah satu
karakter yang perlu dimiliki oleh seorang guru adalah “reflektif.” Guru
reflektif adalah guru yang mau “melihat” dirinya sendiri. Mau melakukan refleksi dan
introspeksi terhadap kegiatan pembelajaran yang telah dilakukannya
secara terus menerus memikirkan, mengevaluasi dan merencanakan apa yang telah, sedang,
dan akan dikerjakannya di dalam kelas (Bartlett, 1990). Inilah yang disebut Guru Reflektif
29. Bagaimana saudara melakukan refleksi atas proses dan hasil pembelajaran yang akan saudara
lakukan?
Jawab :
30. Apakah saudara mempertimbangkan hasil penelitian atau informasi baru dalam menyusun RPP
utamanya dengan cara diajarkan? Tunjukkan contohnya di RPP yang saudara siapkan.
Jawab :
Ya, misalnya dengan mencari informasi dari internet.
31. Mengapa hasil penelitian atau informasi baru perlu dipertimbangkan dalam menyusun RPP dan
dalam pelaksanaan pembelajaran?
Jawab :
Supaya RPP yang kita buat relevan dengan perkembangan jaman dan memuat unsur kekinian
atau tidak ketinggalan jaman.