Pengertian Literasi dalam konteks Gerakan Literasi Sekolah adalah kemampuan mengakses,
memahami, dan menggunakan sesuatu secara cerdas melalui berbagai aktivitas antara lain
membaca, melihat, menyimak, menulis, dan/atau berbicara. Gerakan Literasi Sekolah (GLS)
merupakan sebuah upaya yang dilakukan secara menyeluruh untuk menjadikan sekolah sebagai
organisasi pembelajaran yang warganya literat sepanjang hayat melalui pelibatan publik. Literasi
lebih dari sekadar membaca dan menulis, namun mencakup keterampilan berpikir menggunakan
sumber-sumber pengetahuan dalam bentuk cetak, visual, digital, dan auditori. Literasi dapat
dijabarkan menjadi Literasi Dasar (Basic Literacy), Literasi Perpustakaan (Library Literacy),
Literasi Media (Media Literacy), Literasi Teknologi (Technology Literacy), Literasi Visual
(Visual Literacy).
Keterampilan abad 21 atau diistilahkan dengan 4C (Communication, Collaboration, Critical
Thinking and Problem Solving, dan Creativity and Innovation). Inilah yang sesungguhnya ingin
kita tuju dengan K-13, bukan sekadar transfer materi. Tetapi pembentukan 4C. Sebenarnya kata
ini tidak terlalu baru untuk kita. Di berbagai kesempatan, kita sudah sering mendengar beberapa
pakar menjelaskan pentingnya penguasaan 4C sebagai sarana meraih kesuksesan, khususnya di
Abad 21, abad di mana dunia berkembang dengan sangat cepat dan dinamis. Penguasaan
keterampilan abad 21 sangat penting, 4 C adalah jenis softskill yang pada implementasi
keseharian, jauh lebih bermanfaat ketimbang sekadar pengusaan hardskill.
Higher Order of Thinking Skill (HOTS) adalah kemampuan berpikir kritis, logis, reflektif,
metakognitif, dan berpikir kreatif yang merupakan kemampuan berpikir tingkat tinggi.
Kurikulum 2013 juga menuntut materi pembelajarannya sampai metakognitif yang mensyaratkan
peserta didik mampu untuk memprediksi, mendesain, dan memperkirakan. Sejalan dengan itu
ranah dari HOTS yaitu analisis yang merupakan kemampuan berpikir dalam menspesifikasi
aspek-aspek/elemen dari sebuah konteks tertentu; evaluasi merupakan kemampuan berpikir
dalam mengambil keputusan berdasarkan fakta/informasi; dan mengkreasi meruapakan
kemampuan berpikir dalam membangun gagasan/ide-ide.
Sehingga di dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang kita buat agar muncul empat
macam hal tersebut (PPK, Literasi, 4C, dan HOTS) maka perlu kreatifitas guru dalam
meramunya. Maka tidak mungkin lagi menggunakan model/metode/strategi/pendekatan yang
berpusat kepada guru, namun kita perlu mengaktifkan siswa dalam pembelajaran (Active
Learning). Khusus untuk PPK merupakan program yang rencananya akan disesuaikan dengan 5
hari belajar atau 8 jam sehari sedangkan untuk 2 hari merupakan pendidikan keluarga.
sumber (http://indrabayang.blogspot.co.id/2017/07/mengintegrasikan-ppk-literasi-4c-dan.html)
Higher order thinking tidak berarti soal yang lebih sulit daripada soal recall
Pilihan ganda
Menjodohkan
Isian singkat
Esai
Unjuk kerja
Portofolio
Untuk soal HOT yang disajikan dalam bentuk pilihan ganda diupayakan stimulus soal merupakan konteks
dunia nyata. Kemudian pertanyaan dalam soal harus menuntut proses berpikir secara kritis, logis,
metakognisi, dan kreatif, tidak lagi sekedar ingatan atau pemahaman.
Ada beberapa cara yang dapat dijadikan pedoman oleh para penulis soal untuk menulis butir soal yang
menuntut berpikir tingkat tinggi, yakni materi yang akan ditanyakan diukur dengan perilaku sesuai
dengan ranah kognitif Bloom pada level analisis, evaluasi dan mengkreasi, setiap pertanyaan diberikan
dasar pertanyaan (stimulus) dan soal mengukur kemampuan berpikir kritis.
Menilai atau mengukur bukan sekadar untuk menghafal sejumlah informasi, namun lebih kepada
bagaimana memproses sejumlah informasi untuk mendapatkan solusi dari permasalahan yang diajukkan
Menilai atau mengukur keterampilan yang lebih kompleks seperti berpikir kritis dan merangsang siswa
untuk mengintrepretasikan, menganalisa atau bahkan mampu memanipulasi informasi sebelumnya
sehingga tidak monoton.
Higher-order thinking menunjukkan pemahaman terhadap informasi dan bernalar (reasoning) bukan
hanya sekedar mengingat informasi. Kita tidak menguji ingatan, sehingga kadang-kadang perlu untuk
menyediakan informasi yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan dan siswa menunjukkan
pemahaman terhadap gagasan dan informasi dan/atau memanipulasi atau menggunakan informasi
tersebut.
Teknik kegiatan-kegiatan lain yang dapat mengembangkan keterampilan berfikir kritis dan kreatif siswa
dalam bentuk menjawab pertanyaan-pertanyaan inovatif:
Apakah yang akan dilakukan? (What would you do?) (Krulik & Rudnick, 1999).
Penggunaan pengetahuan dasar untuk suatu cakupan materi sangat mungkin berbeda sesuai
dengan level pendidikan
Menggunakan pengetahuan atau kemampuan dasar nya untuk menyesaikan permasalahan yang
ada
Dalam taksonomi Bloom tingkatan yang paling rendah dapat menjadi pengetahuan dasar untuk
menjawab pertanyaan ke tingkatan selanjutnya
Contoh soal 1
Pada sebuah kompetisi sepakbola yang diikuti oleh 38 tim, penentuan tim juara adalah berdasarkan
perolehan poin terbanyak, dengan ketentuan perolehan poin sebagai berikut:
Tabel berikut memuat posisi sementara 6 tim teratas dari total 38 tim dengan sisa 5 kali pertandingan.
Peringk TIM Poin
at
1 A 74
2 B 72
3 C 70
4 D 64
5 E 63
6 F 60
Setiap tim tersebut akan saling bertemu pada 5 pertandingan sisa. Pernyataan yang tepat berdasarkan
data tersebut adalah ....
A. Tim A akan menjadi juara hanya dengan memenangkan 3 kali pada pertandingan sisa dan salah
satunya menang atas tim B.
B. Tim B akan menjadi juara hanya dengan memenangkan 4 kali pertandingan sisa dan salah satunya
menang atas tim A.
C. Jika tim C memenangkan semua pertandingan sisa, maka posisi tim B masih mungkin berada di atas
tim C.
D. Jika tim B selalu seri pada semua pertandingan sisa, maka tim E tidak mungkin berada di atas tim C.
E. Tim F akan menjadi juara jika memenangkan semua sisa pertandingan dan tim A selalu kalah pada
semua sisa pertandingan.
Contoh Soal 2.
Kompetensi Dasar:
3.21. Mendeskripsikan data dalam bentuk tabel atau diagram/plot tertentu yang sesuai dengan
informasi yang ingin dikomunikasikan.
Materi : Statistika
Indikator :
Disajikan suatu diagram batang ganda dari catatan mengenai banyaknya panggilan telepon masuk dan
keluar perhari dalam 9 hari. Siswa dapat membaca data pada diagram batang ganda.
Soal :
Suatu perusahaan telekomunikasi sedang melakukan survey untuk melihat aktivitas pelanggannya dalam
melakukan panggilan telepon. Suatu hari Rana mendapatkan tugas dari perusahaan telekomunikasi
tersebut untuk mencatat banyaknya panggilan telepon yang ia lakukan pada suatu periode hari-hari yang
berurutan. Hasil catatan Rana disajikan dalam grafik di bawah ini:
Pertanyaan:
b. 7 hari
c. 8 hari
d. 9 hari
2. Rana sama sekali tidak melakukan panggilan keluar pada hari ke- ….
3. Rana menerima panggilan masuk lebih banyak daripada panggilan keluar untuk pertama kalinya pada
hari ke- ….
Kunci Jawaban :
1. 9 hari.
2. Hari ke-6
3. Hari ke-4
Contoh Soal 3
Kompetensi Dasar:
3.8 Memprediksi pola barisan dan deret aritmetika dan geometri atau barisan lainnya melalui
pengamatan dan memberikan alasannya.
Materi : Pola Barisan
Indikator: Diberikan data barisan tempat duduk dalam suatu ruangan pertunjukan yang terdiri dari 6
baris dan harga tiket:
(1) menentukan banyaknya tempat duduk yang tersedia, jika diketahui banyaknya kursi pada empat
baris pertama, di mana selisih banyaknya tempat duduk antara 2 baris yang berurutan adalah berbeda-
beda
(2) menentukan harga tiket untuk suatu baris tertentu, jika diketahui pemasukan total yang diinginkan
dari penjualan seluruh tiket.
Soal:
OSIS suatu sekolah mengadakan pentas seni untuk amal yang terbuka untuk masyarakat umum. Hasil
penjualan tiket acara tersebut akan disumbangkan untuk korban bencana alam. Panitia memilih tempat
berupa gedung pertunjukan yang tempat duduk penontonnya berbentuk sektor lingkaran terdiri dari
enam baris.
Banyaknya kursi penonton pada masing-masing baris membentuk pola barisan tertentu.
1) Jika pada baris pertama terdapat 25 kursi, baris kedua 35 kursi, baris ketiga 50 kursi, baris keempat 70
kursi, dan seterusnya. Tentukanlah banyaknya seluruh tempat duduk pada gedung pertunjukan itu.
2) Apabila harga tiket baris pertama adalah paling mahal dan selisih harga tiket antara dua baris yang
berdekatan adalah Rp10.000,00, dengan asumsi seluruh kursi penonton terisi penuh,tentukanlah harga
tiket yang paling murah agar panitia memperoleh pemasukan sebesar Rp22.500.000,00
Jawab:
Baris: 1 2 3 4 5 6
Kursi: 25____35____50____70___95____125
Selisih: 10 15 20 25 30
(2) Misal:
400x = 16.000
x = 40
Penskoran:
Langkah benar, hasil akhir benar, kode = 2
Itulah beberapa contoh soal matematika kategori HOT, semoga dapat dijadikan sebagai bahan acuan dan
perbandingan dalam pembuatan soal-soal matematika berkategori HOT.
Tidak dapat dipungkiri lagi, arah kebijakan kurikulum pendidikan sekarang ini menuntut pembelajaran--
terutama pada penilaiannya diarahkan agar berkaitan dengan kemampuan peserta didik secara
sebenarnya, berbasis kinerja peserta didik, dapat memotivasi belajar , menekankan pada kegiatan dan
pengalaman belajar peserta didik, dan memberi kebebasan peserta didik untuk mengkonstruksi
responnya.
Untuk itu soal yang diberikan harus mampu mengembangkan kemampuan berpikir divergen,
menekankan konteks yang mencerminkan dunia nyata, terkait dengan dunia kerja, menggunakan data
yang diperoleh langsung dari dunia nyata serta menggunakan berbagai cara dan instrumen.
Demikian postingan tentang contoh soal HOTS matematika, semoga ada manfaatnya.