Anda di halaman 1dari 17

Bagaimana cara Membuat RPP HOTS?

Bagaimana cara Membuat RPP HOTS ?

Sumber: https://www.jontarnababan.com/2019/02/bagaimana-cara-membuat-rpp-
hots_20.html.
Memang baru-baru ini istilah HOTS sedang populer dikalangan guru terutama
yang berkaitan dengan penilaian dalam menyusun soal-soal HOTS.

Sebenarnya dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat guru


tidak hanya memuat HOTS akan tetapi harus muncul empat macam yaitu (PPK,
Literasi, 4C/keterampilan abad 21, dan HOTS) maka perlu kreatifitas guru dalam
meramunya.

Namun demikian ketika RPP sudah HOTS maka yang lain sudah terintegrasi
didalamnya sehingga muncul istilah RPP HOTS.

Untuk menjawab pertanyaan di atas, penulis mengajak agar kita pahami kembali
pengertian dimensi proses kognitif dan dimensi pengetahuan.
 

Dalam kompetensi Inti pada ranah pengetahuan (KI-3) kurikulum 2013 memiliki
dua dimensi dengan batasan-batasan yang telah ditentukan pada setiap
tingkatnya.
 

Pertama adalah dimensi proses kognitif (cognitive process dimention) peserta didik
oleh Bloom olahan Anderson yang biasa disebut taksonomi Anderson dimulai dari,
mengingat/remember (C1), memahami (C2), menerapkan (C3), menganalisis (C4),
hingga kemampuan evaluasi (C5). (6) mengreasi/create (C6),

Kedua adalah dimensi pengetahuan (knowledge dimention): berupa pengetahuan


faktual, konseptual, dan operasional dasar/lanjut sampai metakognitif, merupakan
jenjang materi yang dimuat suatu KD untuk dikuasai peserta didik. Pertama dan
kedua jika digambarkan dalam tabel seperti berikut:

Taksonomi Bloom-Anderson
    Dimensi Proses Kognitif
C1 C2 C3 C4 C5 C6
Dimens Mt Kognitif            
i Penge- Prosedural            
tahuan Konseptual            
Faktual            
Posisi warna biru adalah tingkatan berfikir HOTS (Higher Order Thinking
Skill) di soal disebut level 3
Posisi warna hijau tingkatan berfikir MOTS (Midle Order Thinking Skill ) disoal di
sebut level 2

Posisi warna kuning tingkatan berfikir LOTS (Low Order Thinking Skill) di soal


disebut level 1

Dari penjelasan di atas, maka yang disebut RPP HOTS adalah bagaimana
seorang guru dapat merancang proses pembelajaran hingga peserta didiknya
dapat belajar dengan tingkatan berfikir dalam tahapan C4, C5 dan C6 dalam
jenjang materi konseptual, procedural dan metakognitif.

Dengan kata lain RPP yang HOTS (Higher Order Thinking Skill) adalah RPP
dimana rancangan pembelajaran yang akan disajikan diharapkan dapat
memotivasi peserta didik untuk berfikir kritis, logis, dan sistematis sesuai dengan
karakteristik tiap mata pelajaran, serta memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi
pada level C4, C5 dan C6

Berdasarkan kategori tingkat berpikir yang dikemukakan oleh Anderson, ada


kemampuan berpikir yang lebih tinggi yang harus dikuasai oleh peserta didik yaitu
kemampuan untuk menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta.
 

Oleh sebab itu, guru perlu merancang pembelajaran yang dapat mendorong
peserta didik memiliki kemampuan tersebut dengan menyajikan pembelajaran
yang variatif serta pemberian materi yang “tidak biasa” yang dikembangkan dari
pasangan KD pada KI 3 dan KD pada KI4 melalui pengembangan dan
penggunaan model pembelajaran yangs sesuai.

Karakteristik rancangan pembelajaran/RPP yang mendorong kemampuan berpikir


HOTS, antara lain sebagai berikut.
 

1. Tertuang dalam RPP yang dapat mengundang peran aktif peserta didik.
2. Mendorong aktivitas fisik dan mental peserta didik lebih tinggi.
3. Mendorong kreatifitas peserta didik memecahkan masalah dan menemukan solusi.
4. Terbuka peluang bagi peserta didik menggunakan teknik, media, dan peralatan
yang beragam.
5. Peserta didik menggunakan pengetahuan, emosi, keterampilan, dan ekspresi
lainnya dari sudut pandang beragam.
6. Pengetahuan yang dikembangkan pada dimensi konseptual dan procedural yang
mendorong tumbuhnya keterampilan metakognitif.
7. Didesain dalam kondisi nyata/hampir nyata, situasi baru yang terduga, hingga situasi
baru yang tak terduga
Dalam karakteristik di atas sudah terintegrasi PPK, Literasi, 4 C dan HOTS.

 
Bagaimana format RRP yang memuat HOTS ?
Format RPP tidak mengikat, namun sudah ada tiga format RPP yang disarankan
oleh pemerintah sesuai dengan standar proses, boleh dipilih salah satu

Bagainana cara mengisi Format RPP tersebut ?


Untuk mengisi identitas, kompetensi inti, kompetensi dasar saya yakin semua
sudah pasti memahami.
Untuk mengisi materi, seperti diketahui materi yang dikandung KD bisa berupa
materi faktual, konseptual, prosedur dan metakognitif.

Jenis materi yang dimuat oleh KD tersebut harus di tulis garis besarnya
(rinciannya) kecuali metakognitif. Karena metakognitif tidak termasuk materi
pembelajaran,

metakognitif berkaitan dengan strategi belajar yang dilakukan oleh peserta didik,
bagaimana mereka menemukan strategi untuk mempelajari materi fakta, konsep,
maupun prosedur.

Misalnya dengan membuat jembatan keledai, peta konsep, ringkasan bergammar,


dll yang la susun sendiri untuk memudahkan mereka memahami materi.

Keterampilan demikian perlu dilatihkan agar tidak hanya sebagai pengetahuan


tentang strategi saja akan tetapi lebih kepada penerapan strategi hingga menjadi
strategi otomatis pada diri peserta didik.

Meta kognitif menjadi kemampuan tertinggi dimana peserta didik sudah mampu
mengevaluasi/mengukur diri sendiri apakah mereka sudah mampu atau belum,
kalau belum apa yang harus dilakukan, akan berusaha untuk mencari cara untuk
memahami materi tersebut.

Contoh : Mata pelajaran biologi SMA dengan Kompetensi Dasar/KD


3.10 Menganalisis komponen-komponen ekosistem dan interaksi antar komponen
tersebut

4.10 Menyajikan karya yang menunjukkan interaksi antar komponen ekosistem


Materi Pembelajaran (ditulis)
Fakta:
 

Komponen penyusun ekosistem.

Komponen-komponen pada daur biogeokimia yang berperan dalam


membentuk jaring-jaring makanan.
Konsep:
 

Hubungan antara komponen biotik dengan abiotik dan biotik dengan


biotik lainnya/ Jenis-jenis interaksi yang terjadi dalam ekosistem
Faktor-faktor yang mempengaruhi keseimbangan ekosistem.
Peran mikroorganisme dalam berbagai daur Biogeokimia

Prosedur
Aliran energi dalam ekosistem.

Daur biogeokimia dalam ekosistem.


 

Alat/bahan/media : diisi sesuai dengan kebutuhan


pembelajaran. Bagaimana dengan
Model/pendekatan/strategi/metode/teknik dalam RPP ?
Agar RPP yang disusun HOTS maka harus dilakukan
pemilihan model/pendekatan/ strategi/metode yang mencirikan pembelajaran
HOTS (yang memiliki karakteristik seperti dijelaskan di atas).

Langkah-langkah pembelajaran: kata kunci RPP HOTS terletak pada langkah-


langkah pembelajaran, maka apabila sudah menentukan
model/pendekatan/metode harus konsisten menuangkan sesuai dengan sintaks
model yang kita pilih, mulai dari pendahuluan, kegiatan inti dan penutup.

Contoh:
Ketika sudah ditentukan model pembelajaran yang digunakan misalnya, Model
Penyingkapan (Discovery Learning), maka kita harus mengisi konsisten dengan
sintax/fase discovery learning terutama di kegiatan inti seperti:

Memberi stimulus (Stimulation): guru memberikan stimulus berupa masalah


untuk diamati dan disimak peserta didik melalui kegiatan membaca, mengamati
situasi atau melihat gambar, dan lain-lain.
 

Mengidentifikasi masalah (Problem Statement): peserta didik


menemukan permasalahan, mencari informasi terkait permasalahan, dan
merumuskan masalah.

 
Mengumpulkan data (Data Collecting): peserta didik mencari dan
mengumpulkan data/informasi yang dapat digunakan untuk menemukan solusi
pemecahan masalah yang dihadapi (mencari atau merumuskan berbagai alternatif
pemecahan masalah, terutama jika satu alternatif mengalami kegagalan).

Mengolah data (Data Processing): peserta didik mencoba dan mengeksplorasi


kemampuan pengetahuan konseptualnya untuk diaplikasikan pada kehidupan
nyata (melatih keterampilan berfikir logis dan aplikatif).
 

Memverifikasi (Verification): peserta didik mengecek kebenaran atau keabsahan


hasil pengolahan data melalui berbagai kegiatan, atau mencari sumber yang
relevan baik dari buku atau media, serta mengasosiasikannya sehingga menjadi
suatu kesimpulan.

Menyimpulkan (Generalization): peserta didik digiring untuk


menggeneralisasikan hasil berupa kesimpulan pada suatu kejadian atau
permasalahan yang sedang dikaji.

Pendahuluan dan penutup diusahakan (minimal) sama dengan tuntutan standar


proses (Permendikbud Nomor 22 tahun 2016)
 

Penilaian : uraikan bentuk, jenis dan instrument yang digunakan untuk menilai
sikap, pengetahuan dan keterampilan lengkap dengan kunci/rubrik/pedoman
pengskoran.

Dengan catatan penilaian yang dibuat harus sesuai dengan tuntutan KD, maka
dalam penilaian indikator pencapaian berubah menjadi indikator penilaian.

Tentu ada soal yang berasal dari KD , KI-3 dan KI-4 yang dapat dibuat soal HOTS
nya ada yang pula tidak , hal ini harus dicermati guru dalam membuat penilaian di
RPP.

Kesimpulan :
Agar guru dapat menyusun RPP HOTS maka,

1. Pahami cara merumuskan indikator pencapaian yang baik

2. Pahami bagai mana cara merumuskan tujuan pembelajaran yang benar

3. Pahami taksonomi Bloom revisi Anderson

4. Pahami konsep literasi, dan kemampuan hidup abad 21(4C)


5. Pahami model-model pembelajaran yang dapat membuat peserta didik aktif,
kreatif, termotivasi dan menyenangkan
6. Pahami standar proses dan model RPP dan konsep soal HOTS
Demkianlah cara menyusun RPP HOTS, semoga guru tetap semangat dan dapat
membuat RPP HOTS dan yang terpenting dapat mengimplementasikannya di
depan kelas, karena percuma kita buat RPP HOTS kalau tidak kita diterapkan.

Bagaimana cara Membuat RPP HOTS?

Bagaimana cara Membuat RPP HOTS ?

Sumber: https://www.jontarnababan.com/2019/02/bagaimana-cara-membuat-rpp-
hots_20.html
Memang baru-baru ini istilah HOTS sedang populer dikalangan guru terutama
yang berkaitan dengan penilaian dalam menyusun soal-soal HOTS.

Sebenarnya dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat guru


tidak hanya memuat HOTS akan tetapi harus muncul empat macam yaitu (PPK,
Literasi, 4C/keterampilan abad 21, dan HOTS) maka perlu kreatifitas guru dalam
meramunya.

Namun demikian ketika RPP sudah HOTS maka yang lain sudah terintegrasi
didalamnya sehingga muncul istilah RPP HOTS.

Untuk menjawab pertanyaan di atas, penulis mengajak agar kita pahami kembali
pengertian dimensi proses kognitif dan dimensi pengetahuan.

Dalam kompetensi Inti pada ranah pengetahuan (KI-3) kurikulum 2013 memiliki
dua dimensi dengan batasan-batasan yang telah ditentukan pada setiap
tingkatnya.
Pertama adalah dimensi proses kognitif (cognitive process dimention) peserta didik
oleh Bloom olahan Anderson yang biasa disebut taksonomi Anderson dimulai dari,
mengingat/remember (C1), memahami (C2), menerapkan (C3), menganalisis (C4),
hingga kemampuan evaluasi (C5). (6) mengreasi/create (C6),

Kedua adalah dimensi pengetahuan (knowledge dimention): berupa pengetahuan


faktual, konseptual, dan operasional dasar/lanjut sampai metakognitif, merupakan
jenjang materi yang dimuat suatu KD untuk dikuasai peserta didik. Pertama dan
kedua jika digambarkan dalam tabel seperti berikut:

Taksonomi Bloom-Anderson
    Dimensi Proses Kognitif
C1 C2 C3 C4 C5 C6
Dimens Mt Kognitif            
i Penge- Prosedural            
tahuan Konseptual            
Faktual            

Posisi warna biru adalah tingkatan berfikir HOTS (Higher Order Thinking


Skill) di soal disebut level 3
Posisi warna hijau tingkatan berfikir MOTS (Midle Order Thinking Skill ) disoal di
sebut level 2

Posisi warna kuning tingkatan berfikir LOTS (Low Order Thinking Skill) di soal


disebut level 1

Dari penjelasan di atas, maka yang disebut RPP HOTS adalah bagaimana
seorang guru dapat merancang proses pembelajaran hingga peserta didiknya
dapat belajar dengan tingkatan berfikir dalam tahapan C4, C5 dan C6 dalam
jenjang materi konseptual, procedural dan metakognitif.

Dengan kata lain RPP yang HOTS (Higher Order Thinking Skill) adalah RPP
dimana rancangan pembelajaran yang akan disajikan diharapkan dapat
memotivasi peserta didik untuk berfikir kritis, logis, dan sistematis sesuai dengan
karakteristik tiap mata pelajaran, serta memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi
pada level C4, C5 dan C6

Berdasarkan kategori tingkat berpikir yang dikemukakan oleh Anderson, ada


kemampuan berpikir yang lebih tinggi yang harus dikuasai oleh peserta didik yaitu
kemampuan untuk menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta.
 

Oleh sebab itu, guru perlu merancang pembelajaran yang dapat mendorong
peserta didik memiliki kemampuan tersebut dengan menyajikan pembelajaran
yang variatif serta pemberian materi yang “tidak biasa” yang dikembangkan dari
pasangan KD pada KI 3 dan KD pada KI4 melalui pengembangan dan
penggunaan model pembelajaran yangs sesuai.

Karakteristik rancangan pembelajaran/RPP yang mendorong kemampuan berpikir


HOTS, antara lain sebagai berikut.
 

1. Tertuang dalam RPP yang dapat mengundang peran aktif peserta didik.
2. Mendorong aktivitas fisik dan mental peserta didik lebih tinggi.
3. Mendorong kreatifitas peserta didik memecahkan masalah dan menemukan solusi.
4. Terbuka peluang bagi peserta didik menggunakan teknik, media, dan peralatan
yang beragam.
5. Peserta didik menggunakan pengetahuan, emosi, keterampilan, dan ekspresi
lainnya dari sudut pandang beragam.
6. Pengetahuan yang dikembangkan pada dimensi konseptual dan procedural yang
mendorong tumbuhnya keterampilan metakognitif.
7. Didesain dalam kondisi nyata/hampir nyata, situasi baru yang terduga, hingga situasi
baru yang tak terduga
Dalam karakteristik di atas sudah terintegrasi PPK, Literasi, 4 C dan HOTS.
 
Bagaimana format RRP yang memuat HOTS ?
Format RPP tidak mengikat, namun sudah ada tiga format RPP yang disarankan
oleh pemerintah sesuai dengan standar proses, boleh dipilih salah satu

Bagainana cara mengisi Format RPP tersebut ?


Untuk mengisi identitas, kompetensi inti, kompetensi dasar saya yakin semua
sudah pasti memahami.
 

Untuk mengisi materi, seperti diketahui materi yang dikandung KD bisa berupa
materi faktual, konseptual, prosedur dan metakognitif.

Jenis materi yang dimuat oleh KD tersebut harus di tulis garis besarnya
(rinciannya) kecuali metakognitif. Karena metakognitif tidak termasuk materi
pembelajaran,

metakognitif berkaitan dengan strategi belajar yang dilakukan oleh peserta didik,
bagaimana mereka menemukan strategi untuk mempelajari materi fakta, konsep,
maupun prosedur.

Misalnya dengan membuat jembatan keledai, peta konsep, ringkasan bergammar,


dll yang la susun sendiri untuk memudahkan mereka memahami materi.

Keterampilan demikian perlu dilatihkan agar tidak hanya sebagai pengetahuan


tentang strategi saja akan tetapi lebih kepada penerapan strategi hingga menjadi
strategi otomatis pada diri peserta didik.

Meta kognitif menjadi kemampuan tertinggi dimana peserta didik sudah mampu
mengevaluasi/mengukur diri sendiri apakah mereka sudah mampu atau belum,
kalau belum apa yang harus dilakukan, akan berusaha untuk mencari cara untuk
memahami materi tersebut.

Contoh : Mata pelajaran biologi SMA dengan Kompetensi Dasar/KD


3.10 Menganalisis komponen-komponen ekosistem dan interaksi antar komponen
tersebut

4.10 Menyajikan karya yang menunjukkan interaksi antar komponen ekosistem


Materi Pembelajaran (ditulis)
Fakta:
 

Komponen penyusun ekosistem.

Komponen-komponen pada daur biogeokimia yang berperan dalam


membentuk jaring-jaring makanan.
Konsep:
 

Hubungan antara komponen biotik dengan abiotik dan biotik dengan


biotik lainnya/ Jenis-jenis interaksi yang terjadi dalam ekosistem
Faktor-faktor yang mempengaruhi keseimbangan ekosistem.
Peran mikroorganisme dalam berbagai daur Biogeokimia

Prosedur
Aliran energi dalam ekosistem.

Daur biogeokimia dalam ekosistem.


 

Alat/bahan/media : diisi sesuai dengan kebutuhan


pembelajaran. Bagaimana dengan
Model/pendekatan/strategi/metode/teknik dalam RPP ?
Agar RPP yang disusun HOTS maka harus dilakukan
pemilihan model/pendekatan/ strategi/metode yang mencirikan pembelajaran
HOTS (yang memiliki karakteristik seperti dijelaskan di atas).

Langkah-langkah pembelajaran: kata kunci RPP HOTS terletak pada langkah-


langkah pembelajaran, maka apabila sudah menentukan
model/pendekatan/metode harus konsisten menuangkan sesuai dengan sintaks
model yang kita pilih, mulai dari pendahuluan, kegiatan inti dan penutup.

Contoh:
Ketika sudah ditentukan model pembelajaran yang digunakan misalnya, Model
Penyingkapan (Discovery Learning), maka kita harus mengisi konsisten dengan
sintax/fase discovery learning terutama di kegiatan inti seperti:

Memberi stimulus (Stimulation): guru memberikan stimulus berupa masalah


untuk diamati dan disimak peserta didik melalui kegiatan membaca, mengamati
situasi atau melihat gambar, dan lain-lain.
 
Mengidentifikasi masalah (Problem Statement): peserta didik
menemukan permasalahan, mencari informasi terkait permasalahan, dan
merumuskan masalah.

Mengumpulkan data (Data Collecting): peserta didik mencari dan


mengumpulkan data/informasi yang dapat digunakan untuk menemukan solusi
pemecahan masalah yang dihadapi (mencari atau merumuskan berbagai alternatif
pemecahan masalah, terutama jika satu alternatif mengalami kegagalan).

Mengolah data (Data Processing): peserta didik mencoba dan mengeksplorasi


kemampuan pengetahuan konseptualnya untuk diaplikasikan pada kehidupan
nyata (melatih keterampilan berfikir logis dan aplikatif).
 

Memverifikasi (Verification): peserta didik mengecek kebenaran atau keabsahan


hasil pengolahan data melalui berbagai kegiatan, atau mencari sumber yang
relevan baik dari buku atau media, serta mengasosiasikannya sehingga menjadi
suatu kesimpulan.

Menyimpulkan (Generalization): peserta didik digiring untuk


menggeneralisasikan hasil berupa kesimpulan pada suatu kejadian atau
permasalahan yang sedang dikaji.

Pendahuluan dan penutup diusahakan (minimal) sama dengan tuntutan standar


proses (Permendikbud Nomor 22 tahun 2016)
 

Penilaian : uraikan bentuk, jenis dan instrument yang digunakan untuk menilai
sikap, pengetahuan dan keterampilan lengkap dengan kunci/rubrik/pedoman
pengskoran.

Dengan catatan penilaian yang dibuat harus sesuai dengan tuntutan KD, maka
dalam penilaian indikator pencapaian berubah menjadi indikator penilaian.

Tentu ada soal yang berasal dari KD , KI-3 dan KI-4 yang dapat dibuat soal HOTS
nya ada yang pula tidak , hal ini harus dicermati guru dalam membuat penilaian di
RPP.

Kesimpulan :
 
Agar guru dapat menyusun RPP HOTS maka,

1. Pahami cara merumuskan indikator pencapaian yang baik

2. Pahami bagai mana cara merumuskan tujuan pembelajaran yang benar

3. Pahami taksonomi Bloom revisi Anderson

4. Pahami konsep literasi, dan kemampuan hidup abad 21(4C)

5. Pahami model-model pembelajaran yang dapat membuat peserta didik aktif,


kreatif, termotivasi dan menyenangkan
6. Pahami standar proses dan model RPP dan konsep soal HOTS
Demkianlah cara menyusun RPP HOTS, semoga guru tetap semangat dan dapat
membuat RPP HOTS dan yang terpenting dapat mengimplementasikannya di
depan kelas, karena percuma kita buat RPP HOTS kalau tidak kita diterapkan.

Bagaimana cara Membuat RPP HOTS?

Bagaimana cara Membuat RPP HOTS ?

Sumber: https://www.jontarnababan.com/2019/02/bagaimana-cara-membuat-rpp-
hots_20.html
 

Judul tulisan ini bermula pertanyaan dari rekan guru kepada penulis tentang
bagaimana membuat RPP HOTS?. Saya yakin, beliau mewakili banyak guru yang
juga membutuhkan jawaban dari pertanyaan tersebut.

Memang baru-baru ini istilah HOTS sedang populer dikalangan guru terutama
yang berkaitan dengan penilaian dalam menyusun soal-soal HOTS.

Sebenarnya dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat guru


tidak hanya memuat HOTS akan tetapi harus muncul empat macam yaitu (PPK,
Literasi, 4C/keterampilan abad 21, dan HOTS) maka perlu kreatifitas guru dalam
meramunya.

Namun demikian ketika RPP sudah HOTS maka yang lain sudah terintegrasi
didalamnya sehingga muncul istilah RPP HOTS.
Untuk menjawab pertanyaan di atas, penulis mengajak agar kita pahami kembali
pengertian dimensi proses kognitif dan dimensi pengetahuan.
 

Dalam kompetensi Inti pada ranah pengetahuan (KI-3) kurikulum 2013 memiliki
dua dimensi dengan batasan-batasan yang telah ditentukan pada setiap
tingkatnya.
 

Pertama adalah dimensi proses kognitif (cognitive process dimention) peserta didik
oleh Bloom olahan Anderson yang biasa disebut taksonomi Anderson dimulai dari,
mengingat/remember (C1), memahami (C2), menerapkan (C3), menganalisis (C4),
hingga kemampuan evaluasi (C5). (6) mengreasi/create (C6),

Kedua adalah dimensi pengetahuan (knowledge dimention): berupa pengetahuan


faktual, konseptual, dan operasional dasar/lanjut sampai metakognitif, merupakan
jenjang materi yang dimuat suatu KD untuk dikuasai peserta didik. Pertama dan
kedua jika digambarkan dalam tabel seperti berikut:

Taksonomi Bloom-Anderson
    Dimensi Proses Kognitif
C1 C2 C3 C4 C5 C6
Dimens Mt Kognitif            
i Penge- Prosedural            
tahuan Konseptual            
Faktual            

Posisi warna biru adalah tingkatan berfikir HOTS (Higher Order Thinking


Skill) di soal disebut level 3
Posisi warna hijau tingkatan berfikir MOTS (Midle Order Thinking Skill ) disoal di
sebut level 2

Posisi warna kuning tingkatan berfikir LOTS (Low Order Thinking Skill) di soal


disebut level 1

Dari penjelasan di atas, maka yang disebut RPP HOTS adalah bagaimana
seorang guru dapat merancang proses pembelajaran hingga peserta didiknya
dapat belajar dengan tingkatan berfikir dalam tahapan C4, C5 dan C6 dalam
jenjang materi konseptual, procedural dan metakognitif.

Dengan kata lain RPP yang HOTS (Higher Order Thinking Skill) adalah RPP
dimana rancangan pembelajaran yang akan disajikan diharapkan dapat
memotivasi peserta didik untuk berfikir kritis, logis, dan sistematis sesuai dengan
karakteristik tiap mata pelajaran, serta memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi
pada level C4, C5 dan C6
Berdasarkan kategori tingkat berpikir yang dikemukakan oleh Anderson, ada
kemampuan berpikir yang lebih tinggi yang harus dikuasai oleh peserta didik yaitu
kemampuan untuk menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta.
 

Oleh sebab itu, guru perlu merancang pembelajaran yang dapat mendorong
peserta didik memiliki kemampuan tersebut dengan menyajikan pembelajaran
yang variatif serta pemberian materi yang “tidak biasa” yang dikembangkan dari
pasangan KD pada KI 3 dan KD pada KI4 melalui pengembangan dan
penggunaan model pembelajaran yangs sesuai.

Karakteristik rancangan pembelajaran/RPP yang mendorong kemampuan berpikir


HOTS, antara lain sebagai berikut.
 

1. Tertuang dalam RPP yang dapat mengundang peran aktif peserta didik.
2. Mendorong aktivitas fisik dan mental peserta didik lebih tinggi.
3. Mendorong kreatifitas peserta didik memecahkan masalah dan menemukan solusi.
4. Terbuka peluang bagi peserta didik menggunakan teknik, media, dan peralatan
yang beragam.
5. Peserta didik menggunakan pengetahuan, emosi, keterampilan, dan ekspresi
lainnya dari sudut pandang beragam.
6. Pengetahuan yang dikembangkan pada dimensi konseptual dan procedural yang
mendorong tumbuhnya keterampilan metakognitif.
7. Didesain dalam kondisi nyata/hampir nyata, situasi baru yang terduga, hingga situasi
baru yang tak terduga
Dalam karakteristik di atas sudah terintegrasi PPK, Literasi, 4 C dan HOTS.

 
Bagaimana format RRP yang memuat HOTS ?
Format RPP tidak mengikat, namun sudah ada tiga format RPP yang disarankan
oleh pemerintah sesuai dengan standar proses, boleh dipilih salah satu

Bagainana cara mengisi Format RPP tersebut ?


Untuk mengisi identitas, kompetensi inti, kompetensi dasar saya yakin semua
sudah pasti memahami.
 

Untuk mengisi materi, seperti diketahui materi yang dikandung KD bisa berupa
materi faktual, konseptual, prosedur dan metakognitif.

 
Jenis materi yang dimuat oleh KD tersebut harus di tulis garis besarnya
(rinciannya) kecuali metakognitif. Karena metakognitif tidak termasuk materi
pembelajaran,

metakognitif berkaitan dengan strategi belajar yang dilakukan oleh peserta didik,
bagaimana mereka menemukan strategi untuk mempelajari materi fakta, konsep,
maupun prosedur.

Misalnya dengan membuat jembatan keledai, peta konsep, ringkasan bergammar,


dll yang la susun sendiri untuk memudahkan mereka memahami materi.

Keterampilan demikian perlu dilatihkan agar tidak hanya sebagai pengetahuan


tentang strategi saja akan tetapi lebih kepada penerapan strategi hingga menjadi
strategi otomatis pada diri peserta didik.

Meta kognitif menjadi kemampuan tertinggi dimana peserta didik sudah mampu
mengevaluasi/mengukur diri sendiri apakah mereka sudah mampu atau belum,
kalau belum apa yang harus dilakukan, akan berusaha untuk mencari cara untuk
memahami materi tersebut.

Contoh : Mata pelajaran biologi SMA dengan Kompetensi Dasar/KD


3.10 Menganalisis komponen-komponen ekosistem dan interaksi antar komponen
tersebut

4.10 Menyajikan karya yang menunjukkan interaksi antar komponen ekosistem


Materi Pembelajaran (ditulis)
Fakta:
 

Komponen penyusun ekosistem.

Komponen-komponen pada daur biogeokimia yang berperan dalam


membentuk jaring-jaring makanan.
Konsep:
 

Hubungan antara komponen biotik dengan abiotik dan biotik dengan


biotik lainnya/ Jenis-jenis interaksi yang terjadi dalam ekosistem
Faktor-faktor yang mempengaruhi keseimbangan ekosistem.
Peran mikroorganisme dalam berbagai daur Biogeokimia

Prosedur
Aliran energi dalam ekosistem.

Daur biogeokimia dalam ekosistem.


 

Alat/bahan/media : diisi sesuai dengan kebutuhan


pembelajaran. Bagaimana dengan
Model/pendekatan/strategi/metode/teknik dalam RPP ?
Agar RPP yang disusun HOTS maka harus dilakukan
pemilihan model/pendekatan/ strategi/metode yang mencirikan pembelajaran
HOTS (yang memiliki karakteristik seperti dijelaskan di atas).

Langkah-langkah pembelajaran: kata kunci RPP HOTS terletak pada langkah-


langkah pembelajaran, maka apabila sudah menentukan
model/pendekatan/metode harus konsisten menuangkan sesuai dengan sintaks
model yang kita pilih, mulai dari pendahuluan, kegiatan inti dan penutup.

Contoh:
Ketika sudah ditentukan model pembelajaran yang digunakan misalnya, Model
Penyingkapan (Discovery Learning), maka kita harus mengisi konsisten dengan
sintax/fase discovery learning terutama di kegiatan inti seperti:

Memberi stimulus (Stimulation): guru memberikan stimulus berupa masalah


untuk diamati dan disimak peserta didik melalui kegiatan membaca, mengamati
situasi atau melihat gambar, dan lain-lain.
 

Mengidentifikasi masalah (Problem Statement): peserta didik


menemukan permasalahan, mencari informasi terkait permasalahan, dan
merumuskan masalah.

Mengumpulkan data (Data Collecting): peserta didik mencari dan


mengumpulkan data/informasi yang dapat digunakan untuk menemukan solusi
pemecahan masalah yang dihadapi (mencari atau merumuskan berbagai alternatif
pemecahan masalah, terutama jika satu alternatif mengalami kegagalan).

Mengolah data (Data Processing): peserta didik mencoba dan mengeksplorasi


kemampuan pengetahuan konseptualnya untuk diaplikasikan pada kehidupan
nyata (melatih keterampilan berfikir logis dan aplikatif).
 

Memverifikasi (Verification): peserta didik mengecek kebenaran atau keabsahan


hasil pengolahan data melalui berbagai kegiatan, atau mencari sumber yang
relevan baik dari buku atau media, serta mengasosiasikannya sehingga menjadi
suatu kesimpulan.

Menyimpulkan (Generalization): peserta didik digiring untuk


menggeneralisasikan hasil berupa kesimpulan pada suatu kejadian atau
permasalahan yang sedang dikaji.

Pendahuluan dan penutup diusahakan (minimal) sama dengan tuntutan standar


proses (Permendikbud Nomor 22 tahun 2016)
 

Penilaian : uraikan bentuk, jenis dan instrument yang digunakan untuk menilai
sikap, pengetahuan dan keterampilan lengkap dengan kunci/rubrik/pedoman
pengskoran.

Dengan catatan penilaian yang dibuat harus sesuai dengan tuntutan KD, maka
dalam penilaian indikator pencapaian berubah menjadi indikator penilaian.

Tentu ada soal yang berasal dari KD , KI-3 dan KI-4 yang dapat dibuat soal HOTS
nya ada yang pula tidak , hal ini harus dicermati guru dalam membuat penilaian di
RPP.

Kesimpulan :
 

Agar guru dapat menyusun RPP HOTS maka,

1. Pahami cara merumuskan indikator pencapaian yang baik

2. Pahami bagai mana cara merumuskan tujuan pembelajaran yang benar

3. Pahami taksonomi Bloom revisi Anderson

4. Pahami konsep literasi, dan kemampuan hidup abad 21(4C)

5. Pahami model-model pembelajaran yang dapat membuat peserta didik aktif,


kreatif, termotivasi dan menyenangkan
6. Pahami standar proses dan model RPP dan konsep soal HOTS
Demkianlah cara menyusun RPP HOTS, semoga guru tetap semangat dan dapat
membuat RPP HOTS dan yang terpenting dapat mengimplementasikannya di
depan kelas, karena percuma kita buat RPP HOTS kalau tidak kita diterapkan.

Anda mungkin juga menyukai