Anda di halaman 1dari 8

SOALUJIKOMPREHENSIF

CP1
1. Bagaimanakabarsaudara?Apakahhariinisaudarasiapuntukmengikutiujikomprehensif?
2. Persiapanapasajayangsudahsaudaralakukanuntukmenhgadapiujjikomprehensif?
Saya mempersiapkan mempelajari tentang dokumen perancangan pembelajaran yang sudah saya
buat.
CP2
1. JelaskanklasifikasikognitifmenurutBloomdanAnderson,terkaitdenganrepresentasikemampuanberpiki
rHOTS?

Menurut Bloom, keterampilan dibagi menjadi dua bagian. Pertama adalah keterampilan tingkat rendah yang
penting dalam proses pembelajaran, yaitu mengingat (remembering), memahami (understanding), dan
menerapkan (applying), dan kedua adalah yang diklasifikasikan ke dalam keterampilan berpikir tingkat
tinggi berupa keterampilan menganalisis (analysing), mengevaluasi (evaluating), dan mencipta (creating).

Berpikir tingkat tinggi menurut Bloom (1956) meliputi kemampuan analisis, sintesi, dan evaluasi.
Kemampuan analisis memiliki beberapa indikator, yaitu peserta didik dapat menganalisis bagian dari satu
kesatuan, mengetahui hubungan yang terjadi antar bagian tersebut, dan menyusun struktur yang terbentuk
dari bagian-bagian tersebut. Kemampuan mensintesis mempunyai indikator dapat menyusun serangkaian
rencana untuk menciptakan sesuatu yang baru dari sesuatu yang telah ada sebelumnya. Sedangkan
kemampuan mengevaluasi memiliki indikator dapat mengevaluasi atau memberikan umpan balik terhadap
keteranngan atau fakta-fakta berdasarkan kriteria tertentu (Bloom 1956).

Anderson & Krathwohl (2001) merevisi pada taksonomi Bloom (1956) dan mengungkapkan bahwa
kemampuan mensintesis adalah proses mencipta yang dinilai lebih sulit daripada kemampuan evaluasi.
Taksonomi yang telah direvisi mendiskripsikan perbedaan antara proses kognitif dengan dimensi
pengetahuan (pengetahuan faktual, konseptual, procedural dan metakognitif). Revisi taksonomi tersebut
memberikan gambaran bahwa yang termasuk dalam kemampuan berpikir tingkat rendah yaitu mengingat,
memahami dan mengaplikasikan. Sedangkan yang termasuk dalam kemampuan berpikir tingkat tinggi
adalah menganalisis, mengevaluasi dan mencipta. Hal tersebut sesuai dengan dimensi proses kognitif yang
semakin meningkat dari mengingat sampai mencipta/berkreasi. Secara lebih jelas, berikut ini perbedaannya:
Tabel. 1 Revisi Taksonomi Bloom Tingkatan Taksonomi Bloom (1956) Anderson dan Krathwohl (2001) C1
Pengetahuan Mengingat C2 Pemahaman Memahami C3 Aplikasi Menerapkan C4 Analisis Menganalisis C5
Sintesis Mengevaluasi C6 Evaluasi Mencipta

Anderson & Krathwohl (2001) menjelaskan bahwa kemampuan berpikir tingkat tinggi meliputi kemampuan
menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Kemampuan menganalisis memiliki tiga indikator yaitu dapat
membedakan hal yang relevan dan tidak relevan, dapat mengorganisasikan informasi yang diperoleh dari
berbagai sumber, dan dapat menghubungkan bagian-bagian yang ada dalam suatu konsep atau 17
permasalahan. Di samping itu kemampuan mengevaluasi memiliki dua indikator, yaitu mampu memeriksa
fakta-fakta yang ada dan dapat mengkritisi suatu hal yang dirasa kurang tepat atau tidak pada tempatnya.
Kemampuan mencipta merupakan kemampuan menghasilkan sesuatu yang memiliki tiga indikator, yaitu
menciptakan hipotesis atau pemikiran dengan kriteria tertentu, merencanakan langkah pemecahan masalah,
dan menghasilkan produk baru (Anderson & Krathwohl, 2001)
2. KatakerjaoperasionalapakahyangbiasadigunakanuntukmemppresentasikankemampuanberpikirHOTs
?
C1 Pengetahuan Mengingat
C2 Pemahaman Memahami
C3 Aplikasi Menerapkan
C4 Analisis Menganalisis
C5 Sintesis Mengevaluasi
C6 Evaluasi Mencipta
3. BagaimanacaramengembangkanRPPyangberorientasipadaHOTS,dariaspekpenyusunanindik
ator?

Dengan kata lain RPP yang HOTS (Higher Order Thinking Skill) adalah RPP dimana rancangan
pembelajaran yang akan disajikan diharapkan dapat memotivasi peserta didik untuk berfikir kritis, logis, dan
sistematis sesuai dengan karakteristik tiap mata pelajaran, serta memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi
pada level C4, C5 dan C6

Berdasarkan kategori tingkat berpikir yang dikemukakan oleh Anderson, ada kemampuan berpikir yang lebih
tinggi yang harus dikuasai oleh peserta didik yaitu kemampuan untuk menganalisis, mengevaluasi, dan
mencipta.
 
Oleh sebab itu, guru perlu merancang pembelajaran yang dapat mendorong peserta didik memiliki
kemampuan tersebut dengan menyajikan pembelajaran yang variatif serta pemberian materi yang “tidak
biasa” yang dikembangkan dari pasangan KD pada KI 3 dan KD pada KI4 melalui pengembangan dan
penggunaan model pembelajaran yang sesuai.

Karakteristik rancangan pembelajaran/RPP yang mendorong kemampuan berpikir HOTS, antara lain sebagai
berikut.
 
1. Tertuang dalam RPP yang dapat mengundang peran aktif peserta didik.
2. Mendorong aktivitas fisik dan mental peserta didik lebih tinggi.
3. Mendorong kreatifitas peserta didik memecahkan masalah dan menemukan solusi.
4. Terbuka peluang bagi peserta didik menggunakan teknik, media, dan peralatan yang beragam.
5. Peserta didik menggunakan pengetahuan, emosi, keterampilan, dan ekspresi lainnya dari sudut pandang
beragam.
6. Pengetahuan yang dikembangkan pada dimensi konseptual dan procedural yang mendorong tumbuhnya
keterampilan metakognitif.
7. Didesain dalam kondisi nyata/hampir nyata, situasi baru yang terduga, hingga situasi baru yang tak terduga
Dalam karakteristik di atas sudah terintegrasi PPK, Literasi, 4 C dan HOTS

4. Apakahpemberdayaankemampuanberpikir HOTShanyaterjadipadabagianevaluasisaja?
Tidak
5. Bagaimana cara mengembangkan RPP yang berorientasi pada HOTs, dari aspek penyusnan
proses(langkah)?
Langkah-langkah menyusun desain pembelajaran berorientasi HOTS antara lain sebagai berikut.
A. Perencanaan pembelajaran
1. Analisis SKL-KI-KD-IPK
a.       Kata kerja operasional pendukung analisis SKL-KI-KD-IPK
b.      Dikembangkan sesuai KD, KD menjadi target minimal.
c.       Jika ada KD yang telah dipelajari KD sebelumnya…maka bisa langsung di KD bersangkutan,
dapat dimasukkan pada kegiatan awal saja pembelajaran.
2. Menentukan keterampilan proses kognitif/berpikir dan dimensi pengetahuan (Anderson and
Krathwhols 2001)
3. Menentukan tujuan pembelajaran
4. Integrasi Penguatan Pendidikan Karakter dan Literasi
5. Penentuan model pembelajaran (D/I, PJBL, PBL, dan sebagainya sesuai karakter mata
pelajaran).
B. Pelaksanaan pembelajaran
1. Desain kegiatan awal pembelajaran
2. Desain kegiatan inti pembelajaran
3. Desain kegiatan penutup pembelajaran

C. Penilaian dan Evaluasi Pembelajaran


1. Pengembangan kisi-kisi penilaian
a.       Menuntun guru mengembangkan kisi-kisi
b.      Mengembangkan indikator penilaian sesuai SKL-KI-KD-IPK
c.       Matrik perkembangan materi dengan model pembelajaran
2. Pengembangan penilaian
3. Evaluasi pembelajaran 

6. ApakahRPPsaudarasudahberorientasiuntukmemberdayakankemampuanberpikirHOTS?
Harapditunjukkan.

CP3
1. Bagaimanacaramengembangkanmateri ajardaridokumenkurikulum?
Pengembangan bahan ajar hendaknya berorientasi bahwa siswa akan lebih mudah memahami suatu konsep 
apabila penjelasan dimulai dari yang mudah atau kongkret, yang nyata ada di lingkungannya.
Pengulangan sangat diperlukan agar siswa lebih memahami suatu konsep. Namun pengulangan dalam
penulisan bahan belajar harus  tepat dan bervariasi sehingga tidak membosankan.

Sebelum menetapkan bahan ajar, sebaiknya ketahui garis besar langkah-langkah penyusunan bahan
ajar. 

1. Mengidentifikasi faktor yang ada pada kompetensi dasar dan standar kompetensi.

Ketika pendidik memutuskan bahan ajar ada baiknya untuk mengidentifikasi dan menganalisis faktor
pada kompetensi yang harus diraih.

Diantaranya adalah menganalisis dan mempertimbangkan faktor kognitif, psikomotorik dan


afektif.Contohnya adalah pada faktor kognitif didalamnya terdapat empat elemen yang ada, yakni,
konsep, prosedur, fakta dan prinsip.

2. Menentukan jenis bahan ajar yang cocok untuk kompetensi yang harus diraih.

Dengan kebijakan ini maka guru akan dimudahkan secara tidak langsung. Rencana tersebut
diantaranya adalah menganalisis dan mengidentifikasi ranah konsep, afektif, prinsip, prosedur  atau
paduan dari materi yang lebih dari satu.

3. Menentukan referensi bahan ajar.


Sesudah memutuskan jenis bahan ajar, tahap selanjutnya adalah memilih referensi dari bahan ajar.

Materi dari bahan ajar bisa diperoleh pada media seperti video, internet, jurnal, majalah, koran dan
buku.

Disamping itu guru juga harus berperan aktif dan kreatif agar siswa bisa memperoleh bahan ajar
alternatif.

2. Bagaimanacaramengajarkanmateriyangberkategorisebagai:
a. Fakta
Fakta adalah asosiasi pernyataan hubungan antara dua hal tertentu. Untuk fakta yang nyata, di awal
pembelajaran sebaiknya siswa dihadapkan pada pengalaman langsung dengan objek pembelajaran.
Misalnya untuk menyampaikan bahwa saus tomat itu berwarna merah, maka kita harus membuka
sebungkus saus tomat dan membiarkan siswa mengetahui warna saus tomat tersebut. Ketika kita
mengajarkan fakta yang abstrak, maka pertama-tama guru mencari representasi yang mewakili fakta,
misalnya dengan menampilkan gambar. Contohnya saat membelajarkan bahwa lambang unsur emas itu
adalah AU, maka siswa diberikan kesempatan untuk mencari pada daftar nama unsur. 
b. Konsep
Konsep adalah kategori yang digunakan untuk gagasan atau sesuatu yang serupa untuk
mengorganisir pengetahuan. Untuk membelajarkan konsep kepada siswa dapat menggunakan
pengulangan dan aplikasi. Pengulangan dapat berupa latihan, peninjauan dan membantu
mengingat kembali. Sedangkan untuk aplikasi, bisa dengan cara mengidentifikasi contoh-contoh
dari konsep yang disajikan. Misal, konsepnya makhluk hidup, contohnya hewan, tumbuhan,
manusia. Cara seperti ini disebut dengan integrasi. Sedangkan untuk organisasi dapat melalui
karakteristik atau ciri-cirinya antara lain, bernapas, mengalami pertumbuhan, butuh makan,
berkembangbiak, bergerak.
c. Prosedur
Prosedur adalah tahapan yang berurutan dari kegiatan siswa dalam mengerjakan tugas yang
diberikan,  seperti menyelesaikan tugas kalkulus. Seperti prinsip dan konsep, prosedur  juga
dapat berbentuk kegiatan pengulangan ataupun aplikasi  Pengulangan mengharuskan siswa
untuk mendata atau mendeskripsikan langkah-langkah dari suatu prosedur.
jika tujuan dari pelajaran  untuk mengulang prosedur secara sederhana,maka stategi yang digunakan
adalah dengan pemberian contoh.Sweller dan Cooper ( 1985) merekomendasikan penggunaan contoh
untuk mengajar prosedur kognitif seperti mengerjakan soal matematika, contoh akan dapat menunjukkan
setiap langkah dari proses pengerjaan soal. Siswa dapat ,mempelajari soal dengan memperhatikan setiap
langkah yang di contohkan.kwmudian mengerjakan sesuai contoh yang telah diberikan.
3. Materi ajar memiliki dua katagori yaitu normal (umum) dan advance. Untuk siapa materi
advanceitudisusun?Mengapademikian?
4. BagaimanakahsaudaramenguraikanmateriadvancematerialpadaRPPyangsaudarakembangkan?
5. Dari4unsurketerampilanabad21(critical,Creative,Colaboratif)unsurmanakahyangmenunjanguntuk
diterapkandalampembelajaran?

Kolaborasi

Apakahalasannya?karena pada karakter ini peserta didik mampu menunjukkan kemampuannya


dalam kerjasama kelompok, dan kepemimpinan, mampu beradaptasi dalam berbagai peran dan
tanggung jawab, bekerja secara produktif dengan yang lain,menempatkan empati pada tempatnya,
dan menghormati perspektif yang berbeda.
Bagaimanakah langkah– langkahpembelajarannya?
6. Berikancontohbahwasuatupembelajarantelahmemberdayakankemampuanberpikirkreatif
Pada karakter ini peserta didik memiliki kemampuann untuk mengembangkan melaksanakan dan
menyampaikan gagasan baru kepada yang lain, bersikap terbuka dan responsif terhadap perspektif
baru dan berbeda.
7. Berikancontohbahwasuatu pembelajarantelahmemberdayakankemampuankolaboratif.

CP4
1. Salahsatuteoribelajaradalahkontruktivisme,bagaimanateoriiniditerapkandalamprosespembelajaran
?Modelpembelajaranmanayangcocokdenganteorikontruktivismeini?Langkah
–langkahdarimodeltersebutsepertiapa?
Teori Konstruktivisme

Teori pembelajaran konstruktivisme adalah sebuah teori pendidikan yang mengedepankan peningkatkan
perkembangan logika dan konseptual pembelajar.Seorang konstruktivis percaya bahwa belajar hanya
terjadi ketika ada pemrosesan informasi secara aktif sehingga mereka meminta pembelajar untuk
membuat motif mereka sendiri dengan menghubungkan pengetahuan baru dengan motif tersebut.

Konstruktivis percaya bahwa pembelajar membangun pengetahuan untuk dirinya.Peran seorang


pengajar sangat penting dalam teori pembelajaran konstruktivisme.Ketimbang memberikan ceramah,
seorang pengajar berfungsi sebagai fasilitator dimana yang membantu pembelajar dengan
pemahamannya.

Teori Behaviorisme

Menurut teori Behaviorisme, pembelajaran merupakan sebuah hasil dari respon seseorang atas stimulus
yang diberikan.Behaviorisme merupakan pandangan yang menganggap seorang pembelajar pada
dasarnya pasif, namun merespon stimulus dari lingkungan.

Pendekatan Behavioris berfokus pada membimbing pembelajar mencapai hasil pembelajaran yang telah
ditetapkan sebelumnya.Pembelajaran dianggap berhasil ketika pembelajar berhasil mencapai hasil yang
diharapkan. Pembelajaran ini dirancang untuk memenuhi tujuan pada  eLearning course. 

Tujuan dari desain instruksional yang berorientasi pada Behaviorisme harus memberikan pembelajar
rangsangan yang sesuai.Rangsangan yang sesuai yaitu dengan peluang membantu mereka menunjukkan
bahwa mereka mampu mengekspresikan perilaku yang diinginkan yang membuktikan bahwa
pembelajaran telah benar-benar terjadi.

Model pembelajaran dengan pendekatan konstruktivistik dapat menjadi solusi dalam


menjawab kesenjangan dunia pendidikan ideal dengan kehidupan realistis yang dihadapi
siswa dewasa ini. Lewat pembelajaran konstruktivistik siswa akan mampu untuk melihat dan
memahami realitas, mengembangkan kemampuan berpikir dan melibatkan perasaan yang
memotivasi mereka untuk berbuat sesuatu yang konkrit. Ide sentral teori konstruktivistik
menyebutkan bahwa proses belajar merupakan proses pengonstruksian pengetahuan.

Terdapat dua pandangan konstruktivistik, yaitu konstruktivistik kognitif yang dicetuskan oleh
Jean Piaget dan konstuktivistik sosial dari Vigotsky. Perbedaan kedua teori tersebut terletak
pada penekanan pada proses konstruksi dan peran agen pemenuhannya. Vigotsky
menempatkan konteks sosiokultural sebagai pembentuk struktur kognitif dan bahasa
seseorang.Piaget menekankan tahapan perkembangan kognitif sebagai syarat bagi
pemerolehan pengetahuan dan keterampilan dalam berpikir.

Inti dari aplikasi pendekatan konstruktivistik dapat ditemui dalam pembelajaran kooperatif,
model belajar penemuan (inquiry), model jigsaw, cooperative scripting dan model investigasi
kelompok. Unsur filosofi dalam pembelajaran konstruktivistik yaitu kebebasan dan
keberagaman. Kebebasan yang dimaksud ialah kebebasan untuk melakukan pilihan-pilihan
sesuai dengan apa yang mampu dan mau dilakukan individu. Keberagaman yang dimaksud
yaitu individu menyadari bahwa dirinya berbeda dengan orang lain.

Pembelajaran konstruktivistik akan lebih baik dengan menggunakan sumber belajar yang
bervariasi. Dalam hal ini siswa membentuk interpretasi mereka sendiri terhadap data atau
fakta.Beberapa hal yang perlu menjadi acuan dalam pembelajaran dengan strategi
konstruktivistik, yaitu mengutamakan pembelajaran yang bersifat nyata dalam konteks yang
relevan, mengutamakan proses, menanamkan pembelajaran dalam konteks pengalaman
sosial, dan pembelajaran dilakukan dalam upaya mengkonstruksi pengalaman.

Pandangan konstruktivistik mengarahkan perhatian pada bagaimana seseorang


mengonstruksi pengetahuan dan pengalamannya, struktur mental dan keyakinan yang
digunakan untuk menginterpretasikan objek dan peristiwa-peristiwa.Jika hal ini dijadikan
asumsi dalam evaluasi, maka evaluasi haruslah bersifat individual dan disesuaikan dengan
konteks pembelajaran. Hal ini dikarenakan proses belajar berawal dari pengetahuan awal
siswa yang tidak sama dan kegiatan belajar mengacu pada proyek-proyek yang dilakukan
siswa sesuai dengan pilihannya.

2. JelaskanapayangdimaksuddenganTPACKdanbagaimanaimplementasinyadalampenyusunanRPP?

Pengetahuan tentang teknologi, pedagogi, dan materi (technological, pedagogical, content


knowledge/TPCK) yaitu pengetahuan tentang teknologi digital, pengetahuan tentang proses dan
strategi pembelajaran, pengetahuan tentang bidang studi atau materi pembelajaran.
Pertama, domain pengetahuan materi (content knowledge/CK).Domain ini merupakan penguasaan
yang harus dimiliki guru terkait bidang studi atau materi pembelajaran yang diampu.Seorang guru
matematika harus memahami dengan baik materi-materi pembelajaran yang ada di Matematika.

Kedua, domain pengetahuan pedagogis (pedagogical knowledge/PK). Pengetahuan ini merupakan


pengetahuan dasar guru terkait proses dan strategi pembelajaran. Secara sederhana, strategi
pembelajaran dapat diartikan sebagai usaha guru untuk menerapkan dan mengelola berbagai
metode pembelajaran untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

Ketiga, domain pengetahuan teknologi (technological knowledge/TK).Domain ini terkait


pengetahuan guru dalam menggunakan teknologi digital baik hardware maupun software.

Pengetahuan teknologi tidak hanya soal bisa mengoperasikan komputer saja.Pengetahuan tentang
software atau aplikasi terbaru juga sangat diperlukan seperti aplikasi-aplikasi web meeting dan
software-software video editor.

3. ApakahpenerapanTPACKhanyapadapenggunaaninternetdalampembelajaransaja?
4. Bagaimanacaramengembangkan RPPyangmenerapkanTPACK,dari aspek
penyusunanmateridanlangkah pembelajaran?
CP5
1. Harapdisipakandanditayangkanvideopembelajaransaudara(produkdaripeerteaching)berdurasi6-10
menitmenunjukan praktekpembelajaran inovatif,kreatif dansiswaaktif!
CP6
1. BagaimanasaudaramerancanginstrumentdanmenerapkanevaluasiautentikpadaRPPdanpembelajara
n?saat pembelajaran kita merancang penilaian unjuk kerja,produk,portopolio,esai,project
kemudian instrumen itu kita sesuaikan dengan soal yang kita buat
2. AspekEvaluasiapasaja yangakansaudaralakukanpadapembelajarandiRPP?kognitif (evaluasi pilihan
ganda, uraian dan jawaban singkat)dan psikomotorik(ketrampilan dan unjuk kerja,menyampaikan
hasilmpengamatan dll)
3. Bagaimanamelakukanevaluasidanmenyiapkaninstrumentpadaaspekkemampuanberpikirkritissisw
a? Menggunakan pertanyaan pada materi yang berbasis HOTS,(lihat ditujuan pembelajaran
masing2)

4. Bagaimanamelakukanevaluasidanmenyiapkaninstrumentpadaaspekkemampuanberpikirkreatifsis
wa?anak anak bisa menarik kesimpulan dari materi yang telah disampaikan,mengembangkan
informasi dari gurunya dengan kreasi sendiri

5. Bagaimanamelakukanevaluasidanmenyiapkaninstrumentpadaaspekkemampuanberpikirkolaborati
fsiswa? Ada pada kegiatan diskusi , siswa memecahkan masalah guru hanya memfasilitasi,kerja
kelompok

6. Bagaimanamelakukanevaluasidanmenyiapkaninstrumentpadaaspekkemampuanberpikirkomunika
tifsiswa? Ketika anak menyampaikan hasil diskusi
7. Bagaimanamelakukanevaluasidanmenyiapkaninstrumentpadaaspeksikapilmiahsiswa?
Gabungan antara berpikir kritis,kreatif,kolaborasi,dan komunikatif.

CP7
1. Mengapaseorangguruprofessionaldimintamenjadiguruyangreflektif?guru harus selalu merefleksi
diri ,mengikuti seminar,diklat,webinar untuk menambah pengetahuan.
Contohnya: dengan cara mengatasi miskonsepsi materi pada siswa,ketika ada siswa kurang
bersemangat dalam KBM guru perlu merefleksi KBM dll
2. Apamaknagurureflektifdalampembelajaran?guru membaiki kekurangan atau intropeksi diri
3. Bagaimanasaudaramelakukanrefleksiatasprosesdanhasilpembelajaranyangakansaudaralakukan?
Hasil dari pembelajaran haei ini kita refleksi agar tujuan pembelajran yang akan datang dapat
tercapai.
4. ApakahsaudaramempertimbangkanhasilpenelitianatauinformasibarudalammenyusunRPPutamany
a dengancaradiajarkan?Tunjukkan contohnyadi RPPyangsaudarasiapkan
Jawaban:kita menunjukkan dari materi yang ada perubahan berdasarkan informasi baru
sekarang.kemudian kita menunjukkan rpp yang kita buat berdasarkan perubhan tersebut(guru
harus update informasi saat ini untuk pembelajaran ke anak)
5. MengapahasilpenelitianatauinformasibaruperludipertimbangkandalammenyusunRPPdandalampel
aksanaan pembelajaran? Supaya tidak terjadi miskonsepsi terhadap materi pembelajaran dan
untuk meningkatkan hasil pembelajaran

Anda mungkin juga menyukai