Anda di halaman 1dari 91

Panduan Penyusunan Soal HOTS

BAB I
PENDAHULUAN

A. Rasional
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 59 Tahun 2014
tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah pada lampiran I
menyatakan bahwa salah satu dasar penyempurnaan kurikulum adalah adanya
tantangan internal dan eksternal. Tantangan eksternal antara lain terkait dengan
arus globalisasi dan berbagai isu yang terkait dengan masalah lingkungan hidup,
kemajuan teknologi dan informasi, kebangkitan industri kreatif, budaya, dan
perkembangan pendidikan di tingkat internasional.

Terkait dengan isu perkembangan pendidikan di tingkat internasional,


Kurikulum 2013 dirancang dengan berbagai penyempurnaan. Penyempurnaan
antara lain dilakukan pada standar isi yaitu mengurangi materi yang tidak relevan
serta pendalaman dan perluasan materi yang relevan bagi siswa serta diperkaya
dengan kebutuhan siswa untuk berpikir kritis dan analitis sesuai dengan standar
internasional. Penyempurnaan lainnya juga dilakukan pada standar penilaian,
dengan mengadaptasi secara bertahap model-model penilaian standar
internasional. Penilaian hasil belajar diharapkan dapat membantu siswa untuk
meningkatkan keterampilan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking
Skills/HOTS), karena keterampilan berpikir tingkat tinggi dapat mendorong siswa
untuk berpikir secara luas dan mendalam tentang materi pelajaran.

Kurikulum 2013 lebih diarahkan untuk membekali siswa sejumlah


kompetensi yang dibutuhkan menyongsong abad ke-21. Beberapa kompetensi
penting yang dibutuhkan pada abad ke-21 sebagaimana dirumuskan dalam 4C yaitu:
(1) critical thinking (kemampuan berpikir kritis) bertujuan agar siswa dapat
memecahkan berbagai permasalahan kontekstual menggunakan logika-logika yang
kritis dan rasional; (2) creativity (kreativitas) mendorong siswa untuk kreatif
menemukan beragam solusi, merancang strategi baru, atau menemukan cara-cara
yang tidak lazim digunakan sebelumnya; (3) collaboration (kerjasama) memfasilitasi
siswa untuk memiliki kemampuan bekerja dalam tim, toleran, memahami
perbedaan, mampu untuk hidup bersama untuk mencapai suatu tujuan; dan (4)
communication (kemampuan berkomunikasi) memfasilitasi siswa untuk mampu
berkomunikasi secara luas, kemampuan menangkap gagasan/informasi,
kemampuan menginterpretasikan suatu informasi, dan kemampuan berargumen
dalam arti luas.
Hasil telaah butir soal yang dilakukan oleh Direktorat Pembinaan SMA terhadap 18
mata pelajaran pada 550 SMA Rujukan yang tersebar pada 514 Kabupaten/Kota di
34 Provinsi, menunjukkan bahwa dari 14.919 butir soal yang dianalisis sebagian
besar ada pada level kognitif mengetahui (C1) dan memahami (C2) sekitar 48%,
mengaplikasikan (C3) sekitar 25%, menganalisis (C4) 13%, mengevaluasi (C5) 14%,
dan tidak ada soal yang di level mengkreasi (C6). Hasil telaah tersebut menunjukkan
bahwa pengukuran hasil belajar yang dilakukan di sekolah kebanyakan masih
mengukur kemampuan tingkat rendah (Lower Order Thinking Skills/LOTS). Hal itu
tidak sesuai dengan tuntutan penilaian Kurikulum 2013 yang lebih menekankan
pada model penilaian kemampuan tingkat tinggi(Higher Order Thinking
Skills/HOTS).

Selain itu, hasil studi internasional Programme for International Student


Assessment (PISA) menunjukkan prestasi literasi membaca (reading literacy), literasi
matematika (mathematical literacy), dan literasi sains (scientific literacy) yang
@2018, Direktorat Pembinaan SMA Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah
1
Panduan Penyusunan Soal HOTS

dicapai siswa Indonesia sangat rendah. Pada umumnya kemampuan siswa Indonesia
sangat rendah dalam: (1) mengintegrasikan informasi; (2) menggeneralisasi kasus
demi kasus menjadi suatu solusi yang umum; (3) memformulasikan masalah dunia
nyata ke dalam konsep mata pelajaran; dan (4) melakukan investigasi.

Berdasarkan kenyataan-kenyataan di atas, maka perlu adanya perubahan


sistem dalam pembelajaran dan penilaian. Soal-soal yang dikembangkan oleh guru
diharapkan dapat mendorong peningkatan keterampilan berpikir tingkat tinggi,
meningkatkan kreativitas, dan membangun kemandirian siswa untuk
menyelesaikan masalah. Oleh karena itu Direktorat Pembinaan SMA menyusun
Modul Penyusunan Soal HOTS bagi guru SMA.

B. Tujuan
Panduan penyusunan soal HOTS disusun dengan tujuan sebagai berikut.
1. Memberikan pemahaman kepada guru SMA tentang konsep dan karakteristik
soal-soal HOTS;
2. Meningkatkan keterampilan guru SMA untuk menyusun butir soal HOTS;
3. Memberikan pedoman bagi pengambil kebijakan baik di tingkat pusat dan
daerah untuk melakukan pembinaan dan sosialisasi tentang penyusunan soal
HOTS.

C. Hasil yang Diharapkan


Sesuai dengan tujuan penyusunan panduan di atas, maka hasil yang diharapkan
adalah sebagai berikut.
1. Meningkatnya pemahaman guru SMA tentang konsep dan karakteristik soal-soal
HOTS;
2. Meningkatnya keterampilan guru SMA untuk menyusun butir soal HOTS;
3. Terorganisirnya pola pembinaan dan sosialisasi tentang penyusunan soal HOTS.

@2018, Direktorat Pembinaan SMA Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah


2
Panduan Penyusunan Soal HOTS

BAB II
PENGERTIAN DAN KONSEP
SOAL HOTS

A. Pengertian
Soal-soal HOTS merupakan instrumen pengukuran yang digunakan untuk
mengukur keterampilan berpikir tingkat tinggi, yaitu keterampilan berpikir yang
tidak sekadar mengingat (recall), menyatakan kembali (restate), atau merujuk tanpa
melakukan pengolahan (recite). Soal-soal HOTS pada konteks asesmen mengukur
kemampuan: 1) transfer satu konsep ke konsep lainnya, 2) memproses,
mengintegrasikan dan menerapkan informasi, 3) mencari kaitan dari berbagai
informasi yang berbeda-beda, 4) menggunakan informasi untuk menyelesaikan
masalah, dan 5) menelaah ide dan informasi secara kritis. Meskipun demikian, soal-
soal yang berbasis HOTS tidak berarti soal yang lebih sulit atau lebih sedikit dijawab
benar oleh siswa daripada soal recall.

Dilihat dari dimensi pengetahuan, umumnya soal HOTS mengukur dimensi


metakognitif, tidak sekadar mengukur dimensi faktual, konseptual, atau prosedural
saja. Dimensi metakognitif menggambarkan kemampuan menghubungkan beberapa
konsep yang berbeda, menginterpretasikan, memecahkan masalah (problem
solving), memilih strategi pemecahan masalah, menemukan (discovery) metode
baru, berargumen (reasoning), dan mengambil keputusan yang tepat.

Dimensi proses berpikir dalam Taksonomi Bloom sebagaimana yang telah


disempurnakan oleh Anderson & Krathwohl (2001), terdiri atas kemampuan:
mengetahui (knowing-C1), memahami (understanding-C2), menerapkan (applying-
C3), menganalisis (analyzing-C4), mengevaluasi (evaluating-C5), dan mengkreasi
(creating-C6). Soal-soal HOTS pada umumnya mengukur kemampuan pada ranah
menganalisis (analyzing-C4), mengevaluasi (evaluating-C5), dan mengkreasi
(creating-C6). Kata kerja operasional (KKO) yang ada pada pengelompokkan
taksonomi Bloom menggambarkan proses berpikir, bukanlah kata kerja pada soal.
Pada pemilihan kata kerja operasional (KKO) untuk merumuskan indikator soal
HOTS, hendaknya tidak terjebak pada pengelompokkan KKO. Sebagai contoh kata
kerja ‘menentukan’ pada Taksonomi Bloom ada pada ranah C2 dan C3. Dalam
konteks penulisan soal-soal HOTS, kata kerja ‘menentukan’ bisa jadi ada pada ranah
C5 (mengevaluasi) apabila untuk menentukan keputusan didahului dengan proses
berpikir menganalisis informasi yang disajikan pada stimulus lalu siswa diminta
menentukan keputusan yang terbaik. Bahkan kata kerja ‘menentukan’ bisa
digolongkan C6 (mengkreasi) bila pertanyaan menuntut kemampuan menyusun
strategi pemecahan masalah baru. Jadi, ranah kata kerja operasional (KKO) sangat
dipengaruhi oleh proses berpikir apa yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan
yang diberikan.

Penyusunan soal-soal HOTS umumnya menggunakan stimulus. Stimulus


merupakan dasar untuk membuat pertanyaan. Dalam konteks HOTS, stimulus yang
disajikan harus bersifat kontekstual dan menarik. Stimulus dapat bersumber dari
isu-isu global seperti masalah teknologi informasi, sains, ekonomi, kesehatan,
pendidikan, dan infrastruktur. Stimulus juga dapat bersumber dari permasalahan-
permasalahan yang ada di lingkungan sekitar sekolah seperti budaya, adat, kasus-
@2018, Direktorat Pembinaan SMA Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah
3
Panduan Penyusunan Soal HOTS

kasus di daerah, atau berbagai keunggulan yang terdapat di daerah tertentu.


Stimulus yang baik memuat beberapa informasi/gagasan, yang membutuhkan
kemampuan untuk mencari hubungan antarinformasi, transfer informasi, dan
terkait langsung dengan pokok pertanyaan. Kreativitas seorang guru sangat
mempengaruhi kualitas dan variasi stimulus yang digunakan dalam penulisan soal
HOTS.

B. Karakteristik
Soal-soal HOTS sangat direkomendasikan untuk digunakan pada berbagai
bentuk penilaian hasil belajar. Untuk menginspirasi guru menyusun soal-soal HOTS
di tingkat satuan pendidikan, berikut ini dipaparkan karakteristik soal-soal HOTS.

1. Mengukur Keterampilan berpikir Tingkat Tinggi


The Australian Council for Educational Research (ACER) menyatakan bahwa
keterampilan berpikir tingkat tinggi merupakan proses: menganalisis,
merefleksi, memberikan argumen (alasan), menerapkan konsep pada situasi
berbeda, menyusun, menciptakan. Keterampilan berpikir tingkat tinggi bukanlah
kemampuan untuk mengingat, mengetahui, atau mengulang. Dengan demikian,
jawaban soal-soal HOTS tidak tersurat secara eksplisit dalam stimulus.
Keterampilan berpikir tingkat tinggi meliputi kemampuan untuk memecahkan
masalah (problem solving), keterampilan berpikir kritis (critical thinking),
berpikir kreatif (creative thinking), kemampuan berargumen (reasoning), dan
kemampuan mengambil keputusan (decision making). Keterampilan berpikir
tingkat tinggi merupakan salah satu kompetensi penting dalam dunia modern,
sehingga wajib dimiliki oleh setiap siswa.

Kreativitas menyelesaikan permasalahan dalam HOTS, terdiri atas:


a. kemampuan menyelesaikan permasalahan yang tidak familiar;
b. kemampuan mengevaluasi strategi yang digunakan untuk menyelesaikan
masalah dari berbagai sudut pandang yang berbeda;
c. menemukan model-model penyelesaian baru yang berbeda dengan cara-
cara sebelumnya.

‘Difficulty’ is NOT the same as the higher order thinking. keterampilan


berpikirDalam konteks ini, soal yang sulit tidaklah sama dengan soal HOTS. Soal
sulit belum tentu soal HOTS, demikian pula sebaliknya. Sebagai contoh, untuk
mengetahui arti sebuah kata yang tidak umum (uncommon word) mungkin
memiliki tingkat kesukaran yang sangat tinggi karena hanya sedikit siswa yang
mampu menjawab benar, tetapi kemampuan untuk menjawab permasalahan
tersebut tidak termasuk higher order thinking skills. Dengan demikian, soal-soal
HOTS belum tentu soal-soal yang memiliki tingkat kesukaran yang tinggi.
Keterampilan berpikir tingkat tinggi dapat dilatih dalam proses pembelajaran di
kelas. Oleh karena itu agar siswa memiliki keterampilan berpikir tingkat tinggi,
maka proses pembelajarannya juga memberikan ruang kepada siswa untuk
menemukan konsep pengetahuan berbasis aktivitas. Aktivitas dalam
pembelajaran dapat mendorong siswa untuk membangun kreativitas dan
berpikir kritis.

2. Berbasis Permasalahan Kontekstual dan Menarik (Trending Topic)


Soal-soal HOTS merupakan asesmen yang berbasis situasi nyata dalam
kehidupan sehari-hari, di mana siswa diharapkan dapat menerapkan konsep-
konsep pembelajaran di kelas untuk menyelesaikan masalah. Permasalahan
@2018, Direktorat Pembinaan SMA Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah
4
Panduan Penyusunan Soal HOTS

kontekstual yang dihadapi oleh masyarakat dunia saat ini terkait dengan
lingkungan hidup, kesehatan, kebumian dan ruang angkasa, kehidupan bersosial,
penetrasi budaya, serta pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam
berbagai aspek kehidupan. Kontekstualisasi masalah pada penilaian
membangkitkan sikap kritis dan peduli terhadap lingkungan.
Berikut ini diuraikan lima karakteristik asesmen kontekstual, yang disingkat
REACT.
a. Relating, terkait langsung dengan konteks pengalaman kehidupan nyata.
b. Experiencing, ditekankan kepada penggalian (exploration), penemuan
(discovery), dan penciptaan (creation).
c. Applying, kemampuan siswa untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang
diperoleh di dalam kelas untuk menyelesaikan masalah-masalah nyata.
d. Communicating, kemampuan siswa untuk mampu mengomunikasikan
kesimpulan model pada kesimpulan konteks masalah.
e. Transfering, kemampuan siswa untuk mentransformasi konsep-konsep
pengetahuan dalam kelas ke dalam situasi atau konteks baru.
Ciri-ciri asesmen kontekstual yang berbasis pada asesmen autentik, adalah
sebagai berikut.
a. Siswa mengonstruksi responnya sendiri, bukan sekadar memilih jawaban
yang tersedia;
b. Tugas-tugas merupakan tantangan yang dihadapkan dalam dunia nyata;
c. Tugas-tugas yang diberikan tidak mengkungkung dengan satu-satunya
jawaban benar, namun memungkinkan siswa untuk mengembangkan
gagasan dengan beragam alternative jawaban benar yang berdasar pada
bukti, fakta, dan alasan rasional.
Berikut disajikan perbandingan asesmen tradisional dan asesmen kontekstual.
Tabel 2.1 Perbandingan asesmen tradisional dan kontekstual
Asesmen Tradisional Asesmen Kontekstual
Siswa cenderung memilih respons Siswa mengekspresikan respons
yang diberikan.
Konteks dunia kelas (buatan) Konteks dunia nyata (realistis)
Umumnya mengukur aspek ingatan Mengukur performansi tugas
(recalling) (berpikir tingkat tinggi)
Terpisah dengan pembelajaran Terintegrasi dengan pembelajaran
Pembuktian tidak langsung, Pembuktian langsung melalui
cenderung teoretis. penerapan pengetahuan dan
keterampilan dengan konteks nyata.
Respon memaparkan Respon disertai alasan yang berbasis
hafalan/pengetahuan teoritis. data dan fakta

Stimulus soal-soal HOTS harus dapat memotivasi siswa untuk


menginterpretasi serta mengintegrasikan informasi yang disajikan, tidak
sekedar membaca. Salah satu tujuan penyusunan soal-soal HOTS adalah
meningkatkan kemampuan berkomunikasi siswa. Kemampuan berkomunikasi
antara lain dapat direpresentasikan melalui kemampuan untuk mencari
hubungan antarinformasi yang disajikan dalam stimulus, menggunakan
informasi untuk menyelesaikan masalah, kemampuan mentransfer konsep pada
situasi baru yang tidak familiar, kemampuan menangkap ide/gagasan dalam
suatu wacana, menelaah ide dan informasi secara kritis, atau
menginterpretasikan suatu situasi baru yang disajikan dalam bacaan.
Untuk membuat stimulus yang baik, agar dipilih informasi-informasi, topik,
wacana, situasi, berita atau bentuk lain yang sedang mengemuka (trending
topic). Sangat dianjurkan untuk mengangkat permasalahan-permasalahan yang
@2018, Direktorat Pembinaan SMA Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah
5
Panduan Penyusunan Soal HOTS

dekat dengan lingkungan siswa berada, atau bersumber pada permasalahan-


permasalahan global yang sedang mengemuka. Stimulus yang tidak menarik
berdampak pada ketidaksungguhan/ketidakseriusan peserta tes untuk
membaca informasi yang disajikan dalam stimulus atau mungkin saja tidak mau
dibaca lagi karena ending-nya sudah diketahui sebelum membaca (bagi stimulus
yang sudah sering diangkat, sudah umum diketahui). Kondisi tersebut dapat
mengakibatkan kegagalan butir soal untuk mengungkap kemampuan
berkomunikasi siswa. Soal tidak mampu menunjukkan kemampuan siswa untuk
menghubungkan informasi yang disajikan dalam stimulus atau menggunakan
informasi untuk menyelesaikan masalah menggunakan logika-logika berpikir
kritis.

3. Tidak Rutin dan Mengusung Keterbaharuan (Novelty)


Salah satu tujuan penyusunan soal-soal HOTS adalah untuk membangun
kreativitas siswa dalam menyelesaikan berbagai permasalahan kontekstual.
Sikap kreatif erat dengan konsep inovatif yang menghadirkan keterbaharuan.
Soal-soal HOTS tidak dapat diujikan berulang-ulang pada peserta tes yang sama.
Apabila suatu soal yang awalnya merupakan soal HOTS diujikan berulang-ulang
pada peserta tes yang sama, maka proses berpikir siswa menjadi menghafal dan
mengingat. Siswa hanya perlu mengingat cara-cara yang telah pernah dilakukan
sebelumnya. Tidak lagi terjadi proses berpikir tingkat tinggi.. Soal-soal tersebut
tidak lagi dapat mendorong peserta tes untuk kreatif menemukan solusi baru.
Bahkan soal tersebut tidak lagi mampu menggali ide-ide orisinil yang dimiliki
peserta tes untuk menyelesaikan masalah.

Soal-soal yang tidak rutin dapat dikembangkan dari KD-KD tertentu,


dengan memvariasikan stimulus yang bersumber dari berbagai topik. Pokok
pertanyaannya tetap mengacu pada kemampuan yang harus dimiliki oleh siswa
sesuai dengan tuntutan pada KD. Bentuk-bentuk soal dapat divariasikan sesuai
dengan tujuan tes, misalnya untuk penilaian harian dianjurkan untuk
menggunakan soal-soal bentuk uraian karena jumlah KD yang diujikan hanya 1
atau 2 KD saja. Sedangkan untuk soal-soal penilaian akhir semester atau Ujian
Sekolah dapat menggunakan bentuk soal pilihan ganda (PG) dan uraian. Untuk
mengukur keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS) akan lebih baik jika
menggunakan soal bentuk uraian. Pada soal bentuk uraian mudah dilihat
tahapan-tahapan berpikir yang dilakukan siswa, kemampuan mentransfer
konsep ke situasi baru, kreativitas membangun argumen dan penalaran, serta
hal-hal lain yang berkenaan dengan pengukuran keterampilan berpikir tingkat
tinggi.

Mencermati salah satu tujuan penyusunan soal HOTS adalah untuk


mengembangkan kreativitas siswa, maka para guru juga harus kreatif menyusun
soal-soal HOTS. Guru harus memiliki persediaan soal-soal HOTS yang cukup dan
variatif untuk KD-KD tertentu yang dapat dibuatkan soal-soal HOTS, agar
karakteristik soal-soal HOTS tidak berubah dan tetap terjaga mutunya.

C. Level Kognitif
Anderson & Krathwohl (2001) mengklasifikasikan dimensi proses berpikir sebagai
berikut.

@2018, Direktorat Pembinaan SMA Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah


6
Panduan Penyusunan Soal HOTS

Tabel 2.2 Dimensi Proses Berpikir


• Mengkreasi ide/gagasan sendiri.
• Kata kerja: mengkonstruksi, desain, kreasi,
Mengkreasi
mengembangkan, menulis, menggabungkan,
memformulasikan.

• Mengambil keputusan sendiri.


HOTS • Kata kerja: evaluasi, menilai, menyanggah,
Mengevaluasi
memutuskan, memilih, mendukung, menduga,
memprediksi.

• Menspesifikasi aspek-aspek/elemen.
Menganalisis • Kata kerja: mengurai, membandingkan, memeriksa,
mengkritisi, menguji.

• Menggunakan informasi pada domain berbeda


Mengaplikasi • Kata kerja: menggunakan, mendemonstrasikan,
mengilustrasikan, mengoperasikan.
MOTS
• Menjelaskan ide/konsep.
Memahami • Kata kerja: menjelaskan, mengklasifikasi, menerima,
melaporkan.

• Mengingat kembali.
LOTS Mengetahui • Kata kerja: mengingat, mendaftar, mengulang,
menirukan.

Sumber: Anderson & Krathwohl (2001)


Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya, terdapat beberapa kata kerja operasional
(KKO) yang sama namun berada pada ranah yang berbeda. Perbedaan penafsiran ini
sering muncul ketika guru menentukan ranah KKO yang akan digunakan dalam
penulisan indikator soal. Untuk meminimalkan permasalahan tersebut, Puspendik
(2015) mengklasifikasikannya menjadi 3 level kognitif, yaitu: 1) level 1
(pengetahuan dan pemahaman), 2) level 2 (aplikasi), dan 3) level 3
(penalaran). Berikut dipaparkan secara singkat penjelasan untuk masing-masing
level tersebut.

1. Level 1 (Pengetahuan dan Pemahaman)


Level kognitif pengetahuan dan pemahaman mencakup dimensi proses berpikir
mengetahui (C1) dan memahami (C2). Ciri-ciri soal pada level 1 adalah
mengukur pengetahuan faktual, konsep, dan prosedural. Bisa jadi soal-soal pada
level 1 merupakan soal kategori sukar, karena untuk menjawab soal tersebut
siswa harus dapat mengingat beberapa rumus atau peristiwa, menghafal
definisi, atau menyebutkan langkah-langkah (prosedur) melakukan sesuatu.
Namun soal-soal pada level 1 bukanlah merupakan soal-soal HOTS. Contoh KKO
yang sering digunakan adalah: menyebutkan, menjelaskan, membedakan,
menghitung, mendaftar, menyatakan, dan lain-lain. Contoh soal pada level 1
mata pelajaran Biologi:

@2018, Direktorat Pembinaan SMA Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah


7
Panduan Penyusunan Soal HOTS

Di antara eubacteria berikut yang dapat menimbulkan sakit perut (diare) pada
manusia adalah….

A. Psedomonas sp
B. Thiobaccilus ferrooksidan
C. Clostridium botulinum
D. Escerichia coli
E. Acetobacter xylinum
Penjelasan:
Soal di atas termasuk level 1 karena hanya membutuhkan kemampuan
mengingat atau menghafal nama bakteri penyebab diare.

2. Level 2 (Aplikasi)
Soal-soal pada level kognitif aplikasi membutuhkan kemampuan yang lebih
tinggi dari pada level pengetahuan dan pemahaman. Level kognitif aplikasi
mencakup dimensi proses berpikir menerapkan atau mengaplikasikan (C3). Ciri-
ciri soal pada level 2 adalah mengukur kemampuan: a) menggunakan
pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural tertentu pada konsep lain
dalam mapel yang sama atau mapel lainnya; atau b) menerapkan pengetahuan
faktual, konseptual, dan prosedural tertentu untuk menyelesaikan masalah
kontekstual (situasi lain). Siswa harus dapat mengingat beberapa rumus atau
peristiwa, menghafal definisi/konsep, atau menyebutkan langkah-langkah
(prosedur) melakukan sesuatu untuk menjawab soal level 2. Selanjutnya
pengetahuan tersebut digunakan pada konsep lain atau untuk menyelesaikan
permasalahan kontekstual. Namun soal-soal pada level 2 bukanlah merupakan
soal-soal HOTS. Contoh KKO yang sering digunakan adalah: menerapkan,
menggunakan, menentukan, menghitung, membuktikan, dan lain-lain. Contoh
soal pada level 2 mata pelajaran Ekonomi:
Jumlah uang yang beredar di masyarakat sebesar Rp100 milyar, tingkat harga
umum yang berlaku Rp200.000,00 dan jumlah barang yang diperdagangkan
5.000.000 unit, maka kecepatan uang yang beredar menurut teori kuantitas
Irving Fisher adalah....
A. 5 kali
B. 10 kali
C. 50 kali
D. 100 kali
E. 1000 kali
Penjelasan:
Soal di atas termasuk level 2 karena untuk menjawab soal tersebut, siswa harus
mampu mengingat teori kuantitas Irving Fisher selanjutnya diterapkan untuk
menentukan kecepatan uang yang beredar.

3. Level 3 (Penalaran)
Level penalaran merupakan level keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS),
karena untuk menjawab soal-soal pada level 3 siswa harus mampu mengingat,
memahami, dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural
serta memiliki logika dan penalaran yang tinggi untuk memecahkan masalah-
masalah kontekstual (situasi nyata yang tidak rutin). Level penalaran mencakup
dimensi proses berpikir menganalisis (C4), mengevaluasi (C5), dan mengkreasi
(C6). Pada dimensi proses berpikir menganalisis (C4) menuntut kemampuan
siswa untuk menspesifikasi aspek-aspek/elemen, menguraikan, mengorganisir,
membandingkan, dan menemukan makna tersirat. Pada dimensi proses berpikir
@2018, Direktorat Pembinaan SMA Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah
8
Panduan Penyusunan Soal HOTS

mengevaluasi (C5) menuntut kemampuan siswa untuk menyusun hipotesis,


mengkritik, memprediksi, menilai, menguji, membenarkan atau menyalahkan.
Sedangkan pada dimensi proses berpikir mengkreasi (C6) menuntut
kemampuan siswa untuk merancang, membangun, merencanakan,
memproduksi, menemukan, memperbaharui, menyempurnakan, memperkuat,
memperindah, menggubah. Soal-soal pada level penalaran tidak selalu
merupakan soal-soal sulit. Ciri-ciri soal pada level 3 adalah menuntut
kemampuan menggunakan penalaran dan logika untuk mengambil keputusan
(evaluasi), memprediksi & merefleksi, serta kemampuan menyusun strategi
baru untuk memecahkan masalah kontesktual yang tidak rutin. Kemampuan
menginterpretasi, mencari hubungan antar konsep, dan kemampuan
mentransfer konsep satu ke konsep lain, merupakan kemampuan yang sangat
penting untuk menyelesaiakan soal-soal level 3 (penalaran). Kata kerja
operasional (KKO) yang sering digunakan antara lain: menguraikan,
mengorganisir, membandingkan, menyusun hipotesis, mengkritik, memprediksi,
menilai, menguji, menyimpulkan, merancang, membangun, merencanakan,
memproduksi, menemukan, memperbaharui, menyempurnakan, memperkuat,
memperindah, dan menggubah. Berikut disajikan contoh soal level 3 mata
pelajaran PJOK.
Perhatikan gambar berikut!

Seorang pemain penyerang melakukan serangan ke gawang. Pemain yang


bertahan berupaya untuk mempertahankan daerah pertahanan dan merebut
bola. Penjaga gawang berupaya agar gawangnya tidak kemasukan bola.
Dalam merancang strategi pertahanan, pemain-pemain manakah yang harus
merebut bola untuk menutup ruang apabila pembawa bola menuju ke arah
pertahanan bagian kanan penjaga gawang ?
A. 1 dan 2
B. 1 dan 4
C. 1 dan 5
D. 2 dan 4
E. 4 dan 5
Kuci Jawaban: D

Penjelasan:
Soal di atas termasuk level 3 (penalaran) karena untuk menjawab soal tersebut,
siswa harus mampu mengingat dan memahami materi faktual, konseptual, dan
prosedural tentang teknik bertahan, serta mampu menggunakannya dalam
permainan sepak bola. Selanjutnya, dengan melakukan analisis terhadap situasi
(stimulus) yang diberikan siswa mampu menentukan strategi bertahan dengan
tepat menggunakan konsep teknik bertahan dalam permainan sepak bola.

D. Peran Soal HOTS dalam Penilaian Hasil Belajar

@2018, Direktorat Pembinaan SMA Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah


9
Panduan Penyusunan Soal HOTS

Peran soal HOTS dalam penilaian hasil belajar siswa difokuskan pada aspek
pengetahuan dan keterampilan yang terkait dengan KD pada KI-3 dan KI-4. Soal-
Soal HOTS bertujuan untuk mengukur keterampilan berpikir tingkat tinggi. Pada
penilaian hasil belajar, guru mengujikan butir soal HOTS secara proporsional.
Berikut peran soal HOTS dalam penilaian hasil belajar.
1. Mempersiapkan kompetensi siswa menyongsong abad ke-21
Penilaian hasil belajar pada aspek pengetahuan yang dilaksanakan oleh sekolah
diharapkan dapat membekali siswa untuk memiliki sejumlah kompetensi yang
dibutuhkan pada abad ke-21. Secara garis besar, terdapat 3 kelompok
kompetensi yang dibutuhkan pada abad ke-21 (21st century skills) yaitu: a)
memiliki karakter yang baik (religius, nasionalis, mandiri, gotong royong, dan
integritas); b) memiliki kemampuan 4C (critical thinking, creativity,
collaboration, dan communication); serta c) menguasai literasi mencakup
keterampilan berpikir menggunakan sumber-sumber pengetahuan dalam
bentuk cetak, visual, digital, dan auditori.

Penyajian soal-soal HOTS dalam penilaian hasil belajar dapat melatih siswa
untuk mengasah kemampuan dan keterampilannya sesuai dengan tuntutan
kompetensi abad ke-21 di atas. Melalui penilaian berbasis pada soal-soal HOTS,
keterampilan berpikir kritis (creative thinking and doing), kreativitas (creativity)
dan rasa percaya diri (learning self reliance), akan dibangun melalui kegiatan
latihan menyelesaikan berbagai permasalahan nyata dalam kehidupan sehari-
hari (problem-solving).

2. Memupuk rasa cinta dan peduli terhadap kemajuan daerah


Soal-soal HOTS hendaknya dikembangkan secara kreatif oleh guru sesuai dengan
situasi dan kondisi di daerahnya masing-masing. Kreativitas guru dalam hal
pemilihan stimulus yang berbasis permasalahan daerah di lingkungan satuan
pendidikan sangat penting. Berbagai permasalahan yang terjadi di daerah
tersebut dapat diangkat sebagai stimulus kontekstual. Dengan demikian
stimulus yang dipilih oleh guru dalam soal-soal HOTS menjadi sangat menarik
karena dapat dilihat dan dirasakan secara langsung oleh siswa. Di samping itu,
penyajian soal-soal HOTS dalam penilaian hasil belajar dapat meningkatkan rasa
memiliki dan cinta terhadap potensi-potensi yang ada di daerahnya. Sehingga
siswa merasa terpanggil untuk ikut ambil bagian dalam memecahkan berbagai
permasalahan yang timbul di daerahnya.

3. Meningkatkan motivasi belajar siswa


Pendidikan formal di sekolah hendaknya dapat menjawab tantangan di
masyarakat sehari-hari. Ilmu pengetahuan yang dipelajari di dalam kelas, agar
terkait langsung dengan pemecahan masalah di masyarakat. Dengan demikian
siswa merasakan bahwa materi pelajaran yang diperoleh di dalam kelas berguna
dan dapat dijadikan bekal untuk terjun di masyarakat. Tantangan-tantangan
yang terjadi di masyarakat dapat dijadikan stimulus kontekstual dan menarik
dalam penyusunan soal-soal penilaian hasil belajar, sehingga munculnya soal-
soal berbasis soal-soal HOTS, diharapkan dapat menambah motivasi belajar
siswa. Motivasi inilah yang menjadikan siswa menjadi insan pembelajar
sepanjang hayat.

4. Meningkatkan mutu dan akuntabilitas penilaian hasil belajar


Instrumen penilaian dikatakan baik apabila dapat memberikan informasi yang
akurat terhadap kemampuan peserta tes. Penggunaan soal-soal HOTS dapat
meningkatkan kemampuan ketrampilan berpikir anak. Akuntabilitas
@2018, Direktorat Pembinaan SMA Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah
10
Panduan Penyusunan Soal HOTS

pelaksanaan penilaian hasil belajar oleh guru dan sekolah menjadi sangat
penting dalam rangka menjaga kepercayaan masyarakat kepada sekolah.

Pada Kurikulum 2013 sebagian besar tuntutan KD ada pada level 3


(menganalisis, mengevaluasi, atau mengkreasi). Soal-soal HOTS dapat
menggambarkan kemampuan siswa sesuai dengan tuntutan KD. Kemampuan
soal-soal HOTS untuk mengukur keterampilan berpikir tigkat tinggi, dapat
meningkatkan mutu penilaian hasil belajar.

E. Langkah-Langkah Penyusunan Soal HOTS


Untuk menulis butir soal HOTS, penulis soal dituntut untuk dapat
menentukan perilaku yang hendak diukur dan merumuskan materi yang akan
dijadikan dasar pertanyaan (stimulus) dalam konteks tertentu sesuai dengan
perilaku yang diharapkan. Selain itu uraian materi yang akan ditanyakan (yang
menuntut penalaran tinggi) tidak selalu tersedia di dalam buku pelajaran. Oleh
karena itu dalam penulisan soal HOTS, dibutuhkan penguasaan materi ajar,
keterampilan dalam menulis soal (kontruksi soal), dan kreativitas guru dalam
memilih stimulus soal sesuai dengan situasi dan kondisi daerah di sekitar satuan
pendidikan. Berikut dipaparkan langkah-langkah penyusunan soal-soal HOTS.
1. Menganalisis KD yang dapat dibuat soal-soal HOTS
Terlebih dahulu guru-guru memilih KD yang dapat dibuatkan soal-soal HOTS.
Tidak semua KD dapat dibuatkan model-model soal HOTS. Pilihlah KD yang
memuat KKO yang pada ranah C4, C5, atau C6. Guru-guru secara mandiri atau
melalui forum MGMP dapat melakukan analisis terhadap KD yang dapat
dibuatkan soal-soal HOTS.

2. Merumuskan Spesifikasi Stimulus yang Menarik dan Kontekstual


Stimulus yang digunakan harus menarik, artinya stimulus harus dapat
mendorong siswa untuk membaca stimulus. Stimulus yang menarik umumnya
baru, belum pernah dibaca oleh siswa, atau isu-isu yang sedang mengemuka.
Sedangkan stimulus kontekstual berarti stimulus yang sesuai dengan kenyataan
dalam kehidupan sehari-hari, mendorong siswa untuk membaca. Beberapa hal
yang perlu diperhatikan untuk menyusun stimulus soal HOTS: (1) pilihlah
beberapa informasi dapat berupa gambar, grafik, tabel, wacana, dll yang
memiliki keterkaitan dalam sebuah kasus; (2) stimulus hendaknya menuntut
kemampuan menginterpretasi, mencari hubungan, menganalisis,
menyimpulkan, atau menciptakan; (3) pilihlah kasus/permasalahan
konstekstual dan menarik (terkini) memotivasi siswa untuk membaca
(pengecualian untuk mapel Bahasa, Sejarah boleh tidak kontekstual); dan (4)
terkait langsung dengan pertanyaan (pokok soal), dan berfungsi.

3. Menyusun kisi-kisi soal


Kisi-kisi penulisan soal-soal HOTS bertujuan untuk membantu para guru menulis
butir soal HOTS. Kisi-kisi tersebut diperlukan untuk memandu guru dalam: (a)
menentukan kemampuan minimal tuntutan KD yang dapat dibuat soal-soal
HOTS, (b) memilih materi pokok yang terkait dengan KD yang akan diuji, (c)
merumuskan indikator soal, dan (d) menentukan level kognitif.

4. Menulis butir pertanyaan sesuai dengan kisi-kisi soal


Butir-butir pertanyaan ditulis sesuai dengan kaidah penulisan butir soal HOTS.
Kaidah penulisan butir soal HOTS, pada dasarnya hampir sama dengan kaidah
penulisan butir soal pada umumnya. Perbedaannya terletak pada aspek materi
(harus disesuaikan dengan karakteristik soal HOTS di atas), sedangkan pada

@2018, Direktorat Pembinaan SMA Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah


11
Panduan Penyusunan Soal HOTS

aspek konstruksi dan bahasa relatif sama. Setiap butir soal ditulis pada kartu
soal, sesuai format terlampir.

5. Membuat pedoman penskoran (rubrik) atau kunci jawaban


Setiap butir soal HOTS yang ditulis harus dilengkapi dengan pedoman penskoran
atau kunci jawaban. Pedoman penskoran dibuat untuk bentuk soal uraian.
Sedangkan kunci jawaban dibuat untuk bentuk soal pilihan ganda, dan isian
singkat.

@2018, Direktorat Pembinaan SMA Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah


12
Panduan Penyusunan Soal HOTS

BAB III
STRATEGI DAN IMPLEMENTASI
PENYUSUNAN SOAL HOTS

A. Strategi
Strategi penyusunan soal-soal HOTS dilakukan dengan melibatkan seluruh
komponen stakeholder di bidang pendidikan mulai dari tingkat pusat sampai ke
daerah, sesuai dengan tugas pokok dan kewenangan masing-masing.
1. Pusat
Direktorat Pembinaan SMA sebagai leading sector dalam pembinaan SMA di
seluruh Indonesia, mengkoordinasikan strategi penyusunan soal-soal HOTS
dengan dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota dan instansi terkait melalui
kegiatan-kegiatan sebagai berikut.
a. Merumuskan kebijakan penyusunan soal-soal HOTS;
b. Menyiapkan bahan berupa panduan penyusunan soal-soal HOTS;
c. Melaksanakan pelatihan pengawas, kepala sekolah, dan guru terkait dengan
strategi penyusunan soal-soal HOTS;
d. Melaksanakan pendampingan ke sekolah-sekolah bekerjasama dengan dinas
pendidikan provinsi/kabupaten/kota dan instansi terkait lainnya.

2. Dinas Pendidikan
Dinas pendidikan provinsi sesuai dengan kewenangannya di daerah,
menindaklanjuti kebijakan pendidikan di tingkat pusat dengan melakukan
kegiatan-kegiatan sebagai berikut.
a. Mensosialisasikan kebijakan penyusunan soal-soal HOTS dan
implementasinya dalam penilaian hasil belajar;
b. Memfasilitasi kegiatan penyusunan soal-soal HOTS dalam rangka persiapan
penyusunan soal-soal penilaian hasil belajar;
c. Melaksanakan pengawasan dan pembinaan ke sekolah-sekolah dengan
melibatkan pengawas sekolah.

3. Sekolah
Sekolah sebagai pelaksana teknis penyusunan soal-soal HOTS, merupakan salah
satu bentuk pelayanan mutu pendidikan. Dalam konteks pelaksanaan penilaian
hasil belajar, sekolah menyiapkan bahan-bahan dalam bentuk soal-soal yang
memuat soal-soal HOTS. Langkah-langkah yang dapat dilakukan oleh sekolah
antara lain sebagai berikut.
a. Meningkatkan pemahaman guru tentang penulisan butir soal yang
mengukur keterampilan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking
Skills/HOTS).
b. Meningkatkan keterampilan guru untuk menyusun instrumen penilaian
(High Order Thinking Skills/HOTS) terkait dengan penyiapan bahan penilaian
hasil belajar.

B. Implementasi
Penyusunan soal-soal HOTS di tingkat sekolah dapat diimplementasikan dalam
bentuk kegiatan sebagai berikut.
1. Kepala sekolah memberikan arahan teknis kepada guru-guru/MGMP sekolah
tentang strategi penyusunan soal-soal HOTS yang mencakup:
a. Menganalisis KD yang dapat dibuatkan soal-soal HOTS;
b. Menyusun kisi-kisi soal HOTS;
c. Menulis butir soal HOTS;
@2018, Direktorat Pembinaan SMA Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah
13
Panduan Penyusunan Soal HOTS

d. Membuat kunci jawaban atau pedoman penilaian HOTS;


e. Menelaah dan memperbaiki butir soal HOTS;
f. Menggunakan beberapa soal HOTS dalam penilaian hasil belajar.
2. Wakasek kurikulum dan Tim Pengembang Kurikulum Sekolah menyusun
rencana kegiatan untuk masing-masing MGMP sekolah yang memuat antara lain
uraian kegiatan, sasaran/hasil, pelaksana, jadwal pelaksanaan kegiatan;
3. Kepala sekolah menugaskan guru/MGMP sekolah melaksanakan kegiatan sesuai
rencana kegiatan;
4. Guru/MGMP sekolah melaksanakan kegiatan sesuai penugasan dari kepala
sekolah;
5. Kepala sekolah dan wakasek kurikulum melakukan evaluasi terhadap hasil
penugasan kepada guru/MGMP sekolah;
6. Kepala sekolah mengadministrasikan hasil kerja penugasan guru/MGMP
sekolah, sebagai bukti fisik kegiatan penyusunan soal-soal HOTS.

@2018, Direktorat Pembinaan SMA Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah


14
Panduan Penyusunan Soal HOTS

Lampiran 1.
FORMAT KISI-KISI SOAL HOTS
Mata Pelajaran : .................................................

Kelas/ Level Bentuk No.


No. Kompetensi Dasar Materi Indikator Soal Soal
Semester Kognitif Soal

..............................., ....................................
Mengetahui Koordinator MGMP .....................................
Kepala SMA .........................................

................................................................ ................................................................
NIP. NIP.

@2018, Direktorat Pembinaan SMA Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah


15
Panduan Penyusunan Soal HOTS

Lampiran 2.
KARTU SOAL
(PILIHAN GANDA)

Mata Pelajaran : ........................................


Kelas/Semester : ........................................
Kurikulum : ........................................
Kompetensi Dasar :
Materi :
Indikator Soal :
Level Kognitif :

Soal:

Kunci Jawaban:

Keterangan:
Soal ini termasuk soal HOTS karena:
1. Mengukur keterampilan berpikir tingkat tinggi (C4, C5, atau C6): ...............................
2. Berbasis permasalahan kontekstual: ...............................................................................
3. Menarik (trending topic): ................................................................................................
4. Tidak familiar (tidak rutin): ............................................................................................

@2018, Direktorat Pembinaan SMA Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah


16
Panduan Penyusunan Soal HOTS

KARTU SOAL NOMOR


(URAIAN)

Mata Pelajaran : ........................................


Kelas/Semester : ........................................
Kurikulum : ........................................
Kompetensi Dasar :
Materi :
Indikator Soal :
Level Kognitif :

Soal:

PEDOMAN PENSKORAN:

No. Uraian Jawaban/Kata Kunci Skor

Total Skor

Keterangan:
Soal ini termasuk soal HOTS karena:
1. Mengukur keterampilan berpikir tingkat tinggi (C4, C5, atau C6): ...............................
2. Berbasis permasalahan kontekstual: ...............................................................................
3. Menarik (trending topic): ................................................................................................
4. Tidak familiar (tidak rutin): ............................................................................................

@2018, Direktorat Pembinaan SMA Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah


17
Panduan Penyusunan Soal HOTS

Lampiran 3.
INSTRUMEN TELAAH SOAL HOTS
BENTUK TES PILIHAN GANDA
Nama Pengembang Soal : ......................
Mata Pelajaran : ......................
Kls/Prog/Peminatan : ......................
Butir Soal**)
No. Aspek yang ditelaah
1 2 3 4 5
A. Materi
1. Soal sesuai dengan indikator.
2. Soal tidak mengandung unsur SARAPPPK (Suku, Agama,
Ras, Antargolongan, Pornografi, Politik, Propopaganda,
dan Kekerasan).
3. Soal menggunakan stimulus yang menarik (baru,
mendorong siswa untuk membaca).
4. Soal menggunakan stimulus yang kontekstual
(gambar/grafik, teks, visualisasi, dll, sesuai dengan dunia
nyata)*
5. Soal mengukur level kognitif penalaran (menganalisis,
mengevaluasi, mencipta). Sebelum menentukan pilihan,
siswa melakukan tahapan-tahapan tertentu.
6. Jawaban tersirat pada stimulus.
7. Tidak rutin (tidak familiar).
8. Pilihan jawaban homogen dan logis.
9. Setiap soal hanya ada satu jawaban yang benar.

B. Konstruksi
10. Pokok soal dirumuskan dengan singkat, jelas, dan tegas.
11. Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban merupakan
pernyataan yang diperlukan saja.
12. Pokok soal tidak memberi petunjuk ke kunci jawaban.
13. Pokok soal bebas dari pernyataan yang bersifat negatif
ganda.
14. Gambar, grafik, tabel, diagram, atau sejenisnya jelas dan
berfungsi.
15. Panjang pilihan jawaban relatif sama.
16. Pilihan jawaban tidak menggunakan pernyataan "semua
jawaban di atas salah” atau “semua jawaban di atas
benar" dan sejenisnya.
17. Pilihan jawaban yang berbentuk angka/waktu disusun
berdasarkan urutan besar kecilnya angka atau
kronologisnya.
18. Butir soal tidak bergantung pada jawaban soal lain.

C. Bahasa
19. Menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa
Indonesia, untuk bahasa daerah dan bahasa asing sesuai
kaidahnya.
20. Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/tabu.
21. Soal menggunakan kalimat yang komunikatif.
22. Pilihan jawaban tidak mengulang kata/kelompok kata yang
sama, kecuali merupakan satu kesatuan pengertian.
@2018, Direktorat Pembinaan SMA Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah
18
Panduan Penyusunan Soal HOTS

*) Khusus mata pelajaran Bahasa dan Satra Indonesia dan Sejarah dapat menggunakan
teks yang tidak kontekstual (fiksi, karangan, dan sejenisnya).
**) Pada kolom Butir Soal diisikan tanda centang (√) bila soal sesuai dengan kaidah atau
tanda silang (X) bila soal tersebut tidak memenuhi kaidah.

................., ..............................
Penelaah

...........................................
NIP.

@2018, Direktorat Pembinaan SMA Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah


19
Panduan Penyusunan Soal HOTS

INSTRUMEN TELAAH SOAL HOTS


BENTUK TES URAIAN

Nama Pengembang Soal : ......................


Mata Pelajaran : ......................
Kls/Prog/Peminatan : ......................

Butir Soal*)
No. Aspek yang ditelaah
1 2 3 4 5
A. Materi
1. Soal sesuai dengan indikator (menuntut tes tertulis untuk
bentuk Uraian).
2. Soal tidak mengandung unsur SARAPPPK (Suku, Agama,
Ras, Anatargolongan, Pornografi, Politik, Propopaganda,
dan Kekerasan).
3. Soal menggunakan stimulus yang menarik (baru,
mendorong siswa untuk membaca).
4. Soal menggunakan stimulus yang kontekstual
(gambar/grafik, teks, visualisasi, dll, sesuai dengan dunia
nyata)*
5. Soal mengukur level kognitif penalaran (menganalisis,
mengevaluasi, mencipta). Sebelum menentukan pilihan,
siswa melakukaan tahapan-tahapan tertentu.
6. Jawaban tersirat pada stimulus.
7. Tidak rutin (tidak familiar).

B. Konstruksi
8. Rumusan kalimat soal atau pertanyaan menggunakan kata-
kata tanya atau perintah yang menuntut jawaban terurai.
9. Memuat petunjuk yang jelas tentang cara mengerjakan
soal.
10. Ada pedoman penskoran/rubrik sesuai dengan
kriteria/kalimat yang mengandung kata kunci.
11. Gambar, grafik, tabel, diagram, atau sejenisnya jelas dan
berfungsi.
12. Butir soal tidak bergantung pada jawaban soal lain.

C. Bahasa
13. Menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa
Indonesia, untuk bahasa daerah dan bahasa asing sesuai
kaidahnya.
14. Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/tabu.
15. Soal menggunakan kalimat yang komunikatif.

@2018, Direktorat Pembinaan SMA Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah


20
Panduan Penyusunan Soal HOTS

*) Khusus mata pelajaran Bahasa dan Satra Indonesia dan Sejarah dapat menggunakan
teks yang tidak kontekstual (fiksi, karangan, dan sejenisnya).
**) Pada kolom Butir Soal diisikan tanda centang (√) bila soal sesuai dengan kaidah atau
tanda silang (X) bila soal tersebut tidak memenuhi kaidah.

................., ..............................
Penelaah
..........................................
NIP.

@2018, Direktorat Pembinaan SMA Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah


21
Panduan Penyusunan Soal HOTS

Lampiran 4. Contoh Spesifikasi Stimulus dan Contoh Soal HOTS

CONTOH SPESIFIKASI STIMULUS ANTROPOLOGI


NO. KOMPETENSI DASAR STIMULUS KEMAMPUAN YANG DIUJI KETERANGAN
1 Menerapkan konsep-konsep Disajikan wacana Menganalisis unsur budaya  Memahami ritual prosesi
dasar dan keterampilan mengenai prosesi adat yang terdapat dalam teks perkawinan yang disajikan
antropologi dalam perkawinan masyarakat wacana tersebut  Menginterpretasi sistem
memahami keberagaman Minang kekerabatan yang dianut
budaya, agama, masyarakat
religi/kepercayaan, tradisi,  Menarik kesimpulan unsur
dan bahasa beserta unsur- budaya yang terdapat dalam
unsurnya yang ada di wacana tersebut
masyarakat
2 Menganalisis keterkaitan Disajikan wacana Menganalisis makna dan  Memahami kisah dalam
antara budaya, bahasa, mengenai kisah Roro nilai-nilai dari kisah tersebut wacana yang disajikan
dialek, dan perkembangan Anteng dan Joko Seger  Mengaitkan kisah tersebut
tradisi lisan di nusantara dengan relevansi kehidupan
masa kini
 Menemukan nilai-nilai dan
makna dari kisah tersebut
3 Mengemukakan contoh Disajikan teks mengenai Menganalisis faktor penyebab  Memahami isi dari teks
berbagai gejala melemahnya memudarnya tradisi fenomena tersebut tersebut
nilai-nilai budaya tradisional gotong royong di  Menemukan pokok pikiran
dalam berbagai masayarakat masyarakat utama
suku bangsa  Menemukan penyebab dari
fenomena tersebut
4 Menganalisis berbagai Disajikan teks mengenai Merumuskan faktor penyebab  Memahami isi dari teks
masalah terkait dengan asal usul suku bangsa asimilasi dan relevansinya tersebut
kesetaraan dan Betawi dan proses dengan kehidupan masa kini  Memahami proses asimilasi

@2018, Direktorat Pembinaan SMA Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah


22
Panduan Penyusunan Soal HOTS

NO. KOMPETENSI DASAR STIMULUS KEMAMPUAN YANG DIUJI KETERANGAN


hubungannya dengan asimilasi yang dialaminya yang terjadi dan menemukan
perubahan sosial-budaya, faktor-faktor penyebabnya
perkembangan IPTEK dalam  Mengaitkan faktor-faktor
masyarakat multikultur tersebut dengan realitas
masyarakat masa kini
5 Menerapkan metode Disajikan teks mengenai Menganalisis metode  Memahami kondisi dan
penelitian kualitatif sebagai sebuah realitas pengambilan data yang paling realitas masyarakat
ciri utama antropologi dalam masyarakat Samin di Blora tepat dilakukan sesuai  Merumuskan metode
menganalisis berbagai dengan realitas masyarakat pengambilan data yang paling
permasalahan sehubungan tepat digunakan dalam
dengan perubahan sosial- penelitian etnografi di
budaya, kesetaraan, masyarakat tersebut
perkembangan IPTEK, dan
globalisasi

@2018, Direktorat Pembinaan SMA Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah


23
Panduan Penyusunan Soal HOTS

Contoh Soal
KARTU SOAL PILIHAN GANDA

Mata Pelajaran : Antropologi


Kelas/Semester : X/1
Kurikulum : 2013

Kompetensi Dasar : Menerapkan konsep-konsep dasar dan keterampilan antropologi dalam


memahami keberagaman budaya, agama, religi/kepercayaan, tradisi, dan
bahasa beserta unsur-unsurnya yang ada di masyarakat
Materi : Unsur budaya
Indikator Soal : Disajikan ilustrasi budaya lokal masyarakat yang beragam, peserta didik
dapat menyimpulkan unsur budaya
Level Kognitif : Penalaran (C4)

Soal Nomor 6.
Pada suku bangsa Minangkabau, tepatnya di kabupaten Padang Pariaman, biasanya lamaran dilakukan oleh pihak perempuan, sedangkan pada suku
bangsa Jawa lamaran dilakukan oleh pihak laki-laki. Perbedaan adat melamar tersebut disebabkan oleh kebudayaan khusus atas dasar kedaerahan
atau dapat disebut dengan budaya lokal.
Contoh budaya lokal dalam ilustrasi di atas termasuk unsur budaya yaitu sistem.....
A. religi, karena aktivitas manusia berkaitan dengan kepercayaan atau agama dalam masyarakat.
B. kemasyarakatan, karena berkaitan dengan sistem kekerabatan yang dimiliki setiap masyarakat.
C. ekonomi, karena lamaran berdasarkan adat istiadat masyarakat membutuhkan biaya yang besar.
D. teknologi, karena termasuk sarana yang digunakan oleh masyarakat dalam setiap proses kehidupan.
E. pengetahuan, karena setiap masyarakat tidak dapat hidup tanpa pengetahuan tentang alam sekitarnya.

Kunci jawaban : B

Keterangan:
Termasuk soal HOTS karena stimulus yang berupa ilustrasi budaya lokal masyarakat tentang lamaran bersifat kontekstual. Untuk menyelesaikan
soal, peserta didik harus mengidentifikasi, memahami dan menganalisis ilustrasi tersebut kemudian menyimpulkan unsur budaya yang tersirat.

@2018, Direktorat Pembinaan SMA Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah


24
Panduan Penyusunan Soal HOTS

CONTOH SPESIFIKASI STIMULUS BAHASA INDONESIA


NO. KOMPETENSI DASAR STIMULUS KEMAMPUAN YANG DIUJI KETERANGAN
1 Menginterpretasi makna teks Disajikan cerita pendek  Menentukan isi pembicaraan  Membaca dengan memahami isi
cerita pendek, baik secara antar tokoh dengan benar teks anekdot
lisan maupun tulisan  Menjelaskan makna frasa  Menafsirkan makna yang tersirat
yang terdapat di dalam teks dari isi teks cerpen tersebut.
dengan benar
 Merefleksikan informasi yang
terdapat di dalam teks
dengan benar
2 Menganalisis struktur dan Disajikan kutipan dua teks  Menganalisis kesamaan  Membaca dan memahami isi
kebahasaan teks prosedur prosedur tentang cara struktur teks prosedur yang kedua teks prosedur
membuat blog di blogspot dibaca dengan tepat  Menyimpulkan isi dan kedua teks
dan wordpress.  Menyimpulkan judul dari teks prosedur tersebut
prosedur yang dibaca dengan
tepat
3 Mengevaluasi makna tersirat Disajikan kutipan teks Menyimpulkan unsur kelucuan  Membaca dan memahami isi
dalam sebuah teks anekdot anekdot. teks anekdot yang dibaca kedua teks prosedur
 Menyimpulkan kelucuan teks
anekdot tersebut

4 Mengorganisasikan informasi Disajikan kutipan teks Menyusun paragraf dengan  Membaca dan memahami isi teks
berupa pernyataan- prosedur tentang cara mengurutkan setiap kalimat prosedur
pernyataan umum menghasilkan pupuk menjadi sebuah paragraf yang  Mengurutkan langkah-langkah
dan tahapan-tahapan dalam kompos buatan sendiri berisi pemahaman terhadap isi yang tepat dari isi teks prosedur
teks prosedur teks prosedur secara tepat tersebut.

@2018, Direktorat Pembinaan SMA Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah


25
Panduan Penyusunan Soal HOTS

Contoh soal
KARTU SOAL

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia


Kelas/Semester : XI / 1 (satu)
Kurikulum : 2013

Kompetensi Dasar : Menganalisis struktur dan kebahasaan teks prosedur


Materi : Teks Prosedur
Indikator Soal Nomor 4 : Disajikan kutipan dua teks prosedur tentang cara membuat blog
di blogspot dan wordpress , peserta didik mampu menganalisis
kesamaan struktur teks prosedur yang dibaca dengan tepat.
Indikator Soal Nomor 5 : Disajikan kutipan teks prosedur tentang pembuatan sesuatu,
peserta didik mampu menyebutkan judul dari teks prosedur yang
dibaca dengan tepat.
Level Pengetahuan : C-6 (analisis)
Sumber : http:// ensiklopediasli.blogspot.co.id
http://downloadcontohmakalahku.blogspot.co.id

Soal:

Teks 1. Cara Membuat Blog di Blogspot


Blog merupakan sebuah catatan pribadi yang dimuat dalam sebuah postingan dan disimpan dalam sebuah web online dan biasanya bersifat
terbuka bagi siapa saja yang mengunjungi dan membaca isi dari blog tersebut. Untuk membuat blog di blogspot ikuti langkah-langkah berikut ini.
1) Pertama Anda harus mengetikkan di google www.blogger.com
2) Pastikan Anda telah login akun gmail
3) Setelah login, Anda akan diarahkan ke dashboard blogger, lalu klik tombol "Blog baru"
4) Isi kolom judul, alamat blog dan pilih template
5) Terakhir klik tombol "Buat blog".

@2018, Direktorat Pembinaan SMA Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah


26
Panduan Penyusunan Soal HOTS

Teks. 2. Cara Membuat Blog di Wordpress


Wordpress adalah sebuah aplikasi open source yang sangat populer digunakan untuk mesin blog (blog engine). Wordpress dibangun dalam bahasa
pemrograman PHP dan data base (basis data) MySQL. PHP dan MySQL merupakan perangkat lunak open source software. Bagaimana cara
membuat blog di Wordpress? Ikuti langkah-langkah dibawah ini dalam membuat blog di Wordpress.
1) Pertama Anda harus membuka situs Wordpress
2) Kemudian, masukkan alamat web yang ingin dibuat
3) Selanjutnya klik tombol "Buat situs web"
4) Maka akan muncul halaman baru. Pada halaman ini Anda akan diminta untuk mengisi kolom-kolom, seperti alamat email, nama pengguna
(untuk login), password dan alamat blog
5) Pihak Wordpress akan mengirimkan link untuk verifikasi ke email Anda. Cari email dari Wordpress dan klik link verifikasinya
6) Setelah melakukan verifikasi, nanti akan terbuka tab baru di browser Anda dan Anda akan melihat halaman dashboard Wordpress milik Anda
(Sumber: http://ensiklopediasli.blogspot.co.id)
Simpulan yang tepat dari kedua teks prosedur tersebut adalah …
A. Membuat blog di blogspot prosedurnya sama cepat dengan membuat blog di wordpress.
B. Membuat blog di blogspot prosedurnya lebih lama daripada membuat blog di wordpress.
C. Membuat blog di wordpress prosedurnya lebih lama daripada membuat blog di blogspot.
D. Membuat blog di blogspot prosedurnya lebih cepat daripada membuat blog di wordpress.
E. Membuat blog di wordpress prosedurnya lebih cepat daripada membuat blog di blogspot.

Nilai:
D. Membuat blog di blogspot prosedurnya lebih cepat daripada membuat blog di wordpress.

Keterangan:
Soal ini masuk dalam kategori HOTS, karena soal ini pada tingkatan level pengetahuan (menganalisis). Untuk menjawab soal ini, peserta didik
membaca dengan memahami isi kedua teks prosedur dan akhirnya mampu menyebutkan simpulan dari kedua teks prosedur tersebut.

@2018, Direktorat Pembinaan SMA Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah


27
Panduan Penyusunan Soal HOTS

CONTOH SPESIFIKASI STIMULUS BAHASA INGGRIS


NO. KOMPETENSI DASAR STIMULUS KEMAMPUAN YANG DIUJI KETERANGAN
1 Membedakan fungsi sosial, Disajikan teks berisi Apa makna yang ingin  memahami isi wacana secara
struktur teks, dan unsur ilustrasi cerita urban yang disampaikan melalui keseluruhan
kebahasaan beberapa teks dikenal masyarakat “Pot of pernyataan salah satu tokoh  menalar dan memahami makna
naratif lisan dan tulis dengan the Friend” dalam ilustrasi tesebut tersirat
memberi dan meminta  menarik kesimpulan makna dari
informasi terkait cerita pernyataan
pendek, sesuai dengan
konteks penggunaannya
2 Membedakan fungsi sosial, Disajikan sebuah teks Keyakinan dan pemahaman  memahami pokok pikiran setiap
struktur teks, dan unsur hortatory exposition apa yang mendasari isu yang paragraf
kebahasaan beberapa teks mengenai “Smoking ada dalam teks tersebut  menarik kesimpulan apa yang
hortatory exposition lisan Restriction” menjadi keyakinan penulis
dan tulis dengan memberi dalam teks tersebut secara
dan meminta informasi tersirat
terkait pandangan/pendapat
mengenai topik yang hangat
dibicarakan umum,
argumentasi pendukung,
serta saran, sesuai dengan
konteks penggunaannya
3 Membedakan fungsi sosial, Diberikan sebuah teks Apa yang harus dilakukan  memahami data yang disajikan
struktur teks, dan unsur report mengenai sebuah dalam langkah selanjutnya dalam teks
kebahasaan beberapa teks data statistik berdasarkan data dalam  menemukan permasalahan yang
report lisan dan tulis dengan report tersebut terlihat dalam data tersebut
memberi dan meminta  merumuskan langkah yang
informasi terkait teknologi mengantisipasi permasalahan
yang tercakup dalam mata tersebut
pelajaran lain sesuai dengan

@2018, Direktorat Pembinaan SMA Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah


28
Panduan Penyusunan Soal HOTS

NO. KOMPETENSI DASAR STIMULUS KEMAMPUAN YANG DIUJI KETERANGAN


konteks penggunaannya
4 Membedakan fungsi sosial, Diberikan sebuah teks Menemukan kesimpulan dan  membuat hipotesa mengenai
struktur teks, dan unsur discussion mengenai saran yang dapat diambil dari jawaban yang tepat
kebahasaan beberapa teks dampak dan khasiat teks yang disajikan  menemukan kalimat yang dapat
pembahasan ilmiah minuman teh menguatkan hipotesa
(discussion) lisan dan tulis  menarik kesimpulan dari salah
dengan memberi dan satu hipotesa yang dianggap
meminta informasi terkait tepat
pembahasan isu kontrovesial
dan aktual dari beberapa
(minimal dua) sudut
pandang, sesuai dengan
konteks penggunaannya
5 Membedakan fungsi sosial, Disajikan teks dan diagram Menarik kesimpulan  memahami data yang ada dalam
struktur teks, dan unsur mengenai pendapat mengenai teks dan teks
kebahasaan beberapa teks masyarakat dalam merumuskan kemungkinan  menarik kesimpulan dalam teks
pembahasan ilmiah menanggapi Smoking yang akan terjadi terkait data  merumuskan kemungkinan yang
(discussion) lisan dan tulis Restriction dalam teks tersebut dapat terjadi kemudian
dengan memberi dan
meminta informasi terkait
pembahasan isu kontrovesial
dan aktual dari beberapa
(minimal dua) sudut
pandang, sesuai dengan
konteks penggunaannya

@2018, Direktorat Pembinaan SMA Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah


29
Panduan Penyusunan Soal HOTS

Contoh Soal
KARTU SOAL

Mata Pelajaran : Sastra Inggris


Kelas/Semester : XI / 1
Kurikulum : 2013

Kompetensi Dasar : Membedakan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan beberapa
teks naratif lisan dan tulis dengan memberi dan meminta informasi terkait
cerita pendek, sesuai dengan konteks penggunaannya.
Materi : Informasi tersirat teks naratif
Indikator Soal : Disajikan sebuah teks naratif, peserta didik dapat menyimpulkan
informasi tersirat dengan benar.
Level : Analisis (C4)
Sumber : Adapted from: http://www.english-for-students.com/Pot-of-The-
Friend.html

Soal:
1. Read the following text and answer the question that follows!

Pot of the Friend

A woman was asked to borrow a pot from her friend and handed it back the next morning together with a much
smaller pot.
“It is the son of your pot and was born during the night,” she explained. The friend was delighted to accept this. A
few days later, the woman borrowed the pot again, but this time she did not give it back. When the friend asked if
she could have her pot back, the woman replied: “It's dead.”
“A pot can't die,” her friend insisted.
“And why not?” the woman went on. “If it can have a son, then it can surely die.”

@2018, Direktorat Pembinaan SMA Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah


30
Panduan Penyusunan Soal HOTS

Adapted from: http://www.english-for-students.com/Pot-of-The-Friend.html

What does the woman mean when she said, “If it can have a son, then it can surely die”?
A. She meant nothing by saying it.
B. She tried to pretend from her fault.
C. She regretted to what had happened.
D. She wanted to tell that the pot was died.
E. She showed her guilty feeling about the pot.

Kunci/Pedoman Penskoran:
Kunci: B
SOAL PILIHAN GANDA:
a. Jawaban Benar =1
b. Jawaban Salah =0

Keterangan:
Untuk dapat menjawab KEMAMPUAN YANG DIUJI ini, kemampuan peserta didik harus memahami makna tersirat dari kalimat tersebut. Peserta
didik harus memahami isi wacana secara keseluruhan dan melibatkan kemampuan untuk menalar agar dapat menarik kesimpulan (level kognitif
analisis (C4)) tentang maksud tersirat dari kalimat “If it can have a son, then it can surely die”.

@2018, Direktorat Pembinaan SMA Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah


31
Panduan Penyusunan Soal HOTS

CONTOH SPESIFIKASI STIMULUS BIOLOGI


NO. KOMPETENSI DASAR STIMULUS KEMAMPUAN YANG DIUJI KETERANGAN
1 Menganalisis hubungan antara Disajikan data hasil Menganalisis pengaruh faktor  Memahami konsep pertumbuhan
faktor internal dan eksternal pengukuran percobaan luar terhadap pertumbuhan. dan perkembangan.
dengan proses pertumbuhan pertumbuhan tumbuhan.  Menganalisis faktor luar yang
dan perkembangan pada mempengaruhi pertumbuhan
makhluk hidup.

2 Menganalisis pola-pola Disajikan peta silsilah suatu Memprediksi kemungkinan  Memahami penurunan sifat buta
hereditas pada manusia perkawinan. penurunan sifat buta warna warna.
berdasarkan studi kasus pada suatu perkawinan  Menganalisis penurunan sifat buta
dalam berbagai aspek warna.
kehidupan  Memprediksi dampak perkawinan

Disajikan kasus dan data Menganalisis golongan darah  memahami konsep penurunan
yang berkaitan dengan salah satu orang tua dari suatu golongan darah sistem ABO dan
golongan darah sistem ABO. keluarga. mengaplikasikan dalam kasus
yang terjadi.
 Menganalisis kemungkinan yang
terjadi.

@2018, Direktorat Pembinaan SMA Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah


32
Panduan Penyusunan Soal HOTS

NO. KOMPETENSI DASAR STIMULUS KEMAMPUAN YANG DIUJI KETERANGAN


3 Menganalisis teori evolusi dan Diberikan data kondisi Menganalisis penyebab  Memahami syarat berlakukanya
pandangan terkini tentang suatu daerah dan populasi terjadinya suatu frekuensi hukum Hardy –Weinberg
spesiasi. makhluk hidup. kehadiran sifat yang tidak  Menganalisis peristiwa yang
sesuai dengan Hukum Hardy- kontekstual dan mengaitkan
Weinberg dengan hukum Hardy –Weinberg
 Menganalisis dan
menghubungkan antar konsep

4 Menganalisis hubungan antara Diberikan data tentang  Menganalisis hubungan  Pemahaman tentang konsep
struktur jaringan penyusun terjadinya osteoporosis faktor-faktor penyebab sistem gerak (tulang), penyakit
organ pada sistem gerak dan terjadinya osteoporosis yang terjadi pada tulang
mengaitkan dengan dan cara pencegahannya. osteoporosis,
bioprosesnya sehingga dapat  Menganalisis faktor-faktor
menjelaskan mekanisme penyebabnya.
gerak serta gangguan fungsi
yang mungkin terjadi pada
sistem gerak manusia melalui
studi literatur, pengamatan,
percobaan, dan simulasi

@2018, Direktorat Pembinaan SMA Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah


33
Panduan Penyusunan Soal HOTS

Contoh Soal
Kartu Soal
Mata Pelajaran : BIOLOGI
Kelas/Semester : XII/GASAL
Kurikulum : 2006

Kompetensi Dasar : Menganalisis hubungan antara faktor internal dan eksternal dengan
proses pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup.
Materi :  Pertumbuhan dan Perkembangan.
 Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
makhluk hidup
Indikator Soal : Disajikan data hasil pengukuran percobaan pertumbuhan tumbuhan,
peserta didik dapat menganalisis pengaruh faktor luar terhadap
pertumbuhan.
Level Kognitif : Penalaran (C4).

Soal:
Seorang siswa kelas XII MIPA dalam rangka menyelesaikan tugas tentang faktor luar yang mempengaruhi pertumbuhan pada tumbuhan,
membandingkan pertumbuhan spesies tumbuhan herba yang tumbuh pada lingkungan berbeda (lokasi A dan B). Untuk membandingkan
populasi pada kedua lokasi tersebut, sebanyak 30 individu dari setiap lokasi dipanen, diukur panjang akarnya, biomassa akar, dan biomassa
taruk (tunas) dari setiap individu. Data yang diperoleh dari hasil pengukuran tersebut adalah sebagai berikut.

Panjang akar rata-rata Biomassa akar rata-rata Biomassa taruk rata-rata


Lokasi
(cm) (cm) (cm)
A 27,2 ± 0,2 438,7 ± 0,5 650,6 ± 0,2
B 12,3 ± 0,4 321,4 ± 0,7 607,8 ± 0,2

@2018, Direktorat Pembinaan SMA Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah


34
Panduan Penyusunan Soal HOTS

Berdasarkan data di atas, manakah faktor yang paling berpengaruh terhadap pertumbuhan tumbuhan tersebut?
A. cahaya berperan dalam penyerapan unsur hara
B. kelembapan dapat mempengaruhi suhu
C. nutrisi berperan dalam metabolisme dan reproduksi sel
D. cahaya berperan dalam fotosintesis
E. nutrisi penting dalam proses fotosintesis dan pertumbuhan

Kunci/Pedoman Penskoran: C

Keterangan:
Soal ini merupakan soal HOTS dengan alasan sebagai berikut:
1. Peserta didik harus memahami konsep pertumbuhan dan perkembangan.
2. Untuk menentukan pilihan yang aling tepat, peserta didik harus mampu menganalisis faktor luar yang mempengaruhi pertumbuhan.

@2018, Direktorat Pembinaan SMA Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah


35
Panduan Penyusunan Soal HOTS

CONTOH SPESIFIKASI STIMULUS FISIKA


NO. KOMPETENSI DASAR STIMULUS KEMAMPUAN YANG DIUJI KETERANGAN
1 Menganalisis cara kerja alat Disajikan gambar salah satu Menentukan jarak benda dari  Memahami konsep miopi dan
optik menggunakan sifat cacat mata dan data titik mata hipermetropi dari sesuai gambar
pemantulan dan pembiasan dekatnya sinar yang jatuh ke mata.
cahaya oleh cermin dan lensa.  Menganalisis konsep menentukan
kekuatan kacamata yang harus
digunakan pada seseorang yang
menderita cacat mata.
 Melaui proses analisis,
menentukan jarak buku yang
harus diletakkan agar terbaca
dengan jelas

2 Menganalisis besaran-besaran Disajikan data dan Memprediksi kemungkinan  Menganalisa data yang diberikan
fisis pada gerak lurus dengan informasi tentang yang terjadi dengan beberapa tentang bahan bakar dan massa
kecepatan konstan (tetap) dan peluncuran roket Saturnus perubahan besaran roket
gerak lurus dengan V yang digunakan oleh  Menyimpulkan keadaan roket
percepatan konstan (tetap) NASA untuk menempatkan
berikut makna fisisnya. satelit di orbit
3 Menganalisis gejala Disajikan wacana dan Menganalisis beberapa faktor  Menganalisis cara meningkatkan
pemanasan global dan skema PLTMH yang dapat mengubah daya daya listrik yang dihasilkan
dampaknya bagi kehidupan listrik yang dihasilkan PLTMH PLTMH
serta lingkungan. serta kelebihan dan  Menganalisis keunggulan dan
kekurangan PLTMH kekurangan PLTMH.

@2018, Direktorat Pembinaan SMA Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah


36
Panduan Penyusunan Soal HOTS

NO. KOMPETENSI DASAR STIMULUS KEMAMPUAN YANG DIUJI KETERANGAN


4 Menganalisis besaran-besaran Disajikan gambar mobil dan  Memprediksikan keadaan  Menganalisis antara gambar dan
fisis pada gerak lurus dengan sepeda yang bergerak mobil dan sepeda jika data yang disajkan.
kecepatan konstan (tetap) dan searah. gerakan mobil tidak segera  Memahami konsep tentang gerak
gerak lurus dengan diperlambat lurus berubah beraturan,
percepatan konstan (tetap)  Menggambarkan grafik  Menyimpulkan keadaan mobil
berikut makna fisisnya. kelajuan terhadap waktu dan sepeda setelah waktu
tempuh dari mobil tertentu.

@2018, Direktorat Pembinaan SMA Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah


37
Panduan Penyusunan Soal HOTS

Contoh Soal
KARTU SOAL

Mata Pelajaran : FISIKA


Kelas/Semester : XI/1
Kurikulum : 2013
Kompetensi Dasar : Menganalisis cara kerja alat optik menggunakan sifat pemantulan dan
pembiasan cahaya oleh cermin dan lensa.
Materi : Mata dan kaca mata.
Indikator Soal : Disajikan gambar salah satu cacat mata dan data titik dekatnya, siswa
dapat menganalisis gambar dan data tersebut untuk menentukan
jarak benda dari mata.
Level Kognitif : Penalaran (C4)

Soal:
1. Berikut ini gambar perjalanan sinar pada mata!

https://www.google.co.id

Budi dan Andi menderita cacat mata seperti gambar. Budi ingin meminjam kaca mata Andi. Budi dapat membaca tanpa kacamata pada jarak 100
cm sedangkan Andi mampu membaca tanpa kacamata pada jarak 50 cm. Agar dapat membaca buku dengan jelas, Budi bermaksud meminjam
kacamata Andi. Pada jarak berapakah Budi harus meletakkan buku tersebut agar dapat membaca dengan jelas memakai kacamata Andi ... .

@2018, Direktorat Pembinaan SMA Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah


38
Panduan Penyusunan Soal HOTS

A. 25 cm
B. 30 cm
C. 33 cm
D. 40 cm
E. 50 cm

Kunci/Pedoman Penskoran: C

Keterangan:
Soal ini termasuk soal HOTS karena
1. Siswa harus memahami konsep miopi dan hipermetropi dari gambarnya sinar yang jatuh ke mata.
2. Siswa diharapkan menganalisis konsep menentukan kekuatan kacamata yg harus digunakan pada seseorang yang menderita cacat mata.
3. Dari pemahaman tersebut, siswa dapat menentukan jarak buku harus diletakkan agar terbaca dengan jelas.

@2018, Direktorat Pembinaan SMA Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah


39
Panduan Penyusunan Soal HOTS

CONTOH SPESIFIKASI STIMULUS KIMIA


NO. KOMPETENSI DASAR STIMULUS KEMAMPUAN YANG DIUJI KETERANGAN
1 Menganalisis penyebab Disajikan 5 buah gambar Membandingkan gambar  Menganalisis data percobaan
adanya fenomena sifat larutan yang terdiri dari larutan yang memiliki tekanan penurunan tekanan uap secara
koligatif larutan pada pelarut dan zat terlarut di uap paling besar kritis
penurunan tekanan uap, dalamnya  Menentukan faktor yang
kenaikan titik didih, berpengaruh terhadap penurunan
penurunan titik beku dan tekanan uap
tekanan osmosis.  Membandingkan percobaan yang
menunjukkan penurunan tekanan
uap paling besar

2 Menganalisis struktur, tata Disajikan 5 data hasil uji Menyimpulkan jenis bahan  Menganalisis data percobaan uji
nama, sifat dan penggolongan adanya protein dalam makanan yang mengandung identifikasi ikatan peptida, gugus
makromolekul (polimer, berbagai jenis makanan ikatan peptida dan gugus fenil fenil dan belerang
karbohidrat, protein, dan  Mencari kaitan berbagai hasil uji
lemak). identifikasi 5 bahan makanan
 Memutuskan percobaan yang
menunjukkan ikatan peptida dan
gugus fenil.
3 Menganalisis faktor-faktor Disajikan gambar metode Membandingkan metode yang  Menganalisis hasil percobaan
yang mempengaruhi perlindungan katodik paling lambat pencegahan korosi paku besi,
terjadinya korosi dan cara dengan berbagai logam  Transfer konsep redoks kedalam
mengatasinya. untuk pencegahan korosi konsep korosi,
pada besi  Menganalisis hubungan redoks
dengan pencegahan korosi,
 Memutuskan metode katodik
pencegahan korosi yang paling
efektif.

@2018, Direktorat Pembinaan SMA Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah


40
Panduan Penyusunan Soal HOTS

Contoh Soal KARTU SOAL NO. 2


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XII/Semester 1
Kurikulum : Kurikulum 2013

Kompetensi Dasar : Menganalisis fenomena sifat koligatif larutan (penurunan tekanan uap,
kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmotik).
Materi : Sifat koligatif larutan.
Indikator Soal : Disajikan 5 buah gambar larutan yang terdiri dari pelarut dan zat
terlarut di dalamnya, peserta didik dapat menentukan gambar larutan
yang memiliki tekanan uap paling besar.
Level Kognitif : Penalaran (C4)
Soal:
Air yang dipanaskan akan lebih cepat mendidih jika dibandingkan dengan air yang dicampurkan dengan bahan lain seperti mie, sayur dan lain
sebagainya. Ini disebabkan karena tekanan uap air pada air tanpa bahan lain berbeda dengan tekanan pada air yang dicampurkan dengan bahan lain.
Tekanan uap suatu cairan bergantung pada banyaknya molekul di permukaan yang memiliki cukup energi kinetik untuk lolos dari tarikan molekul-
molekul lainnya. Jika dalam cairan itu dilarutkan suatu zat, maka kini yang menempati permukaan bukan hanya molekul pelarut, tetapi juga molekul
zat terlarut. Karena molekul pelarut di permukaan makin sedikit, maka laju penguapan akan berkurang dari gambar berikut.

gambar yang menunjukkan tekanan uap paling besar adalah….


A. gambar (1) karena jumlah molekul pelarut pada permukaan lebih besar
B. gambar (2) karena jumlah molekul terlarut pada permukaan lebih kecil
C. gambar (3) karena jumlah molekul terlarut pada permukaan sama banyak
D. gambar (4) karena jumlah molekul terlarut pada permukaan lebih besar
E. gambar (5) karena jumlah molekul pelarut dipermukaan lebih besar

@2018, Direktorat Pembinaan SMA Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah


41
Panduan Penyusunan Soal HOTS

Kunci/Pedoman Penskoran: E
Dalam suatu larutan, partikel-partikel zat terlarut akan menghalangi gerak molekul-molekul pelarut untuk berubah menjadi bentuk gas (uap)(ada
interaksi molekul antra zat terlarut dengan pelarutnya). Oleh karena itu tekanan uap jenuh larutan lebih rendah daripada tekanan uap jenuh pelarut
murni. Makin lemah gaya tarik-menarik molekul-molekul zat cair, makin mudah zat cair tersebut menguap, maka makin besar pula tekanan uap
jenuhnya.

Keterangan:
Soal ini termasuk soal HOTS karena mengukur kemampuan peserta didik dalam:
1) menganalisis data percobaan penurunan tekanan uap secara kritis
2) menentukan faktor yang berpengaruh terhadap penurunan tekanan uap
3) memutuskan percobaan yang menunjukkan penurunan tekanan uap paling besar.

@2018, Direktorat Pembinaan SMA Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah


42
Panduan Penyusunan Soal HOTS

CONTOH SPESIFIKASI STIMULUS MATEMATIKA

NO. KOMPETENSI DASAR STIMULUS KEMAMPUAN YANG DIUJI KETERANGAN


1 Menyelesaikan masalah Disajikan suatu Memprediksi keadaan yang  Membuat pemodelan/sketsa
kontekstual yang berkaitan permasalahan tentang 2 akan terjadi, apakah grafik terkait dengan masalah
dengan perbandingan pesawat udara yang terlihat bertabrakan, posisi beriringan yang di atas.
trigonometri sudut-sudut di dari suatu tempat, masing- di mana salah satu pesawat  Menentukan jarak yang ditempuh
berbagai kuadran dan sudut- masing dengan sudut berada di depan atau di oleh pesawat A dan B
sudut berelasi elevasi tertentu, ketinggian belakang pesawat lainnya. menggunakan konsep
yang sama dari permukaan perbandingan trigonometri.
air laut, dalam waktu  Memprediksi keadaan yang akan
tertentu bergerak searah terjadi antara keduanya.
dengan kecepatan tertentu
pula.

2 Menyusun sistem persamaan Disajikan sebuah masalah Membandingkan besar bonus  Membuat model matematika yang
linear tiga variabel dari tentang pabrik sepatu yang yang diterima masing-masing berbentuk sistem persamaan
masalah kontekstual memproduksi 3 jenis toko, misalnya bonus toko A linier tiga variabel.
sepatu dan menjualnya ke 3 lebih besar dari toko B, dst.  Menyelesaikan SPLTV tersebut
toko sepatu A, B, dan C dengan menggunakan salah satu
dengan jumlah tertentu dan metode yang mereka ketahui.
harga tertentu pula.  Menganalisis apakah setiap toko
Berdasarkan hasil mendapatkan bonus dan berapa
penjualan sepatu tersebut, besar bonus yang diperoleh
masing masing-masing toko masing-masing toko sesuai
mendapat sejumlah bonus dengan ketentuan yang berlaku.
tertentu untuk masing-  Membandingkan bonus.
masing jenis sepatu dari
pabrik.

@2018, Direktorat Pembinaan SMA Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah


43
Panduan Penyusunan Soal HOTS

NO. KOMPETENSI DASAR STIMULUS KEMAMPUAN YANG DIUJI KETERANGAN


3 Menganalisis aturan Diberikan 5 buah kartu Menyusun kartu agar  Memahami dan dapat
pencacahan (aturan flash card yang tertulis diperoleh susunan huruf mengaplikasikan kaidah
penjumlahan, aturan huruf-huruf. tertentu pencacahan pada soal tersebut.
perkalian, permutasi, dan  Melakukan analisis pola
kombinasi) melalui masalah terbentuknya kata sesuai kaidah
kontekstual. yang berlaku pada soal
 Menyusun dan menentukan
tempat ke berapa kata, misalnya
kata MANDI dapat diletakkan
4 Menganalisis barisan Diberikan suatu masalah Menyimpulkan bentuk cicilan  Pemahaman konsep bunga
berdasarkan pola iteratif dan yang berkaitan dengan pola yang paling ringan tunggal dan bunga majemuk.
rekursif terutama yang pembayaran cicilan  Menganalisis bunga yang berlaku
meliputi barisan aritmetika menggunakan bunga untuk tiap perusahaan
dan geometri. tunggal dan bunga  Menentukan skema pembayaran
majemuk. perusahaan mana yang sesuai
dengan harapan.
 Menyimpulkan pola mana yang
paling ringan dipilih sesuai target
yang ditetapkan.
5 Menjelaskan program linear Disajikan data kebutuhan Menentukan banyaknya  Memahami sistem
dua variabel dan metode nutrisi sayuran dan harga masing-masing nutrisi yang pertidaksamaan linier.
penyelesaiannya dengan masing-masing nutirisi harus dibeli dengan biaya yang  Mengaplikasikan program linier
menggunakan masalah pada toko A dan toko B paling murah pada toko dalam menyelesaikan masalah.
kontekstual tertentu.  Membandingkan harga dari toko
A dan B untuk menentukan harga
termurah dengan menganalisis
masing-masing penyelesaian
sistem pertidaksamaan linier.

@2018, Direktorat Pembinaan SMA Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah


44
Panduan Penyusunan Soal HOTS

Contoh Soal
KARTU SOAL

Mata Pelajaran : Matematika


Kelas/Semester : X/2
Kurikulum : KURIKULUM 2013

Kompetensi Dasar : Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan


perbandingan trigonometri sudut-sudut di berbagai kuadran dan
sudut-sudut berelasi
Materi : Perbandingan Trigonometri pada Segitiga Siku-Siku
Indikator Soal : Disajikan suatu permasalahan yang berkaitan dengan jurusan 3
angka, siswa dapat menganalisis kejadian dengan menggunakan
perbandingan trigonometri sudut-sudut yang saling berelasi.

Level Kognitif : Penalaran (C5)

Soal Nomor 1.
Bacalah dengan seksama ilustrasi berikut!

Soni sedang bermain di pagar pembatas Bandara Pondok Cabe, Jakarta. Dari tempatnya berdiri Andi melihat dengan sudut elevasi 600 sebuah
helikopter yang sedang mengudara kearah Timut dengan ketinggian 1.600 kaki di atas permukaan tanah. Pada waktu dan ketinggian yang sama
pesawat Garuda Indonesia juga mengudara dengan sudut elevasi sebesar 500. Satu menit kemudian secara bersama-sama helikopter dan pesawat
Garuda Indonesia bergerak ke arah Timur dengann masing-masing membentuk sudut elevasi berturut-turut 450 untuk helikopter dan 300 untuk
pesawat Garuda Indonesia.
Apa yang akan terjadi jika helikopter bergerak selama 1 jam dan pesawat Garuda Indonesia bergerak selama 0,5 jam dengan kecepatan yang
konstan?
(Diketahui: Tan 300= 0,58, Tan 400 = 0,84, Tan 450 = 1, dan Tan 600 = 1,73).

@2018, Direktorat Pembinaan SMA Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah


45
Panduan Penyusunan Soal HOTS

A. Helikopter sejajar dengan Pesawat Garuda Indonesia


B. Helikopter dan pesawat Garuda Indonesia akan bertabrakan
C. Helikopter dan pesawat Garuda Indonesia bergerak berlawanan arah
D. Helikopter didepan Pesawat Garuda Indonesia dengan arah yang sama
E. Pesawat Garuda Indonesia didepan Helikopter dengan arah yang sama

Kunci Jawaban : E

Keterangan:
Butir soal ini merupakan soal HOTS karena untuk dapat menyelesaikannya diperlukan:
1. Membuat pemodelan/sketsa grafik terkait dengan masalah yang di atas.
2. Kemudian siswa menentukan jarak yang ditempuh oleh helikopter dan pesawat Garuda dengan menggunakan konsep perbandingan
trigonometri.
3. Sesudah mendapatkan jarak yang ditempuh oleh helikopter dan pesawat Garuda Indonesia siswa diharapkan dapat memprediksi apa yang akan
terjadi antara keduanya.
4. Karena banyak tahapan berpikir oleh siswa sampai dengan siswa dapat memprediksi apa yang akan terjadi, maka butir soal ini termasuk soal
HOTS.

@2018, Direktorat Pembinaan SMA Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah


46
Panduan Penyusunan Soal HOTS

CONTOH SPESIFIKASI STIMULUS SOSIOLOGI

NO. KOMPETENSI DASAR STIMULUS KEMAMPUAN YANG DIUJI KETERANGAN


1 Menganalisis potensi-potensi Disajikan ilustrasi tentang Menganalisis upaya  Mengidentifikasi masing- masing
terjadinya konflik dan konflik antara suku. penyelesaian konflik agar kepentingan antara suku,
kekerasan dalam kehidupan terbentuk hubungan sosial pengusaha dan aktivis lingkungan.
masyarakat yang beragam yang harmonis  Melakukan analisis kemungkinan
serta penyelesaiannya. cara yang dapat diambil untuk
menyatukan suku, pengusaha dan
aktivis lingkungan sehingga
terbentuk hubungan sosial yang
harmonis.

2 Disajikan kasus tentang Merumuskan strategi  Menghubungkan kasus PKL
Pedagang Kaki Lima (PKL) manajemen konflik dengan konsep manajemen
konflik
 Menganalisis kasus dalam wacana
 Merumuskan strategi manajemen
konflik sesuai kasus
3 Menganalisis berbagai gejala Disajikan ilustrasi (wacana) Menyusun upaya mengatasi  Melakukan analisis gejala sosial
sosial dengan menggunakan tentang kemiskinan kemiskinan di masyaraat yang terdapat dalam wacana
konsep-konsep dasar  Menganalisis langkah-langkah
Sosiologi untuk memahami untuk mengatasi masalah
hubungan sosial di kemiskinan yang terjadi dalam
masyarakat. wacana.

@2018, Direktorat Pembinaan SMA Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah


47
Panduan Penyusunan Soal HOTS

Contoh Soal
KARTU SOAL

Mata Pelajaran : Sosiologi


Kelas/Semester : XI /Genap
Kurikulum : 2013
Bentuk Soal : Uraian

Kompetensi Dasar : Menganalisis potensi-potensi terjadinya konflik dan kekerasan dalam


kehidupan masyarakat yang beragam serta penyelesaiannya

: Konflik dan upaya penyelesaiannya


Materi
: Disajikan ilustrasi tentang konflik antara berbagai pihak, peserta didik
Indikator Soal dapat menganalisis upaya penyelesaian konflik agar terbentuk
hubungan sosial yang harmonis.
Level Kognitif : Penalaran (C4)

Soal 4.
Perhatikan ilustrasi berikut ini !

Suku Dayak di pedalaman Kalimantan bertani dengan cara merambah dan menebang pohon di hutan sebagai bagian dari tradisi yang diwarisi turun
temurun untuk membuka kebun atau lahan pertanian. Para pengusaha kayu melihat hutan sebagai ladang bisnis. Kayu ditebang lalu dijual untuk
mendapatkan uang sekaligus membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Sementara itu bagi aktivis pecinta lingkungan, hutan adalah paru-paru
dunia sebagai sumber oksigen dan mencegah bencana banjir serta tanah longsor.

Bagaimanakah cara yang tepat untuk menyatukan kepentingan suku Dayak, pengusaha dan aktivis lingkungan sehingga terbentuk hubungan sosial
yang harmonis?

@2018, Direktorat Pembinaan SMA Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah


48
Panduan Penyusunan Soal HOTS

Kunci/Pedoman Penskoran:
No Jawaban Skor

1. Mengadakan dialog melalui media pemerintah atau pihak terkait 1

2 Kompromi dengan cara membagi konsesi pengelolaan lahan sebagian untuk 1


suku Dayak, sebagian untuk pengusaha kayu dan sebagian sebagai hutan
lindung yang tidak boleh disentuh sama sekali
3 Kerjasama antara masyarakat suku dayak, pengusaha dan aktivis lingkungan 1

4 Toleransi antar berbagai pihak agar tercipta kedamaian 1

5 Peduli lingkungan untuk itu semua pihak lebih mencintai lingkungkan 1

Skor maksimum 5

Keterangan:
Soal hots karena peserta didik harus :
- Mengidentifikasi masing- masing kepentingan antara suku Dayak, pengusaha dan aktivis lingkungan
- Melakukan analisis kemungkinan cara yang dapat diambil untuk menyatukan suku Dayak, pengusaha dan aktivis lingkungan sehingga
terbentuk hubungan sosial yang harmonis.

@2018, Direktorat Pembinaan SMA Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah


49
Panduan Penyusunan Soal HOTS

CONTOH SPESIFIKASI STIMULUS EKONOMI

NO. KOMPETENSI DASAR STIMULUS KEMAMPUAN YANG DIUJI KETERANGAN


1 Menganalisis masalah Disajikan tabel produksi Menganalisis pengaruh  Memahami konsep kombinasi
ekonomi dalam sistem sebuah perusahaan hubungan antara sumber daya kemungkinana produksi
ekonomi furniture produksi  Menganalisis kemungkinan
produksi

2 Menganalisis masalah Disajikan peluang usaha Memprediksi kemungkinan  Memahami konsep tentang biaya
ekonomi dalam sistem yang dilakukan pelaku hasil usaha yang dilakukan peluang
ekonomi. ekonomi oleh pelaku ekonomi  Menganalisis biaya usaha
ekonomi

3 Mendeskripsikan Diberikan gambar transaksi Menganalisis peristiwa  Memahami konsep tentang harga
terbentuknya keseimbangan permintaan penawaran, transaksi jual beli keseimbangan pasar,permintaan
pasar dan struktur pasar dan penawaran .
 Menentukan harga keseimbangan
pasar
 Menyimpulkan besarnya harga
dan kuantitas sebagai harga pasar
4 Menganalisis peran pelaku Diberikan data tentang Menganalisis hubungan faktor  Memahami konsep tentang pelaku
ekonomi dalam kegiatan kegiatan pelaku ekonomi produksi dan hasil produksi ekonomi dan penggunaan faktor
ekonomi dan penggunaan faktor dalam sebuah unit produksi produksi
produksi  Menganalisa data grafik
penggunaan tenaga kerja dan
hasil produksinya
 Menentukan marginal utility dari
setiap penambahan faktor
produksi
 memyimpulkan penambahan

@2018, Direktorat Pembinaan SMA Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah


50
Panduan Penyusunan Soal HOTS

NO. KOMPETENSI DASAR STIMULUS KEMAMPUAN YANG DIUJI KETERANGAN


tenaga kerja dan pengaruhnya
pada tambahan produksi

5 Menganalisis indeks harga dan Disajikan data harga dan Menyimpulkan penghitungan  Memahami konsep tentang indeks
inflasi kuantitas 2 tahun terakhir angka indeks dengan metode harga
Laspeyres  Memyimpulkan kenaikan atau
penurunan harga.

@2018, Direktorat Pembinaan SMA Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah


51
Panduan Penyusunan Soal HOTS

Contoh Soal
KARTU SOAL
Mata Pelajaran : EKONOMI
Kelas/Semester : X/1.
Kurikulum : KURIKULUM 2013.

Kompetensi Dasar : Menganalisis masalah ekonomi dalam sistem ekonomi


Materi : Pengalokasian sumber daya ekonomi
Indikator Soal : Disajikan tabel kemungkinan produksi, peserta didik dapat
menyimpulkan kombinasi dua jenis barang yang saling menguntungkan
Level Kognitif : menganalisis (C4)

Soal:
1. Seorang pengrajin mainan bambu memenuhi pesanan dari dua pelanggan. Pelanggan pertama memesan Gasing Bambu, sedangkan pelanggan
kedua memesan Suling bambu. Karena keterbatasan modal maka pengrajin mainan bambu harus mengatur produksinya. Berikut adalah tabel
produksi yang dapat dipilih pengrajin bambu.

Tabel Kemungkinan Produksi


Kombinasi Jumlah Gasing Bambu Jumlah Suling Bambu
A 300 0
B 200 50
C 175 60
D 125 150
E 100 200
F 0 250
G 250 30

Untuk memuaskan pelanggan pertama (pemesan Gasing Bambu) pengrajin bambu memilih kombinasi G, namun pilihan tersebut merugikan
pelanggan kedua. Agar dapat memuaskan kedua pelanggannya, pengrajin bambu berusaha mengubah kombinasi G menjadi D. Kesimpulan dari
perubahan pilihan tersebut adalah ....

@2018, Direktorat Pembinaan SMA Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah


52
Panduan Penyusunan Soal HOTS

A. Pengrajin bambu mengorbankan 250 Gasing Bambu untuk mendapatkan tambahan 30 Suling Bambu.
B. Pengrajin bambu mengorbankan 125 Gasing Bambu untuk mendapatkan tambahan 50 Suling Bambu.
C. Pengrajin bambu mengorbankan 125 Gasing Bambu untuk mendapatkan tambahan 120 Suling Bambu.
D. Pengrajin bambu mengorbankan 25 Gasing Bambu untuk mendapatkan tambahan 50 Suling Bambu.
E. Pengrajin bambu mengorbankan 25 Gasing Bambu untuk mendapatkan tambahan 10 Suling Bambu.

Kunci: C

Keterangan:
Soal hots karena peserta didik harus :
 Memahami konsep kombinasi kemungkinana produksi
 Menganalisis kemungkinan produksi

@2018, Direktorat Pembinaan SMA Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah


53
Panduan Penyusunan Soal HOTS

CONTOH SPESIFIKASI STIMULUS GEOGRAFI

NO. KOMPETENSI DASAR STIMULUS KEMAMPUAN YANG DIUJI KETERANGAN


1 Menganalisis dinamika planet Disajikan sebuah wacana Menganalisis akibat ketiga  Memahami konsep gerhana bulan
Bumi sebagai ruang tentang gerhana bulan konsep gerhana bulan bila  Menganalisis akibat ketiga konsep
kehidupan terjadi dalam satu waktu bagi gerhana bulan bila terjadi dalam
muka bumi satu waktu bagi muka bumi

2 Menganalisis dinamika Disajikan data Merencanakan pembangunan  Memahami bentuk piramida


kependudukan di Indonesia kependudukan suatu suatu negara pada 10 tahun penduduk
untuk perencanaan negara pada tahun tertentu yang akan datang  Menganalisis bentuk piramida
pembangunan. penduduk
 Menganalisis bentuk piramida
pada 10 tahun yang akan datang
 Merencakan pembanguan
berdasarkan prediksi piramida

3 Menganalisis jenis dan Disajikan sebuah wacana Menganalisis daerah yang  Memahami konsep pergerakan
penanggulangan bencana keadaan geografis merupakan daerah yang rawan lempeng muka bumi
alam melalui edukasi, kearifan Indonesia bencana di Indonesia  Menganalisis jenis topografi dan
lokal, dan pemanfaatan tekstur tanah di Indonesia
teknologi modern  Menganalisis daerah yang rawan
bencana alam di Indonesia

4 Menganalisis sebaran dan Disajikan sebuah wacana Menganalisa cara  memahami wacana
pengelolaan sumber daya tentang lingkungan hidup penanggulangan kerusakan  menganalisa fungsi fungsi hutan
kehutanan, pertambangan, lingkungan hidup  menentukan fungsi hutan dan
kelautan, dan pariwisata cara pencegahan lahan kritisnya
sesuai prinsip-prinsip
pembangunan berkelanjutan

@2018, Direktorat Pembinaan SMA Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah


54
Panduan Penyusunan Soal HOTS

NO. KOMPETENSI DASAR STIMULUS KEMAMPUAN YANG DIUJI KETERANGAN


5 Menganalisis ketahanan Disajikan sebuah tabel Menganalisa mengatasi  Membandingkan jumlah
pangan nasional, penyediaan jumlah pendudukdan permasalahan yang muncul penduduk tiap daerah
bahan industri, serta potensi produksi padi beberapa terhadap data yang  Membandingkan jumlah
energi baru dan terbarukan di daerah ditampilkan penduduk dengan produksi padi
Indonesia  Menganalisa hasil padi dengan
jumlah penduduk

@2018, Direktorat Pembinaan SMA Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah


55
Panduan Penyusunan Soal HOTS

Contoh Soal
KARTU SOAL

Mata Pelajaran : Geografi


Kelas/Semester : X / Ganjil
Kurikulum : 2013

Kompetensi Dasar : 3.4 Menganalisis dinamika planet Bumi sebagai ruang kehidupan
Materi : Gerhana Bulan
Indikator Soal : Disajikan sebuah wacana tentang gerhana bulan, peserta didik
menganalisis yang terjadi di muka bumi
Level kognitif : Penalaran (C4)
Soal: 1
Perhatikan artikel berikut ini!
FENOMENA alam gerhana bulan total yang berbarengan dengan terjadinya super blue blood moon terjadi pada 31 Januari 2018, peristiwa
super blue blood moon dan gerhana bulan total ini sangatlah langka. Peristiwa ini terjadi kembali untuk pertama kalinya setelah lebih dari
150 tahun.
Untuk pertama kalinya sejak 31 Maret 1866, kita akan menyaksikan terjadinya bulan purnama kedua di bulan yang sama. Dan bulan
purnama itu terjadi bersamaan dengan posisi bulan yang berada di titik terdekat dengan bumi. Fenomena ini dikenal dengan blood moon,
blue moon, dan supermoon yang terjadi bersamaan. Fenomena langka dan istimewa ini akan terjadi di hampir seluruh belahan dunia,
termasuk Indonesia.
http://www.pikiran-rakyat.com/hidup-gaya/2018/01/30/

Dari wacana tersebut maka dampak secara langsung bumi adalaha ….


A. meningkatnya tinggi gelombang laut
B. air laut surut sangat cepat sekali
C. gempa bumi di beberapa daerah
D. angin kencang di berbagai daerah
E. meningkatnya aktivitas petani garam
Kunci : A
Keterangan:

@2018, Direktorat Pembinaan SMA Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah


56
Panduan Penyusunan Soal HOTS

Soal HOTS, karena peserta didik harus memahami Konsep Gerhana Bulan, nama gerhana bulan serta akibat yang terjadi akibat ketiga konsep
tersebut bila terjadi dalam satu waktu bagi muka bumi

@2018, Direktorat Pembinaan SMA Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah


57
Panduan Penyusunan Soal HOTS

CONTOH SPESIFIKASI STIMULUS PPKN

NO. KOMPETENSI DASAR STIMULUS KEMAMPUAN YANG DIUJI KETERANGAN


1 Menganalisis berbagai kasus Disajikan artikel tingginya Menganalisis nilai ideal  Membaca dan memahami artikel
pelanggaran HAM secara angka putus sekolah di Pancasila yang berhubungan  Menyimpulkan nilai-nilai
argumentatif dan saling Indonesia dengan aspek praksis dalam Pancasila
keterhubungan antara aspek konsep HAM  Mengaitkan nilai-nilai pancasila
ideal, instrumental dan dengan aspek praksisnya
praksis sila-sila Pancasila dikaitkan dengan aspek konsep
HAM.
2 Menganalisis macam-macam Disajikan gambar aktivitas Menganalisis tipe budaya  Memahami tipe-tipe budaya
budaya politik politik politik yang sesuai dengan politik
gambar  Menyimpulkan tentang tipe
budaya politik yang sesuai dengan
gambar.
3 Menganalisis strategi yang Disajikan wacana tentang Mendeteksi potensi ancaman  Membaca dan memahami
diterapkan negara Indonesia kekayaan Natuna terhahap NKRI berdasarkan wacana
dalam menyelesaikan wacana  Mendeteksi informasi tersirat
ancaman terhadap negara potensi ancaman NKRI
dalam memperkokoh
persatuan dengan bingkai
Bhinneka Tunggal Ika
4 Menganalisis kewenangan Disajikan Redaksi Menganalisis perubahan  Menunjukan perubahan redaksi
lembaga-lembaga Negara perubahan salah satu pasal redaksi pasal tersebut dan pasal
menurut UUD NRI 1945 UUD NRI 1945 menyebutkan hal yang  Menganalisis latar belakang
melatarbelakangi terjadinya perubahan pasal
perubahannya tersebut

@2018, Direktorat Pembinaan SMA Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah


58
Panduan Penyusunan Soal HOTS

Contoh Soal
KARTU SOAL

Mata Pelajaran : PPKn


Kelas/Semester : XII/ I
Kurikulum : 2013
Kompetensi Dasar : Menganalisis berbagai kasus pelanggaran HAM secara argumentatif dan
saling keterhubungan antara aspek ideal, instrumental dan praksis sila-
sila Pancasila
Materi : Hak asasi manusia dalam Pancasila
Indikator Soal : Disajikan artikel tingginya angka putus sekolah diIndonesia, peserta didik
dapat meyimpulkan nilai-nilai Pancasila dalam konsep HAM
Level Kognitif : Menyimpulkan (C4)
Soal:
6. Perhatikan wacana berikut ini!
Tingginya Angka Putus Sekolah di Indonesia
Banyak anak usia sekolah di Indonesia yang justru harus putus sekolah dan tidak bisa melanjutkan pendidikannya. Jumlah anak putus
sekolah dan berpendidikan rendah di Indonesia terbilang relatif tinggi. Berdasarkan laporan dari departemen Pendidikan dan Kebudayaan, setiap
menit ada empat anak yang harus putus sekolah. Tahun 2010 tercatat terdapat 1,3 juta anak usia 7 – 15 tahun di Indonesia terancam putus sekolah.
Tentu saja kondisi ini sangat memprihatinkan, mengingat bahwa seluruh anak di Indonesia harus memperoleh pendidikan dasar minimal 12 tahun (
jenjang SD – SMA ).
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/fonitaandastry/tingginya-angka-putus-sekolah-di-indonesia_55296213f17e614b688b4593
Berdasarkan teks tersebut, nilai ideal Pancasila yang berhubungan dengan aspek praksis dalam konsep HAM adalah....
A. Sila kedua tentang HAM dan persamaan gender
B. Sila kedua tentang berani membela kebenaran
C. Sila kelima tentang menghormati hak orang lain
D. Sila kelima tentang mengembangkan sikap adil
E. Sila kelima tentang menjaga hak dan kewajiban
Kunci: C
Keterangan:
Soal diatas merupakan soal hots karena untuk menjawab soal ini peserta didik harus mampu memahami wacana diatas kemudian menyimpulkan
nilai-nilai Pancasila dan aspek praksisnya dikaitkan dengan aspek konsep HAM.

@2018, Direktorat Pembinaan SMA Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah


59
Panduan Penyusunan Soal HOTS

CONTOH SPESIFIKASI STIMULUS SEJARAH INDONESIA

NO. KOMPETENSI DASAR STIMULUS KEMAMPUAN YANG DIUJI KETERANGAN


1 Menganalisis perkembangan Disajikan wacana mengenai menganalisis unsur-unsur  memahami unsur budaya lokal,
kehidupan masyarakat, asal usul wayang dan akulturasi budaya asing, dan budaya baru
pemerintahan, dan budaya sejarah perkembangannya yang timbul.
pada masa kerajaan-kerajaan  Melakukan analisis unsur-unsur
Hindu dan Buddha di akulturasi dalam berbagai
Indonesia serta menunjukkan tradisi budaya yang ada di
contoh bukti-bukti yang masih Indonesia
berlaku pada kehidupan
masyarakat Indonesia masa
kini.
2 Mengevaluasi peran bangsa Disajikan cuplikan artikel Menganalisis Pengaruh Bangsa  Mengidentifikasi dampak
Indonesia dalam perdamaian mengenai KTT Konfrensi Indonesia terhadap bangsa- penyelenggaraan KTT KAA di
dunia antara lain KAA, Misi Asia Afrika bangsa lain di dunia dengan Bandung terhadap Bangsa
Garuda, Deklarasi Djuanda, diselenggarakannya acara Indonesia yang terdapat dalam
Gerakan Non Blok Asean, OKI, tersebut artikel
dan Jakarta Informal Meeting.  Menyimpulkan pengaruh Bangsa
Indonesia terhadap dunia
internasional
3 Mengevaluasi kehidupan Disajikan informasi dan Menganalisis penyebab  menganalisis data dan informasi
bangsa Indonesia dalam data pengguna internet di penguna internet di Indonesia pengguna internet di Indonesia.
mengembangkan teknologi indonesia dari tahun ketahun semakin  menganalisis pemanfaatan yang
pada era kemerdekaan (sejak meningkat dilakukan pengguna internet di
Proklamasi sampai dengan Indonesia.
Reformasi).  menyimpulkan mengapa terjadi
peningkatan pengguna dari
tahun ke tahun.
4 Menganalisis peristiwa Disajikan gambar teks Menganalisis makna politik  memahami makna yang tesirat

@2018, Direktorat Pembinaan SMA Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah


60
Panduan Penyusunan Soal HOTS

NO. KOMPETENSI DASAR STIMULUS KEMAMPUAN YANG DIUJI KETERANGAN


proklamasi kemerdekaan dan proklamasi Republik bagi kehidupan bangsa dalam teks Proklamasi
maknanya bagi kehidupan Indonesia Indonesia dalam peristiwa  menganalisis kalimat kunci pada
social, budaya, politik dan proklamasi teks Proklamasi Kemerdekaan
pendidikan bangsa Indonesia. yang terkait dengan bidang
politik
5 Menganalisis perkembangan Disajikan wacana tentang Menganalisis nilai-nilai yang  memahami unsur-unsur nilai
kehidupan masyarakat, makna dan tujuan Ngaben berasal dari peristiwa ngaben yang tergambarkan dalam
pemerintahan, dan budaya dalam agama Hindu pelaksanaan upacara keagamaan
pada masa kerajaan-kerajaan tersebut
Hindu dan Buddha di  menganalisis tata nilai yang
Indonesia serta menunjukkan memang berlaku pada
contoh bukti-bukti yang masih masyarakat yang melaksanakan
berlaku pada kehidupan upacara keagamaan tersebut.
masyarakat Indonesia masa
kini.

@2018, Direktorat Pembinaan SMA Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah


61
Panduan Penyusunan Soal HOTS

Contoh Soal
KARTU SOAL

Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia


Kelas/Semester : XII/2
Kurikulum : 2013

Kompetensi Dasar : Mengevaluasi kehidupan bangsa Indonesia dalam mengembangkan


teknologi pada era kemerdekaan (sejak Proklamasi sampai dengan
Reformasi).
Materi : Prestasi bangsa Indonesia dalam mengembangkan Iptek pada era
kemerdekaan.
Indikator Soal : Disajikan informasi dan data pengguna internet, peserta didik dapat
mengevaluasi perkembangan teknologi informasi.
Level Kognitif : Mengevaluasi (C5)

Soal
Cermatilah informasi dan data penguna internet di Indonesia berikut!
Sebuah survei yang diselenggarakan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mengungkapkan bahwa jumlah pengguna
internet di Indonesia tahun 2012 mencapai 63 juta orang atau 24,23 persen dari total populasi negara ini. Tahun depan, angka itu diprediksi naik
sekitar 30 persen menjadi 82 juta pengguna dan terus tumbuh menjadi 107 juta pada 2014 dan 139 juta atau 50 persen total populasi pada 2015.
Perbandingan pertumbuhan internet Indonesia ini masih sejalan dengan pertumbuhan internet dunia," ujar Ketua Umum APJII Sammy
Pangerapan dalam acara Internet Outlook 2013 di Jakarta, Rabu (12/12/2012), seraya menambahkan bahwa dalam hal jumlah pengguna internet,
Indonesia menempati urutan kedelapan di seluruh dunia.
Pengguna internet global sendiri, menurut International Telecommunication Union (ITU) mencapai angka 2, 421 miliar pada 2011 dari 2,
044 miliar pada tahun sebelumnya. Dari hasil survey tersebut kita dapat melihat bahwa mulai dari tahun 2007 perkembangan pengguna Internet
diIndonesia mengalami kenaikan yang signifikan, persentase sebanyak 93% disinyalir menggunakan Internet untuk mengakses jejaring social
seperti Facebook dan Twitter. Penetrasi Internet diIndonesia sendiri masih dalam angka wajar, jika dibandingkan dengan jumlah penduduk
Indonesia angkanya sendiri hanya 23,5%. Hanya sebanyak 40% di antaranya mengakses internet lebih dari 3 jam sehari. Adapun jumlah pengguna
internet yang menggunakan perangkat mobile seperti ponsel dan tablet mencapai 58 juta jiwa.
Untuk penggunaan Facebook Indonesia menempati peringkat 4 diDunia setelah USA, Bazil,India. Sedangkan untuk penggunaan Twitter
peringkat Indonesia ada dinomor ke-5 dibawah USA, Brazil, Jepang dan Inggris.

@2018, Direktorat Pembinaan SMA Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah


62
Panduan Penyusunan Soal HOTS

Menurut data dari Webershandwick perusahaan public relations dan pemberi jasa layanan komunikasi, untuk wilayah Indoneisa sekitar 65
juta pengguna Facebook aktif. Sebanyak 33 juta pengguna aktif per harinya, 55 juta pengguna aktif yang memakai perangkat mobile dalam
pengaksesannya per bulan dan sekitar 28 juta pengguna aktif yang memakai perangkat mobile per harinya.
http://droidkarawang.blogspot.co.id/2013/12/perkembangan-pengguna-internet.html
Soal
Mengapa penguna internet di Indonesia dari tahun ketahun semakin meningkat?
A. Masyarakat Indonesia memiliki jumlah penduduk dengan usia produktif yang cukup tinggi.
B. Peningkatan populasi Indonesia dari tahun ke tahun yang membuat menduduki urutan tiga dunia.
C. Makin majunya sarana prasarana pendidikan dan model pembelajaran yang berbasis IT.
D. Penerapan IT maka makin besar peluang masyarakat untuk mengakses komputer dan jaringan internet.
E. Terjadinya perubahan gaya hidup dan pembentuk komunitas sosial virtual yang memanfaatkan teknologi informasi.

Kunci: E
Keterangan:
Soal HOTS karena:
1) Peserta didik harus dapat menganalisis data dan informasi pengguna internet di Indonesia.
2) Peserta didik harus dapat menganalisis pemanfaatan yang dilakukan pengguna internet di Indonesia.
3) Berdasarkan hasil analisis terhadap pengguna dan pemanfaatan internet di Indonesia peserta didik diharapkan dapat menyimpulkan
mengapa terjadi peningkatan pengguna dari tahun ke tahun.

@2018, Direktorat Pembinaan SMA Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah


63
Panduan Penyusunan Soal HOTS

CONTOH SPESIFIKASI STIMULUS SENI BUDAYA

NO. KOMPETENSI DASAR STIMULUS KEMAMPUAN YANG DIUJI KETERANGAN


1 Memahami karya musik Disajikan pengantar berupa Menentukan judul lagu dari  Memahami konsep not angka.
berdasarkan simbol, jenis nilai text dan gambar satu baris simbol musik berupa notasi  Dapat membaca not angka.
estetis dan fungsinya penggalan notasi angka angka yang disajikan  Melaui proses analisis dan
membaca penggalan not angka
yang disajikan, menentukan judul
lagu dari penggalan not angka
yang disajikan.

2 Memahami karya musik Disajikan gambar tangga Menganalisis susunan tangga  Memahami konsep not balok
berdasarkan simbol, jenis nilai nada C Mayor dan gambar nada E Mayor  Memahami tangga nada C mayor
estetis dan fungsinya tuts piano  Menyusun tangga nada E mayor
3 Memahami pameran karya Disajikan foto suasana merancang sebuah rencana  Menganalisis gambar pameran
seni rupa pameran seni rupa pameran seni rupa seni rupa
 Merancang sebuah pameran seni
rupa
4 Memahami simbol, jenis, nilai Disajikan sebuah tayangan Menganalisa fungsi dan nilai  Menganalisis tayangan yang
estetis dan fungsinya dalam gambar taritradisional estetis tarian tersebut disajikan.
kritik tari “DERO” dari daerah  Memahami fungsi estetis tari Dero
Sulawesi Tengah.  Memahami nilai estetis tari Dero
 Menganalisis tari Dero

@2018, Direktorat Pembinaan SMA Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah


64
Panduan Penyusunan Soal HOTS

CONTOH SOAL
KARTU SOAL
Mata Pelajaran : SENI BUDAYA
Kelas/Semester : X/1
Kurikulum : 2013 (PERMEN 59 -2014)

Kompetensi Dasar : Memahami karya musik berdasarkan simbol, jenis nilai estetis dan
fungsinya

Materi : Gubahan musik sebuah lagu nasional


Indikator Soal : Disajikan pengantar berupa text dan gambar satu baris penggalan notasi
angka, peserta didik mampu menentukan judul lagu dari simbol musik
berupa notasi angka yang disajikan.
Level Kognitif : C 4 (Analisis)

Soal: 1

Indonesia memiliki lagu-lagu nasional. Salah satunya adalah lagu yang menceritakan tentang
keberadaan negeri Indonesia. Berikut ini adalah penggalan sebaris notasi angka pada salah
satu lagu nasional.

Dari penggalan notasi angka di atas, judul lagu yang sesuai adalah….
A. Indonesia Raya
B. Satu Nusa Satu Bangsa
C. Indonesia Pusaka
D. Bagimu Negeri
E. Rayuan Pulau Kelapa

Kunci/Pedoman Penskoran:

@2018, Direktorat Pembinaan SMA Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah


65
Panduan Penyusunan Soal HOTS

Jawaban C
Dari alunan notasi angka di atas, dapat diketahui bahwa nada tersebut melantunkan baris terakhir dari sebuah lagu yang syairnya adalah, “ …tempat
berlindung di hari tua. Sampai akhir menutup mata…”. Kemudian dari syair serta lantunan nada tersebut dapat disimpulkan bahwa notasi angka di
atas adalah penggalan terakhir syair lagu Indonesia Pusaka.

Keterangan:
1. Disajikan stimulus berupa simbol musik notasi angka
2. Peserta didik perlu menguasai dan mampu melantunkan nada dari notasi angka yang tersaji pada stimulus
3. Setelah diketahui nada lagu tersebut, maka peserta didik akan mampu menyanyikan sambil menyebutkan syair lagu tersebut
4. Ketika peserta didik mampu melantunkan syair tersebut, maka ia akan menyimpulkan bahwa lagu tersebut berjudul Indonesia Pusaka
5. Kemampuan Prima Vista menjadi utama dalam mengerjakan soal ini.

@2018, Direktorat Pembinaan SMA Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah


66
Panduan Penyusunan Soal HOTS

CONTOH SPESIFIKASI STIMULUS PKWU

NO. KOMPETENSI DASAR STIMULUS KEMAMPUAN YANG DIUJI KETERANGAN


1 Menganalisis perencanaan Disajikan table analisis Menyimpulkan kegiatan yang  Memahami konsep analisis SWOT
usaha budidaya pembenihan SWOT tentang harus dilakukan untuk  Menganalisis table SWOT
ikan hias meliputi ide, peluang pengembangan usaha mengembangkan usaha  Melaui proses analisis,
usaha, sumber daya, menyimpulkan kegiatan yang
administrasi dan pemasaran harus dilakukan untuk
mengembangkan usaha

2 Memahami sistem produksi Disajikan data hasil Menyimpulkan hasil penelitian  Menganalisis data hasil penelitian
tanaman pangan berdasarkan penelitian pertumbuhan tersebut  Menyimpulkan hasil penelitian
daya dukung yang dimiliki dan perkembangan kacang
daerah setempat hijau pada beberapa media
tanam
3 Menganalisis sistem Disajikan deskripsi tentang Menganalisis sistem konsinyasi  Memahami konsep konsinyasi
konsinyasi produk usaha sistem konsinyasi produk yeng resikonya paling kecil  Menganalisis data deskripsi yang
pengolahan makanan usaha teknologi terapan disajikan.
fungsional  Menyimpulkan konsinyai yang
akan dilakukan

@2018, Direktorat Pembinaan SMA Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah


67
Panduan Penyusunan Soal HOTS

NO. KOMPETENSI DASAR STIMULUS KEMAMPUAN YANG DIUJI KETERANGAN


4 Menganalisis sistem produksi Diberikan 2 bagan alur  Menjelaskan perbedaan  Memahami alur produksi limbah
berdasarkan daya dukung proses produksi limbah alur produksi limbah tekstil
yang dimiliki oleh daerah tekstil tekstil  Menganalisis bagan alur produksi
setempat untuk kerajinan  Memberikan argumentasi limbah tekstil yang disajkan.
yang berdasarkan pada tentang perbedaan alur  Argumentasi tentang bagan alur
kebutuhan dan keinginan produksi limbah tekstil produksi limbah tekstil
lingkungan sekitar/pasar
local.

@2018, Direktorat Pembinaan SMA Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah


68
Panduan Penyusunan Soal HOTS

Contoh Soal
KARTU SOAL

Mata Pelajaran : Prakarya dan Kewirausahaan


Kelas/Semester : XI / 3 (aspek budidaya)
Kurikulum : 2013 (Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016)

Kompetensi Dasar : 3.6 Menganalisis perencanaan usaha budidaya pembenihan ikan hias
meliputi ide, peluang usaha, sumber daya, administrasi dan pemasaran
Materi : Analisis SWOT
Indikator Soal : Disajikan table analisis SWOT agar siswa dapat menyimpulkan kegiatan
yang harus dilakukan untuk mengembangkan usaha
Level kognitif : C4 (menganalisis)

Nomor Soal :5
Soal :

Dalam mengembangkan usaha, perusahaan melakukan analisis SWOT terhadap produk yang akan
diproduksi untuk menemukan ide produk yang potensial.
Berikut ini disajikan tabel hasil analisis SWOT pada suatu perusahaan:

KEKUATAN KELEMAHAN
 Ketersediaan bahan baku yang sesuai  SDM yang terampil di perusahaan
dengan pengendalian kualitas sangat terbatas
 Ketersediaan modal  Alat produksi masih sederhana sehingga
jumlah produksi belum mencukupi
kebutuhan pasar
PELUANG ANCAMAN
 Produk sejenis masih jarang didapatkan  Munculnya kompetitor
di pasaran  Kuantitas bahan baku terbatas
 Lokasi sumber bahan baku dekat
dengan tempat usaha

@2018, Direktorat Pembinaan SMA Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah


69
Panduan Penyusunan Soal HOTS

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa untuk mengembangkan usaha, langkah yang harus
dilakukan adalah….
A. memberikan sosialisasi kepada masyarakat tentang produk yang dihasilkan
B. mencari alternatif bahan baku lain tanpa mengurangi kualitas produk
C. memproduksi dalam jumlah yang besar dengan menambah bahan baku
D. menambah jumlah tenaga kerja dan memberikan pelatihan
E. meningkatkan modal melalui peminjaman di bank

Kunci/Pedoman Penskoran:
B

Keterangan:
 Stimulus yang disajikan bersifat kontekstual
 Stimulus dalam bentuk tabel berfungsi/berperan untuk menjawab KEMAMPUAN YANG DIUJI
 Pilihan jawaban homogen
 Membutuhkan penguasaan konsep analisis SWOT
 Menentukan jawaban memerlukan daya nalar peserta didik

@2018, Direktorat Pembinaan SMA Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah


70
Panduan Penyusunan Soal HOTS

CONTOH SPESIFIKASI STIMULUS PJOK

NO. KOMPETENSI DASAR STIMULUS KEMAMPUAN YANG DIUJI KETERANGAN


1 Merancang pola penyerangan Disajikan gambar situasi Merancang pola pertahanan  Memahami, dan dapat
dan pertahanan salah satu permainan sepak bola yang efektif menerapkan konsep pola
permainan bola besar pertahanan dalam permainan
sepak bola.
 Menyimpulkan pola pertahanan
yang efektif

2 Menganalisis konsep latihan Disajikan data berupa grafik Menganalisis grafik untuk  Memahami konsep tentang
dan pengukuran komponen Body Massa Index menentukan konsep latihan latihan pengembangan kebugaran
kebugaran jasmani terkait pengembanagan kebugaran jasmani
kesehatan (daya tahan, jasmani.  Menganalisis grafik body massa
kekuatan, komposisi tubuh, index
dan kelenturan) menggunakan
instrumen terstandar.
3 Menganalisis konsep latihan Disajikan grafik tingkat Menganalisis tabel hasil test  Memahami dan dapat
dan pengukuran komponen kebugaran dan tabel hasil lari dengan jarak tertentu menerapkan konsep pengukuran
kebugaran jasmani terkait test lari dari peserta didik . untuk menentukan tingkat komponen kebugaran jasmani
kesehatan (daya tahan, kebugaran. menggunakan instrumen
kekuatan, komposisi tubuh, terstandart.
dan kelenturan) menggunakan  Menyimpulkan tingkat kebugaran
instrumen terstandar. berdasarkan data yang ada

@2018, Direktorat Pembinaan SMA Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah


71
Panduan Penyusunan Soal HOTS

NO. KOMPETENSI DASAR STIMULUS KEMAMPUAN YANG DIUJI KETERANGAN


4 Merancang pola penyerangan Disajikan gambar situasi Menyimpulkan strategi  Memahami dan dapat
dan pertahanan salah satu permainan bola basket rancangan pola permainan menerapkan konsep pola
permainan bola besar . untuk mengejar ketinggalan penyerangan dalam permainan
bola basket sesuai situasi yang
terjadi di lapangan.
 Menyimpulkan rancangan
penyerangan dan pertahanan
dalam sebuah pertandingan
sesuai dengan situasi dan kondisi
di lapangan
5 Disajikan gambar situasi Menyimpulkan arah tendangan  Menganalisa posisi pemain lawan
permainan sepak bola sudut untuk mencetak sebuah  Memyimpulkan arah tendangan
(tendangan sudut), gol sudut

@2018, Direktorat Pembinaan SMA Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah


72
Panduan Penyusunan Soal HOTS

Contoh Soal
KARTU SOAL

Mata Pelajaran : PJOK


Kelas/Semester : XII/Ganjil
Kurikulum : 2013
Bentuk Soal : Pilihan Ganda

Kompetensi Dasar : Merancang pola penyerangan dan pertahanan salah satu permainan bola
besar
Materi : Sepak Bola
Indikator Soal : Disajikan gambar situasi permainan sepak bola, peserta didik dapat
merancang strategi permainan (pola bertahan).
Level Kognitif : C4 (Analisis)

Soal
Seorang pemain penyerang melakukan serangan ke gawang. Pemain yang bertahan berupaya untuk mempertahankan daerah pertahanan
dan merebut bola. Penjaga gawang berupaya agar gawangnya tidak kemasukan bola. Perhatikan gambar berikut!

@2018, Direktorat Pembinaan SMA Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah


73
Panduan Penyusunan Soal HOTS

Dalam merancang strategi pertahanan, pemain-pemain manakah yang harus merebut bola untuk menutup ruang apabila pembawa bola menuju ke
arah pertahanan bagian kanan?
A. 1 dan 2
B. 1 dan 4
C. 1 dan 5
D. 2 dan 4
E. 4 dan 5

Kunci Jawaban: E

Keterangan:
Soal ini HOTS karena peserta didik sebelum memilih jawaban yang benar, harus mengingat, memahami, dan dapat menerapkan konsep pola
pertahanan dalam permainan sepak bola, sehingga dapat mengambil kesimpulan berdasarkan gambar situasi permainan sesuai dengan
KEMAMPUAN YANG DIUJI.

@2018, Direktorat Pembinaan SMA Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah


74
Panduan Penyusunan Soal HOTS

Lampiran 5. Perbandingan Soal HOTS dan Bukan HOTS

Kartu Soal

Mata Pelajaran : Matematika Wajib


Kelas/Semester : XI/1
Kurikulum : 2013
Kompetensi Dasar : Menyusun sistem persamaan linear tiga variabel dari
masalah kontekstual
Materi : Menyusun sistem persamaan linear tiga variabel dari
masalah kontekstual (Penerapan Sistem Persamaan Linear
Tiga Variabel)
Indikator Soal : Disajikan sebuah masalah yang berkaitan dengan SPLTV,
Level Kognitif : siswa dapat menarik kesimpulan dari masalah yang ada
Penalaran (Level 3)

Soal Nomor 1.
Perhatikan ilustrasi berikut!
Suatu pabrik sepatu memproduksi tiga jenis sepatu yaitu: sepatu olah raga, sepatu
pantovel laki-laki, dan sepatu pantovel perempuan. Sepatu-sepatu tersebut dikirimkan
ke toko-toko dengan rincian sebagai berikut.
 Toko A menerima 70 pasang sepatu olah raga, 40 pasang sepatu pantovel laki-laki,
dan 90 pasang sepatu pantovel perempuan;
 Toko B menerima 60 pasang sepatu olah raga, 70 pasang sepatu pantovel laki-laki,
dan 70 pasang sepatu pantovel perempuan;
 Toko C menerima 90 pasang sepatu olah raga, 60 pasang sepatu pantovel laki-laki,
dan 50 pasang sepatu pantovel perempuan.
Harga jual sepatu olah raga Rp50.000,00/pasang; sepatu pantovel laki-laki
Rp150.000,00/pasang dan sepatu pantovel perempuan Rp100.000,00/pasang.
Hasil penjualan sepatu–sepatu tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.
Jenis sepatu
Nama Toko
Olahraga Pantovel Laki-laki Pantovel Perempuan
A 60 40 50
B 60 60 30
C 80 40 30
Jika omset penjualan lebih dari Rp10.000.000,00 maka toko-toko tersebut mendapat
bonus Rp100.000,00 dan berlaku untuk setiap kelipatan Rp1.000.000,00. Dari masalah
di atas, maka dapat disimpulkan bahwa….
A. Toko A memperoleh jumlah bonus lebih besar dari toko B
B. Toko C memperoleh jumlah bonus lebih besar dari toko A
C. Toko B memperoleh jumlah bonus lebih besar dari dua kali bonus toko C
D. Dua kali bonus toko A sama dengan jumlah bonus diperoleh toko B dan C
E. Dua kali bonus toko C lebih besar dari dua kali bonus yang diperoleh toko B
Kunci Jawaban: D

@2018, Direktorat Pembinaan SMA Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah


75
Panduan Penyusunan Soal HOTS

Kartu Soal

Mata Pelajaran : Matematika Wajib


Kelas/Semester : XI/1
Kurikulum : 2013
Kompetensi Dasar : Menyusun sistem persamaan linear tiga variabel dari masalah
kontekstual
Materi : Menyusun sistem persamaan linear tiga variabel dari masalah
kontekstual (Penerapan Sistem Persamaan Linear Tiga
Variabel)
Indikator Soal : Disajikan sebuah masalah yang berkaitan dengan SPLTV,
Level Kognitif : siswa dapat menentukan bonus terbesar
Penerapan (Level 2)

Soal Nomor 2.
Perhatikan ilustrasi berikut!
Suatu pabrik sepatu memproduksi tiga jenis sepatu yaitu: sepatu olah raga, sepatu
pantovel laki-laki, dan sepatu pantovel perempuan. Sepatu-sepatu tersebut dikirimkan
ke toko-toko dengan rincian sebagai berikut.
 Toko A menerima 70 pasang sepatu olah raga, 40 pasang sepatu pantovel laki-laki,
dan 90 pasang sepatu pantovel perempuan;
 Toko B menerima 60 pasang sepatu olah raga, 70 pasang sepatu pantovel laki-laki,
dan 70 pasang sepatu pantovel perempuan;
 Toko C menerima 90 pasang sepatu olah raga, 60 pasang sepatu pantovel laki-laki,
dan 50 pasang sepatu pantovel perempuan.
Harga jual sepatu olah raga Rp50.000,00/pasang; sepatu pantovel laki-laki
Rp150.000,00/pasang dan sepatu pantovel perempuan Rp100.000,00/pasang.
Hasil penjualan sepatu–sepatu tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.
Jenis sepatu
Nama Toko
Olahraga Pantovel Laki-laki Pantovel Perempuan
A 60 40 50
B 60 60 30
C 80 40 30

Jika omset penjualan lebih dari Rp10.000.000,00 maka toko-toko tersebut mendapat
bonus Rp100.000,00 dan berlaku untuk setiap kelipatan Rp1.000.000,00.
Dari data di atas bonus terbesar adalah....
A. Rp300.000,00
B. Rp400.000,00
C. Rp500.000,00
D. Rp600.000,00
E. Rp700.000,00

Kunci : C

@2018, Direktorat Pembinaan SMA Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah


76
Panduan Penyusunan Soal HOTS

Penjelasan:

No. Soal No 1 Soal No2


1. Membuat model matematika yang Membuat model matematika yang
berbentuk sistem persamaan linier tiga berbentuk sistem persamaan linier
variabel tiga variabel
2. Siswa menyelesaikan SPLTV tersebut Siswa menyelesaikan SPLTV tersebut
dengan menggunakan salah satu dengan menggunakan salah satu
metode yang mereka ketahui metode yang mereka ketahui.
3. Siswa menganalisis apakah setiap toko -
mendapatkan bonus dan berapa besar
bonus yang diperoleh masing-masing
toko sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
4. Siswa mengambil keputusan yang
sesuai dengan pilihan jawaban yang
tersedia.

Kartu Soal

Mata Pelajaran : Kimia


Kelas/Semester : XII/1
Kurikulum : Kurikulum 2013

Kompetensi Dasar : 3.8 Menganalisis kelimpahan, kecenderungan sifat fisika


dan kimia, manfaat, dan proses pembuatan unsur-unsur
periode 3 dan golongan transisi (periode 4)
Materi : Sifat-sifat unsur periode ketiga
Indikator Soal : Disajikan tiga unsur periode ketiga dan data hasil
percobaan reaksinya, siswa dapat menentukan dengan
tepat urutan sifat reduktor dari sifat reduktor yang paling
lemah ke sifat reduktor yang paling kuat.
Level Kognitif : Penalaran (C4)

Soal No. 1

Daya pereduksi dan daya pengoksidasi berkaitan dengan kecenderungan melepas atau
menyerap elektron.Zat pereduksi (reduktor) melepas elektron pada reaksi redoks,
sedangkan zat pengoksidasi (oksidator) menyerap elektron.Jadi, makin mudah suatu
spesi melepas elektron makin kuat daya pereduksinya.Sebaliknya, makin kuat menyerap
elektron makin kuat daya pengoksidasinya.Makin besar (makin positif) harga potensial
elektrode, makin mudah mengalami reduksi, sebaliknya makin kecil (makin negatif)
harga potensial elektrode, makin mudah teroksidasi.Harga potensial elektrode dari
beberapa unsur periode ketiga adalah sebagai berikut.
Na+ (aq) + e ↔ Na(s) E0 = -2,71 volt
Mg2+ (aq) + 2e ↔ Mg (s) E0 = -2,37 volt
Al3+ (aq) + 3e ↔ Al (s) E0 = -1,66 volt
CI2 (g) + 2e ↔ 2Cl– (aq) E0 = + 1,36 volt

Diketahui unsur X, Y, danZ merupakan unsur periode ketiga. Berikut merupakan data
hasil reaksi ketiga unsur tersebut sebagai berikut.
@2018, Direktorat Pembinaan SMA Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah
77
Panduan Penyusunan Soal HOTS

 Unsur X dapat larut dalam larutan HCl maupun dalam larutan NaOH.
 Unsur Y dapat bereaksi dengan air membebaskan hidrogen,
 Sedangkan unsur Z tidak bereaksi dengan air tetapi oksidanya dalam air dapat
memerahkan lakmus biru.

Urutan sifat reduktor dari yang paling lemah ke yang paling kuat adalah....
A. X, Y, Z
B. X, Z, Y
C. Z, X, Y
D. X, Z, X
E. Y, X, Z

Kunci Jawaban: C
 Unsur X dapat bereaksi dengan larutan asam maupun basa, berarti unsur X bersifat
amfoter (sesuai dengan sifat unsur Al).
 Unsur Y dapat bereaksi dengan air membebaskan hidrogen, berarti unsur B
memiliki sifat reduktor yang kuat dan terletak bagian kiri dalam periode ketiga
(sesuai dengan sifat Na).
 Oksida unsur Z dalam air memerahkan lakmus biru berarti berifat asam, berarti
dalam periode ketiga terletak bagian kanan (sesuai dengan unsur P, S dan Cl).
 Sehingga letak ketiga unsur tersebut dalam system periodic adalah : Y-X-Z, sifat
reduktor Y > X > Z, sehingga urutannya dari sifat reduktor yang lemah ke sifat
reduktor yang lebih kuat adalah : Z < X < Y

Keterangan:
Soal ini termasuk soal HOTS karena mengukur kemampuan siswa dalam:
[1] menelaah data percobaan sifat unsur berdasarkan hasil reaksi secara kritis;
[2] memproses dan menerapkan informasi hasil reaksi;
[3] menggunakan data percobaan untuk menyimpulkan urutan kekuatan sifat
reduktor dari yang lemah ke yang lebih kuat.

Dengan stimulus yang sama dapat di buat soal yang bukan HOTS.
Kompetensi : 3.8 Menganalisis kelimpahan, kecenderungan sifat fisikadan
Dasar kimia, manfaat, dan proses pembuatan unsur-unsur
periode 3 dan golongan transisi (periode 4)
Materi : Sifat-sifat unsur periode ketiga
Indikator Soal : Disajikan tiga unsur periode ketiga dan data hasil percobaan
reaksinya, siswa dapat menentukan dengan tepat urutan
unsur yang ada dengan tepat.
Level Kognitif : Aplikasi (C3)

Dari data yang ada, maka unsur X, Y dan Z berturut-turut adalah ….


A. Cl, Al, dan Na
B. Al, Na, dan Mg
C. Na, Mg, dan Al
D. Mg, Al, dan Na
E. Cl, Al, dan Mg

Kunci : A

@2018, Direktorat Pembinaan SMA Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah


78
Panduan Penyusunan Soal HOTS

Penjelasan
No. Soal No.1 HOTS Soal No. 2 Tidak HOTS
1. Memahami wacana Memahami wacana
2. Memahami data Memahami data
3. Menganalisa data -
4. Mengambil kesimpulan -

Lampiran 7. Contoh Karakteritik soal HOTS

Mata Pelajaran : BIOLOGI


1. Mengukur keterampilan berpikir tingkat tinggi (C4, C5, atau C6)
KD:
Menjelaskan ruang lingkup biologi (permasalahan pada berbagai objek biologi
dan tingkat organisasi kehidupan), melalui penerapan metode ilmiah dan
prinsip keselamatan kerja.

 Contoh soal (yang mengukur C4, C5, atau C6)


Perhatikan gambar percobaan berikut!

@2018, Direktorat Pembinaan SMA Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah


79
Panduan Penyusunan Soal HOTS

Dalam proses pembuatan roti, pada awalnya, massa adonan adalah sama
pada masing-masing dari keempat percobaan, namun pada akhir
percobaan terjadi pengurangan berat.

Manakah dua percobaan yang harus dibandingkan oleh juru masak untuk
membuktikan bahwa ragi adalah penyebab berkurangnya massa adonan
tersebut ….
A. 1 dan 2
B. 1 dan 3
C. 1 dan 4
D. 2 dan 4
E. 3 dan 4

Jawaban: A

 Contoh soal (yang bukan mengukur C4, C5, atau C6)

@2018, Direktorat Pembinaan SMA Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah


80
Panduan Penyusunan Soal HOTS

Amati gambar percobaan berikut!

Yang merupakan bukan variabel kontrol dalam percobaan di atas adalah


….
A. jumlah bahan
B. jenis tepung
C. jumlah air
D. waktu percobaan
E. ragi

Jawaban: E

2. Tidak rutin (tidak familiar, orisinil)


KD: Menganalisis peristiwa mutasi pada makhluk hidup.

 Contoh soal rutin

No Kode Asam Soal


Amino
1. AUG Methionin Setiap proses sintesis protein akan selalu dimulai
2. GCU Alanin dengan Asam amino Methionin dan diakhiri oleh
3. CUU Leusin kode tak bermakna atau Stop.
4. GUC Valin Jika sebuah rantai DNA dengan urutan triplet pada
5. CCU Prolin ranti sense sebagai berikut: TAC-GAA-GGA-CGA-
6. AAG Arginin CAG-TTT-TCA-ACG-CCA-TTC-ATC.
7. UGC Sistein Tentukanlah urutan nomor asam amino yang akan
8. AGU Serin tersusun pada rantai polipeptida (protein) yang
9. GGU Glisin akan terbentuk!
10. AAA Lisin A. 1 – 7 – 5 – 2 – 4 – 10 – 8 – 3 – 9 – 6 – 11

@2018, Direktorat Pembinaan SMA Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah


81
Panduan Penyusunan Soal HOTS

No Kode Asam Soal


Amino
11. UAG Stop B. 1 – 3 – 5 – 2 – 4 – 10 – 8 – 7 – 9 – 6 – 11
C. 1 – 3 – 6 – 2 – 4 – 10 – 8 – 7 – 9 – 5 – 11
D. 2 – 3 – 5 – 1 – 4 – 10 – 8 – 7 – 9 – 6 – 11
E. 3 – 1 – 5 – 2 – 4 – 10 – 8 – 7 – 9 – 6 – 11

Jawab:
C. 1 – 3 – 5 – 2 – 4 – 10 – 8 – 7 – 9 – 6 – 11

 Contoh soal tidak rutin


Tabel Kode Asam Amino
No Kode Asam Soal
Amino
1 AUG Methionin Setiap proses sintesis protein akan selalu dimulai
2 GCU Alanin dengan Asam amino Methionin dan diakhiri oleh
3 CUU Leusin kode tak bermakna atau stop.
4 GUC Valin Jika sebuah rantai DNA dengan urutan triplet pada
ranti sense sebagai berikut: TAC-GAA-GGA-CGA-
5 CCU Prolin
CAG-TTT-TCA-ACG-CCA-TTC-ATC.
6 AAG Arginin
7 UGC Sistein Dalam proses transkripsi terjadi transversi pada
8 AGU Serin triplet nomor 3 sehingga terbentuk kodon UAG.
9 GGU Glisin
10 AAA Lisin Akibat yang paling mungkin terjadi dari peristiwa
11 UAG Stop tersebut adalah….
A. tidak berpengaruh terhadap proses sintesa
protein
B. urutan gen akan berubah
C. protein yang terbentuk semakin lengkap
D. tidak terjadi pembentukan protein
E. terbentuknya protein dengan urutan asam
amino yang berbeda

Jawaban: D

3. Berbasis masalah kontekstual (berbasis kasus)


KD: Menganalisis peristiwa mutasi pada makhluk hidup.

 Berbasis masalah kontekstual:


Meskipun telah muncul berbagai metode pengobatan untuk HIV, namun hingga
kini penyakit menular tersebut masih membahayakan bagi pengidapnya, karena
dapat membuat pasien AIDS meninggal akibat komplikasi penyakit. Namun, ada
beberapa mutasi genetik yang memungkinkan beberapa individu kebal terhadap
infeksi HIV. HIV menginfeksi tubuh dengan memasuki sel melalui reseptor
protein yang disebut CD4 dan co-reseptor yang disebut CCR5. Akan tetapi pada
beberapa individu, mutasi pada CCR5 membuat HIV tidak dapat memasuki sel
dan menginfeksi tubuh. Orang yang memiliki satu salinan gen mutasi ini
memiliki tingkat kekebalan tubuh yang tinggi terhadap virus, dan jika terinfeksi,

@2018, Direktorat Pembinaan SMA Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah


82
Panduan Penyusunan Soal HOTS

penyakit akan menyebar dengan lambat. Sedangkan orang dengan dua salinan
mutasi, pada dasarnya, kebal terhadap infeksi HIV.
Dikutip dari http://banjarmasin.tribunnews.com (2016)

Gambar: Berbagai Jenis Peristiwa Mutasi

1 2

3 4

5 6
CCGAAG → CCAAAG.

Gambar yang paling mungkin menunjukkan terjadinya peristiwa mutasi pada


CCR5 sehingga membuat HIV tidak dapat memasuki sel dan menginfeksi tubuh
adalah ….
A. 1 dan 2
B. 2 dan 4
C. 3 dan 5
D. 4 dan 5
E. 5 dan 6

Jawaban: E (mutasi pada gen dimana terjadi perubahan basa nitrogen


secara transisi atau transversi).

 Bukan berbasis masalah kontekstual


Berikut yang merupakan peristiwa mutasi yang terjadi akibat suatu basa
nitrogen jenis purin tergantikan oleh basa jenis pirimidin adalah ….

A.

B.

@2018, Direktorat Pembinaan SMA Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah


83
Panduan Penyusunan Soal HOTS

C.

D. CCGAAG → CCAAAG.
E.
Jawaban: E

4. Menarik (trending topic)


KD: Menganalisis prinsip-prinsip Bioteknologi dan penerapannya sebagai upaya
peningkatan kesejahteraan manusia.

 Stimulus menarik

TANAMAN TRANSGENIK MENYEBABKAN KANKER

Penelitian baru-baru ini di amerika yang berjudul “Long term toxicity of a


Roundup herbicide and a Roundup-tolerant genetically modified maize”
mengungkap adanya efek kanker pada tikus uji coba.

Penelitian ini tentu dianggap sebagai penilaian keamanan paling ambisius dan
komprehensif dari GMO yang pernah dilakukan. Ini melibatkan 200 tikus dan
berlangsung selama dua tahun, karena untuk membuktikan sifat akumulatif dari
tanaman transgenik. Penelitian terpanjang sebelumnya berlangsung 240 hari.
Industri didanai penelitian biasanya berlangsung hanya 90 hari, ia
menambahkan. Para peneliti berusaha untuk menentukan bagaimana makan
jagung Roundup Ready Monsanto mempengaruhi kesehatan tikus. Dan mereka
ingin mencari tahu apakah ada efek berasal dari jagung itu sendiri atau dari
faktor lain.
Yang mengejutkan adalah hampir semua efek buruk terjadi setelah 90 hari. Yang
artinya bertolak belakang dengan mayoritas penelitian yang dilakukan selama
ini. Pada akhir penelitian, para peneliti melaporkan, “50 persen sampai 80
persen dari betina telah mengembangkan tumor dibandingkan dengan 30
persen pada kelompok kontrol.” Adapun jantan, “kegagalan fungsi hati dan
nekrosis memiliki 2,5-5,5 kali lebih tinggi dibandingkan pada kelompok kontrol
serta 1 – 2,3 kali lebih berisiko apabila dilihat dari morfologi dan berat ginjal.
https://jempols.wordpress.com (2015)

@2018, Direktorat Pembinaan SMA Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah


84
Panduan Penyusunan Soal HOTS

Yang paling menakutkan dari hasil penelitian di atas adalah….


A. tikus akan menyebarkan sel kanker
B. tikus akan mengalami kepunahan dalam ekosistem
C. jagung Roundup Ready Monsanto akan berdampak terhadap kepunahan
jagung alami
D. potensi munculnya sel kanker akan menjadi meningkat
E. manusia akan kekurangan produk makanan

Jawaban: D
 Stimulus tidak menarik
Tanaman transgenik akan berpengaruh terhadap makhluk hidup yang secara
simbiosis. Seperti virus bacteri, jamur, lumut kerak dan sebagainya, apabila
makhluk hidup lain ini hidup bersama dimungkinkan ada perpindahan pengaruh
baik dari segi metabolit skunder yang dapat membuat mutasi baru pada
makhluk hidup tersebut. Sekitar 1/1.000.000 hingga 1/1.000 insekta tahan
toksin Bt diduga sudah ada dalam suatu populasi sebelum diduga sudah ada
dalam suatu populasi sebelum tempat hidup insekta tersebut ditanami Bt
Transgenik. Penanaman Bt Transgenik yang memiliki dosis toksin tinggi akan
menyebabkan beberapa insekta yang memiliki kombinasi tepat gen yang
diperlukan untuk adaptasi. https://jempols.wordpress.com (2015).

Risiko negatif yang timbul dan berdampak terhadap lingkungan adalah akibat….
A. serangga akan punah karena karena keberadaan racun Bt
B. racun Bt dihasilkan oleh bakteri
C. tanaman transgenik menghasilkan racun Bt
D. serangga yang resisten terhadap racun Bt akan berkembang biak
E. serangga yang resisten terhadap racun Bt akan sulit untuk diberantas

Jawaban: E

Mata Pelajaran: Antropologi

1. Mengukur keterampilan berpikir tingkat tinggi (C4, C5, atau C6)


 Contoh soal (yang mengukur C4, C5, atau C6):
Masyarakat pedesaan Jawa mempunyai sebuah kearifan lokal yang disebut
“sambatan”. Budaya “sambatan” adalah wujud kerjasama, gotong royong dan
persaudaraan masyarakat di dalam interaksi sehari-hari, semisal dalam
membangun
@2018, Direktorat rumah
Pembinaan SMA ataupun Dasar
Ditjen Pendidikan penyelenggaraan
dan Menengah pesta perkawinan. Budaya ini
mampu menyatukan masyarakat yang berbeda agama ataupun status sosial85
ekonominya tanpa terkecuali. Dari fenomena ini, buatlah sebuah judul penelitian
etnografi yang menunjukkan bahwa penelitian tersebut adalah sebuah penelitian
deskriptif dengan metode studi kasus !
Panduan Penyusunan Soal HOTS

 Contoh soal (yang bukan mengukur C4, C5, atau C6):


Masyarakat pedesaan Jawa mempunyai sebuah kearifan lokal yang disebut
“sambatan”. Budaya “sambatan” adalah wujud kerjasama, gotong royong dan
persaudaraan masyarakat di dalam interaksi sehari-hari, semisal dalam
membangun rumah ataupun penyelenggaraan pesta perkawinan. Budaya ini
mampu menyatukan masyarakat yang berbeda agama ataupun status sosial
ekonominya tanpa terkecuali. Identifikasilah metode penelitian apa saja yang
sesuai untuk meneliti fenomena tersebut !

2. Tidak rutin (tidak familiar, orisinil)


 Contoh soal rutin:

Jelaskan unsur-unsur budaya tradisional yang merupakan bagian dari cultural


universal !

 Contoh soal tidak rutin:


Salah satu ritual budaya yang dilakukan oleh beberapa Suku Dayak yang ada di
Kalimantan adalah merajah tubuh. Analisis dan jelaskanlah unsur-unsur budaya
yang terkandung di dalam ritual budaya tersebut !

3. Berbasis masalah kontekstual (berbasis kasus)


 Berbasis masalah kontekstual
Budaya Sintuwu Maroso di Poso merupakan nilai-nilai luhur yang mengikat
kebersamaan masyarakat sebagai sebuah keluarga. Sehingga apabila terjadi
konflik, nilai luhur Sintuwu Maroso digunakan sebagai sarana penyelesaian konflik
tersebut. Apabila dilakukan penelitian etnografi terhadap fenomena ini, maka
rumusan masalah yang tepat adalah....
A. Apakah hubungan antara Sintuwu Maroso dengan budaya masyarakat Poso ?
B. Dimanakah budaya Sintuwu Maroso mampu berperan aktif bagi masyarakat ?
C. Bagaimanakah budaya Sintuwu Maroso berperan sebagai nilai integrasi di
Poso ?
D. Pengaruh apakah yang diberikan oleh budaya Sintuwu Maroso pada
masyarakat ?
@2018, Direktorat Pembinaan SMA Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah
E. Siapa saja yang dapat menerapkan nilai-nilai Sintuwu Maroso di masyarakat
86
Poso ?
Panduan Penyusunan Soal HOTS

 Bukan berbasis masalah kontekstual

Rumusan masalah dalam penelitian etnografi harus mengandung unsur adaptif,


hal ini berarti….

A. fenomena sesuai perkembangan jaman


B. tidak berhenti pada satu tahap penelitian
C. menyatukan unsur kebudayaan yang diteliti
D. mengakomodasi perkembangan penelitian
E. menyesuaikan tren metode penelitian

4. Menarik (trending topic)


 Stimulus menarik
Ketika meneliti budaya carok yang ada pada suku Madura, seorang peneliti
melakukan wawancara pada tokoh masyarakat yang menyatakan bahwa budaya
carok adalah hal yang lazim dan diterima oleh masyarakat. Ragu dengan
pernyataan tersebut, peneliti menemui tokoh agama dan berusaha memperoleh
tanggapan atas pernyataan yang diberikan oleh tokoh masyarakat sebelumnya.
Apa yang dilakukan oleh peneliti adalah proses….
A. komparasi data
B. tabulasi data
C. triangulasi data
D. analisis data
 E. reduksi
Stimulus data
tidak menarik

Dalam penelitian etnografi, perlu dilakukan pengecekan kembali data hasil


penelitian dengan melakukan wawancara pada responden-responden lain yang
terkait. Hal ini disebut sebagai....

A. komparasi data
B. tabulasi data
C. triangulasi data
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
D. analisis data
1. MengukurE.keterampilan
reduksi data berpikir tingkat tinggi (C4, C5, C6)
Cermati iklan berikut ini!
Perusahaan Farmasi Nasional yang sedang berkembang pesat membuka peluang bagi
Sdr./Sdri, yang berdedikasi tinggi, berpenampilan menarik, mau bekerja keras.
Dengan persyaratan sebagai berikut
1. Pendidikan S-1, D3, SMF, SMA IPA dengan nilai Matematika minimal 7
2. Usia maksimal 27 tahun.
3. Memiliki sepeda motor, SIM C
4. Bersedia ditempatkan di seluruh Indonesia.
Segera kirimkan surat lamaran lengkap (CV, pasfoto berwarna terbaru ukuran 3 x 4
@2018, Direktorat Pembinaan SMA Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah
(2 lbr), fotokopi STNK, SIM C, KTP, dan Ijazah) ke PO BOX 4080/JKT 10040. 87

Kompas, 20 September 2017


Panduan Penyusunan Soal HOTS

Kalimat pembuka surat lamaran pekerjaan yang paling tepat dan efektif
berdasarkan iklan tersebut adalah ....
A. Sehubungan dengan iklan yang dimuat pada harian Kompas, maka saya
mengajukan lamaran pekerjaan sebagai ...
B. Sesuai dengan pendidikan dan kualifikasi saya, maka dengan ini saya bermaksud
mengisi lowongan pekerjaan di harian Kompas.
C. Sehubungan dengan iklan yang dimuat di harian Kompas, 20 September 2017,
saya mengajukan lamaran pekerjaan sebagai ...
D. Melalui surat ini, saya mengajukan lamaran pekerjaan sesuai iklan pada harian
Kompas bulan September lalu sebagai ...
E. Memenuhi iklan di harian Kompas, 20 September 2017, saya melamar sesuai
dengan persyaratan yang telah ditentukan.

Kunci Jawaban: C

2. Soal yang tidak mengukur keterampilan berpikir tingkat tinggi:


Surat lamaran pekerjaan termasuk jenis surat ... yang bersifat resmi.
A. dinas
B. pribadi
C. resmi
D. niaga
E. rahasia

Kunci Jawaban: B

3. Soal Tidak rutin (tidak familiar, orisinil)

Perhatikan penggalan cerpen berikut ini!

Ayah bilang aku harus kuat, maka beliau tak ingin menunjukkan bahwa beliau
lemah. Pukul 02.00 dinihari, aku masih mendengar dengkur halus ayah. Dia selalu
tenang dan teduh. Aku kembali ke kamarnya pukul setengah 5.
“Ayah, bangun ayah, hampir Subuh?”
Namun ayah tak terbangun, kugoncangkan lebih keras. Beliau tak memberikan
respon apapun. Gugup, aku cek denyut nadi ayah, hening! Kuperhatikan hembus
nafasnya, tak ada. Kuusahakan, untuk melakukan resusitasi jantung paru
sebagaimana yang sudah aku pelajari di KSR, nihil!

Pengubahan cerpen ke teks drama yang tepat adalah....


A. (Deka masih duduk termenung ketika ayah mengajaknya berbicara)
Ayah : Kau harus jadi orang yang kuat ya, ayah juga berusaha untuk tidak
lemah
Deka : Iya ayah, ayah tidur ya sudah malam (berdiri menuju kamar)
Deka : Yah,ayah bangun yah sudah hampir Subuh! (keluar kamar)
Deka : Mungkin ayah lelah, aku bangunkan nanti saja lagi (bergumam)
Deka : Ayah... bangun yah (ayahnya hanya diam).
Deka : Kak, ayah bagaimana Kak (suaranya dari telepon)

@2018, Direktorat Pembinaan SMA Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah


88
Panduan Penyusunan Soal HOTS

B. (Deka duduk di samping tempat tidur, dibenarkannya letak selimut ayahnya)


Ayah : Deka, kamu harus jadi orang yang kuat (terbatuk-batuk)
Deka : Ayah jangan banyak bicara dulu. Ayah sakit?
Ayah : Nggak kok, ayah baik-baik saja (tak berapa lama ayahnya tertidur)
Deka : Ayah bangun ayah sudah mau Subuh (menggoncangkan badan
ayahnya).
Deka : Ayah bangun yah, bangun (tiba-tiba dia duduk terdiam)
Deka : Aku usahakan untuk memompa jantung ayah

C. (Deka duduk di samping tempat tidur, dibenarkannya letak selimut ayahnya)


Ayah : Deka, kamu harus jadi orang yang kuat (terbatuk-batuk)
Deka : Ayah jangan banyak bicara dulu. Ayah sakit?
Ayah : Nggak kok, ayah baik-baik saja
Deka : Yasudah ayah istirahat ya (ke luar dari kamar)
(Jam menunjukkan pukul 04.30. Deka kembali ke kamar ayahnya)
Deka : Ayah bangun Ayah sudah mau Subuh (menggoncangkan badan
ayahnya) Ayah bangun Yah (mulai gugup mengecek denyut nadi) Ayah jangan
pergi ayah, Deka masih butuh Ayah (dia mulai panik, lalu memompa jantung
ayah. Ayahnya hanya diam). Ayah (berteriak dan mulai menangis).

D. (Jam menunjukkan pukul 04.30. Deka menuju kamar ayahnya)


Deka : Ayah bangun ayah sudah mau Subuh (Ayahnya diam)
Deka : (menggoncangkan badan ayahnya lebih keras) Ayah bangun yah (mulai
gugup mengecek denyut nadi)
Deka : Ayah jangan pergi ayah, Deka masih butuh ayah (dia mulai panik,
memompa jantung ayah. Ayahnya hanya diam).
Deka : Ayah (berteriak dan mulai menangis).

E. (Deka duduk di samping tempat tidur, dibenarkannya letak selimut ayahnya)


Ayah : Deka, kamu harus jadi orang yang kuat (terbatuk-batuk)
Deka : Ayah jangan banyak bicara dulu. Ayah sakit?
Ayah : Nggak kok, ayah baik-baik saja
Deka : Ya sudah ayah istirahat ya (ke luar dari kamar)
(Jam menunjukkan pukul 04.30. Deka kembali ke kamar ayahnya)
Deka : Ayah bangun Ayah sudah mau Subuh (Ayahnya diam)
Deka : (menggoncangkan badan ayahnya lebih keras) Ayah bangun yah (mulai
gugup mengecek denyut nadi, kemudian mulai menangis. Diambilnya
ponsel dan menghubungi kakaknya) Kak, ayah kak, ayah meninggal.

Kunci jawaban: C

4. Contoh soal yang rutin ( familiar, tidak orisinil)

Bacalah secara saksama teks berikut!

Ida Ayu : Apa yang sendang kamu pikirkan, Nisa?


Cut Nisa : [ ... ] (1)
Ida Ayu : Kamu jangan berbohong, Nis. Dari tatapan matamu terlihat kamu
sedang
memikirkan sesuatu.
@2018, Direktorat Pembinaan SMA Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah
89
Panduan Penyusunan Soal HOTS

Cut Nisa : [ ... ] (2)


Ida Ayu : O, itu masalahmu.

Pernyataan yang tepat untuk rnelengkapi naskah drama tersebut adalah ....
A. (1) Aku sedang memikirkan tugasku yang belum selesai-selesai.
(2) Betul. Aku tidak bohong,
B. (1) Tidak ada, Da.
(2) Yah, aku cuma sedang memikirkan rencanaku besok pagi. Apa yang harus
aku kerjakan lebih dulu?
C. (1) Ada yang aneh pada diri Pak Goris.
(2) Tepat, apa yang karnu katakan.
D. (1) Aku memang mengalami sedikit masalah, Da.
(2) Aku bingung, Da. Mengapa akhir-akhir ini aku sering dimarahi Pak Goris?
E. (1) Akhir-akhir ini aku sering pusing.
(2) Aku ingin ke dokter, tetapi tidak ada biaya.
Kunci Jawaban: B

5. Contoh Soal Berbasis masalah kontekstual

Bacalah teks berikut dengan seksama!

(1) Kabupaten Purworejo tidak hanya kaya potensi pertanian, wisata pantai, dan
goa, tetapi juga industri kecil. (2) Hal ini dinyatakan oleh Bupati Agus Bastian
belum lama ini. (3) Pernyataan tersebut terkait merebaknya industri kecil berupa
makanan dan kue tradisional, besek, ukir bambu, ukir kayu, dan kerajinan tangan
dari bahan sampah. (4) Selain itu, industri batik tulis Purworejo juga kian diminati.
(5) Batik tulis yang didominasi . . . manggis dan durian ini pun makin mendapat
tempat di hati masyarakat.

Istilah yang tepat untuk mengisi bagian rumpang pada teks tersebut adalah . . . .
A. corak D. desain
B. motif E. gambar
C. warna

Kunci jawaban: B

6. Contoh soal yang Tidak kontekstual

Bacalah teks berikut dengan saksama !


(1) Menyimak berita tentang pelarangan abang becak untuk kembali beroperasi di
Jakarta rasanya agak berlebihan. (2) Padahal, ada banyak keuntungan yang bisa
diperoleh dengan mencabut larangan tersebut. (3) Pertama, dengan
memperbolehkan kembali becak beroperasi, jumlah pengangguran akan
berkurang. (4) Kedua, bagi masyarakat menengah ke bawah, becak dapat menjadi
alternatif angkutan umum yang murah dan praktis. (5) Selain itu, kehadiran becak
cukup membantu menjaga keamanan di kompleks-kompleks perumahan. (6) . . .

Kalimat yang tepat untuk melengkapi teks eksposisi di atas adalah . . .

@2018, Direktorat Pembinaan SMA Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah


90
Panduan Penyusunan Soal HOTS

A. Jadi, pelarangan becak beroperasi kembali di Jakarta adalah suatu hal yang
terkesan berlebihan.
B. Jadi, berilah kesempatan kepada abang becak untuk beroperasi karena itu
adalah sumber nafkah bagi mereka.
C. Jadi, pemerintah Jakarta harus mencarikan pekerjaan kepada abang becak yang
tidak boleh beroperasi di jalan protokol.
D. Seharusnya sebelum memberikan larangan kepada mereka, pemkot Jakarta
sudah menyiapkan lapangan pekerjaan bagi abang becak tersebut.
E. Jadi, Pemprov Jakarta harus memberikan kesempatan kembali kepada abang
becak agar dapat beroperasi kembali.

Kunci jawaban: A

7. Contoh Soal Trending Topic (stimulus menarik)

Bacalah teks berikut!

(1) Semarang memiliki kontur geologis yang unik. (2) Disebut demikian karena
wilayahnya terbagi atas Semarang bawah dan Semarang atas. (3) Daerah
Semarang bawah berhawa panas karena terletak di dataran rendah atau pesisir.
(4) Wilayahnya meliputi antara lain Kota Lama, Genuk, Pedurungan, Semarang
Utara, Semarang Timur, Semarang Tengah, dan Gayamsari. (5) Semarang Atas
berhawa sejuk karena berada di wilayah perbukitan dan lereng Gunung Ungaran.
(6) Wilayah yang termasuk di dalamnya antara lain Gunung Pati, Candi Baru,
Tembalang, dan Banyumanik. (7) Kondisi geografis ini serupa dengan kondisi Kota
Venesia, Italia sehingga Semarang kerap disebut sebagai Venesia van Java.

Berikut ini informasi yang terdapat dalam teks tersebut, kecuali . . . .


A. Kondisi geografis Semarang serupa dengan kota besar di Italia
B. Wilayah Semarang ada yang di pesisir, ada pula yang di pegunungan
C. Wilayah Gunung Pati dan Gayamsari termasuk wilayah Semarang atas
D. Wilayah Semarang Atas lebih sempit dibandingkan wilayah Semarang bawah
E. Semarang Atas meliputi seluruh wilayah perbukitan dan lereng Gunung Ungaran

Kunci jawaban: D

8. Contoh stimulus tidak menarik


Istilah kontur geologis pada teks tersebut bermakna . . . .
A. berkaitan dengan alam D. berkaitan dengan geografi
B. berkaitan dengan bumi E. berkaitan dengan daerah
C. berkaitan dengan cuaca
Kunci Jawaban: D

@2018, Direktorat Pembinaan SMA Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah


91

Anda mungkin juga menyukai